ujian bm obat

Upload: ade-irawan-suryadi-reborn

Post on 05-Jul-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    1/9

    PENDAHULUAN

    Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh

    penyakit terbanyak. Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup tinggi

    dan kurang bijak akan meningkatkan kejadian resistensi. Berbagai

    penelitian menunjukkan bahwa telah muncul mikroba yang resisten

    antara lain Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRS!" resistensi

    multi obat pada penyakit tuberkulosis (M#R $B! dan lain%lain.

    #ampak resistensi terhadap antibiotik adalah meningkatnya

    morbiditas" mortalitas dan biaya kesehatan. #i rumah sakit" penggunaan

    antibiotik yang tidak perlu atau berlebihan mendorong berkembangnya

    resistensi dan multipel resisten terhadap bakteri tertentu yang akan

    menyebar melalui infeksi silang. $erdapat hubungan antara penggunaan

    (atau kesalahan penggunaan! antibiotik dengan timbulnya resistensi

    bakteri penyebab infeksi nosokomial. Resistensi tidak dapat dihilangkan"

    tetapi dapat diperlambat melalui penggunaan antibiotik yang bijak. &al

    tersebut membutuhkan kebijakan dan program pengendalian antibiotik

    yang efektif. 'enomena penggunaan antibiotik saat ini sudah mulai salah

    kaprah. ntibiotik yang seharusnya dibeli dengan resep dokter" sekarang

    banyak di toko obat" warung%warung kecil pinggir jalan" yang seharusnya

    dijual di apotek saja.

    ntibiotik merupakan obat yang berbahaya apabila disalah

    gunakan. amun sayangnya justru penyalahgunaan antibiotik ini sering

    terjadi" terutama dalam kasus infeksi yang ringan. Pemakaian antibiotik

    yang salah dapat menimbulkan sejumlah kerugian. Selain karena mahaldan meningkatnya efek samping" dapat terjadi resistensi antibiotik yang

    sangat mengganggu apabila orang tersebut menderita infeksi berat di

    kemudian hari. Pemakaian antibiotik berlebihan dapat mengaburkan

    diagnosis yang seharusnya" sehingga penyakit pasien tidak tertangani

    dengan baik. ntibiotik berlebihan juga dapat mengganggu sistem

    imunitas.

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    2/9

    #alam memberikan pengobatan penyakit infeksi bakteri" seorang

    dokter harus mahir menyusun strategi pengobatan antibiotik. Pada

    dasarnya untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal" diperlukan

    perencanaan pemilihan antibiotik yang sesuai dengan mikroorganismepenyebab. amun" pola)spektrum mikroorganisme penyebab sebagian

    besar tidak diketahui" sehingga antibiotik diberikan atas dasar

    pengobatan empiris bukan kausal (de*nitif!. Pemberian antibiotik empiris

    dilakukan dengan cara +menebak, (educational guess!" hal ini seringkali

    memicu kecenderungan untuk memberikan antibiotik secara berlebihan.

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    3/9

    PEMBERIAN ANTIBIOTIK 

    Pengobatan antibiotik pada dasarnya dibagi menjadi pengobatan

    empiris dan de*nitif. -ntuk menentukan kedua pengobatan tersebut"

    pertimbangan klinis" pengetahuan farmakologik dan mikrobiologik perlu

    dikuasai dengan baik. Pada saat pengobatan dimulai sebagian besar

    mikroba penyebab belum diketahui secara de*nitif" maka pengobatan

    diberikan berdasarkan empiris. Pengobatan antibiotik secara empiris

    dilakukan tanpa pembuktian secara laboratorik" pada umumnya diberikan

    pada pengobatan awal. ntibiotik tersebut diberikan sambil menunggu

    hasil biakan (darah" urin" likuor serebrospinal" atau sputum!.

    -ntuk menentukan pengobatan awal harus difahami mengenai jenis

    mikroba tersering sebagai penyebab serta pola kepekaan bakteri.

    Pengobatan antibiotik berdasarkan jenis mikroorganisme penyebab yang

    telah teridenti*kasi disebut pengobatan de*nitif. Setelah patogen

    penyebab serta uji resistensinya dapat diidenti*kasi" antibiotik harus

    disesuaikan dengan mempertimbangkan keadaan klinis pasien. Pemilihan

    antibiotik yang akan diberikan apakah mono terapi atau  polifragmasi

    (kombinasi! harus didasarkan pada lokasi infeksi dan pengetahuan

    mengenai kemungkinan mikroba penyebab infeksi pada lokasi tersebut.

    A. Pengobatan Antibiotik Empiris

    Pemilihan antibiotik yang akan diberikan pada pasien bersifat

    indiidual baik pengobatan tunggal maupun kombinasi. Para ahli telah

    menyusun pedoman pemilihan antibiotik secara umum" namun para

    dokter harus mempertimbangkan faktor%faktor risiko dalam pemilihan

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    4/9

    antibiotik. Misalnya olume distribusi beberapa jenis obat lebih besar

    pada anak daripada dewasa sehingga eliminasi waktu paruh lebih lama.

    #emikian pula daya ekskresi dan eliminasi obat pada anak lebih tinggi

    daripada dewasa" seiring dari proses maturasi organ yang berperanpada metabolisme obat terutama pada neonatus. /leh karena itu"

    seorang dokter harus memahami aspek farmakologik klinik obat yang

    akan dipergunakan. 'armakologi klinik mengupas mengenai

    farmakodinamik yaitu interaksi antara pejamu (host! dengan obat0

    sedangkan farmakokinetik adalah pengetahuan bagaimana cara tubuh

    pejamu mengamankan pengaruh obat.amun" hanya sebagian kecil pasien yang dapat memenuhi harapan

    tersebut. &al ini berhubungan dengan beberapa kendala seperti

    mahalnya pemeriksaan mikrobiologi" tidak ada sarana" hasil steril (tidak

    ditemukan kuman oleh karena telah mendapat antibiotik sebelumnya"

    dan lain%lain!. 1adi" pada pengobatan empiris" pada awal pengobatan

    kita harus menduga mikroorganisme yang tersering menjadi penyebab

    penyakit infeksi pada lokasi tersebut. Misalnya" bakteria yang sering

    menjadi penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae,

    Haemophyllus inuenzae, Branhamella catharralis, Mycoplasma

     pneumoniae atau Chlamydia0 seperti juga halnya penyebab otitis media

    tersering adalah Streptococcus pneumoniae" Haemophyllus inuenzae,

    Branhamella catharralis. Sedangkan Echerichia coli  atau

    Enterobacteriaceae  seringkali merupakan penyebab infeksi saluran

    kemih. -ntuk infeksi jaringan lunak terutama disebabkan oleh

    Streptococcus pyogenes dan Staphyllococcus aureus.

    &al lain yang perlu diperhatikan sebelum memberikan pengobatanantibiotik pada setiap pasien adalah2

    3. Bagaimana memilih antibiotik empiris pada pengobatan awal"4. Berapa dosis" cara dan lama pemberian"5. pakah diperlukan pemantauan kadar obat"6. pa parameter keberhasilan pengobatan"5. bagaimana kiat memperbaiki pengobatan apabila terjadi kegagalan

    pengobatan.

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    5/9

    #alam pemilihan antibiotik empiris" apabila mikroorganisme dapat

    ditebak mendekati kebenaran" pemilihan antibiotik sedapat mungkin

    harus memenuhi kriteria sebagai berikut2

    3. Mempunyai spektrum sempit4. 7ara pemberian disesuaikan keadaan pasien. #iketahui mekanisme resistensinya.

    -paya menuju keberhasilan pengobatan antibiotik perlu

    diperhatikan hal%hal sebagai berikut2

    3. Pengobatan empiris harus mencakup jenis bakteri patogen yang

    pada umumnya diketahui sebagai penyebab" sambil menunggu

    hasil biakan4. ilai kembali antimikroba yang sesuai" spesi*k terhadap patogen

    yang ditemukan5. 8radikasi secepatnya bakteri patogen yang diduga sebagai

    penyebab infeksi6. $idak memberikan efek samping pada organ ital lain5.  $idak menimbulkan tanda%tanda toksisitas.

    Pada dasarnya tidak ada antibiotik yang unggul untuk segala jenis

    infeksi" oleh karena ntibiotik ideal harus mencakup kriteria secara

    empiris

    3. Mencakup community & hospital patogen,  mampu menembus

     jaringan dengan baik4. *nitas menuju organ sasaran cukup tinggi5. Mampu menahan aktiitas en9im bakteri6. Mempunyai efek samping minimal:. $erbukti mempunyai e*kasi klinis yang baik" dan

    !. &arga terjangkau.

    B. Pengobatan Antibiotik Ka"sa# $%e&niti'(

    #alam menentukan penyebab penyakit infeksi" faktor umur sangat

    mempengaruhi manifestasi klinis. Bakteri patogen yang bertanggung

     jawab terhadap berbagai penyakit cenderung berubah sejalan dengan

    bertambahnya umur. Identi*kasi mikroba penyebab penyakit dan sifatresistensi antibiotik terhadapnya merupakan hal yang sangat penting

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    6/9

    dalam menentukan pilihan antibiotik yang akan dipergunakan. Secara

    umum" antibiotik pilihan harus bersifat bakterisidal" mempunyai spektrum

    sempit" ditoleransi dengan baik" dan cost eectie!  pabila kita dapat

    mengidenti*kasi mikroba penyebab maka antibiotik dapat ditentukandengan tepat.

    Pertimbangan risiko (efek samping! dan manfaat (khasiat! selalu

    harus di*kirkan dalam menentukan obat anti infeksi yang akan diberikan

    kepada pasien. Perhitungan dosis pada umumnya diukur dengan

    mempergunakan berat badan pasien sesuai dengan studi farmakokinetik

    untuk anak dengan fungsi ginjal normal. amun" beberapa peneliti

    menyarankan perhitungan dosis berdasarkan luas permukaaan tubuh

    akan memberikan nilai konsentrasi dalam serum yang lebih tepat

    daripada berdasarkan berat badan.

    ). *ara pemberian

    Pada pemberian antibiotik intraena" suatu saat konsentrasi di

    dalam serum akan lebih tinggi dibandingkan diberikan secara

    intramuskular. amun" sebenarnya tidak ada keuntungan dinilai dari segi

    hasil pengobatan antara pemberian intraena dibandingkan dengan

    intramuskular. pemberian secara intraena lebih dianjurkan untuk

    pemberian obat jangka panjang. Misalnya pada pemberian suntikan

    kloramfenikol dan sefalosporin. Perlu diingat efek samping" pada

    pemberian obat secara intraena dapat terjadi trombo;ebitis" sedangkan

    abses steril dapat terjadi akibat suntikan intramuskular. Pemberian

    antibiotik intraena dapat juga diberikan secara bolus (sekali gus! dalam

    waktu :%3: menit atau dilarutkan melalui infus yang diberikan dalam

    waktu 3%4 jam. $idak ada data yang membuktikan bahwa perbedaan ini

    mendapatkan keuntungan klinis" hanya saja pada pemberian secara

    bolus akan menghasilkan akti*tas antibakterial dalam konsentrasi tinggi

    namun hanya bertahan dalam waktu pendek.

    bsorbsi beberapa antibiotik oral akan berkurang apabila diminum

    bersama makanan atau dekat waktu makan" termasuk ampisilin"

    penisilin resisten terhadap en9im penisilinase" dan lin"osinase. Susu dan

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    7/9

    makanan yang berasal dari bahan dasar susu atau obat yang

    mengandung kalsium dan magnesium akan mempengaruhi kinerja obat

    tetrasiklin. Sedangkan amoksisilin" sefaleksin" sefaklor" kloramfenikol"

    eritromisisn" dan klindamisisn hanya sedikit terpengaruh oleh makanan.pabila absorbsi obat diduga akan terganggu oleh makanan maka

    diminum 3 jam sebelum atau 4 jam setelah makan. -ntuk obat yang

    harus diminum 6 kali" dianjurkan diminum saat bangun tidur" 3 jam

    sebelum makan siang dan malam" dan waktu akan tidur malam.

    +. Ka%ar obat %a#am ser"mBeberapa jenis obat perlu dilakukan pemantauan kadar obat dalam

    serum" khususnya apabila obat tersebut mempunyai indeks terapeutik

    yang sempit" ariasi pasien luas" tidak mudah menentukan keberhasilan

    pengobatan secara farmakologik" dan terdapat hubungan antara kadar

    obat dalam serum dengan efek samping obat.Pada umumnya antibiotik yang perlu dipantau adalah golongan

    aminoglikosid" ankomisin" dan kloramfenikol. #i negara maju

    pemantauan kadar obat tersebut dialkukan secara rutin. Pemantaun

    perlu dilakukan apabila pengobatan dengan obat tersebut lebih dari 5hari dan atau pasien menderita imuno"ompromais.

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    8/9

    4! pakah dosis dan cara pemberian telah dipatuhi (perhatikan

    compliance pemberian obat!=5! pakah ada fokus infeksi yang menjadi sumber infeksi=6! pakah ada komplikasi=

    :! pakah antibiotik resisten=>! Pertanyaan terakhir yang harus di*kirkan adalah apakah diagnosis

    pasien tersebut benar=

    ?alaupun demikian" resistensi antibiotik merupakan isu yang

    penting dalam pengobatan penyakit infeksi. Resistensi pada dasarnya

    dapat disebabkan oleh23! Mikroorganisme menghasilkan en9im adenyllacting, fosforilacting,

    acetylacting agent  yang dapat menghancurkan obat4! nti mikroba tidak dapat menembus dinding bakteri untuk

    mencapai tempat yang potensial oleh karena penurunan

    permeabiltas mikroorganisme dinding sel5! Mikroorganisme berkembang dan mengadakan perubahan struktur

    tubuh" seperti perubahan kromosom dengan menghilangkan protein

    tertentu pada sub unit ribosom6! Miroorganisme mempunyai kemampuan meningkatkan sintesis

    lintasan metabolisme esensial sehingga melawan antibiotik.

    Secara umum" antibiotik akan mempengaruhi metabolisme bakteri

    melalui ekspresi genetik sel (transcription#,  ekspresi informasi genetik

    dalam fungsi protein (translation#, dan kerusakan komponen sel bakteri

    seperti dinding sel atau membran sel. &al tersebut di atas terjadi oleh

    karena adanya plasmid bakteri. Plasmid adalah # yang mengandung

    gen yang berbeda dan terletak di luar kromosom dan bertanggung jawabterhadap replikasi bakteri. Resistensi disebabkan oleh terjadinya

    perubahan genetik bakteri secara mutasi genetik. Bakteri yang kebal

    tersebut dapat memindahkan gen%nya kepada bakteri lain melalui proses

    transduksi" transformasi" dan konjugasi sehingga resistensi mudah

    menyebar.

  • 8/16/2019 Ujian BM Obat

    9/9

    3! Batasi penggunaan antibiotik (khususnya sefalosporin generasi

    ketiga!4! Segera pulangkan pasien apabila tidak ada indikasi rawat5! $ingkatkan program pengendalian penggunaan antibiotik

    6! Rotasi penggunaan antibiotik" kurangi pemakaian antibiotik yangdiduga telah resisten

    :! 7anangkan kembali budaya cuci tangan>! @akukan biakan dari koloni yang dicurigai sebagai sumber

    nosokomial.

    DA,TAR PU-TAKA

    ). &adinegoro SR. Pemakaian antibiotik dalam bidang pediatri. #alam2 Buku

    ajar Ilmu