fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

93
Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN SKRIPSI KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN PENERANGAN JALAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA PEMERINTAHANKABUPATEN ROKAN HILIR-RIAU OLEH : NAMA : HELVIANTI NIM : 0 4 0 5 0 3 0 2 6 DEPARTEMEN : AKUNTANSI Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009

Upload: trankiet

Post on 22-Jan-2017

224 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

SKRIPSI

KONTRIBUSI PENERIMAAN PAJAK REKLAME DAN PENERANGAN

JALAN TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH PADA

PEMERINTAHANKABUPATEN ROKAN HILIR-RIAU

OLEH :

NAMA : HELVIANTI

NIM : 0 4 0 5 0 3 0 2 6

DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Medan

2009

Page 2: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Kontribusi Penerimaan

Pajak Reklame dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada

Kabupaten Rokan Hilir-Riau” adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul

dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan, atau diteliti oleh mahasiswa lain

dalam konteks penulisan skripsi Program Reguler S-1 Departemen Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi

yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas benar apa adanya. Apabila

dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang

telah ditetapkan oleh Universitas Sumatera Utara.

Medan, 07 Desember 2009

Yang membuat pernyataan

Helvianti

NIM. 040503026

Page 3: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

KATA PENGANTAR

Kepada Allah SWT-Al Khaliq (The Life Creator), Al Bari’ (The Life

Planner)-saya kembali melipat kaki dan bersimpuh dalam sujud syukur atas jalan

hidup yang telah digariskan untuk saya. Bersyukur bahwa ditengah kealpaan,

kelalaian, kesombongan dan kekhilafan, Dia tidak henti menjaga, mempermudah,

dan memberikan akhir yang paling baik untuk skripsi yang saya tulis.

Ucapan terima kasih tulus saya kepada kedua orang tua Drs. Hazri dan

Masdiah, dan semua yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.

Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada banyak pihak yang sangat

membantu saya dalam menyelesaikan skripsi ini.

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, AK selaku Ketua Departemen

Akuntansi dan Ibu Mutia Ismail, MM, Ak selaku Sekretsris Departemen

Akuntansi Fakuktas Ekonomi Univeristas Sumatera Utara.

3. Ibu Mutia Ismail, MM, Ak selaku Dosen Pembimbing, saya ucapkan

terima kasih atas kesediaan ibu telah meluangkan waktu, memberikan

arahan dan bimbingan dalam proses penyelesaian skripsi ini dan semoga

hasil yang dapat saya berikan tidak mengecewakan.

4. Bapak Drs. Syamsul Bahri TRB, MM, Ak selaku Dosen Penguji I, Bapak

Drs. Rustam,M.Si, Ak selaku Dosen Penguji II.

Page 4: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

5. Pimpinan dan seluruh Staf Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Rokan

Hilir, tempat saya melakukan penelitian khususnya Sub Dinas Pendataan

dan Penetapan.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. Manusia dan hasil kerja serta buah

fikirnya tidak luput dari cacat dan cela. Skripsi ini juga demikian adanya sehingga

dengan kerendahan hati saya mohonkan komentar, koreksi dan saran dari semua

pihak untuk perbaikan di kemudian hari. Saya berharap skripsi ini dapat memberi

manfaat bagi banyak pihak.

Medan, 07 Desember 2009 Penulis Helvianti NIM. 040503026

Page 5: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi pajak reklame dan pajak penerangan jalan terhadap pendapatan daerah. Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah pajak reklame dan pajak penerangan jalan, dan variabel dependen yang digunakan adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Penelitian ini dilakukan di Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir tepatnya di Kantor Dinas Pendapatan Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir yang beralamat di Jalan. Perniagaan No.78 B Bagansiapiapi. Metode statistik yang digunakan adalah statistik inferensial dengan Analisis Regresi Berganda, Uji F, dan Uji t, menggunakan perangkat SPSS (Statistic Product and Service Solution) versi 15.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa koefisien dari pajak reklame (b1) adalah 494 dan koefisien pajak penerangan jalan (b2) adalah 7.503 yang menunjukkan bahwa pajak reklame dan pajak penerangan jalan berpengaruh positif terhadap PAD, nilai adjusted R2 adalah sebesar 0.250 yang artinya bahwa 25% variabel dependen PAD Kabupaten Rokan Hilir dijelaskan oleh variabel independen pajak reklame dan pajak penerangan jalan sedangkan sisanya sebesar 75% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disebutkan dalam penelitian, pada hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa kedua variabel independen yaitu pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara berasama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap PAD, dan pada uji hipotesis parsial menunjukkan bahwa pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara terpisah berpengaruh terhadap PAD. Kata kunci : Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan Pendapatan Asli

Daerah

Page 6: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

ABSTRACT The aim of this research is to know how big of the advertisement tax and the roadway lighting tax on Local Own Revenue (PAD). Independent Variables used in this research was the advertisement tax and the roadway lighting tax, and dependent variable was Local Own Revenue (PAD). This research is conducted by in office on was carried out in the to be practise in the Dinas Pendapatan Kabupaten Rokan Hilir that was located at Perniagaan Street No.78B Bagansiapiapi. The analyzing method that is used is the inferensial statistic method with Double Regression Analysis, F-test, t-test and used SPSS (Statistic product and Service Solution) 15.0 Version. The results of this research shown that coefficient of the advertisement tax (b1) is 494 and coefficient of the roadway lighting tax (b2) is 7,503, it means that the advertisement tax and the roadway lighting tax have positively effect to Local Own Revenue (PAD). The double regression of this research show the value of adjusted R2 is 0,250 it means that 25% dependent variable Local Own Revenue (PAD) is explained by independent variable the advertisement tax and the roadway lighting tax, and 75% was explained by another variable that is not mention in this research. The “F test value” show that both of independent variables have significant positive effect to dependent variable Local Own Revenue (PAD) and “t test value” show that each of dependent variabel has significant positive effect to Local Own Revenue (PAD). Key words : The advertisement Tax, The roadway lighting Tax, and Local

Own Revenue (PAD)

Page 7: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ............................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

ABSTRAK…………………………………………………………... iv

ABSTRACT…………………………………………………………. v

DAFTAR ISI………………………………………………………… vi

DAFTAR TABEL…………………………………………………... x

DAFTAR GAMBAR……………………………………………….. xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah………………………………. 1

B. Perumusan masalah………………………………….... 8

C. Tujuan Penelitian……………………………………… 8

D. Manfaat Penelitian……………………………………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis……………………………………... 10

1. Hubungan Antara Pajak dengan Pendapatan……. 10

2. Pengklasifikasian Pajak………………………….. 10

a) Menurut golongan…………………………… 11

b) Menurut sifat………………………………… 11

c) Menurut Lembaga Pemungut………………... 12

3. Fungsi Pajak……………………………………… 12

Page 8: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

a) Fungsi Budgetery……………………………... 12

b) Fungsi Regulatory…………………………….. 13

c) Fungsi Sosial………………………………….. 13

4. Pajak Daerah……………………………………… 13

a) Definisi Pajak Daerah………………………… 13

b) Jenis Pajak Daerah……………………………. 14

c) Subjek Pajak dan Wajib Pajak Daerah………... 16

d) Obejek Pajak Daerah………………………….. 18

e) Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak

Daerah................................................................ 20

f) Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan….. 22

5. Pendapatan Asli Daerah (PAD…………………… 23

a) Defenisi Pendapatan Asli Daerah……………. 23

b) Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah……………. .. 25

B. Tinjauan penelitian terdahulu………………………… 27

C. Kerangka Konseptual………………………………… 29

D. Hipotesis Penelitian…………………………………... 30

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian……………………………………….. 31

B. Populasi dan Sampel Penelitian………………………. 31

C. Defenisi Operasional………………………………….. 32

D. Prosedur Pengumpulan Data…………………………. 33

E. Metode Analisis Data………………………………… 33

Page 9: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1. Analisis Kontribusi……………………………...... 33

2. Uji Asumsi Klasik………………………………… 34

3. Pengujian Hipotesis………………………………. 36

4. Analisis Regresi Berganda……………………….. 38

F. Jadwal dan Lokasi Penelitian…………………………. 39

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitan………………………………………… 40

1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir………………... 40

2. Pajak Reklame Kabupaten Rokan Hilir…………… 50

3. Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Rokan Hilir…... 51

4. Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Rokan Hilir………………………………………… 53

5. Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan

JalanTerhadap PAD Kabupaten Rokan Hilir………. 54

B. Statistik Deskriptif …………………………………… 55

C. Pengujian Asumsi Klasik……………………………... 55

D. Pengujian Hipotesis…………………………………… 61

1. Analisis Koefisien Determinasi……………………. 61

2. Uji Simultan (F Test)………………………………. 62

3. Hasil Model Estimasi dan Uji Parsial (t Test)……... 64

Page 10: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan…………………………………………… 66

B. Keterbatasan Penelitian……………………………….. 67

C. Saran………………………………………………….. 67

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………. 70

LAMPIRAN………………………………………………………… 72

Page 11: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

Tabel 1.1 Penerimaan Daerah Kabupaten Rokan Hilir

Periode 2004-2008……………………………………… 6

Tabel 1.2 Perkembangan Sumber PAD Kabupaten Rokan Hilir

Periode Tahun 2004-2008................................................ 7

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian terdahulu.......................................... 28

Tabel 3.1 Defenisi Operasional........................................................ 33

Tabel 3.2 Jadwal Penelitian.............................................................. 39

Tabel 4.1 Target dan Realisasi Pajak Reklame Rokan Hilir

Tahun 2004-2008………………………………………. 51

Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan

Rokan Hilir Tahun 2004-2008………………………….. 52

Tabel 4.3 Target dan Realisasi PAD Rokan Hilir

Tahun 2004-2008……………………………………….. 53

Tabel 4.4 Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD

Rokan Hilir Tahun 2004-2008………………………….. 54

Tabel 4.5 Descriptive Statistics……………………………………. 55

Tabel 4.6 Uji statistic kolmogorov-smirnov (K-S)………………… 56

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas……………………………… 59

Tabel 4.8 Hasil Uji Durbin Watson……………………………….. 60

Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Determinasi…………………... 62

Page 12: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan………………………………………. 63

Tabel 4.11 Hasil Model Estimasi dan Uji Parsial…………………… 64

Page 13: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DAFTAR GAMBAR

Nama Judul Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual .................................................. 30

Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standard Residual ......... 58

Gambar 4.2 Histogram ................................................................... 59

Gambar 4.3 Scatterplot .................................................................. 61

Page 14: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DAFTAR LAMPIRAN

Nama Judul

Halaman

Lampiran 1 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah

Rokan Hilir……………………………………….......... 73

Lampiran 2 Data Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, dan PAD

Kabupaten Rokan Hilir Tahun 2004-2008…………….. 74

Lampiran 3 Hasil Analisis Statistik dengan SPSS…………………. 76

Lampiran 4 Surat Riset dari Dinas Pendapatan Daerah

Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir…………………… 80

Page 15: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam konteks pembangunan, bangsa Indonesia sejak lama telah menerapkan

suatu gerakan pembangunan yang dikenal dengan istilah Pembangunan Nasional.

Pembangunan nasional adalah kegiataan yang berlangsung terus menerus dan

bersinambungan yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat baik

yang bersifat material maupun spiritual, untuk itu pemerintah harus berusaha

meningkatkan pendapatan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan.

Dalam menunjang keberhasilan pembangunan diperlukan penerimaan yang

kuat, dimana sumber pembiayaan diusahakan tetap bertumpu pada penerimaan

dalam negeri dan penerimaan dari sumber-sumber luar negeri hanya sebagai

pelengkap. Kemandirian pembangunan diperlukan baik ditingkat pusat maupun

ditingkat daerah, hal ini tidak terlepas dari keberhasilan penyelenggaraan

pemerintah propinsi maupun kabupaten/kota yang merupakan bagian yang tidak

terpisahkan dari pemerintah pusat dengan kebijaksanaannya. Kebijakan tentang

keuangan daerah ditempuh oleh pemerintah pusat agar pemerintah daerah

mempunyai kemampuan membiayai pembangunan daerahnya sesuai dengan

prinsip daerah otonomi yang nyata.

Setelah pemerintah pusat mengeluarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun

1999 dan diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

pemerintahan daerah yang terfokus pada otonomi daerah dan Undang-Undang

Page 16: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Nomor 25 tahun 1999 yang diperbaharui dengan Undang-Undang Nomor 33

Tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah,

maka pemerintah daerah diberi kekuasaan yang lebih besar untuk mengatur

anggaran daerahnya.

Untuk mendukung pelaksanaan otonomi yang maksimal pemerintah

mengeluarkan kebijaksanaan dibidang penerimaan daerah yang berorientasi pada

peningkatan kemampuan daerah untuk membiayai urusan rumah tangganya

sendiri dan diprioritaskan pada penggalian dana mobilisasi sumber-sumber

daerah. Sumber pendapatan daerah menurut Undang-Undang Nomor 33 Tahun

2004 adalah :

1. Pendapatan Asli Daerah (PAD), terdiri dari:

a. Hasil pajak daerah.

b. Hasil retribusi daerah.

c. Hasil perusahaan milik daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah

yang dipisahkan.

d. Pendapatan asli daerah yang sah.

2. Dana perimbangan.

3. Pinjaman daerah.

4. Lain-lain pendapatan daerah yang sah.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebagai salah satu sumber penerimaan daerah

mempunyai peranan penting dalam pembangunan, hal ini dapat dilihat dalam

pelaksanaan Otonomi Daerah dimana peranan PAD diharapkan dan diupayakan

dapat menjadi penyangga utama dalam membiayai kegiatan pembangunan di

Page 17: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

daerah, oleh karena itu pemerintah daerah harus dapat mengupayakan peningkatan

penerimaan yang berasal dari daerah sendiri. Dengan demikian akan memperbesar

tersedianya keuangan daerah yang dapat digunakan untuk berbagai kegiatan

pembangunan yang bersifat mandiri, tapi pada kenyataannya kontribusi PAD

terhadap pendapatan dan belanja daerah masih kecil. Selama ini dominasi

sumbangan pemerintah pusat kepada daerah masih besar, maka untuk mengurangi

ketergantungan kepada pemerintah pusat, pemerintah daerah perlu berusaha

meningkatkan PAD yang salah satunya dengan penggalian potensi daerah.

Kabupaten Rokan Hilir sebagai bagian dari Propinsi Riau tentunya

memerlukan dana yang cukup besar dalam menyelenggarakan kegiatan

pembangunan daerah di berbagai sektor. Dana pembangunan tersebut diusahakan

sepenuhnya oleh pemerintah daerah dan bersumber dari penerimaan pemerintah

daerah kabupaten Rokan Hilir itu sendiri. Sumber pembiayaan kebutuhan

pemerintah yang mana biasa dikenal dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD)

berasal dari pengolahan sumber daya yang dimiliki daerah di samping penerimaan

dari pemerintah propinsi, pemerintah pusat serta penerimaan daerah lainnya.

Sejalan dengan upaya untuk meningkatkan serta menggali sumber-sumber

penerimaan daerah, maka pemerintah daerah kabupaten Rokan Hilir berusaha

secara aktif untuk meningkatkan serta menggali sumber-sumber penerimaan

daerah terutama penerimaan yang berasal dari daerah sendiri, hal ini perlu

dilakukan untuk mengurangi ketergantungan pemerintah daerah terhadap

pemerintah pusat dalam pembiayaan pembangunan daerah.

Page 18: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Guna meningkatkan kemampuannya dalam bidang pendanaan untuk

pembangunan, kabupaten Rokan Hilir berusaha meningkatkan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) melalui pajak daerah. Jenis-jenis pajak daerah menurut Undang

Undang Nomor 34 tahun 2000 adalah: Pajak Hotel, Pajak Restoran, Pajak

Hiburan, Pajak Reklame, Pajak Penerangan Jalan, Pajak Bahan Galian C, Pajak

Parkir.

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasanya pajak merupakan iuran wajib

rakyat kepada negara. Berdasarkan pada perkembangan realisasi pajak sebenarnya

pemerintah dapat meningkatkan target penerimaan pajaknya, hal ini dapat

dikatakan bahwa pemerintah tidak mengetahui potensi yang dimiliki oleh

daerahnya tersebut. Kemampuan keuangan daerah di dalam membiayai kegiatan

pembangunan didaerah merupakan pencerminan dari pelaksanaan otonomi di

daerah. Untuk melihat kemampuan pemerintahan kabupaten Rokan Hilir dalam

menghimpun penerimaan daerah baik penerimaan yang berasal dari sumbangan

dan bantuan pemerintah pusat maupun penerimaan yang berasal dari daerah

sendiri, hal ini dapat dilihat dalam APBD yang biayanya bersumber dari PAD

dengan tingkat kesesuaian yang mencukupi pengeluaran pemerintah daerah.

Upaya untuk meningkatkan PAD tentunya tidak terlepas dari peranan masing-

masing komponen PAD. Komponen yang ada seperti penerimaan pajak daerah,

retribusi daerah, bagian laba perusahaan milik daerah, penerimaan dinas-dinas

serta penerimaan daerah lainnya. Ini merupakan beberapa komponen yang

menjadi sumber penerimaan daerah dimana tentunya akan terus digali baik yang

sudah ada maupun sumber penerimaan baru yang potensial.

Page 19: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Pajak yang menjadi komponen utama dari PAD juga terpengaruh akibat

terjadinya krisis ekonomi. Menurunnya aktivitas ekonomi masyarakat akibat

adanya krisis ekonomi menyebabkan terganggunya penerimaan masyarakat yang

kemudian mempengaruhi penerimaan pendapatan daerah yang mengakibatkan

pendapatan daerah menjadi lebih rendah dan tidak menentu. Sehubungan dengan

tujuan otonomi daerah, yaitu menuntut kemandirian daerah maka upaya yang

dapat dilakukan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan PAD sebagai sumber

pendanaan bagi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah dengan

meningkatkan jumlah PAD yang berasal dari pajak daerah.

Melihat kenyataan yang ada, sebenarnya sangat sulit bagi kabupaten/kota

untuk bisa menjalankan otonomi daerah secara konsekuen, hal ini dikarenakan

salah satu faktor penting yang mempengaruhi keberhasilan pembangunan daerah

adalah kemampuan keuangan daerah yang memadai. Begitu juga kabupaten

Rokan Hilir, dalam berotonomi daerah masih sangat bergantung pada transfer

dana dari pemerintah pusat berupa Dana Alokasi Umum (DAU), hal ini dapat

dilihat dari masih rendahnya sumber PAD yang belum mampu digali secara

optimal. Hal ini dapat dilihat melalui tabel dibawah ini :

Page 20: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Tabel 1.1 Daftar Penerimaan Daerah Kabupaten Rokan Hilir

Periode 2004-2008 (Nilai dalam Rupiah)

Uraian Tahun

2004 2005 2006 Pendapatan Asli Daerah 27.938.659.724,99 50.182.789.376,00 80.859.682.027,00 Pajak Daerah 1.756.286.411,39 1.475.120.186,00 6.766.639.563,00 Pajak Hotel 134.752.700,00 167.132.900,00 222.175.175,00 Pajak Restoran 70.702.700,00 191.020.860,00 368.437.505,00 Pajak Hiburan - 1.000.000,00 - Pajak Reklame 49.520.000,00 83.042.000,00 98.216.160,00 Pajak Penerangan Jalan 1.312.107.811,39 994.959.626,00 5.872.333.923,00 Pajak Bahan Galian C 189.203.200,00 37.964.800,00 205.476.800,00 Retribusi Daerah 1.058.636.232,60 3.027.412.022,00 5.091.948.776,00 Laba Usaha Daerah 875.644.687,00 577.943.669,00 1.204.594.790,00 Lain-lain PAD yang Sah 24.248.092.394,00 45.102.313.499,00 67.796.498.898,00 Dana Perimbangan 660.952.008.790,00 1.020.221.885.879,00 1.426.790.637.418,00 Bagi Hasil Pajak 81.645.789.981,00 108.208.999.742,00 159.991.546.966,00 Bagi bukan pajak 579.306.218.809,00 912.012.886.137,00 1.266.799.090.452,00 Dana Alokasi Umum 84.507.127.002,00 95.180.000.000,00 91.848.000.000,00 Dana Alokasi Khusus - 9.091.907.850 17.075.000.000,00 Lain-lain Penerimaan Yang Sah 11.106.412.871,00 17.689.935.263,00 20.014.182.216,00

Uraian Tahun 2007 2008

Pendapatan Asli Daerah 109.473.350.584,64 142.783.562.000,00 Pajak Daerah 7.393.116.742,64 6.637.242.521,41 Pajak Hotel 192.022.500,00 193.887.900,00 Pajak Restoran 828.972.633,00 476.205.023,00 Pajak Hiburan - - Pajak Reklame 66.723.250,00 67.057.000,00 Pajak Penerangan Jalan 6.234.823.213,69 5.890.573.098,41 Pajak Bahan Galian C 70.575.096,00 9.519.500,00 Retribusi Daerah 5.468.786.156,00 3.836.462.800,00 Laba Usaha Daerah 2.766.056.723,00 4.337.209.707,00 Lain-lain PAD yang Sah 93.845.390.963,00 127.973.586.972,00 Dana Perimbangan 1.079.223.760.889,00 1.301.497.506.617,00 Bagi Hasil Pajak 183.877.150.480,00 167.882.559.572,00 Bagi bukan pajak 895.356.610.409,00 1.133.614.947.045,00 Dana Alokasi Umum 91.848.000.000,00 22.962.000.000,00 Dana Alokasi Khusus 18.994.200.000,00 24.320.589.184,00 Lain-lain Penerimaan Yang Sah 26.653.480.076,00 28.178.942.884,69

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Rokan Hilir Dari data di atas dapat dilihat bahwa meskipun PAD Kabupaten Rokan Hilir

masih sangat kecil namun dalam perkembangannnya selama 5 tahun selalu

mengalami peningkatan, tetapi tidak dialami oleh pos pajak reklame yang

Page 21: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

mengalami penurunan tahun 2007-2008 dan pajak penerangan jalan yang

mengalami penurunan tahun 2005 dan 2008.

Tabel 1.2 Perkembangan Sumber-sumber PAD Kabupaten Rokan Hilir

Periode Tahun 2004-2008 (Nilai dalam Rupiah)

TAHUN JENIS PENERIMAAN

Pajak Daerah Retribusi Daerah Lain-lain PAD Yang Sah Total PAD

2004 1.756.286.411,39 1.058.636.232,60 2.512.373.708,00 27.938.659.724,99 2005 1.475.120.186,00 3.027.412.022,00 4.568.025.716,00 50.182.789.376,00 2006 6.766.639.563,00 5.091.948.776,00 1.323.107.966,00 80.859.682.027,00 2007 7.393.116.742,64 5.468.786.156,00 6.900.109.368,00 109.473.350.584,64 2008 6.637.242.521,41 3.836.462.800,00 9.661.144.768,00 142.783.562.000,00

Sumber : Dinas Pendapatan Kabupaten Rokan Hilir

Berdasarkan data pada tabel 1.2 menunjukkan bahwa sumber-sumber

Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk kabupaten Rokan Hilir selama periode

2004-2008, yaitu pajak daerah memperlihatkan peningkatan walaupun

peningkatannya relatif kecil. Dari beberapa macam pendapatan asli daerah yang

ada yang menjadi perhatian adalah penerimaan pajak. Pada penerimaan pajak ini

nilai realisasi yang tercapai tidak terlalu besar dibandingkan dengan sumber

pendapatan asli daerah yang lainnya. Dari dasar ini dapat diketahui bahwa dari

sektor pajak daerah belum terlalu memberikan pemasukan yang di

harapkan. Dasar ini yang menjadikan penulis ingin melakukan penelitian terhadap

kontribusi yang dilakukan terhadap sektor pajak daerah, khususnya pajak reklame

dan pajak penerangan jalan, sehingga penulis membahasnya dalam skripsi yang

diberi judul “Kontribusi penerimaan Pajak Reklame dan Penerangan Jalan

Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir-

Riau.

Page 22: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka penulis membuat

perumusan masalah yaitu seberapa besar kontribusi pajak reklame dan pajak

penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada kabupaten Rokan

Hilir baik secara simultan maupun parsial.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi

pajak reklame dan pajak penerangan jalan terhadap Pendapatan Asli Daerah

(PAD) kabupaten Rokan Hilir baik secara simultan maupun parsial.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi penulis, namun juga

bagi Pemerintah Daerah dan peneliti lainnya. Manfaat yang diperoleh dari

penelitian ini adalah:

1. Secara akademik untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai studi

program strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat berguna dan menambah bahan

pustaka penelitian yang telah ada serta dapat dijadikan sebagai bahan acuan

bagi pengembangan penelitian-penelitian selanjutnya.

3. bagi peneliti, penelitian ini merupakan kesempatan untuk menerapkan teori-

teori yang diperoleh dari bangku kuliah kedalam praktek yang sesungguhnya

serta digunakan sebagai syarat selesainya jenjang S-1.

Page 23: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4. bagi universitas, sebagai tambahan bahan pustaka serta sebagai tambahan

pengetahuan bagi pembaca atau mahasiswa yang memerlukan informasi

mengenai penerimaan daerah khususnya pendapatan asli daerah.

5. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan pemikiran bagi

pemerintah dalam mengambil kebijaksanaan dalam usahanya untuk

meningkatkan Pendapatan Asli Daerah guna membiayai pembangunan daerah

khususnya penerimaan yang berasal dari pajak daerah. Diharapkan sebagai

bahan dan informasi bagi peneliti selanjutnya terhadap masalah dan tempat

yang sama dengan kajian yang lebih mendalam untuk meningkatkan

penerimaan pajak di Kabupaten Rokan Hilir.

Page 24: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teoritis

1. Hubungan Antara Pajak dengan Pendapatan

Dalam suatu jenis pajak kita akan mengenal istilah pajak proporsional, pajak

progresif, dan pajak regresif yang tentunya berkaitan dengan masalah pendapatan.

Suatu pajak akan disebut proporsional jika mengenakan tarif persentase yang

sama tanpa melihat pendapatan seseorang, sehingga setiap pembayaran pajak

dikenakan tarif pajak dalam proporsi yang sama dari pendapatannya, sedangkan

untuk pajak progresif berbeda sama sekali dengan pajak proporsional. Pajak

progresif adalah pajak yang mengenakan tarif dalam persentase yang meningkat

menurut bertambah tingginya pendapatan seseorang, sedangkan pajak regresif

adalah pajak yang mengenakan tarif persentase yang lebih rendah pada mereka

yang berpendapatan tinggi. Istilah progresif dan regresif mungkin akan

menimbulkan kekacauan pengertian. Kata-kata itu merupakan istilah teknis yang

berkaitan dengan proporsi pajak terhadap berbagai pendapatan.

2. Pengklasifikasian Pajak

Terdapat berbagai jenis pajak yang dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu

menurut golongan, menurut sifat, dan menurut lembaga pemugutnya.

Page 25: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

a. Menurut golongan

Menurut golongan pajak dikelompokkan menjadi dua yaitu pajak langsung

dan pajak tidak langsung.

1) Pajak langsung, yaitu pajak yang harus dipikul atau ditanggung sendiri oleh

wajib pajak dan tidak bisa dilimpahkan atau dibebankan kepada orang lain

atau pihak lain. Pajak harus menjadi beban sendiri oleh wajib pajak yang

bersangkutan.

Contoh: Pajak Penghasilan

2) Pajak tidak langsung, yaitu pajak yang pada akhirnya dapat dibebankan atau

dilimpahkan kepada orang lain atau pihak ketiga. Pajak tidak langsung terjadi

jika terdapat suatu kegiatan, peristiwa, perbuatan yang menyebabkan

terutangnya pajak, misal terjadi penyerahan barang atau jasa.

Contoh: Pajak Pertambahan nilai

b. Menurut sifat

Menurut sifatnya pajak dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu pajak

subjektif dan pajak objektif.

1) Pajak subjektif, pajak yang pengenaannya memperhatikan pada keadaan

pribadi wajib pajak atau pengenaan pajak yang memperhatikan keadaan

subjeknya.

Contoh: pajak penghasilan

2) Pajak obyektif, pajak yang pengenaannya memperhatikan pada objeknya baik

berupa benda, keadaan, perbuatan, atau peristiwa yang mengakibatkan

Page 26: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

timbulnya kewajiban membayar pajak, tanpa memperhatikan keadaan pribadi

subjek pajak (wajib pajak) maupun tempat tinggal.

Contoh: Pajak pertambahan nilai dan pajak penjualan atas barang mewah.

c. Menurut Lembaga Pemungut

1) Pajak Negara atau Pajak Pusat, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah

pusat dan digunakan untuk membiayai rumah tangga negara.

2) Pajak daerah, yaitu pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan

digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah.

Contoh: Pajak Penerangan Jalan, Pajak Kendaraan Bermotor

3. Fungsi Pajak

Pembangunan yang ada selama ini tidak terlepas dari peran serta masyarakat

dalam membayar pajak, karena hasil dari penerimaan pajak tersebut digunakan

pemerintah untuk melaksanakan pembangunan bagi kesejahteraan rakyat. Dengan

demikian pajak mempunyai beberapa fungsi, antara lain:

a) Fungsi Budgetary

Dalam fungsinya sebagai Budgetary, pajak dipergunakan sebagai alat untuk

mengumpulkan dana guna membiayai kegiatan pemerintah, terutama kegiatan-

kegiatan rutin.

Page 27: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

b) Fungsi Regulatory

Sebagai fungsi Regulatory, yaitu mengatur perekonomian guna menuju

pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat, mengadakan distribusi pendapatan serta

stabilitas ekonomi.

c) Fungsi sosial

Dalam fungsi ini hak milik seseorang diakui dan pemanfaatannya tidak boleh

bertentangan dengan kepentingan masyarakat atau boleh dikatakan bahwa

besarnya pemungutan pajak harus disesuaikan dengan kekuatan seseorang untuk

dapat mencapai kepuasan kebutuhan setinggi-tingginya setelah dikurangi yang

mutlak untuk kebutuhan primer.

4. Pajak Daerah

a. Definisi Pajak Daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan yang digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan daerah.

Pajak merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah-daerah restribusi daerah.

Menurut Prakosa (2003:1) pajak secara umum adalah “iuran wajib anggota

masyarakat kepada Negara karena undang-undang dan atas pembayaran tersebut

pemerintah tidak memberikan balas jasa yang langsung dapat ditunjuk”.

Page 28: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Siahaan (2005:7) memberikan defenisi pajak daerah sebagai berikut: Pungutan dari masyarakat oleh Negara (pemerintah) berdasarkan undang-undang yang bersifat dapat dipaksakan dan terhutang oleh wajib membayarnya dengan tidak mendapat prestasi kembali (kontraprestasi/balas jasa) secara langsung, yang hasilnya digunakan untuk membiayai pengeluaran Negara dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Pajak daerah sebagai salah satu Pendapatan Asli Daerah diharapkan menjadi

salah satu sumber pembiayaan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan

daerah, untuk meningkatkan dan memeratakan kesejahteraan masyarakat. Dengan

demikian, daerah mampu melaksanakan otonomi, yaitu mampu mengatur dan

mengurus rumah tangganya sendiri. Meskipun beberapa jenis pajak daerah sudah

ditetapkan dalam undang-undang Nomor 34 tahun 2000, daerah kabupaten/kota

diberi peluang dalam mengali potensi sumber-sumber keuangannya dengan

menetapkan jenis pajak selain yang telah ditetapkan, sepanjang memenuhi kriteria

yang telah ditetapkan dan sesuai dengan aspirasi masyarakat.

b. Jenis Pajak Daerah

Jenis pajak propinsi menurut Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 antara

lain :

1) Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di atas Air,

2) Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraaan di atas Air,

3) Pajak Bahan Bakar Kendaraaan Bermotor,

4) Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air Permukaan.

Kabupaten/kota memungut pajak berdasarkan Undang-Undang Nomor 34

Tahun 2000.

Page 29: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1) Pajak Hotel adalah pajak atas pelayanan hotel.

2) Pajak Restoran adalah pajak atas pelayanan restoran.

3) Pajak Hiburan adalah pajak atas penyelenggaraan hiburan, sedangkan yang

dimaksud dengan hiburan adalah semua jenis pertunjukan, permainan,

permainan ketangkasan, dan/atau keramaian dengan nama dan bentuk apapun,

yang ditonton atau dinikmati oleh setiap orang dengan dipungut bayaran, tidak

termasuk penggunaan fasilitas untuk berolah raga.

4) Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame, sedangkan yang

dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang

menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan

untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa

atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa

atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari

suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

5) Pajak Penerangan Jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan

ketentuan bahwa di wilayah derah tersebut tersedia penerangan jalan, yang

rekeningnya dibayar oleh Pemerintah Daerah.

6) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah pajak atas kegiatan

pengambilan bahan galian Golongan C sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku.

7) Pajak Parkir adalah pajak yang dikenakan atas penyelenggaraan tempat parkir

di luar badan jalan oleh orang pribadi atau badan, baik yang disediakan

berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan sebagai suatu usaha,

Page 30: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan bermotor dan garasi

kendaraan bermotor yang memungut bayaran.

Selain yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000,

Pemerintah Daerah dapat menggali potensi sumber keuangan lainnya yang dapat

dikenai pajak dengan kriteria sebagai berikut :

1) bersifat pajak dan bukan retribusi,

2) objek pajak terletak atau terdapat di wilayah daerah Kabupaten/Kota yang

bersangkutan dan mempunyai mobilitas yang cukup rendah serta hanya

melayani masyarakat di wilayah Kabupaten/ Kota yang bersangkutan,

3) objek dan dasar pengenaan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan

umum,

4) objek pajak bukan merupakan objek pajak Provinsi dan/atau objek pajak

Pusat,

5) potensinya memadai,

6) tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif,

7) memperhatikan aspek keadilan dan kemampuan masyarakat,

8) menjaga kelestarian lingkungan.

c. Subjek Pajak dan Wajib Pajak Daerah

Adapun bagian dari subjek pajak dan wajib pajak adalah:

1) Subjek kendaraan bermotor dan kendaraan di Atas air adalah orang pribadi

atau badan yang memiliki dan/atau menguasai kendaraan bermotor dan

Page 31: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang

memiliki kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.

2) Subjek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas

Air adalah orang pribadi atau badan yang menerima penyerahan kendaraan

bermotor dan kendaraan di atas air. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau

badan yang menerima penyerahan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas

air.

3) Subjek Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah konsumen bahan

bakar kendaraan bermotor. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan

yang menggunakan kendaraan bermotor.

4) Subjek Pajak Pengembalian dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan adalah orang pribadi atau badan yang mengambil, atau

memanfaatkan, atau mengambil dan memanfaatkan air bawah tanah dan/atau

air permukaan. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang

mengambil dan memanfaatkan air bawah tanah dan/atau air permukaan.

5) Subjek Pajak Hotel adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

pembayaran kepada hotel. Wajib pajaknya adalah pengusaha hotel.

6) Subjek Pajak Restoran adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

pembayaran kepada restoran. Wajib pajaknya adalah pengusaha restoran.

7) Subjek Pajak Hiburan adalah orang pribadi atau badan yang menonton

dan/atau menikmati hiburan. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan

yang menyelenggarakan hiburan.

Page 32: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

8) Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Wajib pajaknya

adalah orang pribadi.

9) Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan

yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik.

10) Subjek Pajak Pengembalian Bahan Galian Golongan C adalah orang pribadi

atau badan yang mengambil bahan galian golongan C. Wajib pajaknya adalah

orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan pengambilan bahan galian

golongan C.

11) Subjek Pajak Parkir adalah orang pribadi atau badan yang melakukan

pembayaran atas tempet parkir. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau

badan yang menyelenggarakan tempat parkir.

d. Objek Pajak Daerah

1) Objek Pajak Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air adalah

kepemilikan dan/atau penguasaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas

air.

2) Objek Pajak Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di Atas Air

adalah penyerahaan kendaraan bermotor dan kendaraan di atas air.

3) Objek Pajak Bahan Kendaraan Bermotor adalah bahan bakar kendaraan

bermotor yang disediakan atau dianggap digunakan untuk kendaraan

bermotor, termasuk bahan bakar yang digunakan untuk kendaraan di atas air.

Page 33: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4) Objek Pajak Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah dan Air

Permukaan adalah :

a) Pengambilah air bawah tanah dan/atau air permukaan

b) Pemanfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan

c) Pengambilan dan pemanfaatan air bawah tanah dan/atau air permukaan

5) Objek Pajak Hotel adalah pelayanan yang disediakan hotel dengan

pembayaran termasuk :

a) Fasilitas penginapan atau fasilitas tinggal jangka pendek.

b) Pelayanan penunjang sebagai kelengkapan fasilitas penginapan atau tinggal

jangka pendek yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan.

c) Jasa persewaan ruangan untuk kegiatan acara atau pertemuan di hotel.

6) Objek Pajak Restoran adalah pelayanan yang disediakan restoran dengan

pembayaran.

7) Objek Pajak Hiburan adalah penyelenggaraan hiburan dengan dipungut

bayaran.

8) Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.

9) Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah

daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh

pemerintah daerah.

10) Objek Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah kegiatan

pengambilan bahan galian golongan C.

11) Objek Pajak Parkir adalah penyelenggaraan tempat parkir diluar badan jalan,

baik yang disediakan berkaitan dengan pokok usaha maupun yang disediakan

Page 34: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

sebagai suatu usaha, termasuk penyediaan tempat penitipan kendaraan

bermotor dan garasi kendaraan bermotor yang memungut bayaran.

e. Dasar Pengenaan Pajak dan Tarif Pajak Daerah

1) Dasar pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor dihitung sebagai perkalian dari 2

(dua) unsur pokok, yaitu :

a) Nilai Jual Kendaraan Bermotor

b) Bobot yang mencerminkan secara relative kadar kerusakan jalan dan

pencemaran lingkungan akibat penggunaan kendaraan bermotor.

Tarif Pajak Kendaraan Bermotor ditetapkan sebesar 1,5% untuk kendaraan

bermotor bukan umum, 1% untuk kendaraan bermotor umum, dan 0,5% untuk

kendaraan bermotor alat-alat berat dan besar.

2) Dasar pengenaan Pajak Kendaraan di Atas Air dihitung berdasarkan nilai jual

kendaraan di atas air. Tarif ditetapkan sebesar 1,5%.

3) Dasar pengenaan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Kendaraan di

Atas Air adalah nilai jual kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebagai

berikut :

a) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan pertama 10%

untuk kendaraan bermotor bukan umum, 10% untuk kendaraan bermotor

umum, dan 3% untuk kendaraan bermotor alat-alat berat dan alat-alat

besar.

Page 35: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

b) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan kedua dan

selanjutnya : 1% untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1% untuk

kendaraan bermotor umum, dan 0,3% untuk kendaraan bermotor alat-alat

berat dan alat-alat besar.

c) Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan karena

warisan : 0,1% untuk kendaraan bermotor bukan umum, 1% untuk

kendaraan bermotor umum, dan 0,3% untuk kendaraan bermotor alat-alat

berat dan alat-alat besar.

Tarif Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor atas penyerahan pertama

ditetapkan 5% untuk penyerahan kedua dan selanjutnya sebesar 1%, dan untuk

penyerahan karena warisan ditetapkan sebesar 0,1%.

4) Dasar Pengenaan Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor adalah nilai jual

bahan bakar kendaraan bermotor. Tarifnya ditetapkan sebesar 5%.

5) Dasar Pengenaan Pajak Hotel adalah jumlah pembayaran yang dilakukan

kepada hotel. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10%

6) Dasar Pengenaan Pajak Restoran adalah jumlah pembayaran yang dilakukan

kepada restoran. Tarifnya ditetapkan paling tinggi 10%.

7) Dasar Pengenaan Pajak Hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang

seharusnya dibayar untuk menonton dan/atau menikmati hiburan. Tarifnya

ditetapkan paling tinggi sebesar 35%.

8) Dasar Pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa reklame. Tarifnya

ditetapkan paling tinggi sebesar 25%.

Page 36: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

9) Dasar Pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah nilai jual tenaga listrik.

Tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20%.

10) Dasar Pengenaan Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C adalah nilai

jual hasil pengambilan bahan galian golongan C. Tarifnya ditetapkan paling

tinggi sebesar 20%.

11) Dasar Pengenaan Pajak Parkir adalah jumlah pembayaran atau yang

seharusnya dibayar untuk pemakaian tempat parkir. Tarifnya ditetapkan paling

tinggi sebesar 20%.

f. Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan

1) Pajak Reklame

Pajak Reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame, sedangkan yang

dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut

bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk

memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang,

ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang

yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat

oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah.

a. Objek Pajak Reklame

Objek Pajak Reklame adalah semua penyelenggaraan reklame.

b. Subjek dan Wajib Pajak Reklame serta Tarif Pajak

Subjek Pajak Reklame adalah orang pribadi atau badan yang

menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Wajib pajaknya

Page 37: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

adalah orang pribadi dengan asar Pengenaan Pajak Reklame adalah nilai sewa

reklame yang tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25%.

2) Pajak Penerangan Jalan

Pajak Penerangan Jalan, yaitu pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan

ketentuan bahwa diwilayah daerah tersebut tersedia penerangan jalan, yang

rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah.

a. Objek Pajak Penerangan Jalan

Objek Pajak Penerangan Jalan adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah

daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh

pemerintah daerah.

b. Subjek dan Wajib Pajak Penerangan Jalan serta Tarif Pajak

Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan

yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik dengan dasar

Pengenaan Pajak adalah nilai jual tenaga listrik yang tarifnya ditetapkan

paling tinggi sebesar 20%.

5. Pendapatan Asli Daerah (PAD)

a. Defenisi Pendapatan Asli Daerah

Penerimaan daerah adalah semua penerimaan daerah dalam bentuk

peningkatan aktiva atau penurunan utang dari berbagai sumber dalam periode

tahun anggaran bersangkutan. Pendapatan asli daerah merupakan salah satu

sumber penerimaan daerah yang mempunyai peranan penting dalam

Page 38: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

pembangunan. Pendapatan asli daerah adalah pendapatan yang diperoleh dari

sumber-sumber pendapatan daerah dan dikelola sendiri oleh pemerintah daerah.

Pendapatan asli daerah merupakan tulang punggung pembiayaan daerah, oleh

karenanya kemampuan melaksanakan ekonomi diukur dari besarnya kontribusi

yang diberikan oleh pendapatan asli daerah terhadap APBD, semakin besar

kontribusi yang dapat diberikan oleh pendapatan asli daerah terhadap APBD

berarti semakin kecil ketergantungan pemerintah daerah terhadap bantuan

pemerintah daerah.

Pendapatan asli daerah hanya merupakan salah satu komponen sumber

penerimaan keuangan negara disamping penerimaan lainnya berupa dana

perimbangan, pinjaman daerah dan lain-lain penerimaan yang sah juga sisa

anggaran tahun sebelumnya dapat ditambahkan sebagai sumber pendanaan

penyelenggaraan pemerintahan didaerah. Keseluruhan bagian penerimaan tersebut

setiap tahun tercermin dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah. Meskipun

PAD tidak seluruhnya dapat membiayai APBD, sebagaimana dikatakan oleh

Santoso (1995:20) bahwa proporsi PAD terhadap total penerimaan tetap

merupakan indikasi keuangan suatu pemerintah daerah.

Pemerintah daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber

keuangan secara maksimal, namun tentu saja dalam koridor perundang-ungangan

yang berlaku khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintah dan

pembangunan didaerahnya melalui pendapatan asli daerah. Tuntutan peningkatan

PAD semakin besar seiring dengan semakin banyakanya kewenagan pemerintah

yang dilimpahkan kepada daerah itu sendiri.

Page 39: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Menurut undang-undang No. 33 tahun 2004, pendapatan asli daerah adalah

penerimaan yang diperoleh daerah dari sumber-sumber didalam daerahnya sendiri

yang dipungut berdasarkan peraturan daerah sesuai dengan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Pendapatan asli daerah merupakan sumber penerimaan

daerah yang asli digali didaerah yang digunakan untuk modal dasar pemerintah

daerah dalam membiayai pembangunan dan usaha-usaha daerah untuk

memperkecil ketergantungan dana dari pemerintah pusat.

b. Klasifikasi Pendapatan Asli Daerah

Menurut Mardiasmo (2002:132), “ pendapatan asli daerah adalah penerimaan

daerah dari sektor pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan

daerah yang dipisahkan, hasil perusahaan milik daerah, dan lain-lain pendapatan

yang sah”.

Menurut undang-undang No.33 tahun 2004 pasal 6, sumber-sumber

pendapatan asli daerah terdiri dari :

1) pajak daerah

Pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan

kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang yang dapat dipaksakan

berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan yang digunakan

untuk membiayai penyelenggaraan pemerintah daerah dan pembangunan

daerah. Pajak merupakan sumber keuangan pokok bagi daerah-daerah

restribusi daerah.

2) retribusi daerah

Page 40: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau

pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh

pemerintah daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

3) hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan

Hasil pengelolaan kekayaan milik daerah yang dipisahkan merupakan

penerimaan daerah yang berasal dari pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan. Jenis pendapatan ini dirinci menurut objek pendapatan yang

mencakup :

a. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik daerah/BUMD

b. bagianlaba atas penyertaan modal pada perusahaan milik Negara/BUMN

c. bagian laba atas penyertaan modal pada perusahaan milik

swasta/kelompok

4) lain-lain pendapatan yang sah

Pendapatan ini merupakan penerimaan daerah yang berasal dari lain-lain milik

pemerintah daerah. Rekening ini disediakan untuk mengakuntansikan

penerimaan daerah selain yang disebut diatas. Jenis pendapatan ini meliputi

objek pendapatan sebagai berikut :

a. hasil penjualan asset daerah yang tidak dipisahkan

b. jasa giro

c. pendapatan bunga

d. penerimaan atas tuntutan ganti kerugian daerah

e. penerimaan komisi, potongan, ataupun bentuk lain sebagai akibat dari

penjualan, pengadaan barang dan jasa oleh daerah

Page 41: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

f. penerimaan keuangan dari selisih nilai tukar rupiah terhadap mata uang

asing.

g. Pendapatan denda atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan

h. Pendapatan denda pajak

i. Pendapatan denda retribusi

j. Pendapatan eksekusi atas jaminan

k. Pendapatan dari pengembalian

l. Fasilitas sosial dan umum

m. Pendapatan dari penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

n. Pendapatan dari anggaran/cicilan penjualan.

B. Tinjauann Penelitian Terdahulu

Afriani (2007) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh pajak daerah

dan retribusi daerah terhadap penerimaan daerah kabupaten Langkat. Dari hasil

penelitian tersebut diketahui bahwa pajak daerah dan retribusi daerah secara

simultan dan parsial berpengaruh positif terhadap penerimaan daerah. Realisasi

pajak daerah dan retsibusi daerah kabupaten Langkat untuk tahun pengamatan

2001-2006 melebihi target dengan rata-rata 103,62% dengan pertumbuhan rata-

rata 12,73%. Kontribusi pajak daerah terhadap penerimaan daerah rata-rata

adalah 58,95% dan retribusi daerah 26,05%.

Mayasari (2004) melakukan penelitian untuk menguji pengaruh pajak daerah

terhadap PAD, studi kasus Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Dari hasil

penelitian tersebut diketahui nilai rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap PAD

Page 42: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

yang memiliki nilai tertinggi adalah Kabupaten Tuban sebesar 58,96% dan nilai

terendah adalah kabupaten Sumenep 13,85%. Sedangkan untuk Kota, nilai rata-

rata pajak daerah yang memiliki nilai tertinggi adalah Kota Surabaya sebesar

56,05% dan nilai terendah adalah Kota Blitar yaitu sebesar 21,17%.

Suhendi (2008) melakukan penelitian untuk menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi penerimaan pajak hotel dan restoran di Kota Yogyakarta.

Penelitian ini menggunakan analisis log-linier. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) tidak berpengaruh

signifikan terhadap penerimaan pajak hotel dan restoran, jumlah wisatawan

mancanegara berpengaruh signifikan, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan

signifikan, dan jumlah hotel dan restoran berpegaruh positif dan signifikan

terhadap pajak hotel dan restoran.

Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu

Nama Judul Variabel Metode penelitian

Hasil penelitian

Ester Afriani (2007)

Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Penerimaan Daerah Kabupaten langkat

Independen : 1. Pajak

Daerah 2. Retribusi

Daerah Dependen: 1.Penerimaan

Daerah

Analisis Regresi Berganda, Uji F dan Uji t

Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kab. Langkat berpengaruh terhadap Penerimaan Daerah Kab. Langkat baik secara simultan maupun parsial

Dian Mayasari (2004)

Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah

Independen : 1.Pajak

Daerah

Analisis Kontribusi dan Analisis

Rata-rata kontribusi pajak daerah terhadap PAD yang memiliki nilai tertinggi adalah kabupaten Tuban

Page 43: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

terhadap PAD Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Jawa Timur

Dependen: 1. PAD

Statistik Deskriptif

sebesar 58,96% dan nilai terendah adalah kabupaten Sumenep sebesar Rp. 13,85%

Eno Suhendi (2008)

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak Hotel dan Restoran Kota Yogyakarta Tahun 1991-2005

Independen : 1. PDRB 2. Jumlah

wisatawan 3. Jumlah

penduduk 4. Jumlah

hotel dan restoran

Dependen : Pajak hotel dan restoran

Analisis Log-linier

Variabel PDRB tidak berpengaruh signifikan, jumlah wisatawan mancanegara berpengaruh signifikan, jumlah penduduk berpengaruh negatif dan signifikan, dan jumlah hotel dan restoran berpegaruh positif dan signifikan terhadap pajak hotel dan restoran.

C. Kerangka Konseptual

Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yaitu pajak reklame dan

pajak penerangan jalan, serta satu variabel dependen yaitu PAD. Menurut

Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000, pajak reklame dan pajak penerangan

jalan dikelompokkan sebagai Pajak Daerah dan dalam Undang-Undang Nomor 32

Tahun 2004 disebutkan bahwa PAD terdiri atas pajak daerah, retribusi daerah,

bagi hasil laba BUMD dan investasi lain, dan lain-lain PAD yang sah.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah, tinjauan teoritis, tinjauan

penelitian terdahulu dan keterangan di atas maka dapat digambarkan sebuah

kerangka konseptual penelitian sebagai berikut :

Page 44: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Gambar 2.1

Kerangka Konseptual

Sumber : Penulis, 2009

Dari keterangan di atas dapat diambil kesimpulan sementara bahwa hubungan

pajak reklame dan pajak penerangan jalan terhadap PAD adalah berpengaruh

positif baik secara simultan atau parsial.

D. Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2004 : 10) “hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

rumusan masalah penelitian”. Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban

sementara terhadap masalah yang akan diuji kebenarannya, melalui analisis data

yang relevan dan kebenarannya akan diketahui setelah dilakukan penelitian.

Berdasarkan kerangka konseptual yang telah diuraikan sebelumnya, dapat

dirumuskan hipotesis penelitian bahwa pajak reklame dan pajak penerangan jalan

berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten

Kokan Hilir.

Pajak Rekalame (X1)

Pajak Penerangan jalan

(X2)

Pendapatan Asli Daerah

(Y)

Page 45: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain asosiasif kausal. Menurut Umar (2003 :

30) “Desain kausal berguna untuk mengukur hubungan-hubungan antar variabel

riset atau berguna untuk menganalisis bagaimana suatu variabel mempengaruhi

variabel lain”.

B. Populasi Dan Sampel Penelitian

Menurut Sugiyono (2004 : 72) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian ditarik kesimpulannya.”

Populasi dalam penelitian ini adalah Laporan Realisasi APBD didaerah

Kabupaten Rokan Hilir dan Laporan Realisasi Pajak Daerah Tahun 2004-2008,

dimana pada tahun-tahun tersebut Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan

sudah dikelompokkan secara terpisah dan menjadi bagian dari pajak daerah.

Menurut Sugiyono (2004 : 73) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sampel dalam penelitian ini

adalah Laporan Realisasi APBD dan Laporan Realisasi Pajak Daerah Kabupaten

Rokan Hilir tahun 2004-2008.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel non-

probability sampling dengan cara acidental sampling yaitu peulis menggunakan

Page 46: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

sampel yang dapat diakses dengan baik dan diperoleh dengan lengkap. Penelitian

ini menggunakan data bulanan sehingga jumlah pengamatan dalam penelitian ini

adalah 60 (enam puluh).

C. Defenisi Operasional

Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian dan defenisinya akan

dijelaskan melalui tabel.

Tabel 3.1 Defenisi Operasional

Jenis

Variabel Nama

Variabel Defenisi

Independen Pajak Reklame

Pajak reklame adalah pajak atas penyelenggaraan reklame, sedangkan yang dimaksud dengan reklame adalah benda, alat, perbuatan atau media yang menurut bentuk dan corak ragamnya untuk tujuan komersial, dipergunakan untuk memperkenalkan, menganjurkan atau memujikan suatu barang, jasa atau orang, ataupun untuk menarik perhatian umum kepada suatu barang, jasa atau orang yang ditempatkan atau dapat dilihat, dibaca, dan/atau didengar dari suatu tempat oleh umum kecuali yang dilakukan oleh Pemerintah dengan objek pajak berupa semua penyelenggaraan reklame, subjek pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan atau melakukan pemesanan reklame. Wajib pajaknya adalah orang pribadi dan dasar pengenaan pajaknya adalah nilai sewa reklame yang tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 25%.

Independen Pajak Penerangan Jalan

Pajak penerangan jalan adalah pajak atas penggunaan tenaga listrik, dengan ketentuan bahwa di wilayah derah tersebut tersedia penerangan jalan, yang rekeningnya dibayar oleh

Page 47: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Jenis Variabel

Nama Variabel Defenisi

Pemerintah Daerah. Dengan objek pajak penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah, subjek pajak orang pribadi atau badan yang menggunakan tenaga listrik. Wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik dan dasar Pengenaan Pajak Penerangan Jalan adalah nilai jual tenaga listrik yang tarifnya ditetapkan paling tinggi sebesar 20%.

Dependen Pendapatan Daerah

Pendapatan daerah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pendapatan Asli Daerah (PAD). Pendapatan Asli Daerah (PAD) merupakan pendapatan yang benar-benar diperoleh dan digali dari potensi pendapatan yang ada di suatu daerah.

D. Prosedur Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang

merupakan data yang telah dikumpulkan sebelumnya dan telah menjadi

dokumentasi pihak Dispenda Kabupaten Rokan Hilir. Prosedur pengumpulan data

yang digunakan adalah teknik dokumentasi yaitu dengan memperoleh data

langsung dari tempat penelitian yaitu data realisasi pajak reklame dan pajak

penerangan jalan serta data realisasi PAD selama tahun 2004-2008.

E. Metode Analisis Data

1. Analisis Kontribusi

Yaitu suatu alat anlisis yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

kontribusi yang dapat disumbangkan dari penerimaan pajak reklame dan

Page 48: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

penerangan jalan terhadap penerimaan Pendapatan Asli Daerah di Kabupaten

Rokan Hilir, maka dibandingkan antara realisasi penerimaan pajak reklame dan

penerangan jalan terhadap PAD. Rumus yang digunakan untuk menghitung

kontribusi sebagai berikut: (Nugroho Budiyuwono, 1995: 160).

x 100%

Keterangan:

Pn = Kontribusi penerimaan pajak reklame dan penerangan jalan terhadap

pendapatan asli daerah (Rupiah)

QY = Jumlah penerimaan pendapatan asli daerah (Rupiah)

QX = Jumlah penerimaan pajak reklame dan penerangan jalan (Rupiah)

n = Tahun (periode) tertentu.

2. Uji Asumsi Klasik

Pengujian data dilakukan dengan uji asumsi klasik yang terdiri dari uji

normalitas, multikolinearitas, autokorelasi, dan heterokedastisitas.

a. Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel independen dan

variabel dependen berdistribusi normal. Untuk mengetahui apakah data yang

kita miliki normal atau tidak, kita menggunakan uji statistic kolmogorov-

smirnov (K-S). Ghozali (2005:30) memberikan pedoman pengambilan

keputusan tentang data-data yang mendekati atau yang merupakan distribusi

normal dapat dilihat dari:

Page 49: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1. Nilai sig. atau nilai signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi

data adalah tidak normal.

2. Nilai sig atau nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal

b. Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen. Pada model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independen. Pengujian

multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF antar variabel

independen. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi multikolinearitas,

dan suatu model terdapat gejala multikolinearitas jika terdapat Tolerence

kurang dari 0.10.

c. Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan

periode sebelumnya. Model regresi yang baik tidak terdapat autokorelasi.

Pengujian ini menggunakan uji Durbin Watson. Jika nilai Durbin-Watson

(DW) terletak antara batas atas (DU) dan 4-DU, maka tidak terjadi

autokorelasi.

d. Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan (varians) antara satu pengamatan ke pengamatan

lainnya. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas. Pengujian ini

dilakukan dengan Scatter-Plot menggunakan SPSS.

Page 50: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

3. Pengujian Hipotesis

a. Uji simultan (Uji F Statistik)

Uji ini dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen

secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis dilakukan

dengan F-test . Hipotesis yang akan diuji adalah

Ha1 : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-sama

berpengaruh terhadap Pendapatan Asli Daerah Pemerintah Rokan

Hilir

Kriteria yang digunakan untuk menolak atau menerima hipotesis adalah

Jika Fhitung > Ftabel, atau p value pada kolom sig < level of significant (σ), maka Ha1

diterima.

Jika Fhitung < Ftabel , atau p value pada kolom sig > level of significant (σ), maka

Ha1 ditolak.

Ada beberapa prosedur uji F.

1) Menentukan formulasi hipotesis.

H0 : b1=b2=0, artinya bahwa x1, x2 secara bersama-sama tidak berpengaruh

signifikan terhadap Y.

Ha : b1≠b2≠0, artinya bahwa x1, x2, secara bersama-sama berpengaruh

signifikan terhadap Y.

Page 51: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

2) Menentukan taraf signifikansi (σ) dan Ftabel

Pada taraf signifikansi 5%, nilai dari Ftabel memiliki degree of fredom for

denominator yaitu N-k dan degree of fredom for numerator yaitu k-1 dimana N

adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah variabel.

3) Membuat kriteria pengujian.

4) Membuat kesimpulkan yang menyatakan H0 diterima atau ditolak.

b. Uji Parsial (Uji t Statistik)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat besarnya masing-masing variabel

independen mempengaruhi variabel dependen menggunakan t-test. Hipotesis yang

akan diuji adalah

Ha2 : pajak reklame berpengaruh signifikan terhadap Pendapatan

Asli Daerah Kabupaten Rokan Hilir.

Ha3 : pajak penerangan jalan berpengaruh signifikan terhadap

Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Rokan Hilir.

Kriteria yang digunakan untuk menerima dan menolak hipotesis adalah

Jika thitung > ttabel, atau p value pada kolom sig < level of significant (σ), maka Ha

diterima.

Jika thitung < ttabel, atau p value pada kolom sig > level of significant (σ), maka Ha

ditolak.

Page 52: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Ada beberapa prosedur uji t.

1) Menentukan formulasi hipotesis

H0 : b1=b2=0, artinya bahwa x1, x2, secara parsial tidak berpengaruh signifikan

terhadap Y.

Ha : b1≠b2≠0, artinya bahwa x1, x2, secara parsial berpengaruh signifikan

terhadap Y.

2) Menentukan taraf signifikansi (σ) dan ttabel

Pada taraf signifikansi 5%, nilai dari ttabel memiliki degree of fredom for

denominator yaitu N-2 dimana N adalah jumlah sampel.

3) Membuat kriteria pengujian

4) Membuat kesimpulkan yang menyatakan H0 diterima atau ditolak

4. Analisis Regresi Berganda

Dalam melakukan analisis data penulis menggunakan metode deskriptif

kuantitatif, yaitu dengan mengumpulkan, mengolah dan menginterpretasikan hasil

yang diperoleh. Analisis ini menggunakan teknik analisis statistik SPSS dengan

metode analisis regresi berganda dengan model persamaan:

Y = a + b1x1 + b2x2

Dimana : Y = Realisasi PAD Kabupaten Rokan Hilir

a = Konstanta

b1, b2 = Koefisien regresi

x1 = Pajak Rekalame

x2 = Pajak Penerangan Jalan

Page 53: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

F. Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian dilakukan pada Dinas Pendapatan Kabupaten Rokan Hilir

(DISPENDA) dengan perencanaan jadwal penelitian ini dimulai pada bulan

Februari sampai selesai. Jadwal penelitian adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2

Jadwal Penelitian

Tahapan Penelitian Feb Mart Aprl Mei Jun Jul Agust Sept Okt Nop Des

Pengajuan proposal

Bimbingan dan perbaikan proposal

Seminar proposal

Pengumpulan data

Pengolahan dan analisis data

Bimbingan skripsi

Penyelesaian skripsi

Page 54: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB IV

ANALISIS HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian

1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Daerah kabupaten Rokan Hilir

Sebelum resmi menjadi Kabupaten pada 4 oktober 1999, Kabupaten Rokan

Hilir adalah bagian dari Kabupaten Bengkalis. Kabupaten baru ini berada

diwilayah paling utara Propinsi Riau dan berbatasan langsung dengan Propinsi

Sumatera Utara. Dulu secara geografis hubungan masyarakat daerah ini lebih

cendrung ke Sumatera Utara daripada Bagansiapiapi. Seiring dengan terbentuknya

Kabupaten tersendiri maka seiring itu pulalah terbentuknya Dinas Pendapatan

Daerah yang diserah terimakan dari Kabupaten Bengkalis dengan membahas atau

menangani pekerjaan dibidang pendapatan daerah untuk pembangunan daerah

kedepannya, beberapa urusan antara lain:

a. Kepala Dinas Pendapatan Daerah (DISPENDA)

b. Mengatur pendapatan daerah dari pajak Bumi dan Bangunan

c. Izin usaha

d. Minyak dan Gas alam

e. Pajak Retribusi dan lain sebagainya

Kantor Dinas Pendapatan Daerah berada dibawah pimpinan Kepala Dinas

dengan pangakat Elson II yang dipimpin langsung oleh Sekda, alamat kantor

berada dijalan Perniagaan Bagansiapiapi. Dasar utama penyusunan Perangkat

daerah dalam bentuk suatu organisasi adalah adanya urusan pemerintahan yang

Page 55: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

menjadi kewenangan, namun tidak berarti bahwa setiap penanganan urusan

Pemerintah harus dibentuk ke dalam organisasi tersendiri.

Demikian pula pada pemerintahan Kabupaten Rokan Hilir sebagai suatu

organisasi yang bertugas dan mempunyai fungsi pemberian pelayanan kepada

publik, jelas keberhasilan pelaksanaan tugas tersebut terlebih dahulu diperlukan

adanya peranan kepemimpinan yang nantinya akan bertanggung jawab atas beban

tugas yang telah dilimpahkan oleh organisasi dimans pimpinan tersebut berkerja.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsi pokok tersebut, Dispenda Rokan Hilir

dikepalai oleh seorang Kepala Dinas dan didukung 1 (satu) Kepala Tata Usaha, 5

(lima) Sub Dinas, dan 20 (dua puluh) Seksi dan kelompok Jabatan Fungsional.

Masing-masing unsur yang terdapat dalam Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten

Rokan Hilir memiliki tugas yang berbeda.

a. Kepala Dinas mempunyai tugas pokok memimpin, melakukan koordinasi,

mengendalikan kegiatan dan melaksanakan sebagian tugas Pemerintah Kota

dibidang pengelolaan keuangan daerah serta tugas perbantuan yang ditetapkan

oleh Kepala Daerah.

b. Bagian Tata Usaha mempunyai tugas pokok melaksanakan pelayanan

administratif yang meliputi pengelolaan administrasi keuangan, kepegawaian,

perlengkapan, rumah tangga dinas dan unsur umum lainnya. Bagian Tata

Usaha terdiri dari 4 (empat) sub bagian yang masing-masing dipimpin oleh

Kepala Sub Bagian yang bertanggung jawab kepada Kepala Bagian Tata

Usaha.

Page 56: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1) Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok mengelola keuangan dan

perbendaharaan serta menyusun laporan keuangan meliputi APBD,

RAPBD dan mengusulkan DUK triwulan I – IV.

2) Sub Bagian Kepegawaian

Sub Bagian Kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan

pengelolaan kegiatan administrasi di bidang kepegawaian meliputi urusan

pensiun, kenaikan pangkat, gaji berkala, pengurusan cuti, pendataan

jumlah Pegawai Negeri Sipil, Pembinaan Pegawai Negeri Sipil,

Pembuatan DUK dan DP-3.

3) Sub Bagian Perlengkapan

Sub Bagian Perlengkapan mempunyai tugas pokok melaksanakan kegiatan

dibidang perlengkapan, rumah tangga dan pengadaan serta pemeliharaan

barang juga membuat daftar pembagian barang-barang untuk setiap seksi.

4) Sub Bagian Umum

Sub Bagian Umum mempunyai tugas pokok mengelola tata usaha dan

surat menyurat serta urusan umum lainnya.

c. Sub Dinas Program mempunyai tugas untuk melaksanakan sebagian tugas

dinas dibidang penyusunan program. Sub Dinas Program terdiri dari 4 (empat)

Seksi yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung

jawab kepada Kepala Sub Dinas Program.

Page 57: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1) Seksi Penyusunan Program

Seksi Penyusunan Program mempunyai tugas pokok merencanakan

penerimaan pendapatan daerah, sistem dan prosedur kerja serta

penyusunan kebijaksanaan teknis dan program kerja jangka pendek,

menengah dan jangka panjang.

2) Seksi Pemantauan dan Pengendalian

Seksi Pemantauan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok

melaksanakan pembinaan teknis dibidang pendapatan terhadap semua unit

yang melaksanakan pungutan pendapatan daerah dan melaksanakan

kegaiatan pemantauan dan pengendalian terhadap tugas yang dilaksanakan

dibidang pendapatan serta melaksanakan penyuluhan dibidang pendapatan

daerah.

3) Seksi Pemantauan dan Pengendalian

Seksi Pemantauan dan Pengendalian mempunyai tugas pokok menyusun

rencana serta mengkaji untuk mengembangkan potensi pendapatan daerah

dan mempersiapkan rancangan Peraturan Daerah, Keputusan Kepala

Daerah tentang pajak daerah dan pendapatan daerah lainnya.

4) Seksi Evaluasi dan Pelaporan

Seksi Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melakukan evaluasi

dan memonitor pelaksanaan teknis operasional pengelolaan pendapatan

daerah, menyajikan data statistik target dan realisasi pendapatan daerah,

mengidentifikasi permasalahan pendapatan daerah dan menyusun laporan

realisasi pendapatan daerah.

Page 58: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

d. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan mempunyai tugas melaksanakan sebagian

tugas dinas dibidang pendataan dan penetapan. Sub Dinas Pendataan dan

Penetapan terdiri dari 4 (empat) seksi yang masing-masing dipimpin oleh

Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas Pendataan

dan Penetapan.

1) Seksi Pendataan dan Pendaftaran

Seksi Pendataan dan Pendaftaran mempunyai tugas pokok melaksanakan

pendataan objek pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah

lainnya melalui Surat Pemberitahuan Pajak Daerah dan Surat

Pemberitahuan Retribusi Daerah, melaksanakan pendaftaran wajib pajak

daerah dan wajib retribusi daerah melalui formulir pendaftaran,

menyimpan, mendistribusikan, memberikan NPWPD dan wajib retribusi

daerah dan menyusun daftar induk WP daerah dan retribusi daerah serta

menyimpan surat perpajakan daerah lainnya yang berkaitan dengan

pendaftaran dan pendataan.

2) Seksi Pengolahan Data dan Informasi

Seksi Pengolahan Data dan Informasi mempunyai tugas pokok

melaksanakan, mengumpulkan dan mengolah data objek pajak daerah dan

retribusi daerah, menuangkan hasil pengolahan dan informasi data

kedalam kartu dataserta mengirimkan kartu data kepada seksi penetapan

dan demikian sebaliknya.

Page 59: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

3) Seksi Penetapan

Seksi Penetapan mempunyai tugas pokok melaksanakan perhitungan

penetapan pokok pajak daerah dan pokok retribusi daerah berdasarkan

kartu data, termasuk perhitungan denda dan sanksi lainnya, menerbitkan

dan mendistribusikan serta menyimpan arsip surat perpajakan daerah dan

retribusi daerah yang berkaitan dengan penetapan, melaksanakan

perhitungan jumlah angsuran pembayaran dan penyetoran atas

permohonan WP.

4) Seksi Pemeriksaan

Seksi Pemeriksaan mempunyai tugas pokok menyusun rencana dan

melaksanakan pemeriksaan objek pajak dan objek retribusi, menatausaha

hasil pemeriksaan lapangan atas objek dan subjek pajak dan retribusi serta

mengirimkan laporan hasil pemeriksaan kepada seksi pengolahan data dan

informasi.

e. Sub Dinas Penagihan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas

dinas dibidang penagihan meliputi kegiatan pembukuan, verifikasi, penagihan

dan perhitungan restitusi, pemindahbukuan serta mempertimbangkan terhadap

keberatan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya. Sub

Dinas Penagihan terdiri dari 4 (empat) Seksi yang masing-masing dipimpin

oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Sub Dinas

Penagihan.

Page 60: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

1) Seksi Pembukuan dan Verifikasi

Seksi Pembukuan dan Verifikasi mempunyai tugas pokok melaksanakan

pembukuan dan berifikasi tentang penetapan dan penerimaan pajak daerah

dan pendapatan daeah lainnya, melaksanakan pembukuan dan verifikasi

penerimaan dan penegluaran benda berharga serta pendataan uang dari

hasil pungutan benda berharga ke dalam kartu persedian benda berharga,

menyiapkan laporan tentang realiasasi peneriaman dan tunggakan pajak

daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya, serta menyiapkan

laporan tentang realisasi penerimaan, pengeluaaran dan sisa persedian

benda berharga secara berkala.

2) Seksi Penagihan dan Perhitungan

Seksi Penagihan dan Perhitungan mempunyai tugas pokok melaksanakan

penagihan dan tunggakan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan

daerah lainnya, menerbitkan dan mendistribusikan serta menyimpan arsip

surat perpajakan daerah dan retribusi daerah yang berkaitan dengan

penagihan.

3) Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan

Seksi Restitusi dan Pemindahbukuan mempunyai tugas pokok menerima

permohonan restitusi dan pemindahbukuan dari WP, meneliti kelebihan

pajak daerah dan retribusi daerah yang dapat diberikan restitusi dan atau

pemindahbukuan serta mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas

tentang pemberian restitusi dan atau pemindahbukuan.

Page 61: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4) Seksi Pertimbangan dan Keberatan

Seksi Pertimbangan dan Keberatan mempunyai tugas pokok menerima

Surat Keberatan dari WP dan wajib retribusi dan meneliti keberatan WP

dan wajib retribusi serta membuat pertimbangan atas Surat Keberatan dan

mempersiapkan Surat Keputusan Kepala Dinas tentang persetujuan dan

penilaian atas keberatan tersebut.

f. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain terdiri dari 4 (empat) seksi

yang masing-masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab

kepada Kepala Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain.

1) Seksi Penatausahaan, Penerimaan Retribusi dan Pendapatan Lain-Lain.

2) Seksi Penerimaan Lain-lain

Seksi Penerimaan Lain-lain mempunyai tugas pokok melaksanakan

penatausahaan penerimaan lain-lain, merencanakan dan mengupayakan

penerimaan lain-lain, baik dari pemerintah, wakil pemeritah di daerah

maupun dari lembaga-lembaga keuangan dan atau badan-badan lain

termasuk pinjaman daerah dan dana darurat.

3) Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan Lain-Lain

Seksi Penerimaan BUMD dan Pendapatan Lain-Lain mempunyai tugas

pokok melaksanakan penatausahaan penerimaan BUMD dan

melaksanakan penatausahaan hasil pengelolaan kekayaan daerah yang

dipisahkan.

4) Seksi Legalisasi dan Pembukuan Surat-Surat Berharga.

Page 62: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

g. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan terdiri dari 4 (empat) seksi yang masing-

masing dipimpin oleh Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala

Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan.

1) Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak

Seksi Penatausahaan Bagi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak

mempunyai tugas pokok melaksanakan penatausahaan surat-surat

ketetapan PBB, penatausahaan pendapatan bagi hasil pajak dan bukan

pajak.

2) Seksi Bagi Hasil Pajak

Seksi Bagi Hasil Pajak mempunyai tugas pokok menerima dan

mendistribusikan Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang dan Daftar

Himpunan Pokok Pajak/Daftar Himpunan Penetapan Pajak, PBB,

melaksanakan penagihan PBB, melaksanakan perhitungan penerimaan

bagi hasil pajak lainnya, serta membantu menyampaikan Surat

Pemberitahuan Objek Pajak (SPOP) PBB kepada WP, menerima kembali

SPOP dan mengirimkan kepada KPPBB.

3) Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan

Seksi Peraturan Perundang-Undangan dan Pengkajian Pendapatan

mempunyai tugas pokok mengkaji tentang pelaksanaan Peraturan

Perundang-Undangan dan melaksanakan koordinasi dengan unit terkait

tenatng pelaksanaan Peraturan Perundang-Undangan serta melaksanakan

pengkajian atas penerimaan pendapatan daerah secara periodik.

Page 63: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4) Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak mempunyai tugas pokok melaksanakan

pertimbangan pemeriksaan DAU dan melaksanaan perhitungan DAU.

Dalam melakukan pemungutan pajak dilakukan dengan menggunakan 2 (dua)

sistem. Official assessment system yang merupakan sistem pemungutan pajak

dimana jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh wajib pajak dihitung

dan ditetapkan oleh petugas yang berwenang dari pihak Dispenda. Sistem

perhitungan ini diberlakukan pada WP yang tidak melakukan pembukuan hanya

pencatatan saja, biasanya pada usaha yang masih berskala kecil. Besarnya pajak

ditetapkan berdasarkan laba yang diperolehnya atau berdasarkan omset penjualan.

Untuk menetapkan besarnya pajak, maka petugas yang berwenang dalam

melakukan penagihan akan datang ke lokasi usaha WP dan melihat keadaan

usahanya serta meminta beberapa bukti penjualan seperti bon atau faktur. Untuk

melakukan pembayaran diterbitkan SKPD (Surat Ketetapan Pajak Daerah) dan

jumlah pajak tersebut akan dievaluasi setiap 3 bulan sekali untuk melakukan

tinjauan kembali terhadap jumlah pajak yang dibayarkan. Dengan adanya evaluasi

kembali ini pajak yang akan dibayarkan untuk 3 bulan berikutnya akan berbeda

dari 3 bulan sebelumnya dan begitu seterusnya. Self assessment system yang

merupakan sistem pemungutan pajak dimana wajib pajak yang harus menghitung,

membayar dan melaporkan sendiri jumlah pajak yang terutang. Sistem ini

diberlakukan kepada WP yang sudah menyelenggarakan pembukuan secara

lengkap. Untuk melakukan penagihan dan pembayaran WP harus membuat SPT

Page 64: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

(Surat Pemberitahuan) yang didalamnya tercantum jumlah pajak terutang. Setelah

menerima SPT, petugas dari pihak Dispenda akan melakukan pemeriksaan

terhadap pembukuan WP, dan apabila terdapat ketidakcocokan jumlah antara

yang tertera pada SPT dan hasil temuan pemerikasaan maka dikeluarkan juga

SKPDLB (Surat Ketetapan Pajak Daerah Lebih Bayar) atau SKPDKB (Surat

Ketetapan Pajak Daerah Kurang Bayar).

2. Pajak Reklame Kabupaten Rokan Hilir

Rokan Hilir melakukan pemungutan terhadap beberapa jenis pajak daerah

sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000. Satu

diantaranya adalah pajak reklame. Dasar hukum pelaksanaan pemungutan pajak

daerah Rokan Hilir adalah Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir

Nomor 12 Tahun 2003 Tentang Pajak Daerah Rokan Hilir. Dalam peraturan

daerah ini dinyatakan yang menjadi objek pajak adalah semua penyelenggaraan

reklame. Subjek pajak adalah orang pribadi atau badan yang menyelenggarakan

atau melakukan pemesanan reklame dan wajib pajaknya adalah orang pribadi

dengan dasar pengenaan pajak reklame adalah nilai sewa reklame yang tarifnya

ditetapkan paling tinggi sebesar 25%.

Berikut ini adalah target dan realisasi pajak reklame kabupaten Rokan Hilir

tahun 2004-2008.

Page 65: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Tabel 4.1 Target dan Realisasi Pajak Rekalme Kabupaten Rokan Hilir

Tahun 2004-2008

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) (%) Pertumbuhan (%)

2004 30.000.000,00 49.520.000,00 150,66 - 2005 31.000.000,00 83.042.000,00 267,87 67,69 2006 31.000.000,00 98.216.160,00 316,82 18,27 2007 32.735.000,00 66.723.250,00 203,83 -32,06 2008 35.520.000,00 67.057.000,00 188,78 0,50

Rata-rata 198,47 Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel terlihat bahwa untuk penerimaan PAD dari sektor pajak reklame

selama tahun pengamatan selalu dapat mencapai target (over target) di mana

pencapaian tertinggi adalah pada tahun 2006 sebesar 316,83%. Meskipun selalu

mencapai target namun jika dilihat dari sektor pertumbuhan penerimaannya

selama tahun pengamatan mengalami penurunan tahun 2006-2007 yaitu 18,27%

(2006) dan -32,06% (2007), dan pada tahun 2008 mengalami peningkatan namun

sangat kecil 0,50%.

3. Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Rokan Hilir

Seperti halnya dengan pajak reklame, pajak penerangan jalan juga diatur

melalui Peraturan Daerah Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir Nomor 12 Tahun

2003 tentang pajak daerah Rokan Hilir. Dalam peraturan daerah ini dinyatakan

yang menjadi objek pajak adalah penggunaan tenaga listrik, di wilayah daerah

yang tersedia penerangan jalan yang rekeningnya dibayar oleh pemerintah daerah.

Subjek Pajak Penerangan Jalan adalah orang pribadi atau badan yang

menggunakan tenaga listrikdan wajib pajaknya adalah orang pribadi atau badan

Page 66: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

yang menjadi pelanggan listrik dan atau pengguna tenaga listrik dengan dasar

Pengenaan Pajak adalah nilai jual tenaga listrik yang tarifnya ditetapkan paling

tinggi sebesar 20%.

Tabel 4.2 Target dan Realisasi Pajak Penerangan Jalan Kabupaten Rokan Hilir

Tahun 2004-2008

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) (%) Pertumbuhan (%)

2004 2.799.600.000,00 1.312.107.811,39 46,87 - 2005 2.799.600.000,00 999.959.626,00 35,71 -23,78 2006 2.799.600.000,00 5.872.333.923,00 209,75 487,25 2007 6.100.350.000,00 6.234.823.213,64 102,20 6,17 2008 4.073.004.525,00 5.890.573.098,41 144,62 -5,52

Rata-rata 107,83

Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel terlihat bahwa untuk penerimaan PAD dari sektor pajak penerangan

jalan selama tahun pengamatan mencapai target (over target) kecuali pada tahun

2004 yang hanya mencapai 46,87% dan 2005 yang hanya mencapai 35,57% dari

target yang telah ditetapkan dan pencapaian tertinggi adalah pada tahun 2007

sebesar 102,20%. Jika dilihat dari sektor pertumbuhan penerimaannya selama

tahun pengamatan mengalami peningkatan 487,25% (2006) dari -23,78% (2005),

tapi pada tahun 2007-2008 mengalami penurunan 6,17% dan -5,52%.

Penurunan pertumbuhan untuk pajak reklame dan pajak penerangan jalan

kemungkinan disebabkan karena fokus utama pengutipan pajak reklame dan pajak

penerangan jalan juga secara keseluruhan menyangkut PAD adalah terbatas pada

pencapaian target APBD, tidak memperhatikan aspek pertumbuhan penerimaan

tersebut. Ketika target sudah tercapai, maka dianggap sudah baik dan tidak lagi

melakukan tindakan-tindakan yang intensif untuk melakukan pengutipan.

Page 67: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4. Pendapatan Asli Daerah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 dijelaskan bahwa

Pendapatan Asli Daerah terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, bagi hasil laba

BUMD dan investasi lain, dan lain-lain PAD yang sah. PAD kabupaten Rokan

Hilir juga bersumber dari elemen-elemen yang tersebut di atas. Berikut adalah

target dan realisasi PAD Kabupaten Rokan Hilir selama tahun 2004-2008:

Tabel 4.3 Target dan Realisasi PAD Kota Kabupaten Rokan Hilir

Tahun 2004-2008

Tahun Target (Rp) Realisasi (Rp) % Pertumbuhan (%)

2004 26.142.614.717,00 27.938.659.724,99 106,87 - 2005 32.447.435.275,00 50.182.189.376,00 154,65 79,61 2006 43.357.435.275,00 80.859.682.027,00 184,49 61,13 2007 83.703.998.089,00 109.473.350.584,64 130,76 35,38 2008 67.040.837.611,00 142.783.562.000,00 212,97 30,42

Rata-rata 158,35 Sumber : Data diolah penulis, 2009 Dari tabel terlihat bahwa dari tahun 2004-2008 Rokan Hilir selama tahun

pengamatan mencapai target (over target) yang telah ditetapkan sebelumnya.

Secara berturut-turut mulai tahun 2004 sampai 2008. Jika dilihat dari

pertumbuhan realisasi penerimaan PAD mengalami penurunan dari tahun ke tahun

selama pengamatan 2004-2008.

5. Kontribusi Pajak Reklame dan Pajak Penerangan Jalan Terhadap PAD

Rokan Hilir

Berikut ini adalah Tabel yang menggambarkan seberapa jauh kontribusi pajak

Reklame dan pajak Penerangan Jalan terhadap PAD Rokan Hilir:

Page 68: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Tabel 4.4 Kontribusi Pajak Daerah Terhadap PAD Rokan Hilir

Tahun 2004-2008

Tahun PAD Pajak Hotel

Pajak Restoran

Pajak Hiburan

Pajak Reklame

PPJ Pajak B.Galian

2004 100% 0,48% 0,25% - 0,17% 4,69% 0,67% 2005 100% 0,33% 0,38% 0,01% 0,16% 1,98% 0,07% 2006 100% 0,27% 0,45% - 0,12% 7,26% 0,25% 2007 100% 0,17% 0,75% - 0,06% 5,69% 0,06% 2008 100% 0,13% 0,33% - 0,04% 4,12% 0,06% Rata-Rata

0,28% 0,43% 0,01% 0,11% 4,75% 0,21%

Sumber : Data diolah penulis, 2009

Dari tabel dapat diketahui bahwa kontribusi pajak daerah terhadap PAD rata-

rata untuk tahun pengamatan 2004-2008 adalah sekitar 5,79% berarti sangat

sedikit sekali dari PAD adalah berasal dari sektor pajak daerah.

Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan kurang maksimalnya

pemungutan pajak reklame dan pajak penerangan jalan untuk meningkatkan PAD,

yaitu:

a) Faktor penyebab langsung yaitu faktor yang dapat mempengaruhi secara

langsung pencapaian target, seperti kinerja keberhasilan pemungutan pajak

reklame dan pajak penerangan jalan hanya diukur berdasarkan keberhasilan

pencapaian terhadap target, tidak memasukkan unsur pertumbuhan

penerimaan dari tahun ke tahunnya sebagai penilaian kinerja.

b) Faktor penyebab tidak langsung yaitu faktor yang mempengaruhi pencapaian

target namun tidak separah langsung, seperti cara penagihan yang kurang

terstruktur, pada sistem official jumlah pajak yang terutang untuk bulan

tertentu adalah berdasarkan taksiran dengan dasar omset penjualan atau laba

historis pada bulan sebelumnya tidak berdasarkan laba atau omset penjualan

Page 69: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

aktual sehingga hasilnya kurang akurat, dan sistem pengendalian dan

pengawasan lapangan yang kurang efektif.

B. Statistik deskriptif

Tabel 4.5 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Pajak Reklame

60 972890.20 14880452.74 6083473.5003 2644730.79433

Pajak Penerangan Jalan 60 52576432.00 1187188265.00 340074961.7442 335917746.16004

PAD 60 597567557.70 20946165892.50 6787300728.5439 4840684704.09352

Valid N (listwise) 60

Sumber : Lampiran, 2009

Rata-rata pajak reklame per bulan adalah sebesar Rp 6.083.473,5003 dengan

standar deviasi Rp 2.644.730,79433. Rata-rata pajak penerangan jalan adalah Rp

340.074.961,7442 dengan standar deviasi Rp 335.917.746,16004. Rata-rata PAD

adalah Rp 6.787.300.728,5439 dengan standar deviasi Rp 4.840.684.704,09352.

Penerimaan pajak reklame, pajak penerangan jalan dan PAD di atas rata-rata

terjadi pada setiap bulan Desember mulai dari tahun 2004-2008. Hal ini

disebabkan karena pada akhir tahun lah biasanya para WP memiliki likuiditas

untuk melunasi pajaknya dan di sisi lain para pengutip pajak juga dituntut untuk

dapat memenuhi target penerimaan pajak untuk tahun yang bersangkutan.

Page 70: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

C. Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini akan menggunakan analisis regresi

sehingga terhadap data penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji asumsi

klasik.

1. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Pengujian ini

diperlukan karena untuk melakukan uji t dan uji f mengasumsikan bahwa nilai

residual mengikut i distribusi normal (Erlina, 2007: 103). Untuk mengetahui

apakah data yang kita miliki normal atau tidak, kita menggunakan uji statistik

kolmogorov-smirnov (K-S). Ghozali (2005:30) memberikan pedoman

pengambilan keputusan tentang data-data yang mendekati atau yang merupakan

distribusi normal dapat dilihat dari:

a. Nilai sig. atau nilai signifikan atau probabilitas < 0,05, maka distribusi data

adalah tidak normal.

b. Nilai sig atau nilai signifikan atau probabilitas > 0,05, maka distribusi data

adalah normal.

Uji kolmogorov-smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis H0 dan Ha.

1. H0 : data residual berdistribusi normal

2. Ha : data residual tidak berdistribusi normal

Page 71: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Tabel 4.6 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Uji Kolmogorov-smirnov dapat dilihat bahwa Unstandarized Residual atau

data residual memiliki data yang terdistribusi secara normal karena nilai

signifikannya > 0,05 (5%) yakni 0,405. Dengan demikian secara keseluruhan

dapat disimpulkan bahwa nilai-nilai observasi data telah terdistribusi secara

normal dan dapat dilanjutkan dengan uji asumsi klasik lainnya.

Selain dengan uji kolmogorov-smirnov, uji normalitas dapat dilakukan dengan

menggunakan analisis normal probability plot dan grafik histogram.

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

60-.0000015

4191239196.115.115

-.091.891.405

NMeanStd. Deviation

Normal Parametersa,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Unstandardized Res idual

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 72: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Gambar 4.1 Normal P-Plot of Regression Standard Residual

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: PAD

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

Sumber : Lampiran, 2009 Dari grafik normal probability plot di atas dapat dilihat bahwa sebaran data

yang digunakan dalam penelitian ini membentuk titik-titik yang letaknya

menyebar disekitar garis normal. Tidak ada titik yang jaraknya sangat jauh dari

garis normal dan pola yang dibentuk oleh sebaran data tersebut ada disekitar garis

normal. Begitu juga dari grafik histogram dapat dilihat bahwa grafik tidak

menceng ke kanan atau ke kiri maka data dinyatakan berdistribusi normal.

Page 73: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Gambar 4.2 Histogram

3210-1-2

Regression Standardized Residual

20

15

10

5

0

Freq

uenc

y

Mean = -3.73E-16Std. Dev. = 0.983N = 60

Dependent Variable: PAD

Histogram

Sumber : Lampiran, 2009

2. Uji multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan menguji apakah pada model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel independen.

Tabel 4.7 Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant)

Pajak Reklame ,854 1,170 Pajak Penerangan jalan ,854 1,170

Sumber : Lampiran, 2009

Page 74: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Dari Tabel di atas terlihat bahwa nilai tolerance tidak ada yang kurang dari

0.10 dan dan nilai Varience Inflation Factors (VIF) tidak ada yang lebih besar

dari 10 maka tidak ada multikolinearitas.

3. Uji autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah pada suatu model regresi

linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode satu dengan periode

sebelumnya. Penulis menggunakan perhitungan statistik untuk uji ini yaitu dengan

melihat nilai Durbin-Watson (DW).

Tabel 4.8

Hasil Uji Durbin Watson

1 1,719 Model Durbin-

Watson a Predictors: (Constant), Pajak penerangan jalan, Pajak reklame

b Dependent Variable: PAD

Sumber : Lampiran,2009

Sebuah regresi tidak mengalami autokorelasi jika nilai DW berada diantara

DU dan 4-DU. Dari tabel Durbin Watson untuk jumlah pengamatan sebanyak 48

(empat puluh delapan) dan jumlah variabel bebas adalah 2 (dua), maka :

DU = 1,652 ; 4-DU = 2,348 ; DW = 1,710. Dengan demikian DU<DW<4-DU

yaitu 1, 652 < 1,710 < 2,348, maka tidak terdapat autokorelasi.

Page 75: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

4. Uji heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan (varians) antara satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Penulis menggunakan scatter plot untuk melakukan pengujian.

Gambar 4.3 Scatterplot

3210-1

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Reg

ress

ion

Stu

den

tize

d R

esid

ual

Dependent Variable: PAD

Scatterplot

Sumber : Lampiran,2009 Dari scatter plot di atas terlihat bahwa titik-titik yang ada tersebar dengan pola

yang tidak tergambar dengan jelas maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Page 76: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

D. Pengujian Hipotesis

1. Analisis Koefisien Determinasi

Tabel 4.9 Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

.500a .250 .224 4264135778 .250 9.517 2 57 .000 1.719Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statist icsDurbin-Watson

Predic tors: (Constant), Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklamea.

Dependent Variable: PADb.

Sumber : Lampiran, 2009 Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar variabel independen

menjelaskan variabel dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah nol sampai

dengan satu. Untuk data timeseries memiliki koefisien determiansi yang cukup

tinggi karena tidak ada variasi di setiap pengamatannya.

Tabel di atas menunjukkan nilai koefisien determinasi yang ditunjukkan

dengan nilai R2 namun karena dalam penelitian menggunakan variabel independen

lebih dari satu maka penulis menggunakan nilai adjusted R2 untuk menunjukkan

nilai koefisien determinasi. Dari Tabel di atas nilai adjusted R2 adalah 0.224 atau

22,4% yang artinya bahwa PAD Rokan Hilir dijelaskan sebesar 22,4% oleh pajak

reklame dan pajak penerangan jalan sedangkan sisanya 77,6% dijelaskan oleh

variabel lain yang tidak dijelaskan dalam penelitian ini.

Page 77: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

2. Uji Simultan ( F Test )

a. Formulasi Hipotesis

H0 : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-sama tidak

berpengaruh signifikan terhadap PAD.

Ha : pajak reklame dan pajak penerangan jalan secara bersama-sama

berpengaruh signifikan terhadap PAD.

b. Df for denominator adalah N-k = 60-3 = 57.

Df for numerator adalah k-1 = 3-1 = 2.

Maka nilai FTabel dengan menggunakan fungsi FINV pada microsoft Excel

adalah 3,16

c. Kriteria pengujian

H0 diterima jika Fhitung < FTabel , atau p value pada kolom sig > level of

significant (σ).

Ha diterima jika Fhitung > FTabel, atau p value pada kolom sig < level of

significant (σ).

Tabel 4.10 Hasil Uji Simultan

ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3460788018910523

00000.000 2 173039400945526100000.000 9.517 .000(a)

Residual 1036422673971196000000.000 57 181828539293

19230000.000

Total 1382501475862249000000.000 59

a Predictors: (Constant), Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklame b Dependent Variable: PAD Sumber : Lampiran, 2009.

Page 78: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Dari tabel diketahui nilai Fhitung = 9,517 , maka nilai Fhitung > FTabel yaitu 9,517

> 3,16 dan p value pada kolom sig < level of significant (σ) yaitu 0.000 < 0.05

maka Ha diterima dan Ho ditolak artinya pajak reklame dan pajak penerangan

jalan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PAD.

3. Hasil Model Estimasi dan Uji Parsial (t test)

Tabel 4.11 Hasil Model Estimasi dan Uji Parsial

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 4926060501 1392918387 3.537 0.001

Pajak Reklame 0.494 227.077 0.062 0.5 0.019 0.854 1.17

Pajak Penerangan Jalan 7.503 1.788 0.521 4.197 0 0.854 1.17

a Dependent Variable: PAD Sumber : Lampiran, 2009

a. Hasil Model Estimasi

Dari tabel di atas dapat diketahui persamaan regresi dengan fungsi

Y = 4926060501 + 0,494X1 + 7,503X2

Interpretasi dari persamaan regresi linier berganda itu adalah bahwa jika

variabel independen dari persamaan di atas dalam hal ini adalah pajak reklame

dan pajak penerangan jalan adalah konstan, maka PAD adalah sebesar Rp

4.926.060.501. Jika pajak reklame mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000,- maka

PAD akan mengalami kenaikan sebesar Rp 494,- sedangkan jika pajak

Page 79: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

penerangan jalan mengalami kenaikan sebesar Rp 1.000,- maka PAD akan

bertambah sebesar Rp 7.503,-

b. Uji Parsial (t test)

1) Pajak reklame terhadap PAD

a) Formulasi hipotesis

H0 : pajak reklame tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD.

Ha : pajak reklame berpengaruh signifikan terhadap PAD.

b) Degree of free (df) = n-3 = 60-3 = 57.

Level of significant (σ) = 0,05.

tTabel = t (0,05;57) = 2,0024

c) Kriteria pengujian

H0 diterima jika thitung < tTabel,

Ha diterima jika thitung > tTabel,

d) Kesimpulan

Dari tabel 4.11 diketahui thitung pajak reklame adalah 0.5 maka thitung < tTabel

yaitu 0,5 < 2,0024. Dengan demikian H0 diterima yang artinya pajak reklame

tidak berpengaruh secara signifikan terhadap PAD.

2) Pajak penerangan jalan terhadap PAD

a) Formulasi hipotesis

H0 : pajak penerangan jalan tidak berpengaruh signifikan terhadap PAD.

Ha : pajak penerangan jalan berpengaruh signifikan terhadap PAD.

Page 80: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

b) Degree of free (df) = n-3= 60-3 = 57.

Level of significant (σ) = 0,05.

ttabel = t (0,05;57) = 2,0024.

c) Kriteria pengujian

H0 diterima jika thitung < tTabel,

Ha diterima jika thitung > tTabel,

d) Kesimpulan

Dari tabel 4.11 diketahui thitung pajak penerangan jalan adalah 4,197 maka

thitung > tTabel yaitu 4,197 > 2,0024 dengan demikian Ha diterima yang artinya

pajak penerangan jalan berpengaruh signifikan terhadap PAD.

Page 81: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Melalui hasil analisa dan pembahasan mengenai kontribusi pajak reklame

dan pajak penerangan jalan terhadap pendapatan daerah Pemerintah Kabupaten

Rokan Hilir, penulis dapat membuat beberapa kesimpulan.

1. Pengujian secara simultan menunjukkan bahwa pajak reklame dan pajak

penerangan jalan secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap PAD.

2. Pengujian secara parsial menunjukkan bahwa pajak reklame dan pajak

penerangan jalan berpengaruh signifikan terhadap PAD.

3. Realisasi PAD Kabupaten Rokan Hilir melalui pos pajak reklame untuk tahun

pengamatan 2004-2008 melebihi target dengan rata-rata 198,47% melalui

pajak juga melebihi target dengan rata-rata 107,83%, dan untuk PAD secara

keseluruhan melebihi target dengan rata-rata 158,35%.

4. Pertumbuhan PAD, pajak reklame dan pajak penerangan jalan untuk tahun

pengamatan 2004-2008 mengalami penurunan meskipun ada peningkatan di

beberapa tahun namun sangat kecil.

5. Selama tahun pengamatan 2004-2008, pajak reklame memberikan kontribusi

rata-rata sebesar 0,11% terhadap PAD, pajak penerangan jalan memberikan

kontribusi rata-rata 4,75% terhadap PAD sedangkan untuk keseluruhan pajak

daerah memberikan kontribusi rata-rata 5,79% terhadap PAD.

Page 82: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

6. Pajak reklame dan pajak penerangan jalan merupakan pajak yang potensial

untuk dikembangkan di Kabupaten Rokan Hilir dan menempati urutan kelima

untuk pajak reklame dan pertama untuk penerangan jalan.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Penulis melakukan penelitian dengan jangka waktu 5 (lima) tahun dengan

menggunakan data per bulan dengan keseluruhan jumlah sampel adalah 60

(enam puluh).

2. Penulis hanya menggunakan 2 (dua) jenis pajak daerah sebagai variabel

independen dan meneliti pengaruhnya terhadap PAD dan tidak meneliti 4

(empat) jenis pajak daerah lainnya.

C. Saran

Mengacu pada hasil penelitian yang telah dilakukan penulis dapat memberikan

saran, dan masukan bagi Pemerintah Kabupaten Rokan Hilir dalam meningkatkan

penerimaan PAD melalui pos pajak reklame dan pajak penerangan jalan .

1. Menjadikan tingkat pertumbuhan realisasi pemungutan pajak reklame dan

pajak penerangan jalan sebagai sebuah ukuran untuk menilai kinerja sehingga

tidak hanya target APBD saja yang menjadi perhatian.

2. Meningkatkan efektivitas pendataan terhadap WP yang tidak memiliki

NPWPD dengan cara obsevrasi lapangan secara berkala.

3. Penerapan sanksi secara efektif dan adil, seharusnya bagi mereka yang

melakukan penunggakan tanpa alasan yang jelas atau bahkan berupaya untuk

Page 83: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

menghindari pembayaran pajak dikenakan sanksi yang hendaknya tidak hanya

berupa denda namun sanksi lain yang dapat menimbulkan efek jera.

4. Memperbaiki cara penagihan khususnya pada sistem official, hendaknya

petugas melakukan perhitungan dan penagihan secara rutin langsung ke

tempat usaha WP.

5. Menetapkan jumlah terutang untuk pajak reklame dan penerangan jalan yang

bersifat official bagi usaha yang tidak melakukan pencatatan maupun

pembukuan dengan dasar omset penjualan atau laba aktual bukan data historis

bulan-bulan sebelumnya sehingga hasilnya lebih akurat dan tidak ada yang

merasa dirugikan.

6. Satuan Pengawas Internal (SPI) bagi Dispenda adalah Bawasko (Badan

Pengawas Kota). Hendaknya Bawasko dapat melakukan audit internal

terhadap Dispenda secara berkala baik triwulan atau semester sehingga

pengendalian dapat lebih efektif dan tindakan perbaikan dapat diambil dengan

segera.

7. Peningkatan pengawasan dan pengendalian baik secara teknis maupun

penatausahaan.

8. Meningkatkan kemampuan SDM dengan cara melakukan pelatihan dan

program-program pendidikan yang berkaitan dengan pengelolaam pajak dan

PAD.

9. Meningkatkan kegiatan peyuluhan pada masyarakat yang dapat membuka

cakrawala berpikir masyarakat tentang betapa pentingnya pajak yang mereka

Page 84: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

bayar untuk kelangsungan kegiatan di Kabupaten Rokan Hilir sehingga

mereka tergugah untuk taat pajak.

10. Penulis menyarankan agar tidak menggunakan hasil penelitian ini sebagai

satu-satunya alat analitis untuk meningkatkan penerimaan pajak reklame dan

pajak penerangan jalan serta PAD bagi Dispenda Kabupaten Rokan Hilir,

hendaknya dilakukan analisis dengan metode lainnya sebagai bahan

perbandingan demi keakuratan hasil.

Penulis telah berusaha menyajikan skripsi ini sebaik mungkin sesuai

dengan kemampuan penulis, namun masih terdapat beberapa kelemahan dan

kekurangan. Penulis memberikan saran untuk melakukan penelitian dengan

jangka waktu pengamatan yang lebih lama minimal diatas 5 tahun agar hasil yang

diperoleh lebih akurat, dan menggunakan variabel yang lebih banyak. Variabel

independen dapat menggunakan 3 (tiga) atau lebih jenis pajak daerah dan dapat

memasukkan jenis retribusi daerah karena restribusi daerah juga memiliki

kontribusi besar terhadap PAD.

Page 85: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DAFTAR PUSTAKA

Afriani, Ester. 2007. Pengaruh Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Terhadap Penerimaan Daerah Kabupaten Langkat. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Sumatera Utara, Medan.

Bambang Prakoso, Kesit. 2003. Pajak dan Retribusi Daerah, Cetakan Pertama, UII Press, Yogyakarta.

Bratakusuma, Dedy Supriady, dan Dadang Solikhin M. 2001. Otonomi Penyelenggaraan Pemda, PT Gramedia Pustaka Umum, Jakarta.

Erlina, Sri mulyani,2007, Metodologi Penelitian Bisnis , USU Press, Medan Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, 2004. Buku Petunjuk

Teknis Penulisan Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, Medan.

Ghazali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Badan

Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang. Halim, Abdul , 2004. Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi, Salemba Empat,

Jakarta. Halim, Abdul dan Jamal Abdul Nasir, 2006. “Kajian Tentang Keuangan Daerah

Pemerintah Kota Malang”, Jurnal Usahawan

, Nomor 6, hal 42.

Hartono, Jogiyanto. 2004. Metodologi Penelitian Bisnis : Salah Kaprah dan Pengalaman-Pengalaman. Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kurniawan, Panca, Agus Purwanto. 2004. Pajak Derah dan Retribusi Daerah di

Indonesia, Cetakan Pertama, Penerbit Bayumedia, Malang. Malik, Yanuwar. 2002. Peranan Pajak Daerah dalam Menunjang PAD dan APBD di

Kotamadya Malang. Skripsi, FE UMM. Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Andi, Yogyakarta. --------------. 2000. Perpajakan, Penerbit Andi, Yogyakarta. --------------. 2002. Otonomi dan Manajemen Keuangan Daerah, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Page 86: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Mayasari, Dian. 2004. Kontribusi Penerimaan Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Studi Kasus Kabupaten dan Kota di Jawa Timur. Skripsi, Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi, UMM, Malang.

Republik Indonesia, 2000. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

-------------------------, 2004. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

Pemerintah Daerah. -------------------------, 2004. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang

Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Saragih, Panglima. 2003. Desentralisasi Fiskal Dan Keuangan Daerah Dalam

Otonomi, PT Ghalia Indonesia, Jakarta.

Siahaan, Marihot P, 2005. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah, Edisi 1, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Suandi, Erly,2002. Hukum Pajak, Edisi 2 Revisi, Salemba Empat, Jakarta. Sugiyono, 2004. Metodologi Penelitian Bisnis, Cetakan Kesembilan, CV Alfabeta,

Bandung. Suharyadi, Purwanto. 2003. Statistik Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern, Buku I,

Penerbit Salemba Empat, Jakarta. Suhendi, Eno. 2008. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penerimaan Pajak

Hotel dan Restoran Kota Yogyakarta Tahun 1991-2005. Skripsi, Departemen Ilmu Ekonomi Fakultas Eonomi, Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta.

Sunarto. 2003. Perpajakan I, Penerbit AMUS Yogyakarta dan Maherioko Total Design,

Yogyakarta. Umar, Husein, 2002. Riset Akuntans, Metode Riset Sebagai Cara Penelitian Ilmiah, PT.

Gramedia Pustaka, Jakarta.

Undang-Undang No. 32 dan 33 Tahun 2004, Tentang Otonomi Daerah, Fokusmedia, Bandung.

Undang-Undang No. 34 Tahun 2000, Tentang Perubahan atas Undang-undang RI No. 18

Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.

Page 87: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

STRUKTUR ORGANISASI DAN TATA KERJA

DINAS PENDAPATAN KABUPATEN ROKAN HILIR

PERATURAN DAERAH ROKAN HILIR NOMOR : 12 Tahun 2007 TANGGAL : 11 Desember 2007

KEPALA DINAS

SEKRETARIAT

SUBBAG KEPEGAWAIAN

SUBBAG KEUANGAN

SUBBAG PERENCANAAN

PROGRAM

KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL

Bidang pendapatan Asli

Daerah

Seksi Pendataan Pajak & Retribusi

Seksi Penetapan Pajak & Retribusi

Seksi Pemeriksaan

Bidang Penagihan & Pembukuan

Seksi Penagihan & Perhitungan

Seksi Pembukuan & Penerimaan

SeksiPelaporan

Bidang Bagi Hasil

Pendapatan

Seksi Bagi Hasil Pajak

Bidang Perencanaan Pendapatan

Seksi Peningkatan

PAD

Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak

Seksi Pajak Bumi &

Bangunan

Seksi Pengembangan

Pendapatan

Seksi Perundang-undangan

UPTD

Page 88: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

DATA PAJAK REKLAME, PAJAK PENERANGAN JALAN, DAN PAD ROKAN HILIR

TAHUN 2004-2008

Periode Pajak reklame (RP) PPJ (RP) PAD (RP)

Januari 2004 2,510,400.00 99,342,713.63 1,266,862,475.10 Februari 2,872,300.00 100,283,357.41 597,567,557.70 Maret 3,112,432.27 109,578,390.41 1,778,975,787.00 April 3,500,423.70 99,578,390.52 949,797,123.15 Mei 4,126,666.67 109,214,379.67 1,849,796,574.44 Juni 4,250,321.63 89,726,491.00 1,487,625,766.30 Juli 3,879,479.89 109,881,459.28 2,657,244,266.20 Agustus 5,126,732.45 110,342,317.60 664,745,436.44 September 5,210,427.37 129,189,023.51 10,584,645,654.20 Oktober 4,672,421.00 95,927,832.40 947,465,614.73 November 3,901,473.42 119,516,540.65 1,958,254,735.40 Desember 6,356,921.60 129,526,915.31 3,195,678,734.33

49,520,000.00 1,302,107,811.39 27,938,659,724.99

Januari 2005 2,316,476.00 52,576,432.00 5,478,756,455.00 Februari 3,572,366.67 70,932,621.23 5,648,784,643.55 Maret 7,920,166.67 82,141,762.41 4,544,642,179.00 April 7,138,720.00 82,521,458.71 1,597,852,436.00 Mei 8,201,576.18 82,924,302.17 10,956,875,421.00 Juni 8,742,121.27 72,121,321.00 1,354,875,414.00 Juli 8,355,099.89 72,409,800.00 3,578,796,513.00 Agustus 8,511,952.00 102,937,453.25 1,648,798,457.40 September 8,068,576.44 80,112,391.43 964,795,221.50 Oktober 3,102,425.97 80,913,876.52 4,871,579,521.51 November 6,572,421.18 92,734,998.28 5,947,464,664.84 Desember 10,540,097.73 112,333,239.00 3,589,568,449.20

83,042,000.00 984,659,656.00 50,182,789,376.00

Januari 2006 4,241,303.64 70,475,362.49 2,517,875,324.40 Februari 4,501,730.26 100,629,281.92 7,498,232,574.80 Maret 7,296,464.57 101,921,431.11 1,648,732,328.50 April 8,103,591.32 110,011,489.17 8,277,625,799.14 Mei 8,548,270.00 120,531,672.00 10,945,624,145.00 Juni 9,742,709.01 272,319,102.67 3,865,464,641.40 Juli 9,296,285.15 403,936,260.40 5,532,332,566.00 Agustus 9,193,548.25 495,981,670.64 9,264,741,645.76 September 9,332,976.28 912,415,732.39 2,674,573,254.50 Oktober 5,296,267.42 1,010,663,466.21 8,624,468,124.66 November 7,782,561.36 1,122,623,871.00 7,944,546,523.54 Desember 14,880,452.74 1,150,824,585.00 8,065,465,099.30

98,216,160.00 5,872,333,925.00 76,859,682,027.00

Page 89: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Januari 2007 983,650.10 100,001,472.60 8,796,823,157.46 Februari 2,012,071.45 112,498,721.70 2,857,313,157.23 Maret 3,560,270.83 491,700,219.00 10,472,454,656.50 April 6,208,024.34 314,994,621.12 5,915,704,623.00 Mei 6,103,709.00 567,103,422.62 10,795,223,415.40 Juni 5,921,731.42 660,071,971.00 11,324,850,652.20 Juli 6,112,208.12 539,476,677.80 8,796,223,124.20 Agustus 6,932,712.80 541,236,861.32 9,465,622,339.00 September 5,321,138.91 999,999,821.67 9,745,232,282.60 Oktober 6,208,270.85 539,572,135.60 10,652,123,154.00 November 6,541,742.31 687,677,589.21 11,665,233,487.96 Desember 10,817,719.87 680,489,700.00 8,986,546,535.09

66,723,250.00 6,234,823,213.64 109,473,350,584.64

Januari 2008 972,890.20 102,721,250.72 7,646,765,322.11 Februari 2,502,289.43 109,960,748.81 4,465,223,457.00 Maret 3,678,812.00 211,719,871.52 12,875,526,565.00 April 7,546,632.64 120,972,649.63 9,487,915,486.00 Mei 7,560,570.68 401,877,572.66 10,746,328,990.00 Juni 6,115,338.22 501,866,021.61 16,852,323,200.00 Juli 6,296,731.14 612,672,649.14 20,477,523,236.00 Agustus 6,236,720.84 415,591,897.32 9,787,623,724.40 September 6,945,138.77 410,781,921.84 15,846,248,462.60 Oktober 4,971,676.95 912,231,338.20 4,466,264,998.80 November 6,021,270.00 1,002,988,912.17 20,946,165,892.50 Desember 8,658,929.15 1,187,188,265.00 9,185,652,665.59

67,507,000.02 5,990,573,098.62 142,783,562,000.00

Page 90: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Hasil Analisis Statistik dengan SPSS Versi 15.0

Hasil Uji Normalitas

1.00.80.60.40.20.0

Observed Cum Prob

1.0

0.8

0.6

0.4

0.2

0.0

Expe

cted

Cum

Pro

b

Dependent Variable: PAD

Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual

3210-1-2

Regression Standardized Residual

20

15

10

5

0

Freq

uenc

y

Mean = -3.73E-16Std. Dev. = 0.983N = 60

Dependent Variable: PAD

Histogram

Hasil Uji Normalitas dengan Nilai Skweness dan Kurtosis

Page 91: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

Pajak Reklame 60 972890.20 14880452.74 6083473.5003 2644730.79433

Pajak Penerangan Jalan 60 52576432.00 1187188265.00 340074961.7442 335917746.16004

PAD 60 597567557.70 20946165892.50 6787300728.5439 4840684704.09352

Valid N (listwise) 60

Hasil Uji Multikolinearitas

Model Collinearity Statistics

Tolerance VIF 1 (Constant)

Pajak Reklame ,854 1,170 Pajak Penerangan jalan ,854 1,170

Hasil Uji Autokorelasi dengan Nilai Durbin-Watson

1 1,719

Model Durbin-Watson

Page 92: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Hasil Uji Heterokedastisitas

3210-1

Regression Standardized Predicted Value

3

2

1

0

-1

-2

Reg

ress

ion

Stu

dent

ized

Res

idua

l

Dependent Variable: PAD

Scatterplot

Hasil Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb

.500a .250 .224 4264135778 .250 9.517 2 57 .000 1.719Model1

R R SquareAdjustedR Square

Std. Error ofthe Estimate

R SquareChange F Change df1 df2 Sig. F Change

Change Statist icsDurbin-Watson

Predic tors: (Constant), Pajak Penerangan Jalan, Pajak Reklamea.

Dependent Variable: PADb.

Page 93: fakultas ekonomi universitas sumatera utara medan skripsi

Helvianti : Kontribusi Penerimaan Pajak Reklame Dan Penerangan Jalan Terhadap Pendapatan Asli Daerah Pada Pemerintahankabupaten Rokan Hilir-Riau, 2010.

Hasil Uji Simultan ANOVA(b)

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression 3460788018910523

00000.000 2 173039400945526100000.000 9.517 .000(a)

Residual 1036422673971196000000.000 57 181828539293

19230000.000

Total 1382501475862249000000.000 59

Hasil Model Estimasi dan Uji Parsial

Model Unstandardized

Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) 4926060501 1392918387 3.537 0.001

Pajak Reklame 0.494 227.077 0.062 0.5 0.019 0.854 1.17

Pajak Penerangan Jalan 7.503 1.788 0.521 4.197 0 0.854 1.17