membentuk karakter melalui olahraga

23
MEMBENTUK KARAKTER MELALUI OLAHRAGA Dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah sosiologi olahraga yang dibimbing oleh Kartono Pramdhan M.pd Oleh KELOMPOK 4 : KRISNA LUKMAN R EGI ANGGA N HANDRI WAHYUDI FAJAR GUMILAR

Upload: krisnalukman

Post on 15-Feb-2016

450 views

Category:

Documents


20 download

DESCRIPTION

membentuk karakter

TRANSCRIPT

Page 1: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

MEMBENTUK KARAKTER MELALUI OLAHRAGA

Dibuat sebagai salah satu syarat mengikuti mata kuliah sosiologi olahraga yang

dibimbing oleh Kartono Pramdhan M.pd

Oleh

KELOMPOK 4 :

KRISNA LUKMAN R

EGI ANGGA N

HANDRI WAHYUDI

FAJAR GUMILAR

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PASUNDAN CIMAHI

2015

Page 2: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa,

penyusunan makalah ini berhasil kami rampung dengan baik. Penyusunan

makalah ini di maksudkan untuk menyajikan pokok-pokok tentang materi

sosiologi olahraga.

Materi sajian dalam makalah ini disusun berdasarkan teori dari para ahli

dan gagasan-gagasan dari teman-teman yang mendukung isi dari makalah ini.

Kemudian sudah barang tentu,dalam penyusunan makalah ini terdapat

kekurangan dan kelemahan kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak

sangat di harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan makalah untuk

selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat.

Cimahi, 26 Oktober 2015

Penyusun

Page 3: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

DAFTAR ISI

Kata Pengantar........................................................................................

Daftar Isi..................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

a. Latar belakang masalah...................................................

b. Rumusan masalah............................................................

c. Tujuan..............................................................................

BAB II LANDASAN TEORITIS

a. Pengertian olahraga..........................................................

b. Pengertian karakter..........................................................

BAB III PEMBAHASAN

a. Membentuk karakter lewat olahraga................................

b. Faktor penentu karakter manusia.....................................

BAB IV KESIMPULAN

a. Kesimpulan......................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................

Page 4: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kajian olahraga terhadap ilmu olahraga diawali dengan keterlibatan

sosiologi sebagai salah satu ilmu yang digunakan untuk mengkaji fenomena

keolahragaan. Konsep sosiologi dipaparkan sebagai dasar untuk memahami

konsep-konsep sosiologi olahraga, khususnya berkaitan dengan proses sosial yang

menyebabkan terjadinya dinamika dan perubahan nilai keolahragaan dari waktu

ke waktu. Fenomena olahraga mengalami perkembangan begitu pesat sampai

kedalam seluruh aspek olahraga. Olahraga tidak hanya dilakukan untuk tujuan

kebugaran badan dan kesehatan, tetapi juga menjangkau aspek politik, ekonomi,

sosial,dan budaya. Oleh karenanya pemecahan masalah dalam olahraga dilakukan

dengan pendekatan inter-disiplin, dan salah satu disiplin ilmu yang dimanfaatkan

adalah sosiologi.

Sosiologi olahraga merupakan sosiologi terapan yang dikenakan pada

olahraga, sehingga dapat dikatakan sebagai sosiologi khusus yang berusaha

menaruh perhatian pada permasalahan olahraga.Sebagai ilmu terapan, sosiologi

olahraga merupakan gabungan dari dua disiplin ilmu, yaitu sosiologi dan

olahraga, yang oleh Donald Chu disebut sebagai perpaduan antara sosiologi dan

olahraga.

Sebagai ilmu murni yang bersifat non-etis, teori-teori sosiologi

berpeluang untuk dicercap oleh disiplin ilmu lain, dan sebagai disiplin ilmu yang

relatif baru, olahraga masih menggunakan teori-teori dari disiplin ilmu lain untuk

menyusun teori ataupun hukum-hukum keilmuannya. Dalam hal ini ilmu olahraga

bersifat integratif, yaitu berusaha menerima dan mengkombinasikan secara selaras

keberadaan ilmu lain untuk mengkaji permsalahan yang dihadapi. Sosiologi

olahraga berupaya membahas perilaku sosial manusia, baik sebagai individu

maupun kelompok, dalam situasi olahraga, artinya, saat melakukan kegiatan

Page 5: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

olahraga, pada dasarnya manusia melakukan kegiatan sosial yang berupa interaksi

sosial dengan manusia lainnya.

Olahraga merupakan media pendidikan yang seharusnya dan selayaknya

menjadi pilar keselarasan serta keseimbangan hidup sehat dan harmonis. Olahraga

merupakan pilar penting karena jiwa fairplay, sportivitas, team work, dan

nasionalisme dapat dibangun melalui olahraga. Melalui aktivitas olahraga kita

banyak mendapatkan hal-hal yang positif. Olahraga bukan sekedar kegiatan yang

berorientasi kepada faktor fisik belaka, olahraga juga dapat melatih sikap dan

mental kita.

Pembentukan karakter bangsa dapat dilakukan salah satunya melalui

olahraga. Dengan olahraga kita bisa kembangkan karakter bangsa, sportivitas

sekaligus merekatkan persatuan bangsa. Atas dasar tersebut, semua komponen

bangsa harus memberikan andil dalam memajukan olahraga nasional. Secara

normatif dan sebagaimana telah hampir dapat diterima oleh umumnya kita

sekalian, pembentukan karakter bangsa merupakan hal yang amat penting bagi

generasi muda dan bahkan menentukan nasib bangsa dimasa yang akan datang.

B. Rumusan Masalah

Apakah Olahraga dapat membentuk karakter seseorang ?

Bagaimana cara membentuk karakter melalui olahraga ?

C. Tujuan

Mengetahui apakah olahraga dapat membentuk karakter seseorang

Mengetahui bagaimana cara membentuk karakter melalui olahraga

Page 6: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

BAB II

LANDASAN TEORITIS

A. PENGERTIAN OLAHRAGA

Olahraga adalah investasi masa depan. Melalui olahraga manusia akan

menjadi makhluk yang sehat dan bugar sehingga mental dan karakter dapat

terbangun.  Seiring dengan  pepatah dalam dunia olahraga yang mengatakan

''Men  Sanna  in  corpore sanno" yang artinya “di dalam tubuh yang sehat

terdapat jiwa yang kuat” memiliki makna yang sangat dalam, bahwa kesehatan

tubuh memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap pembangunan jiwa. Dalam

situasi seperti ini, olahraga seharusnya dan sudah selayaknya menjadi pilar

keselarasaan, keseimbangan hidup sehat dan harmonis. Seperti halnya pernyataan

yang dikemukanan oleh Cholik Mutohir :

Olahraga adalah proses sistematik yang berupa segala kegiatan atau usaha yang dapat mendorong mengembangkan, dan membina potensi-potensi jasmaniah dan rohaniah seseorang sebagai perorangan atau anggota masyarakat berupa permainan, petandingan, dan prestasi puncak dalam pembentukan manusia yang memiliki Ideologi yang seutuhnya dan berkualitas berdasarkan Dasar Negara atau Pancasila.

Atas dasar itulah mengapa banyak orang yang menggemari olahraga,

terlebih sekarang olahraga bukan hanya untuk kesehatan saja tetapi banyak

manfaat-manfaat lain yang bisa kita dapatkan diantaranya adalah dengan

berolahraga kita dapat melepaskan kepenatan dan merefleksikan ketegangan otot-

otot selama bekerja, selaian itu aktifitas berolahraga bagi sebagian orang menjadi

kebanggan tersendiri. Misalnya para atlet dapat memperoleh prestasi,

membanggakan negara atau daerahnya.

B. PENGERTIAN KARAKTER

Karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang

membedakan seseorang dari yang lain. Adapun tipe-tipe karakter manusia.

Page 7: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

pengertian karakter sebagai penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai

(benar-salah, baik-buruk) baik secara eksplisit maupun implisit. Karakter berbeda

dengan kepribadian kerena pengertian kepribadian dibebaskan dari nilai.

Meskipun demikian, baik kepribadian (personality) maupun karakter berwujud

tingkah laku yang ditujukan kelingkungan sosial, keduanya relatif permanen serta

menuntun, mengerahkan dan mengorganisasikan aktifitas individu. Wyne

mengungkapkan bahwa kata karakter berasal dari bahasa Yunani “karasso” yang

berarti “to mark” yaitu menandai atau mengukir, yang memfokuskan bagaimana

mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku. Oleh

sebab itu seseorang yang berperilaku tidak jujur, kejam atau rakus dikatakan

sebagai orang yang berkarakter jelek, sementara orang yang berprilaku jujur, suka

menolong dikatakan sebagai orang yang berkarakter mulia. Jadi istilah karakter

erat kaitannya dengan personality (kepribadian) seseorang.

W.B. Saunders, (1977: 126) memiliki pendapat sendiri dalam

mendefinisikan kata karakter. Beliau memaparkan definisinya tentang karakter

sebagai berikut: "karakter adalah sifat nyata dan berbeda yang ditunjukkan oleh

individu, sejumlah atribut yang dapat diamati pada individu". Di sini, beliau ingin

menjelaskan bahwa ada perbedaan karakter individu dengan individu lainnya.

Menurut Saunders perbedaan karakter tersebut dapat dilihat atau diamati karena

memang karakter itu ada kaitannya dengan perilaku hidup setiap hari yang

ditampilkan oleh setiap individu.

Pembangunan karakter adalah usaha paling penting yang pernah diberikan

kepada manusia. Pembangunan karakter adalah tujuan luar biasa dari sistem

pendidikan yang benar. Pembinaan watak merupakan tugas utama pendidikan,

menyusun harga diri yang kukuh-kuat, pandai, terampil, jujur, tahu kemampuan

dan batas kemampuannya, mempunyai kehormatan diri. Undang Undang No. 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 mengamanatkan bahwa

pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar

Page 8: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga

negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Page 9: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

BAB III

PEMBAHASAN

MEMBENTUK KARAKTER MELALUI OLAHRAGA

Dalam kehidupan sehari-hari olahraga sering sebagai media hiburan,

pengisi waktu luang, senam, rekreasi, kegiatan sosialisasi, dan meningkatkan

derajat kesehatan. Secara fisik olahraga memang terbukti dapat mengurangi risiko

terserang penyakit, meningkatkan kebugaran, memperkuat tulang, mengatur berat

badan, dan mengembangkan keterampilan. Sayangnya, nilai-nilai yang lebih

penting dalam konteks pendidikan dan psikologi, yaitu pembentukan karakter dan

kepribadian, masih kurang disadari oleh semua orang.

Kepribadian, karakter, dan pendidikan olahraga,adalah hal yang sangat

penting dalam proses pendidikan. Sebagaimana pentingnya membaca, menulis,

dan berhitung. Dalam sejarah sudah sejak lama pendidikan jasmani dan olahraga

dijadikan sebagai sarana yang efektif untuk pembentukan watak, karakter, dan

kepribadian. Bahkan pembentukan sifat kepemimpinan seseorang dapat dicapai

melalui media ini.

Dalam kehidupan masyarakat, orang tua mengharapkan generasi baru

memahami norma salah-benar, kebijaksanaan dalam hidup bermasyarakat,

memiliki sikap sportif, disiplin, serta taat peraturan. Hidup bersama melalui

olahraga bagi anak-anak dapat memberi pelajaran bahwa permainan dengan tata

aturan tertentu dapat menguntungkan semua pihak dan mencegah konflik . Anak-

anak juga dapat belajar bersosialisasi melalui permainan-permainan, yang

sayangnya fasilitas seperti ini nyaris luput dari perhatian publik. Padahal melalui

aktivitas seperti ini, mereka yang memiliki minat sejenis dapat berbagi

pengalaman dalam kelompok  yang dapat ditransformasikan melalui komunikasi

dan interaksi.

Peran olahraga makin penting dan strategis dalam pengembangan kualitas

SDM yang sehat, mandiri, bertanggung jawab, dan memiliki sifat kompetitif yang

tinggi. Selain itu juga penting dalam pengembangan identitas, nasionalisme, dan

Page 10: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

kemandirian bangsa. Olahraga yang dikelola dengan cara yang betul akan mampu

mengangkat martabat bangsa dalam percaturan internasional.

Sejarah telah mencatat bahwa olahraga dapat menjadi media pendidikan

atau menjadi ikon bisnis dan industri yang prospektif. Itu sudah terbukti misal

pada piala dunia yang lagi ramai dibicarakan sekarang ini,banyak merk-merk

ternama tertempel di bola,baju,sepatu dan lain-lain. Olahraga secara potensial dan

aktual dapat menjadi rujukan yang efektif bagi pembentukan watak kepribadian

dan karakter masyarakat.

Sekarang ini rata-rata kompetisi lebih mencerminkan jiwa sportivitas,

kejujuran, persahabatan, rasa hormat, dan tanggung jawab dengan segala

dimensinya. Olahraga dengan segala aspek dan dimensinya, lebih-lebih yang

mengandung unsur pertandingan dan kompetisi, harus disertai dengan sikap dan

perilaku berdasarkan kesadaran moral. Kepatutan tindakan itu bersumber dari hati

nurani yang disebut dengan istilah fair play.

Dalam kode fair play terkandung makna bahwa setiap penyelenggaraan

olahraga harus dijiwai oleh semangat kejujuran dan tunduk pada tata aturan, baik

yang tersurat maupun tersirat. Setiap pertandingan harus menjunjung tinggi

sportivitas, menghormati keputusan wasit/juri, serta menghargai lawan, baik saat

bertanding maupun di luar arena pertandingan.

Kemenangan dalam suatu pertandingan, meski penting, tetapi ada yang

lebih penting lagi, yaitu menampilkan keterampilan terbaik dengan semangat

persahabatan. Lawan bertanding sejatinya adalah juga kawan bermain.

Tidaklah diragukan bahwa pendidikan olahraga adalah wahana yang

sangat ampuh bagi perkembangan karakter dan kepribadian anak bangsa apabila

dikembangkan secara sistematis. Olahraga mengandung dimensi nilai dan perilaku

positif yang terbukti faktanya. Pertama, sikap sportif, kejujuran, menghargai

teman dan saling mendukung, membantu dan penuh semangat kompetitif. Kedua,

sikap kerja sama team, saling percaya, berbagi, saling ketergantungan, dan

kecakapan membuat keputusan bertindak. Ketiga, sikap dan watak yang

senantiasa optimistis, antusias, partisipasif, gembira, dan humoris. Keempat,

Page 11: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

pengembangan individu yang kreatif, penuh inisiatif, kepemimpinan, kerja keras,

kepercayaan diri, dan kepuasan diri.

Keunggulan pendidikan olahraga dalam pembentukan karakter terletak

pada perlengkepan nilai-nilai ke dalam perilaku. Itu suatu ciri yang tidak mudah

dilakukan pada pendidikan  yang lain dalam kurikulum dan pembelajaran yang

cenderung ke arah teori, abstrak, dan lain sebagainya. Mari kita budayakan

pendidikan karakter melalui aktivitas olahraga di kalangan siswa khususnya dan

semua orang pada umumnya secara sistematis.

Faktor Penentu Karakter Manusia

Faktor penentu karakter manusia antara lain sebagai berikut:

1. Cattef. Sepertiga karakter dipengaruhi oleh faktor genetik dan dua pertiga

dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

2.   E. Fromm: karakter manusia bisa mengalami perubahan

Dengan demikian karakter manusia dapat dibentuk melalui kondisi lingkungan

yang mendukung dan salah satu lingkungan yang memenuhi syarat pembentukan

karakter manusia yang baik adalah lingkungan olahraga karena didalam

lingkungan olahraga manusia diajarkan berbagai nilai-nilai kejiwaan.

Olahraga Dan Pembentukan Karakter

Dalam dunia olahraga untuk mencapai prestasi secara maksimal  perlu

dikembangkan  budaya sinergis berbagai unsur yang berkarakter, antara lain

sinergis dari  lembaga pendidikan (perguruan tinggi), lembaga pemerintahan,

stakeholder dan unsur lainnya. Pencapaian prestasi merupakan salah satu 

perwujudan  dari  pilar olahraga  prestasi. Tiga pilar olahraga sebagai  penyangga 

pencapaian prestasi, kebugaran dan pendidikan anak bangsa yang berkarakter

terdiri dari pengembangan olahraga prestasi, olahraga rekreasi dan olahraga

pendidikan. Filosofis ilmu padi merupakan salah satu perwujudan pembentukan

karakter olahraga dimana semakin tinggi prestasi yang diraih namun tetap

menunduk dan tidak sombong dan tetap santun.

Page 12: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

Sebagai fenomena sosial dan kultural, olahraga tidak bisa melepaskan diri

dari ikatan moral kemodernan, yang kompleks. Penerimaan eksistensinya secara

sosiologis dijamin oleh kemampuannya menyesuaikan diri dengan pasar, atau

sebaliknya, pasar yang akan menjadikannya sebagai sasaran ekstensifikasinya.

Langkah strategis untuk pengembangan dan penanaman moral serta pembentukan

karakter melalui olahraga adalah dengan menjadikan prestasi. Hal ini seiring

dengan perkembangan dunia yang semakin kompleks dan syarat akulturasi.

Dengan demikian olahraga sangat berpeluang besar di era sekarang dan masa

depan.

Untuk membentuk karakter peserta didik dapat ditempuh dengan tiga

tahap: (1) mengidentifikasi prinsip-prinsip karakter yang akan ditransferkan, (2)

mengajarkan prinsip-prinsip karakter, dan (3) memberikan kesempatan kepada

peserta didik untuk mempraktikkan karakter.  Pada tahap mengajarkan prinsip-

prinsip karakter meliputi enam strategi pendekatan yang dipakai, yaitu: (1)

menciptakan suasana moral tim yang kondusif, (2) model perilaku moral, (3)

menyusun regulasi untuk perilaku yang baik, (4) menerangkan dan mendiskusikan

perilaku moral, (5) menggunakan dan mengajarkan pengambilan keputusan yang

etis, dan (6) memotivasi pemain untuk mengembangkan karakter yang baik.

Sampai saat ini olahraga telah digunakan untuk pembentukan karakter,

namun implementasi untuk  hal tersebut  masih kurang optimal dalam 

pelaksanaannya. Sehingga pengerjaannya pun menjadi kurang professional.

Apabila hal tersebut dikerjakan dengan profesional maka karakter pelaku

olahraga Indonesia   akan  muncul  sehingga dapat membentuk karakter dan

kepribadian masyarakat yang kuat. Selain itu, olahraga sebagai ikon sebuah

negara dapat menjadi sarana untuk sosialisasi dan promosi serta meningkatkan

harga diri sebuah negara. Dengan kata lain, semakin tinggi tingkat pencapaian

olahraga warga negaranya maka akan semakin tinggi pula prestasi Negara tersebut

di mata Negara-negara lain.

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka jelaslah bahwa terdapat simbiosis

antara olahraga dan pembentukan karakter. Dengan olahraga, maka akan

terbentuk manusia yang sehat dan berkarakter kuat serta memiliki jiwa-jiwa

Page 13: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

fairplay, sportivitas, bertanggung jawab, team work dan menjunjung tinggi nilai

nasionalisme. Dan hal-hal tersebut akan saling berkesinambungan untuk

membentuk suatu Negara yang kuat dengan masyarakat sehat dan berkarakter

kuat pula.

Page 14: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

BAB IV

KESIMPULAN

Olahraga merupakan salah satu alternatif yang dapat digunakan sebagai

alat pembentukan karakter manusia. Olahraga dengan slogan sport for all,

merupakan langkah awal yang strategis menuju pembentukan karakter.

Pembentukan karakter selain dilandasi oleh budaya nasional juga diwarnai oleh

budaya dan ciri khusus cabang olahraga yang dilakukan. Oleh karena itu untuk

mengangkat citra Indonesia di mata dunia maka salah satu cara adalah

membangun kebesaran Indonesia kembali, bangunlah olahraganya.

Dengan berolahraga, banyak karakter positif yang dapat terbentuk pada

perilaku olahraga tersebut. Melalui olahraga, seseorang akan memiliki

tanggungjawab, rasa hormat dan memiliki kepedulian dengan sesama. Nilai-nilai

ketekunan, kejujuran dan keberanian juga dapat diperoleh dari aktivitas olahraga

dan tentu masih banyak lainnya. Selain itu merupakan langkah awal untuk

memosisikan kembali olahraga dalam pembentukan karakter.

Page 15: Membentuk Karakter Melalui Olahraga

DAFTAR PUSTAKA

Mutohir, Cholik (1992). Definisi Penjas Dan Olahraga. http://berachunk-amarank.blogspot.co.id. Di unduh 26 November 2015

Agus Sarengat. 2010. Pembentukan karakter lewat olahraga. http://agustsarengat.blogspot.com. Di unduh tanggal 26 November 2015.

Akhmad Sobarna. 2010. Benarkah olahraga membangun karakter.http://sobarnasblog.blogspot.com. Di unduh tanggal 26 November 2015.

Maksum, Ali (2009) “Kualitas pribadi atlet : Kunci keberhasilan meraih prestasi

tinggi”. http://www.tandfonline.com

Saunder, W.B (1977)” Definisi karakter” . http://www.kompasiana.com. Di

unduh tanggal 20 Oktober 2015

Page 16: Membentuk Karakter Melalui Olahraga