upaya arab saudi dalam memberikan bantuan luar...

111
UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR NEGERI KEPADA ALIRAN SUNNI DI SURIAH PADA KONFLIK SURIAH 2011-2016 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) Oleh: Sarah Rahayu 1110113000058 PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2017

Upload: truongnga

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN

BANTUAN LUAR NEGERI KEPADA ALIRAN SUNNI

DI SURIAH PADA KONFLIK SURIAH 2011-2016

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos)

Oleh:

Sarah Rahayu

1110113000058

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2017

Page 2: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal
Page 3: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal
Page 4: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal
Page 5: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

i

ABSTRAK

Penelitian skripsi ini menganalisa Upaya Arab Saudi dalam Memberikan Bantuan

Luar Negeri Kepada Aliran Sunni Di Suriah pada Konflik Suriah 2012-2016. Di

Suriah terjadi konflik antara pemerintah dengan rakyatnya, yang merasa

terpinggirkan. Hal ini memicu protes dengan membentuk gerakan yang

mengatasnamakan anti-pemerintahan. Sehingga pihak pemerintahan Suriah

melakukan aksi penembakan secara brutal kepada rakyatnya, yang diduga

tergabung dalam gerakan anti pemerintah. Hal ini menimbulkan respon dari Arab

Saudi yang mencekal pemerintahan Assad atas tindakannya tidak manusiawi.

Kerangka teoritis yang digunakan dalam skripsi ini adalah Kebijakan Luar Negeri,

Kepentingan Nasional dan Konsep Bantuan Luar Negeri. Metode penelitian yang

digunakan yaitu metode kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif analisis.

Penelitian menggunakan data-data yang relevan melalui studi pustaka seperti

media cetak dan elektronik, baik internet, artikel maupun jurnal dan buku-buku

dari lembaga yang tersedia (perpustakaan umum UIN dan Freedom Institute)

termasuk buku koleksi pribadi.

Dari hasil analisa dengan menggunakan ketiga konsep tersebut dapat disimpulkan

bahwa Arab Saudi, memberikan bantuan luar negeri dalam kerangka good-

neighbor policy. Bantuan yang diberikan berupa bantuan kemanusian, militer dan

politik. Adapun bantuan Arab Saudi tersebut diberikan kepada kelompok oposisi

yaitu Free Syrian Army dan Islamic Front. Selain memberikan bantuan, upaya

Arab Saudi dalam konflik Suriah yaitu mendukung dan bergabung dengan koalisi

Amerika dalam memerangi keberadaan ISIS di Suriah.

Page 6: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Mendengar dan Maha Kuasa yang

telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga

penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tidak lupa shalawat beriring

salam senantiasa tercurahkan kepada baginda Rasulullah Muhammad SAW yang

telah membawa cahaya kebenaran kepada seluruh umat manusia. Penulisan

skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik untuk Program Studi Ilmu Hubungan

Internasional. Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak pihak yang telah

memberikan bantuan yang bermanfaat bagi penulis. Oleh karena itu dalam

kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tak

terhingga kepada:

1. Ibundaku Ellis Kustiana yang selalu memberikan do’a, semangat dan

terutama ibu yang sangat mengerti saat penulis sedang mengalami

kejenuhan ketika menyelesaikan skripsi ini. Terima kasih pula untuk

(Alm) Ayahanda Eddi Sutardi, meski 11 tahun telah tiada akan tetapi

banyak pelajaran dan nasehat yang hingga kini masih bisa diambil

manfaatnya, terutama untuk tetap semangat dalam proses pengerjaan

skripsi ini. Kemudian juga untuk teh Diana Sofia dan ka Yadi Aditiya

yang selama ini telah membantu membiayai kuliah serta memenuhi

kebutuhan penulis. Terimakasih pula untuk aa Purnama Nugraha dan adik

Gandanish Ruhayya yang selama ini selalu memberikan bantuan materi

maupun nasehat untuk penulis dalam proses kuliah sampai penyelesaian

skripis ini. Dan terimakasih pula untuk teh Dewi Julia, teh Muthia, aa

Ilham Dasa Maulana dan aa Yudha Permana yang selama ini mendukung

penulis selama perkuliahan.

2. Bapak Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Prof. Dr.

Dede Rosyada, MA selaku pimpinan universitas yang telah memberikan

bantuan kepada penulis dalam banyak hal.

Page 7: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

iii

3. Bapak Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Prof.Dr. Dzulkifli,

MA serta segenap jajaran Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang telah

memberikan kelancaran bagi penulis selama kuliah di Fakultas Hukum

4. Bapak Muhamad Adian Firnas, S.IP, M.Si selaku Ketua Program Studi

Ilmu Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

5. Ibu Eva Mushoffa, M.A yang telah meluangkan waktunya dalam

memberikan pengarahan, petunjuk serta nasehat yang sangat bermanfaat

bagi penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

6. Bapak Robi Sugara M. Sc selaku penguji I dan Ibu Inggrid Galuh

Mustikawati MHSPS selaku Penguji II yang telah memberikan arahan

serta koreksi yang bermanfaat untuk kesempurnaan skripsi ini.

7. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Hubungan Internasional yang telah

memberikan pendidikan dan pengajaran bagi penulis yang tentunya akan

sangat berguna pada masa yang akan datang.

8. Seluruh Civitas akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang

telah membantu penulis selama menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah.

9. Bapak Tantan Hermansyah selaku dosen pembimbing KKN 2013 yang

sangat telah menyediakan waktunya untuk memberikan masukan dan

mendukung program KKN kami ketika berada di desa Cilame, Cigudeg-

Bogor.

10. Teman-teman KKN PEKA 2013, yang namanya tidak dapat disebutkan

satu persatu namun kalian sangat berkesan bagi penulis dalam pelaksanaan

program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal hingga

akhirnya menjadi begitu dekat di akhir-akhir KKN dalam berbagi cerita,

tawa, dan pengalaman yang tak terlupakan bagi penulis.

11. Sahabat terbaik Rahmi Fitri, Laili Rahmawati, Restia Gustiana dan

Miqdad Albarra yang telah menyisakan waktunya bersedia menemani

penulis ketika bimbingan, selalu mendengarkan keluh kesah penulis,

membantu penulis ketika kesulitan dalam proses mengerjakan skripsi dan

yang selalu menghibur ketika penulis merasa jenuh.

Page 8: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

iv

12. Teman-teman Prodi Ilmu Hubungan Internasional angkatan 2010 kelas HI

B, terima kasih telah menjadi teman berdiskusi dan bercanda selama

penulis menyelesaikan kuliahnya. Dan terimakasih pula untuk Fini

Rubianti, Dede Rif’atul Mahmudah, ka Annisa, Fahmi Ramdhani, Eko

Nordiansyah dan Hasna Harahap yang selama perkuliahan dan proses

pengerjaan skripsi selalu membantu penulis dengan baik.

13. Serta terakhir sahabat terlama sedari SMP; Halimatu Sa’diyah, Umi

Salamah, Asyifa Utami dan Khoirunnisa yang selalu mendukung penulis

dan mendoakan dari jauh untuk kelancaran penyelesaian skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka

saran dan kritik yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi

penyempurnaan selanjutnya.

Akhirnya hanya kepada Allah SWT kita kembalikan semua urusan dan semoga

skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, khususnya bagi penulis dan para

pembaca pada umumnya. Semoga Allah SWT meridhoi dan dicatat sebagai

ibadah disisi-Nya, Amin.

Jakarta, 17 Mei 2017

Hormat Penulis

Sarah Rahayu

Page 9: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

v

DAFTAR TABEL

Tabel II. 1 Profil Free Syrian Army ..................................................................... 27

Tabel II. 2 Profil Islamic Front ............................................................................ 29

Tabel II. 3 Profil The Islamic State ...................................................................... 34

Tabel IV. 4 Bantuan Kemanusian Arab Saudi Kepada Warga Suriah ................. 78

Tabel IV. 5 Bantuan Militer Arab Saudi ke Oposisi Suriah................................. 80

Page 10: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

vi

DAFTAR GRAFIK

Gambar III. I Ekspor-Impor Suriah dan Arab Saudi 2008-2011 ………............. 63

Page 11: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

vii

DAFTAR SINGKATAN

IF Islamic Front

FSA Free Syrian Army

ISIS The Islamic State of Iraq and Syria

IM Ikhwanul Muslimin

SNC Syrian National Council

NPF National Progressive Front

PBB Perserikatan Bangsa – Bangsa

OPEC Organization of the Petroleum Exporting Countries

SDA Sumber Daya Alam

AS Amerika Serikat

HNC High Negotiations Committee

NATO North Atlantic Treaty Organization

SAW Shalallah Alaihi Wassalam

PYD Partiya Yekitiya Demokrat

PKK Partiya Karkeren Kurdistane

YPG Yekineyen Parastina Gel

Page 12: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

viii

DAFTAR ISI

ABSTRAK ............................................................................................................ i

KATA PENGANTAR .......................................................................................... ii

DAFTAR TABEL.................................................................................................. v

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................... vi

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ............................................................... 6

C. Tujuan dan Manfaat.................................................................. 6

D. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 7

E. Kerangka Teori ........................................................................ 9

Konsep Kebijakan Luar Negeri ............................................... 9

Konsep Kepentingan Nasional ............................................... 12

Konsep Bantuan Luar Negeri ................................................. 13

F. Metode Penelitian ................................................................... 17

G. Sistematika Penulisan ............................................................. 18

BAB II KONFLIK SURIAH DAN PERPECAHAN SUNNI-SYI’AH

A. Kronologis Konflik Suriah ..................................................... 20

B. Pemetaan Kelompok – Kelompok di Suriah .......................... 24

C. Pemerintahan Bashar Al-Assad dan Dominasi Kelompok

Syia’ah di Suriah .................................................................... 39

Page 13: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

ix

BAB III HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI DAN SURIAH

SEBELUM KONFLIK 2011

A. Arah dan Orientasi Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi ........ 46

a. Orientasi Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi .................. 46

b. Struktur Pemerintahan ...................................................... 53

c. Faktor Pendukung ............................................................ 55

B. Hubungan Bilateral Arab Saudi dan Suriah Sebelum Konflk

Suriah .................................................................................... 60

a. Hubungan Bilateral Politik ............................................... 61

b. Hubungan Bilateral Ekonomi ........................................... 64

BAB IV ANALISIS BANTUAN LUAR NEGERI ARAB SAUDI

TERHADAP KELOMPOK OPOSISI DI SURIAH 2011-2016

A. Kebijakan Arab Saudi Terhadap Sengketa Konflik Suriah .... 69

a. Kebijakan Arab Saudi Terhadap Kelompok Oposisi yang

Beraliran Sunni di Suriah ................................................. 70

b. Dukungan Arab Saudi Terhadap Koalisi Amerika Serikat

dan Barat di Suriah ........................................................... 77

B. Bantuan Luar Negeri Arab Saudi Terhadap Kelompok Oposisi

di Suriah yang Beraliran Sunni 2011-2015 ............................ 80

a. Bantuan Kemanusian ....................................................... 80

b. Bantuan Militer ................................................................ 82

c. Bantuan Politik ................................................................. 84

Page 14: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

x

BAB V PENUTUP

Kesimpulan .................................................................................. 87

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 91

Page 15: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

1

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perkembangan di kawasan Timur Tengah memberikan banyak hal yang dapat

dijadikan sebagai suatu pengalaman bagi negara-negara lain yang rawan konflik.

Terlebih lagi pada konflik Suriah yang saat ini sedang bergejolak. Krisis Suriah

telah dipengaruhi dengan adanya keterlibatan konspirasi dan intervensi dari

banyak kepentingan.

Dari aspek sumber daya ekonomi, Suriah bukan negara kaya minyak, gas,

atau sumber daya alam lain yang dapat menjadi incaran negara-negara konsumen

di Eropa, AS, Cina, Jepang, atau Korea Selatan. Produksi minyaknya mencapai

379 ribu barel per hari, yang sebagiannya di ekspor dan menghasilkan sekitar 25

persen pendapatan negara. Hal tersebut membuat kekayaan minyak Suriah terus

menipis dan dalam satu dasawarsa ke depan negara ini diprediksi menjadi

pengimpor minyak. Dengan kekayaan alam yang tidak seberapa, Suriah lebih

banyak bersandar pada pertanian dan pariwisata. Meski Suriah dalam beberapa

tahun terakhir dapat memenuhi kebutuhan pokok melalui pengembangan

pertaniannya, kekeringan dan kelangkaan air menghalangi ekspansi pertanian

(Republika, 2012).

Secara geografis Suriah merupakan Negara yang memiliki letak strategis

berdekatan dengan laut tengah. Laut tengah biasanya disebut dengan laut

Mediterania, yang memiliki pelabuhan-pelabuhan penting dalam rute

perdagangan. Salah satunya rute dari pelabuhan Ugarit di Suriah yang melewati

Page 16: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

2

Antakya (Antiokia) menuju ke Adana di Turki (Sudrajat, Jurnal UNY, Vol 01, No

02, 2006 : h 7). Letak geografis Suriah ini juga cukup menguntungkan bagi negara

tetangganya. Laut Tengah sendiri merupakan jalur perdagangan bagi Negara-

negara di Afrika khususnya yang secara geografis juga tersambung dengan Timur

Tengah untuk menuju ke benua Eropa. Beberapa negara di benua Afrika ini

merupakan penghasil minyak terbesar di dunia. Sesuai hasil data dari Energy

Information Administration (IEA) pada tahun 2011, dua negara di Afrika , yaitu

Libya dan Nigeria merupakan dua dari sepuluh negara yang menyumbang 63%

dari total produksi minyak dunia (whichcountry, 2014).

Karena itu, situasi keamanan yang terjadi di Suriah akan memberikan

dampak yang besar terhadap jalur-jalur perdagangan regional dan internasional.

Pemberontakan Suriah yang dimulai pada Maret 2011 (Benedetta dan Yoel, 2014:

h26) dipicu oleh faktor internal yang merujuk kepada memburuknya hubungan

antar kelompok.1

Konflik internal Suriah pada hakekatnya adalah konflik kepentingan dan

ideologis yang melibatkan berbagai macam aktor baik Negara (state) maupun

non-negara (non-state). Konflik ini terjadi karena rezim penguasa yakni Bashar

alAssad telah kehilangan legitimasi politiknya, hal tersebut di sebabkan oleh

rezim pemerintahan alAssad yang menggunakan kekuasaan yang dimilikinya

secara otoriter untuk menindas rakyat. Akibat dari penyalah-gunaan kekuasaan

ini, masyarakat mulai merasa tidak senang atas tindakan represif dari penguasa

1 Selain itu, secara external pemberontakan ini juga merupakan efek spillover dari revolusi yang

sebelumnya terjadi di beberapa negara di Timur Tengah. Karena itu, pengamat internasional

seringkali merujuk kekerasan di Suriah sebagai rangkaian dari Arab Spring (Darwisheh Housam,

2013)

Page 17: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

3

tersebut yang akhirnya menimbulkan pergerakan pada level masyarakat yang

menuntut agar Bashar alAssad turun dari jabatannya sebagai presiden Suriah

(Primus Adeodatus, eJournal Ilmu Hubungan Internasional No 03, 2014: h 776).

Munculnya konflik Suriah cukup menyita perhatian media dan negara-

negara di dunia. Baik negara maju maupun negara berkembang. Ada pun negara -

negara yang merespon atas terjadinya konflik tersebut yaitu, Amerika Serikat,

negara-negara Arab seperti Saudi Arabia, Rusia, Lebanon dan negara-negara lain

yang dimungkinkan memiliki kepentingan tersendiri dalam upayanya merespon

konflik Suriah tersebut.

Arab Saudi sebagai salah satu negara yang paling berpengaruh di Timur

Tengah memberikan perhatian yang sangat besar terhadap isu Suriah. Arab Saudi

pun tak ragu untuk memberikan bantuannya kepada rakyat Suriah. Terlebih lagi

mayoritas dari rakyat Suriah mempunyai kesamaan ideology dan identitas dengan

Arab Saudi yaitu, menganut aliran Islam Sunni. Adapun upaya Arab Saudi dalam

membantu para korban yaitu memberikan bantuan kemanusian senilai US$ 125

juta atau sekitar Rp 1.2 triliun pada 02 Agustus 2012 (English Alarabiya, 2012)

Selain bantuan kemanusian pada tahun berikutnya tepatnya tahun 2013,

Arab Saudi kembali memberikan bantuan militer berupa pengiriman rudal anti-jet

untuk para pejuang Sunni di Suriah. Sebuah sumber menyebutkan, bahwa bantuan

persenjataan tersebut dikirimkan untuk pasukan Jenderal Salim Idriss, pemimpin

Dewan Tinggi Militer di Pasukan Pembebasan Suriah atau Free Syrian Army

(FSA) (English Al-Akhbar, 2015). Pasukan Free Syrian Army ini dibentuk pada,

Agustus 2011 oleh tentara pemberontak yang berbasis di Turki, yang dipimpin

Page 18: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

4

oleh Kolonel Riad al-Asaad (British Broadcasting Cooperation, 2016). Dengan

bantuan-bantuan tersebut, Arab Saudi kemudian dikenal sebagai negara yang

berada di garis depan dalam upaya menghentikan kekerasan di Suriah.

Arab Saudi sebagai negara yang ikut merespon konflik suriah merupakan

salah satu negara yang picik di Timur Tengah. Hal ini disebabkan latarbelakang

Arab Saudi yang ketika muncul merupakan negara yang terbelakang, namun saat

ini menjadi negara terkaya dikawasan berkat sumber daya minyak yang

melimpah. (British Broadcasting Cooperation, 206). Adapun pengaruh Arab Saudi

terhadap konflik suriah didasari oleh beberapa hal, yaitu pengaruh dalam

pemahaman Ideologi Islam dan persaingan ekonomi. (Deutch welle, 2014)

Dalam perbedaan pengaruh pemahaman Arab Saudi yang menganut Islam

Sunni terutama ingin memperkuat pengaruh faham wahabisme, sebuah aliran

Islam yang sangat konservatif yang menjadi ideologi negara. Sementara di Iran,

Islam Syiah menjadi agama negara dan haluan politiknya ditentukan oleh para

mullah dan pimpinan tertinggi agama. Rezim di Arab Saudi merasa terancam

dengan adanya ideologi Islam alternatif yang diwakili oleh Iran. Mereka khawatir

ada kelompok oposisi yang mencontoh model ini dan kemudian menggoyahkan

kekuasaan keluarga kerajaan Al Saud. Sedangkan apabila dilihat secara ekonomi,

dengan berpatok terhadap Suriah yang juga punya peranan penting bagi Iran dan

Arab. Sebab Suriah punya akses langsung ke Laut Tengah. Posisi ini membuat

Suriah sangat penting bagi Iran dan kelompok Hizbullah di Libanon. Melihat Iran

dan Arab Saudi merupakan negara minyak terpenting dunia. Arab Saudi memiliki

Page 19: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

5

simpanan minyak terbesar, sedangkan Iran memiliki simpanan minyak ketiga

terbesar di dunia (Deutch Welle, 2014).

Keterlibatan Arab Saudi dalam ketegangan antara Suni dan Syiah didasari

oleh kebijakan-kebijakan yang dilakukan Iran, yang mulai terlihat serta mencoba

menyaingi kekuatannya dengan Arab Saudi. Hal ini memberikan sinyal negative

bagi Arab Saudi. Melihat pengaruh Iran terhadap negara di kawasan satu per satu

diambil alih. Raja Salman yang baru saja naik takhta menggantikan Raja Abdullah

bergegas mengambil langkah. Ia mencoba membangun koalisi baru. Dalam

waktu dua pekan pada Februari 2015, Raja bertemu dengan tiga pemimpin negara

Suni Arab, di antaranya Yordania, Mesir, dan Turki. Seorang diplomat Teluk

mengatakan bahwa Salman mencoba mengonsolidasikan negara Suni dan

menjadikan syiah Iran sebagai lawan politik bersama. Bahkan, Raja rela

mengendurkan sikap keras Saudi terhadap Ikhwanul Muslimin (IM) yang sejak

tahun lalu dicap teroris oleh Riyadh (Republika, 2012).

2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana Upaya Arab Saudi dalam memberikan bantuan luar negeri kepada

Aliran Sunni di Suriah dalam Konflik Suriah tahun 2012-2015?

3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

a) menganalisa hubungan bilateral antara Arab Saudi dengan Suriah

b) Mengetahui kebijakan Arab Saudi dalam pemberian bantuan terhadap

kelompok Sunni di Suriah terkait Konflik Suriah 2012-2015.

Page 20: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

6

c) Mengetahui latar belakang Negara Arab Saudi sebagai Negara pemberi

bantuan

d) Mengetahui seberapa besar pengaruh Islam Sunni di Arab Saudi dan

Suriah

e) Mengetahui latar belakang kepentingan Arab Saudi dalam pemberian

bantuan luar negeri.

f) Mengetahui perkembangan konflik Suriah

Adapun manfaat penelitian ini adalah:

A. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi untuk para

peneliti selanjutnya khususnya pada progam studi Ilmu Hubungan

Internasional yang tertarik terhadap kerjasama antar negara.

B. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan bacaan sekaligus informasi

bagi masyarakat luas. Penelitian ini pun diharapkan dapat bermanfaat

untuk memperkaya literature baik dalam kajian Timur Tengah maupun

Arab Spring.

4. Tinjauan Pustaka

Guna tinjauan pustaka pada penelitian ini untuk menjadikan acuan dalam

penulisan penelitian ini. Ada beberapa tinjauan pustaka yang juga menjadi

referensi dalam penelitian ini. Pada tinjauan pustaka pertama yaitu, Annual Report

dari Royal Embassy of Saudi Arabia yang berjudul “Saudi Arabia received 2.5

million Syrians since beginning of Syrian conflict” diterbitkan pada September

11, 2015. Laporan tahunan ini menjelaskan apabila Arab Saudi telah menjadi

Page 21: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

7

salah satu penyedia bantuan terbesar kepada orang-orang Suriah. Adapun tindakan

yang telah dilakukan oleh Arab Saudi dalam upaya membantu Suriah yaitu:

Kerajaan telah menerima sekitar 2,5 juta warga Suriah sejak awal konflik.

Dalam rangka untuk menjamin martabat dan keselamatan mereka,

Kerajaan mengadopsi kebijakan untuk tidak memperlakukan mereka

sebagai pengungsi atau menempatkan mereka di kamp-kamp pengungsi.

Mereka telah diberi kebebasan untuk menetap di Arab Saudi.

Upaya Arab Saudi tidak terbatas pada penerima imigran Suriah saja

namun adanya bantuan kemanusian berupa dana dalam bentuk uang dan

barang.

Bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi untuk rakyat Suriah sekitar $700

juta, menurut statistik dari Third International Humanitarian Pledging

Conference for Syria, yang berlangsung di Kuwait pada tanggal 31 Maret,

2015.

Bantuan kemanusiaan yang diberikan kepada Suriah oleh Arab Saudi

terdiri dari makanan dan medis, akademik, dan perlengkapan perumahan,

dan termasuk pembentukan klinik khusus Saudi di kamp-kamp pengungsi,

yang paling penting Zaatari Camp di Yordania. Arab Saudi mampu

memberikan perawatan medis dalam bentuk imunisasi, perawatan

preventif dan prosedur medis. Selain itu, Arab Saudi mensponsori

sejumlah besar keluarga Suriah yang tinggal di Lebanon dan Suriah

(khusus membayar untuk sewa dan biaya hidup).

Page 22: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

8

Adapun laporan tahunan yang dibahas pada penelitian ini fokus terhadap

usaha-usaha pemerintahan Arab Saudi dalam membantu meringankan para rakyat

Suriah, baik yang telah meninggalkan negaranya sebagai imigran dinegara lain,

maupun yang masih menetap di Suriah. Hal ini membuktikan bahwa Arab Saudi

telah banyak membantu Suriah melebihi para negara donatur lainnya yang ikut

serta dalam membantu para korban Suriah. Bahkan para imigran Suriah yang

masuk ke negaranya turut diberikan hak-haknya untuk bekerja dan sekolah bagi

para anak dibawah umur.

5. Kerangka Teori

Dalam penelitian ini penulis membahas tentang “Upaya Arab Saudi dalam

Memberikan Bantuan Luar Negeri Kepada Kelompok Sunni Di Suriah pada

Konflik Suriah 2012-2015”. Karena itu beberapa konsep relevan digunakan untuk

menganalisa tema ini. Konsep-konsep tersebut adalah:

(a) Konsep Kebijakan Luar Negeri dan Kepentingan Nasional

Kebijakan Luar Negeri

Kebijakan luar negeri merupakan salah satu konsep turunan dari teori

Neorealisme. Dimana negara membutuhkan kebijakan luar negeri sebagai alat

untuk merespon kebijakan negara lain. Berjalannya kebijakan luar negeri ini

bersifat sistemik dan lebih terstruktur. Hal ini berguna agar negara dalam

merealisasikan kepentingan nasionalnya berjalan sesuai dengan keinginannya.

Adapun beberapa ahli memberikan pernyataannya mengenai kebijakan

luar negeri ini untuk mencapai kepentingan nasional. James N. Rosenau juga

mengeluarkan pemikirannya mengenai kebijakan luar negeri. Namun sedikit

Page 23: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

9

berbeda dari Plano yang hanya menjelaskan apabila kebijakan luar negeri adalah

upaya dalam mencapai kepentingan negara saja sedangkan Rosenau lebih kepada

factor atau sumber-sumber sehingga membuat suatu negara mengeluarkan

kebijakan luar negrinya.

Penjelasan lebih lanjut James N. Rosenau mengatakan bahwa kebijakan

luar negeri yaitu, upaya suatu negara melalui keseluruhan sikap dan aktivitasnya

untuk mengatasi dan memperoleh keuntungan dari lingkungan eksternalnya.

Kebijakan luar negeri menurutnya ditujukan untuk memelihara dan

mempertahankan kelangsungan hidup suatu negara. Lebih lanjut, menurut

Rosenau, apabila kita mengkaji kebijakan luar negeri suatu negara maka kita akan

memasuki fenomena yang lebih luas dan kompleks, meliputi kehidupan internal

dan kebutuhan eksternal termasuk di dalamnya adalah kehidupan internal dan

eksternal seperti aspirasi, atribut, nasional, kebudayaan, konflik, kapabilitas,

institusi, dan aktivitas rutin yang ditujukan untuk mencapai dan memelihara

identitas sosial, hukum dan geografi suatu negara sebagai negara –bangsa

(Perwita, Anak Agung & Yanyan 2006: h 49).

Kebijakan luar negeri tidak semata-mata timbul dengan sendirinya tetapi

ada unsur atau sumber yang datang dari suatu negara, baik itu internal maupun

eksternal. Adapun internal biasanya dorongan dari masyarakat atau nilai-nilai

yang terdapat dari pemimpin negara sehingga negara melakukan atau

mengeluarkan suatu kebijakan. Sementara eksternal lebih kepada paksaan negara

lain yang membuat suatu negara pada akhirnya merespon kebijakan negara lain.

Pada dasarnya Kebijakan luar negeri suatu negara tidak selalu bersifat selamanya

Page 24: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

10

tetapi ada beberapa kebijakan yang justru digunakan untuk jangka waktu

sementara.

Selanjutnya, James N. Rosenau mengkategorikan sumber-sumber politik

luar negeri melalui dua kontinum, yakni dengan menempatkan sumber-sumber itu

pada konten waktu dan konten agregasi sistemik (Perwita, Anak Agung & Yanyan

2006: h 56-57). Kesimpulan dari kebijakan luar negeri tidak terlepas dari tujuan

atas kepentingan nasional suatu negara itu sendiri, baik untuk merespon suatu

negara maupun melakukan kerjasama kepada negara lain. Kebijakan luar negeri

juga sangat penting untuk negara karena konsep ini yang menentukan seberapa

jauh kebijakan suatu negara dalam menanggapi situasi internasional dan seberapa

jauh negara lain menanggapi kebijakannya.

Apabila dikaitkan dengan permasalahan pada penelitian ini, maka Arab

Saudi memiliki caranya sendiri dalam membuat kebijkan luar negeri. Adapun

faktor yang mendorong munculnya kebijakan luar negeri Arab Saudi yaitu dugaan

penggunaan senjata kimia oleh rezim Bashar al Assad dan serangan gas beracun

yang menewaskan 1429 orang. Hal inilah yang membuat pemerintahan Arab

Saudi mengeluarkan Kebijakan Luar Negerinya dengan menyatakan penentangan

dan kecaman terhadap aksi militer ke Suriah.

Kepentingan Nasional

Konsep Kepentingan nasional termasuk konsep turunan dari teori neorealisme.

Kepentingan nasional merupakan suatu hal yang penting untuk menjelaskan dan

memahami perilaku aktor internasional. Karena untuk kepentingan nasional

negara diperlukan kebijakan luar negeri sebagai proses mencapai tujuan.

Page 25: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

11

Konsep kepentingan nasional itu sendiri merupakan dasar dalam

pembentukan kebijakan luar negeri. Pemerintah memproyeksikan kepentingan

nasionalnya melalui kebijakan luar negeri. Kebijakan luar negeri berisi tertentu

untuk membantu negara-negara mencapai kepentingan nasionalnya.

Apabila dilihat dari sisi realis mengatakan kepentingan Nasional adalah

menyamakan kepentingan nasional sebagai upaya negara untuk mengejar power,

dimana power adalah segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara

kontrol suatu negara terhadap negara lain. Hubungan kekuasaan atau

pengendalian ini dapat melalui teknik pemaksaan atau kerjasama. Karena itu

kekuasaan dan kepentingan nasional dianggap sebagai sarana dan sekaligus tujuan

dari tindakan suatu negara untuk bertahan hidup (survival) dalam politik

Internasional (Perwita, Anak Agung & Yanyan, 2006: h 35).

Pada pembahasan ini penulis akan mencoba menganalisis dengan

menggunakan Konsep Kepentingan Nasional menurut Paul Seabury, kepentingan

Nasional adalah ide yang mungkin mengacu pada serangkaian tujuan ideal yang

seharusnya diusahakan untuk diwujudkan oleh suatu bangsa dalam tindak

hubungan luar negerinya. Dengan istilah yang lebih baik, kita mungkin dapat

menyebutkannya konsep kepentingan yang normatif dan kewarganegaraan. Arti

kedua yang sama pentingnya mungkin dapat disebut kepentingan yang bersifat

deskriptif. Dalam arti ini kepentingan nasional mungkin dapat dianggap sebagai

tujuan yang ingin dicapai melalui kepemimpinannya dengan perjuangan yang

gigih (Holsti, 1988: h137).

Page 26: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

12

Kembali lagi kepada pembahasan sebelumnya yaitu mengenai Kebijakan

Luar Negeri, apabila setiap negara yang mengeluarkan Kebijakan Luar Negeri

memungkinkan negara tersebut memiliki Kepentingan Nasional. Sama halnya

dengan yang dilakukan Arab Saudi dengan mengeluarkan Kebijakan Luar Negeri

karena memiliki kepentingan Nasional. Seperti kepentingan nasional menurut

pandangan realis, kepentingan nasional sebagai upaya negara untuk mengejar

power. Power adalah segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara

kontrol suatu negara terhadap negara lain. Adapun Kepentingan Nasional Arab

Saudi yaitu, melihat masyarakat yang berkembang di Suriah merupakan pengikut

Islam Sunni. Serta beberapa pihak oposisi pada rezim Suriah juga beranggotakan

Islam Sunni seperti di Arab Saudi. Dari sini Arab Saudi mempunyai kesempatan

dalam mengejar power atau kekuasaan untuk mengalahkan rivalnya Iran dengan

pengaruh Syiah yang berkembang dikalangan pemerintahan Suriah. Selain itu

dapat menjadikan Suriah sebagai negara yang berdasarkan Syariah seperti di Arab

Saudi.

(b) Konsep bantuan luar negeri

Konsep Bantuan Luar Negeri arab Saudi

Bantuan luar negeri merupakan salah satu instrument kebijakan yang sering

digunakan dalam hubungan luar negeri. Secara umum bantuan luar negeri dapat

didefinisikan sebagai transfer sumber daya dari satu pemerintahan ke

pemerintahan lain yang dapat berbentuk barang atau keuangan (Perwita, Anak

Agung & Yanyan, 2006: h 8)

Page 27: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

13

Program bantuan luar negeri ini biasanya saling menguntungkan kedua

belah pihak. Pihak penerima memperoleh pinjaman keuangan, perlengkapan,

pengetahuan yang diharapkan mampu mengikuti dinamika ekonomi modern,

stabilitas politik dan keamanan militrer. Sedangkan pihak pemberi atau donor

tanpa memperhitungkan jenis-jenis persyaratannya selalu mengharapkan

keuntungan politik dan ekonomi baik langsung maupun jangka panjang, yang

tidak bias diperoleh sepenuhnya melalui diplomasi, propaganda atau kebijakan

militer (Holsti, 1992: h 321-328).

Dalam sebuah riset "Saudi Arabia as a Humanitarian Donor: High

Potential, Little Institutionalization" yang ditulis oleh Khalid al-Yahya dan

Nathalie Fustier, bahwa negara kerajaan ini merupakan negara donor bantuan

kemanusiaan terbesar di dunia serta merupakan anggota dari OECD Development

Assistance Committee. Sebagai contoh banyak dari beberapa bencana alam yang

terjadi di beberapa negara sehingga membutuhkan bantuan luar negeri dari

negara-negara lain, disinilah kontribusi Arab Saudi dapat dianggap menjadi

negara pendonor yang jauh lebih tinggi bantuannya dibandingkan dengan negara

pendonor lainnya. Pada tahun 2007, dalam menanggapi Topan Sidr di

Bangladesh, yang menewaskan lebih dari 3.000 orang dan meninggalkan jutaan

tunawisma, Arab Saudi memberi Bangladesh sebesar $158.000.000 untuk tujuan

kemanusiaan, dibandingkan dengan Amerika yang hanya memberikan bantuan

dengan nominal $20.000.000. Menyusul gempa Haiti pada tahun 2010, Arab

Saudi memberikan dana kemanusian dengan jumlah $50.000.000 yang disebut

sebagai Emergency Response Fund, sebuah mekanisme dalam pengumpulan dana

Page 28: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

14

yang didirikan oleh PBB (Khalid al-Yahya dan Nathalie Fustier, GPPi Research

Paper No. 14, 2011: h 4).

Jika dianalisis apabila bantuan luar negeri Arab Saudi bersifat

Humanitarian, menurut Schraeder, Hook dan Taylor (1998) mengidentifiaksi

bantuan luar negeri dalam motif Humanitarian Need. Motif Humanitarian Need

dapat dipahami sebagai upaya pembuat kebijakan untuk mengurangi kemiskinan

dan memberikan kemudahan bagi negara yang mengalami penderitaan dan

kesusahan. Motif ini adalah salah satu yang dapat diterima. Schraeder, Hook dan

Taylor (1998) berpendapat bahwa jika Humanitarian Need adalah landasan

pembuatan kebijakan luar negeri dalam alokasi bantuan asing; bantuan akan

disalurkan terutama untuk negara-negara yang mengalami penderitaan, harapan

hidup rendah dan dengan tingkat asupan gizi yang rendah (Maria Andersson,

2009: 10).

Penderitaan yang dimaksud baik disebabkan oleh alam maupun hasil dari

perbuatan manusia/konflik atau peperangan. Dalam beberapa kasus, dengan

situasi yang krisis di negara yang mengalami penderitaan, hal ini mengakibatkan

pengungsi baru yang mencari suaka di luar negaranya (Lancaster, 2008: 14).

Dengan demikian pemberian bantuan luar negeri juga dimaksudkan untuk

memperbaiki atau menunjukan citra (showing compassion) yang positif di negara

penerima (Maria Andersson, 2009: 19).

Secara khusus dalam penelitian ini Arab Saudi turut membantu negara-

negara yang mengalami konflik. Adapun salah satu dari negara tersebut adalah

Suriah, yang saat ini sedang mengalami konflik antara pemerintahan yang

Page 29: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

15

berkuasa dengan rakyatnya. Arab Saudi telah memberikan bantuan kemanusian

senilai US$ 125 juta atau sekitar Rp 1.2 triliun, kemudian memberikan bantuan

militer berupa pengiriman rudal anti-jet untuk para pejuang Sunni. Dengan

negaranya yang saat ini telah porak poranda, akibat rezim yang berkuasa di

negaranya membuat para imigran Suriah mencari beberapa negara untuk dijadikan

suaka baginya, salah satu negara tersebut adalah Arab Saudi yang memberikan

tempat tinggal para imigran Suriah untuk tinggal di negaranya dengan total 2,5

juta imigran sejak awal mula konflik berlangsung.

Meskipun bantuan ini bersifat Humanitarian namun pada kenyataanya hal

ini tak menghalangi sebuah negara pendonor memiliki kepentingan dalam konteks

politis dalam keadaan tertentu. Seperti Arab Saudi sebagai negara pendonor bagi

Suriah memiliki motif tersendiri dalam memberikan bantuannya. Pertama, dengan

bantuannya yang melimpah ke Suriah memungkinkan citra Arab Saudi di Suriah

dan Internasional menunjukan hal yang positif. Kedua, Arab Saudi dapat dengan

mudah menyalurkan dan menyebarkan pengaruh Sunni ke Suriah melihat

pemerintahan yang berkuasa di Suriah merupakan aliran Syia‟ah yang berhaluan

terhadap rival Arab Saudi yaitu Iran.

6. Metode Penelitian

Kualitatif

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode penelitian adalah cara mencari

kebenaran dan asas-asas gejala alam, masyarakat, atau kemanusiaan berdasarkan

disiplin ilmu yg bersangkutan (Kamus Bahasa Indonesia). Metode penelitian yang

penulis gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yakni menggambarkan,

Page 30: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

16

mencatat, menganalisis serta menginterpretasikan kondisi-kondisi atau peristiwa-

peristiwa yang terkait dengan permasalahan. Sedangkan dalam mengumpulkan

data, yaitu dengan cara pengumpulkan data dan informasi yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti baik berupa buku, artikel, dokumen, internet dan

lain-lain.

Adapun penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif. Data

kualitatif yaitu teknik data yang bersifat konstruktivis, naturalistik, interpretatif,

postpositivist seperti yang dikemukakan oleh Dithey, Kant, Wittgenstein (yang

terakhir), Foucault, Miles dan Huberman ( Clarke, R. J, 2005, h 9 ). Penulis

menggunakan kualitatif yaitu berusaha menampilkan beberapa fakta yang terjadi

dari beberapa sumber yang menggambarkan upaya Arab Saudi dalam memberikan

banuan kepada pihak oposisi di konflik Suriah, melalui data yang ada serta

mencari kaitan keduanya melalui analisis terhadap fakta dan data yang tersedia.

7. Sistematika Penulisan

1. Bab 1 : Pendahuluan

1.1.Latar Belakang

1.2.Pertanyaan Penelitian

1.3.Kerangka Teori

1.4.Tujuan Dan Manfaat

1.5.Tinjauan Pustaka

1.6.Metodologi Penelitian

1.7.Sistematika Penulisan

2. Bab 2 : Konflik Suriah dan Perpecahan Sunni-Syi‟ah

Page 31: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

17

2.1. Kronologis Konflik Suriah

2.2. Pemetaan Kelompok Oposisi di Suriah

2.3. Pemerintahan Bassar al-Assad dan dominasi kelompok Syi‟ah di

Suriah

3. Bab 3: Hubungan Bilateral Arab Saudi dan Suriah Sebelum Konflik 2011.

3.1. Arah dan Orientasi Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi

3.2. Kerjasama Bilateral Arab Saudi dan Suriah

3.2.1. Ekonomi

3.2.2. Politik

4. Bab 4: Analisis Bantuan Luar Negeri Arab Saudi Terhadap Kelompok

Oposisi di Suriah 2012-2016.

4.1. Respon Arab Saudi terhadap Sengketa Konflik Suriah.

4.1.1. Kelompok Oposisi yang Beraliran Sunni di Suriah

4.1.2. Kebijakan Arab Saudi Terhadap Kelompok Oposisi di

Suriah

4.1.3. Dukungan Arab Saudi Terhadap Koalisi Amerika Serikat

dan Barat di Suriah

4.2. Bantuan Luar Negeri Arab Saudi Terhadap Kelompok-kelompok

Oposisi di Suriah 2012-2016

4.2.1. Kemanusian

4.2.2. Militer

4.2.3. Politik

5. Bab 5: Kesimpulan

Page 32: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

18

BAB II

KONFLIK SURIAH DAN PERPECAHAN SUNNI-SYI’AH

Bagian ini memaparkan konflik Suriah dan perpecahan Sunni - Syi‟ah. Penjelasan

diawali dengan membahas kronologis dari konflik Suriah di bawah rezim Bashar

al-Assad, yang merupakan aliran Syiah dari partai Baa‟th. Pada Bab ini pula

mengidentifikasi pemetaan kelompok-kelompok di Suriah baik yang pro terhadap

rezim Assad maupun yang kontra. Bagian selanjutnya menjelaskan bagaimana

gaya kepemimpinan Bashar al-Assad selaku presiden di Suriah dibandingkan oleh

ayahnya Hafez al-Assad dan bagaimana posisi syiah dan partai Ba‟ath di Suriah.

2.1. Kronologis Konflik Suriah

Fenomena Arab Spring yang melanda Timur Tengah, yang ditandai dengan

tumbangnya sejumlah pemimpin otoriter seperti Presiden Ben Ali di Tunisia,

Hosni Mubarak di Mesir, maupun Muammar Khadafi di Libya akhirnya juga

melanda Suriah (Hazran 2012: 116). Suriah merupakan salah satu negara di

kawasan Timur Tengah, yang sudah merdeka pada tahun 1946, setelah

sebelumnya berada dibawah Liga Bangsa–Bangsa melalui mandate2kepada

Perancis. Suriah dihuni oleh mayoritas etnis Arab, yakni 90% dari seluruh

populasi. Etnis lainnya adalah Kurdi sekitar 9% serta 1% berasal dari etnis

Armenia, Circasia, dan Turk. Selain itu di Suriah terdapat juga beberapa sekte

agama, dengan mayoritas 70% populasi adalah Muslim Sunni, 12% muslim Syiah

khususnya Alawi, 10%Kristen dan 4% Druze. Perbedaan sekte keagamaan ini

2Perancis diberikan mandat oleh PBB untuk mengatur negara Syria sampai penduduk Syria

mampu berdiri sendiri dan dengan berdirinya sendri Suriah maka, mandat yang diberikan kepada

perancis pun berhenti. Sehingga dengan berhentinya mandat tersebut, Suriah menjadi sebuah

negara yang merdeka dan bebas dari campur tangan Perancis (Bentwich, 1930: 172)

Page 33: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

19

juga berpengaruh terhadap perpolitikan Suriah, karena pemerintahan dan militer

Suriah di masa Presiden Hafiz Al-Assad, dikuasai oleh sekte Alawi, dan keluarga

Al-Assad pun juga berasal dari sekte ini (Dockal, 2012:2-3).

Konflik Suriah ini masuk dalam kategori perang saudara antara

pemerintahan dengan rakyatnya. Kecil kemungkinan bagi rakyatnya dapat

mengungguli kekuatan pemerintahan yang memiliki angkatan bersenjata yang

mempuni. Karena jauh sebelum Assad diangkat menjadi kepala negara,

pendahulunya telah lama merancang sistem militer sedemikian kuatnya. Militer

Suriah telah menjadi tulang punggung perlawanan melawan segala bentuk apa

pun yang mengancam eksistensi Rezim Alawiyyin. Berbeda dengan rakyatnya,

meskipun memiliki aturan wajib militer namun mereka tidak memiliki

persenjataan yang mempuni (Islampost, 2015). Oleh sebab itu banyak respon dari

dunia Internasional yang mengecam dengan aksi pemerintahan Suriah terutama

Bashar al-Assad. Meskipun kecaman dari negara-negara lain tidak kunjung reda

tetapi hal itu tidak membuat Bashar al-Assad menghentikan aksinya untuk tetap

melakukan penyerangan terhadap rakyatnya.

Menurut Trias Kuncahyono dalam bukunya Musim Semi di Suriah,

konflik Suriah dimulai pada tanggal 16 Maret 2011 ketika itu pergolakan mulai

pecah setelah 35 orang ditahan karena menggelar protes yang diberi nama “Day of

Dignity” di Damaskus. Para demonstran menuntut pembebasan para tahanan

politik. Di Deraa, sebuah kota di dekat perbatasan dengan Yordania, pasukan

keamanan menembak dan membunuh sejumlah demonstran yang tergabung dalam

demonstrasi yang di beri nama “Day of Rage”. Sementara dihari berikutnya

Page 34: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

20

tepatnya 27 Maret efek dari protes para demonstran, membuat para pasukan suriah

secara membabi-buta menembaki ratusan para demonstaran yang menyerukan

pencabutan undang-undang darurat. Paling tidak 16 orang tewas dalam 10 hari

pertama demonstrasi. (Trias Kuncahyono, 2012: 247).

Tidak hanya menembak para demonstran, pihak keamanan Suriah juga

melakukan penyerangan bersenjata terhadap masyarakat di masjid. Salah satunya

Masjid Omari di kota Deraa, masjid ini merupakan tempat para aktivis Suriah

yang anti pemerintahan Assad. Masjid inilah tempat mereka berdiskusi guna

meminta Hak Asasi mereka kepada pemerintah. Dan ditempat ini pula korban

berjatuhan setidaknya ada empat sampai dua belas korban. Insiden ini juga telah

mendatangkan arus demonstrasi yang lebih besar, terutama saat pemakaman

masyarakat yang tewas dalam insiden Masjid Omari ini (British Broadcasting

Corporation, 2011).

Konflik Suriah yang berlangsung saat itu memang tidak dapat dihindari,

banyak sekali korban yang berjatuhan. Hal ini membuat pemerintahan sedikit

gusar akan para demonstran yang tak berhenti untuk melakukan penyerangan

balik. Sebelum konflik mulai memanas banyak upaya yang telah dilakukan oleh

pemerintahan khususnya bagi presiden Bashar al-Assad untuk meredakan para

demonstran yang mulai berkecamuk.

Kebijakan yang dikeluarkan Bashar al-Assad guna meredam aksi

masyarakat atau para demonstran, yaitu pencabutan undang-undang Darurat yang

telah diberlakukan sejak tahun 1963, pemotongan pajak, kenaikan gaji pegawai

negeri sipil, pembentukan pemerintahan baru, maupun pencabutan undang-

Page 35: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

21

undang darurat. Namun kebijakan ini tidak pula menghentikan perlawanan

masyarakat. Dilain pihak keamanan Suriah pun tak pernah berhenti untuk

menembaki masyarakat yang berdemosntrasi, mereka juga seringkali

menggeledah rumah masyarakat dan bahkan menembak langsung masyarakat

yang dicurigai terlibat dalam aksi melawan pemerintah (Al-Saleh dan Loren,

2013:4).

Apapun yang dilakukan Assad saat konflik berlangsung akan selalu salah

kecuali apabila Assad mengundurkan dirinya sebagai kepala negara Suriah.

Melihat konflik ini terjadi akibat banyak dari masyarakat, yang ingin agar mereka

memiliki hak berpendapat secara bebas. Selain itu banyaknya diskriminasi yang

didapat oleh masyarakat mayoritas Islam Sunni, seperti halnya, hampir

sepenuhnya kursi pemerintahan diduduki oleh minoritas Syiah. Hal ini melihat

Bashar Al-Assad yang merupakan penganut Islam Syiah.

Berbeda halnya dengan masyarakat Islam Sunni dalam menanggapi

konflik Suriah, sebagai konflik ideologi, justru Mufti Agung3 Suriah, Ahmad

Badruddin Hassun, menanggapi konflik Suriah kini terjadi antara teroris

keagamaan dengan pemerintah sekuler.

[Perang di Suriah bukan perang antaragama ataupun perang untuk

menumbangkan Assad. Ini adalah perang untuk menghancurkan Suriah sebagai

pemerintah sekuler terakhir di Timur Tengah. Negara-negara Timur Tengah lain

menjadi negara dengan tatanan religius tertentu sejak waktu lama. Bahkan

Lebanon juga demikian. Jelas ini terbagi berdasarkan agama di beberapa

3Mufti Agung merupakan penasehat agama atau bisa juga disebut sebagai ulama, yang fatwanya

hanya merupakan anjuran bagi umatnya.

Page 36: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

22

bagian: mantan presiden adalah seorang Maronite, juru bicara parlemen adalah

seorang Syiah, dan hanya keseimbangan yang dapat membantu mempertahankan

perdamaian. Di Yordania, raja haruslah seorang Hashemite. Di Arab Saudi,

dinasti yang berkuasa merupakan pemeluk Sunni dan harus berisi anggota

keluarga Saudi. Di Irak, presiden harus beragama Islam Sunni dan perdana

menteri seorang Syiah. Sementara di Turki, presiden harus beragama Islam.

Hanya Suriah satu-satunya negara yang presiden dan perdana menterinya boleh

Kristen, Syiah, Alawi, Sunni, atau bahkan ateis] (Rusia Beyond the Headlines,

2015).

Seperti yang umumnya terjadi, konflik kekerasan menimbulkan berbagai

persoalan yang memerlukan kerjasama maupun bantuan internasional. Kekerasan

yang hingga saat ini masih berlangsung di Suriah, telah menimbulkan penderitaan

rakyat. Menurut data PBB, sekitar 6.8 juta orang di Suriah memerlukan bantuan

yang mendesak dan membutuhkan perlindungan. Warga sipil menjadi korban

konflik tersebut, mereka telah tewas, terluka dan terisolasi dari bantuan yang

mereka butuhkan. Hal ini termasuk 4.25 juta orang yang terlantar di dalam

negerinya sendiri, sebuah angka yang melonjak naik menjadi dua kali lipat sejak

awal 2013 (Office for the Coordination of Humanitarian Affairs, 2013). Menurut

Observatorium Suriah yang berbasis di Inggris untuk Hak Asasi Manusia turut

mengatakan apabila pada akhir tahun 2013 juga telah melahirkan lebih dari 2 juta

pengungsi dan hampir 130.000 kematian (Freedomhouse, 2014).

2.2. Pemetaan Kelompok-Kelompok di Suriah

Page 37: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

23

Terjadinya konflik ini telah menciptakan beberapa kelompok di Suriah, yaitu

kelompok yang pro dan kontra terhadap rezim Assad. Pertama, kelompok pro

Assad yang terdiri dari pihak internal Suriah dan pihak eksternal Suriah.

Kelompok ini berupaya untuk selalu melindungi Assad dan melakukan

penyerangan terhadap kelompok atau pihak-pihak yang anti-Assad. Kedua,

kelompok yang kontra dengan Assad atau kelompok oposisi yang kemudian

terbelah menjadi dua kelompok, yaitu kelompok oposisi sunni dan kelompok

oposisi yang independen atau tidak berpihak kepada aliran apapun. Kelompok

oposisi inipun berupaya untuk menjatuhkan rezim Assad. Adapun kelompok yang

termasuk pro Assad yaitu;

Shabiha

Tidak jelas persis siapa mereka dan kepada siapa mereka dipimpin, tetapi istilah

"Shabiha" telah berulang kali digunakan untuk menggambarkan mereka. Mungkin

berasal dari kata bahasa Arab untuk "hantu" (shabh), namun dijaman modern ini

disebut sebagai “preman”. Istilah ini diyakini pertama kali muncul berkaitan

dengan pemberontakan terhadap Presiden Bashar al-Assad, setelah tindakan keras

diluncurkan di kota pelabuhan Latakia. Kota tersebut terkenal dengan sindikat

kejahatan yang terorganisir, yang sudah ada sejak tahun 1970-an (British

Broadcasting Corporation, 2012)

Hizbullah

Sejak awal tahun 2013, Hizbullah telah beroperasi secara terbuka dan dalam

jumlah yang signifikan di seberang perbatasan bersama rekan-rekan mereka

Suriah dan Irak. Hizbullah mengizinkan rezim Assad untuk mendapatkan kembali

Page 38: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

24

kontrol dari wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah tengah dan telah

meningkatkan efektivitas pasukan pro-rezim. Dampak keterlibatan Hizbullah di

Suriah telah dirasakan bukan hanya di medan perang, di mana rezim sekarang

memiliki momentum di banyak daerah (Marisa Sullivan, 2014: 4)

Sedangkan kelompok kontra dengan Assad :

a. Kelompok Oposisi yang beraliran Sunni

1. Soft Power

Syrian National Council (SNC)

Syrian National Council (SNC) yang didirikan di Istanbul, Turki pada

Oktober 2011 dan dipelopori oleh para aktivis yang berada di luar Suriah.

Sebagian besar anggotanya merupakan anggota Ikhwanul Muslimin dan mayoritas

berasal dari komunitas Sunni (Dockal, 2012:5). Tujuannya adalah untuk

mendukung revolusi dalam mencapai kebebasan dan demokrasi untuk Suriah.

Melindungi kedaulatan nasional, dan melindungi kemerdekaan nasional (National

Coalition of Syria, 2016).

Free Syrian Army (FSA)

Tabel II. A. 1. Profil Free Syrian Army

Pemimpin kelompok: Abdul Illah Bashir

Tujuan: Mengakhiri Rezim Assad dan Negara Demokrasi

Anggota Kelompok: Supreme Military Council, Syrian Revolutionary

Front (SRF),

Euphrates Islamic Liberation Front,

Ideologi: Sekuler, Termasuk didalamnya Islam Sunni

Page 39: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

25

Sumber: Elliot Friedland. 2014.

Tak berbeda jauh dengan SNC yang dibentuk di Turki dan sama-sama merupakan

aktivis dari luar Suriah, pasukan Free Syrian Army (FSA) ini dibentuk pada

Agustus 2011 oleh tentara pemberontak yang berbasis di Turki, yang dipimpin

oleh Kolonel Riad al-Asaad (British Broadcasting Corporation, 2013). Kelompok

ini banyak mendapatkan bantuan baik persenjataan maupun bantuan kemanusian.

Diawali pada akhir Febuari 2012, Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud bin

Faisal berinisiatif memberikan bantuan berupa persenjataan kepada FSA. Dengan

tujuan apabila FSA memiliki kewajiban untuk melindungi diri mereka sendiri dan

warga Suriah (Global Security, 2013)

Islamic Front (IF)

Tabel II. A. 2. Profil Islamic Front

Pemimpin: Ahmed Issa Al Sheik

Tujuan: Menyingkar rezim Assad dan membentuk Negara Islam dan Jihad

Ideologi: Sunni, Islam

Anggota Kelompok: Ahrar as Sham, Suquor al, Sham Brigades, The Tawhid Brigade,

The Haq Brigade, The Ansar al Sham Battalions, The Islam Army

Kekuatan Pasukan: 40.0 – 70.000

Sumber: Elliot Friedland. 2014.

Seiring berjalannya waktu Arab Saudi semakin gencar dalam memainkan

perannya di konflik Suriah, dapat dikatakan apabila situasi Arab Saudi saat itu

mengalami perubahan. Bermula melancarkan banyak bantuan terhadap kelompok

Page 40: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

26

FSA di Suriah baik berupa bantuan persenjataan maupun bantuan kemanusiaan,

namun diakhir 2013 Arab Saudi lebih memilih untuk membentuk sendiri

kelompok oposisi yang diberi nama Isamic Front (IF) (Al Monitor. 2013) ini

merupakan penggabungan dari 74 kelompok oposisi yang mulai dibentuk pada

November 2013. Meskipun dapat dikatakan sebagai kelompok yang baru

terbentuk, namun anggota pasukan Islamic Front atau IF sudah mencapai 45.000

ribu pada 2013. Dengan penggabungan ini pun IF memiliki tujuan untuk

menggulingkan Assad dan membangun Suriah menjadi sebuah negara yang

berdasarkan Islam, dimana kedaulatan tertinggi hanya kepada Allah yang Maha

Kuasa (Al-Monitor, 2013).

2. Hard Power

Ahrar al-Sham

Sebelum bergabung dengan IF kelompok ini menamakan dirinya sebagai Ahrar

al-Sham (Harakat Ahrar al-Sham al-Islamiyya, atau the Islamic Movement of the

Free Men of the Levant) yang dibentuk pada Desember 2011. Serangan pertama

yang dilakukan kelompok ini terjadi pada November 2012, Ahrar al-Sham dan al-

Nusra menyerang sebuah pos militer, yang menewaskan beberapa tentara dan

merebut senjata dan kendaraan. Serangan terakhir 6 Januari 2014, Ahrar al-Sham

dikoordinasikan dengan al-Nusra, dan berafiliasi dengan Supreme Military

Council untuk mendorong ISIS dari Raqqa (Stanford, 2015).

Nusra Front

Tabel II. A. 3 Profile Nusra Front

4 Ahrar al-Sham, Jaysh al-Islam, Suqour al-Sham, Liwa al-Tawhid, Liwa al-Haqq, Ansar al-Sham

dan the Kurdish Islamic Front

Page 41: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

27

Pemimpin Kelompok Abu Mohammed Al Joulani

Latar Belakang; Afiliansi Resmi Al-Qaeda di Suriah

Tujuan: Jihad dan menjadikan Suriah Kekhalifahan Islam Global

Ideology: Sunni, Islam

Kekuatan Pasukan: 15.000-20.000

Taktik Berperang: Bom Bunuh Diri

Sumber: Elliot Friedland. 2014.

Masih dibawah pihak anti Assad, Nusra Front merupakan oposisi suriah sebagai

dalang dari pemboman bunuh diri yang telah mengguncang Suriah sejak

pemberontakan dimulai pada Maret 2011. Adapun tokoh Nusra Front, Abu

Mohammed al-Jawani, mengklaim bahwa al-Nusra tidaklah bergabung dengan al-

Qaeda yang sebelumnya. Al-Nusra ini disebut-sebut sebagai oposisi yang

didukung dan bekerjasama dengan al-Qaeda. (British Broadcasting Corporation,

2013).

The Islamic State

Tabel II. A. 4 Profil The Islamic State

Pemimpin

Kelompok:

Abu Bakar Al-Baghdadi

Latar Belakang: Terbentuk dari Negara Islam Irak dan Kelompok Teroris

Ideologi: Sunni, Islam

Page 42: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

28

Tujuan: Membangun Negara Islam di Irak dan Suriah dan

Membangun Kekhalifahan Islam Global

Taktik Berperang: Sesuai Syariah dan Radikal

Sumber: Elliot Friedland. 2014.

The Islamic State kelompok yang namanya mulai terdengar pada tahun 2014.

Kelompok ini merupakan kelompok paling ekstrim karena dikenal dengan aksi

kebrutalan, pembunuhan massal dan pemenggalan. The Islamic State atau yang

dikenal sebagai ISIS perlahan telah merebut sebagian besar wilayah-wilayah di

Suriah dan Irak (British Broadcasting Corporation, 2015).

b. Kelompok Oposisi yang independen

Kurdish Democratic Unity Party (PYD)

Kurdish Democratic Unity Party (PYD) merupakan afiliansi Suriah dari militan

Kurdistan Workers‟ Party (PKK). Partai ini merupakan salah satu oposisi paling

penting di Suriah, yang masuk dalam anggota piagam National Coordination

Body for Democratic Change dan the People‟s Council of Western Kurdistan.

Langkah yang dilakukan dari partai ini pun pada Juli 2011 melakukan perjanjian

dengan Kurdish National Council kedua belah pihak berkomitmen untuk

membangun komite keamanan dan pasukan pertahanan sipil tak bersenjata untuk

melindungi daerah Kurdi (Carnegie Endowment, 2013)

Popular Protection Units YPG

Popular Protection Units YPG (Yekîneyên Parastina Gel = YPG) merupakan

milisi sekuler yang hampir keseluruhan merupakan pejuang Kurdish yang

Page 43: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

29

berafiliasi dengan PYD, sebagai gantinya YPG ikut berafiliasi dengan PKK, yang

dibuat oleh US (Foreign Terrorist Organization). Pejuang YPG ini tidak menentu

namun dapat diperkirakan sekitar 50.000 termasuk pejuang Assyrian, Armenian,

Circassisan, dan Arab. Adapun langkah dan peran YPG di Suriah yaitu dengan

menolak keberadaan Islamic State (Christopher, Carla dan Mary.,2015)

The National Coalition for Syian Revolutionary and Opposittion

Forces

The National Coalition for Syrian Revolutionary and Opposition Forces adalah

kelompok oposisi yang dibentuk pada bulan November 2012 di Doha, Qatar. Dan

Mouaz al-Khatib, mantan imam Masjid Umayyah di Damaskus, terpilih sebagai

presiden walaupun 6 bulan kemudian mengundurkan diri. Tujuan utama

kelompok ini adalah membentuk kelompok yang mampu mendapatkan pengakuan

internasional yang lebih luas dan peningkatan dukungan finansial dan material

(Carniegie Endowment, 2013)

The National Coordination Body for Democratic Change

The National Coordination Body for Democratic Change merupakan koalisi

partai-partai oposisi non-bersenjata yang berbasis di Suriah. The National

Coordination Body didirikan pada Juni 2011 untuk menyatukan tuntutan oposisi

dan mengatur dialog politik. Adapun isi dari dialog tersebut antara lain;

pembebasan para tahanan politik, penarikan tentara dari kota, pembatalan Pasal 8

konstitusi (mengakhiri monopoli Partai Baath yang berkuasa dan memungkinkan

pihak lain untuk bersaing secara bebas mendapatkan jabatan), meningkatkan

keadaan darurat, yang memungkinkan wartawan asing untuk masuk Suriah, dan

Page 44: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

30

menuntut mereka yang bertanggung jawab atas kekerasan. Tiga prinsip dari The

National Coordination Body: ““No” to foreign military intervention, “No” to

religious and sectarian instigation, and “No” to violence and the militarization of

the revolution” (Carnegie Endowment, 2013).

2.2. Pemerintahan Bassar al-Assad dan dominasi kelompok Syi’ah di Suriah

Suriah merupakan negara yang menganut system demokrasi parlementer, dimana

struktur pemerintahan dibagi menjadi tiga bagian, yakni presiden sebagai kepala

negara, perdana menteri sebagai kepala pemerintahan, sedangkan lembaga

legislative adalah dewan rakyat (Majlis Al-Shaab). Calon presiden dipilih oleh

parlemen untuk selanjutnya ditentukan melalui referendum dengan periode

jabatan selama tujuh tahun. Presiden merupakan sekretaris jenderal Partai Baath

dan pemimpin dari National Progressive Front (NPF) Presiden juga memiliki

wewenang untuk menunjuk menteri termasuk perdana menteri dan deputi perdana

menteri, mendeklarasikan perang dan keadaan darurat, membuat hukum,

memberikan amnesti, melakukan amandemen terhadap konstitusi, dan

mengangkat pegawai negeri sipil serta personil militer (European Forum, 2009).

Namun meskipun Suriah menganut sistem demokrasi parlementer dan

bukan monarki, ini tidak menjadi pengaruh bagi ayah dari Bashar al-Assad yaitu,

Hafez al-Assad, sebagai penguasa suriah sejak tahun 1970 untuk menyiapkan

anak laki-laki tertuanya, Basil sebagai penggantinya kelak. Namun rencana itu

tidak berjalan sesuai dengan yang diinginkan, karena Basil tewas dalam

kecelakaan mobil pada tahun 1994. Bashar Al-Assad yang saat itu sedang berada

di London untuk mempelajari oftalmologi dan memimpin Syrian Computer

Page 45: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

31

Society akhirnya, dipanggil kembali ke Suriah (Merdeka, 2012). Dari sinilah

Hafez tak mempunyai banyak pilihan lain untuk memilih Bashar al-Assad sebagai

penggantinya.

Adapun pertanda bahwa Bashar al-Assad akan ditunjuk untuk

menggantikan posisi Basil mulai terlihat sejak ia dilibatkan dalam kepengurusan

Partai Ba‟ath yang berkuasa dan diberikan banyak kekuasaan (Trias Kuncahyono,

2012: 35). Setelah melalui banyak proses dan pendekatan – pendekatan dengan

terjun ke dalam dunia perpolitikan, ketika sepeninggalan ayahnya, Bashar al-

Assad resmi menjadi pemimpin di Suriah. Diangkatnya Bashar Al-Assad menjadi

kepala negara di Suriah bukan berarti gaya kepemimpinan yang akan dilakukan

akan sama oleh mendiang ayahnya. Melihat latar belakang Bashar Al-Assad yang

fokus mempelajari tentang ilmu kedokteran dan lama tinggal di London, yang

merupakan negara Demokrasi. Kecil kemungkinan dengan latar belakang yang

seperti itu, menjadi suatu perbedaan antara kepemimpinan Bashar dan Hafedz

ayahnya.

Gaya pemerintahan Bashar al-Assad yang dikemukakan oleh Trias

Kuncahyonno memiliki beberapa perbedaan oleh ayahnya, yaitu (69-71):

1. Militer

Kebijakan wajib militer selama dua setengah tahun bagi kaum muda

terpelajar, diperbarui. Sebelumnya, setiap laki-laki Suriah yang pada usia

18 tahun tidak mendaftarkan diri ke universitas dipanggil untuk mengikuti

wajib militer. Kebijakan itu diberlakukan di zaman Hafez al-Assad.

Tetapi, di zaman Bashar al-Assad dikeluarkan undang-undang baru yang

Page 46: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

32

menyatakan apabila telah bekerja selama 5 tahun, mereka dapat membayar

$5.000 AS sebagai penganti wajib militer.

2. Politik

Bashar al-Assad juga melancarkan reformasi politik. Misalnya, para

pemimpin Persaudaraan Muslim (Ikhwanul Muslimin), yang pada tahun

1982 oleh Hafez al-Assad pernah dianggap membahayakan eksistensi

pemerintah karena itu ditangkap dan dipenjara, dibebaskan oleh Bashar al-

Assad. Ia juga mengampuni para tahanan politk.

3. Hak Rakyat

Kebebasan berbicara, hak istimewa rakyat Suriah yang hilang pada tahun

1958, secara bertahap dipulihkan. Apapun dan siapa pun diperbolehkan,

yang menurut istilah Bashar al-Assad, menyampaikan “kritik

membangun”. Apapun istilahnya, inilah bentuk dari “keterbukaan”.

Presiden Suriah, Bashar al-Assad, merupakan salah satu penganut Islam

Nushairiyah atau Alawite (Cable News Nework, 2016). Islam Nushairiyah

merupakan agama sinkretis dengan afinitas Syiah, yang pengikutnya hidup

sebagian besar di Suriah dan Turki tenggara. Di Suriah, mereka merupakan

minoritas terbesar di negara itu, yang berjumlah lebih dari satu juta (Meir M. Bar-

Asher, 2003). Walaupun syiah menjadi minoritas di Suriah tetapi bukan hal yang

sulit ketika ingin mengeluarkan pendapat dan sebaliknya ketika Sunni merupakan

mayoritas di Suriah mereka kesulitan untuk mendapatkan hak kebebasan

berpendapat. Hal ini didorong oleh kepala negara setempat yaitu Bashar Al-Assad

yang memang penganut Islam Syiah. Terlebih lagi Bashar Al-Assad memiliki

Page 47: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

33

dukungan oleh Iran, yaitu Negara yang baik pemerintah maupun rakyatnya

merupakan Islam Syiah.

Syiah sendiri memiliki banyak perbedaan dalam kepercayaan dan ibadah

dibandingkan dengan Sunni. Sehingga kebanyakan aliran Syiah dianggap sebagai

ajaran Islam yang melenceng, sebab mereka tidak mengakui sahabat-sahabat Nabi

Muhammad yang merupakan Khulafaur Rasyidin yakni Abu Bakar, Umar bin

Khatab dan Usman bin Affan kecuali Ali bin Abi Thalib. Kontras sekali dengan

pemikiran Sunni yang mempercayai semua para sahabat Nabi Muhammad SAW

dan menjalankan ajarannya sesuai dengan al-Quran dan Sunnah Rasul.

Dominasi Syiah di Suriah terlihat dengan munculnya Partai Baath sebagai

partai yang memegang kekuasaan penuh di Suriah. Partai Ba‟ath sendiri

merupakan partai yang mengusung ideologi Baath‟isme, yang berintikan nilai-

nilai Nasionalisme dan Sosialisme Arab, atau bisa dikatakan pula ideologi

sosialisme „khas‟ Arab motto partai ini adalah Wahdah, Hurriyah, Ishtirrakiyah

berarti “Persatuan, Kebebasan, Sosialisme”. Ideologi ini dirancang oleh seorang

intelektual Suriah beragama Kristen, Michel Aflaq (Islampos: 2013). Berdasarkan

ideologi Ba‟athisme, kepentingan partai Ba‟ath di Suriah adalah untuk

membentuk gerakan pan-Arab sekuler yang independen dari Barat (Harvard.

2016).

Memang tidak aneh kalau sekarang Partai Ba‟ath begitu kuat di tanah

Suriah karena secara historis Hafez al-Assad, bapaknya Bassar Assad merupakan

anggota pendiri Partai Ba‟ath, partai ini mengekspansi pengaruhnya mulai dari

lintas agama sampai pada keturunan Ahlul Sunnah waljamma‟ah. Wajar Partai

Page 48: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

34

Ba‟ath berkembang pesat karena penguasa atau kepala negara setempat berpegang

teguh dengan dasar-dasar ideologi dari Partai Ba”ath. Semasa Partai Ba‟ath

berkuasa di Suriah sampai sekarang, pemerintahannya dibawa ke dalam

pemerintahan diktator militer. Para pemimpinnya bertindak represif terhadap

kelompok gerakan Islam yang dianggap Partai Ba‟ath, mengancam kepentingan

partainya seperti kelompok Islam yang militan dengan pemikirannya (Islampos,

2013).

Adapun hubungan partai Baath dengan Syiah yaitu, melihat Hafez, ayah

dari Bashar Al-Assad merupakan penganut Islam Syiah. Sedangkan Hafez juga

menjadi salah satu pendiri partai Baath di Suriah, dan merupakan kepala negara

dari Suriah. Hal ini jelas apabila Syiah dan Partai Baath sangat mendominasi

dalam kepemerintahan di Suriah, dibandingkan Sunni sebagai mayoritas di

Suriah. Bukan hal yang aneh apabila hubungan Syiah dan Sunni saat ini menjadi

suatu konflik yang berkepanjangan hingga saat ini.

Hubungan syiah dan Sunni sebelum konflik secara kebetulan memang telah

diatur oleh Perancis, agar menjadi republik Alawite. Adapun diskriminasi yang

dilakukan oleh Syiah terhadap mayoritas Sunni sudah dilakukan sejak era

Perancis. Perancis sendiri mengutamakan minoritas alawite terutama untuk

menjadi tentara karena memang lebih friendly terhadap Eropa. Ketika Perang

Salib, alawite telah menjadi pendukung utama tentara salib. Beda halnya dengan

kelompok Arab Sunni yang tidak disukai karena mereka pendukung utama

nasionalisme arab yg anti penjajahan Perancis.Ketika Suriah merdeka kemudian

Page 49: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

35

struktur kolonial inilah yang tetap bertahan dimana kemudian minoritas Alawite

memberangus mayoritas sunni (Budi Kurniawan, 2016).

Jelas sekiranya hubungan Syiah dan Sunni di Suriah, baik setelah maupun

ketika konflik terjadi sampai saat ini, memang sangat buruk. Syiah yang pro

dengan Barat dan Sunni yang memilki rasa Nasionalisme tinggi menjadi suatu

benteng pemisah. Hingga menjadi suatu kesempatan bagi pihak-pihak yang

sekiranya memiilki kepentingan untuk memperburuk keadaan. Selain perbedaan

pendapat dan ideologi yang menjadi faktor mereka tidak bersahabat, hubungan

mereka turut diperburuk oleh campur tangan negara lain yaitu Perancis.

Meskipun posisi Sunni merupakan kelompok mayoritas di Suriah namun,

mereka tidak memiliki tempat untuk mengeluarkan pendapat yang bebas. Terlebih

lagi melihat kepala negara Suriah merupakan kelompok minoritas Syiah Alawite,

semenjak Suriah resmi menjadi sebuah negara yang merdeka hingga saat ini.

Wajar rasanya apabila konflik yang terjadi di Suriah saat ini dilatar belakangi oleh

perbedaan ideologi antara Syiah dari segi pemerintahan dan Sunni dari segi

rakyat.

Page 50: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

36

BAB III

HUBUNGAN BILATERAL ARAB SAUDI DAN SURIAH SEBELUM

KONFLIK 2011

Bab ini membahas arah dan orientasi kebijakan luar negeri Arab Saudi. Bagian

pertama menjelaskan bagaimana dan apa yang menjadi pertimbangan Arab Saudi

ketika mengeluarkan kebijakan luar negeri. Melihat Arab Saudi merupakan negara

yang menggunakan hukum Islam atau hukum syariah. Serta apa yang mendasari

Arab Saudi ketika mengeluarkan kebijakan luar negeri. Selain itu Bab ini

membahas tentang hubungan bilateral Arab Saudi dan Suriah sebelum terjadi

konflik di Suriah. Selanjutnya Bab ini juga akan menjelaskan hubungan bilateral

keduanya di bidang ekonomi maupun politik.

3.1. Arah dan Orientasi Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi

A. Orientasi Kebijakan Arab Saudi.

Kebijakan luar negeri Arab Saudi memiliki kerangka besar, salah satu yang paling

penting adalah good-neighbor policy, non interference dalam urusan internal

negara lain, mempererat hubungan dengan negara-negara teluk dan negara-negara

semenanjung Arab, memperkuat hubungan antar negara Arab dan negara Islam

guna kepentingan bersama, mengadopsi kebijakan non alignment, membangun

hubungan dengan negara-negara sahabat, dan memainkan peran efektif dalam

organisasi-organisasi internasional dan regional. (Ministry of Foreign Affair,

2016)

Pada dasarnya Arab Saudi berusaha untuk tidak mencari konflik terhadap

negara-negara tetangganya. Sebaliknya, Arab Saudi berupaya mempererat

Page 51: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

37

hubungannya dengan negara-negara lain terutama negara-negara yang mayoritas

muslim seperti Qatar, Indonesia, Turki dan negara-negara Islam lainnya.

Meskipun hubungan Arab Saudi dengan beberapa negara tetangga dan negara

Islam terjalin cukup baik, tidak membuat Arab Saudi ikut andil ataupun ikut

mengurusi urusan masalah dalam negerinya. Selain itu pula Arab Saudi berusaha

untuk turut aktif dalam organisasi-organisasi internasional seperti menjadi salah

satu anggota PBB, Liga Arab, OPEC dan lain-lain. Arab Saudi juga rutin dalam

membantu negara-negara yang sekiranya membutuhkan bantuan, seperti negara

berkonflik dan terkena bencana alam baik negara yang mayoritas muslim maupun

tidak.

Adapun tujuan fundamental dari kebijakan luar negeri Arab Saudi ialah

melindungi negara dari dominasi atau invansi asing, serta menjaga stabilitas

domestik dari rezim Al-Saud. Kemudian bagaimana cara Arab Saudi dalam

mencapai tujuannya tersebut, pertama Arab Saudi secara intens menjaga

aliansinya dengan Amerika dengan memainkan perannya sebagai negara minyak

terbesar, kedua dikawasan timur tengah sendiri Arab Saudi menjaga

keseimbangannya diantara tetangganya yang lebih luas secara geografi dan

kekuatan militer, ketiga di jazirah Arab, Arab Saudi memainkan peran yang

hegemoni berhadapan dengan Yaman dan tetangga monarki yang lebih kecil.

(Gregory Gause, 2012: 193)

Melihat Arab Saudi merupakan negara yang menghasilkan minyak

terbesar di dunia dan sebagai negara Islam yang mempunyai dua kota Suci, hal ini

menjadikan Arab Saudi sangat rentan terhadap kritik dari para peneliti yang fokus

Page 52: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

38

terhadap masalah di Tmur Tengah. Terlebih lagi hubungan timbal balik antara

Amerika dan Arab Saudi yang cukup signifikan, sehingga memicu timbulnya

banyak kritik. Selain itu sebagai negara yang hegemoni dikawasan, Arab Saudi

mencoba menyeimbangkan kekuatan militernya melalui bantuan Amerika.

Bantuan yang diberikan berupa berbagai persenjataan canggih yang dibutuhkan

oleh Arab Saudi.

Terdapat perbedaan pendapat yang dikeluarkan oleh Ministry of foreign

Affair dengan pendapat Gause, yang mana tidak semua kebijakan yang

dikemukakan oleh Ministry of Foreign Affair adalah mutlak kebijakan Arab

Saudi. Mungkin dari segi non intervensi dan good neighbor policy, Arab Saudi

memang menjalankannya sesuai dengan kebijakan tersebut. Namun disisi lain

dalam hal kebijakan non alignment, Arab Saudi tidak bisa mengimplementasi

sesuai dengan kebijakan tersebut. Melihat Arab Saudi mencoba melindungi

keamanan negaranya kepada Amerika, dengan menempatkan pangkalan Amerika

di Dahran. Hal ini lah yang menjadi suatu kritik bagi Arab Saudi, yang hanya

membuat suatu retorika tanpa adanya implementasi.

Faktor Penentu Kebijakan Luar Negeri Arab Saudi

Faktor penentu kebijakan luar negeri Arab Saudi dilihat dari 4 faktor, yaitu;

a. Sistem Internasional

Arab Saudi tergabung dalam ekonomi dunia dan sistem strategis melalui perannya

sebagai penghasil minyak utama dunia. Ini memungkinkan Arab Saudi untuk

bertindak sebagai “Swing Producer” yaitu mengatur kestabilan harga minyak

dunia. Pendapatan yang didapat melalui minyak menjadikan Arab Saudi sebagai

Page 53: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

39

importir utama dari persenjataan militer dari Amerika. Minyak adalah dasar dari

hubungan startegis antara Arab Saudi dengan Amerika, yang telah berkembang

menjadi sebuah jalinan yang erat dalam hubungan ekonomi, militer dan politik.

Memiliki hubungan dengan Amerika kadang bertentangan dengan kepentingan

keamanan Arab Saudi di tingkat regional. Sementara dalam sistem Internasional

minyak adalah jalan utama bagi Arab Saudi. Arab Saudi juga memainkan peran

penting dalam arena lain dari sistem internasional yang bebas berafiliasi dengan

kelompok dari negara-negara Muslim (Gregory Gause, 2002: 194).

Meskipun Arab Saudi merupakan penghasil minyak terbesar, bukan berarti

dapat mengendalikan serta memilki sepenuhnya. Hal ini dibatasi oleh kebijakan

Amerika, sebagai eksportir persenjataan terbesar di Arab Saudi, guna melindungi

Arab Saudi dari hegemoni negara tetangganya. Arab Saudi pun kesulitan dalam

menjalankan pilihan kebijakan luar negeri dan ekonominya, melihat Arab Saudi

memiliki peran otonomi yang sangat kecil dalam sistem Internasional di

negaranya. Arab Saudi juga dipaksa untuk mengikuti kebijakan Amerika, karena

kestabilan ekonomi dan politiknya sangat tergantung pada dukungan Amerika.

b. Sistem Regional

Arab Saudi dan Timur Tengah

Dalam regional Timur Tengah yang luas, Arab Saudi adalah negara dengan

militer yang lemah yang mencari perlindungan kekuatan dengan mempertahankan

independensi dan otonominya dengan cara mencegah timbulnya kekuatan

hegemoni regional. Sulitnya kebijakan luar negeri Arab Saudi di Timur Tengah

ditandai adanya identitas politik transnasional dari Arabisme dan Islam. Adanya

Page 54: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

40

identitas politik ini menimbulkan gerakan politik yang mengancam kekuasaan

Arab Saudi di wilayah Timur Tengah. Hal ini membuat Saudi harus bertindak

tidak hanya untuk pergesaran dalam kekuatan militer dan ekonomi di kawasan ini,

tetapi juga dari ancaman politik yang mempertanyakan legitimasi politik dan

keamanan (Gregory Gause, 2002: 196). Pada dasarnya Arab Saudi cenderung

merasa terancam akan gerakan transnasional tersebut. Meskipun Saudi sendiri

bukanlah suatu ancaman bagi negara-negara lainnya di Timur Tengah. Namun

sentimen Arabisme dan Islamis menghalangi kebijakan luar negeri Arab Saudi.

Arab Saudi dengan Semenanjung Arab

Perilaku Arab Saudi di semananjung Arab menerapkan prinsip sederhana yaitu,

hegemoni kawasan, dari kekuatan lain. Tujuannya Arab Saudi berupaya menjadi

mitra asing, yang dominan bagi negara-negara monarki kecil yang berbatasan ke

timur dan tenggara seperti Kuwait, Bahrain, UAE, Oman dan Yaman (Greogory

Gause, 2002: 198). Pada intinya Arab Saudi berusaha untuk menjadi pemimpin

yang berpengaruh bagi negara-negara disemenanjung Arab.

c. Formasi Negara dan Politik Domestik

Negara modern Arab Saudi dibentuk akibat penaklukan, terdiri dari empat area

geografi yang dijadikan satu oleh Nabi Muhammad SAW. Warisan dari keluarga

al-Saud adalah najd (Arab Tengah), jantung wilayah dari kerajaan Arab Saudi

yang dibangun pada abad 18 dan 19 oleh generasi pertama keluarga ini.

Kemudian pada abad 20 pendiri dari kerajaan modern Abd Al Azis mengambil

alih kontrol Najd. Pada 1913, ia mengekspansi wilayah ke arah timur dengan

mengambil alih al-Ahsa, sekarang sebagai provinsi timur Arab Saudi, al-Ahsa

Page 55: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

41

memberikan akses bagi Abd al-Aziz akses ke teluk Arab yang merupakan

wilahyah dengan sumber minyak yang sangat besar (Greogory Gause, 2002: 199).

Adapun Arab saudi khawatir tentang kekuatan regional ikut campur dalam urusan

luar negeri mereka, sepeti Hashemite Yordania dan Irak di Hijaz, Yaman di Asir

dan Iran dengan sesama Syiah dalam al-Ahsa, atau Nasser Mesir dengan

nasionalis Arab yang bergolak diseluruh kerajaan. Hal itu membuat mereka sadar

kebutuhan untuk menyeimbangkan pengaruh kekuatan-kekuatan besar di tanah

Arab.

d. Aturan Kebijakan Luar Negeri

Negara yang menerapkan sistem Islam menjadi peraturan dalam negeri dan dalam

menjalankan kebijakan luar negerinya. Sebagai rumah bagi dilaksanakannya

ibadah haji, Arab Saudi setidaknya menerima satu juta orang setiap tahunnya.

Lewat pelaksanaan haji ini membuat hubungan Arab Saudi dengan negara muslim

lainnya lebih intens, dengan melaksanakan islam sebagai peraturan domestiknya,

di interpretasikan oleh Arab Saudi sebagai pemimpin bagi negara-negara muslim

lainnya (Greogory Gause, 2002: 202-203)

Dari beberapa penjelasan yang telah dijelaskan sebelumnya dapat ditarik

kesimpulan, apabila dilihat dari segi keamanan, Saudi yang memiliki kapabilitas

militer yang kecil tidak merasa terancam dengan negara-negara Arab lainnya,

bahkan dengan Yaman dan atau Iran sekalipun, karena Saudi berada dibawah

perlindungan Amerika sebagai sekutunya. Kedekatan dengan Amerika ini

menyebabkan ketergantungan yang sangat signifikan bagi Saudi. Selain itu,

ketergantungan ini menyebabkan kebijakan ekonomi dan politik yang diambil

Page 56: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

42

Saudi tidaklah bebas dari campur tangan Amerika. Sehingga seringkali

mengalami dilema dalam menentukan sikap atau kebijakannya diperpolitikan

global. Dipihak lain, Amerika sangat diuntungkan dengan kedekatannya dengan

Saudi tersebut karena selain mendapatkan akses yang besar pada minyak bumi

Saudi, Amerika juga dapat menjaga hegemoninya di Timur Tengah.

Arab Saudi sendiri memiliki peranan penting yang cukup signifikan dalam

kawasan Timur Tengah sebagai sekutu terdekat Amerika di kawasan tersebut.

Namun keamanan dan kemakmuran yang disediakan oleh Amerika untuk Saudi

membuat negara ini mengalami ketergantungan yang besar pada Amerika dan

terpaksa harus mengorbankan kebebasannya dalam mengambil kebijakan agar

sesuai dengan kepentingan Amerika. Padahal, pemerintahan yang mandiri adalah

salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh Saudi, di samping keamanan regionalnya

dan penyebaran hegemoni. Sehingga sangatlah wajar apabila terdapat banyak

pihak yang mengkritisi Saudi, yang tidak pernah bisa lepas dari pengaruh

Amerika. Hal inilah yang juga menimbulkan gerakan fundamentalis yang

menggunakan cara-cara kekerasan, dengan menyuarakan aspirasinya untuk

menentang pengaruh dan kekuasaan negara adidaya.

B. Struktur Pemerintahan

Arab Saudi merupakan negara yang berdasarkan dengan monarki yaitu, kekuasaan

secara turun menurun. Pemasukan terbesar Arab Saudi berasal dari minyak,

melihat Arab Saudi sebagai produsen minyak terbesar dunia. Meski Arab Saudi

merupakan negara yang pemasukan pendapatan ekonominya cukup besar, namun

dari kapabilitas keamanan negaranya sangat riskan. Terlebih lagi beberapa negara

Page 57: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

43

tetangganya di Timur Tengah merupakan negar-negara yang memilliki

kapabillitas militernya sangat kuat. Hal ini membuat Arab Saudi harus cermat

ketika mengeluarkan kebijakan luar negeri terutama dalam bekerjasama atau

beraliansi dengan negara-negara lain.

Struktutr pemerintahan Arab Saudi dibagi menjadi 3, yaitu; (Helen Ziegler

& Associates, 2016).

a. Eksekutif

Raja sebagai perdana menteri, kepala negara, kepala pemerintahan, dan

Panglima militer di Arab Saudi. Arab Saudi menganut sistem monarki,

sehingga tidak ada pemilu. Kabinet Raja, atau Dewan Menteri, ditunjuk

oleh Raja setiap empat tahun. Ada 22 kementerian pemerintah yang

merupakan bagian dari Kabinet.

b. Legislatif

Ini terdiri dari Dewan Konsultatif (juga dikenal sebagai Majlis as-Syura

atau Dewan Syura) menyarankan Raja pada isu-isu yang penting bagi

Arab Saudi.

c. Yudisial

Arab Saudi diatur sesuai dengan hukum Islam.

Adapun dalam pengambilan kebijakan luar negeri, keputusan Arab Saudi

secara politik bersifat independen. Namun dalam pengambilan kebijakan raja pun

selalu berkonsultasi dengan Putra Mahkota, Deputi Putra Mahkota dan anggota

senior lainnya dari keluarga kerajaan, baik kebijakan dalam negeri maupun luar

negeri. Raja juga berkonsultasi ke berbagai badan sebelum membuat keputusan.

Page 58: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

44

Badan yang dimaksud yaitu seperti, Kementerian Luar Negeri, Kementerian

Pertahanan, Kementerian urusan internal, Dewan Keamanan Intelijen Nasional

Saudi dan Majlis Ash Shura, semua memainkan peran penting dalam memberikan

kontribusi kepada Raja dan deputinya dengan masukan yang sekiranya

diperlukan, baik itu saran ataupun kritik (Fahad M. Alsultan, 2013: 3)

Sistem pemerintahan monarki, raja sebagai satu-satunya yang memimpin

tetapi pihak kerajaan Arab Saudi tetap mendiskusikan kebijakan-kebijakan

tersebut ke beberapa badan pemerintahan serta ke keluarga kerajaan lainnya.

Pihak kerajaan pun cukup terbuka untuk saran dan kritik menyangkut kebijakan-

kebijakan yang akan dikeluarkannya. Pada prakteknya kadang pihak kerajaan

Arab Saudi tetap menghalalkan apapun kebijakan yang akan dikeluarkannya,

meski hal itu bertentangan dengan hukum Islam dan pihak-pihak yang dimintai

pendapat.

C. Faktor Pendukung

a. Internal

Majelis Syuro’

Majelis Syuro (Majlis al-Shura) atau Dewan Konsultatif, adalah badan legislatif

yang menyarankan atau sebagai penasehat Raja, pada isu-isu yang penting bagi

Arab Saudi. Majelis Syuro ini merupakan versi modern dari konsep Islam

tradisional. Dewan Konsultatif saat ini terdiri dari 150 anggota yang ditunjuk oleh

Raja untuk jangka empat tahun. Berdasarkan pengalaman mereka, anggota yang

ditugaskan untuk komite, terdapat 12 komite yang berhubungan dengan hak asasi

manusia, pendidikan, budaya, informasi, kesehatan dan sosial, pelayanan dan

Page 59: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

45

utilitas umum, urusan luar negeri, keamanan, administrasi, urusan Islam, ekonomi

dan industri, dan keuangan (The Shura Council, 2016).

Adapun Majelis Syuro ini dapat dikatakan sebagai kumpulan para Ulama

Arab Saudi, yang masih menekankan nilai-nilai fundamental atau Islam

Tradisional. Sebagai negara yang memiliki dua kota Islam yaitu Madinah dan

Mekkah, para Ulama menginginkan apabila kebijakan Arab Saudi disarankan

tidak condong pada kebijakan Barat. (Baghat dan moataz, 344. 2008)

Pengaruh langsung Ulama terhadap proses pengambilan kebijakan dapat

melalui tiga aspek, yaitu; (Baghat dan moataz, 359. 2008)

1. Akses langsung terhadap pembuat kebijakan

2. Mereka dapat memonopoli beberapa kementerian dan area –area kebijakan

yang akan dibuat.

3. Popular Mobilization, seperti mengajak masa atau para pengikutnya untuk

melegitimasi sebuah kebijakan.

Selain itu proses Ummah5 juga merupakan bagian dari Majelis Syuro,

yang tidak dapat dipisahkan dari identitas religious Arab Saudi. Oleh karena itu

kebijakan – kebijakan Arab Saudi seringkali stagnan6, sebab banyaknya pendapat

serta masukan-masukan para Ulama yang berbeda-beda untuk berkontribusi

dalam pengambilan proses kebijakan.

5 Ummah atau umat yaitu jika para penguasa tidak menegakkan keadilan, umat yang berada di

majelis Syuro harus memberikan peringatan kepada mereka, dan jika diabaikan maka raja dapat

diberhentikan. Al-Juwayni berpendapat bahwa Islam adalah tujuan dari ummat, sehingga setiap

penguasa yang menyimpang dari tujuan ini harus diberhentikan (Center for Muslim-Jewish

Engagement) 6 Adapun yang dimaksud dengan stagnan, dimana kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan Arab

Saudi mengalami kendala atau bahkan terhenti.

Page 60: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

46

Royal Family

Saudi merupakan sebuah negara yang tidak memiliki kapabilitas militer yang

cukup kuat dan wilayah yang relatif sedang namun dianugerahi dengan

kepemilikan SDA minyak bumi terbesar di dunia dan kekuatan SDA tersebut

merupakan penunjang perekonomian negara tersebut. Saudi sendiri dalam setiap

kebijakan luar negeri yang dikeluarkannya selalu didasari oleh setidaknya dua hal,

yaitu menjaga kedaulatan negara dari campur tangan dan dominasi pihak luar

serta menjaga keberlangsungan kekuasaan feudal/keluarga kerajaan, dalam hal ini

adalah keluarga Bani Saud (Greogory Gause, 2002: 193). Hal ini dapat terlihat

dari kekayaan Saudi yang dihasilkan oleh kegiatan ekspor minyak bumi dimana

kekayaan tersebut digunakan untuk menjaga kestabilan dalam negeri atau menjaga

posisi keluarga Bani Saud dalam pemerintahan (Gregory Gause, 2002: 195).

Terbentuknya Saudi sebagai sebuah kerajaan tidak dapat dilepaskan dari

adanya sejarah penaklukan dimana pendiri Kerajaan Saudi mengalahkan kerajaan

Hashemite pada 1926 yang berkekuasan di sepanjang Irak dan Yordania,

termasuk juga wilayah Hijaz yang merupakan wilayah Saudi sekarang (Gregory

Gause, 2002: 197). Kemudian, salah seorang keturunan Bani Saud yang

berkuasa, yaitu Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud melakukan konsolidasi

pada 1913 dan perluasan wilayah hingga ke wilayah Al Ahsa yang strategis dan

kaya akan minyak (Gregory Gause, 2002: 199). Perluasan wilayah ini terus

dilakukan hingga 1926 dimana Abdul Aziz Al Saud berhasil menguasai seluruh

wilayah Hijaz yang menyebabkan dirinya dan negara Saudi dikenal dengan penuh

Page 61: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

47

hormat sebagai penjaga dua tanah suci. Ekspansi terus dilakukan sampai pada

akhirnya Al Saud berhasil merebut wilayah Asir dari tangan Yaman pada 1932

(Gregory Gause, 2002: 199-200).

Wilayah-wilayah yang berhasil ditaklukan oleh Al Saud tersebut pada

kenyataannya memiliki karakteristik geografis yang berbeda-beda. Seperti

misalnya, Hijaz yang merupakan bekas wilayah Kerajaan Hasemite dan Asir yang

dulunya milik Yaman. Selain itu, terdapat pula pengaruh Syiah yang kuat di

wilayah Ahsa dimana sebelumnya minoritas Syiah disana berdemonstrasi

menentang Al Saud. Kesemua hal ini, termasuk penyebaran ide Pan-Arabisme

oleh Mesir dianggap sebagai ancaman bagi keberlangsungan pemerintahan

keluarga Al Saud. Abdul Aziz sendiri menyadari bahwa keberadaan strategi

politik dan kekuatan ekonomi sangatlah dibutuhkan untuk menjaga kestabilan

kerajaan yang baru dibentuknya. Salah satu cara untuk menjaga kestabilan

tersebut adalah dengan cara mendekatkan diri pada kaum ulama puritan yang

mendukung ide-ide pemurnian agama Islam yang dikenal dengan Wahabi

(Gregory Gause, 2002: 200).

Kaum Wahabi kemudian membantu Al Saud untuk mendapatkan

dukungan rakyat di seluruh wilayah taklukan dan mendirikan kerajaan. Bahkan,

tokoh pendiri utama dari Wahabi yaitu Muhammad bin Abdul wahab memberi

pembenaran atas strategi-strategi yang dilakukan oleh Abdul Aziz dalam

membentuk kerajaan baru tersebut. Sebagai imbalannya, Al Saud mendukung

gerakan Wahabi dan menempatkan tokoh-tokoh ulama Wahabi sebagai pejabat

pemerintah di wilayah-wilayah yang berhasil dimenangkan oleh Abdul Aziz Al

Page 62: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

48

Saud (Turki Al- Hamad, 1986: 28-40). Bayang-bayang kekuasaan Wahabi dan

pengaruh kuat mereka tetap dapat dijumpai hampir di berbagai bidang kehidupan

di Saudi hingga masa modern ini (Ayman Al-Yasini, 1985).

b. Eksternal

Kondisi Negara di Timur Tengah Terhadap Pola Kebijakan Arab

Saudi

Kondisi negara di Timur Tengah memang banyak mengalami konflik dan kudeta.

Hal ini secara tidak langsung mempengaruhi stabilitas Arab Saudi dengan

ketidakstabilan di kawasan. Kondisi politik dan militer yang terjadi di negara

Timur Tengah secara tidak langsung mempengaruhi Arab Saudi. Adapun efek

yang didapat Arab Saudi, seperti stabilitas ekonomi atau pengungsi dari korban

negara yang berkonflik.

Negara-negara tetangga Arab Saudi di Timur Tengah beberapa sudah

mengalami konflik, seperti Suriah yang telah mengalami 3 kali kudeta ditahun

1949, Mesir yang pemerintahannya digulingkan militer pada 1952, Irak 1958,

Yemen 1962 (Baghat dan moataz, 353. 2008). Hal ini memunculkan kondisi

bagaimana Orientasi Arab Saudi dalam pengambilan kebijakan mengingat negara-

negara tetangganya banyak yang berkonflik. Salah satu kebijakan Arab Saudi

dalam mengurangi efek konflik di negara tetangganya dengan memberikan

bantuan kemanusian. Karena efek konflik biasanya memunculkan banyak para

pengungsi yang datang ke negaranya.

Dengan demikian kebijakan Arab Saudi dalam memberikan bantuan

kemanusian kepada negara-negara tetangganya merupakan pertimbangan yang

Page 63: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

49

sangat penting. Bantuan kemanusian ini mengurangi efek negative yang

kemungkinan lebih besar kedepannya. Karena pada dasarnya sebuah negara

memberikan bantuannya kepada negara yang memerlukan, mereka melihat dari

efek jangka panjangnya.

Dari sub Bab yang dijelaskan diatas bahwasannya memang faktor-faktor

inilah yang menjadi dominan dalam proses pembuatan kebijakan Arab Saudi. Dan

faktor-faktor ini pula turut menjadi pengaruh hubungan diplomatik antara Arab

Saudi dengan Suriah. Selain itu faktor-faktor diatas merupakan bagian penting

dari pembuatan kebijakan luar negeri Arab Saudi. Hal ini disebabkan baik internal

maupun eksternal saling berkaitan satu sama lainnya.

Selain itu Arab Saudi terkenal dengan kebijakan dalam negerinya yaitu

berdasarkan Islam, yang disebut sebagai Shari‟ah. Akan tetapi dalam

mengaplikasikan dan mengeluarkan suatu kebijakan luar negeri, sering kali Arab

Saudi mengesampingkan hukum Sharia‟ah. Meskipun kebijakan luar negeri tidak

sesuai dengan hukum Sharia‟ah, Arab Saudi tetap mempertimbangkan baik-

buruknya untuk kerajaan, baik itu secara internal maupun eksternal.

3.2. Hubungan Bilateral Arab Saudi dan Suriah Sebelum Konflik Suriah.

Pada sub Bab ini menjelaskan tentang hubungan bilateral Arab Saudi dengan

Suriah sebelum konflik Suriah. Adapun hubungan keduanya sebelum dan konflik

Suriah berlangsung, mengalami beberapa dinamika yang cukup signifikan. Hal ini

menunjukan keberpihakan Arab Saudi dengan kelompok oposisi. Sebelum ketika

konflik Suriah muncul, hubungan keduanya memang tidak bisa dikatakan dekat

akan tetapi hubungan mereka cukup baik.

Page 64: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

50

3.2.1. Hubungan Bilateral Politik

Hubungan bilateral Arab Saudi dengan Suriah terlihat kompak ketika keduanya

menjadi bagian dari pendiri Liga Arab. Suriah dan Arab Saudi bersama-sama

dengan pendiri lainnya, mempunyai pemikiran yang sama untuk membentuk dan

menandatangani berdirinya Liga Arab. Adapun Liga Arab didirikan pada Maret

1945 oleh 22 negara Arab, termasuk Palestina, yang misinya cukup luas yaitu

untuk meningkatkan kordinasi di antara para anggotanya mengenai hal-hal yang

menjadi kepentingan bersama. Liga Arab diresmikan sebagai tanggapan atas

keprihatinan tentang divisi kolonial pasca perang wilayah, serta oposisi yang kuat

terhadap munculnya sebuah negara Yahudi di Palestina (Master dan Jonathan,

2014).

Pada umumnya hubungan antara Arab Saudi dengan Suriah, memang tidak

pernah sepenuhnya baik dan tidak sepenuhnya buruk. Sikap mereka yang tidak

hangat ini disebabkan oleh faktor perbedaan pemikiran, serta pengaruh ideologi.

Hubungan Arab Saudi dan Suriah sebelum terjadinya konflik cukup buruk, ketika

terjadi permasalahan pada tahun 2005, dengan adanya pembunuhan mantan

perdana menteri Lebanon, Rafic Hariri. Pada kasus ini Arab Saudi sebagian besar

menyalahkan Suriah dalam pembunuhan politik tersebut. Dengan demikian bukan

hal yang tidak mungkin apabila Arab Saudi bereaksi dengan mengambil sikap

terbuka yaitu, anti-Suriah (Benedetta, 2012). Sikap Arab Saudi yang anti-Suriah

ini mengakibatkan hubungan keduanya kembali diperburuk meskipun keduanya

memang tak pernah berhubungan secara baik. Adapaun latar belakang Arab Saudi

Page 65: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

51

menyalahkan Suriah sebagai tersangka pembunuhan pada Perdana Menteri

Lebanon, melihat keluarga Rafic Hariri berasal dari kelompok atau aliran Sunni.

Setelah pembunuhan yang terjadi pada Perdana Menteri Lebanon. Assad

melakukan perjalanan ke Riyadh untuk bertemu dengan pimpinan Saudi. Assad

dan menteri luar negerinya, Farouk Charaa, bertemu dengan Abdullah dan menteri

luar negeri Saudi, Pangeran Saud Faisal. Kemungkinan kedatangan Assad ke

Riyadh untuk menjelaskan secara pribadi atas pembunuhan Hariri. Melihat Hariri

dan keluarga merupakan kerabat dekat dengan penguasa Arab Saudi (Scott

Wilson. 2005). Kendati demikian, setelah pertemuannya dengan Assad, Arab

Saudi mengeluarkan statement dan membantah jika negaranya mendukung

kesepakatan untuk membantu Assad dan menghindari dari interogasi oleh

penyidik PBB. Akan tetapi Arab Saudi justru memberikan masukan untuk

meyakinkan Assad, agar bekerjasama dengan baik kepada penyidik dan

mengurangi ketegangan yang terjadi antara Suriah dan Lebanon (Tony Badran,

2006). Menyusul pada oktober 2009 (Walter A McDougall, 2012) Presiden

Bashar al-Assad mengadakan kunjungan ke Lebanon, setelah terjadinya peristiwa

pembunuhan Perdana Menteri Rafik Hariri ditahun 2005. Adapun ketika itu Assad

didampingi oleh pimpinan Arab Saudi yaitu, Raja Abdullah (Deutsche Welle,

2010).

Hubungan politik antara Arab Saudi dan Suriah mengalami dinamika yang

cukup signifikan. Setelah sebelumnya sama-sama menjadi pendiri Liga Arab dan

keduanya juga melakukan pertemuan untuk menyelesaikan masalah antara Suriah.

Hal ini sangat kontras melihat sebelumnya Arab Saudi telah mengeluarkan

Page 66: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

52

statement yang mengatakan anti-Assad dalam masalah pembunuhan Hariri

sebagai Perdana Menteri Lebanon. Selain itu dari adanya permasalahan ini Arab

Saudi semakin terbuka terhadap Suriah, keduanya melakukan perjalanan ke

Lebanon dengan tujuan, memperbaiki citra Suriah dimata Lebanon dan pandangan

dunia.

Selanjutnya pada tahun 2008 dan 2009, hubungan antara Arab Saudi dan

Suriah secara perlahan mulai membaik. Pada tahun 2008 pihak Arab Saudi dan

Suriah sama-sama mentransfer Duta Besar masing-masing negara. Upaya ini

dilakukan agar Suriah dapat keluar dalam pengaruh Iran serta hubungan keduanya

membaik. Melihat hubungan antara Suriah dan Arab Saudi selalu terlihat tegang

(Sorin Alex, 2009). Sebelumnya dibulan yang sama Arab Saudi yang dipimpin

oleh Raja Abdullah melakukan perjalanan ke Damaskus. Kunjungan ini sebagai

bentuk mengembalikan nama baik Suriah yang sebelumnya dituduh terlibat dalam

pembunuhan Perdana Menteri Lebanon (Andrew L Butters, 2009). Dan

kunjungan ini pula dirasa dapat menjadi tanda apabila hubungan keduanya cukup

baik.

Dari hubungan Arab Saudi dan Suriah dapat dilihat apabila hubungan

keduanya bersifat Asimetris7. Hal ini dilatarbelakangi prilaku dari Syria yang

meminta kepada Arab Saudi untuk mengembalikan nama baiknya di mata dunia

terkait pembunuhan perdana menteri Lebanon. Meminta mengembalikan nama

baik ke Arab Saudi bukan berarti masalah tersebut adalah kesalahan Arab Saudi,

akan tetapi melihat Arab Saudi berteman dekat dengan perdana menteri Lebanon

7 Pada hubungan asimetris, suatu variabel atau variabel-variabel bebas berhubungan dengan

variabel atau variabel-variabel terikat (Anwar Hidayat. 2012)

Page 67: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

53

dan sebagai negara hegemoni di Timur Tengah. Posisi Arab Saudi sebagai negara

yang hegemoni di Timur Tengah merasa perlu untuk membantu Suriah, guna

meredakan ketegangan antara Suriah dan Lebanon. Adapun Arab Saudi mencoba

memberikan saran kepada Suriah agar mengikuti proses hukum dengan baik,

seerta melakukan kunjungan ke Lebanon besama Assad sebagai presiden Suriah.

Meskipun Arab Saudi berupaya memperbaiki citra Suriah dimata Lebanon dan

dunia, namun Arab Saudi tidak mendapatkan timbal balik yang mungkin dapat

menguntungkan negaranya dari pihak Suriah. Oleh karena itu dapat dianalisis

apabila hubungan keduanya masuk kedalam hubungan asimetris.

3.2.2. Hubungan Bilateral Ekonomi

Pada April 1972 Arab Saudi dan Suriah melakukan beberapa perjanjian

perdagangan. Melihat sebelumnya hubungan keduanya terputus dengan adanya

kemenangan pada partai Baath (1963) yang mengisolasi Suriah (Joseph Man,

2006). Langkah baru bagi Arab Saudi dan Suriah, keduanya menandatangani

kesepakatan 20 Februari 2001, untuk mendirikan kawasan perdagangan bebas

antara kedua negara. Kesepakatan, yang ditandatangani oleh Menteri Luar Negeri

Saudi, Saud Al-Faisal dan sejawatnya dari Suriah, Faruq Al-Shara, merencanakan

kesepakatan tersebut mulai berlakunya pada 1 Januari 2003 (albawaba, 2001).

Salah satu bentuk perdagangan yang berjalan yaitu minyak zaitun dan keramik

antara Riyadh dan Damaskus.

Isi kesepakatan perdagangan bebas antara kedua negara yaitu, dengan

menghapus berbagai hambatan dalam impor/ekspor dan berkomitmen untuk

berkoordinasi serta berkonsultasi mengenai berbagai hal, ditingkat apapun selama

Page 68: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

54

menyangkut kedua belah negara tersebut. Adapun volume kesepakatan ini hanya

berkisar dua Milyar Dollar pertahun. Tetapi kesepakatan ini tidak berlangsung

lama, karena hubungan Saudi dan Syria kian memburuk. Hal ini dilatarbelakangi

oleh adanya invasi Irak pada 2003 dan terbunuhnya Rafiq Hariri di tahun 2005

(Business Intelligence Middle East, 2009).

Meskipun zona perdagangan bebas ini tidak berlangsung secara mulus dan

tidak sesuai rencana, tetapi terlihat hubungan Arab Saudi tidak seburuk

pandangan negara-negara lain pada saat ini. Hubungan perekonomian Arab-Syria

sebelum konflik, cukup bagus melihat keduanya aktif dalam impor dan ekspor.

Pembentukan zona perdangan bebas ini pun bertujuan untuk saling menguatkan

hubungan ekonomi mereka masing-masing. Kemungkinan hal ini tidak menjadi

masalah yang paling penting di Timur Tengah, tetapi berfungsi sebagai barometer

untuk perubahan iklim politik di wilayah tersebut.

Adapun dalam hal investasi Arab Saudi merupakan investor tunggal

terbesar di Suriah dalam pembangunan Four Seasons Hotel di Damaskus, yang

merupakan wujud dari investor Arab Saudi dengan memakan biaya $100 juta.

Investasi Arab Saudi di Suriah pun meningkat di tahun 2009 sebesar $ 1 Miliar,

sebelumnya di tahun 2007 hanya sebesar $750 juta (Phill Sand. 2009). Adapun

volume perdagangan export dan impor antara Arab Saudi dengan Suriah

digambarkan dalam bentuk diagram (The Observatory of Economic Complexity,

2008-2011).

a. Ekspor Suriah ke Arab Saudi (2008-2011)

Page 69: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

55

Gambar III. 1. Ekspor Suriah ke Arab Saudi 2008

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Gambar III. 2. Ekspor Suriah ke Arab Saudi 2009

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Page 70: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

56

Gambar III. 3. Ekspor Suriah ke Arab Saudi 2010

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Gambar III. 4. Ekspor Suriah ke Arab Saudi 2011

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Page 71: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

57

b. Ekspor Arab Saudi ke Suriah (2008-2011)

Gambar III. 5. Ekspor Arab Saudi ke Suriah 2008

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Gambar III. 6. Ekspor Arab Saudi ke Suriah 2009

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

Page 72: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

58

Gambar III. 7. Ekspor Arab Saudi ke Suriah 2010

Sumber: The Observatory of Economic Complexity. 2008-2011

2011

Tidak ada ekspor dari Arab Saudi ke Suriah.

Dari volume perdagangan diantara keduanya mengalami fluktuasi yang

signifikan ketika konflik saudara di Suriah dimulai. Adapun ekspor dan impor

yang dilakukan Arab Saudi dan Suriah dari diagram diatas dari tahun 2008 hingga

2011 terlihat jelas apabila Arab Saudi sangat mengungguli perdagangan tersebut.

Sebelum konflik terjadi pun hubungan perdagangan ekspor dan impor keduanya

mengalami kenaikan secara terus menerus setiap tahunnya, baik itu dari pihak

Arab Saudi maupun dari pihak Suriah. Akan tetapi begitu konflik terjadi pada

tahun 2011 ekspor yang dilakukan Suriah ke Arab Saudi mengalami kemorosotan,

dari total pendapatan sebesar $642 Milyar pada tahun 2010 menjadi $485 Milyar

pada tahun 2011. Bahkan dari pihak Arab Saudi pada tahun 2011 ketika konflik

terjadi, tidak ada sama sekali barang yang diekspor ke Suriah. Padahal ditahun

Page 73: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

59

2010 Arab Saudi mendapatkan total hasil pendapat sebesar $790 Milyar dari

ekspornya ke Suriah.

Melihat dari sisi ekonomi hubungan antara Arab Saudi dengan Suriah

tidak terjadi masalah yang sangat penting. Hal ini terlihat jelas pada diagram

perdagangan ekspor dan impor antara keduanya yang sempat stabil sebelum

terjadi konflik. Dalam perdagangan ini pun sebenarnya Arab Saudi sangat

diuntungkan karena mendapatkan total produksi lebih besar dibandingkan Suriah.

Tetapi munculnya konflik yang terjadi di Suriah membuat hubungan perdagangan

antara keduanya mengalami kendala.

Dari hubungan bilateral baik politik maupun ekonomi pada dasarnya

hubungan antara Arab Saudi dan Suriah tidak banyak mengalami ketegangan.

Hubungan keduanya pun cukup terjalin baik sebelum terjadinya konflik. Namun

pada pertengahan tahun tepatnya Agustus 2011 Arab Saudi mengubah haluannya

ke Suriah dengan menentang rezim Assad. Saudi menyatakan bahwa kekerasan di

Suriah tidak dapat diterima oleh Arab Saudi, dan menuntut Assad dengan

sebutan“stop the killing machine” (Adrian Blomfield, 2011). Adapun reaksi Arab

Saudi disebabkan terjadinya perang saudara di Suriah, antara pemerintah Suriah

dengan para oposisi negara.

Menurut Simon Mabon8, hubungan Saudi dengan krisis Suriah saat ini

sangat kompleks karena adanya prioritas kawasan dan domestik. Di kawasan,

Arab Saudi menginginkan penggulingan Assad dan melemahkan pengaruh Iran.

Akan tetapi untuk urusan domestik, Saudi menerapkan kebijakan yang reaksionis

8 Simon Mabon adalah pakar hubungan internasional dari Universitas Lancaster dikutip The

Conversation.

Page 74: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

60

dan konservatif. Selama ini pula Assad hanya mengandalkan dukungan Iran dan

Hizbullah yang berbasis di Lebanon. Aliansi itu didukung “4+1” yakni Rusia,

Iran, Irak dan Suriah. “1” adalah Hizbullah (The Conversation, 2015).

Dari penjelasan diatas sekiranya jelas apabila hubungan Arab Saudi dan

Suriah sebelum konflik, berbanding terbalik ketika konflik mulai muncul. Konflik

yang terjadi pun dipengaruhi oleh banyak pihak dan aktor politik yang

menginginkan keuntungan di Suriah. Sehingga munculnya konflik saudara di

Suriah maka berhenti pula hubungan baik diantara Suriah dan Arab Saudi.

Page 75: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

61

BAB IV

ANALISIS BANTUAN LUAR NEGERI ARAB SAUDI TERHADAP

KELOMPOK OPOSISI DI SURIAH 2012-2015

Bab ini menganalisa kebijakan luar negeri Arab Saudi terhadap sengketa konflik

Suriah. Secara spesifik, bagian pertama membahas kebijakan Arab Saudi terhadap

sengketa konflik Suriah yang pembahasannya meliputi; kelompok oposisi yang

beraliran Sunni di Suriah, kebijakan Arab Saudi terhadap kelompok oposisi di

Suriah dan dukungan Arab Saudi terhadap koalisi Amerika Serikat dan Barat di

Suriah. Bagian selanjutnya menganalisa bantuan luar negeri Arab Saudi terhadap

kelompok oposisi di Suriah yang beraliran Sunni 2012-2015. Adapun bantuan

tersebut meliputi bantuan kemanusian, bantuan ekonomi dan bantuan politik.

4.1. Kebijakan Arab Saudi terhadap Sengketa Konflik Suriah.

Bab sebelumnya telah menjelaskan beberapa kelompok yang mengatasnamakan

dirinya sebagai oposisi Suriah yang berlatar belakang Sunni, Syiah dan

independen atau tidak berpihak ke Sunni atau Syiah. Namun pada sub bab ini

akan berfokus kepada kelompok-kelompok oposisi yang beraliran Sunni, yang

muncul sebagai respon dari pecahnya konflik Suriah. Sebagian besar kelompok-

kelompok ini murni beranggotakan warga Suriah. Meskipun ada beberapa

kelompok seperti ISIS, yang sebagian anggotanya dari warga Suriah dan

sebagiannya lagi warga di luar Suriah. Orang-orang asing yang bergabung dengan

ISIS biasanya mereka yang krisis identitas (seperti mualaf) dan orang-orang yang

ingin mengambil jalan cepat menuju surga dengan melakukan jihad, sehingga

bergabung dengan ISIS (Public Broadcasting Service, 2014). Terbentuknya

Page 76: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

62

kelompok opisisi ini, secara umum bertujuan untuk menjatuhkan rezim Assad

yang dianggap sudah tidak demokratis sebagai pemimpin negara.

Melihat kompleksitas konflik Suriah dan semakin banyaknya korban dari

masyarakat sipil yang tewas, membuat Arab Saudi sebagai salah satu negara yang

memiliki peran di Timur Tengah tidak tinggal diam. Arab Saudi justru mengecam

keras atas tindakan Assad yang sudah tidak bisa ditolerir, dalam melakukan

penyerangan terhadap masyarakat sipil. Oleh karena itu, Arab Saudi berupaya

melakukan beberapa tindakan seperti menolong korban-korban konflik Suriah,

serta melakukan pendekatan kepada kelompok-kelompok oposisi yang

menginginkan berhentinya kekerasan terhadap masyarakat sipil di Suriah. Adapun

beberapa kelompok yang berafiliasi dengan Arab Saudi dengan tujuan mengecam

rezim Assad, yaitu FSA dan IF.

Selain bergabung dengan kelompok oposisi di Suriah, Arab Saudi juga

turut mendukung koalisi Amerika dan Barat. Koalisi Amerika dan Barat terbentuk

guna memerangi keberadaan kelompok ISIS, yang selama ini cukup meresahkan

bagi Suriah dan negara-negara lain. Bagi Arab Saudi dukungan yang diberikan

terhadap koalisi ini, bertujuan agar negaranya terhindar dan bebas dari pengaruh

ISIS.

4.1.1. Kelompok Oposisi yang beraliran Sunni di Suriah

Semenjak terjadinya konflik, terdapat beberapa kelompok yang menjadi oposisi

Suriah. Sebagian besar merupakan mayoritas penganut Islam Sunni yang merasa

hak kekuasaannya telah direbut oleh Partai Ba‟ath, dengan mengubah struktur

kekuasaan tradisional dari kaum elite perkotaan Sunni yang sebelumnya telah

Page 77: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

63

menguasai kehidupan politik, ekonomi, dan sosial hingga keseluruhannya jatuh ke

tangan Partai Ba‟ath (Trias Kuncahyono, 2012 : 71).

Selain itu Alawi memegang posisi dominan di layanan keamanan dan

militer, serta dalam gerakan Republican Guard and the 4th Armored Division

(Thomas Pierret, 2014: 01) Salah satunya beberapa wakil kepala staf dari tentara

Suriah dan mantan kepala intelijen militer seperti Assef Shawkat, merupakan

penganut alawi dari partai Ba‟ath (Al-Arabiya News, 2012). Hal ini mendorong

kelompok oposisi dari Suriah untuk menggulingkan kekuasaan Bashar al-Assad.

Terbentuknya kelompok-kelompok oposisi di Suriah pada dasarnya bukan

merupakan jalan keluar yang tepat bagi masyarakat Suriah. Meskipun beberapa

kelompok oposisi ini mengumumkan bahwa mereka merupakan penganut Islam

Sunni dengan membawa kedamaian. Hal ini justru membuat masyarakat Suriah

yang menganut Islam Sunni merasa tidak aman. Rasa tidak aman ini semakin

menguat ketika kelompok oposisi yang radikal mulai menduduki kota-kota di

Suriah, seperti kelompok ISIS ataupun Nusra Front. Kelompok-kelompok radikal

dan ektsrim seperti ISIS dan Nusra Front ini banyak melakukan upaya

ekstrimisme, dengan sebutan jihad. Kemunculan ISIS dan Nusra Front membuat

sebagian besar masyarakat yang terdiri dari penganut Kristen, Sunni, dan Alawi

meninggalkan lokasi yang dikuasai oleh mereka. Menariknya, mereka lebih

memilih mencari perlindungan ke lokasi yang dikuasai tentara Suriah.

Akan tetapi munculnya kelompok oposisi ini membuka peluang positif

bagi Suriah maupun di luar Suriah. Melihat sebagian dari anggota kelompok ini

merupakan warga negara di luar Suriah, hal ini memudahkan negara-negara lain

Page 78: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

64

mendapatkan banyak informasi dan memudahkan para donatur untuk memberikan

bantuan-bantuan yang sangat dibutuhkan oleh para korban Suriah. Berikut

merupakan kelompok oposisi Suriah yang sebagian dari anggotanya merupakan

warga negara Suriah yang berlatar belakang Sunni:

1. Syrian National Council

Syrian National Council (SNC), didirikan sekitar enam hingga tujuh bulan setelah

pemberontakan melawan rezim Assad pada Maret 2011. Kelompok ini merupakan

kelompok oposisi terbesar dan paling signifikan. SNC berdiri dilatarbelakangi

oleh kelompok dan individu seperti Ikhwanul Muslimin, partai politik, kordinasi

komite lokal, dan beberapa tokoh independen. Namun pada November 2012 SNC

melakukan koalisi dengan bergabung National Coalition of Syrian Revolutionary

dan Opposition Forces (Carnegie, 2013). Adapun Ikhwanul Muslimin mulai

masuk ke Suriah setelah terjadinya perang dunia ke II. Ketika itu Ikhwanul

Muslimin merupakan bagian dari partai resmi di Suriah. Ikhwanul Muslim Mesir

dan Suriah pun sempat bekerjasama, untuk membentuk United Arab Republic

akan tetapi mengalami beberapa kendala (Wright Robin, 2008: 241).

Dewan Nasional Suriah membentuk front politik untuk mendukung hak-hak

rakyat Suriah. Tujuannya untuk mendukung revolusi dalam mencapai kebebasan

dan demokrasi untuk Suriah. Peran SNC saat ini adalah untuk menggulingkan

rezim dan pembentukan sistem demokrasi pluralis. Adapun upaya yang dilakukan

SNC selama ini untuk warga Suriah dalam menentang rezim Assad yaitu;

(National Coalition of Syrian, 2012)

Page 79: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

65

Berusaha mengumpulkan dukungan, khususnya dukungan politik untuk revolusi

Suriah dimulai dengan Liga Arab dan kemudian meningkatkan dukungan dengan

menjangkau ke Uni Eropa, Amerika Serikat, PBB, dan negara-negara lain di

seluruh dunia. Dewan Nasional Suriah bertujuan untuk menciptakan hubungan

positif dengan Liga Arab dan PBB demi membangun kepercayaan politik di

Suriah yang baru, yang akan stabil dan aman dengan pemerintah sipil yang

terpilih secara demokratis

Selain mengatur struktur politik Suriah, SNC turun membuka beberapa biro

seperti; Administrasi dan Organisasi, Urusan Tenaga Asing, Ekonomi Keuangan

dan Hak Asasi Manusia, Hubungan Internasional, Hukum, Media dan Humas,

Militer, Kebijakan dan Perencanaan dan lain-lain (Carneige Endowment, 2013)

2. Free Syrian Army

Kelompok Free Syrian Army atau FSA merupakan kelompok oposisi terbesar

yang dibentuk pada akhir Juli 2011. Sebagian besar anggota FSA adalah

kumpulan dari pembelot tentara Suriah dan warga sipil lokal yang bertujuan untuk

menggulingkan rezim Assad. Anggota dari kelompok FSA pada 2013 telah

mencapai 50.000 lebih, melebihi kelompok oposisi manapun. Penempatan tentara

FSA pertama kali yaitu di daerah pegunungan dengan sistem gerilya dalam

menghadapi tentara Suriah. (Global Security, 2013). Sebagai oposisi yang

menentang rezim Bashar al-Assad, pasukan FSA ini melakukan banyak latihan

baik fisik maupun persenjataan

Diawal-awal tebentuknya FSA persenjataan mereka belum memadai,

mengingat sebagian besar anggotanya merupakan warga sipil lokal yang belum

Page 80: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

66

memiliki kemampuan bertempur. Selain itu, selama konflik berlangsung

kebutuhan komoditas lainnya belum terpenuhi untuk memenuhi kehidupan selama

konflik berlangsung. Hal ini yang mengundang rasa simpati para negara-negara di

dunia khususnya sejumlah negara tetangga Suriah untuk membantu korban

konflik Suriah dan tentara FSA.

3. Islamic Front

Islamic Front (IF) merupakan gabungan dari tujuh kelompok oposisi9. IF juga

merupakan perpaduan dari kelompok Salafist jihadist Islamist10

yang secara

terbuka menyerukan pemerintahan Suriah menjadi negara Islam Syari‟ah, bukan

demokrasi sekuler. Namun demikian IF bukanlah kelompok ekstrimis, justru IF

adalah kelompok moderat (Al-Monitor, 2013). Tergabungnya IF dengan Salafist

jihadist Islamist, bertujuan untuk bekerjasama meruntuhkan rezim Assad di

Suriah. Hal ini menunjukan bahwa perpaduan IF dengan Salafist Jihadist Islamist

hanya dalam persamaan tujuan dan tidak mempengaruhi IF untuk menjadi

kelompok oposisi yang radikal.

Terbentuknya IF berbeda dengan ideologi oposisi lainnya seperti ISIS dan

Nusra Front yang merupakan kelompok oposisi yang bersifat ekstrim dan radikal,

dengan melakukan penyerangan melalui bom bunuh diri. Dan juga berbeda

dengan kelompok FSA yang memiliki orientasi ideologi ke Barat. Selain itu pula

kelompok IF ini dibentuk dengan tujuan memberikan pendidikan terutama dalam

9 7 kelompok yang tergabung dengan IF yaitu, Ahrar al-Sham, Jaysh al-Islam, Suqour al-Sham,

Liwa al-Tawhid, Liwa al-Haqq, Ansar al-Sham dan the Kurdish Islamic Front 10

Kelompok yang memiliki ideologi agama-politik antar bangsa yang berdasarkan pada keyakinan

jihadisme. Kelompok ini juga dapat dikatan sebagai kelompok yang radikal dan bahkan sebagian

orang menyebutnya sebagai kelompok teroris (Jones, 2014: 2). kelompok ini turut melakukan

pemberontakan terhadap pemerintahan Mesir pada tahun1992-1998 (Jamestown Foundation,

2012)

Page 81: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

67

hal keagamaan terhadap anak-anak kecil yang membutuhkan pendidikan dan

memberikan pelatihan militer kepada orang dewasa.

4. Nusra Front

Kelompok milisi Suriah, Jabhat Al-Nusra atau yang juga dikenal dengan Front Al-

Nusra atau Nusra Front, mengumumkan berpisah dari Al-Qaeda. Pengumuman itu

disuarakan pemimpin Al-Nusra, Abu Mohammed al-Julani. Dalam rekaman video

yang beredar, dia juga mengutarakan perubahan nama Jabhat Al-Nusra menjadi

Jabhat Fateh Al-Sham atau Front Penaklukan Suriah. Langkah itu, menurutnya,

diperlukan untuk mengubah dalih yang digunakan Amerika Serikat dan Rusia

selama ini untuk mengebom warga muslim Suriah. Meski demikian, Departemen

Luar Negeri Amerika Serikat bersih keras bahwa kelompok tersebut tetap

merupakan organisasi teroris. Transformasi Jabhat Al-Nusra menjadi Jabhat Fateh

Al-Sham, tambah Deplu AS, hanya pengubahan nama belaka (British

Broadcasting Corporation, 2013)

Meskipun pada mulanya Nusra Front merupakan bagian dari Al-Qaeda

namun kelompok ini memutuskan untuk berpisah dari Al-Qaeda. Tujuan dari

keluarnya Nusra Front terhadap Al Qaeda yaitu ingin membentuk suatu gerakan

baru di Suriah. Dan ingin menghilangkan nama buruk organisasinya terhadap

Amerika dan Suriah, karena selama ini disebut sebagai organisasi teroris. Namun

penggantian nama hingga keluar dari Al-Qaeda pun, kelompok ini tetap

berpotensi radikal dan berbahaya.

Adapun beberapa upaya yang telah dilakukan oleh Nusra Front dalam

menggulingkan rezim Assad; (Standford, 2016)

Page 82: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

68

23 Desember 2011, dua pemboman bunuh diri menyerang fasilitas Intelijen

Militer di kota damaskus, ini merupakan serangan resmi pertama dari Nusra

Front.

6 Januari 2012, seorang pembom dari anggota Nusra Front melakukan bom bunuh

diri dan meledakannya di bus yang membawa polisi anti huru hara untuk ke

kelompok anti-pemerintah di Damaskus ( 26 tewas dan 63 luka-luka)

17 Maret 2012, pemboman bunuh diri di kantor gubernur Damaskus.

3 Oktober 2012, anggota Nusra Front meledakan bom bunuh diri sebanyak tiga

kali di Aleppo dengan menargetkan pasukan pemerintah.

5 November 2012, Nusra Front meledakan bom bunuh di Hama

24 Januari 2013, Nusra Front meledakan kembali bom bunuh diri dengan target

markas Intelijen Militer Suriah di Damaskus

10 Februari 2013, Nusra Front bekerjasama dengan pasukan oposisi yang lain

dengan mengambil alih perkemahan tentara pemerintah di Tabqa, dengan

mengamankan sejumlah amunisi.

5. The Islamic State

ISIS atau Islamic State memproklamirkan diri bahwa mereka merupakan gerakan

militan Sunni yang sebelumnya telah menaklukkan wilayah di Irak barat, Suriah

timur, dan Libya, yang bertujuan membangun kekhalifahan atas nama Muslim di

dunia (Council Foreign Relation, 2016). Kelompok ini memiliki asal-usul yang

diawali pada tahun 2000-an, ketika Abu Musab al-Zarqawi mulai melatih pasukan

ekstimis. Pasukan al-Zarqawi menjadi peserta utama dalam pemberontakan Irak

selama diduduki oleh Amerika, di bawah kepemimpinan kelompok Jamaat al

Page 83: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

69

Tawhid Wa‟al –Jihad yang kemudian melakukan sumpah setia terhadap

kelompok Al-Qaeda dan menjadi bagian dari Al- Qaeda di Irak. ISIS telah ikut

campur tangan ke konflik Suriah dimulai pada 2011 namun tidak menghasilkan

capaian signifikan. Kelompok ini justru mendapatkan serangan dari Amerika dan

masyarakat Suriah. Pada tahun 2013 dan 2014, ISIS mulai mengalami pergerakan

yang cepat dengan mengambil alih wilayah Suriah (Standford, 2016).

Selain itu kelompok ini juga banyak menjadi perbincangan media

Internasional atas kasus pemenggalan terhadap warga Asing. Dalam pertempuran

di Suriah, ISIS tidak hanya melakukan penyerangan terhadap pemerintahan

Suriah, akan tetapi beberapa kelompok oposisi Suriah juga menjadi target

kelompok ini. Adapun upaya yang dilakukan Islamic State yaitu pada 14

September 2013, ISIS menguasai pangkalan pertahanan udara di Hama, Suriah

dan Juli 2014 ISIS mengambil kendali dan menguasai daerah Raqqa, Suriah.

(Standford, 2016)

Kelompok-kelompok oposisi di Suriah ini bergabung didalam naungan

High Negotiations committee (HNC) kecuali ISIS dan Nusra Front. HNC

didukung oleh Arab Saudi dan dibentuk sebagai wadah untuk melakukan dialog

dengan perwakilan Bashar Al-Assad secara terbuka. Pertemuan ini

diselenggarakan di Jenewa dihadiri oleh negara-negara yang memiliki

kepentingan di Suriah, yaitu Arab Saudi, Amerika, Qatar, Turki, Rusia (Aron

Lund, 2015) dan PBB selaku mediator dalam pertemuan tersebut guna mencapai

transisi politik, termasuk pemilihan presiden dan parlemen pada september 2017

mendatang. Menurut juru bicara HNC, Salem Al-Meslet, kelompok oposisi akan

Page 84: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

70

tetap berkomitmen penuh untuk proses politik dan membangun perdamaian

melalui diplomasi. Sementara dari pihak pemerintahan Assad mengusulkan

“broad-based-government” (Deutsche Welle, 2016).

4.1.2. Kebijakan Arab Saudi Terhadap Kelompok Oposisi yang Beraliran

Sunni di Suriah.

Setelah disebutkan beberapa kelompok oposisi Suriah di bahasan sebelumnya,

kita melihat hanya ada beberapa kelompok saja yang berafiliasi dengan Arab

Saudi untuk melawan rezim Assad. Dalam hal ini Arab Saudi melakukan

beberapa pendekatan-pendekatan kepada kelompok oposisi yang beraliran Sunni

di Suriah. Bagi Arab Saudi, kelompok-kelompok ini cukup berpengaruh

keberadaannya dalam konflik Suriah. Selain memiliki persamaan ideologi, Arab

Saudi juga mendapatkan desakan dari negara lain untuk terjun langsung berafiliasi

dengan kelompok oposisi ini. Berikut merupakan kelompok yang berafiliasi

dengan Arab Saudi;

1. Free Syrian Army

Berdasarkan paparan yang sudah dijelaskan sebelumnya, Free Syrian Army (FSA)

merupakan kelompok oposisi paling strategis dalam menggulingkan rezim Bashar

Al-Assad. Kelompok ini hadir dan terbentuk oleh para militer Bashar Al-Assad

yang menolak untuk menyerang para demostran saat itu. FSA sebagai salah satu

kelompok oposisi yang mendapatkan banyak dukungan dari beberapa negara di

Timur Tengah.

Dalam proses penyerangan melawan Assad, FSA banyak menerima

bantuan persenjataan dari negara-negara Teluk salah satunya yaitu Arab Saudi.

Page 85: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

71

Meskipun pemerintahan Arab Saudi menolak dalam membantu persenjataan

kepada oposisi Suriah, akan tetapi kegiatan bantuan ini mulai terlacak dalam

beberapa pemberitaan. Pada Mei 2012 Arab Saudi memasok senjata ke FSA

melalui wilayah selatan Turki. Menyusul di bulan berikutnya, pada Juni 2012

Arab Saudi mengirim senjata-senjata ringan ke oposisi Suriah. Dan terakhir

ditemukannya senjata Arab Saudi di basis kelompok oposisi Syria di Allepo,

senjata ini berasal dari Ukraina dengan tujuan Arab Saudi, akan tetapi senjata ini

justru berada di basis oposisi Suriah (Fadhly Ikhsan, 2016: hal 9-10).

Tidak hanya bantuan persenjataan, akan tetapi Arab Saudi turut andil

dalam masalah keuangan di FSA. Arab Saudi turut membantu kelompok oposisi

FSA dari segi keuangan, dengan menggaji para anggota FSA guna mendorong

dan menyerang pasukan Bashar Al-Assad. Pembayaran gaji ini pun dibayar

dengan menggunakan Dollar atau Euro melihat mata uang Suriah mulai turun

secara signifikan sejak konflik terjadi ( Al-Arabiya News, 2012).

Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi sekiranya sangat

berguna bagi anggota FSA dalam menggulingkan rezim Assad. Adapun bantuan

yang diberikan Arab Saudi kepada FSA bukan saja pemberi bantuan secara

prosedural saja, melainkan Arab Saudi mencoba memberikan porsi lebih dalam

mendukung FSA. Seperti halnya yang telah disebutkan sbelumnya, yaitu

pemberian senjata dan pemberian gaji kepada para anggota FSA. Karena

pemberian senjata sangat dibutuhkan oleh para anggota FSA, melihat anggota

FSA semakin bertambah jumlahnya (Deutsche Welle, 2015). Serta pemberian gaji

ini pun dimaksud untuk kesejahteraan anggota FSA yang memiliki keluarga atau

Page 86: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

72

untuk biaya hidupnya masing-masing. Secara ideologi juga bantuan-bantuan yang

diberikan Arab Saudi ini, dapat membuat keterikatan dan kedekatan antara Arab

Saudi dengan FSA.

Adapun alasan Arab Saudi membantu FSA secara intens, dibagi menjadi

dua pengaruh, antara lain; pengaruh internal dimana sebagian besar dari anggota

FSA merupakan penganut Islam Sunni Arab (Aron Lund, 2012: 15), selain itu

adanya dukungan dari Ulema Committee to Aid Syria ke FSA dengan

mengumpulkan dana dari beberapa ulama Saudi melalui jalur resmi pemerintahan

(Aron Lund, 2012: 19). Sedangkan secara eksternal, disebabkan adanya tekanan

atau campur tangan dari Amerika yang meminta Arab Saudi merubah kebijakan

luar negerinya terhadap suriah. Sehingga hal ini membuat Arab saudi merevisi

arah kebijakannya terhadap konflik Suriah, dengan bergabung bersama Qatar,

Turki dan Amerika untuk membantu kebutuhan persenjataan pihak oposisi Suriah.

Kerjasama ini terberntuk untuk membantu FSA dalam menggulingkan rezim

Assad di Suriah (Lina Khatib, 2014: 14)

Namun bantuan dan kontribusi Arab Saudi terhadap FSA tidak berjalan

lancar sesuai dengan keinginannya. Keberadaan kekuatan lain seperti Qatar

menimbulkan perbedaan pemikiran dan pendapat. Masalah ini dimulai ketika

Arab Saudi dan Qatar sebagai pensuplai senjata bagi pemberontak FSA memiliki

kebijakan yang berbeda terkait pensuplaian senjata kepada FSA. Qatar

menghendaki untuk mensuplai senjata kepada semua pihak dalam wilayah dewan

militer di bawah naungan FSA. Tetapi, Arab Saudi justru hanya menghendaki

Page 87: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

73

mensuplai kepada beberapa grup tertentu yang ada di dalam wilayah dewan

militer tersebut dan tidak kepada pihak lainnya (Claude Moniquet, 2013: 11-12)

Selain perbedaan pendapat antara Arab Saudi dengan Qatar, dalam tubuh

FSA sendiri terdapat gejolak yang terjadi. Gejolak ini muncul akibat banyak

kepentingan aktor yang berkontribusi terhadap internal FSA. Sehingga sebagian

dari anggota kelompok oposisi FSA lebih memilih untuk keluar dari FSA. Mereka

keluar dari FSA dan membentuk kelompok baru, yang bernama Syria

Liberalitation Front (SFL), mereka berupaya apabila kelompok ini dapat

menandingi FSA sebagai kelompok oposisi di Suriah (Aron Lund, 2013:11).

Banyaknya aktor yang tergabung di FSA, memungkinkan Arab Saudi

kesulitan dalam mengeluarkan kebijakannya terhadap kelompok oposisi FSA ini.

Sebab dengan banyaknya aktor ini setiap kebijakan yang akan dikeluarkan akan

terhalang oleh kepentingan-kepentingan aktor lain, seperti kepentingan Qatar,

Turki dan Amerika. Masing-masing aktor memiliki kepentingan yang berbeda

dalam membantu kelompok FSA. Selain itu pula gejolak yang terjadi dalam

internal FSA, yaitu keluarnya anggota kelompok mereka dan membuat kelompok

tandingan. Dua faktor tersebut sekiranya cukup kuat untuk Arab Saudi

mengeluarkan kebijakannya, dengan berpindah haluan dari kelompok FSA ke

kelompok lain.

Tentu kelompok oposisi manapun yang bergabung dan berafiliasi dengan

Arab Saudi akan mendapatkan banyak bantuan, baik bantuan persenjataan

maupun keuangan. Keluarnya Arab Saudi terhadap FSA tidak ada pengaruh yang

signifikan terhadap kelompok oposisi FSA sendiri. Melihat FSA masih berafiliasi

Page 88: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

74

kepada beberapa negara sebelumnya yang membantu menyuplai senjata seperti

Amerika, Qatar dan Turki. Meskipun tak lagi berkontribusi kepada FSA, Arab

Saudi justru membentuk kelompok oposisi yang tergabung oleh beberapa

kelompok oposisi. Kelompok oposisi ini disebut sebagai Islamic Front (IF).

2. Islamic Front

Di pembahasan sebelumnya telah di bahas awal mula pembentukan IF (Islamic

Front). Kelompok ini terbentuk pada 2013 yang tergabung oleh 7 kelompok

oposisi Suriah di Suriah yang bersatu dan membuat satu kelompok. Terbentuk

kelompok ini dilatarbelakangi oleh Arab Saudi sebagai aktor utama. Adapun

peran utama Arab Saudi dalam IF yaitu sebagai pendukung dan penyalur dana,

dengan memiliki persamaan tujuan utama yaitu, membatasi pengaruh Iran di

Timur Tengah. Meskipun pada dasaranya mereka memiliki satu tujuan yang sama,

yaitu ingin membentuk pemerintahan Suriah sebagai negara yang berdasarkan

Syariah (Al-Monitor, 2013).

Hubungan IF dengan Arab Saudi tidak luput dari ikut campur pihak

kerjaan Arab Saudi dan Wahabi. Hubungan antara IF dengan wahabi atau salafi

radikal di Arab Saudi dilihat dari adanya tumpang tindih kepentingan kelompok.

Yakni Ahrar Al-Sham sebagai salah satu bagian dari kelompok IF, merupakan

afiliasi dari kelompok Al-Qaeda (ISIS dan AL-Nusra) (The Daily Beast, 2012).

Antara Wahabi dan Al-Qaeda memiliki persamaan ideologi, yaitu ideologi salafi

ektrimis. Ideologi ini menolak demokrasi dan sekulerisme dengan tujuan ingin

membangun negara yang berlandaskan hukum syari‟ah. Persamaan ideologi ini

Page 89: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

75

lah yang menjadi acuan bagi Arab Saudi khususnya kelompok wahabi, untuk ikut

campur dalam konflik Suriah melalui kelompok IF.

Meskipun IF dengan Salafi Jihadis memiliki tujuan yang sama, namun ada

beberapa ideologi mereka yang berbeda. Salah satunya dimana Salafis Jihadis

membenarkan segala tindakan anggotanya dengan kekerasan dan terorisme demi

tercapainya tujuan politiknya (Bruce Livesey, 2005), sedangkan IF lebih moderate

yaitu, menginginkan agar kelompoknya terhindar dari kejahatan perang dan hal-

hal yang berkaitan dengan terorisme, seperti pola pikir yang dibenarkan oleh

Salafis Jihadis (Al-Monitor, 2013)

Hal lain yang membuat IF dikatakan moderate, dikarenakan IF didukung

oleh pihak kerajaan Arab Saudi, yang secara efektif mengecualikan IF dari label

terorisme (Al-Monitor, 2014). IF juga memposisikan dirinya ditengah-tengah

kelompok moderat dan radikal. Sehingga IF dapat disebut juga sebagai “Swing

Voter” yang mampu mempengaruhi kelompok-kelompok oposisi seperti FSA dan

Nusra Front (Carniege, 2014).

Pada dasarnya terbentuknya kelompok IF memudahkan Arab Saudi untuk

mengatur strategi dan mengeluarkan kebijakannya terhadap konflik Suriah. Serta

memudahkan Arab Saudi dalam melancarkan kepentingannya tanpa harus

berkompromi dengan aktor lain. Sebab Arab Saudi merupakan aktor utama yang

berkontribusi kepada kelompok oposisi IF, sehingga tidak adanya tumpang tindih

kepentingan. Berbeda ketika bergabung bersama kelompok oposisi FSA, yang

berafiliasi dengan banyak aktor, maka banyak pula lah kepentingan terhadap FSA.

Page 90: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

76

Kebutuhan dari kelompok oposisi IF ini juga mendapatkan bantuan Arab Saudi,

baik bantuan militer maupun kemanusiaan.

Pada penjelasan diatas maka sekiranya jelas apabila sebelum Arab Saudi

berafiliasi dengan IF, terlebih dahulu berafiliasi dengan FSA. Namun dengan

beberapa alasan Arab Saudi merasa sudah tidak cocok lagi berada di FSA,

sehingga memutuskan untuk bergabung dengan IF pada akhir 2013. Kedekatan

antara Arab Saudi dengan IF pun berlagsung hingga saat ini.

4.1.3. Dukungan Arab Saudi Terhadap Koalisi Amerika Serikat dan Barat di

Suriah

Situasi dan kondisi Suriah semakin kompleks akibat konflik yang terus menerus

berlangsung, ditambah dengan kehadiran kelompok oposisi radikal yaitu ISIS.

Kehadiran ISIS di Suriah mendapatkan kecaman oleh dunia internasional. Melihat

upaya-upaya yang telah dilakukan ISIS cukup ekstrim seperti halnya melakukan

bom bunuh diri atau menculik warga sipil. Hal ini yang membuat pihak Amerika

Serikat dan barat melakukan berbagai cara guna menghentikan tindak dan tanduk

ISIS di Suriah. Salah satu dari upaya Amerika dalam menghentikan dan

membubarkan kelompok tersebut yaitu dengan membuat suatu koalisi.

Adapun diakhir tahun 2014 pada acara puncak NATO, Amerika hadir dan

sekaligus mengumpulkan 10 negara yang mau bergabung melawan ISIS. Pada

saat pertemuan berlangsung, Amerika meresmikan pembentukan koalisi barat

tersebut. Dihadirkan oleh 10 negara Inggris, Prancis, Australia, Jerman, Kanada,

Turki, Italia, Polandia, Denmark dan termasuk Amerika. Terbentuknya koalisi ini

bertujuan untuk melawan dan menghentikan kelompok oposisi Suriah yang telah

Page 91: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

77

mengambil wilayah Suriah. Amerika meminta dukungan kepada perwakilan

negara yang hadir, untuk memberikan bantuan baik berupa militer (senjata atau

tentara) maupun keuangan (Time, 2014).

Koalisi yang telah dibentuk oleh Amerika dan Barat ini sebagai respon

dari tingkah laku ISIS yang selama ini tidak saja mengganggu kestabilan dan

meresahkan pergerakan oposisi Suriah saja, melainkan dunia internasional.

Berbagai ancaman yang dibuat oleh oposisi Suriah ini membuat negara-negara

tetangga maupun barat khawatir akan kehadiran kelompok ISIS ke negaranya.

Tidak hanya ancaman namun kelompok Islam militan ini telah beberapa kali

melakukan eksekusi terhadap warga sipil Suriah maupun orang asing, dan yang

sedang ramai dibicarakan tempo lalu yaitu, penculikan wartawan Amerika yang

menjadi korban dalam eksekusi maut tersebut.

Kehadiran koalisi Amerika dan barat ini mendapatkan respon yang sangat

baik oleh negara-negara lain termasuk Arab Saudi. Kurang lebih 62 negara ikut

serta dalam mendukung koalisi Amerika dan barat ini (Kathleen J Mclnnis, 2016).

Arab Saudi selama ini ikut andil dalam konflik Suriah melalui kelompok oposisi

Assad dengan mempersenjatai mereka dan memberikan bantuan kemanusiaan.

Namun kemunculan koalisi Amerika dan barat ini membuat Arab Saudi tertarik

untuk ikut mendukung dengan mendatangi pertemuan Global Coalition to Counter

the Islamic State of Iraq and the Levant (ISIL) di Brussels, Belgium (US

Departement of State, 2014).

Adapun alasan Arab Saudi mendukung koalisi Amerika, dilatarbelakangi

oleh agresi militer Amerika ke beberapa negara di Timur Tengah, seperti yang

Page 92: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

78

terjadi pada negara Afghanistan dan Irak (Barbara S. Torreon, 2016 : 7-8). Sebab

dengan menyebarnya pengaruh ISIS, maka dapat mengancam keamanan Arab

Saudi dan pemerintahannya mengalami ketidakstabilan. Kemungkinan terbesar

yaitu, Arab Saudi menjadi target selanjutnya bagi koalisi Amerika dengan

melakukan penyerangan ke negaranya. Hal ini lah yang membuat Arab Saudi

merasa tidak aman, apabila nantinya menjadi giliran dari aksi agresi militer

Amerika

Sementara itu, terkait hubungan antara ISIS dan AL-Qaeda dengan

kelompok Wahabi di Arab Saudi, keduanya memiliki koneksi yang baik. Hal ini

jelas karena adanya hubungan timbal balik antara ISIS dengan Salafi radikal atau

Wahabi di Arab Saudi (Geopolitical Monitor, 2016). Selain itu adanya persamaan

ideologi, antara ISIS dan Al-Qaeda dengan kelompok Wahabi yang berada di

Arab Saudi. Persamaan ideologi ini disebut dengan Salafi yaitu pemurnian agama

Islam Sunni atau mengembalikan tradisi teologis pramodern. Pemahaman tentang

Salafi ini secara signifikan berasal dari kelompok Wahabi (Cole Bunzel, 2015: 8).

Mereka juga menyebarkan pengaruh pemikirannya dengan sebutan Jihad. Sebutan

Jihad ini pula yang menjadi pola pikir utama sebagian kelompok di Arab Saudi

termasuk anggota kelompok Wahabi, mereka berbondong-bondong keluar dari

Arab Saudi, untuk bergabung dengan Al-Qaeda/ISIS (The Daily Beast, 2012).

Meskipun kelompok Wahabi di Arab Saudi mendukung gerakan ISIS dan

Al- Qaeda, namun pemerintahan Arab Saudi justru mengecam siapapun yang

berkaitan dengan ISIS. Sebab hal ini membuat Arab Saudi merasa terancam akan

negaranya sehingga ikut mendukung koalisi Amerika. Oleh karena itu, dengan

Page 93: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

79

memberikan dukungan kepada Amerika dalam penyerangan kelompok teroris

seperti ISIS, ada kemungkinan posisi ISIS tidak akan bertahan lama di dunia

internasional. Dengan berakhirnya ideologi ISIS di berbagai negara termasuk

Arab Saudi, maka berakhir pula hubungan kelompok Wahabi di Arab Saudi

dengan ISIS.

4.1. Bantuan Luar Negeri Arab Saudi Terhadap Kelompok Oposisi di Suriah

yang Beraliran Sunni 2012-2015

Pada sub bab ini menjelaskan tentang bantuan luar negeri Arab Saudi ke Suriah

pada konflik Suriah. Akan tetapi konflik yang sudah berlangsung selama 5 tahun,

dimulai pada tahun 2011 sampai tahun 2017 saat ini belum juga usai. Karena itu,

skripsi ini membatasi analisa dari tahun 2011 hingga 2016 saja. Bantuan yang

diberikan Arab Saudi kepada Suriah pun bermacam-macam dimulai dengan

bantuan pesenjataan hingga bantuan dana kemanusian. Hal ini menunjukan pihak

Arab Saudi yang tidak bersahabat dengan pemerintahan Suriah karena bantuan-

bantuan yang diberikan ditujukan kepada pihak oposisi.

4.2.1. Bantuan Kemanusian

Arab Saudi merupakan negara dengan jumlah pendapatan ekonomi yang cukup

tinggi, dari penghasilan minyak yang diproduksinya dengan diekspor hampir

keseluruh belahan dunia. Hal ini yang membuat Arab Saudi merupakan salah satu

negara maju dan sebagai negara pendonor. Cukup banyak bantuan-bantuan yang

diberikan Arab Saudi, beberapa negara yang telah diberikan bantuan diantaranya;

pada tahun 2007 Arab Saudi memberikan bantuan kepada korban Topan Sidr di

Page 94: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

80

Bangladesh sebesar $158.000.000, menyusul 2010 gempa di Haiti sebesar

$50.000.000 (Khalid al-Yahya dan Nathalie Fustier, 2011: 4) dan saat ini Arab

Saudi mencoba membantu Suriah yang mengalami konflik antar saudara di

negaranya. Bantuan-bantuan yang diberikan oleh Arab Saudi terhadap negara

yang membutuhkan bantuannya pun tidak tanggung-tanggung sejumlah jutaan

Dollar.

Pada pembahasan ini difokuskan pada bantuan kemanusian Arab Saudi ke

Suriah. Bantuan yang telah diberikan oleh Arab Saudi sangat banyak terutama

untuk para korban dan pihak oposisi pemerintahan Suriah. Bantuan luar negeri

Arab Saudi kepeada Suriah telah berlangsung sejak pertama kali konflik mulai

terdengar atau ramai dibicarakan di dunia Internasional. Hingga detik inipun Arab

Saudi masih melancarkan dan mengalirkan bantuan demi alasan kemanusiaan di

Suriah.

TABEL IV. 5. Bantuan Kemanusian Arab Saudi kepada Warga Suriah 2011-

2016

No Negara Bentuk Bantuan Tahun Jumlah

1. Arab Saudi Menerima pengungsi dari

Suriah

2011-

2015

2,5 juta warga

Suriah

2. Arab Saudi Menerima dan membuka

sekolah umum untuk siswa

Suriah di Arab Saudi

2012 100.000 Siswa

Suriah

3. Arab Saudi Perbaikan Rumah di

Damaskus

2015 4650 Rumah

4. Arab Saudi Bantuan untuk pengunsi 2015 23.250 Orang

Page 95: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

81

Suriah di Arab Saudi

5. Arab Saudi Pembentukan kampanye

untuk membantu Suriah

2016 $. 27 Juta

6. Arab Saudi - Obat – obatan

- Perlengkapan sekolah dan

rumah tangga

- Klinik

- Makanan

- Dan lain – lain

2011-

2016

$ 700 Juta

Sumber : Disarikan dari data Royal Embassy of Saudi Arabia (Washington

D.C) tersedia di https://www.saudiembassy.net/saudi-arabia-received-25-million-

syrians-beginning-conflict

Selain para korban yang mendapatkan berupa bantuan dana oleh Arab

Saudi, para pejuang FSA (oposisi Suriah) turut menerima pembayaran gaji

(periode 2011-2013) dalam mata uang dollar atau euro. Gaji tentara pemberontak

lebih tinggi dari gaji rata-rata pegawai pemerintah. Dengan pembayaran itu, Arab

Saudi berharap akan lebih banyak pegawai negeri Suriah yang beralih mendukung

kelompok pemberontak (Deutsche Welle, 2015).

Tidak hanya dari kalangan pemerintahan Arab Saudi yang turut membantu

Suriah tetapi dari pihak organisasi pun ikut berkecimpung dalam membantu

korban Suriah. Salah satunya organisasi khusus yang dibuat untuk fokus

membantu korban di Suriah yaitu Saudi National Campaign to Support Brothers

in Syria. Mereka telah mengirimkan secara bersama-sama untuk membantu 28

warga sipil yang mengungsi di Suriah selatan. Menurut direktur regional Saudi

Page 96: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

82

National Campaign to Support Brothers di Suriah, Dr. Badr Al-Samhan

mengatakan bahwa konvoi bantuan terdiri dari 10 truk yang berisi 41,6 ton

pasokan bantuan senilai $512.000. Konvoi bantuan diharapkan dapat memasuki

Suriah di perbatasan Yordania di bawah lindungan U.N. Security Council

Resolution 2191 (Royal Embassy of Saudi Arabia (Washington D.C), 2015).

4.2.2. Bantuan Militer

Selain bantuan kemanusian, Arab Saudi juga turut membantu oposisi Suriah

dalam segi militer. Adanya bantuan militer ini sangat membantu pihak oposisi,

yang sebelumnya mereka hanya mengandalkan beberapa persenjataan dan kualitas

maupun kuantitasnya pun tidak sebanding dengan yang dimiliki pihak militer

Assad. Hal itu membuat Arab Saudi membeli beberapa persenjataan dari negara-

negara yang memproduksi persenjataan. Perlu diketahui apabila Arab Saudi

bukanlah negara yang dapat memproduksi senjata. Oleh sebab itu Arab Saudi

memilih untuk bekerjasama dengan beberapa negara tetangganya yang memiliki

taraf perekonomiannya tinggi untuk membeli pesenjataan yang kemudian dikirim

kepada pihak oposisi Suriah.

Sebagai negara dengan tingkat ekonomi yang maju, Arab Saudi adalah

salah satu pendukung terpenting bagi kelompok oposisi di Suriah. Arab Saudi

mengirimkan bantuan senjata dan alat-alat berat untuk kelompok oposisi. Kiriman

kendaraan lapis baja dan senapan mesin secara resmi diterima oleh kelompok

pemberontak Free Syrian Army, FSA (Deutsche Welle, 2015). Selain sebagai

pendukung, Arab Saudi juga merupakan penyedia utama bantuan keuangan

militer dan beberapa kelompok pemberontak Suriah seperti IF

Page 97: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

83

TABEL IV. 6. Bantuan Militer Arab Saudi ke Oposisi Suriah

No NEGARA BENTUK BANTUAN TAHUN JUMLAH

1. 1. Arab Saudi

(Termasuk

Qatar)

Granat

Senjata Kecil

Senjata Ringan

Roket

Senapan AK-47

2012

3500 Ton atau

160 Unit

Pesawat Kargo

2. 2. Arab Saudi

(Termasuk

Jordan)

Peralatan Senjata dan

Amunisi

2013

3000 Ton atau

75 Unit Pesawat

Kargo

Sumber: Disarikan dari data Melanie De Groof 2013. “Arms Transfers to

the Syrian Arab Republic: Pratice and Legality”. Les Rapports Du Grip: no: 9.

Bantuan militer Arab Saudi tidak berhenti begitu saja, kerajaan Arab Saudi

beserta negara-negara yang berada di Teluk Arab telah meningkatkan pasokan

senjata mereka untuk kelompok pemberontak Suriah. Hal ini menanggapi

bertambahnya dukungan kepada pemerintahan Suriah, yaitu Rusia sebagai salah

satu negara pendukung rezim Assad (Aljazeera. 2015). Meskipun Arab Saudi

telah berusaha menyediakan senjata kepada berbagai faksi di oposisi Suriah.

Namun, Arab Saudi bukan satu-satunya negara Teluk yang telah mempersenjatai

pasukan pemberontak (Simon Mabon, 2013)

4.2.3. Bantuan Politik

Konflik Suriah hingga saat ini masih belum dapat terselesaikan, bahkan korban

sipil semakin banyak berjatuhan. Konflik ini pun menimbulkan warga pengungsi

Page 98: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

84

yang akhirnya meminta suaka kepada negara-negara tetangga terutama Arab

Saudi. Arab Saudi selama ini telah membantu para korban perang saudara di

Suriah. Bantuan yang diberikan pun bermacam-macam mulai dari tempat tinggal,

keuangan, makanan hingga bantuan amunisi kepada pihak oposisi Suriah.

Tak hanya bantuan materi akan tetapi dalam bentuk bantuan politik, Arab

Saudi juga turut andil. Arab Saudi ikut serta dalam membicarakan perdamaian

perang saudara di Suriah dengan anggota PBB yang akan dilaksanakan di Jenewa,

untuk menghentikan konflik dan sebagai usaha untuk membuat transisi

pemerintahan di Suriah (Voxmuda, 2015). Arab Saudi untuk pertama kalinya

melakukan pertemuan yang disebut Group of Friends of the Syrian People (“the

Friends‟ Group”), yang diadakan di Tunis pada tanggal 24 Februari 2012.

Pertemuan ini diikuti oleh lebih dari 60 negara dan perwakilan dari PBB, League

of Arab States, European Union, Organisation of Islamic Cooperation, Arab

Maghreb Union dan Cooperation Council for the Arab Gulf States yang bertujuan

untuk membahas situasi yang memburuk di Suriah (Carnegie Endowment, 2012).

Selain ikut serta dalam pertemuan damai untuk Suriah, Arab Saudi pun

memberikan kontribusinya kepada media dalam negeri maupun internasional

terhadap situasi dan kondisi di Suriah. Arab Saudi mencoba meberikan informasi-

informasi tentang kebenaran dilapangan yang terjadi di Suriah dan memantau

setiap kejadian-kejadian yang berlangsung di negara tersebut (Carnegie

Endowment, 2013). Menteri Luar negeri Arab Saudi Al-Jubair dalam

wawancaranya dengan der Spiegel menjelaskan tentang upaya Arab Saudi dalam

mempersenjatai Suriah, adapun kutipannya yaitu; (Tyler Rogoway, 2016)

Page 99: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

85

[Kami percaya bahwa rudal di permukaan udara Suriah akan mengubah keseimbangan

kekuasaan di tanah Suriah. Hal ini akan memungkinkan kelompok oposisi moderat, dapat

menetralisir helikopter dan pesawat, yang akan menjatuhkan bahan kimia dan bom,

seperti rudal di permukaan udara Afghanistan, yang mampu mengubah keseimbangan

kekuasaan di sana. Sehingga ini harus dipelajari dengan sangat hati-hati, karena

tentunya kami tidak ingin senjata tersebut jatuh ke tangan yang salah.]

Dengan demikian, skripsi ini menilai bahwa banyak aktor yang

memainkan perannya masing-masing untuk menjatuhkan rezim Assad, salah

satunya Arab Saudi. Banyak upaya yang Arab Saudi jalankan dalam perannya di

konflik Suriah, mulai dengan bergabung dan melakukan pendekatan ke beberapa

kelompok oposisi Suriah seperti FSA dan IF, mendukung koalisi Amerika dengan

tujuan memberantas keberadaan ISIS, hingga memberikan beberapa bantuan

terhadap korban Suriah, baik bantuan militer, bantuan politik dan bantuan

kemanusian.

Page 100: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

86

Bab V

PENUTUP

V.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis penelitian “Upaya Arab Saudi dalam Memberikan

Bantuan Luar Negeri Kepada Kelompok Sunni Di Suriah pada Konflik Suriah

2012-2015”, skripsi ini mengambil kesimpulan bahwa upaya Arab Saudi memiliki

tiga kebijakan terkait bantuan luar negeri di konflik Suriah. Adapun poin-poin

tersebut adalah sebagai berikut:

1. Upaya Arab Saudi terhadap kelompok oposisi Sunni di Suriah

Dalam pemaparan Bab IV, dijelaskan bahwa terdapat beberapa kelompok

oposisi di Suriah yang beraliran Sunni. Kelompok-kelompok oposisi ini

muncul sebagai respon terhadap rezim Assad pada konflik Suriah.

Terlepas dari banyaknya kelompok oposisi Sunni di Suriah, terdapat dua

kelompok yang menjadi fokus Arab Saudi untuk mengintervensi konflik

Suriah dengan sejumlah pendekatan secara intensif. Kelompok tersebut

yaitu FSA (Free Syrian Arny) dan IF (Islamic Front). FSA dan IF

merupakan dua kelompok oposisi yang banyak menerima bantuan militer

dari Arab Saudi.

Dalam memberikan bantuan, terdapat beberapa alasan mengapa

Arab Saudi ingin membantu kelompok FSA dan IF. Apabila dilihat dari

segi kelompok FSA antara lain; sebagian besar anggota kelompok FSA

merupakan penganut Sunni Arab, selain itu adanya dukungan dari para

Page 101: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

87

ulama di Arab Saudi untuk memberikan dana kepada pihak FSA dan

adanya campur tangan dari Amerika yang meminta Arab Saudi untuk

bergabung kepada FSA bersama negara lain, seperti Turki dan Qatar.

Sedangkan dari segi IF, IF merupakan gabungan kelompok-kelompok

oposisi yang diindikasi memiliki afiliasi dengan Al-Qaeda. Afiliasi

kelompok ini terhadap Al-Qaeda membuat tertarik kerajaan dan wahabi di

Arab Saudi sehingga bersedia menjadi penyokong utama kelompok IF.

Hal ini disebabkan antara Al-Qaeda dan Wahabi memiliki persamaan

ideologi yaitu salafi ekstrimis, yang menolak aturan demokrasi dan

sekulerisme dengan tujuan membangun suatu negara yang berlandaskan

hukum Syari‟ah.

2. Upaya Arab Saudi dalam mendukung koalisi Amerika dan Barat

Koalisi Amerika dibentuk dengan tujuan melakukan penyerangan dan

melawan keberadaan ISIS di Suriah. ISIS merupakan kelompok oposisi

radikal dan termasuk bagian dari jaringan terorisme. Koalisi ini disambut

dan diterima baik oleh Arab Saudi, dengan cara memberikan dukungan

dan membantu jalannya misi dari koalisi tersebut. Apa yang membuat

Arab Saudi mendukung koalisi?. Hal ini disebabkan adanya rasa tidak

aman pada Arab Saudi. Apabila pergerakan ISIS telah menyebar ke

negaranya, maka koalisi Amerika ini tidak akan segan untuk turut

melakukan agresi militer kepada Arab saudi. Mengapa Arab Saudi merasa

perlu mendukung koalisi ini?. Karena adanya persamaan ideologi dan

keterikatan antara wahabi di Arab Saudi dengan ISIS dan Al-Qaeda.

Page 102: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

88

Maksud dari persamaan ideologi, yaitu mengenai hukum syari‟ah untuk

suatu negara dan mengenai Jihad atau orang-orang yang berani mati untuk

berjuang demi agama serta Tuhannya. Oleh sebab itu, untuk memutuskan

hubungan keduanya, Arab Saudi mencoba ikut serta dalam koalisi

tersebut. Apabila koalisi ini berhasil memberantas ISIS, maka putus pula

lah hubungan antara wahabi dan ISIS/Al-Qaeda.

3. Upaya Arab Saudi dalam memberi bantuan terhadap kelompok

oposisi Sunni pada konflik Suriah

Dalam memberikan bantuan luar negeri, Arab Saudi mencoba untuk selalu

membantu sejumlah negara yang sekiranya membutuhkan bantuan dan hal

ini murni merupakan bentuk bantuan. Seperti pada konflik Suriah ini,

terlepas Arab Saudi memberikan bantuan militernya hanya ke beberapa

kelompok saja. Namun dalam hal kemanusiaan siapapun yang menjadi

korban rezim Assad, Arab Saudi tidak mngecualikannya. Termasuk dalam

hal politik, Arab Saudi selalu mengikutsertakan negaranya dalam berbagai

pertemuan internasional, yang bertujuan untuk perdamaian di Suriah.

Terlepas dari segala kepentingan Arab Saudi, skripsi ini tetap

menilai bahwasannya konflik Suriah memang membutuhkan aktor seperti

Arab Saudi untuk membantu korban-korban dengan tujuan kemanusian,

ikut membantu menurunkan rezim Assad yang tidak demokratis sebagai

kepala pemerintahan dan ikut memberantasan kelompok-kelompok radikal

seperti ISIS, yang tidak hanya mengganggu pihak oposisi namun juga

menganggu keamanan warga sipil Suriah dan negara-negara di dunia.

Page 103: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

89

V.2. Kelemahan dan kritik pada Skripsi

1. Dalam mencari data penulis tidak ada wawancara dan hanya menggunakan

data sekunder yaitu melalui buku, jurnal dan internet

2. Penelitian ini hanya memiliki jangka waktu dari 2011-2016, sehingga

tidak bisa menjelaskan situasi dan kondisi di tahun 2017 dan ditahun

berikutnya.

V.3. Rekomendasi Untuk Penelitian Selanjutnya

Sebagai sebuah keberlanjutan dari pembelajaran akademis, skripsi ini

merekomendasikan kepada penelitian selanjutnya sebagai berikut:

1. Dapat meneruskan atau melengkapi peneltian ini dengan menambahkan

jangka waktu penelitian dan menambahkan data wawancara.

2. Dapat melihat bagaimana upaya Arab Saudi dalam menyelesaikan konflik

Suriah, melalui kelompok-kelompok yang berafiliasi kepadanya. Melihat

konflik Suriah hingga saat ini masih berlangsung dan belum menemukan

jalan keluar.

Page 104: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

90

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Rix, Alan. 1993. “Japan‟s Foreign Aid Challenge: Policy Reform and Aid

Leadership”. New Jersey: Prentice Hall.

Al- Hamad, Turki. 1986. “The Unification of the Arabian Peninsula: The Role of

Ideology and Organization in Overcoming the Socio-Economic

Structure Preventing Unity”. Al-Mustaqbal Al-Arabi.

Al-Yasini, Ayman. 1985. “Religion and State in the Kingdom of Saudi Arabia”.

Boulder, CO: Westview Press.

Korany, Babgat dan Moataz A. Fatah. 2008. “Irreconcilble Role-Partners? Saudi

Foreign Policy Between The Ulama and The US “. Cairo: American

University Press in Cairo.

Bentwitch, Norman. 1930. “The Mandates System”. University of California:

Longmans, Green.

Gause, Gregory. 2002. “The foreign Policy of Saudi Arabia”. United State of

America: Lynne Rienner Publisher.

Holsti, K.J. 1988. “Politik Internasional: Kerangka untuk Analisi”. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Holsti, K.J. 1992. “Politik Internasional: Suatu Kerangka Analisis”. Bandung:

Bina Cipta.

Khatib, Lina. 2014. “Qatar And The Recalibration of Power in The Gulf”.

Washington, D.C: Carnegie Endowment for International Peace.

Kuncahyono, Trias. 2012. “Musim Semi di Suriah”. Jakarta: PT Kompas

Nusantara.

Lancaster, Carol. 2008. “Foreign Aid: Diplomacy, Development, Domestic

Politics”. London: University of Chicago Press.

Perwita, Anak Agung Banyu, & Yanyan Mochamad Yani. 2006. “Pengantar Ilmu

Hubungan Internasional”. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

R.J, Clarke. 2005. “Research Methodologies”, Oklahoma: Faculty of Commerce

Skripsi/Artikel/Jurnal :

Adeodatus, Primus. 2014. “Intervensi Militer Amerika Serikat Dalam Konflik

Politik Di Suriah Tahun 2011”, Universitas Mulawarman: eJournal

Ilmu Hubungan Internasional Vol 2, No 3.

Al-Yahya, Khalid dan Nathalie Fustier. 2011. “Saudi Arabia as a Humanitarian

Donor: High Potential, Little Institutionalization” GPPi Research

Paper No. 14.

Al-Saleh dan Loren. 2013. “Dissecting an Evolving Conflict: The Syrian Uprising

and the Future of the Country” Report: Institute for Social Policy and

Understanding dan The New America Foundation.

Andersson, Maria. 2009. “Motives behind the Allocation of Aid - A Case Study

Regarding Swedish Motives for Aid Allocation”. Swedia: University

of Gothenburg.

Page 105: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

91

Asultan, M Fahad. 2013. “The Saudi King: Power and Limitation in the Saudi

Arabian Foreign Policy Making” International Journal of Social

Science and Humanity, Vol. 3, No.5.

Badran, Tony. 2006. “Saudi-Syrian Relations after Hariri”. Mideast Monitor: Vol

01. No 01.

Bar-Asher, Meir. 2003. “NOṢAYRIS”. Encyclopaedia Iranica. ISSN 2330-4804

Berti, Benedetta and Yoel, Guzansky. 2014. “Saudi Arabia‟s Foreign Policy on

Iran and the Proxy War in Syria: Toward a New Chapter?”. Israel

Journal of foreign Affairs VIII: 3. Tel Aviv: Institute For National

Security Studies.

Berti, Benedetta and Yoel, Guzansky. 2012. “The Syrian Crisis and the Saudi-

Iranian Rivalry”.Philadelphia: The Foreign Policy Research Institute.

Bunzel, Cole. 2015.” From Paper State to Caliphate: The Ideology of the Islamic

State”. Washington, D. C: The Brookings Project on U.S. Relations

with the Islamic World Analysis Paper.

Christopher, Carla dan Mary. 2015. “Armed Conflict in Syria: Overview and U.S.

Response”. Congressional Research Service

Claude, Moniquet. 2013. “The Involvement of Salafism/Wahhabism in The

Support and Supply of Arms to Rebel Groups Around The World”.

European Union: European Parliament's Committee on Foreign

Affairs.

Dockal, Ondrej. 2012. “Current Crisis in Syiria. NATO Background

Report”. New York: Association for International Affairs for the

XVIII Year of Prague Student Summit.

Friedland, Elliot. 2014. “Fact Sheet: Who‟s WHO In The Syrian Civil War”. The

Clarion Project.

Groof, De Melanie. 2013. “Arms Transfers to the Syrian Arab Republic: Pratice

and Legality”. Les Rapports Du Grip: no: 9.

Harvard .2016. “The Ba'ath Party in Syria”. Tersedia di

http://rlp.hds.harvard.edu/faq/baath-party-syria diakses pada 08

November 2016.

Hazran, Y. 2012. „The Arab Revolutions: A Preliminary Reading‟, Middle East

Policy. Vol. 29. No. 3.

Ikhsan, Fadhly. 2016. “Kepentingan Arab Saudi Menekan Syria Melalui Politik

Luar Negerinya Terkait Krisis Syria (2011-2014)”. Jurnal

Transnasional, Vol. 7, No. 1, Juli 2015.

Kurniawan, Budi. 2016. “Perang Syria: Akar Sejarah dan Motif Ekonomi

Politik”. Lampung: Universitas Lampung. Tersedia di

http://staff.unila.ac.id/budikurniawan/2016/04/30/diskusi-tentang-

perang-sipil-di-syria/. Diakses pada 08 November 2016.

Lund, Aron. 2013. “Syria‟s Salafi Insurgents: The Rise Of The Syrian Islamic

Front”. Swedish Institute of Intenational Affairs : No 17

Lund, Aron. 2012. “Syrian Jihadism”. Swedish Institute of Intenational Affairs :

No 13.

Page 106: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

92

Lund Aron. 2015. “Riyadh, Rumeilan, and Damascus: All You Need to Know

About Syria‟s Opposition Conferences”. Swedish Institute of

Intenational Affairs.

Mabon, Simon. 2013. “FPC Briefing: The Middle Eastern “Great Game”. The

Foreign Policy Centre.

Mann, Joseph. 2006. “The Syrian Neo-Ba„th regime and the Kingdom of Saudi

Arabia, 1966–70” Middle Eastern Studies: Volume 42, Issue 5.

Master dan Jonathan. 2014. “Arab League”. Tersedia di

http://www.cfr.org/middle-east-and-north-africa/arab-league/p25967

diakses pada 20 Maret 2016.

McDougall, Walter A. 2012. “President Nixon‟s Historical Legacy” Philadelphia:

The Foreign Policy Research Institute.

Mclnnis, J. Kathleen. 2016. “Coalition Contributions to Countering the Islamic

State”. Congressional Research Service

Morgenthau, H. 1962. “A Political Theory of Foreign Aid. The American Political

Science Review”, LVI (2).

Pierret, Thomas. 2014. “The Syrian Baath Party and Sunni Islam: Conflicts and

Connivance”. Brandeis university : Grown Center for Middle East

Studies : No 77

Rizka, Novi. 2012. “Kegagalan Liga Arab dalam Penanganan Konflik Suriah

2011”. Skripsi: Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sudrajat, Ajat. 2006. “Koneksi Mediterania: Interaksi Dunia Islam Dan Eropa

Pada Abad Pertengahan”. Yogyakarta: Universitas Negeri

Yogyakarta. Vol 01, No 02.

Sullivan, Marisa. 2014. “Middle East Security Report 19: Hezbollah In Syria”.

United State of America: Institute for the Study of War

Torreon, Barbara. 2016. “U.S. Periods of War and Dates of Recent Conflicts”.

Congressional Research Service.

Internet :

Azra, Azyumardi. 2012. “Quo Vadis Suriah?”. Jakarta: Republika. tersedia di

http://www.republika.co.id/berita/kolom/resonansi/12/06/21/m5ydjw-

quo-vadis-suriah diakses pada tanggal 19 Nov 2014.

Al-Akhbar English. 2014. “ISIS and al-Qaeda: Similarities and differences”.

Tersedia di http://english.al-akhbar.com/node/21352. Diakses pada 20

Desember 2016.

Al- Akhbar English. 2013. “Saudi Arabia, France sending Syria rebels anti-

aircraft guns: source”. Tersedia http://english.al-

akhbar.com/node/16147 diakses pada 19 Maret 2015.

Al-Arabiya News. 2012. “Bomb kills Syria defense minister, Assad‟s brother-in-law and

key aides”. Tersedia di

https://english.alarabiya.net/articles/2012/07/18/227035.html. Diakses pada 01

April 2017.

Al-Arabiya News. 2012. “Saudi Arabia to Pay Salaries of Syrian Opposition Fighters”.

Tersedia di

Page 107: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

93

https://english.alarabiya.net/articles/2012/06/23/222214.html. Diakses

pada 01 Agustus 2016.

Albawaba. 2001. “Syria, Saudi Arabia sign free trade accord”. Tersedia di

http://www.albawaba.com/business/syria-saudi-arabia-sign-free-

trade-accord diakses pada 15 Maret 2016

Al Monitor. 2013. “Rise of Islamic Front a disaster for Syria”. Tersedia di

http://www.al-monitor.com/pulse/originals/2013/12/syria-lebanon-

islamic-front-political-transition-conflict.html#ixzz4TZODoJTr.

Diakses pada 01 Agustus 2016.

Al Monitor. 2013. “Rise of Islamic Front a disaster for Syria”. Tersedia

dihttp://www.al-monitor.com/pulse/originals/2013/12/syria-lebanon-

islamic-front-political-transition-conflict.html#ixzz4TZODoJTr.

Diakses pada 01 Agustus 2016.

Al Monitor. 2013. “Syrian FSA fades in shadow of Saudi-backed opposition

front”. Tersedia di http://www.al-

monitor.com/pulse/originals/2013/12/syria-fsa-islamic-front-geneva-ii-

jarba.html#ixzz4VKphslV4. Diakses pada 02 November 2016.

British Broadcasting Corporation. 2011. “Syria unrest: 'Protesters killed' at

Omari mosque” tersedia di http://www.bbc.com/news/world-middle-

east-12827542. Diakses pada tanggal 10 September 2015.

British Broadcasting Corpotarion. 2012. “Syria unrest: Who are the shabiha?”.

Tersedia di http://www.bbc.com/news/world-middle-east-14482968

diakses pada 18 Desember 2016.

British Broadcasting Corporation. 2013 “Profile: Syria's al-Nusra Front”.

Tersedia di http://www.bbc.com/news/world-middle-east-18048033.

Diakses pada 04 Oktober 2015.

British Broadcasting Corporation. 2015 “What is 'Islamic State'?”. Tersedia di

http://www.bbc.com/news/world-middle-east-29052144. Diakses pada

04 Oktober 2015.

British Broadcasting Corporation. 2016. “Saudi Arabia profile – Overview”.

Tersedia di: www.bbc.com/news/world-middle-east-14702705.

Diakses 20 Juni 2015

Blomfield, Adrian. 2011. “Syria unrest: Saudi Arabia calls on 'killing machine' to

stop”.

http://www.telegraph.co.uk/news/worldnews/middleeast/syria/8687912

/Syria-unrest-Saudi-Arabia-calls-on-killing-machine-to-stop.html

diakses pada 15 MAret 2016.

Butters, Andrew L. 2009. “A Rapprochement Between Syria and Saudi Arabia?”.

Tersedia di

http://content.time.com/time/world/article/0,8599,1929072,00.html

diakses pada 15 Maret 2016.

Cable News Network, 2016. “Bashar al-Assad Fast Facts”. Tersedia di

http://edition.cnn.com/2012/12/06/world/meast/bashar-al-assad---fast-

facts/ . diakses pada 20 Maret 2017.

Page 108: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

94

Carnegie. 2014. “The Politics of the Islamic Front, Part 1: Structure and

Support”. Tersedia di http://carnegie-mec.org/diwan/54183?lang=en .

diakses pada 17 Maret 2017.

Carnegie Endowment. 2012. “Group of Friends of the Syrian People: 1st

Conference”. Tersedia di

http://carnegieendowment.org/syriaincrisis/?fa=48418 diakses pada 02

April 2016.

Carnegie Endowment. 2013. “The Syrian National Council”. Tersedia di

http://carnegieendowment.org/syriaincrisis/48334. Diakses pada

tanggal 01 Agustus 2016.

Carnegie. Endowment. 2013. “Syria in Crisis; The Syrian National Council”.

Tersedia di http://carnegie-mec.org/diwan/48334?lang=en diakses

pada 22 Maret 2016.

Center for Muslim-Jewish Engagement. “AL-AHZAB (THE CLANS, THE

COALITION, THE COMBINED FORCES)” tersedia di

http://www.usc.edu/org/cmje/religious-texts/quran/verses/033-

qmt.php#033.067 diakses pada 19 November 2016

Council Foreign Relation. 2016. “The Islamic State”. edia di

http://www.cfr.org/iraq/islamic-state/p14811. Diakses pada 20 Agustus

2016.

Deutsche Welle. 2010 “Didampingi Raja Arab Saudi, Presiden Suriah Kunjungi

Libanon”. Tersedia di http://www.dw.com/id/didampingi-raja-arab-

saudi-presiden-suriah-kunjungi-libanon/a-5852613 diakses pada 15

Maret 2016.

Deutsche Welle. 2015. “Kepentingan Arab Saudi Dalam Perang Suriah” tersedia

di http://www.dw.com/id/kepentingan-arab-saudi-dalam-perang-

suriah/a-17385172 diakses pada 15 Juni 2015

Deutsche Welle. 2016. “Syrian Opposition Suspends Participation in Geneva

Peace Talks”. Tersedia di http://www.dw.com/en/syrian-opposition-

suspends-participation-in-geneva-peace-talks/a-19197274. Diakses

pada 20 Agustus 2016.

European Forum. 2009. “Syrian Arab Republic”. Tersedia di

http://www.europeanforum.net/country/syrian_arab_republic. Diakses

pada tanggal 10 September 2015.

Freedom House. 2014. “Syria”. Tersedia di:

https://freedomhouse.org/report/freedom-world/2014/syria. Diakses

pada tanggal 02 September 2015.

Gen. Brig. 2013. “Supreme Military Coucil of the Free Syrian Army”. BBC

News. Tersedia http://www.bbc.com/news/world-middle-east-

24403003 Diakses pada 22 Maret 2015.

Geopolitical Monitor. 2016. “Wahhabism, ISIS, and the Saudi Connection”.

Tersedia di https://www.geopoliticalmonitor.com/wahhabism-isis-and-

the-saudi-connection/. Diakses pada 15 Desember 2016

Global Security. 2013. “Free Syrian Army” tersedia di

http://www.globalsecurity.org/military/world/para/fsa.htm. Diakses pada

01 Agustus 2016.

Page 109: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

95

Hidayat, Anwar. 2012, “Variabel Penelitian”. Tersedia di

http://www.statistikian.com/2012/10/variabel-penelitian.html. Diakses

pada 20 November 2016.

Housam, Darwisheh. 2013. “Syria and the Arab Spring: Unraveling the Road to

Syria‟s Protracted Conflict”, THE ASIAN INSTITUTE FOR POLICY

STUDIES. Tersedia http://en.asaninst.org/contents/issue-brief-no-44-

syria-and-the-arab-spring-unraveling-the-road-to-syrias-protracted-

conflict/

Islam Post, 2013. “Sejarah Kelam Partai Ba‟ath di Suriah”. Tersedia di

https://www.islampos.com/sejarah-kelam-partai-baath-di-suriah-79085/.

Diakses pada tanggal 03 September 2016.

Islam Post. 2015. “Mengapa Assad Kuat?”. Tersedia di

https://www.islampos.com/mengapa-assad-kuat-211131/. Diakses pada

tanggal 07 November 2016.

Kamus Bahasa Indonesia Online. “Kamus Besar Bahasa Indonesia”. Tersedia

http://kamusbahasaindonesia.org/metode%20penelitian diakses pada 20

November 2014.

Merdeka. 2012. “Profil Bashar Al-Assad” tersedia di

http://profil.merdeka.com/mancanegara/b/bashar-al-assad/. Diakses pada

08 November 2016.

National Coalition of Syria. “Syrian National Council”. Tersedia di

http://en.etilaf.org/coalition-components/syrian-national-council.html.

Diakses pada 01 Agustus 2016

Office for the Coordination of Humanitarian Affairs. 2013. “Syria: 8 things you

need to know about the Syrian humanitarian crisis”, tersedia

http://www.unocha.org/cap/syria-8-things-you-need-know-about-syrian-

humanitarian-crisis diakses pada 22 Maret 2015

Public Broadcasting Servie. 2014. “Why do foreign fighters join the Islamic

State?” tersedia di http://www.pbs.org/newshour/bb/foreign-fighters-

join-islamic-state/. Diakses pada 20 Februari 2017.

Republika. 2015. “Babak baru Saudi – Yaman”. Tersedia di:

http://www.republika.co.id/berita/koran/internasional-

koran/15/03/20/nli0t43-babak-baru-saudiyaman Diakses 20 Juni 2015

Reuters. 2012. “Saudi aid convoy for Syrian refugees leaves Riyadh” Al-arabiya News.

Tersedia http://english.alarabiya.net/articles/2012/08/02/230044.html diakses pada

20 Maret 2015.

Rogoway, Tyler. 2016. “Saudis Want To Arm Syrian Rebels With Anti-Air

Missiles To Counter Russia”. Tersedia di

http://foxtrotalpha.jalopnik.com/saudis-want-to-arm-syrian-rebels-with-

anti-air-missiles-1760629284. Diakses pada 02 April 2016

Royal Embassy of Saudi Arabia. 2015. “Saudi Arabia received 2.5 million Syrians

since beginning of Syrian conflict”. Washington, D.C. Tersedia di

https://www.saudiembassy.net/saudi-arabia-received-25-million-syrians-

beginning-conflict Diakses pada 15 Januari

Royal Embassy of Saudi Arabia. 2015. “Saudi National Campaign sends 41 tons

of relief materials to southern Syria”. Washington, D.C. Tersedia di

Page 110: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

96

https://www.saudiembassy.net/saudi-national-campaign-sends-41-tons-

relief-materials-southern-syria. Diakses pada 15 Januari

Russia Beyond The Headlines. 2015. “Mufti Suriah: Mereka Ingin Memecah

Kami Menjadi Beberapa Negara-Semu”. Tersedia di

https://indonesia.rbth.com/politics/2015/11/10/mufti-suriah-mereka-

ingin-memecah-kami-menjadi-beberapa-negara-semu_539095 diakses

pada 08 November 2016.

Sand, Phil. 2009. “Syria and Saudi end tariff war”. Tersedia di

http://www.thenational.ae/news/world/middle-east/syria-and-saudi-end-

tariff-war diakses pada 15 Maret 2016

Sorin, Alex. 2009 “Saudi Arabia appoints ambassador to Syria”. The Jerusalem

Post tersedia di http://www.jpost.com/Middle-East/Saudi-Arabia-

appoints-ambassador-to-Syria. Diakses pada 20 Maret 2016

Standford. 2016. “Jabhat Fatah al-Sham (Formerly Jabhat al-Nusra)” tersedia di

http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/493

diakses pada 30 agustus 2016

Standford. 2016. “The Islamic State”. Tersedia di

http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/1.

Diakses pada 20 Agustus 2016.

Standford. 2015. “Jabhat Fatah al-Sham (Formerly Jabhat al-Nusra)” tersedia di

http://web.stanford.edu/group/mappingmilitants/cgi-bin/groups/view/493

diakses pada 20 agustus 2016

The conversation. 2015. “Why Saudi Arabia is having such trouble with its

Syria policy” tersedia di http://theconversation.com/why-saudi-arabia-is-

having-such-trouble-with-its-syria-policy-47309 diakses pada 30

November 2015

The Daily Beast. 2012. “EXTREMISM:Syria‟s Saudi Jihadist Problem”.

Tersedia di http://www.thedailybeast.com/articles/2013/12/16/syria-s-

saudi-jihadist-problem.html. Diakses pada 20 Desember 2016.

The Shura Council. “Shura in the Kingdom of Saudi Arabia: A Historical

Background”.

Tersediahttps://www.shura.gov.sa/wps/wcm/connect/ShuraEn/internet/H

istorical+BG/ diakses pada 20 November 2016

Time. 2014. “U.S. Forms Anti-ISIS Coalition at NATO Summit” tersedia di

http://time.com/3273185/isis-us-nato/ diakses pada 20 Juli 2016.

U.S. Energy Information Administration. 2014. “SYRIA”, Annual Report.

Tersedia http://www.eia.gov/countries/cab.cfm?fips=sy diakses pada

tanggal 20 april 2015

Which Country. “Top 10 Largest Oil Producing Countries in the World”, 2014;

tersedia http://www.whichcountry.co/top-10-largest-oil-producing-

countries-in-the-world/#sthash.ckYQkusL.dpuf diakses 20 Maret 2015

Wilson, Scott. 2005. “Saudis Tell Syria To Leave Lebanon Pressure Is Building

Among Arab Nations” tersedia di http://www.washingtonpost.com/wp-

dyn/articles/A4500-2005Mar3.html diakses pada 20 Maret 2016.

Page 111: UPAYA ARAB SAUDI DALAM MEMBERIKAN BANTUAN LUAR …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/42074/1/SARAH... · program KKN. Teman-teman yang awalnya tidak saling mengenal

97

Vox Muda. 2016. “Kendala Pembicaraan Damai Suriah”. Tersedia di

http://www.voxmuda.com/kendala-pembicaraan-damai-suriah/. Diakses

pada 02 April 2016

_. 2009. “Saudi, Syria in agreement to boost trade and investment”. Business

Intelligence Middle East. Tersedia di http://www.bi-

me.com/main.php?id=40931&t=1. Diakses pada 20 November 2016.

___ 2016. “The Political System of Saudi Arabia”. Helen Ziegler & Associates

tersedia di https://www.hziegler.com/articles/political-system-of-

saudi-arabia.html diakses pada 20 November 2016