pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya …

112
1 PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA DI DESA KANJILO KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA MUH IQBAL 105960118312 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2016

Upload: others

Post on 03-Dec-2021

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

1

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYAPEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA DI DESA KANJILO

KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

MUH IQBAL105960118312

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2016

Page 2: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

2

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYAPEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA DI DESA KANJILO

KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

MUH IQBAL105960118312

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana PertanianStrata Satu (S-1)

PROGRAM STUDI AGRIBISNISFAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR2016

Page 3: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

3

HALAMAN PENGESAHAN

Judul Skripsi : Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai UpayaPemenuhan Kebutuhan Keluarga Di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Nama : Muh Iqbal

Nomor Stambuk : 105960118312

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Disetujui

Pembimbing I Pembimbing II

Amruddin, S.Pt,M.Si. Khaeriyah Darwis, S.P,M.Si.

Diketahui

Dekan Fakultas Pertanian Ketua Program Studi

Ir H Saleh Molla.M.M. Amruddin .S.Pt,M.Si.

Page 4: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

4

PENGESAHAN KOMISI PENGUJI

Judul Skripsi : Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai UpayaPemenuhan Kebutuhan Keluarga Di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Nama : Muh Iqbal

Nomor Stambuk : 105960118312

Konsentrasi : Sosial Ekonomi Pertanian

Fakultas : Pertanian

KOMISI PENGUJI

Nama Tanda Tangan

1. Amruddin, S.Pt.M,SiKetua Sidang

2. Khaeriyah Darwis, S.P.M.SiSekretaris

3. Prof Dr Syafiuddin,M.SiAnggota

4. Syatir,S.P.M.SiAnggota

Tanggal Lulus : .......................................................................

Page 5: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

5

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSIDAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Pemanfaatan Lahan

Pekarangan Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa adalah benar merupakan

hasil karya yang belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi

mana pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya

yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam

teks dan dicamtumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir skripsi ini.

Makassar, Maret 2016

Muh Iqbal

105960118312

Page 6: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

6

ABSTRAK

MUH IQBAL.105960118312. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai UpayaPemenuhan Kebutuhan Keluarga, di Desa Kanjilo Kecamatan BarombongKabupaten Gowa. Dibimbing oleh AMRUDDIN dan KHAERIYAH DARWIS.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggunaan lahanpekarangan selama ini, dan bagaimana cara penduduk dalam pemanfaatan lahanpekarangan di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Pengambilan populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yangmempunyai lahan pekarangan di Desa Kanjilo tersebut berjumlah 202 orang,sampel dalam penenlitian ini dilakukan secara simpel random sampling denganmengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi, sehingga diperoleh 30responden sebagai sampel dalam penelitian ini. Analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan analisisscoring.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemanfaatan lahan pekarangan diDesa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, masuk dalam kategoribaik dengan range 66,7 dan interval 33,3, sehingga memiliki peluang untuk terusdipelihara dan dipertahankan dengan menggunakan pemanfaatan lahanpekarangan dalam upaya pemenuhan kebutuhan keluarga.Teknik yang digunakandalam pemanfaatan lahan pekarangan sangat mudah, media tanam dan bahantanam yang mudah didapatkan. Dimanfaatkan lahan pekarangan dengan berbagaijenis tanaman sayuran, toga, dan rempah yang dapat memenuhi kebutuhankeluarga dalam sehari-hari dan mendatangkan keuntungan secara finansial bagipenduduk Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Page 7: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

7

KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala

rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamban-Nya.Shalawat dan

salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta para keluarga,

sahabat dan para pengikutnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul. Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan

Keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat

dalam memperoleh gelar sarjana Pertanian pada Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

Penulis menyadari bahwa penyussunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa

adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih kepada yang

terhormat:

1.Amruddin S.Pt.M.Si, selaku pembimbing I dan Khaeriyah Darwis,S.P .M.Si,

selaku pembimbing II yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan

mengarahkan penulis,sehingga skripsi dapat di selesaikan.

2.Bapak Ir.Saleh Molla,M,M selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3.Bapak Amruddin, S.Pt.M.Si selaku ketua Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Page 8: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

8

4.Kedua orang tua ayahanda Muh Jufri dan ibunda Ernawati, dan adik-adikku

tercinta, dan segenap keluarga yang senantiasa memberikan bantuan, baik moril

maupun material sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5.Seluruh dosen jurusan agribisnis difakultas pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar yang telah membekali segudang ilmu kepada penulis.

6.Kepada pihak pemerintah Kecamatan Barombong khususnya Kepala Desa

Kanjilo beserta jajaranya yang telah mengisinkan penulis untuk melakukan

penelitian didaerah tersebut.

7.Semua pihak yang telah membantu penyunan skripsi ini dari awal hingga akhir

yang penulis tidak dapat sebut satu persatu.

Akhir kata penulis mengucapkan banyak terimah kasih kepada semua pihak

yang terkait dalam penulisan skripsi ini,semoga karya tulis ini bermanfaat dan

dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi pihak yang

membutuhkan.semoga kristal-kristal Allah senantiasa tercurah kepadanya,

Amin.

Makassar, Maret 2016

Muh Iqbal

Page 9: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

9

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI PENGUJI ........................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

KATA PENGANTAR .................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ........................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xi

I.PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian .......................................................... 6

II.TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................. 8

2.1 Lahan dan penggunaan lahan ................................................................ 8

2.2 klasifikasi areal lahan pekarangan ......................................................... 11

2.3 Pertumbuhan ekonomi pedesaan ........................................................... 12

2.4 Pemanfaatan pekarangan rumah ............................................................ 14

2.5 Partisipasi IRT dalam pemanfaatan lahan pekarangan .......................... 15

Page 10: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

10

2.6 Manfaat dari pemanfaatan lahan pekarangan ........................................ 17

27 Kerangka Pemikiran ............................................................................... 23

III.METODE PENELITIAN ........................................................................... 24

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 24

3.2 Populasi dan Penentuan Sampel ............................................................ 24

3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 25

3.4 Sumber Data .......................................................................................... 26

3.5 Teknik Analisis Data ............................................................................. 27

3.6 Defenisi Operasional ............................................................................. 30

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ..................................... 32

4.1 Kondidi geografis .................................................................................. 32

4.2 Kondisi demografis ............................................................................... 33

4.3 Keadaan penduduk ................................................................................ 33

4.3.1 Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ................................. 33

4.3.2 Jumlah penduduk berdasarkan tingkat umur .................................. 34

4.3.3 Jumlah penduduk berdasarkan jenjang pendidikan ........................ 36

4.3.4 Keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian ........................ 37

4.4 Kondisi pertanian ................................................................................... 39

4.5 Sarana dan prasarana .............................................................................. 40

V.HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 42

5.1 Identitas responden ................................................................................. 42

5.1.1 Tingkat umur responden ................................................................ 42

5.1.2 Tingkat pendidikan responden ........................................................ 44

5.1.3 Jumlah tanggungan keluarga responden ......................................... 45

Page 11: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

11

5.1.4 Pengalaman berusahatani lahan pekarangan ................................. 46

5.1.5 Luas lahan pekarangan .................................................................. 48

5.2 Analisis pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upayapemenuhan kebutuhan keluarga .......................................................... 50

5.3 Hasil analisis pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upayapemenuhan kebutuhan keluarga ......................................................... 57

VI.KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 75

6.1 Kesimpulan .......................................................................................... 75

6.2 Saran ..................................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... vi

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

12

DAFTAR TABEL

Nomor Teks halaman

1. Jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin ...................................... 33

2. Jumlah penduduk menurut golongan umur ......................................... 34

3. Jumlah penduduk berdasarkan jenjang pendidikan ............................. 35

4. Jumlah kepala keluarga menurut mata pencaharian ............................ 37

5. Sebaran responden berdasarkan berdasarkan tingkat umur ................ 43

6. Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan ........................... 44

7. Sebaran responden berdasarkan tanggungan keluarga ........................ 46

8. Sebaran responden berdasarkan pengalaman dalam memanfatkanlahan pekarangan ................................................................................. 47

9. Sebaran responden berdasarkan jumlah luas lahan pekarangan ......... 48

10. Sebaran responden berdasarkan hasil panen jenis tanaman ................ 51

11. Sebaran responden berdasarkan hasil penerimaan keuntungan hasilpanen ................................................................................................... 56

12. Persepsi responden terhadap pemanfaatan lahan pekarangan ............. 58

13. Persepsi responden berdasarkan jawaban sesuai ................................. 59

14. Persepsi responden berdasarkan jawaban netral ................................. 64

15. Persepsi responden berdasarkan jawaban tidak sesuai ........................ 68

16. Alternatif hasil jawaban responden .................................................... 71

17. Hasil akhir berdasarkan analisis scoring ............................................. 72

Page 13: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

13

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Teks Halaman

1. Koesioner pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhankebutuhan keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan BarombongKabupaten Gowa .................................................................................. 76

2. Sebaran responden pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upayapemenuhan kebutuhan keluarga di Desa Kanjilo KecamatanBarombong Kabupatan Gowa ................................................................ 81

3. Sebaran responden berdasarkan modal dan jenis tanaman di DesaKanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa ............................... 82

4. Sebaran responden berdasarkan jenis tanaman yang dimanfaatkan ...... 83

5. Hasil pemberian kriterian dan scor dari tiap responden ......................... 85

6. Cara mengolah data berdasarkan analisis scoring .................................. 86

7. Dokumentasi hasil penelitian pemanfaatan lahan pekarangan ............... 88

8. Peta lokasi penelitian .............................................................................. 92

9. Surat izin penelitian ................................................................................ 93

Page 14: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

14

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kondisi umum lahan di Indonesia semakin kritis khususnya lahan

pertanian. Lahan pertanian yang tadinya gembur subur dan kaya akan unsur-unsur

hara menjadi keras dan tandus, bahkan Indonesia tercatat dalam 10 besar Negara

yang miskin hara. Ironis sebuah negara agraris (pertanian) yang ternyata sebagian

besar lahannya dalam kondisi kritis.

Keras dan tandusnya lahan pertanian di Indonesia disebabkan oleh banyak

faktor yang utamanya adalah penumpukan bahan-bahan kimia sisa penggunaan

pupuk dan pestisida kimia (an-organik) sebelumnya yang tidak larut dan terikat

selama bertahun-tahun. Bahkan menurut penelitian terbaru, meskipun penggunaan

pupuk kimia dapat meningkatkan hasil panen secara signifikan, namun hasil

tersebut hanya bersifat temporer (sementara), sedangkan penggunaan pupuk kimia

secara membabi buta dandalam jangka panjang bukan saja mengeksploitasi unsur

hara yang terdapat pada tanah namun juga mengakibatkan lahan menjadi keras

dan menurun tingkat kesuburannya, hingga berujung menjadi padang pasir yang

gersang, juga mengurangi kualitas air tanah, serta membahayakan kesehatan

makhluk hidup lainnya termasuk manusia dan pelaku pertanian itu sendiri.

Itulah kondisi yang tengah dialami oleh lahan pertanian kita, dan secara

nyata hasil pertanian pun mengalami penurunan dari segi jumlah dan kualitas.

Sementara usaha untuk meningkatkan hasil pertanian dengan memberikan pupuk

Page 15: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

15

kimia pada tanah yang keras tidak dapat diserap oleh tanaman secara optimal

(Keraf, 2010).

Tindak lanjut dari kekhawatiran tersebut kemudian terwujud dengan

terjunnya para pakar dan ilmuwan sosial dan pembangunan dibidang pertanian

terjun ke masyarakat Desa untuk mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya

kelestarian dan keberlanjutan pembangunan pertanian. Kelestarian yang dimaksud

adalah suatu aktivitas yang tujuannya untuk mencapai kemajuan dan

kesejahteraan secara wajar. Wajar dalam arti kemajuan yang dicapai tidak

merusak lingkungan. Dengan demikian pembangunan pertanian yang dicita-

citakan adalah aktivitas pertanian yang senantiasa menjaga keselarasan dengan

alam sekitar dan dalam perspektif kemanusiaan adalah pembangunan yang

berhasil melestarikan fungsi pertanian sebagai sumber penghidupan bagi segenap

lapisan masyarakat tanpa mengenal adanya strata sosial .

Pembangunan pertanian yang selaras dengan lingkungan tercermin pada

rumah tangga petani. Aktivitas pertanian, termasuk dalam hal ini adalah

pemanfaatan lahan pekarangan dianggapnya sebagai upaya mereka untuk

senantiasa menjaga kelestarian lingkungan dan salah satu solusi terjadinya alih

fungsi lahan. Lahan yang ada disekitar pemukiman dimanfaatkan untuk

menghasilkan kebutuhan rumah tangga, tanpa harus bergantung pada komoditi

yang dijual pada pasar. Disinilah pentingnya tulisan ini, bahwa ternyata ditengah

kemajuan dan gempuran modernisasi berserta variabel pengikutnya, masih ada

masyarakat yang senantiasa berpikir dan bertindak untuk senantiasa menjaga

keseimbangan lingkungan.

Page 16: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

16

Peningkatan jumlah penduduk menuntut penyediaan bahan pangan yang

cukup. Pemenuhan kebutuhan pangan dapat dilakukan mulai dari rumah tangga.

Salah satu upaya memenuhi kebutuhan pangan dirumah tangga dapat

memanfaatkan pekarangan.

Pekarangan adalah taman rumah tradisional yang bersifat pribadi, yang

merupakan sistem yang terintegrasi dengan hubungan yang erat antara manusia,

tanaman, dan hewan. Lahan pekarangan memiliki fungsi multiguna, karena dari

lahan yang relatif sempit ini, bisa menghasilkan bahan pangan seperti umbi-

umbian, sayuran, buah-buahan, bahan tanaman rempah dan obat, bahan kerajinan

tangan serta bahan pangan hewani yang berasal dari unggas, ternak kecil maupun

ikan. Manfaat yang akan diperoleh dari pengelolaan pekarangan antara lain dapat:

memenuhi kebutuhan konsumsi dan gizi keluarga, menghemat pengeluaran, dan

juga dapat memberikan tambahan pendapatan bagi keluarga. Pemanfaatan

pekarangan dapat memiliki manfaat : (1) Kemandirian pangan rumah tangga pada

suatu kawasan, (2) Diversifikasi pangan yang berbasis sumber daya lokal, (3)

Konservasi tanaman-tanaman pangan maupun pakan termasuk perkebunan,

hortikultura untuk masa yang akan datang, (4) Kesejahteraan petani dan

masyarakat yang memanfaatkan Kawasan Rumah Pangan Lestari, (5)

Pemanfaatan kebun bibit desa agar menjamin kebutuhan masyarakat akan bibit

terpenuhi, baik bibit tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, termasuk ternak,

unggas, ikan dan lainnya, (6) Antisipasi dampak perubahan iklim.

Berbagai program untuk mendukung ketahanan pangan telah banyak

diluncurkan. Beberapa dekade lalu sudah pernah diimplementasikan oleh

Page 17: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

17

pemerintah melalui program PKK dan Dasa Wisma, namun sempat ditinggalkan.

kemudian berlanjut ke program ketahanan pangan dan gizi terpadu, melalui

program Plan International Indonesia. Sekarang mulai dicanangkan lagi

pemanfaatan lahan pekarangan untuk mendukung ketersediaan pangan dan gizi

ditingkat rumah tangga.

Gerakan nasional kawasan rumah pangan lestari (KRPL) telah dilounching

Presiden tanggal 13 Januari 2012 di Pacitan Jawa Timur untuk direplikasikan

ditiap provinsi. Kementerian Pertanian menyusun suatu konsep yang disebut.

“Model kawasan rumah pangan lestari” (M-KRPL) dengan prinsip pemanfaatan

pekarangan yang ramah lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi

keluarga. Ketiga program tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk

meningkatkan kebutuhan pangan dan gizi keluarga dan meningkatkan pola

pangan harapan (PPH). Kegiatan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-

KRPL) terdapat komponen diversifikasi Pangan untuk penganekaragaman

konsumsi pangan dari bahan baku pangan lokal non beras untuk peningkatan gizi

keluarga.

Program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP),

gerakan perempuan untuk optimalisasi pekarangan (GPOP) dan model kawasan

rumah pangan lestari (M-KRPL) punya tujuan sama yaitu menggerakan

perempuan dan optimalisasi pekarangan.

Pemberdayaan pekarangan untuk menyediakan kebutuhan pangan dan gizi

keluarga untuk ditanami cabai keriting, cabai rawit, aneka sayuran, tanaman obat

dan tanaman hias, selebihnya dapat dijual untuk pendapatan keluarga. Model

Page 18: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

18

kawasan rumah pangan lestari (M-KRPL) dalam pelaksanaannya perlu didukung

oleh instansi terkait, perangkat Desa dan elemen masyarakat.

Luas lahan pekarangan secara nasional sekitar 10,3 juta ha atau 14 % dari

keseluruhan luas lahan pertanian, dan khusus Provinsi Kalimantan Barat

mempunyai potensi lahan pekarangan sekitar 10 ribu ha. Luasan tersebut belum

termanfaatkan lahan pekarangan merupakan salah satu sumber potensial penyedia

bahan pangan yang bernilai gizi dan memiliki nilai ekonomi tinggi khususnya

komoditas pangan.

Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk memperkuat ketahanan

pangan mencapai 500 ribu ha yang akan diluncurkan oleh pemerintah pusat.

Pemanfaatan lahan pekarangan ini difokuskan pada tanaman yang menjadi

kebutuhan sehari-hari meliputi umbi-umbian, tanaman toga, produk hortikultura

seperti sayuran, cabai, tomat, dan perternakan/perikanan, sekaligus untuk

diversifikasi produk pangan masyarakat.

Selama ini masyarakat pedesaan khususnya masayarkat di Desa Kanjilo,

pemanfaatan lahan pekarangan untuk ditanami tanaman kebutuhan keluarga

belum dapat berlangsung dalam waktu yang lama dan perkembangnnya hingga

sekarang masih dijumpai berbagai pergeseran. (Keraf,2010).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diurai sebelumnya, maka dapat

dirumuskan beberapa masalah sebagai berikut :

Page 19: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

19

1. Bagaimana penggunaan lahan pekarangan penduduk selama ini di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong kabupaten Gowa ?

2. Bagaimana cara penduduk dalam pemanfaatan lahan pekarangan di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa ?

1.3 Tujuan dan Kegunaan penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut :

1. Mengetahui penggunaan lahan pekarangan penduduk selama ini di Desa

Kanjilo Kecamtan Barombong Kabupaten Gowa.

2. Mengetahui cara penduduk dalam pemanfaatan lahan pekarangan di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

Adapun kegunaan dari penelitian ini sebagai berikut :

1. Secara teoritis akademis, penelitian ini berguna sebagai syarat dalam

menyelesaikan program sarjana pada Program Studi Agribisnis Fakultas

Pertanian Universitas Muhammsadiyah Makassar

2. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi

petani yang mengusahakan lahan pekarangan pada khususnya

pemanfaatan lahan pekarangan dalam rangka memenuhi kebutuhan

keluarga.

Page 20: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

20

II .TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Lahan dan Penggunaan Lahan

Lahan merupakan lingkungan fisik dan biotik yang berkaitan dengan daya

dukunganya, terhadap kehidupan dan kesejahteraan hidup manusia. Lingkungan

fisik meliputi relief (topografi), iklim, tanah, dan air. Sedangkan lingkungan biotik

meliputi hewan, tumbuhan, dan manusia yang semuanya secara potensial akan

berpengaruh terhadap penggunaan lahan (FAO, 2002).

Lahan dalam pengertian yang lebih luas termasuk yang telah dipengaruhi oleh

berbagai aktivitas flora, fauna dan manusia baik dimasa lalu maupun saat

sekarang, seperti lahan rawa dan pasang surut yang telah direklamasi atau

tindakan konservasi tanah pada suatu lahan tertentu. Penggunaan yang optimal

memerlukan keterkaitan dengan karakteristik dan kualitas lahannya. Hal tersebut

disebabkan adanya keterbatasan dalam penggunaan lahan sesuai dengan

karakteristik dan kualitas lahannya, bila dihubungkan dengan pemanfaatan lahan

secara lestari dan berkesinambungan.

Menurut Jayadinata (2001) lahan merupakan tanah yang sudah ada

peruntukannya dan umumnya dimiliki dan dimanfaatkan oleh perorangan atau

lembaga untuk dapat diusahakan.

Pada peta tanah atau peta sumber daya lahan, hal tersebut dinyatakan dalam

satuan peta yang dibedakan berdasarkan perbedaan sifat-sifatnya terdiri atas

iklim, termasuk litologi, topografi/relief, tanah /atau hidrologi. Pemisahan satuan

Page 21: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

21

lahan/tanah sangat penting untuk keperluan analisis dan interpretasi potensi atau

kesesuaian lahan bagi suatu tipe penggunaan lahan.

Evaluasi lahan memerlukan sifat-sifat fisik lingkungan suatu wilayah yang

dirinci ke dalam kualitas lahan dan setiap kualitas lahan biasanya terdiri atas satu

atau lebih karakteristik lahan . Beberapa karakteristik lahan umumnya mempunyai

hubungan satu sama lain didalam pengertian kualitas lahan. dan akan berpengaruh

terhadap jenis penggunaan dan pertumbuhan tanaman dan komoditas lainnya yang

berbasis lahan (peternakan, perikanan, kehutanan).

Istilah lahan digunakan berkenaan dengan permukaan bumi beserta segenap

karakteristik-karakteristik yang ada padanya dan penting bagi kehidupan manusia

(Christian dan Stewart, 2007). Secara lebih rinci, istilah lahan dapat didefinisikan

sebagai suatu wilayah dipermukaan bumi, mencakup semua komponen biosfer

yang dapat dianggap tetap atau bersifat siklis yang berada di atas dan di bawah

wilayah tersebut, termasuk atmosfer, tanah, batuan induk, relief, hidrologi,

tumbuhan dan hewan, serta segala akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas manusia

dimasa lalu dan sekarang yang kesemuanya itu berpengaruh terhadap penggunaan

lahan oleh manusia pada saat sekarang dan dimasa mendatang (Brinkman dan

Smyth, 2001 dan FAO, 2002).

Lahan dapat dipandang sebagai suatu sistem yang tersusun atas komponen

struktural yang sering disebut karakteristik lahan, dan komponen fungsional

yang sering disebut kualitas lahan. Kualitas lahan ini pada hakekatnya

merupakan sekelompok unsur-unsur lahan yang menentukan tingkat

kemampuan dan kesesuaian lahan (FAO, 2011).

Page 22: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

22

Lahan sebagai suatu sistem mempunyai komponen-komponen yang

terorganisir secara spesifik dan perilakunya menuju kepada sasaran-sasaran

tertentu. Komponen-komponen lahan ini dapat dipandang sebagai

sumberdaya dalam hubungannya dengan aktivitas manusia dalam memenuhi

kebutuhan hidupnya. Sys (2009) mengemukakan enam kelompok besar

sumberdaya lahan yang paling penting bagi pertanian, yaitu iklim, relief dan

formasi geologis, tanah, air, vegetasi, dan anasir artifisial (buatan).

Konteks pendekatan sistem untuk memecahkan permasalahan-permasalahan

lahan, setiap komponen lahan atau sumberdaya lahan tersebut diatas dapat

dipandang sebagai suatu subsistem tersendiri yang merupakan bagian dari sistem

lahan. Selanjutnya setiap subsistem ini tersusun atas banyak bagian-bagiannya

atau karakteristi--karakteristiknya yang bersifat dinamis (Soemarno, 2010).

Penggunaan lahan menurut Arsyad (2003:207) penggunaan lahan (land use)

diartikan sebagai bentuk intervensi (campur tangan) manusia terhadap lahan

dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik materiil maupun spirituil

Sedangkan pengertian penggunaan lahan yang dikemukakan oleh Vink dalam

Sitorus (2004:176) yaitu setiap bentuk campur tangan manusia terhadap sumber

daya lahan baik yang sifatnya tetap atau permanen ataupun merupakan daur yang

bertujuan memenuhi kebutuhan material maupun spiritual ataupun keduanya.

Menurut Arsyad (2003:2007) “Penggunaan lahan dapat dikelompokkan ke

dalam dua golongan besar yaitu penggunaan lahan pertanian dan penggunaan

lahan bukan pertanian. Penggunaan lahan bukan pertanian dapat berupa

permukiman, industri, rekreasi, pertambangan dan lain-lain.

Page 23: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

23

Melihat pengertian penggunaan lahan tersebut maka dapat disimpulkan

bahwa penggunaan lahan sangat berhubungan erat dengan budaya dan kegiatan

manusia terhadap sumber daya lahan. Sebagai hasil dari budaya manusia maka

penggunaan lahan sifatnya dinamis sesuai dengan perkembangan kehidupan

manusia dan budayanya.

2.2 Klasifikasi Area lahan Pekarangan

Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya dapat

dibagi menjadi:

1. Daerah umum (public area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area

ini selain dilihat dan dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja

yang lewat didepan atau disekitar rumah kita.

2. Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah

untuk kesibukan penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian,

mencuci piring atau lainnya. Pada area ini pun dapat ditanam tanaman

bumbu-bumbuan, sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman obat-

obatan. Begitu pula tempat anak-anak bermain. Biasanya daerah ini

diletakkan dekat dapur, dengan maksud bila mau ambil tanaman bumbu

pada saat sedang memasak mudah dan dekat sehingga tidak memerlukan

waktu yang lama, jadi masakannya tidak menjadi hangus. Begitupula

tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah ini, dengan maksud ibu

atau pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang lainnya sambil

bekerja, setiap saat dapat mengawasi anak-anak yang sedang bermain.

Page 24: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

24

apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan tanaman obat-obatan,

terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman mengambilnya.

1. Daerah pribadi (private area). Daerah ini kita buat taman yang khusus

untuk pribadi, misalnya tempat ibu atau bapak menanam tanaman

hobbinya tempat “bertukang”, melakukan penelitian yang paling hemat,

aman, setiap saat dapat diamati. Daerah pribadi ini biasanya disediakan

disamping rumah.

2. Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk

kepentingan keluarga, atau tempat berolah raga, atau tempat keluarga

berkumpul, camping dan lainnya. Jangan lupa memikirkan tempat anak-

anak dikala remaja bersantai. Taman untuk keluarga ini diberi tempat yang

strategis dipekarangan bila pekarangannya luas (Irwan, 2008).

2.3 Pertumbuhan Ekonomi Pedesaan

Pembangunan pedesaan adalah pembangunan berbasis pedesaan dengan

mengedepankan kearifan lokal kawasan pedesaan yang mencakup struktur

demografi masyarakat, karakteristik fisik/geografis pola kegiatan usaha pertanian

pola keterkaitan ekonomi desa-kota, sektor kelembagaan desa dan karakteristik

kawasan pemukiman (Anonim 2014).

Fenomena kesenjangan perkembangan antar wilayah disuatu Negara,

meliputi wilayah-wilayah yang sudah maju dan wilayah-wilayah yang sedang

berkembang memicu kesenjangan sosial antar wilayah. Salah satu faktor terjadi

kesenjangan antara desa dan kota karena pembangunan ekonomi sebelumnya

Page 25: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

25

cenderung bias kota Sebagai dampak pemberlakuan model pembangunan yang

bias perkotaan, sektor pertanian yang identik dengan ekonomi pedesaan

mengalami kemerosotan.

Dibandingkan dengan pertumbuhan sektor industri dan jasa yang identik

dengan ekonomi perkotaan sektor pertanian menjadi semakin tertinggal. Untuk

mengatasi hal tersebut, setiap negara mencoba melakukan tindakan intervensi

untuk mengurangi tingkat kesenjangan antar wilayah dengan melakukan

pembangunan pedesaan.

Faktor-faktor kemiskinan yang terjadi dimasyarakat pedesaan cenderung

lebih bersifat struktural dibandingkan bersifat kultural. Dalam kasus ini,

masyarakat pedesaan diidentikkan dengan perilaku dan sikap yang dianggap

tradisional dihadapkan dengan sikap dan perilaku orang kota yang maju dan

modern. Terjadinya keterbelakangan sosial masyarakat Desa dalam pembangunan

karena sulitnya masyarakat Desa menerima budaya modernisasi, sulit untuk

menerima teknologi baru, malas, dan tidak mempunyai motivasi yang kuat,

merasa cukup puas dengan pemenuhan kebutuhan pokok yang paling dasar, dan

budaya berbagi kemiskinan bersama.

Pembangunan yang berbasis pedesaan diberlakukan untuk memperkuat

pondasi perekonimian Negara, mempercepat pengentasan kemiskinan dan

pengurangan kesenjangan perkembangan antar wilayah, sebagai solusi bagi

perubahan sosial, Desa sebagai basis perubahan. Dalam realisasinya,

pembangunan pedesaan memungkinkan sumber-sumber pertumbuhan ekonomi

digerakkan ke pedesaan sehingga Desa menjadi tempat yang menarik sebagai

Page 26: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

26

tempat tinggal dan mencari penghidupan. Infrastruktur Desa, seperti irigasi,

sarana dan prasarana transportasi, listrik, telepon, sarana pendidikan, kesehatan

dan sarana- sarana lain yang dibutuhkan, harus bisa disediakan sehingga

memungkinkan Desa maju dan berkembang ( Anonim, 2014 ).

2.4 Pemanfaatan Pekarangan Rumah Sebagai Upaya PemenuhanKebutuhan Keluarga

Hidup sehat merupakan dambaan bagi setiap individu, sebab hanya dalam

kondisi sehat orang bisa berfikir cemerlang dan tentu saja akan lebih produktif.

Pada sebagian kalangan masyarakat berkembang opini yang sudah cukup

mendalam bahwa, untuk bisa hidup sehat pasti diperlukan biaya yang tidak sedikit

karena tubuh memerlukan berbagai macam asupan gizi, baik yang diperoleh dari

produk/makanan impor maupun makanan-makanan yang telah siap saji.

Namun tidak demikian halnya bagi orang yang mau berbuat, tahu bagaimana

cara berbuat dan bagaimana berusaha memanfaatkan apa yang dimiliki, tentunya

opini tersebut dapat dipatahkan. Kunci murah dan mudah untuk dapat hidup sehat

sangatlah sederhana jika setiap orang mau meluangkan waktu untuk melakukan

pengelolaan dalam pekarangan rumah.

Jika dikelola dengan baik pekarangan rumah dapat memberikan manfaat bagi

kehidupan keluarga seperti : sumber pangan dan juga sebagai sumber pendapatan.

Pemanfaatan lahan pekarangan baik didaerah pedesaan maupun perkotaan bisa

mendukung ketahanan pangan rumah tangga dengan memberdayakan potensi

disekitar lingkungan tempat tingal kita masing-masing. (Hidayat. D, 2013)

Page 27: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

27

Usaha dipekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi

pekarangan, disamping dapat memenuhi ke butuhan komsumsi rumah tangga,juga

dapat memberikan sumbangan pendapatan keluarga antara 7% sampai dengan

45%, fungsi pekarangan adalah untuk menghasilkan:

1.Bahan makanan sebagai tambahan hasil sawah dan tegalnya

2.Sayur dan buah buahan

3.Rempah,bumbu-bumbu dan wangi-wangian

4.Obat keluarga

2.5 Partisipasi Ibu Rumah Tangga Dalam Pemanfaatan Lahan Pekarangan

Pemanfaatan lahan pekarangan untuk menanam tanaman guna memenuhi

kebutuhan sehari-hari puluhan bahkan ratusan ibu rumah tangga mulai tertarik

untuk memanfaatkan lahan pekarangan mereka. ini sebagai bentuk keberlanjutan

dari program percepatan penganekaragaman konsumsi pangan (P2KP) berbasis

sumber daya lokal tahun 2010. Pada 2013 program itu antara lain

diimplementasikan melalui kegiatan optimalisasi pemanfaatan pekarangan

melalaui konsep, kawasan Rumah Pangan Lestari (KRPL). (Masnun,2013).

Faktor pendukung dari program ini adalah adanya partisipasi dari ibu-ibu

rumah tangga dalam pemanfaatan pekarangan rumah juga bantuan dari teman-

teman satu kelompok. Selain itu, ketersediaan lahan juga merupakan faktor yang

sangat mendukung akan keberhasilan program ini. (KKN P177,2016).

Page 28: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

28

Ketika harga pangan merangkak naik, maka masyarakat pun mengeluh .

Terutama ibu rumah tangga, selaku pemegang cash rumah tangga. Mereka

merasakan betul bagaimana dampak kenaikan harga pangan terhadap pola alokasi

belanja harian. Ketika inflasi naik, maka harga sayuran, beras dan daging juga

naik. Apalagi kenaikan harga sayuran ini berkontribusi besar terhadap kenaikan-

indeks harga umum.

Dampak kenaikan harga itu makin dirasakan oleh ibu-ibu yang tidak memiliki

pekerjaan, atau ibu-ibu yang berasal dari keluarga miskin. Biarpun kenyataannya,

secara umum orang-orang merasakan dampak kenaikan harga itu. Agaknya

kondisi ini tidaklah bakal bertambah parah, apabila ibu-ibu rumah tangga

memanfaatkan pekarangan rumah guna memenuhi kebutuhan terhadap sumber

karbohidrat, protein dan vitamin di Indonesia (Diyon,2015).

Gerakan ini sebetulnya sudah dilakukan sejak zaman Belanda dulu. Jika

perkarangan terbatas, bisa dibuatkan kandang ayam. Maka ayam beserta telurnya

dapat dijadikan sebagai sumber penjangga untuk memenuhi protein

keluarga. Begitu juga pada setumpak tanah, biasanya ditanam sayur-sayuran,

seperti kangkung, singkong, bayam, terong, cabai dan sejenisnya.

Gerakan ini ditujukan untuk memudahkan ibu-ibu agar bisa meniadakan

berbelanja. Petik pagi, siang dimasak untuk memenuhi asupan gizi rumah

tangga. Program ini jelas masih relevan untuk ditiru dan dilanjutkan secara lebih

fokus di daerah kita. Apalagi saat ini, di Negara-negara yang kekurangan lahan di

perkotaan, sistem penanaman memanfaatkan pekarangan hidroponik bisa menjadi

Page 29: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

29

salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan protein dan vitamin rumah

tangga.

Bahkan sejumlah kajian berhasil mengungkapkan bahwa keluarga miskin

sekalipun dapat bertahan bila bisa mengoptimalkan penggunaan lahan

pekarangan. Apalagi dengan ketersediaan lahan pekarangan, kaum ibu dapat

bekerja disela-sela waktu tersisa untuk menanam sayuran. sebagai sumber

tambahan alokasi tenaga kerja rumah tangga untuk mengatasi masalah tambahan

keperluan rumah tangga. Program-program sederhana tersebut, sebenarnya dapat

dikelola dan diterapkan di Kota atau Kabupaten. Khususnya bagi rumah tangga

berlahan sempit dan punya pekarangan terbatas (Diyon, 2015).

2.6 Manfaat dari Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai UpayaPemenuhan Kebutuhan Keluarga

Sistem pekarangan pedesaan dengan ciri-ciri khas tersebut mempunyai

manfaat yang bermacam-macam dalam hal kegunaan dapat dikatakan

serbaguna/berfungsi ganda pada pemiliknya. Pekarangan merupakan bagian dari

rumah, maka tidaklah mengherankan apabila pekarangan erat hubungannya

dengan peri kehidupan sehari-hari. Dalam kehidupan masyarakat yang masih

tradisional dipedesaan umumnya, sistem pekarangan selain sebagai usaha, juga

dipandang sebagai upaya manusia menyatukan diri dengan alam guna menjaga

keserasian hubungan dengan lingkungan (Wahab, 2004).

Pekarangan pedesaan memiliki beberapa manfaat (Tandjung, 2006), yaitu :

1 .Sebagai warung hidup atau lumbung hidup

Page 30: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

30

Tanaman pangan merupakan bagian terbesar yang diusahakan dalam sistem

pekarangan. Demikian pula tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, misalnya

ubi jalar, ubi kayu, talas, (umbi-umbian), kacang tanah, kacang panjang,

kacang hijau, (kacang-kacangan), bayam, kangkung, sawi, cabai, , tomat,

cabe, pepaya, pisang, terong, alpokat, jambu, nanas, dan lain-lain.

2. Sebagai apotik hidup atau apotik hijau

Dimana tanaman yang ditanam dipekarangan dapat digunakan sebagai obat-

obatan. Sebagaimana obat-obatan moderen yang banyak dipakai untuk

mengobati penyakit, demikian pula obat-obatan tradisional, juga banyak

dipakai dan digalakkan, baik untuk keluhan ringan atau serangan yang

mendadak, atau dipakai oleh orang yang sugesti pada obat-obatan tradisional,

atau anti terhadap obat-obatan kimiawi. Tanaman obat-obatan, misalnya

kunyit, jahe, lempuyang, laos, jeruk nipis, kumis kucing, temu ireng, temu

lawak, kencur, lidah buaya, cocor bebek, dan lain-lain.

3.Sebagai sumber bahan industri rumah;

Misalnya pandan, bisa ditanam sebagai pagar hidup, kemudian daunnya

dimanfaatkan untuk tikar, bakul, hiasan-hiasan, dan lain-lain. demikian pula

bambu selain untuk bahan dinding rumah, juga dapat dibuat bakul dan alat-alat

rumah tangga lainnya. Tanaman kelapa dapat dibuat untuk bermacam-macam

keperluan, dari akar, batang, daun, dan buahnya.

Page 31: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

31

Pemanfaatan lahan didasarkan pada beberapa aspek antara lain :

1. Ketersediaan lahan yang semakin sempit. Pengembangan pertanian memiliki

tantangan dalam hal ketersediaan sumberdaya lahan yang semakin terbatas

akibat konversi lahan dari pertanian ke non pertanian. Berkurangnya lahan

pertanian karena konversi akan bersifat permanen terhadap turunnya produksi.

2. Semakin terbatasnya sumber air. Air merupakan sumberdaya yang utama

dalam proses produksi pertanian. Ketersediaan air yang menurun menyebabkan

upaya pertanian menjadi tidak optimal, baik untuk pemanfaatan lahan maupun

untuk pertumbuhan dan produksi tanaman.

3. Harga sarana produksi pertanian (saprotan) semakin mahal dan langka.

4. Terganggunya keseimbangan ekosistem akibat penerapan sistem pertanian

monokultur, sehingga dapat memacu terjadinya ledakan (outbreak) serangan

OPT.

Secara konseptual, pemanfaatan lahan pekarangan dapat memberikan berbagai

keuntungan yang berupa :

1. Meningkatkan penghasilan, karena dapat menghasilkan bahan pangan atau

bahan obat-obatan bahkan ternak untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam

rangka hidup sehat, murah dan mudah.

2. Menciptakan lingkungan yanag nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung

pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan, karena

pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem yang sangat baik.

3. Tempat menyalurkan segala kreatifitas dan kesenangan ataupun hobi semua

anggota keluarga.

Page 32: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

32

Pemanfaatan pekarangan dilakukan dengan berbagai tujuan dan pola atau

bentuk. Adapun langkah-langkah pemanfaatan lahan pekarangan dapat dilakukan

sebagai berikut :

1. Persiapan Media Tanam

Persiapan media dapat dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma,

pengolahan tanah, penanaman, pemupukan dan pemeliharaan. Namun rumah

tangga yang memiliki lahan sempit dapat memanfaatkan media tanam

alternative yang berupa pot dan vertikultur

2. Pemilihan Jenis Tanaman

Pemilihan jenis tanaman berdasarkan keperluan rumah tangga baik untuk obat

atau kesehatan (kunyit, jahe, temulawak, mengkudu) dan keperluan dapur

(cabe, tomat, sereh, sayuran,) serta pelengkap gizi keluarga (pepaya , pisang ,

jeruk dan lain-lain). Upayakan menanam beragam jenis tanaman dengan

maksud untuk mencegah adanya serangan hama dan penyakit pada tanaman.

Untuk tujuan estetika, pilihan tanaman yang memiliki figure menarik

misalnya tanaman mengkudu yang memiliki bentuk daun yang lebar, tanaman

kencur dengan bentuk daun yang unik dan sebagainya. Beberapa jenis

sayuran yang dapat ditanam di pekarangan antara lain bayam, kangkung,

kemangi, kobis, sawi, seledri, bawang daun, bawang merah, cabai, buncis,

kacang-kacangan.

Page 33: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

33

3. Tata Letak Tanaman

Pada prinsipnya semua tanaman memerlukan sinar matahari yang cukup

sepanjang hari. Tempatkan jenis-jenis yang berukuran kecil mulai dari

bagian Timur dan tempatkan jenis tanaman yang berukuran besar seperti

buah-buahan dibagian sebelah barat. Hal ini dimaksudkan agar jenis

tanaman yang besar tidak menaungi/menghalangi sinar matahari terhadap

tanaman yang kecil. Demikian pula kerapatan dan populasi tanaman perlu

diperhatikan karena mempengaruhi efisiensi penggunaan cahaya matahari

serta persaingan antar tanaman dalam menggunakan air dan unsur hara.

(Andhika, 2009) .

4. Pemeliharaan

Tahap pemeliharaan baik untuk lahan maupun tanaman merupakan hal

yang harus selalu diperhatikan. Pemeliharaan tanaman meliputi beberapa

aspek yang harus diperhatikan yaitu penyiangan, penyiraman, pemupukan

serta pengendalian hama dan penyakit. Penyiangan dilakukan dengan

membersihkan lahan dari rumput-rumput liar, bertujuan untuk mencegah

kompetisi nutrisi tanaman dari tanah selain untuk kebersihan dan

keindahan. Sisa-sisa tanaman dan rumput sebaiknya dikeringkan lalu

dikubur ke dalam tanah karena dapat meningkatkan kesuburan tanah.

dapat juga diproses untuk dijadikan pupuk organik atau kompos.

Pemberian air dengan cara penyiraman secara kontinyu sangat penting

terutama pada tanaman yang berumur muda dan baru tumbuh, untuk

selanjutnya aktivitas penyiraman ini dapat disesuaikan dengan kondisi

Page 34: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

34

lingkungan lahan pekarangan apakah kekeringan atau basah (lembab).

Salah satu upaya untuk mempertahankan ketersediaan air dilahan

pekarangan adalah dengan membuat kolam tetapi umumnya tanaman

sayur disiram 1-2 kali perhari untuk tanaman sayur dalam pot.

Pemupukan bertujuan untuk memberikan suplai unsur hara tambahan pada

tanaman.

Sebaiknya bahan pupuk yang digunakan bersifat organik, misalnya

pupuk organik cair, kompos dan pupuk kandang. Pengendalian hama

penyakit lebih mudah dilakukan dalam kegiatan pemanfaatan pekarangan

dengan tanaman sayur ini. Untuk tanaman dipot kemungkinan penularan

penyakit melalui akar jarang terjadi karena akar diabatasi oleh pot. Pada

lahan pekarangan yang sempit kita bisa mengendalikan hama dan penyakit

secara manual sehingga penggunaan bahan kimia dapat dibatasi. Hal ini

akan membuat sayuran yang dihasilkan dari pekarangan lebih sehat untuk

dikonsumsi, karena merupakan sayuran organik. (Andhika, 2009)

Page 35: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

35

2.7 Kerangka Pemikiran

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Pemanfaatan Lahan Pekarangan SebagaiUpaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga Di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Isu-isu pemanfaatanlahan pekarangan

Ibu RumahTangga

Lahan Pekarangan

Usaha tani lahanpekarangan

Jenis tanaman :1. Sayuran

2. Toga

3. Rempah

Page 36: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

36

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Mengacu pada judul skripsi ini maka lokasi penelitian di Desa Kanjilo

Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa, penelitian dilaksanakan selama satu

bulan, dari bulan Februari sampai Maret 2016.

3.2 Populasi Dan Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah semua penduduk yang mempunyai

lahan pekarangan yang ada di Desa Kanjilo tersebut berjumlah 202 orang. Sampel

dalam penelitian ini dilakukan secara simpel random sampling dengan mengambil

sampel sebanyak 15% dari jumlah populasi,sehingga diperoleh 30 responden

sebagai sampel dalam penelitian ini.

Menurut Arikunto (2006), mengenai teknik pengambilan sampel jika

populasi kurang dari 100, lebih baik diambil semua. Tetapi jika jumlah populasi

lebih dari 100 maka dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%, jadi jumlah

sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak 15% yaitu sebanyak 30 orang

responden.

Page 37: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

37

3.3 Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengamati secara

langsung keadaan responden dan keadaan yang terjadi dilokasi penelitian

yaitu di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa.

2. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara tanya jawab antara peneliti dengan informan yang telah dijadikan

sumber data.Wawan cara dilakukan dengan maksud untuk memperoleh

informasi secara langsung untuk dijadikan data yang tidak diperoleh dari

sumber data yang lain, wawancara baik dengan cara terstruktur maupun

tidak terstruktur, yaitu wawancara yang dilakukan baik dengan

menetapkan sendiri masalah pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan

maupun pertanyaan yang akan diajukan maupun pertanyaan yang

berkembang dalam waktu wawancara terjadi untuk memberi jawaban

terhadap pokok permasalahan.

3. Dokumentasi.

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara meneliti dokumen dokumen yang relevan dengan

permasalahan penelitian dengan teknik ini akan terkumpul data yang

diperoleh dari nara sumber tetapi terdapat pada berbagai sumber tertulis,

seperti dokumen-dokumen yang dikeluarkan pemerintah, laporan-laporan

dan arsip-arsip lainya, dokumentasi diperlukan untuk memperoleh data-

Page 38: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

38

data yang relevan dengan permasalahan penelitian yang tidak munkin

diperoleh dengan observasi dan interview. Dokumentasi dilakukan

dengan cara memilih dokumen-dokumen yang ada dan diambil data yang

relevan dengan permasalahan penelitian.

3.4 Sumber Data

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden

dengan melakukan wawancara berdasarkan koesioner yang telah disiapkan

terlebih dahulu.

Data sekunder adalah data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung

diperoleh atau dicatat oleh pihak lain atau terkait instansi atau lembaga lain (Balai

benih hortikultura, balai besar pelatihan dan pengemabangan pertanian).

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif

dengan menggunakan alat analisis Scoring dengan pemberian nilai terhadap sifat

dari parameter terhadap suatu perkiraan kejadian, yaitu jumlah skor tertinggi x

jumlah banyaknya pertanyaan.

P. 1 Pengelolaan lahan menjaga atau meningkatkan akses antar generasi terhadap

sumber daya dan berbagai manfaat ekonomi secara adil (B 1 = 40%)

P. 2 Stakeholder yang relevan memiliki hak dan kemampuan yang diakui untuk

mengelola hutan secara bersama dan adil (B 2 =30%)

Page 39: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

39

P. 3 Kesehatan lahan, para pengelola lahan dan budayanya dapat diterima oleh

semua stakeholder (B 3 = 30%). Kesejahteraan manusia = [P. 1 (skor) x B 1] + [P.

2 (skor) x B 2] + [P. 3(skor) x B 3].

Panduan Cara Pemberian Skor, Seri No. 7

1. menilai kelestarian (sering secara kualitatif) contoh dan kasus-kasus yang

disediakan

2. memberikan skor untuk masing-masing kasus/contoh (berdasarkan indikator

tertentu)

3. menetapkan skor rata-rata untuk semua kasus yang dijadikan bukti dan yang

berkaitan dengan indikator dalam kriteria tertentu

4. mengalikan skor rata-rata dengan faktor bobot dalam K&I sosial; dan

5. merata-ratakan nilai yang diperoleh dalam langkah di atas, yang ditentukan

untuk setiap kriteria, untuk memberikan nilai bagi prinsip, dan akhirnyauntuk

set K&I sosial secara keseluruhan.

Cara Pemberian Skor

Pada halaman-halaman berikut ini, kami mulai dengan berbagai prinsip,

kriteria dan indikator dalam acuan K&I CIFOR yang terkait dengan isu-isu sosial.

Kami berasumsi bahwa dalam menilai kelestarian isu-isu sosial sama pentingnya

dengan isu-isu ekologi dan produksi. Dalam K&I sosial, kami telah memberikan

bobot (persentase) untuk masing-masing prinsip dan kami membagi persentase

tersebut untuk masing-masing prinsip dan kemudian membaginya lagi ke dalam

bobot kriteria.

Page 40: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

40

Bobot ini diletakkan dalam tanda kurung setelah masing-masing prinsip

(total) dan masing-masing kriteria (bagian dari bobot total untuk prinsip). Bobot

ini diberikan berdasarkan perkiraan kualitatif tim kami dilapangan yang menguji

kriteria dan indikator serta metode untuk menilai bobot ini diberbagai negara.

Bobot ini mungkin perlu disesuaikan dengan keadaan lapangan yang berbeda.

Kami menyarankan para pengguna untuk tidak memperlakukan skor dan bobot ini

sebagai nilai mutlak.

Meskipun skor dan bobot yang kami hasilkan mewakili perkiraan terbaik

tentang bagaimana menilai isu-isu kelestarian pada saat ini, kami menyadari

bahwa hasil ini masih belum sempurna. Kami mohon para pengguna

memperhatikan hal ini. Bagian berikut ini menjelaskan cara memberikan skor

untuk kesimpulan kualitatif, dalam bagian (II) kami tunjukkan bagaimana

membuat lembar isian induk K&I – suatu alat untuk tetap melacak bahan-bahan

dari kasus yang Anda gunakan, untuk membantu agar anda melakukan penilaian

terhadap masing-masing indikator, sampai anda mencapai skor akhir dalam

penilaian anda. Kami juga menyajikan contoh-contoh atau berbagai kasus yang

telah diberi skor.

Yaitu pemberian nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk

memperoleh data kuantitatif. Dalam penelitian ini urutan pemberian skor

berdasarkan tingkatan jawaban yang diterima dari responden ( J. Supranto, hal

402, 2003 ), yaitu :

Page 41: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

41

1. Untuk jawaban sesuai mendapat skor 3

2. Untuk jawaban netral mendapat skor 2

4. Untuk jawaban tidak sesuai mendapat skor 1

Yaitu mencari kesalahan-kesalahan didalam kuisioner tersebut misalnya

adanya ketidak serasian (in-consistency) didalam pengisian kuisioner beberapa hal

yang perlu diperhatikan dalam pemeriksaan yaitu :

1. Kesesuaian jawaban dengan pertanyaan yang diajukan.

2. Kelengkapan pengisian daftar pertanyaan.

3. Konsistensi jawaban responden

Yaitu Pemberian angka-angka tertentu terhadap kolom-kolom tertentu

yang menyangkut keterangan tertentu pula atau proses pemberian kode tertentu

terhadap aneka ragam jawaban dari kuisioner untuk dikelompokan dalam kategori

yang sama. Tujuannya adalah untuk menyederhanakan jawaban. Yaitu pemberian

nilai berupa angka pada jawaban pertanyaan untuk memperoleh data kuantitatif.

Dalam penelitian ini urutan pemberian skor yaitu pengelompokan data atas

jawaban-jawaban dengan teratur dan teliti, kemudian dihitung dan dijumlahkan

dan disajikan dalam bentuk Tabel. Berdasar Tabel tersebut akan dipakai untuk

membuat data agar didapat hubungan atau pengaruh antara variabel-variabel yang

telah ada. Dari berbagai analisa kuantitatif diatas peneliti mengolah data dengan

menggunakan teknik scoring untuk memberi nilai pada jawaban kuisioner.

Page 42: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

42

3.6 Defenisi Operasional

1. Penduduk adalah masyarakat yang mengusahakan pemanfaatan lahan

pekarangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga.

2. Ibu rumah tangga adalah seorang wanita yang mengololah kebutuhan

keluarganya

3. Lahan merupakan sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan diarea

pekarangan rumah.

4. Pekarangan merupakan sebidang tanah sekitar rumah yang mudah

diusahakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemenuhen kebutuhan

keluarga.

5. Pemanfaatan pekarangan adalah pekarangan yang dikelola melalui

pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman, sehingga akan menjamin

ketersediaan bahan pangan yang beraneka ragamserta terus menerus, guna

pemenuhan kebutuhan gisi keluarga.

6. Responden adalah penduduk yang mengelola pemanfaatan lahan

pekarangan di Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong, Kabupaten Gowa,

dan terpilih sebagai sampel (orang)

7. Usahatani adalah suatu kegiatan mengusahakan faktor-faktor produksi

berupa lahan, tenaga kerja, dan modal sehingga memberikan manfaat

sebaik-baiknya.

8. Analisis scoring adalah suatu alat untuk memperhitungkan dan

menggabungkan beberapa rasio-rasio untuk memperoleh scor terhadap

jawaban.

Page 43: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

43

9. Tanaman sayuran adalah semua jenis tanaman atau bagian tanaman yang bisa

diolah menjadi makanan.

10. Tanaman toga adalah tanaman obat keluarga yaitu tanaman hasil budidaya

rumah yang berkhasiat atau berfungsi sebagai obat, di mana semuanya itu

untuk memenuhi kebutuhan keluarga akan obat-obatan.

11. Tanaman rempah adalah tanaman yang beraroma atau berasa kuat yang

digunakan dalam jumlah kecil pada makanan sebagai perisa dalam

makanan.

Page 44: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

44

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Kondisi Geografis

Desa Kanjilo secara geografis berada diketinggian antara 3 sampai 4 m dpl

(diatas permukaan laut). Dengan keadaan curah hujan rata-rata dalam pertahun

antara 135 hari s/d 160 hari, serta suhu rata rata pertahun adalah 280 s/d 290 C.

Secara administrasi Desa Kanjilo terletak diwilayah Kecamtan Barombong

Kabupaten Gowa, yang merupakan Desa dari dua kelurahan dan 5 desa. Desa

Kanjilo secara administrasi dibatasi oleh wilayah Kotamadiya, Kabupaten dan

Kecamatan serta kelurahan dan Desa tetangga. Luas wilayah Desa Kanjilo 4,8 Km

terdiri dari sawah : 3,001.025 m, pemukiman :1.798.975 m.

Iklim dan curah hujan yaitu kegiatan-kegiatan daur kehidupan masyarakat

Desa, sangat dipengaruhi oleh siklus musim, seperti musim tanam menjelang

musim hujan, musim panen setelah padi menguning, musim paceklik bila musim

kemarau terlamtau panjang. Juga kegiatan atau peristiwa sosial seringkali

berkaitan dengan peristiwa-peristiwa musim itu, seperti pesta adat dan perkawinan

setelah panen berhasil, merantau atau imigrasi ke kota ketika musim paceklik.

iklim dan ketersediaan air yaitu musim hujan berawal pada bulan November dan

berakhir pada bulan april. sedangkan musim kemarau mulai bulan Mei hingga

Oktober, pada bulan September sampai November suplai air menurun banyak

sawah dan tidak bisa ditanami,( kantor Desa Kanjilo).

Page 45: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

45

4.2 Kondisi Demografis

Secara administrasi, Desa Kanjilo, Kecamatan Barombong Kabupaten

Gowa, berbatasan dengan:

1. Disebelah utara : Berbatasan dengan Desa Tamanyyeleng

2. Disebelah selatan : Berbatasan dengan Desa Pakkabba Kecamatan

Galut, Kabupaten Takalar.

3. Disebelah barat : Berbatasan dengan Kelurahan Barombong

Kecamatan Tamalate Makassar.

4. Disebelah Timur : Berbatasan dengan Kelurahan Lembang Parang,

Kecamatan Barombong,( kantor Desa Kanjilo).

4.2 Keadaan Penduduk

4.2.1 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Penduduk merupakan faktor penentu terbentuknya suatu Negara atau

wilayah dan sekaligus sebagai modal utama suatu negara dikatakan berkembang

atau maju, bahkan suksenya pembangunan disegala bidang dalam negara tidak

bisa terlepas dari peranan penduduk, baik dalam bidang sosial, ekonomi, politik,

budaya, dan pendidikan, sekaligus sebagai faktor utama dalam pembangunan fisik

maupun non fisik. Oleh karena kehadiran dan perananya sangat menentukan bagi

perkembangan suatu wilayah, baik dalam skala kecil maupun besar. Jumlah

penduduk berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 46: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

46

Tabel 1. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Nama Dusun L P Jumlah Persentase dari JumlahPenduduk

1 Kanjilo 624 589 1213 17 %

2 Tangalla’ 819 879 1698 24 %

3 Bontomanai’ 521 541 1062 15 %

4 Camba 686 679 1365 19 %

5 Cilallang 274 272 546 8 %

6 Bilaji 587 608 1195 17 %

Total 3511 3568 7079 100 %

Persentase (%) 50 % 50 % 100 % 100 %

Sumber : Data Hasil Sensus (KPM) Desa Kanjilo 2015.

Pada Tabel 1. Menggambarkan bahwa jumlah penduduk yang ada di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa. Berjenis kelamin laki-laki

sebanyak 3511 orang, berjenis kelamin perempuan sebanyak 3568 orang, dan

jumlah keseluruhan penduduk di Desa Kanjilo sebanyak 7079 orang.

4.2.2 Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur

Keadaan penduduk berdasarkan umur di Desa Kanjilo terhitung mulai

angka bayi sampai lanjut usia. Keadaan umur penduduk di Desa Kanjilo masih

sangat potensi untuk mengembangkan satu titik usaha yang maksimal karena masi

banyak didominasi oleh umur yang masi produktif, sehingga pola pikir untuk

mengembangkan usaha dibidang pertanian terkhusus pada penciptaan ekonomi

sampingan pada tahapan-tahapan usaha sampingan, jumlah penduduk berdasarkan

tingkat umur dapat dilihat pada Tabel 2.

Page 47: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

47

Tabel 2. Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur di Desa Kanjilo KecamatanBarombong Kabupaten Gowa

Umur KanJilo

TangNgala

BontoManai

CamBa

CilalLang Bilaji Jumlah Persen

tase6-12 203 225 175 211 72 176 1062 15,0013-15 83 88 65 73 31 56 396 5,5916-22 167 198 127 170 68 117 847 11,9623-45 403 644 362 505 186 504 2604 36,7846-60 118 205 143 164 71 120 821 11,59

61 keatas 68 123 68 60 49 54 422 5,96Jumlah 1213 1698 1062 1365 546 1195 7079 100%

Sumber : Data Hasil Sensus (KPM) Desa Kanjilo 2015.

Pada Tabel 2 menggambarkan jumlah penduduk berdasarkan golongan

umur mulai dari tingkat dusun sampai pada tingkat Desa, terlihat bahwa jumlah

penduduk yang masi produktif 2604 jiwa dan dari data sekunder 2127 jiwa

dengan rincian selisih yaitu 477 jiwa. jimlah umur balita 927 jiwa dari data

sekunder 763 jiwa, dengan rincian selisih 164 jiwa.

Perbandingan pada data hasil sensus KPM (Kader pemberdayaan

masyarakat) terlihat rata-rata selisih perbedaan ada beberapa cukup besar hal ini

mendorong pemerintah Desa Kanjilo untuk memperbaiki system administrasinya

dan melakukan cek ulang terhadap penyebab terjadinya selisih data penduduk

tersebut. sampai saat ini didapatkan kesimpulan sementara bahwa terjadinya

selisih tersebut dikarenakan beberapa faktor antara lain, banyaaknya pendatang

dari luar Desa yang tidak melaporkan ke datanganya, baik sifatnya permanen

maupun yang tinggal sementara, angka kelahiran dan kematian tidak tercatat, data

yang ada di Desa masih ada yang belum diperbaharui.

Page 48: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

48

4.2.3 Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan

Pendidikan adalah salah satu hal penting dalam memajukan tingkat

kesejahteraan pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. dengan

tingkat pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tumbuhnya keterampilan

kewirausahaan dan pada giliranya akan mendorong munculnya lapangan

pekerjaan baru. dengan demikian akan membantu program pemerintah untuk

pembukaan lapangan kerja berguna untuk mengatasi pengangguran. Pendidikan

akan biasanya mempertajam sitematika pikir atau pola pikir individu, selain itu

akan mempermudah menerima informasi yang lebih maju. dibawah ini tabel yang

menunjukkan tingkat rata-rata penduduk warga Desa Kanjilo.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenjang Pendidikan Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Jenjang Pendidikan Jumlah Persentse dariJumlah penduduk

1 Tamat Sekolah SD 1754 24,77 %2 Tama Sekolah SLTP 697 9,85 %3 Tamat Sekolah SMA 874 12,34 %4 Tamat Perguruan Tinggi 140 1,97 %5 Masih Sekilah SD 925 13,06 %

Masih Sekolah SMP 425 6,00 %Masih Sekolah SMA/Kuliah 315 4,44 %

6 Belum Sekolah 926 13,08 %7 Tidak Tamat SD 389 5,49 %

Tidak Tamat SMP 81 1,14 %Tidak Tamat SMA 27 0,38 %

8 Tidak Sekolah 526 7,43 %Total 7079 100 %

Sumber : Data Hasil Sensus (KPM) Desa Kanjilo 2015.

Dengan melihat Tabel 3. Jumlah penduduk berdasarkan jenjang

pendidikan yang diurai disetiap Dusun mulai dari yang tidak tamat sekolah/tidak

Page 49: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

49

memiliki Pendidikan sampai sampai pada yang tamat perguruan tinggi, dapatlah

disimpulkan bahwa taraf pendidikan warga masyarakat Desa Kanjilo sangat

rendah dari 7079 jiwa terdapat 1754 jiwa yang mampu menamatkan sekolahnya

pada tingkat sekolah dasar yang berarti 24,77 % dari jumlah penduduk, sementara

SMA yang menempati urutan ke dua dengan jumlah tamatan sebanyak 874 jiwa

dengan persentase 12,34 % dari jumlah penduduk, selanjutnya yang menempati

urutan ke tiga adalah SMP dengan 697 jiwa dengan persentase 9,85 % dari jumlah

penduduk, sedangkan yang mampu menyelesaikan sampai pada perguruan tinggi

hanya 140 jiwa dengan persentase 1,97 % dari jumlah penduduk Desa Kanjilo.

4.2.4 Keadaan Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Secara umum mata pencaharian masyarakat Desa kanjilo sangat beragam

dapat teridentifikasi kedalam bebrapa jenis pekerjaan / mata pencaharian, seperti

jualan, petani pemilik, petani penggarap, PNS, Polisi, TNI, buruh harian, tukang

kayu, tukang batu, wiraswasta, sopir, pelaut/pelayaran, tukang bengkel, nelayanan

,pensiunan, karyawan swasta, tukang becak, tukang ojek, sekuriti, pengumpul

barang bekas, honorer, tukang besi, pemborong, pedagang/pengusaha, arsitek dan

dosen. mata pencaharian kepala keluarga di Desa Kanjilo di jabarkan sebagai

berikut:

Page 50: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

50

Tabel 4. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Mata Pencaharian Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Jenis Pekerjaan Jumlah Persentase %Petani Penggarap 70 4%PNS 63 3%Polisi 2 0%TNI 4 0%Tukang Kayu 28 2%Tukang Batu 156 9%Wiraswasta 346 19%Sopir 44 2%Pelaut/Pelayaran 8 0%Tukang Bengkel 10 1%Nelayan 7 0%Pensiunan 9 0%Karyawan Swasta 67 4%Tukang Becak 11 1%Tukang ojek 16 1%Sekuriti 31 2%Pengumpul Barang Bekas 7 0%Honorer 4 0%Tukang Besi 1 0%Pemborong 3 0%Pedagang/Pengusaha 13 1%Arsitekq 1 0%Dosen 1 0%Jumlah 1808 100%

Sumber : Data Hasil Sensus (KPM) Desa Kanjilo 2015

Berdasarkan tabulasi data tersebut teridentifikasi di Desa Kanjilo Jumlah

Penduduk yang mempunyai mata pencaharian 25,54 % dari jumlah penduduk

secara keseluruhan.

Pekerjaan masyarakat Desa Kanjilo sebagian besar adalah buru harian

32% dan wiraswasta 19 % seperti petani pemilik 10% dari total jumlah

penduduk,dengan demikian dari data tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar

masyarakat di Desa Kanjilo memiliki pekerjaan yang cukup rendah, masyarakat

kurang mendapatkan peluang kerja yang lebih baik, hal ini disebabkan karena

Page 51: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

51

rendahnya tingkat pendidikan masyarakat, terlihat dari hasil sensus yang di

laksanakan oleh KPM.

4.3 Kondisi Pertanian

Desa Kanjilo merupakan desa yang sangat subur yang dapat ditanami

berbagai macam tanaman baik tanaman pangan maupuan tanaman hortikultura

serta tanaman jangka panjang lainya. Desa Kanjilo memiliki areal persawahan

yang cukup luas dan subur dan merupakan penghasilan pokok petani, areal

persawahan ditanami padi 2 kali setahun dan sebagian areal pada musim kemarau

ditanami 1 kali palawija namun bukan hanya tanaman pangan saja yang

dibudidayakan tetapi sebagian lagi membudidayakan tanaman perkebunan seperti

sayur-sayuran dan buah-buahan ( tanaman hortikultura) yang merupakan tanaman

selingan untuk menambah penghasislan keluarga.

Keadaan pertanian di Desa Kanjilo menyangkut tentang pola penggunaan

lahan terdiri dari kebung/ladang, pekarangan, sawah, hutan dan lain-lainya,

keadaan pertanian itu ditunjang juga dengan adanya kepeduliaan masyarakat

terhadap pengolahan pertanian didaerah tersebut, hal ini sangat berpengaruh

terhadap kemajuan suatu daerah.

Kecamatan Barombong berbatasan langsung dengan kabupaten Takalar

dan kota Makassar. merupakan tempat strategis pembangunan perumahan dan

peredaran hasil bumi di Kecamatan Barombong.

Page 52: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

52

Desa Kanjilo secara umum kondisi lahanya gembur dan subur semua jenis

tanaman bisa tumbuh baik berupa tanaman padi, palawija, maupun tanaman

jangka panjang, aspek sumber daya alam di Desa Kanjilo yaitu :

1. Adanya sungai yang membagi dua Desa Kanjilo yang dimanfaatkan airnya

untuk bercocok tanaman sayuran.

2. Ada air irigasi tanah yang tersebar disetiap dusun dan dapat mengisi areal

persawahan tetapi masi kurang maksimal.

3. Sebagian areal persawahan dijadikan areal perumahan sehingga lahan

pertanian menyempit yang mengakibatkan produksi pertanian menurun.

4. Pekarangan warga sebagian besar masih luas, yang dimanfaatkan untuk

tanaman sayuran.

4.4 Sarana Dan Prasarana

1. Sarana jalanan dan transportasi

Sarana jalanan, di Desa Kanjilo sarana jalanan teridentifikasi dengan

empat jenis jalan yaitu jalan paving, jalan aspal, jalan tanah, dan jalan perkerasan

yang tersebar diseluruh wilayah Desa Kanjilo. terlihat bahwa sarana transportasi

jalan masih perlu ditingkatkan terutama pada jalan yang sering dilalui pada

pengangkutan hasil panen dan jalan poros lingkungan.

Sarana angkutan, sarana angkutan yang umum tersedia di Desa Kanjilo

beraneka macam yaitu, mobil mikrolet, motor (ojek), becak motor dan becak.

selain sarana angkutan umum sebagian masyarakat sudah memiliki sarana

Page 53: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

53

angkutan sendiri seperti motor, mobil dan sepeda yang dijadikan transportasi

sendiri.

2. Sarana pengairan

Pertanian merupakan sektor yang sangat mendukung perekonomian

masyarakat, terlihat dari areal persawahan yang masih mendominasi secara

keseluruhan lahan yang ada di Desa Kanjilo yang walaupun sebagian dari areal

tersebut sudah menjadi areal perumahan.namun masih banyak masyarakat yang

menggarap sawah, namun mereka hanya sebatas menggarap bukan sebagai

pemilik sawah tersebut.

Secara keseluruhan Desa kanjilo mempunyai sarana pengairan (irigasi),

yang terdiri dari irigasi tehnis dan irigasi tanah. irigasi tersebut mengairi semua

areal persawahan yang ada di Desa Kanjilo.

3. Sarana pendidikan

Di desa kanjilo terdapat 6 gedung sekolah yang terdiri dari 1 SMP di

Dusun Bontomanai, 2 sekolah SD di Dusun Bontomanai dan Tangalla’ dan 3

sekolah TK di Dusun Bonto manai’, Tangalla’ dan Bilaji. Sekolah tersebut

merupakan sarana pendidikan yang ada di Desa kanjilo digunakan oleh warga

setempat maupun warga dari luar Desa ataupun dari luar Kecamatan.

4. Sarana kesehatan

Sarana kesehatan merupakan salah satu sarana yang sangat penting dalam

masyarakat karena menyangkut kesehatan semua warga, kebersihan hidup dan

perilaku hidup sehat dan bersih. Puskesmas yang ada di Desa Kanjilo merupakan

Page 54: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

54

salah satu fasilitas kesehatan terbesar yang ada di Kecamatan Barombong dan

merupakan sarana utama masyarakat untuk memeriksakan kesehatanya, yang

terletak tidak jauh dari kantor Camat dan kantor Desa yang merupakan jalan poros

yang dilalui kendaraan umum sehinggah mudah terjangkau oleh masyarakat.

5. Sarana layanan publik

Desa Kanjilo merupakan Desa yang terletak di Kota Kecamatan sehingga

banyak kantor-kantor layanan publik yaitu kantor Camat, kantor keramil, kantor

polsek, yang jarak satu dengan yanga lainya berjarak 100 s/d 500 m, dari kantor

Desa Kanjilo, sehingga masyarakat Desa Kanjilo mudah untuk mengakses tempat

pelayanan publik tersebut dengan mudah.

6. Sarana perumahan dan pemukiman

Perumahan penduduk di Desa Kanjilo dibangun pada jalur-jalur jalan

poros desa dan sebagian lainya dibangun di sekitar beberapa lorong jalan, jarak

rumah penduduk dengan rumaha yang satu dengan yang lainya saling berdekatan.

Kondisi pemikiman warga cukup padat apalagi sekarang sedang marak-maraknya

banyak lokasi yang sudah dibanguni perumahan yang bukan milik warga

setempat.

7. Sarana peribadatan dan keagamaan

Di Desa Kanjilo mayoritas penduduknya beragama islam, terlihat dari

banyaknya peribadatan dan keagamaan yang ada di Desa. Seperti mesjid dan

tempat-tempat pengajian (TK-TPA).

Page 55: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

55

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden

Identitas petani responden menggambarkan suatu kondisi atau keadaan

serta status dari petani tersebut. Identitas petani responden tersebut yang diuraikan

dalam pembahasan berikut dapat memberikan informasi dari berbagai aspek

keadaan petani yang diduga memiliki hubungan karakteristik petani dengan

kemampuan petani dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa. Informasi-informasi mengenai identitas petani responden

sangat penting untuk diketahui. Berbagai aspek karakteristik dapat dilihat dari

segi umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga dan pengalaman dalam

pemanfaatan lahan pekarangan.

5.1.1 Tingkat Umur Responden

Umur sangat berpengaruh terhadap kegiatan usahatani, terutama dalam

kemampuan fisik dan pola fikir. Umumnya Ibu rumah tangga (penduduk) yang

berusia lebih muda cenderung lebih berani mengambil resiko jika dibandingkan

dengan petani (penduduk) berusia tua. Tingkat umur merupakan salah satu faktor

yang menentukan bagi penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan. Umur

sangat mempengaruhi kemampuan fisik dan cara berfikir sehingga mempengaruhi

dalam pengambilan keputusan dan daya serap informasi pengetahuan dan

penyuluhan.

Page 56: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

56

Menurut Patong dan Soeharjo dalam skripsi Hasmiah (2010), umur

memiliki pengaruh bagi kemampuan fisik seseorang dalam mengelola usaha

taninya, usia produktif seseorang berada pada kisaran 15-54. Petani (penduduk)

yang muda relatif lebih mudah menerima dan melaksanakan petujuk-petunjuk

penyuluhan pertanian dibanding dengan umur yang lebih tua hal tersebut

dimungkinkan karena biasanya umur-umur yang lebih muda lebih mengadopsi

sesuatu yang baru. Selain itu juga mempunyai pengaruh terhadap kemampuan

bekerja.

Berdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh menunjukkan bahwa

umur responden, mulai 20 sampai 75 tahun penduduk yang memanfaatkan lahan

pekarangan, komposisi umur penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan

dapat dilihat pada tabel 5.

Tabel 5. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Umur di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

No Usia(tahun) Jumlah(orang) Persentase (%)1 20-30 5 16,662 31-40 11 36,663 41-60 10 33,344 61-75 4 13,34

Jumlah 30 100Sumber : Data Primer Yang Telah Diolah 2016

Tabel 5, menunjukkan bahwa jumlah penduduk yang memanfaatkan lahan

pekarangan, dengan jumlah responden terbanyak berada pada umur 31-40 tahun k

yang berjumlah 11 orang dengan persentase 36,66%. Melihat hal tersebut sangat

bagus karena umur yang masih sangat produktif mampu menyerap informasi

untuk sampai pada titik produktifitas yang memadai atau cukup, sedangkan

Page 57: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

57

jumlah paling sedikit berada pada umur 61-75 tahun berjumlah 4 orang atau

13,34%. Maka dengan ini menunjukkan bahwa umur petani secara responden

sangat ditentukan pada kelompok umur 31- 40 ke atas. Sehingga umur merupakan

satu titik tolak ukur menyerap dan bertindak secara cepat dan produktif. Petani

yang berumur produktif pada umunya mempunyai kemampuan fisik dan

kemampuan kerja yang lebih besar sehingga lebih muda dalam menerima inovasi

baru (Patong dan Soeharjono,2010). Dengan demikian bahwa kelompok umur

petani responden yang ada di Desa Kanjilo Kecamatan Baromnong Kabupaten

Gowa dalam usia produktif.

5.1.2 Tingkat Pendidikan Responden

Tingkat pendidikan responden juga sangat mempengaruhi pola pengolahan

usaha tani. Pendidikan dapat mempengaruhi kemampuan pola pikir petani dalam

pengembangan usahanya terutama dalam menyerap dan mengaplikasikan strategi

baru dalam rangka pencapaian tingkat produksi yang optimal. Semakin tinggi

tingkat pengetahuan responden terhadap pemanfaatan lahan pekarangan, maka

tabulasi data tingkat pendidikan dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Sebaran Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Tingkat pendidikan Jumlah(orang) Persentase (%)1 Sekolah Dasar 8 26,672 SLTP 8 26,673 SLTA 12 404 Sarjana 2 6,66

Jumlah 30 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo,2016

Page 58: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

58

Tabel 6, terlihat bahwa tingkat pendidikan responden di Desa Kanjilo

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, cukup tinggi. ini menunjukkan bahwa

dilihat dari tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah sekolah

menengah atas/SLTA sebanyak 12 orang (40%),dan yang paling rendah adalah

Sarjana sebanyak 2 orang (6,66%). Jumlah responden berdasarkan tingkat

pendidikan adalah responden rata-rata memiliki kemampuan ekonomi yang

lemah/kurang mampu sehingga tidak dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang

yang lebih tinggi.

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga Responden

Tanggungan keluarga merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi

keputusan petani dalam melakukan kegiatan usaha taninya. Semakin banyak

anggota keluarga yang yang ditanggung, maka semakin besar pula tuntutan untuk

memenuhi kebutuhan keluarga. Disisi lain semakin banyak tanggungan

keluarga,akan membantu meringankan kegiatan usaha tani yang dilakukan, karena

sebagian besar petani masih menggunakan tenaga keluarga.

Hasil analisis data menunjukkan petani responden memiliki jumlah

tanggungan keluarga terdistribusi ke dalam beberapa kelas dari jumlah

tanggungan keluarga. Adapun klasifikasi jumlah keluarga yang ditanggung oleh

responden di Desa Kanjilo dapat dilihat pada Tabel 7.

Page 59: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

59

Tabel 7. Sebaran Responden Berdaskan Tanggungan Keluarga di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Jumlah TanggunganKeluarga (orang)

Jumlah(orang) Persentase (%)

1 1-2 5 16,672 3-4 10 33,333 5-6 12 404 >7 3 10

Jumlah 30 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 7, menunjukkan bahwa responden memiliki tanggungan keluarga

terbanyak yaitu 5-6 sebanyak 12 responden atau (40%) dan jumlah responden

yang memiliki tanggungan keluarga lebih sedikit antara 7-9 orang sebanyak 3

responden (10%)

5.1.4 Pengalaman Berusahatani Lahan Pekarangan

Pengalaman berusaha tani dapat diartikan sebagai suatu yang pernah

dijalani, dirasakan, ditanggung, oleh petani dalam menjalankan kegiatan usahatani

dengan mengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan

usahatani, yaitu memperoleh pendapatan bagi kebutuhan hidup petani dan

keluarganya.

Pengalaman berusaha tani dapat menunjukkan keberhasilan seseorang

dalam mengola lahan pekarangan. Sebab dapat menjadi pedoman pada masa yang

akan datang. Mereka yang masi berusia muda relatif belum berpengalaman,

sehingga untuk mengimbangi kekuranganya dia perlu dinamis sebaliknya mereka

yang sudah berusia tua banyak berpengalaman dalam berusaha sehingga sangat

berhati-hati dalam bertindak.

Page 60: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

60

Pengalaman berusaha bagi responden dalam penelitian ini adalah

pengalaman mereka dalam memanfaatkan lahan pekarangan sebagai suatu

kebutuhan keluarga dan mendatangkan keuntungan secara finansial. Untuk

mengetahui pengalaman berusaha tani responden dalam memanfaatkan lahan

pekarangan, dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8. Sebaran Responden Berdasarkan Pengalaman Dalam MemanfaatanLahan Pekarangan di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong KabupatenGowa

No Pengalamanberusaha(tahun)

Jumlah(orang) Persentase(%)

1 1-3 13 43,42 4-5 11 36,63 6-7 3 104 8-10 3 10

Jumlah 30 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo,2016

Tabel 8, menunjukkan bahwa pengalaman responden dalam

memanfaatkan lahan pekarangan 1-3 tahun sebanyak 13 orang (43,4%),

pengalaman 4-5 tahun sebanyak 11 orang (36,6%), pengalaman 6-7 tahun

sebanyak 3 orang (10%), pengalaman 8-10 tahun sebanyak 3 orang (10%),dengan

demikian pengalaman mengelolah lahan pekarangan dapat menunjukkan

keberhasilan dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhaan

kebutuhan keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa,

karena didukung oleh keterampilan dalam proses pemanfaatan lahan pekarangan

yang kurang lebih telah dilakukan selama 5-10 tahun.

Page 61: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

61

5.1.5 Luas Lahan Pekarangan

Luas lahan pekarangan akan mempengaruhi efisien atau tidaknya suatu

usaha tani, karena erat hubunganya biaya yang dikeluarkan dan produksi yang

dihasilkan, semakin luas lahan, semakin besar biaya produksi yang dikeluarkan.

Adapun luas lahan dalam pemanfaatan lahan pekarangan yang dimiliki oleh

responden berkisar antara 0,1-0,4 ha yang secara rinci jumlah dan persentasenya

dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Sebaran Responden Berdasarkan Luas Lahan Pekarangan di DesaKanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Luas lahan (are) Jumlah (orang) Persentase (%)1 0,01 7 23,332 0,02 13 43,333 0,03 5 16,674 0,04 5 16,67

Jumlah 30 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 9, menunjukkan bahwa luas lahan pekarangan responden terbanyak

adalah luas areal 0,02 are sebanyak 13 orang (43,33%) dan luas lahan terendah

adalah luas areal 0,04 are sebanyak 5 orang (16,67%). Potensi lahan yang luas

jauh lebih menguntungkan karena banyaknya jumlah dan jenis tanaman yang

dapat diusahakan sehingga berdampak pada ketinggian hasil produksi, hasil

penelitian menunjukkan bahwa luas lahan responden umumnya dikelolah bersama

keluarga yang mengusahakan lahan pekarangan cukup besar.

Page 62: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

62

5.2 Usaha Tani Lahan Pekarangan Di Desa Kanjilo Kecamatan BarombongKabupaten Gowa

Pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa. Ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekaranganya tanpa

menggunakan teknologi mesin, alat yang digunakan seadanya seperti cangkul,

parang. Persiapan media dilakukan dengan membersihkan lahan dari gulma,

pengolahan tanah, penanam, pemupukan, dan pemeliharaan.

Teknik pengairan untuk menyirami jenis tanaman yaitu dari sumber,

sumur, irigasi, dan air hujan, pemeliharaanya cukup mudah karena tiap hari ibu

rumah tangga bisa melihat keadaan tanamanya sehingga jarang dijumpai tanaman

yang rusak, hanya membersihkan gulma dan memperhatikan hama, ternak yang

sewaktu-waktu dapat merusak tanaman, maka setiap tanaman yang dibudidayakan

dipagar dengan pagar dari bambu, dan menggunakan jaring untuk mengelilingi

tanaman yang dibudidayakan.

Berdasarkan lampiran 4. Menunjukkan bahwa Ibu rumah tangga

memanfaatkan lahan pekaranganya dengan menanami berbagai jenis tanaman

sayuran, jenis tanaman paling banyak dibudidayakan adalah jenis sayuran terong

dengan jumlah yang membudidayakan sebanyak 7 orang, jenis sayuran ini

banyak disukai penduduk, selain modal yang sedikit, cara pemeliharaanya yang

mudah yang mengandalkan air hujan dan termasuk jenis sayuran jangka panjang,

dapat bertahan lama untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan dapat dipanen

selama dua kali seminggu, memberikan keuntungan secara ekonomis, sayur

terong semakin dipelihara dengan baik dan dipupuk secara rutin maka berproduksi

terus menerus meskipun usianya sudah lama.

Page 63: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

63

Jenis tanaman yang paling sedikit dibudidayakan dilahan pekarangan yaitu

jenis pare belut, tomat, klorofil, kacang panjang, lidah buaya. Jenis tanaman

sayuran pare belut yang membudidayakanya hanya sedikit karena penduduk

menganggap bahwa jenis sayuran ini dalam persiapan penanaman dan

pemeliharaan yang susah, dan keuntungan yang didapatkan setelah panen hanya

sedikit, dan termasuk jenis sayuran yang kurang banyak digemari oleh sebagian

masyarakat dan pemeliharanya juga cukup susah.

Jenis tanaman tomat kurang dibudidayakan di Desa Kanjilo karena

penduduk menganggap bahwa persedian media penananman cukup susah dan

modal yang banyak, sementara jenis tanaman tomat tidak bisa bertahan didaerah

panas, dan akan mengakibatkan keuntungan yang dihasilkan tidak sesuai

keinginana ibu rumah tangga.

Jenis sayuran kacang panjang yang membudidayakan di Desa Kanjilo

hanya sedikit karena penduduk menganggap bahwa jenis sayuran ini persiapan

menanam dan pemeliharaanya cukup susah, dan keuntungan yang didapatkan

apabila dibudidayakan dilahan pekarangan hanya sedikit, paling cocok

membudidayakan jenis sayuran kacang panjang di sawah.

Jenis tanaman klorofil dan lidah buaya sedikit dibudidayakan karena

penduduk menganggap jenis tanaman ini hanya untuk kebutuhan keluarga dan

hanya dijadikan sebagai tanaman hiasan, dan penduduk membudidayakanya

hanya dengan jumlah sedikit. Jenis tanaman yang dibudidayakan di lahan

pekarangan untuk kebutuhan keluarga dan untuk ekonomis dapat dilihat pada

Tabel 10.

Page 64: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

64

Tabel 10. Sebaran Responden Berdasarkam Hasil Panen Jenis Tanaman UntukKebutuhan Rumah Tangga dan Untuk EkonomisNama Untuk Rumah Tangga Untuk Ekonomis

Syamsinar Saenab Marlina Hasnah Reski dian Hasniah Masnah Maria Herlina Mirnawati Nur siah Ernawati Nur eni Ti'no' Hawani Sardina Hamdana Kasmawati Haliah Halija Sarianong Marlina Hayati Rosita Kanang Saharia Bulang Muliati Mina Ati Jumlah 24 11

Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 10. Menunjukkan bahwa responden yang memanfaatkan lahan

pekarangan untuk kebutuhan keluarga dan untuk ekonomis. Penduduk yang

memanfaatkan lahan pekaranganya yang mendapatkan keuntungan secara

ekonomis yaitu, responden Syamsinar memanfaatkan lahan pekarnganya dengan

jenis tanaman kemangi, luas lahan pekaranganya 1 are, modal yang dibutuhkan

untuk memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman kemangi yaitu

sebanyak Rp. 50.000. Pemeliharaan dan penyiramanya dilakukan dengan cara

Page 65: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

65

yang mudah karena hanya memakai pengairan dari irigasi dan tadah hujan,

dipanen dengan cara bertahap tergantung dari jumlah banyaknya daun

kemanginya, dipasarkan dengan cara, pedagang pengumpul sayur yang secara

langsung mendatangi rumah mereka, dan dijual secara bertahap teknik

penjualanya dengan cara kemangi yang sudah dipanen diikat lalu dipasarkan

dengan harga Rp. 1000 perikat, hanya bisa dipanen sekali seminggu bahkan dua

kali sebulan, sekali panen dapat menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 50.000,

dan kadang keuntungan yang didapatkan tidak menentu tergantung dari daun

kemanginya.

Responden Saenab memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

pare, luas lahan pekaranganya 3 are, modal yang dipakai dalam pemanfaatkan

lahan pekarangan dengan jenis tanaman pare, modal yaitu Rp.70.000.

Pemeliharaan dan persiapan alat dalam tanaman ini cukup susah karena harus

mempersiapkan tempat merambat pada tanaman pare, teknik pengairanya

menggunakan media sumur, air hujan, dipanen dengan cara bertahap sesuai

dengan jumlah buah yang dihasilkan, pemiliknya secara langsung menjual di

Pasar Panciro, dengan harga jual sebesar Rp.1000 perbuah keuntungan yang

didapatkan sekali panen sebesar Rp. 100.000. Tetapi kadang saat panen bisa

menurun dan bahkan bisa meningkat, jenis sayuran ini paling banyak dipanen

sampai 5 kali, setelah itu hasil panenya sudah menurun.

Responden Marlina memanfaatkan lahan pekaranganya dengan tanaman serei

dengan luas lahan pekarangan 4 are, dan modal yang dipakai dalam pemanfaatkan

lahan pekarangan tanaman serei tidak ada, hanya membutuhkan bibit dari tanamn

Page 66: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

66

serei yang sudah ada, alat yang digunakan dalam pemanfaatan tanaman serei ini

hanya membutuhkan cangkul, teknik pengairan pun sangat mudah karena tanaman

serei hanya mengandalkan air tadah hujan dan sekali-kali disiram dari sumber air

sumur, panenya bisa bertahap atau secara langsung dan sekaligus, lalu dijual oleh

pemiliknya secara langsung di Pasar Panciro. Cara pemasaranya dijual di Pasar

Panciro dengan cara 5 batang perikat dengan harga Rp. 2000, keuntungan yang

didapatkan sekali panen sebesar Rp.100.000.

Responden Hasnah memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

kangkung dengan luas areal pekaranganya sebesar 4 are, dengan modal yang

dipakai dalam pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung

yaitu Rp.100.000, alat yang digunakan cukup mudah didapatkan, hanya

menggunakan cangkul untuk menggemburkan media tanaman kangkung, teknik

pengairan mengandalkan air tadah hujan, dan air irigasi yang ada didepan

rumahnya. Proses panen pada tanaman kangkung dipanen secara sekaligus, paling

lama pemeliharaan selama 20 hari sudah bisa dipanen, cara pemasaranya yaitu

kangkung diikat sesuai harga lalu dipasarkan yaitu Rp.1000 dengan cara pedagang

pengumpul yang membeli secara langsung kepemilik tanamannya lalu dipasarkan

kepasar terdekat, keuntungan yang didapatkan sekali panen bisa mendapatkan

keuntungan sebesar Rp.200.000.

Responden Nursiah memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

ubi kayu, modal yang digunakan dalam pemanfaatan lahan pekarangan dengan

jenis tanaman ubi kayu tidak ada, karena dalam menanam ubi kayu hanya

membutuhkan batang ubi kayu yang sudah dipanen lalu ditanam kembali, hanya

Page 67: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

67

menggunakan alat seperti cangkul dan parang, teknik pengairan hanya

mengandalkan air tadah hujan, panenya dilakukan dengan cara bersamaan dengan

cara sekali saja, cara penjualanya yaitu dijual perkarung dengan harga Rp.100.000

lalu dipasarkan secara langsung di Pasar terdekat. Keuntungan yang didapatkan

sekali panen sebesar Rp.200.000.

Responden Nur eni memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

serei dengan luas lahan pekaranganya 2 are, dan modal yang dipakai tidak ada

karena jenis tanaman serei bibit yang digunakan hanya menggunakan tanaman

serei yang sudah ada, alat yang digunakan seperti cangkul, teknik pengairan hanya

menggunakan air tadah hujan panen digunakan dengan cara bertahap, lalu

dipasarkan di Pasar tedekat. Keuntungan yang didapatkan sekali panen sebesar

Rp.150.000.

Responden Ti’no memanfaatkan lahan pekarangan dengan jenis tanaman ubi

kayu dan terong, luas areal pekaranganya 4 are, modal yang dipakai dalam

pemanfaatan lahan pekarangamn dengan jenis tanaman ini sebanyak Rp. 30.000,

alat yang digunakan seperti cangkul, parang, teknik pengairan yang digunakan

mengandalkan air dari sumur, dan air tadah hujan, panen dilakukan secara

bertahap pemasaran dilakukan dengan cara hanya dijual didepan rumah.

Keuntungan yang didapatkan dalam sekali panen sebanyak Rp. 50.000.

Responden Kasmawati memanfaatkan lahan pekaranganya dengan cara

menanami tanaman pare belut, dengan luas lahan yaitu 4 are, modal yang dipakai

sebanyak Rp. 50.000, alat yang dipakai dalam memanfaatkan lahan pekarangan

dengan jenis tanaman ini yaitu cangkul, parang , bambut sebagai alat untuk

Page 68: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

68

merambat pada tanaman pare belut ini teknik pengairan hanya mengandalkan air

tadah hujan dan dipelihara dengan cara yang mudah, dan saat panen dilakukan

secara bertahap sesuai pare yang sudah besar dan siap panen, dipasarkan dengan

cara pedagang pengumpul yang datang untuk membeli lalu dipasarkan di Pasar,

keuntungan sekali panen bisa mendapatkan Rp. 100.000 dengan dipanen sekali

seminggu.

Responden Halija memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

serei dengan luas lahan pekarangan 2 are, dan modal yang dipakai dalam

memanfaatkan lahan pekarangan berjumlah tidak ada karena bibit yang digunakan

hanya membutuhkan bibit tanaman yang sudah ada, alat yang digunakan dalam

pemanfaatan lahan pekarangan tanaman serei yaitu cangkul, dan teknik pengairan

bergantung pada air tadah hujan, air sumur, dipanen sekaligus dan bisa pula

dipanen secara bertahap dipasarkan dengan cara pedagang pengumpul datang

kerumah penduduk untuk membeli lalu dipasarkan di Pasar Panciro. Sekali panen

keuntungan yang didapatkan sebesar Rp. 100.000 bahkan bisa lebih.

Responden Hayati memanfaatkan lahan pekarangan dengan jenis tanaman

kankung dengan luas lahan 2 are dengan menggunakan modal sebanyak

Rp.50.000, alat yang digunakan dalam pemanfaatan lahan pekarangan jenis

tanaman kankung alat yang digunakan seperti cangkul, teknik pengairan yang

digunakan yaitu air dari sumur dan irigasi yang ada didepan rumah penduduk

dipanen dengan cara sekaligus dengan lama waktu pemeliharaan paling lama 20

hari, lalu dipasarkan dengan cara, pedagang pengumpul yang datang membeli lalu

Page 69: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

69

responden pasarakan di Pasar setempat keuntungan Rp. 50.000, tergantung dari

luas lahan, karena tanaman kangkung termasuk jenis tanaman yang murah.

Responden Kanang memanfaatkan lahan pekaranganya dengan jenis tanaman

serei dan kemangi luas areal lahan pekarangan 2 are dengan menggunakan modal

Rp. 30.000, karena tanaman serei hanya membutuhkan bibit dari tanaman serei

yang sudah ada, sementara bibit kemangi bisa dibeli ditoko tani terdekat, teknik

pengairan mengandalkan air tadah hujan dan dipanen secara sekaligus lalu

dipasarkan dengan cara dijual di Pasar terdekat. Keuntungan yang didapatka

sekali panen sebanyak Rp. 70.000. Jumlah persentase hasil penerimaan yang

didapatkan sekali panen dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11. Sebaran Responden Berdasarkan Penerimaan Keuntungan Hasil PanenPemanfaatan Lahan Pekarangan di Desa Kanjilo KecamatanBarombong

No Penerimaan (Rp) Jumlah (Orang) Persentase (%)1 50.000-100.000 8 72,82 101.000-150.000 1 9,23 151.000-200.000 2 18,18

Jumlah 11 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Berdasarkan Tabel 11. Menunjukkan bahwa hasil penerimaan Ibu rumah

tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan, penerimaan terbanyak yaitu

Rp.50.00-100.000 dengan jumlah 8 orang ( 72,8%). Penerimaan Rp. 151.000-

200.000 dengan jumlah 2 orang (18,18%), dan penerimaan ibu rumah tangga

paling sedikit yaitu Rp.101.00 0- Rp.150.000 dengan jumlah 1 orang ( 9,2%).

Dan dapat dilihat bahwa jumlah ibu rumah tangga yang memenfaatkan lahan

pekarangan yang mendapat keuntungan ekonomis sebanyak 11 orang.

Pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga di

Page 70: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

70

Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa Yang telah dimanfaatkan

oleh Ibu rumah tangga, dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan dapat

menghasilkan keuntungan secara ekonomis.

Menurut Peny DH dan Benneth Ginting, 2000. Pekarangan bukan hanya

untuk menciptakan keindahan dan kesejukan saja, tetapi lebih dari pada itu adalah

guna meningkatkan perekonomian keluarga masing-masing. Jenis tanaman yang

bisa ditanam di pekarangan rumah masing-masing adalah jenis sayuran, buah-

buahan, obat-obatan, tanaman hias dan lain sebagainya yang kesemuanya itu

dapat menunjang kebutuhan sehari-hari dan selebihnya bisa dijual. Pemanfaatan

pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman,

sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang beranekaragam secara

terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.

Usaha di pekarangan jika dikelola secara intensif sesuai dengan potensi

pekarangan, disamping dapat memenuhi kebutuhan konsumsi rumah tangga, juga

dapat memberikan sumbangan pendapatan bagi keluarga secara ekonomis. secara

umum pekarangan dapat memberikan sumbangan pendapatan antara 7% sampai

dengan 45%.

5.3 Hasil Analisis Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai UpayaPemenuhan Kebutuhan Keluarga

Berikut data yang telah diidentifikasi pendapat responden berdasarkan

hasil wawancara dari ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan,

sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga dapat dilihat pada Tabel 12.

Page 71: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

71

Tabel 12. Sebaran Responden Terhadap Pemanfaatan Lahan Pekarangan di DesaKanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

NO Pernyataan/Indikator JumlahRespondenSesuai Netral Tidak

sesuai3 2 1

1

Adanya dukungan kebijakanpemerintah dalam hal pemberian bibittanaman sehingga penduduk inginmemanfaatkan lahan pekarangan

- - 30 30

2Adanya lahan pekarangan yang bisadi manfaatkan untuk kebutuhankeluarga

27 3 - 30

3

Lahan pekarangan dapatmendatangkan keuntungan dalamperekonomian penduduk apabila ditanami berbagai jenis tanaman sepertisayuran,togah,dan rempah

15 7 8 30

4Tersedianya media tanam dan bahantanam yang mudah di dapatkanseperti lahan,bibit,air

27 2 1 30

5

Teknik yang di gunakan sangatmudah dengan penggunanpolibeg,pot,dan media lahanpekarangan secara langsung

23 6 1 30

6Kemauan masyarakat desa kanjilountuk memanfaatkan lahanpekaranganya

27 3 - 30

7

Dengan adanya pemanfaatan lahanpekarangan yang di tanami, dapatmemenuhi kebutuhan keluarga tanparepot lagi kepasar untuk membelikeperluanya

26 3 1 30

8Banyaknya penduduk yangmemanfaatkan lahan pekarangankarena memiliki lahan yang luas

21 5 4 30

9

Penduduk Desa Kanjilo lebihmemilih menggarap lahanpekaranganya di banding membelisayur di pasar

22 7 1 30

10Penduduk desa kanjilo beranggapanlahan pekarangan untuk di garap ataudi manfaatkan

25 5 - 30

Total 213 41 46

Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 12, menunjukkan bahwa hasil perhitungan persentase yang

diperoleh berdasarkan analisis scoring, menunjukkan bahwa dari 10 pertanyaan ke

Page 72: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

72

responden jawaban yang paling banyak dihasilkan yaitu, jawaban sesuai dengan

jumlah 213, jawaban tidak sesuai dengan jumlah 46, sedangkan jawaban paling

rendah yaitu, jawaban netral, dengan jumlah 41.

Berikut data yang telah diidentifikasi pendapat responden berdasarkan

hasil wawancara dari ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan,

berdasarkan kritria jawaban sesuai dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13. Sebaran Responden Berdasarkan Jawaban Sesuai di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

No Pertanyaan/Indikator Sesuai %

1Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberianbibit tanaman sehingga penduduk ingin memanfaatkan lahanpekarangan

- 0

2 Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untukkebutuhan keluarga 27 12,67

3Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalamperekonomian penduduk apabila ditanami berbagai jenistanaman seperti sayuran,togah,dan rempah

15 7,05

4 Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkan seperti lahan,bibit,air 27 12,67

5 Teknik yang digunakan sangat mudah dengan penggunanpolibag,pot,dan media lahan pekarangan secara langsung 23 10,79

6 Kemauan masyarakat Desa Kanjilo untuk memanfaatkanlahan pekaranganya 27 12,67

7Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang ditanami, dapat memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagikepasar untuk membeli keperluanya

26 12,21

8 Banyaknya penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangankarena memiliki lahan yang luas 21 9,86

9 Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahanpekaranganya dibanding membeli sayur di pasar 22 10,34

10 Penduduk Desa Kanjilo beranggapan lahan pekarangan untukdigarap atau di manfaatkan 25 11,74

Total 213 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 13. Menunjukkan persepsi berdasarkan jawaban responden yang

dihasilkan dengan kriteria sesuai, dengan pernyataan sebagai berikut:

Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bibit

tanaman sehingga ibu rumah tangga ingin memanfaatkan lahan pekarangan

Page 73: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

73

dengan jumlah jawaban 0 dengan persentase 0%. Ibu rumah tangga yang

menjawab sesuai tidak ada karena pemanfaatan lahan pekarangan yang ada di

Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa penduduk memanfaatkan

lahan pekarangan tanpa adanya dukungan kebijakan dari pemerintah, penduduk

berinisiatif sendiri karena mereka menganggap lahan pekarangan mestinya

dimanfaatkan dengan tanaman sayuran untuk memenuhi kebutuhan keluarga

dalam sehari-hari.

Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan

keluarga dengan jumlah jawaban 27 dengan persentase 12,67%. Penduduk yang

menjawab sesuai menganggap bahwa mereka menggarap/memanfaatkan lahan

pekaranganya karena mayoritas penduduk rata-rata memiliki lahan pekarangan

yang luas yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai macam jenis tanaman, sehingga

dalam pemanfaatan lahan pekarangan dapat tercermin pada rumah tangga,

kelestarian lingkungan dan salah satu solusi terjadinya dampak dari alih fungsi

lahan.

Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalam perekonomian

ibu rumah tangga apabila ditanami berbagai jenis tanaman seperti sayuran, toga,

dan rempah dengan jumlah jawaban 15 dengan persentase 7,05%. Penduduk yang

menjawab sesuai menganggap bahwa dengan adanya pemanfaatan lahan

pekarangan maka dapat mendatangkan keuntungan secara finasial, karena dapat

mengurangi pengeluaran perekonomian penduduk yang mana sebelumnya

mereka membeli sayur dipasar atau pedagang, dengan dilakukanya pemanfaatan

lahan pekarangan maka itu semua membantu mengurangi pengeluaran

Page 74: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

74

perekonomian. Program pemanfaatan lahan pekarangan untuk memperkuat

ketahanan pangan yang difokuskan pada tanaman sehari-hari.

Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkan seperti

lahan, bibit, air dengan jumlah jawaban 27 dengan persentase 12,67%. Ibu rumah

tangga yang menjawab sesuai menganggap bahwa dalam memanfaatkan lahan

pekaranganya tidak terlalu repot dengan lahan, bibit, karena itu semua mudah

didapatkan tampa mengeluarkan modal yang banyak, bahkan dalam

memanfaatkan lahan pekarangan menanam jenis sayuran ada pula yang tampa

mengeluarkan modal karena bibit yang mudah didapatkan, seperti serei, talas dan

bibit-bibit lainya.

Teknik yang digunakan sangat mudah dengan penggunan polibag, pot, dan

media lahan pekarangan secara langsung dengan jumlah jawaban 23 dengan

persentase 10,79. Ibu rumah tangga yang menjawab sesuai menganggap bahwa

meskipun lahan pekarangan tidak terlalu luas tetapi banyak cara yang bisa

digunakan seperti dengan menggunakan pot, polibag, tetapi kebanyakan penduduk

memanfaatkan lahan pekaranganya dengan media lahan secara langsung.

Kemauan masyarakat Desa Kanjilo untuk memanfaatkan lahan

pekaranganya dengan jumlah jawaban 27 dengan persentase 12,67%. Ibu rumah

tangga yang menjawab sesuai menganggap bahwa mereka memanfaatkan lahan

pekaranganya karena atas dasar kemauan sendiri karena mereka menganggap

lahan pekarangan jika dikelolah dengan baik pekarangan rumah dapat

memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga seperti sumber pangan dan juga

sebagai sumber pendapatan, pemanfaatan lahan pekarangan baik didaerah

Page 75: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

75

pedesaan maupun perkotaan bisa mendukung ketahanan pangan rumah tangga

dengan memberdayakan potensi disekitar lingkungan.

Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang ditanami, dapat

memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasar untuk membeli

keperluanya dengan jumlah jawaban 26 dengan persentase 12,21%. Ibu rumah

tangga yang menjawab sesuai menganggap bahwa dengan memanfaatkan lahan

pekarangan dengan berbagai jenis tanaman sayuran, rempah, toga, maka

kebutuhan keluarga tepenuhi, apa yang di butuhkan sudah ada jadi tidak usa lagi

repot ke pasar dan mengeluarkan uang untuk membeli sayur.

Banyaknya ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan

karena memiliki lahan yang luas dengan jumlah jawaban 21 dengan persentase

9,86%. Penduduk yang menjawab sesuai menganggap sesuai karena penduduk

Desa Kanjilo rata-rata memiliki lahan pekarangan yang luas sehingga kebanyakan

penduduk menggarap lahan pekaranganya dan dijadikan kerjaan sampingan, dan

mayoritas penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan adalah ibu rumah

tangga. Untuk pekarangan yang luas tentu lebih bisa memilih jenis dan model

pengelolaan pekarangannya, namun bagi masyarakat yang pekarangannya sempit

dapat diterapkan sistim TAMBULAPOT (tanaman Buah/bumbu dalam pot). Bila

hal ini dapat kita lakukan dan mengaturnya sesuai dengan penataan eksterior

tentunya pekarangan rumah akan tampak asri dan juga bermanfaat untuk upaya

diversifikasi pangan dan gizi yang secara langsung dapat berkontribusi

mewujudkan ketahanan pangan dan meningkatkan kualitas kesehatan. Pemilihan

komoditi yang akan dikembangkan tentunya harus juga mempertimbangkan

Page 76: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

76

pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi keluarga serta pengembangannya secara

komersial berbasis pekarangan.

Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahan pekaranganya

dibanding membeli sayur dipasar dengan jumlah jawaban 21 dengan persentase

10,34%. Ibu rumah tangga yang menjawab sesuai lebih berinisiatif dan memeliki

kreatifitas yang tinggi untuk menggarap lahan pekaranganya dibanding untuk

membeli sayur di Pasar, karena pengetahuan penduduk Desa Kanjilo

kreatifitasnya akan tanaman, itu sangat tinggi karena kebanyakan penduduk Desa

Kanjilo adalah petani.

Ibu rumah tangga yang ada di Desa Kanjilo beranggapan lahan pekarangan

untuk digarap atau dimanfaatkan dengan jumlah jawaban 22 dengan persentase

11,74%. Penduduk mempunyai kreatifitas yang tinggi sehingga lebih menyukai

menggarap lahan pekaranganya sekalian ditata, jadi sekaligus mempunyai daya

tarik tersendiri bagi orang yang melihatnya.

Menunjukkan bahwa hasil perhitungan persentase yang diperoleh

berdasarkan analisis scoring menunjukkan bahwa dari 10 pertanyaan ke

responden jumlah jawaban sesuai yang dihasilkan sebanyak 213.

Berikut data yang telah diidentifikasi pendapat responden berdasarkan

hasil wawancara dari penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan,

berdasarkan kritria jawaban netral dapat dilihat pada Tabel 14.

Page 77: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

77

Tabel 14. Sebaran Responden Berdasarkan Jawaban Netral di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

No Pernyataan/Indikator Netral %

1Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberianbibit tanaman sehingga penduduk ingin memanfaatkan lahanpekarangan

- 0

2 Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untukkebutuhan keluarga 3 7,32

3Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalamperekonomian penduduk apabila ditanami berbagai jenistanaman seperti sayuran,togah,dan rempah

7 17,06

4 Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudahdidapatkan seperti lahan,bibit,air 2 4,89

5 Teknik yang di gunakan sangat mudah dengan penggunanpolibag,pot,dan media lahan pekarangan secara langsung 6 14,65

6 Kemauan masyarakat desa kanjilo untuk memanfaatkan lahanpekaranganya 3 7,32

7Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang di tanami,dapat memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasaruntuk membeli keperluanya

3 7,32

8 Banyaknya penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangankarena memiliki lahan yang luas 5 12,19

9 Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahanpekaranganya dibanding membeli sayur di pasar 7 17,06

10 Penduduk desa kanjilo beranggapan lahan pekarangan untukdigarap atau di manfaatkan 5 12,19

Total 41 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Tabel 14. Menunjukkan persepsi berdasarkan jawaban responden yang

dihasilkan dengan kriteria netral, dengan pernyataan sebagai berikut:

Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bibit

tanaman sehingga penduduk ingin memanfaatkan lahan pekarangan dengan

jumlah jawaban 0 dengan persentase 0%. Ibu rumah tangga yang menjawab netral

tidak ada karena tidak adanya kebijakan dari pemerintah penduduk memanfaatkan

lahan pekaranganya atas dasar kemauan sendiri.

Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan

keluarga dengan jumlah jawaban 3 dengan persentase 7,32%. Ibu rumah tangga

Page 78: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

78

yang menjawab netral menganggap bahwa meskipun lahan pekarangan itu ada

tetapi tidak dimanfaatkan maka kebutuhan keluarga otomatis tidak terpenuhi.

Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalam perekonomian

ibu rumah tangga apabila ditanami berbagai jenis tanaman seperti sayuran, togah,

dan rempah dengan jumlah jawaban 7 dengan persentase 17,06%. Penduduk yang

menjawab netral menganggap bahwa meskipun lahan pekarangan ditanami

berbagai jenis tanaman seperti sayuran, toga, rempah tetapi ada pula yang tidak

mendatangkan keuntungan dalam perekonomian tetapi hanya terpenuhi

kebutuhanya saja dalam sehari-hari.

Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkan

seperti lahan, bibit, air dengan jumlah jawaban 2 dengan persentase 4,89%. Ibu

rumah tangga yang menjawab netral menganggap bahwa ada jenis bibit tanaman

yang mudah didapatkan tanpa repot untuk membeli tetapi ada pula yang bisa

didapatkan dengan membelinya, dan penduduk mempunyai lahan pekarangan

yang luas tetapi air yang dibutuhkan jauh dan susah untuk dijangkau pada

tanaman.

Teknik yang digunakan sangat mudah dengan penggunan polibag, pot, dan

media lahan pekarangan secara langsung dengan jumlah jawaban 6 dengan

persentase 14,65%. Penduduk yang menjawab netral menganggap bahwa dengan

memanfaatkan lahan pekarangan menggunakan pot, polibag bisa dilakukan tetapi

tidak terlalu bagus karena cuma jenis tanaman kecil saja yg bisa dikembangkan

dan jumlah produksinya berbeda dengan lahan pekarangan secara langsung.

Page 79: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

79

Kemauan masyarakat Desa Kanjilo untuk memanfaatkan lahan

pekaranganya dengan jumlah jawaban 3 dengan persentase 7,32%. Ibu rumah

tangga yang menjawab netral menganggap bahwa karena adanya dasar kemauan

ibu rumah tangga dan ada pula yang secara iseng saja tetapi malah mendapatkan

hasil.

Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang ditanami, dapat

memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasar untuk membeli

keperluanya dengan jumlah jawaban 3 dengan persentase 7,32%. Ibu rumah

tangga yang menjawab netral menganggap bahwa dengan memanfaatkan lahan

pekarangan dengan berbagai jenis tanaman kadang dapat memenuhi kebutuhan

keluarga apabila hasil produksinya baik, tetapi apabila hasil produksinya rusak

maka penduduk masih ke pasar untuk membeli sayur.

Banyaknya ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan

karena memiliki lahan yang luas dengan jumlah jawaban 5 dengan persentase

12,19%. Penduduk yang menjawab netral menganggap bahwa bukan hanya

penduduk yang mempunyai lahan pekarangan yang luas dapat memanfaatkan

lahan pekaranganya, tetapi ibu rumah tangga yang lahannya sempit juga bisa

memanfaatkan lahan pekaranganya.

Ibu rumah tangga yang ada di Desa Kanjilo lebih memilih menggarap

lahan pekaranganya dibanding membeli sayur di Pasar dengan jumlah jawaban 7

dengan persentase 17,06%. Penduduk yang menjawab netral menganggap bahwa

ibu rumah tangga memilih menggarap lahan pekaranganya untuk tidak lagi ke

Pasar membeli sayur bukan suatu alasan bagi mereka.

Page 80: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

80

Ibu rumah tangga yang ada di Desa Kanjilo beranggapan lahan

pekarangan untuk digarap atau dimanfaatkan dengan jumlah jawaban 5 dengan

persentase 12,19%. Ibu rumah tangga yang menjawab netral menganggap bahwa

lahan pekarangan bisa dimanfaatkan dan bisa hanya dinikmati dengan cara

dibiarkan kosong tampa adanya tanaman, meskipun penduduk memanfatkan

lahan pekarangan tetapi jenis tanaman yang dibudidayakan tidak beraneka ragam,

sehingga ibu rumah tangga masih ke Pasar untuk membeli jenis sayuran yang lain.

Menunjukkan bahwa hasil perhitungan persentase yang diperoleh

berdasarkan analisis scoring menunjukkan bahwa dari 10 pertanyaan ke

responden jumlah jawaban netral yang dihasilkan sebanyak 41.

Berikut data yang telah diidentifikasi pendapat responden berdasarkan

hasil wawancara dari penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan, di Desa

Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa berdasarkan kritria jawaban

tidak sesuai dapat dilihat pada Tabel 15.

Page 81: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

81

Tabel 15. Sebaran Responden Berdasarkan Jawaban Tidak Sesuai di DesaKanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

No Pernyataan/Indikator TidakSesuai %

1 Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bibittanaman sehingga penduduk ingin memanfaatkan lahan pekarangan 30 65,22

2 Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhankeluarga - 0

3Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalamperekonomian penduduk apabila ditanami berbagai jenis tanamanseperti sayuran,togah,dan rempah

8 17,39

4 Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkanseperti lahan,bibit,air 1 2,17

5 Teknik yang digunakan sangat mudah dengan penggunan polibag,pot,dan media lahan pekarangan secara langsung 1 2,17

6 Kemauan masyarakat Desa Kanjilo untuk memanfaatkan lahanpekaranganya - 0

7Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang di tanami,dapat memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasar untukmembeli keperluanya

1 2,18

8 Banyaknya penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan karenamemiliki lahan yang luas 4 8,69

9 Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahanpekaranganya dibanding membeli sayur di pasar 1 2,18

10 Penduduk Desa Kanjilo beranggapan lahan pekarangan untukdigarap atau dimanfaatkan - 0

Total 46 100Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016 .

Tabel 15. Menunjukkan persepsi berdasarkan jawaban responden yang

menjawab tidak sesuai, dengan pernyataan sebagai berikut:

Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bibit

tanaman sehingga ibu rumah tangga ingin memanfaatkan lahan pekarangan

dengan jumlah jawaban 30 dengan persentase 65,22%. Ibu rumah tangga

menjawab tidak sesuai karena mereka memanfaatkan lahan pekarangan tampa

adanya dukungan kebijakan dari pemerintah setempat. Ibu rumah tangga

memanfaatan lahan pekarangan atas dasar kemauan sendiri karena mayoritas

warga Desa Kanjilo adalah petani sehingga mereka hobi dalam bidang pertanian.

Page 82: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

82

Adanya lahan pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk kebutuhan

keluarga dengan jumlah jawaban 0 dengan persentase 0%. Responden yang

menjawab tidak sesuai adalah tidak ada, karena ibu rumah tangga rata-rata

mempunyai pekarangan yang bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan

keluarga, dan dapat mendatangkan keuntungan secara finansial

Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalam perekonomian

ibu rumah tangga apabila ditanami berbagai jenis tanaman seperti sayuran, togah,

dan rempah dengan jumlah jawaban 8 dengan persentase 17,39%. Penduduk yang

menjawab tidak sesuai karena pernyataan mereka meskipun mereka menanam

sayuran, tetapi mereka tidak menjualnya hanya untuk kebutuhan sehari-hari,

sehingga pemanfaatan lahan pekarangan tidak mendatangkan keuntungan secara

finansial bagi mereka.

Tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkan seperti

lahan, bibit, air, dengan jumlah jawaban 1 dengan persentase 2,17%. Ibu rumah

tangga yang menjawab tidak sesuai beranggapan bahwa dia mempunyai lahan

pekarangan tetapi bibit dan air mereka susah untuk mendapatkanya harus

membeli apa lagi kalau jenis tanaman sayuran, dan sumber air jauh dari lahan

pekaranganya.

Teknik yang digunakan sangat mudah dengan penggunan polibag, pot,

dan media lahan pekarangan secara langsung dengan jumlah jawaban 1 dengan

persentase 2,17%. Penduduk yang menjawab tidak sesuai beranggapan bahwa

apabila memanfaatkan lahan pekarangan dengan menggunakan media polibag dan

pot, mengatakan bahwa tidak cocok karena apabila mereka menanam jenis

Page 83: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

83

tanaman yang ukuranyanya yang tinggi dan besar maka hasil produksi yang

dihasilkan kurang.

Kemauan masyarakat Desa Kanjilo untuk memanfaatkan lahan

pekaranganya dengan jumlah jawaban 0 dengan persentase 0%. Ibu rumah tangga

yang menjawab tidak sesuai jumlahnya tidak ada, karena memang ibu rumah

tangga Desa Kanjilo Kecamatan Barombong memanfaatkan lahan pekaranganya

karena kemauan sendiri, tidak ada paksaan atau arahan dari orang lain.

Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang ditanami, dapat

memenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasar untuk membeli

keperluanya dengan jumlah jawaban 1 dengan persentase 2,18%. Ibu rumah

tangga yang menjawab tidak sesuai menganggap bahwa adanya pemanfaatan

lahan pekarangan belum sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan keluarga apabila

jenis tanaman sayuran yang dia tanam tidak beraneka ragam, dan tentu saja ibu

rumah tangga masi ke Pasar untuk membeli keperluan berupa sayuran.

Banyaknya ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan pekarangan

karena memiliki lahan yang luas dengan jumlah jawaban 4 dengan persentase

8,69%. Ibu rumah tangga yang menjawab tidak sesuai menganggap bahwa bukan

cuma ibu rumah tangga yang mempunyai lahan pekarangan yang luas yang dapat

memanfaatkan lahan pekaranganya tetapi yang lahan sempit dapat juga

memanfaatkan pekaranganya dengan disesuaikan teknik dan cara penggunaan

lahanya dengan menggunakan pot, polibag.

Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahan pekaranganya

dibanding membeli sayur di Pasar dengan jumlah jawaban 1 dengan persentase

Page 84: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

84

2,18%. Penduduk yang menjawab tidak sesuai menganggap bahwa meskipun dia

memanfaatkan lahan pekaranganya dengan menanami jenis tanaman sayuran,

mereka masi membutuhkan jenis sayuran yang lain yang dijual di Pasar karena

apabila menggarap lahan pekarangan membutuhkan waktu lama untuk dapat

menikmatinya, sementara kalau dia membeli ke Pasar hanya membutuhkan waktu

yang tidak lama.

Ibu rumah tangga yang ada di Desa Kanjilo beranggapan lahan pekarangan

untuk digarap atau dimanfaatkan dengan jumlah jawaban 0 dengan persentase

0%. Penduduk yang menjawab tidak sesuai adalah tidak ada, karena penduduk

Desa Kanjilo menganggap bahwa lahan pekarangan memang untuk digarap dan

dimanfaatkan, karena apabila dimanfaatkan maka akan mendatangkan keuntungan

bagi ibu rumah tangga, dan mendatangkan keuntungan secara finansial.

Menunjukkan bahwa hasil perhitungan persentase yang diperoleh

berdasarkan analisis scoring menunjukkan bahwa dari 10 pertanyaan ke

responden jumlah jawaban tidak sesuai yang dihasilkan sebanyak 46.

Berikut data yang telah diidentifikasi berdasarkan Persepsi responden

dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan

keluarga dari hasil jawaban sesuai, netral, dan tidak sesuai, dapat dilihat pada

Tabel 16.

Tabel 16. Alternatif Hasil Jawaban Responden di Desa Kanjilo KecamatanBarombong Kabupaten Gowa

Alternatif Jawaban Jumlah Persentase %SesuaiNetralTidak Sesuai

2134146

7113,6615,34

Total 300 100%Sumber : Data Primer Desa Kanjilo,2016

Page 85: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

85

Tabel 16. Menunjukkan bahwa jawaban terbanyak dari 30 responden dari

kriteria sesuai adalaah sebanyak 213 dengan persentase 71% jawaban dari

kriteria netral dari 30 responden adalah sebanyak 41 dengan persentase 13,66%,

dan jawaban dari 30 responden yang termasuk kriteria tidak sesuai adalah

sebanyak 46 dengan persentase 15,34%. Sehingga menghasilkan jumlah jawaban

sebanyak 300, dari pernyataan kesuluruhan responden.

Berikut data yang telah diidentifikasi berdasarkan hasil akhir analisis

scorinng dalam pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan keluarga dapat dilihat pada Tabel 17 .

Tabel 17. Hasil Akhir Berdasarkan Analisis Scoring Pemanfaatan LahanPekarangan Sebagai Upaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di DesaKanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa

Hasil NilaiKategori 66,7Interval 33,3

Sumber : Data Primer Desa Kanjilo,2016

Tabel 17 menunjukkan bahwa Berdasarkan analisis yang telah dilakukan

diperoleh hasil akhir yang menjelaskan bahwa Pendukuk Desa Kanjilo yang

memanfaatkan lahan pekarangan masuk dalam kategori baik, dengan hasil

kriteria penilain sebesar 66,7 dan jumlah interval sebesar 33,3, hasil penelitian

menunjukkan bahwa penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan termasuk

banyak, karena rata-rata ibu rumah tangga mempunyai lahan yang luas yang bisa

dimanfaatkan untuk menghasilkan:

1.Bahan makanan sebagai tambahan hasil sawah dan tegalnya

2.sayur-sayuran

3.Rempah , bumbu , wangi-wangian dan obat keluarga

Page 86: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

86

Jenis tanaman yang paling banyak dibudidayakan oleh penduduk Desa

Kanjilo adalah tanaman sayuran, seperti: kankung, terong, kemangi, pare, pare

belut, talas, kacang panjang, dan lain-lain. Ibu rumah tangga yang menggarap atau

memanfaatkan lahan pekarangan adalah ibu rumah tangga, dengan adanya

partisipasi dari ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahan pekarangan maka hal

ini mendukung keberhasilan potensi pekarangan yang ada di Desa Kanjilo selain

penduduk bertani dilahan sawahnya dia pula memanfaatkan lahan pekaranganya,

sebagai kerjaan sampingan, sehingga ibu rumah tangga mempunyai dua peranan,

selain berperan sebagai ketahan gisi dia juga berperan sebagai ketahanan pangan.

Teknik ini sangat mudah karena media yang di gunakan mudah didapatkan seperti

bibit, lahan pekarangan dan air.

Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan di Desa Kanjilo

Kecamatan Barombong, ibu rumah tangga dapat memenuhi kebutuhan keluarga,

bahkan dapat mendatangkan keuntungan secara finansial yang mana sebelumnya

dia membeli sayuran dipasar, dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan maka

semua itu terpenuhi, sehingga pengeluaran perekonomian keluarga dapat

berkurang,

Menurut (Hidayat,2013). Menyatakan bahwa manfaat dari pemanfaatan

lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan keluarga untuk

meningkatkan penghasilan, karena jika dikelolah dengan baik pekarangan rumah

dapat memberikan manfaat bagi kehidupan keluarga seperti bahan pangan atau

bahan obat-obatan, menciptakan lingkungan yang nyaman, sehat dan indah,

sangat mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan

Page 87: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

87

lingkungan, karena pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem

yang sangat baik, dan sebagai tempat menyalurkan segala kreatifitas dan

kesenangan ataupun hobi semua anggota keluarga.

Faktor pendukung dari pemanfaatan lahan pekarangan yaitu dengan adanya

partisipasi dari ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahan pekarangan rumah,

untuk menanam guna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, puluhan baahkan

ratusan ibu rumah tangga mulai tertarik untuk memanfaatkan lahan pekaranganya

(Masnum,2013).

Page 88: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

88

VI .KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa, berdasarkan analisis scoring yang digunakan hasil analisis data

yang dihasilkan masuk dalam kategori baik sesuai dengan potensi yang

memanfaatkan lahan pekarangan yang ada di Desa Kanjilo Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa. yaitu sebagai berikut :

a. Penggunaan lahan pekarangan selama ini di Desa Kanjilo Kecamatan

Barombong Kabupaten Gowa. Penggunaan lahan sudah dimanfaatkan sejak

dari dulu, ibu rumah tangga sudah memanfaatkan lahan pekaranganya karena

dianggap merupakan tempat bertani sampingan selain di sawah, sejak dari

dulu penduduk Desa Kanjilo sudah memanfaatkan lahan pekarangan karenan

merupakan hobbi dan kebiasaan bagi mereka.

b. Cara ibu rumah tangga memanfaatkan lahan pekarangan di Desa Kanjilo

Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa, dengan melakukan pemanfaatan

pekarangan dengan menanami berbagai jenis tanaman di lahan pekarangan

seperti sayuran, toga, dan rempah. Caranya dengan menggunakan media

lahan pekarangan secara langsung, pot, dan polibag. Jenis tanaman yang

banyak dibudidayakan seperti:, kemangi, serei, ubi kayu, talas, aneka sayuran,

dan jenis tanaman obat, yang dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari dan

dijual untuk pendapatan keluarga, cara menaman di halaman rumah sangat

Page 89: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

89

bermanfaat untuk mengurangi belanja keluarga, belanja dapur sayuran dapat

dihemat dengan menanam sayuran dihalaman rumah. Tumbuhan dihalaman

rumah selain menghasilkan sayuran dapur dan buah yang bagus juga akan

memperindah halaman. Apabila langkah para Ibu rumah tangga di Desa

Kanjilo yang belum memanfaatkan lahan pekarangan dan melakukan hal

yang sama, maka pangan di Desa Kanjilo akan tersedia cukup. Pemanfaatan

lahan pekarangan semakin meningkat sehingga pengembangan lahan

pekarangan memiliki peluang untuk dipertahankan dan terus di pelihara

dengan penggunaan teknik pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya

pemenuhan kebutuhan keluarga.

6.2. Saran

Berdasarkan hasil kesimpulan pemanfaatan lahan pekarangan sebagai

upaya pemenuhan kebutuhan keluarga, maka disarankan hal-hal sebagai berikut:

a. Dalam upaya pemanfaatan lahan pekarangan sebagai upaya pemenuhan

kebutuhan keluarga, perlu adanya kebijakan dari pemerintah, dan kesadaran

penduduk Desa Kanjilo untuk memanfaatkan dan lebih meningkatkan potensi

lahan pekaranganya, agar program pemanfaatan lahan pekarangan dapat

memperkuat ketahanan pangan dan mendatangkan keuntungan secara

finansial yang lebih banyak.

b. Perlu adanya arahan yang intensif secara teknis dalam mengoptimalkan

penggunaan lahan pekarangan serta kemauan dari penduduk untuk melakukan

pemanfaatan lahan pekarangan sehingga hasil produksi dari pemanfaatan

Page 90: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

90

lahan pekarangan bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga, tetapi

bahkan bisa mendapatkan keuntungan secaara finansial, agar penduduk Desa

Kanjilo lebih tertarik lagi untuk menggarap lahan pekaranganya, dan

dijadikan sebagai tempat untuk menyalurkan segala kreatifitas dan

kesenangan ataupun hobi dalam semua anggota keluarga.

Page 91: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

91

DAFTAR PUSTAKA

Anonim 2013. Badan Ketahanan Pangan Provinsi NTB.http://bkp.ntbprov.go.id/berita-165-pekarangan-sumber-gizi-keluarga.html.akses tanggal 17 Februari 2016

Anonim, 2015. Pemanfaatan Lahan Pekarangan. Artikel. Wartawan : Elfindri -Guru Besar Ekonomi SDM Fakultas Ekonomi Unand Editor : Riyon - 01April 2015 13:37 WIB. tanggal akses 17 Februari 2016.

Anonim. 2014. Pembangunan Pedesaan.wikipedia Indonesia.

Arikunto.2006.Metodologi Pertanian.Yogyakarta.Bina Aksara.

Andhika, 2009. Kebijakan dan program pembangunan Pertanian departemenpertanian. Jakarta.

Diyon, 2015. Strategi pengembangan.jurnal ekstensia volume 111.Februari.

FAO, 2002. Workshop on Tropical Rain Forest and Rehabilitation. FakultasKehutanan UGM. Yogyakarta

Hidayat 2013. Studi karakteristik dan fungsi pekarangan di Desa Pasir EurihKecamatan Taman Sari Kabupaten Bogor. Skripsi IPB. Bogor.

Irwan, 2008. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Menjadi Taman YangProduktif. Uripsantosowordpress.com diakses tanggal 28 Desember 2012.

Keraf, 2010 : “Tanaman Pekarangan dalam Usaha Meningkatkan KetahananRakyat Pedesaan”. Agro – Ekonomi. Maret 1978.

Kristanti. 2012. Optimalisasi Pemanfaatan Pekarangan Menjadi Taman YangProduktif. Uripsantosowordpress.com diakses tanggal 28 Februari 2016.

Masnum, 2013, Partisipasi ibu rumah tangga dalam pemanfaatan lahanpekarangan, Jakarta.

Rahayu, M dan Prawiroatmojo, 2005. Keanekaragaman Tanaman Pekarangan danPemanfaatannya di Desa Lampeapi, Pulau Wawoni, Sulawesi Selatan.Jurnal Teknologi Lingkungan P3TL-BPPT 6 (2) : 360-364.

Rangkuti. 2013. Strategi pengembangan.jakarta Penerbit Swadaya.Jakarta

Soemarno. 2010. Sistem Agroforestri dan Aplikasinya. Graha Ilmu.

Page 92: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

92

Soemarwoto, 1981. Sistem Kebun-Talun : Suatau Sistem Pertanian HutanTradisional. Proseding Seminar Agroforestry dan PengendalianPerladangan. 19-21 November 1981. Jakarta.

Sumarnie, Priyono, Harahap dan Komarudin. 1993. Peningkatan produktivitasPekarangan di desa Gambirmanis, Kecamatan Pracimantoro, KabWonogiri Jawa Tengah. Prosiding Seminar Hasil Litbang SDM 14 Juni1993.

Sumber data primer Desa Kanjilo Kecamatan Barombong Kabupaten Gowa 2011-2015.

Suswono, 2010. Strategi Pengembangan Pemanfaatan lahan Pekarangan,http://Skripsi.2011.blogspot.com/2010/11/Strategipengembangan.lahan.html.

Page 93: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

93

KOESIONER PENELITIAN

PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA

PEMENUHAN KEBUTUHAN KELUARGA DI DESA KANJILO

KECAMATAN BAROMBONG KABUPATEN GOWA

1. Identitas responden :

Nama :

Umur :

Jenis kelamin :

Pendidikan :

Tanggungan keluarga :

Pengalaman usaha tani:

2. Berapa luas lahan pekarangan yang bapak/ibu miliki ?

Jawab :.........................................................................

3. Berapakah modal yang bapak /ibu butuhkan dalam pemanfaatan lahan

pekarangan ?

Jawab :........................................................................

4. Apakah pemanfaatan lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan

secara finansial ?

Jawab :..............................................................................

5. Jenis tanaman apakah yang di budidayakan di lahan pekarangan ?

Jawab:...............................................................................

Page 94: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

94

Berilah tanda (x) pada salah satu jawaban yang anda pilih atau yang paling

sesuai dengan pendapat anda.

Kriteria penelitian:

a. Sesuai : Diberi skor 3

b. Netral : Diberi skor 2

c. Tidak Sesuai : Diberi skor 1

1. Adanya dukungan kebijakan pemerintah dalam hal pemberian bibit tanaman

sehingga penduduk ingin memanfaatkan lahan pekaranganya

a. Sesuai

b. Netral

c. Tidak Sesuai

2.Adanya lahan pekarangan yang bisa di manfaatkan/di garap untuk kebutuhan

keluarga

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

3.Lahan pekarangan dapat mendatangkan keuntungan dalam perekonomian

penduduk apabila di tanami berbagai jenis tanaman seperti sayuran,toga dan

rempah

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

Page 95: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

95

4.tersedianya media tanam dan bahan tanam yang mudah didapatkan seperti

lahan, bibit, air

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

5.Teknik menanam yang digunakan sangat mudah dengan penggunaan pot,

polibeg, dan media lahan pekarangan secara langsung

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

6. Kemauan masyarakat desa kanjilo untuk memanfaatkan lahan pekaranganya

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

7. Dengan adanya pemanfaatan lahan pekarangan yang di tanami, dapatmemenuhi kebutuhan keluarga tanpa repot lagi kepasar untuk membelikeperluanya

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

Page 96: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

96

8.Banyaknya penduduk yang memanfaatkan lahan pekarangan karena memiliki

lahan yang luas

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

9. Penduduk Desa Kanjilo lebih memilih menggarap lahan pekaranganya dibanding membeli sayur di pasar

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

10. Penduduk desa kanjilo beranggapan lahan pekarangan untuk di garap atau dimanfaatkan

a.Sesuai

b.Netral

c.Tidak Sesuai

Page 97: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

97

Penilaian dengan pemberian scoring

No Klasifikasi Kriteria Scor

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Jumlah

Rata-Rata

Page 98: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

98

Lampiran 1. Sebaran Responden Pemanfaatan Lahan Pekarangan Di Desa KanjiloKecamatan Barombong Kabupaten Gowa

No Nama Umur Tingkat Pengalaman Luas Jumlah

Responden Umur PendidikanBerusahatani

(THN)

lahanpekarangan

(Ha) Tanggungan1 Syamsinar 39 Smp 3 0,01 6

2 Saenab 40 Sd 10 0,03 3

3 Marlina 35 Sma 5 0,04 6

4 Hasnah 52 Smp 3 0,04 4

5 Reski dian 24 s1 3 0,01 6

6 Hasniah 58 Sma 4 0,02 4

7 Hasnah 45 Sma 5 0,01 7

8 Maria 47 SD 7 0,02 6

9 Herlina 45 SMA 3 0,01 5

10 Mirnawati 27 S1 6 0,01 2

11 Nur siah 38 SMA 2 0,04 5

12 Ernawati 39 SMA 5 0,02 4

13 Nur eni 35 SMA 2 0,02 2

14 Ti'no' 73 SD 8 0,04 2

15 Hawani 37 SMP 10 0,02 6

16 Sardina 36 SMP 2 0,03 4

17 Hamdana 48 SMA 5 0,02 4

18 Kasmawati 39 SMP 3 0,04 5

19 Haliah 37 SMA 1 0,03 5

20 Halija 73 SD 7 0,02 7

21 Sarianong 65 SD 5 0,02 2

22 Marlina 27 SMA 2 0,02 9

23 Hayati 53 SD 4 0,02 5

24 Rosita 38 SMA 3 0,02 5

25 Kanang 28 SMP 5 0,02 4

26 Saharia 56 SD 1 0,01 4

27 Bulang 29 SMA 1 0,01 2

28 Muliati 42 SMP 5 0,02 4

29 Mina 62 SD 5 0,03 6

30 Ati 44 SMP 4 0,03 4

Jumlah 1311 129 0,67 138Rata-rata 44 4 0,02 5

Page 99: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

99

Lampiran 2. Sebaran Responden Berdasarkan Modal Dan Jenis Tanaman Di DesaKanjilo Kec.Barombong Kab.Gowa

NO Nama Modal (Rp) Jenis Tanaman1 Syamsinar Rp 50.000 Cemangi2 Saenab Rp 70.000 Pare belut3 Marlina Rp -. Serei4 Hasnah Rp 100.000 Kankung5 Reski Dian Sari Rp 50.000 Terong,cabai6 Hasniah Rp 50.000 Ubi kayu,terong7 Masnah Rp 30.000 Tomat,cabai8 Herlina Rp 20.000 Pecah

beling,klorofil9 Mardia Rp - Talas10 Mirnawati Rp 50.000 Terong11 Nur Siah Rp - Ubi kayu12 Ernawati Rp 20.000 Cabai13 Nur Eni Rp - Serei14 Ti’no’ Rp 30.000 Ubi kayu,terong15 Hawani Rp 30.000 Terong16 Sardina Rp 30.000 Kacang panjang17 Hamdana Rp 25.000 Pare18 Kasmawati Rp 50.000 Pare belut19 Haliah Rp - Kumis kucing,

lidah buaya20 Halija Rp - Serei21 Sarianong Rp - Ubi kayu22 Marlina Rp 50.000 Kankung, cabai23 Hayati Rp 50.000 Kankung24 Rosita Rp 30.000 Terong25 Kanang Rp 30.000 Serei dan

cemangi26 Saharia Rp - Kumis kucing27 Bulan Rp - Talas28 Muliyati Rp 30.000 Terong,

kangkung29 Mina Rp 50.000 Pare30 Ati Rp 20.000 Cabai

Page 100: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

100

Keterangan Lampiran 3:

1 . Kangkung 5 . Kemangi 9. Serei 13. Kacang panjang

2 . Terong 6 . Ubi kayu 10 .talas 14. Lidah buaya

3 . Pare 7 . Cabai 11. Klorofil

4 . Pare belut 8 . Tomat 12.Kumis kucing

Page 101: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

101

Lampiran 4. Hasil Pemberian Skor Dari Tiap Responden

NoResponden

Kriteria Scor

1 Sesuai 32 Sesuai 33 Sesuai 34 Sesuai 35 Netral 26 Netral 27 Netral 28 Netral 29 Netral 210 Sesuai 311 Sesuai 312 Netral 213 Netral 214 Sesuai 315 Sesuai 316 Sesuai 317 Sesuai 318 Netral 219 Sesuai 320 Sesuai 321 Netral 222 Sesuai 323 Sesuai 324 Sesuai 325 Netral 226 Netral 227 Netral 228 Sesuai 329 Netral 230 Sesuai 3

Jumlah 77Rata-rata 2,56

Max 3Min 2

88

2

78

Page 102: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

102

Lampiran 5 . Cara Mengolah Data Berdasarkan Analisis Scoring

Rumus analisis scoring, berdasarkan kuesioner panduan penilaian dan

pemberian skoring dengan menggunakan pendekatan skala likert. Adapun

panduan penentuan penilaian dan skoringnya adalah sebagai berikut:

Rumus umum scoring :

Interval : Range (R/) Ktegori (K)

Range (R) : Skor tertinggi – skor terendah

Kategori (K) : 2 adalah banyaknya kriteria yang di susun pada kriteria

objektif suatu variabel , kategori yang baik dan kurang.

- Jumlah pilihan = 3

- Jumlah pertanyaan = 10

- Skoring tertinggi = 3

- Skoring terendah = 1

-Jumlah scor terendah = scoring terendah x pertanyaan

= 1 x 10 = 10

= 10/30 x 100% = 0,33 x 100%

= 33,33%

-Jumlah skor tertinggi = Scoring tertinggi x pertanyaan

= 3 x 10 = 30

= 30/30 x 100% =1 x 100%

= 100%

-Penentuan scoring pada kriteria objektif :

89

Page 103: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

103

Rumus umum.

-Interval ( I ) = Range ( R ) / kategori ( K )

-Range ( R ) = skor tertinggi – skor terendah

= 100% - 33,33%

= 66,7%

-Kategori ( 2 ) = 1. Baik

2. kurang

-Interval ( I ) = 66,7 / 2 = 33,3%

-Kriteria penilaian = skor tertinggi – interval

= 100% - 33,3%

= 66,7%

> 66,7% = Baik

< 66,7% = cukup

90

2

78

Page 104: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

104

Page 105: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

105

DOKUMENTASI :

Gambar Lahan Pekarangan Responden

Gambar 1. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kemangi

Gambar 2. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung

Page 106: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

106

Gambar 3. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung

Gambar 4. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman teron

Page 107: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

107

Gambar 5. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung danterong

Gambar 6. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman terong

Page 108: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

108

Gambar 7. Wawancara dengan salah satu responden

Gambar 8. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung danubi kayu.

Page 109: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

109

Gambar 9. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman pare

Gambar 10. Pemanfaatan lahan pekarangan dengan jenis tanaman kangkung.

Page 110: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

110

RIWAYAT HIDUP

Penul is dilahirkan di Limbung 15 September 1995 dari

a ayah Muh Jufri dan ibu Ernawati.Penulis merupakan

nak pertama dari dua bersaudara.

Pendidikan formal yang dilalui penulis adalah SMAN 1

B Bontonompo selatan lulus tahun 2012. pada tahun yang

sama, penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah melakukan kunjungan

dipengolahan Markisa dan di Balai Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian

Makassar. Penulis juga pernah melaksanakan studi banding di provinsi Jawa dan

Bali, dan penulis juga pernah mendapatkan beasiswa berprestasi.

Selain itu penulis juga aktif menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa

Agribisnis priode 2015-2016. Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan

dengan menulis skripsi yang berjudul Pemanfaatan Lahan Pekarangan Sebagai

Upaya Pemenuhan Kebutuhan Keluarga di Desa Kanjilo Kecamatan Barombong

Kabupaten Gowa.

Page 111: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

83

Lampiran 3. Sebaran Responden Berdasarkan Jenis Tanaman Yang Dimanfaatkan Di Lahan PekaranganNama Jenis tanaman

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 JumlahSyamsinar 1Saenab 1Marlina 1Hasnah 1Reski dian 2Hasniah 2Masnah 2Maria 1Herlina 1Mirnawati 1Nur siah 1Ernawati 1Nur eni 1Ti'no' 2Hawani 1Sardina 1Hamdana 1Kasmawati 1Haliah 2Halija 1Sarianong 1Marlina 2Hayati 1Rosita 1Kanang 2Saharia 1Bulang 1Muliati 2Mina 1Ati 1

Total 4 7 3 1 2 4 5 1 4 2 1 2 1 1 38Sumber : Data Primer Desa Kanjilo, 2016

Page 112: PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN SEBAGAI UPAYA …

83