upaya guru kelas dalam membentuk karakter …

97
UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER SOPAN SANTUN SISWA KELAS II DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA JAMBI SKRIPSI SARIFAH INAYAH TPG.151726 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER

SOPAN SANTUN SISWA KELAS II

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

KOTA JAMBI

SKRIPSI

SARIFAH INAYAH

TPG.151726

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 2: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER

SOPAN SANTUN SISWA KELAS II

DI MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI

KOTA JAMBI

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

SARIFAH INAYAH

TPG.151726

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI

2019

Page 3: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

ii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 4: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

iii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 5: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

iv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 6: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

v

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 7: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

vi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan buat orang tuaku tercinta.

Ayahanda Said Muhammad Ali (Alm.) dan ibunda Istiqomah

dan juga kepada Datukku tercinta R.A Rachman Mahmud

yang selalu mendo’akan dan menyayangiku dengan tulus

ikhlas, sehingga aku dapat menyelesaikan perkuliahan ini

dengan baik. Serta ku persembahkan buat kakak dan adikku

tercinta.

Tak lupa pula pada teman-temanku seperjuangan

khususnya Slamet Subagja, Wahyu Agustin dan Rika Nurul

Apriyanti yang telah memberikan dorongan baik moril

maupun materil hingga terlaksananya penulisan skripsi ini.

Semoga keikhlasan dan dukungan mereka menumbuhkan

semangat ku untuk terus maju. Semoga pengorbanan dan

cinta kasih yang telah diberikan membuahkan rahmat dan

berkah dari Allah SWT. Amin.

Page 8: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

vii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

MOTO

نا.… (38البقرة ....(وقولوا للناس حس

Artinya: serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. ( QS. Al Baqarah

83)

Page 9: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

viii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maham „Alim

yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya hingga

skripsi ini dapat dirampungkan. Shalawat dan salam atas Nabi Muhammad SAW

pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

akademik guna mendapat gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis menyadari sepenuhnya

bahwa penyelasaian skripsi ini banyak melibatkan pihak yang telah memberikan

motivasi, baik moril maupun materil. Untuk itu, melalui kolom ini Penulis ingin

menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada:

1. Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

2. Dr. Armida, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

3. Dr. Mahluddin, M.Pd.I selaku Ketua program studi Pendidikan Guru

Madrasah Ibtidaiyah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

4. Dr. Minnah El Widdah, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing I dan Aris Dwi

Nugroho, M.Pd.I selaku Pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan

mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan Penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Suyanto, S.Pd.I selaku Kepala Madrasah MIN Kota Jambi yang

memberikan izin kepada Penulis dalam menguji coba yang Penulis hasilkan

dalam skripsi ini.

6. Sahabat-sahabat mahasiswa seperjuangan senasib sepenanggungan yang

telah menjadi partner diskusi dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 10: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

ix

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

Page 11: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

x

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRAK

Nama : Sarifah Inayah

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Upaya guru kelas dalam pembentukan karakter sopan santun siswa

kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Tujuan penelitian ini adalah

mendeskripsikan hambatan yang dihadapi guru dalam pembentukan karakter sopan

santun, mendeskripsikan solusi dalam mengtasi hambatan tersebut, dan

mendeskripsikan upaya guru kelas dalam pembentukankarakter sopan santun siswa

kelas dua. Penelitian ini dilakukan di MIN Kota Jambi. Teknik pengumpulan data

yang digunakan Observasi, wawancara, dokumentasi. Hasil penelitian ini adalah .

3) Upaya yang dilakukan guru kelas dua MIN Kota Jambi dalam pembentukan

karakter sopan santun adalah memberi pengertian untuk selalu menghargai orang

yang lebih tua, menegur anak yang berbicara tidak sopan, memberi contoh tindakan

sopan santun, kepada siswa sebelum pelajaran dimulai.2) hambatanyang dihadapi

guru dalam pembutan karakter adala kurang rasa percaya diri pada siswa,

kurangnya perhatian dari orang tua dan guru harus lebih sabar dalam menghadapai

siswa 3) Solusi yang dilakukan guru kelas yaitu mengajari anak dengan penuh

kasih sayang dan perhatian karena sebagai guru sudah sewajarnya menjadi contoh

yang baik bagi siswanya.

Kata Kunci:Karakter, Sopan santun, dan siswa.

Page 12: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

ABSTRACT

Name : Sarifah Inayah

Departement : Islamic Primary Education

Title : The effortsof class teachers in forming the character of class II

manners in the Jambi City Islamic School

This research is a qualitative research. The purpose of this study is to describe the

obstacles faced by teachers in the formation of good manners, describe the

solutions to overcome these obstacles, and describe the efforts of class teachers in

the formation of the character of second-class manners. . This research was

conducted at MIN Jambi City. Data collection techniques used are observation,

interviews, documentation. The results of this study are 1) The efforts made by the

second grade teacher of MIN Jambi city in forming the character of manners are to

give an understanding to always respect older people, reprimand children who

speak disrespectfully, give examples of manners, to students before the lesson

begins. 2) the obstacles faced by teachers in character building are lack of

confidence in students, lack of attention from parents and teachers must be more

patient in facing students. 3) The solution made by classroom teachers is to teach

children with love and attention because as a teacher it is naturally a good example

for their students.

Keywords: character, Politeness, Students

Page 13: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

NOTA DINAS ........................................................................................................ ii

PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI ..................................................... iv

PERSEMBAHAN .................................................................................................. v

MOTTO ................................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

ABTRAK ............................................................................................................... ix

ABSTRACT ............................................................................................................ x

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPRAN ......................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah............................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ........................................................................................... 5

C. Rumusan Masalah ........................................................................................ 5

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian ................................................................ 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Upaya Guru Kelas ...................................................................................... 8

B. Karakter Sopan Santun ............................................................................. 13

C. Study Relevan ........................................................................................... 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian ............................................................. 26

B. Setting dan Subjek Penelitian ................................................................... 26

C. Sampling Penelitian ................................................................................... 27

D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................... 29

E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 30

Page 14: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xiii

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

F. Teknik Analisis Data .................................................................................. 32

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................ 34

H. Jadwal Penelitian ....................................................................................... 34

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum .......................................................................................... 36

B. Temuan Khusus Dan Pembahasan ............................................................. 51

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ................................................................................................ 56

B. Saran .......................................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 15: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xiv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Pergantian Nama MIN Kota Jambi ................................................... 35

Tabel 4.2 Nama-NamaKepala Sekolah MIN Kota Jambi ................................. 35

Tabel 4.3 Daftar Nama-Nama Guru dan Pegawai MIN Kota Jambi ................ 39

Tabel 4.4 Jadwal Imam Sholat Zhuur ............................................................... 41

Tabel 4.5 Jadwal Pengawas dan Pengatur Anak Pada Sholat Zhuhur .............. 41

Tabel 4.6 Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler ...................................................... 42

Tabel 4.7 Jumlah Siswa MIN Kota Jambi 5 Tahun Terakhir ........................... 43

Tabel 4.8 Daftar KeadaanSiswa MIN Kota Jambi Tahun 2018-2019 .............. 44

Tabel 4.9 Kepemilikan Tanah .......................................................................... 45

Tabel 4.10 Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran ............................... 45

Tabel 4.11 Jumlah dan Kondisi Bangunan ......................................................... 46

Tabel 4.12 Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya ....................................... 48

Page 16: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xv

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Struktur Organisasi MIN Kota Jambi .......................................... 38

Page 17: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

xvi

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Pedoman Wawancara

Lampiran 2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah

Lampiran 3 Hasil Wawancara Guru Kelas II

Lampiran 4 Hasil Wawancara Siswa

Lampiran 5 Daftar Informan

Lampiran 6 Dokumentasi penelitian

Lampiran 7 Lembar Konsultasi

Lampiran 8 Daftar Riwayat Hidup

Page 18: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

1

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam dunia pendidikan saat ini pendidikan karakter tidaklah menjadi

sesuatu yang baru dalam dunia pendidikan di Indonesia. Pendidikan merupakan

upaya menumbuhkan budi pekerti (karakter), pikiran dan tubuh anak. Ketigannya

tidak boleh dipisahkan, agar anak dapat tumbuh dengan sempurna. Pengakuan

akan akhlak Nabi yang sangat agung bukan hanya dari manusia, tetapi dari Allah

Swt. Firman Allah dalam Al Qur‟an yang berbunyi:

ك لعلى خلق عظي ه وا

Artinya: “Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti Yang agung”.

QS. Al-Qalam [68]:4

Rasulullah Saw adalah sebaik-baiknya manusia yang memiliki budi

pekerti paling mulia. Karena keluhuran akhlak dan budi itulah Allah Swt

menjadikannya sebagai teladan yang baik bagi umat manusia, khususnya bagi

umat islam.

Allah Swt berfirman :

و رسول ف لك كن لقد نة أسوة الل جور ي كن لمن حس وم وال الل

ر وذل الآخر لثيرا الل

Artinya: “Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang

baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan

(kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut nama Allah”. (QS. AL-Ahzab

[33]:21)

Page 19: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

2

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Ayat di atas memerintahkan manusia untuk senantiasa meneladani akhlak

Rasulullah SAW karena akan datang syafa‟ at di hari kiamat sebagai bentuk

pertolongan.

Pendidikan karakter merupakan bagian terpenting yang tidak boleh

dipisahkan dalam isi pendidikan. Salah satu bapak pendiri bangsa, presiden

pertama Republik Indonesia, Bung Karno, bahkan menegaskan:

Bangsa ini harus dibangun dengan mendahulukan pembangunan karakter

(character building) karena character building inilah yang akan membuat

bangsa indonesia menjadi bangsa yang besar, maju dan jaya, serta

bermartabat. Di Indonesia pelaksanaan pendidikan karakter saat ini

memang dirasakan mendesak. Gambaran situasi masyarakat bahkan situasi

dunia pendidikan di Indonesia menjadi motivasi pokok implementasi

pendidikan karakter di Indonesia. (Samani dan Hariyanto, 2011, hal. 6)

Pembentukan karakter juga menjadi fungsi utama dari pendidikan

nasional. Hal ini telah tercantum dalam Undang-Undang No.23 Tahun 2003

Tentang Sistem Pendidikan nasional pada Bab 2 Pasal 3, yang menyebutkan

bahwa:

Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk karakter serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan pendidikan nasional

bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi

manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia,sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Pendidikan karakter merupakan usaha menanamkan kebiasaan yang baik

(habituation). Sehingga peserta didik mampu bersikap dan bertindak berdasarkan

nilai-nilai yang telah menjadi kepribadiannya. Pendidikan karakter diperlukan

agar setiap individu menjadi lebih baik, menjadi warga masyarakat yang lebih

baik, dan menjadi warga negara yang lebih baik. Dalam rangka

menumbuhkembangkan generasi muda yang lebih baik inilah, pendidikan karakter

memegang peran sangat penting, disamping berlangsung di rumah, dan

Page 20: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

3

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

masyarakat. Dalam hal ini guru berperan penting untuk meningkatkan pendidikan

karakter di sekolah.

Guru adalah orang yang bertanggung jawab mencerdaskan kehidupan anak

didik, untuk itulah guru dengan penuh dedikasi dan loyalitas berusaha

membimbing dan membina anak didik agar di masa mendatang menjadi orang

yang berguna bagi nusa dan bangsa. Karena besarnya tanggung jawab guru

terhadap anak didiknya setiap hari guru meluangkan waktu demi kepentingan

anak didiknya meskipun suatu ketika ada anak didiknya yang berbuat kurang

sopan kepada orang lain, bahkan dengan sabar dan bijaksana guru memberikan

nasihat bagaimana bertingkah laku yang sopan pada orang lain (Hawi, 2013, hal.

12)

Membina karakter bukan terjadi secara serta merta, akan tetapi terbentuk

melalui proses kehidupan yang panjang. Oleh karena itu, factor yang ikut serta

dalam upaya membentuk karakter tersebut, seperti factor lingkungan keluarga,

masyarakat dan sekolah. Lingkungan keluarga dan masyarakat saja tidak cukup

untuk membentuk pribadi siswa/anak, karena sebagian kegiatan peserta didik

dalam kesehariannya banyak dihabiskan di lingkungan sekolah. Dalam hal ini

guru sebagai pendidik memiliki tugas yang besar terhadap perkembangan karakter

peserta didik.

Dalam memberikan pembinaan akhlak kepada para siswa diperlukan

kerjasama dari seluruh warga sekolah, seperti adanya kerjasama antara kepala

sekolah Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi dengan semua guru, baik guru

akidah akhlak dan wali kelas. Dengan adanya kerja sama dari seluruh warga

sekolah, maka pembinaan akhlak kepada siswa dapat berjalan dengan baik dan

dapat meminimalisir kenakalan siswa.

Upaya guru kelas sangatlah penting dalam memperbaiki akhlak siswa,

guna menyiapkan dan mengembangkan sumber daya manusia untuk

mensejahterakan masyarakat, kemajuan negara dan bangsa. Disamping itu guru

juga dituntut untuk profesionalisme dalam membentuk akhlak siswa contohnya

Page 21: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

4

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

dalam membentuk akhlak siswa untuk selalu sopan santun dengan siapapun dan

untuk selalu mentaati peraturan sekolah yang telah dibuat oleh pihak sekolah.

dalam lingkungan masyarakat pun banyak anak yang bertingkah laku mengikuti

perkembangan zaman dan kehilangan sopan santunnya terhadap orang yang lebih

tua. banyak anak yang tidak memperhatikan tata krama atau sopan santun. hal ini

terbukti oleh cara bersikap dengan orang secara kurang baik, cara tutur kata yang

kurang baik dan

cara berperilaku yang tidak semestinya di lakukan oleh usia seperti

melihat dari kenyataan zaman sekarang orang tua dan guru berperan penting untuk

membentuk karakter sopan santun pada anak. terlebih seorang guru yang menjadi

panutan di sekolah.

Berkaitan dengan pembentukan karakter, dalam penelitian ini penulis

mengambil lokasi di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi,dengan pertimbahan

bahwa MIN Kota Jambi ini merupakan lembaga pendidikan negeri yang telah

berakreditasi A. dan memiliki prestasi akademik dan non akademik yang baik,

serta berusaha tetap mencetak siswa yang berakhlak baik. Berdasarkan hasil

observasi penduhuluan yang telah dilakukan, bahwa di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Kota Jambi untuk pembentukan karakter juga dengan melalui

pembelajaran sejak kelas I sampai kelas VI. Ini terbukti bahwa sekolah telah

berusaha membentuk karakter yang baik pada siswa-siswi nya melalui berbagai

cara yaitu melalui pembelajaran di kelas.

Hal ini sesuai dengan salah satu misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota

Jambi yaitu” Mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia.” Diharapkan siswa

mampu berakhlak mulia terutama dalam sopan santu sesuai dengan apa yang

diajarkan dalam pembelajaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Namun dari

hasil observasi yang telah peniliti lakukan, peneliti melihat masih adanya

beberapa siswa yang kurang memiliki sopan santun. Ada beberapa contoh kasus

yang peneliti temukan diantaranya ketika siswa telah selesai membaca doa pulang

ada beberapa siswa langsung berlari keluar tanpa mecium tangan gurunya terlebih

Page 22: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

5

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

dahulu, ketika berada diluar kelas,ada siswa tidak menyalami guru yang berada di

lingkungan sekolah, ada beberapa siswa yang berbicara tidak sopan dan

bertengkar dengan teman sebayanya di kelas.

dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk penelitian

lebih lanjut tentang Upaya Guru dalam pembentukan karakter. Oleh karena itu,

peneliti tertarik untuk mengambil judul “UPAYA GURU KELAS DALAM

MEMBENTUK KARAKTER SOPAN SANTUN SISWA KELAS II DI

MADRASAH IBTIDAIYAH NEGERI KOTA JAMBI”

B. Fokus Penelitian

Mengingat begitu luasnya pendidikan karakter maka peneliti membahas

masalah pendidikan karakter sopan santun. Fokus permasalahan ini digunakan

agar penelitian tidak menyimpang dari tujuan semula. Adapun fokus

permasalahan dalam penelitian ini adalah peran guru kelas dalam pembentukan

karakter sopan santun siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah penelitian, maka penulis merumuskan

masalah sebaagai berikut:

1. Bagaimana upaya guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun

siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri Kota Jambi?

2. Apa saja hambatan Guru Kelas dalam membentuk Karakter Sopan

Santun Siswa Kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi?

3. Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala dalam membentuk

karakter sopan santun siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri

Kota Jambi?

D. Tujuan dan kegunaan penelitian

1. Tujuan penelitian

Mengingat tujuan merupakan arah dari suatu kegiatan, maka harus

ditetapkan lebih dahulu agar kegiatan ini dapat mencapai hasil yang

Page 23: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

6

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

diharapkan atau berjalan dengan baik dan terarah. Tujuan dari penelitian ini

adalah:

a. Untuk mendeskripsikan upaya guru kelas dalam membentuk karakter

sopan santun siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri Kota Jambi.

b. Untuk mendesripsikan kendala guru kelas dalam membentuk karakter

sopan santun siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri Kota Jambi.

c. Untuk mendeskripsikan solusi dalam menghadapi hambatan guru

kelas dalam membentuk karakter sopan santun siswa kelas II di

madrasah ibtidaiyah negeri Kota Jambi.

2. Kegunaan penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

a. Manfaat teoritis; hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

wawasan dan pengetahuan mengenai upaya guru kelas dalam

membangun karakter sopan santun dan kegiatan guru kelas dalam

membentuk karakter sopan santun.

b. Manfaat praktis;

1) Bagi Sekolah

Memberikan gambaran keberhasilan guru kelas II dalam pembentukan

karakter Sopan santun di MIN Kota Jambi.

2) Bagi siswa

Dengan adanya upaya guru kelas II di MIN Kota Jambi diharapkan

siswa memiliki karakter yang baik dan santun sehingga dapat

menerapkan dalam kehidupan sehari hari baik dalam lingkungan

keluarga, lingkungan madrasah, maupun masyarakat.

Page 24: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

7

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

3) Bagi Guru

Sebagai sumber tambahan wawasan dan intropeksi sudah sampai sejauh

mana peran guru dalam pembentukan karakter bagi siswanya

dilingkungan madrasah maupun luar madrasah.

4) Bagi peneliti lain

Hasil peneitian ini dapat digunakan sebagai salah satu sumber informasi

terkait upaya guru kelas dalam pembentukan karakter Sopan Santun.

Page 25: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

8

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Upaya guru kelas

1. Pengertian upaya

Menurut Tim Penyusun Departemen Pendidikan Nasional, upaya

adalah usaha, akal atau ikhtiar untuk mencapai suatu maksud, memecahkan

persoalan, mencari jalan keluar, dan sebagainya. maka upaya adalah suatu

usaha yang dilakukan dengan maksud tertentu agar semua permasalahan yang

ada dapat terselesaikan dengan baik dan dapat mencapai tujuan yang

diharapkan.(Novitasari, 2014, hal.5).

Dalam hal ini, upaya guru kelas dalam pembentukan karakter siswa

adalah peranan seorang guru membentuk karakter siswa dengan suatu kegiatan

secara terus menerus yang dilakukan oleh para pendidik terhadap peserta didik

di MIN Kota Jambi sebagai upaya pembentukan karakter sopan santun siswa

sejak usia MI/ SD, sehingga output yang dihasilkan dari peranan guru tidak

lain terinternalisasinya nilai-nilai karakter terhadap diri peserta didik sehingga

memunculkan sikap dan perilaku yang berkarakter mulia.

2. Pengertian Guru Kelas

Menurut Moh. Uzer Usman guru adalah jabatan atau profesi yang

memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Pekerjaan ini bisa dilakukan oleh

orang yang tidak memiliki keahlian untuk melakukan kegiatan atau pekerjaan

sebagai guru. Karena, guru sebagai salah satu komponen di sekolah menempati

profesi yang memainkan peranan penting dalam proses belajar mengajar.

Kunci keberhasilan sekolah dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah ada

di tangan guru.

Guru adalah bagian dari masyarakat yang mempunyai tugas unik.

Masyarakat itu berkembang, berubah mengalami kemajuan dan pembaruan.

Page 26: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

9

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Masyarakat dinamis menghendaki perubahan dan pembaruan untuk mencapai

taraf hidup yang lebih baik, untuk mencapai harkat kemanusiaan yang lebih

tinggi dari keadaan dan statusnya dibuktikan oleh sejarah, hanya dapat dicapai

melalui pendidikan.(Mujtahid, 2011, hal. 34-35).

Pengertian kelas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah ruang

tempat belajar di sekolah.(Alwi dkk, 2003, hal. 529-530). Kelas merupakan

tempat utama proses terjadinya pendidikan secara nyata di sekolah. Di kelas

tersebut, saling berinteraksi satu sama lain dalam mempelajari dan mendalami

berbagai macam ilmu pengetahuan.(Koesoema A, 2012, hal.105)

Dengan demikian maka, guru kelas adalah orang yang mempunyai

keahlian khusus sebagai guru selain mengajar juga bertugas membantu kepala

sekolah untuk mencapai tujuan sekolah tersebut.

3. Tugas dan Fungsi Guru Kelas

Daoed Yoesoef, menyatakan bahwa seorang guru mempunyai tiga

tugas pokok yaitu tugas profesional, tugas manusiawi, dan tugas

kemasyarakatan. tugas tugas profesional dari seorang guru yaitu meneruskan

atau transmisi ilmu pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai lain yang sejenis

yang belum diketahui peserta didik. Tugas manusiawi adalah tugas-tugas

membantu peserta didik agar dapat memenuhi tugas tugas utama dan manusia

kelak dengan sebaik-baiknya.dan tugas kemasyarakatan merupakan

konsekuensi guru sebagai warga Negara yang baik, turut mengemban dan

melaksanakan Pancasila dan UUD 1945.(Daryanto dan Surayatri,2013, hal. 13)

Fungsi guru kelas yaitu:

a. Pengelola kelas.

b. Mengenal dan memahami situasi kelasnya.

c. Menyelenggarakan Administrasi kelas.

d. Memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh

baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Page 27: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

10

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

e. Memantapkan siswa di kelasnya, dalam melaksanakan tata krama,

sopan santun, tat tertib baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Selain tugas guru kelas di atas, guru kelas juga mempunyai tugas untuk

melihat segala sesuatu yang terjadi dalam kelas untuk membantu proses

perkembangan siswa.(Wiyani,2013,hal.164)

4. Peranan Guru Kelas

Dalam UU No. 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen bab 1 pasal 1,

dijelaskan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan

mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usia dini jalur pendidikan formal,

pendidikan dasar dan pendidikan menengah.(Mujtahid,2011,hal.44)

Jadi yang dimaksud peran guru kelas dalam pelaksanaan pembentukan

karakter siswa di SD/ MI adalah seperangkat sikap yang dimiliki oleh guru

yang meliputi mendidik, mengajar, membimbing, melatih, dan mengevaluasi.

(Wiyani,2013,hal.163) Berikut penjabaran peran guru kelas.

a. Guru sebagai pendidik

Sebagai pendidik guru merupakan teladan panutan, dan tokoh yang

akan diidentifikasikanoleh peserta didik. Kedudukan sebagai pendidik

menuntut guru untuk membekali diri dengan pribadi yang berkualitas

berupa tanggung jawab, kewibawaan, kemandirian, dan kedisiplinan.

Guru harus berdisiplin dalam menaati semua peraturan dan

ketentuan perundangan serta tata tertib dan kode etik jabatan

guru.(Supardi,2013,hal.92) Pendidik merupakan tenaga profesional yang

bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai

hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, dan pelatihan, serta

melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat.

Page 28: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

11

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Muchtar Buchori memberikan penjelasan bahwa yang dimaksud

dengan mendidik adalah proses kegiatan untuk menembangkan tiga hal,

yaitu pandangan hidup, sikap hidup, dan keterampilan hidup pada diri

seseorang atau sekelompok orang.(Mujtahid, 2011,hal.44-45)

b. Guru sebagai pengajar

Peran guru sebagai pengajar, seiring dengan kemajuan

perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi lebih menuntut

guru berperan sebagai fasilitator dan mediator pembelajaran yang menuntut

guru merancang kegiatan pembelajaran.(Supardi, 2013,hal.93)

Dengan demikian, guru sebagai pengajar mempunyai tanggung

jawab untuk merancang dan mendesain pembelajaran, menyusun silabus,

membuat rencana pelaksanaan pembelajaran, melakukan pengembangan

materi ajar, mencari dan membuat sumber dan media pembelajaran, serta

memilih pendekatan dan strategi pembelajaran yang efektif dan

efisien.(Mujtahid,2011,hal.47-50)

c. Guru sebagai pembimbing

Sebagai pembimbing guru mendampingi dan memberikan arahan

kepada siswa berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan pada diri

siswa baik meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dan guru

dituntut untuk melaksanakan hal-hal sebagai berikut: Pertama, guru harus

membuat perencanaan pembelajaran sesuai dengan tujuan dan kompetensi

yang hendak dicapai; kedua, guru harus melibatkan siswa secara aktif

dalam kegiatan pembelajaran baik aspek fisik maupun mental; ketiga, guru

harus melakukan kegiatan belajar secara bermakna kepada siswa; keempat,

guru harus melakukan kegiatan penilaian secara terus menerus dan bukan

parsial dalam rangka mengetahui tingkat pencapaian kompetensi peserta

didik.(Supardi, 2013,hal.94)

Page 29: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

12

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

d. Guru sebagai pelatih

Guru harus bertindak sebagai tenaga pelatih, karena pendidikan dan

pengajaran memerlukan bantuan latihan keterampilan baik intelektual,

sikap dan motorik. agar dapat berpikir kritis, berperilaku sopan, dan

menguasai keterampilan, peserta didik harus mengalami banyak latihan

yang teratur dan konsisten. Tanpa latihan, peserta didik tidak akan mungkin

mahir dalam berbagai keterampilan, kematangan dan keahlian yang

dibutuhkan. sebagai pelatih, guru mampu menunjukkan perhatian pada

semua peserta didik dan memahami kesulitan-kesulitan yang sering mereka

hadapi. Guru suka melatih siswa untuk berbuat, berpikir, berwatak baik,

serta mampu mengantarkan mereka menjadi generasi masa depan dengan

cara memberikan kepada mereka sesuatu yang paling berharga, yaitu nilai-

nilai keunggulan, keahlian, dan keterampilan hidup.(Mujtahid, 2011,hal.50-

51).

e. Guru sebagai evaluator

Guru sebagai evaluator dituntut untuk menjadi seorang evaluator

yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyentuh aspek

ekstrinsik. Guru tidak hanya menilai produk (hasil pengajaran), tetapi juga

menilai proses (jalannya pengajaran). Dari kedua kegiatan ini akan

mendapatkan umpan balik (feedback) tentang pelaksanaan interaksi

edukatif yang telah dilakukan.

Berkaitan dengan ini maka sebenarnya guru memiliki peranan yang

unik dan sangat kompleks di dalam proses belajar mengajar, usahanya

mengantarkan anak didiknya ke taraf yang dicita-citakan.(Supardi,

2013,hal.100-101)

Ketika guru harus membentuk siswa agar berkarakter kuat, guru itu

sendiri sudah memilikinya, sehingga siswa dapat meneladani perilaku,

sikap, dan etika guru yang dapat diamati dan dilihat siswa dalam kehidupan

sehari-hari. Guru yang berkarakter adalah guru yang memiliki nilai dan

Page 30: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

13

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

keyakinan yang dilandasi hakikat dan tujuan pendidikan serta digunakan

sebagai kekuatan moral dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Oleh karena itu, ketika guru kelas harus membentuk siswa agar

berkarakter sopan santun, guru kelas itu sendiri sudah memilikinya,

sehingga peserta didik dapat meneladani perilaku, sikap, dan etika guru

yang dapat diamati dan dilihat peserta didik dalam kehidupan sehari-hari.

Guru kelas yang berkarakter adalah guru yang memiliki nilai dan

keyakinan yang dilandasi hakikat dan tujuan pendidikan serta digunakan

sebagai kekuatan moral dalam menjalankan tugasnya sebagai pendidik.

Oleh karena itu, guru yang berkarakter kuat memiliki kemampuan

mengajar, dan juga dapat menjadi teladan bagi siswanya. Jadi dalam

membentuk siswa yang berkarakter kuat dan positif, guru haruslah

memiliki karakter yang kuat pula.

B. Karakter sopan santun

1. Pengertian karakter

Pengertian karakter menurut Pusat Bahasa Depdiknas adalah “bawaan,

hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat,

temperamen, watak”. Adapun karakter adalah berkepribadian, berperilaku,

bersifat, bertabiat, dan berwatak”. Sebagian menyebutkan karakter sebagai

penilaian subjektif terhadap kualitas moral dan mental, sementara yang lainnya

menyebutkan karakter sebagai penilaian subjektif terhadap mental saja,

sehingga upaya mengubah atau membentuk karakter hanya berkaitan dengan

stimulasi terhadap intelektual seseorang.(Zubaedi, 2011,hal,13)

Menurut Darmiyati Zuchdi, dalam buku (Adisusilo, 2011,hal.77)

memaknai karakter sebagai seperangkat sifat-sifat yang selalu dikagumi

sebagai tanda-tana kebaikan, kebijakan, dan kematangan seseorang. Lebih

lanjut dikatakan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah mengajarkan nilai-

nilai tradisional tertentu, nilia-nilai yang diterima secara luas sebagai landasan

perilaku yang baik dan bertanggung jawab. hal teresbut dimaksudkan untuk

Page 31: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

14

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

menumbuhkan rasa hormat, tanggun jwab, rasa kasihan, disiplin, loyalitas,

keberanian, toleransi, keterbukaan, etos kerja, dan kecintaan pada Tuhan dalam

diri seseorang dilihat dari tujuan pendidikan karakter, yaitu penanaman

seperangkat nilai-nilai maka penidikan karakter dan pendidikan nilai pada

dasarnya sama. Jadi pendidikan karakter pada dasarnya pendidikan nilai, yaitu

penanaman nilai-nilai agar menjadi sifat pada diri seseorang dan karenanya

mewarnai kepribadian atau karakter seseorang.

Dalam pandangan Islam karakter diartikan sebagai akhlak. karakter

atau akhlak dipahami sebagai kebiasaan kehendak. yang berarti, bahwa

kehendak itu bila membiasakan suatu ucapan maupun perbuatan maka

kebiasaan itu disebut akhlak. (Ahmat amin, 1975,hal.62)

Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang

melibatkn aspek pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan

(action). pada setiap jenjang sekolah dapat melakukan proses pendidikan

karakter salah satunya dengan melakukan pembisaan. Salah satu aspek

pembentukan karakter anak didik adalah sikap sopan santun. Menurut Thomas

Lickona, tanpa ketiga aspek ini, pendidikan karakter tidak akan efektif. Jadi,

yang diperlukan dalam pendidikan karakter tidak cukup dengan pengetahuan

lantas melakukan tindakan yang sesuai dengan pengetahuannya saja. Karena

pendidikan karakter terkait erat dengan nilai dan norma. Maka, harus juga

melibatkan aspek perasaan.( Akhmad Muhaimin Azzet, 2013,hal.27)

Didalam dunia pendidikan, karakter dan sopan santun merupakan dua

komponen yang sangat penting bagi peserta didik, pendidikan karakter

mengajarkan nilai-nilai yang diterima secara luas salah satunya sopan santun

begitupun sebaliknya sopan santun membutuhkan pendidikan karakter

sehingga peserta didik dapat menerapkan nilai-nilai sopan santun baik itu di

sekolah, dirumah maupun dilingkungan masyarakat.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa karakter

adalah sesuatu yang terdapat pada individu yang menjadi ciri khas kepribadian

Page 32: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

15

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

individu yang berbeda dengan orang lain berupa sikap, pikiran, dan tindakan.

Ciri khas tiap individu tersebut berguna untuk hidup dan bekerja sama, baik

dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa dan negara.

2. Unsur-unsur karakter

Ada beberapa unsur dimensi manusia secara psikologis dan sosiologis

yang layak untuk di bahas dalam kaitannya dengan terbentuknya karakter pada

manusia. Unsur-unsur ini kadang menunjukkan bagaimana karakter seseorang.

Unsur tersebut antara lain:

a. Sikap

Sikap seseorang akan dilihat orang lain dan orang bisa menilai

bagaimanakah karakter seseorang tersebut. Sikap seseorang biasanya

merupakan ceminan karakter seseorang tersebut. Terus saja tidak

sepenuhnya benar, tetapi dalam hal tertentu sikap seseorang terhadap

sesuatu yang ada dihadapannya, biasanya menunjukkan bagaimana

karakternya. Bahkan, para psikolog banyak mengembangkan prubahan diri

menju sukses melalui perubahan sikap. Keith harrel mengatakan, “attitude is

everything”(sikap adalah segalanya) yang menjadi sebuah judul bukunya

(Mu‟in, 2016,hal.168).

Menurut harrel, sikap yang anda bawakan membawakan sesuatu

yang sungguh berarti dalam hidup anda. Sikap dapat menjadi alat untu

tindakan yang positif. Atau, dapat menjadi racun yang melumpuhkan

kemampuan anda untuk mencapai kepenuhan potensi anda.sikap

menentukan apakah anda berada diatasnya (hidup) ataukah didalamnya.

Sikap merupakan konsep yang cukup penting, sering didiskusikan,

dan menjadi kajian penting dalam ilmu sosial. Dengan mempelajari sikap,

akan membantu kita dalam memahami proses kesadaran yang menentukan

tindakan nyata dan tindakan yang mungkin dilakukan individu dalam

kehidupan sosialnya.

Page 33: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

16

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Oskamp (1991) mengemuakakan bahwa sikap dipengaruhi oleh

proses evaluatif individu. Oleh karena itu, mempelajari sikap berarti perlu

juga mempelajari faktor-faktor yang mempengaruhi proses evaluatif sebagai

berikut.

1) faktor-faktor genetik dan fisiologik: sebagaimana dikemukakan bahwa

sikap dipelajari, namun deemikian individu membawa ciri sifat tertentu

yang menentukan arah perkembangan sikap ini.dilain pihak, factor

fisiologik ini memainkan peran penting dalam pembentukan sikap

melalui kondisi-kondisi fisiologik, misalnya waktu masih muda

individu mempunyai sikap negative terhadap obat-obatan, tetapi

setelah menderita sakit sehingga harus secara rutin mengonsumsi obat-

obatan tertentu.

2) pengalaman personal: pengalaman personal atau orang yang berkaitan

sikap tertentu. Pengalaman personal yang dialami memberikan

pengaruh yang lebih kuat dari pada pengalaman yang tidak langsung.

3) pengaruh orang tua: orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap

kehidupan anak-anaknya. Sikap orang tua akan dijadikan contoh bagi

anaknya.

4) kelompok sebaya atau kelompok masyarakat: sangat memberikan

pengaruh bagi individu. Ada kecenderngan bahwa seorang individu

berusaha untuk sama dengan teman sekelompoknya, seorang anak

nakal yang bersekolah dan berteman dngan anak-anak santri

kemungkinan akan berubah tidak nakal lagi.

5) media massa: adalah media yang hadir ditengah masyarakat. Berbagai

riset menujukkan bahwa foto model yang tampil di media massa

membangun sikap masyarakat bahwa tubuh yang tinggi dan langsing

adalah yang terbaik aik wanita. Demikian halnya pula dengan iklan

makanan yang dihadirkan dimedia sangat mempengaruhi perilaku

makan masyarakat.(Mu‟in, 2016,hal.169-171)

b. Emosi

Page 34: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

17

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

kata emosi diambil dari bahasa latin emovere (e berarti luar dan

movere artinya bergerak). Sedangkan dalam bahasa prancis adalah

emouvoir yang artinya kegembiraan. Emosi adalah bumbu kehidupan.

Sebab, tanpa emosi, kehidupan manusia akan terasa hambar. Manusia

selalu hidup dengan berpikir dan merasa. Emosi identic dengan prasaan

yang kuat.

Menurut Daniel Goleman, golongan-golongan emosi yan secara

umum ada pada manusia dibagi menjadi sebagaimana berikut.

1) Amarah

Beringas, mengamuk, benci, marah besar, jemgkel, kesal hati, terganggu,

rasa pahit, berang, tersinggung.

2) Kesedihan

Pedih, sedih, muram, murung, kesepian, ditolak, putus asa, mengasihani

diri, dan melankolis.

3) Rasa takut

Cemas, gugup, takut, khawatir, was was, perasaan takut sekali, tidak

tenang, ngeri.

4) Kenikmatan

Bahagia, gembira, ringan, puas, senang, takjub, rasa terpesona, bangga,

terhibur.

5) Cinta

Penerimaan, persahabatan, kepercayaan, kebaikan hati, rasa dekat,

hormat, kasmaran, kasih.

6) Malu

Rasa brsalah, kesal hati, sesal, hina, aib, dan hancur.

Dari berbagai gejala emosi tersebut, umumnya disepakati bahwa ada

empat bentuk emosi yang dapat dikenali empat emosi dilihat dari ekspresi

wajah yang dapat dijumpai pada berbagai bangsa-bangsa di dunia yaitu

takut,marah,sedih, dan senang. Keempatnya dijumpai baik pada bangsa yang

Page 35: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

18

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

maju maupun keterbelakang. Misalnya bangsa yang belum dipengaruhi oleh

teknologi dan media, seperti televisi, yang punya kekuatan besar untuk

membangun emosi masyarakat. (Mu‟in, 2016,hal.171-173)

c. kepercayaan

kepercayaan merupakan komponen kognitif manusia, kepercayaan

bahwa sesuatu itu “benar” atau “salah” atas dasar bukti, sugesti,

pengalaman, dan instuisi sangatlah penting untuk membangun karakter

manusia. Kepercayaan memberikan persspektif pada manusia dalam

memandang kenyataan dan ia memberikan dasar bagi manusia untuk

mengambil pilihan dan menentukan keputusan. Jadi kepercayaan dibentuk

salah satunya oleh pengetahuan. Apa yang kita ketahui membuat kita

menentukan pilihan karena kita percaya apa yang kita ambil berdasarkan

apa yang kita ketahui.

Bangunan kepercayaan sangat berguna dalam suatu hubungan. Jika

hubungan memiliki basis kepercayaan yang kuat, hubungan bukan hanya

akan berjalan baik, melainkan juga memperkuat karakter masing-masing

pihak. Sedangkan, hubungan yang tak didasari kepercayaan, akan

menghasilkan bentuk destruksi seperti kekerasan, kebohongan, konflik,

sekaligus merusak karakter pihak-pihak yang terlibat.

Elemen-elemen penting untuk membangun kepercayaan antara lain

adalah keterbukaan, situasi keterbukaan bermakna kejelasan akan suatu

posisi dan peran yang bisa dilihat karena dengan itulah kita bisa menilai dan

mengambil kebijakan.

d. kebiasaan dan kemauan

kebiasaan adalah komponen konatif dari factor sosiopsikologis.

Kebiasaan adalah aspek perilaku manusia yang menetap, berlangsung secara

otomatis, tidak direncanakan. Ia merupakan hasil pelaziman yang

Page 36: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

19

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

berlangsung pada waktu yang lama atau sebagai reaksi khas yang diulang

berkali-kali. Kebiasaan memberikan pola perilaku yang dapat diramalkan.

Sementara kemauan merupakan kondisi yang sangat mencerminkan

karakter seseorang. Ada orang yang kemauannya keras, yang kadang ingin

mengalahkan kebiasaan, tetapi juga ada orang yang kemauannya keras dan

kuat akan mencapai hasil yang besar. Kemauan erat berkaitan dengan yang

namanya tindakan, bahkan ada yang mendefinisikan kemauan sebagai

tindakan yang merupakan usaha seseorang untuk mencapai tujuan.(Mu‟in,

2016,hal.178)

e. konsepsi diri

hal penting lainnya yang berkaitan dengan (pembangunan) karakter

adalah konsepsi diri. Konsepsi diri penting karena biasanya tidak semua

orang cuek pada dirinya. Orang sukses biasanya adalah orang yang sadar

bagaimana dia membentuk karakternya. Dalam hal kecil saja, kesuksesan

sering didapat dari orang-orang yang tau bagaimana bersikap ditempat-

tempat yang pentin bagi kesuksesannya.

Proses konsepsi diri merupakan proses totalitas, baik sadar maupun

tidak sadar, tentang bagaimana karakter dan diri kita dibentuk. Ketika

manusia lahir dan tumbuh, tentu dia mendapatkan ruang kehidupan tempat

dia menjumpai berbagai macam contoh orang-orang di sekitarnya.

Dalam proses konsepsi diri, biasanya kita mengenal diri kita dengan

mengenal orang lain terelbih dahulu, citra diri dari orang lain terhadap kita

juga akan memotivasi kita untuk bangkit membangun karakter yang lebih

bagus sesuai dengan citra. (Mu‟in, 2016,hal.179-181)

3. Pengertian sopan santun

Sopan santun bermakna bahwa seseorang bukan saja tidak menganggap

dirinya lebih tinggi daripada orang lain, melainkan mengganggap orang lain

lebih baik dari dirinya. (Sultani, 2004,hal.143).

Page 37: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

20

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Sopan santun serupa dengan akhlak, tetapi yang hasilnya dinilai baik

karena sopan santun hanya merujuk yang baik sesuai dengan normanorma yang

berlaku dimasyarakat. Dengan demikian akhlak melahirkan sopan santun. Dari

sini akhlak dapat menyempit maknanya sehingga dinamai sopan santun. Dapat

dikatakan bahwa sopan merupakan sikap, ucapan, perbuatan dan aneka tingkah

yang ditampakan oleh seseorang.(Shihab, 2016,hal.123-124). Ada perbedaan

mendasar antara akhlak dan sopan santun. Akhlak merupakan sikap bawaan,

perilaku yang sudah melekat ada pada dalam diri yang dibawa pada perilaku

sehari-hari. Seperti asal katanya “khalaqa”, ciptaan. Akhlak merupakan suatu

berkat yang diberikan oleh Allah SWT kepada seseorang sehingga akhlak itu

tersimpan dakam hati, pikiran, dan perilaku. Sedangkan, sopan santun adalah

sikap yang dibuat oleh dorongan dari hati manusia s\sendiri, terlepas itu dari

hati nurani ataupun keinginan semata.

Sopan santun bermakna bahwa seseorang bukan saja tidak menganggap

dirinya lebih tinggi dari pada orang lain, melainkan menggannggap orang lain

lebih baik dari dirinya. Allah Swt memperkenalkan manusia-manusia santun

dalam Al-Qur‟an :

ذا خاطبم الجاهلون قالوا ين يمشون على الرض هون وا ن ال م ح وعباد الر

سلما

Artinya : Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang

yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil

menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung)

keselamatan.(Q.S.Al-Furqon (25):63)

Imam Shadiq menurut riwayat telah mengatakan, “Kesopanan ialah

ketika engkau senang duduk dalam suatu pertemuan dan engkau

menyampaikan salam kepada siapa pun yang engkau temui dan menghindari

perselisihan dan pertengkaran meskipun engkau benar, dan engkau tidak suka

Page 38: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

21

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

dipuji atas kesalehan atau ketakwaanmu kepada Tuhan.”(Shultani,

2004,hal.143-144)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sopan santun

adalah sikap yang mencerminkan sikap seseorang atau diri sendiri terhadap

orang lain menurut adat yang baik ketika berkomunikasi atau bergaul yang bisa

ditunjukan kepada siapapun dengan tujuan yaitu menghormati orang lain dalam

bersikap. Orang-orang yang memiliki sopan santun, berarti ia memiliki etika

dan tahu bagaimana cara menempatkan dirinya diberbagai kehidupan. Sopan

santun sangat diperlukan dalam berinteraksi dan bersosialisasi agar terdapat

keselarasan dalam berperilaku karena yang namanya sopan santun harus

dilakukan dimana saja, seperti dirumah, disekolah, serta di masyarakat.

4. Cara menanamkan karakter sopan santun pada anak

Cara mengajarkan anak sopan santun terkadang bertanya bagaimana

cara mengajarkan anak sopan santun melihat sekarang banyak anak yang suka

bertengkar dengan teman sebayanya, lalu bagaimana mengajarkan anak sopan

santun dengan orangtuanya, saudaranya, atau bahkan gurunya sendiri. Hal ini

menjadi tugas utama orangtua maupun gurunya dalam penanamkan karakter

sopan santun pada anak.

Menurut Damayanti ( 2012,hal.104 - 107) terdapat beberapa cara untuk

dapat mengajari anak menjadi lebih sopan santun terhadap orang lain, yaitu:

a. Beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya

b. Tidak memaksa anak meminta maaf

c. Tumbuhkan empati pada anak

d. Berikan dorongan

e. Kenalkan aneka cara meminta maaf

f. Beri toleransi waktu

Page 39: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

22

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Sedangkan Menurut Brown- Levinson dalam Prayitno (2011,hal.32)

derajat kesantunan dalam bertutur atau biasa disebut dengan sopan santun

dapat dilakukan dengan delapan strategi, yaitu:

a. Pakailah ujaran tidak langsung

b. Pakailah ujaran berpagar

c. Tunjukkan dengan pesimisme

d. Minimalkan paksaan

e. Berikan penghormatan kepada mitra tutur

f. Mintalah maaf

g. Pakailah bentuk impersonal

h. Ujarkan tindak tutur melalui ketentuan yang bersifat umum

Menurut teori Brown- Levinson tersebut adalah sebuah tuturan yang

dikemukakan semakin tidak langsung, semakin berpagar, semakin

menunjukkan pesimisme, semakin meminimalkan paksaan, semakin atau

kecenderungan minta maaf kepada mitra tutur dan seterusnya maka tuturan

tersebut semakin santun.

Berdasarkan dari pendapat kedua ahli dapat disimpulkan bahwa cara

menanamkan karakter sopan santun pada anak dapat dilakukan dengan cara:

a. Memberi kesempatan pada anak untuk mengungkapkan masalahnya

b. Kenalkan cara meminta maaf yang baik pada anak

c. Tidak memaksakan anak untuk melakukan hal-hal yang membuatnya

tertekan

d. Memberikan dorongan atau motivasi kepada anak

5. Faktor – faktor yang mempengaruhi penanaman karakter sopan santun

Karakter sopan santun merupakan suatu karakter yang sangat perlu

dimiliki oleh setiap orang. Apabila seseorang tersebut tidak memiliki karakter

sopan santun, maka dia akan dijauhi oleh orang-orang disekitarnya. Akan tetapi

seiring dengan perkembangan zaman dan teknologi, karakter sopan santun

semakin luntur. Hal ini yang menjadi penyebab lunturnya karakter sopan

Page 40: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

23

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

santun adalah pengaruh dari budaya barat. Banyak orang dewasa bahkan anak-

anak yang mengikuti gaya trend budaya barat. Sehingga dalam hal ini perlu

ditanamkan karakter sopan santun agar orang mereka dapat berperilaku sopan

dan berkata santun pada setiap orang.

Dalam menamankan karakter sopan santun tersebut, tentunya ada

beberapa faktor- faktor yang mempengaruhi penanaman karakter sopan santun.

Menurut Mahfudz dalam Rusmini (2012,hal.7) berpendapat bahwa kurangnya

sopan santun pada anak disebabkan oleh beberapa hal. Sehingga dalam hal ini

sangat mempengaruhi penanaman karakter sopan santun. Diantaranya yaitu:

Anak-anak tidak mengerti aturan yang ada, atau ekspektasi yang

diharapkan dari dirinya jauh melebihi apa yang dapat mereka cerna pada

tingkatan pertumbuhan mereka saat itu

a. Anak-anak ingin melakukan hal-hal yang diinginkan dan

kebebasannya

b. Anak-anak cenderung meniru perbuatan orang tua

c. Adanya perbedaan perlakuan disekolah dan dirumah

d. Kurangnya pembiasaan sopan santun yang sudah diajarkan oleh

orang tua

e. sejak dini

Dengan demikian perlu adanya penanaman karakter sopan santun

supaya anak- anak dapat bersikap sopan dan berkata santun pada semua orang

terutama orang yang lebih tua darinya.

6. Indikator karakter sopan santun

Karakter sopan santun menurut Wahyudi dan I made Arsana (2014,295)

adalah sikap dan perilaku yang tertib sesuai dengan adat istiadat atau

norma – norma yang berlaku didalam masyarakat. Norma sopan santun

merupakan suatu peraturan hidup yang timbul dari pergaulan sekelompok

orang. Norma kesopanan bersifat relatif, artinya apa yang dianggap

sebagai norma kesopanan berbeda – beda di berbagai tempat, lingkungan,

dan waktu.

Page 41: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

24

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Berikut beberapa contoh-contoh dari norma kesopanan atau yang sering

disebut dengan indikator karakter sopan santun menurut Wahyudi dan I made

Arsana (2014,hal.295), diantaranya yaitu:

a. Menghormati orang yang lebih tua

b. Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan sombong

c. Memberi salam setiap berjumpa dengan guru

d. Menghargai pendapat orang lain

Indikator sopan santun dalam penelitian ini meliputi menghormati

orang yang lebih tua, tidak berkata-kata kotor, kasar dan sombong, dan

memberi salam setiap berjumpa dengan guru. Sikap sopan santun merupakan

sikap sesorang terhadap apa yang ia lihat dan ia rasakan dalam situasi dan

kondisi apapun. Sikap santun yaitu baik, hormat, tersenyum dan taat pada

semua peraturan yang ada. Sikap sopan santun yang benar yaitu lebih

menonjolkan pribadi yang baik dan menghormati siapa saja. Bahkan dari tutur

bicarapun orang bisa melihat kesopanan. Baik buruknya suatu perilaku juga

dapat mempengaruhi sikap sopan santun seseorang, misalnya ketika lagi

dalam situasi yang ramai dimana seseorang akan melewati jalan itu, jika

seseorang memiliki perilaku sopan pasti akan mengucapkan kata “Permisi”.

Sebenarnya sikap sopan santun ini sudah ditanamkan sejak kecil pada setiap

diri individu, tetapi semua itu tergantung bagaimana cara mereka

mengembangkannya.

C. Study Relevan

Telah dilakukan penelitian oleh Azzah zayyinah (2013) dengan judul

“Peran Ekstrakurikuler Dalam Meningkatkan Karakter Santri Pondok Pesantren

Nurul Ummah Putri”, menyimpulkan untuk memberikan motivasi kepada santri

dalam meningkatkan nilai karakter baik yang mengikuti ekstrakurikuler maupun

yang belum mengikuti ekstrakurikuler.

Nida Nur Roisah (2009) UIN Sunan Kalijaga dengan judul “Pembentukan

Kepribadian Islam Melalui Metode Pembinaaan Akhlak Anak Menurut Al

Page 42: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

25

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Ghazali”, menyimpulkan bahwa pembentukan kepribadian Islam melalui metode

pembinaaan akhlak anak menurut Al-Ghajali yaitu bahwasanya anak dalam

pembinaan akhlaknya baik dalam kehidupan seharihari kaitannya dalam tingkah,

dalam hal ini Al-Ghazali menasihatkan bahwa setiap pendidik ataupun orang tua

agar memperhatikan dan memberikan metode pembinaan akhlak.

Yunita Dwi Aggraheni (2015) dengan judul “Peran Guru Mata Pelajaran

Umum dalam Membentuk Sikap Spiritual Siswa Kelas VII di MTsN Bekonang

Tahun Pelajaran 2014/2015”, menyimpulkan bahwa ada beberapa cara guru dalam

membentuk sikap spiritual di MTs N Bekonang yakni memberikan teladan atau

contoh yang baik, dengan pembiasaa, dengan memberikan nasehat-nasehatyang

baik kepada siswa.

Keterkaitan dengan penelitian di atas adalah sama-sama membahas

Karakter. Dari hasil kajian penelitian yang relevan terdahulu tersebut bahwa

Upaya Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Membina Karakter Siswa Kelas

VIII di MTs Negeri Surakarta II” belum diteliti. Perbedaannya adalah pada skripsi

Azzah berfokus pada ekstrakurikuler berperan dalam meningkatkan karakter,

sedangkan Nida Nur Roisah pembentukan kepribadian Islam melalui pembinaan

akhlak. Yunita berfokus kepada Guru mapel umum dalam membentuk sikap

spiritual. Sedangkan peneliti berfokus pada upaya guru akidah akhlak dalam

pembinaan karakter.

BAB III

METODE PENELITIAN

Page 43: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

26

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat

deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif

subjek) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif dimulai

dari menentukan atau memilih suatu proyek peneliti, kemudian dilanjutkan

dengan pertanyaan peneliti yang berhubungan dengan masalah penliti, seterusnya

peneliti mengumpulkan data dengan membuat catatan lapangan sambiil

menganalisis data. Proses ini berulang beberapa kali sehingga pertanyaan peneliti

mendapat jawaban dan dapat dibuat kesimpulan peneliti (Iskandar, 2010, hal.203)

Selanjutnya, penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif,

yaitu penelitian yang mempunyai maksud untuk memahami fenomena tentang apa

yang dialami oleh subjek penelitian, misalnya perilaku, sikap, motivasi, dan lain-

lain dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata .

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Lokasi penelitian pada penelitian ini adalah Madrasah Ibtidaiyah

Negeri, Jl. Adityawarman, Kel.Thehok, Kec. Jambi selatan. Peneliti

mengambil lokasi di sekolah ini karena peneliti mempunyai beberapa

pertimbangan atas kekhasan yang ada pada sekolah ini. MIN Kota Jambi

merupakan Madrasah yang terletak di Kota Jambi dan menjadi Madrasah

Negeri satu-satunya di tingkat dasar atas di kota Jambi. Latar belakang

keluarga yang beragam, tingkatan ekonomi yang berbeda-beda, serta berasal

dari banyak wilayah yang berbeda-beda menyebabkan para peserta didik yang

ada di sekolah ini heterogen. Sifat sekolah yang heterogen ini menjadi salah

satu daya Tarik untuk peneliti dalam memilih lokasi ini.

2. Subjek Penelitian

Page 44: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

27

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Subjek penelitian kualitatif ini yang akan menjadi target peneliti adalah

kepala Madrasah Ibtidaiyah sebagai informan lebih lanjut, guru kelas II, dan

siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

C. Sampling Penelitian

Menurut Arikunto (2002:124) “ sampling adalah proses yang dilakukan

untuk memilih dan mengambil sampel”.Menurut Djarwanto PS dan Subagyo

(2000:114), “Ada 2 cara pengambilan sampel yaitu random sampilng dan non

random sampling”. Berikut penjelasannya.

1. Random Sampling

Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua

individu dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi

kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Menurut

Arikunto (2006:124) “Cara pengambilan sampel dengan random sampling ada

3 cara” yaitu:

a. cara undian

b. cara ordinal

c. cara randomisasi.

2. Non Random Sampling

Non random sampling adalah cara pengambilan sampel yang tidak

semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih dengan sampel. Jenis

pengambilan sampel menurut Slameto (2007: 12) “pengambilan sampling

dengan non random sampling dapat dicari dengan quota sampling, purposive

sampling, area sampling, proporsioal sampling, stratified sampling, double

sampling dan combined sampling”. Berikut penjabarannya :

a. Quota sampling

Page 45: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

28

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Yaitu cara pengambilan sampel dengan menetapkan subyek

yang akan diteliti.

b. Purposive sampling

Yaitu cara pengambilan sampel dengan menetapkan ciri yang

sesuai dengan tujuan.

c. Area sampling

Yaitu cara pengambilan dengan menunjukkan cara atau bagian

sampel yang memiliki cara-cara populasi.

d. Proposional sampling

Yaitu pengambilan sampel yang memperhatikan pertimbangan

unsur-unsur atau kategori di dalam populasi penelitian.

e. Stratified sampling

Yaitu cara pengambilan sampel dari populasi yang terdiri dari

strata yang mempunyai susunan bertingkat.

f. Double sampling

Yaitu pengambilan sampel yang mengusahakan adanya sampel

kembar.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

Proportional Random Sampling dengan cara undian. Dalam random sampling

setiap kelas dalam populasi memiliki kesempatan untuk menjadi sampel.

Proporsional digunakan untuk menentukan jumlah sampel pada masing-masing

kelas. Distribusi sampel dengan menggunakan Proportional Random Sampling.

D. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Page 46: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

29

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai dengan

tujuan penelitian yang peneliti lakukan dalam mengumpulkan data yang

berkaitan dengan kelengkapan data yang ingin diteliti, maka di perlukan dua

jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data tersebut yang meliputi:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Penelitian berhubungan

langsung dengan penelitian yang bersangkutan. (Yamin, 2009, hal.87).

Data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah:

1) Upaya guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun siswa

kelas II di madrasah ibtiaiyah negeri Kota Jambi.

2) Hambatan guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun

siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri Kota Jambi.

3) Solusi dalam menghadapi kendala guru kelas dalam membentuk

karakter sopan santun siswa kelas II di madrasah ibtidaiyah negeri

Kota Jambi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang bukan diusahakan sendiri

pengumpulannya oleh peneliti tetapi data yang sudah jadi dituangkan

dalam lapangan penelitian, misalnya data dari biro statistik, majalah,

koran, keterangan-keterangan atau publikasi lainnya.(Yamin, 2009, hal.

87).

1) Sejarah dan Geografis Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

2) Sarana dan Prasarana yang menunjang dalam proses pembelajaran.

3) Keadaan sekolah, kepala sekolah, Guru dan siswa Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

2. Sumber Data Penelitian

Page 47: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

30

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penelitian adalah subjek

penelitian darimana data di peroleh .sedangkan menurut Suharsini Arikunto

yang di maksud dengan sumber data adalah subjek darimana data-data di

peroleh. Sumber data yaitu berbentuk perkataan maupun tindakan, yang

didapat melalui wawancara sumber data peristiwa( situasi) yang didapat

melalui observasi. Dan sumber data dari dokumen di dapat dari instansi

terkait.” Menurut Lofland sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata – kata dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lain-lain (Satori, 2009,hal.105).

Sumber data disini merupakan subjek dari mana data yang diperoleh yaitu :

a. Sumber data berupa manusia, yakni kepala sekolah, guru dan

siswa

b. Sumber data berupa suasana, dan kondisi proses pembelajaran

tematik

c. Sumber data berupa dokumentasi, berupa foto kegiatan, arsip

dokumentasi resmi yang berhubungan dengan keberadaan sekolah,

baik jumlah siswa dan sistem pembelajaran di sekolah .

E. Teknik Pengumpulan Data

Penggunaan metode pengumpulan data merupakan langkah yang

dilakukan penulis untuk memperoleh data-data yang diperlukan. Adapun metode

pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode observasi, wawancara

dan dokumentasi.

1. Observasi

Metode observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui

pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau

perilaku objek sasaran (Fathoni, 2006, hal.104).

Page 48: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

31

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Obervasi merupakan pencatatan yang sistematis dan perekaman peristiwa,

perilaku dan benda-benda di lingkungan sekolah tempat studi berlangsung.

(Martha, 2016, hal.127)

Observasi digunakan untuk menggali data dan informasi dari lapangan

tentang kondisi yang akan diteliti, seperti letak geografis, keadaan dan kondisi

guru di MIN Kota Jambi.

Serta untuk mengetahui bagaimana kegiatan pembelajaran di MIN Kota

Jambi sehingga penulis dapat memperoleh informasi bagaiman kompetensi guru

dalam mengelola pembelajaran.

2. Wawancara

Metode wawancara yang akan penulis gunakan adalah wawancara

terstruktur. Wawancara terstruktur dilakukan dengan memepersiapkan instrumen

penelitian dengan pertanyaan-pertanyaan tertulis sebagai pedoman untuk

wawancara (Sugiono, 2008, hal.320).

Wawancara merupakan pembuktian terhadap informasi atau keterangan

yang diperoleh sebelumnya. Teknik wawancara yang digunakan dalam

penelitian kualitatif adalah wawancara mendalam. Wawancara mendalam adalah

proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dan cara Tanya jawab

sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang

diwawancarai.(Noor,2011,hal.138)

Metode ini penulis gunakan untuk mengadakan wawancara dengan para

responden untuk mendapatkan data re-cheking mengenai kompetensi guru mata

pelajaran Akidah akhlak dalam mengelolah pembelajaran di MIN Kota Jambi.

Yaitu wawancara dengan kepala sekolah serta dengan guru kelas yaitu Tuti

Amsinar S.pd.I.

3. Dokumentasi

Page 49: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

32

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen

bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya-karya monumental seseorang. Studi

dokumen ini menjadi pelengkap dari penggunaan metode observasi dan

wawancara (Sugiono, 2008, hal.329).

Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data dokumen yang berupa

kurikulum yang berlaku, visi misi sekolah, keadaan siswa dan guru, sarana dan

prasarana serta data-data lain yang mendukung kelengkapan data penelitian.

F. Teknik Analisis Data

Setelah memperoleh data-data hasil dokumentasi, wawancara dan

observasi maka kripsi ini dalam menganalisis data menggunakan penelitian

kualitatif. Langkah selanjutnya adalah mengklasifikasikannya sesuai dengan

permasalahan yang diteliti, kemudian data-data tersebut disusun dan dianalisis

dengan metode analisis data. Tiap-tiap kasus atau bagian-bagian kasus yang

memiliki kaitan dengan masalah yang diteliti akan disajikan secara kualitatif

kemudian dianalisis (analisis ini adalah analisis non statistik).

Data-data tersebut berupa data-data tentang upaya guru dalam membentuk

karakter sopan santun pada siswa kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota

Jambi yang akan disajikan secara deskriptif. Teori-teori para ahli akan menjadi

penunjang atau pendukung dalam mengantarkan penelitian ini menjadi lebih

bermakna, dihadapkannya data-data yang diperoleh dari lapangan penelitian

dengan teori-teori para ahli tersebut.

Dengan demikian penekanan analisis deskripsi adalah menyajikan data

dengan cara menggambarkan senyata sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil

penelitian. Karena analisis data ini adalah Analisis data merupakan proses

penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan di

interpretasikan (Hadari, 1997,hal.18).

Setelah dianalisis, langkah selanjutnya adalah di interpretasikan untuk

mencari makna dan implikasi yang lebih luas dari hasil penelitian. Interpretasi

Page 50: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

33

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

dilakukan secara meluas dengan maksud membandingkan hasil analisa dengan

kesimpulan atau pemikiran peneliti serta menghubungkan dengan teori yang

digunakan. Namun, dalam penelitian kualitatif analisis data lebih difokuskan

selama proses di lapangan bersamaan dengan proses pengumpulan data (Saebani,

2008,hal.200).

Adapun dalam penelitian ini digunakan langkah-langkah analisis data

sebagai berikut (Nasution, 1992,hal.128) Reduksi data maksudnya adalah data

yang diperoleh dalam lapangan ditulis atau dicetak dalam bentuk uraian atau

lapangan yang terinci. Data yang direduksi memberi gambaran yang lebih tajam

tentang hasil pengamatan. Display data maksudnya adalah data yang bertumpuk-

tumpuk laporan lapangan yang tebal, sulit ditangani, sulit pula melihat hubungan

antara detail yang banyak. Dengan demikian peneliti dapat menguasai data dan

tidak tenggelam dalam tumpukan detail. Mengambil kesimpulan dan verifikasi

maksudnya adalah Peneliti berusaha untuk mencari makna dan data yang

dikumpulkannya, untuk memberi pola, tema, hubungan, persamaan, hal-hal yang

sering timbul, hipotesis, dan sebagainya. Kesimpulan senantiasa harus diverifikasi

selama penelitian berlangsung, verifikasi dapat disingkat dengan mencari data

baru, dapat pula lebih mendalam untuk mencapai “inter-subyektive consensus”

yakni persetujuan bersama agar lebih menjamin validitas atau “confirmability”.

Dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber setelah

dibaca, dipelajari dan ditelaah untuk langkah berikutnya adalah mengadakan

reduksi yang dilakukan dengan jalan membuat abstraksi. Langkah selanjutnya

adalah menyusun dalam satuan-satuan. Satuan ini kemudian di kategorikan pada

langkah berikutnya. Kategori-kategori itu dilakukan sambil membuat koding,

tahap akhir diberi analisis data ini mengadakan pemeriksaan keabsahan data.

Sehingga hasil analisis dapat dimunculkan deskripsi baru yang dapat menjelaskan

tentang upaya guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun siswa kelas II

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

Page 51: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

34

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan temuan merupakan konsep penting yang diperbarui dari konsep

keshahihan (validitas) dan keandalan (realibilitas) menurut vesri “passitivisme”

dan disesuaikan dengan tuntutan pengetahuan, kriteria, dan paradigmanya sendiri.

Pemeriksaan keabsahan data didasarkan atas kriteria tertentu. Kriteria itu terdiri

atas derajat kepercayaan (kredibilitas), keteralihan, kebergantungan dan kepastian.

Masing-masing kriteria tersebut mengguankan teknik pemeriksaan sendiri-sendiri

Kriteria derajat.kepercayaan (Yamin, 2009,hal.91). Pemeriksaan datanya

dilakukan dengan:

1. Ketekunan pengamatan, bermaksud menemukna ciri-ciri dan unsur-unsur

dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu yang sedang

dicari dan kemudian memusaatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.

2. Triangulasi, adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan

pengecekan atau sebagai perbandingan terhadap data itu. Teknik

triangulasi yang bnyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber

lainnya kepada orang lain mengumpulkan data, maka kesimpulan yang

dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel. (Sugiono, 2010, hal.

334).

H. Jadwal Penelitian

Untuk memudahkan dalam melakukan penelitian dilapangan, maka

penulis menyusun agenda penelitian secara sistematis dengan tujuan untuk

menjadi pedoman dalam melakukan langkah-langkah penelitian lainnya. Untuk

lebih jelasnya dapat dilihat pada table dibawah ini:

Page 52: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

35

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Table. 1

Jadwal penelitian di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

No

Kegiatan Penelitian

Pelaksanaan Penelitian

Novemb

er 2018

Desember

2018

Januari

2019

Februari

2019

Maret

2019

April

2019

Mei

2019

Juni

2019

1 2 3 4 1

2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan Judul √

2. Penulisan proposal √ √ √

3. Permohon dosen pembimbing √

4. Bimbingan dan Perbaikan Proposal √

√ √

5. Izin Seminar √

6. Seminar proposal √

7. Bimbingan dan Perbaikan Proposal

setelah seminar

√ √

8. Pengesahan judul dan izin riset √

9. Pelaksanaan Riset √ √ √

10. Pengolahan Data √ √

11. Bimbingan Skripsi √ √ √ √

12. ACC Skripsi √

13.

Page 53: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

36

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Latar Belakang Berdirinya Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

Latar belakang sejarah MIN Kota Jambi yang berada dikomplek

perguruan Jl. Adityawarman Thehok adalah berasal dari komplek PGAN

Jambi yang luasnya mencapai 4.3 Ha yang dibeli dari dana Anggaran Negara

melalui DIP tahun 1969 oleh Asy Ari Thoha, BA.

Pada tahun 1975 MIN Kota Jambi didirikan, awalnya MIN ini

bernama MIN 4 Jambi yang merupaka limpahan dari Kerinci, karena di Jambi

belum ada Madrasah Ibtidaiyah yang Negeri, maka dari itulah MIN 4 ini

dilimpahkan menjadi MIN Kota Jambi. Pada saat itu MIN 4 masih di pandang

sebelah mata, karena masih kalah saing dengan sekolah dasar yang ada.

Dengan persaingan yang ada, bahkan dahulu untuk mencari siswa sangat sulit.

Hingga guru harus mendatanngi rumah – rumah untuk mencari siswa yang

mau masuk ke MIN 4 Jambi. Akan tetapi sekarang, berbanding 360 derajat.

MIN 4 atau sekarang yang disebut dengan MIN Kota Jambi telah memiliki

siswa/siswi dengan jumlah hampir 1000 siswa/siswi. Terbukti bahwa saat ini

MIN Kota Jambi adalah salah satu MIN terfavorit.

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi terletak dalam Komplek

Pergurais Kantor Wilayah Departemen Agama Provinsi Jambi yang

dipersiapkan menjadi Madrasah Unggulan. Pada Komplek ini terdapat 4

sekolah yakni : TK/RA, MIN, MTsN 2 Kota Jambi, dan MAN 2 Kota Jambi.

Komplek ini terletak pada daerah yang sangat strategis, di jantung Kota Jambi

dengan jarak lebih kurang 1 km dari Pusat Perkantoran Kota, diapit oleh dua

jalan protokol dan daerah jalur angkutan kota. Penduduk lingkungan komplek

ini mayoritas beragama Islam dengan perkembangan dan pertumbuhan

penduduk yang cukup tinggi.

Page 54: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

37

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Tabel 4.1

Pergantian Nama MIN Jambi

No Tahun Nama Madrasah

1 1975 – 1995 MIN 4 JAMBI

2 1996 – Sekarang MIN KOTA JAMBI

Tabel 4.2

Nama-nama Kepala Madrasah MIN Kota Jambi

No Tahun Nama kepala Sekolah

1 1975 –1980 Hisbullah Razzaq, BA

2 1981–1985 Rahman

3 1986 – 1990 Sa‟idah

4 1991 – 1995 Artita

5 1996 – 2005 Dra. Razni Azikar

6 2006 – 2016 Syafrin AB, S.Pd.I

10 2016 – sekarang Suyanto, S.Pd.I

2. Visi dan Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

Adapun Visi dan Misi MIN Kota Jambi adalah sebagai berikut :

a. Visi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi :

Akhlak mulia, cerdas, berprestasi

b. Misi Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi:

1) Mewujudkan peserta didik yang berakhlak mulia.

2) Membentuk peserta didik yang cerdas, berprestasi di bidang IMTAQ

dan IPTEK.

3) Mewujudkan peserta didik yang memiliki kecakapan emosial

spritual, sosial, dan intelektual.

Page 55: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

38

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

4) Menciptakan hubungan kerja sama orang tua, peserta didik dan

masyarakat.

c. Tujuan :

Memberikan bekal kemampuan dasar “BACA, TULIS, HITUNG”,

Pengetahuan dan Keterampilan Dasar yang bermanfaat bagi siswa,

memberikan bekal Kemampuan Dasar tentang Pengetahuan Agama Islam

dan Pengamalannya sesuai dengan tingkat perkembangan anak serta

mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan pada jenjang

selanjutnya.

3. Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

Untuk mencapai standar mutu pendidikan yang dapat dipertanggung

jawabkan secara nasional, kegiatan pembelajaran di MIN Kota Jambi

mengacu pada standar kompetensi lulusan yang telah ditetapkan oleh BSNP

sebagai berikut:

a. Berperilaku sesuai dengan nilai dan norma ajaran islam secara kaffah.

b. Mampu mengembangkan diri secara optimal dengan memanfaatkan

kelebihan diri dan memperbaiki kekurangannya.

c. Mampu menunjukkan sikap percaya diri dan bertanggung jawab atas

perilaku, perbuatan, dan pekerjaannya.

d. Berpartisipasi dalam menegakkan aturan social.

e. Menghargai keberagaman agama, bangsa, suku, ras, dan strata social

ekonomi dalam tatanan global.

f. Membangun dan mengembangkan system informasi yang logis, kritis,

kreatif, dan inovatif.

g. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, kreatif, dan inovatif

dalam memacahkan masalah dan pengambilan keputusan.

Page 56: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

39

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

h. Menunjukkan kemampuan mengembangkan budaya belajar untuk

pemberdayaan diri.

i. Menunjukkan sikap kompetitif dan sportif untuk mendapatkan hasil

yang terbaik.

j. Menunjukkan kemampuan menganalisis dan memecahkan masalah

kompleks.

k. Memanfaatkan lingkungan secara produktif dan bertanggung jawab.

l. Berpartisipasi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan

bernegara secara demokratis dalam wadah Negara

m. Kesatuan Republik Indonesia.

n. Mengapresiasi karya seni dan budaya dan mampu mengekspresikan

diri melalui kegiatan seni dan budaya sesuai dengan budaya dan

norma-norma Islam.

o. Menghasilkan karya kreatif baik individu maupun kelompok.

p. Menjaga kesehatan dan keamanan diri, kebugaran jasmani, serta

kebersihan lingkunagan.

q. Berkomunikasi lisan dan tulisan secara efektif dan santun.

r. Memahami hak dan kewajiban diri dan orang lain dalam pergaulan

masyarakat.

s. Menunjukkan kemampuan berbahasa yang efektif baik secara lisan

maupun tulisan dalam bahasa Indonesia, Inggris, dan Arab.

t. Selalu mengikuti perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan dan

teknologi terkini, serta mengembangkannya untuk kepentingan diri

sendiri, masyarakat, bangsa, dan Negara.

Page 57: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

40

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

u. Menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk melanjutkan

pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi.

4. Struktur Organisasi

Adapun struktur organisasi MIN Model kota Jambi adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1

Struktur Organisasi MIN Kota Jambi

Page 58: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

41

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

5. Keadaan tenaga pendidik dan kependidikan

a. Keadaan Pendidik

Tenaga pengajar di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Model Kota Jambi

mempunyai tugas utama dalam mengelola pelajaran untuk disampaikan

kepada siswa dan siswi.Selain itu guru-guru di Madrasah Ibtidaiyah

Negeri Model Kota Jambi tahun 2017 juga harus menjalankan tugas piket

dan sebagai wali kelas.Ketentuan yang menunjukkan bahwa tenaga dalam

satu lembaga pendidikan harus mempunyai ijazah guru untuk menjadi

tenaga pengajar.

Guru adalah pelaksana dan pengembang program kegiatan dalam

proses belajar mengajar. Seorang guru mempunyai tugas dan tanggung

jawab untuk membina dan mengembangkan anak-anak didiknya. Adapun

guru-guru yang ada di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi berjumlah

34 orang .dari segi sumberdaya mengajar mereka rata-rata mempunyai

kualifikasi sebagai guru, baik dari lembaga pendidikan umum maupun dari

pendidikan agama. Dengan demikian sumber daya mengajar di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi telah mempunyai persyaratan baik dari segi

pendidikan umum mapun pendidikan agama.

Table 4.3

Daftar Nama-nama Guru dan Pegawai MIN Kota Jambi

NO NAMA TUGAS KET

1 SUYANTO,S.Pd.I KEPALA PNS

2 Dra. Hj. ATIKA GURU KELAS (III.5) PNS

3 CHAMIM, S.Ag, M.Pd GURU KELAS (V.3) PNS

4 SRI MARYATI, S.Ag GURU KELAS (II.2) PNS

5 MUALIMIN, S.Pd.I GURU KELAS (II.3) PNS

6 ZAINIDAR, S.Ag GURU KELAS (IV.1) PNS

7 Hj. SOPIAH, S.Pd.I GURU KELAS (IV.5) PNS

Page 59: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

42

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

8 ASPAHANI, S.Pd.I GURU KELAS (V.2) PNS

9 YUNI NURMA NINGSIIH, S.Ag GURU KELAS (III.3) PNS

10 HUSNIATI, S.Pd GURU KELAS (III.2) PNS

11 HANUNI, S.Ag GURU KELAS (II.4) PNS

12 ULFI YAMNA S.Ag GURU KELAS (VI.2) PNS

13 JALEHA YANTI,S.Ag GURU KELAS (III.1) PNS

14 NOFRIANTY, S.Pd.I, M.Pd.I GURU KELAS (IV.4) PNS

15 TOIBAH, S.Pd.I GURU KELAS (III.4) PNS

16 NETTY SUKASIH HASIBUAN, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY FIKIH PNS

17 SITI NURHANAH GURU KELAS (VI.3) PNS

18 SRI HAYATI, S.Pd GURU KELAS (VI.4) PNS

19 ERNI YUSNITA, S.Ag GURU KELAS (V.4) PNS

20 ASNELLY, S.Ag GURU KELAS (II.2) PNS

21 FATIMAH, S.Pd.I GURU KELAS (II.5) PNS

22 TOHIRO, S.Pd.I GURU KELAS (V.1) PNS

23 DESMARYANI S, S.Pd.I GURU KELAS (IV.3) PNS

24 ARMAYAR, S.Pd GURU KELAS (IV.2) PNS

25 RISMALENA, S.Ag GURU BIDANG STUDY SKI PNS

26 DESY ANDRIANI, S.Pd.I GURU KELAS (VI.1) PNS

27 MUHAMMAD IDRUS, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY AL-

QUR‟AN HADITS PNS

28 SUSILAWATI, S.Pd GURU BIDANG STUDY BAHASA

INGGRIS PNS

29 HADIJAH, S. Pd.I GURU KELAS (I.1) PNS

30 HAYATULLAH, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY

PENJASKES PNS

31 SAFIAH, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY AKIDAH

AKHLAK PNS

32 SITI HAFSAH, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY

PENJASKES PNS

33 TUTI AMSINAR,S.Pd.I GURU KELAS (II.1) PNS

34 SUPARLIN, S.Pd.I GURU BIDANG STUDY FIKIH PNS

35 AMUL HUSNI GURU BAHASA ARAB PNS

Page 60: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

43

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Nama-nama Pegawai MIN Kota Jambi

NO NAMA TUGAS KET

1 NUR ASIAH.DM,S.Pd.I Pengadministrasi/

Tata Usaha PNS

2 DESY SUSANNA, SHI Staf Tata Usaha Honor

3 FERRYYANSYAH Staf Tata Usaha Honor

4 IKA PUTRI AGUSTIN, S.Pd Tenaga Pustakawan Honor

5 SIGIT SETIA WAHYUDI, S.Pd.I Tenaga Pramubakti Honor

6 ERIKA SARI, S.Pd Tenaga Pramubakti Honor

7 SUHERMAN Satpam Honor

8 EDWARD Satpam Honor

9 DARTY Pelayan Honor

10 ANITA LISMA, S.Pd.I Tenaga Pustakawan Honor

Table 4.4

JADWAL IMAM SHOLAT DZUHUR

SENIN SELASA RABU KAMIS

ASPAHANI S.Pd.I

MUALIMINS.Pd.I

MUHAMMAD IDRUS,

S.P.d.I

HAYATULLAH, S.Pd.I

CHAMIM, S.Ag,

M.Pd.I

SUPARLIN S.Pd.I

Tabel 4.5

Jadwal Pengawas Dan Pengatur Anak Pada Sholat Dzuhur

SENIN SELASA RABU KAMIS

SRI MARYATI S.Ag

HANUNI S.Ag

TUTI AMSINAR

ULFI YAMNA, S.Ag

SUSLAWATI, S.Pd

TOIBAH, S.Pd.I

SRI HAYATI, S.Pd

Dra.Hj. ATIKA

ZAINIDAR, S.Ag

NOFRIANTY, S.Pd.I,

M.Pd.I

SITI HADIJAH, S.Ag

FATIMAH, S.Pd.I

ASNELLY, S.Ag

YUNI

NURMANINGSIH,S

Page 61: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

44

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

JALEHA YANTI,

S.Ag

DESMARYANI,

S.Pd.I

Hj. SOPIAH, S.Pd.I

TOHIROH, S.Pd.I

RISMALENA,S.Ag

NETI SUKASIH. H

AMUL HUSNI

.Ag

HUSNIATI, S.Pd

SITI NURHANAH

Tabel 4.6

Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler

NO NAMA KOORDINATOR DAN

PENGASUH KEGIATAN HARI/JAM

1

Muhammad Idrus, S.Pd.I m. Sukron Rais

(SBA), al Barjanji dan Yasinan

Senin, 14:15-16:15 MIN KOTA JAMBI

2

Aspahani, S.Pd.I Arif Andriyanto, S.Pd M. Fauzi Darmawan .F

Koord. Tahfidz Pengasuh Tahfidz Pengasuh Tahfidz Pengasuh Tahfidz

Senin & selasa 14.15- 16.15 MIN KOTA JAMBI

3

Suparlin, S.Pd.I Irvan Hafiza Latanza Amul Husni

Koord.Drum Banddan Senam Pelatih Pelatih Pelatih

Kamis, 15.00-17.00 MIN Kota Jambi

4 Ulfi Yamna, S.Ag Koord. dan Pelatih Cerdas

Cermat Kamis, 14.15- 16.15 MIN Kota Jambi

5

Siti Hadijah, S.Ag Chamim, M.Pd Ferryansyah Ika Putri Agustin, S.Pd

Pembina Pramuka dan Upacara Pembina Pramuka dan Upacara Pelatih Pelatih

MIN Kota Jambi

6 Ferryansyah Koord. dan Pelatih Seni Tari Kamis, 14.15-

16.15 MIN Kota Jambi

7 Desi Andriani, S.Pd.I Koord. dan Pelatih

Olimpiade IPA Rabu, 14.15 – 16.15 MIN Kota Jambi

8 Siti nurhanah Koord. dan Pelatih Rabu, 14.15 –

Page 62: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

45

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Olimpiade Matematika 16.15 MIN Kota Jambi

9 Hayatullah, S.Pd.I Koord. dan Pelatih Olahraga Menyesuaikan

10 Susilawati, S,Pd Koord.dan Pelatih UKS Menyesuaikan

11 Mualimmin, S.Pd.I Koord. PHBI/PHBN dan

Sholat Dzuur Berjamaah Menyesuaikan

12 Hj. Nurul Huda, S.Tp Koord. dan pelatih da’I cilik Sabtu, 11.30-

13.00 MN Kota Jambi

b. Keadaan Siswa

Dalam pengamatan saya selama berada di MIN Kota jambi, saya

melihat adanya suatu hubungan baik dalan menjalankan kerja sama,

contohnya dalam bidang akademisi siswa sangat disiplin serta taat pada

tata tertib yang di berlakukan oleh pihak sekolah , bahkan dalam bidang

ekstrakurikuler siswa yang terdapat di MIN Kota jambi sangat aktif dan

boleh saya bahasakan hampir semua siswa yang memilki potensi atau

bakat dapat disalurkan melalui kegiatan Ekstra maupun intra,seperti

Pramuka, Drum Band, Tahfidz, Kaligrafi, Kompangan, Olimpiade,

Olahraga dan seterusnya.

Adapun jumlah siswa yang terdapat di MIN kota jambi baik dari

kelas 1-6 adalah sebagai berikut :

Tabel 4.7

Jumlah Siswa MIN Kota Jambi 5 Tahun Terakhir

NO. TAHUN PELAJARAN JUMLAH MURID KET

1 2014/2015 663 orang

2 2015/2016 662 orang

3 2016/2017 763 orang

4 2017/2018 859 orang

5 2018/2019 839 orang

Page 63: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

46

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Adapun jumlah siswa yang terdapat di MIN Kota Jambi dari kelas

1-6 adalah sebagai berikut :

Tebel 4.8

Daftar Keadaan siswa MIN Kota Jambi tahun 2018-2019

Kelas

Umur

I II III IV V VI JUMLAH KET

L P L P L P L P L P L P L P TOTAL

6 TH 3

7

3

6 37 36 73

7TH 8

1

10

1 81

10

1 182

8TH 9

2

8

1 92 81 173

9TH 7

3

9

0 73 90 163

10TH 5

5

7

2 55 72 127

11TH 6

3

5

8 63 58 121

12TH

13TH

14TH

JUMLAH 40

1

43

7 839

6. Sarana dan Prasarana

Adapun sarana prasasarana yang terdapat di MIN kota jambi adalah

sebagai berikut:

a. Tanah dan Halaman

MIN Jambi berdiri diatas tanah sertifikat hak milik Departemen

Agama RI dengan nomor sertifikat: luas tanah: 2900 m2 .luas bangunan

2000 m2 . Sekitaranya dikelilingi oleh pagar beton. Di sebelah Barat

Page 64: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

47

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

berbatasan dengan Perkomplekan Rumah, sebelah utara berbatasan dengan

gedung RA , sebelah timur dan Selatan berbatasan dengan MTS MODEL

dan jalan Umum.

b. Gedung dan Madrasah

Bangunan gedung MIN Jambi saat ini pada umumnya dalam

keadaan baik dan terpelihara, seluruhnya dangan konstruksi beton. Gedung

ini terdiri dari ruang kelas, fasilitas olahraga, dan ruang kantor, termasuk

fasilitas lainya dengan rincian sebagai berikut.

Tabel 4.9

Kepemilikan Tanah (Status Kepemilikan dan penggunaannya) Luas

Tanah

No

Status Kepemilikan

Luas Tanah (m2) Menurut Status Sertifikat

Bersertifikat Belum

bersertifikat Total

1 Hak Milik Sendiri 2900 2900

2 Wakaf

3 Hak Guna Bangunan

4 Sewa/Kontrak

5 Pinjam/Menumpang

No Status

Kepemilikan

Luas Tanah (m2) Menurut Status

Sertifikat Status

kepemil

ikan

Status

Penggunaan Bersertifikat

Belum

bersertifikat Total

1 Bangunan

2000 2000 1 1

2 Lapangan

Olahraga

200 200 1 1

3 Halaman

700 700 1 1

4 Kebun/Taman

5 Belum

Digunakan

Tabel 4.10

Sarana dan Prasarana Pendukung Pembelajaran

No Jenis Sarpras Jumlah Sarpras Jumlah Status

Page 65: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

48

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Menurut Kondisi Ideal

Sarpras

Kepemilikan 1)

Baik Rusak

1 Kursi siswa 600 757 1

2 Meja Siswa 475 757 1

3 Loker Siswa 0

4 Kursi Guru di ruang

kelas 19 24 1

5 Meja guru di ruang kelas 19 24 1

6 Papan tulis 19 24 1

7 Lemari di ruang kelas 0

8 Komputer/laptop di lab.

Komputer 0

9 Alat peraga PAI 0

10 Alat peraga IPA (sains) 3 9 1

11 Bola sepak 4 4 12 1

12 Bola Voli 5 4 1

13 Bola Basket 5 3 8 1

14 Meja Pingpong (Tenis

Meja) 4 1 4 1

15 Lapangan

Sepakbola/futsal 1 2 1

16 Lapangan Bulu tangkis 1 2 1

17 Lapangan Basket 1 2 1

18 Lapangan Bola Voli 1 2 1

Tabel 4.11

Jumlah dan Kondisi Bangunan

No Jenis Sarpras

Jumlah Sarpras Menurut

Kondisi Status

Kepemilika

n 1)

Total Luas

Bangunan(

m2) Baik

Rusak

Ringa

n

Rusak

sedan

g

Rusak

Berat

1 Ruang Kelas 19 1 42

2 Ruang Kepala

Madrasah 1 1 12

3 Ruang guru 1 72

Page 66: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

49

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

4 Ruang tata

usaha 1 1 36

5 Laboraorium

IPA (Sains) 0

6 Laboratoriium

Komputer 0

7 Laboratorium

Bahasa 0

8 Laboratorium

PAI 0

9 Ruang

Perpustakaan 1 1 36

10 Ruang UKS 0

11 Ruang

Keterampilan 0

12 Ruang

Kesenian 0

13 Toilet

Guru 2 1 4

14 Toilet

siswa 8 1 4

15 Ruang BK 0

16 Gedung serba

Guna (aula) 0

17 Ruang Osis 0

18 Ruaang

Pramuka 0

19 Masjid/mushol

a 0

20 Gedung/Ruann

g Olahraga 0

21 Rumah dinas

0

Page 67: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

50

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

guru

22 Kamar Asrama

Siswa (lk) 0

23 Kamar Asrama

Siswa (pr) 0

24 Pos satpam 1 1 9

25 Kantin 0

Tabel 4.12

Sarana dan Prasarana Pendukung Lainnya

No Status Kepemilikan

Jumlah Sarpras

Menurut

Kondisi

Status Kepemilikan

Baik Rusak

1 Laptop (di luar yang ada di

Lab. Komputer) 7 1 1

2 Komputer (di luar yang ada

di lab, Komputer) 0

3 Printer 2 3 1

4 Televisi 1 1

5 Mesin fotocopy 0

6 Mesin fax 0

7 Mesin scanner 0

8 LCD Proyektor 3 1

9 Layar (screen) 1 1

10 Meja guru &Pegawai 41 1

11 Kursi Guru & pegawai 41 1

12 Lemari arsip 4 1

13 Kotak Obat (P3K) 20 1

14 Brankas 0

15 Pengeras suara 2 1

16 Washtafel (TempatCuci

Tangan) 0

17 Kendaraan Operasinal

(motor) 0

18 Kendaran

Operasional(mobil) 0

19 Mobil ambulance 0

Page 68: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

51

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

20 AC ( pendingin Ruangan) 4 1

B. Temuan khusus dan pembahasan

1. Upaya guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun siswa.

Upaya yang dilakukan guru kelas dua MIN Kota Jambi dalam

pembentukan karakter sopan santun adalah memberi pengertian untuk selalu

menghargai orang yang lebih tua, menegur anak yang berbicara tidak sopan,

memberi contoh tindakan sopan santun, kepada siswa sebelum pelajaran

dimulai. upaya yang dilakukan guru kelas dua MIN Kota Jambi dalam

membentuk karakter sopan santun ini peneliti dapatkan dari hasil wawancara

dan dokumentasi.

a. Selalu menghargai orang yang lebih tua

Sebagai seorang guru harus selalu mengingatkan kepada siswa agar

tidak melamggar aturan disekolah maupun dirumah dan lingkungan

sekitar, sama halnya dengan yang diungkapkan oleh ibu Tuti Amsinar

S.Pd.I selaku guru kelas dua di MIN kota jambi dalam wawancara yaitu:

upaya ibu yaitu dengan cara memberi pengertian untuk selalu

menghormati orang tua, guru, karena dengan begitu siswa akan

mengetahui betapa pentingnya menghormati orang tua. Jadi kalau

diajarkan sejak kelas rendah ini maka siswa ibu akan mudah menerima apa

yang ibu ajarkan dan siswa akan selalu mengingat pesan-pesan ibu yang

baik sampai mereka dewasa nanti. (wawancara 29 april 2019)

jadi, upaya guru kelas dua di MIN kota jambi dalam membentuk

karakter sopan santun yaitu dengan membiasakan memberi pengertian

pada siswa untuk menghormati orang yang lebih tua sejak kelas rendah

sehingga siswa mampu mengingat dan dapat menerapkannya hingga dia

dewasa.

b. Menegur anak yang berbicara tidak sopan

Page 69: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

52

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Menegur merupakan tindakan yang baik yang dilakukan guru

ketika melihat ada siswa yang melakukan kesalahan, upaya menegur ini di

lakukan oleh guru kelas dua di MIN kota jambi berdasarkan wawancara

yang peneliti lakukan dengan ibu Tuti Amsinar S.Pd.I beliau mengatakan

bahwa:

Ibu selalu menegur siswa yang kadang ada terdengar mengucapkan

kata-kata kotor dan kurang pantas di ucapkan, caranya ibu panggil siswa

itu kedepan kelas itu jika kondisi dalam keadaan belajar ya menyesuaikan

kondisi lah nak, kalau disampaikan sama temannyabegini kadang itu si

anu bu ngomong kotor dianya, nah pas diluar jam belajar ya ibu panggil

ke kantor ibu nasehati baik-baik jangan ulangi lagi nak bahasa kamu itu

tidak sopan diucapkan dan berdosa jika kamu ucapkan, begitu la ibu

menegurnya dengan cara halus dan lembut saja kalau dimarahi cuma takut

sesaat lalu mengulangi lagi(wawancara 29 april 2019)

Jadi hasil dari wawancara diatas adalah guru selalu menegur siswa

yang berkata kotor dan tidak sopan, menegur dengan cara halus dan tidak

membuatnya takut tapi bisa membuat siswa mengingat pesan gurunya dan

tidak mengulangi lagi.

c. Memberi contoh tindakan sopan santun

Salah satu upaya yang dilakukan guru kelas dua MIN Kota Jambi

salah satunya yaitu dengan memberi contoh tindakan sopan santun kepada

siswanya,hal ini sesuai dengan hasil wawancara yang dilakukan dengan

ibu Tuti Amsinar S.Pd.I beliau mengatakan bahwa:

Ibu memberi contoh pada anak-anak kelas dua itu dengan menjadi

contoh yang baik untuk mereka karena mereka masih meniru tindakan

guru ataupun orang lain, nah jika mereka belom paham dengan yang ibu

katakan kadang ibu mencontohkan sendiri secara tidak langsung kepada

siswa misalnya, ibu selalu mengucapkan salam ketika masuk kelas

kemudian mereka spontan menjawab salam ibu tersebut. Jadi apa yang ibu

lakukan itu bisa menjadi salah satu contoh yang baik untuk mereka. (

wawancara 29 april 2019)

Jadi, hasil dari wawancara diatas adalah guru harus menjadi contoh

yang baik dalam proses membentuk karakter sopan santun siswa karena siswa

kelas rendah masih meniru tindakan gurunya maupun orang lain disekolah.

Page 70: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

53

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

2. Hambatan guru dalam membentuk karakter sopan santun siswa

Hambatan adalah sesuatu yang merintangi atau menghalangi

tercapainya suatu tujuan. Untuk mencapai target atau tujuan yang diharapkan

dalam pembelajaran dan pembentukan karakter sopan santun siswa kelas dua

tentu tidaklah mudah, dalam proses pembentukan karakter sopan santun siswa

kelas dua di MIN Kota Jambi, ada terdapat beberapa hambatan yang dihadapi

oleh guru dan madrasah meskipun tidak tergolong besar atau kompleks.

Sehubungan dengan beberapa hambatan dalam pembentukan karakter ini ibu

Tuti Amsinar, S.Pd.I selaku guru kelas, beliau mengatakan bahwa

hambatannya sebagai berikut,

Sebagai guru dijaman now ini guru harus lebih sabar lagi dalam

menghadapi anak-anak sekarang, karena anak jaman sekarang ini lebih

susah diatur karena lebih kesifat manja, dan juga kurang percaya diri

sehingga dalam pelaksanaan pembentukan karakter ibu sebagai gurunya

ni harus lebih ekstra sabar lagi saja dalam membimbing siswa, ada juga

siswa itu yang dari rumah kurang perhatian dari orang tuanya jadi saat di

lingkungan madrasah ya memang agak sulit sedikit menyesuaikannya

karena mungkin nakal bawaan dari lingkungan luar madrasah, jadi berbeda

dengan anak jaman dulu lah ya, yang jaman dulu itu anak-anaknya mudah

diatur tapi yang sekarang agak sulit sedikit.(wawancara 29 april 2019)

Peryataan tersebut juga sejalan dengan yang disampaikan oleh

Bapak Suyanto S.Pd.I selaku kepala madrasah beliau mengatakan bahwa:

faktor penghambatnya itu ya namanya mendidik anak dilingkungan

madrasah ibtidaiyah ya kita yang sebagai orang tua yang berada

dilingkungan madrasah ini ya harus banyak bersabar kemudian juga harus

ada bantuan dari orang tuanya untuk proses nya juga supaya pembentukan

karakter bisa berjalan baik seperti saya katakan selalu semua harus

seimbang begitu.(wawancara 13 April 2019)

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, keberhasilan pembentukan

karakter sopan santun berarti tidak hanya ditentukan oleh besarnya

Page 71: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

54

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

peranan pendidik dalam memberikan pengajaran atau bimbingan tetapi

juga ditentukan oleh lingkungan sosial dalam memberikan situasi yang

kondusif dalam pengembangan karakter sopan santun. maka peneliti

menyimpulkan bahwa hambatan yang ada dalam pembentukan karakter

sopan santun siswa kelas dua di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi

yaitu :

a. Guru harus lebih sabar dalam membentuk karakter sopan santun siswa

karena siswa sekarang sulit diatur

b. Siswa kurang percaya diri dan masih membutuhkan bimbingan guru

c. Kurangnya perhatian orang tua dirumah menyangkut masalah karakter

3. Solusi untuk menghadapi hambatan dalam membentuk karakter sopan

santun siswa

Solusi merupakan cara atau langkah pemecahan masalah yang di

tempuh oleh seseorang atau suatu kelompok untuk mengatasi hambatan

yang dihadapi, guru sebagai manager pendidikan atau pengelola

pembelajaran sudah semestinya memiliki kecerdasan dalam

mengidentifikasi masalah atau hambatan dan mencari yang namanya

solusi dari setiap detail hambatan yang ditemui dalam proses pendidikan

dan pengajaran.solusi yang akurat dan tepat akan mempercepat pencapaian

yang dituju dan bahkan akan tercapai secara maksimal. Sesuai hasil

wawancara yang peneliti dapatkan dengan ibu Tuti Amsinar S.Pd.I beliau

mengatakan bahwa solusi yang di lakukan yaitu dengan cara berikut:

membimbing siswa dengan pelan-pelan tapi bukan berarti pelan tidak

tegas ya,karena membentuk karakter siswa di kelas dua ini cukup rumit,

karena mereka itu belum mampu membedakan mana yang benar dan yang

salah.jadi jika saya menasihati mereka dengan memakai nada tinggi atau

marah maka itu hanya akan membuatnya takut sesaat dan membuat anak

tertutup dan berjarak dengan kita karena jika ada masalah dia tidak akan

mau mengungkapkan masalahnya dengan gurunya namun, dengan

pembiasaan yang baik, cara bicara yang lembut, ketegasan dari guru,

system pembelajaran yang menyenangkan,mengikuti peraturan bertata

Page 72: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

55

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

laku yang ada dimadrasah, dan juga mengajari serta membimbing anak

dengan penuh kasih sayang dan perhatian.(Wawancara 29 april 2019)

Jadi, berdasarkan hasil wawancara maka solusi yang dilakukan guru

kelas yaitu dengan menjadi contoh baik bagi anak dan membimbing anak

dengan penuh kasih sayang dan perhatian karena sebagai guru sudah

sewajarnya menjadi contoh yang baik bagi siswanya

Page 73: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

56

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti di Madrasah

Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi mengenai Upaya Guru Kelas Dalam Membentuk

Karakter Sopan Santun Siswa Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi.

Maka peneliti dapat menyimpulkan sebagai berikut:

1. Upaya guru kelas dalam membentuk karakter sopan santun siswa kelas II

di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi adalah memberi pengertian

untuk selalu menghargai orang yang lebih tua, menegur anak yang

berbicara tidak sopan, memberi contoh tindakan sopan santun, kepada

siswa sebelum pelajaran dimulai.

2. Hambatan guru dalam upaya membentuk karakter sopan santun siswa

kelas II di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota Jambi yaitu : 1) Guru harus

lebih sabar dalam membentuk karakter sopan santun siswa karena siswa

sekarang sulit diatur. 2)Siswa kurang percaya diri dan masih

membutuhkan bimbingan guru. 3)Kurangnya perhatian dari orang tua

menyangkut masalah pendidikan karakter anak

3. Solusi guru dalam menghadapi hambatan dalam upaya membentuk

karakter sopan santun siswa kelas II Madrasah Ibtidaiyah Negeri Kota

Jambi yaitu mengajari anak dengan penuh kasih sayang dan perhatian

karena sebagai guru sudah sewajarnya menjadi contoh yang baik bagi

siswanya. Dengan menasihati nya secara halus maka dia akan menerima

nasihat gurunya dengan terbuka dan mengingat pesan gurunya tanpa rasa

takut terhadap gurunya.

Page 74: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

57

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

B. Saran

1. Bagi kepala sekolah

Alangkah lebih baiknya kepala sekolah ikut berpartisipasi dalam

pembentukan karakter sopan santun. Sehingga siswa di sekolah mendapatkan

pengawasan dari berbagai pihak.

2. Bagi guru

Untuk guru kelas maupun guru umum, hendaknya meningkatkan

kerjasama dalam pembentukan karakter sopan santun siswa sekaligus

dalam mengawasi tingkah laku siswa. Supaya perilaku siswa dapat terkontrol

dengan baik. Guru juga harus memberikan keteladanan yang baik untuk

siswanya baik di dalam maupun diluar sekolah. Serta harus lebih aktif dan

peduli untuk menegur siswanya yang masih berperilaku kurang baik.

3. Bagi siswa

Hendaknya siswa lebih bisa menentukan apa yang baik untuk dirinya

serta apa yang tidak baik untuk dirinya. Karena kelangsungan masa depan

siswa besok bergantung pada perilaku siswa hari ini. Maka apabila seorang

siswa hari ini bisa memilih hal yang baik, maka kedepan ia juga akan lebih

baik.

Page 75: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

58

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, 2013, Prosedur Penelitian (Suatu Pendekatan Praktik),

Jakarta: Rineka Cipta

Alwi, Hasan, dkk, 2003, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

Amin, Ahmad, 1975, Etika (Ilmu Akhlak), (Jakarta: Bulan Bintang

Arumsari, Mila Silvy, 2014, “Peran Guru dalam membentuk karakter siswa dalam

pembelajaran Sains di MI Al Huda Yogyakarta”, Jurusan Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas

Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Azzet, Akhmad Muhaimin, 2013, Urgensi Pendidikan Karakter DiIndonesia,

Yogyakarta: Ar-Ruz Media

Damayanti, 2012, Buku Pintar Panduan Bimbingan Konseling, Yogyakarta

:Araska

Danim, Sudarwan, 2010, Profesional dan Etika Profesi Guru, Bandung: Alfabeta

Damayanti, Deni, 2014, Panduan Implementasi Pendidikan Karakter Di Sekolah,

Yogyakarta: Araska

Gunawan, Imam, 2013, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, Jakarta:

Bumi Aksara,

Koesoema, Doni, 2012, Pendidikan Karakter (Utuh dan Menyeluruh),

Yogyakarta: PT Kanisius

Lexy J. Moleong, 2013, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja

Rosdakarya

Page 76: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

59

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Margono, 2010, Metodologi Penelitian Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta

Prayitno, 2011, Panduan Kegiatan Pengawasan Bimbingan Dan Konseling di

Sekolah, Jakarta : PT Rineka Cipta

Rusmini, 2012, “Peran Guru Dalam Menanamkan Karakter Sopan Santun Siswa

Di SDN Teluk Dalam 12 Banjarmasin” Thesis, Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan, Universitas Lambung Mangkurat

Sugiyono, 2008, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta

Wahyudi & I Made Arsana, 2014, “Peran Keluarga Dalam Membina Sopan

Santun Anak Di Desa Galis Kabupaten Pamekasan” Jurnal Kajian

Moral dan Kewarganegaraan. Nomor 2 Vol 1 tahun 2014, hal 290-304

Page 77: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

PEDOMAN WAWANCARA KEPALA SEKOLAH

1. Bagaimana gambaran singkat sekilas latar belakang MIN Kota Jambi?

a. Sejarah berdirinya MIN Kota Jambi

b. Tujuan berdirinya MIN Kota Jambi

c. Visi dan Misi MIN Kota Jambi

d. Keadaan staf dan tenaga pengajar/pendidik

e. Kondisi lingkungan

2. Apa yang bapak ketahui tentang pendidikan karakter

3. Sejauh mana sekolah ini menerapkan pendidikan karakter

4. Kegiatan apa saja yang mendukung keberhasilan pendidikan karakter di

madrasah ini.

5. Sarana dan pra sarana apa saja yang difasilitasi untuk membentuk karakter

siswa.

6. Apa saja Faktor penghambat dalam pembentukan karakter sopan santun

siswa.

7. Bagaimana menurut bapak upaya guru kelas rendah dalam pembentukan

karakter sopan santun siswa kelas II

Page 78: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

PEDOMAN WAWANCARA WALI KELAS 11.1

1. Apa yang ibu ketahui tentang pendidikan karakter ?

2. Apakah ibu sudah menerapkan pendidikan karakter dalam proses belajar

mengajar di dalam kelas?

3. Bagaimana cara menerapkan pendidikan karakter dalam proses belajar

mengajar di dalam kelas?

4. Bagaimana upaya ibu sebagai wali kelas dalam membentuk karakter sopan

santun siswa?

5. Apakah hambatan yang ibu hadapi dalam menerapkan pendidikan karakter

dalam proses pembelajaran?

6. Adakah pengaruh penerapan pendidikan karakter terhadap perilaku siswa?

7. Menurut ibu bagaimana karakter siswa di MIN ini?

8. Bagaimana prilaku siswa dalam proses pembelajaran.dan diluar jam belajar?

9. Bagaimana kesiapan ibu dengan adanya siswa yang belum memiliki karakter

sopan santun?

10. Apakah solusi ibu dalam menghadapi hambatan dalam upaya membentuk

karakter sopan santun siswa?

Page 79: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran I

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

PEDOMAN WAWANCARA SISWA KELAS II 1.

1. Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan orang yang lebih tua

2. Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan teman sebaya

3. Apakah kamu pernah berbicara dikelas ketika guru sedang menjelaskan

pelajaran

4. Apakah kamu selalu memberi salam ketika bertemu guru

Page 80: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran II

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

HASIL WAWANCARA

Informan : Suyanto, S.Pd.I

NIP : 196612101994021002

Jabatan : Kepala Sekolah

Hari/Tanggal : 13 April 2019

Tempat : Ruangan Kepala Madrasah

Peneliti : Tangsung saja ya pak, Bagaimana sejarah singkat berdirinya MIN

Kota Jambi?

Informan : MIN Kota Jambi ini dulunya bukan min Kota jambi tapi min 4 yang

sebernanya bukan untuk kawasan kota jambi tapi untuk kerinci. Min

kota jambi ini bukan min kota jambi tapi min 4 jambi, ha itu sejarah

singkat min kota jambi

Peneliti : Tujuannya berdiri min kota jambi ini bagaimana pak?

Informan : kalau kalau tujuan awal secara khusus ya pastinya kita tidak tahu,

tapi kalau boleh saya katakana ialah ya min itu berdiri ya untuk

menanamkan prilaku islami kepada anak didik, kemudian juga tidak

lepas dari islam. Ya apalagi dilingkungan kito ni kan ada sekolah-

sekolah yang notabenen nya kristen ya ada saverius kemudian ini kalo

ini tidak kita imbangi dengan berdirinya min ya kelama-kelamaan

keadaan lingkungan terutama di anak-anak ini kan bakalan meredup.

Sekarang bisa kita rasakan itu setiap kali kita bertanding setiap kali

kita berhadapan dengan SD saverius tapi Alhamdulillah kemaren kita

bertanding untuk cerdas cermat SD saverius berada di harapan, itu

artinya satu sisi kita punya harapan bahwa madrasah ibtidaiyah kota

jambi ini kedepannya akan lebih baik lah

Peneliti : kalau boleh tau pak visi misi min ini sendiri pak?

Informan : Visi dan misi bisa kita bacakan di depan di atas pintu msuk

Peneliti : Bagaimana pak keadaan staf mengajar di min ini sendiri pak?

Informan : Kalo staf ini dari tenaga min asli ada 7 orang 2 staf tata usah, 2 staf

perpustakaan, dan kmudian yang lainnya 5 yaitu staf admistrasi.

Kmudian guru disini berlatar belakang pai tetapi di system

pembelajarannya sesuai dengan sertifikat-sertifikat yang dia terima dia

guru maplel kita tempatkan dia dimata pelajaran, tetapi kalau dia guru

kelas ya kita tempatkan menjadi guru kelas. Min kota jambi sekarang

Page 81: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran II

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

ini guru kelas sebanyak 26 orang sedangkan guru maple atau guru

mata pelajaran itu terdiri dari 20 orang. Kmudian ada guru mata

pelajaran al- qur'an hadist kemudian ada guru mata pelajaran ski, guru

aqidah ahlak yang mereka-mereka itu adalah guru mapel yang

memang sertifikatnya khusus mata pelajaran itu semuanya ini dia S1

dan berbasis pai kemudian mereka semua itu pegawai negeri semua

dan tidak ada yang honor.

Peneliti : Bagaimana kondisi masyarakat sekitar sini pak?

Informan : ya kalo sekolah dengan lingkungan Alhamdulillah baik, yak karena

setiap bulan setiap tahun ajaran baru lingkungan kita utama kita

komisikan 20% dari yang kita terima, jdi hubungan dengan lingkungan

baik. Itu kan dari segi komunikasi juga baik dengan bapak RT juga

baik dengan komite juga baik, itu Ih mereka semua mendukung kita,

makanya ya Alhamdulillah selama saya disini sampai sekarang ya

Alhamdulillah kejadian di min ini tidak ada yang bermasalah dengan

lingkungan, karena memang iya kita dengan lingkungan cukup baik

Ih.

Peneliti : Apa yang bapak ketahui mengenai pendidikan karakter?

Informan : ya sebenarnya pendidikan karakter itu kan apa satu usaha ya untuk

merubah anak supaya mempunyai karakter terutama karakter yang

baik, ya Alhamdulillah di min ini kita mempunyai pendidikan yang

berkarakter terutama karakter keagamaan disini kita tanamkan juga

apa ada ekstrakurikuler tahfidz kemudian juga ada ektrakurikuler seni

baca al-qu'an ada ekstrakurikuler dram band juga ada ektrakurikuler

pramuka ada ekstrakurikuler sepak takrau ada ektrakurikuler seni dan

tari ada kemudian ektrakurikuler hadro juga ada. Kemudian semua itu

merupakan pendidikan untuk membentuk karakter anak supaya dia

pnya karakter kaitannya dengan seni dan budaya kita, saya kira ini

pendidikan karakter.

Peneliti : Kegiatan apa saja yang menunjang untuk mendukung upaya

pembentukan karakter di min ini pak?

Informan : Saya kira kegiatan untuk mendukung dimin ini ya baik itu kegiatan

intrakurikuler maupun ekstrakurikuler saya kira penting ya, semua

kegiatan itu mendukung untuk kegiatan dimin dan ini semuanya harus

berjalan beriringan baik intra maupun ekstra. Intra be kita mengadakan

pembelajaran dalam kelas tidak akan berhasil tidak adanya

ekstrakurikulernya, begitu juga ekstrakurikulernya saja tanpa

intrakurikulernya tidak berhasil, jadi kedua-duanya harus berjalan

Page 82: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran II

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

secara seimbang begitu juga cirri khas min ini berciri khas agama jadi

60/70% agama 30/40% itu umumnya itu semua untuk menunjang

kegiatan di min.

Peneliti : Sarana dan prasarana apa saja yang di fasilitasi untuk mendukung

karakter siswa pak?

Informan : Ya saya kira kalo sarana untuk kegiatan siswa itu kita menggunakan

ruangan kelas yang ada, karena intrakurikuler itukan kita mulai dari

jam 07.15 sampai dengan jam 02.00 dan jam 02.00 sampai jam 5 itu

digunakan untuk ekstrakurikulernya. Sarana yang kita gunakan yaitu

ya kalo menganai tempat-tempat belajar dan kalo itu mengenai alat-

alat yang digunakan, sudah kita sudah siapkan dan kita belikan dram

band kita belikan tari termasuk hajunya kita siapkan pramuka juga dan

semua sudah kita siapkan untuk kepentingan-kepentingan itu bahkan

sarana ibadah di sini blum ada tetapi di min kota ini kita berusaha

ditengah itu ada tempat yang bisa digunakan untuk ruangan serbaguna

kita bentang tikar kita sholat berjamaah setiap zhuhur. Ini sarana-

sarana yang digunakan di min kota jambi.

Peneliti : Bagaimana upaya pembentukan karakter di madrasah oleh kepala

madrasah, guru dan siswa pak?

Informan : Saya kira kalo untuk pembentukan karakter ini ya tidak bisa

diusahakan oleh kepala sekolah sendiri tetapi harus diusahakan secara

bersama-sama antara kepala sekolah sebagai top manager nya

kemudian guru sebagai pelaksananya dan anak sehagai obyeknya

sekaligus pelaksananya. Saya kira antara guru kemudian kepala

sekolah dan anak itu harus berjalan seimbang sehingga karakter yang

diharapkan itu bisa terbentuk.

Peneliti : Apa saja faktor penghambat dalam pembentukan karakter sopan

santun siswa?

Informan : Faktor penghambatnya itu ya namanya mendidik anak dilingkungan

madrasah ibtidaiyah ya kita yang sebagai orang tua yang berada

dilingkungan madrasah ini ya harus banyak bersabar kemudian juga

harus ada bantuan dari orang tuanya untuk proses nya juga supaya

pembentukan karakter bisa berjalan baik seperti saya katakan selalu

semua harus seimbang begitu.

Peneliti : Bagaimana menurut bapak upaya guru kelas rendah dalam

membentuk karakter sopan santun siswa di kelas II?

Page 83: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran II

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Informan : Upaya yang saya lihat dari guru kelas dalam membentuk karakter

sopan santun sejauh ini ya sudah cukup optimal karena guru kelas

bukan hanya mengandalkan buku pelajaran saja untuk mendidik

karakter, akan tetapi telah menerapkan juga secara langsung depan

anak-anak.

Page 84: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran III

HASIL WAWANCARA WALI KELAS II 1

Nama : Tuti Amsinar, S.Pd.I

NIP : 197507012007102001

Jabatan : Wali Kelas II 1

Hari/Tanggal : 29 april 2019

Tempat : Dalam kelas

Peneliti : Apa yang ibu ketahui tentang pendidikan karakter?

Informan : Pendidikan karakter ialah melihat tingkah laku, akhlak, sopan santun

murid atau siswa untuk lebih baik lagi ke depannya.

Peneliti : Apakah ibu sudah menerapkan pendidikan karakter di dalam

pembelajaran?

Informan : Pendidikan karakter tetap di ajarkan, tetap diingatkan kepada anak

pendidikan karakter sangat penting pada suat sekarang ini.

Peneliti : bagaimana upaya ibu dalam membentuk karukter sopan santun

Siswa?

Informan : Upaya ibu dalam membentuk karakter sopan santun siswaa ini kita

memberi contoh kepada siswa bagaimana akhlak yang haik atau

tindakan sopan santun,selalu memberi pengertian untuk menghargai

orang yang lebih tua,selalu menegur anak yang berbicara tidak sopan

Peneliti : apa hambatan yang ibu hadapi dalam upaya membentuk karakter

sopan santun siswa?

Informan : hambatan dalam upaya pembentukan karakter ini terhadap anak-

anak tentunya ada seperti anak-anak jaman sekarang ini kan lebih

kesifat manja, kurang percaya diri,ya sangat butuh bimbingan dari

gurunya lah, dari anak-anak tersebut mungkin ya ada yang kurang

perhatian dari orang tuanya jadi pendidikan dirumahnya kurang

tentunya ketika disekolah menjadi anak-anak yang mungkin nakal

bawaan dari rumah ya sehingga saat di sckolah kita mesti harus

menyesuaikan nya lagi.

Page 85: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran III

Peneliti : Adakah pengaruh upaya pembentukan karakter terhadap prilaku

siswa?

Informan : Tentunya pengaruh pembentukan karakter ini tentunya ada karna

sesuai dengan kondisi pendidikan saat sckarang ini

Peneliti : Bagaimana karakter siswa di min kota ini bu?

Informan : Iya kalau kita lihat hari demi hari ya mudah-mudahan terus

diingatkan, terus dinasehatkan kepada anak-anak ini untuk menjaga

tingkah laku akhlak mudah-mudahan sudah lebih baik makin baik lagi.

Peneliti : Bagaimana perilaku siswa dalam proses pembelajaran dan diluar jam

belajar bu?

Informan : Prilaku siswa dalam pembelajaran ya mereka sangat mengikuti

pelajaran dan ada juga lah beberapa anak yang agak sulit diatur tapi

Alhamdulillah sebagian anak dapat mengikuti, dan insya Allah secara

keseluruhan bisa mengikuti pelajaran. Kalau diluar jam belajar sih ya

mereka pada jajan kekantin, ada yang bawa bekal, ada juga yang main

sama teman lainnya kejar-kejar an sampai kadang ada yang nangis ya

namanya anak anak.

Peneliti : Bagaimana kesiapan ibu dengan adanya siswa yang belum memiliki

karakter sopan santun?

Informan : Ya saya terus saja memberikan anak-anak nasehat dan tidak bosan

menegur anak yang mempunyai tingkah laku kurang baik supaya

mereka mengingat terus apa yang saya sampaikan

Peneliti : Apa solusi dari ibu dalam menghadapi hambatan dalam upaya

membentuk karakter sopan santun siswa?

Informan : Membimbing siswa dengan pelan-pelan karena membentuk karakter

di kelas rendah itu cukup rumit ya, jika saya menegur atau menaschati

mereka dengan marah maka itu akan membuat mereka hanya tunduk

sesaat saja namun, dengan pembiasaan yang baik, ketegasan dari guru,

pembelajaran yang menyenangkan, mengikuti peraturan bertata laku di

madrasah, dan juga mengajari siswa dengan penuh kasih sayang dan

perhatian.

Peneliti : baik bu sudah semua, terimakasih bu

Page 86: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran III

Informan : iya.iya... sama-sama syarifah, klo masih ada yang kurang tanya saja

lagi.

Peneliti : Baik bu terima kasih banyak bu.

Page 87: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran IV

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Hibban Muntazan

Kelas : II.1

Hari/tanggal : Senin/29 April 2019

Tempat : Di dalam kelas

Peneliti : Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan orang yang lebih

tua?

Siswa : Pelan-pelan bu

peneliti : Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan teman sebaya?

Siswa : Biaso bae buk

Peneliti : Apakah kamu pernah berbicara dikelas ketika guru sedang

menjelaskan pelajaran?

Siswa : Kadang-kadang ngomong sama kawan bu minjam pensil

Peneliti : Apakah kamu selalu memberi salam ketika bertemu guru?

Siswa : Iya bu kadang salam kadang idak

Page 88: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran IV

HASIL WAWANCARA SISWA

Nama : Zahira Azzahra

Kelas : II.1

Hari/tanggal : Senin/29 April 2019

Tempat : Di dalam kelas

Peneliti : Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan orang yang lebih tua?

Siswa : Ngomong nya sopan buk

Peneliti : Bagaimana sikap kamu ketika berbicara dengan teman sebaya?

Siswa : Pas kami ngomong sama dio bu kami dengarin dio ngomong

Peneiti : Apakah kamu pernah berbicara dikelas ketika guru sedang menjelaskan

pelajaran?

Siswa : Pernah bu permisi buang sampah

Peneliti : Apakah kamu selalu memberi salam ketika bertemu guru?

Siswa : Iya bu sering

Page 89: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran V

DAFTAR INFORMAN

No NAMA STATUS

1 Suyanto, S.Pd.I Kepala Sekolah

2 Tuti Amsinar, SPd.I Wali Kelas II.1

3 Hibban Muntazan Siswa kelas II.1

4 Zahira Azzahra Siswa kelas II.1

Page 90: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VI

DOKUMENTASI PENELITIAN

Wawancara bersama kepala Madrasah Bapak Suyanto, S.Pd.I

Wawancara bersama Guru Kelas II.1 Ibu Tuti Amsinar, S.Pd.I

Page 91: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VI

Wawancara bersama siswa kelas II.1

Page 92: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VI

Kegiatan belajar siswa kelas II.1

Foto Bersama siswa kelas II.1

Page 93: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VI

Tata Krama dan Pengembangan Karakter di MIN Kota Jambi

Keadaan lapangan MIN Kota Jambi

Page 94: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VI

Kegiatan sholat berjamaah siswa MIN Kota Jambi

Visi dan Misi MIN Kota Jambi

Page 95: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

LAMPIRAN VII

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Page 96: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

LAMPIRAN VII

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

Page 97: UPAYA GURU KELAS DALAM MEMBENTUK KARAKTER …

Lampiran VIII

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UIN STS JAMBI

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(CURRICULUM VITAE)

Nama : Sarifah Inayah

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tanggal Lahir : Jambi, 16 Juni 1998

Alamat : Jl. Depati Unus

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan : 1. SDN 09 Kota Jambi

2. MTsS „Ainul Yaqin Kota Jambi

3. MAN Model Kota Jambi

Motto Hidup :serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia,

Photo

3x4