kisah meja makan_budidaya pekarangan

Upload: nawakamal-foundation

Post on 07-Jul-2015

407 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

DARI PEKARANGAN SAMPAI KE MEJA MAKAN

Kata PengantarBuku kecil ini dimaksudkan sebagai panduan bagi para ibu untuk melengkapi kegiatan pelatihan yang telah diterima. Buku kecil ini berisi bermacam-macam panduan terutama berkait dengan cara penanaman, pembuatan pupuk dengan bahan yang ada di sekitar rumah, pengelolaan hama tanaman dan pestisida alami. Yang juga tidak kalah penting adalah mengenai upaya penyediaan gizi yang berimbang bagi keluarga. Penyediaan makanan sehat sekaligus bergizi merupakan masalah serius bangsa kita. Negara yang disebut agraris ini dalam soal pangan masih bergantung pada bangsa lain. Seolah makanan sehat bergizi selalu harus membeli (dari luar) dan mahal pula, padahal di sekitar kita (Merapi) menyediakan sumber-sumber untuk mendukung tersedianya pangan yang sehat dan bergizi. Pengalaman selama ini mengkonsumsi makanan sintetis mestinya menjadi pengalaman berharga bagi kita semua. Diharapkan buku ini bisa menjadi acuan untuk belajar bersamasama dalam kelompok. Bukan masalah benar atau salah namun pengalaman baik dan gagal akan melengkapi seluruh rangkaian panduan ini. Jangan takut gagal!

Daftar IsiKISAH MEJA MAKAN PEKARANGAN 1. PANGAN YANG SEHAT UNTUK ANAK 2. BUDIDAYA PANGAN SEHAT DI PEKARANGAN 3. CARA BUDIDAYA PANGAN SEHAT 4. PEMBUATAN BIANG BAKTERI / AKTIVATOR 5. PEMBUATAN PUPUK KOMPOS 6. BEBERAPA ALTERNATIF PENGKOMPOSAN 7. PUPUK CAIR ORGANIK 8. PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMAN 9. PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIK

Buku ini disusun oleh mereka yang terlibat dalam pelaksanaan program MERP Save The Children Nawakamal. Pengalaman dalam pelaksanaan kegiatan dalam program sebelumnya dan pengalaman mendampingi dalam program ini mendorong untuk dibukukan dan didistribusikan kepada para ibu di wilayah Kecamatan Dukun dan Kecamatan Salam, Magelang. Kepada ibu-ibu di wilayah program, inilah buku yang senantiasa ibu butuhkan. Semoga bermanfaat! Kontributor: T.A. Kuncoro; Henu Pramujaka; Kristina Wahyu Tri Setyaningsih, Budi Setiawan; Bowo Nugroho; A. Gandung Indarto; Guntur Prabawanto; Johan Dwi Bowo Santoso; Iskandar L; Sanna Sanata; Maula Paramitha W; Hermanus Wahyaka; B. Banning Prihatmoko; Emilianus Elip, A. Agung Haryanto Ilustrator: G. Tatang Maruto Supporting: Priyani, Tri Broto, Setya Utama

Nawakamal 2010

Jl. STM Pembangunan 6 A, Mrican, Yogyakarta, 55281 Telp / fax: 0274-552890 E-mail: [email protected] http://nawakamalfoundation.wordpress.com

1

Kisah Meja Makan

Kisah Meja MakanPraktek pertanian modern harus diakui telah banyak membawa kelimpahan sehingga pangan dapat dengan mudah kita dapatkan. Pangan kemasan yang berasal dari industri makanan juga banyak tersedia di sekitar kita. Bahan pangan segar berasal dari lahan pertanian tersebut menjadi menu sehari-hari di meja makan kita dan makanan olahan industri seolah-olah mengepung kita dan menggoda anak-anak kita dan menjadikannya jajanan yang paling disukai. Asupan pupuk kimia dan pestisida yang menjadi tumpuan kegiatan pertanian modern, saat ini menjadi sorotan tajam berkaitan dengan kesehatan masyarakat. Sisa-sisa pestisida tidak hanya menempel tetapi juga meresap ke dalam hasil pertanian seperti sayuran sehingga tidak hilang ketika dicuci bahkan dengan air mengalir sekalipun. Cemaran ini jelas mengancam kesehatan keluarga kita. Hal yang sama terjadi pada bahan pengawet dan penambah rasa pada makanan olahan industri. Anak adalah kelompok paling rentan pada ancaman pangan yang tercemar tersebut, terutama pada usia emas antara 0 5 tahun. Pada usia ini, kecukupan gizi anak menentukan tumbuh kembang pada usia selanjutnya. Kelompok rentan yang lain adalah kelompok ibu, terutama ibu hamil dan ibu menyusui. Pangan adalah hak dasar bagi setiap orang, namun pangan yang sehat adalah keutamaan yang harus diperjuangkan. Gagasan tentang Kisah Meja Makan adalah langkah kecil untuk memperjuangkan pangan yang sehat senantiasa dapat tersaji di meja makan keluarga. Langkah kecil karena gagasan ini tentang pangan khususnya sayuran sebagai menu sehari-hari dalam jumlah

1

2

Kisah Meja Makan

dan variasi yang cukup untuk pemenuhan gizi keluarga. Langkah kecil karena upaya tersebut dapat dilakukan di tempat terdekat dari rumah yaitu pekarangan.

PekaranganPangan sehat dapat kita usahakan melalui budidaya organik tanpa menggunakan pupuk kimia dan pestisida sintetik buatan pabrik. Pupuk dan pengendalian hama-penyakit dapat kita buat sendiri dari bahan-bahan organik yang tersedia di sekitar kita. Pekarangan merupakan alam mini yang paling dekat dengan kita. Kita dapat memulai bersahabat dengannya melalui budidaya sayuran sehingga alam terdekat kita itu bisa mengambil manfaat tanpa resiko. Caranya adalah dengan menciptakan siklus alam yang seimbang. Gunakan bahanbahan organik yang dapat membusuk untuk menyuburkan tanaman. Cari musuh hama agar tercipta rantai makanan. Pakai pestisida hayati/organik agar tubuh tidak teracuni. Lihat sekitar! Manfaatkan bahan-bahan yang sudah disediakan untuk dikembalikan lagi ke alam, tidak usah membeli!. Dengan demikian kita dapat memperoleh manfaat zat gizi berupa vitamin, protein, mineral, lemak dan karbohidrat dari tanaman yang kita usahakan sendiri secara organik, bukan racunnya! Jangan lupa memperhatikan cara memasak agar zat gizi yang sudah kita rawat selama masa tanam tersebut tidak hilang dalam sekejap karena terlalu matang memasak. Masak yang baik lalu hidangkan sayuran tersebut di meja makan kita supaya dinikmati kelezatan rasanya dan kebaikan gizinya oleh anak-anak kita, diri kita sendiri, dan seluruh keluarga. Mari bu, bergerak!

2

3

Kisah Meja Makan

PANGAN YANG SEHAT UNTUK ANAKPangan yang sehat untuk anak adalah pangan berimbang yang memenuhi kecukupan gizi yang dapat mendukung tumbuh-kembang anak secara optimal. Dalam bentuk skema dapat kita gambarkan secara sederhana sebagai berikut;

Pangan sehat dan berimbang dalam satu piring makan yang disajikan terbagi menjadi dua bagian yang sama. Satu bagian untuk biji-bijian dan protein dengan jumlah biji-bijian lebih banyak. Satu bagian lainnya untuk kelompok buah dan sayuran dengan jumlah sayuran yang lebih banyak. Tambahkan susu atau hasil olahan susu dalam menu harian anak untuk melengkapi kecukupan gizi anak.

3

4

Kisah Meja Makan

Gambar di atas selain menunjukkan sumber pangan berimbang juga porsi asupan makanan dari masing-masing sumber tersebut untuk memudahkan dalam memastikan apakah yang dimakan anak dalam sehari sudah seimbang atau belum. Artinya, apakah dalam satu hari anak sudah makan buah dan sayuran dalam jumlah yang seimbang dibanding jumlah biji-bijian dan protein. Pangan sehat dan berimbang di atas menganjurkan porsi yang besar untuk buah dan sayuran dalam menu harian anak. Hal ini menunjukkan sayuran mempunyai peran yang sangat penting dalam pola makan harian anak. Manfaat sayuran terutama adalah menjaga system pencernaan, sistem peredaran darah, sistem kekebalan dan sistem saraf. Pola makan kaya protein memberi asupan pada tubuh kita anti oksidan yang dapat mencegah penyakit seperti kanker, kelainan jantung dan stroke. Lebih dari itu sayuran mengandung berbagai mineral dan vitamin dan serat yang menjaga tubuh kita tetap sehat. Berbagai kandungan di dalam sayuran di atas tidak dapat digantikan oleh makanan suplemen ataupun vitamin-vitamin sintetik.

4

5

Kisah Meja Makan

BUDIDAYA PANGAN SEHAT DI PEKARANGANPertanian OrganikBudidaya tanaman sehat dilakukan secara organik. Pertanian organik adalah proses pertanian yang dilakukan secara alami dengan memanfaatkan sumber daya lingkungan termasuk menjaga keseimbangan ekosistem dan lahan. Sumber daya lingkungan yang dimaksud adalah potensi petani dalam mengolah lahan pertanian secara terpadu dengan keragaman tanaman dan ternak sehingga dapat dikelola secara berkelanjutan. Dari proses seperti ini akan terjadi suatu siklus yang saling menguntungkan antara tumbuhan dan hewan juga keterlibatan manusia sebagai pelaku usaha. Tumbuhan dapat memanfaatkan sampah dan kotoran hewan untuk menunjang pertumbuhannya. Hewan dan manusia dapat memanfaatkan hasil tumbuhan untuk menunjang kehidupannya. Budidaya secara alami dikelola tanpa adanya asupan kimia untuk menunjang pertumbuhan tanaman. Kearifan lokal petani dalam menentukan pola tanam menjadi andalannya. Untuk memenuhi kebutuhan unsur hara tanaman diberikan pupuk kandang dari kotoran ternak dan kompos dari pengolahan sampah hijau/organik. Hama penyakit tanaman dikendalikan dengan cara rotasi tanaman dan keragaman tanaman serta pelestarian musuh alami. Dari berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan pangan yang dihasilkan melalui bertani secara alami mengandung nilai gizi, rasa dan tingkat keamanan yang jauh lebih baik dibandingkan dengan pola pertanian konvensional yang banyak menggunakan bahanbahan kimia di dalam pupuk dan pestisidanya (Jaker PO, 2009).

5

6

Kisah Meja Makan

Pemanfaatan PekaranganPekarangan adalah sebidang tanah darat yang terletak langsung di sekitar rumah tinggal dan jelas batasan-batasannya, ditanami dengan satu atau berbagai jenis tanaman dan masih mempunyai hubungan pemilikan dan atau fungsional dengan rumah yang bersangkutan. Hubungan fungsional yang dimaksudkan disini adalah meliputi hubungan sosial budaya, hubungan ekonomi serta hubungan biofisika (Danooesastro, 1978). Pada tahun 1970-1980 an masih sering kita jumpai pekarangan yang terpelihara baik di pedesaan. Di pekarangan tersebut terdapat berbagai macam tanaman tahunan seperti pepohonan beraneka ragam hingga tanaman semusim misalnya sayuran, empon-empon, dan tanaman umbi-umbian. Keberadaan pekarangan yang terawat baik ini sangat bermanfaat bagi pemenuhan pangan keluarga misalnya sayur dann umbi-umbian. Selain itu apabila kondisi pertanian sawah atau tegal yang diusahakan sedang dalam masa paceklik maka hasil pekarangan sangat membantu meringankan kesulitan keluarga.

6

7

Kisah Meja Makan

Pekarangan rumah yang hijau selain berguna untuk memenuhi kebutuhan pangan juga sangat baik gunanya untuk memasok oksigen di lingkungan sekitar kita. Tentu saja keadaan lingkungan kita menjadi segar. Aneka ragam tanaman yang ada di pekarangan bermanfaat pula untuk menyerap dan menyimpan air hujan melalui perakarannya. Ini mencegah kekeringan bagi sungai-sungai di sekitar pekarangan. Apabila sungai tersebut digunakan untuk pengairan sawah maka ketika musim kemarau tiba debit air tidak akan berkurang drastis. Mulai tahun 1990 sampai sekarang pekarangan semakin sedikit ditemui. Adapun tidak terlalu luas dan fungsinya hanya sebagai keindahan saja bukan sebagai penyumbang bahan makanan. Hal ini disebabkan karena bertambah padatnya penduduk sehingga kebutuhan ruang semakin tinggi. Selain itu, arus konsumtif/mudah membeli sudah menjadi budaya sehingga orang-orang lebih suka kepraktisan dan serba instan. Keadaan ini seharusnya menjadi perhatian bagi kita semua. Kemerosotan kualitas lingkungan akibat budaya serba instan tersebut tangah kita rasakan saat ini. Ketergantungan kita terhadap produsen dan kuasa pasar membuat perekonomian kita terpuruk. Belum lagi menghadapi lingkungan yang telah rusak membutuhkan ketelatenan untuk memperbaiki. Upaya-upaya memperbaiki ekosistem tersebut sangat mendesak dan penting untuk dilakukan demi masa depan yang jauh lebih baik. Kegiatan yang paling mudah dan dekat adalah menata ulang pekarangan sebagai bagian integral / tak terpisahkan dari sebuah hunian. Kegiatan ini dilakukan dengan dasar kesadaran kita akan pentingnya pekarangan yang mampu memenuhi fungsi pemasok bahan pangan, oksigen, resapan air dan estetika / keindahan. Jika

7

8

Kisah Meja Makan

hal ini dilakukan maka hunian yang ideal yaitu sebuah lingkungan manusiawi di mana manusia dapat menjaga dan berdampingan seimbang dengan alam dapat tercipta. Ke depan, suatu tatanan masyarakat baru yang berbudaya tinggi dan beradab akan terbangun dengan sendirinya. Selagi masih ada kesempatan untuk memperbaiki cara-cara bertani kita dan menggali kembali kemampuan kita untuk menghasilkan pangan yang sehat untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan siapa saja yang megkonsumsi hasil uluwetu sawah, tegalan dan pekarangan kita. Mari kita selami bersama lautan pengetahuan dan kearifan yang bisa dijadikan sarana bertani dan lebih jauh sebagai sarana lelaku hidup sebagai titah yang sudah semestinya menghargai segala titah dalam perjalanan bersama menemukan kesejatian hidup. Beberapa cara pemanfaatan lahan pekarangan:

a. Tanam langsung di lahan pekarangan

8

9

Kisah Meja Makan

b. Sistem Polybag BersusunPenanaman dilakukan di polybag. Agar pekarangan yang terbatas mempu menampung banyak polybag maka penataan polybag tersebut perlu dilakukan. Caranya adalah membuat rak susun dari bambu hingga polybag dapat kita susun ke atas. Ada pula cara lain yaitu dengan mengisi polybag dengan tanah hingga penuh. Polybag ini tidak ditanami tetapi disusun seperti tangga atau kerucut keatas sehingga menyerupai rak yang bisa kita gunakan untuk meletakkan polybag yang sudah ditanami. Cara lain yang dapat digunakan adalah membuat rak dari kayu/bambu yang disusun dengan ditumpuk batu/bata.

c. Sistem VertikulturSistem ini sangat mudah yaitu menggunakan bambu utuh yang besar kemudian satu sisinya dilubangi. Lubang tersebut diisi dengan media tanam kemudian ditanami dengan sayuran. Bambu-bambu tersebut dapat disusun ke atas. Banyak cara kreatif lain yang dapat dilakukan.

9

10

Kisah Meja Makan

CARA BUDIDAYA PANGAN SEHATSyarat yang harus dipenuhi untuk menghasilkan pangan sehat adalah dengan cara membudidayakan tanaman / bertani dengan cara yang sealamiah mungkin. Proses budidaya tidak menggunakan bahan kimia. Pupuk yang digunakan ialah pupuk kandang / kompos, pupuk cair dari dedaunan dan buah matang yang bisa kita buat dengan bahan yang melimpah di sekitar kita. Sedangkan pengendali hamanya juga dari bahan-bahan tumbuhan beracun yang ada di sekitar kita. Dilakukan mulai dari persemaian sampai siap panen. Budidaya dilakukan di pekarangan dengan menggunakan polybag dengan perkiraan tanah yang ada belum siap ditanami pasca erupsi Merapi. Tahap-tahapnya adalah sebagai berikut:

1. Persiapan Media TanamSiapkan campuran antara kompos dan tanah subur dengan perbandingan 1:1 atau 1:2, campurkan merata lalu masukkan ke dalam polybag sampai mendekati penuh. Apabila kompos dan tanah kita terlalu kering lakukan penyiraman sebelum penanaman sampai basah betul. Sementara kalau media tanam kita sudah basah atau cukup lembab, langsung bisa dilakukan penanaman dan kemudian disiram secukupnya.

2. PenyemaianPenyemaian dilakukan untuk membuat tanaman menjadi lebih kuat ketika ditanam di lahan terhadap hama, curah hujan yang tinggi dan sengatan matahari langsung. Meskipun tidak semua tanaman harus disemai terlebih dahulu semisal kangkung, bayam, wortel, kacang, jagung dll. Setelah biji tumbuh daun pertama, bisa dilakukan pengepalan dengan media tanah subur

10

11

Kisah Meja Makan

dan kompos atau bisa juga dengan ditanam pada polybag kecil sebelumnya lalu tanaman tersebut siap dipindahkan saat minimal sudah tumbuh daun keduanya.

3. PenanamanPemindahan tanaman pada media tanam polybag atau lahan dilakukan setelah tanaman tumbuh daun keduanya, sebaiknya dilakukan penanaman pada sore hari terutama untuk tanaman yang tidak ditanam dengan biji langsung. Lakukan penyiraman secukupnya setelah penanaman. Satu sampai dua minggu setelah tanam apabila ada tanaman yang mati bisa dilakukan penyulaman. Setelahnya letakkan di pekarangan sekitar rumah kita, tempat yang kita pilih mendapat sinar matahari yang cukup dan aman dari gangguan binatang peliharaan kita atau bisa kita buatkan pagar untuk mengamankan tanaman kita.

4. PerawatanPekerjaan terlama dalam bercocok tanam adalah merawat. Pada masa perawatan pekerjaan kita meliputi, penyiraman, penyulaman, penyiangan, pemangkasan dan pengendalian hama bila perlu.

5. PemanenanSaat yang kita nanti-nantikan pada akhir budidaya adalah memanen. Panen dilakukan saat tanaman belum terlalu tua, kecuali cabe dan empon-empon karena di samping rasanya tidak enak, kandungan gizinya juga berkurang. Tanaman daun biasanya bisa dipanen umur 1 bulan sedang sayuran berbuah pada umur 3 bulan kecuali timun.

11

12

Kisah Meja Makan

1. Persiapan Media Tanam

2. Penyemaian

3. Penanaman

12

13

Kisah Meja Makan

4. Perawatan

5. Pemanenan

13

14

Kisah Meja Makan

PEMBUATAN BIANG BAKTERI / AKTIVATORPrinsipnya semua bahan organik mengalami dekomposisi / penguraian oleh bakteri. Semua bahan organik mengandung bakteri pengurai. Oleh karena itu semua barang yang bisa busuk dapat dijadikan biang kompos, namun masingmasing bahan memiliki kandungan yang berbeda-beda. Banyak cara dan bahan yang dapat digunakan dalam pembuatan bio aktifator / bakteri untuk membuat kompos. Glukose bisa berupa gula merah, gula pasir, gula aren atau tetes tebu/molase fungsinya sebagai makanan bakteri. Berikut adalah beberapa resep yang bisa digunakan:No. 1 Bahan rebung bambu air kelapa/air biasa gula pasir / kelapa / tetes tebu Ukuran 1/4 tempat secukupnya secukupnya Cara Membuat rebung dikupas dan dipotong-potong kemudian ditumbuk hingga halus. Campur dengan air kelapa, gula/tetes. Masukkan dalam botol / ember / periuk lalu tutup rapat sampai 3 minggu Lumatkan buah pepaya yang telah masak, campur dengan air gula, leri dan air kelapa.

2

pepaya masak air kelapa/air biasa gula pasir/kelapa/tetes tebu leri

1/4 tempat secukupnya secukupnya

secukupnya 1/4 tempat bonggol pisang dipotong-potong dan ditumbuk hingga halus kemudian tambahkan

3

bonggol pisang (paling bagus pisang kluthuk) terasi

secukupnya

14

15

Kisah Meja Makan

air kelapa/air biasa gula pasir/kelapa/tetes tebu tape singkong terasi air kelapa gula pasir/kelapa/tetes tebu air biasa 5 rebung bambu buah pepaya masak terasi bonggol pisang (paling bagus pisang kluthuk) terasi tetes tebu/air gula 6 bagian dalam perut sapi/rumen air limbah buangan sampah di TPS/TPS lindi tanah berhumus dan sisa lapukan kayu gula aren/tetes

secukupnya secukupnya

terasi, air kelapa dan gula/tetes

4

1 Kg secukupnya 4 gelas 1 Kg

40 Lt secukupnya secukupnya secukupnya secukupnya

lumatkan tape singkong hingga halus campur dengan terasi dan gula / tetes tebu kemudian tambahkan air kelapa dan air biasa, masukkan dalam botol/jerigen, fermentasikan 3 minggu semua bahan ditumbuk halus dan dicampur merata kemudian ditambahkan air

secukupnya secukupnya 1 sendok 1 sendok 1 sendok semua bahan dicampur dan diberi air 1 Lt, tambahkan 20 sendok larutan gula aren dengan 10 Lt, simpan dalam wadah jerigen atau botol biarkan selama 3 hari, Dalam penggunaan, tiap 100 ml aktivator dilarutkan dalam 2 liter air. Kemudian siramkan dalam tumpukan bahan kompos (campuran di

secukupnya

15

16

Kisah Meja Makan

7

daun kacangkacangan (kleresede, kaliandra, orokorok dsb) gula/tetes tebu Air Leri/ Urine Air Kelapa air biasa

1/2 Kg

atas dapat untuk 1m3 bahan organik). Semakin banyak aktivator semakin cepat proses pengomposan. tumbuk daun-daunan sampai halus, campur dengan semua bahan, masukkan wadah lalu peram selama 3 minggu

1/4 Kg 1 Lt 1 Butir 25 Lt 1 ons 5 sendok makan 1-2 Lt 1 sendok Campurkan seluruh bahan, masukkan ke dalam botol, fermentasikan selama 3 minggu

8

tape singkong gula pasir air terasi

Catatan: a. Dalam pembuatan biang bakteri setelah semua bahan tercampur langkah selanjutnya adalah pemeraman bisa dengan wadah ember, jerigen, atau pengaron dari tanah, selama 3 minggu. Setelah 3 minggu ramuan matang dapat digunakan untuk pengomposan sampah organic dan kotoran ternak supaya kompos cepat matang. b. Bahan minimal selalu terdiri dari bahan organik padat (bisa daun, buah, tunas, lapukan batang pohon), gula atau molase atau bahan lain yang berkadar gula tinggi dan air. Dengan perbandingan, jika bahan padatnya 1kg gulanya -1/5 kg dan airnya 25-50 liter. Prinsipnya ada bahan organik sebagai sumber bakterinya, ada pakan bakterinya berupa gula dan ada air sebagai media hidup dan pembiakannya.

16

17

Kisah Meja Makan

c.

d.

Sebaiknya wadah pemeraman biang bakteri dibuatkan saluran udara dari selang kecil, apabila tidak udara dapat dikeluarkan dengan cara membuka tutup wadah sebentar lalu ditutup lagi dengan cepat agar udara luar tidak masuk . Pembiakan bakteri dilakukan dengan menyisakan setengah dari cairan starter lalu tambahkan gula sebagai makanan dan tambahkan air sesuai takaran sebelumnya, setelah terfermentasi / terurai selama 5 hari sudah bisa digunakan lagi.

Rebung dipotong-potong, ditumbuk hingga halus .

Setelah 3 minggu bisa digunakan ..

Masukkan ke dalam ember berisi campuran air / leri dengan gula atau tetes tebu

17

18

Kisah Meja Makan

PEMBUATAN PUPUK KOMPOSKompos adalah hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari campuran bahan-bahan organik yang dapat dipercepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba dalam kondisi lingkungan yang hangat, lembab, dan aerobik atau anaerobik (Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikrobamikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, mengaturan aerasi dan penambahan aktivator pengomposan.

ManfaatKompos memiliki banyak manfaat yang ditinjau dari beberapa aspek:

Aspek Ekonomi :1. Menghemat biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah 2. Mengurangi volume/ukuran limbah 3. Memiliki ekonomis yang lebih tinggi dari pada bahan asalnya

Aspek Lingkungan :1. Mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan pelepasan gas metana dari sampah organik yang membusuk akibat bakteri metanogen di tempat pembuangan sampah 2. Mengurangi kebutuhan lahan untuk penimbunan

18

19

Kisah Meja Makan

Aspek bagi tanah/tanaman:1. 2. 3. 4. 5. Meningkatkan kesuburan tanah Memperbaiki struktur dan karakteristik tanah Meningkatkan kapasitas penyerapan air oleh tanah Meningkatkan aktivitas mikroba tanah Meningkatkan kualitas hasil panen (rasa, nilai gizi, dan jumlah panen) 6. Menyediakan hormon dan vitamin bagi tanaman 7. Menekan pertumbuhan/serangan penyakit tanaman 8. Meningkatkan retensi/ketersediaan hara di dalam tanah

Proses PengomposanTeknologi pengomposan sampah sangat beragam, baik secara aerobik maupun anaerobik. Proses aerobik membutuhkan oksigen sedangkan anaerobik tidak membutuhkan oksigen (dalam jumlah sangat sedikit). Pada umumnya teknologi yang digunakan adalah aerobik karena dalam anaerobik, selama proses pengomposan, akan dihasilkan bau yang tidak sedap. Proses anaerobik akan menghasilkan senyawa-senyawa yang berbau tidak sedap, seperti: asam-asam organik (asam asetat, asam butirat, asam valerat, puttrecine) dan amonia.

1. Pemilahan SampahPada tahap ini dilakukan pemisahan sampah organik dari sampah anorganik (barang lapak dan barang berbahaya). Pemilahan harus dilakukan dengan teliti karena akan menentukan kelancaran proses dan mutu kompos yang dihasilkan.

19

20

Kisah Meja Makan

2. Pengecil UkuranPengecil ukuran dilakukan untuk memperluas permukaan sampah, sehingga sampah dapat dengan mudah dan cepat didekomposisi menjadi kompos

3. Penyusunan Tumpukan Bahan organik yang telah melewati tahap pemilahan dan pengecil ukuran kemudian disusun menjadi tumpukan. Desain penumpukan yang biasa digunakan adalah desain memanjang dengan dimensi panjang x lebar x tinggi= 2 m x 12 m x 1,75 m. Pada tiap tumpukan dapat diberi terowongan bambu (windrow) yang berfungsi mengalirkan udara di dalam tumpukan. Untuk mempercepat pengomposan diperlukan bakteri aktivator tambahan dengan cara disiramkan ke dalam bahan kompos. Pengontrolan perbandingan C/N = 30/1, jika bahan kompos berupa limbah dapur (berarti kandungan N tinggi) dapat dicampur dengan bahan yang memiliki kandungan C tinggi, seperti sekam, grajen atau daun kering.

4. PembalikanPembalikan dilakuan untuk membuang panas yang berlebihan, memasukkan udara segar ke dalam tumpukan bahan, meratakan proses pelapukan di setiap bagian tumpukan, meratakan pemberian air, serta membantu penghancuran bahan menjadi partikel kecil-kecil.

20

21

Kisah Meja Makan

5. Penyiraman Pembalikan dilakukan terhadap bahan baku dan tumpukan yang terlalu kering (kelembaban kurang dari 50%). Secara manual perlu tidaknya penyiraman dapat dilakukan dengan memeras segenggam bahan dari bagian dalam tumpukan. Apabila pada saat digenggam kemudian diperas tidak keluar air, maka tumpukan sampah harus ditambahkan air. sedangkan jika sebelum diperas sudah keluar air, maka tumpukan terlalu basah oleh karena itu perlu dilakukan pembalikan.

6. Pematangan Setelah pengomposan berjalan 30 - 40 hari, suhu tumpukan akan semakin menurun hingga mendekati suhu ruangan. Pada saat itu tumpukan telah lapuk, berwarna coklat tua atau kehitaman. Kompos masuk pada tahap pematangan selama 14 hari.

7. Penyaringan Penyaringan dilakukan untuk memperoleh ukuran partikel kompos sesuai dengan kebutuhan serta untuk memisahkan bahan-bahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses. Bahan yang belum terkomposkan dikembalikan ke dalam tumpukan yang baru, sedangkan bahan yang tidak terkomposkan dibuang sebagai residu.

21

22

Kisah Meja Makan

Pilih dengan teliti sampah bahan organik . Potong dan iris agak menjadi partikel kecil .

Pembalikan untuk meratakan proses pelapukan ..

JIka digenggam tidak mengandung air, siramlah. Jika terlalu basah, bolak-baliklah .

Siap digunakan .

Penyaringan memisahkan bahanbahan yang tidak dapat dikomposkan yang lolos dari proses pemilahan di awal proses.

22

23

Kisah Meja Makan

BEBERAPA ALTERNATIF PENGKOMPOSAN1. Ember KomposterCara ini lebih cocok untuk mengatasi sampah organik dari dapur. Pembuatannya, kita siapkan ember ukuran 25 liter, lubangi bagian bawah kira-kira 10 cm dari dasar ember untuk bisa diberi semacam angsang agar air lindi dapat menetes dan tertampung di dasar ember, nantinya air lindi ini juga baik untuk bahan biang kompos. Sampah dapur sisa-sisa sayur ketika ibuibu memasak adalah bahan baku kompos yang bisa diubah menjadi sayur kembali. Untuk mempercepat proses penguraian bakteri, sampah kita potong-potong sebelum kita masukkan ke dalam komposter. Dasari dulu komposter dengan kompos yang sudah jadi, sebagai starter atau biang bakteri kalau terlalu kering semprot air biar lembab, lalu masukkan sampah dapur yang telah dipotong-potong, begitu seterusnya, lapis demi lapis terdiri dari kompos dasar lalu sampah baru lapisi lagi dengan kompos tipis sampah lagi dan seterusnya sampai penuh dan bisa kita panen pada bagian bawah yang sudah jadi.

23

24

Kisah Meja Makan

2. Kompos Sampah PekaranganSampah organik pekarangan yang kita sapu setiap hari sesungguhnya adalah berkah karena dari yang biasa kita sebut uwuh itu ternyata bisa menjadi bahan baku kompos yang merupakan asal muasal makanan melalui sayur yang kita tanam dengan media kompos. Sampah kita sapu, kita kumpulkan di satu tempat, kita beri cairan biang bakteri lalu kita tutup dengan karung supaya tidak terkena hujan dan panas matahari langsung, pada tahap ini kalau mau cepat lakukan pembalikan setiap tiga hari sekali. Kompos sudah bisa kita panen dalam waktu 3 minggu - 1 bulan sejak dari penambahan terakhir sampah. Sampah yang belum jadi kompos sewaktu kita memanen bisa kita jadikan biang kompos pada pengomposan selanjutnya atau kita komposkan dalam lubang komposter di lubang tanah.

Beri biang di tumpukan itu .

Kumpulkan sampah organic

Tutup dengan karung .

Bolak-balik 3 hari sekali . Panen bisa dilakukan sekitar 3 minggu 1 bulan

24

25

Kisah Meja Makan

3. BokasiBahan: a. Pupuk kandang 800-1000 kg b. Dedak dan sekam 50 kg c. Gula 0.25 kg atau molase 0.50 ltr d. Mol 1 ltr e. Air secukupnya (kadar air 30-40%) Pembuatan: a. Larutkan Biang bakteri dan gula dengan air b. Campur rata pupuk kandang, sekam dan dedak c. Siramkan larutan biang bakteri merata sampai kadar air sekitar 30 % d. Digunduk kira-kira setebal 30 cm lalu ditutup karung selama 3-5 hari e. Pertahankan suhu 40-50 derajat celsius f. Setelah 5 hari siap digunakan.

Campur pupuk kandang, sekam dan dedak .

Siram dengan biang secara merata

Digunduk setebal 30 cm dan tutup karung selama 3 5 hari.

25

26

Kisah Meja Makan

PUPUK CAIR ORGANIKPendahuluanDalam pertumbuhannya tanaman memerlukan tiga unsur hara penting, yaitu nitrogen (N), fosfat (P), dan kalium (K). Peranan utama nitrogen (N) adalah untuk merangsang pertumbuhan tanaman secara keseluruhan, terutama pada fase vegetatif, khususnya batang, cabang, dan daun. Selain itu, nitrogen pun berperan penting dalam pembentukan hijau daun (klorofil) yang sangat berguna dalam proses fotosintesis. Fungsi lainnya ialah membentuk protein, lemak, dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Unsur fosfor (P) bertugas mengedarkan energi keseluruh bagian tanaman, berguna untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan akar, khususnya akar benih dan tanaman muda. Selain itu, fosfor juga berfungsi sebagai bahan mentah untuk pembentukan sejumlah protein tertentu, membantu asimilasi dan pernapasan, mempercepat pembungaan dan pembuahan, serta mempercepat pemasakan biji dan buah. Sedangkan fungsi utama kalium (K) adalah membantu pembentukan protein, karbohidrat dan gula. Kalium pun berperan dalam memperkuat tubuh tanaman agar daun, bunga, dan buah tidak mudah gugur. Membantu pengankutan gula dari daun ke buah atau umbi. Yang tidak bisa dilupakan adalah kalium pun merupakan sumber kekuatan bagi tanaman dalam menghadapi kekeringan dan serangan penyakit. Bahan-bahan alami yang mengandung unsur nitrogen diantaranya azolla, kacang-kacangan, jerami atau dedaunan yang berwarna hijau, serta urin dan kotoran hewan atau manusia. Sementara bahan alami yang mengandung unsur fosfor dan kalium antara lain ampas

26

27

Kisah Meja Makan

tebu, batang pisang, sabut kelapa, dan abu kayu. unsur nitrogen yang organik/alami kita bisa dapatkan dari tanaman legum atau kacang-kacangan, unsur pospat dan kalium bisa kita dapatkan dari buah-buahan matang dan batang atau daun tanaman yang berpelepah panjang semisal dari pohon pisang, bambu, salak dll.

Petunjuk Pembuatan POC1. Dengan Bahan Campuran a. Siapkan tong plastik ukuran sedang, kira-kira volumenya 50 liter. Cuci sampai bersih supaya sisa-sisa zat kimia atau deterjen hilang, lalu tong dijemur supaya kering. b. Siapkan bahan-bahan yaitu pucuk daun apa saja yang berwarna hijau. Misal: menggunakan daun papaya, daun tomat, daun tehtehan, daun kiambang yang ada di sawah, eceng gondok, dan sejenisnya. Pilih daun-daun yang ada di sekitar kita. Banyaknya sekitar 1 kg, atau sekitar 1 kantong kresek plastik besar. c. Siapkan rumen sapi atau kotoran sapi atau kotoran kambing atau kotoran ayam sebanyak sekitar 1 kg. molase sebanyak 1/2 kg. Air kelapa 2 gelas minum. d. Siapkan tanah gambut atau tanah lendhut sebanyak 1/2 kg. e. Setelah daun-daun hijau segar dipotong kecil-kecil, maka bersama bahan-bahan lain yang telah disiapkan, semuanya dimasukkan dalam tong plastik. f. Campurkan air sebanyak 40 liter. Diaduk hingga rata, kemudian tong ditutup dengan tutup yang berlubang-lubang supaya ada sirkulasi udara.

27

28

Kisah Meja Makan

g. aduk tiap hari, setelah 5 hari pupuk cair ini bisa dimanfaatkan. Warnanya hijau, pekat, dan baunya agak menyengat. h. Untuk memanfaatkannya, ambil POC dari tong sebanyak 1 kaleng susu kecil. Masukkan dalam ember plastik dan campurkan dengan air sebanyak 15 kaleng susu kecil. Aduk sampai rata, lalu siramkan pada media tanaman di pot atau di kebun. Menyiram POC ke tanaman ini tidak tiap hari, tetapi 3 hari sekali. Siramkan pada media tanahnya, bukan pada batang tanamannya. 2. Pembuatan POC berdasarkan kandungan unsur haranya

a. POC dengan unsur hara NNitrogen menjadi sangat penting bagi tanaman pada fase vegetatif. Kekurangan hara ini akan menyebabkan pertumbuhan tanaman menjadi lambat. Mula-mula daun menguning dan mengering, lalu rontok. Daun yang menguning diawali dari daun bagian bawah, lalu disusul daun bagian atas. Bahan yang digunakan untuk membuat POC berunsur hara N adalah daun salam 1 kg, babadotan 1 kg, air kelapa 1 liter, bintil akar kacang tanah 1 kg, rumen 100 gram, dan molase 100 ml. Daun salam, babadotan, dan bintil akar kacang tanah ditumbuk sampai halus, lalu dimasukan ke dalam ember berisi air kelapa yang sudah dicampur rumen dan tetes tebu. Selanjutnya ember ditutup rapat dan dibiarkan selama tiga minggu. Setelah itu cairan disaring dan siap untuk digunakan.

28

29

Kisah Meja Makan

b. POC dengan Unsur Hara PGejala yang ditunjukkan tanaman akibat kekurangan unsur fosfor adalah daun bawah berubah warna menjadi tua atau tampak mengkilap merah keunguan. Kemudian menjadi kuning keabuan dan rontok. Tepi daun, cabang, dan batang berwarna merah keunguan. Batangnya kerdil dan tidak menghasilkan bunga dan buah. Jika sudah terlanjur berbuah ukurannya kecil, jelek dan lekas matang. Bahan yang diperlukan untuk membuat POC berunsur hara P adalah batang pisang 1 kg, molase 100 ml, dan air 1 liter. Untuk pembuatannya adalah sebagai berikut: 1. Larutkan molase dengan air dalam ember dan iris-iris batang pisang. 2. Masukkan irisan tersebut pada plastik yang sudah dilubangi sebelumnya atau dibungkus dengan kain kasa, lalu ikat jangan sampai irisan batang pisang berceceran. 3. Masukan plastik atau kain kasa yang berisi irisan batang pisang ke dalam ember yang berisi larutan molase. 4. Supaya tenggelam, plastik atau kain kasa diberi pemberat. 5. Tutup ember rapat-rapat. 6. Setelah dua minggu irisan batang pisang dikeluarkan dari pembungkusnya, kemudian diremas-remas sampai airnya habis. 7. Setelah disaring, larutan siap digunakan.

29

30

Kisah Meja Makan

Batang pisang dipotong, diris-iris

Masukkan ke tas plastik yang berlubang dan ikat kuat ..

Ember dititup rapat selama 2 minggu .

Buat larutan gula dan air di ember . Masukkan plastik irisan batang pisang dan tenggelamkan

Buka bungkusan plastiknya, keluarkan batang pisang tersebut

Batang pisang diremas-remas hingga airnya habis

Saring dan siap digunakan ..

30

31

Kisah Meja Makan

c. POC dengan Unsur Hara KKalium sangat penting bagi tanaman khususnya pada fase generatif, terutama dalam pembentukan biji, supaya biji tersebut bernas (berisi). Ciri tanaman yang kekurangan kalium adalah daun mengkerut atau keriting, timbul bercakbercak merah kecoklatan lalu kering dan mati. Perkembangan akar lambat. Buah tumbuh tidak sempurna, kecil, jelek, dan tidak tahan lama. Bahan untuk pembuatan pupuk cair ini adalah sabut kelapa sekitar 5 kg dan air 100 liter. Sabut kelapa dicacah, lalu dimasukan kedalam drum. Setelah itu, drum diisi air dan ditutup rapat. Supaya sabut kelapa tidak berantakan, sebaiknya dimasukan kedalam wadah (seperti irisan batang pisang), diikat dan diberi pemberat agar tenggelam. Setelah dibiarkan selama dua minggu air akan berubah warna menjadi coklat kehitaman. Selanjutnya air disaring dan siap untuk digunakan.

Aplikasi Pada Tanaman Padi

Untuk merangsang pertumbuhan anakan semprotkan POC yang mengandung hara N dan P saat tanaman berumur 0-56 hari dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan untuk tangki yang berkapasitas 14 liter adalah 1 liter POC N ditambah 20 cc POC P. Untuk merangsang pembungaan dan pembentukan biji yang bernas (berisi), semprot tanaman saat berumur 63 hari sampai biji padi terlihat menguning dengan interval seminggu sekali. Dosis yang digunakan adalah 40 cc POC P dicampur dengan 1 tangki (14 liter) POC K.

31

32

Kisah Meja Makan

2. Pembuatan Pupuk Cair dari Daun KacangkacanganPetik daun kacang-kacangan, bisa dari kleresede, kaliandra atau yang lainnya, campur dengan kompos atau pupuk kandang. Masukkan ke dalam karung lalu rendam ke dalam ember dengan diberi gula sebagai makanan bakterinya. Proses penguraian sama dengan pembuatan biang bakteri kompos yaitu selama 3 minggu.

Daun kacangan: kleresede atau kaliandra

Campur dengan pupuk kandang atau kompos..

Masukkan ke karung

Masukkan karung ke ember berisi air dan gula. Proses penguraiannya selama 3 minggu

Siap digunakan .

32

33

Kisah Meja Makan

PENGENDALIAN HAMA DAN PENYAKIT TANAMANPengendalian hama tanaman secara alami bisa kita lakukan dengan menciptakan ekosistem/lingkungan yang seimbang di lahan kita. Menggunakan pupuk dan pestisida alami adalah salah satu cara bijak sederhana yang bisa kita lakukan. Alasan kenapa kita sebaiknya tidak menggunakan pupuk dan pestisida kimia buatan adalah karena secara tidak sengaja binatang-binatang predator/pemakan hama dan bakteri yang berguna bagi lahan juga ikut mati. Selain itu pestisida organik mudah terurai oleh alam sehingga tidak meninggalkan residu berbahaya seperti pestisida kimia. Hal ini tentu saja baik untuk kesehatan.

Bahan-bahan yang dapat digunakan:No A1 a b. c. d. e. f. g. h. i. Bahan Daun mimba+mindi Daun tembakau Daun wangi dan sere Daun pepaya Daun tembelekan Daun kenikir Daun selasih Daun cengkih Daun sirih Fungsi pengendalian Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Perangkap / penarik lalat buah. Fungisida / pengendali jamur Fungisida / pengendali jamur

33

34

Kisah Meja Makan

j. A2 a. b. c. d. f. g. h. a. b. c. d.

A3

Daun jambu kelutuk/biji Biji mimba dan mindi Biji menje / bahan kluwak Biji jambe Cabai Jengkol Buah maja Biji sirsak Umbi gadung Akar tuba/jenu Bawang putih Empon-empon, laos dan kunir. Air kencing / urine Abu atau kapur dolomit

Fungisida / pengendali jamur. Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Tikus, ulat dan serangga Ulat dan seranggga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Ulat dan serangga Serangga dan penggendali jamur Uret, nematoda / cacing merugikan, pengendali jamur Campuran semua bahan Campuran semua bahan terutama fungisida / pengendali jamur

B C

34

35

Kisah Meja Makan

PenggunaanPerbandingan Pembuatan 1:1:1 Perbandingan Penggunaan Antara Cairan Racun dan Air 1:15

No

Bahan

1

2 3

Salah satu Bahan A (bisa A1/A2/A3) +B+C Salah satu Bahan A (bisa A1/A2/A3) +B Kombinasi bahan A (A1+A2+A3)+B+C

1:1 1:1:1

1:15 1:20

Dari semua bahan yang disebutkan di atas, dalam pembuatan campuran maupun penggunaan untuk mengatasi hama dan penyakit harus disesuaikan dengan kebutuhan. Seandainya kombinasi nomer 1 atau 2 hama dan penyakit teratasi maka kombinasi nomer 3 tidak perlu digunakan. Gunakan pengendali hama ini sebagai pencegahan, karena akan lebih efektif dibanding harus mengatasi ketika sudah terjadi serangan yang parah.

35

36

Kisah Meja Makan

PEMBUATAN PESTISIDA ORGANIKa. Mimba (Azadiracta Indica)Cara pembuatannya dapat dilakukan dengan mengambil 2 genggam bijinya, kemudian ditumbuk. Campur dengan 1 liter air, kemudian diaduk sampai rata. Biarkan selama 12 jam, kemudian disaring. Bahan saringan tersebut merupakan bahan aktif yang penggunaannya harus ditambah dengan air sebagai pengencer. Cara lainnya adalah dengan menggunakan daunnya sebanyak 1 kg yang direbus dengan 5 liter air. Rebusan ini diamkan selama 12 jam, kemudian disaring. Air saringannya merupakan bahan pestisida alami yang dapat digunakan sebagai pengendali berbagai hama tanaman.

b. Tembakau (Nicotium Tabacum)Tembakau diambil batang atau daunnya untuk digunakan sebagai bahan pestisida alami. Caranya rendam batang atau daun tembakau selama 3 - 4 hari, atau bisa juga dengan direbus selama 15 menit. Kemudian biarkan dingin lalu saring. Air hasil saringan ini bisa digunakan untuk mengusir berbagai jenis hama tanaman.

36

37

Kisah Meja Makan

c. Tuba, Jenu (Derriseleptica)Bahan yang digunakan bisa dari akar dan kulit kayu. Caranya dengan menumbuk bahan tersebut sampai betul-betul hancur. Kemudian campur dengan air untuk dibuat ekstrak. Campur setiap 6 (enam) sendok makan ekstrak tersebut dengan 3 liter air. Campuran ini bisa digunakan untuk mengendalikan berbagai jenis hama tanaman.

d. Temu-temuan (Temu Hitam, Kencur, Kunyit)Bahan diambil dari rimpangnya, yang kemudian ditumbuk halus dengan dicampur urine (air kencing) sapi. Campuran ini diencerkan dengan air dengan perbandingan 1 : 2 - 6 liter. Gunakan untuk mengendalikan berbagai jenis serangga penyerang tanaman.

e. Kucai (Allium Schonaoresum)Kalau menggunakan kucai, cara meramunya adalah dengan menyeduhnya, didinginkan dan kemudian disaring. Air saringan ini mampu untuk memberantas hama yang biasanya menyerang tanaman mentimun.

f. Bawang Putih (Allium Sativum)Bawang putih, begitu juga dengan bawang bombai dan cabai, digiling, tambahkan air sedikit, dan kemudian diamkan sekitar 1 jam. Lalu berikan 1 sendok makan deterjen, aduk sampai rata, dan kemudian ditutup. Simpan di tempat yang dingin selama 7 - 10 hari. Bila ingin menggunakannya, campur ekstrak tersebut dengan air. Campuran

37

38

Kisah Meja Makan

ini berguna untuk membasmi berbagai hama tanaman, khususnya hortikultura.

g. Abu KayuAbu sisa bakaran kayu ditaburkan di sekeliling perakaran tanaman bawang bombay, kol atau lobak dengan tujuan untuk mengendalikan root maggot. Abu kayu ini bisa juga untuk mengendalikan serangan siput dan ulat grayak. Caranya, taburkan di sekeliling parit tanaman

h. Kembang Kenikir (Tagetes spp)Ambil daunnya 2 genggam, kemudian campur dengan 3 siung bawang putih, 2 cabai kecil dan 3 bawang bombay. Dari ketiga bahan tersebut dimasak dengan air lalu didinginkan. Kemudian tambahkan 4 - 5 bagian air, aduk kemudian saring. Air saringan tersebut dapat digunakan untuk membasmi berbagai hama tanaman.

i. Cabai Merah (Capsium Annum)Cara pembuatannya dengan mengeringkan cabai yang basah dulu. Kemudian giling sampai menjadi tepung. Tepung cabai tersebut kalau dicampur dengan air dapat digunakan untuk membasmi hama tanaman.

38

39

Kisah Meja Makan

Tumbuk hingga halus Ambil 2 genggam biji Mimba

Saring .

Campur dengan 1 liter air dan diamkan selama 12 jam

Siap digunakan .

39

40

Kisah Meja Makan

40