efektivitas serbuk biji sirsak sebagai larvasida

Upload: kholisotul-hikmah

Post on 02-Jun-2018

230 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    1/31

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) sampai saat ini masih

    merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di Indonesia. Demam

    berdarah merupakan penyakit tahunan dan endemis yang menyebabkan

    banyak angka kesakitan pada periode tertentu setiap tahunnya yang disertai

    dengan angka kematian yang tinggi dan bahkan dengan status Kejadian Luar

    Biasa (KLB) di beberapa daerah.DBDhingga saat ini merupakan

    salahsatupenyakitdenganvektor Aedes aegypti yang setiap tahunnya selalu

    menimbulkan masalah kesehatan yang besar di Indonesia (Huda

    !""#).Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue dan diba$a melalui

    perantara vektor nyamuk %edes yaituAedes aegypti.

    Aedes merupakan salah satu genus nyamuk yang mempunyai

    peranan penting dalam penyebaran berbagai penyakit diantaranya adalah

    DBDfilariasisyellow feverdanlain&lain.'yamukyang tergolong dalam

    genusAedesmempunyaibeberapasiatpentingantaralainmenggigitpada pagi

    dan sore hari berkembangbiak pada tempat yang tergenang air jernih dan

    nyamukbetinanyamempunyaikebiasaan menggigitberulang&ulangdalam $aktu

    yangsingkat.

    PenyakitDBD inibelum ditemukan obat antiviral spesiiknya dan belum

    ada vaksinanti dengueyang eekti dan komersial sehingga $ajar kasus dan

    kematian akibat DBD di dunia khususnya di

    Indonesiameningkatsetiaptahun. Pada tahun !"" angka kematian akibat

    demam berdarah bahkan melebihi angka .*"" ji$a dan merupakan angka

    kematian tertinggi di %sia +enggara.Pada pertengahan tahun !", kasus

    demam berdarah terjadi di * provinsi dengan penderita ,-."# orang */0 di

    antaranya meninggal dunia(Kemenkes !",). Berdasarkan data Dinas

    Kesehatan Kota Pontianak terhitung sejak 1anuari hingga 'ovember !"

    terdapat "- kasus DBD dan diantaranya mengakibatkan tiga korban

    meninggal dunia.

    2engingat besarnya angka kasus DBD di Indonesia diperlukan adanya

    upaya pen3egahan dan pengendalian yang eekti untuk memutus mata rantai

    1

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    2/31

    penyakit DBD. 4ebenarnya upaya pengendalian penyakit yang ditularkan

    oleh Aedes aegypti ini telah banyak dilakukan baik oleh pemerintah maupun

    masyarakat. Pengendalian dilakukan dengan penyemprotan (fogging)

    menggunakan pestisida berbahan akti malathion untuk membunuh nyamuk

    Aedes aegypti de$asa pemantauan jentik berkala Pemberantasan 4arang

    'yamuk (P4')sertamenaburkanserbuk abate, yaitu suatu insektisida

    berbahan akti temephos untuk membunuh larva nyamuk di tempat

    berkembangnya Aedesaegypti sebagai upaya pen3egahan terjadinya demam

    berdarah (4oegijanto !"",). Khusus penggunaan abate dapat diaplikasikan

    pada bak penampungan yang jarang dibersihkan melebihi atau mendekati

    $aktu rata&rata dari jentik untuk bermetamorosis menjadi de$asa yaitu

    selama hari.

    %bate merupakan nama lain dari temephosyang merupakan salah satu

    jenis insektisida organoosat. Temephos sendiri masuk dalam golongan

    organophophorus (organofosfat)dan mengandung osor yang merupakan

    senya$a yang tidak dapat diserap oleh tubuh dan akan dikeluarkan melalui

    keringat ataupun urin. Penggunaan abatesendiri telah dinyatakan aman oleh

    Kementerian Kesehatan 5epublik Indonesia. 2elalui pengukuran dan uji

    3oba kemungkinan atal yaitu kematian akan terjadi jika individu dengan

    berat badan " kilogram mengkonsumsi air abate sesuai dengan jumlah yang

    disarankan sebanyak -0" liter air. Padahal konsumsi air per individu dengan

    jumlah seperti itu dapat dikatakan sangat jarang. 2eskipun begitu keamanan

    abate (temephos) ini masih sering menimbulkan pertanyaan bagi masyarakat

    a$am oleh karena kesan bahan pembentuknya merupakan bahan kimia.

    4ementara selama ini pemerintah terutama Kementerian Kesehatan masih

    menjadikan abate sebagai salah satu strategi program pengendalian demam

    berdarah yang dikenal dengan program abatisasi.

    Berdasarkan pandangan masyarakat a$am tersebut banyak pihak yang

    termotivasi untuk mengembangkan berbagai alternati abate yang lebih

    mudah diterima masyarakat a$am. De$asa ini untuk meningkatkan

    penerimaan masyarakat terhadap penggunaan abate banyak penelitian yang

    dilakukan untuk menentukan ormulasi abate dengan menggunakan bahan

    nabati sehingga terkesan lebih alami. Penelitian tentang insektisida alamiah

    2

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    3/31

    dalam upaya mengendalikan serangga khususnya pada stadium larva

    pertama kali dirintis oleh 6ampbell dan 4ulivan pada tahun **.

    4alah satu insektisida alami tersebut adalah dengan menggunakan

    berbagai tanaman yang mengandung 7at toksik bagi larva nyamuk seperti

    daun jeruk nipis tomat dan masih banyak jenis tanaman lainnya. Beberapa

    penelitian lainnya menguatkan bah$a tanaman tertentu ternyata memiliki 7at

    bera3un bagi serangga termasuk sirsak (Annona muricata Linn)

    (Kardinan!""*). 2ardihusodo (! dalam 2urtanti dan %stuti !""#) telah

    melakukan penelitian terhadap beberapa jenis insektisida botanisalah satunya

    daun dan biji sirsak (Annona muricata Linn). Hasil penelitian menunjukkan

    bah$a Annona muricata Linn mampu menghambat pertumbuhan larvamenjadi stadium pupa dan de$asa. +anaman tersebut dipertimbangkan

    penggunaannya karena aktor kemampuannya untuk memutus rantai hidup

    nyamuk dan keberadaannya juga tersebar luas di Indonesia sehingga

    memungkinkan penggunaannya sebagai alternati abate yang terjangkau

    eekti dan memiliki daya terima publik yang lebih besar.

    4irsak (Annona muricata Linn) merupakan tanaman yang banyak

    terdapat di Indonesia. 4elain buahnya yang dapat langsung dikonsumsi

    bagian lain dari pohon sirsak seperti kulit kayu daun biji dan akar dapat

    dimanaatkan sebagai tanaman obat untuk mengobati berbagai penyakit

    insektisida larvasida mollus3ida antimikroba dan lain&lain. Bijinya

    merupakan bagian terbanyak mengandung senya$a annonaceus acetogenin.

    Kandungan senya$a annonaceus acetogenin yang terdapat dalam biji sirsak

    tersebut diketahui mempunyai eek insektisida repelant dan antifeedant

    yang bekerja sebagai ra3un kontak dan ra3un perut bagi serangga

    (Kardinan!""*).Annona muricata Linn merupakan tanaman yang tersebar di daerah

    subtropik dan tropik berbentuk pohon perdu dan tergolong ke dalam amili

    Annonaceae. Bahan akti yang terkandung dalam tumbuhan ini adalah

    alkaloid, annonine, muricine muricinine serta saponin yang dapat berperan

    sebagai antifeedant dan insektisida (8rainge dan %hmed - dalam 9us

    0). Pada sirsak ditemukan juga senya$a bersiat bioakti yang dikenal

    dengan nama acetogenin ('aria !""#). Daun sirsak mengandung bahan akti

    3

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    4/31

    annonain, saponin, flavonoid, tanin. 4elain itu bijinya mengandung minyak

    antara ,!&,#:. Daun dan bijinya dapat berperan sebagai insektisida

    larvasida repellent (penolak serangga) dan anti feedant (penghambat makan)

    (Kardinan !"",).

    2erujuk pada penelitian yang telah dilakukan oleh 2ardihusodo (!

    dalam 2urtanti dan %stuti!""#) bah$a ekstrak biji sirsak (Annona muricata

    Linn) berpotensi sebagai larvasida maka penelitian ini bertujuan untuk

    melakukan pengembangan inovasi dengan memanaatkan biji sirsak sebagai

    biolarvasida bukan berupa ekstrak (3air) melainkan berupa serbuk seperti

    abate. 2enurut 2ardihusodo peningkatan dosis ekstrak biji sirsak (Annona

    muricata Linn) terbukti dapat meningkatkan jumlah larvaAedes aegypti yangmati se3ara signiikan dengan daya toksisitas berbanding lurus terhadap

    jumlah dosis yang diberikan.

    Berdasarkan uji pendahuluan yang telah dilakukan dengan pengamatan

    selama !# jam pada dosis # gram serbuk biji sirsak mampu mematikan ,"

    :larva Aedes aegypti. Pada per3obaan dengan dosis # gram mampu

    membunuh0# : larva Aedes aegypti.2erujuk pada hasil uji pendahuluan

    tersebut maka peneliti akan melakukan penelitian dengan dosis dimulai dari

    # gr 0 gr / gr - gr dan gr.

    Harapan peneliti dengan diangkatnya judul ;

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    5/31

    B. Rumusan Masalah

    . %pakah serbuk biji sirsak (Annona muricata Linn) memiliki potensi

    sebagai pengganti abate kimia (temephos) dalam mengendalikan

    perkembangbiakan larvaAedes aegypti>!. Bagaimana 3ara pembuatan serbuk biolarvasida dari biji sirsak (Annona

    muricata Linn)>

    *. Bagaimanakan tingkat eektivitas serbuk biolarvasida dari biji sirsak jika

    dibandingkan dengan abate kimia (temephos)pada dosis # gr 0 gr / gr -

    gr dan gr>

    C. Tujuan

    . +ujuan umum

    2engembangkan inovasi teknologi dengan pembuatan abate alamiahsebagai insektisida nabati untuk memberantas jentik nyamuk %edes

    aegypti dari ekstak biji sirsak (%nnona muri3ata Linn.)

    !. +ujuan khusus

    a. 2engetahui potensi serbuk biji sirsak (Annona muricata Linn) sebagai

    pengganti abate kimia (temephos) dalam mengendalikan

    perkembangbiakan larvaAedes aegypti.

    b. 2elakukan pembuatan biolarvasida dengan serbuk biji sirsak (Annona

    muricata Linn) yang memiliki kemungkinan daya terima yang lebih

    besar di masyarakat.

    c. 2engetahui tingkat eektivitas larvasida alami dari serbuk biji sirsak

    jika dibandingkan dengan abate kimia temephospada dosis # gr 0 gr

    / gr - gr dan gr.

    D. Manfaat

    . Bagi masyarakat

    a. 2emberikan alternati bagi masyarakat akan abate terutama bagi

    daerah yang tidak memiliki pasokan abate yang adekuat.

    b. 2eningkatkan daya terima masyarakat akan penggunaan abate yang

    lebih bersiat alami dan ramah lingkungan.

    !. Bagi institusi

    a. 2emberikan reerensi penelitian baru yang dapat dijadikan a3uan

    untuk dilakukannya penelitian yang lebih lanjut.

    5

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    6/31

    b. 2enambah reerensi baru terkait biolarvasida yang memiliki

    kemungkinan untuk diterapkan dalam kegiatan praktik mahasis$a?i

    1urusan Kesehatan Lingkungan.

    *. Bagi peneliti

    a. 2emahami daya toksisitas serbuk biji sirsak (Annona muricata Linn)

    terhadap larvaAedes aegypti dengan dosis yang tepat.

    b. 2enemukan ormulasi pembuatan abate alami dengan memanaatkan

    biji sirsak (Annona muricata Linn) yang tepat.

    6

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    7/31

    BAB II

    TINJAUAN PUTA!A

    A. "ekt#r Pen$ak%t

    2enurut Peraturan 2enteri Kesehatan 'o.*/, tahun !"" tentang

    Pengendalian @ektor menyatakan bah$a vektor merupakan arthropodayang

    dapat menularkan memindahkan atau menjadi sumber penularan penyakit

    pada manusia. 4edangkan menurut 'urmaini (!"") vektor adalah

    arthropoda yang dapat memindahkan atau menularkan suatu infectious agent

    dari sumber ineksi kepada induk semang yang rentan.

    Penularan penyakit yang disebabkan oleh vektor kepada manusia dapat

    dibedakan atas dua 3ara yakni (%7$ar #)A

    . Penyebaran se3ara biologi atau biasa disebut penyebaran akti. Bibit

    penyakit hidup serta berkembang biak di dalam tubuh vektor dan jika

    vektor tersebut menggigit manusia maka bibit penyakit masuk ke dalam

    tubuh sehingga timbul penyakit seperti pada nyamuk.

    !. Penyebaran se3ara mekanik atau biasa disebut juga penyebaran pasi

    yakni pindahnya bibit penyakit yang diba$a vektor kepada bahan&bahanyang digunakan manusia (umumnya makanan) dan jika makanan tersebut

    dimakan oleh manusia maka akan timbul penyakit seperti pada lalat.

    Penyakit yang ditularkan melalui vektor ini dikenal sebagai arthropod-

    borne diseases atau sering juga disebut sebagai vectorborne diseases. Di

    Indonesia penyakit ini seringkali bersiat endemis yang dapat menimbulkan

    $abah atau kejadian luar biasa serta dapat menimbulkan gangguan kesehatan

    masyarakat. Penyakit endemis yang ditimbulkan tersebut antara lainA

    . Demam BerdarahDengue (DBD) malaria kaki gajah dan 3hikungunya

    yang ditularkan melalui gigitan nyamukAedes aegypti.

    !. Penyakit disentri kolera demam tifoid danparatyphoid yang ditularkan

    se3ara mekanis oleh lalat rumah.

    leh karena itu perlu dilakukan upaya pengendalian atas penyebaran

    vektor tersebut (2enkes !"").

    7

    http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/01/pemberantasan-penyakit-demam-berdarah.htmlhttp://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/01/pemberantasan-penyakit-demam-berdarah.html
  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    8/31

    . Pengendalian vektor

    2enurut Peraturan 2enteri Kesehatan 'o.*/, tahun !"" tentangPengendalian @ektor mendeinisikan bah$a pengendalian vektor

    merupakan kegiatan atau tindakan yang ditujukan untuk menurunkan

    populasi vektor serendah mungkin sehingga keberadaannya tidak lagi

    beresiko untuk terjadinya penularan penyakit di suatu $ilayah atau

    menghindari kontak masyarakat dengan vektor sehingga penularan

    penyakit yang diba$a oleh vektor dapat di3egah.

    Prinsip dasar dalam melakukan pengendalian vektor adalah sebagai

    berikut A

    a. Pengendalian vektor harus menerapkan berma3am&ma3am 3ara

    pengendalian agar vektor tetap berada di ba$ah garis batas yang tidak

    merugikan atau membahayakan.

    b. Pengendalian vektor tidak menimbulkan kerusakan atau gangguan

    ekologi terhadap tata lingkungan hidup. ('urmaini !"")

    2enurut %ri7al berikut merupakan jenis&jenis pengendalian vektor A

    a. Pengendalian se3ara alamiah (naturalistic control) yaitu dengan

    memanaatkan kondisi alam yang dapat mempengaruhi kehidupan

    vektor. Hal ini dapat dilakukan dalam jangka $aktu yang lama.

    b. Pengendalian terapan (applied control) yaitu dengan memberikan

    perlindungan bagi kesehatan manusia dari gangguan vektor. 'amun

    hal ini hanya dapat dilakukan sementara.

    ) Cpaya peningkatan sanitasi lingkungan (environmental sanitation

    improvement).

    !) Pengendalian se3ara isik&mekanik (physical-mechanical control)

    yaitu dengan modiikasi atau manipulasi lingkungan.

    *) Pengendalian se3ara biologis (biological control) yaitu dengan

    memanaatkan musuh alamiah atau pemangsa atau predator

    ertilisasi.

    8

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    9/31

    ,) Pengendalian dengan pendekatan perundang&undangan (legal

    control) yaitu dengan karantina.

    #) Pengendalian dengan menggunakan bahan kimia (chemical

    control)

    +eknologi yang tepat dan sesuai perlu diterapkan dalam

    pengendalian vektor agar segala kegiatan dalam rangka menurunkan

    populasi vektor dapat men3apai hasil yang baik. 'amun sampai saat ini

    masalah yang dihadapi dalam pengendalian vektor di Indonesia yaitu

    dikarenakan a3tor terkait kondisi geograis dan demograi yang

    memungkinkan adanya keragaman vektor belum teridentiikasinya spesies

    vektor (pemetaan sebaran vektor) di semua $ilayah endemis belum

    lengkapnya peraturan penggunaan pestisida dalam pengendalian vektor

    peningkatan populasi resisten beberapa vektor terhadap pestisida tertentu

    keterbatasan sumberdaya baik tenaga logistik maupun biaya operasional

    dan kurangnya keterpaduan dalam pengendalian vektor.

    B. N$amukAedes aegypti

    'yamuk merupakan spesies dari arthropoda yang berperan sebagai

    ve3tor penyakit arthropod-borne disease. 4alah satu spesies nyamuk yang

    berperan sebagai vektor penyakit tersebut adalah Aedes aegypti. 'yamuk

    Aedes aegypti berperan sebagai vektor penyakit demam berdarah dengue

    (akhyulianto. !""#).

    'yamuk Aedes aegypti terdapat pada daerah tropis dan subtropis di

    seluruh dunia dalam garis lintang *#ELC dan *#EL4 dengan ketinggian

    $ilayah kurang dari """ meter di atas permukaan air laut. 'yamukAedesaegyptiberasal dari %rika khususnya

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    10/31

    2enurut 5oss et al. (-!) sistematika Aedes aegypti yang

    dimodiikasi dari sistematika Henning (0) +uFen (/") dan

    Lauterba3h (/!) adalah sebagai berikut A

    Kingdom A %nimaliaGilum AArthropoda

    4uper Kelas A"e#apoda

    Kelas A$nsecta

    4ubkelas A%terygota

    Inra Kelas A&eoptera

    rdo A'iptera

    4ubordo A&ematocera

    Gamili A ulicidae

    8enus AAedes

    4pesies AAedes aegypti 8ambar !. 2orologi %.aegypti

    2enurut Borror dkk (0) A. aegypti memiliki probosis panjang

    memanjang jauh di belakang klipeus terdapat sisik&sisik pada

    rangka&rangka sayap dan batas sayap biasanya juga pada tubuh. +ahapan&

    tahapan larva adalah akuatik dan yang de$asa dapat dikenali oleh

    perangka sayapan yang men3iri sisik&sisiknya sepanjang rangka&rangka

    sayap dan probosis yang panjang. +idak mempunyai rambut bulu spirakel.

    Cjung abdomen Aedes betina biasanya merun3ing dengan sersi yang

    menonjol dan toraks seringkali mempunyai tanda&tanda putih atau

    keperak&perakan. Larva hanya mempunyai sepasang batang rambut

    pada saluran pernaasan. 4aluran pernaasan relati pendek dan gembung.

    Bet%na Jantan

    8ambar !.! 4truktur kepala dan mulut nyamukA. aegypti

    +elur Aedes lonjong tampak seperti anyaman kasar. Larva Aedes

    10

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    11/31

    aegypti berbentuk sion panjang dan bulunya satu pasang segmen anal

    pelana tidak menutup segmen gigi sisir tidak berduri lateral. 4ayap %edes

    berupa sisik sempit panjang dengan ujung run3ing. Perilaku Aedes sp

    pada siang hari saja dan habitat di air jernih dan air keruh. 6ara

    pemberantasan dengan pengendalian vektor dan men3egah gigitan vektor.

    Peran medis dari Aedes aegypti sebagai vektor utama DHG ilariasis

    penyakit 3hikungunya demam kuning (Prianto dkk !""0).

    +elur Aedes aegypti biasanya diletakkan di atas permukaan air.

    Larva nyamuk bernaas terutama pada permukaan air melalui satu

    buluh pernaasan pada ujung posterior tubuh. Pupa nyamuk juga akuatik

    dan tidak seperti kebanyakan pupa serangga sangat akti dan seringkali

    disebut akrobat (tumbler). Pupa bernaas pada permukaan air melalui

    sepasang struktur seperti terompet yang ke3il pada toraks.

    Kebanyakan nyamuk de$asa terbang tidak jauh dari tempat mereka

    hidup pada tahapan larva mereka. 1arang berada lebih dari beberapa

    meter dari tempat mereka mun3ul (Borror dkk. 0).

    Aedes aegyptibersiat diurnalatau akti pada pagi hingga siang hari.

    Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk

    betina yang mengisap darah. Hal itu dilakukannya untuk memperoleh

    asupan protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur. 'yamuk

    jantan tidak membutuhkan darah dan memperoleh energi dari nektar

    bunga ataupun tumbuhan. 1enis ini menyenangi area yang gelap dan

    benda&benda ber$arna hitam atau merah. Demam berdarah kerap

    menyerang anak&anak karena anak&anak 3enderung duduk di dalam kelas

    selama pagi hingga siang hari dan kaki mereka yang tersembunyi di ba$ahmeja menjadi sasaran empuk nyamuk jenis ini.

    Ineksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan

    perilaku yang mengarah pada peningkatan kompetensi vektor yaitu

    kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Ineksi virus dapat

    mengakibatkan nyamuk kurang handal dalam mengisap darah berulang

    kali menusukkanprobos3isnya namun tidak berhasil mengisap darah

    sehingga nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lain. %kibatnya

    11

    http://id.wikipedia.org/wiki/Diurnalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompetensi_vektor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proboscishttp://id.wikipedia.org/wiki/Diurnalhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Kompetensi_vektor&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Proboscis
  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    12/31

    risiko penularan virus menjadi semakin besar.

    'yamukA. aegypti seperti halnyaculicineslain meletakkan telur

    pada permukaan air bersih se3ara individual. +elur berbentuk elips

    ber$arna hitam dan terpisah satu dengan yang lain. +elur menetas dalam

    sampai ! hari menjadi larva. +erdapat empat tahapan dalam perkembangan

    larva yang disebutinstar. Perkembangan dari instar ke instar ,

    memerlukan $aktu sekitar # hari. 4etelah men3apai instar ke&, larva

    berubah menjadi pupa di mana larva memasuki masa dorman. Pupa

    bertahan selama ! hari sebelum akhirnya nyamuk de$asa keluar dari pupa.

    Perkembangan dari telur hingga nyamuk de$asa membutuhkan $aktu /

    hingga - hari namun dapat lebih lama jika kondisi lingkungan tidak

    mendukung.

    +elurAedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga

    bulan dalam keadaan kering. 1ika terendam air telur kering dapat menetas

    menjadi larva. 4ebaliknya larva sangat membutuhkan air yang 3ukup

    untuk perkembangannya. Kondisi larva saat berkembang dapat

    memengaruhi kondisi nyamuk de$asa yang dihasilkan. 4ebagai 3ontoh

    populasi larva yang melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan

    nyamuk de$asa yang 3enderung lebih rakus dalam mengisap darah.

    4ebaliknya lingkungan yang kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk&

    nyamuk.

    . 4iklus HidupAedes aegypti

    'yamuk termasuk serangga yang mengalami metamorosis

    sempurna (holometabola) karena mengalami empat tahap dalam masa

    pertumbuhan dan perkembangan. +ahapan yang dialami oleh nyamuk yaitu

    telur larva pupa dan de$asa. +elur nyamuk akan menetas menjadi larva

    dalam $aktu &! hari pada suhu !"&,"E6. Ke3epatan pertumbuhan dan

    perkembangan larva dipengaruhi oleh suhu tempat keadaan air dan

    kandungan 7at makanan yang ada di tempat perindukan. Pada kondisi

    optimum larva berkembang menjadi pupa dalam $aktu ,& hari dan pada

    kondisi ini nyamuk tidak makan tapi tetap membutuhkan oksigen yang

    diambilnya melalui tabung pernaasan (breathing trumpet) kemudian

    pupa menjadi nyamuk de$asa dalam $aktu !&* hari sehingga $aktu yang

    12

    http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Culicines&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Culicines&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Culicines&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Instar&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Culicines&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Instar&action=edit&redlink=1
  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    13/31

    dibutuhkan dari telur hingga de$asa yaitu /&, hari (Lestari!"").

    4uhu udara merupakan salah satu aktor lingkungan yang

    mempengaruhi perkembangan jentik nyamuk %edes aegypti. Pada

    umumnya nyamuk akan meletakkan telurnya pada temperatur sekitar !"

    *"6. +oleransi terhadap suhu tergantung pada spesies nyamuk. telur

    nyamuk tampak telah mengalami embriosasi lengkap dalam $aktu /! jam

    dalam temperatur udara !# & *"6. 5ata&rata suhu optimum untuk

    pertumbuhan nyamuk adalah !# !/6 dan pertumbuhan nyamuk akan

    berhenti sama sekali bila suhu kurang dari "6 atau lebih dari ,"6

    (9udhastuti !""#).

    Kelembaban udara juga merupakan salah satu kondisi lingkungan

    yang dapat mempengaruhi perkembangan jentik nyamuk %edes aegypti.

    kelembaban udara yang berkisar -# & -#: merupakan kelembaban

    yang optimal untuk proses embriosasi dan ketahanan hidup embrio

    nyamuk.

    *. Bionomik 'yamukAedes aegypti

    Bionomik vektor (nyamuk %edes %egypti) meliputi kesenangan

    tempat perindukan nyamuk kesenangan nyamuk menggigit kesenangan

    nyamuk istirahat lama hidup dan jarak terbang ( %nonim !"") A

    a. Kesenangan +empat Perindukan 'yamuk

    +empat perindukan nyamuk biasanya berupa genangan air yang

    tertampung disuatu tempat atau bejana. 'yamuk %edes tidak dapat

    berkembangbiak digenangan air yang langsung bersentuhan dengan

    tanah. 8enangannya yang disukai sebagai tempat perindukan nyamuk

    ini berupa genangan air yang tertampung di suatu $adah yang

    biasanya disebut kontainer atau tempat penampungan air bukan

    genangan air di tanah.4urvei yang telah dilakukan di beberapa kota di Indonesia

    menunjukkan bah$a tempat perindukan yang paling potensial adalah

    +P% (+empat Penampungan %ir) yang digunakan seharihari seperti

    drum tempayan bak mandi bak 6 dan ember. 'amun ada pula

    +P% alamiah seperti lubang pohon lubang batu pelepah daun

    tempurung kelapa kulit kerang pangkal pohon pisang dan potongan

    bambu. +empat perindukan tambahan nyamuk aedes lainnya disebut

    sebagai non&+P% seperti tempat minuman he$an vas bunga

    13

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    14/31

    perangkap semut dan lain&lainnya.

    'yamuk %edes aegypti lebih tertarik untuk meletakkan telurnya pada

    +P% berair yang ber$arna gelap seperti $arna hitam terbuka lebar

    dan terutama yang terletak di tempat&tempat yang terlindung dari sinar

    matahari langsung.

    b. Kesenangan 'yamuk 2enggigit

    2enurut 4umarmo siat dari nyamuk Aedes aegypti betina dalam

    menggigit dan menghisap darah adalah sebagai berikutA

    ) Bersiat anthropofilik karenanya lebih menyukai darah manusia

    daripada darah binatang.

    !) 2enghisap darah dengan tujuan mematangkan telur dalam

    tubuhnya.

    *) 2empunyai kebiasaan menggigit beberapa orang se3ara bergantian

    dalam $aktu singkat (multiple bites). Hal tersebut disebabkan pada

    siang hari saat nyamuk tersebut menggigit dan menghisap darah

    manusia dalam keadaan akti bekerja atau bergerak sehingga

    nyamuk tidak dapat menghisap darah dengan tenang sampai

    kenyang pada satu individu.

    ,) Biasanya menggigit di dalam rumah dengan aktivitas menggigit

    antara pukul ".""&"."" dan pukul 0.""&/."".

    #) Pada malam hari nyamuk Aedes aegypti (betina maupun jantan)

    beristirahat di dalam rumah pada benda&benda yang tergantung

    seperti pakaian kelambu kopiah dan pada tempat&tempat gelap di

    dalam rumah.

    %dapun aktor yang berpengaruh pada aktiitas nyamuk men3ari

    makan yaitu A bau yang dipan3arkan oleh inang temperatur

    kelembaban kadar karbon dioksida dan $arna. Cntuk jarak yang lebih

    jauh aktor bau memegang peranan penting bila dibandingkan dengan

    aktor lainnya.

    c. Kesenangan 'yamuk Istirahat

    Kebiasaan istirahat nyamuk %edes aegypti lebih banyak di dalam

    rumah pada benda&benda yang bergantung ber$arna gelap dan di

    tempat&tempat lain yang terlindung. Di tempat&tempat tersebut

    nyamuk menunggu proses pematangan telur. 4etelah beristirahat dan

    14

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    15/31

    proses pematangan telur selesai nyamuk betina akan meletakan

    telurnya di dinding tempat perkembangbiakannya sedikit di atas

    permukaan air.

    Pada umumnya telur akan menetas menjadi jentik dalam $aktu J !

    hari setelah telur terendam air. 4etiap kali bertelur nyamuk betina

    dapat mengeluarkan telur sebanyak "" butir. +elur tersebut dapat

    bertahan sampai berbulan&bulan bila berada di tempat kering dengan

    suhu &!6 sampai ,!6 dan bila di tempat tersebut tergenang air atau

    kelembabannya tinggi maka telur dapat menetas lebih 3epat ( %nonim

    !"" ).

    d. +erbang

    Penyebaran nyamuk %edes %egypti betina de$asa dipengaruhi oleh

    beberapa aktor termasuk ketersediaan tempat bertelur dan darah

    tetapi tampaknya terbatas sampai jarak "" meter dari lokasi

    kemun3ulan. %kan tetapi penelitian terbaru di Puerto 5i3o

    menunjukkan bah$a nyamuk ini dapat menyebar sampai lebih dari

    ,"" meter terutama untuk men3ari tempat bertelur. +ransportasi pasi

    dapat berlangsung melalui telur dan larva yang ada di dalam

    penampung.e. Lama Hidup

    'yamuk %edes %egypti de$asa memiliki rata&rata lama hidup - hari.

    4elama musim hujan saat masa bertahan hidup lebih panjang risiko

    penyebaran virus semakin besar. Dengan demikian diperlukan lebih

    banyak penelitian untuk mengkaji survival alami %edes %egypti dalam

    berbagai kondisi.( %nonim !"" ).

    C. Pengen&al%an N$amukAedes aegypti

    2enurut data dari Direktorat Pemberantasan Penyakit 2enular

    Departemen Kesehatan 5epublik Indonesia keberhasilan pen3egahan

    penyakit DBD sangat bergantung pada pengendalian vektornya yaitu Aedes

    aegypti(Berma$ie !""0).

    Kegiatan pemberantasan nyamuk %edes yang dapat dilaksanakan

    dengan dua 3ara yaituA

    !. Pemberantasan 'yamuk De$asa

    Pemberantasan terhadap nyamuk de$asa dilakukan dengan 3ara A

    15

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    16/31

    a. Pengasapan (+ogging)

    Pengasapan atau fogging dengan menggunakan jenis insektisida

    misalnya golongan organophospat atau pyrethroid synthetic

    (4upartha!""-). 6ontohnya malathion dan enthoin dosis yang

    dipakai adalah liter malathion #:

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    17/31

    4alah satu 3ara yang lebih ramah lingkungan adalah memanaatkan

    tanaman antinyamuk (insektisida hidup pengusir nyamuk). +anaman

    hidup pengusir nyamuk adalah jenis tanaman yang dalam kondisi

    hidup mampu menghalau nyamuk. 6ara penempatan tanaman ini bisa

    diletakkan di sudut&sudut ruangan dalam rumah sebagai media untuk

    mengusir nyamuk. 1umlah tanaman dalam ruangan tergantung luas

    ruangan. 4ementara untuk penempatan diluar rumah atau pekarangan

    sebaiknya diletakkan dekat pintu jendela atau lubang udara lainnya

    sehingga aroma tanaman terba$a angin masuk ke dalam ruangan.

    6ontoh tanaman anti nyamuk yang gampang ditemui antara lainA

    +embelekan (Lantana 3amera L) Bunga +ahi ayam atau +ahi Kotok

    (+agetes patula) Karanyam (8eranium spp) 4ereh angi

    (%ndropogonnardus atau 6ymbopogon nardus) 4elasih (3imum

    spp) 4uren (+oona sureni 2err) odia (

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    18/31

    6ara ini dilakukan dengan menghilangkan atau mengurangi tempat&

    tempat perindukkan. Pemberantasan 4arang 'yamuk (P4') yang pada

    dasarnya ialah pemberantasan jentik atau men3egah agar nyamuk

    tidak dapat berkembang biak. P4' ini dapat dilakukan dengan

    (6hahaya!")A

    ) 2enguras bak mandi dan tempat&tempat penampungan air

    sekurangkurangnya seminggu sekali. Ini dilakukan dengan

    pertimbangan bah$a perkembangan telur menjadi nyamuk selama

    /&" hari.

    !) 2enutup rapat tempat penampungan air seperti tempayan drum

    dan tempat air lain.

    *) 2engganti air pada vas bunga dan tempat minum burung

    sekurangkurangnya seminggu sekali.

    ,) 2embersihkan pekarangan dan halaman rumah dari barang&

    barang bekas seperti kaleng bekas dan botol pe3ah sehingga tidak

    menjadi sarang nyamuk.

    #) 2enutup lubang&lubang pada bambu pagar dan lubang pohon

    dengan tanah

    0) 2embersihkan air yang tergenang diatap rumah

    /) 2emelihara ikan

    Pemberantasan 4arang 'yamuk (P4') pada dasarnya untuk

    memberantas jentik atau men3egah agar nyamuk tidak dapat

    berkembang biak. 2engingat %e.aegypti tersebar luas maka

    pemberantasannya perlu peran akti masyarakat khususnya

    memberantas jentik %e.aegypti di rumah dan lingkungannya masing&

    masing.

    b. KimiaDikenal sebagai Larvasidasi atauLarvasidingyakni 3ara memberantas

    jentik nyamuk %edes aegypti dengan menggunakan insektisida

    pembasmi jentik (larvasida). Larvasida yang biasa digunakan antara

    lain adalah temephos yang berupa butiran butiran (sand granules).

    Dosis yang digunakan adalah ppm atau " gram (J sendok makan

    rata) untuk tiap "" liter air. Larvasida dengan temephos ini

    18

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    19/31

    mempunyai eek residu selama * bulan (Depkes 5I!"",). 'ama

    merek dagang temeos adalah abate.

    %bate merupakan senya$a osat organik yang mengandung gugus

    phosphorothioate. Bersiat stabil pada pH - sehingga tidak mudah

    larut dalam air dan tidak mudah terhidrolisa. %bate murni berbentuk

    kristal putih dengan titik lebur *"" *"#" 6. 2udah terdegradasi bila

    terkena sinar matahari sehingga kemampuan membunuh larva

    nyamuk tergantung dari degradasi tersebut. 8ugus phosphorothioate

    (PN4) dalam tubuh binatang diubah menjadi osat (PN) yang lebih

    potensial sebagai anti3holinesterase. Kerja anti3holinesterase adalah

    menghambat en7im 3holinesterase baik pada vertebrata maupuninvertebrata sehingga menimbulkan gangguan pada aktivitas syara

    karena tertimbunnya a3etyl3holin pada ujung syara tersebut. Hal

    inilah yang mengakibatkan kematian (Gahmi!""0).

    Larva %edes aegypti mampu mengubah PN4 menjadi PN ester lebih

    3epat dibandingkan lalat rumah begitu pula penetrasi abate ke dalam

    larva berlangsung sangat 3epat dimana lebih dari : abate dalam

    medium diabsorpsi dalam $aktu satu jam setelah perlakuan. 4etelah

    diabsorpsi abate diubah menjadi produk&produk

    metabolismesebagian dari produk metabolik tersebut diekskresikan

    ke dalam air (Gahmi!""0)

    'amun 3ara ini tidak menjamin terbasminya tempat perindukkan

    nyamuk se3ara permanen karena masyarakat pada umumnya tidak

    begitu senang dengan bau yang ditimbulkan larvasida selain itu pula

    diperlukan abate se3ara rutin untuk keperluan pelaksanaannya

    (6hahaya!").3. Biologi

    Pengendalian ini dilakukan dengan menggunakan makhluk hidup

    baik dari golongan mikroorganisme he$an invertebrata atau he$an

    vertebrata. rganisme tersebut dapat berperan sebagai patogen parasit

    atau pemangsa. Beberapa jenis ikan pemangsa yang 3o3ok untuk larva

    nyamuk seperti ikan kepala timah (Pan3haF pan3haF) ikan gabus

    (8ambusia ainis) dan ikan gupi lokal seperti ikan P.reti3ulata

    (8andahusada-). 2enurut penelitian idyastuti (!") model

    19

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    20/31

    pengendalian vektor DBD%e.aegypti dapat menggunakan predator 2.

    asperi3ornis lebih eisien daripada menggunakan predator ikan

    3upang.

    4elain 3ara diatas ada pengendalian legislati untuk men3egah

    tersebarnya serangga berbahaya dari satu daerah ke daerah lain atau

    dari luar negeri ke Indonesia diadakan peraturan dengan sanksi

    pelanggaran oleh pemerintah. Pengendalian karantina di pelabuhan

    laut dan pelabuhan udara. Demikian pula penyemprotan insektisida di

    kapal yang berlabuh atau kapal terbang yang mendarat di pelabuhan

    udara. Keteledoran oleh karena tidak melaksanakan peraturan&

    peraturan karantina yang menyebabkan perkembangbiakan vektornyamuk dan lalat dapat dihukum menurut undang&undang

    (8andahusada-).

    D. B%#%nsekt%s%&a

    Insektisida nabati atau bioinsektisida (termasuk di dalamnya

    biolarvasoda) adalah bahan alami yang berasal dari tumbuhan yang

    mempunyai kelompok metabolit sekunder yang mengandung beribu&ribu

    senya$a bioakti seperti alkaloid enolik dan 7at kimia sekunder lainnya.

    4enya$a bioakti tersebut apabila diaplikasikan ke tanaman yang

    terineksi organisme pengganggu tidak berpengaruh terhadap otosintesis

    pertumbuhan atau aspek isiologi tanaman lainnya namun berpengaruh

    terhadap rganisme Pengganggu +anaman (P+). 4istem yang

    berpengaruh pada P+ adalah sistem sara atau otot keseimbangan hormon

    reproduksi perilaku sistem pernaasan dan lain&lain. 4enya$a bioakti ini

    juga dapat digunakan untuk mengendalikan serangga yang terdapat di

    lingkungan rumah ('aria !""#).

    Insektisida nabati seperti nikotin piretrin dan ratenoid sudah dilakukan

    penelitian untuk mengetahui pengaruhnya terhadap insekta. +etapi sedikit

    yang mengetahui banyak tanaman lain yang bersiat toksik untuk kehidupan

    insekta. Pada tahun ,# dilaporkan ada .-" spesies tumbuhan yang

    mengandung ra3un serangga kebanyakan belum diinvestigasi. +oksisitas dari

    20

    http://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/01/pemberantasan-penyakit-demam-berdarah.htmlhttp://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/01/pemberantasan-penyakit-demam-berdarah.htmlhttp://kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/01/pemberantasan-penyakit-demam-berdarah.html
  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    21/31

    senya$a kimia tumbuhan bersiat relati tergantung dari dosis yang

    diberikan pada periode $aktu tertentu umur dan kondisi tubuh he$an

    mekanisme absorbsi dan model ekskresi (Harborne -!).

    4enya$a bioakti yang terdapat pada tanaman dapat dimanaatkan

    seperti layaknya insektisida sintetik. Perbedaannya adalah bahan akti pada

    insektisida nabati disintesa oleh tumbuhan dan jenisnya dapat lebih dari satu

    ma3am (3ampuran). Bagian tumbuhan seperti daun buah bunga biji

    kulit batang dan sebagainya dapat digunakan dalam bentuk utuh bubuk

    ataupun ekstraksi (dengan air ataupun senya$a pelarut organik). Insektisida

    nabati dapat dibuat se3ara sederhana dan kemampuan yang terbatas. Bila

    senya$a atau ekstrak ini digunakan di alam maka tidak menggangguorganisme lain yang bukan sasaran ('aria!""#).

    Insektisida nabati merupakan bahan alami bersiat mudah terurai di

    alam (biodegradable) sehingga tidak men3emari lingkungan dan relati aman

    bagi manusia karena residunya mudah hilang. 4enya$a yang terkandung

    dalam tumbuhan dan diduga berungsi sebagai insektisida diantaranya adalah

    golongan sianida saponin tanin lavonoid alkaloid minyak atsiri dan

    steroid (Kardinan !""").

    2enurut 'aria (!""#) penggunaan insektisida nabati memiliki

    beberapa keunggulan antara lain A

    . Insektisida nabati tidak atau hanya sedikit meninggalkan residu pada

    komponen lingkungan dan bahan makanan sehingga dianggap lebih

    aman daripada insektisida sintesis?kimia.

    !. at pestisidik dalam insektisida nabati lebih 3epat terurai di alam

    sehingga tidak menimbulkan resistensi pada sasaran.

    *. Dapat dibuat sendiri dengan 3ara yang sederhana. +eknik untuk

    menghasilkan bahan insektisida nabati dapat dilakukan denganpenggerusan penumbukan pembakaran atau pengepresan untuk

    menghasilkan produk berupa tepung abu atau pasta. Kemudian

    dilakukan perendaman untuk produk ekstrak selanjutnya ekstraksi

    dengan menggunakan bahan kimia pelarut disertai perlakuan khusus.

    ,. 4e3ara ekonomi tentunya akan mengurangi biaya pembelian insektisida.

    E. Deskr%'s%Annona muricata L%nn.

    2enurut +jitrosoepomo () sistematika dari sirsak (Annona

    muricata Linn.) adalah sebagai berikut A

    21

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    22/31

    Kingdom A Plantae

    Divisi A 4permatopyta

    4ub Divisi A %ngiospermae

    Kelas A Dikotil

    4ub Kelas A Dialypetalaerdo A 5anales

    Gamili A %nnona3eae

    8enus A %nnona

    4pesies AAnnona muricata Linn.

    a. Bunga b. Daun 3. Buah

    8ambar !.*. 2orologi bunga daun dan buah sirsak (A. muricata)

    'ama sirsak berasal dari bahasa Belanda uur7ak yang berarti

    kantung yang asam. 4irsak dalam bahasa Indonesia disebut nangka sabrangnangka landa atau nangka $alanda (1a$a) sirsak (4unda) nangka buris

    (2adura) srikaya ja$a (Bali) deureuyen belanda (%3eh) durio ulondro

    ('ias) durian bata$i (2inangkabau) jambu landa (Lampung) langelo

    $alanda (8orontalo) sirikaya balanda (Bugis dan Cjungpandang) $akano

    ('usa Laut) naka $alanda (+ernate) naka (Glores) %i ata malai (+imor)

    (6oData !""").

    4irsak merupakan pohon yang tinggi dapat men3apai sekitar *&- meter.

    Daun memanjang bentuk lanset atau bulat telur terbalik ujung

    merun3ing pendek seperti kulit panjang 0&- 3m tepi rata. Bunga berdiri

    sendiri berhadapan dengan daun dan baunya tidak enak. Daun kelopak

    ke3il. Daun mahkota berdaging * yang terluar hijau kemudian kuning

    panjang *.# 3m * yang terdalam bulat telur kuning muda. Daun

    kelopak dan daun mahkota yang terluar pada kun3up tersusun seperti katup

    daun mahkota terdalam se3ara genting. Dasar bunga 3ekung sekali. Benang

    22

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    23/31

    sari banyak penghubung ruas sari di atas ruang sari melebar menutup

    ruangnya putih. Bakal buah banyak bakal biji . +angkai putik

    langsing berambut kepala silindris. Buah majemuk tidak beraturan bentuk

    telur miring atau bengkok #&*# kali diameter " 3m. Biji hitam dan

    daging buah putih (4teenis !""*). Daun dan biji bisa dibuat untuk ramuan

    insektisida nabati tetapi daun dan biji sirsak perlu dihaluskan terlebih dahulu

    lalu di3ampur dengan pelarut. Buah yang mentah biji daun dan akarnya

    mengandung senya$a kimia annonain. Dengan 3ara kerja sebagai ra3un

    kontak dan ra3un perut ekstrak daun srikaya dapat dimanaatkan untuk

    menanggulangi hama belalang dan hama lainnya (Kardinan !"",).

    2enurut 'aria (!""#) buah sirsak (Annona muricata Linn.)

    termasuk buah semu daging buah lunak dan empuk ber$arna putih

    berserat berbiji hitam pipih. Kulitnya berduri tangkai buah menggunting

    aromanya harum dan rasanya manis agak asam segar. +anaman sirsak

    dapat digunakan sebagai bahan insektisida.

    (. Annona muricataL%nn se)aga% Insekt%s%&a Na)at%

    +elaah itokimia telah mengungkapkan bah$a tumbuhan yang

    tergolong %nnona3eae mengandung berma3am&ma3am alkaloid karbohidrat

    lipid asam amino protein polyphenol minyak esensial terpen dan senya$a

    aromatik (Leboeue et al. -! dalam 9us 0). 4alah satu tumbuhan yang

    tergolong amili %nnona3eae adalah sirsak (A. muricata) yang

    merupakan salah satu tanaman penghasil insektisida. Daun sirsak

    mengandung bahan akti annonain saponin lavonoid tanin (Kardinan

    !"",). Bahkan 'aria (!""#) menyatakan bah$a pada sirsak ditemukan

    senya$a bersiat bioakti yang dikenal dengan nama a3etogenin.

    %nnonain merupakan senya$a golongan alkaloid yang terdapat pada

    daun sirsak. %ktiitas isiologinya bersiat ra3un dan memiliki rasa yang

    pahit. %lkaloid memiliki siat metabolit terhadap satu atau beberapa asam

    amino.

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    24/31

    dalam lebih dari " suku tumbuhan. 4aponin merupakan senya$a akti

    permukaan dan bersiat seperti sabun serta dapat dideteksi berdasarkan

    kemampuannya membentuk busa dan menghemolisis sel darah merah.

    4ementara lavonoid termasuk kelas enol. Kelompok lavonoid yang

    bersiat insektisida alam yang kuat adalah isolavon. Isolavon memiliki

    eek pada reproduksi yaitu antiertilitas (Harborne -/).

    +anin dapat bereaksi dengan protein membentuk kopolimer mantap

    yang tidak larut dalam air. Dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari protein

    dan en7im sitoplasma. Bila he$an memakannya maka reaksi penyamakan

    dapat terjadi. 5eaksi ini menyebabkan protein lebih sukar di3apai oleh 3airan

    pen3ernaan he$an kita menganggap salah satu ungsi utama tanin dalam

    tumbuhan ialah sebagai penolak he$an termasuk serangga (Harborne -/).

    8ejala yag diperlihatkan dari he$an yang mengkonsumsi tanin yang banyak

    adalah menurunnya laju pertumbuhan kehilangan berat badan dan gejala

    gangguan nutrisi (Ho$e O estley " dalam 9us 0). Mu O in

    (, dalam 9us 0) juga telah membuktikan pengaruh hambatan tanin

    terhadap en7im protease yang dikorelasikan dengan men3erna larva"eliothis

    armigera.

    4enya$a a3etogein pada konsentrasi yang tinggi akan bersiat

    antifeedantbagi serangga sehingga menyebabkan serangga tidak mau

    makan. Pada konsentrasi rendah dengan pemberian oral bersiat ra3un perut

    dan dapat menyebabkan kematian ('aria !""#).

    Dari hasil pengujian aktivitas biologi terungkap bah$a bahan akti

    acetogeninyang berasal dari tumbuhan %nnona3eae ini mempunyai kisaran

    pengaruh yang 3ukup luas yaitu bersiat toksik terhadap sel memilikiaktiitas anti tumor anti mikroba anti malaria anti makan dan pestisida

    (5uppre3ht et al." dalam 9us 0).

    24

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    25/31

    BAB III

    !ERAN*!A !+NEPI+NAL

    A. !erangka Te#r%

    8ambar *. 4kema kerangka teori

    B. !erangka !#nse'

    v

    8ambar *.! 4kema kerangka konsep

    C. "ar%a)el Penel%t%an

    . @ariabel independen

    %dapun yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini adalah dosis

    konsentrasi serbuk biji sirsak dan $aktu.

    !. @ariabel dependen

    @ariabel terikat dalam penelitian ini adalah mortalitas atau kematian larva

    %edes aegypti.

    25

    Pengen&al%an Lar,a N$amuk

    Aedes aegypti

    (%s%k

    6ara ini dilakukan

    dengan

    menghilangkan atau

    mengurangi tempat&

    tempat perindukkan.

    6ontoh A *2

    !%m%a-%

    2emberantas jentik

    nyamuk %edes aegypti

    dengan menggunakan

    insektisida pembasmi

    jentik (larvasida).6ontoh A abatisasi

    B%#l#g%

    Pengendalian vektor

    biologi menggunakan

    agent biologi seperti A

    ikan pemakan jentik

    (3upang tampalogabus guppy)

    "ar%a)el Be)as

    Konsentrasi Biji

    sirsak (%nnona

    muri3ata Linn.)

    5entang $aktu

    pemberian dosis

    "ar%a)el Ter%kat

    +ingkat mortalitas

    larva %edes aegypti

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    26/31

    D. Def%n%s% +'eras%#nal

    'o @ariabelDeinisi

    perasional6ara Ckur %lat Ckur

    Hasil

    Ckur4kala Ckur

    "ar%a)el Be)as(@ariabel yang mempengaruhi variabel terikat)

    . Konsentrasi

    serbuk biji

    sirsak

    (%nnona

    muri3ata

    Linn.)

    1umlah pemberian

    dosis serbuk biji

    sirsak pada

    tempat

    penampungan air.

    Penimbanga

    n

    +imbangan mg?L 5asio

    !. aktu Lamanya rentang

    $aktu eekti

    yang dibutuhkan

    untuk mematikan

    larva %edes

    aegypti

    bservasi 4top$at3h 1am 'ominal

    "ar%a)el Ter%kat( variabel yang variasi nilainya dipengaruhi oleh nilai variabel yang

    mempengaruhinya )

    * 2ortalitas

    larva %edes

    aegypti

    1umlah larva %edes

    aegypti yang mati

    setelah pemberian

    serbuk biji sirsak

    bservasi & ekor 'ominal

    E. H%'#tes%s

    Ho A%da potensi serbuk biji sirsak (Annona muricata Linn.) sebagai

    pengganti serbuk abate dalam meningkatkanmortalitas larva Aedes

    aegypti.

    26

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    27/31

    BAB I"

    MET+DE PENELITIAN

    A. Desa%n Penel%t%an

    Penelitian ini bersiat eksperimen (true e#periment) yaitu metode penelitian

    yang digunakan untuk men3ari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang

    lain dalam kondisi yang terkendalikan. Penelitian eksperimen menggunakan

    suatu per3obaan yang diran3ang se3ara khusus guna membangkitkan data

    yang diperlukan untuk menja$ab pertanyaan penelitian (2argono !""#A

    ").

    B. Tem'at &an aktu Penel%t%an

    . +empatPenelitian ini akan dilakukan di Laboratorium 1urusan Kesehatan

    Lingkungan Poltekkes Kemenkes Pontianak.

    !. aktu

    Penelitian ini akan dilakukan dari pada ktober !",.

    C. +)jek Penel%t%an

    bjek dalam penelitian ini adalah pengaruh pemberian serbuk biji sirsak

    (Annona muricataLinn.) terhadap mortalitas larvaAedes aegypti.

    D. Tekn%k &an Instrumen Pengum'ulan Data

    . Data sekunder

    Data sekunder diperoleh dari literatur dan reerensi terkait objek

    penelitian.

    !. Data primer

    Data diperoleh dari pengukuran langsung pengaruh pemberian serbuk biji

    sirsak (Annona muricataLinn.) terhadap mortalitas larvaAedes aegypti.

    E. P#'ulas% &an am'el

    . Populasi

    27

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    28/31

    Populasi yang digunakan oleh peneliti adalah larva Aedes aegypti di

    tempat penampungan air hujanyang berada di $ilayah Kota Pontianak.

    !. 4ampel4ampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah larva Aedes aegypti

    yang diambil dari tempat peampungan air hujan dan diberi berbagai

    perlakuan. %dapun besarnya sampel dapat dihitung dengan rumus di

    ba$ah ini (Hanaiah !""#) A

    (t&)(r&) Q #

    DimanaA r N 1umlah ulangan

    t N 1umlah perlakuan

    (t&)(r&) Q #

    (#&)(r&) Q #

    ,(r&) Q #

    ,r&, Q #

    ,r N #,

    ,r N

    r N ?,

    r N ,./#

    dalam perhitungan rumus diatas dengan menggunakan # perlakuan maka

    hasil r N ,./# dibulatkan menjadi # berarti dalam eksperimen ini

    dilakukan # kali pengulangan untuk mengetahui eektivitas serbuk biji

    sirsak dengan # variasi dosis dan kelompok 3ontrol tanpa menggunakan

    serbuk biji sirsak. 1adi total nyamuk yang diperlukan dalam penelitian ini

    adalah # R # R " ekor N !#" nyamuk ditambah kontrol !#"#" (" R #

    pengulangan ) N *"" larva.

    KeteranganA t N Banyaknya perlakuan

    28

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    29/31

    r N Banyaknya pengulangan

    (. Pr#se&ur !erja

    . Pembuatan larvasida biji sirsak

    a. 2emisahkan biji sirsak dari buahnyab. 2en3u3i biji sirsak dengan air mengalir

    3. 2enghaluskan dengan ulekan atau dengan alat tumpul ? alat

    penghan3ur lainnya

    d. 2enjemur biji sirsak yang telah dihaluskan diba$ah terik matahari

    (lebih eisien pada siang hari karena panas matahari begitu kuat) hal

    ini ditujukan untuk menghilangkan produksi minyak yang

    terkandung dalam biji sirsak.

    e. Kemudian menghaluskan kembali biji sirsak yang telah dijemur dan

    mengeringkan hingga berbentuk serbuk.

    . 4etelah itu menimbang serbuk sirsak dengan serbuk tesebut dengan

    timbangan digital.

    !. Pra pemberian biolarvasida

    a. 2en3ari tempayan yang mengandung jentik nyamuk

    b. 2enyiapkan * gelas plastik

    3. 2enghitung jumlah jentik yang ada di permukaan air tempayan

    dengan menjaringnya menggunakan kain putih yang sudah disiapkandan men3atatnya pada tabel hasil pengamatan.

    d. 2asing&masing gelas plastik diberi jentik sebanyak *" jentik

    *. Pelaksanaan pemberian larvasida

    a. 2emasukan abate biji sirsak sebagai biolarvasida dengan konsentrasi

    ke dalam $adah yang sudah terdapat jentik.

    b. 2emasukkan abate kimia ke dalam $adah ! yang sudah terdapat

    jentik.

    3. 2engamati perubahan pada semua $adah tersebut setiap jamnya.,. Pas3a pemberian biolarvasida

    a. 2enghitung jumlah jentik yang ada di permukaan semua $adah

    dengan menjaringnya menggunakan kain putih yang sudah disiapkan

    dan men3atatnya pada table hasil pengamatan

    b. 2embandingkan jumlah jentik dalam * gelas plastik sebelum dan

    sesudah pemberian larvasida biji sirsak dan abate kimia kemudian

    menarik kesimpulan.

    29

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    30/31

    *. Tekn%k Pengum'ulan Data

    +eknik dan instrument pengumpulan data yang digunakan untuk mengetahui

    hasil perlakuan dan perhitungan larva yang mati setelah diberi perlakuan

    dosis serbuk biji sirsak.

    H. Tekn%k Pengum'ulan &an Pen$aj%an Data

    Data yang terkumpul selanjutnya di olah dengan menggunakan program

    komputer. 4elanjutnya data yang telah diolah disajikan dalam bentuk

    deskripsi berupa tabel dan narasi. +abel yang ditampilkan dibuat sedemikian

    rupa sehingga mudah diba3a dan dipahami. 4edangkan penyajian dalam

    bentuk narasi ditampilkan untuk memberikan kemudahan bagi pemba3a yang

    kurang terlatih dalam memba3a yang disajikan dalam bentuk tabel.

    I. Tekn%k Anal%sa Data

  • 8/10/2019 Efektivitas Serbuk Biji Sirsak sebagai Larvasida

    31/31

    Lampiran

    R%n/%an B%a$a Penel%t%an

    . %lat dan bahan

    'o Kegiatan 5in3ian Biaya

    Buah sirsak !# kg T!#."""& 5p 0!#."""&

    - Biaya uji lab. 5p !.,#"."""&

    %bate kimia(temephos) 5p #"."""&

    1umlah 5p *.!#."""&

    !. %+K dan publikasi

    'o Kegiatan Biaya

    %+K 5p #""."""&

    ! Pelaporan 5p !!#."""&

    ! Publikasi 5p #""."""&

    * +ransportasi Pengambilan 4ampel 5p #"."""&

    , Lain&lain 5p #""."""&

    1umlah 5p .-/#."""&