pemanfaatan pekarangan rumah petani kangkung …

75
PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG DALAM UPAYA MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LANTA KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA ADI YANSYAH 105 96 00 412 10 JURUSAN AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2015

Upload: others

Post on 07-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG DALAM

UPAYA MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LANTA

KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

ADI YANSYAH

105 96 00 412 10

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 2: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG DALAM

UPAYA MENAMBAH PENDAPATAN KELUARGA DI DESA LANTA

KECAMATAN LAMBU KABUPATEN BIMA

ADI YANSYAH

105 9600 412 10

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pertanian (S.p)Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2015

Page 3: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

2

Page 4: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

3

Page 5: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

4

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Pemanfaatan

Pekarangan Rumah Petani Kangkung Dalam Upaya Menambah Pendapatan Keluarga Di

Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima”adalah benar merupakan hasil karya

yang belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun.

Semua sumber data informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulisan lain telah disebutkan dalam

teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, April 2015

Adi Yansyah

105 9600 412 10

Page 6: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

5

ABSTRAK

Adi Yansyah, 2015. Pemanfaatan Pekarangan Rumah Petani

Kangkung Dalam Upaya Menambah Pendapatan Keluarga Di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Skripsi. Program Studi Agribisnis

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadyah Makassar. (Pembimbing),

Ratnawati Tahir dan St. Khadijah Y. Hiola.

Penelitian ini adalah Sensus Sampling (Penelitian Observasi) yang

Bertujuan Untuk mengkaji pemanfaatan pekarangan rumah petani kangkung

dalam upaya menambah pendapatan keluarga di Desa Lanta Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima. Penelitian ini dilaksanakan satu periode pada tanaman

kangkung. Pengumpulan data dilakukan wawancara dan kuesioner penelitian.

Data yang terkumpul dianalisis secara kualitatif. Hasil analisis data tersebut

menunjukkan bahwa terdapat peningkatan pendapatan petani tanaman kangkung

dari pemanfaatkan pekarangan rumah untuk menambah pendapatan keluarga.

Upaya-upaya yang dilakukan adalah menambah pengetahuan petani dan

keterampilan untuk usaha tani kangkung dalam upaya menambah pendapatan

keluarga. Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh petani tanaman kangkung

untuk meningkatkan pendapatan hasil usaha mereka, mulai dari persiapan lahan

pekarangan rumah, pemilihan bibit kangkung yang unggul, proses perawatan dan

pemupukan, itu semua demi memperoleh peningkatan hasil yang maksimal.

Kata Kunci : Pemanfaatan pekarangan rumah, Tanaman Kangkung dan

Pendapatan keluarga.

Page 7: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

6

RIWAYAT HIDUP

Adi Yansyah, lahir di Desa Lanta Kecamatan Lambu

pada Tanggal 10 Juli 1991, Penulis merupakan anak ke

Dua dari Lima bersaudara, buah kasih sayang dari

pasangan Ayahanda Makasau dan Ibunda Masnah.

Penulis menamatkan Pendidikan di SD Negeri No. 2

Lanta pada tahun 2003, pada tahun yang sama

melanjutkan pendidikan di SLTP Negeri. No. 1 Lambu dan tamat pada tahun

2006, melanjutkan pendidikan di SMA. Negeri No. 1 Lambu tamat tahun 2009.

Kemudian melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar

pada Tahun 2010 dengan Jurusan Agribisnis Fakultas Pertanian. Selama menjadi

mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Makassar, Penulis aktif mengikuti

berbagai kegiatan baik di dalam maupun di luar kampus. Selain itu penulis juga

aktif dalam berbagai organisasi internal dan ekstra kampus, seperti IMM (Ikatan

Mahasiswa Muhammadiyah), Organisasi Daerah (ORGANDA) dll. Berkat

lindungan Allah SWT, dan Iringan Do’a kedua orang tua serta Saudara-saudaraku,

juga berkat bimbingan para dosen dan support dari teman-teman seperjuangan,

sehingga dalam mengikuti pendidikan di perguruan tinggi berhasil menyusun

Skripsi yang berjudul: Pemanfaatan Pekarangan Rumah Petani Kangkung Dalam

Upaya Menambah Pendapatan Keluarga Di Desa Lanta Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima.

Page 8: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

vii

M O T T O

Hidup adalah sebuah perjuangan

Dan perjuangan membutuhkan pengorbanan

Maka, berbuatlah yang lebih baik dari pada hari ini.

orang yang tidak pernah Merasakan pahitnya belajar

pasti dia merasakan pahitnya kebodohan.

Kemenangan kita yang paling besar bukanlah

karena kita tidak pernah jatuh, melainkan karena kita bangkit

setiap kali kita jatuh.

Kupersembahkan karya sederhana ini

kepada Ayahanda, Ibunda, Saudara-saudariku

serta seluruh keluargaku karena berkat doa dan

kerelaan segalanya sehingga dapat mencapai

kesuksesanku.

Page 9: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

888

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi ALLAH, Tuhan Pelimpah Cahaya,

Pembuka Penglihatan, Penyingkap Rahasia, dan Penyibak Selubung Tirai, karena

dengan izin-Nya jualah maka skripsi ini dapat diselesaikan, walaupun dalam

bentuk yang sangat sederhana.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa sejak awal sampai selesainya skripsi

ini cukup banyak hambatan, akan tetapi dengan kemauan dan ketekunan penulis

serta berkat uluran tangan dari insan-insan yang telah digerakkan hatinya oleh

sang Khalik untuk memberikan dukungan, bantuan, dan bimbingan, sehingga

segala hambatan dapat penulis atasi. Oleh karena itu, penulis menyampaikan

penghargaan dan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada mereka yang telah

memberikan andilnya sampai skripsi ini dapat diwujudkan.

Ayahanda terhormat Makasau dan Ibunda tercinta Masnah yang telah

membesarkan dan mendidik penulis dengan penuh kasih sayang. Harapan dan

cita-cita luhur keduanya senantiasa memotivasi penulis untuk berbuat dan

menambah ilmu, juga memberikan dorongan moral maupun material serta atas

doanya yang tulus buat Ananda. Demikian pula buat kakak- adek-adekku yang

tersayang Nini, Yuliati, dan Nuranjani, Nurmalisah sesungguhnya tiada kata yang

mampu penulis definisikan untuk mengungkapkan rasa terima kasih atas segala

Page 10: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

9

pengorbanan dan pengertian yang kalian berikan selama penulis menempuh

pendidikan.

Ibu Dr. Ir. Ratnawati Tahir, M.Si selaku Pembimbing I

Ibu ST. Khadijah Y. Hiola, S.TP, M.Si selaku Pembimbing II,

yang dengan tulus ikhlas meluangkan waktunya memberikan petunjuk,

arahan dan motivasi kepada penulis sejak awal hingga selesainya skripsi ini

Ucapan terima kasih dan penghargaan juga kepada :

1. Bapak Dr. H. Irwan Akib, M.Pd, Rektor Universitas Muhammadiyah

Makassar.

2. Bapak Ir. H. Saleh Molla, M.M, Dekan Fakultas Pertanian Universitas

Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Amruddin, S.Pt, M.Si, Ketua Program Studi Agribisnis Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak-bapak dan Ibu-ibu dosen Program Studi Agribsnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar yang tidak dapat penulis sebutkan satu

persatu, atas segala bimbingan dan ilmu yang diberikan kepada penulis selama

di bangku kuliah.

5. Terkhusus buat adik- adikku tercinta beserta teman- temanku kanda

Ardiansyah, Rosmiati Ibrahim, St. Hajar, Rafyanti, Gunawan, Sandi, Ibrahim,

Supriadi, Burhan,Kasman, Zainul Arifin saya ucapkan banyak terima kasih

atas perhatian dan bantuannya selama ini.

Page 11: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

10

6. Teman-teman organdaku di Himassila yang banyak membantukku dalam

suka dan duka sehingga terselesaikan skripsi saya ucapkan banyak terima

kasih yang sebesar- besarnya.

Terlalu banyak orang yang berjasa dan mempunyai andil kepada penulis

selama menempuh pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar, sehingga

tidak akan muat bila dicantumkan dan dituturkan semuanya dalam ruang yang

terbatas ini, kepada mereka semua tanpa terkecuali penulis ucapkan terima kasih

yang teramat dalam dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Akhirnya tak ada gading yang tak retak, tak ada ilmu yang memiliki

kebenaran mutlak, tak ada kekuatan dan kesempurnaan, semuanya hanya milik

Allah SWT, karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun guna

penyempurnaan dan perbaikan skripsi ini senantiasa dinantikan dengan penuh

keterbukaan.

Wassalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Makassar, 2015

Penulis

Page 12: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

11

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN SAMPUL ........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. ii

HALAMAN KOMISI PENGUJI ....................................................................... iii

SURAT PERNYATAAN ................................................................................... iv

ABSTRAK ............................................................................................................ v

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................vi

MOTTO .............................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................................xi

DAFTAR TABEL ........................................................................................... .. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xv

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 3

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ .4

1.4 Kegunaan Penelitian ................................................................................... 4

BAB II.TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Nilai Ekonomis Tanaman Kangkung ....................................................... 5

2.2. Pengertian Nilai Ekonomis ....................................................................... 6

2.1.1 Jenis-Jenis Teori Ekonomis ........................................................... 8

Page 13: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

xii

2.1.2 Konsep Penting Dalam Pengaturan Sistem Perekonomian

Tanaman Kangkung ....................................................................... 9

2.3. Pengertian Pekarangan ........................................................................... 10

2.4. Klasifikasi Area Pekarangan ................................................................... 12

2.5. Keuntungan Pekarangan Rumah Yang Produktif ................................... 13

2.6. Cara Menerapkan Pekarangan Rumah Yang Efektif .............................. 14

BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................... 16

3.2 Pupolasi dan Sampel .............................................................................. 16

3.3 Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 16

3.4 Analisis Data .......................................................................................... 17

3.5 Definisi Operasional .............................................................................. 18

3.6 Kerangka Pikir ....................................................................................... 19

BAB IV Gambaran Umun Wilayah Penelitian

4.1 Letak Wilayah ......................................................................................... 21

4.2 Potensi Penggunaan Lahan ..................................................................... 21

4.3 Keadaan Penduduk .................................................................................. 22

4.4 Umur ........................................................................................................ 23

4.5 Tingkat Pendidikan ................................................................................. 24

4.6 Mata Pencaharian .................................................................................... 24

4.7 Sarana dan Prasarana .............................................................................. 25

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Identitas Responden ............................................................................... 27

5.2 Umur ...................................................................................................... 27

5.3 Tingkat Pendidikan .................................................................................. 29

5.4 Pengalaman Berusahatani ........................................................................ 30

Page 14: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

1313

5.4.1 Jumlah Tanggungan Keluarga ...................................................... 31

5.5 Luas Lahan .............................................................................................. 33

5.6 Pengetahuan Petani Tentang Peningkatan pemanfaatan perkarangan

rumah dalam upaya menambah pendapatan keluarga.. .......................... 34

5.7 Observasi Keterampilan Petani Dalam Merawat Tanaman Kangkung

dari pemanfaatan pekarangan ruma………………………… ................. 37

5.8 Peningkatan Pendapatan Petani dalam Usaha Tanaman Kangkung

Dari Pemanfaatan Pekarangan Rumah…................................................. 38

5.9 Upaya Petani dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tanaman

Kangkung dari Pemanfaatan Pekarangan Rumah……………………….43

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan ............................................................................................. 48

6.2 Saran ........................................................................................................48

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 15: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

1414

DAFTAR TABEL

No Halaman

Teks

1. Pola Penggunaan Lahan di Desa Lanta, Kecamatan Lambu,

2014………………………………………………………….. 22

2. Penyebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur dan Jenis

kelamin Di Desa Lanta, Kecamatan Lambu, Kabupaten

Bima, 2014…………………………………………………… 23

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Desa

Lanta, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, 2014…………. 24

4. Mata pencaharian Penduduk di Desa Lanta, Kecamatan

Lambu, Kabupaten Bima, 2014…………………………… 25

5. Sarana dan Prasarana Penduduk di Desa Lanta, Kecamatan

Lambu, Kabupaten Bima, 2014……………………………… 26

6. Klasifikasi Petani Responden Menurut Kelompok Umur di

Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2014……... 28

7. Tingkat Pendidikan Petani Responden di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2014………………….. 29

8. Pengalaman Berusahatani Petani Responden di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2014………………….. 31

9. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden di Desa

Lanta Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, 2014………….. 32

10.Peningkatan Pendapatan Petani Dalam Usaha Tanaman

Kangkung Dari Pemanfaatan Pekarangan Rumah…………..

Page 16: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

1515

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

1. Konsioner Penelitian.

2. Identitas Petani Responden di Desa LantaKecamatan Lambu Kabupaten

Bima 2014.

3. Rekapitulasi Kuestioner Petani Tanaman Kangkung di Desa Lanta

Kecematan Lambu Kabupaten Bima

4. Dokumentasi.

5. Surat Permohonan Izin Penelitian

6. Surat Rekomendasi Izin Penelitian dari KESBANG

7. Surat Izin Penelitian dan Survei dari BAPPEDA

8. Surat Keterangan Selesai Penelitian dari Desa

Page 17: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fenomena yang sering terjadi di Indonesia pada zaman sekarang ini adalah

semakin sempitnya sumber daya lahan karena peruntuhan lahan di alih fungsikan

sehingga lahan untuk budidaya tanaman pertanian berupa tanaman kangkung

semakin berkurang. Pemanfaatan pekarangan rumah merupakan lahan yang

mudah di usahakan oleh seluruh anggota keluarga tetapi fenomena telah

membuktikan bahwa masih banyak rumah tangga petani yang memanfaatkan

pekarangan rumah untuk tanaman kangkung hanya saja masih sebatas untuk

konsumsi anggota keluarga belum diusahakan secara komersial. Kangkung

merupakan sayuran yang cukup banyak peminatnya, Kangkung bisa tumbuh di

dataran rendah maupun dataran tinggi dan dapat dibudidayakan dilahan terbatas

seperti pekarangan.

Pemanfaatan pekarangan rumah yang selama ini hanya ditumbuhi rumput,

yang justru merusak pemandangan sekitar rumah, lebih bermanfaat jika ditanami

kangkung yang tak hanya dapat dijadikan sayuran namun memberikan nilai

keindahan, sehingga lingkungan lebih terlihat asri dan teratur serta hasilnya dapat

dinikmati dalam keadaan segar karena dapat dipanen sesuai kebutuhan.

Pemanfaatan pekarangan rumah yang baik dapat menghasilkan berbagai manfaat

pekarangan rumah yang potensi sebagai tambahan penghasilan Masyarakat Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima dengan memanfaatkan waktu luang yang

tersedia dalam mengatasi kekurangan. Pekarangan adalah areal tanah yang

Page 18: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

2

biasanya berdekatan dengan sebuah bangunan. Pekarangan bukan merupakan hal

baru, praktek pemanfaatan demikian sudah lama dilakukan terutama di pedesaan.

Namun demikian, seiring berjalannya waktu kebiasaan tersebut semakin

ditiggalkan, dan banyak pekarangan di pedesaan justru tidak dimanfaatkan,

dibiarkan terlantar dan gersang.

Dengan melihat kondisi objektif bahwa masyarakat tani di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima tersebut banyak yang memanfaatkan

pekarangan rumah tetapi hanya sebatas untuk memenuhi kebutuhan keluarga saja

dalam arti hanya untuk di konsumsi keluarganya, kesadaran untuk memahami

konsep pengolahan hasil, pemasaran untuk mendapatkan pendapatan yang lebih

besar masih sempit.

Pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota, guna

lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung pembangunan yang

berkelanjutan dan berwawasan lingkungan (Suistanable Development) karena

pemanfaatan pekarangan merupakan pelestarian ekosistem yang sangat baik. Jika

setiap rumah mempunyai pekarangan yang indah serta terpelihara, sekaligus akan

meningkatkan pembangunan hutan kota yang berbentuk menyebar dengan

struktur yang berstrata akan meningkatkan kualitas lingkungan yang sejuk, sehat

dan indah. Dengan membuat taman pekarangan, ini berarti akan dapat

menyalurkan segala kreatifitas dan kesenangan ataupun hobi semua anggota

keluarga yang melatar belakangi pada umumnya masyarakat didaerah tersebut

memiliki pekarangan yang begitu luas tetapi masih kurang yang memanfaatkan

lahan yang ada. Bertolak belakang dengan kecendrungan di atas, jumlah

Page 19: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

3

penduduk akhir-akhir ini terus mengalami peningkatan sehingga kebutuhan bahan

panganpun semakin bertambah. Pemenuhan kebutuhan pangan tersebut banyak

menemui permasalahan, diantaranya adalah fenomena perubahan iklim global

yang berpengaruh pada tingkat produksi dan distribusi bahan pangan,

penyempitan lahan pertanian akibat penggunaan di bidang non pertanian, dan

tingginya tingkat degradasi lahan sehingga menyebabkan berkurangnya hasil

panen. Oleh sebab itu, strategi baru dalam pemenuhan bahan pangan, diantaranya

melalui pemanfaatan lahan pekarangan, perlu dikembangankan. Data statistik

menunjukkan luas lahan pekarangan di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima saat ini mencapai 717,17 Ha. Apabila dimanfaatkan secara optimal maka

permasalahan perekonomiannya masyarakat tani di desa lanta kecamatan lambu

kabupaten bima bisa memenuhi kebutuhan pangan, dan menambah pendapatan

perekonomian pada masyarakat tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitian

adalah:

1. Bagaimana pengetahuan petani tanaman kangkung dari pemanfaatan

pekarangan rumah dalam upaya menambah pendapatan keluarga?

2. Apa saja upaya yang dilakukan petani kangkung untuk menambah pendapatan

keluarga?

Page 20: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

4

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan pekarangan rumah untuk

menambah pendapatan keluarga.

2. Untuk mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan petani kangkung

pemanfaatan pekarangan rumah untuk mendapatkan pendapatan

keluargan.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. penelitian tersebut dapat membantu petani tanaman kangkung untuk

mengetahui bagaimana pemanfaatan pekarangan rumah Untuk menambah

pendapatan keluarga di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

2. Penelitian ini sangat bermanfaat bagi penulis karena dapat mengetahui

sejauh mana pengetahuan dan keterampilan petani tanaman kangkung

mengenai pemanfaatan pekarangan rumah dalam upaya menambah

pendapatan keluarga.

Page 21: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

5

II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nilai Ekonomis Tanaman Kangkung

Menurut Majid (2012). Nilai Ekonomis Tanaman Kangkung adalah suatu

studi mengenai individu-individu dan masyarakat membuat pilihan, dengan

meningkatkan hasil usaha tani, dengan menggunakan sumber daya yang terbatas

tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk menghasilkan nilai ekonomis

berbagai tanaman kangkung dan mendistribusikannya untuk kebutuhan konsumsi,

sekarang dan di masa akan datang, kepada berbagai individu dan golongan

masyarakat tani.

Menurut Hernanto (1994), besarnya pendapatan yang akan diperoleh dari

suatu kegiatan usaha tani tergantung dari beberapa faktor yang mempengaruhinya

seperti luas lahan, tingkat produksi, identitas pengusaha, pertanaman, dan efisiensi

penggunaan tenaga kerja. Dalam melakukan kegiatan usaha tani, petani berharap

dapat meningkatkan pendapatannya sehingga kebutuhan hidup sehari-hari dapat

terpenuhi. Harga dan produktivitas merupakan sumber dari faktor ketidakpastian,

sehingga bila harga dan produksi berubah maka pendapatan yang diterima petani

juga berubah.

Sebagian besar lapisan masyarakat mengenal dan menyukai sayuran satu

ini. Kangkung pun mudah dapat di gunakan berbagai macam masakan, mulai dari

tumis kangkung yang memiliki banyak penggemar itu, pecel, sayur bening dan

lain-lain. Sehingga permintaan kangkung cukup besar, bahkan di daerah Lombok

Page 22: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

6

kangkung sudah banyak yang dikirim daerah lain seperti Surabaya maupun

Jakarta dan bahkan sudah bisa di ekspor. Dari situ bisa dilihat jika kangkung

memang menjanjikan secara ekonomi.

2.2 Pengertian Nilai Ekonomis

Nilai ekonomis adalah suatu unit kegiatan produksi yang mengolah

sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor produksi untuk menyediakan barang

dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan dan

memuaskan kebutuhan masyarakat.

Sistem ekonomi pasar keinginan konsumen dicetuskan langsung dipasar

dan merupakan dasar untuk mengalokasikan sumber daya yang terbatas. Jika tren/

kecenderungan konsumen menginginkan lebih banyak kangkung misalnya, maka

para pedagang akan menaikan harga kangkung. Di sisi lain, harga pasar kangkung

yang tinggi akan mendorong para petani untuk mengembangkan hasil produksi

kangkung yang lebih banyak dan bahkan di antara mereka ada yang berani untuk

mempersiapkan modal yang lebih banyak. Akibatnya kemudian, banyak

penawaran melebihi permintaan konsumen sehingga harga akan kembali turun.

Dengan demikian permintaan konsumen akan perlahan-lahan meningkat kembali.

Penyesuaian seperti sering disebut sebagai the invisible hand (tangan yang tidak

terlihat) yang merupakan mekanisme sistem pasar dalam mengarahkan keputusan

ekonomi. Ungkapan yang terkenal diungkapkan oleh Adam Smith dalam bukunya

The Wealth Of Nation pada tahun 1776 (Firdaus, 2012).

Page 23: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

7

Di samping itu, dari segi prasarana, dinas juga akan mendapat bantuan dari

berbagai pihak. Di antaranya permohonan bantuan senilai Rp 5 miliar yang

diajukan dinas pertamina pusat yang diantaranya diberikan dalam bentuk 2 unit

mobil boks dan ruang pendingin. “Masing-masing mobil boks berkapasitas

mengangkut 30 ton kepala dinas pertanian juga akan makin memantapkan

kemasan kangkung yang dikirim agar lebih bernilai ekonomis. Biasanya,

kangkung di pasar lokal dijual Rp 1.500 ikat, namun jika sudah dikemas

diperkirakan mencapai Rp 15 ribu. Untuk mewujudkan target tersebut, pihaknya

akan bekerja sama dengan kelompok tani kangkung yang ada di Kabupaten/Kota.

Dinas dalam hal ini hanya berkapasitas memberi bantuan teknis manajemen dan

modal usaha serta pembinaan. Budidaya kangkung memiliki nilai ekonomis yang

lebih tinggi dibandingkan varietas lainnya. Untuk satu musim tanam, petani

kangkung bias mendapatkan omzet Rp 18-24 juta per hektare. Selain itu,

penyerapan tenaga kerja di usaha ini juga lebih banyak yakni diperkirakan

sebanyak 8-12 orang akan dipekerjakan dalam satu hektare per satu musim tanam.

Nilai ekonomis pembangunan pada tanaman kangkung adalah proses

kenaikan pendapatan total dan pendapatan perkapita dengan memperhitungkan

adanya pertambahan penduduk dan disertai dengan perubahan fundamental dalam

struktur ekonomis suatu negara.

Dalam perkembangan pembangunan ekonomis tak dapat lepas dari

pertumbuhan ekonomis (economic growth): pembangunan ekonomi mendorong

pertumbuhan ekonomi, dan sebaliknya, pertumbuhan ekonomi memperlancar

proses pembangunan ekonomi. Pembangunan di Indnesia tidak diragukan lagi

Page 24: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

8

GBHN pun telah memberikan amanat bahwa prioritas pembangunan diletakkan

pada pembangunan di bidang ekonomi dengan titik beratkan pada sektor

pertanian. Pembangunan pertanian diarahkan untuk meningkatkan produksi

pertanian guna memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri, meningkat ekspor,

meningkat pendapatan petani, memperluas kesempatan kerja, dan mendorong

pemerataan kesempatan berusaha. ( Hayami, Ruttan 1985). Pertumbuhan ekonomi

adalah proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan

dalam bentuk pendapatan nasional. Suatu negara dikatakan mengalami

pertumbuhan ekonomi apabila terjadi peningkatan.

2.2.1 Jenis-jenis Teori Ekonomis

(a). Teori nilai ekonomi

Ekonomi adalah analisis pandangan- pandangan yang menggambarkan

sifat hubungan yangwujud dalam kegiatan ekonomis, dan ramalan tentang

peristiwa yang terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhinya mengalami

perubahan dan peningkatan nilai ekonomis.

(b) Teori ekonomi deskriptif

Bidang ilmu ekonomi ini adalah analisis ekonomis yang menggamabarkan

keadaan yang sebenarnya wujud dalam perekonomian. Analisis mengenai keadaan

suatu daerah adalah tergolong sebagai ilmu ekonomi deskriptif. Setiap ilmu

pengetahuan bertujuan untuk menganalisis keadaan yang wujud di alam semesta

dan di alam kehidupan manusia.

Page 25: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

9

(c). Teori ekonomi terapan

Bidang ini lazim disebut juga sebagai teori kebijakan ekonomis yaitu

cabang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijakan yang perlu dilaksnakan

untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi.

2.2.2 Konsep Penting Budidaya Tanaman Kangkung

a. Batas kemungkinan produksi (production possibilies fronties), produksi yang

dapat diciptakan masyarakat pada suatu periode tertentu apabila faktor-faktor

produksi sepenuhnya digunakan dan tingkat tekhnologi tidak berubah.

b. Biaya kesempatan (opportunity costs), jumlah (kuantitas) suatu barang yang

harus dikurangi produksinya untuk meningkatkan produksi atau unit barang

lain dalam konteks analisis kurva kemungkinan produksi. Secara umum konsep

ini berarti pilihan lain yang terbaik yang perlu dilepaskan untuk melakukan

suatu kegiatan lain.

c. Kemajuan teknologi, perkembangan teknologi memproduksi dan cara-cara

memproduksi perbaikan peralatan yang digunakan dalam proses produksi,

peningkatan dalam kemahiran pekerja dan perbaikan dalam pengurus perusaan

yang menyebabkan sejumlah faktor produksi yang sama dalam menghasilkan

jumlah produksi yang lebih besar.

Kangkung banyak sekali manfaatnya bagi kehidupan manusia sebagai obat

tidur karena dapat menenangkan saraf. Adapun akarnya penting untuk obat waris

(haemorhoid). Sementara itu zat besi yang terkandung dalam kangkung sangat

berguna untuk pertumbuhan badan. Batang mudah kangkung dan daunnya dapat

Page 26: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

10

disayur, ditumis, pecel, lotek, dan dapat dilalap masak. Adapula orang yang

makan mentah sebagai lalap, tetapi rasanya agak getir (kelat). Cara memasaknya

tidak boleh terlalu lama karena teksturnya menjadi berlendir dan rasanya tidak

enak. Untuk memperoleh hasil kangkung yang memuaskan, harus benih / bibit

yang unggul agar nantinya tahan terhadap hama dan penyakit (Saparinto, 2009)

2.3 Pengertian Pekarangan

Pekarangan adalah lahan terbuka yang terdapat di sekitar rumah tinggal.

Lahan ini jika dipelihara dengan baik akan memberikan lingkungan yang menarik

nyaman dan sehat serta menyenangkan sehingga membuat kita betah tinggal di

rumah.

Menurut, (M. Ginting, 1984), Pekarangan adalah sebidang tanah di sekitar

rumah (bagian depan,samping maupun belakang) yang mudah di usahakan dengan

tujuan untuk meningkatkan pemenuhan gizi mikro melalui perbaikan menu

keluarga, dan biasanya dibatasi dengan pagar. Pemanfaatan Pekarangan adalah

pekarangan yang dikelola melalui pendekatan terpadu berbagai jenis tanaman,

ternak dan ikan, sehingga akan menjamin ketersediaan bahan pangan yang

beranekaragam secara terus menerus, guna pemenuhan gizi keluarga.

Pekarangan rumah kita dapat kita manfaatkan sesuai dengan selera dan

keinginan kita. Misalnya dengan menanam tanaman produktif seperti tanaman

hias, buah, sayuran, rempah-rempah dan obat-obatan. Dengan menanam tanaman

produktif di pekarangan akan membseri keuntungan ganda, salah satunya adalah

kepuasan jasmani dan rohani (Anonim, 2009). Taman indah di sekitar rumah

Page 27: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

11

akan mampu membangkitkan semangat dan memberi inspirasi bagi yang

memandang. Sebuah pepatah Cina kuno”Apabila ingin bahagia selama hidup,

buatlah taman yang indah”. Pepatah ini ada benarnya mengingat arti penting

taman dalam sebuah rumah tinggal (Supriati, 2011).

Taman sayur merupakan contoh taman yang multifungsi. Di satu sisi

tampilannya cukup memberikan kesan dan ketika dipanen dapat dimanfaatkan

sebagai bahan pangan (Supriati 2011). Bahkan jika jumlahnya cukup banyak bisa

dijual yang akan memberikan keuntungan ekonomis. Martha Stewart juga

melakukan usaha berkebun sayuran di pekarangan yang terdapat di belakang

rumahnya di kawasan Bedford, Cantitoe Corners sejak tahun 2001. Stewart

berpendapat yang dibutuhkan setiap hari adalah makanan, sehingga beliau tidak

membuat taman bunga di pekarangan rumahnya (Stewart dalam LIVING, 2010).

Selain dari manfaat estetis dan produktif dari taman sayur ada manfaat lain

yang bisa kita peroleh. Dengan taman sayur di pekarangan kita ikut mendukung

gaya hidup hijau yang merupakan suatu usaha untuk mengatasi laju pemanasan

global yang bisa kita mulai dari rumah kita (Anonim, 2009). Sebagaimana kita

tahu tumbuhan pada siang hari berfotosintesis dengan mengambil CO2 dari udara

dan sebagai hasilnya tumbuhan melepaskan O2 ke udara. Jadi dengan menanam

sayuran di pekarangan rumah dapat mengurangi konsentrasi CO2 yang semakin

meningkatkan akibat emisi kendaraan bermotor yang lalu lalang di sekitar rumah

kita. Dengan demikian kualitas udara di sekitar rumah kita menjadi lebih baik.

Page 28: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

12

2.4 Klasifikasi Area Pekarangan

Secara garis besar area atau daerah taman pekarangan pada umumnya

dapat dibagi menjadi:

1. Daerah umum (public area). Taman yang kita buat dimaksudkan pada area

ini selain dilihat dan dinikmati oleh penghuni rumah juga oleh siapa saja

yang lewat di depan atau disekitar rumah kita.

2. Daerah kesibukan (service area). Taman yag kita buat pada area ini adalah

untuk kesibukan penghuni rumah, misalnya tempat mencuci pakaian,

mencuci piring atau lainnya. Pada area inipun dapat ditanam tanaman

bumbu-bumbuan, sayur-sayuran atau tempat menanam tanaman obat-

obatan. Begitu pula tempat anak-anak bermain. Biasanya daerah ini

diletakkan dekat dapur, dengan maksud bila mau ambil tanaman bumbu

pada saat sedang memasak mudah dan dekat sehingga tidak memerlukan

waktu yang lama, jadi masakannya tidak menjadi hangus. Begitupula

tempat anak-anak bermain diletakkan didaerah ini, dengan maksud ibu

atau pembantu rumah tangga atau penghuni rumah yang lainnya sambil

bekerja, setiap saat dapat mengawasi anak-anak yang sedang bermain.

Apalagi tiba-tiba ada anggota keluarga memerlukan tanaman obat-obatan,

terutama pada malam hari dapat dengan mudah dan aman mengambilnya.

Page 29: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

13

3. Daerah pribadi (private area). Daerah ini kita buat taman yang khusus

untuk pribadi, misalnya tempat ibu atau bapak menanam tanaman

hobbinya tempat “bertukang”, melakukan penelitian yang paling hemat,

aman, setiap saat dapat diamati. Daerah pribadi ini biasanya disediakan

disamping rumah.

4. Daerah famili (family area). Daerah ini dapat dibuat taman untuk

kepentingan keluarga, atau tempat berolah raga, atau tempat keluarga

berkumpul, camping dan lainnya. Jangan lupa memikirkan tempat anak-

anak dikala remaja bersantai. Taman untuk keluarga ini diberi tempat yang

strategis dipekarangan bila pekarangannya luas (Irwan, 2008).

2.5 Keuntungan Pekarangan Rumah Yang Produktif

Berbagai keuntungan diperoleh dengan memanfaatkan pekarangan

menjadi produktif secara konseptual adalah sebagai berikut:

1. Banyak yang tidak menyadari akan potensi pekarangan sebagai penghasil

(tambahan), seperti bahan pangan atau bahan obat-obatan bahkan ternak

untuk kebutuhan hidup sehari-hari dalam rangka hidup sehat, murah dan

mudah.

2. Pemanfaatan pekarangan merupakan bagian dari pembangunan hutan kota,

guna lingkungan yang nyaman, sehat dan indah, sangat mendukung

pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan

(suistanable development), karena pemanfaatan pekarangan merupakan

pelestarian ekosistem yang sangat baik.

Page 30: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

14

3. Jika setiap rumah mempunyai pekarangan yang indah serta terpelihara,

sekaligus akan meningkatkan pembangunan hutan kota yang berbentuk

menyebar dengan struktur yang berstrata akan meningkatkan kualitas

lingkungan yang sejuk, sehat dan indah.

4. Dengan membuat taman pekarangan, ini berarti akan dapat menyalurkan

segala kreatifitas dan kesenangan ataupun hobi semua anggota keluarga.

5. Unsur utama dalam pemanfaatan pekarangan adalah tanaman, apakah itu

tanaman hortikultura, obat-obatan, bumbu-bumbuan, rempah-rempah dan

lainnya.

6. Pemanfaatan pekarangan dengan taman pekarangan yang konseptual akan

memberikan kenyamanan serta dapat memenuhi kebutuhan jasmaniah dan

rohaniah terutama anggota keluarga, maupun siapa saja yang lewat disekitar

rumah kita.

7. Pemanfaatan pekarangan mengandung nilai pendidikan khususnya dapat

mendidik anggota keluarga cinta lingkungan, juga pekarangan dapat menjadi

laboratorium hidup. (Saparinto, 2013)

2.6 Cara Menerapkan Pekarangan Rumah Yang Efektif

Untuk membentuk keluarga sehat dan lingkungan sehat yang

berkelanjutan, sehat dalam arti memberikan sayuran sehat, kegiatan sehat,

interaksi anggota keluarga yang sehat, serta tanah dan udara yang sehat.

Sesungguhnya dalam pekarangan rumah ternyata telah menyediakan hampir

semua kebutuhan dasar bertani ketika kita memiliki banyak waktu luang untuk

Page 31: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

15

mengelolah dan memanfaatkannya. Berikut berbagai keuntungan pekarangan

rumah sebagai lahan sempit yang produktif :

1. Dihalaman rumah sudah tersedia fasilitas untuk berkebun. Misalnya sumber

air dalam artian menggunakan keran air yang terdapat dihalamaan, misalnya

sisa air cucian sayur didapur

2. Tidak perlu mencari tenaga kerja khusus, karena pekerjaan perkebunan cukup

mudah. Penghuni rumah atau siapapun bisa berpartisipaasi. Mulai dari kepala

keluarga, ibu rumah tangga, anak- anak.

3. Dapat memanfaatkan bahan bekas yang ada dihalaman sekitar.

4. Halaman rumah menjadi lebih segar dan sehat.

5. Tidak perlu membeli atau keluar rumah untuk mendapatkan sayuran sehat.

6. Tempat berkumpul keluarga melakukan kegiatan yang menyehatkan dan

segudang manfaat lain berkebun dipekaran rumah.

Page 32: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

16

III. METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian ini dilaksanakan di Desa Lanta Kecamatan Lambu

Kabupaten Bima, yang terletak di Provinsi Nusa Tenggara Barat

Waktu dalam kegiatan penelitian ini dilaksanakan selama 4 bulan mulai

September 2014-Desember 2015.

3.2. Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah “masyarakat yang ada

di wilayah Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima” yang ikut

berpartisipasi dalam pemanfaatan pekarangan rumah sebanyak 30 orang dan

orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah (Sensus Sampling)

artinya seluruh populasi dijadikan sampel (Arikunto, 2010).

3.3. Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data ditempuh sebagai berikut :

a. Data primer berupa hasil tanya jawab yang dikumpulkan melalui wawancara

masing-masing responden, yang meliputi :data identitas respon petani yang

mengikuti pemanfaatan pekarangan rumah Penggunaan lahan sempit sebagai

upaya perbaikan teknologi dalam peningkatan nilai ekonomis pada

masyarakat atau upaya memenuhi kebutuhan keluarga.

Page 33: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

17

b. Data sekunder berupa nama-nama para petani tanaman kangkung pemanfaatn

pekarangan rumah yang diperoleh dari kantor Desa dan instansi yang terkait

dengan penelitian ini.

3.4. Analisis Data

Untuk menganalisi data-data yang telah dikumpulkan, maka penulis

menggunakan teknik-teknik analisis data yang bersifat deskriptif, aktifitas analisis

dengan cara menganalisis konteks dan menganalisis pernyataan dari hasil

wawancara yang diperoleh dan informasi yang dianggap mampu untuk

memberikan informasi yang akurat sesuai dengan masalah penelitian.

Secara rincian, tahapa analisis data dijabarkan sebagai berikut:

a. Reduksi data, dilakukan dengan cara menberikan kode terhadap data-data yang

sesuai dengan kebutuhan data penelitian untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan dari perumusan masalah penelitian.

b. Penyajian data, data yang telah direduksi kemudian diorganisasikan dan

disajikan dalam bentuk tulisan yang memiliki arti dan kemampuan untuk

menjawab masalah-masalah penelitian.

c. Penarikan kesimpulan, dilakukan selama proses pengumpulan data dengan

tetap meninjau data-data yang telah dikumpulkan sebelumnya untuk

memastikan bahwa data yang dibutuhkan sudah lengkap, sehingga penelitian

bisa menarik kesimpulannya.

Page 34: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

18

3.5. Definisi Operasional

1) Peningkatan pendapatan petani adalah proses kenaikan hasil usahanya

yang terus menerus atas pendapatan rumah tangga. Kenaikan

pendapatan tersebut akan menaikan konsumsi berbagai macam barang

dan dapat menghasilkan nilai elastis dari pendapatan yang tidak elastis.

2) Pemanfaatan pekarangan adalah dengan membiasakan diri dalam

memenuhi kebutuhan sendiri atau untuk memenuhi kebutuhan sehari-

hari serta akan menjadi terampil dalam melakukan tanam- menanam dan

keterampilan yang dimiliki itu dapat mengembangkan usaha yang

menguntungkan atau dapat menghasilkan nilai ekonomis.

3) Penyuluhan Pertanian adalah pemberdayaan petani dan keluarganya

beserta masyarakat pelaku agribisnis melalui kegiatan pendidikan non

formal di bidang pertanian agar mereka mampu menolong dirinya

sendiri baik di bidang ekonomi, sosial maupun politik sehingga

peningkatan pendapatan dan kesejahteraan mereka dapat dicapai.

4) Masyarakat tani adalah setiap orang yang melakukan usaha untuk

memenuhi sebagian atau seluruh kebutuhan hidupnya di bidang

pertanian dalam arti luas yang meliputi usahatani pertanian, peternakan,

perikanan dan pemungutan hasil laut. Peranan petani sebagai pengelola

usahatani berfungsi mengambil keputusan dalam mengorganisir faktor-

faktor produksi yang diketahui.

Page 35: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

19

3.6. Kerangka Pikir

Pemanfaatan pekarangan petani tanaman kangkung dalam upaya

menambah pendapatan keluarga di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten

Bima adalah Salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahterakan

petani kangkung terutama di bidang tanaman pangan adalah melalui peningkatan

produktifitas tanaman kangkung. Peningkatan pertumbuhan dan produksi tanaman

kangkung yaitu, pemerintah melalui penyuluh harus mampu memberikan

pengertian kepada petani tentang budidaya tanaman kangkung dan pemanfaatan

pekarangan rumah sehingga menghasilkan output yang maksimal. Salah satu cara

untuk dapat dilakukan yakni dengan peningkatan pengetahuan dan keterampilan

dalam memanfaatkan pekarangan rumah. Secara sitematis kerangka pikir tentang

tingkat pengetahuan dan keterampilan petani dalam pemanfaatan pekarangan

rumah.

Page 36: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

20

KERANGKA PIKIR

Tanaman kangkung

Petani yang

memanfatkan

pekarangan

Pemanfaatan pekarangan rumah

Upaya menambah pendapatan

keluarga

Page 37: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

21

IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

4.1. Letak Wilayah

Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima yang memiliki jarak dari

ibu kota Kabupaten +40 km. Secara administrasi Desa Lanta berbatasan dengan :

1. Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Melayu

2. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Lanta Barat

3. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Rato

4. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Lanta Barat

Keadaan umum iklim yang ada di Desa Lanta yaitu dengan curah hujannya

berkisar 15000C per Tahun. Sedangkan ketinggiannya + 14 Km dari permukaan

laut.

4.2. Potensi Penggunaan Lahan

Sistem penggunaan lahan pada usahatani di Desa Lanta meliputi sawah

sebagai berikut : Pola penggunaan lahan di Desa Lanta Kecamatan Lambu untuk

mengetahui jenis penggunaan lahan serta luas lahan yang digarap oleh petani

tersebut dapat dilihat pada Tabel 1.

Page 38: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

22

Tabel 1. Pola Penggunaan Lahan di Desa Lanta, Kecamatan Lambu, 2014.

NO Jenis Penggunaaan Luas lahan/Ha Persentase (%)

1.

2.

Sawah Irigasi

- Sawah

- Perkebunan

- Ladang

Tadah Hujan

- - Lahan Kering

- - Hutan

174,21

93,14

72,91

16,63

9,76

47,51

25,40

19,89

4,53

2,67

Jumlah 366,65 100,00

Sumber: Data Sekunder 2014.

Tabel 1 menunjukkan bahwa, pengunaan lahan terluas adalah Lahan

Sawah Irigasi/Sawah 340,26 Ha dengan persentase 47,51 %. Sedangkan

penggunaan lahan yang paling sempit adalah Lahan Tadah Hujan/Hutan yaitu

seluas 9,76 Ha dengan persentase 2,62 %. Kenyataan ini menunjukan dan

memberi peluang bagi kehidupan masyarakat di Desa Lanta untuk hidup sebagai

petani tanaman pangan dan perkebunan untuk meningkatkan pendapatan petani

tanaman kangkung dari pemanfaatan pekarangan rumah.

4.3. Keadaan Penduduk

Pada bahasan ini, akan dibahas tentang umur penduduk, tingkat

pendidikan, mata pencaharian, serta sarana dan prasarana yang digunakan oleh

penduduk dalam kegiatan sehari-harinya.

Page 39: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

23

4.4. Umur

Berdasarkan data dari kantor Desa Lanta, jumlah usia kerja (11 – 60 ke

atas) di Desa Lanta adalah 3165 orang, dan yang non usia kerja (0 – 10 tahun)

adalah 727 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Penyebaran Penduduk Berdasarkan Tingkat Umur dan Jenis

kelamin Di Desa Lanta, Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, 2014

No.

Umur

(Tahun)

Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

1 – 10

11 - 20

21 - 30

31 - 40

41 - 50

51 – 60

ke atas

total

369

411

193

242

361

398

1974

358

401

177

269

279

431

1915

727

812

370

511

640

829

3889

18,70

20,88

9,52

13,13

16,46

21,31

100,00

Sumber : Kantor Desa Lanta, 2014

Tabel 2 menunjukkan bahwa, jumlah usia anak laki-laki lebih banyak dari

jumlah anak perempuan sedangkan remaja laki-laki lebih banyak pula dari remaja

perempuan. Begitupula jumlah keseluruhannya jauh lebih banyak jumlah laki-laki

daripada jumlah perempuan dalam meningkatkan pendapatan petani tanaman

kangkung dari pemanfaatan pekarangan rumah.

Page 40: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

24

4.5. Tingkat Pendidikan

Dari registrasi penduduk Desa Lanta, yang diperoleh dari Kantor Desa,

maka dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk dikelompokan menjadi 5

yaitu, tingkat pendidikan SD, SLTP, SLTA, Perguruan Tinggi dan Sarjana. Untuk

jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Di Desa Lanta,

Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, 2014

No. Tingkat Pendidikan Laki-Laki Perempuan Jumlah Persentase( %)

1.

2.

3.

4.

5.

SD

SLTP

SLTA

Perguruan tinggi

Sarjana

305

207

232

314

20

302

183

228

302

13

607

390

460

616

33

28,83

18,51

21,84

29,24

1,57

Total 1078 1028 2106 100,00

Sumber : Kantor Desa Lanta, 2014

4.6. Mata Pencaharian

Mata pencaharian penduduk Desa Lanta pada umumnya adalah petani

sawah dan kebun dengan tanaman holtikultura. Namun tak semua penduduk Desa

Lanta bermata pencaharian sebagai petani, karena ada juga masyarakat yang mata

pencahariannya sebagai pedagang, pengusaha, dan pegawai. Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada Tabel 4.

Page 41: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

25

Tabel 4. Mata pencaharian Penduduk di Desa Lanta, Kecamatan Lambu,

Kabupaten Bima, 2014

No Jenis Usaha Jumlah (Jiwa) Persentase ( % )

1.

2.

3.

Petani

Pengusaha

Pegawai

3780

46

63

97,20

1,19

1,61

Jumlah 3889 100,00

Sumber : Kantor Desa Lanta, 2014

4.7. Sarana dan Prasarana

Tabel 5. Sarana dan Prasarana Penduduk di Desa Lanta, Kecamatan

Lambu, Kabupaten Bima, 2014

No. Sarana dan Prasarana Jumlah (buah)

1.

2.

3.

4.

Bidang Pendidikan

- SD

Bidang Kesehatan

- Posyandu

- Polindes

Bidang Keagamaan

- Masjid

- Mushollah

Prasarana Perhubungan

- Jembatan

- Jalan Aspal

2

4

1

2

3

1

1

Page 42: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

26

5.

Lembaga Kemasyarakatn

- BPD

- LKMD

1

1

Sumber : Primer Kantor Desa Lanta, 2014

Untuk memperlancar aktivitas masyarakat dan pembangunan di Desa

Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, maka harus didukung oleh sarana dan

prasarana yang memadai. Dari Tabel 5 diatas dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana di Desa Lanta sudah cukup lengkap, yaitu terdiri dari sarana dan

prasarana dalam bidang pendidikan, kesehatan, pelayanan masyarakat, bidang

olahraga, alat transportasi, dan alat komunikasi, bidang keagamaan, dan

perhubungan. Jadi dari keterangan di atas dapat diketahui bahwa sarana dan

prasarana di Desa Lanta sudah cukup terpenuhi di dalam melakukan aktivitas

sehari-hari.

Page 43: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

27

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1. Identitas Responden

Petani dalam mengelola usahataninya juga dapat menetapkan atau

menetukan alternatif yang ingin diusahakan pada setiap bidang lahan dengan

komoditi apa yang akan diusahakan. Namun demikian seorang petani tidak

terlepas dari faktor-faktor yang dapat mempengaruhi usahataninya antara lain

umur, pendidikan, jumlah tanggungan keluarga, luas lahan dan pengalaman

berusahatani

5.2. Umur

Keberhasilan dalam mengelola usahatani sangat ditentukan oleh faktor

umur. Umur petani sangat berkemampuan fisik bekerja dan berfikir. Pada

umumnya petani berumur muda dan sehat jasmaninya memiliki kemampuan fisik

yang lebih kuat dari petani yang berumur tua, juga lebih cepat menerima inovasi

atau perubahan-perubahan baru yang dianjurkan. Antara petani yang satu dengan

yang lainnya memiliki umur yang bervariasi sehingga untuk mengetahui tingkat

umur dari masing-masing petani responden diperlukan pengelompokan umur dari

interfal tertentu.

Tabel 6. Klasifikasi Petani Responden Menurut Kelompok Umur di Desa

Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2014.

No Umur (Tahun) Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1

2

27 – 31

32 – 36

12

7

40,00

23,33

Page 44: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

28

3

4

5

37 – 41

42 – 46

47 – 51

5

3

3

16,67

10,00

10,00

Total 30 100,00

Sumber: Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Tabel 6 terlihat bahwa umur petani responden yang paling banyak adalah

27-31 tahun yaitu sebanyak 12 jiwa dengan persentase 40 %. Sedangkan umur

petani responden yang paling sedikit antara 42-46 tahun, dan 47-51 yaitu masing-

masing sebanyak 3 jiwa dengan persentase 10%. Dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa secara umum, umur petani responden tergolong pada usia

produktif petani tanaman kangkung dari pemanfaatan pekarangan rumah dalam

meningkatkan pendapatan mereka, dengan melihat kondisi objektif peani di

lapangan bahwasan petani responden yang memiliki persentase yang rendah

sesuai dengan persentase diatas tidak pantang menyerah untuk memanfaatkan

pekarangan rumah tanaman tangkung dalam upaya menambah pendapatan

ekonomi keluarga di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

Page 45: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

29

5.3. Tingkat Pendidikan

Kemampuan petani untuk berpikir dalam menerima inovasi baru dan

mengelola usahataninya sangat dipengaruhi oleh tingkat pendidikannya. Petani

yang mempunyai pendidikan yang relatif tinggi akan mempengaruhi cara berpikir

yang menyebabkan petani lebih dinamis dan mempunyai tingkat penerimaan

terhadap teknologi baru lebih baik untuk meningkatkan produksi cabang usahatani

yang dijalankan (Soeharjo dan Patong, 1997).

Untuk lebih jelasnya, tingkat pendidikan petani responden dapat dilihat

pada Tabel 7.

Tabel 7. Tingkat Pendidikan Petani Responden di Desa Lanta Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima, 2014

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Tabel 7 terlihat bahwa tingkat pendidikan petani responden yang paling

banyak adalah SD yaitu 15 orang dengan persentase 50 %, sedangkan tingkat

pendidikan petani responden yang paling sedikit adalah S1 yaitu sebanyak 2 orang

dengan persentase 6,67%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tingkat

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1.

2.

3.

4.

SD

SLTP

SMA

SI

15

7

2

50,00

20,00

23,33

6,67

Total 30 100,00

Page 46: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

30

pendidikan petani tanaman kangkung di Desa Lanta tergolong masih rendah

dalam mengetahui pemanfaatan pekarang rumah dalam meningkatkan pendapatan

mereka, walaupun petani responden dengan tingkat pendidikan memiliki

persentase yag rendah mereka pula terus memiliki motivasi untuk meningkatkan

pendapatan pekarangan rumah dengan menanam sayur-sayuran terlebih tanaman

kangkung yang memiliki peluang yang banyak untuk medapatkan nilai tambah

dalam memenuhi kebutuhan keluarga oleh karena itu mereka juga sadar

bahwasannya profesi mereka sangat sibuk sehingga mereka sangat antusias untuk

mengembangkan pemanfaatan pekarangan rumah.

5.4. Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani yang dimaksud adalah terhitung sejak mulai

melakukan kegiatan usahatani. Pengalaman petani yang cukup lama membuat

kemampuan petani dalam berusahatani menjadi lebih baik. Pengalaman

berusahatani bagi seseorang akan berpengaruh besar terhadap kesuksesan atau

keberhasilan usahatani terutama dalam pengambilan keputusan dalam proses

usahataninya. Bertolak dari pengalaman berusahatani tersebut maka dapat

dijadikan sebagai pelajaran bahwa pada umumnya semakin banyak pengalaman

maka akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan keuntungan petani.

Untuk lebih jelasnya, pengalaman berusahatani petani responden dapat dilihat

pada Tabel 8.

Page 47: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

31

Tabel 8. Pengalaman Berusahatani Petani Responden di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima, 2014

No

.

Pengalaman Berusahatani

(Tahun)

Jumlah Responden

(jiwa)

Persentase (%)

1.

2.

3

4

5.

9 – 12

13 - 16

17 – 20

21 – 24

25 - 28

7

10

4

6

3

23,34

33,33

13,33

20,00

10,00

Total 30 100,00

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2014.

Tabel 8 dibawah terlihat bahwa pengalaman berusahatani petani responden

yang terbanyak yakni antara 13–16 tahun dengan jumlah responden sebanyak 10

orang dengan persentase 33,33 %. Sedangkan pengalaman berusahatani petani

responden yang paling sedikit yakni 25-28 tahun dengan jumlah responden

sebanyak 3 orang dengan persentase 10,00 %.

5.4.1. Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumlah tanggungan keluarga yang dimaksud adalah semua orang yang

tinggal dalam satu rumah ataupun berada di luar rumah dan masih menjadi

tangungan kepala keluarga. Tanggungan keluarga juga mempengaruhi

keterampilan dan cara berpikir petani besarnya tanggungan keluarga turut pula

Page 48: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

32

mempengaruhi beban hidup petani, dengan jumlah keluarga yang besar tentunya

membutuhkan biaya hidup yang besar pula.

Dalam satu keluarga petani biasanya terdiri dari petani itu sendiri sebagai

kepala keluarga, ditambah istri dan anak-anaknya serta segenap keluarga dekat

yang tinggal serumah dan menjadi tanggungannya. Untuk mengetahui besar

tanggungan keluarga petani responden dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Jumlah Tanggungan Keluarga Petani Responden di Desa Lanta,

Kecamatan Lambu, Kabupaten Bima, 2014.

No Tanggungan Keluarga Jumlah (orang) Persentase (%)

1

2

1 – 3

4 – 6

13

17

43, 33

56, 67

T o t a l 30 100,00

Sumber : Analisis Data Primer, 2014.

Tabel 9 menunjukan Jumlah tanggungan keluarga petani responden berkisar

antara 4 – 6 orang dengan jumlah 17 responden dengan persentase 56,67 %.

Jumlah anggota keluarga yang banyak merupakan sumber tenaga kerja untuk

mengelola usahatani tanaman kangkung dalam memanfaatkan pekarangan rumah

untuk meningkatkan pendapatan mereka. Sedangkan jumlah tanggungan keluarga

yang terendah berkisar antara 1-3 dengan jumlah 13 responden dengan persentase

43,33 %.

Page 49: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

33

5.5. Luas Lahan

Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa luas lahan

pekarangan rumah yang di garap petani responden. Areal tanaman pekarangan

rumah di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima meliputi areal 1,00-1,5

areal luas lahan pekarangan rumah peani responden dengan jumlah responden 23

orang dengan persentase 76,67%, sedangkan jumlah petani responden dengan luas

lahan pekarangannya 1,5-2,00 areal pekarangan rumah dengan jumlah responden

7 orang dengan persentase 23,33%. Khusus pengolahan tanaman kangkung pada

lahan pekarangan rumah. Dengan meningkatnya pemasaran tanaman kangkung

sehingga terjadi peningkatan permintaan produksi yang digunakan sebagai

kebutuhan.

Dengan semakin meningkatnya produksi kangkung di Desa Lanta

Kecamatan Lambu Kabupaten Bima Petani responden semakin memberi peluang

pada peningkatan volume menanam kangkung pada lahan pekarangan rumahnya,

sesuai hasil yang ada di atas dengan luas lahan yang di garap tersebut yaitu 1,00-

1,5 areal dengan jumlah bibit yang ditanam 2 kg , jenis bibit kangkung ini yaitu

kangkung petik cabut, model kangkung petik ini daunnya lebar dan tirusnya

berwarna hijau kelam serta memiliki bunga yang berwarna putih ke ungu-unguan,

bibit kangkung yang di tanam ini di beli/ kg. jarak antara petani kangkung dengan

toko penjual bibit kangkung lebih kurang 1 km dari tempat petani responden yang

memanfaatkan lahan pekarangan rumah tersebut.

Page 50: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

34

Setelah melihat langsung dilapangan bahwa petani memiliki tenaga kerja dan

tenaga kerjanya tidak untuk disewa serta tidak mengeluarkan biaya yang cukup

besar untuk di sewa tetapi tenaga kerja hanyalah keluarga petani sendiri dan

tetangga petani responden itu yang hanya membantu memanfaatan pekarangan

rumah tersebut.

5.6. Pengetahuan Petani Tentang Peningkatan Pemafaatan Pekarangan

Rumah Dalam Upaya Menambah Pendapatan Keluarga.

Pengetahuan petani tentang peningkatakan pemanfaatan pekarangan

rumah petani kangkung dalam upaya menambah pendapatan keluarga merupakan

petani yang terus memperhatikan hasil usahanya sehingga menghasilkan nilai

tambah perekonomian keluarga dalam pemanfaatan pekarangan rumah,

ketergantunga masyarakat dalam mengkomsumsi kangkung sangat mendukung

untuk memenuhi pendapatan dalam keluarga, tingkat pengetahuan masyarakat

petani kangkung masa lalu berfokus pada peningkatan hasil tani yang sekarang

kanena petani yang lalu atau masa dulu tidak memiliki peningkatan dalam usaha

tanaman kangkung dikarena petani yang dulu menanam tanaman kangkung

hanyalah dikonsumsi sindiri dalam keluarganya saja tanpa dijual untuk

menghasilkan nilai ekonomis.

Diketahui bahwa di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima pada

masa lalu banyak kangkung yang tumbuh liar di pesawahan oleh sebab itu

tanaman kangkung tidak memiliki nilai untuk dipasarkan di elemen masyarakat

beda dengan sekarang kangkung sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak atau

konsumen baik sektor desa sampai sektor perkotaan karena kangkung yang sering

Page 51: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

35

tumbuh liar di persawahan sudah tidak ada lagi karena mati, kenapa kemudian

matinya tanaman kangkung oleh karena petani sawah bisa di katakan seratus

persen yang memakai obat-obat yang memiliki bahan kimia sehingga tanaman

kangkung yang selama ini yang banyak tumbuh dipersawahan sekarang sudah

tidak ada lagi sehingga petani sekarang antusias penanaman tanaman kangkung

karena dapat menamhah pendapatan..

Tingkat Pengetahuan petani dalam memgembangkan tanaman kangkung

mulai dari pembelian bibit sampai mendapatkan nilai ekonomis pada tanaman

kangkung, petani memilih variantas bibit unggul dan jenis kangkung

ditanam yaitu kangkung petik, kangkung petik ini sangat laku dipasaran selain

laku dipasaran kangkung petik ini cepat tumbuh besar sehingga cepat petani

mendapatkan hasilnya.

Petani sebelum penanaman petani terlebih dahulu mengolah lahannya

tujuan mengolah lahan ini agar tanah atau lahan tersebut dapat gembur setelah

pengolahan lahan petani menggariskan lahan dengan menggunakan cangkul

dengan jarak antara 6-7 cm lalu petani menyiram lahannya sebelum melakukan

penanaman dan setelah itu petani merendam benihnya selama satu malam tujuan

untuk merendam benih atau bibit kangkung ini agar bibit tersebut cepat

berkecambah setelah direndam petani taburkan benih atau melakukan penanaman

didalam lahan yang di olah dan yang sudah di garis lubang dengan jarak yang

disebutkan diatas.

Page 52: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

36

Jarak tanam sangat menentukan keberhasilan usaha tani petani tanaman

kangkung kapan jarak tanam terlalu sempit tanaman kangkung akan mengalami

kerdil atau tidak subur pertumbuhannya, tanaman kangkung petik ini diberi pupuk

berumur 1 minggu setelah penanaman dan jumlah pupuk yang beri pada

tanaman kangkung ini sebanyak 2 kg sesuai luas lahan yang ditanami kangkung

dengan luas lahan 1,00- 1,5 areal.

Tujuan untuk memberi pupuk yaitu agar tanaman dapat subur dan cepat

tumbuh besar juga dapat menghasilkan tanaman yang bagus dan sangat menarik

oleh perhatian konsumen sehingga memiliki peluang besar petani kangkung untuk

menambah pendapatan keluarga dan meningkatkan hasil produksinya oleh karena

banyak konsumen maka petani sangat memberikan motivasi untuk meningkatkan

produksinya untuk menanam tanaman kangkung dari pemanfaatan pekarangan

rumah dalam upaya menambah pendapatan keluarga.

Dan pada umumnya masyarakat Petani lebih memilih tanaman kangkung

untuk ditanam disebabkan karena banyak permintaan pasar dan kebutuhan

masyarakat sehari-hari untuk di komsumsi dan kangkung memiliki kelebihan.

Banyak masyarakat mengetahui kelebihan dari kangkung tersebut bahwa

kangkung berfungsi sebagai penyenan saraf dan sangat penting untuk obat wasir

sementara itu, zat besi yang terkandung dalam kangkung sangat berguna untuk

pertubuhan badan. Batang mudah daun-daunnya dapat disayur, ditumis, pecel, dan

dapatpula dilalap masak. Adapula yang orang makan kangkung mentah sebagai

lalap, tetapi dimakan seperti ini rasanya agak getir (kelat). Cara memasak

Page 53: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

37

kangkung tidak boleh terlalu lama akan mengakibatkan teksturnya menjadi

berlendir dan rasanya tidak enak dan akan mengurangi zat-zat yang ada

didalamnya oleh karena itu kangkung tidak boleh masak terlalu lama.

Selain itu kangungpun cepat menghasilkan nilai yang berbentuk uang

karena diketahui bahwasannya kangkung cepat tumbuh besar dan memiliki umur

yang rendah serta cepat untuk dipanen dibandinngkan dengan tanaman yang lain

sehingga petani lebih memilih tanaman kangkung untuk ditanamanya

dibandingkan tanaman yang lain karena tanaman kangkung cepat dinikmati

hasilnya.

5.7. Observasi Keterampilan Petani Dalam Merawat Tanaman Kangkung

Dari Pemanfaatn Pekarangan Rumah

Keterampian petani dalam menanam kangkung yaitu upaya

meningkatkan pendapatan kebutuhan keluarga dari pemanfaataan perkarangan

rumah, keterampilan petani yaitu ada beberapa metode untuk mendapatkan hasil

tanaman yang memuaskan sebagai berikut :

1. Bila tanaman kangkung terlalu lebat maka diperlukan penjarangan dan

apabila tanamannya banyak yang mati, petani melakukan penyulaman atau

ganti dengan bibit baru agar tanaman kangkung tersebut tidak menghasilkan

tanaman yang tidak memuaskan pendapatannya, maka dari itu petani terampil

dalam mengelolah tanamannya sehingga petani mendapatkan penghasilan

yang memuaskan dan menambah pendapatan keluarga dari pemanfaatan

pekarangan rumah.

Page 54: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

38

2. Petani melakukan penyiangan apabila terdapat rumput liar atau tanaman

pengganggu yang tumbuh dalam tanaman kangkung, petani melakukan

penyiangan satu kali dalam dua minggu dengan cara itu tanaman kangkung

bisa tumbuh dengan baik dan menambah penghasilan keluarga dalam

pemanfaatan pekarangan rumah.

3. Petani tanaman kangkung melakukan pembubunan untuk mendekatkan unsur

hara bagi tanaman kangkung, sehingga mempermudah akar tanaman untuk

menyerapnya dan pembubunan petani melakukannya pada saat tanaman

kangkung berumur dua miggu, dengan cara itu petani dapat menghasilkan

tanaman kangkung yang memuaskan dan untuk memenuhi kebutuhan

keluaraga.

4. Petani melakukan pemupukan dengan menggunakan pupuk urea. Pupuk urea

diberikan hanya sekali selama tanaman kangkung ditanam dan pupuk urea ini

dilakukan oleh petani dengan cara dilarutkan dalam air lalu disiramkan pada

tanaman kangkung, tujuan pemupukan ini agar tanaman kangkung dapat

tumbuh dengan cepat dan tanaman kangkung tidak kerdil.

5.8. Peningkatan Pendapatan Petani Dalam Usaha Tanaman Kangkung Dari

Pemanfaatan Pekarangan Rumah.

Tanaman kangkung tidak bisa di pungkiri bahwa permintaan pasar sangat

besar di berbagai kalangan masyarakat baik kalangan desa maupun kalangan kota.

Hal ini sudah menjadi tingginya permintaan pasar, sehingga masyarakat Desa

Lanta sangat berantusias dalam memfaatkan lahan pekarangan rumah untuk

memenuhi kebutuhan hidup.

Page 55: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

39

Tanaman kangkung dalam pengkarangan rumah merupakan suatu

kebutuhan hidup masyarakat tani dalam meningkatatkan perekonomian

masyarakat di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima. Hal ini sudah di

buktikan dalam beberapa respoden yang menjadi tolok ukur masyarakat dalam

memfaatkan lahan pekarangan rumah. Tingginya peningkatan tanaman kangkung

sehingga kebutuhan pasar semakin meningkat untuk di konsumsi seluruh lapisan

masyarakat. Pertumbuhan ekonomi menyebabkan pertambahan yang terus-

menerus atas pendapatan rumah tangga. Kenaikan pendapatan tersebut akan

menaikan komsumsi pada tanaman kangkung.

Pengolahan hasil pertanian merupakan komponen kedua dalam kegiatan

agribisnis setelah komponen produksi pertanian. Tanaman kangkung yang

dilaksanakan pengolahan hasil yang di sebabkan berbagai faktor; pada hal di

sadari bahwa kegiatan pengolahan ini di anggap penting, karena dapat

meningkatkan nilai tambah pada tanaman kangkung.

Nilai tambah dalam peningkatan pendapatan pekarangan rumah pada

tanaman kangkung bagi pengelola ialah dapat menghasilkan perekonomian untuk

mendapatkan kebutuhan hidup. Hal ini disebabkan karena dengan mengelolah

yang baik maka nilai tambah barang sayur-sayuran kangkung semakin mengalami

peningkatan dan pasarpun semakin tinggi permintaannya.

Page 56: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

40

Tanaman kangkung petani responden langsung di pasarkan di pasar

terdekat dengan harga 1.500/ikat dan dua kali panen petani mendapat hasil

sebanyak 95 ikat tanaman kangkung dengan luas lahan yang ada di atas 1,00-1,5

harga kangkung Rp. 1.500×95 ikat = Rp. 142. 500/ 1 musim pendapatan kotor

petani tanaman kangkung hasil pemanfaatan pekarangan rumahnya.

Harga bibit kangkung yang ditanam ini dengan harga Rp. 40.000 sesuai luas

lahan di atas, Pupuk untuk memupuk tanaman kangkung ini yaitu pupuk urea

sebanyak 2 kg sesuai dengan luas lahan yang ditanami kangkung dan harga pupuk

2 kg seharga Rp. 20.000, sedangkan transportasi untuk memasarkan hasil

produksi petani responden senilai Rp. 10.000. pemanfaatan pekarangan rumah

meningkatkan dan menambah pendapatan keluarga. Untuk lebih jelasnya,

peningkatan pendapatan petani dalam usaha tanaman kangkung dari pemanfaatan

pekarangn rumah dapat dilihat pada tabel dibawah ini yaitu tabel ke 10.

Tabel 10. Peningkatan Pendapatan Petani Dalam Usaha Tanaman

Kangkung Dari Pemanfaatan Pekarangan Rumah.

No Luas lahan (areal) Hasil Panen Pendapatan kotor Pendapatan bersih

1 1.00-1.5 95 142.500 72.500

2 2.00-2.5 190 285.000 155.000

3 2.5-3.00 380 570.000 380.000

Total 665 997.500 607.500

Tabel 10. Menunjukan tingkat pendapatan petani responden pada tanaman

kangkung yang dilihat pada luasnya lahan pekarangan rumah 1,00-1,5 areal yang

di gunakan petani, peningkatan pendapatan yang dimiliki untuk pendapatan

Page 57: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

41

kotornya Rp. 142.500 dari hasil kali jumlah kangkung yang dipanen yaitu 95 ikat

× Rp. 1.500/ikat, setelah dihitung semua pengelurannya petani tanaman kangkung

mendapat pendapatan bersih Rp. 72.500/ musim. Sementara petani kangkung

mendapatkan hasil dalam hitungan dua bulan produksi tanaman kangkungnya

tiga musim maka petani mendapat hasil sebesar Rp. 217.500/ 3 musim.

Dilihat pada luas lahan 2.00-2.5 areal yang digunakan petani, peningkatan

pendapata kotornya Rp. 285.000 dari hasil kali jumlah kangkung yang dipanen

yaitu 190 ikat × 1.500/ikat setelah dihitung semua pengelurannya petani tanaman

kangkung mendapat pendapatan bersih Rp. 155.000/musim Sementara petani

kangkung mendapatkan hasil dalam hitungan dua bulan produksi tanaman

kangkung tiga musim maka petani mendapat hasil sebesar Rp 465.000/ 3 musim.

Sedangkan dilihat pada luas lahan 2.5-3.00 areal yang digunakan petani,

peningkatan pendapata kotornya Rp. 570.000 dari hasil kali jumlah kangkung

yang dipanen yaitu 190 ikat × 1.500/ikat setelah dihitung semua pengelurannya

petani tanaman kangkung mendapat pendapatan bersih Rp 380.000/musim

Sementara petani kangkung mendapatkan hasil dalam hitungan dua bulan

produksi tanaman kangkungnya tiga musim maka petani mendapat hasil sebesar

Rp 1. 140.000/ 3 musim.

Page 58: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

42

Dari Pemanfaatan pekarangan rumah karena umur tanaman kangkung

dalam 1 musim yaitu 20 hari maka dari itu petani bisa memproduksi tanaman

kangkungnya selama 2 bulan 3 kali produksi itu semua sangat memberikan

bantuan untuk memenuhi kebutuhan dan menambah pendapatan keluarga petani

kangkung yang memanfaatkan pekarangan rumah di Desa Lanta Kecamatan

Lambu Kabupaten Bima.

Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis

(efisiensi teknis) kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi

maksimum. Dikatakan efisiensi harga atau efisiensi alokatif kalau nilai dari

produk marginal sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan dan

dikatakan efisiensi ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mencapai efisiensi

teknis dan sekaligus juga mencapai efisiensi harga.

Pertanian tidak sebatas hanya meniadakan penggunaan asupan eksternal

sintetis, tetapi juga pemanfaatan sumber-sumber alam secara berkelanjutan,

produksi makanan sehat dan menghemat energi. Aspek ekonomi dapat

berkelanjutan bila produksi pertaniannya mampu mencukupi kebutuhan dan

memberikan pendapatan yang cukup untuk melaksanaan keberlanjutan kehidupan.

Budidaya pertanian mengintikan pada keselarasan alam, melalui keragaman

hayati dan pengoptimalan penggunaan asupan alami yang berada di sekitar

melalui proses daur ulang bahan-bahan alami. Dalam proses budidayanya, dari

persiapan lahan hingga pemanenan tidak dapat dilepaskan dengan interaksi kedua

hal tersebut. pertanian memerlukan pola pikir yang baru pula. Seluruh anggota

Page 59: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

43

keluarga yang terlibat dalam pengelolaan lahan harus siap dalam melakukan

perubahan-perubahan dalam banyak aspek. Yang pertama dan terpenting adalah

cara pandang petani itu sendiri terhadap usahanya.

Suatu penggunaan faktor produksi dikatakan efisien secara teknis (efisiensi

teknis) kalau faktor produksi yang dipakai menghasilkan produksi maksimum.

Dikatakan efisiensi harga atau efisiensi alokatif kalau nilai dari produk marginal

sama dengan harga faktor produksi yang bersangkutan dan dikatakan efisiensi

ekonomi kalau usaha pertanian tersebut mencapai efisiensi teknis dan sekaligus

juga mencapai efisiensi harga.

5.9. Upaya Petani dalam Meningkatkan Pendapatan Usaha Tanaman

Kangkung dari Pemanfaatan Pekarangan Rumah.

Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh petani tanaman kangkung untuk

meningkatkan pendapatan hasil usaha mereka, mulai dari persiapan lahan

pekarangan rumah, pemilihan bibit kangkung yang unggul, proses perawatan dan

pemupukan, itu semua demi memperoleh peningkatan hasil yang maksimal.

Beranjak dari hal tersebut tidak terlepas dari beberapa faktor penentu atau

pendukung dalam peningkatan pendapatan hasil usaha tanamanan kangkung dari

pemanfaatan pekarangan rumah sebagai berikut :

Faktor – faktor Produksi yang digunakan

a. Faktor produksi lahan

Tanah sebagai salah satu faktor produksi merupakan pabrik hasil-hasil

pertanian yaitu tempat dimana produksi berjalan dan darimana hasil produksi ke

Page 60: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

44

luar. Faktor produksi tanah mempunyai kedudukan paling penting. Hal ini terbukti

dari besarnya balas jasa yang diterima oleh tanah dibandingkan faktor-faktor

produksi lainnya. Potensi ekonomi lahan pertanian dipengaruhi oleh sejumlah

faktor yang berperan dalam perubahan biaya dan pendapatan ekonomi lahan.

Setiap lahan memiliki potensi ekonomi bervariasi (kondisi produksi dan

pemasaran), karena lahan pertanian memiliki karakteristik berbeda yang

disesuaikan dengan kondisi lahan tersebut.

Maka faktor-faktornya bervariasi dari satu lahan ke lahan yang lain dan dari

satu negara ke negara yang lain. Secara umum, semakin banyak perubahan dan

adopsi yang diperlukan dalam lahan pertanian, semakin tinggi pula resiko

ekonomi yang ditanggung untuk perubahan-perubahan tersebut. Kemampuan

ekonomi suatu lahan dapat diukur dari keuntungan yang didapat oleh petani dalam

bentuk pendapatannya. Keuntungan ini bergantung pada kondisi-kondisi produksi

dan pemasaran. Keuntungan merupakan selisih antara biaya (costs) dan hasil

(returns).

b. Faktor Modal ( Sarana Produksi)

Dalam proses pemanfaatan pekarangan rumah, maka modal dibedakan

menjadi dua macam yaitu modal tetap dan tidak tetap. Perbedaan tersebut

disebabkan karena ciri yang dimiliki oleh model tersebut. Faktor produksi seperti

lahan yang di garap dalam pemanfaatan pekarangan rumah, cangkul, dan alat-alat

lain yang sering dimasukkan dalam kategori modal tetap. Dengan demikian

modal tetap didefinisikan sebagai biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi

Page 61: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

45

yang tidak habis dalam sekali proses produksi. Peristiwa ini terjadi dalam waktu

yang relatif panjang.

Sebaliknya dengan modal tidak tetap atau modal variabel adalah biaya yang

dikeluarkan dalam proses produksi dan habis dalam satu kali dalam proses

produksi tersebut, misalnya biaya produksi yang dikeluarkan untuk membeli

benih, pupuk, transportasi.

c. Faktor Tenaga Kerja

Faktor produksi tenaga kerja, merupakan faktor produksi yang penting dan

perlu diperhitungkan dalam proses produksi dalam jumlah yang cukup bukan saja

dilihat dari tersedianya tenaga kerja tetapi juga kualitas dan macam tenaga kerja

perlu pula diperhatikan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan pada faktor

produksi tenaga kerja adalah :

1) Tersedianya tenaga kerja

Setiap proses produksi diperlukan tenaga kerja yang cukup memadai.

Jumlah tenaga kerja yang diperlukan perlu disesuaikan dengan kebutuhan sampai

tingkat tertentu sehingga jumlahnya optimal. Jumlah tenaga kerja yang diperlukan

ini memang masih banyak dipengaruhi dan dikaitkan dengan kualitas tenaga

kerja, jenis kelamin, musim

2) Kualitas tenaga kerja

Dalam proses produksi, apakah itu proses produksi barang-barang

pertanian atau bukan, selalu diperlukan spesialisasi. Persediaan tenaga kerja

spesialisasi ini diperlukan sejumlah tenaga kerja yang mempunyai spesialisasi

pekerjaan tertentu, dan ini tersedianya adalah dalam jumlah yang terbatas. Bila

Page 62: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

46

masalah kualitas tenaga kerja ini tidak diperhatikan, maka akan terjadi kemacetan

dalam proses produksi. Sering dijumpai alat-alat teknologi canggih tidak

dioperasikan karena belum tersedianya tenaga kerja yang mempunyai klasifikasi

untuk mengoperasikan alat tersebut.

3) Jenis kelamin

Kualitas tenaga kerja juga dipengaruhi oleh jenis kelamin, apalagi dalam

proses produksi pertanian. Tenaga kerja pria mempunyai spesialisasi dalam

bidang pekerjaan tertentu seperti mengolah tanah, dan tenaga kerja wanita

mengerjakan tanam.

4) Tenaga kerja musiman

Pertanian ditentukan oleh musim, maka terjadilah penyediaan tenaga kerja

musiman dan pengangguran tenaga kerja musiman. Bila terjadi pengangguran

semacam ini, maka konsekuensinya juga terjadi migrasi atau urbanisasi musiman.

Dalam usahatani sebagian besar tenaga kerja berasal dari keluarga petani

sendiri. Tenaga kerja keluarga ini merupakan sumbangan keluarga pada petani

yang memanfaatkan lahan pada pekaranagan rumah secara keseluruhan dan tidak

perlu dinilai dengan uang tetapi terkadang juga membutuhkan tenaga kerja

tambahan misalnya dalam penggarapan tanah, menanam dan proses pemaneman

hasil pemanfaatan pekarangan rumah tersebut.

d. Faktor Menejemen

Manajemen terdiri dari merencanakan, mengorganisasikan dan melaksanakan

serta mengevalusi dalam proses pemanfaatan pekarangan rumah. Karena proses

produksi ini melibatkan sejumlah orang (tenaga kerja) dari berbagai tingkatan,

Page 63: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

47

maka manajemen berarti pula bagaimana mengelola orang-orang tersebut dalam

tingkatan atau dalam tahapan proses produksi

Faktor manajemen dipengaruhi oleh:

1) Tingkat Pendidikan

2) Pengalaman Berusahatani

Page 64: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

48

VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang pemanfaatan pekarangan rumah

petani tanaman kangkung dalam upaya menambah pendapatan keluarga di

Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima.

1. Tingkat pengetahuan dan keterampilan petani kangkung dalam pemanfaatan

pekarangan rumah sangat mendukung untuk menambah pendapatan keluarga

serta membantu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

2. Upaya yang telah dilakukan oleh petani tanaman kangkung untuk

meningkatkan pendapatan hasil usaha mereka, mulai dari persiapan lahan

pekarangan rumah, pemilihan bibit kangkung yang unggul, proses perawatan

dan pemupukan, itu semua demi memperoleh peningkatan hasil yang maksimal

dalam pemanfaatan pekarangan rumah petani tanaman kangkung.

6.2. Saran

1. Disarankan kepada para petani tetap selalu meningkatkan dan tidak merasa

puas dalam pemanfaatan pekarangan rumah.

2. Disarankan kepada instansi-instansi yang terkait dalam hal ini penyuluh

pertanian tetap selalu memberikan pengarahan dan informasi terhadap petani

dalam meningkatkan pemanfaatan pekarangan rumah.

Page 65: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

49

3. Di`sarankan kepada pembaca tulisan skripsi ini jika tidak merasa puas dengan

referensi yang dibacanya agar dapat melanjutkan penelitian ini untuk mecapai titik

kesempurnaan karena penulis menyadari refensi yang ditulis ini masih jauh dari

kesempurnaan.

Page 66: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

50

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009. http://icon agry.blogspot.com/2009/09/tekan budaya konsumtif-

mulailah.htmlmanfaatkan Pekarangan Rumah yang Sempit Menjadi

Lahan Produktif diambil 27 September 2010

Arikunto, Suharsimi, 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik

Edisi Revisi 2010, jakarta: Renika Cipta

Firdaus, Muhmmad, 2012. Manajemen agribisnis, Jakarta: Bumi Aksara.

Ginting, M. 1984. Eksplorasi Pemanfaatan Pekarangan secara Konseptual Seb

agai Konsep. Program Gerakan Dinas Pertanian Kota: Bandung

Hayami, Y. danV.W. Ruttan (1985), Agricultural in Economic Development,

New York, McGraw-Hill

Hendro, sunarjono, 2013. Bertanam 36 jenis sayuran. Penebar swadaya.

Jakarta

Hernanto, F. 1994. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Jakarta

Irwan, ZD. 2008. http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/ diambil

27 September 2010.

Majid, Jamaluddin, 2012. Dinamika Perkonomian Indonesia. Makassar.

Saragih, B. 1998. Agribisnis, paradigma baru pembangunan ekonomi berbasis

pertanaian. Yayasan mulia persada indonesia, jakarta.

Supriati, Y. E. Herliana. 2011. Taman Sayur dan 19 Desain Menarik. Penebar

Swadaya: Jakarta.

Suparinto, Cahyo, 2009, 79 Bisnis pertanian menguntungkan, penebar

swadaya, Jakarta: Balai Pustaka.

Suparinto, Cahyo, 2013, panduan praktis menanam 14 sayuran konsumsi

popular di pekarangan, Yokyakarta: ANDI OFFSEET

Stewart, M, 2010. Usaha yang Berbuah Manis dalam Majalah LIVING \

bmINDONESIA Edisi Terbaru. Kompas-Gramedia: Jakarta

Page 67: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

51

LAMPIRAN

Page 68: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

52

Lampiran 1. Daftar Kuisioner

DAFTAR KUISIONER

Identitas Responden Nomor : ....................

1. Nama Masyarakat Petani :

2. Umur :

3. Pendidikan :

4. Jumlah Tanggungan Keluarga :

5. Pengalaman Usahatani :

6. Luas Garapan :

1. Apakah Bapak / Ibu sudah lama memanfaatkan lahan pekarangan

rumah dan anggota keluarganya mendukung dalam usahanya ini?

a) Sangat mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

2. Apakah penyuluh ada dukungannya dalam pemanfaatan pekarangan

rumah ini?

a) Sangat mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

Page 69: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

53

3. Jika adanya peran penyuluhan apakah hasil pemanfaatan pekarangan

rumah tersebut semakin mendukun untuk kebutuhan keluarga

Bapak/Ibu?

a) Sangat Mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

4. Dalam pemanfaatan pekarangan rumah apakah Bapak/ Ibu

mendukung untuk mencukupi kebutuhannya sehari-hari?

a) Sangat mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

5. Apakah Bapak/Ibu Dalam pemanfaatan pekarangan rumah ini

mendukung untuk dipasarkan hasilnya?

a) Sangat mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

6. Apakah dalam memanfaatan pekarangan rumah ini Bapak/Ibu ada

dukungan oleh instansi-instansi setempat?

a) Sangat Mendukung

b) Tidak Mendukung

c) Mendukung

Page 70: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

54

7. Apakah Bapak/Ibu dalam pemanfaatan pekarangan rumah ini hasilnya

mendukung untuk memenuhi kebutuhan keluarga?

a) Sangat mendukung

b) Tidak mendukung

c) Mendukung

Page 71: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

55

Lampiran 2.

Identitas Petani Responden di Desa Lanta Kecamatan Lambu Kabupaten Bima,

2014.

N0 Nama

Responden

Umur

(Tahun)

Pengalaman

Berusahatani

Pendidikan Jumlah

Tanggungan.

Keluarga

(Orang)

Luas

lahan

(areal)

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

Gasim Ode

Mukhtar

Jamaludin

Ridwan

Muhamad Ali

Batsil Li

Aba sahril

Abubakar M

Sulaiman

Ibrahim Nai

M. Saleh

Siti Afrida G

Nur Ramla B

Usman Harun

Muktar Hamid

Burhan Jafar

Saiful Jafar

Nurmini Arsad

Sudirman

47

38

38

35

35

27

28

27

34

32

39

47

28

43

40

46

35

28

39

5

6

3

4

3

6

6

4

4

6

3

2

5

4

6

5

6

4

2

SMA

SD

SMA

SD

SMP

SMA

SD

SMP

SD SMA

SD

SMA

SMA

SD

SMP

SD

SMP

SD

SMP

SD

6

2

6

5

4

5

3

5

5

4

6

5

4

1

4

3

5

6

3

1,00

3,00

1,08

1,5

1,00

3,00

1,5

1,00

2,00

2,09

1,00

2,5

2,5

2,00

3,00

1,00

3,00

3,00

2,00

Page 72: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

56

20.

21.

22.

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

Yunus

Birin Yunus

Yunus Wara

Rasyid

Fudin Jafar

Samsul Bahri

Ramudan

St. kalsum R

Samsudin

Nuria Ikang

Hamida

37

41

33

31

34

35

29

31

32

36

38

3

2

4

6

8

3

7

7

5

8

4

SMP

S1

SD

SD

SD

S1

SD

SD

SMA

SD

SD

5

2

1

6

2

1

3

2

3

5

2

3,0

2,07

2,00

3,00

2,5

1,08

2,09

3,00

1,5

2,01

2,01

Page 73: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

57

Lampiran 3.

Rekapitulasi Kuestioner Petani Tanaman Kangkung di Desa Lanta Kecematan

Lambu Kabupaten Bima.

No

Skor

Rekapitulasi Kuesioner Petani Tanaman Kangkung

1 2 3 4 5 6 7

A b c a b c a b C a b c a b c a b c a b c

1 √ √ √ √ √ √ √

2 √ √ √ √ √ √ √

3 √ √ √ √ √ √ √

4 √ √ √ √ √ √ √

5 √ √ √ √ √ √ √

6 √ √ √ √ √ √ √

7 √ √ √ √ √ √ √

8 √ √ √ √ √ √ √

9 √ √ √ √ √ √

10 √ √ √ √ √ √ √

11 √ √ √ √ √ √ √

12 √ √ √ √ √ √ √

13 √ √ √ √ √ √ √

14 √ √ √ √ √ √ √

15 √ √ √ √ √ √ √

16 √ √ √ √ √ √ √

12 √ √ √ √ √ √ √

13 √ √ √ √ √ √ √

14 √ √ √ √ √ √

15 √ √ √ √ √ √ √

16 √ √ √ √ √ √ √

17 √ √ √ √ √ √ √

18 √ √ √ √ √ √ √

19 √ √ √ √ √ √ √

20 √ √ √ √ √ √ √

21 √ √ √ √ √ √ √

22 √ √ √ √ √ √ √

23 √ √ √ √ √ √ √

24 √ √ √ √ √ √

25 √ √ √ √ √ √ √

26 √ √ √ √ √ √ √

27 √ √ √ √ √ √ √

28 √ √ √ √ √ √ √

29 √ √ √ √ √ √ √

30 √ √ √ √ √ √ √

∑ 17 11 7 14 8 13 14 10 11 13 8 11 15 14 6 16 12 7 16 11 8

Page 74: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

58

Lampiran 4.

Dokumentasi

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Gambar. 1. Menghitung Luas Lahan Pekarangan

Gambar.2. Tanaman Kangkung Dalam Pekarangan

Page 75: PEMANFAATAN PEKARANGAN RUMAH PETANI KANGKUNG …

59

Gambar 4 : Proses Mewawancarai Petani

Gambar 5 : petani