upaya peningkatan hasil belajar al quran...
TRANSCRIPT
UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR
AL QURAN HADIS MATERI POKOK MENERAPKAN
KAIDAH-KAIDAH ILMU TAJWID HUKUM BACAAN
IDGHAM BIGHUNAH, IDGHAM BILAGHUNAH, DAN IQLAB
MELALUI METODE CARD SORT BAGI SISWA KELAS IV
MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA TEGAL.
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Tugas dan Syarat
guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam
Ilmu Pendidikan Islam
Oleh :
AKHMAD DURAKHMAN
NIM : 093111207
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2011
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Akhmad Durakhman
NIM : 093111207
Jurusan/Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya
sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.
Semarang, Juni 2011
Saya yang menyatakan,
Akhmad Durakhman
NIM. 093111207
iii
KEMENTERIAN AGAMA
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG
FAKULTAS TARBIYAH
Alamat : Jl. Prof. Dr. Hamka (Kampus II) Ngaliyan Semarang
Telp.fax (024) 7601295, 7615387
PENGESAHAN
Naskah skripsi dengan:
Judul : UPAYA PENINGKATAN HASIL BELAJAR AL
QUR’AN HADIS MATERI POKOK
MENERAPKAN KAIDAH-KAIDAH ILMU
TAJWID HUKUM BACAAN IDGHAM
BIGHUNAH, IDGHAM BILAGHUNAH, DAN
IQLAB MELALUI METODE CARD SORT
BAGI SISWA KELAS IV MI AL-MUJAHIDIN
GUMALAR ADIWERNA TEGAL.
Nama : AKHMAD DURAKHMAN
NIM : 093111207
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Telah diujikan dalam sidang munaqasyah oleh Dewan Penguji Fakultas
Tarbiyah IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat
memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Islam.
Semarang,
DEWAN PENGUJI
Ketua Sekretaris
Ahmad Ismail, M.A., M.Hum H. Abdul Kholiq, M.Ag
NIP. 196702081997031001 NIP. 197109151997031003
Penguji I, Penguji II,
Drs. Mahfudz Junaedi, M.Ag Nadhifah, M.SI
NIP. 196903201998031004 NIP. 197508272003122003
Pembimbing
Fahrurrozi, M.Ag
NIP. 1977081620050110
iv
NOTA PEMBIMBING
Semarang, Juni 2011
Kepada
Yth. Dekan Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum wr.wb.
Dengan ini diberitahukan bahwa saya telah melakukan bimbingan, arahan dan
koreksi naskah skripsi dengan:
Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Al Quran Hadis Materi
Pokok Menerapkan Kaidah-kaidah Ilmu Tajwid Hukum
Bacaan Idgham Bighunah, Idgham Bilaghunah, dan
Iqlab Melalui Metode Card Sort bagi Siswa Kelas IV MI
Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
Nama : Akhmad Durakhaman
NIM : 093111207
Jurusan : Pendidikan Agama Islam
Program Studi : Pendidikan Agama Islam
Saya memandang bahwa naskah skripsi tersebut sudah dapat diajukan kepada
Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo untuk diujikan dalam sidang munaqasyah.
Wassalamu’alaikum wr.wb.
Pembimbing,
Fahrurrozi, M.Ag
NIP. 1977081620050110
v
ABSTRAK
Judul : Upaya Peningkatan Hasil Belajar Al Quran Hadis Materi
Pokok Menerapkan Kaidah-kaidah Ilmu Tajwid Hukum
Bacaan Idgham Bighunah, Idgham Bilaghunah, dan Iqlab
melalui Metode Card Sort bagi Siswa Kelas IV MI Al-
Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
Penulis : Akhmad Durakhman
NIM : 093111207
Keberhasilan siswa dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor,salah
satunya metode yang digunakan oleh guru dalam mengajar. Pada kenyataannya,
dalam pembelajaran guru masih sering menggunakan metode konvensional,
sehingga siswa kurang aktif dalam pembelajaran serta kurang memuaskan. Siswa
dapat mencapai prestasi belajar maksimal bila seorang guru tepat dalam
menerapkan pembelajaran yang inovatif dan mampu meningkatkan keaktifan serta
hasil belajar siswa pada mata pelajaran al Quran Hadis dengan pendekatan
pembelajaran aktiv menggunakan metode Card Sort (mensortir kartu). Dari hal
tersebut muncul permasalah yaitu bagaimana cara meningkatkan aktivitas belajar
dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran al Quran Hadis Materi Pokok
Menerapkan Kaidah-kaidah Ilmu Tajwid Hukum Bacaan Idgham Bighunah,
Idgham Bilaghunah, dan Iqlab melalui Metode Card Sort bagi Siswa Kelas IV MI
Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal?
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan
metode Card Sort dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV semester 2
pada mata pelajaran al Quran Hadis di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal.
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua
siklus,dimana setiap siklus meliputi kegiatan perencenaan pelaksanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Indikator yang ditetapkan yaitu nilai rata-rata siswa 70 dan
ketuntasan belajar (banyaknya siswa yang mendapatkan nilai 65) sekurang
kurangnya 70 % dari jumlah seluruh siswa. Adapun yang menjadi subyek
penelitian adalah siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal yang
terdiri dari 21 anak.
Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort
dengan menciptakan suasana pembelajaran aktiv maka suasana kelas menjadi
hidup. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua tahap yaitu siklus I dan siklus II.
Dalam pelaksanaan siklus I rata-rata hasil belajar siswa 65 dengan ketuntasan
belajar 44%. Sedangkan pada siklus II terjadi peningkatan pada rata-rata hasil
belajar dari 65 menjadi 75, serta ketuntasan belajar yang meningkat dari 44%
menjadi 75%.
Hasil penelitian yang dilakukan membuktikan bahwa ada peningkatan hasil
belajar siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal dalam
pembelajaran al quran hadis materi pokok menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab melalui metode Card
vi
Sort. Peningkatan ini dapat dilihat dari prosentase hasil belajar siswa dan rata-rata
hasil belajar pada tiap-tiap siklusnya.
Hasil penelitian tersebut diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada
seluruh pihak (siswa, guru, dan sekolah) untuk dapat meningkatkan penguasaan
pembelajaran al quran hadis terutama materi ilmu tajwid. Karena dorongan dan
semangat siswa dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan
belajar.
vii
TRANSLITERASI
Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI No. 158/1987 dan No.0543 b/u/1987 tertanggal 10 September
1987 yang ditanda tangani pada tanggal 22 Januari 1988.
I. Konsonan Tunggal
Huruf Arab Huruf
Latin Huruf Arab
Huruf
Latin
a t}
b z}
t ‘
s\ g
j f
h} q
kh k
d l
z\ m
r n
z w
s h
sy ,
s} y
d}
Bacaan Madd : Bacaan Diftong :
a> = a panjang او = au
i> = i panjang اي = ai
u> = u panjang
viii
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi ini
dapat terselesaikan.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tetap terlimpahkan kepangkuan beliau
Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-
orang mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati dan kesadaran penuh, peneliti sampaikan bahwa
skripsi ini tidak akan mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan
dari semua pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu
penulis mengucapkan terimakasih sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang
telah membantu. Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan
kepada :
1. Dr. Suja’i, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
semarang, beserta staf yang telah memberikan pengarahan dan pelayanan
dengan baik
2. Fahrurrozi, M.Ag, selaku pembimbing yang telah memberikan bimbingan dan
pengarahan dalam penyusunan skripsi ini
3. Kepala MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal yang telah memberikan
izin dan memberikan bantuan dalam penelitian.
4. Segenap Civitas Akademik IAIN Walisongo Semarang yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis untuk meningkatkan ilmu.
5. Keluarga, kerabat dan teman-teman yang telah memberikan motivasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
Kepada semuanya, peneliti mengucapkan terima kasih disertai do’a semoga
budi baiknya diterima oleh Allah SWT, dan mendapatkan balasan berlipat ganda
dari Allah SWT.
Kemudian penyusun mengakui kekurangan dan keterbatasan kemampuan
dalam menyusun skripsi ini, maka diharapkan kritik dan saran yang bersifat
ix
konstruktif, evaluatif dari semua pihak guna kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya
semoga dapat bermanfaat bagi diri peneliti khususnya.
Semarang, Juni 2011
Penulis
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ........................................................................... ii
PENGESAHAN ................................................................................................ iii
NOTA PEMBIMBING ..................................................................................... iv
ABSTRAK ......................................................................................................... v
TRANSLITERASI ............................................................................................. vii
KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
BAB I : PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. Latar Belakang ......................................................................... 1
B. Penegasan Istilah ...................................................................... 5
C. Rumusan Masalah .................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian ................................................................... 7
BAB II : KERANGKA TEORI ………………………………………… .. 9
A. Pembelajaran Quran Hadis ....................................................... 9
B. Prestasi Hasil Belajar………………………………………… 17
C. Metode Card Sort…………………………………………….. 21
D. Penggunaan Metode Card Sort untuk meningkatkan Prestasi
Belajar mata pelajaran Quran Hadis…………………………. 24
E. Tinjauan Materi………………………………………………. 25
F. Telaah Pustaka……………………………………………….. 28
G. Hipotesis Tindakan ................................................................... 30
BAB III : METODE PENELITIAN……………………………………... . 32
A. Jenis Penelitian ................................................ ......................... 32
B. Tempat dan Waktu Penelitian .................................................. 32
C. Pelaksana dan Kolaborator . ...................................................... 32
D. Tehnik Pengumpulan Data . ...................................................... 34
E. Prosedur Penelitian . .................................................................. 35
F. Instrumen Penelitian . ................................................................ 41
G. Indikator Pencapaian . ............................................................... 42
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................ 44
A. Hasil Penelitian ......................................................................... 44
1. Pra siklus ......................................................................... ...... 44
2. Siklus I ................................................................................... 45
3. Siklus II ................................................................................ 50
B. Pembahasan ............................................................................. 55
xi
BAB V : PENUTUP………………………………………………………. 59
A. Kesimpulan ................................................................................ 59
B. Saran-saran ................................................................................ 60
DAFTAR PUSTAKA
RPP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Al-Qur’an Hadis adalah salah satu dari cabang mata pelajaran PAI di
Madrasah Ibtidaiyah yang menekankan pada kemampuan membaca dan
menulis al-qur’an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat
pendek dalam al-qur’an, pengenalan arti atau makna secara sederhana dari
surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk
diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan
pembiasaan.1Salah satu ruang lingkup mata pelajaran Al Qur’an Hadis adalah
Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-qur’an yang benar sesuai dengan
kaidah ilmu tajwid. Oleh karena itu mata pelajaran Al Qur’an Hadis sangat
penting, guna penanaman dini pada anak tentang tatacara membaca al-qur’an
dengan baik dan benar.
Berdasarkan paparan di atas, maka pelajaran Al Qur’an Hadis merupakan
pelajaran penting yang harus menarik, menyenangkan dan tidak
membosankan. Untuk menciptakan pembelajaran yang menarik,
menyenangkan, dan tidak membosankan perlu adanya kreatifitas dari guru
dalam penggunaan media pembelajaran yang bervariasi. Guru juga harus
mengembangkan ketrampilan mengajar agar dapat menarik perhatian siswa
sehingga hasil belajar memuaskan. Penggunaan metode pembelajaran yang
tepat juga sangat penting guna menarik perhatian dari siswa.
Kenyataan yang ada di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
tampaknya bukanlah demikian, Mata pelajaran Al Quran Hadis bukanlah
mata pelajaran yang menyenangkan melainkan membosankan, kurang
menarik dan cenderung siswa gaduh dalam mengikutinya. Hal ini dapat
dilihat dari prestasi belajar siswa kelas IV mata pelajaran Al Quran Hadis
materi pokok menerapkan ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighuanh,
1Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di madrasah,
hlm. 19
2
idgham bilaghunah, dan iqlab pada semester genap tahun 2010 yang tidak
sesuai dengan KKM yang ditentukan. Dengan rata-rata nilai ulangan harian
yaitu 63 dan ketuntasan belajar hanya 45%.
Data nilai tahun pelajaran 2009/2010
Nilai Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai Prosentase
Tuntas /
Tidak Tuntas
50
60
70
4
7
9
20%
35%
45%
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Jumlah 20
Dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kelemahan dalam belajar Al
Qur’an Hadis tersebut lebih disebabkan oleh faktor guru terutama di kelas IV
MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal, yaitu guru kurang mampu
mengembangkan ketrampilan mengajar yang dapat menarik perhatian siswa
dan merangsang siswa untuk belajar. Dengan kata lain pembelajaran mereka
lakukan masih bersifat konvensional, yaitu hanya terbatas pada penyampaian
serangkaian materi.
Pada hal dalam Al-Qur’an ada beberapa ayat yang terkait secara
langsung tentang dorongan untuk memilih metode secara tepat dalam proses
pembelajaran, diantaranya dalam surat An-Nahl ayat 125:
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari
jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat
petunjuk”2 (QS. An-Nahl ayat: 125)
2Mujamma’ al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd li thiba’at al Mushhaf, Al-Qur’an dan
Terjemahnya,(Medinah: Asy Sharif Medinah Munawwarah, 1990), hlm. 421.
3
Salah satu penentu dalam proses pembelajaran adalah metode. Metode
pengajaran adalah suatu cara untuk menyajikan pesan pembelajaran sehingga
pencapaian hasil belajar dapat optimal. Tanpa metode, suatu pesan
pembelajaran tidak akan dapat berproses secara efektif dalam kegiatan belajar
mengajar ke arah yang dicapai. Menurut Gagne, belajar tidak merupakan
sesuatu yang terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan
adanya kondisi-kondisi tertentu yaitu kesiapan peserta didik dan sesuatu yang
telah dipelajari serta situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh pendidik
dengan tujuan memperlancar proses belajar.3 Strategi pengajaran yang tidak
tepat akan menjadi penghalang kelancaran jalannya proses belajar mengajar.
Oleh karena itu, metode yang ditetapkan seorang guru baru mendapat suatu
hasil yang optimal, jika mampu dipergunakan untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan.
Kemampuan guru dalam penerapan metode belum secara maksimal dapat
diserap dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Al Qur’an Hadis di kelas
IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal. hal ini berimbas pada
persoalan tentang pemaksimalan belajar siswa agar lebih aktif dalam kegiatan
belajar mengajar.
Tampaknya perlu adanya perubahan paradigma dalam menelaah proses
belajar mengajar dan interaksi guru dan siswa, perlu adanya pembelajaran
aktif pada proses pembelajaran Al Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-Mujahidin
Gumalar Adiwerna Tegal. Pembelajaran aktif merupakan kesatuan sumber
kumpulan strategi-strategi pembelajaran yang komprehensif. Pembelajaran
aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal
melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam
waktu singkat membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran.
Pembelajaran aktif merupakan langkah cepat menyenangkan, mendukung dan
secara pribadi menarik hati, sehingga peserta didik tidak hanya terpaku di
3Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009) hlm. 47
4
tempat duduk, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving about and thinking
aloud).4
Dilihat dari tuntutan dan harapan masyarakat, sebaiknya pembelajaran Al
Qur’an Hadis di madrasah menggunakan pendekatan yang benar-benar
diarahkan pada peningkatan kemampuan membaca Al Qur’an anak didik.
Menurut teori behaviorisme, manusia sangat dipengaruhi oleh kejadian-
kejadian di dalam lingkungannya yang memberikan pengalaman-pengalaman
tertentu kepadanya. Proses belajar dapat terjadi dengan baik apabila peserta
didik ikut berpartisipasi secara aktiv di dalamnya, serta materi pelajaran
dikembangkan di dalam unit-unit dan diatur berdasarkan urutan yang logis
sehingga pesrta didik mudah mempelajarinya.5 Maka dari itu metode card
sort (menyortir kartu) sangat tepat untuk pelaksanaan pembelajaran Al
Qur’an Hadis materi pokok menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum
bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab di madrasah.
Dalam dunia pendidikan yang semakin demokratis seperti pada zaman
sekarang ini,penggunaan metode card sort (menyortir kartu) mendapat perhatian
besar karena memiliki arti penting dalam merangsang peserta didik untuk
berpikir dan mengungkapkan pendapatnya secara bebas dan mandiri. Dengan
metode pembelajaran ini sedikitnya siswa menjadi lebih aktif dalam
pembelajaran, dan proses belajar mengajar berjalan lancar sesuai dengan apa
yang diharapkan.
Dari latar belakang di atas, penulis ingin melakukan penelitian mengenai
upaya peningkatan hasil belajar Al Quran Hadis materi pokok menerapkan
kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah, idgham
bilaghunah, dan iqlab melalui metode Card Sort (menyortir kartu) bagi siswa
Kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal.
4Mel Silberman, Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. Raisul
Muttaqien (Bandung: Nusamedia, 2006), hlm. 9 5Aunurrahman, hlm. 39 – 42
5
B. Penegasan Istilah
Untuk memberi gambaran yang jelas dan agar tidak terjadi salah
pengertian diatas, maka berikut ini akan penulis paparkan beberapa istilah
yang terdapat dalam judul diatas sebagai berikut :
1. Upaya meningkatkan Hasil Belajar
Upaya adalah usaha, ikhtiar (untuk mencapai suatu maksud
memecahkan persoalan, mencari jalan keluar, dsb)6. Meningkatkan yaitu
suatu proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan dsb).7 Hasil
belajar adalah sesuatu yang diadakan, dibuat, dijadikan dan sebagainya
oleh usaha belajar.
2. Al Qur’an Hadis
Al Qur’an Hadis adalah salah satu nama mata pelajaran PAI yang
menekankan pada kemampuan membaca dan menulis al-Qur’an dan hadis
dengan benar, serta hafalan terhadap surat-surat pendek dalam al-Qur’an,
pengenalan arti dan makna secara sederhana dari surat-surat pendek
tersebut dan hadis-hadis tentang akhlak terpuji untuk diamalkan dalam
kehidupan sehari-hari melalui keteladanan dan pembiasaan.8
3. Ilmu Tajwid
Ilmu Tajwid menurut lughat (etimologi) adalah mendatangkan atau
membaca dengan baik. Sedang menurut istilah (terminologi) adalah ilmu
yang dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkan
huruf-huruf al-Qur’an, baik tebal tipisnya (tafkhim dan tarqiqnya), panjang
pendeknya (mad dan qoshornya), sifat-sifatnya, serta cara membaca huruf-
huruf tertentu bila bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya dengan baik.9
4. Hukum Bacaan Idgham Bighunnah, Idgham Bilaghunnah, dan Iqlab
a. Idgham Bighunnah adalah hukum bacaan nun mati (ن) dan tanwin
apabila bertemu dengan huruf hidup dari salah satu huruf ya (ي) nun (ن)
6Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi.II,
(jakarta:Balai Pustaka, 1995), hlm. 1109. 7Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, hlm.1198
8Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Op.cit,
9M. Qomari Sholeh, Ilmu Tajwid, (jombang: TIVAZA, 2002), hlm. 9
6
mim (م) wawu (و) sekira jadi satu, sehingga seperti huruf yang
bertasydid. Sedang ghunnahnya itu berarti memasukkan huruf yang
hidup disertai dengung.10
b. Idgham Bilaghunnah adalah hukum bacaan nun mati (ن) atau tanwin
apabila bertemu dengan huruf hidup dari salah satu huruf lam (ل) dan ra
dan sekira jadi satu sehingga seperti huruf bertasydid. Bilaghunnah (ر)
yaitu memasukkan huruf tersebut dengan tidak berdengung.11
c. Iqlab, menurut bahasa (etimologi) ialah memimdahkan sesuatu dari
keadaannya, sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah
menjadikan huruf pada tempatnya huruf yang lain disertai dengan
dengungan (ghunnah)12
. Yang dimaksud Iqlab disini adalah hukum nun
mati (ن) apabila bertemu dengan huruf ba (ب) cara membacanya yaitu
memindahkan makhraj nun (ن) pada ujung lidah pada makhraj mim (م)
yang berada diantara dua bibir kemudian disertai dengan dengung.
5. Metode Card Sort (menyortir kartu)
a. Metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan kegiatan guna mencapai apa yang telah ditentukan.13
b. Card Sort adalah salah satu metode pembelajaran dengan cara
menyortir kartu yang bertujuan mengaktifkan setiap individu sekaligus
kelompok dalam belajar14
Dari paparan di atas dapat diambil makna bahwa meningkatkan hasil
belajar dapat diartikan sebagai upaya untuk meningkatkan perubahan positif
bagi siswa dalam proses pembelajaran, sehingga sesuai dengan apa yang
diharapkan.
10
M. Qomari Sholeh, hlm.15 11
M. Qomari Sholeh, hlm. 16 12
M. Qomari Sholeh, hlm..16 13
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia (Jakarta : Balai
Pustaka,1994),hlm.652 14
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbaisi PIKEM. (Semarang: RaSAIL
Media Group, 2008), hlm.89
7
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan
penulis angkat adalah :
1. Bagaimana penerapan metode Card Sort dalam mata pelajaran Al Qur’an
Hadis materi pokok memahami kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan
idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan Iqlab di kelas IV MI Al-
Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal?
2. Apakah penggunaan metode Card Sort dapat meningkatkan hasil belajar
mata pelajaran Al Qur’an Hadis materi pokok memahami kaidah-kaidah
ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan
Iqlab di kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal?
D. Manfaat Penelitian
Dengan diadakan hasil penelitian ini diharapkan mendapat beberapa
manfaat .
Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Secara teori
Dapat memberikan masukan dan informasi secara teori metode card
sort (menyortir kartu) pada pembelajaran Al Qur’an Hadis.
2. Secara praktis
a. Bagi sekolah
Sebagai bahan dan masukan serta informasi bagi sekolah dalam
mengembangkan peserta didiknya terutama dalam hal proses
pembelajaran agama islam, khususnya peningkatan keaktifan dan
prestasi belajar.
b. Bagi peserta didik
Diharapkan para peserta didik dapat terjadi peningkatan hasil
belajar pada pembelajaran Al Qur’an Hadis.
8
c. Bagi peneliti
Dapat menambah pengalaman dan pengetahuan baru khususnya
proses pembelajaran dengan metode card sort (menyortir kartu) pada
pembelajaran Al Qur’an Hadis.
9
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Pembelajaran Al Quran Hadis
1. Pengertian pembelajaran
Dalam proses pembelajaran, pengembangan kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan guru dan sesama siswa yang dilandasi
sikap saling menghargai harus perlu secara terus menerus dikembangkan
di dalam setiap event pembelajaran. Kebiasaan-kebiasaan untuk bersedia
mendengar dan menghargai pendapat rekan-rekan sesama siswa seringkali
kurang mendapat perhatian oleh guru, karena dianggap sebagai hal rutin
yang berlangsung saja pada kegiatan sehari-hari. Padahal kemampuan ini
tidak dapat berkembang dengan begitu saja, akan tetapi membutuhkan
latihan-latihan yang terbimbing dari guru. Kebiasaan-kebiasaan saling
menghargai yang dipraktikkan di ruang-ruang kelas dan dilakukan secara
terus menerus akan menjadi bekal bagi siswa untuk dapat dikembangkan
secara nyata dalam kehidupan bermasyarakat.1
Pada hakikatnya mengajar tidaklah hanya sekadar menyampaikan
materi pelajaran, akan tetapi juga dimaknai sebagai proses mengatur
lingkungan supaya siswa belajar. Hal ini mengisyaratkan bahwa dalam
proses belajar mengajar siswa harus dijadikan sebagai pusat dari kegiatan.
Hal ini dimaksudkan untuk membentuk watak, peradaban, dan
meningkatkan mutu kehidupan peserta didik untuk menguasai kompetensi
yang diharapkan. Pemberdayaan diharapkan untuk mendorong pencapaian
kompetensi dan perilaku khusus supaya setiap individu mampu menjadi
pembelajar sepanjang hayat dan mewujudkan masyarakat belajar.2
Pandangan yang sudah berlangsung lama yang menempatkan
pembelajaran sebagai proses transfer informasi atau transfer of knowledge
dari guru kepada siswa semakin banyak mendapat kritikan. Penempatan
1 Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 7 – 8.
2 Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan (Yogyakarta:
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2009) hlm. 41.
10
guru sebagai satu-satunya sumber informasi menempatkan siswa atau
peserta didik tidak sebagai individu yang dinamis, akan tetapi sebagai
obyek yang pasif sehingga potensi-potensi keindividualannya tidak dapat
berkembang secara optimal. Ketidaktepatan pandangan ini juga semakin
terasa jika dikaji dari pesatnya perkembangan arus informasi dan media
komunikasi yang sangat memungkinkan siswa secara aktif mengakses
berbagai informasi yang mereka butuhkan. Dalam keadaan ini guru
hendaknya dapat memberikan dorongan dan arahan kepada siswa untuk
mencari berbagai sumber yang dapat membantu peningkatan pengetahuan
dan pemahaman mereka tentang aspek-aspek yang dipelajari. Karena
sesuai dengan UUD 1945, pendidikan seharusnya mencerdaskan
kehidupan bangsa. Hal ini berarti pendidikan adalah usaha untuk
memberdayakan manusia. Manusia yang berdaya adalah manusia yang
dapat berpikir kreatif, yang mandiri, dan dapat membangun dirinya dan
masyarakatnya (Tilaar, 2000: 21).3
Dalam implementasinya, walaupun istilah yang digunakan
pembelajaran, tidak berarti guru harus menghilangkan perannya sebagai
pengajar, sebab secara konseptual pada dasarnya dalam istilah mengajar
itu juga bermakna membelajarkan siswa. Mengajar-belajar adalah dua
istilah yang memiliki satu makna yang tidak dapat dipisahkan. Mengajar
adalah satu aktivitas yang dapat membuat siswa belajar. Keterkaitan antara
mengajar dan belajar diistilahkan Dewey sebagai menjual dan membeli
(teching is to learning as selling is to buying). Maksudnya, seseorang tidak
mungkin akan menjual manakala tidak ada orang yang membeli, yang
berarti tak akan ada perbuatan mengajar manakala tidak membuat
seseorang belajar. Dengan demikian, dalam istilah mengajar juga
terkandung proses belajar siswa. Inilah makna pembelajaran.4
Melalui proses pembelajaran, guru dituntut untuk mampu
membimbing dan memfasilitasi siswa agar mereka dapat memahami
3 Aunurrahman, hlm. 9.
4 Hamruni, hlm. 41 – 42.
11
kekuatan serta kemampuan yang mereka miliki, untuk selanjutnya
memberikan motivasi agar siswa terdorong untuk bekerja atau belajar
sebaik mungkin untuk mewujudkan keberhasilan berdasarkan kemampuan
yang mereka miliki. Untuk dapat memfasilitasi agar siswa dapat mengenal
kemampuannya, maka langkah awal yang perlu dilakukan guru adalah
berusaha mengenal siswanya dengan baik. Guru perlu mengenal lebih
mendalam tentang bakat, minat, motivasi, harapan-harapan siswa serta
beberapa dimensi khusus kepribadiannya. Dalam kegiatan pembelajaran,
guru dituntut untuk memiliki sikap terbuka dan sabar agar dengan hati
yang jernih dan rasional dapat memahami siswanya. Drost (2000: 52)
mengemukakan bahwa selayaknya guru tidak secara gegabah melihat
kesalahan siswa, akan tetapi lebih baik mencari sisi positif dan berusaha
memberikan pujian. Seandainya teguran diperlukan, hal itu hendaknya
tidak dilakukan dengan nada membenci.5
2. Unsur-unsur pembelajaran
Unsur dalam sistem pembelajaran adalah seorang siswa atau peserta didik,
suatu tujuan dan suatu prosedur kerja untuk mencapai tujuan. Menurut Oemar
Hamalik dalam bukunya Kurikulum dan Pembelajaran, mengemukakan unsur –
unsur pembelajaran sebagai berikut :
1. Unsur dinamis pembelajaran pada diri guru
a. Motivasi pembelajaran siswa
b. Kondisi guru siap membelajarkan siswa
2. Unsur pembelajaran kongruen dengan unsur belajar
a. Motivasi belajar menuntut sikap tanggap dari pihak guru serta kemampuan
untuk mendorong motivasi dengan berbagai upaya pembelajaran.
b. Sumber yang digunakan sebagai bahan belajar terdapat pada buku
pelajaran, pribadi guru, dan sumber masyarakat.
c. Pengadaan alat-alat Bantu belajar dilakukan oleh guru, siswa sendiri, dan
bantuan orangtua.
d. Menjamin dan membina suasana belajar yang efektif
5 Aunurrahman, hlm. 13 – 14.
12
e. Subjek belajar yang berada dalam kondisi kurang mantap perlu diberikan
binaan. (Oemar Hamalik, 1995:68)
Secara lebih spesifik, beberapa dimensi kemampuan siswa yang perlu
didorong dalam upaya pemberdayaan diri melalui proses pembelajaran ini
adalah :
a. Mengetahui kekuatan dan keterbatasan diri
b. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Dapat meningkatkan kemampuan menghargai diri dan orang lain
d. Meningkatkan kemandirian dan inisiatif untuk memulai perubahan
e. Meningkatkan komitmen dan tanggung jawab
f. Meningkatkan motivasi internal
g. Meningkatkan kemampuan mengatasi masalah secara kreatif dan
positif
h. Meningkatkan kemampuan untuk melaksanakan tugas secara
professional
i. Mendorong kemampuan pengendalian diri, dan tidak mudah
menyalahkan orang lain
j. Meningkatkan kemampuan membina hubugan interpersonal yang baik
k. Meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan 6
3. Teori-teori pembelajaran
Ada beberapa teori pembelajaran diantaranya :
a. Teori Behaviorisme
Teori ini berpendapat bahwa belajar adalah merupakan perubahan
tingkah laku. Perubahan tingkah laku yang terjadi adalah berdasarkan
paradigm Stimulus Respon, yaitu suatu proses yang memberikan
respon tertentu terhadap sesuatu yang datang dari luar. Beberapa
macam teori behaviorisme yang terkenal adalah:7
1) Classikal conditioning (Pavlov)
6 Ibid, hlm. 14.
7 Ibid, hlm.40-41.
13
Teori ini didasarkan atas reaksi sistem tak terkontrol di dalam
diri seseorang dan reaksi emosional yang dikontrol oleh sistem
urat syaraf otonom serta gerak reflek setelah menerima stimulus
dari luar.
2) Operarnt Conditioning (Skiner)
Menurut teori Skiner, setiap kali memperoleh stimulus maka
seseorang akan memberikan respon berdasarkan hubungan
Stimulus Respon. Respon yang benar perlu diberikan penguatan
agar orang terdorong untuk melakukan kembali dan tumbuh
kesadaran dari dirinya sendiri.
Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang
individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek
– aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui
adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu
belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks
sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu.
b. Teori Belajar Kognitif menurut Piaget
Teori ini lebih menekankan kebermaknaan keseluruhan sesuatu
pada bagian-bagian, maka belajar dipandang sebagai proses internal
yang mencakup ingatan, retensi, pengolahan informasi, emosi, dan
factor-faktor lain. Proses belajar di sini mencakup antara lain
pengaturan stimulus yang diterima dan menyesuaikannya dengan
struktur kognitif yang terbentuk di dalam pikiran seseorang
berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya. Menurut Piaget,
kemampuan kognitif anak berkembang menurut empat tahap, dari
lahir sampai dewasa. Keempat tahap tersebut adalah :8
1) Tahap sensori motor (sensory motor stage)
Tahap ini berlangsung sejak anak lahir sampai usia 2 tahun.
Kemampuan berfikir anak mengenai berbagai hal masih
bergantung pada kegiatan atau gerakan tubuh beserta alat indera.
8Saminanto, hlm.18
14
2) Tahap pra-operasional (pre-operational stage)
Perkembangan kognitif pra-operasional terjadi pada anak
ketika usia 2 sampai 7 tahun. Pada tahap ini anak tidak lagi hanya
bergantung pada gerakan tubuh atau alat inderanya, tetapi anak
mulai menggunakan pemikiran dalam berbagai hal. Akan tetapi
pemikiran anak masih bersifat egosentris belum subyektif, artinya
pemahamannya masih berpusat pada dirinya sendiri dan orang lain
dianggap mempunyai pemikiran dan perasaan seperti yang ia
alami.
3) Tahap konkret-operasional (concrete-operational stage)
Tahap ini berlangsung kira-kira anak berusia 7 sampai 12
tahun. Pada tahap ini tingkat egosentris anak mulai berkurang dan
perkembangan pamahaman anak sudah dapat berfikir secara
obyektif yaitu memahami bahwa orang lain memiliki perasaan
yang berbeda dari dirinya, serta anak sudah bisa berfikir logis
tentang berbagai hal, akan tetapi dengan syarat bahwa hal-hal
tersebut disajikan secara kongkret (bisa ditangkap dengan panca
indera).
4) Tahap formal-operasional (formal operational stage)
Tahap ini berlangsung kira-kira anak usia 12 tahun ke atas.
Anak mulai dapat berfikir logis tanpa adanya benda-benda
kongkret.
c. Teori Belajar Gagne
Teori yang disusun Gagne merupakan perpaduan yang seimbang
antara behaviorisme dan kognitivisme yang berpangkal pada teori
pengolahan informasi. Menurut Gagne, seperti yang dikutip
Anunurrahman dalam bukunya belajar dan pembelajaran, bahwa cara
berpikir seseorang tergantung pada:
1) Ketrampilan apa yang telah dimiliki,
2) Ketrampilan serta hirarki apa yang diperlukan untuk mempelajari
sesuatu tugas.
15
Lebih jauh menurut Gagne, belajar tidak merupakan sesuatu yang
terjadi secara alamiah, akan tetapi hanya akan terjadi dengan kondisi-
kondisi tertentu, yaitu: kondisi internal, antara lain menyangkut
kesiapan peserta didik dan sesuatu yang telah dipelajari, dan kondisi
eksternal, yaitu situasi belajar yang secara sengaja diatur oleh
pendidik dengan tujuan memperlancar proses belajar.
4. Pembelajaran Al Quran Hadis
a. Tinjauan tentang Al-Qur’an
Al-Qur’an merupakan firman Allah SWT untuk menjadi petunjuk
dan pedoman bagi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah
SWT, para ulama’ sangat berhati-hati sekali dalam mendefinisikan arti
Al-Qur’an, agar tidak terjadi kesalahan mengenai pengertian tersebut.
Secara istilah ada beberapa pengertian Al-Qur’an. Menurut
beberapa ulama, sebagaimana dikutip oleh Chabib Thoha, diantaranya
adalah:
1) KH. Munawar Khalil, menyatakan: “Al-Qur’an adalah firman Allah
yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang bersifat
mukjizat dengan sebuah surat dari padanya termasuk beribadat bagi
yang membacanya”.9
2) Drs.H.M.Khudhari Umar, mengemukakan pendapatnya sebagai
berikut: “Al-Qur’an adalah kalam Allah yang tiada tandingannya
(mukjizat) yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan
perantaran Malaikat Jibril, ditulis dalam mushaf-mushaf yang
disampaikan kepada kita secara mutawatir, dimulai dari surat Al-
Fatikhah dan diakhiri dengan surat An-Naas”.10
3) Prof. Dr.TM.Hasbi Ash-Shidieqy, dia memberikan pengertiannya
sebagai berikut: “Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diturunkan
9 Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, Yogyakarta: Pustaka Pelajar Offset,
2004, hlm. 24. 10
Chabib Thoha, dkk, hlm. 24
16
kepada Nabi Muhammad yang ditilawahkan dengan lisan lagi
mutawatir penulisannya”.11
4) Ali Al Shabuni, memberikan pengertian Al-Qur’an sebagai berikut:
“Al-Qur’an adalah kalam Allah yang mengandung mukjizat yang
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantaran
Malaikat Jibril yang ditulis pada mushaf-mushaf, dinukilkan kepada
kita secara mutawatir, membacanya adalah ibadah, dimulai dengan
surat Al-Fatikhah dan diakhiri dengan surat Al-Naas”.12
Dengan memperhatikan apa yang sudah disampaikan para ulama,
maka pengertian tersebut dapat dirangkum sebagai berikut, Al-Qur’an
adalah:
a) Wahyu atau firman Allah SWT.
b) Diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, dengan perantaraan
Malaikat Jibril, atau dengan cara lain.
c) Menggunakan bahasa arab.
d) Untuk pedoman dan petunjuk bagi umat.
e) Merupakan mukjizat Nabi Muhammad SAW yang terbesar.
f) Diterima oleh umat Islam secara mutawatir.
g) Membacanya merupakan ibadah.
b. Tinjauan tentang Hadits
Hadits adalah segala perkataan (sabda), perbuatan dan ketetapan
atau persetujuan dari Nabi Muhammad SAW yang dijadikan ketetapan
ataupun hukum dalam agama Islam. Hadits dijadikan sumber hukum
dalam agama Islam selain Al-Qur'an, Ijma dan Qiyas, dimana dalam hal
ini, kedudukan hadits merupakan sumber hukum kedua setelah Al-
Qur'an.13
Sebagaimana yang telah dikemukakan di atas, bahwa Al-Qur’an
dan Hadits merupakan sumber utama dalam kehidupan umat Islam.
11
Chabib Thoha, dkk 12
Chabib Thoha, dkk., hlm. 25. 13
Chabib Thoha, dkk., hlm. 61.
17
Dengan demikian mengenal dan memahami Al-Qur’an dan Hadits bagi
kaum muslim adalah hal yang wajib. Proses mengenal Al-Qur’an dan
Hadits, tidak mengenal kata terlambat. Kapanpun dan berapapun
usianya. Pembelajaran Al-Qur’an-Hadits adalah bagian dari rumpun
pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada Madrasah Ibtidaiyah.
c. Tujuan pembelajaran Al Quran Hadis
Al-Qur’an Hadis adalah salah satu dari cabang mata pelajaran PAI
di Madrasah Ibtidaiyah yang menekankan pada kemampuan membaca
dan menulis al-qur’an dan hadis dengan benar, serta hafalan terhadap
surat-surat pendek dalam al-qur’an, pengenalan arti atau makna secara
sederhana dari surat-surat pendek tersebut dan hadis-hadis tentang
akhlak terpuji untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari melalui
keteladanan dan pembiasaan.14
Salah satu ruang lingkup mata pelajaran
Al Qur’an Hadis adalah Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-
qur’an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
B. Prestasi Hasil Belajar
1. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah
penguasaan pengetahuan dan ketrampilan yang dikembangkan oleh mata
pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka yang telah
diberikan oleh guru.15
Menurut Oemar Hamalik hasil belajar adalah apabila seseorang yang
telah belajar itu mengalami perubahan tingkah laku, misalnya dari tidak
tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi mengerti.16
Sedangkan
menurut Syaiful Bahri hasil belajar adalah perubahan yang terjadi sebagai
akhibat dari kegiatan belajar yang telah dicapai oleh individu dari proses
14
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa Arab di madrasah,
hlm. 19 15
Tim Penyusun KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2005),
hlm. 895 16
Oemar Hamalik, .
18
belajar. Berbeda lagi menurut Nana Sudjana, hasil belajar adalah
kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima
pengalaman belajarnya.17
Seseorang dikatakan telah mengalami proses belajar apabila di dalam
dirinya telah terjadi perubahan, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak
mengerti menjadi mengerti dan sebagainya. Dalam proses pembelajaran,
hasil belajar dapat dilihat secara langsung. Oleh sebab itu agar dapat
dikontrol dan berkembang secara optimal melalui proses pembelajaran di
kelas, maka program pembelajaran tersebut harus dirancang terlebih
dahulu oleh guru dengan memperhatikan berbagai prinsip yang telah
terbukti keunggulannya secara empirik.18
2. Unsur-unsur hasil belajar
Keberhasilan belajar siswa dipengaruhi oleh unsur-unsur belajar, baik
unsur luar maupun unsur dalam. Unsur-unsur tersebut adalah:
a. Unsur luar, antara lain lingkungan alami seperti keadaan suhu,
kelembaban udara berpengaruh dalam proses dan hasil belajar.
Lingkungan social, baik yang berwujud manusia maupun yang lainnya
berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar. Instrumental yang
terdiri dari kurikulum, program, sarana dan prasaran, serta guru
sebagai pendidik.
b. Unsur dalam ( kondisi individu ) Kondisi fisiologis dan panca indra
terutama pendengaran dan penglihatan. Kondisi psikologis yang
terdiri atas minat, kecerdasan, bakat, motivasi, dan keterampilan
kognitif.
3. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Dalam pembelajaran banyak faktor yang mempengaruhinya, baik
faktor internal yang datang dari individu maupun faktor yang eksternal
yang datang dari lingkungan indivdu. Faktor internal yang mempengaruhi
17
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 1999), hlm. 22 18
Aunurrahman, hlm. 34 – 35.
19
hasil belajar terdiri dari dua aspek, yaitu fisiologis (yang bersifat
jasmaniah) dan aspek psikologis. Faktor-faktor psikis memiliki peran yang
sangat menentukan di dalam belajar.
Menurut Lilik Sriyanti, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar
sebagai berikut :
a. Faktor Intern
Faktor yang berasal dari anak itu sendiri, yang meliputi :
1) Faktor Psikologis
a) Tingkat intelegensi
Intelegensi adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi
yang baru dengan cepat dan efektif, mengetahui / menggunakan
konsep-konsep yang abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan
mempelajarinya dengan cepat. Intelegensi besar pengaruhnya
terhadap kemajuan belajar, tinggi rendahnya intelegensi siswa
akan mempengaruhi hasil belajar.
b) Minat
Minat merupakan kecenderungan untuk memperhatikan dan
berbuat sesuatu, minat siswa terhadap pelajaran akan banyak
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajarnya
c) Bakat
Merupakan kemampuan potensial pada anak, yang akan
menjadi aktual jika sudah melalui proses belajar / latihan. Dengan
adanya bakat membuat anak hanya memerlukan waktu sedikit
dalam menyelesaikan sesuatu, termasuk dalam hal pencapaian
hasil belajar.
d) Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang mendasari dan
mempengaruhi dalam setiap usaha dan kegiatan seseorang. Hal ini
akan memperbesar kegiatan dan usahanya dalam belajar yang
20
pada akhirnya akan memungkinkan pencapaian hasil belajar yang
tinggi.
e) Kematangan
Kematangan merupakan kondisi siap baik jasmani maupun
rohani untuk melakukan aktivitas belajar. Tanpa adanya
kematangan akan menyulitkan proses belajar. Kematangan tiap
anak untuk melakukan aktivitas belajar tidaklah sama, disamping
faktor umur juga karena faktor pembawaan.
f) Konsentrasi dan perhatian
Hanya dengan perhatian dan konsentrasi anak dapat
memahami dan menyerap pelajaran. Anak dengan kemampuan
konsentrasi tinggi dan perhatian yang terfokus terhadap belajar
akan lebih mudah meraih sukses, daripada anak yang kurang
mempunyai daya konsentrasi dan kekuatan perhatian.
g) Kepribadian
Kepribadian seseorang seperti ketekunan, daya saing,
ketabahan, atau kondisi pribadi yang mudah putus asa, takut
gagal, cemas, rendah diri, besar pengaruhnya terhadap
keberhasilan belajar.
2) Faktor Fisik
Faktor fisik yang berpengaruh terhadap keberhasilan belajar
diantaranya adalah :
a) Kesehatan, penyakit kronis
b) Cacat fisik
c) Gangguan panca indera
d) Kelelahan
Keadaan tubuh yang sehat merupakan kondisi yang
memungkinkan seorang anak untuk dapat belajar, dan sangat besar
pengaruhnya terhadap keberhasilan belajar karena belajar tidak
hanya melibatkan aspek pikir dan aspek psikologis lainnya, namun
yang tak kalah penting adalah adanya keterlibatan aspek fisik.
21
b. Faktor Ekstern
Merupakan faktor yang berasal dari luar diri anak, yang termasuk
faktor ekstern adalah :
1) Keadaan keluarga
Keadaan keluarga yang turut berpengaruh terhadap keberhasilan
belajar antara lain kondisi ekonomi, status anak dalam keluarga,
pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga dan
sebagainya.
2) Faktor sekolah
Banyak faktor dari sekolah yang berperan mempengaruhi
keberhasilan belajar, diantaranya adalah kualitas guru, pengajar,
hubungan antar anggota sekolah, kurikulum yang dipakai,
kedisiplinan yang ditegakkan di sekolah, kondisi gedung dan fasilitas
sekolah, suasana lingkungan sekolah dan sebagainya.
3) Lingkungan masyarakat
Anak sebagai makhluk sosial tidak akan lepas dari interaksi
dengan orang lain beserta lingkungan. Lingkungan yang turut
mempengaruhi belajar antara lain, teman pergaulannya, adat /
kebiasaan masyarakatnya, kondisi alam tempat tinggalnya serta tata
tertib yang berlaku di masyarakat.19
C. Metode Card Sort
1. Pengertian Card Sort
Ada banyak tipe yang dapat digunakan dalam menerapkan active
learning (belajar aktiv) dalam pembelajaran di sekolah. Mel Silberman
mengemukakan 101 bentuk metode yang dapat digunakan dalam
pembelajaran aktiv.20
Kesemuanya dapat diterapkan dalam pembelajaran
di kelas sesuai dengan jenis materi dan tujuan yang diinginkan dapat
dicapai oleh anak, salah satunya adalah tipe Card Sort (sortir kartu). Card
19
Lilik Sriyanti, Psikologi Pendidikan (Salatiga : STAIN Salatiga Press, 2003), hlm. 7. 20
Mel Silberman,hlm 1.
22
Sort adalah salah satu metode pembelajaran dengan cara menyortir kartu
yang acak yang bertujuan mengaktifkan setiap individu sekaligus
kelompok dalam belajar21
Seorang guru biasanya dihadapkan pada banyak alat bantu, sehingga
diharuskan agar bisa memilih alat bantu yang tepat dalam proses belajar
mengajar. Seorang guru juga sering mengalami kesulitan untuk memilih
yang paling dapat membantu tugas-tugasnya. Ada beberapa teori yang
berkaitan deangan penggunaan alat bantu belajar, diantaranya adalah teori
realisme dan teori tugas.
Teori realisme adalah pendekatan yang berasumsi bahwa belajar yang
sempurna dapat tercapai hanya apabila digunakan alat bantu yang
mendekati realitas.22
Siswa-siswi akan lebih menyukai sesuatu yang lebih
detail dan menyerupai realitas sehingga mereka akan mudah belajar.
Sedangkan teori tugas adalah teori yang muncul karena adanya rasa
keberatan terhadap teori relisme karena teori ini tidak menjamin bahwa
informasi yang berguna dapat dipersepsi atau dirasakan, dipelajari, dan di
ingat oleh siswa-siswi. Maka munculah suatu pendekatan belajar yang
menghubungkan sifat-sifat alat bantu belajar dengan tuntutan tugas. 23
Ada banyak alat bantu dalam proses pembelajaran, salah satunya
adalah card (kartu), sedangkan fungsi dan sifat alat bantu belajar adalah
untuk;
a. kemampuan untuk meningkatkan persepsi
b. kemampuan untuk meningkatkan pengertian
c. kemampuan untuk meningkatkan transfer/peralihan belajar
d. kemampuan untuk memberi penguat (reinforcement) terhadap
pengetahuan atau hasil yang dicapai
21
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbaisi PIKEM. (Semarang: RaSAIL
Media Group, 2008), hlm.89 22
Munzier Suparta dan Hery Noer Aly, Metodologi Pengajaran Agama Islam (Jakarta:
Amissco, 2002) hlm. 193 23
Munzier Suparta dan Hery Noer Aly, hlm 194.
23
e. kemampuan untuk meningkatkan retensi24
Strategi pembelajaran menggunakan metode card sort menuntut
siswa-siswi untuk bekerja dalam kelompok melalui rancangan-rancangan
tertentu yang sudah disiapkan oleh guru, sehingga seluruh siswa-siswi
harus bekerja aktiv. Kondisi belajar yang seperti itu akan merangsang
siswa-siswi untuk berpartisipasi aktiv. Dan tentu saja akan meningkatkan
ketrampilan siswa-siswi dalam memecahkan masalah yang merupakan
hasil dari kegiatan yang di dalamnya terdapat saling interaksi dan saling
membantu antar anggota kelompok.
2. Ciri-ciri Card Sort
Dalam metode card sort salah satu cirinya yaitu pendidik lebih banyak
bertindak sebagai fasilitator dan menjelaskan materi yang perlu dibahas atau
materi yang belum dimengerti siswa setelah presentasi selesai. Sehingga
materi yang telah dipelajari benar-benar difahami dan dimengerti oleh siswa.
Ciri khas dari pembelajaran aktif model card sort ini adalah siswa mencari
bahan sendiri atau materi yang sesuai dengan kategori kelompok yang
diperolehnya dan siswa mengelompok sesuai kartu indeks yang diperolehnya.
Dengan demikian siswa menjadi aktif dan termotivasi dalam proses belajar
mengajar.
3. Langkah-langkah Card Sort
Metode card sort merupakan kegiatan kolaboratif yang bisa
digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik klasifikasi, fakta
tentang objek atau mereview informasi. Gerakan fisik yang dominan
dalam strategi ini dapat membantu menggairahkan siswa yang merasa
penat.25
Menurut Mel Silberman, langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
dengan card sort, yaitu:
1) Setiap siswa-siswi dibagi potongan kertas yang berisi informasi atau
contoh yang tercakup dalam satu atau lebih kategori.
24
Munzier Suparta dan Hery Noer Aly, hlm 194. 25
Mel Silberman, hlm 169.
24
2) Perintahlah siswa-siswi untuk bergerak dan berkeliling di dalam kelas
untuk menemukan kartu dengan kategori yang sama (guru dapat
mengumumkan kategori tersebut sebelumnya atau membiarkan siswa
dan siswi menemukannya sendiri).
3) Perintahkan siswa-siswi yang kartunya memiliki kategori yang sama
untuk menawarkan diri kepada siswa lain.
4) Seiring dengan presentasi dari tiap-tiap kategori tersebut, berikan poin-
poin penting terkait materi pelajaran.
5) Mintalah setiap kelompok untuk melakukan penjelasan tentang kategori
yang mereka selesaikan.26
4. Kelebihan dan kekurangan metode Cart Sort.
Metode Card Sort mempunyai kelebihan dan kekurangan yang
berdampak pada prestasi belajar. Kelebihan Metode Card Sort antara
lain:27
1) Peserta didik dapat berperan aktiv dalam proses belajar.
2) Peserta didik dapat mengungkapkan pandangan yang berbeda sesuai
dengan apa yang dimilikinya.
3) Peserta didik bisa saling menghormati terhadapan perbedaan pandangan
dalam menghadapi suatu masalah.
4) Peserta didik yang pro dan kontra dapat menyamakan persepsi belajar.
5) Memotivasi peserta didik untuk berlomba dalam meningkatkan prestasi
belajar.
6) Waktu yang digunakan sangat efektif dan efesien.
7) Pendidik dapat mengetahui kararter siswa yang variatif.
Kekurangan metode Card Sort antara lain:28
1) Siswa yang kurang pandai akan semakin sulit untuk menyesuaikan
dengan kelompoknya.
26
Mel Silberman, hlm 169-170. 27
Siti Sapariyah, “Peningkatan Prestasi Belajar Akidah Akhlak menggunakan metode card
sort siswa kelas tiga MI Ma’arif Sanggreman II Rawalo Banyumas tahun pelajaran 2008/2009”,
Skripsi (Semarang: Tarbiyah IAIN Walisongo), hlm. 19 28
Ibid, hlm. 20
25
2) Apabila pendidik kurang sigap, maka kelas cenderung akan gaduh.
3) Apabila pendidik kurang cermat, dapat menyita waktu dan materi
pokok pembelajaran tidak dapat tersampaikan.
D. Penggunaan metode Card Sort untuk meningkatkan prestasi hasil belajar
mata pelajaran Al Quran Hadis
Sebagai strategi pembelajaran yang berorientasi pada keaktivan siswa-
siswi, metode card sort dapat menjadikan lingkungan belajar yang berpusat
pada siswa-siswi, peningkatan aktivitas siswa-siswi, dan menekankan
interaksi siswa-siswi dengan konsep.
Melvin L. Silberman menjelaskan bahwa mengajarkan bukan semata
persoalan menceritakan. Belajar bukanlah konsekuensi dari penuangan informasi
ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa
sendiri. Penjelasan dan pemeragaan semata tidak akan membuahkan hasil belajar
yang langgeng. Yang bisa membuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah
kegiatan belajar aktif. Agar belajar menjadi aktif, siswa harus mengerjakan
banyak sekali tugas. Mereka harus menggunakan otak, mengkaji gagasan,
memecahkan masalah, dan menerapkan apa yang mereka pelajari. Belajar aktif
harus gesit, menyenangkan, bersemangat dan penuh gairah. Siswa bahkan sering
meninggalkan tempat duduk mereka, bergerak leluasa dan berfikir keras (moving
about and thinking aloud).29
Adanya kegiatan eksplorasi melalui aktivitas langsung mendorong
peningkatan kualitas proses pembelajaran. Dengan kegiatan tersebut siswa-
siswi dapat berpartisipasi aktiv dalam pembelajaran, memaknai konsep
melalui media card sort, sehingga pemahaman terhadap materi pembelajaran
Al-Qur’an-Hadits materi tajwid lebih baik. Dengan pemahaman yang baik
hasil belajar juga meningkat.
E. Tinjauan materi
1. Pengertian Ilmu Tajwid
29
Mel Silberman,hlm. 9
26
Ilmu Tajwid menurut lughat (etimologi) adalah mendatangkan atau
membaca dengan baik. Sedang menurut istilah (terminologi) adalah ilmu
yang dengannya kita dapat mengetahui bagaimana cara mengucapkan
huruf-huruf al-Qur’an, baik tebal tipisnya (tafkhim dan tarqiqnya), panjang
pendeknya (mad dan qoshornya), sifat-sifatnya, serta cara membaca huruf-
huruf tertentu bila bertemu dengan huruf hijaiyah lainnya dengan baik.30
2. Tujuan Ilmu Tajwid
Tujuan ilmu tajwid adalah memelihara bacaan Al-Quran dari
kesalahan dan perubahan serta memelihara lisan (mulut) dari kesalahan
membaca. Hal ini sesuai dengan ajaran di dalam Al-Qur’an surat Al-
Muzzamil ayat: 4,
Artinya: Dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan/ tartil (bertajwid)
[Q.S. Al-Muzzammil: 4]. 31
Ayat ini jelas menunjukkan bahwa Allah SWT memerintahkan Nabi
Muhammad SAW untuk membaca Al-Qur’an yang diturunkan kepadanya
dengan tartil, yaitu memperindah pengucapan setiap huruf-hurufnya
(bertajwid).
3. Cara Membaca Al-Qur’an ditinjau dari ilmu tajwid
Terdapat 4 tingkatan atau martabat bacaan Al-Quran, yaitu dari segi
cepat atau perlahan:
a. At-Tahqiq artinya bacaannya seperti tartil cuma lebih lambat dan
perlahan, seperti membetulkan bacaan huruf dari makhrajnya,
menepatkan kadar bacaan mad dan dengung, tingkatan bacaan tahqiq
ini biasanya bagi mereka yang baru belajar membaca Al-Quran supaya
dapat melatih lidah menyebut huruf dan sifat huruf dengan tepat dan
betul.
b. Al-Hadar artinya bacaan yang cepat serta memelihara hukum-hukum
bacaan tajwid. Tingkatan bacaan hadar ini biasanya bagi mereka yang
30
M. Qomari Sholeh, hlm. 31
Mujamma’ al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd li thiba’at al Mushhaf , hlm. 988.
27
telah menghafal Al-Quran, supaya mereka dapat mengulang bacaannya
dalam waktu yang singkat.
c. At-Tadwir artinya bacaan yang pertengahan antara tingkatan bacaan
tartil dan hadar, serta memelihara hukum-hukum tajwid.
d. At-Tartil artinya bacaannya perlahan-lahan, tenang dan melafazkan
setiap huruf dari makhrajnya secara tepat serta menurut hukum-hukum
bacaan tajwid dengan sempurna, merenungkan maknanya, hukum dan
pengajaran dari ayat, tingkatan bacaan tartil ini biasanya bagi mereka
yang sudah mengenal makhraj-makhraj huruf, sifat-sifat huruf dan
hukum-hukum tajwid. Tingkatan bacaan ini adalah lebih baik dan lebih
diutamakan.32
4. Hukum Nun Mati atau Tanwin Dalam Bacaan Idgham Bighunnah, Idgham
Bilaghunnah, dan Iqlab
a. Pengertian Nun Mati dan Tanwin
Nun Mati (sukun) adalah nun yang tidak berbaris, bacaannya
tergantung dengan huruf yang datang berikutnya.
Tanwin adalah tambahan yang terdapat di akhir kata jika kata
tersebut dilafalkan atau disambung dan hilang jika kata tersebut ditulis
atau dijadikan tempat berhenti, tandanya; pertama, dua dhammah
atau, kedua, dua fathah atau, ketiga, dua kasrah 33
b. Hukum bacaan Nun Mati dan Tanwin34
c. Bacaan Idgham dalam hukum Nun Mati atau Tanwin35
32
http://www.ilma95.net/tajwid.htm, diakses pada tanggal 11 Desember 2010. 33
http://www.ilma95.net/tajwid.htm, 34
http://www.ilma95.net/tajwid.htm,
28
Menurut bahasa, idgham berarti memasukkan. Secara istilah yaitu
apabila ada nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf 6
yaitu:
Bacaan idgham dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1) Idgham Bighunnah adalah hukum bacaan nun mati (ن) dan tanwin
apabila bertemu dengan huruf hidup dari salah satu huruf ya nun (ي)
wawu (م) mim (ن) (و) sekira jadi satu, sehingga seperti huruf yang
bertasydid. Sedang ghunnahnya itu berarti memasukkan huruf yang
hidup disertai dengung.36
Contoh bacaan : = min masadin dibaca mim masadin
wailun yaumaiz\in dibaca wailuy yaumaz\in
2) Idgham Bilaghunnah adalah hukum bacaan nun mati (ن) atau tanwin
apabila bertemu dengan huruf hidup dari salah satu huruf lam (ل) dan
ra (ر) dan sekira jadi satu sehingga seperti huruf bertasydid.
Bilaghunnah yaitu memasukkan huruf tersebut dengan tidak
berdengung.37
Contoh bacaan : = min rizqi dibaca mir rizqi
= gafu>run rah}i>mun dibaca gafu>rur rah}i>mun
d. Bacaan Iqlab dalam Hukum Nun Mati atau Tanwin
Menurut bahasa (etimologi) ialah memindahkan sesuatu dari
keadaannya, sedangkan menurut istilah (terminologi) adalah
menjadikan huruf pada tempatnya huruf yang lain disertai dengan
dengungan (ghunnah)38
. Yang dimaksud Iqlab disini adalah hukum nun
35
http://www.ilma95.net/tajwid.htm, 36
M. Qomari Sholeh, hlm.15 37
M. Qomari Sholeh, hlm. 16 38
M. Qomari Sholeh, hlm.16
29
mati (ن) apabila bertemu dengan huruf ba (ب) cara membacanya yaitu
memindahkan makhraj nun (ن) pada ujung lidah pada makhraj mim (م)
yang berada diantara dua bibir kemudian disertai dengan dengung.
Contoh bacaan : min ba’di dibaca mim ba’di
‘ali>mun bima> dibaca ‘ali>mum bima>
F. Telaah Pustaka
Dalam tinjauan pustaka ini akan mendeskripsikan beberapa penelitian
yang dilakukan terdahulu relevansinya dengan judul skripsi ini. Adapun
karya-karya skripsi tersebut adalah
1. Penelitian yang dilakukan oleh Nur Hamidah NIM: 073111363 (2009)
yang berjudul “Problematika dan solusi pembelajaran Al-Qur’an Hadis di
Kelas IVMI Tarbiyatul Islamiyah Kasiyan Sukolilo Pati” didalamnya
berisi Problem Pembelajaran Al-Qur’an Hadis yang dihadapi di kelas IV
MI Tarbiyatul Islamiyah Sukolilo Pati, serta solusi yang ditawarkan antara
lain dengan melakukan persiapan tertulis berupa RPP, silabus, dan lain-
lain. Melakukan pendekatan yang bersifat emosional dan intelektual
sehingga siswa lebih tertarik dalam pembelajaran, serta menyediakan
sarana dan prasarana yang menunjang pembelajaran termasuk didalamnya
pemakaian media pembelajaran yang lebih modern seperti audio visual
dalam pembelajaran.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Khomisatun NIM 3102318 berjudul
“Implementasi Active Learning pada pembelajaran PAI Di SMP Negeri
02 Kebumen” di dalamnya berisi active learnig merupakan sebuah konsep
pembelajaran yang dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan
semua potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik
dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan karakteristik
pribadi yang mereka miliki. Di samping itu active learning juga
dimaksudkan untuk menjaga perhatian peserta didik agar tetap tertuju pada
30
proses pembelajaran, dan menciptakan suasana yang tidak menjenuhkan
dan membosankan.
3. Penelitian Siti Sapariyah berjudul Peningkatan Prestasi Belajar Aqidah
Akhlak Menggunakan Metode Card Sort Siswa Kelas Tiga MI Ma’arif
Sanggreman II Rawalo Banyumas Tahun Pelajaran 2008/2009. Hasil
penelitian diketahui bahwa penyajian materi pembelajaran Aqidah Akhlak
menggunakan metode card sort (menyortir kartu) siswa kelas tiga MI
Ma’arif Sanggreman II Rawalo Banyumas, benar-benar membawa dampak
positif bagi siswa. Siswa dapat berinteraksi secara langsung dalam proses
pembelajaran sehingga prestasi belajar siswa dapat meningkat dan tujuan
pembelajaran di madrasah dapat dicapai.
Dari beberapa penelitian di atas mempunyai kesamaan dengan penelitian
yang sedang dilakukan oleh peneliti yaitu tentang penggunaan strategi
pembelajaran yang menciptakan keaktifan dan pemahaman siswa pada proses
pembelajaran, akan tetapi penelitian peneliti mengarah pada bentuk strategi
yang berbeda menjadikan hasil penelitiannya pun berbeda dengan penelitian
di atas, jadi beberapa penelitian di atas menjadi rujukan peneliti.
G. Hipotesis tindakan
Hipotesis berasal dari dua kata, yaitu “hypo” yang berarti “di
bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Hypotesis adalah jawaban
sementara yang kebenarannya masih perlu di uji (di bawah kebenaran).39
Berdasarkan teori di atas, dapat di ajukan hipotesis tindakan sebagai
berikut:
1. Penerapan metode Card Sort dalam pembelajaran Al Quran Hadis materi
pokok menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan idgham
bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab adalah langkah pembelajaran
yang dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
39
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek, Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2002), hlm.64
31
2. Hasil belajar peserta didik setelah penerapan metode Card Sort dalam
pembelajaran Al Quran Hadis materi pokok menerapkan kaidah-kaidah
ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan
iqlab pada peserta didik kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal, lebih baik daripada hasil sebelumnya.
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang digunakan penulis yaitu Penelitian Tindakan Kelas
(Classroom Action Research). Penelitian Tindakan Kelas merupakan
jembatan untuk mengatasi berbagai masalah kekurangan penelitian di bidang
pendidikan pada umumnya.
Dengan melaksanakan PTK, para guru dan peneliti yang terlibat akan
secara langsung mendapatkan metode yang tepat yang dibangun sendiri
melalui tindakan yang telah diuji kemanjurannya dalam proses pembelajaran
sehingga guru menjadi the theorizing practitioner.1
B. Tempat dan Waktu penelitian
1. Tempat penelitian di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal Tahun
Ajaran 2010/2011.
2. Penelitian Tindakan Kelas direncanakan dalam kurun waktu minggu ke-3
bulan April sampai dengan minggu ke-3 bulan Mei 2011.
C. Pelaksana dan Kolaborator
Adapun pelaksana adalah penulis dan berkolaborasi dengan guru kelas
yang bernama Imam Syafi’i,S.Pd.I serta yang dikenai tindakan dalam
penelitian ini adalah siswa kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal Tahun Ajaran 2010/2011, dengan jumlah siswa-siswi 21 orang, nama-
nama siswa-siswi yang terlibat adalah:
No. Nama Siswa Alamat
1 Abdul Aziz Gumalar
2 A. Bagus Maulana Gumalar
3 Adi Priyanto Gumalar
1Nizar Alam Hamdani dkk., Classroom Action Research (Bandung: Rahayasa, 2008) hlm.
45
33
4 Adi Saputra Gumalar
5 A. Gunedi Gumalar
6 Aisyah Nurfadhilah Gumalar
7 Ananda Fitria Ni’Mah Gumalar
8 Ari Wahyudin Gumalar
9 Aulina Intan Ghousindi Gumalar
10 Dimas Nurwahyudin Gumalar
11 Faizal Setiawan Gumalar
12 Fitri Hani Gumalar
13 Hasnah Ambar Mahiroh Gumalar
14 Indri Nurhasanah Penarukan
15 Iqbal Muzaqi Kedung Sukun
16 Karmila Gumalar
17 Kristina Damayanti Gumalar
18 M. Komedi Gumalar
19 M. Sabarudin Gumalar
20 Siti Nadhifa Gumalar
21 Siti Nurkhaeni Gumalar
Hasil belajar peserta didik, sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM). Kriteria Ketuntasan minimal untuk pelajaran Qur’an Hadis adalah
65. Kompetensi Dasar dalam pembelajaran kali ini adalah memahami hukum
bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab serta menerapkan
hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab. Adapun
indikatornya adalah sebagai berikut :
a. Menjelaskan arti hukum bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah,
dan iqlab.
b. Menyebutkan huruf-huruf idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab.
34
c. Membedakan antara hukum bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah, dan iqlab.
d. Menyebutkan contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah,
dan iqlab.
e. Menerapkan Contoh hukum bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah, dan iqlab dalam surat al-Fil dan surat al-Humazah.
D. Tehnik Pengumpulan Data
Data diperoleh langsung dari lokasi penelitian, khususnya pada proses
pelaksanaan tindakan kelas, sedang untuk mendapatkan data peneliti
menggunakan beberapa metode untuk menggali informasi yang dibutuhkan.
Metode yang dipakai peneliti untuk mendapatkan informasi tersebut antara
lain sebagai berikut :
1. Pengamatan (Observasi)
Observasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang keaktifan siswa
pada mata pelajaran Qur’an Hadis kelas IV semester 2 di MI Al-Mujahidin
Gumalar Adiwerna Tegal dengan menggunakan metode card sort.
2. Daftar Nilai
Daftar nilai diperoleh dari tes oleh peneliti digunakan untuk mendapatkan
data prestasi belajar siswa setelah melaksanakan tindakan metode card sort
pada mata pelajaran Qur’an Hadis kelas IV semester 2 di MI Al-Mujahidin
Gumalar Adiwerna Tegal sebagai evaluasi setelah proses tindakan
berlangsung. Bentuk evaluasi berupa tes pilihan ganda.
3. Dokumentasi
Sumber dokumentasi pada dasarnya merupakan segala bentuk sumber
informasi yang berhubungan dengan dokumen baik resmi maupun tidak
resmi.
Metode dokumentasi ini digunakan peneliti untuk mengetahui persiapan
pelaksanaan metode card sort pada mata pelajaran Qur’an Hadis kelas IV
semester 2 di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal seperti RPP, LOS,
soal kuis dan daftar peserta didik.
35
E. Prosedur Penelitian
Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ini terdiri dari beberapa tahap.
Secara rinci digambarkan sebagai berikut :
1. Pra siklus
Peneliti mencari hasil belajar peserta didik dari daftar nilai yang ada di
madrasah. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan
keberhasilan pembelajaran pada siklus 1, dan 2.
Dalam pra siklus ini peneliti akan melihat pembelajaran Quran Hadis
yang dilakukan guru mata pelajaran. Pada pelaksanaan pra siklus ini guru
masih menggunakan strategi pembelajaran konvensional, yaitu belum
menggunakan metode card sort.
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini juga akan diukur dengan
indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Merencanakan pelaksanaan metode pembelajaran card sort pada
mata pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar
Adiwerna Tegal.
2) Mengembangkan skenario model pembelajaran dengan membuat
RPP.
3) Menyusun LOP (Lembar Observasi Peserta didik).
4) Menyusun kuis (tes
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan metode
card sort pada mata pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-
Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal telah direncanakan diantaranya,
yaitu :
1) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu
tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan idgham bighunnah,
36
idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin,
dalam memecahkan masalah dengan metode card sort.
2) Peneliti menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum
nun mati atau tanwin yang mengacu metode card sort.
3) Peneliti membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah (sejumlah 5 buah) diantaranya yaitu
, bacaan idgham bilaghunnah
(sejumlah 5 buah) diantaranya yaitu
iqlab (sejumlah 5 buah) diantaranya yaitu
serta tanwin ( ) sejumlah 3
buah dan nun mati ( ) sejumlah 3 buah, setiap siswa-siswi hanya
mendapat satu kartu.
4) Masing-masing siswa-siswi yang mendapatkan kartu yang sama
berkumpul dan menata kursi untuk membentuk kelompok.
5) Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran yang
diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok ahli
serta nama siswa-siswi.
6) Peneliti membagikan kartu-kartu huruf hijaiyah sebanyak 28 dan
beberapa contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
dan iqlab dalam hukum bacaan nun mati atau tanwin, dengan
tampilan kertas putih dengan tulisan berwarna hitam, kepada
masing-masing kelompok.
7) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir huruf-huruf
hijaiyah yang termasuk materi bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin dan
beberapa contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
37
dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin, sesuai tugas masing-
masing kelompok.
8) Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara
bergiliran masing-masing anggota kelompok mereka menempelkan
hasil sortiran kertas-kertas huruf hijaiyah dan contoh-contoh bacaan,
sesuai materi tugas masing-masing kelompok.
9) Setelah itu peneliti mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang di
tempel oleh masing-masing kelompok.
10) Peneliti mempersilahkan siswa-siswi yang akan mengajukan
pertanyaan, kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran oleh masing-
masing kelompok.
11) Kemudian peneliti mempersilahkan semua siswa-siswi untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing.
12) Peneliti membagikan lembar kerja dalam bentuk soal numerik untuk
dikerjakan setiap siswa-siswi setelah melkukan metode card sort.
13) Siswa-siswi menyelesaikan soal.
14) Peneliti berkeliling membimbing, mengawasi serta membantu siswa-
siswi yang kesulitan.
15) Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa-siswi.
c. Observasi
Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model
pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan I yang telah dilakukan,
mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario dengan
respon dari peserta didik yang mungkin tidak diharapkan.
d. Refleksi
1) Tes evaluasi penerapan pelaksanaan metode card sort pada mata
pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar
Adiwerna Tegal.
38
2) Menganalisis hasil pengamatan untuk memperoleh gambaran
bagaimana dampak dari tidakan yang dilakukan, hal apa saja yang
perlu diperbaiki sehingga diperoleh hasil refleksi kegiatan yang telah
dilakukan.
3. Siklus II
Setelah melakukan evaluasi tindakan I, maka dilakukan tindakan II.
Peneliti mengamati proses pelaksanaan metode card sort pada mata
pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal. Langkah-langkah siklus II sebagai berikut:
a. Perencanaan
1) Mengidentifikasi masalah-masalah khusus yang dialami pada siklus
sebelumnya.
2) Mencari alternatif pemecahan.
3) Membuat satuan tindakan (pemberian bantuan) yang tertuang dalam
RPP.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu pengembangan rencana
tindakan I dengan melaksanakan tindakan upaya yang lebih
meningkatkan semangat belajar peserta didik dalam pelaksanaan
metode card sort metode card sort pada mata pelajaran Qur’an Hadis di
kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal, yang telah
direncanakan, yaitu :
1) Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu
tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin,
dalam memecahkan masalah dengan metode card sort.
2) Peneliti menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum
nun mati dan tanwin yang mengacu pada metode card sort.
39
3) Peneliti membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah sejumlah 5 buah dengan warna kertas kuning diantaranya
yaitu , bacaan
idgham bilaghunnah sejumlah 5 buah dengan warna kertas putih
diantaranya adalah
, bacaan iqlab sejumlah 5 buah dengan warna kertas hijau
diantaranya adalah , serta
nun mati ( ) sejumlah 3 buah dengan warna kertas kuning,
putih,dan hijau dan tanwin ( ) sejumlah 3 buah dengan
warna kertas kuning, putih, dan hijau, setiap siswa-siswi hanya
mendapat satu kartu.
4) Masing-masing siswa-siswi yang mendapatkan kartu yang sama,
berkumpul dan menata kursi untuk membentuk kelompok.
5) Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran yang
diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok ahli
serta nama siswa-siswi.
6) Peneliti membagikan kartu potongan-potongan ayat surat al-Fil dan
surat al-Humazah. Dengan tampilan kertas berwarna-warni dengan
tulisan berwarna hitam, kepada masing-masing kelompok.
7) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir beberapa
contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab,
dalam hukum nun mati atau tanwin, yang terdapat dalam surat al-Fil
dan surat al-Humazah.
8) Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara
bergiliran masing-masing anggota kelompok mereka menempelkan
hasil sortiran kertas-kertas huruf hijaiyah dan contoh-contoh bacaan,
sesuai materi tugas masing-masing kelompok.
40
9) Setelah itu peneliti mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang di
tempel oleh masing-masing kelompok.
10) Peneliti mempersilahkan siswa-siswi yang akan mengajukan
pertanyaan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran oleh masing-
masing kelompok.
11) Kemudian peneliti mempersilahkan semua siswa-siswi untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing.
12) Peneliti membagikan lembar kerja dalam bentuk soal numerik untuk
dikerjakan setiap siswa-siswi, setelah melaksanakan metode card
sort.
13) Siswa-siswi menyelesaikan soal.
14) Peneliti berkeliling membimbing, mengawasi serta membantu siswa-
siswi yang kesulitan.
15) Peneliti melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa-siswi.
c. Observasi
Peneliti mencatat semua proses yang terjadi dalam tindakan model
pembelajaran, mendiskusikan tentang tindakan II yang telah dilakukan,
mencatat kelemahan baik ketidaksesuaian antara skenario dengan
respon dari peserta didik yang mungkin tidak diharapkan.
d. Refleksi
Refleksi merupakan analisis hasil pengamatan, hasil lembar kerja
dan evaluasi dari tahapan-tahapan siklus I dan diharapkan pada siklus II
ini, upaya peningkatan hasil belajar Al Quran Hadis materi pokok
menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan idgham
bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab melalui metode Card Sort
(menyortir kartu) bagi siswa Kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar
Adiwerna Tegal tahun pelajaran 2010/2011, proses pembelajaran
menjadi lebih efektif, sehingga aktivitas serta hasil belajar siswa-siswi
meningkat.
41
Model PTK memiliki bentuk seperti gambar di bawah ini :2
F. Instrumen Penelitian
Sedangkan instrumen yang peneliti gunakan untuk menilai tingkat
keberhasilan peserta didik adalah :
1. Instrumen evaluasi.
Instrumen evaluasi adalah alat untuk memperoleh hasil yang telah
sesuai dengan kenyataan yang dievaluasi. Sedang bentuk evaluasi yang
dilakukan untuk mengetahui hasil belajar peserta didik adalah soal tertulis
sebanyak 10 soal , dimana setiap item yang benar nilai 1 dan salah 0.
Contoh Tabel Model Penilaian Ulangan
No. Nama Siswa Skor
Perolehan
Rata-rata
2Nizar Alam Hamdani dkk., hlm.52
Pelaksanaa
n
Pelaksanaa
n
Refleksi
Pengamatan
Perencanaa
n
Pengamatan
Perencanaa
n
Refleksi
SIKLUS I
SIKLUS II
SIKLUS
Selanjutnya
42
2. Lembar observasi untuk peserta didik.
Lembar observasi adalah lembar pengamatan yang harus diisi oleh
observer. Lembar observasi berisi aktifitas peserta didik dalam
pembelajaran.
Dalam penelitian ini ada beberapa aspek yang menjadi bahan
pengamatan peneliti diantaranya :
a. Kehadiran peserta didik
b. Peserta didik aktif bertanya pada guru tentang materi
c. Peserta didik aktif berusaha menjawab pertanyaan dari guru
d. Peserta didik berani mengemukakan pendapat/gagasan
Contoh Tabel Lembar Pengamatan
No Nama Siswa
Kehadiran
Siswa
Bertanya
pada Guru
tentang
materi
Berusaha
menjawab
pertanyaan
guru
Berani
mengemuk
akan
pendapat /
gagasan
Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak
1
Jumlah Siswa
Jumlah Keaktifan
siswa
Prosentase
Rata-rata prosentase
kelas
G. Indikator Pencapaian
Data-data yang diperoleh dari penelitian baik melalui pengamatan, tes
atau dengan menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan analisis
deskriptif untuk menggambarkan keadaan peningkatan pencapaian indikator
keberhasilan tiap siklus dan untuk menggambarkan keberhasilan belajar
pelaksanaan metode card sort pada mata pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV
MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal. Adapun tehnik pengumpulan
data yang berbentuk kuantitatif berupa data-data yang disajikan berdasarkan
43
angka-angka maka analisis yang digunakan yaitu prosentase dengan rumus
sebagai berikut:
Keseluruhan data yang dikumpulkan digunakan untuk menilai
keberhasilan tindakan dengan indikator keberhasilan yaitu meningkatnya
prestasi belajar Qur’an Hadis kelas IV semester 2 materi pokok menerapkan
kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah, idgham
bilaghunah, dan iqlab di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal setelah
melakukan tindakan dengan menggunakan metode card sort yang ditandai
rata-rata nilai hasil kuis lebih dari 7,0. Dan rata-rata siswa yang mendapat
nilai tersebut adalah >70 %.
44
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Uraian pelaksanaan siklus secara umum dalam pembelajaran Al-Qur’an-
Hadits materi tajwid melalui metode card sort pada siswa-siswi MI Al-
Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal tahun pelajaran 2010/ 2011, sebagai
berikut:
1. Pra siklus
Peneliti mencari hasil belajar peserta didik dari daftar nilai yang ada di
madrasah. Hal ini dilakukan sebagai dasar untuk membandingkan
keberhasilan pembelajaran pada siklus 1, dan 2.
Dalam pra siklus ini peneliti melihat pembelajaran Quran Hadis yang
dilakukan guru mata pelajaran. Pada pelaksanaan pra siklus ini guru masih
menggunakan strategi pembelajaran konvensional, yaitu belum
menggunakan metode card sort.
Pelaksanaan pembelajaran pra siklus ini juga akan diukur dengan
indikator penelitian yaitu akan dilihat hasil belajar siswa dalam proses
pembelajaran.
Hasil observasi belajar siswa dalam pra siklus.
No. Aspek yang diamati Jumlah siswa yang aktiv Prosentase
1 Kehadiran siswa 20 95%
2 Bertanya pada guru
tentang materi 0 0%
3 Berusaha menjawab
pertanyaan guru 1 5%
4 Berani mengemukaan
pendapat / gagasan 0 0%
45
Hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada pra siklus
Nilai Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai Prosentase
Tuntas /
Tidak Tuntas
50
60
70
80
6
10
4
1
28,5%
47,6%
19,2%
4,7%
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah 21
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan pra siklus,
dimana pada pra siklus ini terdapat beberapa permasalahan diantaranya:
1) Sedikitnya aktivitas tanya jawab antara siswa dengan guru,
dikarenakan tidak adanya interaksi antara guru dan siswa.
2) Guru hanya sekedar menyampaikan materi.
3) Tidak adanya pembelajaran aktiv yang dilaksanakan siswa
dikarenakan guru hanya menggunakan metode ceramah.
4) Hasil belajar dan ketuntasan belajar masih kurang dari kriteria
ketuntasan.
Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk
diterapkan pada siklus I sebagai upaya tindak perbaikan terhadap upaya
meningkatkan hasil belajar siswa-siswi pada pra siklus dan menyusun
rencana (replaning) untuk siklus pertama.
2. Siklus I
a. Perencanaan
1) Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan pembelajaran
metode card sort pada materi tajwid pokok bahasan bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati
atau tanwin, yang akan diajarkan yaitu; Pertama, membuat huruf-
huruf hijaiyah, kedua idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan
iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin, dan ketiga, contoh bacaan
46
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum
nun mati atau tanwin.
2) Menyusun lembar kerja untuk siswa-siswi serta lembar observasi.
Lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa-siswi digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan, lembar observasi yang akan
digunakan peneliti adalah lembar pengamatan aktivitas komunikasi
siswa-siswi dan guru dalam pembelajaran menggunakan metode
card sort.
3) Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikan
keseimbangan kemampuan antar kelompok. Kelompok yang
dibentuk sebanyak 3 kelompok dengan masing-masing kelompok
asal mempunyai 7 anggota.
4) Membentuk kelompok-kelompok ahli yang diambil dari kelompok-
kelompok asal dengan urutan semua anggota yang mendapat kartu
dalam pokok bahasan yang sama bergabung membentuk kelompok
ahli.
5) Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran yang
diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok ahli
serta nama siswa-siswi.
6) Akhir siklus diadakan evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan siklus I
Tindakan kelas siklus I dilaksanakan pada hari senin 18 April 2011,
pada jam pelajaran 1-2, dimulai pukul 07.45-08.55 WIB. Observasi
aktivitas siswa-siswi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran
merupakan penilaian aspek afektif.
Kegiatan yang dilaksanakan tahap ini yaitu melaksanakan metode
card sort pada mata pelajaran Qur’an Hadis di kelas IV MI Al-
Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal. Peneliti menyampaikan tujuan
pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok
bahasan bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab
dalam hukum nun mati atau tanwin, dalam memecahkan masalah
47
dengan metode card sort. Pada pendahuluan peneliti mengajukan
beberapa pertanyaan; pertama, apa yang dimaksud dengan ilmu tajwid?
Seorang murid bernama Ari Wahyudin menjawab ilmu tajwid adalah
tata cara untuk membaca al-qur’an. Kedua, ada berapa macam hukum
bacaan nun mati dan tanwin? Indri Nurhasanah manjawab ada 5. Ketiga,
coba sebutkan macam-macam hukum bacaan nun mati dan tanwin?
Karmila menjawab macam-macam hukum bacaan nun mati dan tanwin
yaitu izhar, ikhfa, idgham bighunah, idgham bila ghunah, dan iqlab.
Pada kegiatan inti peneliti menjelaskan materi sesuai dengan
rencana pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid
pokok bahasan bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan
iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin yang mengacu metode card
sort. Peneliti menjelaskan tata cara pembelajaran dengan metode Card
Sort yaitu membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah (sejumlah 5 buah) bacaan idgham bilaghunnah (sejumlah 5
buah) iqlab (sejumlah 5 buah) serta tanwin ( ) sejumlah 3 buah dan
nun mati ( ) sejumlah 3 buah, setiap siswa-siswi hanya mendapat satu
kartu.
Setelah masing-masing siswa mendapatkan kartu, mereka saling
mencari teman yang memegang kartu yang sama untuk berkumpul dan
menata kursi untuk membentuk kelompok. Dalam mencari kelompok
siswa sedikit kesulitan mencari teman satu kelompok. Kelompok yang
terbentuk mempersiapkan sarana pembelajaran yang diperlukan antara
lain nama kelompok serta nama siswa-siswi. Peneliti membagikan kartu-
kartu huruf hijaiyah sebanyak 28 dan beberapa contoh bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum bacaan nun
mati atau tanwin, dengan tampilan kertas berwarna-warni dengan tulisan
berwarna hitam, kepada masing-masing kelompok.
Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir huruf-huruf
hijaiyah yang termasuk materi bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin dan beberapa
48
contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam
hukum nun mati atau tanwin, sesuai tugas masing-masing kelompok.
Peneliti berkeliling membimbing, mengawasi serta membantu siswa-
siswi yang kesulitan.
Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara bergiliran
masing-masing anggota kelompok mereka menempelkan hasil sortiran
kertas-kertas huruf hijaiyah dan contoh-contoh bacaan, sesuai materi
tugas masing-masing kelompok.
Setelah itu peneliti mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang di
tempel oleh masing-masing kelompok. Kelompok pertama menerangkan
tentang hukum bacaan idgham bighunah dimana Hasnah Ambar
Maghiroh sebagai ketua kelompok berpendapat bahwa hukum bacaan
idgham bighunah adalah hukum bacaan nun sukun atau tanwin, apabila
ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 4 huruf
hijaiyah yaitu . Dan cara membacanya dengan dengung.
Kelompok yang kedua menerangkan hukum bacaan idgham bila ghunah
dimana Ari Wahyudin berpendapat bahwa bacaan idgham bila ghunah
adalah bacaan nun sukun atau tanwin yang apabila ada nun sukun atau
tanwin bertemu dengan salah satu dari 2 huruf hijaiyah yaitu ر .
Kelompok yang ketiga menerangkan hukum bacaan iqlab dimana Fitri
Hani berpendapat bahwa hukum bacaan iqlab adalah bacaan nun sukun
atau tanwin, apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf
hijaiyah yaitu . Cara memebacanya dengan mengubah bunyi nun
sukun menjadi mim sukun. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran
oleh masing-masing kelompok. Kemudian peneliti mempersilahkan
semua siswa-siswi untuk kembali ke tempat duduk masing-masing.
49
Guru bersama siswa-siswi menyimpulkan hasil pembelajaran serta
memberi kesempatan kepada siswa-siswi untuk bertanya. Seorang siswa
bernama Fitri Hani bertanya, apa yang dimaksud idgham bighunah?
Guru menjawab idgham bighunah adalah hukum bacaan nun mati dan
tanwin apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan dalah satu
dari 4 huruf yaitu . Hasnah ambar maghiroh bertanya bagaimana
cara membaca bacaan iqlab? Guru menjawab cara membaca bacaan
iqlab yaitu dengan mengubah bunyi nun sukun menjadi bunyi mim
sukun. Setelah tanya jawab guru mengadakan evaluasi.
c. Observasi tindakan kelas siklus I
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan
terhadap aktivitas pembelajaran menggunakan metode card sort.
Dari pengamatan yang dilakukan tim peneliti, terdapat beberapa hal
diantaranya :
1) Siswa yang bertanya pada guru tentang materi ada 5 anak.
2) Siswa yang berusaha menjawab pertanyaan dari guru ada 6 anak.
3) Siswa yang mengemukakan pendapat ada 3 anak.
Hasil observasi belajar siswa dalam siklus I.
No. Aspek yang diamati Jumlah siswa yang aktiv Prosentase
1 Kehadiran siswa 21 100%
2 Bertanya pada guru
tentang materi 5 23,8%
3 Berusaha menjawab
pertanyaan guru 3 14%
4 Berani mengemukaan
pendapat / gagasan 3 14%
50
Hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada siklus I
Nilai Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai Prosentase
Tuntas /
Tidak Tuntas
50
60
70
80
4
4
11
2
19%
19%
52%
10%
Tidak Tuntas
Tidak Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah 21
d. Refleksi tindakan kelas siklus I
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus
pertama dimana pada siklus pertama ini terdapat beberapa kekurangan
diantaranya :
1) Kurangnya aktivitas tanya jawab antara siswa dengan guru.
2) Sulitnya siswa mencari teman satu kelompok.
3) Siswa kesulitan dalam menyortir kartu.
4) Hasil belajar dan ketuntasan belajar masih sedikit.
Hasil refleksi kemudian dijadikan sebagai rumusan untuk
diterapkan pada siklus II sebagai upaya tindak perbaikan terhadap
upaya meningkatkan hasil belajar siswa-siswi pada siklus I dengan
lebih memotivasi siswa untuk bertanya, pemberian reward lebih
ditingkatkan dan mengubah warna kartu agar lebih menarik.
3. Siklus II
a. Perencanaan
1) Guru dan peneliti secara kolaboratif merencanakan pembelajaran
dengan metode card sort pada materi tajwid pokok bahasan bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum
nun mati atau tanwin, yang akan diajarkan yaitu; contoh bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum
nun mati atau tanwin yang terdapat dalam surat al-Fil dan surat al-
Humazah.
51
2) Menyusun lembar kerja untuk siswa-siswi serta lembar observasi.
Lembar kerja yang akan diberikan kepada siswa-siswi digunakan
untuk menyelesaikan permasalahan, lembar observasi yang akan
digunakan peneliti adalah lembar pengamatan aktivitas komunikasi
siswa-siswi serta guru dalam pembelajaran menggunakan metode
card sort.
3) Membentuk kelompok-kelompok dengan memperhatikan
keseimbangan kemampuan antar kelompok. Kelompok yang
dibentuk sebanyak 3 kelompok dengan masing-masing kelompok
asal mempunyai 7 anggota.
4) Membentuk kelompok-kelompok ahli yang diambil dari kelompok-
kelompok asal dengan urutan semua anggota yang mendapat kartu
dalam pokok bahasan yang sama bergabung membentuk kelompok
ahli.
5) Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran yang
diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok ahli
serta nama siswa-siswi.
6) Setiap akhir siklus diadakan evaluasi.
b. Pelaksanaan tindakan siklus II
Pelaksanaan tindakan kelas siklus II ini, berkaiatan dengan
pembelajaran berdasarkan perencanaan siklus I yang telah direvisi.
Tindakan kelas siklus II dilaksanakan pada hari senin 2 Mei 2011, pada
jam pelajaran 1-2, dimulai pukul 07.45-08.55 WIB. Observasi aktivitas
siswa-siswi yang dilakukan oleh guru selama pembelajaran merupakan
penilaian aspek afektif.
Materi pada siklus II menjelaskan tentang contoh-contoh bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum nun
mati atau tanwin dalam surat al-Fil dan surat al-Humazah serta praktek
pengucapan.
Guru menyampaikan apersepsi, guru menjelaskan materi sesuai dengan
rencana pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid
52
pokok bahasan bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab dalam hukum nun mati dan tanwin yang mengacu pada metode
card sort.
Guru membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah sejumlah 5 buah dengan warna kertas kuning, bacaan idgham
bilaghunnah sejumlah 5 buah dengan warna kertas putih, bacaan iqlab
sejumlah 5 buah dengan warna kertas hijau serta nun mati sejumlah 3
buah dengan warna kertas kuning, putih,dan hijau dan tanwin sejumlah 3
buah dengan warna kertas kuning, putih, dan hijau, setiap siswa-siswi
hanya mendapat satu kartu.
Masing-masing siswa-siswi yang mendapatkan kartu yang sama,
berkumpul dan menata kursi untuk membentuk kelompok.
Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran yang
diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok ahli serta
nama siswa-siswi.
Peneliti membagikan kartu potongan-potongan ayat surat al-Fil dan
surat al-Humazah. Dengan tampilan kertas berwarna-warni dengan
tulisan berwarna hitam, kepada masing-masing kelompok.
Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir beberapa contoh
bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab, dalam
hukum nun mati atau tanwin, yang terdapat dalam surat al-Fil dan surat
al-Humazah.
Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara bergiliran
masing-masing anggota kelompok mereka menempelkan hasil sortiran
kertas-kertas huruf hijaiyah dan contoh-contoh bacaan, sesuai materi
tugas masing-masing kelompok.
Setelah itu peneliti mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang di
tempel oleh masing-masing kelompok. Kelompok pertama menerangkan
tentang hukum bacaan idgham bighunah dimana Hasnah Ambar
53
Maghiroh sebagai ketua kelompok berpendapat bahwa hukum bacaan
idgham bighunah adalah hukum bacaan nun sukun atau tanwin, apabila
ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan salah satu dari 4 huruf
hijaiyah yaitu . Dan cara membacanya dengan dengung.
Kelompok yang kedua menerangkan hukum bacaan idgham bila ghunah
dimana Ari Wahyudin berpendapat bahwa bacaan idgham bila ghunah
adalah bacaan nun sukun atau tanwin yang apabila ada nun sukun atau
tanwin bertemu dengan salah satu dari 2 huruf hijaiyah yaitu ر .
Kelompok yang ketiga menerangkan hukum bacaan iqlab dimana Fitri
Hani berpendapat bahwa hukum bacaan iqlab adalah bacaan nun sukun
atau tanwin, apabila ada nun sukun atau tanwin bertemu dengan huruf
hijaiyah yaitu . Cara memebacanya dengan mengubah bunyi nun
sukun menjadi mim sukun.
Peneliti mempersilahkan siswa-siswi yang akan mengajukan
pertanyaan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran oleh masing-
masing kelompok.
Kemudian peneliti mempersilahkan semua siswa-siswi untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing. Guru bersama siswa-siswi
menyimpulkan hasil pembelajaran serta memberi kesempatan kepada
siswa-siswi untuk bertanya Seorang siswa bernama Fitri Hani bertanya,
apa yang dimaksud idgham bighunah? Guru menjawab idgham
bighunah adalah hukum bacaan nun mati dan tanwin apabila ada nun
sukun atau tanwin bertemu dengan dalah satu dari 4 huruf yaitu .
Hasnah ambar maghiroh bertanya bagaimana cara membaca bacaan
iqlab? Guru menjawab cara membaca bacaan iqlab yaitu dengan
mengubah bunyi nun sukun menjadi bunyi mim sukun. Setelah tanya
jawab guru mengadakan evaluasi.
54
c. Observasi tindakan kelas siklus II
Tim peneliti (guru dan kolaborator) melakukan pengamatan
terhadap aktivitas pembelajaran menggunakan metode card sort.
Dari pengamatan yang dilakukan tim peneliti, terdapat beberapa hal
diantaranya :
1) Adanya peningkatan aktivitas belajar siswa dalam kegiatan belajar.
2) Adanya peningkatan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa.
Hasil observasi belajar siswa pada siklus II
No. Aspek yang diamati Jumlah siswa yang aktiv Prosentase
1 Kehadiran siswa 21 100%
2 Bertanya pada guru
tentang materi 6 28,5%
3 Berusaha menjawab
pertanyaan guru 6 28,5%
4 Berani mengemukaan
pendapat / gagasan 6 28,5%
Hasil ulangan harian yang dilaksanakan pada siklus II
Nilai Jumlah siswa yang
mendapatkan nilai Prosentase
Tuntas /
Tidak Tuntas
70
80
90
12
7
2
57%
33%
10%
Tuntas
Tuntas
Tuntas
Jumlah 21
d. Refleksi tindakan kelas siklus II
Tim peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan siklus ketiga
dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas pelaksanaan
55
pembelajaran menggunakan metode card sort dalam peningkatan
aktivitas serta hasil belajar siswa-siswi, pada pembelajaran Al-Qur’an-
Hadits di MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal tahun pelajaran
2010/ 2011.
B. Pembahasan
Penelitian yang peneliti lakukan ini merupakan implementasi dari sebuah
teori yang diungkapkan oleh Mel Silbermen tentang belajar aktiv. Sehingga
peneliti bersama guru kolaborator mencoba untuk mempraktekkan metode
card sort dalam pembelajaran Al-Qur’an-Hadits.
Pelaksanaan pra siklus, siklus I dan siklus II memperoleh hasil sebagai
berikut:
1. Pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ternyata dapat
menarik perhatian siswa, sehingga aktivitas belajar lebih aktiv dan efektiv.
Banyaknya aktivitas belajar siswa juga menggambarkan betapa besar
respon dari siswa dalam mengikuti pembelajaran. Peningkatan aktivitas
belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel observasi belajar siswa siklus I dan siklus II
No.
Aspek
yang
diamati
Pra siklus Siklus I Siklus II
Jumlah Prosen
tase Jumlah
Prosen
tase Jumlah
Prosen
tase
1 Kehadiran
siswa 20 95% 21 100% 21 100%
2 Bertanya
pada guru 0 0% 5 23,8% 6 28,5%
3
Berusaha
menjawab
pertanyaan
1 5% 3 14,3% 6 28,5%
56
4
Berani
mengemu
kaan
pendapat
0 0% 3 14% 6 28,5%
Dengan melihat hasil penelitian keaktivan siswa di atas, penelitian ini
mengalami peningkatan aktivitas yang lebih baik dari sebelumnya. Pada
pra siklus, siswa yang bertanya pada guru ada 0 siswa, meningkat pada
siklus I menjadi 5 siswa dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 6 siswa.
Berusaha menjawab pertanyaan juga meningkat dari 1 siswa menjadi 3
siswa kemudian menjadi 6 siswa, serta berani mengemukakan pendapat
meningkat dari 0 siswa menjadi 3 siswa dan meningkat lagi menjadi 6
siswa. Ini membuktikan teori dari piaget yaitu tahap konkret-operasional
bahwa pembelajaran dengan bantuan objek kongkret dapat meningkatkan
aktivitas belajar siswa, serta hasil belajar siswa. Aktivitas siswa ini
mendorong hasil belajar siswa sehingga hasil belajar siswa dari pra siklus,
siklus I, dan siklus II makin meningkat.
Dengan adanya peningkatan jumlah skor aktivitas menggambarkan
penggunaan metode card sort ini, bagi siswa-siswi dapat mengekspresikan
apa yang ada dalam fikirannya untuk diungkapkan pada proses
pembelajaran. Hal ini dikarenakan siswa-siswi melakukan dua kegiatan
sekaligus yaitu bermain dan belajar.
2. Pembelajaran dengan menggunakan metode Card Sort ternyata dapat
meningkatkan hasil belajar dan ketuntasan belajar siswa. Peningkatan hasil
belajar dan ketuntasan belajar dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel rata-rata nilai dan ketuntasan belajar tiap siklus.
No. Siklus Nilai Rata-rata Ketuntasan hasil
belajar
1. Pra siklus 64 58%
2. Siklus I 65 62%
57
3. Siklus II 75 100%
Dari hasil belajar siklus I diketahui nilai rata-rata 65 dan masih ada 8
siswa yang nilainya kurang dari KKM yang telah ditentukan. Keaktivan siswa
dalam mengikuti pelajaran masih kurang, hal ini disebabkan kurang menerima
dalam pembagian kelompok dan masih kurang dalam diskusi kelompok.
Namun pada siklus II, terjadi adanya peningkatan rata-rata hasil belajar dari
65 pada siklus I menjadi 75 pada siklus II dengan tidak adanya siswa yang
mendapatkan nilai 60.
Keberhasilan hasil belajar siswa-siswi ditandai dengan nilai minimal
tidak kurang dari KKM yang sudah ditentukan yaitu 65 yang dapat kita lihat
dari diagram diatas. Ketuntasan rata-rata hasil belajar siswa-siswi juga telah
Diagram peningkatan hasil belajar siswa kelas IV
MI Al Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
01020304050607080
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Diagram peningkatan Ketuntasan belajar siswa kelas IV MI
Al Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
0102030405060708090
100
Pra Siklus Siklus I Siklus II
58
memenuhi yaitu 75 % dari target yang diharapkan >70 % dari jumlah siswa-
siswi, dan rata-rata kelas mencapai 75 dari rata-rata kelas yang ditargetkan
yaitu 70.
Dengan melihat hasil penelitian di atas penelitian ini mengalami
peningkatan skor dan kriteria yang lebih baik dari sebelumnya. Dengan
adanya peningkatan hasil belajar pembelajaran Al Qur’an hadis materi pokok
menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah,
idgham bilaghunah, dan iqlab melalui metode Card Sort.
59
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis penelitian tindakan kelas
tentang upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits materi pokok menerapkan ilmu tajwid hukum bacaan idgham
bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab dengan metode card sort dari bab I
sampai dengan bab IV, maka pada bab akhir skripsi ini dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits dengan metode card sort
bagi siswa-siswi kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna Tegal
dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa. Hal ini ditandai dengan
langkah-langkah siswa dalam menyelesaikan permasalahan pembelajaran
Al-Qur’an-Hadits pada materi pokok menerapkan ilmu tajwid hukum
bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab, sangat antusias
sehingga materi pembelajaran yang dapat dikuasai oleh siswa-siswi, serta
suasana pembelajaran Al-Qur’an-Hadits menjadi semakin menyenangkan.
2. Penerapan metode card sort pada pembelajaran Al-Qur’an-Hadits juga
dapat meningkatkan hasil belajar siswa-siswi kelas IV MI Al-Mujahidin
Gumalar Adiwerna Tegal dalam materi pokok menerapkan ilmu tajwid
hukum bacaan idgham bighunah, idgham bilaghunah, dan iqlab. Hal ini
ditandai dengan meningkatnya rata-rata hasil belajar siswa-siswi yang
terjadi perubahan rata-rata hasil ulangan harian dari 65 pada siklus I
menjadi 75 pada ulangan harian siklus II. Begitu juga dengan ketuntasan
rata-rata hasil belajar siswa-siswi mencapai 75 % dari target yang
diharapkan >70 % dari jumlah siswa-siswi.
B. Saran-saran
Dengan terbuktinya pembelajaran menggunakan metode card sort dapat
meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pembelajaran Al-Qur’an-Hadits
60
materi pokok menerapkan ilmu tajwid hukum bacaan idgham bighunah,
idgham bilaghunah, dan iqlab kelas IV MI Al-Mujahidin Gumalar Adiwerna
Tegal tahun pelajaran 2010/ 2011, maka kami sarankan hal-hal sebagai
berikut:
1. Bagi Siswa
Pelaksanaan metode card sort merupakan pembelajaran yang sangat
positif. Sehingga jangan disia-siakan kesempatan emas yang kamu
dapatkan yaitu dengan belajar bersama teman-teman satu kelas. Untuk itu
tingkatkan aktivitas belajar Al-Qur’an-Hadits dan juga pelajaran yang
lainnya, jangan pernah menyerah untuk terus belajar.
2. Bagi Guru
a. Dalam kegiatan pembelajaran hendaknya guru bisa memanfaatkan
metode card sort sebagai salah satu alternatif strategi pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits di kelas untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar
siswa-siswi.
b. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode card sort sangat
bermanfaat bagi guru maupun siswa-siswi, maka diharapkan strategi
pembelajaran ini dapat dilaksanakan secara berkesinambungan dalam
pembelajaran Al-Qur’an-hadits maupun pembelajaran yang lain.
3. Bagi Sekolah
Untuk sekolah diharapkan dapat menyediakan sarana dan prasarana
yang dianggap perlu untuk menunjang kegiatan pembelajaran Al-Qur’an-
Hadits.
DAFTAR PUSTAKA
Al Mushhaf, Mujamma’ al Haramain asy Syarifain al Malik Fahd li thiba’at, Al-
Qur’an dan Terjemahnya, Medinah: Asy Sharif Medinah Munawwarah,
1990.
Aunurrahman, Belajar dan Pembelajaran, Alfabeta, Bandung, 2009.
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama, Pustaka Pelajar Offset,
Yogyakarta, 2004.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Edisi.II, Balai Pustaka, jakarta, 1995.
http://www.ilma95.net/tajwid.htm, diakses pada tanggal 11 Desember 2010.
Hamruni, Strategi dan Model-Model Pembelajaran Aktif Menyenangkan ,
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2009.
Humam, As’ad, Cara Cepat Belajar Tajwid Praktis, Team Tadarus “AMM”,
Yogyakarta, 2005.
Ismail SM, Strategi Pembelajaran Agama Islam Berbaisi PIKEM, RaSAIL Media
Group, Semarang, 2008.
Nizar Alam Hamdani dkk., Classroom Action Research, Rahayasa, Bandung,
2008.
Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No. 2 Tahun 2008, Tentang Standar
Kompetensi Lulusan Dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam Dan Bahasa
Arab di madrasah.
Saminanto,Ayo Praktik PTK:Penelitian Tindakan Kelas, RaSAIL Media Group,
Semarang, 2010.
Sholeh,M. Qomari, Ilmu Tajwid, TIVAZA, jombang, 2002.
Silberman, Mel, Active Learning : 101 Strategi Pembelajaran Aktif, terj. Raisul
Muttaqien, Nusamedia, Bandung, 2006.
Sriyanti, Lilik, Psikologi Pendidikan, STAIN Salatiga Press, 2003.
Sudjana, Nana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja
Rosdakarya, Bandung, 1999.
Suparta, Munzier, Metodologi Pengajaran Agama Islam, Amissco, Jakarta, 2002.
Syah, Muhibbin, Psikologi Pendidikan, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008.
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta,
1994.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS I
Nama Madrasah : MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA
TEGAL
Mata Pelajaran : AL QUR’AN-HADITS
Kelas/ Semester : IV/ 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (satu pertemuan)
Pertemuan : Pertama
Standar Kompetensi : Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
Kompetensi Dasar : Memahami hukum bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah, dan iqlab
Indikator : o Menyebutkan huruf-huruf bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam
hukum nun mati atau tanwin
o Menjelaskan contoh bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun
mati atau tanwin
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa-siswi dapat:
1. Menyebutkan huruf-huruf bacaan idgham bighunnah
2. Menjelaskan contoh bacaan idgham bighunnah dalam hukum nun mati
atau tanwin
3. Menyebutkan huruf-huruf bacaan idgham bilaghunnah
4. Menjelaskan contoh bacaan idgham bilaghunnah dalam hukum nun
mati atau tanwin
5. Menyebutkan huruf-huruf bacaan iqlab
6. Menjelaskan contoh bacaan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin
B. Materi Pembelajaran
Bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demontrasi
5. Penugasan
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan pertama
1. Kegiatan awal
Appersepsi dan motivasi
2. Kegiatan Inti
a) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu
tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati atau
tanwin, dalam memecahkan masalah dengan metode card sort.
b) Guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum
nun mati atau tanwin yang mengacu pada metode card sort.
c) Guru membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah (sejumlah 5 buah), bacaan idgham bilaghunnah
(sejumlah 5 buah), iqlab (sejumlah 5 buah), serta tanwin dan mati
(sejumlah 6 buah), setiap siswa-siswi hanya mendapat satu kartu.
d) Masing-masing siswa-siswi yang mendapatkan kartu yang sama
berkumpul dan menata kursi untuk membentuk kelompok.
e) Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran
yang diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok
ahli serta nama siswa-siswi.
f) Guru membagikan kartu-kartu huruf hijaiyah sebanyak 28 dan
beberapa contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
dan iqlab dalam hukum bacaan nun mati atau tanwin, dengan
tampilan kertas berwarna-warni dengan tulisan berwarna hitam,
kepada masing-masing kelompok.
g) Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir huruf-huruf
hijaiyah yang termasuk materi bacaan idgham bighunnah, idgham
bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin dan
beberapa contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin, sesuai tugas
masing-masing kelompok.
h) Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara
bergiliran masing-masing anggota kelompok mereka
menempelkan hasil sortiran kertas-kertas huruf hijaiyah dan
contoh-contoh bacaan, sesuai materi tugas masing-masing
kelompok.
i) Setelah itu guru mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang
di tempel oleh masing-masing kelompok.
j) Guru mempersilahkan siswa-siswi yang akan mengajukan
pertanyaan, kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran oleh
masing-masing kelompok.
3. Kegiatan Akhir
a. Kemudian guru mempersilahkan semua siswa-siswi untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing.
b. Guru menyimpulkan materi tentang bacaan idgham
bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
c. Guru membagikan lembar kerja dalam bentuk soal numerik
untuk dikerjakan setiap siswa-siswi setelah memperoleh
pembelajaran menggunakan metode card sort.
d. Siswa-siswi menyelesaikan soal.
e. Guru berkeliling membimbing, mengawasi serta membantu
siswa-siswi yang kesulitan.
f. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa-siswi.
g. Guru mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdallah
E. Sumber bahan/ alat
1. Buku Quran Hadits Kelas IV
2. Kartu-kartu huruf hijaiyah
3. Solasi dan spidol
F. Penilaian
1. Tehnik penialian : Pengamatan dan tes
2. Bentuk Tes : Tertulis (Pilihan Ganda)
3. Contoh instrumen : terlampir
Gumalar, Mei 2011
Mengetahui,
Kepala MI Al-Mujahidin
Gumalar
Maslikha, S.Ag
Guru Mapel
Al-Qur’an Hadits kelas IV
Akhmad Durakhman
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SIKLUS II
Nama Madrasah : MI AL-MUJAHIDIN GUMALAR ADIWERNA
TEGAL
Mata Pelajaran : AL QUR’AN-HADITS
Kelas/ Semester : IV/ 2
Alokasi waktu : 2 x 35 menit (satu pertemuan)
Pertemuan : Kedua
Standar Kompetensi : Menerapkan kaidah-kaidah ilmu tajwid
Kompetensi Dasar : Menerapkan hukum bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah, dan iqlab
Indikator : o Menerapkan contoh bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun
mati atau tanwin dalam surat al-Fil dan surat al-
Humazah
o Menjelaskan contoh bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah dan iqlab dalam hukum nun
mati atau tanwin dalam surat al-Fil dan surat al-
Humazah
A. Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan pembelajaran ini, siswa-siswi dapat:
1. Menerapkan contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin dalam surat al-Fil dan
surat al-Humazah
2. Menjelaskan contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah
dan iqlab dalam hukum nun mati atau tanwin dalam surat al-Fil dan
surat al-Humazah
B. Materi Pembelajaran
Bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab
C. Metode Pembelajaran
1. Ceramah
2. Tanya jawab
3. Diskusi
4. Demontrasi
5. Penugasan
D. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan kedua
1. Kegiatan awal
Appersepsi dan motivasi
2. Kegiatan Inti
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran Al-Qur’an-Hadits yaitu
tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum nun mati atau
tanwin, dalam memecahkan masalah dengan metode card sort.
b. Guru menjelaskan materi sesuai dengan rencana pembelajaran Al-
Qur’an-Hadits yaitu tentang materi tajwid pokok bahasan bacaan
idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan iqlab dalam hukum
nun mati dan tanwin yang mengacu pada pembelajaran
menggunakan metode card sort.
c. Guru membagikan 21 kartu yang terdiri dari; bacaan idgham
bighunnah (sejumlah 5 buah dengan warna kertas kuning), bacaan
idgham bilaghunnah (sejumlah 5 buah dengan warna kertas
kuning), bacaan iqlab (sejumlah 5 buah dengan warna kertas
merah), serta nun mati dan tanwin (sejumlah 6 buah dengan
warna kertas hijau), setiap siswa-siswi hanya mendapat satu kartu.
d. Masing-masing siswa-siswi yang mendapatkan kartu yang sama,
berkumpul dan menata kursi untuk membentuk kelompok.
e. Masing-masing kelompok mempersiapkan sarana pembelajaran
yang diperlukan antara lain nama kelompok asal, nama kelompok
ahli serta nama siswa-siswi.
f. Guru membagikan kartu potongan-potongan ayat surat al-Fil dan
surat al-Humazah. Dengan tampilan kertas berwarna-warni
dengan tulisan berwarna hitam, kepada masing-masing kelompok.
g. Masing-masing kelompok berdiskusi untuk mensortir beberapa
contoh bacaan idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, dan
iqlab, dalam hukum nun mati atau tanwin, yang terdapat dalam
surat al-Fil dan surat al-Humazah.
h. Kemudian masing-masing ketua kelompok secara bergiliran
menempelkan pokok bahasan tugas mereka, kemudian secara
bergiliran masing-masing anggota kelompok mereka
menempelkan hasil sortiran kertas-kertas huruf hijaiyah dan
contoh-contoh bacaan, sesuai materi tugas masing-masing
kelompok.
i. Setelah itu guru mempersilahkan perwakilan salah satu anggota
masing-masing kelompok, untuk menerangkan kartu-kartu yang
di tempel oleh masing-masing kelompok.
j. Guru mempersilahkan siswa-siswi yang akan mengajukan
pertanyaan. Kegiatan ini dilaksanakan secara bergiliran oleh
masing-masing kelompok.
3. Kegiatan Akhir
a. Kemudian guru mempersilahkan semua siswa-siswi untuk
kembali ke tempat duduk masing-masing.
b. Guru menyimpulkan materi tentang bacaan idgham bighunnah,
idgham bilaghunnah, dan iqlab.
c. Guru membagikan lembar kerja dalam bentuk soal numerik untuk
dikerjakan setiap siswa-siswi, setelah memperoleh pembelajaran
menggunakan metode card sort.
d. Siswa-siswi menyelesaikan soal.
e. Guru berkeliling membimbing, mengawasi serta membantu
siswa-siswi yang kesulitan.
f. Guru melakukan evaluasi terhadap hasil pekerjaan siswa-siswi.
g. Guru mengakhiri pelajaran dengan bacaan hamdallah
E. Sumber bahan/ alat
1. Buku Quran Hadits Kelas IV
2. Kartu-kartu huruf hijaiyah
3. Solasi dan spidol
F. Penilaian
1. Tehnik penilaian : Pengamatan dan tes
2. Bentuk Tes : Tulis (Pilihan Ganda)
3. Contoh instrumen : terlampir
Gumalar, Mei 2011
Mengetahui,
Kepala MI Al-Mujahidin
Gumalar
Maslikha, S.Ag
Guru Mapel
Al-Qur’an Hadits kelas IV
Akhmad Durakhman
LEMBAR SOAL SILUS I
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
1. Yang termasuk huruf idgham bighunah adalah ….
a. ع غ ح خ ء
b. ج ر د س ل
c. ل س ب ن م
d. ي ن م و
2. Cara membaca idgham bighunah adalah ....
a. Masuk dengan dengung
b. Masuk dengan jelas
c. Jelas
d. Samar
3. Dalam hukum bacaan nun sukun dan tanwin, Idgham dibagi menjadi ....
a. Dua
b. Tiga
c. Empat
d. Lima
.... termasuk huruf س Dan ل .4
a. Izhar
b. Ikhfa
c. Idgham bighunah
d. Idgham bilaghunah
5. Apabila ada ن bertemu dengan م disebut ....
a. Izhar
b. Iqlab
c. Idgham bighunah
d. Idgham bilaghunah
6. Contoh idgham bighunah adalah ....
a. اوهاس
b. مه بعذ
c. مه نذوك
d. مه مع
7. Iqlab berarti ....
a. Berdengung
b. Berubah
c. Jelas
d. Masuk dengan jelas
8. Huruf iqlab adalah ....
a. ب
b. ل
c. ن
d. م
9. Lafal مه بعذ mengandung bacaan ....
a. Izhar
b. Idgham bighunah
c. Idgham bilaghunah
d. iqlab
10. Lafal غفىس سحيم mengandung bacaan ....
a. Izhar
b. Idgham bighunah
c. Idgham bilaghunah
d. Iqlab
LEMBAR SOAL SIKLUS II
A. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c, atau d di depan jawaban yang paling
benar!
11. Yang termasuk huruf idgham bilaghunah adalah ….
e. عdan غ
f. س dan ل
g. ب dan م
h. م dan و
.... termasuk huruf م .12
e. Izhar
f. Ikhfa
g. Idgham bighunah
h. Idgham bilaghunah
13. Apabila ada ن bertemu dengan ل disebut ....
e. Izhar
f. Iqlab
g. Idgham bighunah
h. Idgham bilaghunah
14. Contoh idgham bilaghunah adalah ....
e. اوهاس
f. مه بعذ
g. مه مسذ
h. مه سجال
15. Lafal ويم نكم mengandung bacaan ....
e. Izhar
f. Idgham bighunah
g. Idgham bilaghunah
h. iqlab
16. Lafal في عمذ ممذدي mengandung bacaan ....
e. Izhar
f. Idgham bighunah
g. Idgham bilaghunah
h. Iqlab
17. Lafal نيىبزن mengandung bacaan ....
a. Izhar
b. Idgham bighunah
c. Idgham bilaghunah
d. Iqlab
بخجشة مه سجيم .18
Lafal di atas mengandung bacaan ....
a. Izhar
b. Idgham bighunah
c. Idgham bilaghunah
d. Iqlab
19. Suara ن \ yang bertemu dengan huruf ب berubah menjadi suara ....
a. ny
b. ng
c. m
d. n
20. Lafal اوبتت mengandung hukum bacaan ....
a. Idgham bighunah
b. Idgham bilaghunah
c. Iqlab
d. izhar
DOKUMENTASI KEGIATAN
PENELITIAN
GURU MENERANGKAN MATERI PELAJARAN YANG AKAN
DILAKSANAKAN
GURU MEMBAGIKAN KARTU