kronik edisi 55 - wisuda layout oke -...
TRANSCRIPT
A. Purmawanti 7 Desember LJMP
Albertus Sumardjono 9 Desember Arsitektur
Nety Kristiono 9 Desember Ekonomi
Adi Nugroho, S.Ds 1 Desember Arsitektur
D. Linggarjati Novi, S.Psi, M.Si 11 Desember Psikologi
Bayu Prestianto, SE., MM 12 Desember Manajemen
Chrisensia Eko Arisanti 13 Desember Perpustakaan
Agnes Advensia Chrismastuti, SE, M.Si 15 Desember Akuntansi
Dr. Kristiana Haryanti 15 Desember Psikologi
H. Hermawan Pancasiwi 16 Desember Hukum
D.P Budi Susetyo, Drs, M.Si 16 Desember Hukum
Mateus Sutikno 18 Desember Rektorat
MM. Sugiarti 19 Desember Perpustakaan
Drs. Thomas Budi Santoso, Msi, ED.D 19 Desember Manajemen
selamat ulangtauuun..
“Bagaimana pendapat kalian tentang layout atau tata letak KRONIK saat ini?”
Berikut kata mereka :
Yoshua Gaharu, Manajemen 2009“Overall bagus. Tapi akan lebih bagus dan lebih menarik
jika kertasnya berkualitas.”
Kevin Tejo, TP 2010“Sudah baik. Akan lebih baik dan lebih menarik jika di halaman depan ada beberapa headline news dan foto-
foto sehingga mahasiswa lebih mengerti ada apa saja isi kronik pada edisi tersebut. Ini akan membuat pembaca
lebih tertarik membaca isinya.”
Silviana Mulyo, TP 2010“Layoutnya sebenarnya sudah bagus. Hanya saja akan
lebih menarik jika gambar diperbanyak dan dicetak berwarna.”
Gregorius S.S, Arsitektur 2010“Jujur, masih jelek. Komposisi tulisan dan gambar masih kurang pas sehingga kurang menarik. Contohnya, foto terlalu kecil padahal sebenarnya foto saja sudah bisa
‘berbicara’.”
Pada edisi berikutnya tema yang akan diangkat adalah:
“Bagaiman pendapat kalian mengenai perpustakaan pusat (Thomas Aquinas) ?”
Tertarik menjadi responden kami? Datang saja langsung ke Redaksi KRONIK di Gd. Mikael lantai 1 atau
(telp/sms) Mbep (087831970007). SMS paling lambat setiap hari Kamis setiap minggunya dan tidak melayani
surat kaleng (tanpa nama).
SIDANG REDAKSI wakil rektor 4 unika, humas unika REDAKTUR PELAKSANA humas unika REPORTER mbep, anggun, ria, teo, joan, moli, wisnu LAYOUT teo
KANTOR REDAKSI Humas Unika Gedung Mikael Lt. 2 Telp. 024 - 8441 555 ext. 1434 email : [email protected].
infoOPEN REKRUITMENT KRONIK
Kronik Unika Soegijapranata membuka kesempatan bagi seluruh mahasiswa
Unika Soegijapranata untuk tergabung dalam Kru Kronik sebagai redaktur artistik atau layouter. Syarat dan ketentuannya adalah sebagai berikut :
1. Masih tercatat sebagai mahasiswa aktif Unika Soegijapranata Semarang.
2. Terbuka bagi seluruh angkatan dan fakultas.
3. Mengirimkan CV dengan menyertakan foto berwarna terbaru 4X6 (1 lembar) dan fotocopy KTM.
4. Menguasai Corel Draw dan Photoshop
5. Mau belajar dan dapat membagi waktu dengan baik.
CV dapat dikirimkan ke Redaksi KRONIK di Humas Unika
Soegijapranata Gd. Mikael lantai 2. Bila ada pertanyaan dapat menghubungi
reporter kami atau Teo (085712461183). Dapat juga melalui official twitter Kronik @kronik_unika atau dikirimkan melalui alamat email
dengan subjek OPREK KRONIK.
Tidak perlu khawatir bagi kalian yang merasa belum bisa karena disini kita sama-sama belajar asal ada keinginan
dan kemauan.
16 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013 0115 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
Ruang Theater Gedung Thomas Aquinas yang menjadi tempat acara seakan menjadi saksi akan sepak terjang acara yang diikuti oleh mahasiswa dari berbagai universitas seperti Universitas Diponegoro (Undip)– Semarang, Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW)–Yogyakarta, Surya University–Tangerang, Universitas Widya Mandala (UWM)–Surabaya, hingga yang terjauh yaitu Corvinus University of Budapest–Hungaria dan University of Patras–Greece, dan tentunya dari Unika Soegijapranata sendiri.
Kamis, 28 November 2013 dapat
dikatakan merupakan hari yang paling
ditunggu oleh segenap mahasiswa dan
Dosen Fakultas Teknologi Pertanian. ndPasalnya pada hari tersebut diadakan 2
International Student Conference atau
yang dikenal juga sebagai ISC.
Unika SOEGIJAPRANATA
Para pemenang kompetisi dalam International Student Conference Fakultas Teknologi Pertanian.
02
"Global Insight for the Future In Food Processing", itulah yang menjadi tema untuk pergelaran ISC tahun ini. Pemilihan tema merupakan gambaran dari keadaan pangan belakangan ini. Menurut Fransiska Nugrahani yang menjabat sebagai ketua acara, tujuan pemilihan tema tersebut adalah untuk memberi gambaran bahwa dengan semakin berkembangnya teknologi maka secara tidak langsung akan memberi dampak pada perkembangan pangan pada umumnya. Pembuatan pangan harus tercermin dalam perkembangan teknologi dimana teknologi menjadi alat untuk membantu pembuatan pangan.
Untuk acara ISC sendiri, dihadirkan sejumlah pembicara yang tak hanya dari dalam Unika, namun tak tanggung-tanggung dari negeri tetangga, Singapur. Pembicara pertama yaitu Prof. Weibiao Zhou dari National University Of Singapore, kedua Ivanna Hidayat,STP dari Cargill Specialty Asia dan terakhir Inneke Hantoro, STP., MSc., salah satu dosen FTP sendiri. Ketiga pembicara tersebut berbagi pengetahuan dengan seluruh peserta mengenai tantangan yang dihadapi dalam proses produksi pangan masa depan, bagaimana pengembangan produk yang sedang menjadi tren saat ini, serta bagaimana keamanan pangan harus menjadi fokus untuk proses produksi pangan masa depan.
Acara ini sendiri dibagi menjadi 2 bagian. Bagian pertama yaitu seminar yang kemudian dilanjutkan ke bagian kedua yaitu presentasi paper yang diperlombakan di 5 kelas yang dibagi berdasarkan jenis penelitiannya. Adapun 5 kelas tersebut adalah: (1) Food Processing and Engineering ; (2) Food Microbiology and Biotechnology ; (3) Food Quality and Safety; (4) Food Product Development ; (5) Food Business and Marketing. Selain perlombaan untuk mencari best presenter di tiap kelas tersebut, terdapat juga perlombaan best paper dan best poster.
Menurut dara yang juga mahasiswa FTP angkatan 2010 ini, acara ISC merupakan acara yang besar sehingga butuh persiapan yang tak sebentar. Terhitung dari bulan Juni diadakan proses persiapan. Mulai dari proses perekrutan hingga saat panitia mulai bekerja dalam kepanitiaan ISC 2013. Hambatan yang terjadi juga tak hanya sedikit. Mulai dari persiapan tempat hingga sampai pada proses publikasi kepada pihak luar. Namun hal tersebut bukan menjadi masalah yang membuat panitia gentar, terbukti dengan suksesnya acara tersebut berlangsung dari awal hingga akhir. "This conference is done perfectly and thank you to everyone," tutur Dr. Victoria Christina Ananingsih, ST., MSc., selaku dekan FTP saat closing remark. Meskipun banyak halangan yang dihadapi dalam penyelenggaraan acara namun semuanya itu tertutup dengan kerja keras dari panitia.
Berikut daftar pemenang best presenter, best paper, dan best poster :
·Best Presenter :
· Food Processing & Engineering : Vincent Kevin Tejo (Unika Soegijapranata)
· Food Microbiology & Biotechnology : S e pt i n i ka Ku r n i a A r u m ( U n i ve rs i ta s Diponegoro)
· Food Quality & Safety : S t e f a n J o n a t h a n S u s a n t o ( U n i k a Soegijapranata)
· Food Product Development : Eva Kepka (Corvinus University of Budapest)
· Food Business & Marketing : Erwin Chua (Surya University)
·Best Poster :
· Wenny Setyawan, Rudyanto Kurniawan, Sumardi , Laksmi Hartayanie (Unika Soegijapranata)
· Silviana Mulyo, Johan Wiharta, Laksmi Hartayanie, Lindayani (Unika Soegijapranata)
·Best Paper :
· Jessica Andrea, Ivan Widjaja, Victoria Kristina, Novita Ika Putri (Unika Soegijapranata)
Proficiat kepada seluruh pemenang!
(Wisnu & Mbep)
KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
infoSSCCPT .GARUDA BERJANGKA Membutuhkan : Assistant Finance Aplikasi dapat dikirimkan ke PT GARUDA BERJANGKA Jl. Telaga Bodas Raya Kav. 20/ No. 60 SemarangInfo dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
PT. KORMAN KENCANA EXPRESSINDOMembutuhkan : Junior Customer Service, Junior Sales Executive, Documentation StaffAplikasi dapat dikirimkan ke
atau
Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
ADIRA FINANCE Membutuhkan Sales Improvement Trainee ( SIT ), Tele Mobile ( TM ), Collector ( COLL) Aplikasi dapat dikirimkan ke HRD DIVISON PT. Adira Quantu Multifinance ( Adira Kredit ) Ruko Sunindo Plaza Kav 10-11Jl. Piere Tendean No. 176 Semarang atau email : Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
PT. SME SOLUTIONMembutuhkan ERP APPLICATION CONSULTANTAplikasi dapat dikirim ke PT SME Solution Jl. MT Haryono No. 427-429Ruko Mataram Plaza Blok C/6 Semarang 50136 atau
Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
PT. GRAHA FARMA Membutuhkan Staff HRD, Staff Accounting, Staff Purchasing Aplikasi dapat dikirim ke HRD PT. GRAHA FARMA Jl. Dr. Rajiman 296 Solo atau email
Info dan kualifikasi jabatan selengkapnya dapat dilihat di papan pengumuman SSCC
[email protected]@gmail.com
1516 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
MENJADI UNIK DENGAN BUDAYA INDONESIA
Kebudayaan merupakan sesuatu yang tak terpisahkan
dari kekhasan suatu hal. Ketika kita mengaitkan antara
hal tersebut pasti yang timbul dalam benak seseorang
adalah kebudaayannya. Kebudayaan yang terkandung
dalam hal tersebut menjadi suatu bagian yang utuh
dalam lingkup lingkungan sekitarnya. Maka tak ayal
lagi karakter sering timbul dari kebudayaannya. Tapi
banyak pula yang mulai meninggalkan budaya
lantaran adanya budaya asing yang mulai
menggerogoti aspek kehidupan bersosial. .
Jumat, 15 November 2013 bertempat di Lapangan
Basket Unika Soegijapranata diadakan acara
kebudayaan dengan tema Culture Day. Acara ini
berbeda dari acara culture day tahun lalu karena
menurut Fanny'11 selaku panitia acara pada tahun
lalu acara ini menggandeng BEMU tapi pada tahun ini
acara ini murni diselenggarakan oleh PE (Peer
Educator) sendiri. “Tahun lalu acara ini barengan
dengan BEMU tapi sekarang Enggak” demikianlah
yang dapat dikutip dari dara yang juga aktif di PE ini.
Dalam acara ini ditampilkan beragam kebudayaan dari
seluruh Indonesia mulai dari Barat hingga Timur.
Sebut saja dari Tari Batak, Tari Jawa hingga Tari NTT
semuanya ditampilkan. Pesertanya pun tak hanya para
mahasiswa Unika Soegijapranata dari dalam negeri
saja tetapi juga Mahasiswa dari Luar Negeri yang
kuliah di Unika Soegijapranata.”Kita sengaja
mengundang para mahasiswa Luar Negeri di Unika
dan acaranya di Lapangan basket bertujuan agar kita
bisa menunjukkan betapa melimpahnya budaya di
Indonesia pada kalangan muda harapan bangsa”.
Selain itu juga ditampilkan permainan music
karawitan dari Psikologi, Nikki Musikku dari Sastra dan
juga yang tak kalah menarik adalah lomba membuat
gado-gado.
Menurut Fanny'11, acara yang dimulai PKl.10.00 ini,
memiliki beberapa hambatan yang menyertainya
seperti membuat stand-stand makanan yang harus
bayar lebih dahulu. Ini hambatan yang terjadi di
lapangan namun akhirnya dilakukan cara yaitu dengan
mendatangkan pedagang dari sekitaran Unika
Soegijapranata saja.
Ketika ditanya tentang harapan tentang acara ini, dara
yang juga aktif sebagai mahasiswa TP (Teknologi
Pangan) ini menjawab dengan santai “Harapannya
sich agar acara ini dapat diselenggarakan setiap
tahunnya dan bila perlu bukan hanya tiap tahun tapi
juga sesering mungkin”. Kebudayaan sendiri
merupakan ciri khas sendiri dari tiap negara dan
sebagai generasi muda harus menjadi bagian dari
budaya itu sendiri. (Wisnu)
14 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
LIFT FTP, LANGKAH PERTAMA TUK JADI PEMIMPIN
FTP punya cerita lain dari pergelaran LKTD tahun ini.
Pasalnya, tahun ini LKTD dikemas dalam beragam hal
menarik yang terkandung di dalamnya. Untuk tahun
ini, nama LKTD yang biasanya dikenal dalam kalangan
mahasiswa sebagai Latihan Kepemimpinan Tingkat
Dasar (LKTD) tapi untuk tahun ini berbeda. LIFT
(Leadership In Food Technology) merupakan nama
baru yang diperrkenalkan untuk menggantikan nama
dari LKTD yang biasa dikenal.
Love, Integrity, Fight and Excellent, menjadi bagian
yang tak terpisahkan dalam menjadi seorang
pemimpin. menjadi pemimpin yang handal yang
punya visi yang jelas harus ada dalam tiap mimpi
seorang pemimpin.
“Stand with L.I.F.E, Be a True Leader”, demikianlah
tema dari acara LIFT FTP 2013. Acara ini dilaksanakan
dari tanggal 22 hingga 24 November 2013. Acara ini
dilaksanakan di Bandungan. Selama 3 hari mental dari
para peserta yang bukan hanya angkatan 2013 tapi
juga 2012 ditempa. Beragam cara dilakukan oleh
panitia agar diperoleh seorang pemimpin yang
nantinya punya Visi yang jelas.
“Stand With L.I.F.E”. kata LIFE sendiri memiliki makna
yaitu menjadi pribadi yang Love, Integrity, Fight dan
Excellent. Mencintai diri sendiri kemudian orang lain,
perbuatan harus sesuai dengan perkataan, tidak
mudah putus asa dan kemudian akhirnya menjadi
pribadi yang Excellent, demikianlah makna dari kata
LIFE itu sendiri.
“Kebersamaan merupakan hal yang dapat kami resapi
dari acara tersebut, juga adanya perasaan satu dalam
keluarga FTP” tutur Michael Heryanto yang menjadi
salah satu peserta LIFT FTP 2013. Menurut cowok yang
juga mahasiswa TP angkatan 2013 ini, banyak hal yang
didapat dari acara LIFT ini seperti kebersamaan,
perasaan kekeluargaan, kepemimpinan. “Semuanya
ini berguna bagi kami semua terkhususnya saya
sendiri” tutur cowok yang biasa disapa Mekel ini.
Ketika ditanyakan tentang kesan dari acara ini, dengan
santainya beliau menjawab dengan senyum khasnya
sambil berkata “Good”.
“Tujuan dari LIFT sendiri adalah menciptakan
kader-kader pemimpin yang baru khususnya dalam
lingkup FTP. Serta dapat menimbulkan sikap
kepemimpinan dan tanggung jawab dalam setiap
pribadi. Pribadi ini diharapkan mampu menjadi
“Virus” sehingga mampu menularkan kepada yang
lain.” Demikianlah yang dapat dikutip dari Riko selaku
panitia acara LIFT dalam wawancaranya. Untuk
persiapan acara sendiri, dipersiapkan secara matang.
Mulai dari perlengkapan, hingga sampai pada materi
yang akan dibawakan.
“LIFT sangat membantu dalam membina komunikasi,
tanggung jawab serta rasa kekeluargaan diantara
individu”, tutur cowok TP angkatan 2011 tersebut.
Dengan menghadirkan konsep baru dalam LIFT ini,
kegiatan berjalan dengan lancer serta nilai-nilai yang
disampaikan diterima baik oleh peserta LIFT.
“Harapannya, LIFT selanjutnya ada konsep baru yang
dihadirkan dan dikemas sebagus mungkin agar
kedepannya diperoleh para pemimpin yang baik dan
puny semangat kekeluargaan dalam kepemimpinan”
demikianlah yang dikutip dari Riko selaku panitia acara
LIFT 2013 ini. (Wisnu)
WISUDAWAN TERBAIK MAGISTER MANAJEMEN
DAN TEKNIK SIPIL
Wisudawan terbaik untuk Magister Manajemen Unika
Soegijapranataadalah Merry Yuliana Suharto. Judul
thesis yang ia buat ialah “Pengaruh Ekspektaksi
Pelanggan terhadap Loyalitas Pelanggan Melalui
Kepuasan Pelanggan Serta Implikasi Strategis pada
Toko Mas “Moro Trisno” Purwodadi.
Perempuan kelahiran Purwodadi ini meraih predikat
wisudawan terbaik dengan IPK 3,87.
Sedangkan dari Fakultas Teknik Sipil, predikat
MENOLONG SEMAKIN BANYAK ORANG
(Rm. Servasius Samuel, Pr)
Magister profesi psikolog mempunyai dua wisudawan
terbaik. Salah satunya adalah seorang imam. Rm.
Servasius Samuel namanya. Ia adalah imam praja
untuk Keuskupan Pangkalpinang. Ia ditugaskan untuk
belajar ilmu psikologi di Universitas Katolik
Soegijapranata.
Hampir bisa dikatakan, imam yang mempunyai hobi
bersepeda ini telah berkeliling nusantara. Ia dilahirkan
di kota Maumere, Flores. Sebelum masuk seminari ia
merantau ke Medan. Panggilan untuk melayani Tuhan
dengan menjadi imam ternyata membawanya ke
tanah Jawa. Dia terbiasa dengan situasi baru.
B er p in d a h - p in d a h d o m is i l i m en sya rat ka n
kemampuan adaptasi terhadap budaya baru.
Menyesuaikan dengan budaya lokal bukan menjadi
hambatan baginya. “Saya memang menyukai
tantangan. Jadi saya tidak pernah mengalami
kesulitan ketika menghadapi situasi baru. Bahkan
justru itulah yang saya cari,” tutur pemilik IPK 3,88 ini.
Menurutnya salah satu cara untuk melatih hal
tersebut adalah dengan bersepeda. Untuk menuju
Unika Soegijapranata, kereta angin ia kayuh mulai dari
komunitas para bruder di kompleks sekolah Don
Bosko di jalan Sultan Agung. Ia tak gentar menghadapi
tanjakan dan tak terlena ketika menempuh turunan.
“(Bersepeda) bukan sekedar mengikuti trend. Bagi
saya bersepeda seperti menceritakan hidup kita. Kita
harus bersemangat menghadapi perjalanan yang tak
mudah,” ungkap imam yang ditahbiskan tahun 2004
ini. Selain itu, ia mengungkapkan juga bahwa
bersepeda melatihnya untuk memacu motivasi dan
tidak mudah putus asa.
Karena pernah tinggal di Flores, Medan dan
Semarang, Rm. Samuel telah menjumpai budaya
orang Indonesia Timur, Barat dan Tengah. “Karakter
orang Indonesia memang beragam. Tapi kita harus
bisa mengakui bahwa kita memang berbeda-beda.
Perbedaan adalah kodrat bawaan,” katanya.
“Tantangan kita adalah memandang orang lain secara
positif, meskipun berbeda dengan kita. Cara kita
memandang orang lain itu sama dengan cara kita
memandang diri kita. Kalau kita memandang orang
lain secara positif, itu berarti kita memandang diri
sendiri secara positif pula,” tutur romo yang sempat
juga menjadi dosen di salah satu universitas swasta di
Semarang ini.
Ketika ditanya KRONIK, setelah kuliah di Unika ingin
melakukan apa, Rm. Samuel menjawab,” Saya akan
mengikuti perintah uskup. Tapi yang jelas saya akan
tetap menjadi psikolog. Sebab dengan menjadi
psikolog, saya merasa akan bisa menolong semakin
banyak orang.” (teo)
KARENA SAYA PUNYA GOAL SETTING
(Bernadeth Lestyobudi Novihartanti)
Bernadeth Lestyobudi Novihartanti adalah
wisudawan terbaik untuk fakultas psikologi. Selain
dianugerahi wajah yang manis dan otak cemerlang,
suaranya pun merdu. Bersama UKM Gratia, ia pernah
menjuarai beberapa kejuaraan. Diantaranya adalah
vocal group favorit dan juara harapan 1 pada
Peksimida Jateng.
Perempuan bernama panggilan Tanti ini membuat
skripsi dengan judul “Hubungan Locus of Control
Internal dengan Resiliensi pada Remaja Tuna Daksa”.
Ia memilih tema yang dekat dengan kajian Psikologi
Klinis karena ketika kanak-kanak ia ingin menjadi
dokter. “(Dokter dengan psikolog klinis) memang
beda sih, tapi ya lumayan dekat lah,” bebernya sambil
menyunggingkan senyum.
Perempuan kelahiran kota Semarang 23 tahun yang
lalu ini pernah menjadi fungsionaris BEMU (Badan
Eksekutif Mahasiswa Universitas). Pada periode 2010-
2011 menjabat staff bidang Penalaran dan pada
periode 2011-2012 naik pangkat menjadi Kepala
Divisi Dalam Negeri. Pengalaman ini memberinya
banyak pengalaman belajar, ”Belajar di Unika itu,
akademik dapet, non akademik juga dapet.”
0316 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
1316 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
Namanya adalah Ni Wayan Lida Apriyanti, lahir di
Kalimantan Tengah, 30 April 1989. Memperoleh ilmu
dari program Magister Teknik Arsitektur merupakan
pilihannya dalam menuntut jenjang pendidikan
sarjana. Mengapa harus Arsitektur Unika
Soegijapranata? Wanita berdarah Bali dan Dayak
tersebut mengaku mengetahui Unika Soegijapranata
melalui teman-temannya. “Pertama sih, temen-temen
yang nyaranin masuk Unika tapi kemudian akhirnya
kesampaian juga,” tutur dara kelahiran 30 April 1989
ini.
Berbekal akan perasaan PD, demikianlah kunci dari
kesuksesan yang ia raih sekarang. Ia mengaku, kunci
akan keberhasilannya adalah perasaan percaya diri
yang sangat besar. Untuk ujian akhirnya, ia lewati
dengan perasaan percaya diri. Selain itu juga berdoa
juga merupakan hal yang harus dilakukan agar
nantinya bisa meraih kesuksesan. Lanjut Lida, untuk
tesis akhirnya, Lida membuat tesis tentang Arsitektur
Villa di Bali. Untuk dapat menyelesaikan tesisnya
tersebut, ia mendapat berbagai rintangan. Mulai dari
cara mencari bahan hingga mempertanggung
jawabkan tesis tersebut. Tapi yang memotivasi dirinya
untuk tetap maju adalah orang tuanya. “Masuk S2
Arsitek merupakan keputusan dan keputusan itu
harus dijalani dengan baik” tutur wanita yang selalu
tersenyum ini.
Kedepannya menurut dara yang juga merupakan
campuran Bali-Batak ini, ia akan masuk ke dalam dunia
kerja sebagai seorang konsultan arsitektur.
Menurutnya, ilmu arsitektur itu tak terbatas, maka
dari itu kedepannya ia akan membagi ilmu tersebut
kepada adik-adik kelas yang akan menempuh
pendidikan yang sama seperti Suhantojo.
“Yang pasti bersyukurlah ketika dinyatakan lulus
dengan gelar S2 dari Unika karena usaha yang saya
lakukan tidak sia-sia”, tutur wanita kelahiran Kalteng
ini. Kerja keras yang ia lakukan selama ini akhirnya
membuahkan hasil. Selain itu juga perasaan yang ia
rasakan adalah rasa lega karena telah menyelesaikan
perkuliahannya. Kini yang tersisa adalah masuk ke
dunia kerja.(Wisnu)
TOTALITAS DALAM PERKULIAHAN
(Jap Kristian Adi Djayaprana)
Namanya adalah Jap Kristian Adi Djayaprana. Ia lahir
13 Desember 1991. Ia merupakan anakke 2 dari 3
bersaudara. Hobi membaca, main musik, dan
tentunya utak atik komputer. IlmuKomputer (IKOM),
itulah fakultasnya. Menurut ia dalam wawancara via
email, fakultas Ilmu Komputer S1 memberikan daya
tarik tersendiri sehingga ia mengambil jurusan
tersebut untuk menunjang masa depannya. Selain itu
juga keputusannya untuk masuk Unika Soegijapranata
fakultas ilmu komputer sendiri berkat nasihat dari
orang tua.
“Dipahami kemudian lakukan pembimbingan belajar
dan juga refreshing”, begitulah yang selalu ditekankan
oleh pria kelahiran 1991 ini dalam menghadapi ujian
akhir dari gelar sarjananya. Timpalnya, ujian itu bagi
sebagian orang merupakan sebuah ketakutan yaitu
ketakutan akan kegagalan tapi menurut ia, cukup
dipahami betul apa yang harus dilakukan dalam
menunjang ujian akhirnya. Kemudian segera lakukan
bimbingan belajar dengan orang yang sudah memiliki
tingkatan yang lebih tinggi dari kita misalnya dengan
dosen. Tugas akhir harus dilakukan dengan segala
totalitas agar nantinya tercapai hasil yang maksimal
pula. Tapi disamping itu juga jangan lupa harus
diseimbangkan dengan refreshing agar memulihkan
otak kita.
“Selagi kuliah cari ilmu sebanyak-banyaknya
kemudian ilmu tersebut dapat digunakan untuk
dikembangkan dan diperluas lagi. Singkatnya, jangan
berpuas diri dengan ilmu yang diperoleh dari
perkuliahan. Terus gali dan perdalam terus karena ada
banyak hal di luar sana yang belum dipelajari” tutur
pria yang rencananya akan melanjutkan kuliahnya lagi
ke jenjang yang lebih tinggi tersebut. Ketika ditanya
tentang perasaannya ketika dinyatakan lulus dari
Unika Soegijapranata, ia merasakan perasaan senang
yang luar biasa dan bangga karena jerih payahnya
selama ini telah terbayar lunas dan dapat membuat
orang tua menjadi bangga. Tapi ia juga bersyukur
karena Tuhan sudah memimpin saya mengambil
keputusan yang tepat. (Wisnu)
Pemilik motto hidup “lakukan yang terbaik karena
hidup hanya sekali” ini membocorkan rahasianya
mengapa ia bisa menjadi wisudawan terbaik. “Waktu
di kelas Psikologi Kepribadian dosen meminta
menuliskan cita-cita. Salah satu yang saya tuliskan
adalah menjadi wisudawan terbaik.” bocornya.
Cita-cita atau yang ditelinga kita akrab dengan
sebutan goal setting ini meracuni pikiran Tanti.
Selama masa perkuliahan ia selalu mengingat goal
setting-nya. Ketika menyusun skala prioritas, ia
mengaku selalu menempatkan kuliah di tempat
teratas. “Kita masuk universitas itu kan karena ingin
kuliah. Jadi ya fokus pada tujuan itu,” pesan Tanti pada
teman-teman mahasiswa.
Namun usaha sendiri saja tidak cukup. Ada tangan tak
terlihat yang siap membantu. Ia pun menutup
wawancara dengan KRONIK dengan mengutip
Mazmur 37 ayat 5, ”Serahkanlah hidupmu pada Tuhan
dan percayalah kepada-Nya, dan ia akan bertindak.”
(teo)
SETIAP USAHA PASTI MENDAPATKAN HASIL YANG
MEMUASKAN
(Matheus Catur Septiantoro)
Dengan bernama lengkap Matheus Catur Septiantoro,
menjadi suatu kebanggaan tersendiri karena dapat
menyelesaikan studinya di Unika Soegijapranata
kurang lebih selama 4,5 tahun. ST (Sarjana Teknik)
adalah yang gelar yang melekat dinamanya sekarang
ini. Lulus dengan IPK 3,8 membawanya menjadi
seorang wisudawan terbaik pada periode Desember
2013 ini. Anak ke-4 dari empat bersaudara ini
memang suka sekali mengotak–atik alat elektronik
rumah tangga. Dengan hobby otak-atiknya tersebut
serta memperoleh Beasiswa full akademi total 3,5
tahun, hal ini membuat ia tertarik untuk menuntut
ilmu di Fakultas Teknik Program Studi Elektro Unika
Soegijapranata.
Kelahiran Kulon Progo 27 September 1991 ini telah
banyak mengharumkan nama Unika di bidang
Robotik. Ia selalu menyabet Juara 2 pada Kontes Robot
Cerdas Indonesia (KRCI) Regional pada tahun 2010
dalam Kategori Pemadam Api Berkaki serta pada
tahun 2011 dengan Kategori Pemadam Api Beroda.
Selama mengerjakan tugas akhirnya, anak didik
Leonardus Heru,ST.,MT. ini memiliki hal yang
menyenangkan juga dengan memiliki teman dan
dosen yang sangat kooperatif, komunikasi yang lancar
membuat antara kemauan dosen dengan realisasinya
menjadi sinkron. Pengerjaan tugas akhir itu sendiri
sebenarnya perindividu tetapi karena masih dalam
satu garis besar yang sama sehingga bisa menjadi
perkelompok.
Tidak hanya prestasi yang diperoleh Catur begitu
mana panggilannya selama kuliah di Unika tetapi
banyak juga pengalaman–pengalaman yang tak
terlupakan. Mulai menjadi seorang pengajar di Badan
Pelatihan Dinas Kejuruan (BPDikJur) Semarang
mengenai apa itu Mikro dan juga Robot, salah satu
pengajar di SMA YSKI tentang Ekstrakulikuler Robotik
dan hal yang paling membanggakan adalah menjadi
pembicara dalam Seminar Nasional Teknologi di UNY
(Universitas Negeri Yogyakarta).
Kebanyakan orang yang menjadi seorang wisudawan
terbaik suka mengikuti beberapa kegiatan organisasi,
tapi lain halnya dengan anak Elektro satu ini. Ia tidak
suka mengikuti sebuah organisasi karena Ia terlalu
bosan dengan sistem organisasi yang sosial oleh
karena itu ia lebih menyukai kegiatan organisasi yang
berbau akademik yang mampu mengasah
kemampuan, bukan hanya demi mendapat prestige
semata.
Meski sudah memperoleh banyak penghargaan yang
diterima selama kuliah, tetapi ia juga pernah
merasakan minder pada saat memulai kuliah di Unika
karena perlu beradaptasi dengan lingkungan yang
baru baginya, karena ia adalah seoarang seorang
perantauan di Semarang.
Harapan yang diinginkannya untuk kedepan tidaklah
muluk–muluk untuk seorang yang menyandang gelar
ST sekarang ini, yaitu hanya ingin melanjutkan S2 jika
memang ada yang menawarkan. Namun jika memang
tidak ada maka ia akan mencari pekerjaan yang sesuai
dengan bidangnya itu sendiri.
Sebentar lagi Catur akan meninggalkan Unika ini, Ia
tidak lupa berpesan “Jangan sia-siakan kesempatan
04 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
kalau masih ada yang membiayai, karena itu sangat
berguna untuk bekal masa depan” tutur Catur. (moli)
KITA HARUS DAPAT MEMPRIORITASKAN APA YANG
HENDAK KITA KERJAKAN
(Suhantojo)
Dengan menyandang gelar sebagai Magister Sains
Psikologi selama studi 2 tahun 10 bulan di Unika
Soegijapranata merupakan perjuangan yang
sebanding bagi Suhantojo. Dapat dibilang suatu
perjuangan yang sangat membuahkan hasil yang
setara, karena selama studi Suhantojo harus
merelakan waktunya di studi dan perjalanan saja.
Bahkan untuk bertemu dengan anaknya saja
Suhantojo hanya menghabiskan waktu sekitar 15
menit.
Dengan IPK 3,8 yang terbilang sangat menakjubkan
baginya, karena merasa merupakan orang yang tidak
percaya diri tetapi dengan adanya sebuah kemauan
maka dapat menyelesaikan studinya dan memperoleh
hasil yang sangat memuaskan juga. Suhantojo yang
bertempat tinggal di Demak ini pun mengatakan
bahwa untuk mencapai sebuah tujuan kita haruslah
mengalahkan keinginan sendir i , dan juga
membutuhkan skala prioritas sendiri. Selama
pengerjakan tesis Suhantojo juga belajar untuk
menentukan tujuan, mendesain pekerjaan untuk
mencapai tujuan, melaksanakan, dan mengevaluasi
pekerjaan tu sendiri terlebih dalam hal ini tidak
mengabaikan peran dosen pembimbing.
Setiap proses pastilah ada rasa suka dan duka yang
dialami, Suhantojo juga mengalami beberapa hal yang
menyenangkan tetapi juga mengalami beberapa hal
yang t idak menyenangkan juga. Hal yang
menyenangkan yang dialaminya adalah memiliki
kawan-kawan baru mahasiswa dengan latar belakang
yang berbeda-beda, khususnya dari bidang keilmuan
mereka masing-masing sehingga makin banyak
wawasan yang didapat, selain itu bertemu dengan
dosen yang pintar-pintar, berwawasan luas, dan
berkarakter baik, sertastaf administrasi yang melayani
dengan baik juga merupakan pengalaman
menyenangkan lainnya. Sehingga Suhantojo
mendapatkan banyak pengalaman, pengetahuan,
wawasan yang lebih mendalam dan luas, serta
menjadi inspirasi untuk terus mengembangkan diri
sehingga dapat berguna untuk banyak orang.
Meski demikian, Suhantojo juga merasakan duka pada
saat proses perkuliahan di Unika. Ketika teman-teman
seangkatannya yang lebih dahulu menyelesaikan
studi, ia merasa malu jika bertemu dosen, teman
kerja, dan bahkan malu juga dengan anak dan istri,
karena pembuatan tesis yang terbilang lama. Selain
itu, perjalanan pulang yang terbilang sangatlah
melelahkan tidak adanya angkutan umum, tukang
becak yang sudah tidur, menunggu bis yang sangat
lama bahkan perjalan kaki untuk sampai ketempat
penitipan motor, sehingga untuk tiba dirumah sendiri
sudah jam 22.00-23.00 malam. “Hal yang paling
membuat saya berduka yaitu hanya dapat bertemu
dengan anak yang baru berumur 4 tahun selama 15
menit sehari di pagi sebelum saya berangkat ke
Semarang, karena pada saat tiba di rumah anak saya
pasti sudah tertidur, dan hal ini terjadi selama 1 tahun
kuliah,” tutur Suhantojo.
Tak hanya memiliki nilai yang baik, Suhantojo juga
pernah menyandang juara II Lomba Guru Kreatif se-
Indonesia tahun 2010 yang diselenggarakan oleh
UNIKA yang bekerja sama dengan Marimas. Hal
tersebutlah yang membuat Suhantojo memperoleh
beasiswa untuk melanjutkan S2nya ini. Ia juga
memiliki beberapa rencana untuk kedepannya.
“Menulis cerpen beraliran psikologi, entah nanti bisa
dimuat di media cetak, dibukukan atau dibagikan ke
beberapa teman untuk bahan diskusi, menulis cerita
anak/dongeng untuk kepentingan pendidikan
karakter, bisa dimuat di media cetak, dilombakan atau
dibukukan dan juga melanjutkan pekerjaan sebagai
guru, melayani anak-anak di sekolah dan juga jadi
guru sekolah minggu di gereja berbekal ilmu yang
telah saya dapatkan selama ini”. Dan sekarang ini
Suhantojo juga menjadi pengajar di SD YSKI
Semarang. (moli)
0516 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.IX
Kompetensi Global Guru dengan menggunakan
Strategy Mapping-Balanced Scorecard. Melalui
survei, observasi dan in-depth interview data
dikumpulkan, kemudian dilakukan analisis dengan
pendekatan Deskriptif-Kualitatif, menggunakan
metode Deskriptif dan Content Analysis. Proses
penyelesaian thesis ini sangat memerlukan
konsistensi dan perjuangan keras, baik dari segi
motivasi, pendalaman ilmu pengetahuan maupun
waktu atau kesempatan. Kendala utama yang
dihadapi Suhantojo pada waktu pengerjaan nya
adalah:
(1) Topik khusus tentang Kompetensi Global Guru,
belum banyak bahkan mungkin belum pernah diteliti
di Indonesia, sehingga adanya kesulitan untuk
mencari referensi, apalagi jurnal penelitian dalam
negeri, setiap browsing jurnal di internet yang
tersedia adalah jurnal dari luar negeri.
(2) Bekerja mengajar penuh di sekolah (SMA Krista
Mitra) setiap hari, sehingga sangat kesulitan untuk
membagi waktu antara kepentingan persiapan
mengajar dan menyelesaikan administrasi guru
dengan mengerjakan tesis, selain itu subjek penelitian
ada di dua tempat yang berbeda.
Tetapi kesadaran mengenai pentingnya fokus pada
tantangan globalisasi yang nyatayang harus kita
hadapi khususnya dalam dunia pendidikan,
memberikan motivasi untuk terus berupaya konsisten
menyelesaikan thesis dengan topik yang sulit,
menurut pria berkelahiran Magelang, 17 Juli 1969 .
Banyak organisasi yang telah dijalaninya semasa
perkuliahan S1 baik didalam kampus maupun diluar
kampus bahkan banyaknya piagam perhargaan yang
diraihnya semasa S2.
Guru dan Staf Manajerial Bidang Akademik YSKI
Semarang ini menuturkan pengalaman suka dan
dukanya ketika mengerjakan thesis masa perkuliahan
sangat menyenangkan, meski demikian tidak mudah
bagi Budi untuk membagi waktu, utamanya saat
banyak tugas dari para dosen, karena tuntutan
mengajar setiap hari. Tetapi inilah merupakan
kesempatan yang baik untuk mengembangkan diri,
khususnya dibidang ilmu pengetahuan untuk
menunjang profesionalisme tugas.
Meskipun harus membagi waktu dengan kuliah,
bekerja dan keluarganya. Pria yang telah memiliki
anak 1 ini memutuskan untuk melanjutkan kuliah
pascasarjana dengan memilih program manajemen,
karena sebuah pemikiran yang sederhana, bahwa
“apabila kita menginginkan aktivitas apapun dalam
hidup kita lebih baik, lebih bernilai, maka segala
sesuatunya perlu dikelola dengan baik”. Hal ini juga
yang mendorong Suhantojo untuk tetap semangat
12 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
menyelesaikan kuliah. Dilengkapi dengan selama
kuliah mendapatkan banyak wawasan baru dari para
dosen yang fokus mengajar dan memberikan layanan
yang baik dalam setiap perkuliahan.
Menurut suami dari Dra. Pratiwi Kusumaningtyas,
Unika Sogijapranata tidak hanya sebagai salah satu
universitas modern dan favorit di Semarang, tetapi
lebih ke dalam, kesan sangat fokus dan konsisten
dalam menjaga kualitas akademik serta nilai-nilai
humaniora sangat dirasakan melalui tata aturan,
interaksi dakam perkuliahan ataupun aktivitas
kemahasiswaan. Peran sosial Unika sebagai lembaga
masyarakat ilmiah pembaharu, “Agent of Change” di
tengah masyarakat juga menonjol melalui keaktifan
para dosen dalam menyikapi bebagai masalah sosial,
baik melalui karya tulisan maupun terjun praktis di
lapangan. Selain itu, adanya atmosfir kultur akademik
yang sangat positif dikembangkan, khususnya di
lingkungan program pascasarjana manajemen. Para
dosen secara umum memiliki kapabilitas yang baik
dibidang materi perkuliahan masing-masing. Open
mindedness, explorative dan holistic thinking para
dosen sebagai bagian dari kultur positif akademik
sangat terasa dalam setiap perkuliahan. Para dosen
juga sangat responsible dan helpful dalam melayani
kebutuhan akademik mahasiswa melalui interaksi
tanya jawab, maupun tugas-tugas perkuliahan. Sikap
melayani dengan baik tetapi tetap commited
terhadap kedisiplinan merupakan kelebihan yang
secara khusus. Namun masih terdapat kekurangan
secara fisik yaitu kampus yang” tidak punya muka”,
karena dari luar semua gedung tampak belakang, dan
area yang kurang luas, sehingga kurang leluasa bagi
mahasiswa untuk berkegiatan. Beberapa kali
perkuliahan terganggu ketika tidak jauh dari ruang
kuliah terdapat hingar bingar acara kemahasiswaan.
Disamping itu, lingkungan kampus terkesan gelap,
kurang terang. ( anggun)
PERCAYA DIRI, KUNCI KESUKSESAN
(Ni Wayan Lida Apriyanti)
Dapat menamatkan diri dari salah satu tingkat
pendidikan merupakan impian dari setiap orang yang
sedang menempuh pendidikan. Terkadang butuh
perjuangan ekstra keras agar impian itu terwujud
dengan sempurna. Maka tak ayal, jika banyak
dijumpai berbagai keluhan ketika dijumpai jalan yang
berbatu dalam perjuangan tersebut. Tapi setelah itu
banyak pula yang dapat bangkit karena tekad mereka
untuk mewujudkan impian mereka yaitu dapat lulus
dari tingkat satuan pendidikan. Unika, melalui
semboyannya yang khas, Talenta Pro Patria et
Humanitate berusaha mewujudkan impian tersebut.
LULUS SEBELUM TARGET = ANUGERAH, JADI
WISUDAWAN TERBAIK = BONUS
(Ivan Widjaja)
“Nothing is impossible”, the word itself says “I'm
possible”, kata-kata tersebut tentunya sering kita
dengar sehari-hari. Dan inilah yang sungguh terjadi
dalam kehidupan Ivan Widjaja. Tak hanya berhasil
meraih gelar STP (Sarjana Teknologi Pangan) dalam
waktu 3 tahun 2 bulan saja, tetapi ia berhasil sekaligus
menyabet gelar wisudawan terbaik untuk Yudisium
periode 3 tahun 2013 dengan IPK 3,77. “Sebenarnya
target lulus 3,5 tahun, dan saya tidak pernah
menyangka akan lulus 3 tahun 2 bulan. Ini semua
anugerah,” ungkap Ivan.
Di semester awal kuliahnya Ivan sangat aktif dalam
mengikuti berbagai kegiatan organisasi di Fakultas
Teknologi Pertanian, termasuk menjadi Senat FTP
pada tahun 2011 hingga 2012. Tak hanya itu, alumni
SMA Kolese Loyola Semarang tersebut juga
menyibukan diri sebagai Asisten Dosen untuk
beberapa mata kuliah praktikum seperti Kimia Dasar
1, Mikrobiologi Pangan, Aplikasi Komputer 1 dan 2.
Banyak mitos mengatakan bahwa mengikuti kegiatan
di luar perkuliahan dapat menghambat kelulusan
ataupun menurunkan nilai, namun hal tersebut
tampaknya tidak berlaku bagi Ivan. “Strateginya aktif
organisasi di semester awal, semester akhir fokus
skripsi”. Ivan percaya bahwa hardskill saja tidak akan
cukup sebagai bekal setelah lulus kuliah karena
softskill merupakan syarat untuk memasuki dunia
kerja. Itulah alasannya giat mengikuti dan mencoba
berbagai kegiatan organisasi dan menjadi asisten
dosen. “Lumayan untuk tambah pengalaman, tambah
teman, dan belajar mengenai kerja tim”.
Kuliah di FTP yang terkenal dengan tugas “seabrek”,
berbagai kegiatan praktikum, dan laporan yang
membuat mahasiswa harus tidur subuh, bukanlah hal
yang dianggap menyebalkan oleh Ivan. “Kuliah di FTP
Unika itu sangat menyenangkan suasananya, seluruh
dosen dan karyawan sangat membantu. Belum lagi
bertemu dengan teman-teman yang beraneka ragam
dan unik dengan berbagai karakter, hal tersebut
membuat saya belajar lebih banyak lagi”, tutur Ivan.
I v a n m e n ga k u p e n ga l a m a n y a n g p a l i n g
menyenangkan dan tidak akan terlupakan selama
masa kuliahnya adalah saat memperoleh juara Best nd
Paper pada 2 International Student Conference pada
28 November lalu bersama dengan kekasihnya,
Jessica Andrea Muklin, yang juga lulus bersamanya
pada wisuda periode ini.
“Karakteristik Fisikokimia Roti Kukus dengan
Penambahan Pewarna Alami Ekstrak Bit Merah (Beta
vulgaris L.)” merupakan judul penelitian skripsi yang
menghantarnya menjadi wisudawan terbaik.
“Sebenarnya cukup sulit untuk mencari landasan teori
dan pustaka untuk skripsi. Belum lagi saat mengalami
kegagalan saat percobaan lab. Namun semua itu
dapat terselesaikan ketika kita tidak menyerah, tetap
berusaha dan berani mencoba lagi”, ungkap pria asli
Semarang tersebut.
“Hadapi yang ada di depan. Jangan melihat terlalu ke
belakang, tetapi jangan juga terlalu melihat ke depan”
merupakan motto hidup pria kelahiran 1992 itu.
Terakhir Ivan memberikan tips “Jangan menyerah dan
jangan takut dalam menghadapi sesuatu, karena
segala sesuatu pasti dapat diselesaikan. Jangan lupa
belajar, berdoa, dan tidur cukup”. (Mbep)
TESIS YANG PENUH DINAMIKA DAN TANTANGAN
HANTAR JADI MAHASISWA TERBAIK
(Dhevy Puswiartika)
Dhevy Puswiartika merupakan wisudawati terbaik
Program Pascasarjana Magister Profesi Psikolog Unika
Soegijapranata periode Yudisium Desember 2013 ini,
dengan IPK 3,88. Tesisnya yang berjudul “Pengaruh
Service Excellence Training Bagi Staf Administrasi
BAAK Politeknik X Terhadap Kepuasan Pelanggan”
berhasil menghantarnya menuntaskan studi
pascasarjana dengan masa studi 2 tahun.
Wanita asal Kalimantan Tengah ini merupakan alumni
Fakultas Psikologi Unika Soegijapranata. Sejak tahun
2006 hingga saat ini, Dhevy telah bekerja sebagai
dosen tetap untuk Program Studi Bimbingan
Konseling Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Tadulako, Palu.Karena tuntutan
profesinya, Dhevy memutuskan untuk mengambil
06 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
SENANTIASA MENGASAH ILMU TANPA PANDANG
USIA
(Dr. Haris Santoso, SKM, M.Epid)
Yudisium Periode III tahun 2013 kali ini telah
meluluskan seorang wisudawan terbaik Magister
Hukum, yang bernama Dr. Hari Santoso, SKM, M.Epid.
Hari berhasil menyelesaikan studi S2 dengan
konsentrasi Hukum kesehatan. Hari mengikuti kelas
Jakarta dengan alasan lebih dekat dengan
kediamannya. Selain itu karena Hari telah bekerja
sebelumnya, kelas Sabtu-Minggu menjadi alternatif
yang baik untuk kelangsungan karirnya, ditambah lagi
Hari melihat reputasi Unika Soegijapranata untuk
konsentrasi Hukum Kesehatan cukup dikenal
dimasyakarakat umum. Seorang Bapak kelahiran
Magetan, 18 Juni 1959 ini mengaku sangat terkesan
dengan dosen-dosen pengajar memahami betul
bagaimana pola mengajar yang baik. Karena sebagian
besar mahasiswanya sudah berumur, mereka mengisi
perkuliahan dengan banyak diskusi dan fasilitasi. Yang
Hari ingat dari rekan-rekan kuliah seangkatannya
adalah kekompakan dan kebersamaan yang
terbangun, dan pada saat mendengar berita akan
diadakan ujian ternyata masih banyak yang gugup.
Dengan judul Tesis “Analisis Yuridis Peraturan
Perundang-undangan di Kementerian Pertanian dan
Kementerian Kesehatan dalam Pengaturan
Pengendalian Penyakit Flu Burung di Indonesia”
menghantarkannya menamatkan studi S2 Magister
hukum, sebelumnya dia sudah menjadi Doktor (S3) di
Universitas Indonesia bidang Ilmu Epidemiologi.
Banyak suka yang dirasakan ketika menyusun
Tesisnya, terkadang Hari merasa malu karena sampai
harus diingatkan oleh dosen pembimbing karena
terlalu lama tidak berkonsultasi. Dia juga merasa
diberi kemudahan karena sering dipinjami buku-buku
referens i ser ta fas i l i tas b imbingan yang
memanfaatkan teknologi komunikasi e-mail sehingga
membuat bimbingan menjadi sangat efisien dengan
hasil yang sangat maksimal. Menurutnya upaya untuk
meningkatkan ilmu pengetahuan, kemampuan dan
wawasan itu merupakan kesempatan emas, untuk itu
sebaiknya dimanfaatkan sebaik-baiknya tanpa
memandang umur, pekerjaan dan status sosial.
“Jangan pernah menyia-nyiakan waktu walaupun
hanya sedetik karena waktu yang dapat kita kontrol
hanyalah waktu saat ini, waktu yang sudah berlalu
tidak pernah dapat kembali sedangkan waktu yang
akan datang tidak pernah kita tahu, apakah kita masih
diberikan untuk menikmatinya,” kata Hari bijak. Hari
berencana untuk mencari peluang menjadi dosen
selain bekerja dikantor sehari-hari dengan tujuan
untuk berbagai ilmu yang dia miliki, khususnya untuk
adik-adik mahasiswa sebagai bentuk pemanfaatkan
ilmu yang dia dapat selama kuliah di UNIKA. Terakhir
pesannya untuk teman-teman yang belum
berkesempatan mengikuti wisuda saat ini, tidak perlu
putus asa. Kata orang bijak itu semua hanya masalah
waktu saja.(Joan)
KEMBALI RAIH WISUDAWAN TERBAIK
(Drs. Budi Priyantoro, M.Si)
Usaha dan kerja keras seseorang akan membuahkan
hasil yang terbaik apabila dilakukan dengan maksimal.
Yah, hal inilah yang dialami oleh Drs. Budi priyantoro,
M.Si, kembali meraih menjadi wisudawan terbaik di
masa kuliah S2. Pria alumnus dari S-1, Pendidikan
Sejarah, FPIPS IKIP Semarang juga pernah menjadi
wisudawan terbaik sewaktu masa perkuliahan S1
pada tahun 1992 silam. Lulusan Pascasarjana
Magister Sains Manajemen ini meraih IPK tertinggi
3,96.
Thesisnya yang berjudul “Analisis Pengembangan
Kompetensi Global Guru: Studi Kasus Di Dua Sekolah
Nasional Plus Di Semarang” berhasil terselesaikan
dengan bimbingan Thomas Budi dan Rudi Elyadi yang
selalu memberikan dukungan positif untuk thesisnya,
yang telah berhasil masuk sebagai Best Thesis
P rogram Pascasar jana Manajemen Unika
Soegijapranata Semarang, Th. 2013. Fokus studi
dalam thesis ini adalah melakukan analisis tentang
indikator sekolah global pada dua sekolah Nasional
Plus, MRS dan DCS di Semarang, menganalisis
persepsi guru terhadap Globalisasi Pendidikan
maupun Sekolah Global, Kompetensi Global Guru dan
strategi pengembangannya. Kemudian memberikan
alternatif formulasi Strategi Pengembangan
1116 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
program pascasarjana Magister Profesi Psikolog.
“Saya memilih Unika karena saya alumni dari Psikologi
Unika dan sudah merasakan kualitas pendidikan dari
Unika yang terjamin”, tutur wanita kelahiran Pulang
Pisau, 6 Oktober 1980 silam tersebut.
Dhevy mengaku merasakan dan menikmati seluruh
suka duka selama menjalankan studi pascasarjananya.
“Tugas yang menumpuk selama semester 1 dan 2,
serta penyusunan tesis yang penuh dinamika dan
tantangan, saya kira itu duka dari studi pascasarjana
ini. Namun hambatan terbesar adalah pada saat ujian
draft tesis. Saya “dibantai” habis-habisan oleh para
pembahas yang sempat membuat saya stres dan drop.
Namun dengan dukungan dari dosen pembimbing
dan keluarga membuat saya bangkit dari
keterpurukan dan puji Tuhan ujian tesis dapat
berlangsung dengan lancar dan saya dinyatakan lulus
dengan nilai sangat memuaskan”.
Dibalik duka yang ia rasakan, Dhevy mengaku ia sangat
senang karena telah mendapat banyak ilmu dan
teknik-teknik baru dalam psikologi industri dan
organisasi serta psikologi klinis dewasa, memperoleh
pengetahuan baru dari dosen-dosen pakar, serta
berbagi banyak hal bersama teman-teman sekelas.
Tak hanya itu, Dhevy juga memperoleh inspirasi
mengajar dari dua dosen idolanya yakni Dr. Kristiana
Haryanti, Dra., MSi. dan Sumbodo Prabowo, Drs., MSi.
“Mendapat pengajaran dan bimbingan dalam praktek
mayor dan tesis dari Bu Kristiana yang teliti dan detil
serta Pak Bowo yang ramah, sabar dan penuh
pengertian merupakan pengalaman yang paling
berkesan selama kuliah. Gaya mengajar dan
membimbing dari Suhantojo-Suhantojo yang saya
idolakan ini sudah mulai saya padukan dan terapkan
dalam pekerjaan saya di kampus saat ini”, tutur wanita
yang juga bekerja sebagai konsultan dan sekretaris
Unit Pelayanan Psikologi dan Bimbingan Konseling
(UPBK) FKIP Universitas Tadulako, Palu. (mbep)
TAK MENYANGKA MENJADI WISUDAWAN TERBAIK
(Alvita Ria Sanariyan)
Rasa tidak percaya ketika dihubungi oleh pihak Kronik
bahwa dirinya menjadi wisudawan terbaik. K. Alvita
Ria Sanariyan merupakan mahasiswi angkatan 2010
berhasil menjadi wisudawati terbaik dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Program Studi Manajemen
Unggulan. Gadis berkelahiran Semarang, 8 April 1993
merupakan salah satu wisudawati terbaik dari
alumnus SMA Sedes Sepientiae Semarang. Vita,
panggilan akrabnya meskipun kurang aktif dalam
kegiatan organisasi di kampus, namun kesibukannya
di luar kampus tidaklah sedikit. Kegiatan Vita sewaktu
masa kuliah di Unika selain perkuliahan adalah
mengadakan acara-acara seminar, acara welcome
party, serta acara outbond. Sedangkan organisasi
yang ditekuni di luar Unika adalah sebuah dance
group yang meng-entertaining pada acara-acara
pernikahan. Selain itu, gadis yang memiliki hobi baca
buku, menari dan menyanyi ini pernah menjadi
pembicara pada Konferensi Internasional yang
diadakan oleh Unika Soegijaparanata di kawasan
Candi Borobudur.
Judul skripsi yang berhasil diangkat oleh putri
pasangan Harijanto Budi P. dan Susana Herlienwati
dengan judul “Peningkatan Kualitas Pelayanan pada
Program Manajemen S1-S2 Unika Soegijapranata
dengan menggunakan metode Quality Function
Deployment”. Penelitian tak hanya bermanfaat bagi
kelulusan dirinya namun penelitiannya memberikan
0716 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI
baik.”
“Di Unika, banyak hal yang menyenangkan yang dapat
saya rasakan dalam perkuliahan. Dosen-dosen yang
ramah dan cakap dalam bidangnya, teman-teman yang
baik, serta rasa kekeluargaan yang sangat terasa di
Fakultas Sastra sangat membuat saya nyaman selama
berkuliah di Unika. Bagi saya, Unika merupakan salah
stau tempat perkuliahan yang memiliki lingkungan
yang cukup nyaman untuk kegiatan belajar mengajar.
Fasilitas yang diberikan serta kemampuan para dosen
yang dimiliki sangat menunjang dan membantu proses
belajar mahasiswa. Harapan saya untuk Unika, semoga
menjadi tempat belajar yang semakin baik, maju, dan
dikenal masyarakat secara luas.” Ujar mahasiswi
pemenang Juara II English Debate Competition 2011
Unika Soegijapranata ini. (ria)
MENULIS SKRIPSI ITU EXCITING
(Christian Pranoto)
Judul skripsi “Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi Akuntansi pada Home Industry Mie Lonceng
dengan Metodologi Model Driven (MDD) ” telah
berhasil menghantarkan Christian Pranoto sebagai
salah satu wisudawan terbaik dari Fakultas Ekonomi
dan Bisnis dengan indeks prestasi kumulatif 3,82.
Pria kelahiran Semarang, 23 desember 1992 ini
memilih judul skripsi tersebut karena dalam skripsinya
menjelaskan mengenai analisis dan rancangan sebuah
sistem informasi akuntansi yang berfungsi untuk
mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi
dalam proses bisnis sebuah manufaktur home
industry, khususnya yang masih menggunakan sistem
manual pada pencatatannya sehingga diharapkan
dengan adanya sistem akuntansi yang terintegrasi di
era komputerisasi saat ini dapat membantu proses
pencatatan pelaporan sehingga informasi keuangan
dapat dihasilkan dengan cepat,tepat, dan juga akurat.
Untuk pengaplikasian skripsinya, pria yang memiliki
hobby badminton ini, memilih para pelaku bisnis
manufaktur yang masih menggunakan sistem manual
dalam proses pencatatan akuntansi sebagai
sasarannya karena sistem informasi dan komputer
sudah bukan hal yang asing di kalangan masyarakat
indonesia.
“Pengalaman selama mengerjakan skripsi kalau boleh
saya ungkapkan dalam 1 kata yaitu : exciting. Karena
selama proses skripsi saya mengalami berbagai macam
perasaan yang campur aduk. Kadang semangat,
kadang lesu, kadang bahagia, kadang sedih juga.
Pokoknya proses pengerjaan skripsi benar-benar
merupakan pengalaman yang luar biasa dalam proses
belajar saya di unika”, tuturnya.
Pria yang pernah menjadi juara 1 paralel IPS SMA
Kebon Dalem (2010) ini mengaku semasa kuliah aktif
mengikuti banyak kegiatan organisasi, berikut adalah
kegiatan yang pernah dia ikuti selama kuliah :
1. Kelompok Studi Ekonomi Pasar Modal (KSEPM)
2. Kelompok Studi Ekonomi Pasar Berjangka (KSEPB)
3. Koperasi Mahasiswa (Kopma)
“Di mata saya, Unika merupakan salah satu
Universitas sekaligus keluarga besar yang luar biasa
buat saya. Di Unika, saya bertemu teman-teman yang
membantu saya untuk bisa berkembang menjadi
pribadi yang baik. Proses di unika menyenangkan,
dari segi materi pembelajaran sudah cukup baik dan
tidak terlalu membosankan, mayoritas dosennya juga
perhatian terhadap para mahasiswa. fasilitas di Unika
cukup baik. Namun, area parkirnya kurang tertata
dengan baik. Kalau siang susah cari parkir.
Harapannya, semoga Unika semakin maju,
berkembang, dan semakin sukses. Saran untuk Unika,
tetap mempertahankan segala hal positif dan
memperbaiki kekurangan-kekurangan yang ada di
Unika”. (ria)
10 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
output positif bagi Program Studi Manajemen S1-S2
dalam memberikan pelayanan kepada mahasiswanya.
Penelitian yang merangkum harapan dan keinginan
p a ra M a h a s i s w a M a n a j e m e n S 1 - S 2 d a n
mengkombinasikannya dengan kemampuan dari
Program Studi Manajemen S1-S2 sehingga
menghasilkan sebuah desain pelayanan yang dapat
dilakukan oleh Program Studi Manajemen S1-S2.
Menurutnya, skripsi merupakan suatu hal yang besar,
rumit, dan sangat menentukan. Dalam mengerjakan
skripsi, mencurahkan seluruh waktu dan pikiran untuk
berfokus menulis dan mendeskripsikan penemuan.
“Untuk proses penulisan skripsi dibutuhkan mental
dan kesiapan yang kuat. Terlebih jika tulisan yang kita
tulis dengan berdarah-darah disalahkan dan kita
harus terus melakukan revisi. Hal ini merupakan ujian
bagi ketekunan mahasiswa dimana mahasiswa harus
terus melakukan tulisan-revisi dan mengemukakan
ide-ide brilian secara terus menerus”, tutur Vita.
Namun dibantu dengan dosen pembimbing yang baik,
Vita berhasil menyelesaikan skripsi dengan baik dan
hasilnya sebanding dengan jerih payah yang telah
dilakukan.
Baginya, dunia perkuliahan sangat berbeda dengan
dunia sekolah semasa SMA dulu. Dunia perkuliahan
akan mendidik kita untuk lebih mandiri dan lebih giat
berjuang untuk memperoleh apa yang kita idamkan.
Selain itu, dunia perkuliahan mendidik kita untuk
dapat bersosialisasi dengan baik terhadap lingkungan
luar yang bukan dari lingkungan kita biasanya. “Di
dunia perkuliahan, kita membutuhkan effort yang
lebih terutama untuk menyelesaikan tugas-tugas yang
diberikan oleh para dosen yang 'bejibun' “, tutur Vita.
Semasa kuliah, Vita juga mengalami jatuh bangun.
Mulai dari persoalan tugas yang menumpuk, tuntutan
kegiatan seminar, hingga persoalan dengan teman
sekelas. “Namun dibalik itu semua, saya juga
mengalami berbagai hal menyenangkan bersama para
dosen dan teman-teman. Misalnya pada saat KKL,
Outbond, kepanitiaan dalam seminar, serta penelitian
dengan dosen.
Pandangannya mengenai Unika merupakan
Universitas yang menanamkan nilai-nilai Kristiani
dengan baik. Contohnya ketika kita memulai suatu
kegiatan, semuanya diawali dan diakhiri dengan
berdoa. Dengan tingginya nilai-nilai Kristiani yang
dijunjung tinggi oleh Unika menjadikan setiap insan
mahasiswa Unika memiliki moral yang lebih baik dan
lebih berbudi. Saran untuk Unika supaya dapat
m e n g u r a n g i p e n g g u n a a n k e r t a s d a n
menggantikannya dengan memanfaatkan website.
Sehingga setiap pengumuman, pengumpulan tugas
dll. dapat menggunakan website. (anggun)
BERJUANG MERINTIS ASA DI JALAN SETAPAK BARU
(Ascarya Nur Wicaksono)
Lelaki bernama lengkap Ascarya Nur Wicaksono telah
berhasil menyelesaikan masa studinya di bangku
perkuliahan. Pemuda kelahiran Semarang, 20
Desember 1990 ini menyelesaikan studi Fakultas
Hukum dengan IPK 3,5. Selain itu Ascarya dinobatkan
sebagai Wisudawan Terbaik dari Fakultas Hukum
untuk Yudisium periode ini. Pada mulanya Ascarya
tidak bercita-cita untuk berkecimpung di dunia politik
maupun hukum, karena cita-cita sebenarnya adalah
menjadi seorang dokter. Sudah dua kali mengikuti tes
masuk yang diselenggarakan salah satu Universitas
Negeri yang ada di Semarang, namun tidak lolos.
Meskipun begitu Arya-begitu dia akrab disapa-
bersyukur dengan apa yang telah dia capai sampai
sejauh ini. Meskipun cita-cita yang diimpikannya tidak
terwujud dan kandas, namun Arya tidak patah
semangat terlebih memacu dirinya untuk mengukir
prestasi lain yang sesuai dengan jurusan yang dia
ambil.
“Keluarga saya itu ada yang tentara dan ada juga yang
polisi, itu juga yang membuat saya akhirnya
mengambil ilmu hukum”. Tuturnya menceritakan apa
yang dia alami pada masa itu.
Tidak hanya memperoleh IPK yang baik, pemuda yang
pernah tinggal dan tumbuh besar di Papua selama 11
tahun ini juga sudah beberapa kali mengharumkan
nama UNIKA lewat kompetisi-kompetisi dan
perlombaan yang pernah diikutinya. Beberapa
perlombaan yang pernah diikuti antara lain, menjadi
peserta Lomba Debat Kementrian Hukum dan HAM
dan berhasil menyabet Juara II. Dinobatkan sebagai
Runner Up dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah MK se-
08 KRONIK EDISI 55/TH.XI16 DESEMBER 2013
Jateng DIY yang diselenggarakan oleh Mahkamah
Konstitusi. Arya juga pernah menjadi pembicara
dalam ASEAN Student Integrity Essay Competition
yang diselenggarakan berkat kerjasama antara UNIKA
Soegijapranata dengan TIRI dengan judul Inquiring the
Integrity of the Judge of Corruption Court in Granting
Free Verdict to the Accused. Tidak berhenti sampai
disitu, Dalam ASEAN Integrity Essay Competition
tersebut, Arya termasuk dalam 5 besar terbaik tingkat
ASEAN. Selain mengutamakan prestasi bidang
pendidikan, Arya juga memperhatikan tentang
masalah-masalah yang terjadi di lingkup sosial
sekitarnya. Terbukti dari kemauannya untuk
bergabung dalam sebuah komunitas “Smile for
Children”, sebuah komunitas yang memiliki visi misi
mulia dan menitikberatkan pada anak-anak penderita
cacat ganda.
Dengan judul skripsi “Integritas Hakim Pengadilan
Tindak Pidana Korupsi (Studi Integritas Hakim dalam
Memberikan Putusan Bebas Terdakwa Tindak Pidana
Korupsi di Pengadilan TIPIKOR” telah menghantarkan
Arya untuk meyelesaikan jenjang S1. Tetapi semua itu
tidak dikerjakannya tanpa hambatan, Arya merasa
kesulitan untuk mengumpulkan data ketika hendak
melakukan penelitian dengan alasan kode etik. Selain
itu dia juga di wajibkan untuk membagikan 150 angket
di 5 Universitas berbeda yang ada di Semarang,
diantaranya UNIKA, UNDIP, UNNES, UNTAG dan USM.
Saat ini rencananya yang terdekat adalah mulai meniti
karir dalam bidang yang sudah dipelajarinya selama 4
tahun ini sembari mengejar cita-cita yang lainnya yaitu
memperoleh Beasiswa S2 di Swedish Institut.
Suhantojo ingin sekali memperdalam ilmu mengenai
Human Right atau bisa disebut HAM namun tingkat
internasional. (joan)
WANITA JUGA PUNYA KESEMPATAN YANG SAMA
(Aninda Oktavia Fredy)
Siapa yang tak menginginkan gelar kelulusan dengan
predikat wisudawan terbaik? Tentu saja semua
mahasiswa mengidamkannya, demikian juga dengan
Aninda Oktavia Fredy.
Mahasiswi kelahiran Semarang, 7 Oktober 1990 ini
telah berhasil menyusun skripsi yang berjudul “A
Study of Margaret Thatcher's Struggle Against Women
Stereotype and Oppression as Seen in Phyllida Llyod
(2012) The Iron Lady” yang telah menghantarkan
dirinya menjadi salah satu wisudawan terbaik dengan
Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,73
Di dalam skripsinya, mahasiswi Fakultas Sastra
Program Studi Sastra Inggris ini menerangkan
mengenai sebuah film berjudul The Iron Lady. Film
.
drama dokumenter ini menceritakan perjalanan
hidup Margaret Thatcher. Thatcher memperjuangkan
mimpinya sebagai politisi wanita pertama di Inggris.
Stereotip dan tekanan serta perjuangan yang
dilakukan oleh tokoh wanita dalam film ini merupakan
unsur utama teori feminism yang kemudian
diterangkan dan diuraikan secara terperinci
ketidakadilan terhadap wanita dan perjuangan yang
dilakukan untuk melawan keadaan pada waktu itu.
“Untuk mengaplikasikan skripsi saya, mengingat
Indonesia adalah negara yang menganut sistem
patrilinial dimana pria selalu mendapat kesempatan
yang besar untuk berpartisipasi dalam berbagai hal.
Sebaliknya, wanita kurang mendapat kesempatan dan
apresiasi dalam menunjukkan potensi yang
dimilikinya. Jadi saya berharap, dengan adanya skripsi
ini wanita semakin dipertimbangkan dan dilibatkan
dalam berbagai hal (memiliki hak dan kesempatan
yang sama dengan pria)” tutur mahasiswi yang
memiliki hobby menari ini.
Mahasiswi yang selama kuliah aktif mengikuti
kegiatan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) & SENAT
Mahasiswa Fakultas Sastra ini menambahkan, “Dalam
proses penyelesaian skripsinya kali ini saya merasakan
ada warna tersendiri dalam hidup saya. Mulai dari
menentukan judul dan teori, mencari sumber,
menganalisa data, dan memberikan interpretasi saya
terhadap studi yang saya buat, sampai pada sidang
akhir, semuanya sangat berkesan untuk saya pribadi.
Suka duka tentu saja selalu menjadi bagian dalam tiap
fase yang saya lalui dalam pengerjaan skripsi ini.
Revisi, mengganti sumber, dan melakukan
interpretasi ulang, tentu ketiga hal itu yang paling
membuat saya frustasi. Tapi, dengan bantuan dosen
pembimbing yang cukup baik dan informatif, saya
dapat menyelesaikan skripsi saya dengan hasil yang
0916 DESEMBER 2013KRONIK EDISI 55/TH.XI