uji aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak...

53
i UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK (Annona muricata L.) DENGAN METODE DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazil) Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA KEDOKTERAN OLEH : NIM : 109103000035 Raden Nabilla Ayesha Putri PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1433 H/2012 M

Upload: ngodieu

Post on 06-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

i

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN

SIRSAK (Annona muricata L.) DENGAN METODE

DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhydrazil)

Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

NIM : 109103000035

Raden Nabilla Ayesha Putri

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1433 H/2012 M

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil
Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil
Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil
Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena

hanya atas rahmat dan karunia-Nya akhirnya penelitian ini dapat terwujud

walaupun begitu banyak cobaan dan hambatan yang penulis hadapi. Shalawat

serta salam tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang

telah membawa manusia menuju jalan lurus dan diridhoi Allah SWT.

Alhamdulillah penulis akhirnya dapat menyelesaikan Laporan Penelitian

ini yang berjudul “Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirsak

(Annona muricata L.) dengan Metode DPPH”, sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Kedokteran di Fakultas Kedokteran dan Ilmu

Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa selama proses penulisan laporan penelitian ini

banyak menemui hambatan baik yang datang dari faktor luar penulis maupun dari

dalam diri penulis. Mengatasi hambatan-hambatan tersebut, penulis banyak

mendapat dukungan, pengarahan, petunjuk dan bantuan dari berbagai pihak.

Untuk itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr (hc). dr. M.K. Tadjudin Sp. And selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. DR. dr. Syarief Hasan Lutfie, Sp.KFR selaku Kepala Program Studi Pendidikan

Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.

3. dr. Alyya Siddiqa, Sp.FK dan bu Nurmeilis, M.Si, Apt sebagai dosen

pembimbing penelitian penulis, yang telah banyak menyediakan waktu, tenaga

dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan, dan nasihat kepada penulis

selama penelitian dan penyusunan laporan penelitian ini.

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

vi

4. drg. Laifa Annisa Hendarmin, Ph.D selaku penanggung jawab riset Program

Studi Pendidikan Dokter 2009.

5. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada keluarga besar penulis, terutama

orang tua penulis Agus Rizkianto Gunadi dan Syarifah Fauziana yang telah

memberikan motivasi serta bantuan dalam hal moril dan finansial selama penulis

melakukan penelitian ini. Kakak Penulis, Rizki Ahmad Fauzi yang telah

membantu penulis mempersiapkan sampel.

6. Bi Irah yang telah membantu penulis ketika awal mengerjakan riset, mulai dari

mencuci dan menjemur daun sirsak sampai penghalusan sampel.

7. Sahabat dan teman-teman PSPD 2009 beserta seluruh staf pengajar dari

Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta.

8. Muhammad Fahriza yang selalu memberikan support dan semangat pada

penulis selama penulis melakukan penelitian ini.

9. Resti, Zuwwi, Ali dan Shadiq sebagai teman seperjuangan riset penulis selama

kurang lebih 1 tahun ini, saling bantu membantu dan saling support selama

pembuatan riset kami yang bertema sama, yaitu antioksidan.

10.Teman-teman GH, Adel, Dian, Dinda, Eka, Matul, Angel, Rere dan Amel yang

selalu menemani dikala senang maupun susah, dan selalu memberikan

dukungannya selama ini.

11. Bu Zeti, Bu Ismi, dan Bu Ayu yang telah memberikan izin untuk peminjaman

alat dan penggunaan laboratorium.

12. Para laboran di kampus 3 FKIK UIN yaitu Mbak Suryani, Mbak Liken dan

Mbak Rani yang telah membimbing penulis dan teman sekelompok agar lebih

mengerti tentang cara kerja riset kami.

13. Kak Bima, Kak Jia dan Kak Ibel dari prodi Farmasi yang telah mengajarkan

penulis dan rekan sekelompok dalam mengerjakan langkah-langkah penelitian ini

terutama dalam hal penggunaan alat dan bahan penelitian.

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

vii

14. Arisya Zuhra Namira yang telah membantu menerjemahkan abstrak ke dalam

bahasa inggris.

15. Serta pihak-pihak lain yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah

memberikan dukungan hingga terselesaikannya laporan penelitian ini.

Semoga dengan selesainya Laporan Penelitian ini dapat menambah

pengetahuan kita semua terutama mengenai salah satu manfaat daun sirsak yaitu

sebagai antioksidan.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Ciputat, 19 September 2012

Penulis

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

viii

ABSTRAK Raden Nabilla Ayesha Putri.Program Studi Pendidikan Dokter. Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Sirsak (Annona muricata L.) dengan Metode DPPH. 2012.

Antioksidan adalah senyawa yang bertugas untuk menetralisir peningkatan radikal bebas. Berdasarkan penelitian sebelumnya, tanaman sirsak merupakan salah satu jenis tanaman buah yang mengandung senyawa flavonoid yang berfungsi sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antioksidan pada daun sirsak (Annona muricata L.). Penelitian ini merupakan penelitian observasional. Ekstrak daun sirsak diperoleh dengan cara maserasi selama 3 hari menggunakan pelarut etanol 96%. Konsentrasi ekstrak daun sirsak dibuat berbeda yaitu 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm dan 1000 ppm. Larutan kemudian ditambah 0,0004 gr radikal bebas DPPH yang telah dilarutkan dalam 500 µl etanol 96%. Semua larutan diukur absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis dengan pada gelombang 517 nm. Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai IC50

ekstrak daun sirsak sebesar 18 ppm. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa ekstrak daun sirsak 18 ppm dapat menurunkan kadar radikal bebas hingga 50% sehingga ekstrak daun sirsak dikategorikan sebagai antioksidan sangat kuat.

Kata Kunci: Daun Sirsak, Antioksidan, DPPH

Raden Nabilla Ayesha Putri

ABSTRACT

.Medicine Study Programe. Antioxidant Activity Assay of Soursop Leaf Extract by DPPH method.

2012.

Antioxidant is a compound that have a function to neutralize the enhancement of free radicals. According to the previous research, soursop plant is one of the fruit plants that contains flavonoid compound that serves as an antioxidant. This study aims to determine the antioxidant axtivity of the soursop leaf (Annona muricata L.). This study is an observational study. Soursop leaf extracts obtained by maceration using 96% ethanol. The concentration of soursop leaf extracts were made with different concentrations from 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm and 1000ppm. The extracts then added with 0.0004 gr of DPPH free radicals that have been dissolved in 500 ml of 96% ethanol. Those solutions were measured at wavelength 517 nm by an UV-Vis spectrophotometer. Vitamin C used as positive control. Based on these results, the IC50

of soursop leaf extract was 18 ppm. It means that 18 ppm of soursop leaf extract can reduce levels of free radicals by 50% so that the soursop leaf extract is classified as very strong antioxidants.

Keywords

: Soursop Leaf (Annona muricata L.), Antioxidant, DPPH

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

ix

DAFTAR ISI

Lembar Judul ........................................................................................................... i Lembar Pernyataan Keaslian Karya ....................................................................... ii Lembar Persetujuan Pembimbing ......................................................................... iii Lembar Pernyataan & Pengesahan .........................................................................iv Kata Pengantar ....................................................................................................... v Abstrak ................................................................................................................ viii Kata Kunci .......................................................................................................... viii Daftar Isi ................................................................................................................ ix Daftar Tabel .......................................................................................................... xi Daftar Gambar ...................................................................................................... xii Daftar Grafik ....................................................................................................... xiii Daftar Singkatan ...................................................................................................xiv Daftar Lampiran .................................................................................................... xv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ...................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ................................................................................. 2 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................. 2 1.3.1 Tujuan Umum ................................................................................... 2 1.3.2 Tujuan Khusus .................................................................................. 3 1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................ 3 1.4.1 Untuk Masyarakat .............................................................................. 3 1.4.2 Untuk Institusi .................................................................................... 3 1.4.3 Untuk Peneliti ..................................................................................... 3

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ...................................................................................... 4 2.1.1 Tanaman Sirsak .................................................................................. 4 2.1.1.1 Daun Sirsak ..................................................................................... 5 2.1.2 Simplisia ............................................................................................. 6 2.1.3 Ekstrak ................................................................................................ 7 2.1.4 Ekstraksi ............................................................................................. 7 2.1.4.1 Cara Dingin ..................................................................................... 7 2.1.4.2 Cara Panas ....................................................................................... 8 2.1.5 Radikal Bebas ..................................................................................... 8 2.1.5.1 Pengertian Radikal Bebas ............................................................... 8 2.1.5.2 Sifat-sifat Radikal Bebas ................................................................. 9 2.1.6 Antioksidan ......................................................................................... 9 2.1.7 Metode Uji Antioksidan ................................................................... 11 2.1.8 Spektrofotometri UV-Vis ................................................................. 13 2.2 Kerangka Konsep ................................................................................ 14 2.3 Definisi Operasional ............................................................................ 15

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

x

BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian ................................................................................. 16 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 16 3.3 Sampel ................................................................................................. 16 3.4 Alat dan Bahan .................................................................................... 16 3.4.1 Alat Penelitian .................................................................................. 16 3.4.2 Bahan Penelitian ............................................................................... 16 3.5 Cara Kerja Penelitian ......................................................................... 16 3.5.1 Penyiapan Sampel ............................................................................ 16 3.5.2 Pembuatan Ekstrak Daun Sirsak ...................................................... 17 3.5.3 Pembuatan Larutan ........................................................................... 17 3.5.4 Pengukuran Absorbansi ................................................................... 19 3.5.5 Managemen Data ............................................................................. 19

BAB 4 HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Absorbansi ..................................................................... 20 4.2 Penetapan Nilai IC504.3 Keterbatasan Penelitian ...................................................................... 23

.......................................................................... 21

BAB 5 KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 24 5.2 Saran ................................................................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 25

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Definisi Operasional ............................................................................. 15

Tabel 4.1 Panjang Gelombang Maksimum dan Absorbansi Blanko ................... 20

Tabel 4.2 Hasil Absorbansi Larutan 1, 10, 100 dan 1000 ppm ............................ 20

Tabel 4.3 Hasil Absorbansi Larutan Vitamin C ................................................... 20

Tabel 4.4 Data Ekstrak Daun Sirsak .................................................................... 21

Tabel 4.5 Data Vitamin C .................................................................................... 21

Tabel 4.6 Persamaan Linier .................................................................................. 21

Tabel 4.7 Nilai IC50

.............................................................................................. 21

Page 12: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Buah Kecombrang ............................................................................. 4

Gambar 1.2 Reaksi DPPH dengan Antioksidan ................................................... 12

Page 13: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

xiii

DAFTAR GRAFIK

Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Ekstrak Daun Sirsak ....... 29

Grafik Perbandingan Log Konsentrasi & Probit Daun Sirsak ............................. 29

Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Vitamin C ....................... 30

Grafik Perbandingan Log Konsentrasi & Probit Vitamin C ................................ 30

Page 14: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

xiv

DAFTAR SINGKATAN

ROS ........................................................................................................................ 1

SOD ........................................................................................................................ 1

CAT ........................................................................................................................ 1

GPx ......................................................................................................................... 1

GRx ........................................................................................................................ 1

DPPH ...................................................................................................................... 2

IC50

EC

......................................................................................................................... 2

50

PUFA ...................................................................................................................... 9

........................................................................................................................ 2

BHA ..................................................................................................................... 10

BHT ...................................................................................................................... 10

TBHQ ................................................................................................................... 10

MDA .................................................................................................................... 13

TBA ...................................................................................................................... 13

Page 15: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Penghitungan IC50

Lampiran 2 Grafik Hasil Penghitungan Data ........................................................ 29

............................................................................ 28

Lampiran 3 Gambar Alat, Bahan dan Hasil ......................................................... 31

Lampiran 4 Tabel Probit ...................................................................................... 33

Lampiran 5 Hasil Determinasi LIPI ..................................................................... 37

Lampiran 6 Riwayat Hidup .................................................................................. 38

Page 16: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Radikal bebas adalah atom atau kelompok atom yang mempunyai elektron

yang tidak berpasangan di orbital luarnya.1,2 Radikal bebas sangat reaktif karena

dapat mencetuskan reaksi yang berantai dengan mengekstraksi sebuah elektron

dari molekul disekitarnya untuk melengkapi orbitalnya sendiri.2 Kecepatan

pembentukan radikal bebas yang tidak terkendali dapat menimbulkan stres

oksidatif.3 Tubuh manusia mempunyai mekanisme pertahanan untuk melawan

stres oksidatif tersebut dengan memproduksi antioksidan.

Antioksidan adalah senyawa yang bertugas untuk menetralisir peningkatan

radikal bebas, melindungi sel dari efek toksik yang dihasilkan serta berkontribusi

dalam pencegahan penyakit.

3

3 Antioksidan dibagi menjadi 2 jenis yaitu antioksidan

endogen dan antioksidan eksogen,yang termasuk antioksidan endogen adalah

sistem enzim seperti superoxide dismutase (SOD), catalase(CAT), glutathione

peroxidase (GPx) dan glutathione reductase (GRx). Sedangkan yang dimaksud

antioksidan eksogen adalah antioksidan yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh

dan didapat melalui buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan

beberapa daging, unggas dan ikan. Makanan-makanan tersebut mengandung

vitamin E, Vitamin C, beta karoten dan flavonoid.

Flavonoid adalah senyawa polifenol yang terdapat di berbagai tanaman,

seperti teh hijau, anggur, apel, kakao, ginkgo biloba, kedelai, kunyit, bawang,

brokoli, dll.

3,4,5

5 Efek antioksidan yang terkandung dalam flavonoid dapat mencegah

penyakit-penyakit kronis dan degeneratif seperti penyakit jantung, kanker,

arthritis, stroke dan penyakit Alzheimer.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, tanaman sirsak merupakan salah satu

jenis tanaman buah yang mengandung senyawa bioaktif seperti golongan tanin,

fitosterol, flavonoid, saponin dan alkaloid.

3,6

Menurut penelitian yang dilakukan Baskar dan Kumar berjudul In Vitro

Antioxidant studies in leaves of Annona Species, didapatkan hasil bahwa daun

7,8

Page 17: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

2

sirsak mengandung senyawa flavonoid dan memiliki aktivitas antioksidan yang

kuat dengan nilai IC50 70 ppm.

Khasiat lain dari daun sirsak adalah kandungan acetogenin yang

mempunyai efek anti feedent (pestisida alami) sehingga hama tidak memiliki

keinginan untuk melahap tanaman yang disukainya.

8

7 Selain itu daun sirsak juga

memiliki efek antihiperglikemik. Menurut hasil penelitian Adeyemi dan

Komolafe, mencit galur wistar yang diinduksi hiperglikemia menggunakan

streptozotosin mengalami penurunan kadar glukosa darah setelah diinjeksi ekstrak

daun sirsak selama 15 hari.

Berdasarkan hasil penelitian yang ada, perlu dilakukan penelitian

mengenai aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak menggunakan konsentrasi

larutan yang berbeda untuk menjadi perbandingan dengan penelitian sebelumnya.

Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan metode DPPH (2,2-Diphenyl-1-

Picrylhidrazyl) karena metode DPPH merupakan metode yang mudah dan

sederhana dibandingkan dengan metode pengukuran lainnya. Parameter yang

dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah harga konsentrasi efisien

atau efficient concentration (EC

9

50) atau Inhibition Contentration (IC50

) yaitu

konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat menyebabkan 50% DPPH

kehilangan karakter radikal bebas.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah ekstrak daun sirsak memiliki aktivitas antioksidan terhadap

radikal bebas DPPH?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengukur aktivitas antioksidan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) dengan

metode DPPH

Page 18: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

3

1.3.2 Tujuan Khusus

• Mengetahui nilai IC50

• Mengetahui ekstrak daun apel termasuk antioksidan sangat kuat, kuat,

sedang, lemah atau tidak dapat diklasifikasikan

dari ekstrak daun apel yang diinduksi dengan

radikal DPPH

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Untuk masyarakat

Menjadi sumber informasi bagi masyarakat tentang senyawa biokatif yang

terkandung dalam ekstrak daun sirsakdan fungsinya sebagai antioksidan.

1.4.2 Untuk institusi

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar untuk mengetahui

lebih lanjut tentang efek antioksidan dari ekstrak daun sirsak.

1.4.3 Untuk peneliti

Sebagai prasyarat untuk mendapat gelar sarjana kedokteran dan

menempuh jenjang pendidikan klinik Program Studi Pendidikan Dokter

FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Page 19: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

4

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Tanaman Sirsak

Sirsak (Annona muricata L.) merupakan salah satu jenis tanaman buah

yang berasal dari amerika selatan yang beriklim tropis, kemudian menyebar luas

ke daratan Asia Selatan dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia. Pada awalnya,

sirsak merupakan tanaman liar dan setelah dibudidayakan umumnya merupakan

tanaman pekarangan.10 Sirsak merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki

bau dan rasa yang khas. Buahnya berduri halus, daging buahnya berwarna putih

susu, rasanya manis asam dan berbiji kecil berwarna hitam.

Menurut sistematika, tanaman sirsak termasuk dalam :

Kingdom: Plantae (Tumbuhan)

10

Subkingdom: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas: Magnoliidae

Ordo: Magnoliales

Famili: Annonaceae

Genus: Annona

Spesies: Annona muricata

L.

Gambar 1.1. Daun Sirsak (Annona muricata L.)

Sumber :http://daunsirsak.net/

Page 20: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

5

Sirsak merupakan jenis tanaman yang paling mudah untuk tumbuh di

antara jenis-jenis Annona lainnya dan membutuhkan iklim tropik yang hangat dan

lembab. Tanaman ini dapat tumbuh pada ketinggian sampai 1200 m dpl. Tanaman

sirsak akan tumbuh dengan sangat baik pada keadaan iklim bersuhu 22 - 280 C,

dengan kelembaban relatif 60 – 80 % dan curah hujan berkisar antara 1500 –

2500 mm per tahun.

Keadaan yang terlalu esktrem seperti terlalu panas atau terlalu dingin akan

mempengaruhi pertumbuhan tanaman sirsak. Pertumbuhannya sangat terhambat

oleh cuaca yang dingin. Sedangkan di musim kemarau, tanaman sirsak akan

menyesuaikan diri terhadap lingkungannya dengan merontokkan daunnya untuk

meminimalkan penguapan. Tanaman sirsak dapat tumbuh dan berkembang

dengan baik di tanah dengan aliran air yang baik sebab tanaman sirsak tidak tahan

terhadap genangan air.

10

10

2.1.1.1 Daun Sirsak

Morfologi

Daun sirsak berbentuk bulat panjang dengan ujung lancip pendek. Daun

tuanya berwarna hijau tua dan daun mudanya berwarna hijau kekuningan. Daun

sirsak tebal dan sedikit kaku dengan urat daun menyirip atau tegak pada urat daun

utama.

Sirsak (Annona muricata L.) termasuk tanaman yang dapat tumbuh dan

berbuah sepanjang tahun apabila air tanah mencukupi selama pertumbuhannya.

Menurut beberapa literatur, tanaman sirsak berasal dari Amerika Tengah. Di

Indonesia, tanaman sirsak menyebar dan tumbuh baik mulai dari daratan rendah

beriklim kering sampai daerah basah dengan ketinggian 1.000 meter dari

permukaan laut. Penyebaran hampir merata dibuktikan dengan adanya nama-nama

daerah yang berbeda – beda untuk tanaman sirsak.

10

10 Tanaman ini memiliki batang

utama yang kecil dan pendek. Daunnya berbentuk bulat telur agak tebal dan pada

Page 21: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

6

permukaan bagian atas yang halus berwarna hijau tua, sedangkan pada bagian

bawah daun warnanya lebih tua.

10

Kandungan dan Manfaat Daun Sirsak

Daun sirsak mengandung senyawa acetogenin, antara lain asimisin,

bulatasin dan squamosin. Acetogenin adalah senyawa polyketides dengan

struktur 30–32 rantai karbon tidak bercabang yang terikat pada gugus 5-methyl-2-

furanone. Rantai furanone dalam gugus hydrofuranone pada C23 memiliki

aktivitas sitotoksik, dan derivat acetogenin yang berfungsi sitotoksik adalah

asimisin, bulatasin, dan squamosinyang mampu menghalangi transport elektron

pada sistem respirasi sel, sehingga menyebabkan gradien proton terhalang dan

cadangan energi tidak dapat membentuk ATP. Bulatasin diketahui menghambat

kerja enzim NADH-ubiquinone reduktase yang dibutuhkan dalam reaksi respirasi

di mitokondria.

7

Aktivitas Antioksidan Daun Sirsak

Menurut penelitian mengenai potensi antioksidan pada ekstrak daun sirsak

telah diketahui bahwa ekstrak etanol daun sirsak (Annona muricata L.) memiliki

aktivitas antioksidan. Ekstrak sebanyak 500 µg/ml menunjukkan aktivitas sebagai

antioksidan dengan nilai persen penghambatan radikal bebas pada 1,1-diphenyl-2-

picrylhydrazil sebesar 88,77%, pada 2,2-azinobis-(3-ethylbenzothizoline-6-

sulphonat esebesar 90.05%, pada radikal hidroksil sebesar 85.88% dan pada nitric

oxide sebesar 72.60%. Hal ini merupakan aktivitas inhibisi dari peroksidase lipid.

9

2.1.2 Simplisia

Simplisia adalah bahan alam yang digunakan sebagai obat dan belum

mengalami pengolahan apapun, dan kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang

telah dikeringkan. Simplisia dibedakan menjadi dua golongan yaitu simplisia

nabati, simplisia hewani.

11

Page 22: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

7

2.1.3 Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan cara mengekstraksi

zat aktif dari simplisisa nabati atau simplisia hewani serta menggunakan pelarut

yang sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang tersisa diperlakukan sedemikian hingga memenuhi baku yang telah

ditetapkan.

11

2.1.4 Ekstraksi

Ekstraksi adalah suatu proses pemisahan dari bahan padat maupun cair

dengan bantuan pelarut. Pelarut yang digunakan harus dapat mengekstrak

substansi yang diinginkan tanpa melarutkan material lainnya.Pelarut organik yang

sangat sering digunakan dalam mengekstraksi zat aktif dari sel tanaman adalah

metanol, etanol, kloroform, hexan, aseton, benzen dan etil asetat.

Ekstraksi dengan menggunakan pelarut dapat dilakukan dengan beberapa

cara yaitu :

11

2.1.4.1 Cara dingin

a. Maserasi

Maserasi adalah proses penyarian simplisia dengan cara

perendaman menggunakan pelarut dengan sesekali pengadukan pada

temperatur kamar. Maserasi yang dilakukan pengadukan secara terus-

menerus disebut maserasi kinetic sedangkan yang dilakukan

pengulangan penambahan pelarut setelah dilakukan penyaringan

terhadap maserat pertama dan seterusnya disebut remaserasi.

b. Perkolasi

11

Perkolasi adalah proses penyarian simplisia dengan pelarut yang

selalu baru sampai terjadi penyarian sempurna yang umumnya

dilakukan pada temperatur kamar. Proses perkolasi terdiri dari tahap

pelembaman bahan, tahap perendaman antara, tahap perkolasi

sebenarnya (penetesan/penampungan ekstrak) terus-menerus sampai

diperoleh perkolat yang jumlahnya 1-5 kali bahan

.11

Page 23: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

8

2.1.4.2 Cara panas

a. Refluks

Refluks adalah proses penyarian simplisia dengan menggunakan

alat pada temperatur tititk didihnya, selama waktu tertentu dan jumlah

pelarut terbatas yang relatif konstan dengan adanya pendingin balik.

b. Digesti

11

Digesti adalah proses penyarian dengan pengadukan kontinu pada

temperature lebih tinggi daripada temperature ruangan, yaitu secara

umum dilakukan pada temperatur 40-50°C.

c. Sokletasi

11

Sokletasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut

yang selalu baru, dilakukan dengan menggunakan alat soklet sehingga

menjadi ektaraksi kontinu dengan pelarut relatif konstan dengan

adanya pendingin balik.

d. Infludasi

11

Infludasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut air

pada temperatur 90°C selama 30 menit.

e. Dekoktasi

11

Dekoktasi adalah proses penyarian dengan menggunakan pelarut

air pada temperatur 90°C selama 30 menit.

11

2.1.5 Radikal bebas

2.1.5.1 Pengertian radikal bebas

Radikal bebas adalah atom atau kelompok atom yang mempunyai elektron

yang tidak berpasangan di orbital luarnya.1,2 Radikal bebas ini sangat reaktif

karena dapat mencetuskan reaksi yang berantai dengan mengekstraksi sebuah

elektron dari molekul disekitarnya untuk melengkapi orbitalnya sendiri.2 Jika

jumlahnya sedikit, radikal bebas dapat dinetralkan oleh sistem enzimatik tubuh,

namun jika berlebih, memicu efek patologis.

12

Page 24: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

9

2.1.5.2 Sifat-sifat Radikal Bebas

Kerusakan membran sel yang diawali oleh radikal bebas menyebabkan

kerusakan sel dengan rangkaian proses sebagai berikut :

1) Terjadi ikatan kovalen antara radikal bebas dengan komponen membran

(enzim-enzim membran, komponen karbohidrat membran plasma), sehingga

terjadi perubahan struktur dan fungsi reseptor.

2) Oksidasi gugus tiol pada komponen membran oleh radikal bebas yang

menyebabkan proses transport lintas membran terganggu.

3) Reaksi peroksidasi lipid dan kolesterol membran yang mengandung asam

lemak tak jenuh majemuk (PUFA = Poly Unsaturated Fatty Acid). Hasil

peroksidasi lipid membran oleh radikal bebas berefek langsung terhadap

kerusakan membran sel, antara lain dengan mengubah fluiditas, cross-linking,

struktur dan fungsi membran serta menyebabkan kematian sel. Dalam keadaan

normal tubuh kita mempunyai mekanisme pertahanan terhadap radikal bebas.

Kerusakan sel akibat radikal bebas baru dapat terjadi apabila kemampuan

mekanisme pertahanan tubuh menurun.

13

2.1.6 Antioksidan

Antioksidan adalah senyawa yang bertugas untuk menetralisir peningkatan

radikal bebas, melindungi sel dari efek toksik yang dihasilkan serta berkontribusi

dalam pencegahan penyakit.3 Antioksidan dibagi menjadi 2 jenis yaitu antioksidan

endogen dan antioksidan eksogen,yang termasuk antioksidan endogen adalah

sistem enzim seperti superoxide dismutase (SOD), catalase (CAT), glutathione

peroxidase (GPx) dan glutathione reductase (GRx). Sedangkan yang dimaksud

antioksidan eksogen adalah antioksidan yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh

dan didapat melalui buah-buahan, sayur-sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian dan

beberapa daging, unggas dan ikan. Makanan-makanan tersebut mengandung

vitamin E, Vitamin C, beta karoten dan flavonoid.

Mekanisme kerja antioksidan secara umum adalah menghambat oksidasi

lemak. Oksidasi lemak terdiri dari 3 tahap yaitu inisiasi, propagasi, dan

terminasi.

3,4,5

14 Pada tahap inisiasi terjadi pembentukan radikal asam lemak, yaitu

suatu senyawa turunan asam lemak yang bersifat tidak stabil dan sangat reaktif

Page 25: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

10

akibat dari hilangnya satu atom hidrogen (reaksi 1). Pada tahap propagasi, radikal

asam lemak akan bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi (reaksi 2).

Radikal peroksi lebih lanjut akan menyerang asam lemak menghasilkan

hidroperoksida dan radikal asam lemak baru (reaksi 3). Hidroperoksida yang

terbentuk bersifat tidak stabil dan akan terdegradasi lebih lanjut menghasilkan

senyawa-senyawa karbonil rantai pendek seperti aldehida dan keton yang berasal

dari pemecahan makanan berlemak. Tanpa adanya antioksidan, reaksi oksidasi

lemak akan mengalami terminasi melalui reaksi antar radikal bebas membentuk

kompleks bukan radikal (reaksi 4).

Inisiasi : RH R* + H * (1)

14

Propagasi : R* + O2

ROO* + RH ROOH + R* (3)

ROO* (2)

Terminasi : ROO* + ROO* non radikal (4)

R* + ROO non radikal

R* + R* non radikal

Berdasarkan sumbernya, antioksidan dapat digolongkan menjadi 2 yaitu

antioksidan alami dan buatan.

a. Antioksidan Alami

Antioksidan alami berasal dari tumbuhan yang sering dikonsumsi dan

telah diisolasi.Antioksidan yang terdapat dalam tumbuhan mengandung

Vitamin C, vitamin E, polienol, karoten, bioflavonoid, katekin dan

resveratol.

b. Antioksidan Sintetik

15

Antioksidan Sintetik diizinkan penggunaannya dalam makanan untuk

menjaga mutu dan dari perubahan sifat kimia makanan akibat proses

oksidasi yang terjadi terutama pada waktu penyimpanan. Contohnya BHA

(Butylated Hidroxyanisol), BHT (Butylated Hydroxytoluene), TBHQ (

Tert-Butyl Hidroxy Quinon), propel galat dan lain-lain. 15

Page 26: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

11

2.1.7 Metode Uji Antioksidan

Metode uji antioksidan adalah metode yang digunakan untuk mengukur aktivitas

antioksidan yang terkandung dalam suatu sampel. Ada empat metode uji

antioksidan yang sering digunakan yaitu :

1. Metode DPPH

15

2. Metode Tiosianat

3. Metode Xanthin Oksidase

4. Metode Deoksiribosa

a.Metode DPPH

DPPH (1,1-Diphenyl-2-Picrylhidrazyl) merupakan radikal bebas yang

stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas

antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam. DPPH menerima elektron

atau radikal hidrogen sehingga membentuk molekul diagmentik yang stabil.

Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal

hidrogen pada DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Jika

semua elektron pada radikal bebas DPPH menjadi berpasangan, maka warna

larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang dan absorbansi pada panjang

gelombang 517 nm akan hilang. Perubahan ini dapat diukur secara stokiometri

sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen yang ditangkap oleh molekul

DPPH akibat adanya zat antioksidan .

Prinsip dari uji antioksidan dengan metode DPPH adalah terjadinya

perubahan warna larutan yaitu perubahan warna ungu menjadi ungu pudar dan

kuning. Perubahan warna ungu menjadi ungu pudar dan kuning dikarenakan

adanya penurunan absorptivitas molar dari molekul DPPH. Perubahan warna

tersebut berdasarkan jumlah elektron yang tertangkap. Radikal bebas DPPH yang

memiliki elektron tidak berpasangan memberikan warna ungu. Perubahan warna

yang terjadi disebabkan adanya ikatan antara elektron DPPH dengan atom

hidrogen yang mengindikasikan adanya peningkatan kemampuan antioksidan

dalam menangkap radikal bebas. Jika semua elektron pada radikal bebas DPPH

menjadi berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning

16,17

Page 27: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

12

terang dan absorbansi pada panjang gelombang 517 nm akan hilang. Dengan

demikian, semakin besar konsentrasi larutan, maka semakin memudar warna

larutan dan absorbansinya semakin kecil.

Menurut metode Blois

17

18 kira-kira ekstrak metanol (4ml pada 0,5 mg/ml)

ditambahkan sampai 1 ml DPPH (1 mM dalam larutan metanol) di dalam 5 ml

botol dengan penutup. Campuran diaduk rata dan disimpan dalam temperatur

ruangan selama 10 menit. Lalu diukur absorbansinya dengan spektrofotometer

UV/Vis.

Parameter yang dipakai untuk menunjukan aktivitas antioksidan adalah

nilai konsentrasi efisien atau efficient concentration (EC

19

50) atau Inhibition

Contentration (IC50) yaitu konsentrasi suatu zat antioksidan yang dapat

menyebabkan 50% DPPH kehilangan karakter radikal bebas atau konsentrasi

suatu zat antioksidan tinggi akan mempunyai harga EC50 atau IC50

yang rendah.

Gambar 1.2. Reaksi DPPH dengan Antioksidan Sumber : Prakash 2001

b. Metode Tiosianat

Metode ini didasarkan pada kemampuan senyawa antioksidan dalam

menghambat terbentuknya radikal yang reaktif. Pembentukan radikal bebas oleh

oksidasi asam linoleat. Oksidasi lipid sering disebut autooksidasi karena reaksi

tetap berlangsung walaupun tidak ada zat pengoksidasi. Aktivitas antioksidan

yang ditemukan dengan metode tiosianat membutuhkan suatu kontrol positif,

pembanding ini biasanya merupakan senyawa yang telah diketahui sifat

antioksidannya, seperti Vitamin C, butil hidroksi toluena (BHT) atau tokoferol

(vitamin E). Oksidasi asam linoleat dalam kondisi buffer yang diinkubasi pada

Page 28: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

13

suhu 370 C menggunakan FeCl2 dan amonium tiosianat sebagai pereaksi oksidator

dapat mengoksidasi Fe2+ menjadi Fe3+ sehingga menghasilkan warna merah darah

yang menyerap sinar tampak pada panjang gelombang 500 nm.

4

c. Metode Xanthine Oxidase

Suatu sistem uji evaluasi aktivitas penangkal untuk sampel melawan

superoksida anion radikal bebas.4 Pada metode ini digunakan SOD (Superoksida

Dismutase).Superoksida dismutase merupakan antioksidan endogen yang dapat

mengkatalisis radikal superoksida (O2) menjadi hidrogen peroksida (H2O2),

sehingga SOD disebut sebagai scavenger atau pembersih superoksida (O2).

Larutan ekstrak yang akan diuji dicampur dengan SOD dan Xhantine kemudian

diukur absorbansinya.

4

d. Metode Deoksiribosa

Reaksi degradasi gula deoksiribosa akan menghasilkan suatu produk

karbonil dan dikarbonil diantaranya malondialdehid (MDA). Adanya MDA dapat

dideteksi dengan asam tiobarburat (TBA) dalam suasana asam membentuk suatu

kromogen yang berwarna merah muda. Jumlah kromogen MDA – TBA yang

terbentuk sangat tergantung dari jumlah deoksiribosa yang didegradasi. Semakin

tinggi konsentrasi deoksiribosa yang ditambahkan akan menyebabkan

peningkatan absorbansi kromogen MDA – TBA.

4

2.1.8 Spektrofotometri UV-Vis

Spektrofotometri UV-Vis adalah alat yang digunakan untuk mengukur

serapan yang dihasilkan dari interaksi kimia antara radiasi elektromagnetik

dengan molekul atau atom dari suatu zat kimia pada daerah UV-Vis.

Prinsip dari spektrofotometri UV-Vis adalah mengukur jumlah cahaya yang

diabsorbsi atau ditransmisikan oleh molekul-molekul dalam larutan. Ketika

panjang gelombang cahaya ditransmisikan melalui larutan, sebagian energi cahaya

tersebut akan diserap (diabsorpsi). Besarnya kemampuan molekul-molekul zat

terlarut untuk mengabsorpsi cahaya pada panjang gelombang tertentu terkenal

19

Page 29: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

14

dengan istilah absorbansi (A), yang setara dengan nilai konsentrasi larutan

tersebut dan panjang berkas cahaya yang dilalui (biasanya 1 cm dalam

spektrofotometri) ke suatu point dimana persentase jumlah cahaya yang

ditransmisikan atau diabsorbsi diukur dengan phototube.

19

2.2 Kerangka Konsep

EKSTRAK DAUN SIRSAK

Radikal Bebas (Eksogen/Endogen)

Mempunyai Senyawa Bioaktif

Senyawa Flavonoid dan Tanin (Berperan Sebagai Antioksidan)

Contoh: DPPH

UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN

METODE TIOSIANAT

METODE DEOKSIRIBOSA

METODE DPPH METODE XHANTINE

OKSIDASE

Penambahan Larutan DPPH pada ekstrak dgn berbagai konsentrasi

& diukur absorbansinya

Didapatkan Data • Persentase Hambatan • Nilai Probit, • Log Konsentrasi

NILAI IC50

Persamaan Linier y=a+bx

Radikal bebas menerima elektron dari antioksidan

Radikal bebas menjadi molekul stabil

Page 30: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

15

2.3 Definisi Operasional

Tabel 2.1 Definisi Operasional No Variabel Definisi Cara ukur Alat ukur Skala ukur Hasil ukur 1. Konsentrasi

ekstrak daun sirsak

konsentrasi larutan uji dalam ppm (1 μg/mL)

V1M1=V2M2 (perbandingan μg ekstrak dengan mL etanol 96%)

- Numerik 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, 1000 ppm

2. Absorbansi sampel

Nilai absorbansi sampel pada masing-masing konsentrasi

Diukur pada panjang gelombang maksimum

Spektrofotometer

Numerik Absorbansi

3. IC50 Nilai yg menunjukan konsentrasi ekstrak (ppm) yg mampu menghambat proses oksidasi sebesar 50%.

Persamaan regresi linier dengan analisa Probit.

- Kategorik < 50 ppm = sgt kuat 50-100 ppm = kuat 100-150 = sedang 151-200 ppm = lemah

Page 31: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

16

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian observasional melalui metode DPPH

untuk menguji aktivitas antioksidan dari ekstrak daun sirsak.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari 2012 sampai bulan Agustus

2012 di Laboratorium Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.3 Sampel

Daun sirsak (Annona muricata L.) yang sudah dideterminasi di LIPI

(Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) kemudian diekstraksi dan dibuat larutan

ekstraknya dengan 4 konsentrasi yaitu 1 ppm, 10 ppm, 100 ppm, dan 1000 ppm.

Masing-masing konsentrasi dibuat secara triplo.

20

3.4 Alat Dan Bahan Penelitian

3.4.1 Alat Penelitian

Timbangan analitik; tabung reaksi; tabung erlenmeyer; cawan; gelas ukur;

gelas beaker; mikropipet 10, 100, dan 1000 μl; tip 10, 100, 1000 μl; shaker

waterbath; kupet dan spektrofotometri UV-Vis HITACHI 2,2 solution

3.4.2 Bahan Penelitian

Simplisia; Etanol 96%; DPPH (1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl) 1 g; Asam

Askorbat (Vitamin C) dan Aquadest

3.5 Cara Kerja Penelitian

3.5.1 Penyiapan Sampel/Pembuatan simplisia nabati

Page 32: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

17

Daun sirsak (Annona muricata L.) yang dipetik di kebun LIPI dicuci

bersih kemudian dijemur dibawah sinar matahari langsung. Daun yang telah

kering diblender hingga menjadi serbuk daun sirsak.11,21

3.5.2 Pembuatan ekstrak daun sirsak

Pembuatan ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) menggunakan

metode maserasi yaitu menggunakan pelarut dengan beberapa kali pengocokan /

pengadukan pada temperatur ruangan.

11

3.5.3 Pembuatan Larutan

a. Pembuatan Larutan DPPH 0,004% (0,004 g/100 mL atau 0,0004 g/10

mL).

DPPH yang ditimbang sebanyak 0,0004 g dilarutkan dalam 10 mL

etanol 96%.20 Larutan dikocok hingga homogen dan diukur

absorbansinya dengan spektrofotometer UV-Vis untuk memperoleh

panjang gelombang maksimum. Panjang gelombang maksimum untuk

larutan DPPH adalah 517 nm.

20

b. Pembuatan Larutan Blanko

4500 μL etanol ditambah 500 μL larutan DPPH lalu dikocok

hingga homogen.

c. Pembuatan Larutan Uji

1. Larutan Induk (10.000 ppm)

50 mg ekstrak dilarutkan dalam 5 mL etanol = 10 mg/mL = 10.000

μg/ml (ppm)

2. Larutan Seri (1, 10,100,1000 ppm).

a) 1000 ppm

20

500 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

b) 100 ppm

Page 33: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

18

50 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

c) 10 ppm

5 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai volumenya

4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

d) 1 ppm

5 μL dari larutan 1000 ppm ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

d. Pembuatan Larutan Kontrol Positif (Vitamin C)

1. Larutan Induk (100 ppm)

22

1 mg Vitamin C murni dilarutkan dalam 5 mL etanol = 0,1 mg/mL

= 100 μg/ml (ppm).

2. Larutan Seri (2,4,6,8 ppm)

a) 2 ppm

22

100 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

b) 4 ppm

200 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

c) 6 ppm

300 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

d) 8 ppm

400 μL dari larutan induk ditambahkan etanol sampai

volumenya 4500 μL. Tambahkan 500 μL larutan DPPH.

Semua larutan dikocok dengan alat shaker waterbath agar larutan

menjadi homogen. Setelah dikocok kemudian didiamkan (diinkubasi).

Kedua proses tersebut berlangsung selama 30 menit dalam suhu ruangan

Page 34: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

19

agar tercapainya kondisi steady state (waktu dimana nilai absorbansi sudah

konstan).

20

3.5.4 Pengukuran Absorbansi

Semua larutan blanko, larutan uji dan larutan kontrol positif diinkubasi

pada suhu 27oC selama 30 menit dalam keadaan gelap, kemudian diukur

absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometer.

Setelah mendapatkan nilai absorbansinya, persen hambatan masing-masing

larutan dihitung dengan menggunakan rumus

23

24

:

% Hambatan = (Abs blanko – Abs sampel)

Abs Blanko

x 100%

Setelah mendapatkan % aktivitas hambatan, kemudian dicari nilai

probitnya dengan cara melihat tabel probit. Setelah mendapatkan nilai probit,

dicari nilai IC50 melalui persamaan regresi linier.

25

3.5.5 Manajemen Data

Data persentase hambatan antioksidan penangkap radikal DPPH (%)

ekstrak daun sirsak dianalisis dan dihitung nilai IC50 nya melalui persamaan

regresi linier dengan analisa probit.

Persentase penghambatan yang diperoleh dikonversi ke persamaan regresi

linier, yaitu hubungan konsentrasi terhadap persentase penghambatan. Persamaan

regresi yang diperoleh digunakan untuk menentukan aktivitas sampel yang

dinyatakan dengan nilai IC

25

50 atau median inhibitory concentration, yaitu

konsentrasi sampel dalam ppm (µg/ml) yang dapat menghambat 50% aktivitas

radikal bebas DPPH. Semakin kecil nilai IC50 menandakan semakin tinggi

aktivitas antioksidan senyawa tersebut.24 Nilai IC50 diperoleh dari perpotongan

garis antara 50% perendaman radikal bebas dengan sumbu konsentrasi, kemudian

dimasukkan ke persamaan y = a + bx. Sampel dinyatakan sebagai antioksidan

sangat kuat jika nilai IC50 < 50 µg/ml, kuat jika nilai IC50 50-100 µg/ml, sedang

jika nilai IC50 101-150 µg/ml dan lemah jika nilai IC50 151-200 µg/ml dan

dinyatakan tidak aktif jika mempunyai nilai IC50> 200 µg/ml. 24

Page 35: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

20

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengukuran Absorbansi

Semua larutan (blanko, ekstrak daun sirsak, dan vitamin C) diukur

absorbansinya dengan menggunakan panjang gelombang maksimum 517 nm.20

Dengan menggunakan panjang gelombang maksimum, akan menghasilkan nilai

absorbansi yang maksimum juga. Nilai absorbansi pada ekstrak daun sirsak dapat

dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Panjang Gelombang Maksimum dan Absorbansi dari Larutan Blanko

No Bahan Panjang Gelombang Maximum Absorbansi (nm) 1. Blanko 517 nm 0,657

Tabel 4.2 Hasil Absorbansi Larutan 1, 10, 100 dan 1000 ppm No Konsentrasi

(ppm) Absorbansi Rata-rata

Absorbansi 1 2 3 1 1 0.428 0.421 0.471 0.440 2 10 0.383 0.325 0.346 0.351 3 100 0.241 0.260 0.241 0.247 4 1000 0.192 0.202 0.196 0.197

Tabel 4.3 Hasil Absorbansi Larutan Vitamin C No Konsentrasi

(ppm) Absorbansi Rata-rata

Absorbansi 1 2 3 1 2 0,392 0,394 0,395 0.393 2 4 0,356 0,350 0,351 0.352 3 6 0,334 0,334 0,333 0.334 4 8 0,196 0,196 0,196 0.196

Setelah didapatkan nilai absorbansi pada tiap-tiap konsentrasi baik untuk

sampel daun sirsak maupun vitamin c, dilanjutkan dengan penghitungan aktivitas

hambatan (%).

Untuk menganalisa apakah ekstrak daun sirsak mempunyai aktivitas

antioksidan, digunakan persamaan regresi linier dengan analisa probit untuk

mencari nilai IC50

. Nilai probit didapatkan dengan menggunakan tabel probit dari

nilai % aktivitas hambatan. (lampiran 4)

Page 36: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

21

Tabel 4.4 Data Ekstrak daun sirsak

No Konsentrasi (ppm)

Absorbansi (nm)

Aktivitas Hambatan (%)

Log Konsentrasi Nilai Probit

1 1 0,440 33,0 0 4,5601 2 10 0,351 46,6 1 4,9147 3 100 0,247 62,4 2 5,3160 4 1000 0,197 70 3 5,5244

*Nilai Absorbansi Larutan Blanko = 0,657 nm

Tabel 4.5 Data Vitamin C

No Konsentrasi (ppm)

Absorbansi (nm)

Aktivitas Hambatan (%)

Log Konsentrasi Nilai Probit

1 2 0,393 40,18 0,3 4,7518 2 4 0,352 46,42 0,6 4,9996 3 6 0,334 49,16 0,7 4,9799 4 8 0,196 70,16 0,9 5,5302

*Nilai Absorbansi Larutan Blanko = 0,657 nm

Setelah mendapatkan data log konsentrasi dan nilai probit, maka dibuat

grafik antara log konsentrasi (x) dan probit (y) dan didapatkan persamaan

liniernya. (lampiran 2)

Tabel 4.6 Persamaan Linier

No Bahan Nilai a Nilai b Nilai r Persamaan Linier 1 Ekstrak daun sirsak 4,5846 0,3294 0,99 Y= 4,5846 + 0,3294 x 2 Vitamin C 4,3154 1,1998 0,91 Y= 4,3154 + 1,1998 x

4.2 Penetapan Nilai IC

Untuk menghitung nilai IC50

50 dapat dilakukan dengan menggunakan

persamaan regresi linier dengan analisa probit. Untuk memudahkan proses input

dan penghitungan data, digunakan microsoft excel untuk mencari persamaan

regresi linier dengan analisa probit.20 Dari hasil penghitungan didapatkan nilai

IC50

Tabel 4.7 Nilai IC

ekstrak daun sirsak sebesar 18 ppm dan vitamin C sebesar 3,72 ppm.

(lampiran 1)

No

50

Bahan Nilai IC50

1. Ekstrak Daun Sirsak 18 ppm

2. Vitamin C 3,72 ppm

Page 37: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

22

Berdasarkan hasil di atas, ekstrak daun sirsak merupakan antioksidan yang

sangat kuat dengan nilai IC5018 ppm. Sedangkan menurut hasil penelitian Baskar

dan Kumar didapatkan nilai IC50 esktrak daun sirsak 70 ppm. Perbedaan IC50 ini

dapat disebabkan oleh kadar DPPH yang berbeda, penelitian sebelumnya

menggunakan 0,2 Mm DPPH yang merupakan 2 kali lipat kadar DPPH pada

penelitian ini, sehingga kadar radikal bebas yang harus berikatan dengan

antioksidan semakin besar. Pada Vitamin C didapatkan nilai IC50

Menurut hasil penelitian Joabe dkk, didapatkan hasil IC

Vitamin C

sebesar 3,72 ppm sehingga digolongkan sebagai antioksidan sangat kuat.

50 ekstrak metanol

daun sirsak (Annona muricata L.) 212 ppm dan diklasifikasikan tidak memiliki

aktivitas antioksidan, hal ini dapat disebabkan oleh penggunaan konsentrasi yang

terlalu kecil yaitu 10, 15, 20, 25, 50 dan 100 ppm. Kisaran konsentrasi daun sirsak

yang kecil akan menyebabkan kadar antioksidan tidak dapat berikatan dengan

radikal bebas secara optimal sehingga tidak didapatkan aktivitas antioksidan.

Pelarut metanol yang digunakan pada penelitian tersebut merupakan pelarut polar

yang baik untuk menarik senyawa bioaktif yang bersifat polar seperti flavonoid

dan tannin.

Uji aktivitas antioksidan pada buah sirsak dengan metode DPPH

didapatkan nilai IC

26

50 28.05 ppm dan digolongkan sebagai antioksidan sangat kuat.

Buah sirsak mengandung Vitamin C sebanyak 30.38 mg% dan karotenoid

sebanyak 0.01 mg%. Karotenoid berfungsi melindungi tanaman dari sinar

matahari yang dapat memicu kerusakan fotoksidatif sehingga sangat berpotensi

memiliki efek antioksidan. Dikatakan bahwa peningkatan kadar karotenoid di

tanaman berbanding lurus dengan aktivitas antioksidannya.

Aktivitas antioksidan juga dapat dilihat pada perubahan warna larutan dari

ungu pekat menjadi ungu pudar dan kuning. Pada larutan uji ekstrak daun sirsak

terlihat adanya perubahan warna dari ungu pekat menjadi ungu pudar dan kuning

(lampiran 4).

27

Pada penelitian ini, ekstrak daun sirsak yang digunakan berasal dari hasil

ekstraksi dengan metode maserasi. Pada proses maserasi digunakan simplisia

Page 38: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

23

daun sirsak dengan berat 400 g yang didapatkan dari 1 kg daun sirsak segar.

Simplisia dibuat halus karena semakin halus simplisia maka ekstrak yang

dihasilkan akan semakin efektif dan efisien.simplisia yang halus akan

memudahkan proses penarikan senyawa bioaktif oleh pelarutnya.

Metode maserasi dipilih karena metodenya relatif sederhana yaitu tidak

memerlukan alat-alat yang relatif rumit, relatif mudah, murah dan dapat

menghindari rusaknya komponen senyawa akibat panas.

21

22 Pada penelitian ini

dilakukan 3 kali pengadukan selama 3 hari berturut-turut menggunakan etanol

96%. Etanol 96% digunakan sebagai pelarut karena dapat menarik komponen baik

yang bersifat polar maupun non polar. Pelarut etanol 96% memiliki beberapa

keuntungan, diantaranya dapat menyebabkan senyawa yang terkandung di dalam

sampel dapat terekstrak lebih banyak, karena dapat mengekstrak komponen kimia

yang tahan panas dan tidak tahan panas.22 Selain itu etanol 96% memiliki

kemampuan untuk mengisolasi sejumlah bahan bioaktif yang lebih optimal

dibandingkan beberapa jenis pelarut lainnya.22 Hasil dari maserasi kemudian

dievaporasi menggunakan rotatory evaporator sampai didapatkan ekstrak kental

dengan berat 20 g. Proses ekstraksi dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya

jenis pelarut yang digunakan, dan luas permukaan simplisia. Jenis pelarut yang

digunakan tergantung pada polaritas senyawa yang akan diekstrak.

22

4.3 Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang dilakukan kali ini mempunyai keterbatasan dan

kekurangan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian, yaitu :

1. Kurangnya pengalaman yang dimiliki oleh peneliti mengenai penelitian

laboratorium secara in vitro yang mengakibatkan proses penelitian

berlangsung lebih lama dan banyak melakukan pengulangan.

Page 39: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

24

BAB 5

KESIMPULAN & SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, ekstrak daun sirsak memiliki aktivitas

antioksidan. Ekstrak daun sirsak memiliki nilai IC50

18 ppm dan diklasifikasikan

sebagai antioksidan sangat kuat.

5.2 Saran

1. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai aktivitas antioksidan dari

bagian tanaman sirsak lainnya, seperti kulit sirsak, batang pohon sirsak, dll.

2. Perlu dilakukan penelitian selanjutnya mengenai aktivitas antioksidan ekstrak

daun sirsak dengan metode dan pelarut yang berbeda.

Page 40: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

25

DAFTAR PUSTAKA

1.Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. Biokimia harper. Edisi 27. Jakarta:

EGC; 2009.

2.Marks DB, Marks AD, Smith CM. Biokimia kedokteran dasar sebuah

pendekatan klinis. Jakarta: EGC; 2000.

3.Pham-Huy LA, He H, Pham-Huy C. free radicals, anatioxidant in disease and

health. International Journal of Biomedical Science 2008 June; 4(2): 89-96

4.Wahyuni, A Hardjono, P Hariyantiwasi.

5.Madha K, Munifatul I, Yulita N. Kandungan Klorofil, Karotenoid, dan Vitamin

C pada Beberapa Spesies Tumbuhan Akuatik.Buletin Anatomi dan Fisiologi

2010; 18 (No.1): 28-40

Ekstraksi Kurkumin Dari Kunyit.

Prosiding Seminar Nasional Rekayasa Kimia dan Proses : 2004 ; Jogjakarta,

Indonesia

6.Hanneken A, Lin FF, Johnson J, Maher P. Flavonoids protect humanretinal

pigment epithelial cells from oxidative-stress-induced death.Invest Ophthalmol

Vis Sci 2006;47:3164-77.

7.Septerina. N. J. Pengaruh Ekstrak Daun Sirsak sebagai Insektisida Rasional

terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Paprika Variestas Bell Boy. Dept of

Agronomy[online].

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptumm-gdl-s1-

2002-niken-5526-ekstrak. Diakses tanggal 23 Maret 2012.

8.Baskar R, Rajeswari V, Kumar TS. In vitro antioxidants studies in leaves of

annona species. Indian J Exp Biol. 2007 May; 45(5):480-5

9.Adeyemi DO, Komolafe OA, Adewole OS, Obuotor EM, Adenowo TK.

Antihyperglycemic activities of Annona muricata (linn). Afr J Tradit

Complement Altern Med. 2008 Oct 25;6(1):62-9

Page 41: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

26

10.Ersi H. Khasiat dan Manfaat Daun Sirsak dalam Menumpas Kanker. Jakarta,

Indonesia: Tim Elang Media. 2011.

11.Departemen Kesehatan RI. Parameter Standard Umum Ekstrak Tumbuhan

Obat. Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta : Depkes

RI. 2000.hal. 1-12.

12.Elliot middleton, J.R., Chittan Kandaswani and Theorides, TC., 2000, The

Effect of Plant Flavonoids on Mammalian Cells: Implication for Inflamation,

Heart Disease and Cancer The American Society for Pharmacology and

experimental Theurapetics, Vol 52 No 4, 47/867/401, Printed in USA.

Hal709,713.

13.Gitawati, R. 1995. Radikal Bebas- Sifat dan Perannya dalam Menimbulkan

Kerusakan/Kematian Sel. Cermin Dunia Kedokteran No.102: 33-36.

14.Wong. D. Mechanism and Theory in food Chemitry. New York: Van Nostrad

Reinhold. 1989.

15.Ardiansyah. 2007. Antioksidan dan Peranannya bagi Kesehatan. Artikel

iptek.Akses 28 maret 2012.

16.Green RJ. Antioxydant Activity of Peanut plant tissues.thesis. North Caroline

State University, Raleihgh: Department of food science. 2004.

17.Koleva I, van Beek T, Linnssen JPH, de Groot A, Evstarieva LN. Screening of

plant extracts for antioxidant activity: a comparative study on three testing

methods. Phytochemical Anal 2002;13: 494-500.

18.Blois, M.S., Antioxidant Determinations By The Use of a Stable Free Radical,

Nature. 1958. p. 1199-1200.

19.Vimala, S., Adenan, MI, A.R. and Shahdan Rohana. Nature’s Choice to

Wellness : Antioxidant vegetables/Ulam. Malaysia, Kuala Lumpur: Forest

Research institute. 2003.

20.Lachumy SJT, Sasidharan S, Sumathy V, Zakarin Z. Pharmacological Activity,

Phytochemical analysis and Toxicity of methanol extract of Etlingera elatior

Page 42: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

27

(Torch Ginger) Flowers. Malaysia : Asian Pacific Journal of Tropical

Medicine. 2010. 769-774.

21.Harborne, JB. Metode Fitokimia, Penuntun Cara Modern Menganalisa

Tumbuhan. Terjemahan K. Padmawinata Edisi II. Bandung: ITB Press; 1987.

Hal. 6,71,76,84-85, 94-97.

22.Nabavi SF, Nabavi SN, Ebrahimzadeh MA, Asgarirad H. The Antioxidant

Activity of Wild Medlar (Mespilus germanical) Fruits, Stem Bark and Leaf.

African Journal of Biotechnology 10 January 2011; Vol.10(2): pp. 283-289.

Available from:URL: http://www.academicjournals.org/AJB

23.Kekuda TRP, Vinayaka KS, Kumar SUP, Sudharshan SJ. Antioxidant and

Antibacterial Activity of Lichen Extracts, Honey and Their Combination.

Journal of Pharmacy Research 2009 ;2(12):1875-1878. Available from:URL:

http://www.jpronline.info

24.Molyneux P. The Use of The Stable Free Radical Dipenylpicrylhydrazyl

(DPPH) for Estimating antioxidant activity. Songklanakarin: Science

Technology. 2004. 26 (2) : 211-219.

25.Saputri FC, Jantan I. Effects of selected medicinal plants on human low-

density lipoprotein oxidation, 2, 2-diphenyl-1-picrylhydrazyl (DPPH) radicals

and human platelet aggregation. Journal of Medicinal Plants Research 16

November 2011;Vol.5(26): pp. 6182-6191. Available from;URL:

http://www.academicjournals.org

26.Joabe G, Thiago A, Valerium T, et al. Antiproliferative Activity, Antioxidant

Capacity and Tannin Content in Plants of Semi-Arid Northeastern Brazil.

Brazil : Moleculs Journal. 2010. 8534-8540.

27.Patricia D, Gabrielle G, Giovanna V, et al. Antioxidant, Mutagenic Activity of

Frozen Fruits. Brazil.J Med Food. 2008. 11(1): 144-151

Page 43: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

28

Lampiran 1

Penghitungan IC

50

1. Penghitungan Nilai IC50

y = a + bx

Ekstrak Daun Sirsak

y = 4,5846 + 0,3294 x

5 = 4,5846 + 0,3294 x

x =

0,3284

5 - 4,5846

x = 1,26

antilog x = 18 ppm

IC50

Ekstrak Daun Sirsak = 18 ppm

2. Perhitungan Nilai IC50

y = a + bx

Vitamin C

y = 4,3154 + 1,1998 x

5 = 4,3154 + 1,1998 x

x =

1,1998

5- 4,3154

x = 0,5705

antilog x = 3,72 ppm

IC50

Vitamin C = 3,72 ppm

Page 44: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

29

Lampiran 2

Grafik Hasil Penghitungan Data

Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Ekstrak Daun Sirsak

Grafik Perbandingan Log Konsentrasi (x) dengan nilai Probit (y) Ekstrak Daun

Sirsak dan Persamaan Regresi Liniernya.

0,0000,0500,1000,1500,2000,2500,3000,3500,4000,450

1 10 100 1000

abso

rban

si

konsentrasi

Grafik perbandingan konsentrasi dengan absorbansi ekstrak daun sirsak

y = 0.3294x + 4.5846R² = 0.985

0,0000

1,0000

2,0000

3,0000

4,0000

5,0000

6,0000

0 1 2 3 4

nila

i pro

bit

log konsentrasi

Grafik. Perbandingan Log Konsentrasi dengan Nilai Probit Ekstrak Daun Sirsak

Series1

Linear (Series1)

Page 45: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

30

Grafik Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Vitamin C

Grafik Perbandingan Log Konsentrasi (x) dengan Nilai Probit (y) Vitamin C dan

Persamaan Regresi Liniernya.

0,0000,0500,1000,1500,2000,2500,3000,3500,4000,450

2 4 6 8

abso

rban

si

konsentrasi

Grafik. Perbandingan Konsentrasi dengan Absorbansi Vitamin C

Series1

y = 1.1998x + 4.3154R² = 0.9099

4,64,74,84,9

55,15,25,35,45,55,6

0 0,2 0,4 0,6 0,8 1

Prob

it

Log Konsentrasi

Grafik. Perbandingan Log Konsentrasi dengan Nilai Probit Vitamin C

Linear (Series1)

Page 46: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

31

Lampiran 3

Gambar Alat, Bahan & Hasil

Gambar 2.Simplisia diblender sampai halus

Proses maserasi menggunakan pelarut

etanol 96%

Proses evaporasi untuk mendapatkan ekstrak kental dengan rotary evaporator

Ekstrak daun sirsak

konsentrasi 1 ppm

Spektrofotometer UV-Vis HITACHI

Page 47: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

32

Ekstrak daun sirsak konsentrasi 10 ppm

Ekstrak daun sirsak konsentrasi 100 ppm

Ekstrak daun sirsak konsentrasi 1000 ppm

Perbedaan Warna Pada Larutan Uji (kiri-kanan: 1000 ppm, 100 ppm, 10

ppm, dan 1 ppm

Page 48: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

33

Lampiran 4 Tabel Probit

Page 49: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

34

Page 50: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

35

Page 51: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

36

Page 52: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

37

Lampiran 5

Hasil Determinasi Sampel Penelitian

Page 53: UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAUN SIRSAK …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25631/1/Raden... · Vitamin C digunakan sebagai kontrol positif. Berdasarkan hasil

38

Lampiran 6

Riwayat Penulis Identitas :

Nama : Raden Nabilla Ayesha Putri

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Oktober 1992

Agama : Islam

Alamat : Komplek Permata Puri Laguna Jl. Danau Semayang blok C7 No. 3 Kec. Cimanggis Kel. Mekarsari Depok.

E-mail : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

• 1998 – 2004 : Sekolah Dasar Islam Sudirman Jakarta

• 2004 – 2006 : Sekolah Menengah Pertama Islam Sudirman Jakarta

• 2006 – 2009 : Sekolah Menengah Atas Negeri =28 Jakarta

• 2009– Sekarang : Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas

Kedokteran Dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.