USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM

PENGARUH PENINGKATAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT

KOTA MALANG

BIDANG KEGIATAN:PKM-AI

Diusulkan oleh:

Ketua : Ferdy Suryawijaya NIM : 115020100111042 Angkatan 2011 Anggota : Ainur Rofiq Sofyan NIM : 115020107111002 Angkatan 2011

Wahyu Andika P NIM : 115020100111077 Angkatan 2011

UNIVERSITAS BRAWIJAYAMALANG

2012

Surat Pernyataan Sumber Tulisan PKM-AI

Saya yang menandatangani Surat Pernyataan ini:

- Nama : Ferdy Suryawijaya - NIM : 115020100111042

Menyatakan bahwa naskah PKM-AI yang saya tuliskan ini bersama anggota tim lainnya belum pernah diterbitkan/dipublikasikan dalam bentuk prosiding maupun jurnal sebelumnya.

Demikian Surat Pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa paksaan pihak manapun juga untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Malang, 7 Oktober 2012

Ketua Pelaksana Kegiatan Mengetahui/Menyetujui Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Universitas Brawijaya

(Ferdy Suryawijaya) (Dr. Ghozali Maski, SE., MS.) NIM. 115020100111042 NIP. 19580927 198601 1 002

HALAMAN PENGESAHAN

USULAN PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

1. Judul Kegiatan :Pengaruh Peningkatan Akreditasi Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta terhadap Perekonomian Masyarakat Kota Malang

2. Bidang Kegiatan : ( √ ) PKM-AI ( ) PKM-GT3. Ketua Pelaksana Kegiatan

a. Nama Lengkap : Ferdy Suryawijayab. NIM : 115020100111042c. Jurusan : Ilmu Ekonomid. Universitas : Universitas Brawijaya Malange. Alamat Rumah dan No Tel./HP: Jalan Merak no.38 Banjarbaru/

085750191924f. Alamat email : ferdyinzaghi@gmail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan : 2 orang5. Dosen Pendamping

a. Nama Lengkap dan Gelar : Ferry Prasetiya, SE., Mapp., Ecb. NIP : 19801228 200501 1 002c. Alamat rumah dan No Telp : 087859272575

Malang, 7 Oktober 2012

Menyetujui,Ketua Jurusan Ilmu Ekonomi Ketua Pelaksana Kegiatan Universitas Brawijaya

(Dr. Ghozali Maski, SE., MS.) (Ferdy Suryawijaya) NIP. 19670514 199102 2 001 NIM. 115020100111042

Pembantu Rektor III Dosen Pendamping Universitas Brawijaya

(Ir.H.R.B.Ainurrasyid, MS.) (Ferry Prasetiya, SE., Mapp., Ec) NIP. 19550618 198103 1 002 NIP. 19801228 200501 1 002

1

PENGARUH PENINGKATAN AKREDITASI PERGURUAN TINGGI NEGERI DAN SWASTA TERHADAP PEREKONOMIAN MASYARAKAT

KOTA MALANG

Ferdy Suryawijaya, Ainur Rofiq Sofyan,Wahyu AndikaProgram Studi S1 Ekonomi Pembangunan

Universitas Brawijaya Malang

ABSTRACTMalang City is a city for education in East Java. Because there are several public and private universities that have A and B accreditation issued by the National Accreditation Board for Higher Education. The purpose of this paper to determine the extent to which the effect of an increase in accreditation of public and private universities in Malang on the economy of the indigenous people. The method used in the manufacture of this paper is a qualitative method by interview. According to a simple survey we've done with the use of secondary data, we found that children boarding in Malang to contribute positively to economic growth Malang which reached 6.7% in 2011 and the highest national level. It can be concluded that the increasing number of students in Malang to increase indigenous economy. This is due to the many public and private universities are accredited very good and also good from the National Accreditation Board of Higher Education even some universities who obtained international accreditation increase the interest of students who want to experience college in Malang.

Keywords : Accreditation, Education, National Accreditation Board for Higher Education, Survey, Malang City.

ABSTRAKKota Malang merupakan kota pendidikan di Jawa Timur. karena terdapat beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang mempunyai akreditasi A dan B yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Tujuan penulisan ini untuk untuk mengetahui sejauh mana pengaruh peningkatan akreditasi perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Malang terhadap perekonomian masyarakatnya. Metode yang dilakukan dalam pembuatan karya ilmiah ini yaitu metode kualitatif dengan cara wawancara. Menurut survei sederhana yang telah kami lakukan dengan memanfaatkan data sekunder kami menemukan bahwa anak kos di Kota Malang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Malang yang mencapai 6,7% pada 2011 lalu atau tertinggi tingkat nasional. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bertambahnya jumlah mahasiswa di Kota Malang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat asli. Ini disebabkan banyaknya Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang memperoleh akreditasi amat baik dan baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi bahkan ada beberapa Perguruan Tinggi yang memperoleh akreditasi internasional yang meningkatkan minat calon mahasiswa yang ingin merasakan bangku kuliah di Kota Malang.

2

Kata Kunci : Akreditasi, Pendidikan, Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi, Survei, Kota Malang.,

PENDAHULUAN

Kota Malang terkenal sebagai kota yang berhawa sejuk dan juga sebagai salah satu kota pendidikan di Jawa Timur. Karena itu banyak sekali para calon mahasiswa dari luar daerah bahkan ada yang sampai luar negeri ingin berkuliah di Kota Malang. Terdapatnya beberapa Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang mempunyai akreditasi A dan B yang dikeluarkan oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi membuat minat para calon mahasiswa baru semakin tinggi untuk mendaftarkan diri di perguruan-perguruan tinggi tersebut. Hal ini membuat dampak yang sangat positif bagi Kota Malang sendiri karena semakin banyaknya mahasiswa yang datang semakin berkembang pula perekonomian masyarakat sekitar yang ditandai banyak usaha-usaha seperti penyewaan rumah, kos-kosan, laundry, rumah makan atau restaurant, mall, dan sebagainya.

Tujuan Tujuan dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh

peningkatan akreditasi perguruan tinggi negeri dan swasta di Kota Malang terhadap perekonomian masyarakatnya sehingga mampu menciptakan lapangan pekerjaan sekaligus membuat daerah lain di luar Kota Malang jug ikut berpartisipasi memajukan dunia pendidikan khususnya pendidikan tinggi di kawasan mereka masing-masing.

MetodeMetode yang dilakukan dalam pembuatan karya ilmiah ini yaitu metode

kualitatif dengan cara wawancara secara langsung dengan beberapa mahasiswa dan pedagang di sekitar perguruan tinggi di Kota Malang dan penggunaan data dari beberapa lembaga survey kota Malang.

HASIL dan PEMBAHASAN

Kota malang seperti kota-kota lain di Indonesia pada umumnya baru tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda. Fasilitas umum di rencanakan sedemikian rupa agar memenuhi kebutuhan keluarga Belanda. Pada Tahun 1879, di Kota Malang mulai beroperasi kereta api dan sejak itu Kota Malang berkembang dengan pesatnya. Berbagai kebutuhan masyarakat semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.  dan degradasi kualitas lingkungan hidup mulai terjadi dengan segala dampak bawaannya. Mengikuti

3

perubahan zaman tersebut maka pemerintah berusaha mengimbangi perkembangan dengan mengembangkan dunia pendidikan. Tidak hanya mendirikan lembaga pendidikan. Dampaknya akan terlihat dari meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan di Malang. Hal ini memudahkan pemerintah daerah untuk mengembangkan Kota Malang sendiri. Seiring berjalannya waktu, Kota Malang berubah dalam struktur dan pola-pola pembangunan, hal ini dapat terlihat dari muncul dan berkembangnya pusat-pusat perdagangan dan pusat-pusat pendidikan. Seperti yang pernah diungkapkan oleh Hollis B. Chenery dan juga Lewis yang mengemukakan model perubahan struktural dan analisis pola pembangunan ( patterns of development analysis ) yang kami coba terapkan untuk Kota Malang yaitu pada awalnya Kota Malang mempunyai pola ekonomi agraris bertransisi menjadi perekonomian industri, kesinambungan akumulasi modal fisik dan manusia, perubahan jenis permintaan konsumen dari produk kebutuhan pokok dan pangan ke berbagai barang dan jasa manufaktur, perkembangan perkotaan terutama daerah pusat-pusat industri berkat migrasi para pencari kerja.

Di sini sangat jelas terlihat bahwa keberadaan pusat pendidikan yang berkualitas berbanding lurus dengan perkembangan perekonomian daerah Kota Malang. Semakin meningkatnya kebutuhan akan perguruan tinggi serta daya tampung perguruan tinggi negeri yang terbatas, sehingga muncul banyak perguruan-perguruan tinggi swasta. Ini menciptakan suatu pasar persaingan sempurna dalam bidang pendidikan. Khususnya untuk mendapatkan akreditasi terbaik. Semua perguruan tinggi berusaha keras meningkatkan kualitasnya untuk mendapatkan perhatian para calon mahasiswa sebagai lembaga pendidikan pilihan. Beberapa perguruan tinggi swasta bahkan telah mampu bersaing dengan perguruan tinggi negeri di Malang. Muncul fakta yaitu terdapatnya PTN dan PTS di Kota Malang yang mempunyai akreditasi A dan B bahkan mendapatkan akreditasi internasional yang dapat menarik calon mahasiswa dari luar Kota Malang bahkan sampai Luar Negeri untuk menempuh pendidikan di Malang.

Akreditasi ini dipahami sebagai penentuan standar mutu serta penilaian terhadap suatu lembaga pendidikan (dalam hal ini pendidikan tinggi) oleh pihak di luar lembaga pendidikan itu sendiri. Mengingat adanya berbagai pengertian tentang hakikat perguruan tinggi (Barnet, 1992) maka kriteria akreditasi pun dapat berbeda-beda. Barnet menunjukkan, bahwa setidak-tidaknya ada empat pengertian atau konsep tentang hakikat perguruan tinggi :

1. Perguruan tinggi sebagai penghasil tenaga kerja yang bermutu (qualified manpower). Dalam pengertian ini pendidikan tinggi merupakan suatu proses dan mahasiswa dianggap sebagai keluaran (output) yang mempunyai nilai atau harga (value) dalam pasaran kerja, dan keberhasilan itu diukur dengan tingkat penyerapan lulusan dalam masyarakat (employment rate) dan kadang-kadang diukur juga dengan tingkat penghasilan yang mereka peroleh dalam karirnya.

2. Perguruan tinggi sebagai lembaga pelatihan bagi karier peneliti. Mutu perguruan tinggi ditentukan oleh penampilan/prestasi penelitian anggota staf.

4

Ukuruan masukan dan keluaran dihitung dengan jumlah staf yang mendapat hadiah/penghargaan dari hasil penelitiannya (baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional), atau jumlah dana yang diterima oleh staf dan/atau oleh lembaganya untuk kegiatan penelitian, ataupun jumlah publikasi ilmiah yang diterbitkan dalam majalah ilmiah yang diakui oleh pakar sejawat.

3. Perguruan tinggi sebagai organisasi pengelola pendidikan yang efisien. Dalam pengertian ini perguruan tinggi dianggap baik jika dengan sumber daya dan dana yang tersedia, jumlah mahasiswa yang lewat proses pendidikannya semakin besar.

4. Perguruan tinggi sebagai upaya memperluas dan mempertinggi pengkayaan kehidupan. Indikator sukses kelembagaan terletak pada cepatnya pertumbuhan jumlah mahasiswa dan variasi jenis program yang ditawarkan. Rasio mahasiswa dan juga dosen yang besar serta satuan biaya pendidikan setiap mahasiswa yang rendah juga dipandang sebagai ukuran keberhasilan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi di Indonesia merupakan campuran yang mengandung unsur-unsur dari keempatnya, oleh karena itu sistem akreditasi BAN-PT memperhatikan konsep dasar tersebut.Akreditasi ini akan mempengaruhi ekspektasi masyarakat terhadap prospek dunia kerja. Perguruan tinggi dengan akreditasi terbaik ( nilai A menurut BAN-PT ) diasumsikan akan mencetak orang-orang berkualitas yang mampu bersaing di dunia kerja. Bukan rahasia lagi jika banyak perusahaan-perusahaan besar serta bidang usaha lain sebagai penggerak ekonomi masyarakat, lebih mengutamakan lulusan dari universitas dengan akreditasi terbaik daripada universitas dengan akreditasi di bawahnya. Memang ini bukan satu-satunya acuan dalam dunia kerja, softskill setiap individu juga ambil bagian menjadi pertimbangan lain.

Menurut survey sederhana yang telah kami lakukan dengan memanfaatkan data sekunder. Kami menemukan bahwa anak kos di Kota Malang memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Malang yang mencapai 6,7% pada 2011 lalu atau tertinggi tingkat nasional.

Wakil Walikota Malang, Bambang Priyo Utomo, mengatakan kontribusi besar anak kos utamanya mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di sejumlah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta di Kota Malang sangat signifikan. Data tersebut, diperoleh pemkot dari bank yang ada di Kota Malang. setelah diteliti oleh Bank Indonesia (BI) ternyata jumlah kiriman anak kos melalui bank besarnya mencapai Rp200 miliar setiap bulan.Kondisi tersebut, semakin mengindikasikan Kota Malang sebagai Tri Bina Cita yang salah satunya adalah sebagai kota pendidikan. Hal itu ditandai dengan jumlah perguruan tinggi di Kota Malang yang mencapai 57 Universitas.Selain itu, sebagai kota pendidikan, Malang juga menyandang predikat sebagai kota vokasi dimana komposisi antara jumlah Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) mencapai 65% dan 35%.Sebagai kota pendidikan, banyak mahasiswa berasal dari luar Malang yang kemudian menetap di Malang, terutama dari wilayah Indonesia Timur seperti Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Kalimantan, Maluku, dan Papua,

5

bahkan dari luar negeri sekalipun. berikut adalah nama-nama perguruan tinggi di Malang :

Dari data wawancara singkat yang telah kami lakukan terhadap mahasiswa dan pedagang serta usaha (terutama kuliner dan percetakan) di sekitar lingkungan beberapa PTN dan PTS di kota Malang, kami mendapatkan hasil bahwa rata-rata dari mereka mengatakan jika keberadaan Kota Malang sebagai kota pendidikan yang menarik banyak mahasiswa dari luar daerah untuk datang ke Malang mempengaruhi tingkat pendapatan mereka. Ini berbanding lurus dengan data sekunder yang kami dapatkan. Mahasiswa juga merasakan sangat terbantu dengan munculnya banyak bidang usaha baru di sekitar mereka. Mereka juga merasa nyaman belajar di Malang karena beiklim sejuk dan biaya hidup yang murah.

6

KESIMPULAN

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa bertambahnya jumlah mahasiswa di Kota Malang dapat meningkatkan perekonomian masyarakat asli. Ini dikarenakan banyak terdapat Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta yang memperoleh akreditasi amat baik dan baik dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi bahkan ada beberapa Perguruan Tinggi yang memperoleh akreditasi internasional yang meningkatkan minat calon mahasiswa yang ingin merasakan bangku kuliah di Kota Malang. Sehingga akreditasi suatu instansi atau lembaga pendidikan itu sangat diperlukan guna mempersiapkan sumber daya manusia yang mempunyai potensi tinggi dan berkualitas secara nasional maupun internasional. Disamping itu, iklim Kota Malang yang sejuk merupakan nilai tambah tersendiri guna mendukung minat mahasiswa untuk dating belajar di Malang.

7

DAFTAR PUSTAKA

Smith, Michael P. Todaro. 2006. Pembangunan Ekonomi.Jakarta: Erlangga.

Ensiklopedia bebas,Wikipedia bahasa Indonesia. “Kota Malang”. http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Malang (diakses tanggal 7 Oktober 2012)

Sofii, Mohammad. “Mahasiswa berkontribusi besar pertumbuhan ekonomi Malang”.http://www.bisnis-jatim.com/index.php/2012/01/12/mahasiswa-berkontribusi-besar-pertumbuhan-ekonomi-malang/ (diakses tanggal 7 Oktober 2012)

Dinas Komunikasi dan Informatika Pemerintah Kota Malang, “Sejarah Malang”. http://www.malangkota.go.id/mlg_halaman.php?id=1606071#ixzz28ZmgSoCu (diakses tanggal 7 Oktober 2012)

Kemdiknas,BAN-PT, ”Konsep”. http://ban-pt.kemdiknas.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=51&Itemid=56&lang=in (diakses tanggal 4 Oktober 2012)

www.pts.co.id