universitas sebelas maret surakarta 2015 ... ini tumbuh liar di pekarangan atau ladang sehingga...
TRANSCRIPT
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
SIRUP SAMBUNG NYAWA
SEBAGAI TERAPI ADJUVAN HIPERTENSI
BIDANG KEGIATAN:
PKM KARSA CIPTA
DIUSULKAN OLEH :
Amalia Novia Rizqika NIM: G0013022 / ANGKATAN: 2013
Avicena Hafsah P. NIM: G0013050 / ANGKATAN: 2013
Jea Ayu Yogatama NIM: G0013124 / ANGKATAN: 2013
Maygitha Wahyuningtyas NIM: G0014154 / ANGKATAN: 2014
Zelen Mahantika NIM: G0013246 / ANGKATAN: 2013
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2015
iii
i
iv
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan ........................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Daftar Tabel dan Gambar .................................................................................... iii
Ringkasan ............................................................................................................ iv
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 2
1.3 Potensi Wilayah ............................................................................. 2
1.4 Manfaat ........................................................................................... 2
1.5 Luaran ............................................................................................. 2
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun Sambung Nyawa
2.1.1 Definisi ...................................................................................... 3
2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sambung Nyawa ............................... 3
2.1.3 Mekanisme Ekstrak Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan
Hipertensi .................................................................................. 3
2.2 Hipertensi ........................................................................................ 5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Studi Literatur ................................................................................. 7
3.2 Metode Pembuatan Ekstrak............................................................. 7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya .............................................................................. 10
4.2 Jadwal Kegiatan .............................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pembimbing .......................... 13
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ........................................................ 22
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas ............... 24
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana ................................................. 25
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang akan Diterapkembangkan ................... 26
Lampiran 6. Surat Pernyataan Ketersediaan dari Mitra……………………….. 27
ii
DAFTAR TABEL
Tabel 1. Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa............................................ 3
Tabel 2. Klasifikasi Tekanan Darah ................................................................. 6
Tabel 3. Tabel Konversi Dosis ........................................................................ 8
Tabel 4.1. Ringkasan Anggaran Biaya Pembuatan Ekstrak Daun Sambung
Nyawa ................................................................................................ 9 X
Tabel 4.2. Jadwal Kegiatan PKM-KC................................................................. 9
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Skema Cara Kerja Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan
Hipertensi ....................................................................................... 4
Gambar 2. Mekanisme pengaturan tekanan darah oleh ginjal………………… 6
Gambar 3. Skema Proses Ekstraksi Maserasi Daun Sambung Nyawa ............. 9
iii
RINGKASAN
Era modernisasi ini menyebaban perubahan pola hidup seseorang menjadi
serba instan sehingga seseorang seringkali tidak memperhatikan asupan
makanannya. Padahal makanan instan biasanya diolah dengan cara deep frying
dan digoreng. Ditambah kurangnya asupan buah dan sayur, aktivitas fisik serta
meningkatnya tingkat stress membuat seseorang mudah terkena penyakit
degeneratif yang dikarenakan tingginya kolestrol dalam darah sehingga terjadi
penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan hipertensi sampai stroke.
Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2013,
penderita hipertensi di Indonesia mencapai 25,8 % . Sedangkan menurut Dinas
Kesehatan Jawa Tengah tahun 2013 penderita hipertensi mencapai 67,57 %, dan
berdasarkan data Dinas Kota Surakarta sendiri pada tahun 2012 terdapat 14,9 %
penderita hipertensi (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Penderita hipertensi diberikan pengobatan farmakologis dan non
farmakologis. Pengobatan farmakologis salah satunya dengan medikamentosa
yang sudah ada. Pengobatan non farmakologis dapat dengan perubahan gaya
hidup maupun pengobatan tambahan/adjuvan seperti herbal. Untuk mendukung
kerja dari pengobatan farmakologis yang sudah ada, kami menawarkan
pengobatan tambahan/adjuvan dari ekstrak daun sambung nyawa (Gynura
procumbens) yang flavonoidnya dapat menurunkan kadar kolestrol darah
dengan menginhibisi angiotensin converting enzym (ACE) sehingga dapat
menurunkan tekanan darah, curah jantung, dan resistensi perifer serta
sebagai vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium atau antagonis
kalsium (Hoe et al., 2007). Selain itu ekstrak dari air daun sambung nyawa
memiliki potensi paling tinggi terhadap aktivitas vasorelaksasi dan efek
negatif kronotropik and ionotropik. Aktivitas negatif inotropik
mempengaruhi aktivitas sino atrial (SA) node dengan mengurangi
kontraktilitas miokard sehingga beban kerja jantung menurun. Analisis
kimia menunjukkan adanya kadar flavonoid yang tinggi pada daun sambung
nyawa. (Kaur et al., 2012 ; Abrika et al., 2013)
Ekstrak daun sambung nyawa dibuat dengan proses maserasi. Penulis
memilih proses maserasi karena proes maserasi merupakan proses ekstraksi yang
mudah dilakukan dan menggunakan alat yang relatif sederhana.
Kata Kunci : daun sambung nyawa, hipertensi, flavonoid, maserasi.
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Di era modernisasi saat ini, kebutuhan akan ekonomi, pendidikan,
dan kesehatan meningkat pesat. Hal ini yang menyebabkan perubahan
status ekonomi yang berimplikasi terhadap perubahan pola hidup
seseorang. Sehubungan dengan hal tersebut, seseorang seringkali tidak
memperhatikan asupan makanannya. Ditambah kurangnya aktivitas fisik
dan meningkatnya tingkat stress menyebabkan seseorang mudah terkena
penyakit degeneratif yang mengakibatkan hipertensi sampai stroke.
Menurut WHO dan The International Society of Hypertension
(ISH) (2003) saat ini terdapat 600 juta penderita hipertensi di seluruh
dunia. Di Indonesia prevalensi hipertensi berdasarkan Riset Kesehatan
Dasar Departemen Kesehatan Indonesia tahun 2013 sekitar 25,8%. Di
Jawa Tengah kasus penyakit jantung dan pembuluh darah ialah hipertensi
sebanyak 67,57% (Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013).
Sedangkan prevalensi hipertensi di Surakarta menurut Dinas Kesehatan
Kota Surakarta tahun 2012 sekitar 14,9%. Tingginya angka penderita
hipertensi ini menandakan buruknya pola hidup masyarakat yang dapat
menimbulkan komplikasi jika tidak segera ditangani.
Penanganan hipertensi dilakukan dengan cara farmakologis dan
non farmakologis. Selain itu, ada pula terapi tambahan atau komplementer
seperti penggunaan herbal sebagai tambahan terapi hipertensi yang telah
ada, salah satunya penggunaan daun sambung nyawa.
Daun sambung nyawa memiliki kandungan flavonoid yang dapat
menurunkan kadar kolestrol darah melalui inhibisi angiotensin converting
enzym (ACE), sebagai vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium
atau antagonis kalsium, dan dapat menangkap radikal bebas dengan
membebaskan atom hydrogen dari gugus hidroksilnya karena peran
sebagai antioksidan. (Hoe et al., 2007; Kandaswami dan Middleton, 2007)
Daun sambung nyawa sebenarnya sudah dimanfaatkan masyarakat
sebagai obat hipertensi, kanker, anti inflamasi, sinusitis, penyakit ginjal,
diabetes, batuk. Sebagian besar masyarakat, mengkonsumsi daun sambung
nyawa dengan cara dimakan sebagai lalapan, diminum air rebusannya, dan
dalam bentuk teh (Fadli, 2015). Dikarenakan permintaan masyarakat
terhadap daun sambung nyawa semakin meningkat, sementara produk
olahan daun sambung nyawa belum banyak di pasaran, kami berinisiatif
untuk membuat ekstrak daun sambung nyawa ini dalam bentuk cairan
kental (sirup). Sehingga manfaat daun sambung nyawa sebagai salah satu
pengobatan tambahan (adjuvan) untuk mendukung kerja dari obat
antihipertensi dapat lebih tersebar luaskan.
2
1.2 Identifikasi Masalah
Dari latar belakang tersebut diatas, dapat dipaparkan masalah sebagai
berikut :
1. Mengapa saat ini banyak orang yang menderita hipertensi?
2. Apakah terapi adjuvan dapat digunakan dan mendukung pengobatan
hipertensi yang telah ada?
3. Bagaimanakah fungsi sambung nyawa sebagai salah satu terapi
adjuvan hipertensi?
1.3 Potensi Wilayah
Tanaman sambung nyawa merupakan tanaman yang berasal dari
daerah Afrika yang beriklim tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera dan
Jawa. Tanaman ini tumbuh liar di pekarangan atau ladang sehingga tidak
diperlukan iklim/cuaca tertentu untuk menanam tumbuhan ini.
1.4 Manfaat
Setelah sirup daun sambung nyawa (Gynura procumbens) dapat
dipasarkan di masyarakat diharapkan ada beberapa manfaat yang dapat
dirasakan antara lain:
1. Aspek Kesehatan
Sirup ini diharapkan dapat memberikan alternatif minuman
berbahan baku alami sebagai terapi ajuvan hipertensi. Selain itu sirup
ini juga memiliki nilai gizi lebih sehingga dapat meningkatkan
efektivitas terapi primer hipertensi..
2. Aspek Sosial - Ekonomi
Penjualan sirup dengan harga yang relatif murah diharapkan dapat
memberikan alternatif minuman kesehatan yang disukai oleh
masyarakat namun dengan harga yang terjangkau.
3. Aspek IPTEK
Sirup daun sambung nyawa ini merupakan produk minuman
kesehatan yang diolah dengan teknologi ekstraksi. Oleh sebab itu
pemasaran produk ini diharapkan dapat memperkenalkan kepada
masyarakat mengenai teknologi pengolahan makanan yang dapat
digunakan tanpa mengurangi kandungan gizinya.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari program kewirausahaan ini adalah
sirup daun sambung nyawa, produk minuman kesehatan olahan bahan
alami daun sambung nyawa (Gynura procumbens) sebagai terapi ajuvan
hipertensi yang dikemas secara menarik.
3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Daun Sambung Nyawa
2.1.1 Definisi
Daun sambung nyawa (Gynura procumbens) di Indonesia memliki
beberapa nama daerah seperti; daun dewa (Melayu), sambung nyawa dan
ngokilo (Jawa). Tanaman ini berasal dari daerah Afrika yang beriklim
tropis menyebar ke Srilangka, Sumatera dan Jawa. Tanaman ini tumbuh
liar di pekarangan, ladang atau ditanam orang untuk obat-obatan dan
tumbuh sampai ketinggian 500 m di atas permukaan laut. (Sudarsono et al,
2006)
Tabel 1. Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa
Klasifikasi Tumbuhan Sambung Nyawa
Divisio Spermatophyta
Subdivisio Angiospermae
Classis Dicotyledonae
Ordo Asterales
Familia Asteraceae
Genus Gynura
Spesies Gynuraprocumbens
(Backer dan Van den Brink, 1965)
2.1.2 Kandungan Kimia Daun Sambung Nyawa
Daun sambung nyawa mengandung flavonoid (7,3,4 trihidroksi-
flavon), glikosida kuersetin, asam fenolat (asam kafeat, asam p-kumarat,
asam p-hidroksi benzoat, asam vanilat), triterpenoid, saponin, steroid, dan
minyak atsiri (Sudarsono et al., 2006).
2.1.3 Mekanisme Ekstrak Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan
Hipertensi
Daun sambung nyawa telah terbukti memiliki aktivitas
antihipertensi dengan cara menginhibisi aktivitas angiotensin converting
enzyme (ACE) (Hoe et al., 2007). Selain itu, daun sambung nyawa dapat
berpotensi sebagai terapi adjuvan hipertensi karena dapat mengeblok
influks ion kalsium melewati VDCC (Voltage Dependent Calsium
4
Channel) dan ROCC (Receptor-Operated Calsium Chennel), kedua efek
ini diteliti secara invivo (Hoe et al., 2010)
Mekanisme daun sambung nyawa dalam menginhibisi aktivitas
angiotensin dapat dilihat melalui penelitian yang dilakukan oleh Hoe et al.,
(2007). Pada penelitian tersebut, pemberian partially purified fraction
(FA-1)dari daun sambung nyawa lewat intravena sebanyak 0-10 mg/kg
menyebabkan penurunan mean arterial pressure (MAP) pada tikus yang
hipertensi dan tikus yang mempunyai tekanan darah yang normal. Untuk
mengetahui durasi efek inhibitor ACE ini, Angiostensin-1 diinjeksikan
kembali setelah pemberian pertama. Ternyata aktivitas FA-1 tetap
signifikan. Hal ini mengindikasikan jika durasi aktivitas inhibitor dari FA-
1 adalah jangka panjang. (Hoe et al., 2007)
= meningkatkan = menghambat
Gambar 1. Skema Cara Kerja Daun Sambung Nyawa dalam Menurunkan
Hipertensi
Efek antihipertensi daun sambung nyawa juga dapat dilihat dari
penelitian yang dilakukan oleh Ng Hien-Kun (2013), yang meneliti
menggunakan fraksi butanol yang dimurnikan dengan kromatografi kolom
untuk mendapatkan sub-fraksi dengan polaritas yang berbeda. Fraksi yang
paling berpotensi (F1) kemudian diteliti mengenai mekanismenya terhadap
aktivitas vasorelaksan pada tikus probandus. Hasil menunjukkan bahwa F1
Reabsorbsi Na
atau air
Cardiac Output
Ekstrak daun
sambung
nyawa (Gynura
prcumbens)
dengan pelarut
akuadest
flavonoid
Influks Ca2+
melewati
VDCC dan
ROCC
Kontraksi dan
durasi denyut
jantung
ACE Inhibitor
Renin
Agiotensinogen
Angiotensin I
Angiotensin II ACE
Vasokontriksi Cardiac output
Sintesis
aldosteron
Volume darah Total resistensi
perifer
Tekanan darah
5
mempunyai efek vasodilasi dengan mengeblok influks Ca2+
melalui
VDCC (voltage-dependent calcium channel) dan ROCC (receptor
operated calcium channel). Setelah diuji, ekstrak dari air daun sambung
nyawa memiliki potensi paling tinggi terhadap aktivitas vasorelaksasi dan
efek negatif chronotropik and ionotropic. Analisis kimia juga
menunjukkan adanya kadar flavonoid yang tinggi sebagai antioksidan.
(Kaur et al., 2012 ; Abrika et al., 2013 ; Ng Hien-Kun,. 2013)
Menurut Aziza (2007), inhibitor influks ion kalsium atau antagonis
kalsium paling baik dikombinasikan dengan penghambat beta atau
penghambat ACE yang akan menambah efek hipotensif. Sehingga daun
sambung nyawa yang memiliki aktivitas antihipertensi dengan cara
menginhibisi aktivitas angiotensin converting enzyme (ACE) serta sebagai
vasodilator melalui penghambatan pompa kalsium atau antagonis kalsium
berpotensi menjadi adjuvan terapi hipertensi.
Ekstraksi daun sambung nyawa dilakukan dengan metode ekstraksi
kering maserasi. Maserasi merupakan cara penyarian yang sederhana.
Maserasi dilakukan dengan merendam serbuk simplisia dalam cairan
penyari. Cairan penyari akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam
rongga sel yang mengandung zat aktif dan zat aktif akan larut. Simplisia
yang akan diekstraksi ditempatkan pada wadah atau bejana bermulut besar
bersama penyari yang ditentukan yaitu akuades, bejana ditutup dan
dilakukan pengadukan secara berkala. Rendaman harus terhindar dari sinar
matahari. Waktu maserasi selama lima hari, setelah waktu tersebut
keseimbangan antara bahan yang diekstraksi pada bagian dalam sel dengan
luar sel telah tercapai. (Indraswari A, 2008).
Metode ini telah dilakukan terhadap probandus tikus dan belum
dikembangkan secara komersial dan massal ke masyarakat. Maka dari itu
penulis berinisiatif membuat dan dapat mengembangterapkan sirup
sambung nyawa secara massal dan dapat bermanfaat pada masyarakat luas.
2.2 Hipertensi
Hipertensi didefinisikan dengan meningkatnya tekanan darah arteri
yang persisten.
Tabel 2. Klasifikasi Tekanan Darah (Sudoyo, 2009)
6
Klasifikasi Tekanan Darah Sistol (mmHg) Diastol
(mmHg)
Normal < 120 dan < 80
Prahipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi derajat 1 140-159 atau 90-99
Hipertensi derajat 2 ≥ 160 atau ≥ 100
Ginjal memiliki peranan dalam mengendalikan tekanan darah
melalui sistem renin-angiotensin-aldosteron.
Gambar 2. Mekanisme pengaturan tekanan darah oleh ginjal (Saseen dan Maclaughlin, 2008)
7
BAB 3. METODE PELAKSANAAN
3.1 Studi Literatur
Kegiatan ini dilakukan dengan mencari materi dan referensi penunjang dari
internet berupa jurnal. Bahan-bahan yang dicari meliputi hal-hal sebagai
berikut :
a. Studi epidemiologi hipertensi
Digunakan sebagai pedoman bahwa sekarang hipertensi menjadi masalah
kesehatan yang setiap tahun semakin meningkat karena multifaktorial
salah satunya ialah gaya hidup.
b. Studi penelitian daun sambung nyawa untuk hipertensi
Digunakan sebagai acuan untuk mengetahui kandungan dalam daun
sambung nyawa yangberkaitan dengan hipertensi.
c. Studi ekstraksi tanaman
Digunakan sebagai acuan dalam memilih proses ektraksi yang sesuai dan
sederhana.
3.2 Metode Pembuatan Ekstrak
a. Persiapan alat dan bahan
- 480 cc air mineral
- 120 gram daun sambung nyawa
- Oven
- Bejana
- Pengaduk
- Penggiling
b. Pengekstrakan daun sambung nyawa
Pengekstrakan dilakukan dengan metode maserasi. Metode ini
merupakan metode penyairan terpilih untuk digunakan karena cara
pengerjaannya yang relatif sederhana dan peralatan yang mudah
diusahakan. (Indraswari, 2008)
Pertama yang dilakukan yaitu mengeringkan daun sambung nyawa
pada oven dengan suhu 400 C. Kemudian daun sambung nyawa digiling
hingga menjadi serbuk. Serbuk tersebut direndam dalam bejana dan
diaduk secara berkala dalam akuades selama 5 hari dengan perbandingan
20 bagian daun sambung nyawa dan 60 bagian pelarut, sehingga untuk
membuat 600 cc ekstrak daun sambung nyawa dibutuhkan 360 cc
akuades dan 120 gram serbuk daun sambung nyawa. Selama proses
tersebut, harus terhindar dari sinar matahari dan berada di dalam suhu
ruang. Setelah 5 hari direndam, serbuk diperas dan pada serbuk diberikan
8
cairan pelarut lagi yaitu akuades sebanyak 120 cc sehingga total
perbandingan adalah 100. Setelah itu ditutup dan disimpan dalam bejana
kembali selama 2 hari. Setelah 2 hari pisahkan serbuk dengan cairan
pelarut.
c. Pensterilan botol kaca
Pensterilan botol kaca dilakukan dengan merebus botol kaca
tersebut di dalam air hingga mendidih. Kemudian didinginkan. Setelah
dingin, masukkan sirup sambung nyawa ke dalam botol kaca tersebut.
d. Penyajian eksktrak
Dilakukan dengan mencampur ekstrak sambung nyawa dengan air
putih. Bisa disajikan dalam keadaan dingin maupun panas. Bisa
ditambahkan sesuai selera berupa pemanis seperti gula pasir.
Dari proses ini akan didapatkan ekstrak sambung nyawa dengan
volume 600 cc. Volume 600 cc ini didapatkan dari campuran 480 cc
akuades dengan 120 gram serbuk daun sambung nyawa yang telah
dimaserasi.
Dari penelitian Hoe et al., (2007) disimpulkan bahwa pada
probandus tikus dengan berat badan 200 gram akan menimbulkan efek
hipotensi apabila diberikan pada dosis tinggi yaitu minimal 600 mg/kgBB.
Maka dari itu apabila ingin mengetahui dosis terapi pada manusia maka
dilakukan konversi menggunakan tabel konversi dosis sebagai berikut :
Tabel 3. Tabel Konversi Dosis (Paget and Barnes, 1964)
Mencit
20 g
Tikus
200 g
Marmut
400 g
Kelinci
1.5 kg
Kucing
2 kg
Kera
4 kg
Anjing
17 kg
Manusia
70 kg
Mencit
20 g
1.00 7.00 12.15 27.80 29.70 64.10 124.20 387.90
Tikus
200 g
0.14 1.00 1.74 3.90 4.20 9.20 17.80 56.00
Marmut
400 g
0.09 0.57 1.00 2.25 2.40 5.20 10.20 31.50
Kelinci
1.5 kg
0.04 0.25 1.44 1.00 1.08 2.40 4.50 4.20
Kucing
2 kg
0.03 0.23 0.41 0.92 1.00 2.20 4.10 3.00
Kera
4 kg
0.016 0.11 0.19 0.42 0.45 1.00 1.90 6.10
9
Untuk menentukan dosis konversi tikus ke manusia :
a. Tentukan dosis pada tikus
Dosis minimal hipotensi dan bradikardi = 600 mg/kgBB
b. Tentukan dosis absolut
Dosis absolut = Dosis tikus x bobot tikus
= 600 mg/kgBB x 0.2 kg
= 120 mg
c. Hitung dosis untuk organisme yang dicari menggunakan faktor konversi
Dosis untuk manusia (70 kg) = faktor konversi x dosis absolut
= 56 x 120 mg
= 6720 mg / 70 kgBB
= 96 mg/ kgBB
Pada sirup pembuatan kami, diberikan campuran 120 gram serbuk daun
sambung nyawa pada 480 cc akuades. Sehingga kandungan daun sambung
nyawa pada sirup ini adalah 25 gram/cc.
Gambar 3. Skema Proses Ekstraksi Maserasi Daun Sambung Nyawa
Anjing
12 kg
0.008 0.06 0.10 0.22 0.24 0.52 1.00 3.10
Manusia
70 kg
0.0026 0.018 0.31 0.07 0.076 0.16 0.32 1.00
Disimpan selama
2 hari
Daun sambung
nyawa
dikeringkan
dengan oven 400 C
Serbuk diperas
dan ditambah
akuades
Direndam dan
diaduk berkala
dalam akuades
selama 5 hari
Digiling hingga
menjadi serbuk
Pisahkan serbuk
dari air hasil
rendaman
10
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1 Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Ringkasan Anggaran Biaya Pembuatan Ekstrak Daun Sambung Nyawa
No. Jenis Pengeluaran Biaya (Rp.)
Peralatan penunjang
1 Alat penggiling 700.000
2 Oven 500.000
3 Botol kaca 600 cc 20.000
4 Bejana pengaduk 200.000
5 Saringan 10.000
Bahan habis pakai
1 Pohon sambung nyawa 250.000
2 Akuades 100.000
Perjalanan
1 Transportasi pembelian alat dan bahan 150.000
2 Transportasi konsultasi 100.000
3 Transportasi ke dapur produksi 100.000
Lain – lain
1 Pembuatan proposal 100.000
2 Pengujian 70.000
3 Internet 50.000
4 Pembuatan laporan 150.000
Jumlah 2.500.000
4.2 Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan PKM-KC
No. Kegiatan Bulan ke-1 Bulan ke-2 Bulan ke-3 Bulan ke-4
1 Perencanaan
2 Penanaman
3 Persiapan bahan dan
alat q
4 Pembuatan
5 Penyimpanan
6 Penyusunan laporan
11
DAFTAR PUSTAKA
Abrika, Abrika, Omar Saad Saleh ,Mun Fei Yam, Mohd. Zaini
Asmawi,AmirinSadikun, Hamady Dieng, Elssanousi Ali Hussain (2013).
Effectsof Extracts and Fractions of Gynura procumbens on Rat Atrial
Contraction. J Acupunct Meridian Stud;6(4):199e207
Aziza, Lucky (2007).Peran Antagonis Kalsium dalam Penalaksanaan Hipertensi.
Majalah Kedokteran, vol 57.
Backer, C.A, Van den Brink Jr, R.C.B, (1965) . Flora of Java. Noordhoff.
Groningen, The Netherland
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2013, Profil Kesehatan Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2012, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, Semarang.
Fadli, M.Yogie (2015). Benefits of Sambung Nyawa (Gynura procumbens)
Substance as Anticancer. Lampung, Fakultas Kedokteran Universitas
Lampung. Skripsi
Hien-Kun Ng, Ting-Fung Poh, Sau-Kuen Lam, See-Ziau Hoe (2013). Potassium
channel openers and prostacyclin play a crucial role in mediating the
vasorelaxant activity of Gynura procumbens.BMC Complementary and
Alternative Medicine, 13:188
Hoe SZ, Kamaruddin MY, Lam SK (2007). Inhibition of angiostinconverting
enzyme activity by a partially purified fraction of Gynura procumbens
spontaneously hypertensive rats. Med Princ Pract.;16:203e208
Indraswari, A. (2008). Optimasi Pembuatan Ekstrak Daun Dewandaru (Eugenia
uniflora L.) Menggunakan Metode Maserasi Dengan Parameter Kadar
Total enyawa Fenolik dan Flavonoid. Skripsi. Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Kandaswami C, Middleton E,. (2007) The Effect Of Plant Flavonoids On
Mammalian Cells: Implications For Inflammation, Heart Disease, And
Cancer. Am Soc Pharmacol Exp Ther.52: 673.
Kaur N, Awadh AI, Ali RB, Sadikun A, Abdul Sattar MZ, Asmawi MZ (2012).
Cardio-Vascular Activity of Gynura Procumbens Merr. Leaf Extracts. Int J
Pharm Sci Res 3: 1401-1405.
Paget, G. E., Barnes, J.M (1964). Toxicity Tests in Evaluation of Drug Activities
Pharmacometries (Laurence, D. R. and Bacharach, A.L, eds). Academic
Press, London and New York
12
Sudarsono , Puidjoarinto, A., Gunawan, D., Wahyuono, S., Donatus, I.A., Drajad,
M., Wibowo, S., Ngatidjan (2006). Tumbuhan Obat 1. Pusat Penelitian
Obat Tradisional, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Hal 25-28
Sudoyo, A.W, Setiyohadi B, Alwi I, Simadibrata MK, Setiati S. (2009). Buku
Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Interna Publishing. pp: 1309-1311
Sugiyanto, Sudarto, B., Meiyanto, E., Mugroho, A.E., Jenie, U.A (2003). Aktifitas
Antikarsinogenik Senyawa yang Berasal dari Tumbuhan.Manajemen
Farmasi Indonesia. 14(4):216-25
WHO-ISH Hypertension Guideline Committee (2003). Guideline of
Hiypertension. J Hypertension.
13
14
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Jea Ayu Yogatama
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Program Studi Kedokteran
4 NIM G0013124
5 Tempat dan Tanggal Lahir Jember, 27 Oktober 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 082335486007
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi SDN Gambirono 3 SMP Negeri 1 Jember SMAN 1
Jember
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001-2007 2007-2010 2010-2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Jenis penghargaan Institusi Pemberi
Penghargaan Waktu
1 Finalis Poster Ilmiah Medsmotion
FK UNS 2014 UNS 2014
2 Juara Harapan Olimpiade
Nasional Statistika ITS ITS 2012
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan Hibah PKM Karsa Cipta.
15
16
17
Biodata Anggota Pelaksana
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Avicena Hafsah Pradnyaparamita
2 Jenis Kelamin Perempuan
3 Program Studi Program Studi Kedokteran
4 NIM G 0013050
5 Tempat dan Tanggal Lahir Karanganyar, 1 September 1995
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 085725198611
B. Riwayat Pendidikan
SD SMP SMA
Nama Institusi
SD N Pucangan
03 Kartasura
Sukoharjo
SMP N 9
Surakarta
SMA N 3
Surakarta
Jurusan - - IPA
Tahun Masuk-Lulus 2001 - 2007 2007 - 2010 2010 – 2013
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat 1
D. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau
institusi lainnya)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan
Tempat
1 Majesty FK UMJ
Poster edukasi publik
“Cintai yang Kecil
untuk Hidup Lebih
Besar “
Februari 2015 di
Jakarta
2 Scientific Fair FK UNDIP Poster edukasi publik
“VIRGIN”
Juni 2015 di
Semarang
3 Scientific Fair FK UNDIP
Video edukasi publik
“Kakakku Sayang,
Kakaku Malang”
Juni 2015 di
Semarang
4 Pekan Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran UNS
Poster edukasi publik
“Makananku, Gizi
untuk Bayiku”
2015 di Solo
18
19
20
Biodata Dosen Pembimbing
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap (dengan gelar) Zulaika Nur Afifah, dr., M.Kes.
2 Jenis Kelamin P
3 Program Studi Kedokteran UNS - Histologi
4 NIDN 0628098701
5 Tempat dan Tanggal Lahir Surakarta, 28 September 1987
6 E-mail [email protected]
7 Nomor Telepon/HP 08179516027
B. Riwayat Pendidikan
S1 S2 S3
Nama Institusi UNS UNS
Jurusan Kedokteran Umum Pendidikan Kedokteran
TahunMasuk-Lulus 2005-2009 2013-2014
C. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation)
No. Nama Pertemuan Ilmiah /
Seminar
Judul Artikel
Ilmiah
Waktu dan
Tempat
1
7th Jakarta Medical Education Hubungan Lama
Pendidikan
dengan
Pendekatan
Belajar Pada
Mahasiswa Tahap
Sarjana
Kedokteran
Fakultas
Kedokteran UNS
Desember 2014,
Depok
21
22
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan
1. Peralatan penunjang
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Peralatan
penunjang 1
Alat
penggiling
1 bh 700.000 -
Peralatan
penunjang 2
Oven 1 bh 500.000
Peralatan
penunjang 3
Botol kaca
600 cc
1 bh 20.000
Peralatan
penunjang 4
Bejana
pengaduk
1 bh 200.000
Peralatan
penunjang 5
Saringan 1 bh 10.000
SUB TOTAL (Rp) 1.430.000
2. Bahan Habis Pakai
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Material 1 Pohon
sambung
nyawa
25 bh 10.000
Material 2 Air mineral 2 galon 50.000
SUB TOTAL (Rp) 350.000
3. Perjalanan
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Perjalanan
pembelian alat
dan bahan
Uang bbm 20 liter 7.400
Perjalanan
konsultasi
Uang lelah 100.000
Perjalanan ke
rumah produksi
Uang bbm 14 liter 7.400
SUB TOTAL (Rp) 350.000
23
4. Lain-lain
Material
Justifikasi
Pemakaian
Kuantitas Harga
Satuan (Rp)
Keterangan
Pembuatan
proposal
Print dan jilid 3 eksemplar 35.000
Pengujian Uji coba
produksi
1 kali 70.000
Internet Browsing
referensi
50.000
Pembuatan
laporan
Print dan jilid 3 eksemplar 50.000
SUB TOTAL (Rp) 370.000
TOTAL (KESELURUHAN) (Rp.) 2.500.000
24
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas
No Nama /NIM Program
Studi
Bidang
Ilmu
Alokasi
Waktu
(jam/minggu)
Uraian
Tugas
1 Amalia Novia
Rizqika /
G0013022
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun
metode
pelaksanaan
dan
coordinator
2 Avicena Hafsah/
G00
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun
pendahuluan
dan
ringkasan
3 Jea Ayu
Yogatama
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun
tinjauan
pustaka dan
editor akhir
4 Zelen Mahantika Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun
tinjauan
pustaka dan
pendahuluan
5 Maygitha
Wahyuningtyas
Kedokteran Kesehatan 7
jam/minggu
Menyusun
tinjauan
pustaka
25
26
Lampiran 5. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan
27