m-01 rampai rampai kangkung

35

Upload: octatheweel

Post on 18-Aug-2015

260 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

dss

TRANSCRIPT

Monografi No. 1 ISBN : 979-8304-10-1 RAMPAI-RAMPAI KANGKUNG Oleh : Anna Laksanawati H. Dibyantoro BALAIPENELITIANTANAMANSAYURAN PUSATPENELITIANDANPENGEMBANGANHORTIKULTURA BADANPENELITIANDANPENGEMBANGANPERTANIAN 1996 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) KATA PENGANTAR Tulisaninimerupakansuaturampaimengenaikangkungbaikdari aspekpenelitiandaripelbagaidisiplinilmumaupunaspekpraktisbagi parapengguna,karenadirasakanperlumengetahuihal-halmengenai kangkung yang masih sedikit diketahui itu. Berbeda dengan jenis sayuran lainnyainformasimengenaikangkungmasihsangatsedikit,namun akhirakhir ini sempat diadakan beberapa penelitian pada kurun waktu satutahunyakni1995/1996.Beberapainformasidiperolehdarihasil penelitiantahun-tahunsebelumnya.Karenanyapenulismengucapkan terimakasihyangtidakterhinggakepadaparapenuliskangkung terdahuluyangtelahmemberiinformasiberhargamengenaikangkung ini. Disadarisepenuhnyabahwatulisaninibelumsempurnakarena adanya beberapa keterbatasan dan kesederhanaan namun tujuan yang palingdiutamakanadalahtersebarnyainformasimengenaikangkung secara menyeluruh karena tulisan ini pada umumnya merupakan bunga rampaidaribeberapasumberyangdicantumkanpadabagianpustaka pengarah. Dengan adanya segala keterbatasan, semua kritik dan saran yang konstruktif akan diterima dengan segala kehangatan. Lembang, 11 Maret 1996 Kepala Balai PenelitianTanaman Sayuran, Dr. Ati Srie Duriat NIP. 080 027 118 v Balai Penelitian Tanaman Sayuran Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran vi DAFTARISI BabHalaman KATAPENGANTAR.......................................................................v DAFTARISI....................................................................................vii DAFTARGAMBAR.........................................................................ix DAFTARTABEL.............................................................................x Pendahuluan..................................................................1 Daerah Asal ..2 Deskripsi Botanis ..2 Kandungan Nutrisi Kangkung 4 Tanggap terhadap Lingkungan ..5 Persyaratan Kultur Teknis Kangkung 6 PerbanyakanStrategiPentingdalamKegiatanPenelitian Kangkung .. 7 BeberapaStrategiPentingdalamKegiatanPenelitian Kangkung .. 8 Penelitian Kangkung yang Berlandaskan Ilmu Lingkungan .10 Beberapa Hasil Penelitian dari Dalam dan Luar Negeri 12 Organisme Penganggu Kangkung 13 Pengendalian terhadap Organisme Kangkung ...16 Keanekaragaman Hayati pada Komunitas Kangkung ...17 HubunganIpomoea/golonganKangkungdenganAir Limbah dan Masalah Lingkungan pada Umumnya 19 Pustaka ..24 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran vii DAFTARGAMBAR No.Halaman 1.Kangkung (Ipomoea aquatica) 3 2.Kebutuhan kangkung dibandingkan dengan komoditi sayuran lain 10 3.Penyakit utama kangkung karat putih (Albugo ipomoea-aquatica) 15 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran viii DAFTARTABEL No.Halaman 1.Kandungannutrisipadadaunkangkungdibandingkan nutrisi yang dikandung bayam 4 2.Luasan panen kangkung di J awa Barat .20 3.Kandunganlogamberat(ppm)padakangkungdaritiga komunitas yang berbeda (rataan) .. 21 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 1 RAMPAI RAMPAI TENTANG KANGKUNG (Ipomoea aquatica Forsk.) PENDAHULUAN Kangkung merupakan jenis sayuran yang sangat populer bagi rakyat Indonesia dan bangsa-bangsa yang hidup di daerah tropis. Di beberapa negaratemperataseringkalisebagianpenduduknyaterdiridariorang-orangyangberasaldarinegaratropisyangjugabiasamengenal kangkung. Disisilain,parapakargulmainternasionalmenyatakanbahwa kangkung yang dikenal dengan nama populer Water Spinach seringkali dimasukkankedalamgolongangulmaairdanbiasanyahidup berdampingandenganEchinochloacrassipesSahimdanAzolapinnata R.Br.BahkandarisumberdayahayatialamIndonesiakangkung mengandungsenyawatertentuyangpotensialuntukmanfaatdalam dunia farmasi; hingga dalam dunia kedokteran kangkung disebut dengan tanaman obat (Tseng dan Iwakami et al 1992). Secara meluas kangkung dikenalsebagaiobatpenenangataudarahtinggidanobatbagiorang yang sukar tidur. Bahkan menurut Soenarjono dan Rismunandar (1990) kangkung bagian akarnya berkhasiat bagi obat wasir. PakarfarmakobotaniTsengIwakamietal.(1992)dariJ epang menyatakan bahwa kandungan bahan pengahambat prostalgandin yakni PG(Smith1994)yangtelahdisintesisadalahN-transdanN-cis Feruloyltyramine.SenyawapenghambatPGyangdikandungkangkung inimerupakangroupcathecolsepertiN-caffeoyl-beta-phenethylamine (CaP). J adi kerjanya PG ini sangat tergantung kepada konsentrasi CaP, bilamanakonsentrasitinggimakaakanmengahmbatPG.Menurut DorlandsMedicalIllustratedDictionar(1982)yangdimaksuddengan Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 2 prostalglandinmerupakansuaturantaipanjangasamlemakhidroksi yangsecaratidaklangsungbertugasuntukmengaturtekanandarah menjadi rendah; mengatur sekresi asam-asam lambung; mengatur suhu badan dan kontraksi otot-otot atau impuls syaraf tertentu. Karenakangkungdikenaldandisukaiolehberbagaibangsamaka nama umum tanaman ini bermacam-macam, antara lain sebagai berikut (Tindal 1983; Phillips dan Rix 1993). KangkongSwam cabbage Water convolvulusWater spinach Chinese water spinachPatate aquatique Espinaca aquatica (Spanyol)Karamta Liseron dEau (Perancis)Nilkamli (India, Bangladesh) Mribawa Ziwa (Kenya, Tanzania) Daerah asal : Tanaman kangkung berasal dari bagian benua Asia yang beriklim tropis, asal mula dari India dan Cina. Banyak ditanam di daerah Asia Tenggara terutama Malaysia, Burma, Indonesia, atau Cina Selatan, juga ditanam di Australia dan Afrika. Deskripsi botanis : Terdiri dari 2 macam kangkung yang memiliki data botanis berikut. -Ipomoeaaquaticavar.reptansPoiryangbiasadisebutdengan kangkung darat, atau bentuk darat. Daunnya kecil-kecil runcing dan rupanyacantikmenarikdibandingkandengankangkungair,dan warnanya hijau keputih-putihan (Tidal 1983 dan Heyne 1987). Pada umumnyajeniskangkungdaratyangdikenaladalahSutera, Sukabumi,Bangkokdll.J eniskangkunginiterutamajenisBangkok lebihdisukaikonsumendenganhargayangrelatiflebihmahal daripada kangkung air. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) -Ipomoeaaquaticavar.aquaticaForsk.Yangbiasadisebutdenga kangkung air atau bentuk air atau kangkung akuatik. -Kedua bentuk kangkung ini mempunyai bunga yang putih, pink atau merah ungu yang dibentuk pada bagian aksil daun. -Bentuk bunganya mirip dengan Ipomoea batatas (ubi jalar) berbentuk lonceng,mahkotabunga(corolla)-nyaberdiameterhingga5cm (Abidin et al. 1990). Daun kangkung air mempunyai batang daun yang panjang dengan daunyangtumbuhpadasetiapbukuyangpanjangnya7-14cm.Daun dibentuk di atas petiol atau tangkai yang panjang, dan bagian batangnya berongga(KusumodanSoenarjono1992).J eniskangkungdariP. Lombokbatangantarruasmencapai20cm,dengandaunyanglebih spesifik agak keriting bentuknya kecil dan runcing. Sedangkan kangkung airpadaumumnyadaunnyalebihbesardanujungnyatidakbegitu runcing seperti kangkung Lombok (Plecing) (Hilman et al. 1995). Bentuk kangkung air adalah prostat atau mengapung, akar dibentuk padatiapbukudanbiasanyamasuk/penetrasikedalamlumpuratau tanahyangbasr.Bijiyanddihasilkanadalahkecildenganberatbiji sebanyak 1000 setara dengan 40 gr (Tindal 1983). Gambar 1. Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 3 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 4 Kandungan Nutrisi Kangkung Mengapakangkungdisukaidanmanusiamerasaperluuntuk memakankangkungsebagaikonsumsiharian?.J awabanyaadalah bahwa : Selain harganya yang terjangkau oleh rakyat banyak, juga yang jelas komposisi nutrisi kangkung sangat baik, ini dapat dilihat pada Tabel 1berikut.Sebagaibandingannyaadalahsayuranbayam,hingga konsumendapatsecaralangsungmelakukanpilihansesuaidengan preferensi dan sasaran gizi yang dikehendaki. Kenaikankebutuhanakankangkungditunjangolehkeberhasilan programPKKyangmenekankanbahwakangkungmerupakansumber giziyangpatutdibanggakan.Dalam100grambagiankangkungyang bisa dimakan kangkung mengandung 6300 si vitamin A; 32 mg vitamin C; 2,5mgzatbesi;3gramprotein;75mgkalsium,dan50mgfosfor (Westphal 1993; Hartiningsih 1982 dan Djuariah 1995). Tabel1.Kandungannutrisipadadaunkangkungdibandingkannutrisiyang dikandung bayam NutrisiKangkungBayam Kalori30-4426-43 Protein2,7-3,63,6 Serat1,1-1,91,3 Kalcium60-180154 Phospor4274 Besi5,42,9-5 B. caroten28655716 Thiamin0,100,04 Riboflavin0,100,22 Niacin1,50,7 Ascorbic acid10023 Sumber : Data FAO (1972) cit: Tindal (1987) Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 5 Tanggap terhadap lingkungan Kangkungtermasuktanamanyangsanggupmelakukanadaptasi yang baik pada kondisi tanah atau lingkungan dengan kisaran toleransi yangluas;artinyakangkungdapathidupdenganbaiksejakketinggian tempat pada dataran medium 800 m d.p.a.l. hingga ke daerah tepi pantai. Kedua jenis kangkung baik air maupun darat lebih menyukai tanah yang sangatlembabnamun agakberlempung.Tanahdenganbahan organik yangbanyakmenjadihabitatyangbaikbaginya(Kusumodan Soenarjono1992).Keduabentukkangkungairdankangkungdarat memproduksi hasil yang optimum di dataran rendah yang bersifat basah diiklimtropisterutamadinegara-negarayangletaknyatidakjauhdari garis khatulistiwa. MenurutbeberapaacuandiantaranyaTindal(1983)sertaPhillips dan Rix (1993) bilamana habitat yang ditemui kangkung itu cocok maka hasilsecaraoptimumdarijenissemiakuatikataukangkungairadalah 40-60tonperhasedangkankangkungjenisdaratdayadukung optimumnyaadalah20-30tonperha.Produksiinidapatdicapaipada kisaran sinar matahari yang pendek, dan hasil ini dibedakan (diekspose) pada tahun-tahun pertama berproduksi. Kangkung air atau akuatik (Ipomoeaaquatica var. aquatica Forsk.) merupakan tanaman pertanian yang sangat merakyat. Bahan dengan luas lahan yang sangat sempit pun petani sederhana mampuuntukmenciptakanusahataninya,namunbarumampu menghasilkansekitar3-7perha.Petaniyanglebihtinggitingkatannya mampuuntukmenyelenggarakanpertanamankangkungdarat(I. Aquaticavar.reptansPoir)yangnilaiekonominyalebihtinggidaripada kangkungakuatik.Yangmenjadimasalahadalahbahwasistem usahatani sederhana ini belum memenuhi tingkatan potensi produksi dan persyaratan mutu kangkung yang dikehendaki konsumen (Suherman et al.1995).Karenanyadiperlukanperhatianyangbesarterhadap penelitian kangkung berdasarkan wawasan berikut. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 6 Sampai dengan Pelita V, kebutuhan akan kangkung terus meningkat tetapi produktivitas yang dicapai masih sangat rendah bila dibandingkan denganpotensidayahasilyangbisamencapai20tonperha.Halini disebabkanolehberbagaimasalahyangterdapatdilapangan,baik aspek teknologi yang belum dikuasai maupun keadaan lingkungan yang kurang menguntungkan. Perlu diakui bahwa informasi mengenai kangkung sangat sedikit dan penguasaanteknologidanusahatanikangkungyangmemadaibelum dibenahi,karenakangkungdianggapsebagaikomoditassayuranyang tidakpenting.Sementarainiperhatianhanyaditujukanpadakomoditi primadonayangbiayaproduksinyajauhlebihmahalsepertikentang, cabai merah dll. Persyaratan kultur teknis kangkungKangkungakanbaiktumbuhpadahabitatyangsifatnyabadanair yangtidakterlaludalam, atautanahyang sangatbasahseperti daerah bantaransungai,danauatauselokanataupadaperairansawah. Kangkungdaratharusdiberinnulsaagardapatmengurangiterjadinya evaporasi (Nurtika et al. 1996). Demikian pula pengairan harus dilakukan dengan teratur. KangkungyangditanampadalahanbekasabuGunung Galunggung,J awaBarat,dapatmeningkatkanproduksirataansebesar 208,2%biladigunakanpupukkandang80g/tanaman.Hasilkangkung masing-masing adalah 44,92 gr per tanaman. Perlu diketahui bahwa abu Galunggungmengandungzatbesi,silikat,sengdanalumuniumyang tinggisedangkankandunganN,PdanK-nyarendah(Satsijati, Soenarjono dan Nasrun 1986). Pengaruhjaraktanammulaiumur2minggusetelahtanam,efek NPKdalaminteraksinyaberbedapadafasepertumbuhanakhiryakni pada 4 minggu setelah tanam. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 7 Denganjaraktanamyangrapat(10x5cm) dan NPK(120.90.50) pada kangkung darat pertumbuhannya peling tinggi umur 4 minggu yaitu 52 cm. J araktanam15x5cmdanpemupukanNPK(60.45.50)hasil kangkung mencapai 7,71 kg per 4 m. Kangkung yang dipelihara sampai dengan ratoonyajarak15 x5cm, N danKagaktinggi panenpertama adalah 7,2 kg per 4 m, panen ke-2 adalah 7,65 kg atau sekitar 3-4 ton perhektar,dalamwaktu55haridipanen(Suwandi,NurtikadanHusna 1989). Perbanyakan Strategi Penting dalam Kegiatan Penelitian Kangkung Kangkungdarat:bijiditebardengancarasebarankemudian diperjarangsekitar15-20cmjaraknya.Tanamanakanmenghasilkan batangsepanjang15-25cmdanmemasukkankedalambedengyang tingginyaduakalinya.Sekitar5kgbijidiperlukanuntukmenanam kangkung seluas 1 ha yang berarti 120.000 tanaman. Perbanyakankangkungairataubiasadisebutdengankangkung bentuk air adalah sebagai berikut : Tanaman baru dibentuk dari batang yangterapungataubagianbatangyangsengajadibenamkanpada lumpur atau tanah basah. Pemotongan dari bagian pucuk sepanjang 25-30 cm dan 6-8 buku-buku batang. Bagian ini yang dimasukkan ke dalam tanah basah separuh bagian daripanjangnya.J arakantartanaman30x20cm.J enispertanaman kangkung air harus diatur dengan irigasi yang baik. Keadaaninibisabertahanhinggasatutahun,setelahitutanaman kangkungperludiperbaharuidengantanamankangkungyangbaru (Kusumo dan Soenarjono 1992; Soenarjono dan Rismunandar 1990). Darihasilpenyigihan(= survei)didaerahJ awaBaratdiketahui bahwa masalah utama petani kangkung adalah pengadaan bibit, karena padaumumnyamerekakekuranganbibitsehinggaharusmenunggu Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 8 pasok dari J awa Timur yang datangnya juga tidak menentu (Suherman et al. 1995). Beberapa strategi penting dalam kegiatan penelitian kangkung Arahankegiatanpenelitiandidasarkanpadapendayagunaandan perbaikanvarietasyangpermintaanpasarnyabaik.Darisegibudidaya diutamakanpenguranganenergimasuk(input)padaekosistemterkait sepertipenguranganpendayagunaanbahanagrokimiayangnantinya akan merangsang petani untuk meningkatkan usahataninya karena biaya produksiakanlebihrendah(Anomymous1995danDibiyantoroetal. 1996). Demikian juga pengadaan kangkung yang sinambung dengan mutu yangbaik,dikemasdengankemasanyangmenarikdanbebeasdari bahan beracun berbahaya (B3) akan terjamin. Penerapanteknologiiniakandilakukanselaindidaerahproduksi kangkung di P. J awa, tetapi juga di daerah potensi sumber kangkung di luar P. J awa. Seluruh arahan kegiatan penelitian mengacu pada Agenda 21(Kusumaatmadja1995danSuriaatmadja1995)yangmenekankan dilaksanakannya pertanian berkelanjutan. Padatahun1995/1996telahdiadakansuatuprogrampenelitian khususmenganikangkungdaribeberapaaspekyangpadaumumnya bersifat identifikasi masalah sebab informasi mengenai kangkung belum selengkap komoditi lainnya. Merupakansuatukebutuhanmendesakpadatahunituuntuk meneliti kangkung dari berbagai aspek teknologi dengan baik seharusnya tuntas dan sinambung berdasarkan kenyataan berikut : Seperti diketahui bahwapetanikangkungumumnyatergolongkedalampetanidengan latar ekonomi lemah, berlahan sangat sempit yang lusannya jauh kurang dari pada 0,2 ha bahkan hanya 200 m sementara itu van Lishout (1992) menyatakan bahwa selama kurun waktu 1981-1990, konsumsi kangkung meningkat dengan rataan kenaikan 14,8% per tahun. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 9 Hubunganantaratingkatkonsumsikangkungdenganpendapatan selamaperiodetersebutyangdinyatakandalambesaranelastisitas pendapatan mencapai 0,56. Hinggadiketahuikebutuhankangkungpadatahun2000adalah 1.304.406ton,dibandingkandenganpetcai302.683tonataukentang yang hanya 644.215 ton. Kangkungyangtersediasekaranghanyalah920.169ton.Dengan permintaanpasarakankangkungyangmeningkat,makakesempatan memeberikanpeningkatankesejahteraanpetanikecilsemakinbesar. Permintaanakakangkungyangmeningkatinibelumdisertai pengetahuan atau teknologi memadai (Abidin et al. 1990). Bahkanmenjadikenyataanbahwapenelitihortikulturaumumnya kurangmenaruhperhatianpadakangkung,hinggainformasimengenai kangkung masih termasuk langka. Kebutuhanakankangkungsemakinmeningkatdenganterjadinya fenomena menarik pada tahun 1994, dibandingkan dengan tahun 1992, bahwadari20kabupatendiJ awaBaratsajasebagaicontohpada16 kabupatenterjadikenaikanperluasanarealkangkung,sisanyaseperti kabupaten Tangerang suksesi kangkung digantikan oleh suksesi industri dankawasanperumahan.SedangkandiKodyaBogordanSukabumi masihterjadikenaikanarealkangkungdibandingkandengankodya Bandung yang arealnya menurun (DIPERTA Tk. 1 J abar 1995). Kebutuhankonsumen akankangkung suterayang asal muasalnya adalahHawaiiyangpadaprinsipnyabersifatlembutberseratsangat sedikitnamuntahanpenyakitmaupunhamadantahankemastidak terjadidegradasiklorophildaundidalamkemasan.Pendayagunaan kultivar potensial ini akan ketahanannya terhadap hama penyakit tertentu terutama karat putih dari genus Albugo sebaiknya ditingkat. Dayahasilkangkunginimasihdapatdiperbaikidenganperbaikan mayeri genetiknya. Pengadaan benih kangkung masih kurang memadai mengingatproduksibenihhanya0,7ton/ha(Hartiningsih1982). Teknologibenihkangkungperlumendapatperhatianuntukekspor. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) SebagaicontohbahwaMalaysiamengimporbenihkangkungdari Thailand dan Taiwan sebesar 180 ton per tahun. SeyogyanyabilamanIndonesiamampumenghasilkanbenih kangkungdarivarietasunggul.NegaraThailandsebagaicontoh,juga mengeksporkangkungkonsumsikeHongkongdansebagiankecilke negara-negara Eropa (Nugteren dan Westphal 1985). Gambar 2. Kebutuhan kangkung dibandingkan dengan komoditi sayuran lain Penelitian Kangkung yang Berdasarkan Ilmu Lingkungan Menjadisuatukenyataansebagiankangkungditanampada aliranataubuanganairlimbahpabrikyangmengandungB3(bahan Balai Penelitian Tanaman Sayuran 10 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 11 beracuberbahaya).Adanyaperubahaneksotikdaerahpersawahan menjadikawasanindustridanperumahansepertiyangterjadidi kabupatenTangerangdanKarawang,mejadi masalahbesar bagimutu kangkung. Dapat dimengerti kualitas sayuran yang dijual di pasaran akan mempengaruhikualitaskesehatanmanusaisecaralangsung,hingga terjadi degradasi fungsi organ tubuh(Dibyantoro 1994 dan 1994b). Adanya sistem perdagangan secara global akibat adanya GATT maupun ISO 14000 maka mutu produk hortikultura akan menjadi tanggung jawab yang besar (Putro 1994). Tanggung jawab peneliti dan pemerintah untuk membuktikan bahwa kangkung khususnya dan sayuran pada umumnya sebagaikonsumsiharianakansangatmembahayakanmanusia Indonesia bilamana kandungan bahan beracun berbahaya melebihi yang ditentukanolehFAO/WHO.Kenyataannyasebelumprogramkangkung ini dicanangkan, hal hal seperti ini belum terpikirkan. Pengelolaan sistem budidaya kangkung juga perlu dibenahi dengan pengurangan input energi sehingga diperoleh hasil guna budidaya yang optimal.Pengelolaanunsuryangtidakberlebihandankebutuhanair yang optimal harus diperhitungkan hingga merupakan alternatif yang jauh lebihbaikdaripadapetani.Untukituinformasimengenailingkungan produksimerupakankebutuhanyangmendasar(HarringtondanTripp 1986). Seperti diketahui kangkung Lombok (NTB) tergolong kangkung yang banyak disukai masyarakat karena renyah , lembut dan warna hijau yang dapatbertahanmeskipundimasak.Pengelolaanbudidayakangkung Lombok dapat dibuat model ekosistemnya di beberapa tempat di P. J awa dan luar P. J awa lainnya, untuk kemudian diusahakan secara komersial. Diduga bahwa badan-badan air di P. Lombok masih lebih bersih daripada diP.J awa.Hinggakonsentrasipencemaranjugabelumterdedahkan (Hilman et al. 1995). Teknikpengendalianhamapenyakityangberazaskanilmu lingkungan perlu segera ditangani untuk mengurangi masukan pestisida (Besemer1978;Carpenter1984;KomisisPestisida1994;Dibyantoro Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 12 1994a).Pemanfaatansumberdayahayatiperludigalisebagaialternatif penggunaan pestisida sintetik. Pemanfaatansumberhayatiiniharusdilakukandengan memperhatikanpersyaratanpemangsaan,kondisimangsadll,halini karenabanyaknyakegagalanyangterjadiumumnyadinegara-negara sedang berkembang, dalam program pelepasan predator ke dalam suatu komunitas (Dibiyantoro 1994b). Identifikasipermasalahanyangdihadapipetanikangkungbelum seluruhnyadiketahui,terutamayangmenyangkutteknologibudidaya kangkungditingkatpetanisertafaktor-faktorlainyangmencakup lingkunganpoduksisosio-ekonomi,ketersediaansumberdayadan interaksisistemusahatani.Namundenganadanyaketerbatasandan karenakangkungbukanmerupakansayuranprioritasmakasebagian penelitian belumlah tuntas diteliti. Beberapa hasil penelitian dari dalam dan luar negeri Berikutadalahsuaturangkumanmengenaihasil-hasilpenelitian yang dapat didedahkan baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri. Hasilyangdidedahkaniniditinjaudariberbagaiaspektertentudengan maksudagardapatdigunakansebagaimasukanyangdiberikanmulai darikandungankimiawikangkungsebagaisumberflavourataudari aspek pemuliaan, hingga peran kangkung dalam penanganan air limbah. Rao et al. (1990), meneliti bahwa komposisi daun kangkung adalah 2,09% lipida; 3,64% protein dan 1,53% debu. Lipida dibagi dalam lapisan kromatografidandikuantifikasikan.Sedangkanasam,lemakdideteksi denganalatGLC(gasliquidchromatography).Asamlinolenik kandungannya sebesar 18,3% dan palmitik 16,0%. Bagiandaunyangbanyakmengandungsulfurkarenasuatuhal misalnyasajapencemaranmakaakanmengurangikandunganasam amino, namun kandungan Calcium dan Mangaan yang tinggi, Fe dan Zn moderat dan Cu yang rendah. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 13 Kameokaetal.(1992),mendeteksiminyakyangsifatnyaessential dansangatberpengaruhdalammenentukan;flavourbahkandapat dimanipulasiuntukpembuatanbahanrasa,baikyangalamimaupun yangsintetis.DeteksiinidilakukandenganalatGC,IR,1H-NMRdan GC/MSdanhasilnyamenyatakanadanyasuatubahanphytol37,08% dan asam palmitat 10,99%. Sinhadansharmapadatahun1992meneliti10jenisgenus Ipomomeasebagaiberikut,yangdideteksikomposisigenetiknyauntuk determinasispecies,yangtidakhanyamendeterminasidaribentuk morfologinya saja. Analisisinidikenaldenganistilahcarymorphologyanalysisdan sudahharusdimulaidiIndonesiagunamendeteksikekayaanhayati, keanekaragamanhayatiyangjugamelestarikansumbergenetik. Kesepuluh jenis Ipomoea tersebut adalah : I. aquaticaI. carnea I. palmataI. hederacea I. pilosaI. sinuata I. vitifolia I. batatas I. quamoclitI. turpethum J enisanalisisiniprinsipnyaadalahdenganmenghitungjumlah kromosom,panjangabsolutkromatin,indekssentrometrik,persentase TFdantipekromosomyangmerupakanindikasiciriutamasuatu species.GenusIpomoeainicenderunguntukmerupakansuatu asembling dari evolusi retikulasi. Pembagian Ipomoea ke dalam species berdasarkankarakterpollenexinkurangbaikdibandingkandenga kariomorfologi berdasarkan karakter biologis. Organisme penganggu kangkung Darihasilpenyigihankangkungtahun1995ditemukanjenishama yangsangatumumdijumpaipadapertanamankangkungadalah Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 14 beberapajenisbelalang(Valanganigricornis),AcridaturritaL,Tagata marginella.DanjugaditemukanLocustasolitaria;berjenis-jenis Spodopteraspp.,ulatjengkal(PlusiadanTrichoplusiaspp.)juga ditemukan dua jenis Thrips spp. J enis belalang sembah (Mantis religiosa dan Tenodera-Orthoptera) juga seringkali ditemukan di beberapa daerah perairanTangerangdanGarut(Dibiyantoroetal.1996).Sedangkandi daerah perairan sepanjang Cilincing J akarta banyak ditemukan ulat keket (Tarsoglogissemicauda)(Notodontidae)yangukurannyamencapai hingga12cm,diameternyasebesarinujariwanitadewasa.Di perairannyaditemukanChironomidae,sedangkanpadabagianlumpur ditemukanThalassimaanomala.DidaerahRancaekekhamalainyang jugamenyerangpertanamankangkungadalahEpilachnaspp.dan Myzus persicae (Setiawati et al. 1996). DidaerahRancaekekdanTangerangbanyakditemukankeong emas(Pomaceacanalicuta)(Pomasnails),yangselaluberadapada bagianbatangtegakkangkungdantegakan-tegakanlainnya.Di Tangerangkerapatankehadirannyasangattinggiuntuksetiapsatu setengah meter kuadran berkisar 3-5 kelompok (Dibiyantoro et al. 1996). Mengenai keong emas ini diperkirakan akan menjadi masalah besar sekitar 1-2 tahun mendatang karena selalu hadir pada perairan dengan bedengan rendah dan lebih banyak hadir di daerah J awa Barat dataran rendah atau medium daripada di dataran tinggi. Petani banyak mengeluh mengani sukarnya pengendalian hama ini. Serangandaunkangkungolehkarenapenyakitumumnyadisebut karatputih(Albugoipomoea-aquaticae),yangmiripdenganAlbugo candidapadatanamanjenispakchoiyangjugasangatsukar dikendalikan.Beberapajenispenyakitlaincukupkompleksantaralain Alternaria tenussima dan Alternaria alternate. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Gambar 3. Penyakit utama kangkung karat putih (Albugo ipomoea-aquatica) Ada jenis penyakit kangkung yang menyebabkan batang kangkung menjadilayuyaknidarijenisbakterilayukangkung(Pseudomonas syringae) (Giri et al. 1989). Demikian pula kangkung seringkali mendapat serangan dari nematoda jenis Meloidogyne javanica yang menyebabkan daunmenjadiberwarnakuningdanpadabagianakarterbentuk blendungan (gall). Kangkungseringkaliditanamberdampinganatauberadadalam kawasanekosistempadi,bilademikianbiasanyanematodayang menyerangadalahHirschmanniellaoryzayangbiasanyamenyerang Echinochloacolonumsuatujenisgulmapadatanamanpadi(Girietal. 1989). Bilamankangkungterserangberatolehnematodamakadiadakan penyemprotandenganjenisnematisidayangsangatberacunbagi organisme perairan itu dan juga akan menetap pada daun kangkung itu sendirihinggamenyebabkanmanusiayangmengkonsumsinya mengalami defisiensi zat kekebalan tubuh. Secaramenyeluruhseranganhamapenyakitmenyebabkan kehilangan ahsilkangkung pada musim kemarau adalah 11% sedangkan padamusimpenghujanadalah7%(Setiawatietal.1996).Dinyatakan Balai Penelitian Tanaman Sayuran 15 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 16 bahwaperlakuaninsektisidadeltamethrinmampumenghasilkan8ton per hektar kangkung sedangkan tanpa perlakuan tersebut diperoleh hasil sebesar 7 ton. Pengendalian terhadap organisme kangkung Petanipadaumumnyamenggunakanpestisidakimiawiuntuk mengendalikansemuajenisorganismepenganggukangkung.Karena kangkungadalahtanamandenganbiayaproduksiyangrendahmaka yangdigunakanjugajenispestisidamodellamayangharganyamurah dan relatif sudah tidak digunakan lagi oleh petani sayuran lainnya. Dari daerahTangerang,Garut,BekasidanJ akarta,insektisidayang digunakanuntukmengendalikanhama-hamaadalahjenisBasudin, Padan atau Azodrin. Kadang-kadangDeltamethrindarigolonganpirethroidsintetikjuga digunakanbilamanpetanitersebutmemilikikebunsayuranlain. Sedangkan untuk mencegah serangan penyakit karat digunakan Daconil atau Vandozep. Takaranyangdigunakanadalahsesuaidenganyangdicantumkan dalamanjurandalamkemasanpestisidatersebut,namunkisarannya sekitar0,05-2%.Sebenarnyajenisinsektisidayangbaikdanaman digunakanadalahdarigolonganIGR(insectgrowthregulator)atau dikenal dengan insektisida penghambat pembentukan zat khitin; namun terkadang nilai jual kangkung tidak sebanding dengan pengeluaran untuk jenis insektisida yang mahal ini. Sedangkan untuk jenis fungisida Dithane atau Antracol kurang populer di kalangan petani kangkung. Mengenaikeongemaspetanibelummengetahuipestisidayang cukupampuhuntukitu.Biasanyayangdilakukanadalahpengendalian secara mekanis, yakni mengerahkan tenaga anggota keluarganya untuk ramai-ramai membasmi keong emas seperti layaknya pembasmian hama tikuspadabeberapakurunwaktuyanglalu.NamunmenurutRuchiyat (1996)bahwacarainiseringkalimenyebabkankeongukurankecil Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 17 kurangdari2cmterluptdaripungutanhinggakesempatanuntuk berkembang lebih besar masih ada. Caralainyanglebihberdayagunayaknidenganmembuat semacamkonsentrasiruangberupaparit-parittergenangpadakolam kangkung, lalu diberi beberapa jenis gulma seperti eceng atau kiambang sebagaidayapenarikagarkeongberkumpulpadaruangtersebut. Setelah itu ruang konsentrasi tempat keong berkumpul dibubuhi dengan larutan kapur bahan bangunan (Calsium oksida) sebanyak 100-200 g per hektar (Ruchiyat 1996). Makakeongtersebutakanmengalamidehidrasihinggasecara perlahanbagiantubuhnyaakandilepaskandaricangkanya.Tampak cangkang-cangkangituakanmengambangdanagarsegeradiberiskan dari kolam tersebut. Keanekaragaman hayati pada komunitas kangkung Pengetahuanakanadanyaindeksbiodiversitasataukeanekaragaman hayatipadakomunitastanamanhortikulturaumumnya,dalamhalini komunitaskangkung,akanmemperkayakhasanahanekaragamnya potensihewanpemangsaataumikroorganismepengendalipada komunitas tersebut. J ustrupadasaatsekaranginisudahtibasaatnyaakanperlunya kajian mengenai potensi hewan atau mokroorganisme berguna ini untuk nantinya jauh ke masa depan mampu berperan sebagai pengganti atau penguranganbahankimiaataupestisidauntuktujuanpengendalian hama terpadu (Dibiyantoro 1994a). SebagaimisalditemukannyajenisjamurTrichodermaspp.yang potensinyasangatbesaruntukmengendalikanjenishama-hamayang termasukkedalamgenusSpodopteradanbeberapapenyakitbahkan mungkinbiladitelitilebihjauhbergunabagipengendalianpenyakit Albugo ipomoea aquatica tadi (Dibiyantoro et al. 1993). Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 18 Darihasilpenyigihanpadatahun1995menganikeanekaragaman hayatipadakomunitaskangkungtelahditemukantigajenishewan pemangsayaknigolonganColeopteratertentu,Coccinelladandari keluarga Miridae. Ketigajenishewanpemangsainipotensinyabesaruntuk mengendalikanjenisseranggapengisapsepertiThripsdankutudaun sertakutuputihyangjugabanyakmenyerangtanamanhortikultura umumnya. Namun seringkali perhatian untuk penelitian semacam biodiversitas inisangatkurangkarenadampaknyaterhadapkenaikanproduksibaru terasa jangka waktu yang lama. PadahalmenurutSoemarwoto(1994)sebagaihasildariKonggres Rio de J aneiro tahun 1994, adalah penelitian yang bersifat eko-efisiensi termasukyangbersifatmanajemenbisnisyangberdasarkanefisiensi ekonomi dan efisiensi ekologi. Dan ini terkandung di dalamnya mengenai pemeliharaankeanekaragamanhayatiyangmerupakanpersyaratan untukmemastikanbahwasumberdayaalamselalutersediasecara berkelanjutan untuk masa kini dan masa datang. Kesimpulannya bahwa tidak semua penelitian itu harus berdampak langsungterhadapproduksikarenasebagianpenelitianataubahkan suatubisnisbaruberdampakterhadapproduksikarenasebagian penelitianataubahkansuatubisnisbaruberdampakterhadapnilai berkelanjutan lingkungan itu sendiri, untuk kemudian pada suatu saat ke depan daya dukung lingkungan untuk berproduksi dapat dipertahankan. J adieko-efisiensiitubisaditempuhjustrupadaawalnyadengan jalan yang mahal sehubungan dengan jangka panjang yang diperlukan, jugakarenayangdiutamakanadalahefisiensiekologisnyabaru kemudian efisiensi ekonominya. Semuaininantinyaakansangatbergunadalamtindakanyang dikenal dengan GAP (good agricultural practices). Istilah GAP ini telah diperkenalkanolehBasemerseorangpakarlingkungandariBelanda Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 19 padatahun1978,namunhinggakinirealisasinyabelumsepenuhnya terwujud. Konsepeko-efisiensidipandangdarisudutpandangbisnis sedangkanproduksibersihdarisisiteknologiproduksi,hasilnyasama yakni penggunaan material dan energi yang lebih baik dan lebih sedikit limbah. Eko-efisiensi dan produksi bersih saling melengkapi. Komoditipertaniansebagaisalahsatukomoditastidakterkecuali, dalampasarbersamainidituntutuntukmempunyaistandarmutuyang baik dan aman. Council of Direction oleh MEE dan lainnya menysun kembali suatu peraturanmengenaiCodexalimentariusyangmemangsejakdahulu telah dibentuk. Dengan berkembangnya eko-efisiensi pendekatan control and command terhadap limbah membentuk prinsip pendegahan melalui self regulatory control (Besemer 1978; Putro 1994; Soemarwoto 1994). PenelitianolehuniversitasterkenalMITdiUSAmenyimpulkanbahwa eko-efiensi bekerja sebagai Darwinian selection faktor. Kelakiniberartiakanterdesaknyaindustri/usahataniyangtidak berwawasanlingkunganolehindustriyangberwawasanlingkungan (Soemarwoto 1994). HubunganIpomoea/golongankangkungdenganairlimbah,dan masalah lingkungan pada umumnya Telahdiketahuibahwakangkungbiasaditanamdiperairanyang mengalirataupadabadanairyangmerupakanpelimpahanaliranair, termasuk air buangan industri tertentu. Di Indonesia, khususnya daerah J awaBaratfenomenainisudahtidakasinglagi(penulisbelumdapat mengatakankondisiperairankangkungdidaerahlainsebabbelum dilakukansurvaidiJ awaTengah,Timurmaupundaerah/propinsilain selain dari P. Lombok (Nusa Tenggara Barat). Khususnya daeah Tangerang, Bekasi dan Bandung selatan kejadian ini nyata terlihat oleh mereka sebagain pemerhati lingkungan hidup. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 20 Belumlagiluasanlahankangkungdidaerahtersebutmakinlama makin sempit karena terdesak oleh kontruksi beton yang lebih diperlukan olehmasyarakattertentudaripadasayurankangkungyangdiperlukan sebagai hajat rakyat banyak dan meluas. Hal ini terbukti dari data luasan lahan kangkung (Dinas Pertanian Prop. J abar 1995). Tabel 2. Luasan panen kangkung Luasan panen kangkung per kabupaten/kotamadya di Jawa Barat Luas panen pada tahunNo. Kabupaten/ Kotamadya1992 (ha)1993 (ha)1994 (ha) 1.Serang257216224 2.Pandeglang160259220 3.Lebak118328259 4.Tangerang928964480 5.Bekasi7389471057 6.Kerawang536213469 7.Purwakarta227276334 8.Subang81171231 9.Bogor712755620 10.Sukabumi4460120 11.Cianjur167176300 12.Bandung140222281 13.Sumedang204753 14.Garut266379266 15.Tasikmalaya146222317 16.Ciamis157363425 17.Cirebon08473 18.Kuningan055 19.Majalengka71312 20.Idramayu2512080 21.Kod. Bogor222 22.Kod. Sukabumi21648 23.Kod. Bandung1184448 24.Kod. Cirebon300 25.Kod. Tangerang--168 Sumber : DIPERTA TK I. JABAR 1995 Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 21 Kumar etal. 1991, menyatakan bahwa tanaman kangkung di India digunakansebagaitanamankangkungdiIndiadigunakansebagai tanamanindikatorterjadinyapencemaranpadaperairandidanau RatheshwardanTarapur,karenakemampuanpenyerapanyangbaik olehkangkung.Tanamanlainyangjugadipelajarisebagaipenyerap logampencemarantersebutadalahMarseliaquadrifolia,Nymphoides cristata,Hydrillavercullate,Eichorniacrassipes,Echinocloacolonum, CyperusalopecuroidesdanCeratophyllumdemersum.Keseuaspecies inijugadapatditemuidiperairandanauataukolampadaumumnya, hanya saja penelitian serupa di negara kira belum banyak dilakukan. SuatuhasilpenyigihansederhanaolehDibiyantoroetal.(1996), mengenaikandunganlogamberatpadadaunkangkungyangberasal daridaerahTangerangdanDKIJ akartasertaGarut,yangmanaGarut masihmerupakandaerahbersihdarilimbahindustri.Sedangkan TangerangdanDKIjakartakangkungberasaldarisumberairyang mendapat pengaruh limbah industri. Tabel3.Kandunganlogamberat(ppm)padakangkungdaritigakomunitasyang berbeda (rataan) Jenis logam beratTangerang (I)DKI Jakarta (2)Garut (3) Fe-zat besi3.059.871.05 Cu-cuprum-1.80- Cd-cadmium2.557.50- Pb-zat timbal21.159.05- Ni-nikeltttttt Mn-mangaantttttt Tt tidak terdeteksi Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 22 Sebagai bandingan adalah ketentuan FAO/WHO mengenai nilai ADI dalam satu minggu untukunsurPb adalah200gr/mingguyaknisekitar 3000ppm,padahaldarihasilanalisisdiatasdiperolehdedahanPb terbesardariTangerangadalah21.15ppm.Bilamanaseseorangberat badanya 60 kg ratannya maka setiap minggu akan dikonsumsi lebih dari 6000ppmdaninisudahjauhmelampauinilaiADIyangditentukan FAO/WHO. J oganssonetal.(1995)dalambukunyaBudinessProcess Reengineering (cit. Simatupang 1995), menyatakan kelipatan tiga hingga limakalipembiayaanlebihmahaluntukmengaturpengendalianmutu lingkungan dalam suatu usaha/perusahaan. Apakah telah disadari bahwa kesediaanuntukmeningkatkanpembiayaandemimemperhatikan pembangunan berkelanjutan ini sudah dilaksanakan oleh semua lapisan usahapetanimenunjangpembangunan?Inimasihmenjadipertanyaan besar di negara kita yang selalu bersemboyan akrab dengan lingkungan. Bagaimanadenganperhatiankhususdanrencanamendalam sesuaidenganprinsipekofisiensitadidalamlingkupusahatanisayuran yangberwawasanlingkungandengansesungguhnyabahkanselalu disemboyankandenganpertanianberkelanjutan?Sejauhmanasetiap petaniyangterlibatdalamusahatanihortikultura/sayuranterutama penelitikitasiapdalammengantisipasikesediaanIndonesiadalam menghadapi kenyataan ini? SesuaidenganpendapatJ ohanssontadibilaman perusahaan/industri dituntut untuk mengeluarkan alokasi pembiayaan ini untukusahatanihortikulturadalamupayamengurangilajukerusakan lingkungandankeamananproduksnyaitusendirihinggameningkatkan daya saing di pasaran bebas. Telahdisadaridalambidanghortikulturakeadaaninimasihbelum meyakinkan,apalagibilamandikaitkandenganrencanaditerbitkannya ISO14000danpendapatfoodsafety.Bahkantelahdisadaribahwa kegiatan good agricultural practices masih belum dilaksanakan dengan Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 23 sepenuhnya,meskipunsejaktahun1978Besemertelah memperkenalkan sistem GAP ini. Sebenarnyadengankomoditaskangkungkitaakanmampu menjalankansistemGAPinikarenapendanaannyatidakakansebesar bilamana itu dilakukan pada komoditi lainnya. Namun sejauh mana nilai dayasaingkangkungbilamanadikaitkandenganpotensikonsumen secara global yang agak sukar untuk dijawab. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 24 PUSTAKA Abidin, Z.; A. Sumarna; Subhan dan K.v. Veggel. 1990. Pengaruh cara penanaman,jumlahbibitdanaplikasinitrogenterhadap pertumbuhandanhasilkangkungdaratpadatanahLatosol. Bull.Penel.Hort. 19(3):14-26. Anonymous1995.Thefutureiswhatwemakeit.BASFAgric. Limburgerhof : 39p. Besemer1978,A.F.H.1978.Toxicologyofpesticidesandindustrial chemicals. Course on Environmental toxicology. UNPAD-NUFFIC. Bandung. Wageningen: 1-11. Carpenter, R.A. 1984. Natural systems for development. What planners need to know. McMillan Pub. Co. New York. Dibiyantoro L.H. 1994a. management of Thripstabaci Lindeman on the Alliumswithspecialreferencetogarlic(AlliumsativumL.).PhD. ThesisinDept.ofAgric.AndEnvironmentalSciences.UNCL. United Kingdom : 98-122. DibiyantoroL.H.1994b.Hasilpenelitianresidupestisidaproduk hortikultura.Lokakaryakualitasbahanpangandanresidu pestisidaHortikultura.Bandung22-23November1994.Pusat standarisasi dan akreditasi badan agribisnis. 22 p. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 25 DibiyantoroL.H.;Z.Abidin;O.S.Gunawan.1996.Analisisdampak biodatapredominandankandunganbahanberacunberbahaya padakomunitaskangkung.LaporanpenelitianE3. BALITSA/Penelitian APBN 1995/1996. DIPERTATK.IJ abar1995.Luaspanentanamankangkungdiseluruh kabupaten dan kodya di J awa barat. DIPERTA J abar di Bandung. DjuariahD.1995.Rencanapenelitianperbaikanvarietaskangkung.Cit Proposal : Teknologi Usahatani untuk Meningkatkan Produksi dan MutuKangkung(IpomoeaaquaticaForsk-Convolvulaceae). BALITSA. DorlandSIllustratedMedicalDictionary.26thEd.Igaku-Shoin-Saunders International ED. 1485p. Giri,D;K.Banerjee;S.K.LahaandD.C.Khauta.Somediseasesof horticultural and field crops. Environment and Ecol. 7(4): 821-825. HarringtonL.W.&R.Tripp.1986.Formulatingrecommendationsfor farmers,reseachersandpolicymakers:Issueinthedesignand useofsosio-economicresearch.InCGPRT.Sosio-economic researchonfoodlegumesandcoarsegrains:Methodological, issues CGPRT Publication 4. Bogor, Indonesia. Hartiningsih1982.Dayahasillimavarietaskangkungdanproduksi benihnya. Bull.Penel.Hort. 9(2) : 25-29. HeyneK.1987.Ipomoea.Convolvulaceae.Ed.Indonesia:Tumbuhan BergunaIndonesia.BadanLitbangKehutananJ akarta.J ilidIII: 1661-1665. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 26 Hilman,Y.,L.H.DibiyantorodanR.M.Sinaga1995.Penelitian pengelolaanekosistemtanamankangkungdiNTB.Dalam Proposal : Teknologi Usahatani untuk Meningkatkan Produksi dan MutuKangkung(IpomoeaaquaticaForsk-Convovulaceae). BALITSA. Kmeoka, H: K. Kubo and M. Miyazawa. 1992. Essential oil components of water convolvulus (Ipomoea aquatica Forsk). J ourn. Of Essential Oil Res. 4(3) : 219-222. KomisisPestisida1994.Kebijaksanaandanpengendalianpenggunaan pestisidadiIndonesia.Lokakaryakualitasbahanpangandan residupestisidaprodukhortikultura.Pusatstandarisasidan akreditasi badan agribisnis. 13p. Kumar, J .I.N.; R. Nirmal and B.C. Rana. 1991. Seasonal variation in the MacrophytesoftwoPonds,Ratheswarandtarapur,inCentral Gujarat. J our of the Bombay Nat. History. Soc. 88(2) : 210-214. KusumoS.danH.Soenarjono.1992.Petunjukbertanamsayuran. Proyekpembangunanpenelitianpertaniannusatenggara.Badan Litbang Pertanian. DEPTAN 83-85. Kusumaatmadja, S. 1995. Indonesian Country Report on Implementation ofAgenda21.Thestateministryofenvironmentrepublicof Indonesia in cooperation with the national consortium for forest and nature conservation in Indonesia : 52p. Liashout.V.O.1992.ConsumptionoffreshvegetablesinIndonesia. ATA-395/LEHRI. Intern. Comm. 48. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 27 Nugteren,C.J .&E.Westphal1985.Kangkong(Ipomoeaaquatica Forsk.):AnimportantleafvegetableinSouthEastAsia.Tropical Agriculture. 10(4) : 9-21. Nurtika,N.,A.HidayatdanD.Fathullah.1996.Pendayagunaanbahan pemantapantanahpadatanamankangkung(Ipomoeareptans Poir.). BALITSA.E2.APBN. 1995/1996. 8p. Phillips,R.andM.Rix.1993.WaterConvolvulus.Vegetables.PAN Books McMillan Ltd. London. 270p. PutroS.1994.Sistempengendalianmutuprodukhortikulturayang berorientasi pada agribisnis. Lokakarya kualitas bahan pangan dan residupestisidaprodukhortikultura.UsatStandarisasidan Akreditasi Badan Agribisnis : 12p. Ao. K.S; R. Dominic; Kirpal Singh; C. Kaluwin; D.E. Rivett; G.P. J ones; K. Singh. 1990. Lipid, fathy acid, amino acid, and mineral composition of five edible plants leaves. J ourn. of Agric and food chem. 38(12) : 2137-2139. Ruchiyat, E. Cara pengendalian keong emas. GATRA No. 11 TA. II. 27 J anuari 1996. Satsijati,H.SunarjonodanNasrun,1986.Pengaruhketebalanabu Galunggungdanpemberianpupukkandangterhadappengaruh kangkung,caisindanbayam.Bull.Penel.Hort.XIV(edkhusus): 71-83. Suriaatmadja1988.Kom.Pribadi.PadaSeminarIlmiahMingguandari kantorMenteriKependudukandanLingkunganHidup, diselenggarakan di BALITHORT Lembang. Maret 1988. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 28 Suriaatmadja 1995. Pembangunan pertanian berkelanjutan berwawasan lingkungan.PPBBL.SeminarIlmiahBALITSA.12September 1995. (Kantor LH dan J ur.Biol.MIPA.ITB). Tindal,H.D.1983.Convolvulaceaevegetablesinthetropics.TheMc Millan Press. Ltd. 533p. Tseng,C.F;S.Iwakami;A.Mikajiri;M.Shibuya,M.;F.Hanaoka; Abizuka.Y;Padmawinata.K;Sankawa.U.1992.Inhibitionofin vitroProstalglandinandLeucotrieneBiosunthesesbyCinnamoyl-beta-PhenethylamineandN-acydopamineDetrivatives.Chemical and Pharmacetical Bull. (Tokyo). 40(2) : 396-400. Westphal,E.1993.DalamJ .S.SimmonsmaandKasemPiluek(eds.). IpomoeaaquaticaForsk.PlantresourcesofSoutheastAsia.8: 181-184. UPLB. Laguna. The Philippines. Monograf No. 1, Tahun 1996Anna Laksanawati H. Dibiyantoro : Rampai Rampai Tentang Kangkung (Ipomoea aquatica Forsk.) Balai Penelitian Tanaman Sayuran 29