universitas muhammadiyahsumatera utara …
TRANSCRIPT
Kode/Nama Rumpun Ilmu* : 562/AkuntansiBidang Fokus : Sosial Humaniora
LAPORAN PENELITIANPRODUK TERAPAN TAHUN KE-1 DARI
RENCANA 2 TAHUN
INOVASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODELADDIE PADA UNIVERSITAS SWASTA DI KOTA MEDAN
Henny Zurika Lubis. SE,.M.Si NIDN. 0111117802 (Ketua)Dra. Jamila,.M.Pd NIDN. 0007046002 (Anggota)
Dibiayai OlehDirektorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat
Jenderal Penguatan Riset dan PengembanganKementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sesuai dengan Kontrak PenelitianNomor:335/II.3-AU/UMSU-LP2M/C/2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARAOKTOBER 2017
RINGKASAN
Penelitian ini menggunakan metode penelitian “Research andDevelopment atau R & D Cycle, yang dilakukan dalam dua tahun. Tahun pertamadigunakan riset literatur, review akhli dan analisis kebutuhan untuk mengetahuikondisi awal yang ada dilapangan, hasilnya akan digunakan untuk 1)mengembangkan model pembelajaran akuntansi 2)mengembangkan bahan ajarakuntansi dengan model ADDIE, 3) mengembangkan CD pembelajaran akuntansisebagai media pembelajaran, 4) mengembangkan Worksheet. Populasi penelitianini adalah dosen dan mahasiswa pada universitas swasta dikota Medan khususnyapada fakultas ekonomi program studi akuntansi. Teknik pengambilan sampel yangdigunakan adalah random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah observasi, studi dokumentasi, Wawancara, dan angket. Metode analisisdata menggunakan deskriptif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian pada tahun pertama bahwa mahasiswaberminat belajar akuntansi walaupun masih ada materi yang kurang dipahamiyang disebabkan mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar akuntansi darilatar belakang pendidikan, jenis kelamin dan usia yang berbeda-beda dan aktivitasbelajar mahasiswa cenderung hanya mendengarkan penjelasan dosen, mencatatdan mengerjakan soal. maka untuk itu dibutuhkan kegiatan pembelajaran yangbervariasi dan inovatif. maka perlu dilakukan suatu desain pembelajaran denganmenggunakan model ADDIE yang diharapkan dapat membantu para dosen, untukmenciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, dan menarik sehinggaapa yang menjadi learning outcomes pada matakuliah pengantar akuntansi dapattercapai.
Kata Kunci : Model ADDIE dan Akuntansi
PRAKATA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, hidayah dan petunjuk-Nya kepada penulis selama melakukan
penelitian sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian terapan ini.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dalam pembelajaran
akuntansi dengan cara mengembangkan model pembelajaran berbasis
kewirausahaan yang diharapkan akan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran
Akuntansi. Model pembelajaran yang akan dikembangkan dengan memanfaatkan
media pembelajaran agar pembelajaran bervariasi dan menarik sehingga dapat
memudahkan mahasiswa dalam memahami materi yang diajarkan oleh dosen.
Selain itu bahan ajar yang digunakan berdasarkan standar kompetensi yang
diharapkan berdasarkan perkembangan dalam dunia kerja, serta penggunaan
jobsheet dapat meningkatkan keterampilan, ketelitian serta keahlian mahasiswa.
Penulis Menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki berbagai
kekurangan, untuk itu penulis mohon kritik dan saran dari berbagai pihak untuk
kesempurnaan penelitian di masa yang akan datang.
Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dari semua pihak
sehingga terselesaikannya penelitian ini. Semoga hasil penelitan ini dapat
bermanfaat bagi semuanya khususnya dalam dunia pendidikan.
Penulis,
Henny Zurika Lubis, SE,.M.Si
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................... ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ iii
RINGKASAN ...................................................................................................... iv
PRAKATA............................................................................................................ v
DAFTAR ISI......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL................................................................................................. vii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 11.1. Latar Belakang ............................................................................. 11.2 Rumusan Masalah ........................................................................ 21.3. Rencana Target Capaian Tahunan ................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 42.1. Hakikat Pembelajaran ................................................................. 42.2. Model ADDIE.............................................................................. 52.3. Laporan Keuangan ....................................................................... 82.4. Roadmap Penelitian .................................................................... 12
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITAN ........................................ 133.1. Tujuan Penelitian ........................................................................... 133.2. Manfaat Penelitian ......................................................................... 13
BAB IV METODE PENELITIAN...................................................................... 144.1. Jenis Penelitian............................................................................... 144.2. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 144.3. Teknik Pengumpulan Data............................................................. 154.4. Teknik Analisis Data...................................................................... 154.5. Pelaksanaan Pengembangan Model Pembelajaran ........................ 164.6. Fishbone Diagram Penelitian ........................................................ 17
BAB V HASIL DAN LUARAN YANG DICAPAI.......................................... 19
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA ............................................ 29
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN............................................................. 327.1. Kesimpulan .................................................................................... 327.2. Saran .............................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 33
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah Penelitian
Perguruan tinggi sebagai kumpulan masyarakat akademisi yang
profesional memiliki tantangan yang cukup besar untuk memberikan solusi
pemecahan persoalan tersebut Tentunya hal ini harus ditindaklanjuti dengan
perubahan secara mendasar dalam berbagai aspek yang terkait. Misalnya
kurikulum yang digunakan, buku-buku dan metode pembelajarannya pun harus
berubah. Melihat kondisi tersebut, maka dunia pendidikan harus mampu berperan
aktif menyiapkan sumberdaya manusia terdidik yang mampu menghadapi
berbagai tantangan kehidupan baik lokal, regional, nasional maupun internasional.
Ia tidak cukup hanya menguasai teori-teori, tetapi juga mau dan mampu
menerapkannya dalam kehidupan sosial. Ia tidak hanya mampu menerapkan ilmu
yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga mampu memecahkan berbagai
persoalan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Persoalan yang terjadi khususnya pada pembelajaran matakuliah akuntansi
bahwa dalam praktiknya, proses pembelajaran yang dilakukan masih terfokus
pada dosen pengampuh mata kuliah, dosen masih banyak menggunakan metode
ceramah dalam proses pembelajaran dikelas, rata-rata dosen mengajar tidak
membedakan model pembelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai
dalam kurikulum, artinya semua materi dalam kurikulum disampaikan dengan
model yang seragam, mulai dari model ceramah, diskusi dan penugasan, tidak
terdapat model khusus yang dirancang untuk kompetensi tertentu,
Berdasarkan hasil penelitian Henny Zurika Lubis (2014) pada Perguruan
Tinggi Swasta Di Kota Medan menunjukkan bahwa kompetensi yang ingin
dicapai dengan sajian materi akuntansi, masih kurang, dan model pembelajaran
yang digunakan dosen juga masih belum bervariasi dan bersifat monoton dan
pembelajaran akuntansi masih terpusat pada dosen, sehingga kemandirian dan
keaktifan mahasiswa dikelas rendah dan hal ini berdampak kepada pemahaman
pada materi akuntansi yang dipelajari sehingga ketampilan atau skill mahasiswa
2
dalam menyusun laporan keuangan yang menjadi standar kompetensi pada mata
kuliah akuntansi khususnya pengantar akuntansi masih rendah.
Dengan memperhatikan uraian di atas, hal ini tersebut menjadi sangat
urgen dan perlu dikaji. Untuk itu, dalam rangka meningkatkan pemahaman dan
kualitas pembelajaran akuntansi maka peneliti akan melakukan suatu inovasi
pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE (Analisis, Design, Development,
Implementation, and Evalution).
1.2. Rumusan Masalah
Masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah pengembangan pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE?
2. Bagaimanakah pengembangan bahan ajar akuntansi melalui model ADDIE?
3. Bagaimanakah pengembangan media pembelajaran akuntansi melalui model
ADDIE ?
4. Bagaimanakah pengembangan worksheet melalui model ADDIE?
1.3. Rencana Target Capaian Tahunan
Tabel 1.1.
Rencana Target Capaian Tahunan
No Jenis LuaranIndikator Capaian
TS1) TS+11 Publikasi ilmiah2) Internasional Draft Accepted
Nasional Tidakterakreditasi
Draft Accepted
2 Pemakalah dalamPertemuan ilmiah3)
Internasional Terdaftar TerdaftarNasional Tidak ada Tidak ada
3 Invited Speaker dalamtemu ilmiah4)
Internasional Tidak ada Tidak ada
Nasional Tidak ada Tidak ada
4 Visiting Lecturer5) Internasional Tidak ada Tidak ada
5 Hak atas KekayaanIntelektual (HKI)6)
Paten Tidak ada DraftPaten sederhana Draft DraftHak cipta Tidak ada DraftMerek dagang Tidak ada DraftRahasia dagang Tidak ada Tidak
adaDesain produk Tidak ada Draft
3
industryIndikasigeografis
Tidak ada Tidakada
Perlindunganvarietastanaman
Tidak ada Tidak ada
Perlindungantopografi sirkuitTerpadu
Tidak ada Tidak ada
6 Teknologi Tepat Guna7) Draft Produk7 Model/Purwarupa/Desain/Karya
seni/ Rekayasa Sosial8)Draft Penerapan
8 Buku Ajar (ISBN)9) Draft Prosesediting
9 Tingkat Kesiapan Teknologi(TKT)10)
3 4
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Hakikat Pembelajaran
Pembelajaran merupakan serangkaian pengalaman belajar yang
berwujud aktivitas-aktivitas belajar dalam upaya mengejar penguasaan
kompetensi dasar dan indikator pembelajaran.
Pembelajaran menurut Oemar Hamalik (2011: 54) merupakan
“suatu kombinasi yang tersusun unsur-unsur manusiawi, fasilitas,
perlengkapan, dan prosedur saling mempengaruhi untuk mencapai tujuan
dari pembelajaran itu sendiri”.
Terdapat tiga ciri yang terkandung dalam sistem pembelajaran,
yaitu:
a) Rencana, ialah penataan ketenagaan, material, dan prosedur yang
merupakan unsur-unsur sistem pembelajaran, dalam suatu rencana
khusus.
b) Kesalingtergantungan (interdependence), antara unsur-unsur sistem
pembelajaran yang serasi dalam satu keseluruhan.
c) Tujuan, sistem pembelajaran mempunyai tujuan tertentu yang hendak
dicapai yaitu agar siswa belajar.
Pembelajaran merupakan serangkaian pengalaman belajar yang berwujud
aktivitas-aktivitas belajar dalam upaya mengejar penguasaan kompetensi
dasar dan indikator pembelajaran. Pengalaman belajar dapat dilakukan di dalam
maupun di luar kelas, bahkan di luar kampus sesuai dengan kompetensi dasar
dan materi pembelajaran serta kemampuan mahasiswa yang melakukan
kegiatan. Selain itu, pengalaman belajar harus mempertimbangkan efektivitas
dan efisiensi dalam pelaksanaan. Bentuk pengalaman belajar dapat berupa
pengetahuan, sikap dan keterampilan dan keahlian. Alokasi waktu matakuliah
seyogyanya memperhatikan kriteria dalam penentuan alokasi waktu, antara lain:
Banyaknya materi
Cakupan materi (kedalaman, keluasan)
5
Kompleksitas materi
Frekuensi penggunaan materi
Urgensi materi
Sumber belajar adalah materi ajar yang berasal dari berbagai sumber
baik buku maupun media elektronik, dan tetap menekankan pada kompetensi
mahasiswa, baik secara individual maupun klasikal serta tetap mengacu pada
ketuntasan belajar. Agar proses transformasi tersebut berjalan lancar, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam melaksanakan proses pendidikan,
antara lain seperti dikemukakan oleh Sadulloh (2007: 58) menyatakan :
1. Adanya hubungan edukatif yang baik antara pendidik dan terdidik.
Hubungan edukatif ini dapat diartikan sebagai suatu hubungan yang
diliputi kasih sayang, sehingga terjadi hubungan yang didasarkan atas
kewibawaan. Hubungan yang terjadi antara pendidik dan peserta didik
merupakan hubungan antara subyek dan subyek.
2. Adanya metode pendidikan yang sesuai. Sesuai dengan kemampuan
pendidik, materi, kondisi peserta didik, tujuan yang akan dicapai, dan
kondisi lingkungan di mana pendidikan tersebut berlangsung.
3. Adanya sarana dan perlengkapan pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhuan. Sarana tersebut harus didasarkan atas pengabdian pada
peserta didik, harus sesuai dengan setiap nilai yang ditransformasikan.
4. Adanya suasana yang memadai, sehingga proses transformasi nilai-nilai
tersebut berjalan wajar, serta dalam suasana yang menyenangkan
(Sadulloh, 2007:58).
2.2. Model ADDIE
Pengembangan perangkat desain pembelajaran terdapat beberapa model,
salah satunya adalah Model ADDIE. Model ADDIE adalah salah satu model
desain pembelajaran yang memperlibatkan tahapan – tahapan dasar sistem
pembelajaran yang sederhana dan mudah di pelajari. Model ADDIE ini muncul
pada tahun 1990-an yang dikembangkan oleh Reiser dan Mollenda. Model
ADDIE juga dapat diterapkan untuk profesionalitas guru dan tenaga kependidikan
di lembaga – lembaga pendidikan. Model ini menggunakan tahap pengembangan
6
yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation. Sehingga dari
tahap pengembangan yang digunakan, model ini sering diset dengan model
ADDIE.
1. Analysis
Analysis (Analisis) merupakan tahap awal yang digunakan dalam desain
pembelajaran. Tahap ini merupakan suatu tahapan yang menjelaskan mengenai
hal-hal yang harus dipelajari oleh peserta didik. Analisis ini juga digunakan untuk
mengklarifikasi apakah ada masalah yang akan dihadapi sehingga nantinya dapat
menemukan solusi yang tepat untuk menghadapi masalah dalam penyelenggaraan
program pembelajaran.“Tahap analisis merupakan suatu proses mendefinisikan
apa yang akan dipelajari oleh peserta belajar, yaitu menganalisis kebutuhan,
mengidentifikasi masalah, dan melakukan analisis tugas.” (Muhammad Afandi
dan Badarudin, 2011:24). Sehingga hasil yang diharapkan dapat sesuai dengan
hal-hal yang diharapkan sebelumnya.
2. Design
Design (Desain) merupakan tahap setelah proses analisis dimana tahap ini adalah
tidak lanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis. Desain pembelajaran juga
dikatakan sebagai rancangan dalam proses pembelajaran. Desain disusun dengan
mempelajari masalah, kemudian mencari solusi melalui identifikasi dari tahap
analisis kebutuhan pada proses sebelumnya. Salah satu tujuan dari tahap ini
adalah menentukan strategi pembelajaran yang tepat agar peserta didik dapat
mencapai tujuan dalam proses pendidikan, khususnya dalam mencapai standar
kompetensi yang telah ditentukan dalam proses pembelajaran.
3. Development
Setelah terbentuknya desain pembelajaran pada tahap kedua, tahap selanjutnya
adalah development atau tahap pengembangan, dimana desain yang sudah
tersusun atau sudah terbuat kemudian ditindak lanjuti prosesnya melaui uji coba.
Apakan desain yang sudah dibuat tersebut layak untuk digunakan atau tidak. Jika
memang desain yang sudah diuji cobakan tersebut berhasil atau dapat digunakan,
maka desain harus dikembangkan agar lebih baik dan tentunya mendukung proses
7
pembelajaran untuk mencapai tujuannya. Tahap pengembangan ini juga harus
dikombinasikan atau dipadukan dengan media – media yang kiranya dapat
mendukung pembelajaran. Selain itu, hal – hal yang berada disekitarnya tentunya
harus berhubungan dan mendukung satu dengan yang lainnya. Oleh sebab itu,
pembelajaran akan berjalan dengan baik jika hal yang satu dengan yang lain
berhubungan dengan baik.
4. Implementation
Suatu rencana pembelajaran yang telah dibuat tidak akan kita ketahui hasilnya
apabila tidak ada suatu tindakan yang dilakukan. Adanya tindakan tersebut sangat
berarti karena pembelajaran akan memunculkan hal baru berupa dampak yang
dapat dijadikan pengalaman atau bahkan acuan apabila telah membuahkan hasil,
untuk itulah perlu adanya implementasi yang berarti pelaksanaan atau penerapan
dari suatu rencana dimana ini merupakan salah satu model ADDIE yang menjadi
satu kesatuan dengan tahap-tahap sebelumnya sebagai penyempurna dan cukup
berpengaruh dalam pelaksanaan pembelajaran.
5. Evaluation
Perencanaan pembelajaran yang disiapkan secara matang akan melewati tahap-
tahap pengembangan model ADDIE ini dengan lancar dan berakhir pada tahap
yang disebut dengan evaluasi. Evaluasi merupakan tahap dimana tindakan yang
dilakukan adalah bertujuan untuk mengetahui keberhasilan suatu rencana
pembelajaran, hal-hal yang dilakukan guna suksesnya tahap ini tidak semata-mata
utuh pada tahap ini saja namun evaluasi dapat terjadi pula pada tahap-tahap
sebelumnya. Dalam pelaksanaan evaluasi tersebut hendaklah memperhatikan
tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada awal perencanaan karena suatu evaluasi
atau penilaian memiliki kriteria guna mengetahui ketercapaiannya sampai batas
yang ditentukan atau tidak dan dari kegiatan tersebut diperlukan adanya informasi
dan data-data yang diperlukan dari obyek yang akan dievaluasi guna kelancaran
proses evaluasi.
8
Gambar : 2.1 Tahapan-Tahapan Model ADDIE
2.3. Laporan Keuangan
a. Pengertian Laporan Keuangan
Dalam Standar Akuntansi Keuangan PSAK no.1 dinyatakan bahwa
laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi: Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan perubahan posisi
keuangan ( yang dapat disajkan dalam berbagai cara misalnya, sebagai laporan
arus kas, atau laporan arus dan, catatan dan laporan lain serta materi penjelasan
yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Untuk menghasilkan
laporan keuangan tersebut diatas ada beberapa prosedur yang dilalui. Prosedur
inilah yang dikatakan sebagai siklus akuntansi. Jadi untuk menghasilkan laporan
keuangan yang digunakan sebagai bahasa perusahaan harus melalui siklus
akuntansi.
Menurut Harahap (2010, 105), laporan keuangan menggambarkan kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu.
9
Menurut James M. Reeve, et al (2008:22), laporan keuangan utama bagi
perusahaan perseorangan adalah laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik,
neraca, dan laporan arus kas. Urutan laporan yang biasanya disiapkan dan
karakteristik data yang disajikan dalam setiap laporan adalah sebagai berikut :
a. Laporan laba rugi adalah ringkasan dari pendapatan dan beban untuk suatu
periode waktu tertentu.
b. Laporan ekuitas pemilik adalah ringkasan perubahan dalam ekuitas
pemilik yang terjadi selama periode waktu tertentu.
c. Neraca adalah daftar aset, kewajiban, dan ekuitas pemilik pada waktu
tertentu.
d. Laporan arus kas adalah ringkasan dari penerimaan dan pembayaran kas
untuk periode waktu tertentu.
b. Tujuan Laporan Keuangan
Menurut SAK ETAP (IAI:2009, h2, par.2.1) adapun tujuan dari laporan
keuangan adalah sebagai berikut menyediakan informasi posisi keuangan, kinerja
keuagan, dan laporan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam
posisi dapat meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan
informasi tertentu.
Menurut PSAK No.1 (revisi 2009, h5, par.9), “ Dalam rangka mencapai
tujuan laporan keuangan, laporan keuangan menyajikan informasi mengenai
entitas yang meliputi : aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban termasuk
keuntungan dan kerugian, kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam
kapasitasnya sebagai pemilik dan arus kas”.
Laporan keuangan harus dapat menyajikan laporan yang akurat mengenai
kondisi keuangan perusahaan dan laporan tersebut harus terbebas dari salah saji
baik yang bersifat material maupun immaterial, dimana laporan tersebut dapat
membantu pihak-pihak yang memanfaatkan laporan keuangan untuk dapat
mengambil tindakan yang diperlukan sehubungan dengan hasil laporan pada
periode tertentu.
10
c. Elemen Laporan keuangan
Laporan keuangan adalah bagian dari proses laporan keuangan suatu
perusahaan. Berdasarkan SAK ETAP (IAI:2009, h17, par.3.12), laporan keuangan
entitas terdiri dari:
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan arus kas
5. Catatan atas laporan keuangan yang berisi tingkatan kebijakan
akuntansi yang signifikan dan informasi penjelasan lainnya.
d. Posisi keuangan
Berdasarkan SAK ETAP 2.12, posisi keuangan suatu entitas terdiri dari
Aset, kewajiban, dan ekuitas. Unsur-unsur ini didefinisikan sebagai berikut:
1. Aset adalah sumber daya yang dikuasai entitas sebagai akibat dari
peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat ekonomi masa depan
diharapkan akan diperoleh entitas.
2. Kewajiban merupakan kewajiban masa kini entitas yang timbul
dari peristiwa masa lalu, yang penyelesainnya diharapkan
mengakibatkan arus keluar yang mengandung manfaat ekonomi.
3. Ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah dikurangi
semua kewajiban.
e. Kinerja keuangan
Menurut SAK ETAP 2.20, “Kinerja keuangan adalah hubungan antara
penghasilan dan beban dari entitas sebagaimana disajikan dalam laporan laba
rugi”. Unsur-unsur laporan keuangan yang secara langsung terkait dengan
pengukuran laba adalah penghasilan dan beban yang didefinisikan berikut ini:
1. Penghasilan (income) adalah kenaikan manfaat ekonomi selama
periode pelaporan dalam bentuk arus masuk atau peningkatan aset,
atau penurunan kewajiban yang mengakibatkan kenaikan ekuitas
yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
2. Beban (expenses) adalah penurunan manfaat ekonomi selama suatu
periode pelaporan dalam bentuk arus keluar atau penurunan aset,
11
atau terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas
yang tidak terkait dengan distribusi kepada penanaman modal.
f. Penyajian Laporan Keuangan
Berdasarkan SAK ETAP 3.2 laporan keuangan menyajikan dengan wajar
posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas suatu entitas. Penyajian wajar
mensyaratkan penyajian jujur atas pengaruh transaksi, peristiwa dan kondisi lain
yang sesuai dengan definisi dan kriteria pengakuan set, kewajiban, penghasilan
dan beban.
Berdasarkan SAK ETAP 3.3 entitas yang laporan keuangannya mematuhi
SAK ETAP harus membuat suatu pernyataan eksplisit dan secara penuh (explicit
and unreserved statement) atas kepatuhan tersebut atas laporan keuangan.
Penyajian laporan keuangan harus dilakukan minimum satu tahun sekali.
Menurut SAK ETAP 3.5 ketika akhir periode pelaporan entitas berubah
dan laporan keuangan tahunan telah disajikan untuk periode yang lebih panjang
atau pendek maka entitas mengungkapkan:
1. Fakta tersebut
2. Alasan pengunaan untuk periode yang lebih panjang atau lebih pendek
3. Fakta bahwa jumlah komparatif untuk laporan laba rugi, laporan
perubahan ekuitas, laporan laba rugi dan saldo laba, laporan arus kas,
dan catatan atas laporan keuangan yang terkait adalah tidak dapat
seluruhnya diperbandingkan.
Menurut SAK ETAP 3.9 informasi harus diungkapkan secara komparatif
dengan periode sebelumnya kecuali dinyatakan lain oleh SAK ETAP. Entitas
memasukan informasi komparatif untuk informasi naratif dan deskriptif jika
relean untuk pemahaman laporan keuangan periode berjalan. Bahasa perusahaan
yang dapat menginformasikan kondisi perusahaan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan atas perusahaan. Laporan keuangan akan menggambarkan tentang
bagaimana kondisi keuangan perusahaan, bagaimana kinerja perusahaan,
bagaimana penggunaan kas dan sumber kas perusaahan.
12
2.4. Roadmap Penelitiaan
Gambar. 2.2. Roadmap Penelitian
Tahun 2014-2015
•Pengembangan modelpembelajaranberbasisikewirausahaan
• Implementasi ModelPBL dalam UpayaPeningkatan KualitasPembelajaranAuditing
Tahun 2016 -2017
Penelitian Terapan : InovasiPembelajaran Akuntansi MelaluiModel ADDIE:
•Analisis Kebutuhan (NeedAssesment)
•Design Model PembelajaranAkuntansi
•Development (pengembangan )Media dan Bahan AjarAkuntansi
•Implentasi (Penerapan Model)•Evaluasi Model,, Bahan ajar danmedia
Tahun 2018-2019
•Uji Coba Model• Diseminasimodel
• Sosialisasi : RPS,Bahan Ajar,MediaPembelajaran(CD),Worksheet
13
BAB III
TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
3.1. Tujuan Penelitian
Penelitian ini memiliki tujuan untuk:
a. Mengembangkan model pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE
sebagai upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran akuntansi
b. Mengembangkan bahan ajar Akuntansi
c. Mengembangkan CD pembelajaran akuntansi yang dapat digunakan sebagai
media pembelajaran.
d. Mengembangkan worksheet.
3.2. Manfaat Penelitian
dengan suatu inovasi pembelajaran akuntansi yang diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas dalam proses pembelajaran pada matakuliah pengantar
akuntansi. Model pembelajaran yang digunakan adalah model ADDIE yang akan
dikembangkan dengan memanfaatkan media pembelajaran agar pembelajaran
bervariasi dan menarik sehingga dapat memudahkan mahasiswa dalam memahami
materi yang diajarkan oleh dosen. Selain itu direncanakan mengembangkan
bahan ajar dengan model ADDIE dan media pembelajaran secara elektronik
berdasarkan perkembangan tekhnologi, dan penggunaan worksheet dalam rangka
meningkatkan keterampilan, ketelitian serta keahlian mahasiswa dalam menyusun
laporan keuangan yang disesuaikan dengan kondisi dunia kerja sehingga lulusan
akuntansi mampu menghadapi tantangan dunia kerja masa kini, selain itu
kontribusi penelitian ini secara umum dapat menunjang pembangunan dan
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan output luaran yang
akan dihasilkan dalam penelitian ini.
14
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1. Jenis Penelitian
Menggunakan jenis penelitian pengembangan (Research and
Development). Menurut Sugiyono (2011: 297) “metode penelitian dan
pengembangan atau dlebih dikenal Research and Development adalah metode
penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut”. Sedangkan menurut Endang Mulyatiningsih (2011:
161) “penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan produk baru
melalui proses pengembangan”. Produk penelitian dan pengembangan dalam
bidang pendidikan dapat berupa model, media, peralatan, buku, modul, alat
evaluasi, dan perangkat pembelajaran seperti kurikulum.
4.2. Tempat dan Waktu Penelitian
a). Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Universitas Swasta di Kota Medan
khususnya fakultas ekonomi yang direncanakan akan dimulai Januari 2017 sampai
dengan Desember 2018. Adapun data universitas swasta dikota Medan sebagai
berikut :
Tabel. 4.1. Daftar universitas Swasta di Kota Medan yang diteliti
No. Nama Fakultas Alamat Status Wilayah
1 Universitas Islam SumateraUtara (UISU)
- Ekonomi Jl. S.M. Raja TerakreditasiB, C, R
Kec. MedanKota
2 UniversitasMuhammadiyah SumateraUtara (UMSU)
- Ekonomi-
Jl. Kpt.MuchtarBasri
Terakreditasi Kec. MedanTimur
3 Universitas AL_Wasliyah(UNIVA)
- Ekonomi Jl SM Raja Medan Terakreditasi Kec. MedanAmplas
4 Universitas PembangunanPanca Budi
- Ekonomi Jl.Jend.GatotSubroto
Akreditasi,Terdaftar
Kec. MedanSunggal
5 Universitas Darmawangsa - Ekonomi Jl. Kol.YosSudarso
Terakreditasi Kec. MedanBarat
6 Universitas HKBPNomensen
- Ekonomi Jl. Sutomo Medan Terakreditas, Kec. MedanTimur
15
7 Universitas Darma Agung - Ekonomi Jl. Bantam Medan Terakreditasi Kec. MedanBaru
8 Universitas Medan Area(UMA)
- Ekonomi Jl. Kolam MedanEstate
Terakareditasi Kec. MedanTembung
9 Universtas Amir Hamzah - Ekonomi Jl. Pancing MedanEstate
Terakareditasi Kec. MedanTembung
10 Universitas MuslimNusantara (UMN)
-Ekonomi Jl. SM. Raja Terakareditasi Kec. MedanAmplas.
b). Jadwal Penelitian
Penelitian direncanakan mulai dari bulan Januari 2017 sampai dengan
Oktober 2017 pada tahun pertama. Adapun jadwal kegiatan pada tahun pertama
dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel. 4.2. Jadwal kegiatan Tahun Pertama
KegiatanTahun Pertama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 121. Reviu literature2. Studi Lapangan3. Pengumpulan Data4. Analisis kebutuhan kompetensi
akuntansi5. Merencanakan standar kompetensi6. Merancang (mendesain) bahan ajar
dan media pembelajaran7. Pengembangan media pembelajaran
akuntansi melalui Model ADDIE8. Pengembangan bahan ajar
akuntansi9. Penyusunan Jobsheet pembelajaran10. Penyusunan laporan kemajuan11. Penyusunan laporan hasil penelitian
tahun I12. Publikasi Karya ilmiah
4.3. Teknik Pengumpulan Data
Data Primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner atau angket
yang diberikan kepada responden.
4.4. Teknik Analisis Data
Menggunakan metode deskriptif kualitatif berdasarkan tahapan-tahapan
ADDIE
16
4.5. Pelaksanaan Pengembangan Model Pembelajaran
Tahap Persiapan dan PelaksanaanPenelitian 1
Kontinuitas PenelitianTahun II
UJI COBAMODEL DANPERANGKATPELATIHAN
UJI VALIDASISOSIALISASI DAN
DISEMINASI
Telah dilaksanakan Belum dilaksanakan
Gambar 4.1
Tahapan Penelitian
UJI COBALAPANGANAWAL-
Pengembang- an bentukawal model(desainkasar)
- Evaluasi- Revisi
STUDILITERATUR :- Teori- Model- Hasil
penelitianterdahulu
- Analisiskompeten-simengajarDosen
- Analsismodelpembelaja- ran
.- Analisis
strategipembelaja- ran.
- Desaindanpengembanganmodel
- AnalisisaplikasiCD Mediapembelajaran
SOSIALISASIDAN
DISEMINASI
VALIDASIMODEL
PEMBELAJAN- Efektifits- Efisiensi
- Daya tarik
STUDILAPANGAN :- Analsis
kebutuhankompetensidasarkejuruan
- Menjaringdata daninformasitentangpembelajarankompetensidasarkejuruanefektif ,efisien dandaya tarik
- Observasikelas.
UJI COBALAPANGAN-Pengembang-
an produkutama(desainhalus)
- Implementasi- Evaluasi- Revisi
PENGEMBANGANMODEL AKHIR
(PRODUKOPERASIONAL)
17
4.6. Fishbone Diagram Penelitian.
Adapun bagan alir penelitian ini akan digambarkan pada fishbone diagram
berikut ini untuk tahun I ((2017)
Gambar 4.1. Fishbone Tahun I
Inovasi pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE dimulai dari studi
pendahuluan/prasurvey lapangan. Langkah Pendahuluan/prasurvey dimulai
dengan riset dan mengumpulkan informasi meliputi kajian literatur, observasi
pembelajaran yang bertujuan untuk menganalisis dan menentukan proses
pembelajaran di universitas swsta di kota Medan. Kemudian mempersiapkan
laporan mengenai perencanaan yang meliputi gambaran keterampilan, sasaran
hasil, strategi pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan sebagai prasurvey lapangan
ini diarahkan untuk analisis kebutuhan pengembangan model pembelajaran
berbasis kewirausahaan, bahan ajar, CD pembelajaran dan jobshet. Pengembangan
bahan ajar yang meliputi kegiatan : 1) analisis kebutuhan, 2) analisis
instruksional, 3) analisis karakteristik pembelajar dan konteks, 4) pengembangan
instrumen penelitian, 5) pengembangan strategi pembelajaran, 6) merancang dan
menyusun evaluasi UTS dan UAS, dan 8) merevisi pembelajaran.
18
19
BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Analisis Data
Sesuai dengan tujuan dan masalah yang ingin dipecahkan dalam penelitian
ini yaitu melakukan suatu Inovasi pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE
sehingga diharapkan pembelajaran dapat dilaksanakan secara lebih efektif dan
berkualitas. Model ADDIE adalah salah satu model desain sistem pembelajaran
yang memperlihatkan tahapan-tahapan dasar sistem pembelajaran yang sederhana
dan mudah dipelajari. Model ini terdiri dari lima fase atau tahap utama, yaitu:
1. Analisis (Analysis),
2. Perancangan (Design),
3. Pengembangan (Development),
4. Implementasi (Implementation),
5. Evaluasi (Evaluation)
Gambar 5.1 Tahapan-Tahapan Model ADDIE
20
1. Tahap Analisis
Langkah analisis terdiri atas dua tahap yaitu analisis kinerja atau performance
analysis dan analisis kebutuhan atau need analysis.
Tahap pertama peneliti lakukan yaitu menganalisis kinerja atau performance
untuk mengetahui dan mengklarifikasi masalah yang dihadapi oleh para dosen dalam
pembelajaran akuntansi khususnya matakuliah pengantar akuntansi yang dilakukan
melalui wawancara kepada dosen pengampu matakuliah pengantar akuntansi yang
mengarah kepada pembelajaran sebagai solusi untuk mengatasi masalah pembelajaran
yang dihadapi. Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan dosen tentang proses
pembelajaran, dosen pada umumnya masih mengajar dengan cara konvensional
dan metode pengajaran belum variatif, media pembelajaran yang sering digunakan
seperti papan tulis spidol, laptop dan infocus, serta buku ajar sebagai sumber
belajar, belum menggunakan media pembelajaran yang multimedia interaktf dan
menarik.
Selanjutnya pada tahap kedua peneliti melakukan analisis kebutuhan
merupakan langkah yang diperlukan untuk menentukan kemampuan-kemampuan
atau kompetensi yang perlu dipahami dan dipelajari oleh mahasiswa dalam
meningkatkan hasil belajar atau prestasi belajar dalam pembelajaran akuntansi.
Pada tahap ini peneliti melakukan pemberian angket kepada mahasiswa yang telah
menempuh matakuliah pengantar akuntansi. Adapun hasil analisis data sebagai
berikut :
Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar akuntansi dari latar
belakang pendidikan, jenis kelamin dan usia yang berbeda-beda. diketahui
bahwa dari jumlah responden sebanyak 51 mahasiswa ternyata banyak
berasal dari sekolah menengah atas (SMA) yang mana jumlah dari jurusan
IPS sebanyak 26 orang (51%) dan IPA sebanyak 22 orang (43%) dan paling
sedikit dari SMK hanya 3 orang (6%) hal ini terlihat dari grafik dbawah ini :
21
Grafik 5.1.Latar Belakang Pendidikan
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin bahwa responden perempuan lebih
banyak sebesar 76,47% (39 orang) dan laki-laki 23,53% (12 orang) dari total
responden sebanyak 51 responden artinya dalam pembelajaran pengantar
akuntansi bahwa peserta didik perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Grafik 5.2.Jenis Kelamin Responden
0
5
10
15
20
25
30
21
Grafik 5.1.Latar Belakang Pendidikan
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin bahwa responden perempuan lebih
banyak sebesar 76,47% (39 orang) dan laki-laki 23,53% (12 orang) dari total
responden sebanyak 51 responden artinya dalam pembelajaran pengantar
akuntansi bahwa peserta didik perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Grafik 5.2.Jenis Kelamin Responden
IPA IPS SMK
1 2 3
2226
343% 51% 6%
Jumlah %
Jumlah %
12
24%
39
76%
Jenis Kelamin1 Laki-laki 2 Perempuan
21
Grafik 5.1.Latar Belakang Pendidikan
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin bahwa responden perempuan lebih
banyak sebesar 76,47% (39 orang) dan laki-laki 23,53% (12 orang) dari total
responden sebanyak 51 responden artinya dalam pembelajaran pengantar
akuntansi bahwa peserta didik perempuan lebih banyak dibanding laki-laki.
Grafik 5.2.Jenis Kelamin Responden
6%
22
Berdasarkan usia responden bahwa peserta didik dalam mengikuti matakuliah
pengantar akuntansi paling banyak pada usia 17 -19 tahun sebanyak 42 orang
sekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar
akuntansi
Grafik 5.3. Usia Responden
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input RespondenNO Keterangan Skor %
1 Sangat Setuju (4) 732 29%
2 Setuju (3) 1263 50%
3 Kurang Setuju (2) 458 18%
4 Tidak Setuju (1) 97 4%
17 - 18
15
22
Berdasarkan usia responden bahwa peserta didik dalam mengikuti matakuliah
pengantar akuntansi paling banyak pada usia 17 -19 tahun sebanyak 42 orang
sekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar
akuntansi
Grafik 5.3. Usia Responden
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input RespondenNO Keterangan Skor %
1 Sangat Setuju (4) 732 29%
2 Setuju (3) 1263 50%
3 Kurang Setuju (2) 458 18%
4 Tidak Setuju (1) 97 4%
17 - 1819 - 20
21 - 22>231
23
4
15
27
63
29% 53%12%
6%
USIA RESPONDENJumlah %
22
Berdasarkan usia responden bahwa peserta didik dalam mengikuti matakuliah
pengantar akuntansi paling banyak pada usia 17 -19 tahun sebanyak 42 orang
sekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswa yang mengikuti matakuliah pengantar
akuntansi
Grafik 5.3. Usia Responden
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input RespondenNO Keterangan Skor %
1 Sangat Setuju (4) 732 29%
2 Setuju (3) 1263 50%
3 Kurang Setuju (2) 458 18%
4 Tidak Setuju (1) 97 4%
23
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
= 4 (30) x 31
Y = 3.720
Maka Index = x 100 %
= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minat mahasiswa dalam belajar akuntansi diketahui bahwa
mahasiswa memiliki minat yang baik dengan kategori menyatakan setuju sebesar 68,5%
artinya dalam belajar akuntansi khususnya matakuliah akuntansi para responden
menyatakan berminat belajar akuntansi walaupun masih ada materi yang kurang
dipahami yang disebabkan karena Aktivitas belajar mahasiswa cenderung hanya
mendengarkan penjelasan dosen, mencatat dan mengerjakan soal. Hal tersebut
akan membuat mahasiswa bergantung kepada dosen, menjadikan dosen sebagai
satu-satunya sumber belajar. Dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa mudah
bosan dengan cara belajar yang seperti itu setiap hari. peneliti mengambil
kesimpulan bahwa mahasiswa membutuhkan kegiatan pembelajaran yang
29%
0%
10%
20%
30%
40%
50%
60%
Sangat Setuju(1)
Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
23
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
= 4 (30) x 31
Y = 3.720
Maka Index = x 100 %
= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minat mahasiswa dalam belajar akuntansi diketahui bahwa
mahasiswa memiliki minat yang baik dengan kategori menyatakan setuju sebesar 68,5%
artinya dalam belajar akuntansi khususnya matakuliah akuntansi para responden
menyatakan berminat belajar akuntansi walaupun masih ada materi yang kurang
dipahami yang disebabkan karena Aktivitas belajar mahasiswa cenderung hanya
mendengarkan penjelasan dosen, mencatat dan mengerjakan soal. Hal tersebut
akan membuat mahasiswa bergantung kepada dosen, menjadikan dosen sebagai
satu-satunya sumber belajar. Dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa mudah
bosan dengan cara belajar yang seperti itu setiap hari. peneliti mengambil
kesimpulan bahwa mahasiswa membutuhkan kegiatan pembelajaran yang
50%
18%
Sangat Setuju(1)
Setuju(2)
Kurang Setuju(3)
Tidak Setuju(4)
Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
23
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert x jumlah responden
= 4 (30) x 31
Y = 3.720
Maka Index = x 100 %
= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minat mahasiswa dalam belajar akuntansi diketahui bahwa
mahasiswa memiliki minat yang baik dengan kategori menyatakan setuju sebesar 68,5%
artinya dalam belajar akuntansi khususnya matakuliah akuntansi para responden
menyatakan berminat belajar akuntansi walaupun masih ada materi yang kurang
dipahami yang disebabkan karena Aktivitas belajar mahasiswa cenderung hanya
mendengarkan penjelasan dosen, mencatat dan mengerjakan soal. Hal tersebut
akan membuat mahasiswa bergantung kepada dosen, menjadikan dosen sebagai
satu-satunya sumber belajar. Dan tidak menutup kemungkinan mahasiswa mudah
bosan dengan cara belajar yang seperti itu setiap hari. peneliti mengambil
kesimpulan bahwa mahasiswa membutuhkan kegiatan pembelajaran yang
4%
Tidak Setuju(4)
Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
24
bervariasi tidak terus menerus hanya menggunakan ceramah. Dibutuhkan media
pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan.
2. Tahap Desain
Desain merupakan langkah kedua dari model ADDIE, pada langkah ini
diperlukan adanya perancangan atau design pembelajaran sehingga dapat
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan pada matakuliah pengantar
akuntansi. tahapan ini berisikan serangkaian. Kegiatan dalam rangka merancang
bahan ajar dan media pembelajaran pengantar akuntansi yang diinginkan.
Kegiatan yang dilakukan berupa seleksi format dan seleksi substansi materi yang
akan digunakan selama pembelajaran menggunakan model ADDIE. Format dapat
diadopsi dari beberapa model pembelajaran yang telah ada dan dikembangkan
sesuai dengan kondisi lapangan sesungguhnya dalam rangka mengembangkan
kreatifitas dan inovasi pembelajaran dengan substansi materi disesuaikan dengan
standar materi yang ada. Pada saat ini peneliti berdasarkan langkah-langkah
tersebut maka selanjutnya disusun suatu rumusan kompetensi yang harus dicapai
oleh mahasiswa dalam matakuliah pengantar akuntansi.
Tabel 5.2Rumusan Kompetensi yang harus dicapai pada
Matakuliah Pengantar Akuntansi
No Kompetensi
Level Kompetensi
Pen
geta
huan
Pem
aham
an
Pen
erap
an
Ana
lisis
Sint
esis
Eva
luas
i
1. Akuntansi dan Lingkungannya √ √ √ √ √ √
2. Struktur Dasar Akuntansi √ √ √ √ √ √
3. Persamaan Akuntansi √ √ √ √ √ √
4. Akun dan Manfaatnya √ √ √ √ √ √
5. Jurnal √ √ √ √ √ √
25
6. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa √ √ √ √ √ √
7. Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang √ √ √ √ √ √
8. Jurnal Khusus √ √ √ √ √ √
9. Akuntansi Perusahaan Manufaktur √ √ √ √ √ √
a. Penyusunan RPS matakuliah Pengantar Akuntansi
Penyusunan RPS matakuliah pengantar akuntansi bertujuan untuk
merancang suatu kegiatan perkuliahan, dimana kompetensi yang ditargetkan dan
materi yang diperlukan dirancang pelaksanaannya. Kelima kompetensi yang
dihasilkan melalui matakuliah pengantar akuntansi sebagai indikator
pencapaiannya yaitu: a) mampu membuat laporan keuangan (Financial Statement)
baik jasa dan dagang serta manufaktur dan mampu mengimplementasikan
penyusunan laporan keuangan yang dalam semua kegiatan usaha. Penetapan ke
dua indikator pencapaian tersebut diperlukan mengingat kegiatan disini hanya
sebuah model pembelajaran yang dibatasi oleh target waktu yang tersedia.
b. Penyusunan Bahan Ajar
Bahan ajar merupakan bahan perkuliahan yang disusun secara sistematis
yang digunakan dosen dan mahasiswa dalam proses perkuliahan. Bahan ajar
mempu-nyai struktur dan urutan yang sistematis, menjelaskan tujuan instruksional
yang akan dicapai, memotivasi mahasiswa untuk belajar, mengantisipasi
kesukaran belajar mahasiswa dalam bentuk penyediaan bimbingan bagi
mahasiswa untuk mempelajari bahan tersebut, memberikan latihan yang banyak
bagi mahasiswa, menyediakan rangkuman, dan secara umum berorientasi pada
mahasiswa secara individual (learned oriented). Dalam proses penyusunannya
mengacu pada prinsip-prinsip desain pesan, kemenarikan dan alat untuk
memusatkan perhatian. Bahan ajar Pengantar Akuntansi, dirancang dengan baik
dan berusaha menyusun bahan ajar yang sesuai dengan karakteristik dan
kemampuan mahasiswa. Karakteristik dan kemampuan mahasiswa pada tiap-tiap
individu di kelas itu berbeda dan antar kelas dalam satu perguruan tinggi juga
berbeda, demikian pula antara perguruan tinggi yang satu dengan perguruan tinggi
yang lain.
26
c. Perancangan Media Pembelajaran Akuntansi
Tahap desain merupakan tahap perancangan media yang meliputi
penyusunan materi, soal dan jawaban, pembuatan background, gambar, dan
tombol yang akan disertakan dalam aplikasi dan pembuatan desain media secara
keseluruhan (storyboard). Yang direncanakan peneliti menggunakan program
adobe flash. Dan saat ini yang masih dilakukan:
a. Pembuatan Desain Media (storyboard)
Storyboard menggambarkan secara keseluruhan hubungan antara bagian
dalam media. Storyboard dibuat untuk memudahkan proses pembuatan media
selanjutnya. Storyboard ini akan ditampilkan pada lampiran.
b. Pengumpulan Objek Rancangan
Tahapan pengumpulan objek yang akan digunakan berdasarkan konsep
dan rancangan. Pada tahapan ini dilakukan berupa:
1) Pembuatan teks
2) Pembuatan teks materi, soal dan jawaban
Penyusunan materi, soal serta jawaban dibuat sesuai dengan referensi
yang ada. Penyusunan materi pertama-tama dibuat dalam format
Microsoft word yang kemudian dapat dicopy ke dalam aplikasi utama
yaitu dalam program adobe flash CS 6 dalam bentuk format file
extension (.fla). Penyusunan materi dibuat secara runtut sehingga
memudahkan mahasiswa untuk membacanya, sedangkan untuk soal
serta pilihan jawaban dibuat terlebih dahulu ke dalam program notepad.
3) Pengambilan gambar, background serta suara
Gambar yang disajikan diunduh dari berbagai sumber lalu di-import ke
dalam program adobe flash. Background dibuat oleh peneliti
berdasarkan desain kombinasi dari gambar yang telah diunduh. Tombol
didesain sendiri oleh peneliti dalam program adobe flash. Musik dalam
media peneliti menggunakan musik instrumental yang dapat
menarik perhatian pengguna modul interaktif.
27
4 ) Penganimasian
Animasi dapat diartikan sebagai menggerakkan sesuatu (gambar atau
obyek) yang diam. Peneliti menggunakan gambar ataupun objek yang
telah diunduh yang bisa dipakai sebagai alternatif penganimasian.
c. Penyusunan Instrumen
Penyusunan instrumen terdiri dari instrumen penilaian kelayakan media dan
instrumen motivasi belajar mahasiswa. Instrumen penilaian kelayakan media
berupa angket daftar isian (check list) untuk ahli materi, ahli media, praktisi
pembelajaran Akuntansi dan mahasiswa. Instrumen motivasi belajar berupa
angket daftar isian (check list) ditujukan untuk mahasiswa.
3. Tahap Pengembangan (Development)
Pengembangan merupakan langkah ketiga dalam mengimplementasikan
model ADDIE. Langkah pengembangan meliputi kegiatan membuat, membeli,
dan memodifikasi bahan ajar dan media pembelajaran (learning materials) untuk
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. Pada tahap ini peneliti
masih dalam proses pengembangan bahan ajar dan media pembelajaran yang
masih dalam proses pembuatan. Dalam konteks pengembangan model
pembelajaran, kegiatan pengembangan (develop) dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
1. Validasi model oleh ahli/pakar. Hal-hal yang divalidasi meliputi panduan
penggunaan model dan perangkat model pembelajaran. Tim ahli yang
dilibatkan dalam proses validasi terdiri dari: pakar teknologi pembelajaran,
pakar bidang studi pada mata pelajaran yang sama, pakar evaluasi hasil
belajar.
2. Revisi model berdasarkan masukan dari para pakar pada saat validasi
3. Uji coba terbatas dalam pembelajaran di kelas, sesuai situasi nyata yang
akan dihadapi.
4. Revisi model berdasarkan hasil uji coba
5. Implementasi model pada wilayah yang lebih luas. Selama proses
implementasi tersebut, diuji efektivitas model dan perangkat model yang
dikembangkan.
28
4. Tahap Implementasi (Implementation)
Pada tahap ini diimplementasikan rancangan dan metode yang telah
dikembangkan pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi,
rancangan model/metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang
sebenarnya. Materi disampaikan sesuai dengan model/metode baru yang
dikembangkan. Setelah penerapan metode kemudian dilakukan evaluasi awal
untuk memberi umpan balik pada penerapan model/metode berikutnya.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)
Evaluasi dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.
Evaluation formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan)
sedangkan evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara
keseluruhan (semester). Evaluasi sumatif mengukur kompetensi akhir dari mata
pelajaran atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Hasil evaluasi digunakan
untuk memberi umpan balik kepada pihak pengguna model/metode. Revisi
dibuat sesuai dengan hasil evaluasi atau kebutuhan yang belum dapat dipenuhi
oleh model/metode baru tersebut.
29
BAB VI
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Rencana selanjutnya melakukan tahapan lanjutan dalam model ADDIE
yaitu : Langkah Uji Validasi model pembelajaran akuntansi meliputi validasi
efektifitas, efisiensi dan daya tarik model pembelajaran yang dilakukan melalui
validasi Dosen dan ahli serta melakukan penelitian eksperimental dengan
membandingkan model pembelajaran interaktif terhadap kelas kontrol. Pada
tahap ini diimplementasikan rancangan dan metode yang telah dikembangkan
pada situasi yang nyata yaitu di kelas. Selama implementasi, rancangan
model/metode yang telah dikembangkan diterapkan pada kondisi yang
sebenarnya. Materi disampaikan sesuai dengan model/metode baru yang
dikembangkan. Setelah penerapan metode kemudian dilakukan evaluasi awal
untuk memberi umpan balik pada penerapan model/metode berikutnya. Evaluasi
dilakukan dalam dua bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif. Evaluation
formatif dilaksanakan pada setiap akhir tatap muka (mingguan) sedangkan
evaluasi sumatif dilakukan setelah kegiatan berakhir secara keseluruhan
(semester). Evaluasi sumatif mengukur kompetensi akhir dari mata pelajaran
atau tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Langkah terakhir adalah sosialisasi dan deseminasi atau penyebaran
informasi pembelajaran akuntansi dengan model ADDIE untuk meningkatkan
kualitas dalam proses pembelajaran pada universitas swasta di Kota Medan.
Selain itu dimaksudkan agar hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai
pihak terutama yang berhubungan dengan pembelajaran dikampus. Sehingga
dapat dirangkum aktivitas model ADDIE dalam pembelajaran akuntansi dalam
tabel berikut ini.
Tabel 6.1 Rangkuman Aktivitas Model ADDIE
Tahap
PengembanganAktivitas
30
Analysis Pra perencanaan: pemikiran tentang produk (model, metode,
media, bahan ajar) baru yang akan dikembangkan
Mengidentifikasi produk yang sesuai dengan sasaran peserta
didik, tujuan belajar, mengidentifikasi isi/materi
pembelajaran, mengidentifikasi lingkungan belajar dan
strategi penyampaian dalam pembelajaran.
Design Merancang konsep produk baru di atas kertas
Merancang perangkat pengembangan produk baru.
Rancangan ditulis untuk masing-masing unit pembelajaran.
Petunjuk penerapan desain atau pembuatan produk ditulis
secara rinci
Develop Mengembangkan perangkat produk (materi/bahan dan alat)
yang diperlukan dalam pengembangan Berbasis pada hasil
rancangan produk, pada tahap ini mulai dibuat produknya
(materi/bahan, alat) yang sesuai dengan struktur model
Membuat instrumen untuk mengukur kinerja produk
Implementation Memulai menggunakan produk baru dalam pembelajaran atau
lingkungan yang nyata
Melihat kembali tujuan-tujuan pengembangan produk,
interaksi antar peserta didik serta
menanyakan umpan balik awal proses evaluasi
Evaluation Melihat kembali dampak pembelajaran dengan cara yang
kritis
Mengukur ketercapaian tujuan pengembangan produk
Mengukur apa yang telah mampu dicapai oleh sasaran
Mencari informasi apa saja yang dapat membuat
pembelajaran efektif dan menarik.
31
Gambar 6.1Diagram Alir Rancangan PengembanganPembelajaran Akuntansi Model ADDIE
Analisis Kebutuhan
AnalisisKarakteristikMahasiswa
Analisis KebutuhanMahasiswa
Perumusan Model Pembelajaran
Analisis Kurikulum
Perumusan Tujuan PembelajaranPerancangan Perangkat
Pembelajaran
Desain Model Pengembangan ModelADDIE
Penyusunan DraftAwal
UJi CobaUji Validasi
Revisi Produk
ProdukAkhir
Evaluasi Kelayakan produk
32
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.1. Kesimpulan
Berdasarkan angket minat mahasiswa dalam belajar akuntansi diketahui
bahwa mahasiswa memiliki minat yang baik dengan kategori menyatakan setuju
sebesar 68,5% artinya dalam belajar akuntansi khususnya matakuliah akuntansi
para responden menyatakan berminat belajar akuntansi walaupun masih ada
materi yang kurang dipahami yang disebabkan mahasiswa yang mengikuti
matakuliah pengantar akuntansi dari latar belakang pendidikan, jenis kelamin dan
usia yang berbeda-beda dan aktivitas belajar mahasiswa cenderung hanya
mendengarkan penjelasan dosen, mencatat dan mengerjakan soal. sehingga perlu
adanya inovasi pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE sehingga apa
yang menjadi learning outcomes pada matakuliah pengantar akuntansi dapat
tercapai.
7.2. Saran
1. Perlunya adanya inovasi atau pengembangan model/metode pembelajaran
baru dan menganalisis kelayakan dan syarat-syarat pengembangan
model/metode pembelajaran baru berdasarkan ADDIE.
2. Bahwa dengan menggunakan model ADDIE dapat membantu para dosen atau
pengajar serta instruktur dapat menciptakan dan mengimplementasikan
program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik.
33
DAFTAR PUSTAKA
Aisah,Saleh. 2011. Desain Pembelajaran Model ADDIE. http://lempong
Aka Mahendra, I. G. J. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran BerbasisBlog Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi KelasVII SMP Negeri 1 Sukasada. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 1(1).
Arkün, S., & Akkoyunlu, B. (2008). A Study On The Development Process Of AMultimedia Learning Environment According To The ADDIE Model AndStudents’ Opinions Of The Multimedia Learning Environment. InteractiveEducational Multimedia: IEM, (17), 1-19.
Budiarta, I. W., Margi, I. K., Si, M., & Sudarma, I. K. (2014). PengembanganMultimedia Interaktif Model ADDIE Untuk Meningkatkan MotivasiBelajar Sejarah Siswa Kelas X-1 Semester Genap di SMAN 1 Sukasada,Buleleng, Bali. Jurnal Widya Winayata, 2(1).
Dewi, K. T., Suastra, I. W., Pujani, N. M., & Si, M. (2013). Pengaruh ModelPembelajaran Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate (Addie)Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep FisikaSiswa. Jurnal Pendidikan IPA, 3(1).
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Lubis, Henny Zurika (2014). Pengembangan Model Pembelajaran BerbasisKewirausahaan Pada PTS Dikota Medan. Laporan Hibah Bersaing 2014yang didanai DIKTI.
_________________,(2015). Implementasi Problem Based Learing dalamMeningkatkan Kulaitas Pembelajaran Auditing. Proseding 2015 UNP
Majid, Abdul. (2011). Perencanaan Pembelajaran. Bandung : PT. RemajaRosdakarya
Nusir, S., Alsmadi, I., Al-Kabi, M., & Shardqah, F. (2011, April). Designing AnInteractive Multimedia Learning System For The Children Of PrimarySchools In Jordan. In Global Engineering Education Conference(EDUCON), 2011 IEEE(Pp. 45-51). IEEE.
Purbasari, R. J., Kahfi, M. S., & Yunus, M. (2013). Pengembangan AplikasiAndroid Sebagai Media Pembelajaran Matematika Pada Materi DimensiTiga Untuk Siswa SMA Kelas X. Jurnal Online Universitas NegeriMalang.
34
Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.Bandung: Nusa Media
Ratna Willis Dahar (2011). Teori-Teoti Belajar dan Pembelajaran, PenerbitErlangga.
Rukianing, L. A., Sudhita, I. W. R., & Mahadewi, L. P. P. (2014). PengembanganMultimedia Pembelajaran Interaktif Pkn Dengan Model Addie UntukSiswa Kelas VII SMP. Jurnal Edutech,2(1).
Subana, N., Tastra, I. D., & Mahadewi, L. P. (2013). Pengembangan MultimediaInteraktif Dengan Model Addie Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VIISemester I Di SMP Tp 45 Sukasada.Jurnal Edutech, 1(2).
Suprapto, F., & Lathanio, F. (2013). Pengembangan Aplikasi MultimediaPengenalan Pemanasan Global Dan Solusinya Menggunakan PendekatanADDIE. SESINDO 2013.
Suyanto (2013). Menjadi Guru professional Strategi Meningkatkan Kualifikasidan Kualitas Guru di Era Global. Esensi Erlangga Group.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013). Pengembangan Bahan Ajar MetodePenelitian Pendidikan Dengan Addie Model. Jurnal IKA,11(1).
Trianto. (2010). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-progresif. Jakarta:Kencana Prenada Media Group
Winaryati, E., Handarsari, E., & Fathurohman, A. (2012). AnalysisPengembangan Model Pembelajaran” Wisata Lokal” Pada PembelajaranSains. In Prosiding SEMINAR NASIONAL (Vol. 1, No. 1).
BIODATA KETUA PENELITI
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar) Henny Zurika Lubis, SE,.M.Si (P)
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural Sekretaris Prodi Pend. Akuntansi FKIP
UMSU
4. NIP/NIK/Identitas lainnya -
5. NIDN 011111802
6. Tempat dan Tanggal Lahir Marjandi, 11 Nopember 1978
7. Alamat Rumah Komp. Benhil II Blok E.2 Kec. Medan
Tembung
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 081370902639
9. Alamat Kantor Jl. Kapten M. Basri No. 3 Medan
10. Nomor Telepon/Faks 0616619056/0616625474
11. Alamat e-mail [email protected]
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= orang; S-2= Orang; S-3=
Orang
14. Mata Kuliah yg Diampu
1. Pengantar akuntansi
2. Akuntansi Manajemen
3. Auditing
Dst.
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3Nama Perguruan Tinggi UMSU USU -Bidang Ilmu Akuntansi Akuntansi -Tahun Masuk-Lulus 1998 – 2001 2003 – 2005 -JudulSkripsi/Thesis/Disertasi
Penerapan CVP terhadappenyusunan anggaranpenjualan pada PT.London SumateraIndonesia, tbk (Persero),
Pengaruh TQM TerhadapKinerja Manajerial PadaPerusahaan Manufakturdi Kota Medan.
-
NamaPembimbing/Promotor
Hasan Sakti Siregar M.Si Prof. DR. AzharMaksum. Ak
C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul PenelitianPendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2007 Pengaruh TQM Terhadap KinerjaManajerial dengan SistemPengukuran Kinerja SebagaiVariabel Moderating (StudiEmpiris di KIM),
PDM Rp. 10.000.000
2. 2009 Pengaruh Budgetary GoalCharacteristics Terhadap KinerjaManajerial Dengan DimoderasiBudaya Paternalistik (StudiEmpiris Perguruan Tinggi SwastaDi Medan).
PDM Rp. 9.000.000
3. 2011 Pengaruh Sistem InformasiBerbasis Komputer danKepercayaan Terhadap KinerjaIndividual (Studi EmpirisPerbankan di Kota Medan)
PDMInternalUMSU
Rp. 2.500.000
4 2012 Pengembangan ModelPengawasan Keuangan DaerahDalam Meningkatkan KinerjaDewan Perwakilan Daerah
HibahBersaingDIKTI
Rp. 42.500.000
5. 2013 Pengembangan ModelPembelajaran BerbasisKewirausahan Pada PTS di KotaMedan
HibahBersaing
Dikti
Rp. 50.000.000
6. 2014 Implementasi PBL Dalam UpayaPeningkatan KualitasPembelajaran Auditing PadaProdi Pendidikan Akuntansi FKIPUMSU
TeachingGrant UMSU
Rp. 7.000.000
7. 2015 Peningkatan KreativitasMahasiswa Dalam MatakuliahKewirausahaan Melalui ModelThink, Write, And Talk.
TeachingGrant UMSU
Rp. 9.000.000
8. 2016 Inovasi Pembelajaran AkuntansiMelalui Model ADDIE padaUniversitas di Kota Medan
PenelitianProdukTerapan
Dikti
Rp. 62.500.000
D. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan /Seminar Ilmiah Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama PertemuanIlmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu danTempat
1. Seminar Nasional PembangunanBerkelanjutan Bangsa BerbasisIPTEK
Pengembangan ModelPembelajaran BerbasisKewirausahaan
18 Oktober2014 InstitutTeknologiMedan (ITM)
2. Seminar Nasional EkonomiManajemen dan Akuntansi “Menyongsong Masyarakat EkonomiASEAN (MEA) 2015 MelaluiSustainable Start-up Business sertaProduk Industri Kreatif BerbasisKearifan Lokal”
Implementasi ProblemBased LearningDalam UpayaPeningkatan KualitasPembelajaranAuditing
10 Oktober2015UniversitasNegeriPadang(UNP)
3 International Workshop on IslamicDevelopment The 9th WAPI
Implementasi PSAKNO. 109 Pada BadanAmil Zakat SumateraUtara
16 Mei 2016KampusPasca SarjanaUMSU -Medan
4. Seminar Nasional PendidikanBerkemajuan dan Menggembirakan
Penggunaan MediaKomik MelaluiMetode LearningStarts With AQuestion DalamMeningkatkan HasilBelajar Siswa
3 Agustus2016Hotel GarudaPlaza Medan
5 The 11th INGRAW 2016 Gold Pawn FinancingSyariah on BankSyariah Mandiri
19-20Oktober 2016UniversityConferenceHallUniversitiSainsMalaysia
6. National Seminar on Accounting andFinance (NSAFE) 2016 “ Inovasidalam Pendidikan Akuntansi danKeuangan
Penggunaan FacebookDalam PembelajaranAkuntansi
27 Oktober2016UniversitasNegeriMalang
E. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun TerakhirNo. Judul Buku Tahun Jumlah
HalamanPenerbit
1 Akuntansi Keuangan Menengah -2 2016 202 PerdanaPublishing
2 Akuntansi Keuangan Menengah -1 2015 203 PerdanaPublishing
2. Kewirausahaan 2015 198 PerdanaPublishing
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalahbenar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudianhari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggupmenerima risikonya.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penelitian Produk Terapan.
Medan,28 Agustus 2017Pengusul,
(Henny Zurika Lubis, SE.,M.Si)
E. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun TerakhirNo. Judul Buku Tahun Jumlah
HalamanPenerbit
1 Akuntansi Keuangan Menengah -2 2016 202 PerdanaPublishing
2 Akuntansi Keuangan Menengah -1 2015 203 PerdanaPublishing
2. Kewirausahaan 2015 198 PerdanaPublishing
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalahbenar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudianhari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggupmenerima risikonya.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penelitian Produk Terapan.
Medan,28 Agustus 2017Pengusul,
(Henny Zurika Lubis, SE.,M.Si)
E. Pengalaman Penulisan Buku dalam 5 Tahun TerakhirNo. Judul Buku Tahun Jumlah
HalamanPenerbit
1 Akuntansi Keuangan Menengah -2 2016 202 PerdanaPublishing
2 Akuntansi Keuangan Menengah -1 2015 203 PerdanaPublishing
2. Kewirausahaan 2015 198 PerdanaPublishing
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalahbenar dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudianhari ternyata dijumpai ketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggupmenerima risikonya.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satupersyaratan dalam pengajuan Penelitian Produk Terapan.
Medan,28 Agustus 2017Pengusul,
(Henny Zurika Lubis, SE.,M.Si)
BIODATA ANGGOTA
A. Identitas Diri1. Nama Lengkap (dengan gelar) Dra. Jamila M.Pd (P)
2. Jabatan Fungsional Lektor
3. Jabatan Struktural Ketua Bimbingan Konseling FKIP UMSU
4. NIP/NIK/Identitas lainnya 19600407 198703 2003
5. NIDN 0007046002
6. Tempat dan Tanggal Lahir M. Muda, 07 April 1960
7. Alamat Rumah Jl. Sempurna Gg. H. Wahab No. 180 D Medan
8. Nomor Telepon/Faks/ HP 0813 6102 1478
9. Alamat Kantor Jl. Kapten M. Basri No. 3 Medan
10. Nomor Telepon/Faks 0616619056/0616625474
11. Alamat e-mail [email protected]
12. Lulusan yang Telah Dihasilkan S-1= orang; S-2= Orang; S-3= Orang
14. Mata Kuliah yg Diampu
1. Belajar Pembelajaran
2. Seminar Pendidikan
Dst
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2 S-3
Nama Perguruan Tinggi FKIP UISU Unimed
Bidang Ilmu Pendidikan Umum Teknologi Pendidikan
Tahun Masuk-Lulus 1979 – 1986 2006 – 2011
JudulSkripsi/Thesis/Disertasi Pengaruh Minat BacaGuru SD Di KotamadyaMedan Untuk MenunjangPelaksanaan Tugas
Pengaruh StrategiPembelajaran DanKemandirian Siswa TentangHasil Belajar PendidikanKewarganegaraan SiswaSMP Negeri Kec. MedanMarelan
Nama Pembimbing/Promotor Drs. H. Yahya Tanjung
Drs. H. Wahab Lubis
Prof. Dr. Badiran M.Pd
Prof. DR. Binsar Panjaitan
-
5. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir(Bukan Skripsi, Tesis, maupun Disertasi)
No. Tahun Judul PenelitianPendanaan
Sumber* Jml (Juta Rp)
1. 2012 Pengaruh Pendidikan MoralDalam Keluarga TerhadapPrilaku Siswa SMP HarapanMekar Medan
PDM Internal Rp. 5.000.000
2.
6. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Tahun Judul Pengabdian KepadaMasyarakat
PendanaanSumber* Jml (Juta Rp)
1.
Dst.
7. Pengalaman Penulisan Artikel Ilmiah Dalam Jurnal Dalam 5 Tahun Terakhir
No. Judul Artikel Ilmiah Volume/Nomor/Tahun
Nama Jurnal
1Dst.
8. Pengalaman Penyampaian Makalah Secara Oral Pada Pertemuan / Seminar IlmiahDalam 5 Tahun Terakhir
No. Nama PertemuanIlmiah / Seminar
Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat
1. Workshop Antar Bangsa PembangunanBerteraskan Islam (InternasionalWorkshop on Islam Development)
BimbinganKonseling DalamPerspektif Islam
16 Mei 2016Medan
2.Dst.
10. Pengalaman Perolehan HKI Dalam 5 – 10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID
1.Dst.
IX. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya Dalam 5 TahunTerakhir
No. Judul/Tema/Jenis Rekayasa SosialLainnya yang Telah Diterapkan
Tahun TempatPenerapan
ResponsMasyarakat
1.Dst.
X. Penghargaan yang Pernah Diraih dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasiatau institusi lainnya)
No. Jenis Penghargaan Institusi PemberiPenghargaan
Tahun
1.Dst.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dandapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpaiketidak- sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratandalam pengajuan Penelitian Produk Terapan.
Medan,28 Agustus, 2017
Pengusul,
(Dra. Jamila M.Pd)
LAMPIRAN 3.
SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN PEMBAGIAN WAKTUKETUA DAN ANGGOTA TIM PENELITI
No NamaNIDN
Jabatan DalamTim dan Alokasi
Waktu,Jam/Minggu
Tugas Penelitian(diuraikan dengan rinci)
1
Henny Zurika Lubis,
SE,.M.Si.
Ketua Tim
Peneliti
Penanggung kegiatanpenelitian
Pembuatan danpengembangan instrumenpenelitian
Interpretasi hasil penelitian Pembuatan laporan
penelitian Pencarian bahan dan alat Penyiapan tenaga
Pendukung Pengembangan materi
pembelajaran
0111117802 18
2
Dra. Jamila M.Pd AnggotaTim
Peneliti
Analisis kebutuhan Pengambilan data Perancangan asesmen Menganalisis data Membantu Pembuatan
Laporan Penelitian Pengembangan alat evaluasi
0007046002 12
3
Khairul Hadi , SE Administrasi Surat Menyurat Survey Pendataan lokasi Menyebar angket Menginput data
- 12
INSTRUMEN PENELITIAN
Kepada Yth. Sdr. Mahasiswa
Dengan hormat,
Terlebih dahulu saya mendoakan semoga saudara selalu berada dalam keadaan sehat dan
sukses dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Amin.
Saya menyadari bahwa sekarang ini saudara sangat sibuk dengan kegiatan untuk menghadapi
perkuliahan dan tugas-tugas kuliah. Namun, di tengah-tengah kesibukan tersebut, saya
mohon kesediaan saudara meluangkan waktu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam
angket yang saya edarkan.
Adapun maksud dan tujuan saya adalah untuk mendapatkan data dalam rangka penelitian
yang berjudul: “Inovasi Pembelajaran akuntansi Melalui Model ADDIE pada
Universitas Swasta di Kota Medan ”.
Demikianlah harapan saya dan atas bantuan serta partisipasi saudara dalam pengisian angket
ini, saya ucapkan terima kasih.
UNIVERSITAS :
FAKULTAS/PRODI:
SEMESTER :
Petunjuk Pengisian:
1. Bacalah setiap butir pernyataan dengan cermat
2. Pilihlah salah satu jawaban yang menurut anda paling sesuai dengan
keadaan atau pendapat Anda, dengan cara memberi tanda ( √ ) pada salah
satu jawaban yang telah disediakan dengan keterangan sebagai berikut:
SS (4) = Sangat Setuju
S (3) = Setuju
KS (2) = Kurang Setuju
TS (1) = Tidak Setuju
3. Jika Anda salah dalam menjawab, jawaban tersebut Anda coret dengan
memberi tanda 2 garis ( = ), dan kemudian beri tanda ( √ ) baru pada
jawaban yang sesuai dengan keadaan diri Anda.
Mohon diisi semua tanpa ada yang terlewatkan pada lembar jawaban yang
telah disediakan dan terima kasih atas bantuannya.
UNIVERSITAS :FAKULTAS :JURUSAN/PRODI :
ANGKET MINAT MAHASISWA BELAJAR AKUNTANSI
No Pertanyaan
Pilihan JawabanSangatSetuju
(4))
Setuju
(3)
KurangSetuju
(2)
TidakSetuju
(1)1. Saya senang mengikuti pelajaran akuntansi2. Saya berusaha untuk memiliki buku- buku
akuntansi3. Saya berusaha memperhatikan dengan sungguh-
sungguh dari awal sampai akhir pelajaran yangdiberikan Dosen akuntansi
4. Saya ingin mendapatkan pengetahuan lebih darimateri yang diterangkan oleh Dosen dalampelajaran akuntansi
5. Pelajaran akuntansi menurut saya merupakan matapelajaran yang paling sulit di antara mata pelajaranyang ada
6. Saya mencatat pelajaran akuntansi dengan rapi7. Saya tidak senang jika ada pekerjaan rumah pada
pelajaran akuntansi8. Pelajaran akuntansi tidak menarik sehingga saya
malas mengikuti pelajaran akuntansi9. Saya mengerjakan tugas (pekerjaan rumah)
akuntansi meskipun tidak dikumpul10. Saya menyesal jika tidak dapat
mengikuti pelajaran akuntansi.11. Saya akan sangat tertekan apabila tiba waktunya
pelajaran akuntansi12. Selain mengerjakan soal-soal akuntansi
dari buku panduan, saya juga mencari soal daribuku lain dan berusaha untuk memecahkannya
13. Saya berusaha untuk mengikuti pelajaranakuntansi dengan baik
14. Saya tidak dapat memusatkan perhatian denganbaik saat Dosen menerangkan materi akuntansi
15. Saya merasa pelajaran akuntansi menjemukan.16. Saya berusaha untuk tidak meninggalkan kelas
sewaktu pelajaran akuntansi berlangsung17. Saya akan mempelajari lebih dulu pelajaran yang
akan diberikan Dosen akuntansi18. Saya merasa senang jika dosen tidak datang ketika
jam pelajaran akuntansi.19. Segala kegiatan yang ada hubungannya dengan
akuntansi bagi saya merupakan hal yang tidak
menarik.20. Apabila kebanyakan teman memperoleh nilai yang
lebih tinggi dalam pelajaran akuntansi saya merasasangat kecewa
21. Saya berusaha untuk mendahului teman-temandalam menjawab pertanyaan Dosen pada waktupelajaran akuntansi
22. Saya tidak senang mengikuti pelajaran akuntansikarena belajar akuntansi memerlukan banyakberpikir
23. Saya terdorong untuk mengikuti setiap pelajaranakuntansi.
24. Walaupun Dosen akuntansi baik dan simpatiksaya tetap tidak semangat untukmempelajarinya.
25. Pelajaran akuntansi yang demikian sulit tidakmematahkan semangat saya untuk mempelajarinya
26. Saya terdorong untuk duduk di depan agar semuamateri pelajaran akuntansi dapat diterima denganbaik
27. Saya terdorong untuk mengajukan pertanyaankepada Dosen bila ada pelajaran yang belum jelas
28. Saya mengerjakan latihan soal dengan cermat29. Akuntansi merupakan pelajaran yang sulit
dipahami.30. Saya merasa tegang atau takut selama mengikuti
kegiatan belajar akuntansi
SARAN :
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………….………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………………
TERIMA KASIH
10/11/2017 ICIESC 2017 - Letter of Acceptance
https://iciesc.unimed.ac.id/kfz/user/loa.php?m=a71e2579c6e4a372d0f23ee5bb67e1a2 1/1
Print this page
ICIESC 2017 International Conference on Innovation in Education, Science and Culture
Grand Mecury Hotel Medan, 8-9 November 2017 Website: https://iciesc.unimed.ac.id
Email: [email protected]
Medan, October 11, 2017
Letter of Acceptance
Dear Authors: Henny Zurika Lubis(1*), Jamila (2)
We are pleased to inform you that your abstract (ABS-23, Oral Presentation), entitled:
"ANALYSIS OF LEARNING ACCOUNTING WITH ADDIE MODEL IN IMPROVINGLEARNING QUALITY"
has been reviewed and accepted to be presented at ICIESC 2017 conference to be held on 8-9 November2017 in Medan, Indonesia.
Please submit your full paper and make the payment for registration fee before the deadlines, visit ourwebsite for more information.
Thank You.
Best regards,
Dr. Zulkifli, M.Sn. ICIESC 2017 Chairperson
10/11/2017 ICIESC 2017 - Letter of Invitation
https://iciesc.unimed.ac.id/kfz/user/loi.php?m=a71e2579c6e4a372d0f23ee5bb67e1a2 1/2
Print this page
ICIESC 2017 International Conference on Innovation in Education, Science and Culture
Grand Mecury Hotel Medan, 8-9 November 2017 Website: https://iciesc.unimed.ac.id
Email: [email protected]
Medan, October 11, 2017
Letter of Invitation
Dear Authors: Henny Zurika Lubis(1*), Jamila (2)
We are pleased to inform you that your abstract (ABS-23, Oral Presentation), entitled:
"ANALYSIS OF LEARNING ACCOUNTING WITH ADDIE MODEL IN IMPROVINGLEARNING QUALITY"
has been reviewed and accepted to be presented at ICIESC 2017 conference to be held on 8-9 November2017 in Medan, Indonesia.
We cordially invite you to attend our conference and present your research described in the abstract.
Please submit your full paper and make the payment for registration fee before the deadlines, visit ourwebsite for more information.
Thank You.
Best regards,
Dr. Zulkifli, M.Sn. ICIESC 2017 Chairperson
10/11/2017 ICIESC 2017 - Letter of Invitation
https://iciesc.unimed.ac.id/kfz/user/loi.php?m=a71e2579c6e4a372d0f23ee5bb67e1a2 2/2
i
Schedule of International Conference on Innovation in Education, Science and Culture (ICIESC) Grand Mercure Hotel, November 9, 2017
(Thursday, November 9, 2017)
Time Activities PIC/Moderator
07.00 – 08.30 Registration Secretariat
08.30 - 09.00
Opening Ceremony 1. MC Speech 2. National Anthem 3. Pray 4. Traditional Welcome Dance 5. Chairperson Report 6. Welcoming speech of Rector State University of Medan
Maya Oktora, S.Pd., M.Hum
09.00 – 09.40 Plenary Lecture 1: Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd
(Rector of State University of Medan – Indonesia) Maya Oktora, S.Pd., M.Hum
09.40 – 10.25
Plenari Lecture 2 Prof. Dr. Jakrapong Kaewkhao
(Director of the Center of Excellence in Glass Technology and Materials Science (CEGM), Nakhon Pathom Rajabhat
University (NPRU), Thailand)
Nora Susanti, SSi, MSc, APt
10.30 – 11.20 Plenari Lecture 3
Rosemarie Daher Kowalski, Ph.D (Intercultural Studies, Research Metodology and Writing in Northwest University USA)
Dr. Anni Holila Pulungan
11.20 – 12.10 Plenari Lecture 4 Prof. Dr. Atty Cecilio D. Duka, Ed. D (Director Recoletos Law Center, San Sebastian College of Law – Manila)
Dra. Martina Asiati Napitupulu, M.Sc
12.10 – 12.45
Invited Speaker: Dr. Mati Horprathum (Researcher at The National
Electronic and Computer Technology Center – NECTEC, Thailand)
Janter P.Simanjuntak, ST, MT
12.45 – 13.30 Lunch Break/ Poster Session Committee
13.30 – 15.30 Parallel Session 1 Moderator
15.30 – 15.50 Coffee Break Committee
15.50 – 17.30 Parallel Session 2 Moderator
17.30 – 17.45 Clossing in parallel room by moderator Moderator
ii
Room: Ballroom 1 Ballroom 2 Ballroom 3 Ballroom 4
Moderator : Dr. Ratih Baiduri Dr. Hesti Fibriasasri
Drs. Thamrin Panjaitan
Dewi Endriani, M.Pd
Time Presenter (ID)
13.30-14.10
ABS-7 ABS-1 ABS-8 ABS-6
ABS-28 ABS-5 ABS-23 ABS-29
ABS-30 ABS-9 ABS-33 ABS-46
14.10-14.50
ABS-43 ABS-27 ABS-35 ABS-62
ABS-87 ABS-34 ABS-53 ABS-94
ABS-88 ABS-40 ABS-64 ABS-124
14.50-15.30
ABS-97 ABS-41 ABS-73 ABS-125
ABS-105 ABS-75 ABS-74 ABS-137
ABS-109 ABS-76 ABS-99 ABS-140
15.30-15.50 Coffee Break
16.00-16.45
ABS-121 ABS-86 ABS-120 ABS-143
ABS-127 ABS-92 ABS-130 ABS-145
ABS-148 ABS-103 ABS-131 ABS-151
16.45-17.30
ABS-150 ABS-107 ABS-133 ABS-155
ABS-156 ABS-136 ABS-135 ABS-157
ABS-158 ABS-167 ABS-138 ABS-164
17.30-18.00 ABS-160 ABS-141 ABS-166
ABS-162 ABS-171
iii
Room: Acacia Aster Lavender
Moderator : Dr. Muhammad Amin Dr. Karya Sinulingga Rafael Ginting, M.Pd
Time Presenter (ID)
13.30-14.10
ABS-3 ABS-7 ABS-4
ABS-36 ABS-28 ABS-10
ABS-47 ABS-30 ABS-12
14.10-14.50
ABS-56 ABS-43 ABS-13
ABS-57 ABS-87 ABS-14
ABS-65 ABS-88 ABS-15
14.50-15.30
ABS-81 ABS-97 ABS-24
ABS-90 ABS-105 ABS-31
ABS-95 ABS-109 ABS-60
15.30-15.50 Coffee Break
16.00-16.45
ABS-96 ABS-121 ABS-69
ABS-108 ABS-127 ABS-101
ABS-112 ABS-148 ABS-106
16.45-17.30
ABS-119 ABS-150 ABS-123
ABS-165 ABS-156 ABS-149
ABS-168 ABS-158 ABS-152
17.30-18.00 ABS-160 ABS-154
ABS-162 ABS-161
iv
Code Title Page
PS-1 Luminescence Material from Glass Doped Ln
3+ and Their Applications
Jakrapong Kaewkhao 1
PS-2 Connected and Collaborative: 3 Trends in Education
Rosemarie Daher Kowalski, Ph.D. 2
PS-3 Unity in Diversity in Education: The Philippine Experience
Atty. Cecilio D. Duka, Ed.D. 3
PS-4
Research and Development of Thin Film and Nanostructure at NECTEC,
Thailand
Mati Horprathum
7
ABS-1 Lexical Change in Javanese Dialect Used in Medan
8 Desi Haryati Nainggolan
ABS-3
Reducing Heavy Metal Contamination in Marine Dredged Sediment in Its Use
as Substitute Material in Road Construction 8
Ernesto Silitonga
ABS-4
Strength And Durability Of K-300 Concrete Mix for Earthquake-Resistant
Housing Infrastructure in Indonesia 9
Fahrizal Zulkarnain
ABS-5 Encouraging the Translation Teaching in The Classroom
9 Roswani Siregar
ABS-6
Development of Cooperative Learning Model Type TGT (Teams Games
Tournament) Integrated on Scientific Approach in The Subject of The Periodic
System Of The Elements In Class X SMA Negeri 1 Pangkatan 10
Herbert C.B. Manalu, Saronom Silaban, Wesly Hutabarat
ABS-7 Component of Essential Oil of Hyptis Pectinata Poit Leaf From West Java
10
Zainal Arifin, Meiny Suzery, Bambang Cahyono
ABS-8
Role of Vocational Education in Facing Development of Science and
Technology of Globalization Era 11
Sudirman
ABS-9
The Statthe Effect of Reciprocal Teaching Strategy on The Students Reading
Comprehension Achievement in Recount Text of Grade X Students at SMA
Pangeran Antasari in Academic Year 20172018 11
Desi Haryati Nainggolan
ABS-10
Mohs Hardness Scale and Micro Vickers Hardness Study of BGO and LYSO
Inorganic Scintillators 12
Wuttichai Chaiphaksa, Pruittipol Limkitjaroenporn, Hong Joo Kim, Jakrapong
Kaewkhao
ABS-12 Development of bismuth sodium borate glasses for radiation shielding
materials 12
v
Code Title Page
Wasu Cheewasukhanont, Pruittipol Limkitjaroenporn, Kittipong Siengsanoh,
Jakrapong Kaewkhao
ABS-13
PTR, PCR and Energy Resolution Study of GAGG:Ce Scintillator
13 Pruittipol Limkitjaroenporn, Wiraporn Hongtong, Hong Joo Kim and
Jakrapong Kaewkhao
ABS-14
Comparative study on Structural, Physical and Optical Properties of Standard
clear and green float glass 13
Nattapon Srisittipokakun Pornnapha Mangthong Phalatt Leowkijsiri and
Jakrapong Kaewkhao
ABS-15
Analysis of Students Chemistry Learning Outcome Taught by Cooperative
Learning Models of Tgt and Stad Using Powerpoint on Colloidal Topic 14
Salahuddin Al Ayubi Pane, Vina Rezekyah Hasibuan
ABS-17
Developing Teaching Material Book Project Based in Improving Students
Archival Competence of Business Management Vocational School 14
Sri Mutmainnah, Rotua SP Simanullang, Ellys Siregar
ABS-22 New Culture In Buying and Selling Online in the era of Globalization
14
Siti Sadiyah
ABS-23
Analysis of Learning Accounting With Addie Model in Improving Learning
Quality 15
Henny Zurika Lubis, Jamila
ABS-24
Improve Outcomes Study Subjects Chemistry Teaching and Learning
Strategies through independent study with the help of computer-based media 15
Gulmah Sugiharti
ABS-27
The Instructional Process on The Perspective Learning Resources at Islamic
Junior High School Raudhatul Hasanah Paya Bundung Medan North Sumatra 16
Purbatua Manurung
ABS-28
The Influence of Red Fruit Oil on Creatin Kinase Level at Maximum Physical
Activity 16
Fajar Apollo Sinaga
ABS-29
Implementation of Google Classroom Application In Course Meteorology &
Climatology Teaching Date 2017/2018 17
Riki Rahmad, M. Ridha S Damanik, Ali Nurman, Mona Adria Wirda
vi
Code Title Page
ABS-30
Shuttle Tool: Designing The Bleep Test Tool as A Digital Aerobic Endurance
Test System 17
Imran Akhmad
ABS-31
Application Model Guided Inquiry Learning With Media Map Concept To
Motivation, Creativity, And Outcomes High School Student Learning In Redox 18
Jusmasari Harahap, Novita Sari, Zainal Arifin
ABS-32
Utilization of Puzzles To Improve Student Achievement And Creativity In
Matter Of Nervous System And Human Sense 18
Sri Wartika,Zainal Arifin, Nuraini
ABS-33
Implementation Of Inquiry Learning Model Using Powerpoint On
Psychomotoric Of Student Learning In Cost Of The Coloid System 19
Fadhilah Latief, Nuraini, Novita Sari, Agus Salim Samosir
ABS-34
Application of Scientific Inquiry Model with Batak Culture to Improve Science
Process Skill 19
Derlina, Putri Syahreni Harahap, Mara Bangun Harahap
ABS-35
Influence of Mobile Game Based Learning Media on The Ability of Solve
Student Problems In Colloid Learning 20
Ucu Cahyana, Rusmono, Irma Ratna Kartika, Tania Shahab
ABS-36
The Effect of Additional Detergent in Crude Palm Oil in The Process of
Separation Stearin 20
Vina Rezekyah Hasibuan, Nur aini, Febriyanti, Salahudin Al Ayubi Pane
ABS-39
Effects of Cooperative Type Model Jigsaw Against Student Results On
Various Topic SMK Filling System in PAB 2 Helvetia School Year 2014/2015 21
Maya Novita Sari
ABS-40
Effectiveness Of The Problem Based Learning Model Using Windows Movie
Maker Media On The Subject Toward Solutions 21
Novita Sari, Febriyanti, Jusmasari Harahap, Fadhilah Latief
ABS-41
The Development Of Chemistry Lab Guide With Chemoentrepreneurship
(CEP) Oriented For 1st Grade Students Of Senior High School In 2nd
Semester Based On Curriculum 2013 22
Febri Yanti, Herbert C.B Manalu, Vina Rezekyah Hasibuan
ABS-43 The Profile of Liver in Rat induced Rhodamin-B and provided Ethanolic
Extract of Plectranthus amboinicus L. Spreng 22
vii
Code Title Page
Melva Silitonga, Pasar Maulim Silitonga, Martina Restuati, Yohana Marizsa
Purba
ABS-45
The Effectivity of Cooperative Learning Type Student Team Achievement
Division to Increase Student Achievement in Teaching Buffer Solution 23
Sinta Puspita Sary
ABS-46
Development of an Indonesian Version of Reallistic Mathematics Education
via Virtual Learning Environment to Enhance Students Mathematical
Modelling Ability 23
Denny Haris, Chairunisah
ABS-47
Analysis of Planning And Scheduling of Project on Performance of
Construction Project 24
Putri Lynna A. Luthan, Nathanael Sitanggang
ABS-50
Differences of Learning Outcomes in Chemsitry with Problem Based Learning
and Discovery Learning by using Real Laboratory on Solubility and Solubility
Product in SMA Negeri 1 Tanjung Pura 24
Nadia Armina Ramud,Zurma Nilam
ABS-51
Development of Job Satisfaction Model Through Analysis of Determining
Factors of Job Satisfaction Variables of Junior High School Principals (A Case
Study in Junior High School in Medan Municipality) 25
Benyamin Situmorang, Robert Silaban, Pudin Saragih
ABS-52
The Development of Innovative Chemopoly-Edutainment Learning Media on
Chemical Separation Subject 25
Sri Adelila Sari, Jasmidi, Agus Kembaren, and Ajat Sudrajat
ABS-53 Cladogram Misreading of Undergraduate Sudents in Understanding Evolution
26
Sadiatul Fuadiyah, Topik Hidayat, Didik Priyandoko
ABS-55
Review Of Implementation In Bunut Shoes Assistance Program In Order Of
Micro, Small And Medium Enterprises Economic In Asahan Regency 26
M. Saleh Malawat1 and M. Umar Maya Putra
ABS-56 A Study of Work Based Learning For Construction Building Workers
27
Syafiatun Siregar
ABS-57
Designed build the system information a warehouse based computing of cloud
by PT .Magma safity cargo 27
Zulham Sitorus. Eko Herianto. Meri Sri Wahyuni
viii
Code Title Page
ABS-60
Physical and Optical Investigations of Lutetium-Sodium-Borate Glasses
28
Punsak Glumglomchit, Keerati Kirdsiri and Jakrapong Kaewkhao
ABS-62
Development of Interactive Media of Forearm Pass in Volleyball Games on
Senior High School Students 28
Ade Satria Hasibuan
ABS-64
Improved Student Learning Outcomes By Applying Problem Solving Learning
Method On Mol Concept Materials In Class X Electrical Engineering
Department SMK N 2 Karang Baru. 29
Rini Deliana
ABS-65
Design of Simulation Product for Stability of Electric Power System Using
Power System Stabilizer and Optimal Control 29
Agus Junaidi
ABS-66
The Computer Based Simulation Learning (CBSL) For Short Circuit Multi
Machine Power System Analysis
Maharani Putri, Rahmaniar
30
ABS-67
Differences of Student Learning Outcomes in Chemistry with Problem Based
Learning and Student Teams Achievement Division on Chemical Compound 30
Nurul Mamelya Harahap, Nurhayani Siregar
ABS-69
Physical Characteristics of Laboratory Tested Concrete as a Substituion of
Gravel on Normal Concrete 31
Ronald Butar-butar, Suhairiani, Kinanti Wijaya, Nono Sebayang
ABS-71
The Intensely Faced Problems Of The First Grade Students Of Santa Maria
Kabanjahe Junior High School In The Academic Year Of 2014/2015 And The
Implications On The Classical Guidance Topics Proposal 31
Yasinta Br Ginting
ABS-73 Analysis Of Ethical Reasoning And Decision Making On Socioscientific Issues
About Vaccines At High School Level 32
ABS-74
Perceptions of Students towards Scientific Thinking in the Task Completion of
Building Construction Materials 32
Kinanti Wijaya
ABS-75 The Role of Culture in Indonesia Pictorial Metaphors advertisement
33
Wirna Astuti Rajagukguk
ix
Code Title Page
ABS-76
Developing Analytical Geometry Module and Cooperative Learning Model
Macromedia Flash Animation Aided Media to Improve Critical Thinking
Ability 33
Syafari
ABS-77
The Capacity of The Soft Skills of Students, Lecturers and Administrative
Staff 34
Nathanael Sitanggang, Abdul Hamid k., Putri Lynna A. Luthan
ABS-78
Application of Teaching Model Induces Changes in Concept (M3PK) Simson
Tarigan On Chemistry Student Learning Outcomes in Teaching Hydrocarbon 34
Rahmadina Nasution, Simson Tarigan
ABS-79
Efforts to Improve Students Chemistry Students Achievement Class XI
Buffering Solution Material with Approach of Inquiry Based Learning (IBL) at
MAN Rukoh Banda Aceh 35
Noviza Rizkia, Erlidawati, Zarlaida Fitri
ABS-80
Teacher and Student Response to Practical Guidebooks based on Curriculum
2013 on Chemistry Learning 35
Nur Akmalia, Mahmud, Ramlan Silaban
ABS-81
Syngas production of biomass in downdraft gasifiers as an alternative fuels for
internal combustion engines 36
Janter, Eka, Lisyanto, Bisrul
ABS-82
Local Wisdom of House Stage With Natural Material in Defending From The
Devastating Earthquake. 36
Novalinda
ABS-83
Leadership and Organizational Effectiveness of Financial Companies in
Pekanbaru 37
Wenny Desty Febrian, Adriana
ABS-84
Enterprise Risk Management and Firm Performance: Study of Indonesia
Companies listed at LQ45s Index 37
Adriana, Wenny Desty Febrian
ABS-85
Watershed Potential Study As Renewable Energy In Tomuan Holbung
Mandoge Village 38
Rahmaniar
ABS-86 Physical Education and Sport, Its Implementation Of Indonesia
38 Sabaruddin Yunis Bangun
ABS-87
In Vitro Assay of Ethanolic Heat Reflux Extract of Nicotiana tabacum L. var
Virginia Against Nosocomial Bacteria Pathogen
39 Andri Pramono, Ahmad Fauzantoro, Irma Rizki Hidayati, Arina Hygea,
Oktaviani Sandra Puspita, Hikmah Muktamiroh, Kristina Simanjuntak, Misri
Gozan
x
Code Title Page
ABS-88
The Antifungal Inhibitory Concentration Effectiveness Test From Ethanol
Seed Arabica Coffee (Coffea arabica) Extract Against The Growth Of Candida
albicans Patient Isolate With In Vitro Method 40
Adam Satria Rakatama, Andri Pramono, Retno Yulianti
ABS-90
CO Emissions From Burning Briquettes Of Candlenuts Shell Mixed With
Charcoal 41
B.H.Tambunan, M. Syamsiro, H. Saptoadi
ABS-92
The Development of Play Therapy Model Based on Karonese Culture for Child
Victims of Sinabung Mountain Eruption in Karo Regency 41
Sudirman, Silvia Mariah Handayani, Sani Susanti
ABS-93
Development of Multimedia-Based Interactive Learning Media on Subjects
Energy Conversion Machine Grade SMK X in Nila Harapan Deli Serdang 42
Mikhael Sihombing
ABS-94
The Implementation of E-learning System at UIN Sumatera Utara in Response
to Technology Challenge in Education 42
Retno Sayekti
ABS-95 Applications of Drink and Food Order Based on Android with FCFS Method
43
Afdhol Dzikri
ABS-96
Detection System of Sound Noise Level (SNL) Based on Condenser
Microphone Sensor 43
Juniastel Rajagukguk; Nurdieni Eka Sari
ABS-97
Stingless bee (Apidae: Meliponini) species and the tree species of the bee
nesting sites around the oil palm (Elaeis guineensis) and rubber (Hevea
brasiliensis) plantation 44
Syarifuddin, Jasmi Jambak, Elida Hafni Siregar
ABS-99
Measuring Ability Abstraction With Learning Model Mean End Analysis
(MEA) 44
Nurhasanah Siregar, Sri Lestari Manurung
ABS-101
Cloud Computing Security Model with Combination of Data Encryption
Standard Algorithm (DES) and Least Significant Bit (LSB) 45
Muhammad Basri, Herman Mawengkang, Elviawaty Muisa Zamzami
xi
Code Title Page
ABS-103
Development Of Mathematics Learning Strategy Module, Based On Higher
Order Thinking Skill (Hots) To Improve Mathematic Communication And Self
Efficacy On Students Mathematics Department 45
Ade Andriani, Izwita Dewi, Budi Halomoan
ABS-104 Student Workbook Based On Problem Based Learning
46 Erlinawaty Simanjuntak dan Katrina Samosir
ABS-105
Influence of Inquiry Training Learning Model on Student Learning Result in
Central Fluid Dynamics Classic Subscription XI SMA Negeri 9 Medan T.P.
2016/2017 46
Devi Safriani and Rita Juliani
ABS-106
Implemantation of Data Mining to analyze drug cases using C4.5 Decision
Tree 47
Sri wahyuni
ABS-107 A Deixis Analysis of Song Lirics in Weslife Coast to Coast Album
47
Desi Haryati Nainggolan
ABS-108
Reduction of harmonics by using single tuned passive on automatic washing
machine 48
Siti Anisah, and Amani Darma Tarigan
ABS-109
Analysis of Macro Epified Lichens Population on The Schima Wallichii Trees
In Tahura Karo, North Sumatera Indonesia 48
Ashar Hasairin; Desrianita Siallagan; Rosliana Siregar
ABS-111
Landscape Architecture Intervention A Study of Rearrangement of Pajak Ikan
Lama Area Through Landscape Architectonic Intervention 49
Melly Andriana,Sri Shindi Indira
ABS-112 Kwh Meter Difference Post Pays With Prepaid
49 Zuraidah Tharo, Mahya Sufiana
ABS-113
The Development Of Contextual Based Instructional Material In
Entrepreneurship For Students Of Class X SMK BM Apipsu Medan 50
Khoirun Nikmah
ABS-114
The Effect Of Learning Strategy Integrated Character And Social Interaction
Towards IPS Learning Outcomes Of Students In SD Kalam Kudus-2 Medan 50
Heldiana S
ABS-115 The Effect of Learning Methods and Learning Interest Towards Music Arts
Learning Outcomes SD Class V Academic Year 2016/2017 51
xii
Code Title Page
Rumintang E. Gultom
ABS-116
Tax Avoidance Practices as a Proof of Agency Theory and Tax Planning in
Indonesia Stock Exchange 51
Pasca Dwi Putra, Dedy Husrizal Syah, Tuti Sriwedari
ABS-117
Interactive Multimedia Development Based on Drill And Practice On Learning
Musical Tools Melodic Pianika Class IV in SD Methodist Binjai 52
Eirene Juliani Br Mangunsong
ABS-119 drinking water supply system of Tapanuli Selatan
52 Rahmadhani Fitri
ABS-120
The Bias Correction of Multiple Linear Regression Parameter Estimators with
Residual Bootstrap Method 53
Elmanani Simamora, Eri Widyastuti, Susiana
ABS-121
Study of Distribution Metal From Shellfish at Coastal Beach in District of
Central Tapanuli, Indonesia 53
Rahmatsyah, Rita Juliani, Nusyirwan, Rappel situmorang
ABS-122
The Development of Integrated Service Centre System For Professional
Teachers Empowerment in North Sumatera 54
Syawal Gultom, Mangaratua M. Simanjorang, Zainuddin M., Abil Mansyur
ABS-123
Smart City and Happiness: the Literature s Point of View
54 Rino A. Nugroho, Septyanto G. Prakoso, Mantrini I.Hapsari, Haidar Fikri,
Irene Helvetikasari
ABS-124
The Effect Of Learning Strategy and Interpesonal Communication Toward of
Student Art Music SMA Chandra Kumala School Medan 2017/2018 55
Siti Herlina Panjaitan
ABS-125
The Different Role of Social Media in Government to Citizen Interaction:
Views from Generation X and Y 55
Rino A Nugroho, Likha S Anggreni, Nike Ardilla, Ratri I Putri, Elyvera Eveline
ABS-127
Identification of Pollinator Insects of Coffea Arabica L. In Tapanuli Selatan
Distric, North Sumatera 56
Aida Fitriani Sitompul1, Elida Hafni Siregar1, Yusron Ritonga1, Dahelmi2,
Dewi Imelda Roesma2
ABS-128
Differences in Student Learning Outcomes by Using Expository Methods Base
on Map Mind and Conventional Method in Mts Miftahussalam Medan 56
Erwina Rahmawati Lubis, Edy Surya
xiii
Code Title Page
ABS-130
Biology Procedural Knowledge at Eleventh Grade of Senior High School
Students in West Lampung Based on Curriculum 57
Tika Mayang Sari, Paidi, Ixora Sartika Mercuriani
ABS-131
Biology Factual Knowledge at Eleventh Grade of Senior High School Students
in Pacitan Based on Favoritism School 57
Iis Aida Yustiana, Paidi, Ixora Sartika Mercuriani
ABS-133
Ability Biology Conseptual Knowledge Of Senior High School Students In
Central Lombok Based On School Location 58
Temi Ainul Safitri, Ixora Sartika Mercuriani, Paidi
ABS-134
The Influence of Leadership, Training And Incentive to Performance to Civil
Cervants Kerinci Regency Secretariat Officer 58
Poni Yanita
ABS-135
An Analysis of High Order Thinking Skills of Biology at Eleventh Grade of
Senior High School Students in Indonesia 59
Paidi, Ixora Sartika Mercuriani, Veronika P. Shinta Mbia Wae, Iis Aida
Yustiana
ABS-136
Tarei Asyeik Ritual In Pondok Tinggi Village Society of Full River City
(Kerinci) Jambi Province. 59
Yolla Ramadani
ABS-137
The Effect of Kenduri Sko (Harvest Feast) Implementation Towards Kerinci
Peoples Economic and their Beliefs (case study in Kerinci Region, Jambi
Province) 60
Yolla Ramadani
ABS-138
Analisis High Order Thingking Skill (Hots) Peserta Didik SMA Kelas XI Di
Kabupaten Ende Ditinjau Dari Lokasi Sekolah 61
Veronika P. Sinta Mbia Wae, Ixora Sartika Mercuriani, Paidi
ABS-139
The Influence of Leadership, Organizational Culture, Job Motivation, and Job
Satisfaction on the Job Performance of a High School Head Principal in Medan 61
Syamsul Arif
ABS-140
Information Processing Strategies and Learning Styles on Result of Learning
Mathematics 62
Muhammad Nuh
ABS-141
Conceptual Understanding And Metacognitive Skill of Senior High School
Students in Yogyakarta 62
Ajeng Purnama Heny, Ixora Sartika Mercuriani, Paidi
ABS-143
Interactive Instructional Materials Development Based on Local Wisdom
through Scientific Approach to Junior Secondary English Learning in Aceh
Besar
63
xiv
Code Title Page
Mardhatillah, Verawati, Evi Evianti, Isda Pramuniati
ABS-144
Compliance analysis of Higher Education National Standard in Postgraduate
School of Universitas Negeri Medan 63
Bornok Sinaga, Sahyar, Busmin Gurning, Juniastel Rajagukguk
ABS-145
Development of Economic Geography Textbook for Students of Geography
Education Department FISH Unesa 64
Rindawati, Sulistinah
ABS-146 E-Learning based on LCMS Moodle to Support Learning Proses Teaching
Seprida Hanum Harahap 64
ABS-148
Enhancement of Student Learning Achievement Through Learning Models
Based on Problem 65
Sondang R Manurung, Veftiana Silalahi
ABS-149
The effect of spinning velocity on structural and optical properties ZnO thin
film synthesized using Sol-Gel spin coating method. 65
Motlan, Nurdin Siregar
ABS-150
Subsurface structure determination of geotermal area in Siogung-ogung
Samosir District by Using Magnetic Met 66
Togi Tampubolon, Juniar Hutahaean, Suryani N.J. Siregar
ABS-151
Error analysis of mathematics students who are taught by using the book of
mathematics learning strategy in solving pedagogical problems based on Polya
four-step approach 66
Budi Halomoan Siregar, Izwita Dewi, Ade Andriani
ABS-152
Characterization of Modified Asphalt With Palm Kernel Ash as the Filler
Material 67
W. Ritonga, Eddyanto, M.A. Rangkuti
ABS-154
Chitosan/graphene oxide biocomposite film from pencil rod
67 Saharman Gea, Juli Novita Sari, Rumondang Bulan, Suci Aisyah, Yasir Arafat
Hutapea
ABS-155 Bahaso Jaek In Community Siulak Kerinci: Paramagtic Review
68 Yelnim Zulfikar
ABS-156 Development of Variation of Smash Exercises In Volley Ball Games
68
Dewi Endriani, Indah Dwi Zulyanti
ABS-157
Teacher Professional Assistance Model Through Peer Coaching In North
Sumatera: Material Coverage And Implementation Strategy 69
Eri Widyastuti, Susiana, Tiur Malasari Siregar
xv
Code Title Page
ABS-158
Activity Test of Ethanol Extract Tea Parasite Herb (Scurrullaartopurpurea) as
Immunostimulator on Wistar Strain Rat Sensititized With Sheep Red Blood
Cell 69
Retno Yulianti, M.Dimas A, Aldi Hafiz, Muttia Amalia
ABS-160
Efforts to Reduce Muscle Fatigue Through Gymnastics Relaxation and
Ergonomic Approach on Computer Users in Central Building State University
of Medan
Syamsul Gultom, Indra Darma Sitepu, Nurman Hasibuan
70
ABS-161
Magnetic Properties and Thermal Conductivity of MWCNTs/Fe3O4
Nanocomposit as adsorben of Waste Water
Pintor Simamora; Juniastel Rajagukguk; Clara Sintha
ABS-162
Effect Antioxidant and Antibacterial of extract etil asetat of crinum asiaticum
leaves 70
Ida Duma Riris
ABS-163
KKNI Implementation through the Development of IT-Based Learning Media
in the Fraternity Sendratasik FBS 71
Uyuni Widiastuti
ABS-164 Ngunting Buk: Dance Ritual Greating Hair Drug for Karo Society
71
Nurwani, Martozet, Iskandar Muda
ABS-165
Classification of ECG signal with Support Vector Machine Method for
Arrhytmia Detection 72
Arjon Turnip and Dwi Esti Kusumandari
ABS-166
Packing Dance Wira Pertiwi In Form Of Audio Visual As A Medium Of
Learning In The Course Of Nusantara Dance III 72
Rr. Ruth Hertami Dyah Nugrahaningsih, Dilinar Adlin; Inggit Prastyawan
ABS-167
Formulation of Media Audio Visual Dance Gubang in Learning Technique of
Melayu Teknik 73
Yusnizar Heniwaty, Sitti Rahmah, Iskandar Muda
ABS-168
Entrepreneurship Training in Labour Training Centre at North Sumatera 73
Abdul Muin Sibuea,Dadang Mulyana, dan Rahmat Husein
ABS-171 Landek Structures in Learning Techniques of Dance Karo
74 Dilinar Adlin, Yusnizar Heniwaty, Irwansyah
ANALYSIS OF LEARNING ACCOUNTING WITH ADDIEMODEL IN IMPROVING LEARNING QUALITY
Henny Zurika Lubis (1*), Jamila2
1) Faculty of Economics and Business, University of Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan2) Faculty of Teacher Training and Education, University of Muhammadiyah Sumatera Utara, Medan
*Corresponding Author: [email protected]
ABSTRACT
This study aims to improve the quality of accounting learning more effectively through the ADDIEmodel as one model of learning system design that shows the basic stages of the learning system issimple and easy to learn with the stages of Analysis, Design, Development, Implementation,Evaluation. This research uses research and development method or R & D Cycle, with population islecturer and student at private university in Medan with sampling technique used is random stratifieldand data collection used is observation, interview and documentation study for learning needs analysisand modeling and then analyzing the data using descriptive method. Based on the results of dataanalysis that the learning process is generally done in a conventional way, not yet using an interestinglearning media. Learning methods used are also less innovative. Student learning activities tend tolisten only to lecturers' explanations, notes and work on problems, so the need for varied andinnovative learning activities. it is necessary to analyze the learning by using ADDIE model which isexpected to assist lecturers, to create an effective, efficient, and interesting learning program so as toimprove the quality of accounting learning in the classroom.
Keywords: Learning Quality, Accounting and Model of ADDIE
INTRODUCTION
University as one of the institutions that prepare the workforce, is required to producegraduates as expected by the world of work. Required manpower is human resources who havecompetence in accordance with the field of work, has a high adaptability and competitiveness.Education at the college level should be run on the basis of the principle of human capital investment,the higher the quality of education and training obtained by a person, the more productive the person,so in addition to increasing national productivity, increasing the competitiveness of labor in themarket global work. To be able to compete in the global market, to achieve these goals, the quality ofeducation must be continuously improved. The quality of education is related to the quality ofprocesses and products. Process quality can be achieved if the learning process takes place effectivelyand learners can appreciate and live the learning process meaningfully. Product quality is achievedwhen learners demonstrate a high level of mastery of learning tasks in accordance with their needs inlife and workplace demands. Surely this should be followed up with fundamental changes in variousrelated aspects. For example, the curriculum used, books and learning methods must also change.Seeing these conditions, the education must be able to play an active role in preparing educatedhuman resources capable of facing various challenges of life both local, regional, national andinternational. It is not enough to master theories, but also willing and able to apply them in social life.He is not only able to apply knowledge acquired in college, but also able to solve various problemsencountered in everyday life.
The problems that occur especially in the study of accounting course that in practice, thelearning process is still focused on lecturers, lecturers still use the lecture method in the process of
learning in the classroom, the average teaching lecturer does not distinguish the learning model basedon the competence to be achieved in curriculum, meaning that all the materials in the curriculum aredelivered with a uniform model, ranging from lecture models, discussions and assignments, there areno specific models designed for certain competencies, to overcome the above problems, it isnecessary to make an effort to better understand student understanding of accounting courses. Inaddition to lecturers have to master the material to be taught, lecturers must also be able to choose themodel of learning and instructional media in accordance with the material to be taught, student skills,and learning objectives. With the right model and instructional media, it is expected that the teachingand learning process can be more effective and efficient. One of the learning models is ADDIE. Thelearning model focuses on students' ability in understanding learning well.
LITERATURE REVIEW
1. ADDIE Model
The ADDIE model is a model consisting of five phases or main stages of Analisys, Design,Development, Implementation, and Evaluation.According to Asrar Aspia Manurung et al (2013: 118)'' Addie learning model is a more generic instructional design model and a guide in building the toolsand infrastructure of effective, dynamic training programs and supporting the training performanceitself ''. According to Dewi salma prawiradilaga (2013: 264) "The ADDIE model is a simple learningthat shows learning-oriented design stages that teachers can use to create learning processes that takeplace in the classroom effectively, efficiently and attractively." The addie model is a bridge betweenlearners, materials, and all forms of media, based on technology. This model assumes that the learningmethod not only uses lecture meetings, textbooks, but also allows to combine learning outside theclassroom and technology into the subject matter. That is, this model ensures instructionaldevelopment is intended to assist educators in the development of systematic and effective instruction.It is used to help educators manage the learning process and assess the learning outcomes of learners.Learning ADDIE model is an effective and efficient learning and interactive process, where theevaluation results of any phase can bring the development of learning to the previous phase. The endresult of a phase is the starting product for the next phase. This ADDIE model consists of five phasesor main stages:(A) Analysis : That is the need to determine the exact problem and solution and determine
student competence(D) Design : That is determining the special competence, methods, teaching materials, and
learning strategies.(D) Development : Producing programs and teaching materials to be used in the learning
program(I ) Implementation : Implement the learning program by applying the design or specification of the
learning program(E) Evaluation : Evaluate the learning program and evaluate the learning outcomes
Figure: 2.1 Stages of the ADDIE Model
RESEARCH METHODS
This Research Using the type of research development (Research and Development). According toSugiyono (2011: 297) "research and development methods or more known Research andDevelopment is a research method used to produce a particular product, and test the effectiveness ofthe product. sampling technique used is random stratifield and data collection used is observation,interview and documentation study for analysis of learning needs and modeling and then analyzingdata by using descriptive qualitative method.
RESULTS AND DISCUSSION
1. Analysis PhaseResearchers do needs analysis is a necessary step to determine the abilities or competencies
that need to be understood and learned by students in improving learning outcomes or learningachievement in accounting learning. At this stage the researchers conducted a questionnaire tostudents who have taken the course introduction accounting Based on the questionnaire of studentinterest in accounting study note that students who follow accounting introductory courses haveeducational background, gender and age vary with student interest in accounting learning is both withthe category states agree and strongly agree at 79% it can be seen in graph 5.4 means in learningaccounting accounting subjects especially respondents expressed interest in studying accountingalthough there is still less understood material caused by student learning activities tend to only listento explanations lecturers, taking notes and working on the questions. It will make the students dependon the lecturers, making the lecturer as the only source of learning. And did not rule out the studentseasily bored and passive.
Graph 5.4.Interest in Student Learning Accounting
2. Design PhaseThe next step in the design phase, the center of attention needs to be focused on trying to
investigate the learning problem at hand. This is the essence of the analysis step, that is studying theterm and determine the alternative solution that will be taken to be able to solve the problem oflearning that has been identified through the requirement analysis step by compiling the competencyformula that must be achieved in the Introduction to Accounting course and preparing the semester
732
1263
458
9729% 50% 18% 4%
0
200
400
600
800
1000
1200
1400
Strongly Agree Agree (3) Less Agree (2) Disagree (1)
Skor %
learning plan (RPS) , making teaching materials and learning media and the preparation of assessmentinstruments.
3. Development PhaseDevelopment is the third step in implementing the model of ADDIE learning system design.
Development steps include activities to create and modify teaching materials or learning materials toachieve learning objectives that have been determined. There are two important goals that need to beachieved in doing the development step, namely:
Producing, or revising, teaching materials that will be used to achieve previously formulatedlearning objectives, and
Choose the best media or combination of media that will be used to achieve the learningobjectives.
4. Implementation PhaseImplementation or delivery of learning materials is the fourth step of the model of ADDIE
learning system design. Implementation steps are often associated with the implementation of thelearning program itself. The main objectives of the implementation phase, which is the realizationstep of the design and development, are as follows:
• Guiding students to achieve learning goals or competencies• Ensure problem solving / solutions to overcome learning outcomes faced by students.• Ensure that at the end of the student learning program it is necessary to have the necessary
knowledge, skills, and attitude competencies.
5. Evaluation phaseThe evaluation phase in this model is conducted to assess the effectiveness of learning as well
as student learning outcomes. The evaluation process of all learning components needs to be done inorder to obtain a complete picture of the quality of a learning program.
CONCLUSION
Based on the analysis of accounting learning that the ADDIE model is a learning model thatemphasizes the improvement of learning systems based on needs and adjusts to the learningenvironment oriented to the implementation structure. System improvement is done gradually, first;what problems are being faced, what exactly the student wants and what needs to be owned bystudents and so on (analysis), second; determine the right alternative or solution to deal with (design),third; here will be done is to develop teaching materials (development), fourth; delivering learningthat has been analyzed, designed and developed (Submission), fifth; provide an assessment(evaluation).
SUGGESTION
That by using the ADDIE model can help lecturers or instructors in creating and implementingeffective, efficient and interesting learning programs so as to improve the quality of classroomlearning.
ACKNOWLEDGEMENTS
The authors would like to thank the Directorate General for Research and Development of theMinistry of Research, Technology and Higher Education (DIKTI), who has provided financial supportto researchers and Rektor UMSU who provides a lot of support and facilities for researcher in thisresearch also to LP2M UMSU which has helped many researchers in providing information related toresearch and research teams that have helped researchers in completing this research.
REFERENCES
[1] Aisah,Saleh. 2011. Desain Pembelajaran Model ADDIE. http://lempong[2] Aka Mahendra, I. G. J. (2012). Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Blog
Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi Kelas VII SMP Negeri 1Sukasada. Jurnal Teknologi Pembelajaran, 1(1).
[3] Arkün, S., & Akkoyunlu, B. (2008). A Study On The Development Process Of AMultimedia Learning Environment According To The ADDIE Model And Students’Opinions Of The Multimedia Learning Environment. Interactive EducationalMultimedia: IEM, (17), 1-19.
[4] Budiarta, I. W., Margi, I. K., Si, M., & Sudarma, I. K. (2014). PengembanganMultimedia Interaktif Model ADDIE Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar SejarahSiswa Kelas X-1 Semester Genap di SMAN 1 Sukasada, Buleleng, Bali. Jurnal WidyaWinayata, 2(1).
[5] Dewi, K. T., Suastra, I. W., Pujani, N. M., & Si, M. (2013). Pengaruh ModelPembelajaran Analyze, Design, Develop, Implement, Evaluate (Addie) TerhadapKeterampilan Berpikir Kritis Dan Pemahaman Konsep Fisika Siswa. Jurnal PendidikanIPA, 3(1).
[6] Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta[7] Lubis, Henny Zurika (2014). Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis
Kewirausahaan Pada PTS Dikota Medan. Laporan Hibah Bersaing 2014 yang didanaiDIKTI.
[8] _________________,(2015). Implementasi Problem Based Learing dalamMeningkatkan Kulaitas Pembelajaran Auditing. Proseding 2015 UNP
[9] Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik.Bandung: Nusa Media
[10] Ratna Willis Dahar (2011). Teori-Teoti Belajar dan Pembelajaran, Penerbit Erlangga.[11] Rukianing, L. A., Sudhita, I. W. R., & Mahadewi, L. P. P. (2014). Pengembangan
Multimedia Pembelajaran Interaktif Pkn Dengan Model Addie Untuk Siswa Kelas VIISMP. Jurnal Edutech,2(1).
[12] Subana, N., Tastra, I. D., & Mahadewi, L. P. (2013). Pengembangan MultimediaInteraktif Dengan Model Addie Pada Mata Pelajaran IPA Kelas VII Semester I Di SMPTp 45 Sukasada.Jurnal Edutech, 1(2).
[13] Suprapto, F., & Lathanio, F. (2013). Pengembangan Aplikasi Multimedia PengenalanPemanasan Global Dan Solusinya Menggunakan Pendekatan ADDIE. SESINDO 2013.
[14] Suyanto (2013). Menjadi Guru professional Strategi Meningkatkan Kualifikasi danKualitas Guru di Era Global. Esensi Erlangga Group.
DRAFT JURNAL
INOVASI PEMBELAJARAN AKUNTANSI MELALUI MODEL ADDIEPADA UNIVERSITAS SWASTA DI KOTA MEDAN
Henny Zurika LubisJamila
Universitas Muhammadiyah Sumatera [email protected]
Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengembangkan model pembelajaranakuntansi melalui model ADDIE dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dikelas.2) mengembangkan bahan ajar 3) mengembangkan media pembelajaran akuntansiberupa CD pembelajaran. Penelitian ini menggunakan metode penelitian “Researchand Development atau R & D Cycle, yang dilakukan dalam dua tahun. Tahunpertama digunakan riset literatur, review akhli dan analisis kebutuhan untukmengetahu kondisi awal yang ada dilapangan. Teknik pengumpulan data yangdigunakan adalah observasi, studi dokumentasi, Wawancara, dan angket. Metodeanalisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian padatahun pertama bahwa mahasiswa aktivitas belajar mahasiswa cenderung hanyamendengarkan penjelasan dosen, mencatat dan mengerjakan soal. maka untuk itudibutuhkan kegiatan pembelajaran yang bervariasi dan inovatif. maka perlu dilakukansuatu inovasi pembelajaran akuntansi melalui model ADDIE agar dapat membantupara dosen, dalam menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien, danmenarik sehingga learning outcomes pada matakuliah pengantar akuntansi dapattercapai.
Kata Kunci : Inovasi Pembelajaran, Akuntansi dan Model ADDIE
This study aims to: 1) develop an accounting learning model through the ADDIE model inimproving the quality of classroom learning. 2) developing teaching materials 3) developingaccounting learning media in the form of learning CDs. This research uses research and developmentmethod or R & D Cycle, which is done in two years. The first year used literature research, expertreview and needs analysis to find out the initial conditions that exist in the field. Data collectiontechniques used were observation, documentation study, interview, and questionnaire. Methods ofdata analysis using descriptive qualitative. Based on the results of research in the first year thatstudents' learning activities of students tend to listen only to the lecturers explanation, record andwork on the problem. then it is necessary for various learning activities and innovative. it is necessaryto conduct an innovative learning accounting through the ADDIE model in order to assist thelecturers, in creating an effective, efficient, and interesting learning program so that learning outcomesin introductory accounting courses can be achieved.
Keywords: Learning Innovation, Accounting and ADDIE Model
PENDAHULUANPerguruan tinggi sebagai kumpulan
masyarakat akademisi yang profesionalmemiliki tantangan yang cukup besar untukmemberikan solusi pemecahan persoalantersebut Tentunya hal ini harusditindaklanjuti dengan perubahan secaramendasar dalam berbagai aspek yang terkait.Misalnya kurikulum yang digunakan, buku-buku dan metode pembelajarannya punharus berubah. Melihat kondisi tersebut,maka dunia pendidikan harus mampuberperan aktif menyiapkan sumberdayamanusia terdidik yang mampu menghadapiberbagai tantangan kehidupan baik lokal,regional, nasional maupun internasional. Iatidak cukup hanya menguasai teori-teori,tetapi juga mau dan mampu menerapkannyadalam kehidupan sosial. Ia tidak hanyamampu menerapkan ilmu yang diperoleh dibangku kuliah, tetapi juga mampumemecahkan berbagai persoalan yangdihadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Persoalan yang terjadi khususnyapada pembelajaran matakuliah akuntansibahwa dalam praktiknya, prosespembelajaran yang dilakukan masih terfokuspada dosen pengampuh mata kuliah, dosenmasih banyak menggunakan metodeceramah dalam proses pembelajaran dikelas,rata-rata dosen mengajar tidak membedakanmodel pembelajaran berdasarkankompetensi yang ingin dicapai dalamkurikulum, artinya semua materi dalamkurikulum disampaikan dengan model yangseragam, mulai dari model ceramah, diskusidan penugasan, tidak terdapat model khususyang dirancang untuk kompetensi tertentu,
Berdasarkan hasil penelitian HennyZurika Lubis (2014) pada Perguruan TinggiSwasta Di Kota Medan menunjukkan bahwakompetensi yang ingin dicapai dengan sajianmateri akuntansi, masih kurang, dan modelpembelajaran yang digunakan dosen jugamasih belum bervariasi dan bersifatmonoton dan pembelajaran akuntansi masihterpusat pada dosen, sehingga kemandiriandan keaktifan mahasiswa dikelas rendah danhal ini berdampak kepada pemahaman padamateri akuntansi yang dipelajari sehinggaketampilan atau skill mahasiswa dalam
menyusun laporan keuangan yang menjadistandar kompetensi pada mata kuliahakuntansi khususnya pengantar akuntansimasih rendah.
Dengan memperhatikan uraian diatas, hal ini tersebut menjadi sangat urgendan perlu dikaji. Untuk itu, dalam rangkameningkatkan pemahaman dan kualitaspembelajaran akuntansi maka peneliti akanmelakukan suatu inovasi pembelajaranakuntansi melalui model ADDIE (Analisis,Design, Development, Implementation, andEvalution).Masalah penelitian dapat dirumuskansebagai berikut:1. Bagaimanakah pengembangan
pembelajaran akuntansi melalui modelADDIE?
2. Bagaimanakah pengembangan bahan ajarakuntansi melalui model ADDIE?
3. Bagaimanakah pengembangan mediapembelajaran akuntansi melalui modelADDIE ?
Penelitian ini memiliki tujuan untuk:a. Mengembangkan model pembelajaran
akuntansi melalui model ADDIEsebagai upaya untuk meningkatkanproses pembelajaran akuntansi
b. Mengembangkan bahan ajar Akuntansic. Mengembangkan CD pembelajaran
akuntansi yang dapat digunakan sebagaimedia pembelajaran.
Manfaat Penelitiandengan suatu inovasi pembelajaran
akuntansi yang diharapkan akan dapatmeningkatkan kualitas dalam prosespembelajaran pada matakuliah pengantarakuntansi. Model pembelajaran yangdigunakan adalah model ADDIE yang akandikembangkan dengan memanfaatkan mediapembelajaran agar pembelajaran bervariasidan menarik sehingga dapat memudahkanmahasiswa dalam memahami materi yangdiajarkan oleh dosen. Selain itudirencanakan mengembangkan bahan ajardengan model ADDIE dan mediapembelajaran secara elektronik berdasarkanperkembangan tekhnologi, dan penggunaanworksheet dalam rangka meningkatkanketerampilan, ketelitian serta keahlian
mahasiswa dalam menyusun laporankeuangan yang disesuaikan dengan kondisidunia kerja sehingga lulusan akuntansimampu menghadapi tantangan dunia kerjamasa kini, selain itu kontribusi penelitian inisecara umum dapat menunjangpembangunan dan pengembangan ilmupengetahuan dan teknologi sesuai denganoutput luaran yang akan dihasilkan dalampenelitian ini.
Pembelajaran merupakanserangkaian pengalaman belajar yangberwujud aktivitas-aktivitas belajar dalamupaya mengejar penguasaan kompetensidasar dan indikator pembelajaran.Pembelajaran menurut Oemar Hamalik(2011: 54) merupakan “suatu kombinasiyang tersusun unsur-unsur manusiawi,fasilitas, perlengkapan, dan prosedur salingmempengaruhi untuk mencapai tujuan daripembelajaran itu sendiri”.
Terdapat tiga ciri yang terkandung dalamsistem pembelajaran, yaitu:
a) Rencana, ialah penataan ketenagaan,material, dan prosedur yangmerupakan unsur-unsur sistempembelajaran, dalam suatu rencanakhusus.
b) Kesalingtergantungan(interdependence), antara unsur-unsursistem pembelajaran yang serasidalam satu keseluruhan.
c) Tujuan, sistem pembelajaranmempunyai tujuan tertentu yanghendak dicapai yaitu agar siswabelajar.
Pengembangan perangkat desainpembelajaran terdapat beberapa model,salah satunya adalah Model ADDIE. ModelADDIE adalah salah satu model desainpembelajaran yang memperlibatkan tahapan– tahapan dasar sistem pembelajaran yangsederhana dan mudah di pelajari. ModelADDIE ini muncul pada tahun 1990-anyang dikembangkan oleh Reiser danMollenda. Model ADDIE juga dapatditerapkan untuk profesionalitas guru dantenaga kependidikan di lembaga – lembagapendidikan. Model ini menggunakan tahap
pengembangan yaitu Analysis, Design,Development, Implementation,Evaluation. Sehingga dari tahappengembangan yang digunakan, model inisering disebut dengan model ADDIE.
Gambar : 2.1 Tahapan- Model ADDIE
1. AnalysisAnalysis (Analisis) merupakan tahap awalyang digunakan dalam desain pembelajaran.Tahap ini merupakan suatu tahapan yangmenjelaskan mengenai hal-hal yang harusdipelajari oleh peserta didik. Analisis ini jugadigunakan untuk mengklarifikasi apakah adamasalah yang akan dihadapi sehingganantinya dapat menemukan solusi yang tepatuntuk menghadapi masalah dalampenyelenggaraan programpembelajaran.“Tahap analisis merupakansuatu proses mendefinisikan apa yang akandipelajari oleh peserta belajar, yaitumenganalisis kebutuhan, mengidentifikasimasalah, dan melakukan analisis tugas.”(Muhammad Afandi dan Badarudin,2011:24). Sehingga hasil yang diharapkandapat sesuai dengan hal-hal yang diharapkansebelumnya.
2. DesignDesign (Desain) merupakan tahap setelahproses analisis dimana tahap ini adalah tidaklanjut atau kegiatan inti dari langkah analisis.Desain pembelajaran juga dikatakan sebagairancangan dalam proses pembelajaran.Desain disusun dengan mempelajarimasalah, kemudian mencari solusi melalui
identifikasi dari tahap analisis kebutuhanpada proses sebelumnya. Salah satu tujuandari tahap ini adalah menentukan strategipembelajaran yang tepat agar peserta didikdapat mencapai tujuan dalam prosespendidikan, khususnya dalam mencapaistandar kompetensi yang telah ditentukandalam proses pembelajaran.
3. DevelopmentSetelah terbentuknya desain pembelajaranpada tahap kedua, tahap selanjutnya adalahdevelopment atau tahap pengembangan,dimana desain yang sudah tersusun atausudah terbuat kemudian ditindak lanjutiprosesnya melaui uji coba. Apakan desainyang sudah dibuat tersebut layak untukdigunakan atau tidak. Jika memang desainyang sudah diuji cobakan tersebut berhasilatau dapat digunakan, maka desain harusdikembangkan agar lebih baik dan tentunyamendukung proses pembelajaran untukmencapai tujuannya. Tahap pengembanganini juga harus dikombinasikan ataudipadukan dengan media – media yangkiranya dapat mendukung pembelajaran.Selain itu, hal – hal yang berada disekitarnyatentunya harus berhubungan danmendukung satu dengan yang lainnya. Olehsebab itu, pembelajaran akan berjalandengan baik jika hal yang satu dengan yanglain berhubungan dengan baik.
4. ImplementationSuatu rencana pembelajaran yang telahdibuat tidak akan kita ketahui hasilnyaapabila tidak ada suatu tindakan yangdilakukan. Adanya tindakan tersebut sangatberarti karena pembelajaran akanmemunculkan hal baru berupa dampak yangdapat dijadikan pengalaman atau bahkanacuan apabila telah membuahkan hasil,untuk itulah perlu adanya implementasi yangberarti pelaksanaan atau penerapan darisuatu rencana dimana ini merupakan salahsatu model ADDIE yang menjadi satukesatuan dengan tahap-tahap sebelumnyasebagai penyempurna dan cukupberpengaruh dalam pelaksanaanpembelajaran.
5. EvaluationPerencanaan pembelajaran yang disiapkansecara matang akan melewati tahap-tahappengembangan model ADDIE ini denganlancar dan berakhir pada tahap yang disebutdengan evaluasi. Evaluasi merupakan tahapdimana tindakan yang dilakukan adalahbertujuan untuk mengetahui keberhasilansuatu rencana pembelajaran, hal-hal yangdilakukan guna suksesnya tahap ini tidaksemata-mata utuh pada tahap ini saja namunevaluasi dapat terjadi pula pada tahap-tahapsebelumnya. Dalam pelaksanaan evaluasitersebut hendaklah memperhatikan tujuan-tujuan yang hendak dicapai pada awalperencanaan karena suatu evaluasi ataupenilaian memiliki kriteria guna mengetahuiketercapaiannya sampai batas yangditentukan atau tidak dan dari kegiatantersebut diperlukan adanya informasi dandata-data yang diperlukan dari obyek yangakan dievaluasi guna kelancaran prosesevaluasi.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini Menggunakan jenis penelitianpengembangan (Research and Development).Menurut Sugiyono (2011: 297) “metodepenelitian dan pengembangan atau dlebihdikenal Research and Development adalahmetode penelitian yang digunakan untukmenghasilkan produk tertentu, dan mengujikeefektifan produk tersebut”. Populasipenelitian ini adalah dosen dan mahasiswapada universitas swasta dikota Medankhususnya pada fakultas ekonomi programstudi akuntansi. Teknik pengambilan sampelyang digunakan adalah random sampling.Teknik pengumpulan data yang digunakanadalah observasi, studi dokumentasi,Wawancara, dan angket. Metode analisisdata menggunakan deskriptif kualitatif. Yangdapat digambarkan pada diagram berikut ini.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tahap Analisis
Langkah analisis terdiri atas duatahap yaitu analisis kinerja atau performanceanalysis dan analisis kebutuhan atau needanalysis. Tahap pertama peneliti lakukan yaitumenganalisis kinerja atau performance untukmengetahui dan mengklarifikasi masalahyang dihadapi oleh para dosen dalampembelajaran akuntansi khususnyamatakuliah pengantar akuntansi yangdilakukan melalui wawancara kepada dosenpengampu matakuliah pengantar akuntansiyang mengarah kepada pembelajaran sebagaisolusi untuk mengatasi masalahpembelajaran yang dihadapi. Berdasarkanhasil wawancara peneliti dengan dosententang proses pembelajaran, dosen padaumumnya masih mengajar dengan carakonvensional dan metode pengajaran belumvariatif, media pembelajaran yang seringdigunakan seperti papan tulis spidol, laptopdan infocus, serta buku ajar sebagai sumberbelajar, belum menggunakan mediapembelajaran yang multimedia interaktf danmenarik.
Selanjutnya pada tahap keduapeneliti melakukan analisis kebutuhan
merupakan langkah yang diperlukan untukmenentukan kemampuan-kemampuan ataukompetensi yang perlu dipahami dandipelajari oleh mahasiswa dalammeningkatkan hasil belajar atau prestasibelajar dalam pembelajaran akuntansi. Padatahap ini peneliti melakukan pemberianangket kepada mahasiswa yang telahmenempuh matakuliah pengantar akuntansi.Adapun hasil analisis data sebagai berikut : Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliahpengantar akuntansi dari latar belakangpendidikan, jenis kelamin dan usia yangberbeda-beda. diketahui bahwa darijumlah responden sebanyak 51mahasiswa ternyata banyak berasal darisekolah menengah atas (SMA) yangmana jumlah dari jurusan IPS sebanyak26 orang (51%) dan IPA sebanyak 22orang (43%) dan paling sedikit dariSMK hanya 3 orang (6%) hal ini terlihatdari grafik dbawah ini :
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin dapatdilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 5.2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan usia responden bahwa pesertadidik dalam mengikuti matakuliahpengantar akuntansi paling banyak padausia 17 -19 tahun sebanyak 42 orangsekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswayang mengikuti matakuliah pengantarakuntansi.
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tahap Analisis
Langkah analisis terdiri atas duatahap yaitu analisis kinerja atau performanceanalysis dan analisis kebutuhan atau needanalysis. Tahap pertama peneliti lakukan yaitumenganalisis kinerja atau performance untukmengetahui dan mengklarifikasi masalahyang dihadapi oleh para dosen dalampembelajaran akuntansi khususnyamatakuliah pengantar akuntansi yangdilakukan melalui wawancara kepada dosenpengampu matakuliah pengantar akuntansiyang mengarah kepada pembelajaran sebagaisolusi untuk mengatasi masalahpembelajaran yang dihadapi. Berdasarkanhasil wawancara peneliti dengan dosententang proses pembelajaran, dosen padaumumnya masih mengajar dengan carakonvensional dan metode pengajaran belumvariatif, media pembelajaran yang seringdigunakan seperti papan tulis spidol, laptopdan infocus, serta buku ajar sebagai sumberbelajar, belum menggunakan mediapembelajaran yang multimedia interaktf danmenarik.
Selanjutnya pada tahap keduapeneliti melakukan analisis kebutuhan
merupakan langkah yang diperlukan untukmenentukan kemampuan-kemampuan ataukompetensi yang perlu dipahami dandipelajari oleh mahasiswa dalammeningkatkan hasil belajar atau prestasibelajar dalam pembelajaran akuntansi. Padatahap ini peneliti melakukan pemberianangket kepada mahasiswa yang telahmenempuh matakuliah pengantar akuntansi.Adapun hasil analisis data sebagai berikut : Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliahpengantar akuntansi dari latar belakangpendidikan, jenis kelamin dan usia yangberbeda-beda. diketahui bahwa darijumlah responden sebanyak 51mahasiswa ternyata banyak berasal darisekolah menengah atas (SMA) yangmana jumlah dari jurusan IPS sebanyak26 orang (51%) dan IPA sebanyak 22orang (43%) dan paling sedikit dariSMK hanya 3 orang (6%) hal ini terlihatdari grafik dbawah ini :
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin dapatdilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 5.2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan usia responden bahwa pesertadidik dalam mengikuti matakuliahpengantar akuntansi paling banyak padausia 17 -19 tahun sebanyak 42 orangsekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswayang mengikuti matakuliah pengantarakuntansi.
Jumlah %
1224%
39
Jenis Kelamin1 Laki-laki 2 Perempuan
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tahap Analisis
Langkah analisis terdiri atas duatahap yaitu analisis kinerja atau performanceanalysis dan analisis kebutuhan atau needanalysis. Tahap pertama peneliti lakukan yaitumenganalisis kinerja atau performance untukmengetahui dan mengklarifikasi masalahyang dihadapi oleh para dosen dalampembelajaran akuntansi khususnyamatakuliah pengantar akuntansi yangdilakukan melalui wawancara kepada dosenpengampu matakuliah pengantar akuntansiyang mengarah kepada pembelajaran sebagaisolusi untuk mengatasi masalahpembelajaran yang dihadapi. Berdasarkanhasil wawancara peneliti dengan dosententang proses pembelajaran, dosen padaumumnya masih mengajar dengan carakonvensional dan metode pengajaran belumvariatif, media pembelajaran yang seringdigunakan seperti papan tulis spidol, laptopdan infocus, serta buku ajar sebagai sumberbelajar, belum menggunakan mediapembelajaran yang multimedia interaktf danmenarik.
Selanjutnya pada tahap keduapeneliti melakukan analisis kebutuhan
merupakan langkah yang diperlukan untukmenentukan kemampuan-kemampuan ataukompetensi yang perlu dipahami dandipelajari oleh mahasiswa dalammeningkatkan hasil belajar atau prestasibelajar dalam pembelajaran akuntansi. Padatahap ini peneliti melakukan pemberianangket kepada mahasiswa yang telahmenempuh matakuliah pengantar akuntansi.Adapun hasil analisis data sebagai berikut : Karakteristik Mahasiswa
Mahasiswa yang mengikuti matakuliahpengantar akuntansi dari latar belakangpendidikan, jenis kelamin dan usia yangberbeda-beda. diketahui bahwa darijumlah responden sebanyak 51mahasiswa ternyata banyak berasal darisekolah menengah atas (SMA) yangmana jumlah dari jurusan IPS sebanyak26 orang (51%) dan IPA sebanyak 22orang (43%) dan paling sedikit dariSMK hanya 3 orang (6%) hal ini terlihatdari grafik dbawah ini :
Selanjutnya berdasarkan jenis kelamin dapatdilihat pada grafik dibawah ini
Grafik 5.2. Jenis Kelamin Responden
Berdasarkan usia responden bahwa pesertadidik dalam mengikuti matakuliahpengantar akuntansi paling banyak padausia 17 -19 tahun sebanyak 42 orangsekitar 82%. Artinya bahwa mahasiswayang mengikuti matakuliah pengantarakuntansi.
%
24%76%
Jenis Kelamin2 Perempuan
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input Responden
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert xjumlah responden
= 4 (30) x 31Y = 3.720
Maka Index = x 100 %= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minatmahasiswa dalam belajar akuntansi diketahuibahwa mahasiswa memiliki minat yang baikdengan kategori menyatakan setuju sebesar68,5% artinya dalam belajar akuntansikhususnya matakuliah akuntansi pararesponden menyatakan berminat belajarakuntansi walaupun masih ada materi yangkurang dipahami yang disebabkan karena
Aktivitas belajar mahasiswa cenderunghanya mendengarkan penjelasan dosen,mencatat dan mengerjakan soal. Haltersebut akan membuat mahasiswabergantung kepada dosen, menjadikandosen sebagai satu-satunya sumber belajar.Dan tidak menutup kemungkinanmahasiswa mudah bosan dengan cara belajaryang seperti itu setiap hari. penelitimengambil kesimpulan bahwa mahasiswamembutuhkan kegiatan pembelajaran yangbervariasi tidak terus menerus hanyamenggunakan ceramah. Dibutuhkan mediapembelajaran yang menarik dan tidakmembosankan.
2. Tahap DesainDesain merupakan langkah kedua
dari model ADDIE, pada langkah inidiperlukan adanya perancangan atau designpembelajaran sehingga dapat mencapaitujuan pembelajaran yang diharapkan padamatakuliah pengantar akuntansi. tahapan iniberisikan serangkaian. Kegiatan dalamrangka merancang bahan ajar dan mediapembelajaran pengantar akuntansi yangdiinginkan. Kegiatan yang dilakukan berupaseleksi format dan seleksi substansi materiyang akan digunakan selama pembelajaranmenggunakan model ADDIE. Format dapatdiadopsi dari beberapa model pembelajaranyang telah ada dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi lapangansesungguhnya dalam rangkamengembangkan kreatifitas dan inovasipembelajaran dengan substansi materidisesuaikan dengan standar materi yang ada.Pada saat ini peneliti berdasarkan langkah-langkah tersebut maka selanjutnya disusunsuatu rumusan kompetensi yang harusdicapai oleh mahasiswa dalam matakuliahpengantar akuntansi.
Tabel 5.2Rumusan Kompetensi yang harusdicapai pada Matakuliah PengantarAkuntansi
29%
50%
18%
0%10%20%30%40%50%60%
SangatSetuju
(1)
Setuju(2)
KurangSetuju
(3)
Minat Mahasiswa BelajarAkuntansi
NO Keterangan Skor1 Sangat Setuju(4) 732
2 Setuju (3) 1263
3 Kurang Setuju(2) 458
4 Tidak Setuju (1) 97
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input Responden
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert xjumlah responden
= 4 (30) x 31Y = 3.720
Maka Index = x 100 %= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minatmahasiswa dalam belajar akuntansi diketahuibahwa mahasiswa memiliki minat yang baikdengan kategori menyatakan setuju sebesar68,5% artinya dalam belajar akuntansikhususnya matakuliah akuntansi pararesponden menyatakan berminat belajarakuntansi walaupun masih ada materi yangkurang dipahami yang disebabkan karena
Aktivitas belajar mahasiswa cenderunghanya mendengarkan penjelasan dosen,mencatat dan mengerjakan soal. Haltersebut akan membuat mahasiswabergantung kepada dosen, menjadikandosen sebagai satu-satunya sumber belajar.Dan tidak menutup kemungkinanmahasiswa mudah bosan dengan cara belajaryang seperti itu setiap hari. penelitimengambil kesimpulan bahwa mahasiswamembutuhkan kegiatan pembelajaran yangbervariasi tidak terus menerus hanyamenggunakan ceramah. Dibutuhkan mediapembelajaran yang menarik dan tidakmembosankan.
2. Tahap DesainDesain merupakan langkah kedua
dari model ADDIE, pada langkah inidiperlukan adanya perancangan atau designpembelajaran sehingga dapat mencapaitujuan pembelajaran yang diharapkan padamatakuliah pengantar akuntansi. tahapan iniberisikan serangkaian. Kegiatan dalamrangka merancang bahan ajar dan mediapembelajaran pengantar akuntansi yangdiinginkan. Kegiatan yang dilakukan berupaseleksi format dan seleksi substansi materiyang akan digunakan selama pembelajaranmenggunakan model ADDIE. Format dapatdiadopsi dari beberapa model pembelajaranyang telah ada dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi lapangansesungguhnya dalam rangkamengembangkan kreatifitas dan inovasipembelajaran dengan substansi materidisesuaikan dengan standar materi yang ada.Pada saat ini peneliti berdasarkan langkah-langkah tersebut maka selanjutnya disusunsuatu rumusan kompetensi yang harusdicapai oleh mahasiswa dalam matakuliahpengantar akuntansi.
Tabel 5.2Rumusan Kompetensi yang harusdicapai pada Matakuliah PengantarAkuntansi
18%
4%
KurangSetuju
(3)
TidakSetuju
(4)
Minat Mahasiswa BelajarAkuntansi
NO Keterangan Skor1 Sangat Setuju(4) 732
2 Setuju (3) 1263
3 Kurang Setuju(2) 458
4 Tidak Setuju (1) 97
Hasil Angket
Tabel 5.1. Data Input Responden
Grafik 5.4.Minat Mahasiswa Belajar Akuntansi
Keterangan:
Nilai Y = Skor tertinggi likert xjumlah responden
= 4 (30) x 31Y = 3.720
Maka Index = x 100 %= 68,5% (Setuju)
Berdasarkan angket minatmahasiswa dalam belajar akuntansi diketahuibahwa mahasiswa memiliki minat yang baikdengan kategori menyatakan setuju sebesar68,5% artinya dalam belajar akuntansikhususnya matakuliah akuntansi pararesponden menyatakan berminat belajarakuntansi walaupun masih ada materi yangkurang dipahami yang disebabkan karena
Aktivitas belajar mahasiswa cenderunghanya mendengarkan penjelasan dosen,mencatat dan mengerjakan soal. Haltersebut akan membuat mahasiswabergantung kepada dosen, menjadikandosen sebagai satu-satunya sumber belajar.Dan tidak menutup kemungkinanmahasiswa mudah bosan dengan cara belajaryang seperti itu setiap hari. penelitimengambil kesimpulan bahwa mahasiswamembutuhkan kegiatan pembelajaran yangbervariasi tidak terus menerus hanyamenggunakan ceramah. Dibutuhkan mediapembelajaran yang menarik dan tidakmembosankan.
2. Tahap DesainDesain merupakan langkah kedua
dari model ADDIE, pada langkah inidiperlukan adanya perancangan atau designpembelajaran sehingga dapat mencapaitujuan pembelajaran yang diharapkan padamatakuliah pengantar akuntansi. tahapan iniberisikan serangkaian. Kegiatan dalamrangka merancang bahan ajar dan mediapembelajaran pengantar akuntansi yangdiinginkan. Kegiatan yang dilakukan berupaseleksi format dan seleksi substansi materiyang akan digunakan selama pembelajaranmenggunakan model ADDIE. Format dapatdiadopsi dari beberapa model pembelajaranyang telah ada dan dikembangkan sesuai
dengan kondisi lapangansesungguhnya dalam rangkamengembangkan kreatifitas dan inovasipembelajaran dengan substansi materidisesuaikan dengan standar materi yang ada.Pada saat ini peneliti berdasarkan langkah-langkah tersebut maka selanjutnya disusunsuatu rumusan kompetensi yang harusdicapai oleh mahasiswa dalam matakuliahpengantar akuntansi.
Tabel 5.2Rumusan Kompetensi yang harusdicapai pada Matakuliah PengantarAkuntansi
NO Keterangan Skor1 Sangat Setuju(4) 732
2 Setuju (3) 1263
3 Kurang Setuju(2) 458
4 Tidak Setuju (1) 97
Analisis kompetensi adalah analisis standarkompetensi, sebagai dasar pencapaianpembelajaran dalam matakuliah pengantarakuntansi Dengan melihat silabus, bahankajian atau materi dan berdiskusi dengandosen pengampu matakuliah pengantarakuntansi mengenai standar kompetensimenyusun laporan keuangan perusahaan jasadan dagang. Analisis materi dilakukandengan cara mengidentifikasi materiutama yang perlu diajarkan,mengumpulkan dan memilih materi yangrelevan, dan menyusunnya kembali secarasistematis Penyesuaian isi materi dalammedia disesuaikan dengan buku danmengarahkan mahasiswa aktif dalampembelajaran.
a. Penyusunan RPS matakuliahPengantar Akuntansi
Penyusunan RPS matakuliahpengantar akuntansi bertujuan untukmerancang suatu kegiatan perkuliahan,dimana kompetensi yang ditargetkan danmateri yang diperlukan dirancangpelaksanaannya. Kelima kompetensi yangdihasilkan melalui matakuliah pengantarakuntansi sebagai indikator pencapaiannyayaitu: a) mampu membuat laporan keuangan(Financial Statement) baik jasa dan dagangserta manufaktur dan mampumengimplementasikan penyusunan laporankeuangan yang dalam semua kegiatan usaha.Penetapan ke dua indikator pencapaian
tersebut diperlukan mengingat kegiatandisini hanya sebuah model pembelajaranyang dibatasi oleh target waktu yangtersedia.
b. Penyusunan Bahan AjarBahan ajar merupakan bahan perkuliahanyang disusun secara sistematis yangdigunakan dosen dan mahasiswa dalamproses perkuliahan. Bahan ajar mempu-nyaistruktur dan urutan yang sistematis,menjelaskan tujuan instruksional yang akandicapai, memotivasi mahasiswa untukbelajar, mengantisipasi kesukaran belajarmahasiswa dalam bentuk penyediaanbimbingan bagi mahasiswa untukmempelajari bahan tersebut, memberikanlatihan yang banyak bagi mahasiswa,menyediakan rangkuman, dan secara umumberorientasi pada mahasiswa secaraindividual (learned oriented). Dalam prosespenyusunannya mengacu pada prinsip-prinsip desain pesan, kemenarikan dan alatuntuk memusatkan perhatian. Bahan ajarPengantar Akuntansi, dirancang denganbaik dan berusaha menyusun bahan ajaryang sesuai dengan karakteristik dankemampuan mahasiswa. Karakteristik dankemampuan mahasiswa pada tiap-tiapindividu di kelas itu berbeda dan antar kelasdalam satu perguruan tinggi juga berbeda,demikian pula antara perguruan tinggi yangsatu dengan perguruan tinggi yang lain.
c. Perancangan Media PembelajaranAkuntansi
Tahap desain merupakan tahapperancangan media yang meliputipenyusunan materi, soal dan jawaban,pembuatan background, gambar, dantombol yang akan disertakan dalam aplikasidan pembuatan desain media secarakeseluruhan (storyboard). Yang direncanakanpeneliti menggunakan program adobe flash.Dan saat ini yang masih dilakukan:a. Pembuatan Desain Media
(storyboard)Storyboard menggambarkan secara
keseluruhan hubungan antara bagian dalammedia. Storyboard dibuat untuk memudahkanproses pembuatan media selanjutnya.
No Kompetensi
LevelKompetensi
Peng
etah
uan Pe
mah
ama
n Pene
rapa
nA
nalis
isSi
ntes
isE
valu
asi
1. Akuntansi danLingkungannya
√ √ √ √ √ √
2. Struktur Dasar Akuntansi √ √ √ √ √ √3. Persamaan Akuntansi √ √ √ √ √ √4. Akun dan Manfaatnya √ √ √ √ √ √5. Jurnal √ √ √ √ √ √6. Siklus Akuntansi
Perusahaan Jasa√ √ √ √ √ √
7. Siklus AkuntansiPerusahaan Dagang
√ √ √ √ √ √
8. Jurnal Khusus √ √ √ √ √ √9. Akuntansi Perusahaan
Manufaktur√ √ √ √ √ √
Storyboard ini akan ditampilkan padalampiran.b. Pengumpulan Objek Rancangan
Tahapan pengumpulan objek yangakan digunakan berdasarkan konsep danrancangan. Pada tahapan ini dilakukanberupa:
1) Pembuatan teks2) Pembuatan teks materi, soal dan
jawabanPenyusunan materi, soal sertajawaban dibuat sesuai denganreferensi yang ada. Penyusunanmateri pertama-tama dibuatdalam format Microsoft word yangkemudian dapat dicopy kedalam aplikasi utama yaitudalam program adobe flash CS 6dalam bentuk format file extension(.fla). Penyusunan materi dibuatsecara runtut sehinggamemudahkan mahasiswa untukmembacanya, sedangkan untuksoal serta pilihan jawaban dibuatterlebih dahulu ke dalam programnotepad.
3) Pengambilan gambar, backgroundserta suaraGambar yang disajikan diunduhdari berbagai sumber lalu di-import ke dalam program adobeflash. Background dibuat olehpeneliti berdasarkan desainkombinasi dari gambar yang telahdiunduh. Tombol didesainsendiri oleh peneliti dalamprogram adobe flash. Musik dalammedia peneliti menggunakanmusik instrumental yang dapatmenarik perhatian penggunamodul interaktif.
4 ) PenganimasianAnimasi dapat diartikan sebagaimenggerakkan sesuatu (gambaratau obyek) yang diam. Penelitimenggunakan gambar ataupunobjek yang telah diunduh yangbisa dipakai sebagai alternatifpenganimasian.
c. Penyusunan InstrumenPenyusunan instrumen terdiri dari
instrumen penilaian kelayakan media daninstrumen motivasi belajar mahasiswa.Instrumen penilaian kelayakan media berupaangket daftar isian (check list) untuk ahlimateri, ahli media, praktisi pembelajaranAkuntansi dan mahasiswa. Instrumenmotivasi belajar berupa angket daftar isian(check list) ditujukan untuk mahasiswa.
3. Tahap DevelopmentPengembangan merupakan langkah
ketiga dalam mengimplementasikan modelADDIE. Langkah pengembangan meliputikegiatan membuat, membeli, danmemodifikasi bahan ajar dan mediapembelajaran (learning materials) untukmencapai tujuan pembelajaran yang telahditentukan. Pada tahap ini peneliti masihdalam proses pengembangan bahan ajar danmedia pembelajaran yang masih dalamproses pembuatan. Dalam kontekspengembangan model pembelajaran,kegiatan pengembangan (develop) dilakukandengan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Validasi model oleh ahli/pakar. Hal-hal yang divalidasi meliputi panduanpenggunaan model dan perangkatmodel pembelajaran. Tim ahli yangdilibatkan dalam proses validasiterdiri dari: pakar teknologipembelajaran, pakar bidang studipada mata pelajaran yang sama,pakar evaluasi hasil belajar.
2. Revisi model berdasarkan masukandari para pakar pada saat validasi
3. Uji coba terbatas dalampembelajaran di kelas, sesuai situasinyata yang akan dihadapi.
4. Revisi model berdasarkan hasil ujicoba
5. Implementasi model pada wilayahyang lebih luas. Selama prosesimplementasi tersebut, diujiefektivitas model dan perangkatmodel yang dikembangkan.
4. Tahap ImplementasiPada tahap ini diimplementasikan
rancangan dan metode yang telahdikembangkan pada situasi yang nyata yaitudi kelas. Selama implementasi, rancanganmodel/metode yang telah dikembangkanditerapkan pada kondisi yang sebenarnya.Materi disampaikan sesuai denganmodel/metode baru yang dikembangkan.Setelah penerapan metode kemudiandilakukan evaluasi awal untuk memberiumpan balik pada penerapan model/metodeberikutnya.
5. Tahap Evaluasi (Evaluation)Evaluasi dilakukan dalam dua
bentuk yaitu evaluasi formatif dan sumatif.Evaluation formatif dilaksanakan padasetiap akhir tatap muka (mingguan)sedangkan evaluasi sumatif dilakukansetelah kegiatan berakhir secarakeseluruhan (semester). Evaluasi sumatifmengukur kompetensi akhir dari matapelajaran atau tujuan pembelajaran yangingin dicapai. Hasil evaluasi digunakanuntuk memberi umpan balik kepadapihak pengguna model/metode. Revisidibuat sesuai dengan hasil evaluasi ataukebutuhan yang belum dapat dipenuhi olehmodel/metode baru tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
1. KesimpulanBerdasarkan angket minat
mahasiswa dalam belajar akuntansi diketahuibahwa mahasiswa memiliki minat yang baikdengan kategori menyatakan setuju sebesar68,5% artinya dalam belajar akuntansikhususnya matakuliah akuntansi pararesponden menyatakan berminat belajarakuntansi walaupun masih ada materi yangkurang dipahami yang disebabkanmahasiswa yang mengikuti matakuliahpengantar akuntansi dari latar belakangpendidikan, jenis kelamin dan usia yangberbeda-beda dan aktivitas belajarmahasiswa cenderung hanya mendengarkanpenjelasan dosen, mencatat danmengerjakan soal. sehingga perlu adanyainovasi pembelajaran akuntansi melaluimodel ADDIE sehingga apa yang menjadi
learning outcomes pada matakuliah pengantarakuntansi dapat tercapai.2. Saran1. Perlunya adanya inovasi atau
pengembangan model/metodepembelajaran baru dan menganalisiskelayakan dan syarat-syaratpengembangan model/metodepembelajaran baru berdasarkanADDIE.
2. Bahwa dengan menggunakan modelADDIE dapat membantu para dosenatau pengajar serta instruktur dapatmenciptakan danmengimplementasikan programpembelajaran yang efektif, efisien danmenarik.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang terkaitdalam penelitian ini terkhusus kepadaKEMENRISTEK DIKTI yang telahmendanai penelitian penulis dan UniversitasMuhammadiyah Sumatera Utara yang telahbanyak memberikan fasilitas kepada penelitisehingga peneliti dapat menyelesaikanpenelitian pada tahun pertama. Dimana hasilpenelitian ini masih banyak kekurangan danmudah-mudahan pada tahun berikutnyaakan dapat diimplementasikan hasilnyadalam dunia pendidikan.
BIODATA PENELITI
DAFTAR PUSTAKAAisah,Saleh. 2011. Desain Pembelajaran
Model ADDIE. http://lempong
Aka Mahendra, I. G. J. (2012).Pengembangan Media PembelajaranBerbasis Blog Pada Mata PelajaranTeknologi Informasi DanKomunikasi Kelas VII SMP Negeri1 Sukasada. Jurnal TeknologiPembelajaran, 1(1).
Arkün, S., & Akkoyunlu, B. (2008). A StudyOn The Development Process Of A
Multimedia Learning EnvironmentAccording To The ADDIE ModelAnd Students’ Opinions Of TheMultimedia LearningEnvironment. Interactive EducationalMultimedia: IEM, (17), 1-19.
Budiarta, I. W., Margi, I. K., Si, M., &Sudarma, I. K. (2014).Pengembangan MultimediaInteraktif Model ADDIE UntukMeningkatkan Motivasi BelajarSejarah Siswa Kelas X-1 SemesterGenap di SMAN 1 Sukasada,Buleleng, Bali. Jurnal WidyaWinayata, 2(1).
Dewi, K. T., Suastra, I. W., Pujani, N. M., &Si, M. (2013). Pengaruh ModelPembelajaran Analyze, Design,Develop, Implement, Evaluate(Addie) Terhadap KeterampilanBerpikir Kritis Dan PemahamanKonsep Fisika Siswa. JurnalPendidikan IPA, 3(1).
Dimyati dan Mudjiono. (2009). Belajar danPembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Lubis, Henny Zurika (2014). PengembanganModel Pembelajaran BerbasisKewirausahaan Pada PTS DikotaMedan. Laporan Hibah Bersaing2014 yang didanai DIKTI.
_________________,(2015). ImplementasiProblem Based Learing dalamMeningkatkan Kulaitas PembelajaranAuditing. Proseding 2015 UNP
Majid, Abdul. (2011). PerencanaanPembelajaran. Bandung : PT. RemajaRosdakarya
Nusir, S., Alsmadi, I., Al-Kabi, M., &Shardqah, F. (2011, April).Designing An InteractiveMultimedia Learning System ForThe Children Of Primary Schools InJordan. In Global Engineering
Education Conference (EDUCON),2011 IEEE(Pp. 45-51). IEEE.
Purbasari, R. J., Kahfi, M. S., & Yunus, M.(2013). Pengembangan AplikasiAndroid Sebagai MediaPembelajaran Matematika PadaMateri Dimensi Tiga Untuk SiswaSMA Kelas X. Jurnal OnlineUniversitas Negeri Malang.
Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar danAplikasi Pembelajaran Motorik.Bandung: Nusa Media
Ratna Willis Dahar (2011). Teori-Teoti Belajardan Pembelajaran, Penerbit Erlangga.
Rukianing, L. A., Sudhita, I. W. R., &Mahadewi, L. P. P. (2014).Pengembangan MultimediaPembelajaran Interaktif Pkn DenganModel Addie Untuk Siswa Kelas VIISMP. Jurnal Edutech,2(1).
Subana, N., Tastra, I. D., & Mahadewi, L. P.(2013). Pengembangan MultimediaInteraktif Dengan Model AddiePada Mata Pelajaran IPA Kelas VIISemester I Di SMP Tp 45Sukasada.Jurnal Edutech, 1(2).
Suprapto, F., & Lathanio, F. (2013).Pengembangan Aplikasi MultimediaPengenalan Pemanasan Global DanSolusinya Menggunakan PendekatanADDIE. SESINDO 2013.
Suyanto (2013). Menjadi Guru professionalStrategi Meningkatkan Kualifikasi danKualitas Guru di Era Global. EsensiErlangga Group.
Tegeh, I. M., & Kirna, I. M. (2013).Pengembangan Bahan Ajar MetodessssssPenelitian Pendidikan DenganAddie Model. Jurnal IKA,11(1).
Trianto. (2010). Mendesain Model PembelajaranInovatif-progresif. Jakarta: KencanaPrenada Media Group
Winaryati, E., Handarsari, E., &Fathurohman, A. (2012). AnalysisPengembanganModel Pembelajaran”Wisata Lokal” Pada PembelajaranSains. In Prosiding SEMINARNASIONAL (Vol. 1, No. 1)
DRAFT BAHAN AJAR
PENGANTAR AKUNTANSI(SUATU PENDEKATAN KONSTRUKTIF)
1
BAB I AKUNTANSI DAN LINGKUNGANNYA
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan definisi akuntansi2. Menjelaskan kegunaan informasi akuntansi3. Menjelaskan pemakai informasi akuntansi4. Menjelaskan pekerjaan akuntan dan bidang-bidang akuntansi5. Menjelaskan pendidikan akuntansi dan profesi akuntan
Gambaran Umum
Perubahan yang cepat dalam masyarakat kita telah menyebabkan semakin
kompleksnya pengelolaan badan usaha atau perusahaan. Di samping itu adanya
peningkatan aktivitas usaha suatu perusahaan baik yang profit motif maupun yang
non profit motif dirasakan sebagai beban yang berat. Oleh karena itu agar semua
kegiatan usaha dapat berjalan dengan baik dan lancar, suatu perusahaan memerlukan
informasi mengenai keadaan seluruh kegiatan perusahaan secara cepat dan dapat
diandalkan.
Salah satu informasi yang sangat penting dan diperlukan oleh perusahaan adalah
informasi mengenai keadaan keuangan dan hasil usaha yang telah dicapai. Informasi
yang menyajikan keadaan tersebut dikenal sebagai akuntansi.
Informasi Akuntansi
Anda tentu mempunya konsep dan gambaran umum tentang apa yang dilakukan oleh
seorang akuntan. Akuntan mengambil informasi tentang transaksi dan kejadian dalam
bisnis dan meringkas aktivitas tersebut ke dalam laporan yang digunakan oleh pihak-
pihak yang tertarik dan berkepentingan dalam dunia usaha (business entity). Namun
anda belum tentu menyadari bahwa pekerjaan seorang akuntan sangat kompleks dan
rumit, dibutuhkan kecakapan pengetahuan teknis dan kemampuan pengukuran yang
hanya bisa diperoleh dari studi yang intensif dalam ilmu akuntansi..
Memang kenyataannya mempelajari akuntansi bukanlah hal yang mudah, namun bila
anda bersungguh-sungguh maka anda terkejut tentang apa yang akan temukan dan
2
dapatkan dalam akuntansi. Pengetahuan tentang akuntansi merupakan hal yang sangat
bernilai menuju kesuksesan bisnis.
Definisi Akuntansi
Akuntansi merupakan kumpulan konsep dan teknik yang digunakan untuk mengukur
dan melaporkan informasi keuangan dalam suatu unit usaha ekonomi. Informasi
akuntansi sangat potensial untuk dilaporkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan,
seperti: manajer perusahaan, pemilik, kreditur, pemerintah, analisis keuangan dan
karyawan. Manajer perusahaan membutuhkan informasi akuntansi untuk pengambilan
keputusan manajerial dan bisnis, Investor tentunya dalam ekspektasi dan harapan
terhadap hasil investasinya dalam bentuk hasil usaha dan keuntungan (deviden),
kreditur berkepentingan terhadap kemampuan bayar terhadap kewajiban perusahaan
dalam menyelesaikan pinjamannya, pemerintah memerlukan informasi terhadap pajak
dan regulasi (peraturan), analis keuangan menggunakan akuntansi untuk dasar
menyatakan opini (pendapat) terhadap investasi yang akan direkomendasikan,
karyawan berharap ingin bekerja di perusahaan yang mampu untuk mendukung
pengembangan karir dan penghasilan yang lebih baik.
Untuk mengetahui akuntansi secara lebih mendalam sebaiknya mengerti terlebih
dahulu definisi atau batasan akuntansi. Berikut di bawah ini adalah beberapa definisi
akuntansi:
AICPA (American Institute of Certified Public Accountans) pada tahun 1941,
mendefinisikan akuntansi sebagai :
“seni mencatat, menggolongkan dan meringkas transaksi dan kejadian yangbersifat keuangan dengan cara tertentu dan dalam bentuk satuan uang, sertamenafsirkan hasil-hasilnya.”
Dari definisi ini ada 3 aspek penting yaitu :
1. Akuntansi adalah suatu proses, yaitu proses pencatatan, penggolongan dan
peringkasan transaksi.
2. Akuntansi memproses transaksi keuangan dengan cara yang mempunyai
pola tertentu (bukan sembarang atau acak-acakan) dan mengunakan satuan
uang sebagai alat pengukur.
3
3. Akuntansi tidak sekadar proses pencatatan, penggolongan dan peringkasan
belaka, melainkan meliputi juga penafsiran terhadap hasil dari proses-
proses tersebut.
Definisi lain dinyatakan oleh Accounting Principles Board (APB) tahun 1970:
“Akuntansi adalah suatu kegiatan jasa. Fungsinya menyajikan informasikuantitatif tentang lembaga-lembaga ekonomi, terutama yang bersifatkeuangan, yang bertujuan agar berguna dalam pengambilan keputusanekonomis.”
Definisi menurut American Accounting Association tahun 1966, adalah sebagai
berikut :
“proses mengenali , mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomiuntuk memperoleh pertimbangan dan keputusan yang tepat oleh pemakaiinformasi yang bersangkutan.”
Definisi ini mengandung dua pengertian:
1. Kegiatan Akuntansi, bahwa akuntansi merupakan proses yang terdiri dari
identifikasi, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi.
2. Kegunaan Akuntansi, bahwa informasi ekonomi yang dihasilkan oleh
akuntansi diharapkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan
mengenai kesatuan usaha yang bersangkutan.
Dan definisi yang lainnya adalah menurut George A. Mac Farland :
“Akuntansi adalah suatu seni pencatatan, penggolongan, penyajian, sertapenafsiran secara sistematis dari data keuangan perusahaan atauperseorangan.”
Dari definisi ini dapat ditarik pengertian bahwa :
1. Prosedur-prosedur yang digunakan dalam akuntansi adalah mencatat,
menggolongkan, menyajikan dan menafsirkan.
2. Sasaran dari akuntansi adalah data keuangan atau peristiwa yang bersifat
finansial.
3. Prosedur mencatat, menggolongkan, dan menyajikan data keuangan
haruslah disusun secara sistematis, sehingga dapat digunakan untuk
menafsirkan dan membuat analisis terhadap laporan yang dibuat.
4
Kegunaan Informasi Akuntansi
Menghasilkan informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang menyelenggarakan
maupun pihak-pihak diluar perusahaan. Kegunaan ini berhubungan dengan proses
pengambilan keputusan dan pertanggungjwaban.
Pemakai Informasi Akuntansi
Informasi akuntansi digunakan oleh banyak pihak atau pengguna dengan masing-
masing kepentingannya. Kepentingan antara satu pengguna dengan pengguna lainnya
tidak sama sehingga informasi yang dicaripun berbeda. Para pengguna informasi
akuntansi dapat dikelompokkan ke dalam dua golongan besar, yaitu :
1. Para pengguna yang berkepentingan langsung terhadap perusahaan : pemilik dan
calon pemilik, kreditor dan calon kreditor, manajemen, karyawan dan calon
karyawan dan pemerintah.
2. Para pengguna yang berkepentingan tidak langsung terhadap perusahaan : analis
dan konsultan keuangan, asosiasi dagang dan serikat buruh.
Penjelasan secara rinci adalah sebagai berikut :
Pemilik dan Calon Pemilik
Setiap pemilik perusahaan atau pemegang saham menghendaki dana yang ditanamkan
dapat terus berkembang. Pemilik perusahaan selalu mengevaluasi hasil operasi
perusahaan dari waktu ke waktu, dan mengevaluasi posisi keuangan perusahaan pada
saat tertentu. Informasi akuntansi akan membantu untuk mengambil keputusan atas :
tetap menanamkan modalnya, menambah, mengurangi atau justru menarik dana yang
telah disetorkan, dan merupakan media untuk menaksir bagian laba yang akan
diterimanya. Sedangkan bagi calon pemilik atau calon pemegang saham informasi
akuntansi digunakan sebagai tolok ukur tingkat keuntungan yang akan diperolehnya
jika ia membeli saham perusahaan tertentu.
Jenis informasi yang diperlukan : Neraca dan Laporan Rugi/Laba
5
Kreditor dan Calon Kreditor
Kreditor adalah pihak yang memberikan kredit (pinjaman) kepada perusahaan.
Kreditor berkepentingan terhadap keamanan dana yang dipinjamkannya dan tingkat
penghasilan yang akan diperolehnya. Para Calon Kreditor perlu mengevaluasi laporan
akuntansi sebelum memutuskan untuk memberikan pinjaman.
Jenis informasi yang diperlukan : data tentang likuiditas, rentabilitas dan solvabilitas.
Manajemen
Manajemen memiliki tanggung jawab atas kelangsungan hidup perusahaan. Bagi
manajemen, akuntansi memiliki peranan yang penting dalam hal :
- Melindungi harta perusahaan
- Penyusunan rencana kegiatan perusahaan di masa yang akan datang
- Pengukuran penghasilan perusahaan dalam kurun waktu tertentu
- Pengawasan kegiatan perusahaan
Jenis Informasi yang diperlukan : catatan-catatan finansial masa lalu dan sekarang,
hasil operasi perusahaan, serta perencanaan di masa yang akan datang.
Karyawan dan Calon Karyawan
Kepentingan langsung karyawan terhadap perusahaan adalah upah yang sesuai
dengan kontribusi yang disumbangkannya. Bagi calon karyawan informasi akuntansi
dapat menunjukkan prospek perusahaan dan untung ruginya bekerja pada perusahaan
tersebut.
Jenis informasi yang diperlukan : penjelasan tentang rencana perusahaan serta hasil
yang dicapai, dan laporan tentang usaha perbaikan fasilitas kesejahteraan karyawan.
Pemerintah
Pemerintah berkepentingan terhadap :
- Pembayaran pajak yang ditanggung perusahaan : Pajak Penghasilan Badan,
maupun yang harus dihitung, dipungut, disetor dan dilaporkan oleh
perusahaan seperti pajak Penghasilan Karyawan.
- Ketaatan perusahaan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan tentang
pemberian upah minimum regional (UMR)
- Penetapan kebijaksanaan tertentu.
6
Jenis informasi yang diperlukan : besarnya kewajiban pajak, data-data akuntansi yang
bersangkutan dengan peraturan pemerintah yang menyangkut perusahaan.
Pekerjaan Akuntan dan Bidang-bidang Akuntansi
Pekerjaan Akuntan
Secara garis besar akuntan dapat digolongkan menjadi:
1. Akuntan Publik, adalah akuntan independen yang memberikan jasa-jasanya
atas dasar pembayaran tertentu. Akuntan publik dapat memberikan jasa
pemeriksaan (audit), jasa perpajakan (tax service), jasa konsultasi manajemen
(management advisory services) dan jasa akuntansi (accounting services)
2. Akuntan Manajemen, adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan
atau organisasi. Tugas yang dikerjakan adalah penyusunan sistem akuntansi,
penyusunan laporan akuntansi kepada pihak intern maupun ekstern
perusahaan, penyusunan anggaran, menangani masalah perpajakan dan
melakukan pemeriksaan intern.
3. Akuntan Pemerintah, adalah akuntan yang bekerja pada badan-badan
pemerintah seperti di departemen, BPKP dan BPK, Direktorat Jenderal Pajak
dan lain-lain.
4. Akuntan Pendidik, adalah akuntan yang bertugas dalam pendidikan akuntansi
yaitu mengajar, menyusun kurikulum pendidikan akuntansi dan melakukan
penelitian di bidang akuntansi.
Bidang-bidang Akuntansi
Akuntansi saat ini telah berkembang sangat pesat sejalan dengan perkembangan
teknologi dan pertumbuhan ekonomi. Bidang-bidang akuntansi yang penting akan
diuraikan seperti berikut dibawah ini:
1. Akuntansi Umum dan Keuangan (General Accounting / Financial Accounting)
Bidang akuntansi yang secara menyeluruh mencakup fungsi-fungsi pencatatan
transaksi-transaksi serta menyusun laporan keuangan dari catatan-catatan
tersebut.
2. Akuntansi Biaya (Cost Accounting)
7
Merupakan bidang khusus akuntansi yang mencatat, menghitung,
menganalisis, mengawasi dan melaporkan kepada manajemen persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan biaya dan produksi. Bidang akuntansi
biaya tidak hanya menyangkut bagaimana mencatat biaya dan analisis biaya.
3. Akuntansi Pemerintahan (Govermental Accounting)
Merupakan bidang khusus akuntansi yang dipergunakan oleh lembaga-
lembaga pemerintah. Bidang ini berguna sebagai alat bagi pemerintah untuk
menyelenggarakan pencatatan yang teratur tentang penerimaan dan
pengeluaran dana.
4. Akuntansi Manajemen (Management Accounting)
Akuntansi Manajemen menggunakan data historis maupun data taksiran untuk
membantu manajemen dalam operasional sehari-hari dan perencanaan
operasional mendatang. Bidang ini mengolah kasus-kasus khusus yang
dihadapi manajer perusahaan dari berbagai jenjang organisasi.
5. Pemeriksaan Akuntan (Auditing)
Merupakan bidang dalam aktivitas akuntansi yaitu pemeriksaan secara bebas
atas laporan keuangan dari perusahaan. Ini merupakan bidang pekerjaan
akuntan publik yang memeriksa laporan keuangan dan kemudian memberikan
penilaiannya dan pendapatnya mengenai kelayakan dan kewajaran laporan
tersebut. Unsur penting dari kelayakan dan kewajaran tersebut adalah
menyangkut prinsip-prinsip akuntansi yang akan diterima umum.
6. Akuntansi Lembaga Nirlaba (non profit motive organization)
Akuntansi yang mengkhususkan diri pada masalah-masalah pencatatan dan
pelaporan transaksi dari unit-unit pemerintah serta organisasi nirlaba lainnya,
seperti : yayasan, lembaga keagamaan, lembaga amal, lembaga pendidikan
dan lembaga sosial lainnya. Unsur penting dari akuntasi ini adalah sistem
akuntansi yang menjamin pihak manajemen akan adanya kecocokan dengan
batasan-batasan dan persyaratan lainnya yang digariskan oleh Undang-
Undang, oleh lembaga-lembaga lain, atau oleh individu-individu yang menjadi
donor.
8
Pendidikan Akuntansi dan Profesi Akuntansi
Pendidikan Akuntansi
Akuntan adalah sebutan dan gelar profesional yang diberikan kepada seorang sarjana
yang telah menempuh pendidikan di fakultas ekonomi jurusan akuntansi pada suatu
universitas atau perguruan tinggi dan telah lulus Pendidikan Profesi Akuntansi
(PPAk).
Ketentuan mengenai praktek Akuntan di Indonesia diatur dengan Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 1954 yang mensyaratkan bahwa gelar akuntan hanya dapat dipakai
oleh mereka yang telah menyelesaikan pendidikannya dari perguruan tinggi dan telah
terdaftar pada Departemen keuangan R.I.
Sejak 2001 diadakan pembenahan sistem pendidikan akuntansi. Sebelumnya, alumni
akuntansi dari fakultas ekonomi perguruan tinggi negeri otomatis memperoleh gelar
akuntan (Akt). Berbeda halnya dengan alumni perguruan tinggi swasta yang harus
mengikuti Ujian Nasional Akuntansi (UNA) untuk meraih gelar serupa.
Sistem ini dipandang merupakan diskriminasi terhadap perguruan tinggi swasta,
bahkan tidak menjamin standarisasi profesi akuntan. Oleh karena itu, berdasarkan SK
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 179/U/2001, gelar akuntan hanya bisa diperoleh
melalui PPAk.
''Program PPAk bisa dibuka oleh PTN maupun PTS yang memenuhi syarat. Program
ini menjamin ada standarisasi profesi akuntan, termasuk dalam hal etika profesi.
Pendidikan akuntansi di Indonesia memasuki paradigma baru setelah terbit SK
Mendiknas No 179/U/2001. PPAk bukan lagi milik Departemen Pendidikan Nasional,
karena sudah diserahkan kepada asosiasi profesi, dalam hal ini Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI). Ijin penyelenggaraan tetap dari Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, namun hanya bisa diberikan atas rekomendasi IAI. Melalui program ini,
mahasiswa memperoleh gelar akuntan dan register akuntan dari Departemen
Keuangan. Gelar itu bisa digunakan untuk meniti karir sebagai akuntan publik,
akuntan pendidik, akuntan manajemen, atau akuntan perpajakan. Populasi perguruan
tinggi yang menyelenggarakan PPAk relatif sedikit. Hanya ada 23 PPAk di seluruh
9
Indonesia, 17 di antaranya milik PTN. Kondisi ini kontras dengan banyaknya populasi
program studi akuntansi. Secara nasional ada 923 perguruan tinggi yang membuka
prodi akuntansi dalam berbagai jenjang.
Perkembangan Profesi Akuntansi
Di awal masa kemerdekaan Indonesia, warisan dari penjajah Belanda masih dirasakan
dengan tidak adanya satupun akuntan yang dimiliki atau dipimpin oleh bangsa
Indonesia. Pada masa ini masih mengikuti pola Belanda masih diikuti, dimana
akuntan didaftarkan dalam suatu register negara. Di negeri Belanda sendiri ada dua
organisasi profesi yaitu Vereniging van Academisch Gevormde Accountans (VAGA )
yaitu ikatan akuntan lulusan perguruan tinggi dan Nederlands Instituut van
Accountants (NIvA) yang anggotanya terdiri dari lulusan berbagai program sertifikasi
akuntan dan memiliki pengalaman kerja. Akuntan-akuntan Indonesia pertama lulusan
periode sesudah kemerdekaan tidak dapat menjadi anggota VAGA atau NIvA.
Situasi ini mendorong Prof. R. Soemardjo Tjitrosidojo dan empat lulusan pertama
FEUI yaitu Drs. Basuki T.Siddharta, Drs. Hendra Darmawan, Drs. Tan Tong Joe dan
Drs. Go Tie Siem memprakarsai berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia yang
dinamakan Ikatan Akuntan Indonesia yang disingkat IAI pada tanggal 23 Desember
1957 di Aula Universitas Indonesia.
Di masa pemerintahan orde baru, terjadi banyak perubahan signifikan dalam
perekonomian Indonesia, antara lain seperti terbitnya Undang-Undang Penanaman
Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam negeri (PMDN) serta berdirinya
pasar modal. Perubahan perekonomian ini membawa dampak terhadap kebutuhan
akan profesi akuntan publik, dimana pada masa itu telah berdiri banyak kantor
akuntan Indonesia dan masuknya kantor akuntan asing yang bekerja sama dengan
kantor akuntan Indonesia. 30 tahun setelah berdirinya IAI, atas gagasan Drs.
Theodorus M. Tuanakotta , pada tanggal 7 April 1977 IAI membentuk Seksi Akuntan
Publik sebagai wadah para akuntan publik di Indonesia untuk melaksanakan program-
program pengembangan akuntan publik.
Dalam kurun waktu 17 tahun sejak dibentuknya Seksi Akuntan Publik, profesi
akuntan publik berkembang dengan pesat. Seiring dengan perkembangan pasar modal
10
dan perbankan di Indonesia, diperlukan perubahan standar akuntansi keuangan dan
standar profesional akuntan publik yang setara dengan standar internasional. Dalam
Kongres IAI ke VII tahun 1994, anggota IAI sepakat untuk memberikan hak otonomi
kepada akuntan publik dengan merubah Seksi Akuntan Publik menjadi Kompartemen
Akuntan Publik.
Setelah hampir 50 tahun sejak berdirinya perkumpulan akuntan Indonesia, tepatnya
pada tanggal 24 Mei 2007 berdirilah Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) sebagai
organisasi akuntan publik yang independen dan mandiri dengan berbadan hukum
yang diputuskan melalui Rapat Umum Anggota Luar Biasa IAI – Kompartemen
AkuntanPublik.
Berdirinya Institut Akuntan Publik Indonesia adalah respons terhadap dampak
globalisasi, dimana Drs. Ahmadi Hadibroto sebagai Ketua Dewan Pengurus Nasional
IAI mengusulkan perluasan keanggotaan IAI selain individu. Hal ini telah diputuskan
dalam Kongres IAI X pada tanggal 23 Nopember 2006. Keputusan inilah yang
menjadi dasar untuk merubah IAI – Kompartemen Akuntan Publik menjadi asosiasi
yang independen yang mampu secara mandiri mengembangkan profesi akuntan
publik. IAPI diharapkan dapat memenuhi seluruh persyaratan International Federation
of Accountans (IFAC) yang berhubungan dengan profesi dan etika akuntan publik,
sekaligus untuk memenuhi persyaratan yang diminta oleh IFAC sebagaimana
tercantum dalam Statement of Member Obligation (SMO).
Pada tanggal 4 Juni 2007, secara resmi IAPI diterima sebagai anggota asosiasi yang
pertama oleh IAI. Pada tanggal 5 Pebruari 2008, Pemerintah Republik Indonesia
melalui Peraturan Menteri Keuangan Nomor 17/PMK.01/2008 mengakui IAPI
sebagai organisasi profesi akuntan publik yang berwenang melaksanakan ujian
sertifikasi akuntan publik, penyusunan dan penerbitan standar profesional dan etika
akuntan publik, serta menyelenggarakan program pendidikan berkelanjutan bagi
seluruh akuntan publik di Indonesia.
11
Akuntansi dan Tata Buku
Bagi mereka yang awam di bidang akuntansi ataupun mereka yang baru mulai
mempelajari akuntansi sering mencampuradukkan pengertian akuntansi dan tata buku.
Hal ini adalah wajar karena akuntansi sendiri pada awal sejarahnya memang
berpangkal tolak dari bookkeeping atau tata buku. Untuk menghindari salah
pengertian atau mencampuradukkan pengertian akuntansi dengan tata buku perlu
dijelaskan bahwa pada tata buku kegiatan yang ada padanya hanyalah pada fungsi
pencatatan atas data perusahaan dengan demikian pada tata buku tidak ada fungsi
perencanaan sistem dan prosedur pencatatan maupun kegiatan penafsiran dan analisis
terhadap hasil laporan yang dibuat.
Prinsip-prinsip Akuntansi
Laporan keuangan diolah dari ratusan atau ribuan transaksi-transaksi dengan cara
yang sistematis dengan suatu dasar tertentu. Dasar ini dinamakan prinsip-prisip
akuntansi yang lazim (General Accepted Accounting Principles). Justru oleh karena
sifat yang tidak eksak dari akuntansi ini maka diperlukan “prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim” . Tanpa adanya prinsip yang berfungsi sebagai patokan atau pedoman ini,
maka kemungkinan masing-masing akuntan akan menggunakan caranya sendiri,
sehingga laporan keuangan yang dihasilkan akan menjadi simpang siur.
Profesi akuntansi telah berusaha mengembangkan sekumpulan standar yang pada
umumnya diterima dan secara universal dipraktikkan. Usaha-usaha itu telah
menghasilkan dipakainya seperangkat aturan dan prosedur umum yang disebut
sebagai prinsip akuntansi berterima umum yang merupaka guideliness (standar) yang
menunjukkan tentang tata cara melaporkan kejadian ekonomis.
14
BAB 2 STRUKTUR DASAR AKUNTANSI
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan tentang tujuan laporan keuangan2. Menjelaskan asumsi dasar akuntansi3. Menjelaskan konsep dasar akuntansi4. Menjelaskan penerapan konsep dasar akuntansi dalam praktek
Tujuan Laporan Keuangan
Menurut SFAC (Statement of Financial Accounting) nomor 1 dinyatakan bahwa
pelaporan keuangan harus menyajikan informasi yang :
1. Berguna bagi investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai
lainnya dalam membuat keputusan untuk investasi, pemberian kredit dan
keputusan lainnya.
2. Dapat membantu investor dan kreditur yang ada dan yang potensial dan pemakai
lainnya untuk menaksir jumlah, waktu dan ketidakpastian dari penerimaan uang di
masa yang akan datang.
3. Menunjukkan sumber ekonomi dari suatu perusahaan, klaim atas sumber-sumber
tersebut dan pengaruh dari transaksi-transaksi, kejadian-kejadian dan keadaan-
keadaan yang mempengaruhi sumber-sumber dan klaim atas sumber-sumber
tersebut.
Ketiga karakter informasi di atas merupakan pedoman untuk penyusunan pelaporan
keuangan.
Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan ada dua yaitu : tujuan umum dan
tujuan kualitatif.
Tujuan Umum :
1. Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam
sumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan
yang timbul dari aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan di
dalam mengestimasikan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
15
4. Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber-
sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas
pembelanjaan dan penanaman.
5. Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan
laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti
informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.
Tujuan Kualitatif :
1. Relevan
Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.
2. Dapat dimengerti
Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk
dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.
3. Daya Uji
Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen
dengan menggunakan metode pengukuran yang sama
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung
pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.
5. Tepat waktu
Informasi harus disampaikan sesegera mungkin untuk dapat digunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan
6. Daya banding
Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan
dengan laporan keuangan periode sebelumnya.
7. Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang
dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.
Asumsi Dasar Akuntansi
Sebagai suatu sistem, maka di dalam akuntansi dikenal beberapa dasar anggapan
(asumsi). Ada 10 asumsi dasar akuntansi menurut Paul Grady (AICPA) yaitu:
1. Suatu masyarakat dan susunan pemerintahan yang menjamin hak milik pribadi (A
Society and Government Structure honering property right)
16
2. Kesatuan usaha yang spesifik (Specific Business Entities)
3. Kontinuitas Usaha (Going Concern)
4. Penggunaan unit moneter di dalam rekening-rekening (Monetary Expression in
Accounts)
5. Konsistensi antara periode-periode untuk kesatuan usaha yang sama (Consistency
between periods for the same entity)
6. Perbedaan dalam akuntansi di antara kesatuan-kesatuan yang bebas (Diversity in
Accounting among independent entities)
7. Konservatif (Conservatism)
8. Ketergantungan data dari pengendalian intern (Dependability of data through
internal control)
9. Cukup berarti (Materiality)
10. Batas waktu dalam penyusunan laporan keuangan membutuhkan taksiran-taksiran
(Timeliness in financiall reporting requires estimates)
Dari ke-10 asumsi dasar tersebut di atas, yang paling lazim dipakai sebagai sebagai
asumsi dasar yang mendasari struktur akuntansi adalah :
- Kesatuan Usaha Khusus (Separate Entity/Economic Entity)
Dalam konsep ini perusahaan dipandang sebagai sebagai suatu unit usaha yang
berdiri sendiri, terpisah dari pemiliknya.
- Kontinuitas Usaha (Going Concern/Continuity)
Asumsi ini menganggap bahwa suatu perusahaan itu akan hidup terus, dalam arti
diharapkan tidak akan terjadi likuidasi di masa yang akan datang.
- Pengunaan Unit Moneter dalam pencatatan
Asumsi ini menganggap mata uang adalah alat pengukur yang stabil
- Tepat Waktu (Time-Period/Periodicity)
Kegiatan perusahaan berjalan terus antar periode menimbulkan masalah
pengakuan dan pengalokasian ke dalam perode-periode tertentu di mana dibuat
laporan keuangan, untuk itu laporan keuangan harus dibuat tepat pada waktunya.
Prinsip Dasar Akuntansi
Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :
1. Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle)
17
AASSSSUUMMPPTTIIOONNSS•• EEccoonnoommiicc eennttiittyy•• GGooiinngg ccoonncceerrnn•• MMoonneettaarryy uunniitt•• PPeerriiooddiicciittyy
PPRRIINNCCIIPPLLEESS•• HHiissttoorriiccaall ccoosstt•• RReevveennuuee rreeccooggnniittiioonn•• MMaattcchhiinngg•• CCoonnssiisstteennccyy•• FFuullll ddiisscclloossuurree
CCOONNSSTTRRAAIINNTTSS•• CCoosstt--bbeenneeffiitt•• MMaatteerriiaalliittyy•• IInndduussttrryy pprraaccttiiccee•• CCoonnsseerrvvaattiissmm
QQUUAALLIITTAATTIIVVEECCHHAARRAACCTTEERRIISSTTIICCSS
RReelleevvaanncceeRReelliiaabbiilliittyyCCoommppaarraabbiilliittyyCCoonnssiisstteennccyy
EELLEEMMEENNTTSSAAsssseettss,, LLiiaabbiilliittiieess,, aanndd EEqquuiittyyIInnvveessttmmeennttss bbyy oowwnneerrssDDiissttrriibbuuttiioonn ttoo oowwnneerrssCCoommpprreehheennssiivvee iinnccoommeeRReevveennuueess aanndd EExxppeennsseessGGaaiinnss aanndd LLoosssseess
L
OOBBJJEECCTTIIVVEESS11.. UUsseeffuull iinn iinnvveessttmmeenntt aanndd
ccrreeddiitt ddeecciissiioonnss22.. UUsseeffuull iinn aasssseessssiinngg ffuuttuurree
ccaasshh fflloowwss33.. AAbboouutt eenntteerrpprriissee rreessoouurrcceess,,
ccllaaiimmss ttoo rreessoouurrcceess,, aannddcchhaannggeess iinn tthheemm
Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,
utang, modal dan biaya.
2. Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi
kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.
3. Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)
Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau
terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan
biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.
4. Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)
Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,
maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi
harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.
5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)
Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap
dalam laporan keuangan.
Figure 2.1 Kerangka Konseptual Laporan Keuangan
LEVEL 3
EVEL 2
LEVEL 1
19
BAB 3 LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan pengertian laporan keuangan2. Membedakan dan menggolongkan jenis aktiva dan pasiva3. Menjelaskan bentuk-bentuk laporan keuangan4. Mengerti dasar dan tujuan laporan keuangan5. Menyusun format laporan keuangan
Pengertian Laporan Keuangan
- Laporan Keuangan merupakan ringkasan suatu proses pencatatan transaksi-
transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan
- Laporan Keuangan harus disusun berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim agar
para pembaca laporan keuangan memperoleh gambaran yang jelas.
- Laporan Keuangan yang disusun manajemen biasanya terdiri dari :
1. Neraca, yaitu laporan yang menunjukkan keadaan keuangan suatu perusahaan
pada tanggal tertentu.
2. Laporan rugi laba, yaitu laporan yang menunjukkan hasil usaha dan biaya-
biaya selama periode akuntansi.
3. Laporan perubahan modal, yaitu laporan yang menunjukkan sebab-sebab
perubahan modal dari jumlah pada awal periode menjadi jumlah modal pada
akhir periode.
4. Laporan perubahan posisi keuangan, menunjukkan arus dana dan
perubahan-perubahan dalam posisi keuangan selama tahun buku yang
bersangkutan.
Penggolongan Aktiva, Utang dan Modal
Susunan aktiva dan pasiva di dalam neraca adalah sebagai berikut:
Harta-harta/Aktiva (assets)
Aktiva Lancar (current assets)
Investasi Jangka Panjang (investment)
Aktiva Tetap Berwujud (fixed assets)
Aktiva Tetap Tidak Berwujud (intangible assets)
20
Aktiva/Harta Lainnya (other assets)
Hutang-hutang dan Modal Sendiri
Hutang-hutang (liabilities)
Hutang-hutang Lancar (current liabilities)
Pendapatan yang Diterima Dimuka (unearned income)
Hutang-hutang Jangka Panjang (long term debt)
Hutang-hutang lain (other liabilities)
Modal Sendiri (capital)
Modal Saham yang Disetor (capital stock)
Agio/Disagio Saham (agio/disagio capital stock)
Cadangan-cadangan (reserve)
Laba Tidak Dibagi (retained earning)
Aktiva
Aktiva adalah manfaat ekonomis di masa yang akan datang yang diharapkan akan
diterima oleh suatu badan usaha sebagai hasil dari transaksi-transaksi di masa lalu.
Aktiva mempunyai 3 sifat pokok :
1. Mempunyai kemungkinan manfaat di masa yang akan datang yang berbentuk
kemampuan (baik sendiri atau kombinasi dengan aktiva yang lainnya) untuk
menyumbang pada aliran kas masuk di masa datang baik langsung maupun secara
tidak langsung.
2. Suatu badan usaha tertentu dapat memperoleh manfaatnya dan mengawasi
manfaat tersebut.
3. Transaksi-transaksi yang menyebabkan timbulnya hak perusahaan untuk
memperoleh dan mengawasi manfaat tersebut sudah terjadi.
Aktiva Lancar
Yang dimaksud dengan aktiva lancar adalah uang kas dan aktiva-aktiva lain atau
sumber-sumber yang diharapkan akan direalisasi menjadi uang kas atau dijual atau
dikonsumsi selama siklus usaha perusahaan yang normal atau dalam waktu satu
tahun.
Elemen-elemen yang termasuk dalam golongan aktiva lancar ialah:
21
1. Kas yang tersedia untuk usaha sekarang dan elemen-elemen yang dapat
disamakan dengan kas, misalnya check, money order, pos wesel dan lain-lain.
2. Persediaan barang dagangan, bahan mentah, barang dalam proses, barang jadi,
bahan-bahan pembantu dan bahan-bahan serta suku cadang yang dipakai dalam
pemeliharaan alat-alat dan mesin-mesin.
3. Piutang dagang dan piutang wesel
4. Piutang pegawai, anak perusahaan dan pihak-pihak lain, jika akan diterima dalam
waktu satu tahun.
5. Piutang angsuran dan piutang wesel angsuran, jika merupakan hal yang umum
dalam perdagangan dan akan dilunasi dalam jangka waktu satu tahun.
6. Surat-surat berharga yang merupakan investasi jangka pendek.
7. Biaya-biaya yang dibayar di muka seperti asuransi, bunga sewa, pajak-pajak,
bahan pembantu dan lain-lain.
Investasi Jangka Panjang
Merupakan aktiva tidak lancar yang di dalamnya termasuk beberapa macam investasi
yang bisa berbentuk surat-surat berharga, penyisihan dana, dan investasi jangka
panjang yang lain.
Elemen-elemen yang masuk kelompok investasi jangka panjang adalah:
1. Investasi jangka panjang dalam surat-surat berharga seperti saham, obligasi dan
wesel jangka panjang.
2. Investasi dalam anak perusahaan, termasuk uang muka jangka panjang.
3. Investasi dalam bentuk aktiva tetap berwujud (seperti tanah, mesin-mesin) tetapi
belum digunakan untuk usaha sekarang.
4. Penyisihan dana untuk tujuan jangka panjang seperti dana pelunasan obligasi,
dana ekspansi, dana pembelian saham sendiri, dana pembayaran pensiun, dana
penggantian gedung, dan lain-lain.
5. Cash surrender value dari polis asuransi jiwa.
Aktiva Tetap Berwujud
Adalah aktiva-aktiva yang dapat digunakan lebih dari satu periode seperti tanah,
gedung, mesin dan alat-alat, perabot, kendaraan, dan lain-lain.
22
Aktiva Tetap Tidak Berwujud
Adalah aktiva yang tidak memiliki wujud fisik, tetapi memiliki “hak” yang
mempunyai nilai bagi perusahaan, seperti goodwill, hak patent, merek dagang hak
cipta, dan lain-lain. Dalam kelompok ini termasuk juga saldo debit dari pengeluaran-
pengeluaran yang belum diakui sebagai biaya tetapi pembebanannya ditunda, seperti
biaya pendirian perusahaan (organization costs).
Aktiva/Harta Lain-lain
Yaitu aktiva-aktiva yang tidak dapat dimasukkan dalam kelompok-kelompok lain
seperti misalnya titipan kepada penjual untuk menjamin kontrak, bangunan dalam
pengerjaan, piutang-piutang jangka panjang, uang muka pada pejabat perusahaan dan
lain-lain.
Hutang dan Modal Sendiri
Hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomis yang akan timbul di masa yang akan
datang yang disebabkan oleh kewajiban-kewajiban di saat sekarang dari suatu badan
usaha yang akan dipenuhi dengan mentransfer aktiva atau memberikan jasa kepada
badan usaha lain di masa datang sebagai akibat dari transaksi-transaksi yang sudah
lalu.
Modal sendiri adalah hak milik sisa (residual interest) dalam aktiva suatu badan usaha
yang tersisa sesudah dikurangi hutang. Dalam suatu badan usaha, modal sendiri
adalah hak dari pemilik.
Hutang Lancar
Hutang lancar atau hutang jangka pendek adalah hutang-hutang yang pelunasannya
akan memerlukan penggunaan sumber-sumber yang digolongkan dalam aktiva lancar
atau dengan menimbulkan suatu utang baru. Yang termasuk kelompok hutang lancar
adalah:
1. Hutang dagang, yaitu hutang-hutang yang timbul dari pembelian barang-barang
dagangan atau jasa.
2. Hutang wesel, yaitu hutang-hutang yang memakai bukti-bukti tertulis bempa
kesanggupan untuk membayar pada tanggal terientu.
3. Taksiran hutang pajak, yaitu jumlah pajak penghasilan yang diperkirakan untuk
laba periode yang bersangkutan.
23
4. Hutang biaya, yaitu biaya-biaya yang sudah menjadi beban tetapi belum dibayar.
Misalnya hutang gaji, hutang bunga dan lain-lain.
5. Hutang-hutang lain yang akan dibayar dalam waktu 12 bulan. Dalam kelompok
ini hanya dimasukkan hutang-hutang, yang pelunasannya akan menggunakan
sumber-sumber dari aktiva lancar. Hutang-hutang yang tidak dilunasi dari aktiva
lancar tidak termasuk dalam kelompok ini. Misalnya hutang obligasi yang sudah
jatuh tempo dan akan dibayar dari dana pelunasan obligasi, maka hutang obligasi
ini tidak termasuk hutang lancar, begitu juga hutang-hutang lancar yang akan
dilunasi dari dana-dana khusus yang sudah disediakan.
Pendapatan yang Diterima Di Muka
Adalah penerimaan-penerimaan yang tidak merupakan pendapatan untuk periode
yang bersangkutan. Penerimaan-penerimaan semacam ini akan tetap dilaporkan
sebagai pendapatan yang diterima di muka sampai saat di mana penerimaan tadi dapat
diakui sebagai pendapatan.
Hutang Jangka Panjang
Adalah hutang-hutang yang pelunasannya tidak menggunakan sumber-sumber yang
digolongkan sebagai aktiva lancar, misalnya hutang obligasi, hutang wesel jangka
panjang dan lain-lain hutang yang sifatnya sama. Bagian dari hutang jangka panjang
yang jatuh tempo dan akan dilunasi dalam waktu 12 bulan dan menggunakan sumber-
sumber aktiva lancar akan dilaporkan dalam kelompok hutang lancar.
Hutang-hutang Lain
Hutang-hutang yang tidak dapat dilaporkan dalam judul di atas, dilaporkan dengan
judul hutang-hutang lain. Misalnya hutang obligasi yang akan jatuh tempo tetapi akan
dilunasi dari dana pelunasan obligasi, hutang jangka panjang kepada pejabat
perusahaan atau kepada anak perusahaan dan lain-lain.
Hutang-hutang yang mungkin timbul karena aktivitas di masa lalu disebut hutang-
hutang yang belum pasti (contingent liability). Hutang-hutang seperti ini ditunjukkan
dalam neraca dengan catatan kaki. Yang termasuk hutang-hutang yang belum pasti
misalnya piutang wesel didiskontokan, sengketa hukum, pajak dan beban-beban lain
yang belum pasti, dan garansi-garansi yang diberikan.
24
Modal Sendiri
Modal sendiri adalah perbedaan antara aktiva dengan hutang dan merupakan
kewajiban perusahaan kepada pemilik. Dalam perusahaan perseorangan, modal
ditunjukkan dalam satu rekening yang diberi nama modal. Dalam perusahaan yang
berbentuk firma modal ditunjukkan dalam rekening modal masing-masing anggota.
Dalam perusahaan yang berbentuk perseroan modal ditunjukkan dengan rekening
modal yang terdiri dari beberapa elemen sebagai berikut:
1. Modal Disetor
Modal disetor adalah jumlah uang yang disetorkan oleh pemegang saham dan
biasanya dibagi dalam 2 kelompok yaitu:
a. Modal Saham, yaitu jumlah nominal saham yang beredar.
b. Agio/Disagio Saham, yaitu selisih antara setoran pemegang saham dengan
nilai nominal saham. Agio adalah selisih di atas nominal, sedang disagio
adalah selisih di bawah nominal Di dalam neraca, agio akan ditambahkan pada
modal saham beredar, disagio diuangkan.
2. Laba Tidak Dibagi
Merupakan kumpulan laba tahun-tahun sebelumnya yang tidak dibagi sebagai
dividen. Laba tidak dibagi merupakan elemen modal yang berasal dari dalam
perusahaan. Apabila laba tidak dibagi saldonya debit, biasanya disebut defisit.
Saldo rekening laba tidak dibagi sewaktu-waktu dapat diminta sebagai dividen
oleh pemegang saham. Apabila diinginkan untuk membatasi agar laba tidak
dibagi tidak diminta sebagai dividen seluruhnya maka bisa dibuat cadangan-
cadangan dari laba tidak dibagi. Cadangan yang dibentuk antara lain cadangan
untuk ekspansi, cadangan pelunasan obligasi, cadangan penurunan harga
persediaan dan lain-lain. Jumlah laba tidak dibagi yang sudah dicadangkan tidak
dapat diminta sebagai dividen
3. Modal Penilaian Kembali
Apabila dilakukan penilaian kembali terhadap aktiva-aktiva perusahaan, maka
selisih nilai buku lama dengan nilai buku yang baru dicatat sebagai modal
penilaian kembali.
4. Modal Sumbangan
Modal yang timbul sebagai akibat apabila perusahaan memperoleh aktiva yang
berasal dari sumbangan.
5. Modal Lain-lain
25
Bentuk Laporan Keuangan
Neraca (balance sheet)
Bentuk atau susunan neraca di antara perusahaan tidak ada keseragaman, tergantung
pada tujuan apa neraca tersebut dibuat, dalam hal ini Prinsip Akuntansi Indonesia
menyebutkan sebagai berikut :
“Neraca harus disusun secara sistematis, sehingga dapat memberikan gambaran
posisi keuangan dari suatu perusahaan pada saat tertentu”.
Bentuk umum atau susunan neraca yang banyak dipakai antara lain :
1. Bentuk Skontro/Bentuk Rekening (account form)
adalah bentuk neraca yang mengelompokkan aktiva bersebelahan dengan
kelompok hutang dan modal.
2. Bentuk Vertikal/Bentuk Laporan (report form)
Adalah bentuk neraca yang mengelompokkan aktiva di sebelah atas kelompok
hutang dan modal.
Laporan Rugi Laba (income statement)
Laporan rugi laba merupakan laporan yang sistematis tentang penghasilan dan biaya
suatu perusahaan pada saat perusahaan pada suatu periode tertentu.
Menurut PAI : “ Perhitungan rugi/laba perusahaan harus disusun sedemikian rupa,
sehingga dapat memberikan gambaran dari besarnya kegiatan perusahaan dan hasil
dari kegiatan itu.”
Penyajian Laporan Rugi/Laba menurut PAI :
1. Harus memuat secara terperinci unsur-unsur dari hasil dan biaya
2. Dapat disusun dalam bentuk urutan ke bawah (staffel)
3. Harus dipisahkan antara hasil utama dengan hasil usaha lain-lain serta hasil usaha
luar biasa (extra ordinary income)
Bentuk laporan rugi/laba
Bentuk yang biasa dipakai adalah bentuk stafel, cara penyusunannya ada dua macam :
26
1. Single Step
Yaitu suatu cara untuk mendapatkan rugi/laba bersih yaitu dengan
mengelompokkan pendapatan secara total dikurangi dengan biaya yang
dikelompokkan secara total pula, jadi rugi/laba bersih diperoleh dengan sekali
tahap.
2. Multiple Step
Yaitu menggunakan beberapa tahap untuk mendapatkan rugi/laba bersih, yaitu
penghasilan dikurangi harga pokok penjualan akan diperoleh laba kotor (rugi)
baru dikurangi dengan biaya operasi sehingga akan didapatkan rugi/laba bersih.
Laporan Perubahan Modal (statement of retained earning)
Dalam perhitungan Rugi/Laba, perusahaan dapat mengikuti beberapa konsep, antara
lain :
1. Clean Surplus Principle (all inclusive concept)
Laporan perubahan modal hanya menunjukkan :
a. Saldo laba tidak dibagi awal periode
b. Ditambah laba bersih dan elemen luar biasa
c. Ditambah atau dikurangi koreksi kesalahan
d. Dikurangi deviden yang diumumkan
Contoh Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan rugi/laba
all inclusive:
Figure 3.1
PT. TRAVEGOLaporan Laba Tidak Dibagi
Periode yang berakhir 31 Desember 2000
Laba tidak dibagi, 1 Januari 2000 Rp. 1,356,520.00Laba neto dan elemen tidak biasa 1,280,695.00
Rp. 2,637,215.00Koreksi kesalahan tahun lalu 0Deviden yang diumumkan dalam tahun 2000 600,000.00
Laba tidak dibagi, 31 Desember 2000 Rp. 2,037,215.00
27
2. Non Clean Surplus Principle (current operating performance)
Laporan perubahan modal menunjukkan:
a. Saldo laba tidak dibagi awal periode
b. Ditambah laba bersih setelah pajak
c. Ditambah Pos luar biasa
d. Dikurangi deviden yang diumumkan
Contoh Laporan laba tidak dibagi untuk melengkapi laporan perhitungan rugi/laba
current operating performance:
Figure 3.2
PT. TRAVEGOLaporan Laba Tidak Dibagi
Periode yang berakhir 31 Desember 2000
Laba tidak dibagi, 1 Januari 2000 Rp. 1,356,520.00
Tambahan:Laba neto sesudah pajak Rp.1,068,195.00Pos luar biasa-Utang dihapuskan 212,500.00
Pengurangan:
1,280,695.00Rp. 2,637,215.00
Deviden yang diumumkan dalam tahun 2000 Rp. 600,000.00
Laba tidak dibagi, 31 Desember 2000 Rp. 2,037,215.00
Laporan Perubahan Posisi Keuangan
Laporan ini berguna untuk :
1. Meringkas kegiatan-kegiatan pembelanjaan dan investasi yang dilakukan oleh
perusahaan, termasuk jumlah dana yang dihasilkan.
2. Melengkapi penjelasan tentang perubahan-perubahan dalam posisi keuangan
selama tahun buku yang bersangkutan.
Laporan Perubahan Posisi Keuangan dapat disusun berdasarkan :
1. Perubahan-perubahan kas atau ekuivalensinya
2. Perubahan-perubahan dalam modal kerja neto (net working capital) yaitu aktiva
lancar dikurangi hutang lancar
28
Isi dalam laporan ini biasanya dipisahkan menjadi 2 bagian yaitu :
1. Yang menunjukkan sumber-sumber dana
2. Yang menunjukkan penggunaan dana
Laporan Arus Kas (statement of cash flow)
Tujuan utama laporan aliran kas adalah untuk menyajikan informasi relevan tentang
penerimaan dan pengeluaran kas suatu perusahaan selama satu periode.
Untuk mencapai tujuan ini, aliran kas diklasifikasikan dalam 3 kelompok yang
berbeda yaitu :
1. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan investasi
2. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan pembelanjaan
(financing)
3. Penerimaan dan pengeluaran kas yang berasal dari kegiatan usaha
29
BAB 4 PERSAMAAN DASAR AKUNTANSI & TRANSAKSI
PERUSAHAAN
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan transaksiyang terjadi dalam perusahaan2. Memahami persamaan dasar akuntansi3. Menjelaskan istilah variable-variabe lpersamaan dasar akuntansi dalam transaksi
perusahaan4. Menganalisis transaksi dan mencatat transaksi dalam bentuk tabelaris5. Membuat laporan keuangan dari catatan akuntansi yang telah dibuat
Transaksi Perusahaan
Transaksi usaha adalah kejadian atau situasi yang mempengaruhi posisi keuangan
perusahaan dan oleh karena itu harus dicatat. Transaksi usaha menimbulkan suatu
keadaan atau situasi yang akan diikuti oleh transaksi lain.
Alat pengukur transaksi yang dipergunakan dalam akuntansi adalah satuan uang. Oleh
karena itu hanya transaksi-transaksi yang bernilai uang saja yang dicatat dalam
akuntansi. Transaksi atau kejadian dalam perusahaan yang tidak dapat dinilai dengan
uang tidak akan dicatat.
Persamaan Akuntansi (Accounting Equation)
Setiap unit ekonomi memiliki transaksi penerimaan dan pengeluaran kas, transaksi
penjualan kredit, penjualan kredit dan transaksi non kas yang lain. Transaksi-transaksi
tersebut perlu dicatat, diklasifikasikan, diikhtisarkan dan dilaporkan kepada berbagai
pihak.
Kekayaan yang dimiliki perusahaan disebut harta atau aktiva (assets), sedang
hak/klaim atas kekayaan tersebut disebut sebagai hak atas kekayaan (equity).
Jumlah kekayaan (aktiva) suatu perusahaan akan sama dengan jumlah hak terhadap
kekayaan tersebut. Sehingga hubungan antara keduanya dapat dinyatakan dalam suatu
persamaan sebagai berikut :
AKTIVA = HAK KEKAYAAN
30
Hak atas kekayaan dapat dibagi menjadi dua yaitu hak dari para kreditur dan hak dari
pemilik. Hak dari kreditur atas kekayaan perusahaan merupakan hutang perusahaan,
dan hak dari pemilik merupakan modal, maka persamaan di atas dapat ditulis :
AKTIVA = HUTANG + MODAL
Atau
AKTIVA – HUTANG = MODAL
Ruas pernyataan sebelah kanan sama dengan ruas persamaan sebelah kiri, maka
apabila terjadi perubahan di ruas persamaan sebelah kanan harus diikuti perubahan
ruas persamaan sebelah kiri.
Pengertian Istilah
Aktiva (harta, kekayaan, assets) : jenis-jenis kekayaan yang dimiliki
perusahaan berupa :
1. Aktiva yang materiil (tangible assets) : uang,
persediaan inventaris, gedung.
2. Aktiva yang immateriil (intangible assets) : hak
patent, merek, goodwill.
3. Hak untuk menerima kekayaan/jasa-jasa dari
pihak lain : piutang.
Hutang (kewajiban, liabilities) : kewajiban untuk membayar sejumlah uang ataupun
kekayaan maupun jasa-jasa tertentu.
Modal : selisih antara kekayaan dengan hutang
Neraca (balance sheet, financial statement) : laporan yang menyajikan posisi
keuangan antara lain kekayaan, hutang dan
modal dari perseorangan maupun perusahaan.
31
Transaksi dan Persamaan Dasar Akuntansi
Berikut ini contoh pencatatan transaksi keuangan yang dicatat dengan menggunakan
teknik tabelaris.
Tn. Setra mendirikan perusahaan jasa transportasi bus wisata (P.O.) dengan nama
P.O. TRAVEGO dengan transaksi awal sebagai berikut :
Transaksi a. Pada tanggal 1 Januari 2001, tuan Setra menanamkan dana tunai
sebesar Rp.2,000,000,000. (dua milyar rupiah) sebagai modal usahanya.
Persamaan dasar akuntansi dari transaksi tersebut adalah :
AKTIVA = MODALKas = Modal Tn. Setra
(a) Rp. 2,000,000,000. = Rp. 2,000,000,000.
Transaksi b. Tanggal 5 Januari 2001 PO. TRAVEGO membeli 4 buah bus baru
seharga Rp. 1,600,000,000. secara tunai, dengan demikian uang kas
berkurang Rp.1,600,000,000.
AKTIVA = MODALKas +Kendaraan = Modal Tn. Setra
Saldo awal 2,000,000,000. = Rp. 2,000,000,000.(b) (1,600,000,000) Rp. 1,600,000,000.Saldo akhir 400,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000,000
Transaksi c. Pada tanggal 6 Januari 2001 dibeli barang-barang peralatan seperti tape
dan speaker bus sebesar Rp. 2,000,000. secara kredit.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 400,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000(c) 2,000,000Saldo akhir 400,000,000 2,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000
Transaksi d. 10 Januari 2001 dibayar tunai kontrak sewa kantor pelayanan dan
administrasi selama 2 tahun sebesar Rp. 10,000,000.
32
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 400,000,000 2,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000(d) (10,000,000) 10,000,000Saldo akhir 390,000,000 2,000,000 10,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000
Transaksi e. Tanggal 15 Januari 2001 dibeli 1 bus bekas seharga Rp. 250,000,000
secara tunai.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 390,000,000 2,000,000 10,000,000 1,600,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000(e) (250,000,000) 250,000,000Saldo akhir 140,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000
Transaksi f. Pada 20 Jan 2001 diperoleh pendapatan jasa dari penyewaan bus
pariwisata sebesar Rp.15,000,000.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 140,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,000,000,000(f) 15,000,000 15,000,000Saldo akhir 155,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,015,000,000
Transaksi g. Tanggal 20 Jan 2001 dibayar biaya-biaya yang menjadi beban selama
bus disewa sebesar Rp. 5,000,000,- dengan rincian : sopir 500,000,-
kernet 100,000,- konsumsi 2,500,000,- solar 1,500,000,- restribusi
400,000,-
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 155,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,015,000,000(g) (5,000,000) (5,000,000)Saldo akhir 150,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,010,000,000
Transaksi h. Pada 21 jan 2001 dibeli cash inventaris kantor berupa 2 unit komputer
dan printer seharga Rp. 8,000,000,-
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan +Inv. Kantor = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 150,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. = 2,000,000 2,010,000,000(h) (8,000,000) 8,000,000 =Saldo akhir 142,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,010,000,000
33
Transaksi i. Diterima pendapatan dari jasa sewa bus wisata pada tanggal 22 Jan
2002 sebesar Rp. 30,000,000,-
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan +Inv. Kantor = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 142,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,010,000,000(i) 30,000,000 = 30,000,000Saldo akhir 172,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,040,000,000
Transaksi j. Tanggal 23 jan 2001 dibayar biaya operasional selama penyewaan bus
wisata sebesar 10 juta rupiah, dengan rincian : sopir 1 juta rupiah, kernet
200 ribu rupiah, konsumsi 5 juta rupiah, solar 3 juta rupiah, restribusi
800 ribu rp.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan +Inv. Kantor = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 172,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,040,000,000(j) (10,000,000) = (10,000,000)Saldo akhir 162,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,030,000,000
Transaksi k. Dibayar gaji karyawan sebesar 5 juta rupiah pada tanggal 25 Jan 2001
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkapan +UM Sewa Gd. +Kendaraan +Inv. Kantor = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 162,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,030,000,000(k) (5,000,000) = (5,000,000)Saldo akhir 157,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,025,000,000
Transaksi l. Tanggal 26 Jan 2001 beban penyusutan kendaraan bulan Januari
sebesar Rp.5,000,000,- dicatat dan dibukukan
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengk. +UM S.Gd. +Kendaraan Ak Peny. Kend +Inv. Kantor = Hutang + Modal Tn. Setra
Saldo awal 157,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. 8,000,000 = 2,000,000 2,025,000,000(l) (5,000,000) (5,000,000)Saldo akhir 157,000,000 2,000,000 10,000,000 1,850,000,000. (5,000,000) 8,000,000 = 2,000,000 2,020,000,000
Pada akhir bulan Tuan Setra ingin mengetahui apakah dunia usaha jasa transportasi
bus merupakan bisnis yang menguntungkan baginya. Untuk mengetahui hal ini ia
harus dapat menjawab 3 pertanyaan berikut :
1) Bagaimana hasil usaha selama satu bulan terakhir ini? Berapa laba yang saya
peroleh?
34
2) Bagaimana posisi keuangan perusahaan pada akhir bulan ini? (berapa kekayaan
yang tertanam dalam perusahaan dan dalam bentuk apa, serta berapa hutang dan
modalnya)
3) Berapa modal saya telah bertambah selama bulan Januari 2001?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut PO. TRAVEGO perlu membuat laporan
keuangan sebagai berikut :
Figure 4.1
PO. TRAVEGOIkhtisar UsahaJanuari 2001
(dalam ribuan)
AKTIVA PASIVATr Kas Perlkp. Sewa Kendaraan Ak. Penyst. Inv. Hutang Modal Tn. Setra
Gedung Kendaraan Kantora. 2,000,000 = 2,000,000b. (1,600,000) 1,600,000 ………….
400,000 1,600,000 2,000,000c. …………. 2,000 ………… 2,000 ………….
400,000 2,000 1,600,000 2,000 2,000,000d. ( 10,000) ……. 10,000 ………… …….. …………
360,000 2,000 10,000 1,600,000 2,000 2,000,000e. (250,000) ……. ………. 250,000 …….. ………….
140,000 2,000 10,000 1,850,000 2,000 2,000,000f. 15,000 ……. ………. ………… ……. 15,000
155,000 2,000 10,000 1,850,000 2,000 2,015,000g. (5,000) …….. ……… ………… ……. (5,000)
150,000 2,000 10,000 1,850,000 2,000 2,010,000h. (8,000) ……. ……… …………. 8.000 …….. ………….
142,000 2,000 10,000 1,850,000 8,000 2,000 2,010,000i. 30,000 ……. ……… ………… ……. ……. 30,000
172,000 2,000 10,000 1,850,000 8,000 2,000 2,040,000j. (10,000) …….. ……… ………… ……. …….. (10,000)
162,000 2,000 10,000 1,850,000 8,000 2,000 2,030,000k. (5,000) …….. ……… …………. ……. ……. (5,000)
157,000 2,000 10,000 1,850,000 8,000 2,000 2,025,000l. (5,000) (5,000)
157,000 2,000 10,000 1,850,000 (5,000) 8,000 2,000 2,020,000
35
Figure 4.2
PO. TRAVEGONERACA
Januari 2001
AKTIVA PASIVAKas 157,000,000 KewajibanPerlengkapan 2,000,000 Hutang 2,000,000Kendaraan 1,850,000,000
Ak. Penyustn. 5,000,000 1,845,000,000Kendaraan
Inventaris kantor 8,000,000 ModalSewa Gedung 10,000,000 Modal Tn Setra 2,020,000,000
TOTAL AKTIVA 2,022,000,000 TOTAL PASIVA 2,022,000,000
Figure 4.3
PO. TRAVEGOLAPORAN RUGI-LABA
Januari 2001
Pendapatan Jasa Angkutan Rp. 45,000,000Biaya-biaya usaha
- Gaji Karyawan Rp. 5,000,000
(Rp. 25,000,000)- Penyusutan kendaraan 5,000,000- Biaya operasi persewaan bus 15,000,000
LABA Rp. 20,000,000
Figure 4.4
PO. TRAVEGO LAPORANPERUBAHAN MODAL Januari
2001
Modal Tn. Setra 2,000,000,000Laba Bersih 20,000,000Pengambilan Prive ( - )Penambahan Modal 20,000,000
Modal Tn Setra 31 Jan 2001 2,020,000,000
36
Berikut kasus yang dapat anda kerjakan dengan menggunakan teknik tabelaris seperticontoh P.O. Travego di atas.
Kasus 4.1 : NUR TEKNIK
Tn. Annuri mendirikan bengkel mobil “NUR TEKNIK” pada tanggal 1 Februari2006. Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:
1/2/2006 Annuri menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000,00 ke dalamperusahaan.
2/2/2006 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000,004/2/2006 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000,00 secara tunai.5/2/2006 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000,00 untuk 1
tahun.7/2/2006 Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp.
1.400.000,0020/2/2006 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
Rp. 52.000.000,0021/2/2006 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA
AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000,00.23/2/2006 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000,0025/2/2006 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000,0026/2/2006 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000,0028/2/2006 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000,00 untuk pembayaran angsuran
pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000,00 untuk pembayaran bungapinjaman.
28/2/2000 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000,00
Diminta:
1. Buatlah ikhtisar transaksi perusahaan dalam bentuk tabelaris.2. Susunlah Neraca, Laporan Rugi Laba dan Laporan Perubahan Modal untuk “NUR
TEKNIK”
Jawaban :
Tanggal 1 Februari 2006 Setoran modal secara tunai ke dalam kas perusahaan
sebesar Rp. 35.000.000
AKTIVA = MODALKas = Modal
(a) Rp. 35,000,000. = Rp. 35,000,000.
Tanggal 2 Februari 2006 Kas bertambah sebesar Rp. 90.000.000 dari pinjaman
bank
37
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 35.000.000 = 35.000.000(b) 90.000.000 = 90.000.000Saldo akhir 125.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
Tanggal 4 Februari 2006 Kas berkurang sebesar Rp. 75.000.000 untuk pembelian
tunai peralatan bengkel.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 125.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000(c) (75.000.000) +75.000.000 =Saldo akhir 50.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
Tanggal 5 Februari 2006 Pembayaran secara tunai Rp. 3.000.000 untuk sewa
bengkel selama satu tahun
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 50.000.000 +75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000(d) (3.000.000) 3.000.000 =Saldo akhir 47.000.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
Tanggal 7 Februari 2006 Pembelian perlengkapan secara tunai Rp. 1.400.000
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 47.000.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000(e) (1.400.000) +1.400.000 =Saldo akhir 47.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000
Tanggal 20 Februari 2006 Penerimaan pendapatan jasa bengkel dari pelanggan
secara tunai Rp.52.000.000 (pendapatan diindikasikan
sebagai penambah modal)
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 47.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 35.000.000(f) 52.000.000 = 52.000.000Saldo akhir 97.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 87.000.000
38
Tanggal 21 Februari 2006 Pembelian perlengkapan secara kredit Rp. 6.000.000
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 97.000.000 +1.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 90.000.000 + 87.000.000(g) 6.000.000 = 6.000.000Saldo akhir 97.000.000 + 7.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 87.000.000
Tanggal 23 Februari 2006 Penggunaan perlengkapan sebesar Rp. 3.500.000.
(perlengkapan yang dipakai perusahaan untuk kegiatan
operasinya dicatat sebagai beban perlengkapan) dan
beban perlengkapan akan mengurangi modal.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 97.000.000 + 7.400.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 87.000.000(h) (3.500.000) = 6.000.000 +(3.500.000)Saldo akhir 97.000.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 83.500.000
Tanggal 25 Februari 2006 Pembayaran gaji dan upah pegawai sebesar
Rp.6.750.000 secara tunai. (transaksi ini dicatat sebagai
beban gaji dan upah)
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 97.000.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 83.500.000(i) (6.750.000) = + (6.750.000)Saldo akhir 90.850.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 76.750.000
Tanggal 26 Februari 2006 Dibayar macam-macam beban Rp. 2.250.000, tunai.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 90.850.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 76.750.000(j) (2.250.000) = + (2.250.000)Saldo akhir 88.600.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 74.500.000
Tanggal 28 Februari 2006 Pembayaran angsuran pokok pinjaman ke bank
mengurangi utang dagang sebesar Rp. 5.000.000, dan
pembayaran bunga dicatat sebagai beban bunga
Rp.1.000.000.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 88.600.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 90.000.000 + 74.500.000(k) (6.600.000) = + (5.000.000) + (1.000.000)Saldo akhir 82.600.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 85.000.000 + 73.500.000
39
Tanggal 28 Februari 2006 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000
merupakan beban penyusutan peralatan, sebagai
rekening lawannya adalah Akumulasi Penyusutan
Peralatan yang merupakan sebagai pengurang peralatan
dalam kelompok aktiva tetap.
AKTIVA = PASIVAKas +Perlengkp + Sewa Gd. +Peralatan + Ak, Penyst = Utang Dagang + Utang Bank + Modal
Saldo awal 82.600.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 = 6.000.000 + 85.000.000 + 73.500.000(l) (1.900.000) = + (1.900.000)Saldo akhir 82.600.000 + 3.900.000 +3.000.000+75.000.000 +(1.900.000) = 6.000.000 + 85.000.000 + 71.600.000
Setelah analisis masing-masing transaksi dilakukan maka langkah selanjutnya adalah membuat ikhtisartransaksi dengan tabelaris seperti berikut di bawah ini:
Figure 4.5
Ikhtisar UsahaNUR TEKNIKFebruari 2006
Tgl Kas Perlengkp Peralatan Ak. Pnyst Sw Gdg Utg Dgg Ut. Bank ModalFeb-01 35.000.000 35.000.000
Feb-02 90.000.000 = 90.000.000125.000.000 = 90.000.000 35.000.000
Feb-04 -75.000.000 75.000.000 =50.000.000 75.000.000 = 90.000.000 35.000.000
Feb-05 -3.000.000 3.000.000 =47.000.000 75.000.000 3.000.000 = 90.000.000 35.000.000
Feb-07 -1.400.000 1.400.000 =45.600.000 1.400.000 75.000.000 3.000.000 = 90.000.000 35.000.000
Feb-20 52.000.000 = 52.000.00097.600.000 1.400.000 75.000.000 3.000.000 = 90.000.000 87.000.000
Feb-21 6.000.000 6.000.00097.600.000 7.400.000 75.000.000 3.000.000 6.000.000 90.000.000 87.000.000
Feb-23 -3.500.000 -3.500.00097.600.000 3.900.000 75.000.000 3.000.000 6.000.000 90.000.000 83.500.000
Feb-25 -6.750.000 -6.750.00090.850.000 3.900.000 75.000.000 3.000.000 6.000.000 90.000.000 76.750.000
Feb-26 -2.250.000 -2.250.00088.600.000 3.900.000 75.000.000 3.000.000 6.000.000 90.000.000 74.500.000
Feb-28 -6.000.000 -5.000.000 -1.000.00082.600.000 3.900.000 75.000.000 3.000.000 6.000.000 85.000.000 73.500.000
Feb-28 -1.900.000 -1.900.000SALDO 82.600.000 3.900.000 75.000.000 -1.900.000 3.000.000 6.000.000 85.000.000 71.600.000
40
Setelah ikhtisar usaha selesai dibuat maka selanjutnya disusun Laporan Keuangan:
Figure 4.6
NERACANUR TEKNIKFebruari 2006
AKTIVAKas Rp. 82.600.000Perlengkapan 3.900.000Peralatan Bengkel 75.000.000- Akumulasi Penyusutan Bengkel (1.900.000)Sewa Dibayar Dimuka 3.000.000
TOTAL AKTIVA Rp. 162.600.000
PASIVAUtang dan KewajibanUtang Dagang Rp. 6.000.000Utang Bank 85.000.000
Modal 71.600.000
TOTAL PASIVA Rp. 162.600.000
Figure 4.7
Laporan Rugi LabaNUR TEKNIKFebruari 2006
PendapatanPendapatan Jasa Bengkel Rp. 52.000.000
Total Pendapatan Rp. 52.000.000
Beban-beban- beban gaji dan upah Rp. 6.750.000- beban perlengkapan 3.500.000- beban bunga pinjaman 1.000.000- beban penyusutan 1.900.000- beban macam-macam 2.250.000
Total Beban Rp. 15.400.000 (Rp. 15.400.000)
Laba/Rugi Rp. 36.600.000
41
Rp. 36.600.000 Rp. 36.600.000
Modal Akhir Periode yang berakhir pada tanggal 28 Februari 2006 Rp. 71.600.000
Figure 4.8
Laporan Perubahan ModalNUR TEKNIK Februari
2006
Modal Awal Periode Tn. Annuri Rp. 35.000.000
Penambahan- Laba Usaha Rp, 36.600.000
Pengurangan- Rugi Usaha -- Prive -
47
BAB 5 PENCATATAN TRANSAKSI DENGAN PERKIRAAN
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan dasar pencatatan transaksi dengan perkiraan2. Membandingkan pencatatan transaksi dengan tabelaris dan perkiraan3. Menjelaskan bentuk-bentuk perkiraan4. Membuat analisis transaksi dengan aturan debit dan kredit5. Melakukan pencatatan transaksi dengan menggunakan perkiraan (akun)6. Membuat Laporan Keuangan dengan dasar Perkiraan
Perkiraan (Akun)
Persamaan akuntansi, aktiva = kewajiban + modal, yang dibuat dalam bentuk tabelaris
telah dipergunakan untuk mencatat dan mengumpulkan transaksi-transaksi dalam
suatu badan atau organisasi. Teknik tabelaris ini dapat sebagai alat untuk
mengkomunikasikan ide dasar dari akuntansi. Kelemahan dari teknik tabelaris adalah
kurang efisien, terutama bila dipergunakan untuk mengolah transaksi yang jumlahnya
banyak. Untuk itu ada alternatif lain untuk mengatasi kelemahan teknik tabelaris,
yaitu dengan menggunakan teknik lain dalam mencatat transaksi yaitu penggunaan
“perkiraan” (account). Penggunaan perkiraan ini memerlukan adanya formulir
khusus untuk mencatat setiap penambahan atau pengurangan yang terjadi pada tiap-
tiap jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan dan biaya. Kumpulan dari perkiraan-
perkiraan yang saling berhubungan dan merupakan satu kesatuan disebut buku besar
(ledger).
Bentuk Perkiraan
Bentuk perkiraan yang sederhana adalah terdiri dari tiga bagian:
1. Nama perkiraan, menjelaskan tentang jenis aktiva, kewajiban, modal, pendapatan
dan biaya
2. Tempat untuk mencatat penambahan yang terjadi pada perkiraan yang
bersangkutan
3. Tempat untuk mencatat pengurangan
48
Nama Perkiraan
Sisi sebelah kiri Sisi sebelah kanan(debit) (kredit)
Contoh bentuk perkiraan ( T Account) :
Kas
Dr. Cr.3.000.000,00 500.000,002.500.000,00 1.000.000,004.000.000,00 2.500.000,00
300.000,00900.000,00
Total debit 9.500.000,00 Total kredit 5.200.000,00Saldo debit 4.300.000,00
Pada contoh di atas, perkiraan kas bersaldo debit sebesar Rp. 4.300.000,00 oleh
karena total sisi debit lebih besar daripada total sisi kredit.
Perkiraan Dua Kolom
Figure 5.1
Perkiraan : Kas Nomor Perkiraan : 11
Tgl. Keterangan Ref. Debit Tgl. Keterangan Ref. Kredit
2000Jan
2
3
31
Saldo awalSetoran modal
Pinjaman Bank
PendapatanjasaAngkutanPenerimaantagihan
1
1
2
2
4.000.000
5.000.000
500.000
150.000
9.650.000
2000Jan
3
15
31
Pembeliaankendaraan
Pembayaranhutang
Biaya usahaCicilan hutangdan bungaPriveSaldo akhir
1
1
2
22
7.400.000
30.000
300.000
225.000100.000
1.596.000
9.650.000
49
Perkiraan Empat Kolom
Bentuk standar perkiraan dua kolom membedakan secara tegas antara sisi debit dan
sisi kredit. Dalam praktek, ada kecenderungan untuk membuat perkiraan yang
menyediakan kolom untuk saldo perkiraan tersebut (yang dapat menggantikan
perkiraan bentuk T).
Contoh perkiraan yang menyediakan kolom untuk saldo akhir perkiraan (Perkiraan
Empat Kolom) adalah sebagai berikut:
Figure 5.2
Nama Perkiraan : Kas Nomor Perkiraan : 11
Tanggal Keterangan Ref. Debit Kredit SaldoDebit Kredit
2000Jan 2
3
15
31
Saldo AwalSetoran ModalPinjaman bankPembelian
KendaraanPembayaran
HutangPendapatan Jasa
AngkutanPenerimaan
TagihanBiaya UsahaCicilan hutang
dan bungaPrive
-1111
2
2
22
2
-4.000.0005.000.000
500.000
150.000
-4.000.0009.000.000
1.600.000
1.570.000
2.070.000
2.220.0001.920.0001.695.000
1.595.000
-
Keuntungan dari penggunaan bentuk empat kolom adalah adanya kemungkinan untuk
setiap saat dapat memperlihatkan saldo akhir perkiraan tersebut. Kemungkinan
kekaburan dan kesalahan ketika mencantumkan saldo perkiraan dalam neraca saldo
dapat (trial balance) dapat diperkecil.
Aturan Debit dan Kredit
50
Aturan untuk mendebit atau mengkredit suatu perkiraan pada umumnya dapat
dijelaskan seperti di bawah ini.
Perkiraan Neraca
Aturan debit dan kredit untuk perkiraan-perkiraan neraca dapat dijelaskan dalam
gambar berikut:
Figure 5.3
NERACA
Aktiva KewajibanPerkiraan-perkiraan aktiva Perkiraan-perkiraan hutang
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untukPenambahan pengurangan pengurangan penambahan
ModalPerkiraan-perkiraan modal
Debit untuk Kredit untukpengurangan penambahan
Bila suatu pos aktiva bertambah, maka perkiraan yang bersangkutan di debit,
sedangkan bila suatu transaksi mengakibatkan pos tersebut berkurang maka
perkiraannya di kredit.
Untuk pos-pos kewajiban dan modal, kredit berarti penambahan dan debit berarti
pengurangan.
Perkiraan Perhitungan Rugi Laba
Penerapan aturan debit kredit untuk perkiraan pendapatan dan biaya didasarkan pada
hubungannya dengan perkiraan modal.
Pendapatan menambah modal dicatat sebagai kredit
Biaya mengakibatkan pengurangan terhadap modal dicatat sebagai debit.
Aturan debit – kredit yang diterapkan untuk pendapatan dan biaya digambarkan
seperti di bawah ini:
51
Perkiraan Prive
Figure 5.4
PERKIRAAN MODAL
Debit Kredit PenguranganDalam Modal Penambahan Dalam Modal Perkiraan-perkiraan Biaya Perkiraan-perkiraan Pendapatan
Debit untuk Kredit untuk Debit untuk Kredit untukPenambahan Pengurangan Pengurangan Penambahan
Pengambilan uang ini dicatat sebagai debit pada suatu perkiraan yang disebut Prive
(drawing). Debit pada perkiraan ini dianggap sebagai pengurangan modal dan
penambahan perkiraan prive.
Penerapan Perkiraan dalam Transaksi
Penerapan praktek pencatatan dengan menggunakan perkiraan akan digambarkan
dengan mengerjakan Kasus 4.1 yang ada di Bab 4 Modul ini.
Tn. Annuri mendirikan bengkel mobil “NUR TEKNIK” pada tanggal 1 Februari
2006. Transaksi bulan pertama kegiatannya adalah sebagai berikut:
1/2/2006 Annuri menanamkan uangnya sebesar Rp. 35.000.000,00 ke dalam
perusahaan.
2/2/2006 Menerima kredit dari bank sebesar Rp. 90.000.000,00
4/2/2006 Membeli peralatan bengkel sebesar Rp. 75.000.000,00 secara tunai.
5/2/2006 Perusahaan membayar kontrak sewa bangkel Rp. 3.000.000,00 untuk 1
tahun.
7/2/2006 Membeli perlengkapan dari JAYA SAKTI secara tunai Rp.
1.400.000,00
20/2/2006 Menerima uang dari para langganan untuk jasa bengkel yang diberikan
Rp. 52.000.000,00
21/2/2006 Membeli perlengkapan berupa oli,air accu,mur baut dari WAHANA
AUTOSPORT dengan cara kredit sebesar Rp. 6.000.000,00.
23/2/2006 Pemakaian perlengkapan sebesar Rp, 3.500.000,00
25/2/2006 Membayar gaji dan upah pegawai Rp. 6.750.000,00
52
26/2/2006 Membayar macam-macam biaya Rp. 2.250.000,00
28/2/2006 Membayar kepada Bank Rp. 5.000.000,00 untuk pembayaran angsuran
pokok pinjaman, dan Rp. 1.000.000,00 untuk pembayaran bunga
pinjaman.
28/2/2000 Penyusutan peralatan bengkel sebesar Rp. 1.900.000,00
Untuk mencatat transaksi ke dalam perkiraan kita harus menyiapkan perkiraan
sebanyak yang kita butuhkan. Sebagai informasi untuk pengerjaan dalam Kasus 4.1
ini kita sudah mengetahui ada 8 perkiraan untuk kelompok rekening Aktiva dan
Pasiva, sedangkan untuk kelompok laporan rugi laba kita perlukan 1 perkiraan
Pendapatan dan 5 perkiraan untuk Beban-beban yang terjadi.
Nama Perkiraan : Kas
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1
2
4
5
7
20
25
26
27
Setoran Modal Tn Annuri
Pencairan Kredit dari Bank
Pembelian Peralatan
Pembayaran Sewa Gedung
Pembelian Perlengkapan
Penerimaan Pendapatan Jasa
Pembayaran Gaji dan Upah
Pembayaran Macam2 Beban
Pembayaran Angsuran Bank
35.000.000
90.000.000
-
-
-
52.000.000
-
-
-
-
-
75.000.000
3.000.000
1.400.000
-
6.750.000
2.250.000
6.000.000
35.000.000
125.000.000
50.000.000
47.000.000
45.600.000
97.600.000
90.850.000
88.600.000
82.600.000
Nama Perkiraan : Perlengkapan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 7
20
23
Pembelian Tunai
Pembelian Kredit
Pemakaian Perlengkapan
1.400.000
6.000.000
-
-
-
3.500.000
1.400.000
7.400.000
3.900.000
Nama Perkiraan : Peralatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 4 Pembelian 75.000.000 - 75.000.000
Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan Peralatan
53
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 28 Penyusutan Februari - 1.900.000 1.900.000
Nama Perkiraan : Sewa Gedung Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 5 Pembayaran sewa I tahun 3.000.000 - 3.000.000
Nama Perkiraan : Utang Dagang
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Pembelian Perlengkapan - 6.000.000 6.000.000
Nama Perkiraan : Utang Bank
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 2
28
Pencairan Pinjaman Bank
Angsuran Pokok
-
5.000.000
90.000.000
-
90.000.000
85.000.000
Nama Perkiraan : Modal
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Setoran Modal Tn. Annuri - 35.000.000 35.000.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Jasa Bengkel
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 20 Penerimaan - 52.000.000 52.000.000
Nama Perkiraan : Beban Gaji
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Gaji Bulan Februari 6.750.000 - 6.750.000
Nama Perkiraan : Beban Perlengkapan
54
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 23 Penggunaan Perlengkapan 3.500.000 3.500.000 3.500.000
Nama Perkiraan : Beban Bunga Bank
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Bunga Bulan Februari 1.000.000 - 1.000.000
Nama Perkiraan : Beban Penyusutan Peralatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Penyusutan Bulan Februari 1.900.000 - 1.900.000
Nama Perkiraan : Beban Macam-macam
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 1 Pembayaran 2.250.000 - 2.250.000
Analisis Transaksi
1. Tanggal 1 Februari 2006 Setoran modal dicatat di Perkiraan Kas dalam kolom
DEBIT sebesar Rp. 35.000.000 dan di Perkiraan
Modal dicatat dalam kolom KREDIT.
2. Tanggal 2 Februari 2006 Penerimaan kredit di Bank akan menambah Kas
sehingga dicatat di kolom DEBIT Perkiraan Kas dan
dalam Perkiraan Utang Bank dicatat di kolom
KREDIT.
3. Tanggal 4 Februari 2006 Pembelian Peralatan secara tunai akan dicatat dalam
kolom KREDIT Perkiraan Kas dan lawannya di sisi
Aktiva, yaitu Perkiraan Peralatan Bengkel dicatat di
kolom DEBIT.
4. Tanggal 5 Februari 2006 Pembayaran tunai untuk Sewa Bengkel dicatat sebagai
pengeluaran Kas sehingga akan dicatat di kolom
KREDIT Perkiraan Kas, dan akan menambah
Perkiraan baru Sewa Bengkel, yang dicatat dalam
kolom DEBIT Perkiraannya.
55
5. Tanggal 7 Februari 2006 Pembelian Perlengkapan secara tunai Rp. 1.400.000
dicatat dalam kolom KREDIT Perkiraan Kas, dan di
Perkiraan Perlengkapan dicatat di kolom DEBIT.
6. Tanggal 20 Februari 2006 Penerimaan Pendapatan Jasa Bengkel akan menambah
Perkiraan Kas sehingga dicatat di kolom DEBIT,
sedangkan di Perkiraan Pendapatan Jasa Bengkel
akan dicatat di kolom KREDIT.
7. Tanggal 21 Februari 2006 Pembelian Perlengkapan secara kredit akan
menciptakan Perkiraan baru yaitu Utang Dagang.
Pencatatannya di kolom KREDIT. Perkiraan
Perlengkapan bertambah sebesar Rp. 6.000.000, dicatat
di kolom DEBIT.
8. Tanggal 23 Februari 2006 Beban Perlengkapan dicatat dalam Perkiraan Beban
Perlengkapan di kolom KREDIT, dan pemakaian
Perlengkapan ini akan mengurangi jumlah Perlengkapan
sebesar Rp. 3.500.000 yang dicatat di kolom KREDIT
Perkiraan Perlengkapan.
9. Tanggal 25 Februari 2006 Gaji dan Upah yang dibayarkan secara tunai
mempengaruhi Perkiraan Kas sehingga di KREDIT
sebesar Rp. 6.750.000, di sisi lain akan memunculkan
Perkiraan Beban Gaji dan Upah dan transaksi ini
dicatat dalam kolom DEBIT.
10. Tanggal 26 Februari 2006 Pembayaran macam-macam Beban, mengurangi
Kas, dengan demikian dicatat di kolom
KREDIT Perkiraan Kas, di lain pihak
Perkiraan Beban Macam-macam dibuat dengan
men-DEBIT sebesar Rp. 2.250.000.
11. Tanggal 28 Februari 2006 Angsuran Pokok dan Beban Bunga Bank ke
Bank mengurangi jumlah Kas sebesar Rp.
6.000.000 sehingga Perkiraan Kas dicatat di
kolom KREDIT. Angsuran Pokok Pinjaman
mempengaruhi penurunan jumlah Utang Bank
sebesar Rp. 5.000.000 dan dicatat di kolom
DEBIT Perkiraan Utang Bank. Sedangkan
56
Utang dan KewajibanUtang Dagang Rp. 6.000.000Utang Bank 85.000.000
Modal 35.000.000Laba (Rugi) 36.600.000
TOTAL PASIVA Rp. 162.600.000
Beban Bunga Bank dicatat di kolom DEBIT
Perkiraan Beban Bunga Bank.
12. Tanggal 28 Februari 2006 Beban Penyusutan Peralatan Bengkel
menyebabkan munculnya Perkiraan
Akumulasi Penyusutan Peralatan Bengkel
dan dicatat di kolom KREDIT. Sedangkan
pada Perkiraan Beban Penyusutan Peralatan
dicatat di kolom DEBIT.
Catatan Penting : Perkiraan Modal tidak terpengaruh terhadap Pendapatan dan
Beban-beban yang terjadi, karena masing-masing Pendapatan dan Beban dicatat pada
Perkiraan-perkiraan yang bersangkutan. Sehingga dalam penyajian di Neraca nantinya
Modal akan nampak sebesar Modal yang disetorkan, tanpa adanya penambahan dari
Pendapatan maupun pengurangan dari Beban-beban.
Berikut ini adalah Neraca “NUR TEKNIK” yang disajikan berdasarkan Perkiraan-
perkiraan yang telah dibuat di atas. (Bandingkan dengan Neraca “NUR TEKNIK”
pada Figure 4.6):
Figure 5.5
NERACANUR TEKNIKFebruari 2006
AKTIVAKas Rp. 82.600.000Perlengkapan 3.900.000Peralatan Bengkel 75.000.000- Akumulasi Penyusutan Bengkel (1.900.000)Sewa Dibayar Dimuka 3.000.000
TOTAL AKTIVA Rp. 162.600.000
PASIVA
57
Sedangkan untuk Laporan Rugi Laba dan Laporan Perubahan Modal tidak mengalami
perubahan apapun.
Kasus 5.1 : Sofia’s Bungalow Resort and Spa
Untuk memperdalam pemahaman mengenai Perkiraan, anda diminta untuk
mempelajari kasus ini sebagai latihan. Berikut kasus ini:
Sebuah usaha baru didirikan oleh Nn. Sofia, usaha yang didirikan adalah jasa
pariwisata perhotelan dan diberi nama SOFIA’s BUNGALOW RESORT and SPA.
Lokasi usaha di tepi pantai Jimbaran Kuta Bali. Hotel ini memiliki 50 kamar type
bungalow. Nn. Sofia mengambilalih hotel ini dari pemilik lama yang mengalami
kesulitan keuangan. Jadi ini bukan hotel yang baru didirikan namun hotel yang sudah
berjalan, Nn. Sofia hanya mengganti nama hotel dan melakukan renovasi, perbaikan,
peningkatan kualitas hotel.
Berikut transaksi-transaksi yang terjadi selama satu bulan kegiatan usaha SOFIA
BUNGALOWS:
1 Maret 2002 Nn. Sofia menyetorkan dana pribadinya sebesar Rp. 5.000.000
sebagai setoran modal ke dalam perusahaan.
2 Maret 2002 Membayar pembelian hotel dari pemilik lama seharga Rp.
3.000.000 secara tunai dengan perincian : Tanah Rp. 750.000;
bangunan Rp. 1.300.000;Peralatan hotel Rp.500.000;
perlengkapan senilai Rp. 200.000;dan kendaraan (bus)
Rp.250.000
3 Maret 2002 Membangunan fasilitas SPA senilai Rp. 500.000 dibayar tunai.
4 Maret 2002 Membayar beban iklan di TV Swasta dan Surat kabar nasional
Rp. 25.000
5 Maret 2002 Memperbaiki jaringan pendingin ruangan menimbulkan beban
reparasi A/C Rp.5.000
58
10 Maret 2002 Menerima fasilitas pinjaman dari Bank KUTA INDAH sebesar
Rp. 750.000
11 Maret 2002 Menerima pendapatan sewa kamar hotel periode 4 s/d 10 Maret
sebesar Rp.93.750
11 Maret 2002 Penerimaan pendapatan dari food and beverage section
(restauarant and café) Rp.34.050 untuk periode 4 s/d 10 Maret
2002
12 Maret 2002 Membeli perlengkapan memasak dan bahan baku makanan Rp.
12.000
13 Maret 2002 Membeli perlengkapan kebersihan Rp. 5.000
15 Maret 2002 Membayar beban listrik, air, dan telepon Rp. 150.000
17 Maret 2002 Menerima pendapatan iklan dari sponsor EVA AIR Rp.
100.000
20 Maret 2002 Membeli peralatan baru berupa TV sebanyak 50 unit untuk
mengganti TV lama senilai Rp. 114.500. Dibayar tunai Rp.
50.000 sisanya dibayar kemudian.
21 Maret 2002 Membeli minibus KIA Pregio 2 unit secara kredit Rp. Rp.
250.000. Uang muka pembeliaan dibayar tunai Rp. 70.000
25 Maret 2002 Membayar gaji pegawai dan karyawan sebesar Rp. 115.960
26 Maret 2002 Menerima pendapatan dari Paket Honey Moon dan Paket SPA
sebesar Rp.65.000
28 Maret 2002 Membayar angsuran pokok pinjaman ke Bank KUTA INDAH
sebesar Rp.50.000
31 Maret 2002 Menerima pendapatan sewa kamar hotel periode 11 Maret s/d
31 Maret 2002 sebesar Rp.249.375
31 Maret 2002 Pendapatan dari restaurant dan café periode 11 s/d 31 Maret
2002 sebesar Rp.145.232
31 Maret 2002 Dibayar beban pajak pendapatan sebesar Rp. 56.235
Dari uraian transaksi di atas, diminta untuk:
1. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar atau perkiraan masing-masing, anda
diminta untuk membuatnya dalam bentuk Perkiraan 4 kolom.
2. Membuat Financial Statement berupa Balance Sheet, Income Statement dan
Perubahan Modal untuk SOFIA’s Bungalows Resort and Spa.
59
Jawaban:
Nama Perkiraan : Kas
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 1
2
3
4
5
10
11
11
12
13
15
17
20
21
25
26
28
31
31
31
Setoran Modal
Pembelian Hotel
Pembangunan Fasilitas Spa
Beban Iklan
Beban Pendapatan A/C
Pencairan Pinjaman Bank
Pendapatan Sewa kamar
Pendapatan F&B
Pembelian Perlengkapan
Pembelian Perlengkapan
Beban Listrik, air, telp
Pendapatan Iklan
Pembelian Peralatan
Pembelian Kendaraan
Pembayaran Gaji
Pendapatan Paket
Pembayaran Amgsuran Bank
Pendapatan Sewa kamar
Pendapatan F&B
Beban Pajak Pendapatan
5.000.000
-
-
-
-
750.000
93.750
34.050
-
-
-
100.000
-
-
-
65.000
-
249.375
145.232
-
-
3.000.000
500.000
25.000
5.000
-
-
-
12.000
5.000
150.000
-
50.000
70.000
115..960
-
50.000
-
-
56.235
5.000.000
2.000.000
1.500.000
1.475.000
1.470.000
2.220.000
2.313.750
2.347.800
2.335.800
2.330.800
2.180.800
2.280.000
2.230.800
2.160.800
2.044.840
2.109.840
2.059.840
2.309.215
2.454.447
2.398.212
Nama Perkiraan : Perlengkapan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 2
12
13
Pembelian
Pembelian
Pembelian
200.000
12.000
5.000
-
-
-
200.000
212.000
217.000
Nama Perkiraan : Peralatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 2
20
Pembelian
Pembelian
500.000
114.500
-
-
500.000
614.500
Nama Perkiraan : Kendaraan
60
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 2
21
Pembelian
Pembelian
250.000
250.000
-
-
250.000
500.000
Nama Perkiraan : Tanah
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 2 Pembelian 750.000 - 750.000
Nama Perkiraan : Bangunan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 2 Pembelian 1.300.000 - 1.300.000
Nama Perkiraan : Fasilitas Spa
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Feb 3 Pembelian / Pembangunan 500.000 - 500.000
Nama Perkiraan : Utang Dagang
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 20
21
Pembelian Peralatan
Pembelian Kendaraan
-
-
64.500
180.000
64.500
244.500
Nama Perkiraan : Utang Bank
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 10
28
Pencairan Pinjaman Bank
Pembayaran Angsuran
-
50.000
750.000
-
750.000
700.000
Nama Perkiraan : Modal
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 1 Modal Tn. Sofia 5.000.000 - 5.000.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Sewa Kamar
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 11
31
Penerimaan
Penerimaan
-
-
93.750
249.375
93.750
343.125
61
Nama Perkiraan : Pendapatan F&B
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 11
31
Penerimaan
Penerimaan
-
-
34.050
145.232
34.050
179.282
Nama Perkiraan : Pendapatan Iklan Sponsor
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 4 Penerimaan - 100.000 100.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Program Paket
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 26 Penerimaan - 65.000 65.000
Nama Perkiraan : Beban Gaji
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 25 Gaji Bulan Maret 115.960 - 115.960
Nama Perkiraan : Beban lisrtik, air, telepon
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 15 Pembayaran 150.000 - 150.000
Nama Perkiraan : Beban Iklan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 4 Pembayaran 25.000 - 25.000
Nama Perkiraan : Beban Perbaikan A/C
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 5 Pembayaran 5.000 - 5.000
62
Utang dan KewajibanUtang Dagang Rp. 244.500Utang Bank 700.000
Modal 5.000.000Laba (Rugi) 335.212
TOTAL PASIVA Rp. 6.279.712
Nama Perkiraan : Beban Pajak Pendapatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Mar 31 Pembayaran 56.235 - 56.235
Setelah ikhtisar usaha selesai dibuat maka selanjutnya disusun Laporan Keuangan:
Figure 5.6
NERACASofia’s Bungalow Resort and Spa
Maret 2002
AKTIVAKas Rp. 2.398.212Perlengkapan 217.000Peralatan 614.500Tanah 750.000Bangunan 1.300.000Kendaraan 500.000Fasilitas Spa 500.000
TOTAL AKTIVA Rp. 6.279.712
PASIVA
63
Rp. 335.212 Rp. 335.212
Modal Akhir Periode yang berakhir pada tanggal 31 maret 2002 Rp. 5.335.212
Figure 5.7
Laporan Rugi LabaSofia’s Bungalow Resort and Spa
Maret 2002
A. PendapatanPendapatan Sewa Kamar Rp. 343.125Pendapatan F&B 179.282Pendapatan Iklan Sponsor 100.000Pendapatan Pogram Paket 65.000
Total Pendapatan Rp. 687.407
B. Beban-beban- beban gaji dan upah Rp. 115.960- beban listrik, air, telepon 150.000- beban iklan 25.000- beban perbaikan a/c 5.000- beban pajak pendapatan 56.235
Total Beban Rp. 352.195 (Rp. 352.195)
Laba/Rugi Rp. 335.212
Figure 5.8
Laporan Perubahan Modal Sofia’sBungalow Resort and Spa Maret
2002
Modal Awal Periode Nn. Sofia Rp. 5.000.000
Penambahan- Laba Usaha Rp, 335.212
Pengurangan- Rugi Usaha -- Prive -
64
68
BAB 6 SIKLUS DAN PROSEDUR AKUNTANSI :Jurnal, Neraca Saldo, Neraca Lajur dan Laporan Keuangan
Tujuan Pengajaran:Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan alur pencatatan akuntansi sampai dengan pelaporannya2. menjelaskan prosedur pencatatan akuntansi secara lengkap3. Memahami jurnal, buku besar, dan neraca saldo4. Membuat analisis transaksi penyesuaian dan jurnal penyesuaiannya5. Melakukan pembuatan neraca lajur (worksheet)6. Membuat Laporan Keuangan secara lengkap dan keseluruhan
Siklus Akuntansi
Setelah pada Bab sebelumnya kita membahas mengenai pencatatan transaksi
keuangan dengan menggunakan teknik pencatatan tabelaris dan perkiraan (akun)
tibalah saatnya kita akan melakukan pencatatan transaksi keuangan secara lengkap
yang sesuai dengan prosedur akuntansi atau dengan kata lain yang lebih sederhana
kita akan mencatat transaksi tersebut menurut siklus akuntansi yaitu dimulai dari
pencatatan, penggolongan sampai dengan pelaporan dalam bentuk Laporan
Keuangan.
Untuk mengingat kembali siklus akuntansi yang sudah pernah kita bahas sebelumnya,
akan digambarkan dalam Figure 6.1 berikut di bawah ini:
Figure 6.1Skema Siklus Akuntansi
1Jurnal
2Posting
3Buku Besar
4NeracaSaldo
10Neraca SaldoSetelah Tutup
Buku
5Adjusment
9PerubahanModal
8Rugi/Laba
7Neraca
6NeracaLajur
69
Laporan Keuangan adalah merupakan hasil kegiatan proses akuntansi dan proses itu
sendiri dapat digambarkan sebagai berikut :
Figure 6.2
Neraca
Bukti Jurnal Buku Neraca LaporanPembukuan Buku Besar Lajur Rugi/Laba
Harian
BukuBesarPembantu
LaporanPerubahanModal
Prosedur Akuntansi
Prosedur Pencatatan terdiri dari :
1. Bukti asli (original document) sebagai bukti terjadinya suatu transaksi.
2. Alat untuk mengklasifikasikan serta mencatat transaksi yang biasa disebut
Jurnal/Buku Harian (books or original entry journal)
3. Alat-alat untuk mengikhtisarkan akibat perubahan yang terjadi pada pos/rekening
Aktiva, Hutang dan Modal yang disebut dengan Buku Besar.
Tahap-tahap pekerjaan yang diperlukan untuk menyajikan laporan keuangan :
1. Pembuatan bukti pembukuan
Bukti pembukuan harus dibuat dalam suatu transaksi keuangan karena dengan
adanya bukti pembukuan :
a. Transaksi keuangan yang terjadi telah mendapatkan pengesahan/persetujuan
b. Persediaan alat untuk untuk mengidentifikasikan keuangan yang terjadi
c. Ada perintah untuk membukukan transaksi yang terjadi
Bukti pembukuan dibagi menjadi dua macam :
a. Buku Kas
70
b. Bukti Memorial
2. Penggolongan dan pencatatan bukti pembukuan bukti ke dalam jurnal (buku
harian)
3. Pencatatan ke dalam Buku Besar (posting) dan memasukkan catatan yang
terperinci dari bukti asli ke dalam Buku Besar Pembantu
4. Pembuatan Neraaca Lajur
5. Penyajian Neraca, Laporan Rugi/Laba dan Laporan Perubahan Modal
Pencatatan dalam Buku Harian (Jurnal)
Jurnal merupakan catatan yang pertama kali dalam proses pencatatan (Book of
original Entry), oleh karena itu jurnal merupakan sumber pokok bagi catatan-catatan
lainnya.
Ada dua macam jurnal :
1. Jurnal umum (General Journal)
2. Jurnal Khusus (Special Journal), yaitu jurnal yang digunakan untuk mencatat
transaksi keuangan yang sering terjadi.
Figure 6.3
Aturan Pendebitan dan Pengkreditan :
Jenis Rekening Pertambahan Pengurangan Saldo Pada Umumnya
Aktiva Debit Kredit DebitHutang Kredit Debit Kredit
Rekening Modal :Modal Kredit Debit KreditPrive Debit Kredit Debit
Penghasilan Kredit Debit KreditBiaya Debit Kredit Debit
Pencatatan Dalam Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
Posting adalah kegiatan memindahkan data yang ada dalam buku jurnal ke dalam
buku besar yang dilakukan secara periodik.
Gambar berikut di bawah ini menunjukkan proses pemindahan dari buku jurnal ke
buku besar :
71
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
Figure 6.4
JURNALHalaman :11
April 1 Kas ………………………. 15 300.000,00Penjualan ………….. 40 300.000,00
Keterangan : Penjualan tunai hari ini
KASHalaman :15
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K SaldoApril 1 Penjualan Tunai 11 300.000,00 - D 300.000,00
PENJUALANHalaman :40
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit D/K SaldoApril 1 Penjualan Tunai 11 300.000,00 D 300.000,00
Susunan dan Kode Rekening
Banyaknya jenis dan macam transaksi dalam suatu perusahaan mengharuskan
dibuatnya suatu rekening. Rekening tersebut perlu diberi identitas yaitu pemberian
nomor kode. Maksud dari pemberian kode adalah untuk mengidentifikasikan transaksi
yang terjadi, sehingga transaksi keuangan yang sudah mempunyai identitas dapat
dicatat dalam rekening yang bersangkutan dalam buku besar.
Kode rekening pada buku besar, ada beberapa macam antara lain :
1. Sistem Numerical, merupakan cara yang paling mudah, masing-masing rekening
dapat diberi nomor dengan bebas.
2. Sistem Decimal, sistem ini menggunakan dasar 10 unit angka dari 0 sampai
dengan 9.
3. Sistem Muemonic, sistem ini menggunakan huruf-huruf untuk kode
perkiraan/rekening.
4. Sistem Kombinasi Huruf dan Angka
71
72
Hubungan Buku Besar dan Buku Besar Pembantu
Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ledger) perlu dibuat apabila diperlukan perincian
terhadap informasi yang dikumpulkan dalam buku besar.
Contoh :
No. Buku Besar Buku Besar Pembantu
1. Rekening Piutang Dagang Kartu Piutang2. Rekening Barang Dagangan Kartu Persediaan3. Rekening Aktiva Tetap Kartu Aktiva Tetap4. Rekening Hutang Dagang Kartu Hutang
Penerapan Jurnal Umum dalam Transaksi
Penerapan praktek pencatatan dengan menggunakan jurnal umumakan digambarkan
dengan mengerjakan Kasus 5.1 : Sofia’s Bungalow Resort and Spa yang ada di Bab 5
Modul ini.
Sesuai dengan kejadian dan transaksi Sofia’s Bungalow Resort and Spa maka jurnal
umum yang dapat dibuat adalah sebagai berikut:
Jurnal Umum Sofia’s Bungalow Resort and Spa:
01/03/02 Kas 5.000.000
Modal 5.000.000
(untuk mencatat setoran modal Nn. Sofia ke dalam perusahaan)
02/03/02 Tanah 750.000
Bangunan 1.300.000
Peralatan 500.000
Perlengkapan 200.000
Kendaraan 250.000
Kas 3.000.000
(untuk mencatat pembelian hotel secara paket)
72
73
03/03/02 Fasilitas Spa 500.000
Kas 500.000
(untuk mencatat pembangunan dan pembelian fasilitas spa)
04/03/02 Beban Iklan 25.000
Kas 25.000
(untuk mencatat pembayaran beban iklan di media)
05/03/02 Beban perbaikan a/c 5.000
Kas 5.000
(untuk mencatat perbaikan pendingin udara)
10/03/02 Kas 750.000
Utang Bank 750.000
(untuk mencatat penerimaan kas dari pencairan pinjaman bank)
11/03/02 Kas 93.750
Pendapatan Sewa Kamar 93.750
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
11/03/02 Kas 34.050
Pendapatan F&B 34.050
(untuk mencatat penerimaan kas dari restoran dan F&B)
12/03/02 Perlengkapan 12.000
Kas 12.000
(untuk mencatat pembelian perlengkapan)
13/03/02 Perlengkapan 5.000
Kas 5.000
(untuk mencatat pembelian perlengkapan)
73
74
15/03/02 Beban Listrik, air dan telepon 150.000
Kas 150.000
(untuk mencatat pembayaran tagihan listrik, air dan telepon)
17/03/02 Kas 100.000
Pendapatan Iklan Sponsor 100.000
(untuk mencatat pendapatan dari iklan sponsor)
20/03/02 Peralatan 114.500
Kas 50.000
Utang Dagang 64.500
(untuk mencatat pembelian Peralatan secara kredit dengan uang muka)
21/03/02 Kendaraan 250.000
Kas 70.000
Utang dagang 180.000
(untuk mencatat pembelian 2 unit kendaraan mobil secara kredit
dengan uang muka)
25/03/02 Beban Gaji 115.960
Kas 115.960
(untuk mencatat pembayaran gaji karyawan bulan Maret 2002)
26/03/02 Kas 65.000
Pendapatan Program Paket 65.000
(untuk mencatat penerimaan pendapatan dari program paket)
28/03/02 Utang Bank 50.000
Kas 50.000
(untuk mencatat pembayaran angsuran pokok pinjaman ke bank)
31/03/02 Kas 249.375
Pendapatan Sewa Kamar 249.375
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
74
75
31/03/02 Kas 145.232
Pendapatan F&B 145.232
(untuk mencatat penerimaan kas dari restoran dan F&B)
11/03/02 Kas 93.750
Pendapatan Sewa Kamar 93.750
(untuk mencatat penerimaan kas dari sewa kamar hotel)
31/03/02 Beban Pajak Pendapatan 56.235
Kas 56.235
(untuk mencatat pembayaran pajak pendapatan)
Pengikhtisaran Usaha
Setelah kita melakukan tahapan pencatatan transaksi sampai dengan penggolongan
transaksi secara prosedur akuntansi yang tepat, maka tahap berikutnya yang kita
lakukan adalah Tahap Pengikhtisaran Usaha yang terdiri dari:
1. Pembuatan neraca saldo
2. Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian
3. Penyusunan laporan keuangan
4. Pembuatan jurnal penutupan
5. Pembuatan jurnal pembalik
Ikhtisar buku besar pada akhir periode akuntansi yang diperlihatkan dalam neraca
saldo merupakan titik awal yang baik untuk penyusunan laporan keuangan.
Neraca Saldo (Trial Balance)
Tujuan Pembuatan Neraca Saldo (Trial Balance)
1. Untuk membuktikan keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit pada
buku besar.
75
76
2. Merupakan ringkasan yang praktis dari rekening-rekening buku besar, yang
sekaligus merupakan suatu sumber informasi yang baik dalam penyusunan
laporan keuangan.
Kesalahan yang tidak terlihat dalam trial balance antara lain:
1. Suatu transaksi lupa dibukukan.
2. Pencatatan dengan jumlah yang salah, meskipun jurnal dan postingnya benar.
3. Pendebetan dan pengkreditan pada rekening yang keliru.
4. Kesalahan kompensasi atau pengurangan (compensating or offsetting error)
Dengan menggunakan Kasus 5.1 : Sofia’s Bungalow Resort and Spa, kita coba
menyusun Neraca Saldo (trial balance) sesuai dengan prosedur akuntansi
Figure 6.5
NERACA SALDOSofia’s Bungalow Resort and Spa
Maret 2002Keterangan Debit Kredit
KasPerlengkapanPeralatanTanahBangunanKendaraanFasilitas SpaUtang DagangUtang BankModalPendapatan Sewa KamarPendapatan F&BPendapatan Iklan SponsorPendapatan Program PaketBeban GajiBeban Listrik, air dan teleponBeban IklanBeban Perbaikan A/CBeban Pajak Pendapatan
2.398.212217.000614.500750.000
1.300.000500.000500.000
-------115.960150.000
25.0005.000
56.235
-------244.500700.000
5.000.000343.125179.282100.00065.000
-----
6.631.907 6.631.907
76
77
Jurnal Penyesuaian
Jurnal penyesuaian (adjusting journal entries) dibuat pada hakikatnya adalah untuk
mengoreksi perkiraan-perkiraan tertentu sehingga mencerminkan keadaan aktiva,
kewajiban, biaya, pendapatan dan modal yang sebenarnya.
Ada 2 keadaan yang menyebabkan jurnal penyesuaian perlu dibuat:
1. Keadaan dimana suatu transaksi telah terjadi, tetapi informasi ini belum dicatat
dalam perkiraan.
2. Keadaan dimana suatu transaksi telah dicatat dalam perkiraan tetapi saldo
perkiraan yang bersangkutan perlu dikoreksi untuk mencerminkan keadaan yang
sebenarnya.
Contoh untuk menggambarkan ayat jurnal penyesuaian dengan menggunakan neraca
saldo “SALON MOBIL UFO”:
Figure 6.6
Keterangan Debit KreditKasPiutang DagangPerlengkapanSewa dibayar dimukaPeralatan salon mobilHutang bankModal Tn. DavidPrive Tn. DavidPendapatan jasa salon mobilBiaya gajiBiaya serba-serbi
Rp. 3.354.000,00200.000,00300.000,00120.000,00900.000,00
--
100.000,00-
156.000,0070.000,00
Rp. 3.354.000,00----
3.000.000,001.500.000,00
-700.000,00
--
Rp. 5.200.000,00 Rp. 5.200.000,00
Pada tanggal 31 Desember 2000, Tn. David memeriksa perkiraan-perkiraan beserta
saldonya seperti terlihat dalam neraca saldo dan memutuskan sebagai berikut:
1. Peralatan salon mobil yang ada akan dipakai selama 3 tahun sejak dibeli,
penyusutan peralatan salon mobil untuk bulan Desember 2000 dihitung sebesar
Rp. 25.000,00
77
78
2. Dari perlengkapan yang telah dibeli sebesar Rp. 300.000,00. Jumlah yang telah
terpakai untuk kegiatan perusahaan selama bulan Desember 2000 adalah Rp.
250.000,00
3. Sewa dibayar dimuka Rp. 120.000,00 untuk 3 bulan. Pada 31 Desember 2000
telah dipakai selama sebulan.
4. Pembayaran upah yang terakhir adalah pada hari Sabtu tanggal 28 Desember
2000. Pembayaran upah berikutnya adalah tanggal 4 Januari 2001. Tetapi upah
untuk tenaga yang bekerja dari tanggal 30-31 Desember 2000 sudah merupakan
biaya walaupun belum dibayar. Ada 3 tenaga kerja dengan upah masing-masing
Rp. 3.000,00/hari.
5. Hutang bank telah diambil pada tanggal 27 Desember 2000. Atas pinjaman ini
SALON MOBIL UFO dibebani bunga sebesar 12% setahun. Bunga ini harus
dibayar pada sebulan sekali dan pembayaran bunga yang pertama akan jatuh pada
tangal 27 Januari 2001. Walaupun pada tanggal 31 Desember 2000 belum ada
pembayaran bunga namun bunga dari tangal 28 s/d 31 Desember 2000 akan
merupakan biaya pada bulan tersebut dan oleh karena itu harus dicatat.
Ayat Jurnal Penyesuaian:
1. Penyusutan : ayat jurnal penyesuaian yang harus dibuat untuk mencatat
penyusutan bulan Desember 2000 sebesar Rp. 25.000,00
31 Des ’00 Biaya Penyusutan 25.000,00
Akumulasi Penyusutan 25.000,00
(untuk mencatat pembebanan biaya penyusutan)
2. Perlengkapan:
31 Des ’00 Biaya Perlengkapan 250.000,00
Perlengkapan 250.000,00
(untuk mencatat pembebanan biaya perlengkapan)
3. Sewa dibayar dimuka
31 Des ’00 Biaya Sewa 40.000,00
78
79
Sewa dibayar dimuka 40.000,00
(untuk mencatat pembebanan biaya sewa)
4. Gaji yang belum saatnya dibayar
Jumlah hari kerja : 2 hari (30 & 31 Desember 2000)
Jumlah buruh : 3 orang
Upah perhari/orang : Rp. 3.000,00
Jumlah upah tgl 30 s/d 31 Des 2000 = 2 x 3 x Rp. 3.000,00
= Rp. 18.000,00
31 Des ’00 Biaya gaji 18.000,00
Hutang gaji 18.000,00
(untuk mencatat gaji yang masih harus dibayar)
5. Bunga yang belum saatnya dibayar
Bunga = Pokok pinjaman x tingkat suku bunga x hari bunga
Jumlah hari dalam setahun
= 3.000.000,00 x 12% x 4/360
= Rp. 4.000,00
31 Des ’00 Biaya Bunga 4.000,00
Hutang Bunga 4.000,00
(untuk mencatat pembebanan biaya bunga)
Untuk memantapkan pemahaman anda dalam menyelesaikan tahap pengikhtisaran
usaha, akan kita bahas dengan menggunakan soal kasus berikut ini :
Kasus 6.1
Tuan Prabowo mewujudkan ambisinya dengan mendirikan klub sepakbola
profesional. Ia menginginkan klub ini dikelola secara baik dari segi manajemen dan
79
80
administrasinya. Nama klub yang ia dirikan adalah “RAIDERS”. Berikut di bawah
ini adalah transaksi-transaksi yang terjadi selama 1 bulan kegiatan klub RAIDERS.
1 Januari 2003 Tn. Prabowo menyetorkan dana tunai sebesar Rp. 10.000.000
sebagai setoran modalnya.
2 Januari 2003 Menyewa base camp dan lapangan bola selama 3 tahun,
dibayar dimuka, sebesar Rp.90.000
2 Januari 2003 Membeli perlengkapan tim berupa kostum, bola, dan alat-alat
lainnya senilai Rp.17.500
3 Januari 2003 Diterima uang dari Bank Garda Nasional sebesar Rp. 150.000
untuk pemasangan sponsor.
4 Januari 2003 Penerimaan uang dari Alcatel Corp untuk pemasangan iklan
sponsor Rp.100.000
5 Januari 2003 Membayar jasa perawatan lapangan Rp. 1.000
5 Januari 2003 Menerima pendapatan iklan dan sponsor dari Coca Cola
Company Rp.75.000
6 Januari 2003 Dibayar tunai biaya kesehatan bagi para pemain bola Rp. 5.000
6 Januari 2003 Membeli Bus Mercedes Benz OH Prima Intercooler seharga
Rp. 450.000 melalui perusahaan leasing.Uang muka pembelian
Rp.100.000, sisanya dibayar secara kredit.
8 Januari 2003 Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk minggu pertama Rp.
28.500
8 Januari 2003 Beban Makan dan minum tim RAIDERS untuk minggu
pertama Rp. 4.000 dibayar secara kredit.
80
81
10 Januari 2003 Membayar premi asuransi untuk seluruh anggota tim Rp. 2.350
12 Januari 2003 Memerima dana pembinaan dari PSSI senilai Rp. 100.000
12 Januari 2003 Membeli pemain asing dari Brasil, Mr. Cabecao Dacosta
seharga Rp. 350.000 dari klub brasil SATA.
13 Januari 2003 Membeli pemain lokal dari PS. Bekonang , Totok Jawoto,
seharga Rp. 13.500
14 Januari 2003 Membeli peralatan rumah tangga untuk asrama pemain senilai
Rp. 7.000
15 Januari 2003 Membayar beban listrik, telepon, air pam,langganan internet,
dengan jumlah Rp.5.235
15 Januari 2003 Langganan majalah, surat kabar dan tabloid dibayar tunai
Rp.200
16 Januari 2003 Pembayaran gaji minggu kedua Rp. 28.500
16 Januari 2003 Membayar secara kredit beban makan dan minum Rp. 4.200
17 Januari 2003 Menerima pembayaran dari penerimaan karcis pertandingan
persahabatan di Surabaya senilai Rp. 35.000
17 Januari 2003 Beban transport perjalanan ke Surabaya Rp. 5.000
17 Januari 2003 Dibayarkan honor dan uang suka pemain selama di Surabaya
Rp. 20.000
18 Januari 2003 terjadi kecelakaan pada saat latihan yang mengakibatkan
cederanya salah seorang pemain untuk itu harus dirawat di
rumah sakit, beban yang timbul dari kejadian ini adalah
sebesar Rp. 2.500
25 Januari 2003 Pembayaran gaji minggu ketiga Rp. 30.000
81
82
25 Januari 2003 Melunasi beban makan dan minum minggu pertama dan kedua
Rp. 8.200 dan membayar tunai beban makan dan minum mingu
ketiga sebesar Rp. 3.700
26 Januari 2003 Tn. Prabowo kembali menanamkan modal senilai Rp. 500.000
secara tunai untuk klub RAIDERS.
31 Januari 2003 Pembayaran gaji pemain dan ofisial untuk minggu terakhir
sebesar Rp.29.750.
31 Januari 2003 Beban Makan dan Minum minggu terakhir dibayar tunai
Rp.5.000
31 Januari 2003 Beban perlengkapan sebesar Rp. 1.500
31 Januari 2003 Beban Penyusutan Bus Rp. 1.700 dan Beban penyusutan
peralatan mess/asrama Rp.250.
Dari uraian transaksi di atas langkah-langkah yang akan kita lakukan adalah:
1. Mencatatnya ke dalam jurnal umum.
2. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar perkiraan masing-masing.
3. Membuat Neraca Saldo untuk mengetahui kebenaran posting yang anda lakukan
4. Membuat Financial Statement berupa Balance Sheet, Income Statement dan
Perubahan Modal untuk klub spakbola RAIDERS.
Langkah 1. Mencatat transaksi ke dalam Jurnal Umum:
Jurnal UmumPS. RAIDERSJanuari 2003
Tanggal Perkiraan Debet Kredit01-01-03 Kas
Modal Tn Prabowo10.000.000
10.000.000(untuk mencatat setoran modal Tn. Prabowo)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit02-01-03 Sewa Dibayar Dimuka
Kas90.000
90.000(untuk mencatat pembayaran sewa base camp dan lapangan selama 3 tahun)
82
83
Tanggal Perkiraan Debet Kredit02-01-03 Perlengkapan
Kas17.500
17.500(untuk mencatat pembelian perlengkapan secara tunai)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit03-01-03 Kas
Pendapatan Sponsor150.000
150.000(untuk mencatat penerimaan kas dari sponsor Bank Garda Nasional)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit04-01-03 Kas
Pendapatan Sponsor100.000
100.000(untuk mencatat penerimaan kas dari sponsor Alcatel Corp.)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit05-01-03 Beban Perawatan lapangan
Kas1.000
1.000(untuk mencatat pembayaran beban perawatan lapangan bola)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit05-01-03 Kas
Pendapatan Sponsor75.000
75.000(untuk mencatat penerimaan kas dari sponsor Coca Cola Company)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit06-01-03 Beban Kesehatan
Kas5.000
5.000(untuk mencatat pembayaran beban kesehatan pemain bola)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit06-01-03 Kendaraan Bus
KasUtang Leasing
450.000100.000350.000
(untuk mencatat pembelian kendaraan berupa bus senilai Rp. 450.000 secara kreditdengan uang muka sebesar Rp. 100.000)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit08-01-03 Beban Gaji dan Ofisial
Kas28.500
28.500(untuk mencatat pembayaran beban gaji pemain dan ofisial tim sepak bola untukminggu ke-1)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit08-01-03 Beban Konsumsi
Utang Dagang4.000
4.000(untuk mencatat pembayaran beban konsumsi tim PS. Raiders untuk minggu ke-1secara kredit)
83
84
Tanggal Perkiraan Debet Kredit10-01-03 Beban Premi Asuransi
Kas2.350
2.350(untuk mencatat pembayaran beban Premi Asuransi seluruh Tim PS Raiders)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit12-01-03 Kas
Pendapatan bantuan PSSI100.000
100.000(untuk mencatat penerimaan pendapatan bantuan pembinaan dari PSSI)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit12-01-03 Pemain Bola
Kas350.000
350.000(untuk mencatat pembelian pemain bola Cabecao Dacosta dari Brasil)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit13-01-03 Pemain Bola
Kas13.500
13.500(untuk mencatat pembelian pemain bola Totok Jawoto dari PS Bekonang)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit14-01-03 Peralatan
Kas7.000
7.000(untuk mencatat pembelian peralatan rumah tangga secara tunai)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit15-01-03 Beban Listrik, air, telepon dan internet
Kas5.235
5.235(untuk mencatat pembayaran beban Listrik, air, telepon dan internet secara tunai )
Tanggal Perkiraan Debet Kredit16-01-03 Beban Gaji dan Ofisial
Kas28.500
28.500(untuk mencatat pembayaran beban gaji pemain dan ofisial tim sepak bola untukminggu ke-2)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit16-01-03 Beban Konsumsi
Utang Dagang4.200
4.200(untuk mencatat pembayaran beban konsumsi tim PS. Raiders untuk minggu ke-2secara kredit)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit17-01-03 Kas
Pendapatan Penjualan Tiket35.000
35.000(untuk mencatat penerimaan kas dari penjualan tiket pertandingan sepak bola diSurabaya)
84
85
Tanggal Perkiraan Debet Kredit17-01-03 Beban Transportasi
Kas5.000
5.000(untuk mencatat pembayaran beban transportasi perjalanan ke Surabaya)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit17-01-03 Beban honor Pertandingan
Kas20.000
20.000(untuk mencatat pembayaran beban honor dan uang saku seluruh Tim PS Raidersselama pertandingan di Surabaya)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit18-01-03 Beban Kesehatan
Kas2.500
2.500(untuk mencatat pembayaran beban kesehatan yaitu perawatan di rumah sakit untukpemain bola yang mengalami cedera )
Tanggal Perkiraan Debet Kredit25-01-03 Beban Gaji dan Ofisial
Kas30.000
30.000(untuk mencatat pembayaran beban gaji pemain dan ofisial tim sepak bola untukminggu ke-3)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit25-01-03 Beban Konsumsi
Kas3.700
3.700(untuk mencatat pembayaran beban konsumsi tim PS. Raiders untuk minggu ke-3secara tunai)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit25-01-03 Utang Dagang
Kas8.200
8.200(untuk mencatat pelunasan utang dagang beban konsumsi minggu 1 dan 2)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit01-01-03 Kas
Modal Tn Prabowo500.000
500.000(untuk mencatat penambahan setoran modal Tn. Prabowo)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Gaji dan Ofisial
Kas29.750
29.750(untuk mencatat pembayaran beban gaji pemain dan ofisial tim sepak bola untukminggu ke-4)
85
86
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Konsumsi
Kas5.000
5.000(untuk mencatat pembayaran beban konsumsi tim PS. Raiders untuk minggu ke-4secara tunai)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Perlengkapan
Perlengkapan30.000
30.000(untuk mencatat pemakaian perlengkapan sebesar Rp. 30.000)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Penyusutan Kendaraan Bus
Akumulasi Penyusutan Kendaraan Bus1.700
1.700(untuk mencatat beban penyusutan kendaraan bus untuk bulan Januari 2009)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Penyusutan Peralatan
Akumulasi Penyusutan Peralatan250
250(untuk mencatat beban penyusutan peralatan untuk bulan Januari 2009)
Langkah 2. Melakukan posting dari jurnal ke buku besar perkiraan masing-
masing.
Nama Perkiraan : Kas
Tgl Keterangan Debet Kredit Saldo
JAN 1
2
2
3
4
5
5
6
6
8
10
12
12
13
14
15
16
17
17
17
Setoran tunai Modal
Pembayaran Sewa Dibayar Dimuka
Pembelian Perlengkapan
Penerimaan Pendapatan Sponsor Bank Garda
Penerimaan Pendapatan Sponsor Alcatel
Pembayaran Beban Perawatan Lapangan
Penerimaan Pendapatan Sponsor Coca Cola
Pembayaran Beban Kesehatan
Pembayaran Uang Muka Pembelian Kend. Bus
Pembayaran beban Gaji Minggu ke 1
Pembayaran Premi Asuransi
Penerimaan Dana Bantuan dari PSSI
Pembelian Pemain Bola
Pembelian Pemain Bola
Pembelian Peralatan
Pembayaran Beban Listrik, air, telp., internet
Pembayaran gaji minggu ke-2
Penerimaan Pendapatan Tiket
Pembayaran Beban transportasi
Pembayaran honor pertandingan
10.000.000
-
-
150.000
100.000
-
75.000
-
-
-
-
100.000
-
-
-
-
-
35.000
-
-
-
90.000
17.500
-
-
1.000
-
5.000
100.000
28.500
2.350
-
350.000
13.500
7.000
5.235
28.500
-
5.000
20.000
10.000.000
9.910.000
9.892.500
10.042.500
10.142.500
10.141.500
10.216.500
10.211.500
10.111.500
10.83.000
10.080.650
10.180.650
9.830.650
9.817.150
9.810.150
9.804.915
9.776.415
9.811.415
9.806.415
9.786.415
86
87
18
25
25
25
26
31
31
Pemabayaran Beban Kesehatan
Pembayaran gaji minggu ke-3
Pembayaran benban Konsumsi Minggu ke-3
Pelunasan Utang Dagang Beban Konsumsi
Setoran Tunai Modal
Pembayaran gaji minggu ke-4
Pembayaran benban Konsumsi Minggu ke-4
-
-
-
-
500.000
-
-
2.500
30.000
3.700
8.200
-
29.750
5.000
9.783.915
9.753.915
9.750.215
9.742.015
10.242.015
10.212.265
10.207.265
Nama Perkiraan : Perlengkapan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 2
23
Pembelian
Pemakaian Perlengkapan
17.500
-
-
1.500
17.500
16.000
Nama Perkiraan : Pemain Bola
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 7
20
Pembelian C. Dacosta
Pembelian T. Jawoto
350.000
13.500
-
-
350.000
363.500
Nama Perkiraan : Peralatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 14 Pembelian 7.000 - 7.000
Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan Peralatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 31 Penyusutan Bulan Januari - 250 250
Nama Perkiraan : Kendaraan Bus
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 6 Pembelian 450.000 - 450.000
Nama Perkiraan : Akumulasi Penyusutan Kendaraan Bus
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 31 Penyusutan Bulan Januari - 1.700 1.700
87
88
Nama Perkiraan : Sewa Asrama dan Lapangan Dibayar Dimuka
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 2 Pembayaran sewa 3 tahun 90.000 - 90.000
Nama Perkiraan : Utang Leasing
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 6 Pembelian Kendaraan Bus - 350.000 350.000
Nama Perkiraan : Utang Dagang
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 8
16
25
Konsumsi Minggu 1
Konsumsi Minggu 2
Pelunasan
-
-
8.200
4.000
4.200
-
4.000
8.200
0
Nama Perkiraan : Modal
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 1
26
Setoran Modal Tn. Prabowo
Setoran Modal Tn. Prabowo
-
-
10.000.000
500.000
10.000.000
10.500.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 3
4
5
Penerimaan dari Bank Garda
Penerimaan dari Alcatel
Penerimaan dari Coca Cola
-
-
-
150.000
100.000
75.000
150.000
250.000
325.000
Nama Perkiraan : Pendapatan Penjualan Tiket
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 17 Penerimaan - 35.000 35.000
Nama Perkiraan : Pendapatan bantuan dana PSSI
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 12 Penerimaan - 100.000 100.000
88
89
Nama Perkiraan : Pendapatan Sponsor
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 3
4
5
Penerimaan dari Bank Garda
Penerimaan dari Alcatel
Penerimaan dari Coca Cola
-
-
-
150.000
100.000
75.000
150.000
250.000
325.000
Nama Perkiraan : Beban Gaji Pemain dan Ofisial
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 8
16
25
31
Gaji minggu 1
Gaji minggu 2
Gaji minggu 3
Gaji minggu 4
28.500
28.500
30.000
29.750
-
-
-
-
28.500
57.000
87.000
116.750
Nama Perkiraan : Beban Konsumsi
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 8
16
25
31
Konsumsi minggu 1
Konsumsi minggu 2
Konsumsi minggu 3
Konsumsi minggu 4
4.000
4.200
3.700
5.000
-
-
-
-
4.000
8.200
11.900
16.900
Nama Perkiraan : Beban Kesehatan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 6
18
Pembayaran
Pembayaran rumah sakit
5.000
2.500
-
-
5.000
7.500
Nama Perkiraan : Beban Listrik, Air, Telepon dan Internet
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 8 Beban Bulan Januari 5.235 - 5.235
Nama Perkiraan : Beban Premi Asuransi
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 10 Beban Bulan Januari 2.350 - 2.350
Nama Perkiraan : Beban Perawatan Lapangan
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 5 Beban Bulan Januari 1.000 - 1.000
89
90
Nama Perkiraan : Beban Transportasi
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 17 Pembayaran 5.000 - 5.000
Nama Perkiraan : Beban honor pertandingan pemain dan ofisial
Tanggal Keterangan Debet Kredit Saldo
Jan 17 Pembayaran 20.000 - 20.000
Langkah 3 : Membuat Neraca Saldo untuk mengetahui kebenaran posting yang
anda lakukan.
Gambaran ringkasan transaksi dari kegiatan posting di Perkiraan-perkiraan atau Buku
Besar ke dalam Neraca Saldo (trial balance) dapat anda lihat dalam Figure 6.7 berikut
ini :
90
91
Figure 6.7
NERACA SALDOPS. RAIDERSJanuari 2003
Perkiraan Debit Kredit
KasPerlengkapanPemain BolaPeralatanAkumulasi Penyusutan PeralatanKendaraan BusAkumulasi Penyusutan Kendaraan BusSewa Asrama dan Lapangan dibayar dimukaUtang LeasingUtang DagangModalPendapatan SponsorPendapatan penjualan TiketPendapatan bantuan pembinaan PSSIBeban gaji Pemain dan OfisialBeban KonsumsiBeban KesehatanBeban Listrik, air, telepon dan internetBeban TransportasiBeban Perawatan LapanganBeban Premi AsuransiBeban Honor PertandinganBeban PerlengkapanBeban Penyusutan PeralatanBeban penyusutan Kendaraan Bus
10.207.26516.000
363.5007.000
-450.000
-90.000
------
116.75016.900
7.5005.2355.0001.0002.350
20.0001.500
2501.700
----
250-
1.700-
350.0000
10.500.000325.000
35.000100.000
-----------
11.311.950 11.311.950
Setelah kita selesai membuat Neraca Saldo dan kita periksa ternyata balance atau
sesuai antara Debit dan Kredit nya maka dapat dipastikan langkah-langkah kita sejak
membuat jurnal dan posting buku besar atau perkiraan tidak mengandung kesalahan
pencatatan.
Kesalahan yang biasanya terjadi adalah adanya transaksi yang lupa atau belum diinput
dalam pencatatan transaksi. Untuk menyelesaikan masalah ini maka dibuatlah Jurnal
Penyesuaian.
Untuk memperjelas pemahaman kita terhadap Jurnal Penyesuaian, kita akan mencoba
melanjutkan Kasus 6.1 dalam Modul ini. Kita asumsikan Neraca Saldo PS. Raiders
Bulan Januari 2003 tersebut adalah benar tanpa kesalahan pencatatan maupun posting,
91
92
namun setelah diperiksa ternyata masih ada transaksi yang belum dibukukan dalam
catatan akuntansi PS. Raiders yaitu antara lain:
1. Gaji ofisial yang masih kurang dibayar sebesar Rp. 7.500.000
2. Biaya perawatan lapangan yang masih harus dibayar sebesar Rp. 2.500.000
3. Beban iklan di Surat Kabar bulan Januari 2003 adalah Rp. 3.000.000
4. Pajak Penghasilan yang masih terutang adalah sebesar Rp. 5.258.500
5. Perlengkapan yang masih tersisa untuk bulan Januari 2003 sebesar Rp. 8.250.000
6. Perbaikan bus sebesar Rp. 2.450.000 belum dibayar.
7. Beban Cleaning Service (kebersihan) unuk bulan Januari 2003 yang belum ditagih
adalah sebesar Rp.500.000
Atas informasi di atas langkah kita berikutnya adalah membuat Jurnal Penyesuaian.
Langkah 4 : Membuat Ayat-ayat Jurnal Penyesuaian
Jurnal PenyesuaianPS. RAIDERS
31 Januari 2003
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban gaji Pemain dan Ofisial
Utang gaji7.500
7.500(untuk mencatat Gaji ofisial yang masih kurang dibayar)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Perawatan lapangan bola
Utang Perawatan lapangan bola2.500
2.500(untuk mencatat Biaya perawatan lapangan yang masih harus dibayar sebesarRp.2.500)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Iklan
Utang iklan3.000
3.000(untuk mencatat Beban iklan di Surat Kabar bulan Januari 2003)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Pajak Penghasilan
Utang Pajak Penghasilan5.258
5.258
(untuk mencatat Pajak Penghasilan yang masih terutang dan belum dibayar)
92
93
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Perlengkapan
Utang Perlengkapan7.750
7.750
(untuk mencatat penggunaan Perlengkapan yang belum dicatat)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Perbaikan Kendaraan Bus
Utang Perbaikan kendaraan Bus2.450
2.450
(untuk mencatat Beban Perbaikan bus sebesar Rp. 2.450belum dibayar)
Tanggal Perkiraan Debet Kredit31-01-03 Beban Kebersihan
Utang Kebersihan500
500(untuk mencatat Beban Cleaning Service (kebersihan) unuk bulan Januari 2003 yangbelum ditagih adalah sebesar Rp.500)
Langkah 5 : Membuat Neraca Lajur (worksheet)
Setelah Jurnal Penyesuaian kita buat, maka untuk selanjutnya yang harus kita lakukan
adalah membuat Neraca Lajur atau worksheet. Bila Neraca Lajur tidak kita buat maka
akan sulit untuk membuat penyajian Laporan Keuangan secara lengkap.
Berikut di bawah ini adalah Neraca Lajur untuk PS Raiders bulan januari 2003 seperti
digambarkan dalam Figure 6.8.
Figure 6.8.
NERACA LAJURPS. RAIDERSJanuari 2003
Perkiraan Neraca Saldo Jurnal Penyesuaian Nerca Saldo Disesuaikan Perhitungan Rugi-Laba NeracaDebit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit Debit Kredit
KasPerlengkapanPemain BolaPeralatanAkumulasi Penyusutan PeralatanKendaraan BusAkumulasi Penyusutan Kend. BusSewa BC Lapangan dibayar dimukaUtang LeasingUtang DagangModalPendapatan SponsorPendapatan penjualan TiketPendapatan bantuan PSSIBeban gaji Pemain dan OfisialBeban KonsumsiBeban KesehatanBeban Listrik, air, telepon &internetBeban TransportasiBeban Perawatan LapanganBeban Premi AsuransiBeban Honor PertandinganBeban PerlengkapanBeban Penyusutan PeralatanBeban penyusutan Kendaraan Bus
Beban PajakUtang PajakUtang gajiUtang Perawatan lapanganBeban iklanUtang IklanBeban perbaikan kendaraan busUtang Perbaikan BusBeban kebersihanUtang Kebersihan
10.207.26516.000
363.5007.000
-450.000
-90.000
------
116.75016.9007.5005.2355.0001.0002.350
20.0001.500
2501.700
11.311.950
----------
----
250-
1.700-
350.0000
10.500.000325.00035.000
100.000-----------
11.311.950
----------
--------------
7.500----
2.500--
7.750--
5.258---
3.000-
2.450-
500-
-7.750
-----------------------
-5.2587.5002.500
-3.000
-2.450
-500
10.207.2658.250
363.5007.000
-450.000
-90.000
------
124.25016.900
7.5005.2355.0003.5002.350
20.0009.250
2501.700
5.258---
3.000-
2.450-
500-
----
250-
1.700-
350.0000
10.500.000325.000
35.000100.000
-----------
-5.2587.5002.500
-3.000
-2.450
-500
--------------
124.25016.900
7.5005.2355.0003.5002.350
20.0009.250
2501.700
5.258---
3.000-
2.450-
500-
-----------
325.00035.000
100.000-----------
----------
10.207.2658.250
363.5007.000
-450.000
-90.000
-----------------
----------
----
250-
1.700-
350.0000
10.500.000--------------
-5.2587.5002.500
-3.000
-2.450
-500
28.958 28.958 11.333.158 11.333.158 207.143 460.000 11.126.015 10.873.158LABA 252.857 252.857
460.000 460.000 11.126.015 11.126.015
68
68
Figure 6.9
95
NERACA PS.RAIDERS
Januari 2003
AKTIVAKas Rp. 10.207.265Perlengkapan 8.250Pemain Bola 363.500Peralatan 7.000
- Akumulasi Penyusutan Peralatan ( 250)Kendaraan Bus 450.000
- Akumulasi Penyusutan Kendaraan Bus ( 1.700)Sewa Dibayar Dimuka 90.000
Total Aktiva Rp. 11.124.065
PASIVAKewajiban Segera :Utang Pajak Rp. 5.258Utang Gaji 7.500Utang Iklan 3.000Utang Perawatan Lapangan 2.500Utang Perbaikan Bus 2.450
Utang Leasing Rp. 350.000Utang Dagang 0
Modal Rp. 10.500.000Laba Usaha 252.857
Total Pasiva Rp. 11.124.065
Figure 6.96
96
1. Beban Gaji Pemain dan Ofisial Rp. 124.2502. Beban Konsumsi 16.9003. Beban Kesehatan 7.5004. Beban Listrik, air, telepon, internet 5.2355. Beban Transportasi 5.0006. Beban Perawatan Lapangan 3.5007. Beban Premi Asuransi 2.3508. Beban Honor Pertandingan 20.0009. Beban Perlengkapan 9.25010. Beban Penyusutan Peralatan 25011. Beban Penyusutan Kendaraan Bus 1.70012. Beban Pajak 5.25813. Beban Iklan 3.00014. Beban Perbaikan Bus 2.45015. Beban Kebersihan 500
Laporan Rugi LabaPS. RAIDERSJanuari 2003
A. Pendapatan:1. Pendapatan Sponsor Rp. 325.0002. Pendapatan Penjualan Tiket 35.0003. Pendapatan Bantuan PSSI 100.000
Total Pendapatan Rp. 460.000
B. Beban-beban:
Total Beban (Rp. 207.143)
Laba (Rugi) Rp. 252.857
97
Figure 6.11
Laporan Perubahan ModalPS. RAIDERS Januari
2003
Modal Awal Periode Tn Prabowo Rp. 10.000.000
Penambahan :Laba Rp. 252.857Modal Tambahan 500.000
Rp. 752.857
Pengurangan:Rugi -Prive -
Jumlah Rp. 752.857 Rp. 752.857
Modal Akhir Periode Tn Prabowo yang berakhir pada Rp. 10.752.857Tanggal 31 Januari 2003