ujian bm obat
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
1/9
PENDAHULUAN
Penyakit infeksi di Indonesia masih termasuk dalam sepuluh
penyakit terbanyak. Peresepan antibiotik di Indonesia yang cukup tinggi
dan kurang bijak akan meningkatkan kejadian resistensi. Berbagai
penelitian menunjukkan bahwa telah muncul mikroba yang resisten
antara lain Methicillin Resistant Staphylococcus aureus (MRS!" resistensi
multi obat pada penyakit tuberkulosis (M#R $B! dan lain%lain.
#ampak resistensi terhadap antibiotik adalah meningkatnya
morbiditas" mortalitas dan biaya kesehatan. #i rumah sakit" penggunaan
antibiotik yang tidak perlu atau berlebihan mendorong berkembangnya
resistensi dan multipel resisten terhadap bakteri tertentu yang akan
menyebar melalui infeksi silang. $erdapat hubungan antara penggunaan
(atau kesalahan penggunaan! antibiotik dengan timbulnya resistensi
bakteri penyebab infeksi nosokomial. Resistensi tidak dapat dihilangkan"
tetapi dapat diperlambat melalui penggunaan antibiotik yang bijak. &al
tersebut membutuhkan kebijakan dan program pengendalian antibiotik
yang efektif. 'enomena penggunaan antibiotik saat ini sudah mulai salah
kaprah. ntibiotik yang seharusnya dibeli dengan resep dokter" sekarang
banyak di toko obat" warung%warung kecil pinggir jalan" yang seharusnya
dijual di apotek saja.
ntibiotik merupakan obat yang berbahaya apabila disalah
gunakan. amun sayangnya justru penyalahgunaan antibiotik ini sering
terjadi" terutama dalam kasus infeksi yang ringan. Pemakaian antibiotik
yang salah dapat menimbulkan sejumlah kerugian. Selain karena mahaldan meningkatnya efek samping" dapat terjadi resistensi antibiotik yang
sangat mengganggu apabila orang tersebut menderita infeksi berat di
kemudian hari. Pemakaian antibiotik berlebihan dapat mengaburkan
diagnosis yang seharusnya" sehingga penyakit pasien tidak tertangani
dengan baik. ntibiotik berlebihan juga dapat mengganggu sistem
imunitas.
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
2/9
#alam memberikan pengobatan penyakit infeksi bakteri" seorang
dokter harus mahir menyusun strategi pengobatan antibiotik. Pada
dasarnya untuk mendapatkan hasil pengobatan yang optimal" diperlukan
perencanaan pemilihan antibiotik yang sesuai dengan mikroorganismepenyebab. amun" pola)spektrum mikroorganisme penyebab sebagian
besar tidak diketahui" sehingga antibiotik diberikan atas dasar
pengobatan empiris bukan kausal (de*nitif!. Pemberian antibiotik empiris
dilakukan dengan cara +menebak, (educational guess!" hal ini seringkali
memicu kecenderungan untuk memberikan antibiotik secara berlebihan.
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
3/9
PEMBERIAN ANTIBIOTIK
Pengobatan antibiotik pada dasarnya dibagi menjadi pengobatan
empiris dan de*nitif. -ntuk menentukan kedua pengobatan tersebut"
pertimbangan klinis" pengetahuan farmakologik dan mikrobiologik perlu
dikuasai dengan baik. Pada saat pengobatan dimulai sebagian besar
mikroba penyebab belum diketahui secara de*nitif" maka pengobatan
diberikan berdasarkan empiris. Pengobatan antibiotik secara empiris
dilakukan tanpa pembuktian secara laboratorik" pada umumnya diberikan
pada pengobatan awal. ntibiotik tersebut diberikan sambil menunggu
hasil biakan (darah" urin" likuor serebrospinal" atau sputum!.
-ntuk menentukan pengobatan awal harus difahami mengenai jenis
mikroba tersering sebagai penyebab serta pola kepekaan bakteri.
Pengobatan antibiotik berdasarkan jenis mikroorganisme penyebab yang
telah teridenti*kasi disebut pengobatan de*nitif. Setelah patogen
penyebab serta uji resistensinya dapat diidenti*kasi" antibiotik harus
disesuaikan dengan mempertimbangkan keadaan klinis pasien. Pemilihan
antibiotik yang akan diberikan apakah mono terapi atau polifragmasi
(kombinasi! harus didasarkan pada lokasi infeksi dan pengetahuan
mengenai kemungkinan mikroba penyebab infeksi pada lokasi tersebut.
A. Pengobatan Antibiotik Empiris
Pemilihan antibiotik yang akan diberikan pada pasien bersifat
indiidual baik pengobatan tunggal maupun kombinasi. Para ahli telah
menyusun pedoman pemilihan antibiotik secara umum" namun para
dokter harus mempertimbangkan faktor%faktor risiko dalam pemilihan
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
4/9
antibiotik. Misalnya olume distribusi beberapa jenis obat lebih besar
pada anak daripada dewasa sehingga eliminasi waktu paruh lebih lama.
#emikian pula daya ekskresi dan eliminasi obat pada anak lebih tinggi
daripada dewasa" seiring dari proses maturasi organ yang berperanpada metabolisme obat terutama pada neonatus. /leh karena itu"
seorang dokter harus memahami aspek farmakologik klinik obat yang
akan dipergunakan. 'armakologi klinik mengupas mengenai
farmakodinamik yaitu interaksi antara pejamu (host! dengan obat0
sedangkan farmakokinetik adalah pengetahuan bagaimana cara tubuh
pejamu mengamankan pengaruh obat.amun" hanya sebagian kecil pasien yang dapat memenuhi harapan
tersebut. &al ini berhubungan dengan beberapa kendala seperti
mahalnya pemeriksaan mikrobiologi" tidak ada sarana" hasil steril (tidak
ditemukan kuman oleh karena telah mendapat antibiotik sebelumnya"
dan lain%lain!. 1adi" pada pengobatan empiris" pada awal pengobatan
kita harus menduga mikroorganisme yang tersering menjadi penyebab
penyakit infeksi pada lokasi tersebut. Misalnya" bakteria yang sering
menjadi penyebab pneumonia adalah Streptococcus pneumoniae,
Haemophyllus inuenzae, Branhamella catharralis, Mycoplasma
pneumoniae atau Chlamydia0 seperti juga halnya penyebab otitis media
tersering adalah Streptococcus pneumoniae" Haemophyllus inuenzae,
Branhamella catharralis. Sedangkan Echerichia coli atau
Enterobacteriaceae seringkali merupakan penyebab infeksi saluran
kemih. -ntuk infeksi jaringan lunak terutama disebabkan oleh
Streptococcus pyogenes dan Staphyllococcus aureus.
&al lain yang perlu diperhatikan sebelum memberikan pengobatanantibiotik pada setiap pasien adalah2
3. Bagaimana memilih antibiotik empiris pada pengobatan awal"4. Berapa dosis" cara dan lama pemberian"5. pakah diperlukan pemantauan kadar obat"6. pa parameter keberhasilan pengobatan"5. bagaimana kiat memperbaiki pengobatan apabila terjadi kegagalan
pengobatan.
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
5/9
#alam pemilihan antibiotik empiris" apabila mikroorganisme dapat
ditebak mendekati kebenaran" pemilihan antibiotik sedapat mungkin
harus memenuhi kriteria sebagai berikut2
3. Mempunyai spektrum sempit4. 7ara pemberian disesuaikan keadaan pasien. #iketahui mekanisme resistensinya.
-paya menuju keberhasilan pengobatan antibiotik perlu
diperhatikan hal%hal sebagai berikut2
3. Pengobatan empiris harus mencakup jenis bakteri patogen yang
pada umumnya diketahui sebagai penyebab" sambil menunggu
hasil biakan4. ilai kembali antimikroba yang sesuai" spesi*k terhadap patogen
yang ditemukan5. 8radikasi secepatnya bakteri patogen yang diduga sebagai
penyebab infeksi6. $idak memberikan efek samping pada organ ital lain5. $idak menimbulkan tanda%tanda toksisitas.
Pada dasarnya tidak ada antibiotik yang unggul untuk segala jenis
infeksi" oleh karena ntibiotik ideal harus mencakup kriteria secara
empiris
3. Mencakup community & hospital patogen, mampu menembus
jaringan dengan baik4. *nitas menuju organ sasaran cukup tinggi5. Mampu menahan aktiitas en9im bakteri6. Mempunyai efek samping minimal:. $erbukti mempunyai e*kasi klinis yang baik" dan
!. &arga terjangkau.
B. Pengobatan Antibiotik Ka"sa# $%e&niti'(
#alam menentukan penyebab penyakit infeksi" faktor umur sangat
mempengaruhi manifestasi klinis. Bakteri patogen yang bertanggung
jawab terhadap berbagai penyakit cenderung berubah sejalan dengan
bertambahnya umur. Identi*kasi mikroba penyebab penyakit dan sifatresistensi antibiotik terhadapnya merupakan hal yang sangat penting
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
6/9
dalam menentukan pilihan antibiotik yang akan dipergunakan. Secara
umum" antibiotik pilihan harus bersifat bakterisidal" mempunyai spektrum
sempit" ditoleransi dengan baik" dan cost eectie! pabila kita dapat
mengidenti*kasi mikroba penyebab maka antibiotik dapat ditentukandengan tepat.
Pertimbangan risiko (efek samping! dan manfaat (khasiat! selalu
harus di*kirkan dalam menentukan obat anti infeksi yang akan diberikan
kepada pasien. Perhitungan dosis pada umumnya diukur dengan
mempergunakan berat badan pasien sesuai dengan studi farmakokinetik
untuk anak dengan fungsi ginjal normal. amun" beberapa peneliti
menyarankan perhitungan dosis berdasarkan luas permukaaan tubuh
akan memberikan nilai konsentrasi dalam serum yang lebih tepat
daripada berdasarkan berat badan.
). *ara pemberian
Pada pemberian antibiotik intraena" suatu saat konsentrasi di
dalam serum akan lebih tinggi dibandingkan diberikan secara
intramuskular. amun" sebenarnya tidak ada keuntungan dinilai dari segi
hasil pengobatan antara pemberian intraena dibandingkan dengan
intramuskular. pemberian secara intraena lebih dianjurkan untuk
pemberian obat jangka panjang. Misalnya pada pemberian suntikan
kloramfenikol dan sefalosporin. Perlu diingat efek samping" pada
pemberian obat secara intraena dapat terjadi trombo;ebitis" sedangkan
abses steril dapat terjadi akibat suntikan intramuskular. Pemberian
antibiotik intraena dapat juga diberikan secara bolus (sekali gus! dalam
waktu :%3: menit atau dilarutkan melalui infus yang diberikan dalam
waktu 3%4 jam. $idak ada data yang membuktikan bahwa perbedaan ini
mendapatkan keuntungan klinis" hanya saja pada pemberian secara
bolus akan menghasilkan akti*tas antibakterial dalam konsentrasi tinggi
namun hanya bertahan dalam waktu pendek.
bsorbsi beberapa antibiotik oral akan berkurang apabila diminum
bersama makanan atau dekat waktu makan" termasuk ampisilin"
penisilin resisten terhadap en9im penisilinase" dan lin"osinase. Susu dan
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
7/9
makanan yang berasal dari bahan dasar susu atau obat yang
mengandung kalsium dan magnesium akan mempengaruhi kinerja obat
tetrasiklin. Sedangkan amoksisilin" sefaleksin" sefaklor" kloramfenikol"
eritromisisn" dan klindamisisn hanya sedikit terpengaruh oleh makanan.pabila absorbsi obat diduga akan terganggu oleh makanan maka
diminum 3 jam sebelum atau 4 jam setelah makan. -ntuk obat yang
harus diminum 6 kali" dianjurkan diminum saat bangun tidur" 3 jam
sebelum makan siang dan malam" dan waktu akan tidur malam.
+. Ka%ar obat %a#am ser"mBeberapa jenis obat perlu dilakukan pemantauan kadar obat dalam
serum" khususnya apabila obat tersebut mempunyai indeks terapeutik
yang sempit" ariasi pasien luas" tidak mudah menentukan keberhasilan
pengobatan secara farmakologik" dan terdapat hubungan antara kadar
obat dalam serum dengan efek samping obat.Pada umumnya antibiotik yang perlu dipantau adalah golongan
aminoglikosid" ankomisin" dan kloramfenikol. #i negara maju
pemantauan kadar obat tersebut dialkukan secara rutin. Pemantaun
perlu dilakukan apabila pengobatan dengan obat tersebut lebih dari 5hari dan atau pasien menderita imuno"ompromais.
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
8/9
4! pakah dosis dan cara pemberian telah dipatuhi (perhatikan
compliance pemberian obat!=5! pakah ada fokus infeksi yang menjadi sumber infeksi=6! pakah ada komplikasi=
:! pakah antibiotik resisten=>! Pertanyaan terakhir yang harus di*kirkan adalah apakah diagnosis
pasien tersebut benar=
?alaupun demikian" resistensi antibiotik merupakan isu yang
penting dalam pengobatan penyakit infeksi. Resistensi pada dasarnya
dapat disebabkan oleh23! Mikroorganisme menghasilkan en9im adenyllacting, fosforilacting,
acetylacting agent yang dapat menghancurkan obat4! nti mikroba tidak dapat menembus dinding bakteri untuk
mencapai tempat yang potensial oleh karena penurunan
permeabiltas mikroorganisme dinding sel5! Mikroorganisme berkembang dan mengadakan perubahan struktur
tubuh" seperti perubahan kromosom dengan menghilangkan protein
tertentu pada sub unit ribosom6! Miroorganisme mempunyai kemampuan meningkatkan sintesis
lintasan metabolisme esensial sehingga melawan antibiotik.
Secara umum" antibiotik akan mempengaruhi metabolisme bakteri
melalui ekspresi genetik sel (transcription#, ekspresi informasi genetik
dalam fungsi protein (translation#, dan kerusakan komponen sel bakteri
seperti dinding sel atau membran sel. &al tersebut di atas terjadi oleh
karena adanya plasmid bakteri. Plasmid adalah # yang mengandung
gen yang berbeda dan terletak di luar kromosom dan bertanggung jawabterhadap replikasi bakteri. Resistensi disebabkan oleh terjadinya
perubahan genetik bakteri secara mutasi genetik. Bakteri yang kebal
tersebut dapat memindahkan gen%nya kepada bakteri lain melalui proses
transduksi" transformasi" dan konjugasi sehingga resistensi mudah
menyebar.
-
8/16/2019 Ujian BM Obat
9/9
3! Batasi penggunaan antibiotik (khususnya sefalosporin generasi
ketiga!4! Segera pulangkan pasien apabila tidak ada indikasi rawat5! $ingkatkan program pengendalian penggunaan antibiotik
6! Rotasi penggunaan antibiotik" kurangi pemakaian antibiotik yangdiduga telah resisten
:! 7anangkan kembali budaya cuci tangan>! @akukan biakan dari koloni yang dicurigai sebagai sumber
nosokomial.
DA,TAR PU-TAKA
). &adinegoro SR. Pemakaian antibiotik dalam bidang pediatri. #alam2 Buku
ajar Ilmu