kronik edisi 109

12
1 Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016 th.XIV/3 Juni 2016 Unika Soegijapranata 109 Variasi Produk Olah Singkong & Kacang Koro Ditengah Impor Gandum & Kedelai Seminar pangan lokal dengan tema “Explorasi dan Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal” diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Katolik Soegijapranata di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa FTP. Acara dilaksanakan di ruang Theater, Gedung Thomas Aquinas lantai 3 pada hari Sabtu (21/5). Dalam acara seminar ini, hadir 3 pembicara yaitu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih MP sebagai dosen FTP Unika yang pernah melakukan penelitian mengenai potensi kacang koro; Tri Barokah sebagai ketua UKM Damar Sindoro Sumbing, Temanggung; dan Teguh Heri Purwanto, ST sebagai CEO PT. Negeri Singkong, Solo. Tujuan diadakannya Seminar ini adalah dalam rangka memperingati hari koro dan memperkenalkan kacang koro kepada masyarakat dan terutama mahasiswa Unika. Acara dimulai dengan pementasan tarian tradisional oleh UKM tari tradisional Unika yang dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ketua Panitia Seminar Ichlasia Ainul dan Wakil Dekan III FTP Unika Dea N. Hendryanti S. TP. Acara yang dimoderatori oleh Ibu Elizabeth Ivone Fernandez Ssi. Msc ini, pada awal seminar memberi kesempatan CEO PT. Negeri Singkong, Teguh Heri Purwanto untuk memaparkan mengenai keprihatinan Negara Indonesia yang melakukan impor singkong dari Negara Brazil, sedangkan di Negara Brazil singkong dapat diolah menjadi bioetanol berbasis bahan bakar. Produk dari singkong sebenarnya dapat diolah menjadi diantaranya : tepung tapioka, tepung mokaf dan bioetanol. Tepung mokaf sebagai salah satu produk singkong yang biasa disebut chip mokaf adalah tepung dengan bahan dasar singkong yang dimodifikasi dengan proses fermentasi dan hampir memiliki kesamaan dengan tepung terigu dan dapat menjadi bahan substitusi tepung terigu. Tepung mokaf sendiri memiliki banyak kegunaan antara lain untuk membuat kue kering maupun basah. Tepung mokaf juga bebas dari kandungan glutten, sangat baik untuk anak autis. Tepung mokaf juga mengandung serat tinggi serta memiliki harga yang cukup terjangkau. Diungkapkan oleh Teguh bahwa Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar sebanyak 10 juta ton/tahun, dan sayangnya banyak masyarakat Indonesia yang senang dan bangga makan roti, hal ini sama saja dengan mendukung impor tepung terigu. “PT. Negeri Singkong memiliki beberapa sentra singkong yang membudidayakan tanaman singkong dari jenis singkong gajah yang memiliki rasa yang lezat untuk dibuat menjadi kue; dan singkong daplang dan kasesang yang snap QR code

Upload: kronik-unika

Post on 01-Aug-2016

232 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

KRONIK Koran Kampus Unika Soegijapranata edisi 109 tahun XIV 2016 http://www.unika.ac.id

TRANSCRIPT

Page 1: Kronik edisi 109

1Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

th.XIV/3 Juni 2016

Unika Soegijapranata109

Variasi Produk Olah Singkong & Kacang Koro Ditengah Impor Gandum & Kedelai

Seminar pangan lokal dengan tema “Explorasi dan Pengembangan Pangan Fungsional Berbasis Pangan Lokal” diadakan oleh Himpunan Mahasiswa Peduli Pangan Indonesia, Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Universitas Katolik Soegijapranata di bawah Badan Eksekutif Mahasiswa FTP. Acara dilaksanakan di ruang Theater, Gedung Thomas Aquinas lantai 3 pada hari Sabtu (21/5).

Dalam acara seminar ini, hadir 3 pembicara yaitu Dr. Ir. Ch. Retnaningsih MP sebagai dosen FTP Unika yang pernah melakukan penelitian mengenai potensi kacang koro; Tri Barokah sebagai ketua UKM Damar Sindoro Sumbing, Temanggung; dan Teguh Heri Purwanto, ST sebagai CEO PT. Negeri Singkong, Solo.

Tujuan diadakannya Seminar ini adalah dalam rangka memperingati hari koro dan memperkenalkan kacang koro kepada masyarakat dan terutama mahasiswa Unika.

Acara dimulai dengan pementasan tarian tradisional oleh UKM tari tradisional Unika yang dilanjutkan dengan pemberian sambutan oleh Ketua Panitia Seminar Ichlasia Ainul dan Wakil Dekan III FTP Unika Dea N. Hendryanti S. TP.

Acara yang dimoderatori oleh Ibu Elizabeth Ivone Fernandez Ssi. Msc ini, pada awal seminar memberi kesempatan CEO PT. Negeri Singkong, Teguh Heri Purwanto untuk memaparkan mengenai keprihatinan

Negara Indonesia yang melakukan impor singkong dari Negara Brazil, sedangkan di Negara Brazil singkong dapat diolah menjadi bioetanol berbasis bahan bakar. Produk dari singkong sebenarnya dapat diolah menjadi diantaranya : tepung tapioka, tepung mokaf dan bioetanol.

Tepung mokaf sebagai salah satu produk singkong yang biasa disebut chip mokaf adalah tepung dengan bahan dasar singkong yang dimodifikasi dengan proses fermentasi dan hampir memiliki kesamaan dengan tepung terigu dan dapat menjadi bahan substitusi tepung terigu.

Tepung mokaf sendiri memiliki banyak kegunaan antara lain untuk membuat kue kering maupun basah. Tepung mokaf juga bebas dari kandungan glutten, sangat baik untuk anak autis. Tepung mokaf juga mengandung serat tinggi serta memiliki harga yang cukup terjangkau.

Diungkapkan oleh Teguh bahwa Indonesia adalah salah satu importir gandum terbesar sebanyak 10 juta ton/tahun, dan sayangnya banyak masyarakat Indonesia yang senang dan bangga makan roti, hal ini sama saja dengan mendukung impor tepung terigu.

“PT. Negeri Singkong memiliki beberapa sentra singkong yang membudidayakan tanaman singkong dari jenis singkong gajah yang memiliki rasa yang lezat untuk dibuat menjadi kue; dan singkong daplang dan kasesang yang

snapQR code

Page 2: Kronik edisi 109

2 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

informasi.

“Pengguna perpustakaan akan mendapatkan manfaat dengan menggunakan Library 3.0. Manfaat tersebut antara lain : pengguna perpustakaan akan memiliki referensi yang tepat untuk karya ilmiahnya sehingga penulisannya akan menjadi baik dan benar, selain itu karya yang dihasilkan juga akurat, berkualitas, asli serta terhindar dari masalah etika yang berhubungan dengan plagiasi. Dengan demikian nantinya diharapkan, pengguna perpustakaan dalam hal ini mahasiswa yang telah lulus, akan mempunyai wawasan yang lebih baik, karena mereka tahu cara menulis yang baik dan memproduksi yang baik. Dengan demikian artinya, dengan menggunakan Library 3.0 perpustakaan tidak hanya berfungsi melayani peminjaman buku atau menggunakan teknologi dalam pelayanannya, tetapi juga berkontribusi untuk memberikan pengetahuan yang lebih baik melalui orang-orang yang dilayani sehingga mereka

Seminar nasional telah diselenggarakan oleh Perpustakaan Unika Soegijapranata pada hari Kamis (19/5), bertempat di ruang Theater, gedung Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata. Seminar yang mengangkat tema “Kolaborasi Library 3.0 & E-Learning Dalam Mendukung Kualitas Pembelajaran” ini dibuka oleh Wakil Rektor I Bidang Akademik Unika Soegijapranata Dr. Augustina Sulastri, S.Psi., Psi. dan mengundang pembicara dari praktisi IT yang pernah memimpin lembaga perpustakaan sebuah institusi pendidikan tinggi dan sekarang menjadi Dosen di sebuah PTS di Jakarta, Dr. Onno W. Purbo.

Turut hadir pula sebagai pembicara Dr. Ridwan Sanjaya sebagai pakar IT Unika sekaligus sebagai Wakil Rektor IV bidang Kerjasama dan Pengembangan, serta Rikarda Ratih Saptaastuti, S.Sos sebagai Kepala Perpustakaan Unika Soegijapranata,.

Dalam materinya Dr. Ridwan Sanjaya yang berkesempatan mengawali Seminar sebagai pembicara pertama banyak mengulas tentang Sustaining Innovation : Library 3.0, yang merupakan merupakan tranformasi lanjutan setelah konsep library 2.0. yaitu model perpustakaan yang dikenal sebelumnya yang memanfaatkan media web 2.0 dalam proses penyebaran informasi dan pencarian

Perpustakaan Unika Maksimalkan Kualitas Layanan Lewat IT

diolah menjadi produk setengah jadi seperti di tempat lain di daerah Sumatra bagian selatan yaitu Jambi, Bangka dan Belitung, Bengkulu, Lampung dan beberapa daerah lain seperti Kalimantan Tengah, Kota Batang, Kota Sragen” ucap Teguh.

“Masalah yang dialami oleh rata-rata petani singkong sendiri pada pemberdayaan masyarakat. Banyak dari petani yang tidak mengerti alur pasar dari bahan singkong setelah dipanen. Tepung mokaf yang berasal dari singkong segar yang mengalami proses pengupasan , pencucian, perajangan, fermentasi, penggaraman, pengeringan, juga digunakan untuk industri mie, dan industri sosis, salah satunya merk So Nice yang sedang mengembangkan karakteristik produk sosis yang lebih kasar dengan campuran mokaf 600 ton/tahun, demikian pula industri kacang atom salah satu contohnya merk Kacang Atom Pillus” tambah Teguh.

Kandungan dan Potensi Kacang KoroLebih lanjut Dr. Ir. Ch. Retnaningsih atau yang biasa dipanggil Bu Nik, mengungkapkan keprihatinan terhadap bahan pangan lokal yang mulai mengalami kepunahan seperti pada kelompok Amorphallus yaitu suweg dan gembili.

Pada seminar ini, Bu Nik juga membahas mengenai potensi dari kacang koro yang memiliki kandungan gizi yang berimbang dimana koro memiliki kandungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi dan rendah lemak. Koro juga dapat digunakan untuk menyuburkan tanah dan dapat dipakai sebagai pagar tanaman lain, jika bagian tubuh predator menyentuh tanaman kacang koro akan membuat tubuh predator gatal. Selain itu dalam bidang kesehatan,

koro mengandung polifenol yang dapat menghambat transport glukosa yang dapat menghambat glikemi (indikator penghambatan Diabetes Mellitus); membantu pelepasan insulin; mengandung L-dopa untuk mencegah penyakit parkinson.

Namun dalam pengolahannya, kacang koro harus dihilangkan kandungan asam sianidanya yang bersifat racun dengan fermentasi.

“Tanaman Koro ada beberapa beberapa jenis dan memiliki kegunaan masing-masing seperti koro gude yang dapat menggantikan kedelai hitam dalam industri pembuatan kecap; koro benguk dan koro pedang yang dapat digunakan dalam industri pembuatan tempe” jelas Bu Nik.

Tri Barokah sebagai ketua UKM Damar Sindoro Sumbing, Temanggung juga mengungkapkan, “Komoditas koro pedang dapat menjadi 100% bahan pengganti kedelai hanya saja permasalahan muncul di citarasa karena rasa koro pedang belum familiar di kalangan masyarakat Indonesia. Dan untuk menghilangkan sifat racunnya, maka dalam pengolahannya koro pedang difermentasi dengan melalui proses perendaman minimal 12 jam dan direbus minimal 30 menit terhitung sejak air mendidih” tuturnya.

“Komoditas koro pedang dapat digunakan untuk industri pembuatan susu dengan proses yang sama dengan pembuatan susu kedelai. Selain itu, koro pedang juga dapat digunakan dalam industri pembuatan abon sapi dengan kandungan 50-70%, pembuatan kue citak maupun bakpia yang biasa dibuat dari kacang hijau dapat digantikan oleh kacang koro” pungkasnya. (calvin)

Page 3: Kronik edisi 109

3Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

Semakin maraknya kasus Bullying, Pelecehan Seksual dan KDRT yang berdampak kepada anak tampak sering terjadi di Indonesia dewasa ini. Kita sering mendengar dan membaca serta melihat pemberitaan di media cetak maupun online, tentang tindakan pelanggaran hukum orang dewasa terhadap anak-anak di beberapa daerah, tidak hanya daerah kota tetapi juga merambah sampai ke pelosok pedesaan. Fakultas Psikologi serta Fakultas Hukum dan Komunikasi Unika Soegijapranata Semarang yang bekerjasama dengan De La Salle University, Dasmarinas – Filipina mengadakan seminar umum dengan tema Children in Conflict with the law : Comparative Experiences between the Philippines and Indonesia, rabu (18/5) di ruang Theater, gedung Thomas Aquinas lantai 3, Unika Soegijapranata.

Dr. Margareta Sih Setija Utami, M.Kes., sebagai dekan Psikologi Unika, sangat menyambut baik penyelenggaraan seminar umum ini, karena permasalahan yang sedang dihadapi Indonesia saat ini selain kekerasan pada anak juga semakin banyaknya kasus anak terhadap hukum. “Kami terutama dari Fakultas Psikologi sangat memberikan perhatian terhadap seminar umum ini,

dan berharap ada beberapa hal yang bisa kita dapatkan sebagai masukan berkaitan dengan kekerasan anak dan kasus hukum pada anak dewasa ini ” jelasnya

Turut hadir pula dalam acara seminar ini sebagai pembicara yaitu Ricardo Clores, M. Si dari De La Salle University, Dasmarinas, Filipina yang juga seorang pemerhati pada anak yang mempunyai permasalahan dengan kasus hukum di negaranya. Dalam seminar tersebut Ricardo menjelaskan, “Di universitas saya, ada wadah untuk penanganan bagi anak usia dini yang mengalami permasalahan dengan hukum, dan unsur kemiskinan merupakan salah satu penyebab kenapa terjadinya kekerasan, yang kedua adalah kesepian dalam dirinya, sebagai akibat kurangnya perhatian atau pengarahan oleh orang tua sejak kecil” tuturnya.

Sementara itu, Rika Saraswati, SH.Cn., M,Hum., Ph.D., dosen Fakultas Hukum Unika mengatakan “Di tahun 2015, dari kasus yang pernah terjadi, berdasarkan data dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) menunjukan bahwa rata-rata 84% siswa pernah mengalami kekerasan disekolah, 75% siswa mengaku pernah melakukan kekerasan disekolah, 45% siswa laki-laki menyebutkan bahwa guru atau petugas sekolah adalah pelaku bullying” ujarnya.

Jika berbicara mengenai penanganan bagi para pelaku atau korban, dosen Fakultas Psikologi Unika, Kuriake Kharismawan, S.Psi., M.Psi., berpendapat bahwa “Hal yang sebenarnya terjadi adalah semua pelaku menyatakan pernah menjadi korban pelecehan saat mereka kecil, penanganan yang tepat adalah kita harus mendalami kasus korban atau pelaku, lalu ada beberapa tahap agar si korban atau pelaku ini bisa membangun raport dengan pendamping, setelah itu akan ada suatu jalan keluar supaya dapat disembuhkan” tandasnya. (aje)

Unika Dengan De La Salle University Adakan Seminar: Children in Conflict

jadi punya wawasan dan merasa diuntungkan dengan hasil-hasil yang berkualitas dan bebas dari plagiasi” jelas

Lebih lanjut dikatakan oleh Ratih Saptaastuti sebagai pembicara berikutnya, “Pengadopsian Teknologi Library 3.0 yang dikolaborasikan dengan e-learning merupakan perwujudan salah satu misi yang diemban oleh Perpustakaan Unika Soegijapranata yaitu memacu pengembangan kepustakawanan dan kualitas layanan perpustakaan, dalam mewujudkan visi perpustakaan yaitu sebagai pusat informasi dan pusat kegiatan belajar civitas akademika,” tuturnya.

“ E-learning juga tidak berarti menggantikan proses pembelajaran tatap muka, melainkan justru mensupport dan mendukung supaya proses pembelajaran tatap muka menjadi optimal, “ tambahnya.

Dalam sesi puncak seminar, Dr. Onno menjelaskan tentang tips dan trik mengajar menggunakan moodle, “Ujian menggunakan web atau online kelebihannya tentu saja memakai server dan tidak memakai kertas jadi lebih

hemat. Adanya perpustakaan digital sehinggga buku-buku bisa diletakkan di server sehingga para pengguna juga bisa download sesuai kebutuhan, selain itu juga ada seperti you tube untuk streaming audio dan video yang berisi pengetahuan atau macam-macam bidang keilmuan yang bisa diakses oleh pengguna perpustakaan untuk menambah khasanah ilmunya,”jelasnya.

“Keuntungan mahasiswa apabila menggunakan e-learning, tentu saja mahasiswa tersebut bisa mendapatkan ilmu pengetahuan tidak hanya pada saat kuliah tatap muka dengan dosen saja, tetapi juga bisa ditambah dengan video online, buku online sehingga waktu belajarnya tidak hanya 2 atau 3 jam sehari pada waktu kuliah, tetapi bisa dalam waktu 24 jam sehari, artinya tak terbatas waktu dan tempat. Dan yang paling menarik melalui e-learning ini mahasiswa juga bisa ujian berkali-kali dan tidak hanya 2 kali saja seperti umumnya ujian : 1 kali di UTS serta 1 kali lagi di UTA. Oleh karena itu diharapkan perguruan tinggi yang mempunyai e-learning bisa betul-betul memanfaatkan media e-learning ini semaksimal mungkin tidak hanya untuk formalitas saja” tandas Dr. Onno. (Fys)

Page 4: Kronik edisi 109

4 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

Dalam rangka mempromosikan produk teknik elektro dan robot mekatronik, Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro(HMJTE) mengadakan acara ROBOVAGANZA 2016 yang bertempat di Selasar Gedung Thomas Aquinas pada Rabu, 18 Mei 2016.

Acara ini sendiri berperan sebagai fasilitator para pecinta robotik untuk mengembangkan minatnya dan memberi

Teknik Elektro Unika Adakan Kompetisi Robot

PICASO (Psychologi Soegijapranata Academic Competition) diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata bidang penalaran. Acara ini sendiri terdiri dari 2 macam rangkaian acara yang terdiri dari Lomba Cerdas Cermat dengan peserta para siswa SMA wilayah Jawa Tengah dan Lomba Debat yang diikuti oleh para peserta mahasiswa fakultas psikologi dari berbagai universitas region Jawa- Bali. Pada lomba debat tiap universitas dapat mengirimkan maksimal 2 tim dan tiap tim yang akan bertanding terdiri dari 3 orang dimana jumlah peserta secara keseluruhan 16 tim dari 12 universitas.

Lomba debat ini menggunakan Bahasa Indonesia dengan mengambil tema “Perilaku Sehat Remaja Indonesia” yang diharapkan hasil dari lomba debat dapat menjadi “problem solving” bagi masalah perilaku remaja Indonesia.

Lomba Debat PICASO diadakan terdiri dari 4 tahap yaitu penyisihan, perempat final, semifinal, final. Pada tahap penyisihan sendiri terdiri dari 3 tahap yang keseluruhannya diadakan pada hari Sabtu, 14 Mei 2016 bertempat di Ruangan kelas Gedung Justinus lantai 4 dan lantai 5. Pada tahap perempat final dan semifinal diadakan pada hari Minggu, 15 Mei 2016 bertempat di Wisma P4G Universitas PGRI Semarang. Sedangkan pada tahap final diadakan pada hari Senin , 16 Mei 2016 di Ruang Teater Gedung Thomas Aquinas.

Pada lomba debat ini, para peserta dinilai oleh juri materi dan juri teknis. Juri materi yang bertugas menilai materi yang disampaikan berasal dari kalangan dosen S1 dan S2 Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata dengan status kelulusan minimal master psikologi. Sedangkan untuk juri teknis yang bertugas menilai hal-hal secara teknis seperti tata bahasa yang disampaikan dalam

menyampaikan statement dan metode debat berasal dari mahasiswa S2 psikologi dan anggota Soegijapranata Debate Society.

Pada hari pertama, lomba debat menyajikan hal yang spesial yaitu acara dinamika perkenalan antar tim tiap fakultas yang bertujuan untuk merekatkan dan menjalin silaturahmi antar universitas. Acara lomba debat dimulai dengan menempatkan seluruh peserta pada satu ruangan kelas untuk keperluan pengambilan mosi oleh perwakilan peserta yang kemudian menuju kelas masing-masing untuk bertanding. Lomba Debat PICASO ini menggunakan metode Australian Parliementary Sistem dimana terdiri dari 2 pihak yaitu pihak affirmative team(government team) dan negative team (opponent team). Pada awal, pembicara I, II, III mendapat kesempatan menyampaikan pendapat selama 5 menit . Kemudian dilanjutkan dengan tugas masing-masing tim sebagai pihak pro dan kontra untuk mempertahanakan dan menyanggah pendapat. Debat kemudian dilanjutkan dengan ringkasan statement yang disampaikan oleh reply speaker.

Pada sistem penilaian lomba debat PICASO menggunakan sistem klasemen yang terdiri dari Winning Point dan Margin. Winning point bagi tiap team didapat 1 bagi tim yang menang dan 0 bagi yang kalah. Sedangkan untuk margin merupakan akumulasi Wiinning Point yang telah didapat oleh setiap tim.

Mosi yang akan dipakai pada babak penyisihan sampai semifinal akan diberitahukan setelah para peserta menyelesaikan registrasi pada panitia . Pada babak final, mosi yang digunakan bersifat impromptu dimana para peserta yang bertanding membahas mosi yang akan diajukan langsung oleh para juri tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya.(Calvin)

Page 5: Kronik edisi 109

5Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

UKM Seni Kembang Taru Lestarikan Kearifan Lokal

Menyikapi hal tersebut, maka Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Seni Kembang Taru Unika Soegijapranata menyelenggarakan kegiatan perlombaan tari dengan tema “Cakrawala Budaya Jawa”.

Bertempat di Ruang B.3.1 Gedung Henricus Constant pada hari Sabtu (14/5), kegiatan lomba tari ini diikuti oleh 9 tim peserta. Menurut ketua panitia lomba, Rosewita Anggraeni Bastian kegiatan ini baru pertama kalinya diselenggarakan oleh UKM Seni Kembang Taru,

“Kegiatan perlombaan ini baru pertama kalinya diselenggarakan oleh UKM kami. Dengan melihat antusiasisme dari generasi muda pada budaya tradisional yang semakin memudar, membuat kami memikirkan bagaimana cara untuk membangkitkan kembali semangat untuk melestarikan kebudayaan lokal tersebut” ungkapnya.

“Keseriusan kami dalam membangkitkan budaya lokal khususnya seni tari, kami tunjukkan dengan melibatkan juri yang tidak sembarangan, karena yang kami datangkan adalah juri dari Institut Seni Indonesia Surakarta yaitu Danang Pamungkas S.Sn, kemudian adapula juri dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Hermani Setiwati dan juga terdapat juri dari Mangkunegaran yaitu Dewi Galuh Sintosari A.Md,” tambahnya.

“Kegiatan ini patut diapresiasi, karena sangat jarang anak muda mengangkat perlombaan dengan tema kebudayaan lokal, khususnya kebudayaan jawa. Mungkin untuk selanjutnya bisa diadakan kembali lomba seperti ini agar kesadaran kaum muda untuk melestarikan kebudayaannya semakin meningkat” himbau Hermani Setiwati. (Wahyu)

Indonesia memiliki banyak kebudayaan yang telah diwariskan oleh nenek moyang, salah satunya adalah budaya Jawa. Budaya Jawa sendiri juga memiliki banyak ragam dan bentuk manifestasi, ada yang berupa seni batik, seni ukir, seni musik, seni tari, tembang, tatakrama serta masih banyak lagi bentuk yang bisa kita ketahui. Namun dari begitu banyak manifestasi budaya Jawa, ada salah satu seni yang hingga saat ini masih sering dijumpai yakni tarian tradisional Jawa. Meski demikian karena arus jaman dan modernisasi, lambat laun akan sangat sulit menemukan generasi yang cinta akan kebudayaan Jawa. Justru sebaliknya mereka lebih tertarik dengan budaya asing yang tak memiliki pengaruh dengan sejarah Indonesia maupun kearifan lokal.

kesempatan kepada pecinta robot agar dapat berpikir kreatif dengan ilmu dan terapan dalam bentuk Digital Line Followers Competition dan Design Competition Logo HMJTE.

Dalam acara kompetisi ini dikategorikan menjadi 2 yaitu kategori Small dan Big. Untuk kategori Small terdiri oleh para siswa sekolah dasar sampai siswa menengah pertama, sedangkan pada kategori Big terdiri dari siswa menengah atas, menengah kejuruan, mahasiswa dan umum. Peserta yang akan mengikuti kompetisi harus membentuk tim dan masing-masing tim terdiri dari 2 orang.

Dalam Digital Line Followers Competition atau sebutan lainnya robot race, kompetisi dilaksanakan oleh 2 peserta yang memacu robot digital pada lintasan masing-masing secara bersebelahan. Mekanismenya, para peserta telah menyiapkan robotnya sebelum hari lomba dan saat hari lomba para peserta hanya mencoba dan membenahi kembali robotnya apabila ada masalah.

Pemenang robot race adalah tim yang telah memenangkan robot race 2 kali berturut-turut, artinya apabila dalam suatu robot race terjadi seri maka race akan di rolling sampai ada peserta yang berhasil memenagkan 2 kali race. Indikator penilaian robot tidak hanya berdasar kecepatan di arena race tetapi juga berdasar pada keindahan modifikasi tiap robot.

Pada ajang robot race, para peserta tidak hanya difasilitasi lintasan track, para peserta juga difasilitasi pit stop yang berfungsi untuk memperbaiki robot apabila ada kerusakan. Di samping itu pihak panitia juga menyediakan tempat bagi para pembimbing peserta di dekat arena lomba agar dapat mendampingi peserta sepanjang lomba.

Kegiatan kompetisi lainnya adalah Design Competition Logo, yaitu even lomda untuk mendesain ulang logo Himpunan Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro (HMJTE) untuk menggantikan logo HMJTE yang lama.(Calvin)

Page 6: Kronik edisi 109

6 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

Remaja dalam dunia psikologi merupakan masa peralihan dan masa transisi dari dunia anak-anak menuju ke dewasa. Seringkali remaja terjebak dalam rasa penasaran yang menggebu-gebu sehingga ketika tidak ada pengarahan dari orang tua dan lingkungan akan menimbulkan efek yang negatif. Ditambah dengan media yang saat ini menampilkan berbagai berita tentang kekerasan, pemerkosaan dan tindakan kriminal lainnya semakin menambah deretan masalah yang memperburuk kondisi mental remaja di tengah kehidupan masyarakat. Menanggapi fenomena tersebut, PICASO (Psychology Soegijapranata Academic Competition) 2016 menyelenggarakan seminar dengan tema “Remaja, Narkoba dan Seksualitas” sebagai bagian dari rangkaian

acara yang diselenggarakan oleh Bidang I Penalaran Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Psikologi yang bertempat di Ruang 402 Gedung Antonius pada hari Jumat (13/5).

Bertindak sebagai moderator dalam acara seminar ini adalah Hilda Kharisma, dengan pembicara dari dosen Fakultas Psikologi sekaligus Wakil Dekan 3, Indra Dwi Purnomo, S.Psi, M.Psi dan pembicara lainnya dari Badan Narkotika Nasional, dr. Hari Nugroho.

Indra Dwi P. selaku pembicara memulai materi mengenai efek narkoba terhadap perilaku dan pemikiran manusia akibat dari pengkonsumsian narkoba. “Narkoba memiliki

Remaja, Narkoba dan Seksualitas

Yupi (Yuk Beraspirasi) merupakan sebuah kegiatan yang diadakan oleh Senat Mahasiswa Universitas (SMU) Unika Soegijapranata. Acara tersebut diadakan sebagai sarana mencurahkan aspirasi para teman-teman mahasiswa selama kegiatan perkuliahan. Dalam acara tersebut, para mahasiswa dipersilahkan untuk menyampaikan usulan atau pendapat mereka tentang berbagai hal seputar lingkungan kampus Unika kepada para anggota SMU yang nantinya akan disampaikan kepada pihak rektorat pada acara Jumpa Rektorat.

Acara Yupi dibagi menjadi 8 kali pertemuan berturut-turut dari fakultas yang berbeda, yang diawali tanggal 10 Mei dari Fakultas Psikologi dan diakhiri pada tanggal 20 oleh para mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian.

Bagi para mahasiswa yang tidak sempat mengikuti acara Yupi, tetapi memiliki aspirasi untuk unika, kalian bisa langsung meng-add account line @smu_unika dan bisa beraspirasi lewat akun tersebut. Selain beraspirasi lewat account line tersebut, para mahasiswa juga akan mendapatkan informasi-informasi seperti beasiswa dan kegiatan-kegiatan lain dari SMU hanya dengan meng-add account tersebut. (Andre)

Galang Aspirasi dengan YUPI

Page 7: Kronik edisi 109

7Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

Peraturan yang terkait dengan Corporate Social Responsibility (CSR) adalah Semua peraturan yang terkait dengan Perusahaan. Seperti: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 Tentang Lingkungan Hidup, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen,Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2003 Tentang Ketenaga Kerjaan, Undang-Undang Republik Indonesia nomor 5 tahun 1999 Tentang praktek Larangan Monopoli Dan Persaingan Usaha tidak sehat dan lain-lain. Perundangan-undangan tersebut bersifat mandatory dan harus dilaksanakan.

Sedangkan Peraturan CSR lainnya, yang dahulunya bersifat voluntary kini menjadi bersifat mandatory. adalah : Undang – Undang Republik Indonesia No.19 tahun 2003 Tentang Badan Usaha Milik Negara, Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep -236 /MBU/2003, Surat Edaran Menteri BUMN No. SE.-433/MBU/2003, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal serta Undang-Undang Nomor Republik Indonesia 40 tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Dalam rangka menyusun rancangan Undang-Undang (UU) dan Naskah Akademik tentang pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, Tim Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI)

yang terdiri dari 7 orang yaitu Nita Ariyulinda, SH.,M.H sebagai ketua tim, Atisa Praharini, SH.,M.H, Bagus Prasetyo, SH.,M.H, Sindy Amelia, S.H, Yuwinda Sari Pujianti, S.H, Nova Manda Sari, S.H., M.H, Agus S.P. Otto, telah berkunjung ke Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unika Soegijapranata untuk mendapatkan masukan-masukan dalam rangka merancang UU dan naskah akademik tentang Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, pada hari Senin (16/5), bertempat di ruang rapat, gedung Yustinus, Unika Soegijapranata.

Menemui Tim Badan Keahlian DPR RI tersebut, Ranto P. Sihombing, SE.,M.Si,CSRS sebagai akademisi sekaligus periset serta pemerhati perkembangan pelaksanaan CSR di Jawa Tengah, didampingi Kirno Prasojo sebagai ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur yang akan banyak bercerita dari sisi penerima manfaat CSR kepada Tim Badan Keahlian DPR RI tersebut.

Dalam kunjungan tersebut, banyak dibahas tentang penerapan CSR oleh perusahaan di Indonesia yang kebanyakan masih bersifat voluntary dan belum bersifat mandatory. “Berdasarkan data Biro Dinas Sosial Pemprov Jawa Tengah tahun 2014, terdapat 50 perusahaan yang secara resmi bekerja sama dengan pemerintah provinsi Jawa Tengah dalam penerapan CSR. Sedangkan berdasarkan data statistik dari Kementerian Perindustrian

Bahas CSR: Tim Badan Keahlian DPR RI Kunjungi FEB Unika

efek yang tidak baik bagi fisik, psikis dan jiwa. Dan kebanyakan dari remaja sering mencari kesenangan dengan cara yang berubah-ubah. Itulah alasan mengapa narkoba sangat sulit untuk diberantas, karena orang muda khususnya remaja lebih suka mencari kesenangan. Namun kesenangan yang dicari hanyalah kesenangan semu dan hanya bersifat sementara. Mereka tidak memikirkan efek jangka panjang yang akan dihadapi ketika sudah terjerumus dalam dunia narkoba” tuturnya.

Sementara itu, dr. Hari yang merupakan narasuber dari BNN memberikan paparan mengenai berbagai jenis narkoba yang mulai beredar di Indonesia.

“ Indonesia sebagai negara yang letaknya sangat strategis, menjadi incaran bagi bandar narkoba untuk melancarkan aksinya. Mereka tak hanya menyasar kalangan remaja, namun kalangan anak-anak juga diperdaya dengan memberikan narkoba dengan alibi bernama permen. Saat ini sudah terdapat 41 jenis narkoba terbaru yang masuk di Indonesia, namun hanya beberapa saja yang

sudah dimasukan dalam kategori narkoba berbahaya” ungkapnya.

Selain narkoba, ada juga ancaman jenis lain yang bisa berdampak ketagihan pada penggunanya. Dalam penjelasannya, selain narkoba dalam bentuk obat-obatan atau bahan-bahan kimiawi yang dapat meracuni tubuh, adapula salah satu narkoba yang hampir semua orang menggunakannya, yakni Gadget.

“Narkoba tak melulu yang berhubungan dengan obat-obatan terlarang maupun zat kimiawi yang tidak boleh digunakan. Namun narkoba esensinya adalah sesuatu yang menimbulkan efek ketagihan. Salah satunya yang membuat orang ketagihan adalah dengan adanya paparan handphone, tablet yang saat ini merebak dalam masyarakat. Akibatnya daya sosialisasi mereka berkurang karena terjebak dalam dunia maya semata. Yang paling banyak dicari ketika bangun tidur adalah handphone, bukan lagi berdoa terlebih dahulu” tandasnya. (Wahyu)

Page 8: Kronik edisi 109

8 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

dan Perdagangan tahun 2016, jumlah perusahaan di provinsi Jawa Tengah adalah berjumlah 4.210 perusahaan. Dan dari jumlah tersebut yang berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT) berjumlah 986 perusahaan” jelas Ranto.

Lebih lanjut dijelaskan, “Apabila diprosentase antara 50 perusahaan yang resmi berkoordinasi dengan pemprov Jateng dibandingkan jumlah 986 perusahaan yang berbentuk PT di Jawa Tengah, maka hanya 5% perusahaan yang sudah menaati peraturan undang-undang yang mengatur tentang tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) pada perusahaan Perseroan Terbatas di Provinsi Jawa Tengah berdasarkan UU RI No. 40 tahun 2007 ” tuturnya.

“Maka perlu ada peraturan yang bisa menjadi pedoman bagi perusahaan untuk dapat melaksanakan TJSL secara benar sebagai perwujudan CSR yang bersifat mandatory dan membuat laporan Internal yang dipublikasikan kepada masyarakat umum. Namun sebaliknya, apabila ada pewajiban perusahaan membuat laporan internal tentang CSR maka harus berkoordinasi dengan OJK, karena OJK yang mengatur tentang pelaporan yang bersifat wajib atau valuntary” tambahnya.

“Hal lain, dengan terjalinnya kerja sama secara resmi dan baik antara perusahaan dengan pemerintah daerah dalam penerapan CSR, maka kondisi tersebut akan sangat membantu meringankan beban APBD pemerintah daerah. Namun tetap harus dilakukan pengawasan oleh lembaga di luar pemerintah secara independen untuk mengontrol supaya tidak terjadi penyelewengan sebagai wujud transparansi dan akuntabilitas” tandasnya.

Masyarakat Perlu DisosialisasiLebih jauh Kirno Prasojo sebagai ketua Forum Rembug Klaster Pariwisata Borobudur menjelaskan tentang perusahaan yang telah melaksanakan CSR di lingkungannya, “Di tempat kami baru ada 2 perusahaan yang benar-benar telah melaksanakan CSR yaitu BNI 1946 yang bersifat voluntary atau insiatif perusahaan itu sendiri untuk membantu pengusaha kecil dengan pinjaman lunak, pembuatan sarana fisik yang dibutuhkan masyarakat seperti misalnya: gapura kampung, penunjuk jalan, papan nama homestay dan lain sebagainya. Sedangkan perusahaan lainnya adalah PT. Taman Wisata Candi Borobudur (PT. TWCB) dengan kegiatan yang hampir sama, yaitu pinjaman lunak, mengadakan pelatihan-pelatihan atau sertifikasi yang dibiayai oleh PT. TWCB, studi banding, pembangunan kios-kios pedagang, selain itu juga membantu desa dengan sejumlah dana tertentu yang bisa digunakan untuk kepentingan masyarakat” jelasnya.

Mengenai pelaksanaan TJSP atau CSR sudah sesuai kebutuhan masyarakat atau tidak dan apakah masih dilakukan secara berkelanjutan, Kirno menjelaskan bahwa baru sebagian yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan sampai saat ini masih dilaksanakan. Oleh karena itu, mengingat arti penting fungsi CSR, maka Ia berharap perlu ada sosialisasi kepada masyarakat dari pihak terkait, supaya masyarakat memahami secara benar CSR atau TJSP di lingkungannya. (Fys)

Gebyar Lestari Mahupa

Mahupa yang merupakan UKM pencinta alam Fakultas Hukum dan Komunikasi (FHK), melaksanakan Kegiatan Gebyar lestari ini dengan tujuan untuk memperingati hari jadi Mahupa ke-26.

Kegiatan Gebyar Lestari Mahupa Unika Soegijapranata dilaksanakan pada hari Sabtu (14/5) berlokasi pada Lapangan Futsal Unika Soegijapranata.

Dalam usianya yang ke-26 Mahupa semakin dituntut untuk lebih banyak andil dalam kegiatan-kegiatan yang berfokus pada lingkungan dan seni budaya. Dan untuk itu, dalam memperingati hari jadi Mahupa ke-26, diadakanlah kegiatan-kegiatan seperti Live Acoustic, Modern Dance, Tari Etnis, Teater, Tari Topeng Ireng, Musik Keroncong, Pameran Kesenian (keris), Pameran Foto, Pameran Pupuk Organik, Bank Sampah dan Syukuran.

Penghargaan Mahupa pada kekayaan Budaya Indonesia, juga tercermin dalam kegiatan pameran dengan beberapa stand mahupa yang diisi dengan gambaran suasana alam terbuka seperti yang terlihat dari dalam pameran foto.

Di sisi lain Mahupa juga memperlihatkan kecintaannya pada lingkungan dengan menggelar hasil panen dari petani-petani lokal, seperti pisang, labu kuning, dan hasil perkebunan lainnya.

Produk perkebunan lokal tersebut juga dijual dengan harga yang murah, namun tetap berkualitas, karena telah dipilih dan diproses secara alami.

“Kegiatan pentas budaya juga menampilkan beberapa tarian yang salah satunya berasal dari kalimantan, dan saya sangat terkesan melihat para penari memainkan alat musik dan juga tarian yang menggunakan mandau, sangat indah menurutku” tutur Alex. (Jefry)

Page 9: Kronik edisi 109

9Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

“Apa sih seksualitas itu?”

“Mengapa seks sering membuat seseorang ketagihan bahkan banyak

terjadi penyalahgunaan?”

“Mengapa masyarakat menganggap tabu bahkan takut apabila ingin

membicarakan seks di tempat publik?”Itulah beberapa pertanyaan yang mungkin biasanya keluar dari benak kita apabila mendengar hal-hal yang berhubungan dengan seksualitas.

Pada kesempatan kali ini, Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata mengadakan workshop mengangkat tema “Pacaran dan Seksualitas Remaja” bertempat di Gedung Pusat Psikologi Terapan (PPT) lantai 3 pada hari Sabtu (30/4). Pemateri yang mengisi acara

Peran Orang Tua dalam Seksualitas Remaja

Open House Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) yang bertema “Miracle of Chocolate” telah diselenggarakan pada hari Sabtu (14/5), bertempat di Auditorium Albertus dan ruang Theater Thomas Aquinas, Unika Soegijapranata.

Kegiatan Open House di awali dengan acara talkshow dan sharing dari Alumni FTP, yang diwakili oleh Ester Adelita yakni pemilik restoran rahayu dan praktisi bidang industri jasa boga serta Irayudi Lazuardi sebagai Internasional Bisnis Manajer PT. Wings Jakarta.

Dalam sesi sharing ini, siswa bersama orang tuanya diajak untuk bertukar pendapat mengenai pendidikan yang ada dalam Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) oleh pihak Dekanat dan alumni yang menyampaikan pendapatnya tentang bagaimana menempuh studi di FTP Unika.

Kegiatan lain, selain talkshow adalah kegiatan Cooking with Chef. Dalam kegiatan ini, para peserta diajak untuk membuat olahan cokelat dengan narasumber dari nestcology, yakni Chef Ernest, yang menawarkan menu Cokelat Truffle yang disusun seperti menara dan menggunakan prinsip gastronomi. Dalam sesi ini, para peserta tidak hanya diajak untuk melihat bagaimana proses pembuatannya namun juga diberi kesempatan untuk mempraktekkannya secara langsung.

Prinsip gastronomi yang digunakan dalam pembuatan cokelat ini adalah membekukan cokelat dengan menggunakan nitrogen cair agar lebih cepat membeku. Cokelat yang merupakan produk olahan dari biji kokoa, sangat digemari oleh semua orang dan berbagai kalangan usia. Selain itu, produk olahan coklat sangat menarik untuk digunakan dalam berbagai olahan makanan.

Tour LabSelain kegiatan memasak bersama Chef Ernest, kegiatan lain yang tak kalah menarik bagi peserta adalah Tour Lab. Dalam kegiatan tour lab ini diperkenalkan 5 laboratorium yang ada di FTP dan dalam setiap kunjungan ke masing-masing laboratorium, para peserta yang sudah dibagi menjadi beberapa gelombang, diminta untuk mempraktekkan aktifitas laboratorium dari masing-masing lab tersebut dengan dibimbing oleh panitia didampingi laboran FTP.

Kegiatan Open House FTP ditutup dengan Ekspo produk-produk olahan mahasiswa FTP yang dipublikasi dan dikenalkan kepada para peserta di area selasar gedung Thomas Aquinas Unika Soegijapranata. (Wahyu)

Produk Olahan Chocolate Chef Ernest di FTP

Page 10: Kronik edisi 109

10 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

BEM Fakultas Ekonomi dan Bisnis, KSI, serta PPM dalam rangka mengajak masyarakat kampus Unika untuk peduli kepada para penderita thalasemia, mengadakan aksi donor darah di selasar gedung Thomas Aquinas, Kamis (12/5). Kegiatan yang bertema “T-Day, Somebloody to Love” ini juga dimeriahkan dengan charity concert dan pameran foto penderita thalasemia serta informasi apa saja tentang penyakit thalasemia. Kegiatan ini juga berlanjut ke kegiatan bakti sosial yang akan diadakan pada hari Minggu, 15 Mei nanti.

“Kegiatan sosial ini bertujuan untuk lebih menyadarkan masyarakat kampus tentang penyakit thalasemia dan lebih peduli lagi terhadap para penderita thalasemia karena masih banyak masyarakat luar yang kurang aware terhadap penyakit ini,” tutur Ino sebagai ketua acara T-Day.

Natalia yang merupakan panitia acara juga menambahkan, “Acara ini untuk lebih mengenalkan penyakit thalasemia, sebagai bentuk peduli kami terhadap para penderita thalasemia. Kami juga ingin memberitahu masyarakat

bahwa penyakit ini tidak menular dan merupakan penyakit bawaan, jadi dengan begitu masyarakat bisa lebih sadar dan tahu akan bahaya penyakit ini dan tidak menjauhi penderita thalasemia.”

Thalasemia adalah penyakit gangguan pembentukan hemoglobin di mana terjadi kelainan atau perubahan pada gen globin yang mengatur produksi hemoglobin, dan membuat umur eritrosit memendek. Gejala-gejalanya seperti anemia, sulit bernafas, mudah merasa lelah, wajah pucat, rambut rontok, pembesaran limpa, dan bagi penderita thalasemia berat maka dapat terjadi perubahan bentuk wajah yang disebut Fascies Cooley’s.

Thalasemia tidak menular, karena merupakan penyakit bawaan dari salah satu orang tua ke anaknya ketika masih dalam kandungan. Di Indonesia, dikutip dari thalasemia.org setiap 6-10 dari 100 orang Indonesia membawa gen thalasemia dan jumlah ini cukup besar. Maka dari itu deteksi dan penanganan serta kepedulian kita bagi penderita penyakit thalasemia sangatlah penting. (dhanes)

Peduli Penderita Thalasemia dengan Donor Darah

tersebut adalah Lita Widyo Hastuti, S.Psi., M.Si selaku dosen Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata dan asisten pemateri Gabby.

Acara workshop ini banyak dihadiri oleh mahasiswi Fakultas Psikologi, baik S-1 maupun S-2 serta orangtua yang anaknya telah menginjak remaja.

Workshop yang diawali dengan pemutaran video ini, lebih banyak menjelaskan tentang pendidikan seks yang harus diberikan oleh orang tua pada anak mereka ketika memasuki masa pubertas, karena pada masa pubertas anak telah memiliki perkembangan baik dari segi fisik maupun psikis yang sangat pesat.

Orangtua lupa bahwa anak pada masa pubertas anak-anak telah memiliki perubahan pola pikir yang cepat sehingga sering terjadi sementara orangtua menganggap bahwa anaknya adalah harta yang sangat berharga yang harus benar-benar dijaga dari apapun, hal inilah yang menyebabkan banyak terjadi perbedaan prinsip pada orangtua dan para remaja contoh saja pada saat remaja sedang menyukai lawan jenis, orang yang pertama diberi tahu adalah temannya.

Seksualitas dan Tips Pendampingan Remaja oleh Orang Tua

Seksualitas sendiri memiliki arti dasar dimana sesuatu yang meliputi berbagai aspek dalam hidup dalam bidang psikologis misalnya muncul rasa yang tidak bisa dikatakan ketika mulai menyukai lawan jenis.

Banyak dari para orangtua sendiri berpikir ulang untuk membicarakan seks kepada anaknya, hal ini sendiri dikarenakan pada masa remaja, anak tersebut telah siap secara fisik akan tetapi secara mental belum siap dan kekhawatiran saat ini banyak informasi yang beredar tanpa terkontrol dan banyak dari informasi tersebut yang terkesan dilebih-lebihkan. Untuk itu bagi para orangtua, berikut adalah beberapa tips untuk menginformasikan mengenai seks kepada anaknya yang pertama, meyakini seks adalah positif dan bukan bahan tertawaan. Kedua, rangkul anak dan masuk ke dalam dunianya sebagai teman. Ketiga, hindari memaksa, menegur, memarahi, dan membuat malu anak. Keempat, memanfaatkan golden time karena dari pihak orangtua dan anaknya tidak mengerti kapan waktu yang pas untuk ngobrol mengenai seks misalnya saat ada tetangga yang melahirkan atau saat muncul berita di televisi mengenai hamil di luar nikah yang dapat menjadi golden moment tersebut. Kelima, ciptakan golden time golden time tersebut dapat diciptakan seperti meluangkan waktu dalam keluarga untuk jalan bersama, meluangkan waktu untuk para orangtua ngobrol santai dengan anaknya dan memberikan nasihat dan saran. (Cal)

Page 11: Kronik edisi 109

11Kronik Edisi 109/Th.XIV 3 Juni 2016

Ziarah yang ‘Nancep’ dan Bisa Membangun Kedewasaan Iman

Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima Ngrawoh, Paroki Sragen telah dikunjungi oleh Keluarga Besar Dosen dan Tenaga Kependidikan Unika Soegijapranata pada hari Kamis lalu (5/5), sebagai kunjungan dalam rangka ziarah yang dilaksanakan satu tahun sekali.

Jika dilihat sekilas, tampak bahwa proses pembangunan Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima, Ngrawoh, Paroki Sragen tampak masih berjalan dan masih terus dilakukan. Keseluruhan bangunan yang sudah selesai, antara lain yaitu bangunan inti dari Taman Doa, seperti Kapel Adorasi St. Aloysius, Lingkaran tak berujung St. Perawan Maria di Fatima, Salib Milennium, Taman Getsemani, stasi Jalan Salib dan makam (kubur) batu Yesus.

“Pemikiran untuk membuat sebuah Taman Doa sudah lama namun karena terbentur pada pembiayaan dan lain sebagainya maka baru tahun 2011 dibentuk panitia pembangunan, sedangkan untuk gereja atau kapel sudah sejak lama ada yaitu sejak tahun 1970-an” ungkap Agustinus Subarjo sebagai ketua pembangunan Taman Doa Santa Perawan Maria di Fatima Ngrawoh, Sragen.

Taman Doa yang Ibadat Pemberkatannya dilakukan oleh Vikjend Keuskupan Agung Semarang: Romo FX. Sukendar Wignyosumarto, Pr pada hari Sabtu tanggal 24 Oktober 2015 ini, mempunyai luas tanah kurang lebih 6.500 m2.

Nama tokoh Katolik disekitar Ngrawoh, sekaligus prodiakon setempat yaitu Mbah Karto adalah pendorong berdirinya Taman Doa Ngrawoh, Sragen. Mbak Karto memiliki saudara serta keponakan yang ditahbiskan menjadi romo atau pastur. selain itu dikenal sebagai tokoh umat katolik, yang sangat dihormati di Ngrawoh.

Misa pertama kali di Taman Doa dipimpin oleh Rm. L. Issri Purnomo Murtyanto, Pr dan Rm. Christophorus Tri Wahyono Djati Nugroho, Pr yang sekarang masih berkarya di Gereja Santo Yusup, Bandung, Gunung Kidul.

Dalam pembangunan Taman Doa Ngrawoh ini, sejak

awal hingga saat ini hampir tidak ada kendala, bahkan pembangunan Taman Doa juga sudah mempunyai IMB.

Harapan di masa yang akan datang, Taman Doa Ngrawoh ini dapat menjadi tempat berkunjung umat dan mendalami pertobatan. Karena konsep pembangunan Taman Doa ini mengambil kesaksian dari Santa Perawan Maria di Fatima, sehingga pembangunan Taman Doa ini mencoba mengacu pada penampakan Bunda Maria di Portugal.

Hal yang berbeda lainnya, yaitu di Taman Doa ini tidak ada Gua Maria. Yang terdapat di Taman Doa Ngrawoh adalah Gua Makam (kubur) Yesus di Perhentian ke-14. Gua makam Yesus tersebut memanjang masuk kurang lebih sejauh 7 meter, yang menandakan 7 sakramen.

TusirohDalam homilinya Romo Yohanes Gunawan menegaskan kembali tentang bagaimana kita menghadirkan kerahiman Allah dalam sikap dan hidup kita. “Paus Fransiskus dalam tahun Yubilium kerahiman Ilahi ini, mengajak kita untuk melakukan aksi rohani yang disebut “Tusiroh” yang berarti Tujuh Aksi Rohani yaitu (1) menasehati orang yang ragu-ragu, (2) mengajar orang yang belum tahu (katekese), (3) menegur pendosa, (4) menghibur orang yang menderita (termasuk yang sakit dan difabel), (5) mengampuni orang yang menyakiti, (6) menerima dengan sabar orang yang menyusahkan kita, dan yang terakhir (7) kita berdoa untuk manusia yang masih hidup maupun yang sudah meninggal dunia”jelas Romo Gunawan.

Lebih lanjut Romo Gunawan juga berharap, “Bagaimana kedewasaan kita diuji, kesabaran kita diuji, agar kita sungguh-sungguh dapat mengikuti ziarah bukan hanya sekedar ritual tahunan, tetapi sungguh-sungguh ‘nancep’ meresap dalam hati kita dan juga batin kita masing-masing. Seperti pesan Bunda Maria kepada tiga anak kecil di Fatima, diharapkan kita bisa membangun kedewasaan iman kita dengan : (1) membangun pertobatan, (2) berdoa rosario, (3) berserah diri pada hati Maria yang tak bernoda” tandasnya. (Fys)

Page 12: Kronik edisi 109

12 Kronik Edisi 109/Th.XIV3 Juni 2016

SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER ajie, fys, wahyu, andre, dhanes LAYOUT e®nanto

KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 3 Telp. 024 - 8441 555, 850 5003 ext. 1433 email : [email protected]

Dalam sebuah acara diskusi bulanan yang diadakan oleh Fakultas Teknik Program studi Teknik Sipil pada hari Jumat (20/5) bertempat di ruang A.6.1 Gedung Henricus Constant Unika Soegijapranata, telah di undang mitra dari sebuah perusahaan waralaba ternama di Indonesia yaitu Indomaret untuk mengisi pembekalan kepada para mahasiswa tentang dunia magang atau kerja praktek, dengan tujuan supaya para mahasiswa mendapatkan tambahan pengetahuan serta berkesempatan pula untuk melakukan kerja praktek.

Acara yang dinaungi oleh KMTS (Keluarga Mahasiswa Teknik Sipil) dan bertema ‘Battle of Internship’ tersebut diadakan dan dihadiri oleh para mahasiswa yang kebanyakan merupakan mahasiswa angkatan 2014 yang sedang ingin mencari tempat untuk kerja praktek mereka.

Program Internship Indomaret Group yang diadakan mulai pukul 09.00 WIB tersebut diisi dengan pembekalan oleh salah seorang MDP Indomaret Ibu Sharon sebagai pembicara. Dalam materinya Sharon mempresentasikan tentang beberapa syarat, topik, dan juga test untuk dapat kerja praktek di perusahaan Indomaret.

“Beberapa syarat yang diberikan oleh pihak Indomaret antara lain adalah IPK akhir minimal 3.5 (hasil pembulatan), usia kurang dari 25 tahun, masa kuliah maksimal 5 tahun, lolos test seleksi, membawa laptop pribadi, dan bersedia menjadi karyawan Indomaret Group setelah lulus” jelas Sharon.

Sedangkan topik untuk kerja praktek di Indomaret Group sendiri sangat beragam, diantaranya adalah meningkatkan efisiensi biaya pembangunan, efisiensi pengggunaan listrik, system pengawasan kontraktor, pembangunan dan mainteneance infrastruktur, dan masih banyak lagi topik yang dapat diambil untuk kerja praktek.

Indomaret Group sendiri mewajibkan para kandidat kerja praktek untuk mengikuti psikotest dan interview, sehingga dalam presentasinya, Sharon juga menjelaskan beberapa tips dan trik menghadapi kedua test tersebut.

“Saya berharap para mahasiswa dapat memanfaatkan acara ini dengan baik, terutama bagi mahasiswa yang sedang mempersiapkan diri untuk kerja praktek, supaya mendapatkan informasi yang lengkap dan terperinci tentang Indomaret Group secara langsung” tandas Johanna selaku ketua panitia acara Battle of Internship. (Andre)

Prodi Teknik Sipil Unika Gelar Diskusi

Internship