bab vi usulan alternatif - diponegoro universityeprints.undip.ac.id/34531/9/1564_chapter_vi.pdf ·...
TRANSCRIPT
Usulan Alternatif
BAB VI
USULAN ALTERNATIF
6.1. TINJAUAN UMUM
Berdasarkan hasil analisis penulis yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, debit banjir rencana (Q) sungai Sringin dan sungai Tenggang
untuk periode ulang 10 tahun rawan banjir. Maka penulis mengusulkan
alternatif penanganan banjir secara teknis untuk sungai Sringin dan sungai
Tenggang adalah dengan melakukan Normalisasi Sungai, serta membangun
bangunan pengendalian banjir berupa Retarding Pond dan Pompa.
Berdasarkan uraian sebelumnya maka dapat disimpulkan pula bahwa
banjir yang terjadi di daerah Semarang Timur merupakan banjir lokal yang
terjadi didaerah tersebut dan banjir lokal yang diakibatkan oleh genangan air
laut pasang.
Hal tersebut merupakan permasalahan yang sangat komplek. Dalam
menangani permasalahan tersebut dapat ditinjau dari aspek teknis dan aspek
non teknis, seperti mengikutsertakan seluruh lapisan masyarakat dan lembaga
serta instansi terkait secara terkoordinasi. Perencanaan konstruksi pengendali
banjir baik kolam penampungan (retarding pond), pompa maupun normalisasi
sungai diupayakan sesuai dengan kriteria yang diinginkan, baik dari segi
konstruksi, kualitas, volume tampungan, fungsi, manfaat, maupun
pembiayaannya sehingga harus dilakukan perencanaan dengan baik dan
matang. Perencanaan ini harus didasarkan pada pertimbangan teknis dengan
tidak mengabaikan pertimbangan non teknis. Adapun lebih jelasnya usulan
alternatif tersebut adalah sebagai berikut :
6.2. USULAN ALTERNATIF SECARA TEKNIS
6.2.1. Normalisasi Sungai
Normalisasi sungai yang dilakukan pada Sungai Sringin dan Sungai
Tenggang adalah dengan memperlebar saluran tersebut. Selain itu dilakukan
Usulan Alternatif
perubahan bentuk penampang yang mana bentuk penampang setelah di
normalisasi menjadi berbentuk persegi.
Rumus yang digunakan pada perhitungan normalisasi Sungai Sringin
dan Sungai Tenggang adalah sebagai berikut :
ASRn
Q ×××= 21
321
dimana :
Q : Debit
R : Jari-jari hidrolis → PAR =
S : Kemiringan dasar saluran
A : Luas penampang basah → Persegi ; HBA ×=
P : Keliling penampang basah (m) → Persegi ; HBP 2+=
Contoh perhitungan normalisasi sungai pada Sungai Sringin
Data pada sta Ks – Js
- Lebar saluran : 8,250 m
- Tinggi saluran : 2,395 m
- Koefesien manning ( n ) : 0,023
- Kemiringan dasar saluran ( S ) : 0,00222
- Bentuk penampang saluran : Persegi
Perhitungan
→ HBA ×=
2759,19395,2250,8 mA =×=
→ HBP 2+=
mP 040,13395,22250,8 =×+=
→ PAR =
mR 515,1040,13759,19
==
→ ASRn
Q ×××= 21
321
Usulan Alternatif
smQ /399,53759,1900222,0515,1023,01 32
13
2=×××=
Perhitungan normalisasi sungai dapat dilihat pada Tabel 6.1 dan Tabel 6.2.
Usulan Alternatif
Usulan Alternatif
Tabel 6.1 Perhitungan Kapasitas Debit Saluran Sungai Sringin No Jarak Elevasi Dasar B H w A Bentuk P R V Qdesain Qpeak Sta (m) Hilir Hulu S n (m) (m) (m) (m2) Penampang (m) (m) (m/s) (m3/s) (m3/s) Ks 800 5,538 7,138 0,00222 0,023 8,250 2,395 0,5 19,759 Persegi 13,040 1,515 2,703 53,399 52,810
Js 2300 2,088 5,538 0,00195 0,023 16,000 2,280 0,5 36,480 Persegi 20,560 1,774 2,814 102,652 100,185 Is 250 1,088 2,088 0,00130 0,023 20,000 2,331 0,5 46,620 Persegi 24,662 1,890 2,397 111,732 137,182
Hs 1800 0,808 1,088 0,00080 0,023 20,000 2,056 0,5 41,120 Persegi 24,112 1,705 1,755 72,180 102,935
Gs 200 0,668 0,808 0,00073 0,023 20,000 2,681 0,5 53,620 Persegi 25,362 2,114 1,935 103,758 153,945
Fs 1600 -0,932 0,668 0,00095 0,023 25,000 2,078 0,5 51,950 Persegi 29,156 1,782 1,970 102,319 139,708
Es 700 -1,632 -0,932 0,00111 0,023 30,000 1,658 0,5 49,740 Persegi 33,316 1,493 1,892 94,118 131,738
Ds 700 -1,870 -1,632 0,00075 0,023 30,000 2,252 0,5 67,560 Persegi 34,504 1,958 1,864 125,904 166,648
Cs 200 -2,040 -1,870 0,00066 0,023 30,000 2,304 0,5 69,120 Persegi 34,608 1,997 1,771 122,443 185,961
Bs 950 -2,460 -2,040 0,00072 0,023 30,000 2,278 0,5 68,340 Persegi 34,556 1,978 1,838 125,617 181,740
As Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
Ks – Is : Daerah Sembungharjo
Is – Fs : Daerah Banjardowo
Usulan Alternatif
Fs – Es : Jalan Raya Semarang – Demak
Es – As : Daerah Srimulyo
Tabel 6.2 Perhitungan Kapasitas Debit Saluran Sungai Tenggang No Jarak Elevasi Dasar B H w A Bentuk P R V Qdesain Qpeak Sta (m) Hilir Hulu S n (m) (m) (m) (m2) Penampang (m) (m) (m/s) (m3/s) (m3/s) Ot 3100 9,464 15,974 0,00233 0,023 5,600 2,133 0,5 11,945 Persegi 9,866 1,211 2,384 28,477 28,285
Nt 1700 5,893 9,464 0,00233 0,023 7,600 2,274 0,5 17,282 Persegi 12,148 1,423 2,655 45,880 45,775
Mt 700 4,844 5,893 0,00200 0,023 8,000 2,592 0,5 20,736 Persegi 13,184 1,573 2,630 54,529 54,279
Lt 1900 3,210 4,844 0,00132 0,023 25,000 2,217 0,5 55,425 Persegi 29,434 1,883 2,409 133,507 135,634
Kt 300 2,990 3,210 0,00089 0,023 20,000 2,692 0,5 53,840 Persegi 25,384 2,121 2,141 115,284 139,192 Jt 450 1,865 2,990 0,00180 0,023 20,000 2,161 0,5 43,220 Persegi 24,322 1,777 2,706 116,963 154,624 It 900 1,416 1,865 0,00167 0,023 18,000 2,586 0,5 46,548 Persegi 23,172 2,009 2,829 131,671 154,026
Ht 300 1,025 1,416 0,00100 0,023 25,000 2,416 0,5 60,400 Persegi 29,832 2,025 2,200 132,906 156,052
Gt 450 0,715 1,025 0,00111 0,023 25,000 2,262 0,5 56,550 Persegi 29,524 1,915 2,234 126,339 159,304
Ft 300 0,055 0,715 0,00161 0,023 20,000 2,246 0,5 44,920 Persegi 24,492 1,834 2,614 117,418 164,179
Et 120 -0,555 0,055 0,00173 0,023 14,000 3,200 0,5 44,800 Persegi 20,400 2,196 3,055 136,880 206,455
Dt
Usulan Alternatif
650 -1,090 -0,555 0,00101 0,023 29,500 2,268 0,5 66,906 Persegi 34,036 1,966 2,168 145,072 209,689Ct 300 -1,860 -1,090 0,00100 0,023 31,150 2,195 0,5 68,374 Persegi 35,540 1,924 2,127 145,417 213,890
Bt 1000 -1,980 -1,860 0,00057 0,023 27,900 2,836 0,5 79,124 Persegi 33,572 2,357 1,838 145,460 200,782
At Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
Ot – Nt : Jalan Brigjen S, Sudiarto Nt – Mt : Daerah Palebon Mt – Lt : Daerah Tlogosari Kulon
Lt – Kt : Daerah Muktiharjo Kidul Kt – Ft : Jalan Muktiharjo Raya Ft – Dt : Jalan Kaligawe
Dt – At : Daerah Terboyo Kulon
Usulan Alternatif
6.2.2. Back Water
Tabel 6.3 Perhitungan Back Water Saluran Sungai Sringin setelah di Normalisasi
No Jarak Q Elv Elv y H B A P V V2/2g H R Sf Sf rata dX DE H STA (m) (m/s) D.S M.A (m) (m) (m) (m) (m) (m/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 As 125.617 -2.460 0.450 2.901 2.278 30.00 87.030 35.802 1.443 0.106 3.007 2.431 0.0003372 3.008 950 0.0003459 950 0.329 Bs 122.443 -2.040 0.768 2.808 2.304 30.00 84.240 35.616 1.454 0.108 3.336 2.365 0.0003546 3.337 200 0.0003893 200 0.078 Cs 125.904 -1.870 0.830 2.700 2.252 30.00 81.000 35.400 1.554 0.123 3.413 2.288 0.0004239 3.414 700 0.0003240 700 0.227 Ds 94.118 -1.632 1.116 2.748 1.658 30.00 82.440 35.496 1.142 0.066 3.642 2.323 0.0002242 3.641 700 0.0004682 700 0.328 Es 102.319 -0.932 1.346 2.278 2.078 25.00 56.950 29.556 1.797 0.165 3.971 1.927 0.0007122 3.969 100 0.0010262 1,600 1.642 Fs 103.758 0.668 2.868 2.200 2.681 20.00 44.000 24.400 2.358 0.283 5.611 1.803 0.0013402 5.611
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
Ks – Is : Daerah Sembungharjo
Is – Fs : Daerah Banjardowo
Fs – Es : Jalan Raya Semarang – Demak
Es – As : Daerah Srimulyo
Usulan Alternatif
Tabel 6.4 Perhitungan Back Water Saluran Sungai Tenggang setelah di Normalisasi
No Jarak Q Elv Elv y H B A P V V2/2g H R Sf Sf rata dX DE H STA (m) (m/s) D.S M.A (m) (m) (m) (m) (m) (m/s) (m) (m) (m) (m) (m) (m)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 17
At 145.460 -1.980 1.000 3.091 2.836 27.90 86.239 34.082 1.687 0.145 3.236 2.530 0.0004365 3.237 1,000 0.0003489 1,000 0.349 Bt 145.417 -1.860 1.508 3.368 2.195 31.15 104.913 37.886 1.386 0.098 3.586 2.769 0.0002614 3.586 300 0.0004395 300 0.132 Ct 145.072 -1.090 1.562 2.652 2.268 29.50 78.234 34.804 1.854 0.175 3.717 2.248 0.0006177 3.718 650 0.0016807 650 1.092 Dt 136.880 -0.555 2.180 2.735 3.200 14.00 38.290 19.470 3.575 0.651 4.811 1.967 0.0027437 4.810 32 0.0013719 120 0.165
Sumber : Hasil Perhitungan
Keterangan :
Ot – Nt : Jalan Brigjen S, Sudiarto Nt – Mt : Daerah Palibon Mt – Lt : Daerah Tlogosari Kulon
Lt – Kt : Daerah Muktiharjo Kidul Kt – Ft : Jalan Muktiharjo Raya Ft – Dt : Jalan Kaligawe
Dt – At : Daerah Terboyo Kulon
Usulan Alternatif
6.2.3 Pompa Air dan Retarding Pond
Pompa air diusulkan penulis sebagai alternatif penanganan bangunan
pengendalian banjir untuk mengalirkan air dari Sungai Tenggang dan Sungai
Sringin disaat pintu air difungsikan atau saat terjadi pasang. Perencanaan pompa
air yang diusulkan penulis sebagai berikut.
KAPASITAS KOLAM
Perhitungan kapasitas kolam dimaksudkan untuk menentukan batasan maksimum
yang dapat ditampung oleh kolam penampungan. Volume air hujan yang terjadi
dihitung dengan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayasu.
Perhitungan Hujan Efektif
Dalam memperkirakan pola hujan digunakan tabel yang diperoleh dari Tanimoto
berdasarkan penelitian Dr. Boerema (lihat Tabel 6.5)
Tabel 6.5 Distribusi Hujan Tiap Jam
Jam Hujan (mm)
ke 170 230 350 470
1 87 90 96 101
2 28 31 36 42
3 18 20 26 31
4 11 14 20 25
5 8 11 16 22
6 6 9 14 20
7 6 8 13 19
8 4 7 12 18
9 2 5 10 15
10 5 10 15
11 4 9 14
12 4 9 14
Usulan Alternatif
13 4 9 14
14 4 9 14
15 3 8 13
16 3 8 13
17 3 7 13
18 3 7 12
19 2 7 11
20 7 11
21 7 11
22 6 11
23 4 10 Sumber : Iman Subarkah,1980
Kehilangan (Φ) diambil 12 mm/jam.
1. Sungai Tenggang
Luas catchment area = 20,7413 km2
Panjang sungai (L) = 12,170 km
Dipakai hujan efektif periode 10 tahun
tg = 0,21 L 0,7 = 1,208 jam
tr = ( 0,5 s/d 1 jam ) diambil 1jam
Tp = tg + 0,8 tr = 2,008 jam
T0,3 = 2tg = 2,416 jam
Qp = A Ro / 3,6 (0,3. Tp + T0,3) dimana Ro = 1 mm (hujan satuan)
= 20,7413. 1 / 3,6. (0,3 . 2,008 + 2,416 ) = 1,909 m3/det
Qa = Qp. ( t/Tp )2,4 = 1,909 ( t/ 2,008 ) 4,2
Qd1 = Qp . 0,3 416,2008,2−t
Qd2 = Qp . 0,3 624,38,0−t
Qd3 = Qp . 0,3 832,4616,1+t
Usulan Alternatif
Tabel 6.6 Ordinat Hidrograf Satuan Sungai Tenggang
t (jam)
Q (m3/det/mm)
Keterangan
0 02,008 1,909 Tp4,424 0,573 T0,3
8,048 0,172 1,5 T0,3 10 0,106 1,5 T0,3 + 2,048
Gambar 6.1 Kurva Ordinat Hidrograf Sungai Tenggang
Usulan Alternatif
Tabel 6.7 Perhitungan Hujan Efektif Sungai Tenggang
Jam ke Hujan Kehilangan (Φ) Hujan efektif
230 12 (3-4) mm mm mm
1 2 3 4
1 90 12 78
2 31 12 19
3 20 12 8
4 14 12 2
5 11 12 0
6 9 12 0
7 8 12 0
8 7 12 0
9 5 12 0
10 5 12 0
11 4 12 0
12 4 12 0
13 4 12 0
14 4 12 0
15 3 12 0
16 3 12 0
17 3 12 0
18 3 12 0
19 2 12 0
Usulan Alternatif
Tabel 6.8 Perhitungan Hidrograf Banjir Sungai Tenggang
t UH Hujan efektif (mm) Q
(m3/dt) (jam) m3/dt/mm 78 19 8 2
Sungai Tenggang 1 2 3 4 5 6 7
0 0,000 0,000 0 1 0,358 27,924 0,000 27,924 2 1,891 147,498 6,802 0,000 154,300 3 1,164 90,792 35,929 2,864 0,000 129,585 4 0,707 55,146 22,116 15,128 0,716 93,106 5 0,473 36,894 13,433 9,312 3,782 63,421 6 0,339 26,442 8,987 5,656 2,328 43,413 7 0,243 18,954 6,441 3,784 1,414 30,593 8 0,175 13,650 4,617 2,712 0,946 21,925 9 0,136 10,608 3,325 1,944 0,678 16,555
10 0,106 8,268 2,584 1,400 0,486 12,738 11 0,082 6,396 2,014 1,088 0,350 9,848 12 0,064 4,992 1,558 0,848 0,272 7,670 13 0,050 3,900 1,216 0,656 0,212 5,984 14 0,039 3,042 0,950 0,512 0,164 4,668 15 0,030 2,340 0,741 0,400 0,128 3,609 16 0,024 1,872 0,570 0,312 0,100 2,854 17 0,019 1,482 0,456 0,240 0,078 2,256 18 0,014 1,092 0,361 0,192 0,060 1,705 19 0,011 0,858 0,266 0,152 0,048 1,324 20 0,009 0,702 0,209 0,112 0,038 1,061 21 0,007 0,546 0,171 0,088 0,028 0,833 22 0,005 0,390 0,133 0,072 0,022 0,617 23 0,004 0,312 0,095 0,056 0,018 0,481 24 0,003 0,234 0,076 0,040 0,014 0,364
Usulan Alternatif
Gambar 6.2 Hidrograf Banjir Sungai Tenggang
6.2.3.1 Flood Routing
Perhitungan flood routing berpedoman pada persamaan kontinuitas
dalam penampungan. Flood routing digunakan untuk mengetahui volume air
yang tertampung dalam kolam tampungan (Retarding Pond) dan tinggi air
dalam kolam pada waktu tertentu, serta untuk menentukan kapan waktu
dioperasikannya pompa.
Contoh :
Pada jam -1 dan jam -2 Sungai Tenggang, perhitungannya sebagai berikut :
T = 1 jam = 3600 detik
Qi (jam -1) = 0 m3/det
Qi (jam -2) = 8,840 m3/det
VQi(jam – 1) = Qi x T = 0 m3/det x 3600 detik
= 0 m3/det
VQi(jam – 2) = Qi x T = 8,840 m3/det x 3600 detik
= 31824 m3
∑ VQi = 0 + 31824= 31824m3
Qo(jam – 1) = 0
VQo(jam – 1) = 0
Qo(jam – 2) = 0 m3/det
Usulan Alternatif
VQo(jam – 2) = Qo x T = 0 m3/det x 3600 detik
= 0 m3
∑ VQo = 0 + 0 = 0 m3
∆s(jam – 1) = 0 m3
∆s(jam – 2) = (Qi-Qo) x ∆t
= (8,840 –0) x 3600 = 31824 m3
Volume kolam(jam – 1) = 0 m3
Volume kolam(jam – 2) = ∆s(jam – 1) + ∆s(jam – 2)
= 0 + 31824
= 31824m3
H kolam(jam – 1) = Volume kolam(jam – 1)/ Luas rencana kolam
= 0 m3/ 10500 m2
= 0 m
H kolam(jam – 2) = Volume kolam(jam – 2)/ Luas rencana kolam
= 31824m3/ 10500 m2
= 3,031 m
Usulan Alternatif
Usulan Alternatif
Tabel 6.9 Perhitungan Flood Routing Sungai Tenggang t
(jam) t (dtk)
Qi (m3/dt)
VQi (m3)
∑VQi (m3) H (m)
Qo (m3/dt)
VQo (m3)
∑VQo (m3)
∆S (m3)
Volume Kolam
(m3) Keterangan 0
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0 0 0,000 0,000 pompa belum bekerja
3.600 1
0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0 0 0,000 0,000 pompa belum bekerja
3.600 2
8,.840 31.824,.000 31.824,000 3,031 0,000 0 0 31.824,000 31.824,000 pompa belum bekerja
3.600 3
0,000 0,000 31.824,000 1,317 5,000 18.000 18.000 -18.000,000 13.824,0002 pompa bekerja, @ 2,5 m3/dt
3.600
4 0,000 0,000 31.824,000 0,459 2,500 9.000 27.000 -9.000,000 4.824,000
1pompa bekerja, @ 2,5 m3/dt
3.600
5 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
Usulan Alternatif
3.600
6 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
7 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
8 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
9 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
10 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
11 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
Usulan Alternatif
12 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
13 0,000 0,000 31.824,000 0,.459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
14 0,000 0,000 31.824.000 0.459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
15 0,000 0,000 31.824.000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
16 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
17 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
18 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
Usulan Alternatif
3.600
19 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
20 0,000 0.000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
21 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
22 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,.000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
23 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
3.600
24 0,000 0,000 31.824,000 0,459 0,000 0 27.000 0,000 4.824,000
pompa sudah tidak bekerja
Usulan Alternatif
Gambar 6.3 Kurva Hidrograf Air Kolam Sungai Tenggang
2. Sungai Sringin
Luas catchment area = 16,6602 km2
Panjang sungai (L) = 9,5 km
Dipakai hujan efektif periode 10 tahun
tg = 0,21 L 0,7 = 1,015 jam
tr = ( 0,5 s/d 1 jam ) diambil 1jam
Tp = tg + 0,8 tr = 1,815 jam
T0,3 = 2tg = 2,030 jam
Qp = A Ro / 3,6 (0,3, Tp + T0,3) dimana Ro = 1 mm (hujan satuan)
= 16,6602 .1 / 3,6. (0,3 . 1,815 + 2,030 ) = 1,798 m3/det
Qa = Qp. ( t/Tp ) 4,2 = 1,798 ( t/1,815 ) 4,2
Qd1 = Qp. 0,3 03,2815,1−t
Qd2 = Qp. 0,3 045,38,0−t
Qd3 = Qp. 0,3 06,423,1+t
Usulan Alternatif
Tabel 6.10 Ordinat Hidrograf Satuan Sungai Sringin
t (jam)
Q (m3/det/mm)
Keterangan
0 0 01,815 1,798 Tp3,845 0,539 T0,3
6,89 0,162 1,5 T0,3
10 0,064 1,5 T0,3 + 3,11
Gambar 6.4 Kurva Ordinat Hidrograf Sungai Sringin
Tabel 6.11 Perhitungan Hujan Efektif Sungai Sringin
Jam ke Hujan
Kehilangan (Φ)
Hujan Efektif
230 12 (3-2) mm mm mm Sungai Sringin
1 2 3 4
1 90 12 782 31 12 193 20 12 84 14 12 25 11 12 06 9 12 07 8 12 08 7 12 09 5 12 0
10 5 12 011 4 12 0
Usulan Alternatif
12 4 12 013 4 12 014 4 12 015 3 12 016 3 12 017 3 12 018 3 12 019 2 12 0
Tabel 6.12 Perhitungan Hidrograf Banjir Sungai Sringin
t UH Hujan efektif (mm) Q
(m3/dt) (jam) m3/dt/mm 78 19 8 2
Sungai Sringin 1 2 3 4 5 6 7
0 0,000 0,000 0 1 0,430 33,540 0,000 33,540 2 1,611 125,658 8,170 0,000 133,828 3 0,890 69,420 30,609 3,440 0,000 103,469 4 0,507 39,546 16,910 12,888 0,860 70,204 5 0,342 26,676 9,633 7,120 3,222 46,651 6 0,230 17,940 6,498 4,056 1,780 30,274 7 0,157 12,246 4,370 2,736 1,014 20,366 8 0,116 9,048 2,983 1,840 0,684 14,555 9 0,087 6,786 2,204 1,256 0,460 10,706
10 0,064 4,992 1,653 0,928 0,314 7,887 11 0,048 3,744 1,216 0,696 0,232 5,888 12 0,036 2,808 0,912 0,512 0,174 4,406 13 0,026 2,028 0,684 0,384 0,128 3,224 14 0,020 1,560 0,494 0,288 0,096 2,438 15 0,015 1,170 0,380 0,208 0,072 1,830 16 0,011 0,858 0,285 0,160 0,052 1,355 17 0,008 0,624 0,209 0,120 0,040 0,993 18 0,006 0,468 0,152 0,088 0,030 0,738 19 0,004 0,312 0,114 0,064 0,022 0,512 20 0,003 0,234 0,076 0,048 0,016 0,374 21 0,003 0,195 0,057 0,032 0,012 0,296 22 0,002 0,140 0,048 0,024 0,008 0,220 23 0,001 0,109 0,034 0,020 0,006 0,169 24 0,001 0,078 0,027 0,014 0,005 0,124
Usulan Alternatif
Gambar 6.5 Hidrograf Banjir Sungai Sringin
Usulan Alternatif
Usulan Alternatif
Tabel 6.13 Perhitungan Flood Routing Sungai Sringin
t (jam)
t (dtk)
Qi (m3/dt)
VQi (m3)
∑VQi (m3)
H (m)
Qo (m3/dt)
VQo (m3)
∑VQo (m3)
∆S (m3)
Volume Kolam
(m3) Keterangan
0 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0 0 0,000 0,000 pompa belum bekerja
3.600
1 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0 0 0,000 0,000 pompa belum bekerja
3.600
2 8,211 29.559,600 29.559,600 2,815 0,000 0 0 29.559,600 29.559,600 pompa belum bekerja
3.600
3 0,000 0,000 29.559,600 1,101 5,000 18.000 18.000 -18.000,000 11.559,6002 pompa bekerja, @ 2,5 m3/dt
3.600
4 0,000 0,000 29.559,600 0,244 2,500 9.000 27.000 -9.000,000 2.559,6001pompa bekerja, @ 2,5 m3/dt
3.600
5 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
6 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
Usulan Alternatif
7 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
8 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
9 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
10 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
11 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
12 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
13 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
14 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
Usulan Alternatif
15 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
16 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
17 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
18 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
19 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
20 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
21 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
22 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
Usulan Alternatif
23 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
3.600
24 0,000 0,000 29.559,600 0,244 0,000 0 27.000 0,000 2.559,600 pompa sudah tidak bekerja
Gambar 6.6 Kurva Hidrograf Air Kolam Sungai Sringin
Usulan Alternatif
6.2.3.2 Perhitungan Konstruksi Dinding Tampungan
a. Kondisi Kosong Air
Gambar 6.7 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding kolam tampungan
kondisi kosong air Dimensi dinding tampungan
1. Sungai Tenggang periode 10 th
Direncanakan bangunan kolam tampungan yang berupa pasangan batu kali yang
fungsinya menahan tekanan tanah.
Panjang kolam 150 m
Lebar kolam 70 m
Tinggi kolam 3 m
Luas kolam 10500 m2
Lebar puncak 30 cm – H/2 diambil 50 cm
Lebar dasar pondasi 0,5-0,7H diambil B = 250 cm
Tebal kaki dan tumit H/6-H/8 diambil d = 50 cm
Lebar tumit dan kaki ( 0,5-1) diambil b1 = 50 cm
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Usulan Alternatif
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45- φ /2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45+ φ /2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gaya aktif
Pa1 = pengaruh beban terbagi rata
= q*Ka*H = 0,4*0,33*3,5 = 0,462 t
Pa2 = pengaruh tanah di belakang dinding
= ½ *H2* γt *Ka = ½*3,52*1,7*0,33 = 3,436 t
Gaya pasif
Pp = ½*H2* γt *Kp = ½*0,52*1,7*3 = 0,638 t
Momen aktif
Ma = (Pa1* ha1)+(Pa2*ha2)-( Pp*hp/3) = ( 0,462*1,75)+( 3,436*3,5/3)-( 0,638*
0,5/3)
= 4,711 tm
Momen pasif
Tabel 6.14
Momen pasif dinding tampungan sungai Tenggang kondisi kosong air
No Berat Konstruksi ( ton )
Jarak terhadap titik A
Momen terhadap titik A (tm)
1. 0,5*3*1,7 = 2,550 3,25 8,288
2. 0,5*2*3*1,7 = 5,100 2,33 11,883
3. 0,5*2*3*2 = 6,000 1,67 10,020
4. 0,5*3*2 = 3,000 0,75 2,250
5. 3,5*0,5*2 = 3,500 1,75 6,125
∑G = 20,150 ton ∑MpA = 38,566 tm
Usulan Alternatif
Kontrol terhadap bahaya guling :
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 38,566 /4,711 = 8,186 > 2 ....................................................................aman
Kontrol terhadap bahaya geser :
Sf = (∑G * tan 30 + c* B) /∑Pa = (20,150 * tan 30 + 3*3,5)/ 3,898
= 5,678 > 1,5 ...........................................................................................aman
Kontrol terhadap daya dukung tanah :
τ ult = c*Nc+(f * γt*qo) * Nq+0,5* γt *B*Nγ
= (3*37,2)+(1,71*1,7*0,40*22,5)+(0,5*1,7*3,5*19,7)
=111,6+26,163+58,608 = 196,37 t/m2
Dimana : φ =30° Nc= 37,2 Nq=22,5 Nγ =19,7
τ all = τ ult /1,5
= 196,37/1,5 = 130,913 t/m2
τ max = ∑G /A + ∑M / W
= 20,150 /(0,5*3,5 )+ 4,711 /(0,7*3,5*3,5/6 )
= 11,514+6,733 = 18,247 t/m2 < 130,913 t/m2...........................aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e )* ∑G = ∑MpA
( ½*3,5-e )*20,150 = 38,566 - 4,711
e = 0,070 < 3,5/6
= 0,070 < 0,583...............................................................aman
Usulan Alternatif
2. Sungai Sringin periode 10 th
Direncanakan bangunan kolam tampungan yang berupa pasangan batu kali yang
fungsinya menahan tekanan tanah.
Panjang kolam 150 m
Lebar kolam 70 m
Tinggi kolam 3 m
Luas kolam 10500 m2
Lebar puncak 30 cm – H/2 diambil 50 cm
Lebar dasar pondasi 0,5-0,7H diambil B = 250 cm
Tebal kaki dan tumit H/6-H/8 diambil d = 50 cm
Lebar tumit dan kaki ( 0,5-1) diambil b1 = 50 cm
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45- φ /2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45+ φ /2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gaya aktif
Pa1 = pengaruh beban terbagi rata
= q*Ka*H = 0,4*0,33*3,5 = 0,462 t
Pa2 = pengaruh tanah di belakang dinding
= ½ *H2* γt *Ka = ½*3,52*1,7*0,33 = 3,436 t
Gaya pasif
Pp = ½*H2* γt *Kp = ½*0,52*1,7*3 = 0,638 t
Usulan Alternatif
Momen aktif
Ma = (Pa1* ha1)+(Pa2*ha2)-( Pp*hp/3) = ( 0,462*1,75)+( 3,436*3,5/3)-( 0,638*
0,5/3)
= 4,711 tm
Momen pasif
Tabel 6.15
Momen pasif dinding tampungan sungai Sringin kondisi kosong air
No Berat Konstruksi ( ton )
Jarak terhadap titik A (m)
Momen terhadap titik A (tm)
1. 0,5*3*1,7 = 2,550 3,25 8,288
2. 0,5*2*3*1,7 = 5,100 2,33 11,883
3. 0,5*2*3*2 = 6,000 1,67 10,020
4. 0,5*3*2 = 3,000 0,75 2,250
5. 3,5*0,5*2 = 3,500 1,75 6,125
∑G = 20,150 ton ∑MpA = 38,566 tm
Kontrol terhadap bahaya guling :
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 38,566 /4,711 = 8,186 > 2 ....................................................................aman
Kontrol terhadap bahaya geser :
Sf = (∑G * tan 30 + c* B) /∑Pa = (20,150 * tan 30 + 3*3,5)/ 3,898
= 5,678 > 1,5 ...........................................................................................aman
Kontrol terhadap daya dukung tanah :
τ ult = c*Nc+(f * γt*qo) * Nq+0,5* γt *B*Nγ
= (3*37,2)+(1,71*1,7*0,40*22,5)+(0,5*1,7*3,5*19,7)
=111,6+26,163+58,608 = 196,37 t/m2
Dimana : φ =30° Nc= 37,2 Nq=22,5 Nγ =19,7
Usulan Alternatif
τ all = τ ult /1,5
= 196,37/1,5 = 130,913 t/m2
τ max = ∑G /A + ∑M / W
= 20,150 /(0,5*3,5 )+ 4,711 /(0,7*3,5*3,5/6 )
= 11,514+6,733 = 18,247 t/m2 < 130,913 t/m2...........................aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e )* ∑G = ∑MpA
( ½*3,5-e )*20,150 = 38,566 - 4,711
e = 0,070 < 3,5/6
= 0,070 < 0,583...............................................................aman
b. Kondisi Penuh Air
Gambar 6.8 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding kolam tampungan
kondisi penuh air
1. Sungai Tenggang periode 10 th
Direncanakan bangunan kolam tampungan yang berupa pasangan batu kali yang
fungsinya menahan tekanan tanah.
Panjang kolam 150 m
Lebar kolam 70 m
Tinggi kolam 3 m
Usulan Alternatif
Luas kolam 10500 m2
Lebar puncak 30 cm – H/2 diambil 50 cm
Lebar dasar pondasi 0,5-0,7H diambil 250 cm
Tebal kaki dan tumit H/6-H/8 diambil 65 cm
Lebar tumit dan kaki ( 0,5-1) diambil 50 cm
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45- φ /2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45+ φ /2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gaya aktif
Pa1 = pengaruh beban terbagi rata
= q*Ka*H = 0,4*0,33*3 = 0,396 t
Pa2 = pengaruh tanah di belakang dinding
= ½ *H2* γt *Ka = ½*32*1,7*0,33 = 2,525 t
Gaya pasif
Pp1 = ½ * γw * h12 * Ka = ½* 1 * 32 * 0,33 = 1,485 t
Pp2 = ½*H2* γt *Kp = ½*0,52*1,7*3 = 0,638 t
Momen aktif
Ma = (Pa1* ha1)+(Pa2*ha2)-(Pp1* (h1/3 + 0,5))+( Pp2*hp/3)
= ( 0,396*1,50)+(2,525*3/3)-(1,485*(3/3+0,5))+( 0,638* 0,5/3)
= 3,119-2,334 tm
= 0,785 tm
Usulan Alternatif
Momen pasif
Tabel 6.16
Momen pasif dinding tampungan sungai Tenggang kondisi penuh air
No Berat Konstruksi ( ton )
Jarak terhadap titik A
Momen terhadap titik A (tm)
1. 0,5*3*1,7 = 2,550 3,25 8,288
2. 0,5*2*3*1,7 = 5,100 2,33 11,883
3. 0,5*2*3*2 = 6,000 1,67 10,020
4. 0,5*3*2 = 3,000 0,75 2,250
5. 3,5*0,5*2 = 3,500 1,75 6,125
∑G = 20,150 ton ∑MpA = 38,566 tm
Kontrol terhadap bahaya guling :
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 38,566 /0,785 = 49,129 > 2....................................................................aman
Kontrol terhadap bahaya geser :
Sf = (∑G * tan 30 + c* B) /∑Pa = (20,150 * tan 30 + 3*3,5)/ 0,798
= 27,736 > 1,5...........................................................................................aman
Kontrol terhadap daya dukung tanah :
τ ult = c*Nc+(f * γt*qo) * Nq+0,5* γt *B*Nγ
= (3*37,2)+(1,71*1,7*0,40*22,5)+(0,5*1,7*3,5*19,7)
=111,6+26,163+58,608 = 196,37 t/m2
Dimana : φ =30° Nc= 37,2 Nq=22,5 Nγ =19,7
τ all = τ ult /1,5
= 196,37/1,5 = 130,913 t/m2
τ max = ∑G /A + ∑M / W
= 20,150 /(0,5*3,5 )+ 4,711 /(0,7*3,5*3,5/6 )
= 11,514+6,733 = 18,247 t/m2 < 130,913 t/m2...........................aman
Usulan Alternatif
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e )* ∑G = ∑MpA
( ½*3,5-e )*20,150 = 38,566 – 0,785
e = 0,125 < 3,5/6
= 0,125 < 0,583...............................................................aman
2. Sungai Sringin periode 10 th Direncanakan bangunan kolam tampungan yang berupa pasangan batu kali yang
fungsinya menahan tekanan tanah.
Panjang kolam 150 m
Lebar kolam 70 m
Tinggi kolam 3 m
Luas kolam 10500 m2
Lebar puncak 30 cm – H/2 diambil 50 cm
Lebar dasar pondasi 0,5-0,7H diambil 250 cm
Tebal kaki dan tumit H/6-H/8 diambil 65 cm
Lebar tumit dan kaki ( 0,5-1) diambil 50 cm
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45- φ /2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45+ φ /2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gaya aktif
Pa1 = pengaruh beban terbagi rata
= q*Ka*H = 0,4*0,33*3 = 0,396 t
Usulan Alternatif
Pa2 = pengaruh tanah di belakang dinding
= ½ *H2* γt *Ka = ½*32*1,7*0,33 = 2,525 t
Gaya pasif
Pp1 = ½ * γw * h12 * Ka = ½* 1 * 32 * 0,33 = 1,485 t
Pp2 = ½*H2* γt *Kp = ½*0,52*1,7*3 = 0,638 t
Momen aktif
Ma = (Pa1* ha1)+(Pa2*ha2)-(Pp1* (h1/3 + 0,5))+( Pp2*hp/3)
= ( 0,396*1,50)+(2,525*3/3)-(1,485*(3/3+0,5))+( 0,638* 0,5/3)
= 3,119-2,334 tm
= 0,785 tm
Momen pasif
Tabel 6.17
Momen pasif dinding tampungan sungai Tenggang kondisi penuh air
No Berat Konstruksi ( ton )
Jarak terhadap titik A
Momen terhadap titik A (tm)
1. 0,5*3*1,7 = 2,550 3,25 8,288
2. 0,5*2*3*1,7 = 5,100 2,33 11,883
3. 0,5*2*3*2 = 6,000 1,67 10,020
4. 0,5*3*2 = 3,000 0,75 2,250
5. 3,5*0,5*2 = 3,500 1,75 6,125
∑G = 20,150 ton ∑MpA = 38,566 tm
Kontrol terhadap bahaya guling :
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 38,566 /0,785 = 49,129 > 2 ....................................................................aman
Kontrol terhadap bahaya geser :
Sf = (∑G * tan 30 + c* B) /∑Pa = (20,150 * tan 30 + 3*3,5)/ 0,798
= 27,736 > 1,5 ...........................................................................................aman
Usulan Alternatif
Kontrol terhadap daya dukung tanah :
τ ult = c*Nc+(f * γt*qo) * Nq+0,5* γt *B*Nγ
= (3*37,2)+(1,71*1,7*0,40*22,5)+(0,5*1,7*3,5*19,7)
=111,6+26,163+58,608 = 196,37 t/m2
Dimana : φ =30° Nc= 37,2 Nq=22,5 Nγ =19,7
τ all = τ ult /1,5
= 196,37/1,5 = 130,913 t/m2
τ max = ∑G /A + ∑M / W
= 20,150 /(0,5*3,5 )+ 4,711 /(0,7*3,5*3,5/6 )
= 11,514+6,733 = 18,247 t/m2 < 130,913 t/m2...........................aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e )* ∑G = ∑MpA
( ½*3,5-e )*20,150 = 38,566 – 0,785
e = 0,125 < 3,5/6
= 0,125 < 0,583................................................................aman 6.2.3.3 Perhitungan Konstruksi Dinding Antara Saluran dan Kolam
Tampungan
Spesifikasi yang digunakan
- Beton dan baja tulangan
Beton yang digunakan adalah beton f”c = 25 Mpa, sedangkan besi tulangan yang
digunakan adalah fy = 400 Mpa.
Dengan karakteristik sebagai berikut :
a. ρ max = β * (450/ (600+fy)) * (R1 /fy)
dimana untuk f’c ≤ 30 Mpa ⇒ β = 0,85
R1 = 0,85 f’c = 21,25 Mpa = 212,5 kg/cm 2
ρ max = 0,85*(450/ (( 600+400))*(21,25/400)
= 0,0203
Usulan Alternatif
b. ρ min = 1,4/fy = 1,4/400
= 0,0035
Untuk plat, ρ min = 0,0018 ( tabel 7 Tulangan minimum ρ min yang
disyaratkan menurut SKSNI T15-1991-03 )
c. F max = β *(450/(600+fy))
= 0,85*(450/(600+400))
= 0,3825
d. K max = F max * (1-F max /2)
= 0,3825*(1- 0,3825 / 2)
= 0,11810
1. Perhitungan dinding
Menentukan tebal dinding :
Untuk fy = 400 Mpa, bentang terpendek dx = 2000 mm, maka :
h min = 241 L =
242000 = 83,33 mm
Digunakan h = 300 mm
Perhitungan beban
Wu = 1,2 W D + 1,6 W L
Beban Mati (W D )
- beban plat sendiri = 0,3 * 2,4 = 7,2 KN/m 2
- beban lapisan penyelesaian = 1,0 KN/m 2 +
8,2 KN/m 2
Beban Hidup (W L )
- beban air {(3 * 70)-(2,195 * 45)}*1 = 111,225 KN/m 2
- beban mesin = 20,0 KN/m 2
- beban getar = 0,25 * 20 KN/m 2 = 5,0 KN/m 2 +
136,225 KN/ m 2
Usulan Alternatif
Wu = 1,2* 8,2 + 1,6*136,225 = 227,8 KN/m 2
DINDING BETON :
Dinding beton dimisalkan terbagi menjadi beberapa bagian dengan ukuran p
= 5 m dan l = 2 m.
Gambar 6.9 Penyaluran beban ke tumpuan untuk pelat dua arah
Tentukan syarat batas :
lxly =
0,20,5 = 2,5
Tentukan momen-momen yang menentukan :
m tx = -0,001 * Wu * l 2x *x
= -0,001 * 227,8 * 2 2 * 83 = -75,63 KNm
m ty = - 0,001 * 227,8 * 2 2 * 51 = - 46,47 KNm
m lx = 0,001 * Wu * l 2x * x
= 0,001 * 227,8 * 2 2 * 62 = 56,49 KNm
m ly = 0,001 * 227,8 * 2 2 * 14 = 12,76 KNm.
Perhitungan tulangan
Tebal plat h = 300 mm
Penutup beton (θ D < 16 mm ) ⇒ p = 40 mm
Diameter tulangan utama arah x dan y = 10 mm
Tinggi efektif arah x adalah :
dx = 300-p-1/2.θ Dx
= 300-40- ½ .10 = 255 mm
Usulan Alternatif
Tinggi efektif arah y adalah :
dy = 300-p-1/2.θ Dx -1/2 θ Dy
= 300-40-1/2.10-1/2.10 = 250 mm
Perhitungan tulangan
Momen tumpuan dalam arah x :
m tx = 32,65 KNm
2bdmu = 2255,0*1
75,63 = 1163,091 → ρ = 0,0030
Astx = ρ . bd. 10 6
= 0,0030. 1 . 0,255 . 10 6 = 765 mm 2
- Momen tumpuan dalam arah-y
m ty = 46,47 kNm
2bdmu = 2250,0*1
46,47 = 743,520 → ρ = 0,0019
As ty = ρ . bd . 10 6
= 0,0019 . 1 . 0,250 . 10 6 = 475 mm 2
- Momen lapangan arah-x
m ix = 56,49 KNm
2bdmu = 2255,0.1
56,49 = 868,743 → ρ = 0,0022
As lx = ρ . bd . 10 6
= 0,0022 . 1 . 0,255 . 10 6 = 561 mm 2
- Momen lapangan arah -y
m ly = 12,76 KNm
2bdmu = 2250,0.1
12,76 = 204,160 → ρ = 0,0005
As ly = ρ . bd. 10 6
= 0,0005 . 1 . 0,250 . 10 6 = 125 mm 2
Usulan Alternatif
Pemilihan tulangan
Pada tumpuan
a. As tx = 765 mm 2 , dipilih tulangan (θ10-100)
b. As ty = 475 mm 2 , dipilih tulangan (θ10-150)
Pada lapangan
c. As lx = 561 mm 2 , dipilih tulangan (θ10-125)
d. As ly = 125 mm 2 , dipilih tulangan (θ10-250)
Gambar 6.10 Penulangan Dinding Antara Saluran dan Kolam
Tampungan
6.2.3.4 Perhitungan Stabilitas Dinding Antara Saluran dan
KolamTampungan.
1. Sungai Tenggang
a. Kondisi Kolam Penuh Air dan Saluran Kosong
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Usulan Alternatif
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45 - φ/2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45 + φ/2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gambar 6.11 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding dengan
kondisi kolam penuh air dan saluran kosong sungai Tenggang
Gaya aktif
Pa1 = ½ . wγ . h12. Ka = ½ .1 . 32 . 0,33 = 1,485 t
Pa2 = bγ . h1. Ka = 2,4 . 3 . 0,33 = 2,376 t
Pa3 = ½ . h22. bγ . Ka = ½ .0,82 . 2,4. 0,33 = 0,253 t
Pp1 = ½ . h22. bγ . Kp = ½ . 0,82 . 2,4 . 3 = 2,304 t
Tekanan Aktif dan Tekanan Pasif
∑Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 = 1,485 + 2,376 + 0,253 = 4,114 t
∑Pp = 2,304 t
Momen Aktif
Ma = Pa1 . ha1 + Pa2 . ha2 + Pa3 . ha3
= 1,485. 1,8 + 2,376 . 0,4 + 0,253 . 0,267 = 3,246 tm
Usulan Alternatif
Momen Pasif akibat Konstruksi
Tabel 6.18 Momen pasif dinding dengan kondisi kolam penuh air
dan saluran kosong sungai Tenggang
No Berat Kontruksi (ton) Jarak thd Titik A (m) Momen thd titik A (tm)
1. 3,5 . 0,8 . 2,4 = 6,720 0,75 5,040
2. 1,5 . 2,4 . 0,8 = 2,880 0,75 2,160
3. 3,5 . 1 . 0,35 = 1,225 1,325 1,623
∑G = 10,825 ton ∑MpA = 8,823 tm
Check terhadap Guling:
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 8,823/3,246 = 2,718 > 2 ……………………………….aman
Check terhadap Geser:
Sf = (∑G . tan 30 + c . B) /∑P > 1,5
= (10,825 . tan 30 + 3 . 1,5) / (4,114-2,304)
= 5,947 >1,5………………………….………………….aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e ). ∑G = ∑MpA
( ½.1,5-e ). 10,825 = 8,823-3,246
e = 0,235 < 1,5/6
= 0,235 < 0,250......................................aman
b. Kondisi Saluran Penuh Air dan Kolam Kosong
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45 - φ/2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45 + φ/2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Usulan Alternatif
Gambar 6.12 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding dengan
kondisi saluran penuh air dan kolam kosong sungai Tenggang
Gaya aktif
Pa1 = ½ . wγ . h12. Ka = ½ .1 . 2,8362 . 0,33 = 1,327 t
Pa2 = bγ . h1. Ka = 2,4 . 2,836 . 0,33 = 2,246 t
Pa3 = ½ . h22. bγ . Ka = ½ .0,82 . 2,4. 0,33 = 0,253 t
Pp1 = ½ . h22. bγ . Kp = ½ . 0,82 . 2,4 . 3 = 2,304 t
Tekanan Aktif dan Tekanan Pasif
∑Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 = 1,327 +2,246 + 0,253 = 3,826 t
∑Pp = 2,304 t
Momen Aktif
Ma = Pa1 . ha1 + Pa2 . ha2 + Pa3 . ha3
=1,327.1,745 +2,246 . 0,4 + 0,253 . 0,267 = 3,282 t
Usulan Alternatif
Momen Pasif akibat Konstruksi
Tabel 6.19 Momen pasif dinding dengan kondisi saluran penuh air
dan kolam kosong sungai Tenggang
No Berat Kontruksi (ton) Jarak thd Titik A (m) Momen thd titik A (tm)
1. 3,5 . 0,8 . 2,4 = 6,720 0,75 5,040
2. 1,5 . 2,4 . 0,8 = 2,880 0,75 2,160
3. 3,5 . 1 . 0,35 = 1,225 1,325 1,623
∑G = 10,825 ton ∑MpA = 8,823 tm
Check terhadap Guling:
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 8,823/3,282 = 2,689 > 2 …………………………….aman
Check terhadap Geser:
Sf = (∑G . tan 30 + c . B) /∑P > 1,5
= (10,825 . tan 30 + 3 . 1,5) / (3,826 -2,304)
= 7,063 > 1,5…..………………………………..……aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e ). ∑G = ∑MpA
( ½.1,5-e ). 10,825 = 8,823-3,282
e = 0,238 < 1,5/6
= 0,238 < 0,250................................................aman
Usulan Alternatif
2. Sungai Sringin
a. Kondisi Kolam Penuh Air dan Saluran Kosong
Berat volume tanah (γt) = 1,7 t/m3
Berat volume pasangan (γpas) =2 t/m3
Sudut gesek (φ ) = 30°
Kohesi ( c ) =3 t/m2
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45 - φ/2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45 + φ/2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gambar 6.13 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding dengan
kondisi kolam penuh air dan saluran kosong sungai Sringin
Gaya aktif
Pa1 = ½ . wγ . h12. Ka = ½ .1 . 32 . 0,33 = 1,485 t
Pa2 = bγ . h1. Ka = 2,4 . 3 . 0,33 = 2,376 t
Pa3 = ½ . h22. bγ . Ka = ½ .0,82 . 2,4. 0,33 = 0,253 t
Pp1 = ½ . h22. bγ . Kp = ½ . 0,82 . 2,4 . 3 = 2,304 t
Usulan Alternatif
Tekanan Aktif dan Tekanan Pasif
∑Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 = 1,485 + 2,376 + 0,253 = 4,114 t
∑Pp = 2,304 t
Momen Aktif
Ma = Pa1 . ha1 + Pa2 . ha2 + Pa3 . ha3
= 1,485. 1,8 + 2,376 . 0,4 + 0,253 . 0,267 = 3,246 tm
Momen Pasif akibat Konstruksi
Tabel 6.20 Momen pasif dinding dengan kondisi kolam penuh air
dan saluran kosong sungai Sringin
No Berat Kontruksi (ton)
Jarak thd Titik A (m)
Momen thd titik A (tm)
1. 3,5 . 0,8 . 2,4 = 6,720 0,75 5,040
2. 1,5 . 2,4 . 0,8 = 2,880 0,75 2,160
3. 3,5 . 1 . 0,35 = 1,225 1,325 1,623
∑G = 10,825 ton ∑MpA = 8,823 tm
Check terhadap Guling:
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 8,823/3,246 = 2,718 > 2 ……………………………….aman
Check terhadap Geser:
Sf = (∑G . tan 30 + c . B) /∑P > 1,5
= (10,825 . tan 30 + 3 . 1,5) / (4,114-2,304)
= 5,947 >1,5 ………………………….………………….aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e ). ∑G = ∑MpA
Usulan Alternatif
( ½.1,5-e ). 10,825 = 8,823-3,246
e = 0,235 < 1,5/6
= 0,235 < 0,250 ......................................aman
b. Kondisi Saluran Penuh Air dan Kolam Kosong
Gaya – gaya yang bekerja pada dinding penahan tanah :
Ka = tg2 ( 45 - φ/2 ) = tg2 ( 45-30/2 ) = 0,33
Kp = tg2 ( 45 + φ/2 ) = tg2 ( 45+30/2 ) = 3
Gambar 6.14 Gaya-gaya tekanan tanah pada dinding dengan kondisi saluran
penuh air dan kolam kosong sungai Sringin
Gaya aktif
Pa1 = ½ . wγ . h12. Ka = ½ .1 . 2,2782 . 0,33 = 0,856 t
Pa2 = bγ . h1. Ka = 2,4 . 2,278 . 0,33 = 1,804 t
Pa3 = ½ . h22. bγ . Ka = ½ .0,82 . 2,4. 0,33 = 0,253 t
Pp1 = ½ . h22. bγ . Kp = ½ . 0,82 . 2,4 . 3 = 2,304 t
Tekanan Aktif dan Tekanan Pasif
∑Pa = Pa1 + Pa2 + Pa3 = 0,856 + 1,804+ 0,253 = 2,913 t
∑Pp = 2,304 t
Usulan Alternatif
Momen Aktif
Ma = Pa1 . ha1 + Pa2 . ha2 + Pa3 . ha3
= 0,856. 1,559 + 1,804. 0,4 + 0,253. 0,267 = 2,124 t
Momen Pasif akibat Konstruksi
Tabel 6.21 Momen pasif dinding dengan kondisi saluran penuh air
dan kolam kosong sungai Sringin
No Berat Kontruksi (ton) Jarak thd Titik A (m) Momen thd titik A (tm)
1. 3. 0,8 . 2,4 = 5,760 0,75 4,320
2. 1,5 . 2,4 . 0,8 = 2,880 0,75 2,160
3. 3 . 1 . 0,35 = 1,050 1,325 1,391
∑G = 9,690 ton ∑MpA = 7,871 tm
Check terhadap Guling:
Sf = ∑MpA /∑momenaktif > 2
= 7,871/2,124 = 3,706 > 2 ………………………………….aman
Check terhadap Geser:
Sf = (∑G . tan 30 + c . B) /∑P > 1,5
= (9,690 . tan 30 + 3 . 1,5) / (2,913-2,304)
= 16,576 > 1,5 …………………………………………….aman
Kontrol terhadap eksentrisitas :
Syarat : e < B/6
( 1/2B – e ). ∑G = ∑MpA
( ½.1,5-e ) . 9,690 = 7,871-2,124
e = 0,157 < 1,5/6
= 0,157 < 0,250 ...............................................aman
Usulan Alternatif
6.2.3.5 Perencanaan Pintu Air
Konstruksi pintu air pada tampungan dimaksudkan sebagai unit emergency
jika pompa tidak dapat berfungsi atau mengalami kerusakan. Pengoperasian pintu
ini dilakukan secara manual dengan menggunakan tenaga operator yang
berpengalaman. Pintu air direncanakan terbuat dari baja profil yang merupakan
kerangka vertikal atau horisontal sebagai penguat terhadap pelat baja.
I. Pintu Air Di Kolam Tampungan
a. Sungai Tenggang
Gambar 6.15 Letak Pintu Air di kolam tampungan sungai Tenggang
∆ h = v2/2g = 2,1272/2*9,81 = 0,23 m
h = H - ∆ h
= 2,5– 0,23 = 2,27 m = 2,3m
Qmaks = m. B. h . v = 1. B . 2,3. 2,127
B = 5 m3/dt/(1 . 2,3. 2,127)
= 1,022 m = 1m
Jika lebar 1 pintu 1 m maka diperlukan 1 pintu.
Usulan Alternatif
Gambar 6.16 Pintu Air Kolam Tenggang
Gaya Tekanan Air
Gambar 6.17 Gaya Tekanan Air pada Pintu kolam Tenggang
H1 = P1 * 2,336*2,3*1/2 = 6,275 ton
H2 = P2 * 2,5 * 2,3*1/2 = 7,188 ton
Resultante : ∑H = 7,188 -6,275 = 0,913 ton
Letak titik tangkap : Y1= 2/3 *2,336 = 1,557 m dari muka air
Y2 = 2/3 *2,500 = 1,667 m dari muka air
Perhitungan Tebal Pelat Pintu
Perhitungan untuk tebal dipakai rumus Black Formula
σ = ½ * k * Ptb
baa 2
22
2
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
(Linsley. RK.dkk,1983)
σ = tegangan yang diijinkan = 1400 kg/cm2
Usulan Alternatif
k = koefisien diambil =0,8
a = lebar pelat
b = panjang pelat
t = tebal pelat
P = beban terpusat
Maka : ∑H = P = H1-H2
= 7,188 -6,275 = 0,913 ton = 913 kg
Tebal pelat:
1400 = 0,5* 0,8*[(12/(12 +2,32 )][2,3/t] 2 *913
t = 0,47 cm
Dimensi Balok Vertikal :
Momen maksimum :
M = -( H1*Y1 )+ (H2*Y2 )
= - (6,275 *1,557)+( 7,188 *1,667)
= 2,212 tm
= 221200 kgcm
σ ijin = 1400 kg/ cm 2
W = M/ σ
= 221200/1400
= 158 cm3
Dicoba baja DIN 14
Wx = 217 cm3
Ix = 1520 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 221200/217
=1019,355 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 ...............................................aman
Usulan Alternatif
Dimensi Balok Horisontal :
Diperkirakan balok yang menerima tegangan maksimal adalah balok yang
menerima tegangan q1. Jadi yang diperiksa adalah balok tersebut.
Q= 1,667 *1/1 = 1,667t/m = 16,670 kg/cm
M maksimum = 1/8*q*L2
= 1/8 * 16,670 *1002
= 20837,5 kg cm
σ ijin = 1400 kg/cm2
W =20837,5 /1400
= 14,884 cm3
Dicoba baja [ 6 1/2
Wx = 17,7 cm3
Ix = 57,5 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
=20837,5 / 17,7
=1177,260 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 .................................................aman
b. Sungai Sringin
Gambar 6.18 Letak Pintu Air kolam Sringin
Usulan Alternatif
∆ h = v2 /2g = 1,9972/2*9,81 = 0,20 m
h = 2,5 – 0,20 = 2,3 m
Qmaks = m. B. h . v = 1. b . 1,8. 1,887
B = 5 m3/dt/(1 . 2,3 . 1,997)
= 1,01 m = 1m
Jika lebar 1 pintu 1 m maka diperlukan 1 pintu
Gaya Tekanan Air
Gambar 6.19 Gaya Tekanan Air pada Pintu kolam Sringin
H1 = P1 *1,778*2,3*1/2 = 3,635 ton
H2 = P2 * 2,5* 2,3*1/2 = 7,188 ton
Resultante : ∑ H = 7,188 - 3,635 =3,553 ton
Letak titik tangkap : Y1= 2/3 *1,778 = 1,185 m dari muka air
Y2 = 2/3 *2,5 = 1,667 m dari muka air
Perhitungan Tebal Pelat Pintu
Perhitungan untuk tebal dipakai rumus Black Formula
σ = ½ * k * Ptb
baa 2
22
2
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
(Linsley. RK.dkk,1983)
σ = tegangan yang diijinkan = 1400 kg/cm2
k = koefisien diambil =0,8
a = lebar pelat
b = panjang pelat
Usulan Alternatif
t = tebal pelat
P = beban terpusat
Maka : ∑ H = P = H1-H2
= 7,188 - 3,635 =3,553 ton = 3553 kg
Tebal pelat:
1400 = 0,5* 0,8*[(12/(12 +2,32 )][2,3/t]2 *3553
t = 0,92 cm
Dimensi Balok Vertikal :
Momen maksimum :
M = -( H1*Y1 )+ (H2*Y2 )
= - (3,635 *1,185)+( 7,188 *1,667)
= 7,675tm
= 767500 kg cm
σ ijin = 1400 kg/ cm 2
W = M/σ
= 767500/1400
= 548,214 cm3
Dicoba baja DIN 20
Wx = 595 cm3
Ix = 5950 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 767500/595
= 1289,916 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 .............................................aman
Dimensi Balok Horisontal :
Diperkirakan balok yangmenerima tegangan mekasimal adalah balok yang
menerima tegangan q1. Jadi yang diperiksa adalah balok tersebut.
Usulan Alternatif
Q= 1,667 *1/1
= 1,667 t/m = 16,670 kg/cm
M maksimum = 1/8*q*L2
= 1/8 * 16,670 *1002
=20837,5 kg cm
σ ijin = 1400 kg/cm2
W =20837,5 /1400
= 14,884 cm3
Dicoba baja [ 6 1/2
Wx = 17,7 cm3
Ix = 57,5 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 20837,5 /17,7
= 1177,260 kg/cm2 < o ijin = 1400 kg / cm2 ............................................aman
Usulan Alternatif
II. Pintu Air Di Saluran
a. Sungai Tenggang
Gambar 6.20 Layout Pintu di saluran sungai Tenggang
∆ h = v2/2g = 2,0912/2*9,81 = 0,22 m
h = 1,765 – 0,22 = 1,545 m = 1,6 m
Qmaks = m. B. h . v = 1. B . 1,6. 2,091
B = 1,495 m = 1,5 m
Jika lebar 1 pintu 0,75 m maka diperlukan 2 buah pintu
Gambar 6.21 Gaya tekanan air pada pintu air saluran Tenggang
Usulan Alternatif
Gaya Tekanan Air
H1 = P1 * 2,267*1,6*1/2 = 4,111 ton
H2 = P2 * 2,262*1,6*1/2 = 4,093 ton
Resultante : ∑H = 4,111 - 4,093 = 0,018 ton
Letak titik tangkap : Y1= 2/3 *2,267 = 1,511 m dari muka air
Y2 = 2/3 *2,262 = 1,508 m dari muka air
Perhitungan Tebal Pelat Pintu
Perhitungan untuk tebal dipakai rumus Black Formula
σ = ½ * k * Ptb
baa 2
22
2
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
σ = tegangan yang diijinkan = 1400 kg/cm2
k = koefisien diambil =0,8
a = lebar pelat
b = panjang pelat
t = tebal pelat
P = beban terpusat
Maka : ∑H = P = H1-H2
= 4,111 - 4,093 = 0,018 ton = 18 kg
Tebal pelat:
1400 = 0,5* 0,8*[(0,752/(0,752 +1,62 )][1,6/t] 2 *18
t = 0,049 cm = 0,3 cm
Dimensi Balok Vertikal :
Momen maksimum :
M = -( H1*Y1 )+ (H2*Y2 )
= - (4,111 *1,511)+( 4,093 *1,508)
= - 0,039 tm
= - 3900 kgcm
σ ijin = 1400 kg/ cm2
Usulan Alternatif
W = M/ σ
= 3900/1400
= 2,786 cm3
Dicoba baja DIN 10
Wx = 96 cm3
Ix = 478 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 3900/96
= 40,625 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 .............................................aman
Dimensi Balok Horisontal :
Diperkirakan balok yangmenerima tegangan mekasimal adalah balok yang
menerima tegangan q1. Jadi yang diperiksa adalah balok tersebut.
Q= 1,511*1/1,2
= 1,259 t/m = 12,590 kg/cm
M maksimum = 1/8*q*L2
= 1/8 * 12,590 *752
= 8852,344 kg cm
σ ijin = 1400 kg/cm2
W = 8852,344 /1400
= 6,323 cm3
Dicoba baja [4
Wx = 7,05 cm3
Ix = 14,1 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
=8852,344 / 7,05
=1255,651 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 ............................................aman
Usulan Alternatif
b. Sungai Sringin
Gambar 6.22 Layout Pintu di saluran sungai Sringin
∆ h = v2 /2g = 1,9802/2*9,81 = 0,20 m
h = 2,029 – 0,20 = 1,829 m = 2 m
Qmaks = m. B. h . v = 1. b . 2. 1,980
B = 1,263 m = 1,3 m
Jika lebar 1 pintu 0,65 m maka diperlukan 2 buah pintu
Gambar 6.23 Gaya tekanan air pada pintu air saluran Sringin
Usulan Alternatif
Gaya Tekanan Air
H1 = P1 *2,757*2*1/2 = 7,600 ton
H1 = P1 * 2,301 * 2*1/2 = 5,295 ton
Resultante : ∑ H = 7,600 -5,295 =2,305 ton
Letak titik tangkap : Y1= 2/3 *2,757= 1,838 m dari muka air
Y2= 2/3 *2,301 = 1,534 m dari muka air
Perhitungan Tebal Pelat Pintu
Perhitungan untuk tebal dipakai rumus Black Formula
σ = ½ * k * Ptb
baa 2
22
2
⎥⎦⎤
⎢⎣⎡⎥⎦
⎤⎢⎣
⎡+
σ = tegangan yang diijinkan = 1400 kg/cm2
k = koefisien diambil =0,8
a = lebar pelat
b = panjang pelat
t = tebal pelat
P = beban terpusat
Maka : ∑ H = P = H1-H2
=7,600 -5,295 =2,305 ton
Tebal pelat:
1400 = 0,5* 0,8*[(0,652/(0,652+22 )][2 /t]2 *2305
t = 0,50 cm
Dimensi Balok Vertikal :
Momen maksimum :
M = -( H1*Y1 )+ (H2*Y2 )
= - (7,600 *1,838)+( 5,295*1,534)
= -5,846 tm
= 584600 kgcm
σ ijin = 1400 kg/ cm2
Usulan Alternatif
W = M/ σ
= 584600/1400
= 417,571 cm3
Dicoba baja DIN 18
Wx = 426 cm3
Ix = 3830 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 584600/426
= 1372,300 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 .............................................aman
Dimensi Balok Horisontal :
Diperkirakan balok yangmenerima tegangan mekasimal adalah balok yang
menerima tegangan q1. Jadi yang diperiksa adalah balok tersebut.
Q= 1,838 *1/0,65
= 2,828 t/m = 28,280 kg/cm
M maksimum = 1/8*q*L2
= 1/8 * 28,280 *652
=14935,375 kg cm
σ ijin = 1400 kg/cm2
W =14935,375 /1400
= 10,668 cm3
Dicoba baja [6 ½
Wx = 17,7 cm3
Ix = 57,5 cm4
Kontrol tegangan :
σ = M/W
= 14935,375 /17,7
= 843,806 kg/cm2 < σ ijin = 1400 kg / cm2 ........................................aman