usulan teknis

26
BAB - I PENDEKATAN DAN METODELOGI 1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASI Sebelum memulai suatu perencanaan teknis jalan tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan agar penanganan perencanaan teknis ini bisa dimulai sesuai dengan Time Schedule dan memenuhi persyaratan sesuai kebutuhan pemberi tugas. Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi antara lain: i. Mempersiapkan personil, alat-alat, perlengkapan untuk survey. ii. Menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team. iii. Mengumpulkan data-data serta informasi yang ada. iv. Mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1:250.000 s/d 25.000. v. Mempersipakan tata guna tanah. Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi Tugas tentang ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu. 2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN. Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini pada prinsipnya akan meliputi 2

Upload: aan-trado

Post on 29-Sep-2015

91 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

usulan teknis pelaksanaan pekerjaaan jalan produksi batubara

TRANSCRIPT

BAB-1

CV. Cipta Bangunan Indonesia Consultant

BAB - IPENDEKATAN DAN METODELOGI1. TAHAP PERSIAPAN DAN MOBILISASISebelum memulai suatu perencanaan teknis jalan tahap mobilisasi harus segera dilaksanakan agar penanganan perencanaan teknis ini bisa dimulai sesuai dengan Time Schedule dan memenuhi persyaratan sesuai kebutuhan pemberi tugas.

Kegiatan-kegiatan persiapan dan mobilisasi antara lain:i. Mempersiapkan personil, alat-alat, perlengkapan untuk survey.ii. Menyusun rencana kerja yang detail bagi setiap personil/team.iii. Mengumpulkan data-data serta informasi yang ada.iv. Mempersiapkan peta dasar berupa peta topografi skala 1:250.000 s/d 25.000.

v. Mempersipakan tata guna tanah.Dalam tahap ini Konsultan juga akan mengadakan konfirmasi kembali dengan Pemberi Tugas tentang ruas jalan yang akan dilaksanakan serta mengumpulkan informasi umum mengenai kondisi jalan yang ada yang akan bermanfaat dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya serta menghindarkan kesalahan yang tidak perlu.

2. TAHAP PERENCANAAN TEKNIS JALAN.Rencana kerja Konsultan untuk melaksanakan pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini pada prinsipnya akan meliputi 2 kegiatan utama yang meliputi:a. Tahap Pengumpulan Data Lapangan

b. Tahap Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Penggambaran

3. Pengumpulan Data Lapangan

1. Pemeriksaan Dynamic Cone Penetrometer (DCP) untuk jalan yang belum beraspal.

2. Pemeriksaan lokasi Sumber material disekitar lokasi proyek.

3. Inventarisasi jalan berikut foto dokumentasi.

4. Mengumpulkan data perhitungan lalu lintas, peta lokasi dan Iain-Iain.

5. Pengukuran Topografi seluruh ruas jalan.

6. Pemeriksaan tambahan yang meliputi:

Pemeriksaan sistem drainase

Pemeriksaan kestabilan lereng

Pemeriksaan Marka Jalan dan perlengkapan jalan

Pemeriksaan kemiringan melintang jalan lama.

3.1 Analisa Data Lapangan, Perencanaan dan Gambar-gambar

1. Perhitungan dan perencanaan geometrik disain pada jalan yang direlokasi.

2. Menghitung lendutan baik rencana dari data pemeriksaan Benkelman Beam.

3. Menghitung CBR rencana dari data pemeriksaan DCP.

4. Menentukan "Unique Section" yang akan dipakai dalam prosesperencanaan.

5. Menentukan volume pekerjaan dan perkiraan biaya.

6. Membuat gambar-gambar standard dan khusus.

A. PENGUMPULAN DATA LAPANGAN

Pengumpulan data lapangan yang dilaksanakan dalam pekerjaan ini dilakukan dengan menggunakan cara yaitu cara pengumpulan data lapangan yang telah dikembangkan oleh Bina Marga sejak tahun 1983.

Rangkuman dari pengumpulan data lapangan tersebut dapat dilihat pada lampiran (contoh pengambilan data lapangan).Dynamic Cone Penetrometer (DCP)Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai CBR lapisan tanah dasar pada ruas-ruas jalan yang belum beraspal, seperti jalan tanah, jalan krikil atau jalan aspal yang telah rusak sehingga nampak lapisan pondasinya.Pemeriksaan harus dilakukan sesuai dengan ketentuan-ketentuan sebagai berikut:1. Alat DCP yang dipakai harus sesuai dengan ketentuan-ketentuanukuran seperti yang diberikan dalam gambar 3.2.

2. Pemeriksaan dilakukan dengan interval pemeriksaan 200 m.

3. Pemeriksaan dilakukan pada sumbu jalan dan pada permukaanlapisan tanah dasar.

4. Harus dicatat ketebalan dan jenis setiap bahan perkerasan yang adaseperti lapisan sirtu, lapisan-lapisan Telford, lapisan pasir dansebagainya..5. Pemeriksaan dilakukan dengan kedalaman 90 cm dari permukaanlapisan tanah dasar, kecuali bila dijumpai lapisan tanah yang sangatkeras (lapisan batuan) sebelum mencapai kedalaman 90 cm.6. Selama pemeriksaan harus dicatat keadaan-keadaan khusus yangperlu diperhatikan seperti timbunan, kondisi drainase, kondisi dantebal lapis perkerasan lama, lebar perkerasan lama, tinggi muka airdan sebagainya.7. Lokasi awal dan akhir dari pemeriksaan harus dicatat dengan jelas.8. Data yang diperoleh dari pemeriksaan ini, dicatat dalam formulir laporanInventarisasi Geometrik JalanTujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan data umum mengenai kondisi perkerasan yang ada dan kondisi geometrik jalan yang bersangkutan.Pemeriksaan dilakukan dengan metoda yang disederhanakan, yaitu cukup mencatat kondisi rata-rata setiap 1.0 km yang tercatat selama berkendaraan.Data yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :1. Jarak antara masing-masing patok kilometer

2. Jenis bahan perkerasan yang ada, Kerikil, Tanah, dansebagainya.

3. Kondisi daerah samping jalan serta sarana utilitas yang ada sepertisaluran samping, gorong-gorong, bahu, berm, kondisi drainasesamping, jarak pagar/bangunan pendukung/tebing ke pinggirperkerasan.4. Lokasi awal dan akhir pemeriksaan harus jelas dan sesuai dengan lokasi yang ditentukan untuk jenis pemeriksaan lainnya.5. Data yang diperoleh harus dicatat didalam formulir laporan.6. Membuat foto dokumentasi inventarisasi geometrik jalan minimal 1 (satu) buah foto per kilometerPemeriksaan Lokasi Sumber Material Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mengetahui informasi mengenai bahan-bahan perkerasan yang dapat dipakai untuk pelaksanaan pekerjaan konstruksi pada ruas-ruas jalan yang akan dikerjakan.Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah :1. Jenis bahan untuk perkerasan yang ada, misalnya pasir, kerikil, tanah timbunan, batu.

2. Lokasi quarry setiap jenis bahan perkerasan berikut perkiraan jumlah yang ada.

3. Perkiraan harga satuan tiap jenis bahan perkerasan.

4. Perkiraan jarak pengangkutan bahan quarry ke lokasi rencana Base Camp proyek.

5. Peta lokasi quarry berikut keterangan lokasinya (Km, Sta).

6. Data yang diperoleh dicatat di dalam formulir formulir laporanSurvey TopografiPengukuran topografi dimaksud untuk mengumpulkan data pengukuran yang cukup untuk kebutuhan perencanaan dan dilakukan pada semua ruas jalan.Detail dari pengukuran ini adalah sebagai berikut:Pengukuran Polygon dengan ketelitian 1 : 10.000 dan patok-patok permanen harus dipasang dengan interval tidak lebih dari 500 m serta dapat terlihat dengan mudah.Pengukuran jarak dapat dilakukan secara langsung atau menggunakan titik-titik sementara dan bantuan alat ukur elektronis.Patok-patok pengukuran dapat berupa : Patok beton bertulang dengan ukuran 10 x 10 x 75 cm atau pipa paralon dia 4 yang isis adikan beton, dipasang ditempat yang bebas dari gangguan lalu lintas atau lainnya selama pelaksanaan. Paku yang dipasang pada beton atau cara lainnya pada bangunan-bangunan tetap seperti abutmen jembatan dan Iain-Iain.

Pengukuran harus meliputi:a. Titik-titik kontrol vertikal dan horizontal berupa patok-patok kayu yang dipasang setiap interval max. 100 m pada rencana as jalan.

Ukuran petak kayu adalah 5 x 7 x 60 cm dan dapat ditancapkan kedalam tanah sedalam 50 cm.Pada Pengukuran polygon : i. Titik kontrol horizontal

Pengukuran menggunakan theodolit T2 dengan ketelitian bacaan 1 detik dan ketelitian orde ketiga.ii. Titik kontrol vertikal

Pengukuran menggunakan Sipat datar (waterpas) dengan ketelitian 1,5 - 2,5 mm/km, pengukuran dilakukan dengan dua arah.b. Pengukuran lebar Right of way dengan menyebutkan tata gunatanah serta lainnya seperti pemukiman, sawah dan Iain-Iain.c. Cross Section

Cross Section dibuat untuk setiap interval 100 m pada tiap-tiap titik kontrol.Lebar Cross Section minimal adalah 25 m kekanan dan kekiri dari As Jalan.d. Perhitungan dan penggambaran peta topografi berdasarkan atas koordinat titik kontrol diatas.

Gambar peta topografi dibuat pada kertas milimeter dengan skala 1 : 1.000 dengan garis contour tiap interval 1 meter. Semua titik-titik kontrol harus dicantumkan dalam gambar.Penyelidikan Geologi ( Tanah )Penyelidikan tanah dilakukan pada daerah-daerah yang direlokasi apabila di perlukan, dengan cara pelaksanaan sebagai berikut:Penyelidikan tanah untuk daerah yang perlu direlokasi adalah dengan melakukan pemboran yang harus mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:a. Pemboran dilakukan dengan bor tangan (Hand Auger Boring) atau alat bor mesin, sesuai dengan keperluannya.b. Penanaman dari masing-masing jenis tanah harus dilakukan pada saat itu juga, sesuai dengan kedalaman maupun sifat tanah tersebut yang dapat dilihat secara visual.c. Apabila tanah yang ada perpotensi longsor/runtuh harus disiapkan alat bor yang dilengkapi casing.d. Apabila ditemukan air pada lobang bor, maka harus dicatatkedalamannya serta waktu alat bor tersebut menyentuh air.e. Bila ditemukan lapisan tanah yang mudah terperas (Compressible Strata), maka pemboran harus dilanjutkan untuk mengetahui ketebalannya.f. Lobang-lobang bor diusahakan sedekat mungkin dengan asjalan dengan interval jarak minimal 250 m1 serta kedalaman rata-rata sebagai berikut:

Urugan pada daerah rawa sedalam 2 (dua) kali ukuran tersebut diukur dari permukaan air. Urugan pada daerah biasa, sedalam 2 (dua) meter dari permukaan jalan.Pengambilan dan Pengujian Contoh TanahPengambilan contoh tanah bertujuan untuk penyelidikan tanah tersebut dilaboratorium. Pengambilan contoh tanah dikerjakan dengan cara Disturb dan Undisturb Sample dengan jumlah dan kedalaman yang disesuaikan dengan kebutuhan. Umumnya pada lapisan tanah yang berbeda harus dilakukan pengambilan contoh tanah.Dalam hal ini dilakukan batasan-batasan sebagai berikut:a. Pada daerah-daerah yang tanahnya sama, sekurang-kurangnya jarak 3 meter harus diambil 1 buah contoh tanah dari setiap macam lapisan sesuai dengan test yang akan disesuaikan pada petunjuk ini.b. Pada tempat-tempat dimana terjadi perubahan lapisan tanah, baik kedudukan maupun macamnya harus diambil contoh tanah.Test LaboratoriumPelaksanaan test dilaboratorium dimaksudkan untuk mendapatkan data-data yang digunakan dalam perhitungan perencanaan.Test yang dimaksudkan antara lain meliputi : a. Analisa Saringan

Hasil analisa saringan akan digunakan menentukan cara-cara dan kemungkinan pemadatan lapisan tanah, baik sebagai subgrade maupun sebagai base (Quarry, Materials).b. Moisture Content Test

Hasil dari Moisture Content dari contoh tanah tidak terganggu (Undisturb Sample) dipakai pada perhitungan Pavement Design dan Embankment.c. Compaction Test

Hubungan Moisture Content dan Dry Density akan digunakan pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi jalan.d. Atterberg Limits Test

Pengukuran Atterberg Limits Test akan memungkinkan kelengkapan Klasifikasi tanah dan peninjauan untuk Pavement Design dan Embankment.e. Direct Shear Test / Shear Strength Test / Unconfined Compression Test

Penyelidikan ini digunakan terutama untuk menghitung stabilitas lereng-lereng galian dan urugan jalan serta penetapan nilai c dan q.f. CBR Test

Nilai-nilai test digunakan untuk Klasifikasi Daya Dukung Tanah Subgrade. CBR Test hendaknya dikerjakan sesuai dengan CBR Modified AASHTO.

Pemeriksaan TambahanPemeriksaan System DrainaseTujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi system drainase yang ada.Informasi yang harus diperoleh dari pemeriksaan ini adalah : Bentuk, ukuran dan profil memanjang dari semua salah sepanjang sisi jalan.

Jenis, ukuran, lokasi, panjang dan kondisi dari gorong-gorong melintang jalan, termasuk detail dari setiap struktur tembok kepala dan lantai apron.

Lokasi, dimensi dan ukuran/type gorong-gorong tambahan yang diperlukan. Semua data dicatat dalam formulir 4 (DL 6.4.1) dan (DL6.4.2).

Pemeriksaan Kestabilan LerengTujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi atas kondisi lereng yang diragukan kestabilannya yang diperkirakan akan membutuhkan pek. perlindungan lereng. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL 6.2.Pemeriksaan Marka Jalan dan Perlengkapan JalanPemeriksaan ini meliputi: Lokasi dan detail fungsi dari semua marka jalan yang ada dan tambahan yang diperlukan.

Lokasi dan detail dari semua rambu jalan, patok kilometer dan patok pengaman.

Lokasi, jenis dan detail kondisi dari semua rel pengaman.Pemeriksaan Lereng Melintang Jalan

Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk mendapatkan informasi kondisi lereng melintang, dilakukan pada bagian jalan yang rata dan terjadi alur yang jelek ataupun lereng melintang yang berbeda secara nyata. Data yang diperoleh dicatat pada formulir DL6.5.

BAB IIRENCANA KERJA ANALISA DATA LAPANGAN, PERENCANAAN DAN GAMBAR-GAMBAR

Berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, Konsultan harus mengadakan analisa data dengan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:Analisa Data CBRNilai CBR rencana ditentukan dengan formula : CBR (rencana) = CBR (rata-rata) - Std. DeviasiDalam pemakaian kedua formula tersebut, harus diperhatikan batasan-batasan yang berlaku dalam teori statistik.Analisa data lalu lintas, untuk menghitung besarnya komulatif beban gandar standard selama umur rencana dan menghitung besarnya LHR pada pertengahan umur rencana.Penentuan "Unique Section", yaitu suatu segmen jalan yang mempunyai karakteristik seragam dalam beberapa variabel perencanaan seperti lebar perkerasan yang ada/rencana, lendutan balik rencana atau nilai CBR rencana, nilai baban lalu lintas, perubahan Camber.Mempelajari kemungkinan pemakaian type bahan perkerasan jalan yang sesuai untuk suatu daerah tertentu. Type perkerasan jalan yang diijinkan dalam perkerasan ini adalah type-type yang sekarang dipakai oleh Dit. Jend. Bina Marga.Melakukan perencanaan tebal perkerasan tambahan menurut metoda yang telah ditetapkan.Menganalisa dan memeriksa hasil rencana sehingga diperoleh hasil rencana yang optimal dan selalu memperhatikan batasan-batasan dalam biaya proyek.Menganalisa dan menghitung volume pekerjaan ikutan (sideworks).Menyiapkan gambar-gambar standard dan khusus yang diperlukan dalam tiap-tiap pekerjaan.Gambar-gambar tersebut meliputi: Plan atau situasi pekerjaan Digambar dengan skala 1: 5000 Lokasi dan nomor titik Horizontal dan vertikal. Potongan melintang setiap 100 m dan apabila keadaan jalan yang direncanakan tidak seragam maka potongan melintang dibuat setiap 50m. Rencana tikungan dan lengkung vertikal. Patok-patok pengukuran. Potongan memanjang

Digambar dengan skala Horizontal 1 : 500 dan vertikal 1:100. Penemapatan Tianggi Muka air Normal, serta elevasi jalan.

Kontruksi jalan

Penjelasan akan lapisan jalan terhadap bangunan bawah dan atas jalan.

Kelengakpan lainnya berupa.

Simbol simbol lokasi kegiatan.

Jadwal pelaksanaan dan perkiraaan kuantitas.

B. PERENCANAAN TEKNIS SELENGKAPNYA Perencanaan dan PerhitunganPada tahap perencanaan, Konsultan diwajibkan untuk mempersiapkan hal-hal sebagai berikut:1. Mempersiapkan draft detail rencana persetujuan pemilik pekerjaaan.2. Sesudah persetujuan draft rencana, Konsultan harus mempersiapkan segala perubahan yang dimintakan oleh pemilik pekerjaan bila ada.3. Semua rencana dan perhitungan harus sesuai dengan instruksiyang diherikan pemilik pekerjaan.4. Konsultan harus yakin bahwa rencana yang diterapkan dapat dilaksanakan oleh Kontraktor lokal.Draft RencanaDraft rencana terdiri dari:A. Gambar

Semua gambar harus dipersiapkan dalam bentuk format dan standard sesuai dengan pedoman Bina Marga Gambar Typical Cross Section dibuat untuk setiap perubahan ketebalan perkerasan dan lebarjalan dan bahu jalan. Gambar-gambar rencana dan detail < 10 m yang mengalami penggantian. Gambar-gambar rencana dan detail box culvert dan gorong-gorong yang ukurannya diluar standard Bina Marga.

B. Volume

Volume pekerjaan harus ditetapkan untuk setiap ruas jalan. Volume harus dievaluasi dan dikelompokkan kedalam bagian-bagian sebagai berikut:a.Umumb.Drainagec.Pekerjaan Tanahd.Perkerasan Berbutire.Perkerasan dengan Aspalf.Strukturg. Pengembalian Kondisi dan Pekerjaan Minorh. Pekerjaan Hariani. Pekerjaan Pemeliharaan Rutin.

C. Perkiraan Biaya

Harga setiap item pekerjaan harus ditetapkan dengan analisa harga satuan didasarkan pada kebutuhan masing-masing elemen seperti tenaga, peralatan, bahan/matehal dan sebagainya.Metode perhitungan dan harga satuan peralatan harus disesuaikan dengan standard yang digunakan oleh Bina Marga.Hasil perhitungan harga harus diperbandingkan dengan harga-harga satuan yang ada dari sumber lain dan dihitung kembali bila terdapat perbedaan yang besar.Perkiraan biaya akan meliputi dokumen sebagai berikut: Perhitungan Biaya Peralatan

Perhitungan Jumlah Peralatan per Satuan Kerja

Analisa Harga Satuan

Perkiraan Volume dan Biaya PekerjaanJadwal pelaksanaan pekerjaan harus ditetapkan dengan menunjukkan periode mobilisasi yang diperlukan dan biaya pelaksanaan pertahun.Laporan Draft RencanaKonsultan harus mempersiapkan laporan Draft Rencana yang lengkap untuk setiap mas jalan yang dibuat rencana yang terdiri dari:1. Laporan perencanaan terdiri dari:a. Laporan Penelitian/Survey Lapanganb. Perhitungan Perencanaanc. Gambar Rencana.2. Analisa Harga Satuan dan Biaya3. Perkiraan Volume4. Spesifikasi Khusus (bila ada).

Perhitungan perencanaan harus dapat dimengerti oleh Engineer yang mungkin membutuhkannya dikemudian hari.Konsultan harus memberi penjelasan kepada pemilik pekerjaan mengenai Draft Perencanaan untuk mendapat persetujuan dan menyerahkan 1 copy untuk diteliti.Segala anggapan harus dicatat berikut dimensi, standard referensi serta dilengkapi dengan uraian dan penjelasan menyangkut sumber bahan dan teknik pelaksanaan yang dipertimbangkan.Bilamana mungkin semua perhitungan disajikan dalam format standard. Setiap laporan harus lengkap dan jelas. Lembar asli dari setiap laporan harus ditandatangani oleh Team Leader.BAB III

JADWAL PELEKSANAAN PEKERJAAN RENCANA PELAKSANAAN

Uraian Pekerjaan Dan Waktu PelaksanaanRencana kerja disusun berdasarkan bagan alir kegiatan yang merupakan ikhtisar dari Metodologi serta jangka waktu pelaksanaan yang disebutkan dalam Kerangka Acuan Tugas dan faktor-faktor setempat yang mempengaruhi seperti lokasi pekerjaan, keadaan medan.Untuk melaksanakan pekerjaan ini maka pekerjaan lapangan dilaksanakan dengan beberapa team yang bekerja simultan mengingat waktu yang sangat terbatas yang terdiri dari: Survei pendahuluan, pengumpulan data dan inventory geometrik

Survei Pengukuran Topografi.

Penyelidikan tanah.BAB - IVTENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYAUMUM

Bentuk organisasi kerja ini bertitik tolak dari tujuan yang hendak dicapai, yaitu diselesaikannya Perencanaan teknis Peningkatan jalan.Untuk mencapai sasaran diperlukan koordinasi yang terkendali antara Konsultan dengan pemberi tugas serta pengaturan semua kegiatan dari pelbagai bagian secara sistematis.DAFTAR TENAGA AHLI

Untuk menangani tugas pelaksanaan pekerjaan, Konsultan mengusulkan Daftar Tenaga seperti tercantum pada tabel pada halaman berikut dimana personil tersebut masing-masing sudah berpengalaman didalam bidangnya sehingga kami yakin akan dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan ini dengan hasil yang memuaskan.

Dengan struktur dan tata kerja tersebut maka diharapkan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan sempurna dan tepat pada waktunya sesuai permintaan pemilik pekerjaan.

Jumlah tenaga yang akan ditempatkan untuk pekerjaan ini adalah sebagai berikut: 1 orang Team Leader 1 orang Engginer Jika diperlukan maka kami akan memperbantukan beberapa Tenaga Assistant Engineer seperti dan Ass. Highway Engineer.

Dibantu tenaga pendukung yang jumlahnya akan disesuaikan dengan kebutuhan lapangan untuk memenuhi keinginan pemilik pekerjaan antara lain:

Teknisi Sondir & Boring

Teknisi Laboratorium

Draftman

Operator Komputer

URAIAN TUGAS

TEAM LEADERberpengalaman dalam bidang perencanaan jalan raya serta bangunan-bangunan pelengkapnya termasuk pengambilan data dilapangan dan analisanya. Bertindak sebagai pimpinan team dalam pekerjaan Perencanaan Teknis Jalan.

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :1. Mengendalikan dan mengatur personil yang mengadakan surveydilapangan dan analisa di kantor.

2. Membuat perencanaan teknik jalan meliputi perencanaan geonmetrik dan perkerasan.

3. Bertanggung jawab atas semua hasil perhitungan dan analisa yangberkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

4. Membuat spesifikasi dan hal lain yang berkaitan dengan pelaksanaanphisik jalan.

5. Membuat laporan dan analisa teknis atas perencanana jalan sertabangunan pelengkapnya.

6. Membantu Team Leader dalam menyusun semua laporan yang berkaitan dengan perencanaan teknik jalan.

ENGGINERberpengalaman dalam bidang pemetaan dan pengukuran, mengetahui dengan baik proses perencanaan Alignment Horizontal/Vertikal dari Kontruksi Jalan Raya dengan segala permasalahannya.

Tugas dan kewajibannya meliputi :1. Bertanggung jawab terhadap pengukuran topografi dan memimpin tenaga surveyor.

2. Mengkoordinasi dan mengawasi Team Survey dalam melaksanakanpengukuran/pemetaan Topography, pemetaan Centre Line dan patok-patok Referensi.

3. Mempersiapkan dan memeriksa semua gambar hasil pengukuran yangdiperlukan.

4. Mempersiapkan dan memeriksa kebenaran semua data hasil surveypemetaan/pengukuran.

5. Menunjang pelaksanaan tugas-tugas dalam perencanaan yang berkaitan dengan aspek topographi.

ASS. ENGINEERSarjana Teknik Sipil, yang masing-masing diperbantukan kepada Engineer sesuai bidang disebutkan diatas berpengalaman dibidang perencanaan bangunan sipil khususnya bangunan jembatan dan proyek jalan raya.

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya, termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam, Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

BAB - VMETODOLOGI PENYAJIAN LAPORANSesuai dengan yang dinyatakan dalam Kerangka Acuan Tugas, bahwa Konsultan diwajibkan untuk menyiapkan laporan-laporan yang direncanakan akan dilaksanakan sebagai berikut:a) LAPORAN SURVEY PENDAHULUANMerupakan laporan hasil survey pendahuluan dimana harus tercantum semua data yang didapat selama survey pendahuluan termasuk data relokasi, erosi dan banjir, harga satuan/upah lokasi material dan Iain-Iain yang diperlukan dalam perencanaan maupun kebutuhan pada saat masa konstruksi nantinya.b) LAPORAN FINAL ENGINEERING PERENCANAAN TEKNIK JALANPada prinsipnya susunan dan bentuk laporan ini sama dengan perencanaan jalan akan tetapi dalam hal ini secara khusus terdiri atas ringkasan uraian dari laporan survey pendahuluan, pengolahannya, perhitungan perencanaan beserta uraiannya dan rumus-rumus yang dipakai serta hasil-hasil perhitungan tersebut. Laporan Final Engineering ini terdiri atas :JILID A -AWAL / UMUMDalam Laporan ini berisi uraian tentang : Data Perencanaan

Perhitungan Perencanaan Perkiraan biaya

JILID B -LAPORAN PENYELIDIKAN TANAHDalam laporan ini tercakup tentang hal-hal: Rekomendasi hasil penyelidikan tanah beserta usulan kekuatanfondasi Denah/potongan dan lokasi titik-titik bor dan sondir hasil pengujian laboratorium dan hal yang terkait dengan pemakaian bahan

JILID E -ENGINEER ESTIMATEBerisi data kuantitas dan perincian biaya, analisa harga satuan analisa biaya peralatan, data harga upah dan bahan serta quarry yang dipakai.Disamping laporan tersebut diatas maka dibuatkan juga foto album yang berisi data yang diperlukan antara lain kondisi jalan lama atau quarry yang ada, letak patok-patok ikat permanen dan Iain-Iain.BAB - VISTAF PENDUKUNGSelain dari para staf ahli, guna kelancanaran dan pencapaian progres kerja yang baik perlu adayanya didukung oleh staf pendukung sperti :

SURVEYOR DAN TEKNISI LAPANGAN

Berpengalaman dalam bidang pelaksanaan pekerjaan penyelidikan lapangan untuk pekerjaan sipil khususnya gedung dan teknik jalan raya, termasuk pemeriksaan kekuatan jalan dengan alat Benkelman Beam, Dynamic Cone Penetrometer, Pengukuran Geodesi, Survey Material.

Tugas dan tanggung jawabnya :mengumpulkan semua data yang dibutuhkan dari lapangan dan bertanggung jawab atas ketelitian hasil yang didapat.

DRAFTMAN (JURU GAMBAR)

Mempunyai pengalaman daiam bidang pembuatan gambar-gambar teknik sipil khususnya jembatan dan jalan raya. Dapat bekerja dengan cepat, tingkat ketelitian yang tinggi. Mempunyai latar belakang pendidikan minimal STM. Juru Gambar bertanggung jawab atas pembuatan gambar-gambar yang dibutuhkan.

LABORATORIUM TECHNICIAN

Posisi ini akan dijabat oleh seorang personil yang mempunyai ijazah SMA/STM dalam pengalaman bidang pengujian laboratorim mekanika tanah.

Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :1. Dibawah pengarahan Ahli Mekanika Tanah bertugas mengawasi/ mengendalikan pengoperasian pengujian laboratorium yang dilaksanakan.2. Menghimpun semua data-data pengujian laboratorium dan melaporkannya kepada Ahli Mekanika Tanah.BAB - VIIFASILITAS PENDUKUNGPeralatan yang akan digunakan oleh Konsultan dalam pekerjaan Perencanaan Teknik Jalan ini adalah sebagai berikut: GPS

- 1 unit

Alat Dynamic Cone Penetrometer- 1 unit

Theodolit

- 1 set

Waterpass

- 1 set

Kamera

- 1 unit

Personel Komputer + printer

- 2 set

Fasilitas laboratorium Mekanika Tanah - 1 set

Dengan perlengkapan diatas kami yakin pekerjaan Perencanaan Teknik ini akan dapat dilaksanakan dan diselesaikan tepat waktu dan memenuhi persyaratan sesuai keinginan Pemilik Pekerjaan.BAB - VIIIPENUTUPDemikianlah Usulan disusun guna memenuhi disusun demi memenuhi keinginan dan permintaan pemilik pekerjaanPekanbaru, ......................................................Team Leader

DED Jalan Lingkungan DPRD Kab, SiakPAGE