daun sirsak obat kanker

57
1 Amerika Rahasiakan Obat Kanker dari Buah Sirsak Soursop - wikipedia Oleh: Liana Garcia Sabtu, 24 Oktober 2009 | 08:27 WIB INILAH.COM, Jakarta - Sebuah penelitian di Purdue University membuktikan bahwa buah sirsak mampu membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel kanker prostat, pankreas, dan paru-paru. Beberapa waktu belakangan di beberapa milis kesehatan dan e-mail pribadi beredar informasi tentang manfaat dan khasiat dari buah sirsak. Isi dari informasi itu cukup membuat kehebohan dan kegembiraan untuk para penderita kanker. Karena, berdasarkan data yang dilansir, khasiat dan manfaat dari buah yang di Spanyol dikenal dengan nama graviola, atau dengan nama Inggris, soursop ini banyak disembunyikan oleh perusahaan farmasi di AS. Ya, berdasarkan data dan hasil penelitian, soursop atau sirsak diakui sebagai pembunuh alami sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Lantas, kenapa informasi ini sampai terabaikan dan tidak tersosialisasikan kepada publik? Ini lebih disebabkan kepada kepentingan bisnis dunia farmasi agar dana riset yang dikeluarkan sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah dengan cara membuat pohon graviola sintetis sebagai bahan baku obat, lalu obatnya dijual ke pasar dunia. Memprihatinkan memang mengingat banyak orang meninggal sia-sia dan mengenaskan, karena keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet miliaran dolar menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini. Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker. Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi), efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres, dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik. Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yang hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak

Upload: desae

Post on 05-Jul-2015

2.009 views

Category:

Documents


10 download

TRANSCRIPT

Page 1: Daun Sirsak Obat Kanker

1

Amerika Rahasiakan Obat Kanker dari Buah Sirsak

Soursop - wikipedia

Oleh: Liana Garcia

Sabtu, 24 Oktober 2009 | 08:27 WIB

INILAH.COM, Jakarta - Sebuah penelitian di Purdue

University membuktikan bahwa buah sirsak mampu

membunuh sel kanker secara efektif, terutama sel

kanker prostat, pankreas, dan paru-paru.

Beberapa waktu belakangan di beberapa milis kesehatan dan e-mail pribadi beredar informasi

tentang manfaat dan khasiat dari buah sirsak. Isi dari informasi itu cukup membuat kehebohan

dan kegembiraan untuk para penderita kanker.

Karena, berdasarkan data yang dilansir, khasiat dan manfaat dari buah yang di Spanyol dikenal

dengan nama graviola, atau dengan nama Inggris, soursop ini banyak disembunyikan oleh

perusahaan farmasi di AS.

Ya, berdasarkan data dan hasil penelitian, soursop atau sirsak diakui sebagai pembunuh alami

sel kanker yang ajaib dengan 10.000 kali lebih kuat dari pada terapi kemo. Lantas, kenapa

informasi ini sampai terabaikan dan tidak tersosialisasikan kepada publik?

Ini lebih disebabkan kepada kepentingan bisnis dunia farmasi agar dana riset yang dikeluarkan

sangat besar, selama bertahun-tahun, dapat kembali lebih dulu plus keuntungan berlimpah

dengan cara membuat pohon graviola sintetis sebagai bahan baku obat, lalu obatnya dijual ke

pasar dunia.

Memprihatinkan memang mengingat banyak orang meninggal sia-sia dan mengenaskan, karena

keganasan kanker, sedangkan perusahaan raksasa, pembuat obat dengan omzet miliaran dolar

menutup rapat-rapat rahasia keajaiban pohon graviola ini.

Beberapa peneliti di Health Sciences Institute mengakui jika buah sirsak memberikan efek anti

tumor/kanker yang sangat kuat, dan terbukti secara medis menyembuhkan segala jenis kanker.

Selain menyembuhkan kanker, buah sirsak juga berfungsi sebagai antibakteri, antijamur (fungi),

efektif melawan berbagai jenis parasit/cacing, menurunkan tekanan darah tinggi, depresi, stres,

dan menormalkan kembali sistem syaraf yang kurang baik.

Penelitian Health Sciences Institute diambil berdasarkan kebiasaan hidup suku Indian yang

hidup di hutan Amazon. Beberapa bagian dari pohon ini seperti kulit kayu, akar, daun, daging

buah dan bijinya, selama berabad-abad menjadi obat bagi suku Indian. Graviola atau sirsak

Page 2: Daun Sirsak Obat Kanker

2

diyakini mampu menyembuhkan sakit jantung, asma, masalah liver (hati) dan rematik.

Informasi manfaat dan khasiat sirsak tidak serta merta dapat beritahukan karena ada ketentuan

undang-undang federal, di mana di dalamnya dinyatakan sumber bahan alami untuk obat

dilarang atau tidak bisa dipatenkan sebelum ditemukan unsur sintetisnya.

Sejak 1976, graviola telah terbukti sebagai pembunuh sel kanker yang luar biasa pada uji coba

yang dilakukan oleh 20 Laboratorium independen yang berbeda dan dilakukan di bawah

pengawasan The National Cancer Institute.

Suatu studi yang dipublikasikan oleh the Journal of Natural Products menyatakan bahwa studi

yang dilakukan oleh Catholic University di Korea Selatan, menyebutkan bahwa salah satu unsur

kimia yang terkandung di dalam graviola, mampu memilih, membedakan dan membunuh sel

kanker usus besar dengan 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan adriamycin dan terapi

kemo!

Penemuan yang paling mencolok dari studi Catholic University ini adalah: graviola bisa

menyeleksi memilih dan membunuh hanya sel jahat kanker, sedangkan sel yang sehat tidak

tersentuh atau terganggu.

Graviola tidak seperti terapi kemo yang tidak bisa membedakan sel kanker dan sel sehat, maka

sel-sel reproduksi (seperti lambung dan rambut) dibunuh habis oleh terapi kemo, sehingga

timbul efek negatif rasa mual dan rambut rontok.

Studi di Purdue University membuktikan bahwa daun graviola mampu membunuh sel kanker

secara efektif, terutama sel kanker: prostat, pankreas, dan paru-paru.

Hasil riset beberapa universitas itu membuktikan jika pohon ajaib dan buahnya ini bisa:

1. Menyerang sel kanker dengan aman dan efektif secara alami, tanpa rasa mual, berat badan

turun, rambut rontok, seperti yang terjadi pada terapi kemo.

2. Melindungi sistim kekebalan tubuh dan mencegah dari infeksi yang mematikan.

3. Energi meningkat dan penampilan fisik membaik.

4. Secara efektif memilih target dan membunuh sel jahat dari 12 tipe kanker yang berbeda, di

antaranya kanker usus besar, payudara, prostat, paru-paru, dan pankreas.

5. Daya kerjanya 10.000 kali lebih kuat dalam memperlambat pertumbuhan sel kanker

dibandingkan dengan adriamycindan terapi kemo yang biasa digunakan.

6. Tidak seperti terapi kemo, sari buah ini secara selektif hanya memburu dan membunuh sel-

sel jahat dan tidak membahayakan atau membunuh sel-sel sehat.

Kisah lengkap tentang graviola, di mana memperolehnya, dan bagaimana cara

memanfaatkannya, dapat dijumpai dalamBeyond Chemotherapy: New Cancer Killers, Safe as

Mothers milk, sebagai bonus terbitan Health Sciences Institute. [mor]

Page 3: Daun Sirsak Obat Kanker

3

Dosis Aman Daun Antikanker

Sumber : Majalah Trubus online

MONDAY, 28 FEBRUARY 2011 20:58 ADMINISTRATOR

Mardiana meringis kesakitan. Punggungnya terasa panas dan

kerongkongan kering sehingga tidak bisa menelan setelah 3 hari

mengonsumsi air rebusan daun sirsak.

Semula perempuan 62 tahun itu senang bukan kepalang. Dari

media cetak ia mendapat informasi daun sirsak bisa mengobati

kanker getah bening yang kini tengah menderanya. Kebetulan di

dekat rumah tinggalnya di Jakarta Utara, daun sirsak mudah

diperoleh. Ia langsung merebus 10 lembar daun sirsak dalam 3

gelas air hingga tinggal 1 gelas dan meminumnya. Dalam sehari Mardiana melakukan ritual itu 3

kali: pagi, siang, dan sore. Artinya 30 lembar setara 3 gelas air rebusan daun sirsak setiap hari

masuk ke dalam tubuhnya.

Dengan terapi itu harapan Mardiana dalam waktu tidak terlalu lama kanker getah bening bisa

terobati. Namun, apa mau dikata, justru penderitaannya kian bertambah karena leher dan

punggung malah terasa panas. Ia pun kesulitan menelan sehingga nyaris tak ada makanan yang

masuk. Oleh karena itu ia menemui herbalis Lina Mardiana dari Yogyakarta yang sedang

praktek di Cimanggis, Depok. ‘Dosisnya terlalu tinggi, sehingga menimbulkan rasa panas di

tubuh dan kerongkongan kering,’ kata Lina Mardiana, mengomentari.

Fleksibel

Menurut Lina Mardiana, herbal tidak menimbulkan efek samping terlalu membahayakan

sebagaimana obat-obatan kimia. Namun, penggunaannya tetap harus hati-hati. ‘Daun sirsak

jika dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan sesak napas,’ imbuh Lina. Memang tak ada patokan

pasti dosis yang pas untuk mengonsumsi daun sirsak. Itu tergantung jenis penyakit dan

tingkatannya, ketahanan tubuh pasien, serta bentuk bahan - segar atau kering.

Sebagai contoh, untuk kasus Mardiana yang kanker getah beningnya stadium 4, Lina Mardiana

meresepkan 10 lembar daun sirsak direbus dalam 4 gelas air hingga tinggal 3 gelas. Ke dalam

rebusan tambahkan 5 lembar daun sirih merah sebagai antibakteri, dan garam sepucuk sendok

teh. Hasil rebusan untuk diminum dalam sehari. ‘Sekali minum boleh seteguk atau dua teguk,

tidak perlu segelas. Yang penting hari itu juga harus habis,’ ujar herbalis yang mendapat ilmu

pengobatan dari mendiang ibunya itu.

Untuk kasus-kasus penyakit lain, Lina menganjurkan penggunaan daun sirsak dengan dosis

fleksibel: 7, 10, 15, 17, 21, dan 31 lembar. Dengan catatan, ‘Bila menimbulkan efek samping

seperti terasa panas dan napas sesak, segera kurangi dosis,’ lanjutnya. Sebaliknya jika selama

Page 4: Daun Sirsak Obat Kanker

4

mengonsumsi tidak menimbulkan efek samping, dosis boleh ditingkatkan agar terapi berjalan

efektif. Sebab dosis yang terlalu rendah berakibat proses penyembuhan lebih lama.

Mendiang Broto Sudibyo, herbalis kondang di rumahsakit Bethesda, Yogyakarta, selalu

menggunakan angka 7 dalam resepnya. Ia akan meracik 7 lembar daun, 7 sendok, atau 7 ruas

untuk pengobatan beragam penyakit. Tujuh dalam bahasa Jawa adalah pitu. Dengan

serbatujuh, Broto Sudibyo mengharapkan pitulung alias pertolongan dari Tuhan Yang Maha

Kuasa, sehingga racikan yang dibuat bisa memberikan kesembuhan pada pasienpasiennya.

Keyakinan itulah yang berkembang dan diterapkan oleh sebagian besar masyarakat di tanahair.

Dataran rendah

Sependapat dengan Lina Mardiana, pendiri Pusat Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ir

H Evrizal, A.M. Zuhud, MS, dosis daun sirsak tidak bisa dipukul rata untuk semua orang dan jenis

penyakit. Nangka seberang Annona muricata tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian

1.000 m dpl. Karena itu pula, ‘Kandungan acetogenins, zat aktif dalam sirsak yang diklaim

mengendalikan kanker pasti berbeda untuk setiap lokasi tumbuh,’ kata Evrizal.

‘Daun sirsak untuk obat sebaiknya diambil dari tanaman pekarangan yang tumbuh di dataran

rendah, sekitar 50 m dpl,’ kata Prof Sumali, guru besar Fakultas Farmasi, Universitas Indonesia.

Itu lantaran tanaman yang tumbuh di dataran rendah mendapat intensitas matahari yang lebih

tinggi dibanding tanaman di dataran rendah. Dengan intensitas lebih baik menyebabkan proses

fotosintesis lebih tinggi sehingga zat aktif lebih banyak terbentuk.

Sumali juga menyebut daun sebaiknya diambil dari pohon yang sudah berbuah agar zat kimia

yang terkandung di dalamnya lebih lengkap. Beberapa penelitian menyebutkan kandungan

acetogenins yang berperan mengendalikan sel kanker terbanyak pada daun ke-4 dan 5 dalam

satu ranting. ‘Jika itu sulit diperoleh, rebus saja daun yang tidak terlalu muda atau terlalu tua.

Daun tidak mesti segar, dikeringkan pun bisa, asal proses pengeringannya benar,’ ungkap

Sumali. Yang dimaksud benar adalah daun sirsak tidak dijemur di bawah terik matahari,

melainkan diangin-angin pada suhu kamar. Atau dioven, tapi suhu tidak boleh lebih dari 60oC .

Setelah dikeringkan, daun sirsak disimpan di tempat yang kering supaya tidak ditumbuhi

cendawan sehingga daun sirsak tahan hingga berbulan-bulan dan siap direbus kapan pun

dibutuhkan. Dengan cara itulah dulu Prof Soelaksono Sastrodihardjo, mantan periset di Institut

Teknologi Bandung, mengirim sampel daun sirsak untuk diteliti di Amerika Serikat. Soelaksono

mengambil daun sirsak dari pohon yang sedang memproduksi buah dari Garut, Jawa Barat, dan

mengeringkannya. (Karjono/Peliput: Trisusanti, Faiz Yajri)

1. Secara empiris masyarakat menggunakan daun sirsak tidak berdasarkan letak daun,

melainkan seluruh daun, yang penting tidak terlalu muda atau terlalu tua. Dianjurkan

untuk mengambil daun dari tanaman yang pernah berbuah supaya kandungan zat

kimianya lebih lengkap

2. Rebus daun dengan dosis dan frekuensi konsumsi sesuai penyakit

Page 5: Daun Sirsak Obat Kanker

5

3. Kandungan bahan aktif tidak berkurang meski daun dikeringkan terlebih dulu, asal

proses pengeringan dilakukan dengan benar

Dokter Bicara Daun Sirsak

MONDAY, 28 FEBRUARY 2011 21:01 ADMINISTRATOR

Dr Paulus Wahyudi Halim Med Chir meresepkan daun sirsak kepada para pasien 19 jenis kanker

sejak 9 tahun lalu. ‘Kondisi mereka membaik,’ kata dokter ahli bedah dan kanker alumnus

Universitas Degli Studi Padova, Italia, itu.

Penyakit maut itu memberi isyarat dengan sederhana, sekujur tubuh sering sakit dan pegal.

‘Bila capai sedikit gampang masuk angin dan sakit perut,’ kata Rustiani. Namun, makin hari

kondisi Rustiani kian parah. ‘Seluruh badan terasa sakit seperti ada binatang yang

mengoyakngoyak,’ kata perempuan 42 tahun itu. Tak tahan lagi menanggung siksa itu, Rustiani

memeriksakan diri ke dokter di sebuah rumahsakit di Bandung, Jawa Barat.

Ia menjalani rangkaian pemeriksaan seperti CT Scan (Computer Tomography), endoskopi, dan

kolonoskopi. Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, dokter mendiagnosis Rustiani menderita

kanker usus. Di ususnya terdapat massa sepanjang 7 - 10 cm. Ia tak mampu membendung air

mata. ‘Saya tak pernah membayangkan menderita kanker usus. Padahal, saya termasuk apik

dalam hal makanan. Tidak pernah menggunakan penyedap rasa dalam masakan, tidak makan

yang pedas-pedas, tidak sering mengonsumsi daging, dan tidak pernah minum alkohol,’ kata

Rustiani.

Daun sirsak

Untuk mengatasi penyakit maut itu, dokter menyarankan Rustiani untuk menjalani operasi

bedah. Selain itu, ia juga harus menjalani 6 kali kemoterapi karena sel kanker menyebar ke hati.

Namun, ia batal menjalani kemoterapi karena keterbatasan dana. ‘Biaya sekali kemoterapi

Rp11-juta. Saya harus menjalani 6 kali sehingga total biaya Rp66-juta hanya untuk obat saja,

belum termasuk biaya rumahsakit dan dokter,’ kata Rustiani. Di tengah kegalauan itu, ia

teringat surat elektronik tentang sirsak.

Page 6: Daun Sirsak Obat Kanker

6

Setelah membaca detail dan berselancar, jadilah Rustiani mengonsumsi rebusan daun sirsak

mulai 17 Agustus 2010. Ia merebus 10 daun sirsak dalam 3 gelas air hingga mendidih dan tersisa

1 gelas. Hasil rebusan itu ia minum dua kali pada pagi dan sore. Sepekan mengonsumsi, Rustiani

mulai merasakan perubahan. ‘Ngilu di bagian bawah perut yang sering terasa jadi hilang. Selain

itu, perut kembung pascaoperasi juga kembali normal dan menjadi enak makan,’ kata Rustiani.

Menurut ahli terapi kolon, dr Oetjoeng Handajanto, gaya hidup tidak sehat seperti konsumsi

daging berlebihan memang penyebab dominan kanker usus. Pilihan makanan secara langsung

mempengaruhi perkembangan kanker usus besar. ‘Usus besar selalu dilewati oleh bahanbahan

karsinogenik yang masuk ke tubuh,’ kata dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitat

Bochum, Jerman, itu. Sel-sel usus besar yang terpapar zat-zat kimia dari makanan, polusi, dan

racun-racun dari sampah makanan akan memicu munculnya sel abnormal atau polip.

Menurut dr Aru W Sudoyo SpPD dari Divisi Hematologi dan Onkologi Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia (FKUI) penyebab kanker kolon beragam. ‘Namun, makanan merupakan

faktor paling penting dalam proses terjadinya kanker kolon. Makanan tinggi lemak, terutama

hewani, merupakan faktor risiko kanker usus,’ kata dr Aru. Penelitian terbaru menunjukkan

perokok jangka panjang atau 30 - 40 tahun, berisiko 1,5 - 3 kali lebih besar terkena kanker

kolon. Diperkirakan satu dari lima kasus kanker usus besar di Amerika Serikat karena merokok.

Di Indonesia jumlah kasus kanker kolon pada usia muda lebih banyak daripada di negara maju.

‘Di negara maju kasus kanker kolon pada usia muda hanya 3%, sedangkan di Indonesia

mencapai 30%,’ kata dokter spesialis penyakit dalam itu. Lebih dari 30% pasien kanker kolon di

tanahair berusia di bawah 40 tahun. Penyebab besarnya angka itu belum diketahui. Namun,

diduga kuat akibat infeksi seperti diare, serta dipicu gaya hidup tidak sehat.

Resep dokter

Kasus yang menimpa Andi Emanto lain lagi. Bagi dia berkemih saat paling menyiksa. Urine

menetes perlahan, interval panjang, dan rasa nyeri. Celakanya, setiap malam ia terbangun 4 - 5

kali untuk berkemih. Semula ia menduga anyang-anyangan, tetapi 2 bulan kemudian gangguan

itu tak kunjung berakhir. Andi Emanto tak tahan lagi menanggung siksa itu. Ia bergegas

memeriksakan diri di sebuah rumahsakit di Surabaya, Jawa Timur.

Andi menjalani ultrasonografi, biopsi atau pengambilan sampel jaringan, dan tes darah. Dokter

mendiagnosis Andi Emanto positif mengidap kanker prostat. Nilai PSA (prostate specific antigen

atau indikator kanker prostat) Andi mencapai 40; angka PSA normal, 10. Dokter mengatakan

kanker prostat itu termasuk grade II.

Untuk mengatasi sumbatan itu, dokter hanya mengerok jaringan prostat. Harap mafhum, Andi

Emanto mengalami hiperplasia alias pembengkakan prostat. Ketika organ itu membengkak atau

hiperplasia, menekan uretra sehingga urine sulit keluar dan menumpuk di kantong kemih.

Menurut ahli urologi, dr Ahmad Bi Utomo SpU di Surakarta, Jawa Tengah, pengerokan adalah

mengambil sebagian prostat untuk melancarkan jalan urine. Usai pengerokan pria 74 tahun itu

memang lancar berkemih.

Page 7: Daun Sirsak Obat Kanker

7

Namun, beberapa bulan kemudian, gangguan seperti di atas muncul lagi. Pada Oktober 2010,

Andi menemui dr Zainal Gani di Malang, Jawa Timur. Ketika itulah Zainal Gani meresepkan daun

sirsak. Konsultan pengembangan burung walet itu mengonsumsi hasil rebusan 7 daun sirsak

dalam 3 gelas air. Setelah mendidih dan tersisa satu gelas, ia meminumnya 3 kali sehari. Karena

menganggap repot, ia minta kapsul ektrak daun sirsak kepada dr Zainal Gani. Maka sebulan

berselang, ia rutin mengonsumsi 3 kapsul 3 kali sehari.

Bersamaan dengan itu ia juga menjalani hidup sehat seperti meninggalkan konsumsi daging

sapi, kambing, dan ayam. Sejak dua bulan rutin mengonsumsi daun sirsak, ia lancar berkemih

dan tanpa rasa nyeri. Sayang, ia belum memeriksakan diri ke dokter.

Tertarik acetogenins

Saat ini memang kian banyak dokter yang meresepkan atau sekadar menganjurkan daun sirsak

kepada para pasien beragam kanker. Zainal Gani yang menangani Andi Emanto, salah satu di

antaranya. Dokter alumnus Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, itu meresepkan daun

sirsak sejak Agustus 2010 setelah memperoleh informasi hasil riset di mancanegara. Informasi

itu berupa senyawa aktif acetogenins dalam daun sirsak yang sangat manjur dan selektif

mengatasi target sasaran.

Acetogenins hanya menyerang sel kanker dengan menghambat produksi adenosina trifosfat

(ATP) sebagai sumber energi. Dampaknya mitosis atau pembelahan sel kanker, pun terhambat.

Sel kanker membelah sangat cepat, yakni setiap 2 - 5 jam; sel normal, 7 - 14 hari. Pembelahan

cepat keruan saja memerlukan energi besar dari ATP. Jika pasokan energi berkurang akibat ATP

terhambat, maka aktivitas sel kanker melamban, dan terjadi apoptosis alias program bunuh diri

sel. Tamat sudah riwayat sel kanker.

Zainal Gani mengutip hasil riset peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika

Serikat, Jerry L McLaughlin yang bekerja sama dengan peneliti dari Sekolah Ilmu dan Teknologi

Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD (baca Daun Sirsak vs

Kemoterapi Trubus Januari 2011). Itulah sebabnya ketika Andi berkonsultasi mengenai kanker

prostat yang ia idap, dr Zainal Gani meresepkan daun sirsak.

Untuk memudahkan pasien, dokter kelahiran Banyuwangi 10 November 1946 itu mengekstrasi

daun sirsak. Kebetulan di halaman belakang rumahnya yang jembar, ia menanam sirsak. Umur

10 tahun, pohon sirsak itu tumbuh setinggi atap. Dari pohon itulah Gani membikin rata-rata 500

kapsul per bulan untuk memenuhi kebutuhan pasien. Dokter yang meresepkan herbal sejak

krisis moneter pada 1998 itu biasanya mengombinasikan daun sirsak dengan herbal lain.

Kanker vs mukjizat?

Walau memberikan simplisia daun sirsak kepada para pasien, tetapi dr Setiawan Dalimartha

lebih senang disebut menganjurkan daripada meresepkan. ‘Kalau meresepkan itu hanya untuk

obat keras yang dibeli di apotek,’ kata dokter yang menjadi Sekretaris Sentra Pengembangan

Page 8: Daun Sirsak Obat Kanker

8

dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) Provinsi Jakarta itu. Setiawan ‘meresepkan’ daun

sirsak hanya kepada pasien kanker dari berbagai kota seperti Jakarta, Medan, dan Surabaya.

‘Pasien umumnya datang pada stadium lanjut. Bahkan, setelah dokter menyatakan sebaiknya

dirawat di rumah saja (kondisi pasien sangat parah, red),’ kata dokter alumnus Universitas

Tarumanagara itu. Sedangkan yang datang pada stadium dini pada umumnya pasien kanker

payudara dan kanker paru. Salah seorang pasien, sebut saja Rengganis, datang dengan kondisi

mengenaskan. Ia mengidap kanker nasofaring atau bagian hulu kerongkongan yang

berhubungan dengan hidung.

Celakanya sel kanker menyebar ke otak dan merusak os maxillaris sinistra alias tulang pipi kiri

sebagaimana hasil pencitraan resonansi magnetik (MRI magnetic resonance imaging) dan foto

tengkorak. Wakil Ketua Perhimpunan Dokter Indonesia Pengembang Kesehatan Tradisional

Timur itu memberikan beberapa herbal, termasuk daun sirsak. Rengganis merebus 20 daun

sirsak dalam 3 gelas air hingga mendididh dan tersisa 1 gelas. Ia mengonsumsi segelas rebusan

daun sirsak setiap pagi.

‘Ternyata responnya positif. Ada perbaikan kondisi tubuh, tumor tidak teraba lagi setelah

mengonsumsi ramuan dan rebusan daun sirsak selama sebulan,’ kata Setiawan. Menurut

Setiawan, ‘Ini salah satu kasus yang mengejutkan, karena kasus itu adalah kanker stadium lanjut

yang umumnya sudah tidak respons dengan pengobatan. Untuk kasus-kasus seperti itu, dalam

benak saya hanya ada satu jawaban, dia mendapat mukjizat dari Tuhan.’

Dokter kelahiran 25 Agustus 1950 itu mengatakan senyawa dalam daun sirsak menyebabkan

matinya sel kanker atau apoptosis. Senyawa alkaloid itu juga menghentikan atau memutus

aliran darah ke sel kanker. Dampaknya sel kanker tidak mendapat pasokan makanan sehingga

akhirnya pertumbuhan terhenti.

19 kanker

Dokter lain yang meresepkan daun Annona muricata kepada para pasien adalah dr Paulus

Wahyudi Halim Med Chir di Serpong, Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Menurut

alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Degli Studi Padova, Italia, itu daya tembus senyawa

aktif dalam daun sirsak ke sel kanker sangat kuat. Selain itu daun sirsak juga mampu melokalisir

sel kanker. Ia meresepkan ekstraksi daun sirsak dalam kapsul kepada para pasien kanker sejak

2002.

Total ada 19 jenis penyakit kanker yang pasiennya ia resepkan daun sirsak seperti kanker

payudara, kanker usus, dan paru-paru. Harap mafhum, ‘Semua bagian tubuh manusia

berpotensi terserang kanker, kecuali rambut dan kuku,’ kata ahli kanker yang mendalami

pengobatan tradisonal, dr Willie Japaries MARS. Pasien dr Paulus, dokter ahli bedah dan ahli

lepra, 80% memang pasien kanker yang datang dari berbagai kota.

Mantan direktur Rumahsakit Sitanala, Kabupaten Tangerang, Banten, itu senantiasa

meresepkan daun sirsak secara majemuk. ‘Tak ada peluru ajaib untuk menembak kanker.

Page 9: Daun Sirsak Obat Kanker

9

Tanaman obat harus campuran sehingga sinergis dan hasil maksimal. Sinergisme juga

menetralisir efek samping,’ kata Paulus. Menurut Paulus herbal pendamping itu sangat

individual sehingga tak dapat digeneralisir.

Dokter yang 8 tahun bertugas di Uganda dan Etiopia itu mencontohkan jika ginjal pasien kanker

bermasalah, maka ia menambahkan kejibeling Strobilanthes crispus atau kumis

kucing Orthosiphon aristatus. Paulus mengatakan peran daun sirsak dan herbal lain itu hanya

40%. Selebihnya andil banyak faktor seperti sikap, gaya hidup, dan kondisi kejiwaan.

‘Penyerapan obat di usus lebih baik, jika (pasien) tak stres,’ kata Paulus.

Lihatlah kondisi Diana Darmawan yang mengidap kanker payudara ganas stadium 2C. Bobot

tubuh perempuan 45 tahun itu anjlok, perut terasa panas, muntah terus-menerus, rambut, alis,

dan bulu mata rontok tidak bersisa. Kulit yang semula putih bersih berubah warna menjadi

ungu keabu-abuan. Itu akibat kemoterapi di Pusat Kanker Nasional Singapura. Sepekan

kemudian ia menemui dr Paulus. Meski kondisi memburuk, tetapi Diana optimis setelah

memperoleh dukungan dari keluarga. Itu membantu mempercepat pemulihan.

Untuk memulihkan kondisi tubuh, ibu 3 anak itu mengonsumsi kombinasi herbal, daun sirsak,

sambiloto, dan temulawak resep dari dr Paulus. Frekuensi konsumsi 3 kali sehari masing-masing

sebuah kapsul. Tiga bulan kemudian, kondisi kian membaik dengan indikasi hilangnya

keluhankeluhan itu. Kulit Diana juga kembali bersih. Akhir Januari 2011, ia kembali

memeriksakan diri di Pusat Kanker Nasional Singapura. Hasilnya, sel kanker tak terdeteksi di

tubuh Diana. Menurut dr Paulus, pascakemoterapi 20% sel kanker masih tersisa.

Lebih luas

Dokter kepresidenan, dr Hardhi Pranata SpS MARS, turut menganjurkan daun sirsak, terutama

kepada pasien kanker usus besar, kanker paruparu, kankier prostat, dan kanker payudara.

Selain itu Ketua Umum Himpunan Dokter Herbal Medik Indonesia itu juga menganjurkan

pemanfaatan daun sirsak kepada pasien penyakit saraf. Menurut Hardhi, daun sirsak bersifat

menenangkan. Seorang pasiennya mengidap kanker payudara studium 2, kondisinya terus

membaik setelah rutin mengonsumsi rebusan daun sirsak.

‘Acetogenins dalam daun sirsak mengendalikan mitokondria yang overacting. Bila mitokondria

normal, maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali,’ kata alumnus Universitas Indonesia

itu. Hardhi menganjurkan pasien itu untuk menjalani kemoterapi. Kondisinya baik, rambut tak

rontok. Bahkan nafsu makan meningkat sehingga bobot tubuh bertambah. ‘Di sanalah tanaman

herbal bekerja menjaga dan memulihkan tubuh,’ kata Hardhi.

Dokter dan herbalis di Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Kotamadya Tangerang Selatan,

Provinsi Banten, dr Erna Cipta Fahmi, juga meresepkan sirsak untuk para pasien, tetapi lebih

banyak buah daripada daun. Selain kepada pasien kista, dokter alumnus Universitas Gadjah

Mada itu juga meresepkan buah sirsak untuk mengatasi penyakit yang berhubungan dengan

ginjal seperti asam urat dan hipertensi.

Page 10: Daun Sirsak Obat Kanker

10

Dr Prapti Utami juga menganjurkan daun sirsak untuk mengatasi kanker. Kepada para pasien,

pemilik Klinik Evergreen itu hanya menjelaskan cara mengolah, dosis dan frekuensi konsumsi

daun sirsak. Pasienlah yang mesti mencari daun sirsak segar karena relatif mudah. Sayang,

Prapti belum memantau kondisi para pasien pascakonsumsi daun sirsak.

Dokter dan herbalis di Yogyakarta, dr Sidi Aritjahja belum meresepkan daun sirsak kepada para

pasien. Sebab, pasokan bahan baku masih terbatas. Meski demikian ia tertarik meresepkan

karena daun sirsak memiliki kelebihan ketimbang herbal untuk kanker lainnya. Sidi

membandingkan dengan kunir putih Curcuma zedoaria yang juga berkhasiat antikanker.

Tanaman anggota famili Zingiberaceae itu mengandung protein yang hanya efektif untuk

menghambat mitosis sel kanker dari kelenjar. Beberapa contoh kanker kelenjar adalah kanker

prostat dan adenokarsinoma alias pankreas. Bagaimana dengan daun sirsak? Alumnus Fakultas

kedokteran Universitas Gadjah Mada itu mengatakan bahwa cakupan khasiat daun sirsak lebih

luas daripada kunir putih.

Selain mujarab mengatasi sel kanker dari kelenjar, daun sirsak juga tokcer mengendalikan

kanker yang berasal dari sel jaringan ikat. Contohnya antara lain fibroadenokarsinoma pada

kanker payudara dan kanker rahim.

(Sardi Duryatmo/Peliput: Endah Kurnia Wirawati, Evy Syariefa Firstantinovi, Imam Wiguna,

Lastioro Anmi Tambunan, Rosy Nur Apriyanti, Tri Istianingsih)

SEMULA BISUL

Obat bisul menjadi obat kanker? Menurut dr Willie Japaries MARS dalam pengobatan

tradisional tiongkok, herbal untuk mengatasi bisul, berkhasiat pula sebagai obat kanker. Contoh

daun dewa dan sambiloto yang berkhasiat mengatasi kanker, semula juga untuk mengobati

bisul. Masyarakat juga memanfaatkan daun sirsak untuk mengobati bisul.***

BERI JEDA

Daun sirsak mengandung antioksidan tinggi. Antioksidan bersifat akumulatif di dalam tubuh

sehingga dapat berubah menjadi prooksidan, pemicu kanker. Menurut dr Sidi Aritjahja

sebaiknya konsumsi daun sirsak hanya selama gejala terasa. Jika membaik, hentikan konsumsi

daun sirsak minimal 6 bulan. Setelah itu bisa konsumsi kembali untuk menghindari

penumpukkan antioksidan.***

PERKUAT HATI

Tubuh penderita kanker pada umumnya lemah. Oleh karena itu perlu meningkatkan sistem

kekebalan tubuh pasien. Menurut dr Erna Cipta Fahmi perlu menambahkan temu-temuan,

selain daun sirsak. Sel darah merah pasien juga berkurang sehingga baik mengonsumsi bayam

Page 11: Daun Sirsak Obat Kanker

11

merah dan bit. Ginjal yang juga lemah, diperkuat dengan pegagan dan temulawak. ***

Semula diambil buahnya, kini juga daunnya

dr Willie Japarries MARS :” pengobatan harus holistik. Herbal bukan hanya menyasar kanker,

tapi juga meningkatkan kekebalan tubuh”

dr Erna Cipta Fahmi :” penggunaan herbal sebaiknya majemuk karena kerja masing-masing zat

aktif berbeda Konsumsi ekstrak daun sirsak dalam kapsul lebih praktis

‘Tak ada peluru ajaib untuk menembak kanker. Tanaman obat harus campuran sehingga

sinergis dan hasil maksimal. Sinergisme juga menetralisir efek samping,’ kata dr Paulus Wahyudi

Halim.

Menurut dr Aru W Sudoyo SpPD :” gejala kanker usus besar adanya darah dalam kotoran,

perubahan dalam buang air besar, nyeri perut bagian bawah yang tak kunjung hilang, bentuk

kotoran yang panjang dan tipis seperti pensil , anemia, dan bobot tubuh turun”

dr Prapti Utami :” sebagai tanaman obat sirsak lebih populer sehingga masyarakat tak akan

salah pilih”

dr Aru W Sudoyo SpPD:”pasien boleh konsumsi daun sirsak, tetapi sebagai herbal

komplementer atau pendamping. Dalam pengobatan peran herbal hanya 40%. Selebihnya andil

sikap, gaya hidup, dan kondisi kejiwaan. Pengobatan lebih berhasil jika pasien tidak stress”

dr Setiawan Dalimartha :”banyak pasien kanker stadium lanjut yang diberi daun sirsak”

dr Hadi Pranata SpS MARS anjurkan daun sirsak kepada pasien kanker dan penyakit saraf

Konsumsi daging berlebihan salah satu penyebab kanker usus. Sel usus besar yang terpapar zat

kimia dari makanan, polusi, dan racun dari sampah makanan memicu munculnya sel abnormal

dr Zainal Gani, resepkan ekstraksi daun sirsak

Sirsak Bisa Obati Kanker

Editor: Asep Candra

Kamis, 25 November 2010 | 16:00 WIB

Page 12: Daun Sirsak Obat Kanker

12

JAKARTA, KOMPAS.com — Kanker bisa diobati dengan mengonsumsi herbal atau buah-

buahan. Dari banyak herbal tersebut, sirsak punya keunggulan dibandingkan buah lain.

Sirsak diketahui bisa mencegah dan juga ampuh untuk mengobati beberapa jenis kanker.

"Untuk sirsak sendiri telah diteliti dapat mengobati kanker usus besar (kolon), kanker paru-

paru, kanker pankreas, kanker prostat, dan juga kanker buah dada (payudara)," ucap dr Hardhi

Pranata, SpS, selaku Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI).

Bagian sirsak yang bermanfaat untuk obat kanker adalah batang, daun, dan juga buahnya atau

dalam bentuk jus. Buahnya bisa dimakan langsung, dibikin jus, atau daunnya direbus kemudian

hasil rebusannya diminum.

"Bisa dengan cara minum jus buah sirsak atau dengan cara merebus 9 lembar daun sirsak dan

minum air rebusan tersebut lalu dimonitor keadaannya. Biasanya nafsu makan akan meningkat

dan pertumbuhan sel-sel kankernya akan terhambat," ungkap dr Hardhi.

Dia juga menjelaskan, sirsak mengandung senyawa saponin, polifenol, dan

juga bioflavonoid yang memiliki khasiat sebagai antioksidan. Nah, cara membunuh sel kanker

oleh sirsak inilah yang berbeda dengan herbal lainnya. Sirsak hanya membunuh sel-sel yang

tumbuhnya abnormal atau sel-sel spesifik seperti radikal bebas yang ada sel-sel kankernya. Tapi

sirsak tidak merusak sel-sel yang sehat.

Selain memiliki rasa yang enak, buah sirsak ini juga membantu memelihara kesehatan,

mencegah penyakit, dan mengobati penyakit. Hal ini karena buah sirsak juga bisa menurunkan

tekanan darah, anti-parasit, obat penenang yang berfungsi meningkatkan kekebalan tubuh

serta mengatasi depresi, radang sendi, dan juga untuk asam urat.

"Konsumsi buah sirsak ini harus digalakkan lagi agar tidak punah karena banyak manfaat yang

bisa didapatkan dengan mengonsumsi buah ini," ujar dokter yang praktik di RSPAD Gatot

Subroto ini.

Page 13: Daun Sirsak Obat Kanker

13

Untuk di Indonesia, penelitian mengenai khasiat sirsak dan tanaman obat lainnya ini akan

dilakukan dalam waktu dekat. Dalam studi ini, RS Kanker Dharmais akan bekerja sama dengan

Nanjing University of Chinese Medicine yang difasilitasi PDHMI. Dalam penelitian ini akan

dilakukan terapi kombinasi antara obat-obatan dan juga herbal.

"MoU kerja sama ini sudah ditandatangani dan diperkirakan mulai bulan Desember sudah mulai

dilakukan penelitian di Indonesia," imbuh dr Hardhi.

Dia menuturkan bahwa di Nanjing University, terapi kombinasi ini sudah dilakukan. Pasien-

pasien kanker di sana tidak mengalami mual, rambut rontok, berat badan menurun, dan bisa

tetap berjalan-jalan seperti biasa.

Terapi kombinasi ini diharapkan bisa mengurangi efek samping dari terapi standar kanker yang

dilakukan, seperti kemoterapi, radiasi atau operasi, serta dapat mengurangi jumlah kemoterapi

yang seharusnya dilakukan oleh si pasien.

Tumbuhan dan buah-buahan yang diketahui memiliki efek anti-kanker, seperti:

1. Tomat diketahui dapat mengobati kanker prostat, dengan cara mengonsumsi tomat yang

sudah direbus.

2. Cabe merah diketahui dapat mencegah kanker usus besar jika dikonsumsi dalam jangka

waktu lama.

3. Biji anggur juga diketahui memiliki senyawa anti-kanker. Oleh karenanya, kalau mengonsumsi

anggur, cari yang memiliki biji dan makan bersama kulitnya.

4. Daun sirih merah diketahui sebagai anti-kanker payudara dengan cara direbus.

5. Temulawak diketahui memiliki zat aktif cursil yang bersifat sebagai anti-inflamasi dan juga

anti-kanker.

"Sebagian tumbuhan obat di Indonesia mengandung obat anti-kanker, seperti sitotoksin yang

memiliki kemampuan untuk membunuh dan mendeteksi sel-sel yang tumbuhnya tidak normal.

Senyawa-senyawa di dalam tumbuhan ini bisa berfungsi dalam bentuk gabungan, tapi ada juga

yang single," ujarnya.

Tolak Operasi, Pilih Daun Sirsak

TUESDAY, 01 FEBRUARY 2011 13:54 ADMINISTRATOR

Saran dokter itu terus terngiang-ngiang di telinga Catherine, segera operasi dalam 3 hari.

Catherine tak akan pernah alpa kejadian pada 4 September 2010. Pada hari itu ia mengambil

hasil ultrasonografi dan pemindaian di sebuah rumahsakit di Serpong, Kotamadya Tangerang

Selatan, Banten. Dokter ahli radiologi di rumahsakit itu menyarankan Catherine untuk menemui

dokter ahli penyakit dalam di rumahsakit di Jakarta Selatan, dr Martin Batubara SpPD. Namun,

hari itu dokter berpraktek di rumahsakit di Ciputat, Kotamadya Tangerang Selatan, Banten.

Page 14: Daun Sirsak Obat Kanker

14

Perempuan 59 tahun itu pun bergegas ke lokasi praktek dr Martin. Setelah mengecek hasil

ultrasonografi dan pemindaian, dokter menyarankan agar Catherine mendaftar operasi malam

itu juga, pukul 19.05. Paling lambat 3 hari ke depan, ia harus menjalani operasi untuk mengatasi

tumor mediastinum superior atau pembesaran kelenjar tiroid. Dokter menyatakan pembesaran

kelenjar tiroid itu akibat berkurangnya hormon tiroid pada kelenjar tiroid. Nah, saran itulah

yang mengiang-ngiang di telinga Catherine.

Produksi minim

Penyakit maut itu ia rasakan pertama kali pada 2008. Sejak itu ia mudah sakit, kondisi

kesehatan gampang drop. Ketika menyapu halaman, tiba-tiba ia sesak napas. Ia pun

menghentikan aktivitasnya dan mencoba menarik napas dalam-dalam, masuk ke rumah, dan

beristirahat. Semula ia mengira bronkitis kambuh lagi. Saat itu ia memang mengidap penyakit

radang cabang tenggorok. Namun, kondisi mantan kepala sekolah dasar Negeri Cibinong 2 itu

kian parah. Napas makin sesak, ketika bicara terbata-bata saking sakitnya bernapas.

Oleh karena itu ia memeriksakan diri di rumahsakit di Serpong, Tangerang Selatan. Hasil

rontgen menunjukkan bahwa Catherine positif tiroid. Hormon tiroid berfungsi mengendalikan

kecepatan metabolisme tubuh. Jaringan tiroid sebelah kiri membesar dan mempersempit

trakhea hingga 10 mm (normal 16 - 18 mm). Itu yang menyebabkan ia merasakan sesak napas.

Pada orang dewasa, penyebab utama hipotiroid atau kekurangan hormon tiroid adalah

gangguan autoimun yang menyebabkan hormon yang dihasilkan tidak mencukupi kebutuhan

tubuh.

Untuk mengatasi itu dokter mendesak agar Catherine segera operasi. Jika tidak, kemungkinan ia

tidak tertolong lagi. Meski tahu hidupnya di ujung tanduk, Catherine tak menuruti saran dokter

untuk operasi. ‘Saya takut mati di meja operasi,’ kata ibu 3 anak itu. Ia malah memenuhi

anjuran temannya, untuk menemui herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati. Pada 5

September 2010, Catherine pun bertemu Valentina.

Herbalis yang kerap mengajar yoga di Thailand itu mensyaratkan agar Catherine menghindari

konsumsi obat-obatan kimia, daging hewan berkaki 4, duku, sawo, dan nangka. Ketiga buah

bergetah itu merusak produksi kelenjar sehingga mesti dihindari. Menurut Valentina,

pembesaran tiroid Catherine mengarah kepada tumor jinak. Saat itu Valentina meresepkan

daun sirsak dan beberapa herbal lain seperti sambiloto dan keladitikus. Sediaan itu dalam

bentuk serbuk yang telah bercampur menjadi satu.

Lelah

Keesokan hari, pada 6 September 2011, Catherine mulai mengonsumsi rebusan ketiga herba

itu. Ia mengambil 20 gram sediaan, merebus di dalam 2 gelas air hingga mendidih, dan tersisa 1

gelas. Setelah hasil rebusan dingin, serbuk herba mengendap di dasar gelas, ia pun

meminumnya 2 kali sehari setelah makan. Pada 15 hari pertama konsumsi, ia merasa tubuh

penat dan letih. Frekuensi buang air besar meningkat rata-rata 4 kali sehari dan lebih sering

tidur. Ia kaget menghadapi perubahan itu dan segera menghubungi Valentina.

Menurut Valentina perubahan itu merupakan proses detoksifikasi untuk membuang racun

dalam tubuh. Benar saja, ketika memasuki hari ke-16, Catherine merasa lebih segar dan sehat.

Page 15: Daun Sirsak Obat Kanker

15

Ia mampu membersihkan rumah dan halaman selama 2 jam tanpa sesak napas dan kecapaian.

‘Badan terasa ringan dan napas pun terasa lega,’ kata Catherine. Padahal, sebelumnya

menyapu 10 menit saja, ia merasa lelah dan sesak napas. Kini 3,5 bulan sudah berlalu,

Catherine terlihat lebih ceria. Ia bisa menikmati masa pensiunnya dengan tenang.

Ketika wartawan Trubus menemui Catherine pada 19 Januari 2011, ia tampak bugar. Bicaranya

juga panjang lebar, tanpa tersendat-sendat, bahkan sulit terpotong. Sekarang, ‘Tidak ada lagi

rasa sesak napas di dada,’ kata Catherine riang yang pensiun pada Oktober 2010 itu. Secara

umum kondisi kesehatannya membaik dengan indikasi tanpa sesak napas, bugar, tak mudah

lelah, dan lancar berbicara. Sayangnya, perbaikan kondisi itu belum dibuktikan melalui

pemeriksaan secara medis.

Pemanfaatan daun sirsak untuk membantu kesembuhan pasien sejalan dengan beberapa

penelitian ilmiah. Para ahli menemukan senyawa aktif acetogenins dalam daun durian belanda

alias sirsak. Peneliti di Sekolah Farmasi, Osaka University, Jepang, Naoto Kojima, berhasil

mensintesis senyawa itu yang bersifat antitumor. Selain itu, Kojima juga mensintesis senyawa

murisolin dalam daun sirsak bersifat sitotoksik pada sel tumor manusia dengan potensi antara

105 - 106 kali adriamycin - obat kemoterapi.

Peneliti dari Sekolah dan Ilmu Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono

Sastrodihardjo PhD juga membuktikan khasiat daun sirsak. Ia meriset bersama Jerry McLaughlin

dari Purdue University, Amerika Serikat. ‘Acetogenins menghambat ATP (adenosina trifosfat).

ATP sumber energi di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga

membutuhkan banyak ATP,’ kata Sastrodihardjo.

Acetogenins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding

mitokondria. Dampaknya produksi energi di dalam sel kanker atau tumor pun berhenti dan

akhirnya sel kanker mati. Hebatnya acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker

yang memiliki kelebihan ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel lain yang normal di dalam

tubuh. Berkat bantuan daun sirsak, kesehatan Catherine kian membaik. (Endah Kurnia

Wirawati)

Prof Soelaksono, meneliti daun sirsak bersama tim dari Purdue University, Amerika Serikat

Daun sirsak mengandung acetogenins pembunuh sel kanker

Hasil CT scan yang menunjukkan pembesaran tiroid sebelah kiri hingga melebar dan berukuran

48,9 mm (normal 15 - 20 mm)

Tiroid

Kelenjar Tiroid dan Trakhea

Akibat pembekakan, kelenjar tiroid menyempitkan saluran trakhea menjadi 10 mm. Idealnya

ukuran saluran trakhea 16 - 18 mm

Daun Sirsak Memang Antikanker

FRIDAY, 01 APRIL 2011 13:44 ADMINISTRATOR

Page 16: Daun Sirsak Obat Kanker

16

(Bukti Ilmiah & Empiris)

“Semula saya bukan orang yang percaya herbal, tapi melihat keampuhan daun sirsak mengatasi

kanker, saya kini percaya herbal,” kata Hendarlin.

Bentuk kepercayaan Hendarlin terhadap herbal antara lain dengan menanam sirsak Annona

muricata di halaman depan dan belakang rumahnya. Sembilan pohon beragam umur itu

tumbuh subur. Selain untuk keperluan sendiri, ia juga memberikan daun tanaman anggota

famili Annonaceae itu kepada kerabat dan tetangga. Hendarlin sendiri yang menanam bibit

sirsak yang kini tumbuh 1 - 1,5 meter.

Pensiunan sebuah badan usaha milik negara itu menanam sirsak untuk mengobati

kekecewaannya yang tak kunjung sirna. Dua tahun silam, istri Hendarlin, Tuti, berpulang ke

pangkuan Tuhan setelah tujuh tahun berjuang melawan sel kanker payudara. Hendarlin

menempuh berbagai jalan untuk menggapai kesembuhan istrinya. Namun, akhirnya seperti

peribahasa Latin: homo proponit, sed Deus disponit, manusia berupaya, Tuhan yang

menentukan.

Sesal kemudian

Saat kerabatnya positif kanker payudara, setahun setelah kematian istri, Hendarlin memberikan

daun sirsak. Kondisi kesehatan kerabatnya terus membaik dan akhirnya sembuh. Sejak itulah ia

percaya khasiat herbal, terutama daun sirsak sebagai antikanker. Namun, di sisi lain, betapa

menyesalnya Hendarlin. Ia merasa “gagal menyelamatkan” istrinya. “Saya sangat kehilangan

dia. Sungguh ia istri yang baik dan sulit untuk mencari orang seperti dia,” kata Hendarlin

sembari berlinang air mata.

Penyesalan berkepanjangan itu karena Hendarlin merasa obat kanker ternyata murah harganya

dan relatif mudah untuk mendapatkannya. Namun, karena ketidaktahuannya, tentu saja

alumnus Universitas Indonesia itu tak dapat memberikan daun yang kaya senyawa acetogenins

kepada belahan jiwa. Senyawa itulah yang bersifat antikanker dan bekerja dengan menekan

produksi adenosina trifosfat (ATP) di mitokondria. Akibatnya sel kanker kehabisan energi dan

tamatlah riwayatnya.

Page 17: Daun Sirsak Obat Kanker

17

Reni Hoegeng, anak Jenderal Hoegeng, mantan kepala Kepolisian, sejak Januari 2011 juga rutin

mengonsumsi rebusan lima daun sirsak. Frekuensi konsumsi sekali sehari. Ia mengantisipasi

serangan penyakit maut karena kerabatnya mengidap kista. Popularitas daun sirsak sebagai

herbal antikanker memang menanjak pada empat bulan terakhir. Banyak orang kini

mengonsumsi rebusan daun sirsak untuk mengatasi atau mencegah kanker, tumor, dan kista.

Padahal, semula masyarakat hanya memanfaatkan daging buahnya yang manis-masam dan

kaya antioksidan itu. Daun sirsak hampir “tak terdengar” sebagai herbal antikanker, pada

awalnya. Namun, kini kian banyak masyarakat memanfaatkannya. Meluasnya penggunaan daun

sirsak mungkin karena masyarakat mudah memperoleh sediaan itu, murah, dan yang penting

mujarab. Nelleke Sastromiharjo yang mengidap kanker otak, Titin Suprihatin (kanker payudara),

Darma Adhi (kanker usus), dan Ng Tung Hauw (kanker pita suara) hanya beberapa pasien yang

membuktikan khasiat daun sirsak.

Kesembuhan atau membaiknya kondisi kesehatan mereka memang bukan semata-mata karena

daun sirsak. Kepedulian keluarga dan kerabat turut berperan. Itulah sebabnya di halaman

sampul majalah Anda, terdapat pita berwarna lavender alias ungu muda sebagai simbol

kepedulian terhadap pasien kanker. Kaum perempuan pada era Romawi kuno memanfaatkan

bunga anggota famili Lamiaceae itu untuk mengharumkan air mandi dan pakaian di lemari.

Terkuaknya khasiat daun sirsak sebagai antikanker menambah khazanah pemanfaatan tanaman

obat di tanahair. Sebagai negara megabiodiversitas, Indonesia memiliki 30.000 spesies

tumbuhan, lebih dari 9.600 tumbuhan berkhasiat obat. Namun, yang sudah kita manfaatkan

baru 350 tanaman obat. Konsumsi daun sirsak secara rutin semoga seperti makna kata lavender

- mencuci atau membasuh. Biarkan daun sirsak “membasuh” luka dan penyakit para pasien.

(Sardi Duryatmo/Peliput: Tri Istianingsih)

Daun Sirsak vs Kemoterapi (Ribuan Kali Lebih Kuat)

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 13:01 ADMINISTRATOR

‘Selamat ya, sudah hamil.’ Yanti Sumiati bertubi-tubi menerima ucapan itu dari rekan kerja,

tetangga, dan saudara pada Mei 2010. Perutnya membesar. Banyak orang menerka ia hamil 5

bulan. Hati Yanti justru remuk-redam. Sebab, bukan janin dalam kandungan, tetapi kanker

serviks yang merenggut nyawa seorang perempuan setiap 4 menit.

Page 18: Daun Sirsak Obat Kanker

18

Yanti Sumiati mengetahui kanker serviks itu ketika ia memeriksakan diri di sebuah klinik di

Warungbuncit, Kotamadya Jakarta Selatan. Bagian bawah perut sakit, ‘Seperti ditusuk-tusuk,

nyeri sekali,’ kata perempuan kelahiran Bogor, Jawa Barat, 20 Agustus 1978 itu. Rasa sakit

menjalar ke kaki kiri. Kondisi itulah yang mendorong Yanti bergegas ke dokter spesialis

kandungan dan kebidanan, dr Slamet Zaeny SpOG, pada 6 Mei 2010.

Dokter yang memindai Yanti menggeleng-gelengkan kepala. ‘Lihat di monitor, kankernya

sebesar kepala bayi,’ kata dr Slamet Zaeny SpOG seperti diulangi oleh Yanti. Kadar CA -

indikator adanya sel kanker - 113,39 U/ml; normal, kurang dari 35 U/ml. Sambil berbaring, ia

memandangi layar pemindai. Dokter menyarankan Yanti menjalani operasi. Namun, anak ke-3

dari 6 bersaudara itu memilih jalan lain. Sebab, sebelum pemeriksaan itu pada April 2008 ia

menjalani operasi untuk mengatasi kista.

Namun, 2 tahun berselang ia terserang kanker serviks. Gejala munculnya kista sama persis

dengan kanker serviks itu. Perempuan 32 tahun itu memilih pengobatan herbal. Ia mendatangi

herbalis dan diberi 3 jenis herba dalam kapsul untuk sebulan. Sayang, Yanti yang membayar

Rp9-juta tak mengetahui jenis tanaman obat yang ia konsumsi.

Batal operasi

Yanti disiplin mengonsumsi 3 kapsul herba itu 3 kali sehari. Namun, tanda-tanda kesembuhan

tak kunjung muncul. Malahan perut kian membesar dan nafsu makan hilang. Warga Kelurahan

Kebagusan, Kecamatan Pasarminggu, Jakarta Selatan, itu juga mengalami insomnia dan merasa

serbasalah: miring ke kiri sel kanker yang membesar ikut ke kiri, ke kanan, turut ke kanan.

Keadaan itu menyebabkan Yanti memutuskan untuk menjalani operasi pada 10 Agustus 2010.

Sehari sebelumnya, ia menemui kedua orangtuanya di Ciampea, Kabupaten Bogor. Ketika itulah

Yanti berjumpa dengan tetangganya, pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor,

Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS. Zuhud mempunyai informasi tentang khasiat daun sirsak dari

beberapa hasil penelitian di mancanegara. Guru besar Fakultas Kehutanan Institut Pertanian

Bogor itu menyarankan agar Yanti mengonsumsi daun sirsak. Keesokan harinya, Yanti

membatalkan operasi dan merebus 10 lembar daun sirsak segar dalam 3 gelas air hingga

mendidih.

Setelah rebusan dingin, ia meminumnya. Frekuensi 3 kali sehari masing-masing segelas. Istri

Fery Firmansyah itu juga menyantap daging buah sirsak sekali sehari. Ia memotong 4 bagian

buah berukuran sedang, bobot 6 - 7 ons. Sepotong buah Annona muricatacukup untuk sehari.

Pada 24 Agustus 2010, ia kaget bukan kepalang ketika mudah menarik risleting dan

mengancingkan celana. Semula bukan hal gampang untuk mengenakan celana akibat perut

yang kian membesar. Ia benar-benar baru sadar bahwa perut mengempis.

Pagi itu ia mencoba tidur, tetapi perutnya tanpa gelambir seperti sebelumnya. Ia miring ke kiri

dan ke kanan beberapa kali, tetapi tak ada gumpalan dalam perut yang mengikuti gerakan

seperti sebelumnya. ‘Saya menangis karena saking senangnya,’ kata perempuan yang menikah

Page 19: Daun Sirsak Obat Kanker

19

pada 2007 itu. Sembuh? Begitulah dugaan Yanti. Sebulan berselang ia menemui dokter spesialis

kandungan dan kebidanan. Hasil pemindaian menunjukkan tak ada lagi berjalan di serviks.

Menurut dokter sekaligus herbalis di Jakarta Timur, dr Willie Japaries MARS, hilangnya sel

kanker dari serviks Yanti dapat melalui berbagai jalan seperti luruh bersama urine atau feses.

Namun, menurut Yanti selama 14 hari konsumsi daun dan buah sirsak hingga perut mengempis,

tak ada perubahan warna atau bentuk feses dan urine. Japaries mengatakan cara lain

detoksifikasi adalah melalui keringat.

‘Pikiran saya lepas. Saya senang banget,’ katanya dengan wajah berbinar. Setelah perutnya

mengempis, Yanti lahap setiap kali makan sehingga tubuh kian segar. Insomnia juga sirna

sehingga kini ia bisa tidur nyenyak. Meski begitu hingga kini ia tetap mengonsumsi segelas

rebusan daun sirsak sekali sehari.

10.000 kali

Perubahan kondisi perut yang semula seperti perempuan hamil lalu mengempis hanya dalam 2

pekan itu sangat cepat. Semula Zuhud memprediksi, perubahan itu baru tercapai setelah 3

bulan Yanti rutin mengonsumsi daun kerabat srikaya itu. Prediksi 90 hari itu berdasarkan

informasi yang ia peroleh di internet.

Yanti Sumiati bukan satu-satunya yang merasakan khasiat daun anggota famili Annonaceae.

Contoh lain, Sri Haryanto di Yogyakarta yang mengidap kanker prostat dan Yulisnawati (kanker

payudara di Palembang, Sumatera Selatan).

Dokter juga menyarankan operasi pada Yulisnawati. Namun, ia lebih memilih mengonsumsi

rebusan segelas daun sirsak 3 kali sehari. Dua bulan berselang, kondisi kesehatannya kian

membaik. Yulisnawati belum mengecek ulang kondisi kanker. Pada kasus Haryanto, dokter tak

menyarankan operasi karena usia pasien lanjut, 70 tahun. Haryanto yang juga herbalis itu

mengonsumsi jus buah sirsak (baca: Sirsak Stop Kanker Prostat, halaman 18)

Selain ke-3 jenis kanker - serviks, payudara, dan prostat, daun sirsak juga terbukti secara ilmiah

mengatasi antara lain kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Begitulah hasil riset

peneliti di Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin.

Peneliti yang memperoleh daun sirsak dari Garut, Jawa Barat, itu membuktikan bahwa

daun Annona muricatamanjur mengatasi 7 sel kanker. Daun sirsak yang selama ini terabaikan

itu ternyata mujarab mengganyang sel kanker.

Ada apa di balik itu? Peneliti di Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung,

Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD yang meriset daun sirsak bersama Jerry L McLaughlin

menemukan senyawa aktif acetogenins. Mereka melakukan uji praklinis dengan memanfaatkan

beragam sel kanker seperti sel kanker paru-paru dan pankreas. ‘Tujuan penelitian,

mengembangkan ilmu pengobatan untuk mengatasi kanker,’ kata doktor Biologi

alumnus Champaign Urbane University, Amerika Serikat, itu.

‘Acetogenins menghambat ATP (adenosina trifosfat, red). ATP sumber energi di dalam tubuh.

Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP,’ kata

Sastrodihardjo. Acetogenins masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di

dinding mitokondria. Dampaknya produksi energi di dalam sel kanker pun berhenti dan

Page 20: Daun Sirsak Obat Kanker

20

akhirnya sel kanker mati. Hebatnya acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker

yang memiliki kelebihan ATP. Senyawa itu tak menyerang sel-sel lain yang normal di dalam

tubuh. ‘Acetogenins mengganggu peredaran sel kanker dengan cara mengurangi jumlah ATP.

Hal ini yang membuat senyawa dalam daun sirsak dianggap selektif dan hanya memilih sel

kanker untuk diserang,’ kata Sastrodihardjo.

Bukan hanya selektif, acetogenins juga dahsyat! The Journal of Natural Product membeberkan

riset Rieser MJ, Fang XP, dan McLaughlin, peneliti di AgrEvo Research Center, Carolina Utara,

Amerika Serikat, bahwa daun sirsak membunuh sel-sel kanker usus besar hingga 10.000 kali

lebih kuat dibanding adriamycin dan kemoterapi.

Adriamycin yang mempunyai nama generik doxorubicin merupakan obat untuk mengatasi

berbagai jenis kanker seperti leukemia, kanker prostat, kanker paru-paru, dan kanker pankreas.

Sedangkan kemoterapi merupakan cara pengobatan kanker dengan jalan memasukkan zat atau

obat yang mempunyai khasiat membunuh sel kanker.

Menurut peneliti di Cancer Chemoprevention Research Center Universitas Gadjah Mada (CCRC–

UGM), Nur Qumara Fitriyah, riset McLaughlin menunjukkan dengan dosis kecil saja, daun sirsak

efektif memberangus sel kanker. Berdasarkan riset McLaughlin ED50ekstrak kasar daun sirsak <

20 µg/ml, sedangkan ED50 senyawa murni cuma < 4 µg/ml. Artinya dengan dosis rebusan 10 - 15

daun sirsak masih aman dikonsumsi.

Tren sirsak

Menurut Ervizal AM Zuhud penelitian sirsak sempat ditutupi-tutupi selama 10 tahun karena

‘mengancam’ kelangsungan hidup kemoterapi dan industri kimia. Apalagi harga sirsak murah.

Hasil penelitian itu, ‘Baru tersebar setelah keluarga dari seorang peneliti mengidap kanker dan

mempublikasikan di dunia maya,’ kata kepala Bagian Konservasi dan Keanekaragaman

Tanaman, Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor, itu.

Berbagai lembaga riset di tanahair juga mulai menguak rahasia daun sirsak dan kerabatnya.

Sekadar menyebut contoh, periset di Pusat Studi Biofarmaka IPB, Prof Dr Latifah K Darusman,

hingga kini meriset komponen kimia yang dominan di daun sirsak. Sedangkan peneliti di

Universitas Gadjah Mada, Prof Dr Sismindari, meriset khasiat biji dan daun srikaya yang

kaya ribosome inactivating protein (RIP). ‘RIP mampu merusak sintesis protein pada sel yang

sedang tumbuh sehingga mati,’ kata Sismindari.

Konsumsi daun sirsak bukan hanya untuk para pasien, tetapi juga baik bagi orang sehat.

Menurut Ervizal AM Zuhud, kasiat daun sirsak bagi orang sehat, ‘Menambah kekebalan tubuh

dan mencegah asam urat. Bagi pria, daun sirsak menambah jumlah dan memperkuat sperma.’

Di Indonesia kini para dokter dan herbalis meresepkan daun sirsak kepada para pasien. Ada

yang meresepkan secara tunggal - hanya daun sirsak, tetapi ada pula yang meracik kombinasi

daun sirsak dengan herbal lain seperti rimpang temuputih dan sambiloto. Mereka meresepkan

daun sirsak antara lain untuk mengatasi beragam kanker.

Herbalis di Yogyakarta, Lina Mardiana meresepkan daun atau buah sirsak terutama sebagai

pengganti kemoterapi pada pasien kanker. ‘Khasiat daun atau buah sirsak itu untuk

mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan sel kanker, menyembuhkan peradangan di dalam

Page 21: Daun Sirsak Obat Kanker

21

tubuh, dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak lemah,’ kata Lina

Mardiana. Para dokter dan herbalis seperti Valentina Indrajati di Bogor, Jawa Barat, memilih

daun yang sedang - tak terlalu tua dan tak terlampau muda. Dari pucuk, kira-kira daun di baris

ke-4 hingga ke-6.

Para herbalis meresepkan daun sirsak bukan melulu untuk mengatasi sel kanker. Herbalis di

Gegerkalong, Kotamadya Bandung, Jawa Barat, H Sarah Kriswanty, misalnya, meresepkan daun

sirsak untuk mengatasi bronkhitis dan kejang. Sedangkan Lina Mardiana meresepkan daun

sirsak untuk pasien yang menderita peradangan, misalnya radang tenggorokan, usus,

pencernaan, ambeien (baca: Sentosa Karena Graviola halaman 24).

Menurut dr Willie Japaries MARS yang juga meresepkan daun sirsak, daun Annona

muricata bersifat netral sehingga sesuai untuk mengatasi beragam jenis kanker. Herbalis lain

yang juga meresepkan daun sirsak antara lain dr Prapti Utami di Jakarta Selatan dan Maria

Andjarwati (Kelapagading, Jakarta Utara. Para herbalis dan dokter itu sebagian besar

meresepkan daun sirsak baru pada 2 - 4 tahun silam. Pada umumnya mereka tak meracik,

tetapi pasien yang menyiapkan sendiri sejak pencarian daun hingga merebus.

Harap mafhum hingga saat ini di pasaran belum tersedia ekstraksi daun sirsak dalam kapsul

seperti kapsul bermerek Graviola yang beredar di mancanegara. Oleh karena itu, mereka

mempersiapkan sendiri. Pasien yang belum memiliki pohon biasanya membeli bibit sirsak.

Dampaknya permintaan bibit juga meningkat. Produsen bibit buah-buahan di Pontianak,

Kalimantan Barat, Simbul Haryadi mengatakan permintaan bibit sirsak pada September 2010

mencapai 400 bibit. Padahal, biasanya hanya 10 bibit per bulan. ‘Stok bibit di kebun sampai

habis, sekarang saya sedang memperbanyak lagi,’ kata Haryadi.

Begitu juga permintaan di nurseri Tebuwulung milik Eddy Soesanto di Cijantung, Jakarta Timur,

yang mencapai 600 - 700 bibit per bulan. Lonjakan permintaan signifikan itu terjadi dalam 4

bulan terakhir. Produsen bibit buah di Bogor, Jawa Barat, Syahril sama juga. Permintaan bibit

durian belanda itu fantastis, sejak Agustus 2010 mencapai 3.000 - 5.000 tanaman per bulan;

sebelumnya, 500 bibit per bulan. Harga bibit setinggi 40 - 50 cm di berbagai penangkar

Rp20.000 - Rp30.000. Menurut para penangkar tingginya permintaan bibit sirsak berkaitan

dengan pemanfaatan daun atau buah sebagai obat tradisional. Benar kata Yeni Sumarni yang

juga mengonsumsi daun sirsak, ‘Obat kanker itu ternyata murah meriah, kita tak perlu

mengeluarkan uang jutaan rupiah.’ (Sardi Duryatmo/Peliput: Endah Kurnia Wirawati, Lastioro

Anmi Tambunan, & Tri Susanti)

Serdadu Mungil

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 13:00 ADMINISTRATOR

Page 22: Daun Sirsak Obat Kanker

22

Acetogenins sejatinya merupakan kumpulan senyawa aktif dalam daun sirsak. Periset dari

Sekolah Farmasi Purdue University, Jerry L McLaughlin serta Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati

Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD menemukan beberapa

senyawa aktif yang termasuk dalam acetogenins. Beberapa di antaranya adalah muricatocins A,

muricatocins B, annonacin A, trans-isoannonacin, annonacin-10-one, dan muricatocin.

Senyawa-senyawa aktif yang mereka temukan dalam daun sirsak Annona muricata itu manjur

mengatasi beragam sel kanker. Berikut fakta penghambatan senyawa acetogenins hasil riset

mereka di Laboratorium Kultur Sel, Pusat Kanker Purdue, Amerika Serikat.

Daun Ke-4

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:59 ADMINISTRATOR

'Jangan gunakan yang terlalu muda atau tua. Pilih daun ke-4 atau 5 dari ujung,’ kata Lina

Mardiana, herbalis di Yogyakarta, yang biasa memanfaatkan daun sirsak untuk terapi

pengobatan.

Page 23: Daun Sirsak Obat Kanker

23

Pilihan daun ke-4 atau 5 bukan tanpa alasan. Menurut Dr Hamidah MKes, dosen Biologi

Fakultas Sain dan Teknologi Universitas Airlangga, kemungkinan kandungan senyawa

annonaceous acetogenins - kandungan utama daun sirsak yang bersifat antikanker - terdapat

pada daun dengan kematangan sedang. ‘Pada daun yang terlalu muda, senyawa belum banyak

terbentuk. Sementara pada daun yang terlalu tua sudah mulai rusak sehingga kadarnya

berkurang,’ kata Hamidah.

Effendi - produsen herbal di Jakarta yang tertarik mengembangkan herbal daun sirsak -

merisetkan di sebuah lembaga penelitian di Jakarta. Ia meminta pasokan daun sirsak - muda,

sedang, tua - dari pengepul yang mengambil di Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. ‘Dengan

riset ini saya ingin mengetahui bagian mana yang lebih baik digunakan. Termasuk mana yang

lebih pas: digunakan segar atau kering,’ kata Effendi. Riset sejak November 2010 diperkirakan

selesai pada Januari 2011. (Tri Susanti/Peliput: Karjono)

Penawar Agar-agar

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:58 ADMINISTRATOR

Pada hari pertama konsumsi rebusan daun sirsak, Yanti Sumiati

tak merasakan perubahan berarti. Baru pada hari ke-2, ia

berkeringat dingin. Bagian punggung panas sekali. Ia menggigil. Selain itu perut juga perih.

‘Rasanya saya ingin menyilet perut sendiri dan melihat bagian dalam ada apa sih?’ kata

perempuan 32 tahun itu mengenang. Pada hari ke-3 konsumsi, kejadian itu terulang lagi.

Punggungnya malah kian panas sehingga Yanti berendam diri di bak mandi untuk

meredakannya.

Yulisnawati di Palembang, Sumatera Selatan, yang mengidap kanker payudara dan

mengonsumsi daun sirsak mengalami hal sama. Ia merasakan panas dan nyeri di bagian

payudara. Herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati (46 tahun), menemukan fakta

serupa. Banyak pasiennya yang menghubungi Valentina pada hari ke-2 atau ke-3

pascakonsumsi daun sirsak. Mereka mengeluhkan panas dingin seperti keluhan Yanti. ‘Tapi tak

semua pasien begitu, pada umumnya pasien-pasien kanker,’ kata herbalis yang meresepkan

daun sirsak sejak 2006 itu. Pasien nonkanker tak menghadapi keluhan seperti itu.

Page 24: Daun Sirsak Obat Kanker

24

Menurut pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal AM Zuhud MS,

tubuh panas dingin merupakan indikasi obat sedang bereaksi. Oleh karena itu ia menyarankan

agar pasien meneruskan konsumsi daun sirsak. Pada hari ke-3 hingga kini, gejala seperti itu tak

pernah muncul. Herbalis lain, Lina Mardiana juga mendapat laporan serupa dari para pasien.

Untuk mengatasi hal itu, Mardiana menyarankan agar mereka merebus agar-agar hingga

mendidih dan meminumnya ketika dingin. Panas dingin itu hanya berlangsung 2 hari. Pada hari-

hari berikutnya pasien akan merasa nyaman. (Sardi Duryatmo)

Sirsak Stop Kanker Prostat

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:53 ADMINISTRATOR

Setiap kali berkemih, Sri Haryanto menahan nyeri yang luar biasa. Urine menetes perlahan

seperti air keluar dari kran yang tersumbat.

Kejadian itu menimpa Sri Haryanto pada malam hari. ‘Biasanya jam 9 malam saya mulai bolak-

balik ke kamar mandi,’ kata Sri. Dalam semalam ia bisa 5 kali lebih ke kamar mandi. Ia tak tahan

lagi menahan sakit, sehingga herbalis di Yogyakarta itu mendatangi rumahsakit terdekat untuk

dikateter. Padahal, waktu sudah pukul 02.00 dinihari. Setelah dikateter, ia merasa lebih lega.

Namun, keesokan malamnya urine masih tetap mampat.

Setelah 4 hari tak kunjung membaik, Sri memeriksakan diri ke dokter. Kelenjar prostatnya

membengkak hingga 2,5 kali lipat ukurannya. Pembengkakan itu menutup saluran kemih. Sri

menderita kanker prostat. Namun, karena usianya 70 tahun, dokter tidak memberikan pilihan

lain selain terapi dengan sinar laser. Pemilik klinik Anugrah Agung itu agak ketar-ketir. ‘Dari

buku yang saya baca, hanya 2 dari 10 orang yang berpeluang sukses menjalani terapi itu,’ kata

Haryanto.

Setengah abad

Menurut Haryanto, kanker prostat itu buah dari kebiasaan menahan buang air kecil saat

seminar dan acara lain. Kanker prostat cenderung menyerang pria di atas usia 50 tahun.

Page 25: Daun Sirsak Obat Kanker

25

Menurut data National Cancer Institute (NCI), Amerika Serikat, 70% pengidap kanker prostat

berusia di atas 65 tahun.

Sebagian penderita tidak merasakan gejala serangan dan meninggal tanpa terapi. Sebagian lagi

merasakan gejala antara lain susah berkemih, sering ingin berkemih pada malam hari, rasa sakit

saat berkemih, serta rasa sakit di punggung bagian bawah, pinggang, dan paha atas. Data NCI

terbaru menyebutkan pada 2010 ditemukan 217.730 penderita kanker prostat baru di Amerika

Serikat, dan 32.050 di antaranya meninggal.

Selain menganjurkan terapi, dokter juga memberikan obat kepada Haryanto untuk konsumsi 3

kali sehari. Namun, Haryanto hanya menjalani terapi laser 2 kali dengan interval 3 bulan,

masing-masing selama 1 jam. Bersamaan dengan itu, ia memilih mengonsumsi tanaman obat

tradisional lantaran sudah terbiasa. Racikan jamu kunyit putih yang biasa ia berikan kepada

pasien pun ia minum. Untuk diuretik alias melancarkan kemih, Sri mengonsumsi seduhan

klembak berdosis 3 gram dengan air panas 3/4 gelas.

Yang istimewa, Sri menjadi rutin mengonsumsi jus buah sirsak. Sudah 10 tahun terakhir ia juga

meresepkan sirsak - baik daun atau buah - kepada pasien kanker. Namun, perkenalannya pada

sirsak untuk terapi pasien kanker terjadi jauh sebelum itu, tepatnya pada 1958. Ketika itu

Haryanto masih bekerja sebagai perawat di sebuah rumahsakit swasta milik salah satu

perusahaan ban. Salah seorang dokter yang bertugas di rumahsakit ketika itu berasal dari

Jerman.

Dokter itu selalu menyarankan untuk memberikan jus buah-buahan tertentu pada pasien

tergantung penyakit. Jus itu memang tidak serta-merta sebagai obat, tetapi sebagai makanan

tambahan. Sebab, dokter tetap memberikan obat kimia. Itu mirip pasien demam berdarah yang

mengonsumsi jus jambu biji Psidium guajava. Sementara para pasien bisul, infeksi, dan

budukan menikmati jus sirsak.

Budukan yang dimaksud adalah semacam benjolan pada daging yang tak lain berupa tumor.

Ketika itu istilah tumor atau kanker belum lazim. Dari pengalaman menjadi perawat dan

beragam informasi terbaru tentang sirsak itulah Haryanto mulai meresepkan Annona

muricata kepada pasiennya dan dirinya. Untuk pasien yang juga menderita diabetes, ia

menganjurkan untuk mengonsumsi daun. Sedangkan untuk pasien lain, bisa memilih buah.

Sebab, buah relatif manis dan kurang baik untuk penderita kencing manis.

Annomuricin

Bersamaan dengan menjalani terapi laser, Haryanto rutin mengonsumsi jus sirsak sebanyak 300

cc antara pukul 18.00 - 19.00 selama 3 bulan. ‘Harapannya, kandungan sirsak akan bereaksi saat

malam hari,’ kata Haryanto. Menurut Sri, sirsak berkhasiat menguatkan stamina dan

membuang racun dari dalam tubuh. Hasilnya, kanker di prostatnya mengempis dan ia sudah

bisa berkemih dengan normal.

Herbalis lain di Yogyakarta, Lina Mardiana juga meresepkan daun dan buah sirsak untuk pasien

kanker. Lina meresepkan daun dan buah sirsak secara turun-temurun dari ibunya sejak 1970-

an.

Page 26: Daun Sirsak Obat Kanker

26

Daun maupun buah sirsak terutama sebagai pengganti kemoterapi (maksimal kanker

stadium3). Biasanya diberikan jika pasien tidak tahan kemoterapi, cirinya sudah 1 - 2 kali kemo

tetapi badan lemah atau mual-mual.

Namun, tak jarang ada juga pasien yang tahan kemo dan daun sirsak diberikan bersama dengan

terapi kemo. ‘Khasiat daun/buah sirsak itu untuk mengeliminasi radikal bebas, mengeringkan

sel kanker dan terutama meningkatkan stamina pasien agar tubuh tidak lemah,’ ujar Lina.

Pemanfaatan daun dan buah sirsak untuk membantu kesembuhan pasien kanker itu sejalan

dengan beberapa penelitian. Salah satunya penelitian Prof Soelaksono Sastrodihardjo dari

Institut Teknologi Bandung dan tim dari Purdue University, Amerika Serikat, yang membuktikan

sirsak berkhasiat antikanker. Senyawa annomuricin E yang diisolasi dari daun sirsak itu memiliki

efek sitotoksik pada beberapa sel kanker yang diuji termasuk sel PC-3 (karsinoma prostat). Area

penghambatan senyawa kelompok acetogenin itu terhadap sel kanker prostat mencapai 2,28 x

10-1

. (Tri Susanti)

Jus buah sirsak berkhasiat menguatkan stamina dan membuang racun dari dalam tubuh

Kanker menyebabkan pembengkakan kelenjar prostat yang dapat menutup/menghambat

saluran kemih. Akibatnya sebagian penderita merasakan gejala susah berkemih

Sri Haryanto, kanker di prostat mengempis setelah menjalani terapi laser, meminum ramuan

kunyit putih, dan rutin mengonsumsi jus buah sirsak

Dari Garut Mengguncang Dunia

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:52 ADMINISTRATOR

Lima belas tahun silam, Dr Jerry McLaughlin, dari Universitas Purdue, Amerika Serikat,

berkelana ke Garut, Jawa Barat. Bersama para mahasiswanya Jerry mengumpulkan daun sirsak,

mengeringkan, lalu menerbangkan ke Amerika. Riset yang dilakukannya bersama Prof

Soelaksono Sastrodihardjo dari ITB, Bandung, mengungkap sirsak sebagai antikanker.

Page 27: Daun Sirsak Obat Kanker

27

Ketika itu, sepanjang 1995 - 1996, Soelaksono begitu sibuk. Entomolog dari Departemen

Biologi, Institut Teknologi Bandung, itu menangani proyek Bank Dunia yang tengah meriset

daun sirsak. ‘Ketika itu saya direktur di Pusat Antar Universitas Ilmu hayati. Semua bahan alami

dikumpulkan atas nama ITB. Sebetulnya sirsak juga banyak di Amerika Selatan, tapi akses

McLaughlin ke sana mungkin lebih sulit,’ kata Soelaksono kepada wartawan TrubusEndah

Kurnia Wirawati.

Menurut Soelaksono, sebelum dikenal sebagai antikanker, tanaman sirsak - biji dan daun -

dikenal di tanahair sebagai pestisida alami. ‘Bijinya bisa membunuh larva hama

seperti Helicoverpa armigera,’ katanya. McLaughlin yang dikenal sebagai farmakolog menduga

sifat sitotoksik sirsak pada serangga dapat dipakai untuk membunuh sel kanker. Saat meriset,

McLaughlin juga dibantu mahasiswa asal Korea Selatan, Feng E Wu.

Penelusuran Trubus, riset sirsak untuk kesehatan manusia telah dilakukan 70 tahun silam. Pada

1941 - 1962, para peneliti hanya menemukan khasiat sirsak - buah, daun, kulit batang, biji, dan

akar sirsak - sebagai antibakteri, anticendawan, dan antiparasit. Baru pada 1976 The National

Cancer Institute meneliti khasiat sirsak sebagai antitumor dan antikanker. Diduga riset lama

itulah yang mendorong McLaughlin menelitinya sebagai antikanker.

Tertutup

Dari daun sirsak asal Garut itu lalu terungkap senyawa kelompok acetogenin yang ampuh

melawan kanker. Di jurnal-jurnal yang terbit di Amerika Serikat sepanjang 1996 - 1998

McLaughlin mempublikasikan senyawa acetogenin itu terdiri dari muricatosin A, muricatosin B,

annomuricin E, muricapentocin, annopentocin A, annopentocin B, dan annopentocin C. ‘Prinsip

dasarnya acetoginin menghambat ATP yang dibutuhkan oleh sel kanker,’ kata Soelaksono.

Sayang, riset berharga itu tidak serta-merta membuat daun sirsak ramai dipakai sebagai

antikanker. ‘Sebuah perusahaan farmasi berusaha menutupi informasi itu selama puluhan

tahun. Bila terungkap, maka obat kemoterapi bakal tak laku karena kekuatan acetoginin

membunuh sel kanker 10.000 kali lebih kuat ketimbang obat kemo,’ kata Dr Reza Tirtawinata,

ahli buah di Bogor, yang pertama kali mengabarkan khasiat sirsak pada Trubus 2 tahun silam.

Yang istimewa acetogenin beda dengan obat kemo yang membunuh semua sel. Menurut Prof

Dr H Ervizal A M Zuhud MS, ketua Kampung Konservasi Tumbuhan Obat Keluarga (Toga) Bina

Sehat Lestari Gunung Leutik, Bogor, Jawa Barat, acetogenin menyerang sel kanker secara

selektif. ‘Sel abnormal diserang, tapi sel normal dibiarkan,’ kata Ervizal. Dengan begitu efek

samping kemo seperti kebotakan dan daya tahan tubuh yang drop dapat dihindari.

Menurut Soelaksono acetogenin mengganggu perkembangan sel kanker dengan cara

mengurangi jumlah ATP yang dibutuhkan sel kanker. Caranya, acetogenin masuk dan

menempel pada dinding sel, lalu masuk ke dalam sel dan merusak ATP di dinding mitokondria.

‘Sel kanker butuh banyak energi untuk berkembang sehingga akan mati bila ATP sebagai

sumber energi dihambat,’ kata Soelaksono. Sel sehat tak diserang karena tidak butuh banyak

energi.

Paten

Page 28: Daun Sirsak Obat Kanker

28

Kini acetogenin asal sirsak itu disebut-sebut mampu mengatasi 12 sel kanker. ‘Di Amerika

sampel dari Indonesia diujicobakan pada sel kanker paru, payudara, kolon, dan beragam sel

kanker lainnya,’ tutur Soelaksono. Sayang, hanya McLaughlin yang memperoleh paten dari

penelitian itu. Soelaksono sebagai peneliti tak memperolehnya. Namun, nama Soelaksono dan

ITB bertebaran di jurnal-jurnal yang meriset senyawa sirsak.

Belakangan riset sirsak itu diikuti dengan ramainya riset keluarga Annonaceae yang lain. Pada

awal 2000 Dr Hamidah MKes, pengajar di Universitas Airlangga, Surabaya, mempublikasikan

acetogenin pada sirsak itu juga ditemukan pada srikaya Annona squamosa dan mulwo Annona

reticulata. Penelitian Hamidah membuktikan, secara genetik kandungan senyawa kimia

keduanya sama persis sehingga bermanfaat sama. ‘Bahkan, peneliti di Amerika Selatan

mengatakan khasiat paw paw alias mulwo terhadap kanker lebih bagus daripada sirsak, tapi

sebetulnya sama saja,’ kata Soelaksono. Dari Garut, daun sirsak mengguncang dunia. (Destika

Cahyana/Peliput: Endah Kurnia Wirawati dan Lastioro Anmi Tambunan)

1. Daun sirsak, dari Garut, Jawa Barat, diambil dan diteliti di Amerika Serikat untuk diuji

pada sel kanker

2. Acetoginin masuk dalam sel dan merusak ATP yang menjadi sumber energi sel kanker di

dinding mitokondria

3. Meski hanya McLaughlin yang memperoleh paten sirsak, nama Soelaksono

Sastrodihardjo dan ITB bertebaran di jurnal-jurnal internasional

4. Prof Soelaksono Sastrodihardjo, teliti sirsak pada 1995 - 1996 dengan biaya dari Bank

Dunia

Ampuhnya Sebatang Zuurzak

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:50 ADMINISTRATOR

Melalui tes DNA pada 2008 terungkap penyebab kematian Firaun Tutankhamun di Mesir pada

1324 SM. Firaun dari dinasti ke-18 itu meninggal dalam usia muda - 19 tahun - karena malaria,

pembunuh terbesar sepanjang abad.

Page 29: Daun Sirsak Obat Kanker

29

Malaria memang menjadi momok. Bahkan sampai saat ini penyakit yang disebarkan melalui

vektor nyamuk anopheles itu tetap ditakuti, meskipun berbagai obat seperti kina sudah

ditemukan. Pemakaian obat-obatan itu kini justru menimbulkan resistensi terhadap parasit

malaria. Apalagi nyamuk, seperti lalat kini telah beradaptasi sedemikian rupa terhadap kondisi

lingkungan sehingga kemampuan bertahan hidup mereka semakin tinggi.

Menurut Dr Sukrasno dari Sekolah Farmasi ITB di Bandung, resistensi itu salah satunya timbul

karena pemakaian obat yang tidak benar. ‘Seharusnya diminum teratur, tetapi tidak sehingga

efeknya antiparasit pada obat tidak mampu memicu tubuh untuk menghasilkan enzim yang

dapat menguraikan antiparasit di obat untuk melawan plasmodium,’ katanya. Dampaknya perlu

obat baru untuk melawan penyakit malaria.

Salah satu ‘obat’ itu adalah ekstrak akar sirsak. Ia memang tidak diberikan kepada manusia,

tetapi lebih ditujukan kepada larva nyamuk vektor itu. Riset Sulastri dari Universitas Diponegoro

pada 2005, misalnya, memperlihatkan ekstrak akar sirsak yang mengandung senyawa aktif

annonain, tanin, dan alkaloid, sudah mampu membunuh larva nyamuk Anopheles aconitus,

nyamuk vektor malaria dari daerah persawahan pada konsentrasi rendah, sekitar 0,01%.

Multiguna

Sejatinya seluruh bagian tanaman Annona muricata memiliki khasiat. Berbagai riset di Amerika

Selatan dan Afrika menunjukkan fakta itu. Daunnya memiliki kegunaan antara lain untuk

mengobati penyakit tekanan darah tinggi alias hipertensi, demam, hingga cacingan. Kulit

batangnya bahkan mampu memperbaiki kinerja jantung seperti terungkap dalam karangan

Asprey dan Thornton pada Medical Plants of Jamaica III (1955).

Sejatinya buah sirsak yang paling banyak dimanfaatkan. Buah sirsak kaya vitamin C, mencapai

20 mg/100 g dan vitamin B. Daging buahnya beraroma baik sehingga industri eskrim

memakainya sebagai pengharum. Dalam industri sari buah, buah sirsak merupakan bahan

penting untuk minuman. Jadi dengan seabrek keunggulan itu pantas bila K. Heyne dalam

Tumbuhan Berguna Indonesia (1987) mengungkapkan kekagumannya dalam sebaris kalimat,’

Buahnya dipuji oleh semua penulis’.

Selain untuk kesehatan zuurzak - sirsak dalam bahasa Belanda - memiliki manfaat lain di bidang

lingkungan. Tak percaya? Diah Meidianti, pekebun sayuran organik di Cibubur, Jakarta Timur,

membuktikan daun sirsak bisa menghalau hama ulat daun Plutella xylostella. ‘Daun muda sirsak

membuat serangan ulat turun sampai 40 - 60%,’ katanya. Aplikasinya sederhana. Diah

merendam daun selama 5 jam supaya lunak, kemudian melumatkannya. Ekstrak dari 100 - 300

g daun lantas dilarutkan ke dalam 1 liter air sebelum disemprotkan ke tanaman.

Langkah itu cocok sebagai upaya preventif atau pencegahan. Nah bila populasi ulat daun

meledak, aplikasi itu dapat ditambah dengan memberikan daun tembakau atau serbuk biji

mimba. ‘Perbandingannya bisa sama untuk satu aplikasi,’ ujar Diah yang menyebutkan biji

sirsak juga bisa dipakai, tetapi agak merepotkan karena perlu menumbuknya. (Dian Adijaya

S/Peliput: Endah Kurnia W)

Sentosa Karena Graviola

Page 30: Daun Sirsak Obat Kanker

30

FRIDAY, 31 DECEMBER 2010 12:39 ADMINISTRATOR

Jangankan berangkat siaran, bangkit dari tempat tidur saja, sukarti tak mampu. Telapak kaki

membengkak. Jika tersentuh sedikit saja, rasanya nyeri.

Mestinya Sukarti memang siaran di sebuah stasiun radio di Jakarta Timur. Namun, pagi pada

pertengahan 2008 itu ia tak dapat melangkah. Suaminya bertindak cepat, mengangkat Sukarti

ke sebuah klinik. Biang keladi persoalan itu adalah kadar asam urat yang membubung, yakni 6,8

mg/dl; kadar normal, 6 mg/dl. Ketika itulah ia teringat petuah kakek, obat asam urat adalah

buah sirsak. Hari itu juga ia minta tolong kepada pramuwisma untuk mencari dan membuat jus

sirsak.

Perempuan 55 tahun itu mengonsumsi segelas jus sirsak 2 kali sehari. Begitulah menu Sukarti 4

hari berturut-turut. Pada hari ke-5 ia mampu berjalan dan bekerja seperti sedia kala. Sayang, ia

tak memeriksakan diri ke dokter untuk mengetahui kadar asam urat. Namun, yang pasti setelah

rutin menyeruput jus sirsak tanpa gula dan tanpa es itu bengkak di telapak kaki mengempis.

Bersamaan dengan itu rasa nyeri juga hilang.

Multikhasiat

Sirsak sesungguhnya bukan barang baru dalam pengobatan tradisional di tanahair. Secara

turun-temurun masyarakat mengonsumsi daun dan buah sirsak untuk menyehatkan tubuh.

Masyarakat Aceh, misalnya, menyantap buah sirsak untuk mengatasi hepatitis. Selain itu

mereka juga memanfaatkan daun sebagai obat batuk. Bagi etnis Sunda buah sirsak yang masih

muda berfaedah sebagi penurun tekanan darah tinggi; daun, untuk menghilangkan mual, bisul,

dan rematik.

Etnis Madura memanfaatkan buah sirsak untuk meredakan diare dan sakit perut. Adapun etnis

Kutai memilih daun untuk mengobati diare. Masyarakat etnis Dayak percaya mengonsumsi

buah sirsak menghilangkan mual. Secara empiris buah atau daun Annona muricata manjur

mengatasi beragam penyakit. Daun berfaedah untuk mengatasi luka borok, bisul, kejang,

Page 31: Daun Sirsak Obat Kanker

31

jerawat, dan kutu rambut. Sedangkan buah graviola atau sirsak berkhasiat untuk mengobati

disentri, empedu akut, dan kencing batu.

Untuk meramu daun sirsak relatif mudah. Pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian

Bogor, Prof Dr Ir Ervizal A. M Zuhud, MS, mengatakan untuk memperoleh khasiat itu kita dapat

merebus daun dan membuat jus daging buah. Zuhud yang juga menjabat kepala Bagian

Konservasi dan Keanekaragaman Tanaman, Fakultas Kehutanan IPB merebus 10 daun tua

dalam 2 gelas air hingga mendidih. Setelah dingin, ia menyaring, dan hasil rebusan siap

konsumsi.

Banyak herbalis yang meresepkan sirsak. Sarah Kiswanti, herbalis di Bandung, Jawa Barat,

memakai daun sirsak untuk mematangkan bisul. Caranya, “Tumbuk daun lalu oleskan ke bisul.

Setelah pecah, olesi bagian yang luka dengan antiseptik,” kata Sarah. Ia juga memanfaatkan

daun sirsak untuk antikejang. Menurut herbalis di Yogyakarta, Lina Mardiana, daun sirsak

memang tokcer mengatasi radang seperti bisul. Selain itu, “Daun sirsak dapat menyembuhkan

keputihan, meluruhkan kolesterol, dan hipertensi,” kata Lina.

Sabar

Pasien memang perlu sabar hingga menggapai kesembuhan. Harap mafhum, layaknya herbal

lain efek penyembuhan baru terasa setelah rutin mengonsumsi daun sirsak selama 1 bulan.

Berdasarkan pengalaman Lina, daun sirsak dapat menuntaskan penyakit yang disebabkan

radang dalam waktu 3 bulan. Doker dan herbalis di Jakarta Timur, dr Willie Japaries MARS juga

sepakat. Menurut Willie penggunaan terapi kanker lebih lama lagi tergantung stadium.

Willie meresepkan daun sirsak dengan beberapa herba lain. Biasanya ia menggabungkan 3—4

macam tanaman obat. Harap mafhum, “Ada 2 tipe penyakit: panas dan dingin. Tipe yang sama

berlaku untuk tanaman obat. Sirsak, bersifat netral sehingga cocok mengatasi radang dan

kanker yang bersifat panas serta gondok bersifat dingin,” kata Willie. Gejala penyakit tipe panas

tampak dari lidah merah, selaput kuning, nadi cepat, air seni pekat, dan demam. Sebaliknya,

dingin dapat kelihatan dari selaput lidah licin dan urine bening.

Tanaman obat bersifat dingin adalah sambiloto, akar alang-alang, lendir lidah buaya, dan daun

lotus. Sedangkan tanaman obat bersifat panas seperti jahe, ginseng, tembolok ayam, dan sisik

trenggiling bagus untuk memperkuat daya tahan tubuh. Berikut resep dan cara membuat

ramuan sirsak. (Lastioro Anmi Tambunan/Peliput: Endah Kurnia, Sardi Duryatmo, dan Tri

Susanti).

Resep Tokcer

1. Relaksasi dan membuat tidur

Tiga lembar daun sirsak. Cuci daun sirsak, masukkan dalam secangkir air panas lalu diamkan

selama 5—10 menit. Setelah itu angkat daun. Untuk menambah citarasa, tambahkan gula dan

beri perasan jeruk lemon.

Page 32: Daun Sirsak Obat Kanker

32

2. Bisul

• Ambil 15—30 g daun sirsak segar. Cuci bersih lalu peras sampai keluar ekstrak. Minum

ekstrak daun sirsak 3 kali sehari. Ampasnya untuk mengompres bisul.

• Bila direbus, masukkan 10 g daun sirsak kering dalam 3 gelas air. Angkat sampai

menjadi 1 gelas air. Setelah itu minum 3 kali sehari.

• Cara lain: ambil segenggam daun sirsak. Tumbuk sampai halus lalu taruh di sekeliling

bisul. Biarkan sampai mengering. Ulangi sampai bisul pecah. Setelah itu oleskan

antiseptik.

• Antikejang

Rebus 7 lembar daun dalam 3 gelas air. Saring sampai menjadi 1 gelas. Tambahkan sedikit gula

merah dan garam. Minum setengah gelas setiap pagi dan sore hari.

4. Pengobatan tradisional di Belize, Amerika Tengah.

• Menurunkan panas: Rebus daun sirsak atau minum teh daun sirsak. Cara lain,taruh

beberapa lembar daun sirsak dalam bak mandi.

• Cacar: Remas daun sirsak segar, oleskan ke kulit.

• Rematik dan eczea: Blender daun sirsak muda sampai seperti bubur. Lulurkan ke kulit.

Cara itu dapat meringankan penyakit.

• Kaki bengkak dan pembengkakan lain: kompres bagian yang bengkak dengan daun

sirsak yang dijadikan seperti teh.

• Jus buah sirsak dapat mengatasi urethritis, haematuria and liver ailments

5. Keputihan

Campur 15 lembar daun sirsak dengan 5 ruas jari kunyit yang telah dipotong-potong. Lalu

masukkan dalam air sebanyak 5 gelas, tambahkan garam, madu atau gula merah. Setelah itu

rebus sampai jadi 3 gelas air. Minum rebusan 3 kali sehari masing-masing segelas.

6. Darah tinggi

Rebus daun sirsak dan rambut jagung manis (muda) dan minum 2—3 kali sehari.

7. Kolesterol

Page 33: Daun Sirsak Obat Kanker

33

Ambil 3—5 daun sirsak lalu rebus dalam 3 gelas air. Angkat dan saring daun setelah menjadi 1

gelas. Minum secara rutin setiap hari selama sebulan. Cara lain: jus 50—100 g/hari buah sirsak.

***

Penghalau Hama Jadi Obat

TUESDAY, 28 DECEMBER 2010 18:03 SAPIKUPERKASA

Lima belas tahun silam, Dr Jerry McLaughlin, dari Universitas Purdue, Amerika Serikat,

berkelana ke Garut, Jawa Barat. Bersama para mahasiswanya Jerry mengumpulkan daun sirsak,

mengeringkan, lalu menerbangkan ke Amerika. Riset yang dilakukannya bersama Prof

Soelaksono Sastrodihardjo dari ITB, Bandung. Sulaksono—entomolog dari Departemen Biologi

ITB itu usai meriset khasiat biji sirsak Annona muricata untuk menghalau perusak daun

jagung Helicoverpa armigera.

Namun, kedatangan Jerry ke ITB sama sekali tidak berhubungan dengan jagung. Farmakolog

Amerika itu malah tertarik meneliti sirsak untuk pengobatan. Yang mengherankan, Jerry abai

dengan buah kerabat srikaya itu. Ia malah tertarik daun, kulit batang, biji, dan akarnya. Rupanya

Jerry menemukan khasiat superampuh daun sirsak: terapi antikanker. Sayang, kalangan medis

tidak serta-merta menyambut penemuan Jerry dengan tangan terbuka. Sebaliknya, mereka

malah merahasiakan inovasi bermanfaat itu.

Alasannya? "Obat kemoterapi bisa-bisa tidak laku," kata Dr Ir Mohamad Reza Tirtawinata, pakar

dan pecinta buah yang mengabarkan khasiat daun sirsak kepada Trubus. Apakah daun sirsak

benar-benar ampuh melawan kanker? Apa buktinya? Bagaimana cara kerjanya? Semuanya

terungkap dalam Trubus nomor 494 edisi Januari 2011 mendatang. Jangan sampai ketinggalan,

segera dapatkan di semua cabang Toko Trubus dan semua toko buku Gramedia mulai 2 Januari

2011.

Graviola untuk Kanker Otak

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:56 ADMINISTRATOR

Page 34: Daun Sirsak Obat Kanker

34

Sedianya Nelleke Sosromihardjo menghadiri pesta pernikahan adiknya pada Juli 2009. Namun,

usai mandi dan berpakaian rapi, bukannya berangkat ke pesta, tetapi ia justru tidur pulas di

kamarnya.

nak-anaknya lebih dulu berangkat ke pesta pernikahan karena membawa kue dan penganan

lain. Sedangkan suaminya berangkat dari kantor. Keesokan harinya keluarga bertanya alasan

Nelleke tak menghadiri pesta pernikahan sang adik. Nelleke kaget, “Oh ya… padahal, kemarin

saya sudah mandi. Kok lupa ya?” Ia benar-benar alpa bahwa kemarin adiknya melangsungkan

pernikahan. Nelleke Sosromihardjo lupa menepati janji.

Setelah kejadian itu, ingatannya malah memburuk. Perempuan 53 tahun itu tak dapat

mengetahui nama hari atau nama benda di sekitar dia. Jika minta tolong kepada pramuwisma

untuk mengambil sesuatu, ia hanya menunjuk benda yang dimaksud, tanpa menyebut

namanya. Ia sering salah sebut nama hari atau tanggal. Meski demikian ia bersikeras dirinya

yang benar. Bahkan, pada siang hari yang terang benderang, ia tidak tahu apakah itu pagi,

siang, sore, atau malam.

Tanpa respon

Keluarga membawa Nelleke ke sebuah rumahsakit di Jakarta Selatan pada Juli 2009 karena

kondisinya kian mengkhawatirkan. Setelah melalui pemeriksaan intensif, antara lain dengan

pencitraan resonansi magnetik (MRI magnetic resonance imaging), dokter mendiagnosis

Nelleke positif kanker otak. Sel kanker metastasis ke pelipis kanan dan menekan saraf-saraf

motorik di kepala.

Untuk mengatasi penyakit ganas itu, dokter menyarankan agar Nelleke menjalani operasi

pengangkatan sel kanker. Sayangnya, di rumahsakit itu fasilitas tak begitu lengkap sehingga

dokter merujuk ke rumahsakit lain di Kotamadya Tangerang Selatan, Provinsi Banten.

Pascaoperasi Nelleke mengonsumsi lebih dari 5 jenis obat 3 kali sehari. Kondisi kesehatan

Nelleke pun berangsur pulih. Ia mampu menyebut nama-nama benda di sekitarnya.

Namun, sepuluh bulan berselang, pada Mei 2010, tiba-tiba kondisi Nelleke memburuk. Dokter

yang dulu menangani Nelleke dalam operasi, memang telah memprediksi bahwa dalam

Page 35: Daun Sirsak Obat Kanker

35

setahun mendatang sel kanker tumbuh lagi. Nelleke tak mampu berkomunikasi. Jika keluarga

atau kerabat memanggil namanya, ia tak menyahut. Menurut suster yang merawat di rumah,

Nelleke menolak makan dan minum. Ibu tiga anak itu tidak mau melakukan apa pun. Adik

Nelleke, Tirza Tuwahatu, yang menjenguk melihat kondisi Nelleke yang datar. “Matanya

kosong, ia menatap ke depan dan tidak ada reaksi, meski namanya dipanggil,” kata Tirza.

Keluarga kembali membawa Nelleke itu ke rumahsakit di Kota Tangerang Selatan. Menurut

dokter yang memeriksanya, kondisi Nelleke memburuk juga diperparah oleh karena perawat di

rumah tak memberikan obat. Perawat tak telaten karena untuk minum satu obat, Nelleke

membutuhkan 15 menit. Harap mafhum, fungsi motorik tenggorokannya belum pulih benar.

Tirza sebenarnya curiga karena tiap kali bertanya kepada perawat, apakah sudah memberikan

obat, ia selalu menjawab sudah.

Padahal, dengan obat yang begitu banyak seharusnya perlu waktu agak lama untuk

meminumkannya. Setelah melakukan pemeriksaan, dokter menjelaskan bahwa kanker otak

membesar dalam sembilan bulan sejak operasi pada Agustus 2009. Untuk mengatasinya,

Nelleke menjalani lima kali kemoterapi pada Juni 2010. Setelah operasi kedua, keadaan Nelleke

berangsur-angsur pulih.

Ia bisa berjalan, meski perlahan-lahan. Selain itu memori Nelleke tampak lebih baik. Ia mampu

mengingat dan menyebut nama-nama benda setelah operasi kedua. Namun, pada pertengahan

Agustus 2010, ia bagai tak putus dirundung malang. Nelleke mendadak tidak bisa berjalan

sehingga memerlukan bantuan orang lain dengan duduk di atas kursi roda. Saat itu ia juga

kesulitan berbicara. Kesehatannya kembali memburuk.

Untuk ketiga kalinya, keluarga bergegas membawa Nelleke ke rumahsakit. Mengutip pendapat

dokter, Tirza Tuwahatu mengatakan bahwa kemoterapi tidak memberikan pengaruh positif,

justru merusak organ tubuh lain. Obat kemoterapi sama sekali tidak menyentuh sel kanker.

Akibatnya sel kanker kembali membesar beberapa milimeter. Menurut dr Andhika Rachman

SpPD, ahli kanker dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, keberhasilan kemoterapi

konvensional untuk mengatasi kanker otak memang kecil.

Tingkat keberhasilan kemoterapi cukup baik untuk kanker otak jinak seperti meningioma dan

jika hanya sedikit massa yang diambil. Artinya sel kanker masih kecil. Namun, setelah

kemoterapi biasanya pasien mengalami gejala sisa mirip pasien stroke. “Makin besar massa

kanker, makin besar pula gejalanya,” kata dr Andhika Rachman SpPD. Itulah sebabanya

pengobatan kanker otak sebaiknya dengan penyinaran lebih banyak dan operasi

pengangkatan.

Masih misteri

Andhika Rachman dari Divisi Hematologi-Onkologi Medik Rumahsakit Ciptomangunkusumo

mengatakan bahwa sampai saat ini penyebab pasti munculnya kanker otak masih misteri. Tidak

seperti kanker paru yang diakibatkan kebiasaan merokok. Gejala awal kanker otak berupa sakit

kepala yang makin lama bertambah intensitasnya berbanding lurus dengan besarnya massa

Page 36: Daun Sirsak Obat Kanker

36

kanker di otak. Artinya, ketika massa sel kanker bertambah besar, maka intensitas sakit juga

meningkat.

Selain itu, “Rasa sakit tergantung dari struktur organ yang ditekan oleh kanker. Sebab, kepala

atau tengkorak bersifat rigid, tidak bisa mengikuti pertambahan volume sehingga massa otak

terimpit,” ujar dokter alumnus Universitas Indonesia itu. Oleh karena itu gejala neurologis yang

timbul akibat sel kanker sangat tergantung pada bagian yang didesak. Kadang-kadang muncul

sakit kepala dengan penglihatan ganda atau diplopia. Menurut Rachman itu akibat daerah

percabangan saraf atau optik bagian depan terserang sel kanker.

Namun, jika di daerah belakang yang terserang kanker, maka menyebabkan gangguan

keseimbangan. Pada umumnya penderita kanker otak merasakan sakit kepala yang hebat

sekali. Sialnya, meski pasien disiplin mengonsumsi obat analgetik, tak cukup untuk meredakan

sakit hebat itu. “Bila posisi kanker di daerah lindik, kadang-kadang emosinya berubah-ubah,”

kata dokter spesialis penyakit dalam itu. Harap mafhum, lindik memang berfungsi sebagai

pengatur pusat emosi.

Singkat kata tulang tengkorak bersifat rigid atau tetap. “Sakit kepala timbul karena tekanan

yang tinggi,” kata Rachman. Menurut dr Budi Darmawan Machsoos SpPD dari Fakultas

Kedokteran Universitas Brawijaya, lokasi tumor pada organ vital lebih cepat menimbulkan

keluhan atau gejala yang khas. Organ vital itu antara lain otak, paru, pankreas, dan ginjal.

Semakin lanjut stadium tumor, maka kian banyak keluhan.

Andhika Rachman mengatakan bahwa deteksi dini sel kanker paling bagus agar dapat

penanganan tepat. Namun, pada kasus kanker otak, tidak semua bisa diangkat. Sebab, prinsip

pengangkatan sel kanker termasuk area di sekitarnya hingga margin 2 mm. “Jika area dengan

margin 2 mm diambil, massa otak bisa habis,” kata Rachman. Oleh karena itu pengangkatan

kanker otak sebaiknya ketika sel kanker masih kecil atau belum menekan saraf otak.

Mengecil

Ketika kondisi Nelleke tak kunjung membaik, Tirza memberikan ekstrak daun sirsak dan herbal

lain seperti sambiloto atas saran seorang herbalis. Sambiloto Andrographis paniculata berperan

untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh Nelleke. Ketika kekebalan tubuh meningkat,

mampu mengatasi gangguan kesehatan. Tirza menuangkan isi kapsul, mencairkan, dan

memberikan kepada Nelleke. Dosis masing-masing satu kapsul tiga kali sehari.

Menurut dr Andhika Rachman SpPD herbal sebagai terapi suportif seperti dilakukan Nelleke

bagus sekali. “Pertama, karena adanya senyawa antikanker dalam herbal itu. Kedua, akan

meningkatkan daya tahan tubuh,” kata Rachman. Ia tidak menyarankan herbal, tapi juga tidak

melarang jika pasiennya ingin meminumnya. Yang penting dosisnya jelas.

Perkembangan signifikan terjadi setelah 12 hari Nelleke rutin mengonsumsi kapsul daun

graviola alias sirsak. “Ia sudah bisa merespon jika ada yang memanggil namanya, diajak bicara

sudah bisa menjawab meski masih terbata-bata. Ia pun bisa mengangkat tangannya setinggi

bahu,” kata Tirza. Saat ini pengobatan Nelleke hanya berupa ekstrak herbal seperti daun sirsak

dan sambiloto serta fisioterapi. Ahli fisioterapi dari sebuah rumahsakit di Jakarta Barat datang

Page 37: Daun Sirsak Obat Kanker

37

ke rumah Nelleke di Jakarta Selatan. Frekuensi fisioterapi tiga kali sepekan masing-masing

selama satu jam.

Nelleke memeriksakan diri terakhir pada awal Maret 2011. Hasil pemindaian menunjukkan

bahwa ukuran sel kanker mengecil. Sayang, ketika Trubus ingin melihat hasil rekam medis,

Nelleke dan Tirza belum dapat memberikan. Sebab, anak-anaknya yang bermukim di Bandung

membawa rekam medis itu. Informasi itu Trubus peroleh, setelah pulang liputan di Bandung.

Trubus mewawancarai Nelleke di Jakarta.

Perihal membaiknya Nelleke dari kanker otak belum ada riset ilmiah yang mampu menjelaskan

secara rinci. Uji praklinis daun sirsak pada umumnya untuk mengatasi kanker serviks, payudara,

prostat, kanker paru-paru, ginjal, pankreas, dan usus besar. Peneliti di Sekolah Farmasi Purdue

University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin, pun menggunakan ke-7 sel kanker itu.

Prevalensi kanker otak memang relatif rendah ketimbang kanker payudara, misalnya.

Menurut data Direktorat Pelayanan Medik Departemen Kesehatan pada 2007, pasien kanker

terbanyak yang dirawat di rumahsakit adalah pasien kanker payudara mencapai 8.277 orang,

kanker serviks (5.786), kanker hati (4.759), dan leukemia (3.645). Peneliti di Sekolah Ilmu dan

Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD meriset daun

sirsak bersama Jerry L McLaughlin. Mereka menemukan senyawa aktif acetogenins di dalam

daun anggota famili Annonaceae itu.

Uji praklinis membuktikan bahwa acetogenins menghambat adenosina trifosfat (ATP), sumber

energi bagi sel kanker. Padahal, sel kanker memerlukan banyak energi karena pembelahan yang

sangat cepat. Akibat penghambatan itu maka sel kanker kekurangan pasokan energi sehingga

akhirnya sel kanker mati. Acetogenins sangat selektif, hanya menyerang sel kanker yang

memiliki kelebihan ATP; sel-sel lain yang normal di dalam tubuh, tak diserang.

Jerry McLaughlin bersama Gina Belessa dan Jerry Loren memang meriset khasiat antikanker

otak. Namun, mereka memanfaatkan pawpaw Asimina triloba. Antara sirsak Annona muricata

dan pawpaw Asimina triloba memang masih sekerabat. Kedua tanaman itu sama-sama anggota

famili Annonaceae. McLaughlin memberikan ekstsrak daun pawpaw kepada enam penderita

kanker otak pada Februari 2003. Namun, Journal of Application Publication yang terbit pada

16 Juli 2009, hanya menyebutkan kondisinya membaik (feeling well).

Perbaikan kesehatan Nelleke relatif bagus karena mampu merespon ketika kerabat dan

keluarga memanggil namanya. Ia juga dapat menyebut nama benda-benda di sekitarnya.

Padahal, secara medis semula tak ada harapan. Ekstraksi daun sirsak dan daun sambiloto telah

membangunkan harapan keluarga Nelleke. Tentu saja itu bukan segala-galanya. Sebab,

kepedulian keluarga, jiwa, sikap, gaya hidup juga menentukan kesembuhan seseorang. (Sardi

Duryatmo/Peliput: Endah Kurnia Wirawati)

Pembebas Derita Kanker Usus

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:53 ADMINISTRATOR

Page 38: Daun Sirsak Obat Kanker

38

“Oeekk…!!!” Muntah berupa kotoran itu puncak derita Dharma Adhi. Dua belas hari kesulitan

buang air besar, dokter memvonis Dharma menderita kanker usus.

Dharma Adhi, sebut saja demikian namanya, mulai mengeluhkan sembelit sejak Oktober 2009.

Mula-mula frekuensi buang air besar berkurang, dan tak tuntas. “Seolah masih ada yang

mengganjal dan tersisa,” tutur ayah 2 anak itu. Kian hari bahkan ia tidak dapat berhajat sama

sekali. Dua pekan berlalu, perut Dharma pun membuncit.

Wina Sundari, sang istri, bergegas membawa Dharma ke unit gawat darurat sebuah rumahsakit

di Bandung, Jawa Barat. Doker jaga menyarankan Dharma mengonsumsi larutan garam inggris.

Epsom salt - karena berasal dari Epsom, Surrey di Inggris - itu mengandung magnesium sulfat

dan kerap digunakan sebagai pencahar. Garam inggris meningkatkan kadar air dalam usus

sehingga kotoran melembek dan mudah dikeluarkan.

Setengah jam setelah mereguk 2 sendok makan larutan garam inggris, mulas pertanda hendak

buang air besar tak kunjung datang. Dharma kembali meminum larutan garam inggris dan

menunggu 30 menit. Lagi-lagi belum ada hasil. Pun setelah ia minum sekali lagi dan menunggu

30 menit berikutnya. Pada Sabtu sore itu dokter akhirnya menyarankan Dharma untuk

menjalani rontgen pada Senin. Pemeriksaan itu untuk mengetahui lebih pasti penyebab

Dharma konstipasi.

Kanker menyebar

Senin pagi, Dharma menjalani rontgen. Sembari menunggu hasil pemeriksaan keluar, ia kembali

disarankan untuk mengonsumsi larutan garam inggris. Pria berambut putih itu menurut. Ia

mulai meminum garam inggris pukul 11 siang. Karena tidak ada reaksi, selang 2 jam kemudian,

larutan garam inggris kembali ia konsumsi.

Tak ada hasil, Dharma pun menelepon ke rumahsakit dan disarankan untuk menghabiskan

konsumsi larutan garam inggris. Total jenderal ia hari itu menghabiskan 6 gelas larutan garam

inggris. Tak tahan penderitaan itu, Dharma meminta sang istri menyiapkan baju dan bersiap

pergi ke rumahsakit. “Kata bapak lebih baik opname di rumahsakit, jika terjadi sesuatu mudah

ditangani,” kata Wina.

Sesampainya di rumahsakit, lagi-lagi pria kelahiran 14 Maret itu diminta mengonsumsi larutan

garam inggris. “Melihatnya saja sudah mual,” tuturnya. Setelah meminum 2 gelas larutan itulah

tiba-tiba ia memuntahkan kotoran dari mulut. Hasil rontgen menunjukkan sebuah benjolan

sebesar telur ayam di usus besar dan menghalangi keluarnya tinja.

Dharma pun menjalani operasi pengangkatan tumor. Usus besarnya pun turut dibuang

sepanjang 20 cm. Setelah istirahat selama 7 hari di rumahsakit dan menghabiskan biaya Rp50-

juta, pria 67 tahun itu diperbolehkan pulang. Sebuah plastik kolostomi untuk menampung

kotoran dipasang di bagian pinggang.

Menurut dr Nano Sukarno di Majalengka, Jawa Barat, perubahan pola defekasi (pengeluaran

kotoran) menjadi lebih jarang, buang air besar berdarah, bobot badan turun, anemia, serta

Page 39: Daun Sirsak Obat Kanker

39

nyeri pada bagian perut merupakan beberapa indikasi terjadinya kanker usus. Normalnya

waktu transit makanan mulai dari konsumsi hingga dikeluarkan lagi melalui feses tidak

melebihi 48 - 72 jam. Oleh karena itu kewaspadaan dini dengan memeriksakan diri ke dokter

merupakan hal yang dianjurkan.

Hasil pemeriksaan pascaoperasi menunjukkan kanker usus stadium 3b yang diderita Dharma

telah menjalar ke paru-paru dan liver. Di paru-paru terdapat 4 bercak berukuran 5 - 7 mm.

Sementara di liver ada 3 bercak mencurigakan. Nilai CEA carcio embryonic antigen 8 ng/ml,

kadar normal 5 ng/ml.

Pola hidup

Menurut The Gale Encyclopedia of Cancer, CEA merupakakan antigen tumor yang ditemukan

dalam darah penderita kanker terutama usus besar, payudara, kandung kemih, leher rahim,

dan indung telur. Nilai CEA digunakan sebagai penanda perkembangan sel kanker pascaoperasi.

“Jika CEA naik pertanda sel kanker kambuh atau menyebar ke organ lain,” tutur dr Sunarto

Reksoprawiro SpB(K) Onk, ahli bedah onkologi di rumahsakit dr Soetomo, Surabaya.

Pertumbuhan sel kanker yang cepat ibarat mengudeta sel normal.

Dr Aru Wisaksono Sudoyo SpP, KHOM, FCAP, FINASIM dari Departemen Ilmu Penyakit Dalam,

Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia, menuturkan kanker usus dipicu oleh beberapa

faktor seperti usia, kurangnya konsumsi buah dan sayur, merokok, asupan tinggi lemak, riwayat

kanker keluarga, serta kelebihan bobot badan. “Semakin bertambahnya usia, risiko terkena

kanker usus meningkat,” ujar Aru. Kanker usus besar umumnya ditemukan pada pasien usia 50

- 60 tahun ke atas. “Namun, di Indonesia didapat angka berbeda dan meresahkan,” kata Aru. Di

negara maju, Amerika Serikat dan Uni Eropa, pasien kanker usus besar yang berusia 40 tahun

hanya berkisar 3 - 6%, di Indonesia 30% lebih. Data Kementerian Kesehatan RI menunjukkan

prevalensi kanker usus mencapai 1,8 per 100.000 penduduk.

Faktor utama memicu timbulnya kanker adalah gaya hidup tidak sehat. Makanan tinggi lemak

misalnya, memerlukan asam empedu untuk pemrosesannya. “Semakin banyak konsumsi lemak

dan lambatnya perjalanan makanan ke lambung karena kurang konsumsi serat menyebabkan

asam empedu terlalu lama kontak dengan usus besar. Hasilnya terjadi iritasi pada dinding usus

besar yang dapat berkembang menjadi kanker atau pertumbuhan sel ganas,” papar Aru.

Kanker, imbuh Aru, juga muncul akibat kerusakan gen oleh unsur lingkungan. Termasuk di

dalamnya paparan polusi asap dan bahan makanan. “Karena usus berperan sebagai “penerima”

bahan makanan dari luar, maka kejadian kanker usus dianggap paling banyak dipengaruhi oleh

faktor lingkungan,” kata ahli kanker kolon itu.

Hal serupa diamini dr Oetjoeng Handajanto, ahli terapi kolon di Bandung, Jawa Barat. Faktor

lingkungan termasuk di dalamnya gaya hidup tidak sehat menjadi pencetus terbesar kanker

usus. “Bisa dikatakan 50% timbulnya kanker akibat lingkungan serta gaya hidup tidak sehat,”

tutur Oetjong. Persis gaya hidup Dharma yang gemar mengonsumsi daging, kurang serat,

merokok, serta jarang berolahraga.

Page 40: Daun Sirsak Obat Kanker

40

Terus naik

Pilihan pengobatan yang disodorkan kepada Dharma adalah menjalani kemoterapi. Namun, ia

tegas menolak. Pengalaman menyaksikan kerabatnya mengalami rambut rontok dan badan

lemas akibat kemoterapi masih membekas kuat dalam ingatannya. Ia memilih berobat pada

seorang dokter di Bandung dan disarankan banyak menyantap makanan kaya serat dan rendah

lemak. “Pantangannya daging merah seperti ayam atau kambing,” tutur Dharma. Pemeriksaan

pada akhir Desember 2009 kadar CEA turun jadi 7,5 g/ml. Namun, kegembiraan tidak

berlangsung lama. Pada Januari 2010 kadar CEA naik jadi 8,75 g/ml. Bahkan pada April 2010

melonjak jadi 9,84 g/ml.

Melihat itu jantung Dharma seolah berhenti berdetak, sel kanker ternyata terus mengganas.

Mengikuti saran seorang kerabat, ia pun terbang ke sebuah rumahsakit di Singapura. Lagi-lagi

dokter menyarankan untuk menjalani kemoterapi sebanyak 6 kali dengan biaya Rp180-juta.

“Saya tolak karena tidak ada jaminan sembuh setelah kemoterapi,” ungkapnya. Namun, kadar

CEA-nya naik kembali jadi 11,60 g/ml pada April 2010.

Di tengah kebingungan, ia menerima saran untuk mengonsumsi ramuan herbal tiongkok. Ia

meminum seduhan 1 sendok makan ramuan dengan ¾ gelas air hangat sebanyak 3 kali sehari.

Nyatanya, setelah menghabiskan Rp30-juta, kadar CEA malah melambung menjadi 12 g/ml.

Hasilnya sama sewaktu kelahiran 1944 itu mencoba herbal alternatif lain. Pada Agustus 2010,

Dharma akhirnya menyerah. Ia menuruti saran dokter untuk menjalani kemoterapi yang selama

ini ia hindari.

Sirsak

Namun, Dharma terkejut bukan kepalang. Setelah menjalani 4 kemoterapi kadar CEA justru

melonjak 89,63 g/ml pada Januari 2011. Hasil pemeriksaan pada 17 Januari 2011 pun serupa:

CEA 98,98 g/ml. Trombosit pun ikut melorot jadi 67.000 (kadar normal 150.000). Turunnya

trombosit alias sel darah merah yang berperan dalam proses pembekuan darah memang salah

satu efek kemoterapi. Kondisi yang sangat lemah membuat dokter membatalkan kemoterapi

lanjutan. Pada saat itulah sang adik, Karmadibrata, menyarankan untuk menjalani pengobatan

alternatif.

Oleh dr Paulus Wahyudi Halim Med Chir, dokter dan herbalis, di Tangerang, Banten, Dharma

diberi ramuan terdiri dari ekstrak daun sirsak Annona muricata, sambiloto Andrographis

paniculata, temu mangga Curcuma mangga, dan jus kulit manggis.

Merujuk hasil riset Dr Jerry McLaughlin dari Universitas Purdue, Amerika Serikat daun sirsak

mengandung senyawa acetoginins yang terdiri annomuricin E yang bersifat sitotoksik atau

membunuh kanker. Senyawa aktif yang disintesis dari kerabat mulwo itu berdasarkan riset

McLaughlin memiliki dosis efektif 6,68 x 10-2 terhadap beberapa sel uji kanker termasuk HT-29

atau kanker kolon. Namun, menurut Paulus, untuk pengobatan kanker tidak bisa dilakukan

secara tunggal. “Tanaman obat harus dicampur sehingga efek kerjanya sinergis dan maksimal,”

tutur dokter alumnus Fakultas Kedokteran Universitas Degli Studi Padova, Italia, itu. Kombinasi

herbal juga untuk menetralisir efek samping.

Page 41: Daun Sirsak Obat Kanker

41

Dua pekan konsumsi, Dharma bernapas lega. Kadar CEA turun drastis jadi 60,66 g/ml; kadar

trombosit terkerek jadi 74.000. Menurut Paulus, kandungan andrografolida dalam sambiloto

dimanfaatkan sebagai immunostimulan kekebalan tubuh dengan mendongkrak kadar limfosit

dan interleukin-2. Selain itu mempertinggi tumor nerosis factor-alpha (TNF-α) sehingga aktivitas

sitotoksis limfosit meningkat terhadap sel darah merah dan berefek antikanker.

Temu mangga kaya antioksidan yang berfungsi mencegah kerusakan deoksiribonukleat alias

senyawa penyusun gen. Kandungan kurkuminnya berperan mencegah peradangan atau

inflamasi. Sementara itu jus kulit manggis kaya antioksidan. Setiap 100 ounce terkandung

17.000 - 20.000 orac alias oxygen radical absorbance capacity. Orac merupakan kemampuan

antioksidan untuk menetralisir radikal bebas penyebab penyakit degeneratif seperti kanker.

Pemeriksaan 12 Februari 2011, kadar CEA pun kembali turun jadi 58,06 g/ml, trombosit naik 2

kali lipat jadi 130.000. Pemeriksaan terakhir 1 Maret 2011, kadar CEA jadi 41,42 g/ml dan

trombosit normal di kisaran 150.000. Menurut Paulus, kondisi Dharmamembaik ditandai

menurunnya kadar CEA dan naiknya jumlah trombosit. Toh, Paulus menyarankan Dharma untuk

tetap mengonsumsi ramuan dan menjaga pola hidup sehat. Berkat gabungan kekuatan sirsak

dan herbal lain, tubuh Dharma pun terselamatkan dari “kudeta” kanker. (Faiz Yajri:/Peliput:

Rosy Nur Apriyanti dan Sardi Duryatmo)

Daun Sirsak Vs Metastasis Kanker Pita Suara

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:51 ADMINISTRATOR

Sore itu, saat sedang menggoda 2 cucu ciliknya tiba-tiba dada Ng Tung Hauw sesak. Lehernya

seperti tercekik, sulit bernapas, dan kakinya lemas. Dalam hitungan detik tubuh Hauw ambruk

ke lantai. Di lantai keramik putih itu wajahnya tampak biru lebam. Sontak suasana yang awalnya

ceria berubah mendung. Semua penghuni rumah panik. Sang anak lalu membopong Hauw ke

mobil untuk dibawa ke rumahsakit.

Beruntung sepanjang perjalanan tidak ada kemacetan. Selang 30 menit mobil bercat hitam tiba

di sebuah rumahsakit di Kelapagading, Jakarta Utara. Hauw langsung dibawa ke unit gawat

darurat (UGD). Di sana perawat memasangkan masker oksigen untuk membantunya bernapas.

Tetap saja pria 66 tahun itu sulit bernapas. Celakanya, denyut nadi Hauw semakin lemah.

Wajahnya kian membiru serta tangan dan kakinya mulai terasa dingin. “Saya nyaris meninggal,”

kenang Hauw.

Segera saja Hauw dilarikan ke ruang intensive care unit (ICU). Dokter menyatakan ada massa

yang mengganjal di bagian laring atau kotak suara Hauw. Menurut Prof dr Bambang Hermani,

Sp. THT-KL(K), dosen Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Fakultas Kedokteran,

Universitas Indonesia, laring salah satu organ vital. “Organ itu bertugas mempertahankan jalan

pernapasan, melindungi jalan pernapasan dan paru paru, serta membantu mengatur sirkulasi

udara. Laring juga sumber suara atau fonasi, membantu proses menelan, dan mengekspresikan

emosi,” ujar Bambang.

Perokok berat

Page 42: Daun Sirsak Obat Kanker

42

Dokter kemudian melakukan laryngoscopy - memasukkan semacam cermin ringan dan kecil ke

belakang tenggorokan - untuk melihat kondisi tenggorokan. Dari cermin itu terlihatlah benjolan

yang mengganggu jalan pernapasan. Contoh jaringan yang mengganggu diambil (biopsi) untuk

diteliti. Hari itu juga Hauw menjalani operasi pemasangan stoma permanen di leher untuk

bernapas.

Keesokan hari, pukul 21.00 WIB, hasil lab contoh jaringan keluar. Dari hasil lab dokter menvonis

Hauw mengidap kanker pita suara stadium 4 tipe supraglotik yang agresif menyebar. Tipe lain,

glotik lebih lambat menyebar tapi kerap menyebabkan penyebaran ke subglotik. Vonis itu bak

petir di siang bolong. “Kami tidak memberitahukan berita itu ke Papa. Takut Papa down dan

stres,” ujar Hen Wie, putra ke-3 dari 4 bersaudara. Saran dokter, “Pita suara harus diangkat

agar sel kanker tidak metastasis atau menyebar,” imbuh Hen Wie.

Sebelumnya Hauw memang pernah divonis tumor pita suara saat berobat ke Hongkong pada

September 2009. Gejalanya sama, ia kerap sulit bernapas. Namun, saat itu dokter menyatakan

tumor yang bersarang di pita suara kanan Hauw jinak. “Menurut dokter tumor bisa saja tidak

dioperasi tapi dapat ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan,” kenang Hen Wie. Hauw

memilih mengonsumsi obat-obatan. Setelah seminggu dirawat, Hauw kembali ke tanahair.

Kondisinya membaik dan dapat bernapas lega.

Tak dinyana, selang 5 bulan tumor jinak itu malah berbalik menjadi ganas. Kakek 11 cucu itu

terancam kehilangan pita suara. Seharusnya operasi pengangkatan pita suara dilakukan

seminggu setelah operasi pertama. Namun kondisi Hauw lemah, ia kekurangan albumin

sehingga operasi diundur. Normalnya, kadar albumin dalam darah 3,5 sampai 5 g/ dL. Untuk

mendongkrak albumin Hauw mengonsumsi obat berupa sirup satu sendok sehari.

Albumin normal diperoleh setelah menghabiskan 8 botol sirup seharga Rp2,4-juta per botol.

Malam sebelum hari raya Imlek, 13 Februari 2010, harusnya dilewati Hauw dengan makan

bersama keluarga. Ia malah terbaring di meja operasi selama 2 jam. Hauw pasrah tidak dapat

bersuara alias afoni usai operasi. “Yang penting sehat dan bisa bernapas,” kata Hauw. Untuk

bersuara Hauw berlatih teknik esophageal speech. Caranya, menelan udara dan

mengumpulkannya dalam esophagus (lambung) lalu perlahan dikeluarkan untuk menghasilkan

suara.

Serak

Seminggu pascaoperasi barulah Hauw tahu operasi itu untuk mengangkat sel kanker. Prevalensi

kanker laring memang jarang. Namun, bila tidak ditangani dengan benar dapat berujung

kematian. Di bidang kesehatan telinga, hidung, tenggorokan (THT) kanker itu menempati

urutan teratas di beberapa negara Eropa seperti Italia, Jerman, Perancis, dan Polandia. Data

European Cancer Observatory pada 2008 jumlah penderita kanker laring di Italia mencapai

4.342 orang, Jerman 4.107 orang, Perancis 3.434 orang, dan Polandia 3.259 orang.

Ryan P. Smith, MD dan Christine Hill-Kayser, MD, di The Abramson Cancer Center of the

University of Pennsylvania, Amerika Serikat, pada 2008 melaporkan sebanyak 12.000 kasus

kanker laring muncul di Amerika per tahun. Sebanyak 4.200 kasus berujung kematian. “Di

Page 43: Daun Sirsak Obat Kanker

43

Indonesia belum ada data pasti. Namun di bidang THT menempati urutan kedua setelah

nasofaring,” kata Bambang.

Sejatinya keganasan laring dapat dideteksi sejak dini. Gejala awalnya berupa suara serak. “Bila

suara serak lebih dari 2 minggu pertanda adanya infeksi atau tumor pada laring,” kata

Bambang. Itulah yang dialami Hauw. Mantan pengusaha tambang itu mengira ia kelelahan

sehingga suaranya serak. Suara semakin parau sampai tak ada satu pun kata yang keluar dari

mulut Hauw. Infeksi atau kehadiran tumor membuat pita suara tidak teratur sehingga kerjanya

terganggu. Kehadiran benda asing atau pun radang menyebabkan penyempitan celah pita

suara.

Ujung-ujungnya sulit bernapas. Menurut Bambang sesak napas atau dispnea serta napas

berbunyi (stridor) merupakan gejala akibat gangguan jalan napas oleh massa tumor. Hal itu

sekaligus tanda tumor memasuki stadium lanjut. “Perluasan tumor dapat menyebabkan

disfagia atau sulit menelan, batuk, sampai batuk berdarah. Namun itu tergantung perluasan

tumor,” ujar Bambang.

Gara-gara rokok

Sebetulnya penyebab pasti kanker laring belum diketahui. Namun, ada berbagai faktor pemicu

munculnya kanker laring. “Faktor utama adalah rokok,” kata Bambang. Pengamatan Bambang

di rumahsakit Carolus dan RS Proklamasi, sekitar 80 - 90% penderita kanker laring adalah

perokok berat. Umumnya penderita menghabiskan 1,5 - 2 bungkus rokok per hari. Sebungkus

rokok berisi 12 batang. Penyebab lain adalah berlebihan mengonsumsi minuman beralkohol.

Kombinasi keduanya melecut risiko sampai 40 kali lipat.

Selain rokok dan alkohol, iritasi debu kayu, asbes, produk tar, dan debu industri kimia juga

melecut munculnya kanker kotak suara. Semua itu mengandung radikal bebas. Radikal bebas

memicu kemunculan sel kanker. Menurut dr Nany Leksokumoro, MS, SpGK, ahli gizi klinis di

rumahsakit Family, Pluit Mas, Jakarta Utara, radikal bebas dapat ditekan dengan mengonsumsi

makanan bergizi seimbang. Yang utama cukup serat. “Serat sumber antioksidan yang dapat

melawan radikal bebas,” kata Nany.

Idealnya, kebutuhan serat sekitar 32 - 34 g/hari. Serat dapat diperoleh dengan mengonsumsi

buah dan sayuran 3 - 5 kali per hari. Pencegahan lain, pastikan tenggorokan tidak kering.

Musababnya, cairan menjaga lendir di tenggorokan tidak terlalu banyak sehingga mudah

dibersihkan. Dengan demikian peluang iritasi bakteri atau virus kecil.

Kebanyakan kanker laring menyerang laki-laki atau perbandingan 11 : 1 dengan perempuan.

“Rata-rata menyerang laki-laki berusia 50 tahun-an. Namun, kini usia penderita semakin muda.

Bahkan ada yang berusia 22 tahun,” kata Bambang. Bukan berarti perempuan terbebas dari

kanker laring. Pengataman Bambang setiap tahun jumlah perempuan mengidap kanker laring

semakin meningkat. Sebab perempuan masa kini banyak yang merokok dan mengonsumsi

minuman beralkohol.

Secara medik penanganan kanker laring sama seperti kanker lain, yaitu melalui operasi,

radiologi, dan kemoterapi. Atau kombinasi 2 atau 3 tindakan tersebut. Tindakan itu tergantung

Page 44: Daun Sirsak Obat Kanker

44

stadium perluasan invasi tumor berdasarkan klasifikasi TNM (ukuran tumor, node - kelenjar

getah bening regional, dan metastasis). Pada stadium I tumor dihilangkan dengan radiologi atau

penyinaran. Operasi dan kemoterapi dilakukan pada stadium 2 sampai lanjut.

Metastasis

Pada stadium lanjut - di atas stadium 2 - sel kanker metastasis. Biasanya menyebar ke getah

bening sehingga menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening di leher. Sel kanker juga

dapat metastasis ke organ tubuh lain seperti paru-paru, hati, dan ginjal.

Pascapengangkatan pita suara sebetulnya Hauw dinyatakan bersih. Maksudnya sel kanker pita

suara tidak metastasis. Namun, 3 bulan pascaoperasi pengangkatan organ, Hauw kembali sulit

bernapas. Ia lalu memeriksakan diri ke rumahsakit di Jakarta Pusat. Hasil rontgen menunjukkan

ada benjolan sebesar pilus bersarang di saluran pernapasaan dekat paru-paru. Benjolan yang

menghalangi saluran udara itu tak lain adalah sel kanker stadium lanjut. Untuk

menghilangkannya ia harus menjalani radiologi (penyinaran).

Kelenjar getah bening di leher pun membesar. Padahal kelenjar getah bening salah satu sistem

pertahanan tubuh. Pembesaran dapat terjadi karena peradangan disebabkan masuknya sel-sel

ganas.

“Itu bisa saja terjadi. Salah satunya karena operasi sebelumnya tidak bersih sehingga masih ada

sel kanker yang tertinggal,” imbuh Bambang. Menurut Bambang sel tertinggal kemungkinan

karena tidak terdeteksi saat pemeriksaan. Itu sebabnya, sepekan pascakemoterapi pasien

stadium lanjut sebaiknya menjalani radiologi supaya benar-benar bersih, Itu pun peluang

terkena kanker masih ada. Maklum, kanker bisa tumbuh kapan saja.

Itu sebabnya pasien perlu rutin kontrol ke dokter. “Umumnya bila selama 5 tahun kanker tidak

muncul pasien dapat dinyatakan terbebas dari kanker,” tambah Bambang. Nah, untuk

mencegah kembalinya kanker Bambang menyarankan untuk tidak mengonsumsi makanan

berpengawet.

10 lembar daun sirsak

Hauw sudah siap menjalani radiologi tapi keinginan itu batal. Awal Juli 2010, Hauw mengikuti

saran keluarga untuk berobat pada seorang dokter sekaligus herbalis di Jakarta Barat. Hauw

dianjurkan mengonsumsi rebusan daun sirsak segar. Hauw merebus 10 lembar daun sirsak

dalam 2 gelas air. Setelah mendidih menjadi segelas dan diminum sekali setiap hari. Sepekan

pertama Hauw masih kesulitan bernapas. Napasnya mulai lega setelah 30 hari rutin

menyeruput daun sirsak.

Menurut dr Zainal Gani, dokter dan herbalis di Malang, Jawa Timur, kandungan acetogenins

dalam sirsak berperan melawan sel kanker. “Daun sirsak mengendalikan kerja mitokondria yang

berlebihan mensintesis protein. Protein sumber energi kanker untuk tumbuh dan

berkembangbiak,” ujar Zainal.

Riset Joabe Gomes de Melo dan rekan yang dipublikasikan dalam jurnal Molecelus,

24 November 2010, menyebutkan sirsak salah satu dari 4 jenis tanaman di Brasil seperti

Page 45: Daun Sirsak Obat Kanker

45

Lantana camara dan Mentzelia aspera yang mengandung antioksidan tinggi dan memiliki efek

sitotoksik. Percobaan dilakukan secara in vitro dengan mengambil sel line kanker laring dan

paru-paru.

Awalnya, daun sirsak diekstrak dengan methanol menjadi 300 mL selama 72 jam. Percobaan

secara in vitro itu menunjukkan ekstrak daun sirsak mengandung antioksidan pada IC50 bernilai

221,52 ± 16,12 µg/mL. Antioksidan itu yang melawan kerja sel kanker. Uji sitotoksik

menunjukkan ekstrak daun sirsak memiliki IC50 kurang dari 1.000 ppm. Pada sel line kanker

laring nilainya 54,92 ± 1,44% dan sel kanker paru-paru 24,94 ± 0,74%. Artinya, daun sirsak

berpotensi sebagai antitumor.

Selain daun sirsak, Hauw meminum beragam ramuan tradisional seperti sambiloto, keladitikus,

dan temuputih. Semua obat itu telah dikemas dengan beragam bentuk seperti serbuk dan

kapsul. Semua ramuan di luar kapsul digodok untuk 3 kali minum per hari. Selama pengobatan

itu ia berpantang terutama makan daging-dagingan dan ikan air tawar. Itu karena daging

sumber protein dan energi bagi sel kanker untuk berkembangbiak. “Ikan laut masih dapat

dikonsumsi,” kata Hauw.

Hasilnya, setelah 1 - 2 bulan rutin menyeruput rebusan daun sirsak dan ramuan godok kanker

mengecil. Terbukti, sewaktu diteropong di rumahsakit Pantai Indah Kapuk, sel kanker di saluran

paru-paru mengecil bahkan nyaris tidak ada. Cairan kelenjar getah bening yang dulunya

menumpuk di bawah dagu semakin berkurang mendekati normal. Memang sampai saat ini

Hauw masih berjuang menuntaskan kanker hasil metastasis. Namun, yang jelas Hauw kini dapat

bernapas lega tanpa menjalani radiologi. Bobot tubuhnya pun kembali normal. Maklum, sejak

dinyatakan kanker, bobotnya susut dari 75 kg menjadi 62 kg. (Lastioro Anmi Tambunan)

Penggempur Kanker Mahkota Kedua

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:49 ADMINISTRATOR

Riset menunjukkan acetogenins pada daun sirsak mampu menggempur sel kanker payudara.

Dua perempuan ini membuktikan.

Ditemui di rumahnya, perumahan Kodam, Bintaro, Tangerang, Yoan tampak sumringah. Ia

seakan tak peduli dengan kanker payudara yang menderanya. Setiap pagi ia tak pernah absen

berjalan kaki mengelilingi kompleks. Aktivitas lain tetap dijalani seperti biasa. Pantas kalau

para tetangga tidak mengira perempuan kelahiran Nanggroe Aceh Darussalam 45 tahun silam

itu mengidap penyakit mematikan.

Padahal, sel kanker sebesar telur ayam kampung di payudara kirinya bersemayam sejak

November 2010. Benjolan yang teraba Yoan ketika mandi di suatu pagi segera dikonsultasikan

kepada dokter di sebuah rumahsakit di Jakarta. “Harus operasi karena kanker sudah stadium

4,” jawaban dokter pendek. Menurut dr Andhika Rachman Sp Pd kanker disebut stadium 4 jika

sudah menyebar ke organ-organ lain seperti tulang, paru-paru, dan darah. Satu-satunya cara

untuk mengatasi dengan pengangkatan organ yang dilanjutkan dengan kemoterapi.

Page 46: Daun Sirsak Obat Kanker

46

Mantan inspektur di sebuah perusahan kecantikan di Depok, Jawa Barat, itu menolak operasi

karena biaya mahal dan sel kanker kerap muncul lagi pascaoperasi. “Toh banyak herbal yang

bisa diandalkan untuk mengendalikan kanker,” pikir Yoan, yang hobi membaca buku kesehatan

dan pengobatan alternatif.

Dompolan anggur

Yoan memilih mengonsumsi herbal dari China yang dibeli di agen di Jakarta. Ada 4 jenis obat

dalam bentuk kapsul yang mesti diasup Yoan setiap hari dengan frekuensi dan dosis berbeda.

Hasilnya? “Tak ada perubahan apa-apa. Justru setelah diperiksakan ke dokter, sel kanker

menyebar ke lengan kiri hingga pergelangan, pangkal leher, dan perut,” tutur Yoan. Ketika

bagian lengan diraba, terasa seperti ada dompolan anggur berukuran kecil-kecil.

Lalu dari seorang sahabat, Yoan mendapatkan informasi tentang khasiat daun sirsak sebagai

penumpas kanker. Tanpa pikir panjang, keesokan hari Yoan langsung menyuruh pembantu

mengambil daun sirsak dari pohon yang tumbuh di belakang pasar dekat rumah. “Setiap kali

mengambil sekantong plastik penuh, supaya bisa digunakan untuk beberapa hari,” kata Yoan.

Daun yang dipetik tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.

Yoan merebus daun graviola itu. Sekali merebus sebanyak 33 lembar dalam panci berisi 9 gelas

air. Dengan api kecil mantan karyawan di sebuah tabloid olahraga terkemuka itu membiarkan

proses perebusan berlangsung hingga diperoleh 3 gelas air rebusan. Jumlah itu untuk diminum

3 kali sehari setiap habis makan—pagi, siang, dan malam. Ampas sisa rebusan ia rebus sekali

lagi. “Diminum hangat-hangat kuku lebih enak, tapi setelah dingin pun tidak masalah,” imbuh

Yoan.

Mengecil

Berbarengan dengan itu Yoan berkonsultasi pada dokter dan herbalis di Serpong, Tangerang,

Banten. Ia diminta mengonsumsi 3 jenis kapsul yang di antaranya berisi ekstrak daun sirsak.

Yoan juga mesti menjalankan diet ketat makanan dan pikiran. “Di kulkas hanya ada apel,

sirsak, pisang, tomat, dan wortel untuk dijus. Karena buah-buahan dan sayuran itu yang saya

makan selain nasi campuran merah dan putih,” kata Yoan. Buah-buahan musiman seperti

durian, rambutan, dan mangga pantang dimakan.

Yang paling berat adalah diet pikiran. “Ini yang kadang tidak bisa saya hindari. Kejadian masa

lalu yang membuat saya stres dan keluar dari pekerjaan, kerap muncul,” kata Yoan. Yoan juga

bangun pukul 04.00 dinihari dan langsung ke luar tanpa beralas kaki untuk mengirup oksigen

serta bolak-balik menyusuri Jalan Jeruk di kompleks perumahannya sebanyak 10 kali. “Di luar

itu, saya meminimalkan penggunaan telepon dan nongkrong di depan komputer untuk

menghindari radiasi,” tambahnya.

Sebulan setelah mengonsumsi kapsul dan rebusan daun sirsak kondisinya terus membaik. Yoan

memang belum melakukan pemeriksaan medis untuk mengecek keberadaan sel kanker. Namun

yang jelas sel-sel kanker yang metastasis di tangan dan perut hilang. Sementara benjolan di

payudara berkurang 2 cm. Hasil itu sejalan dengan riset Prof Soelaksono Sastrodiharjo dari

Institut Teknologi Bandung dan Jerry Mclaughlin dari Universitas Purdue, Amerika Serikat.

Page 47: Daun Sirsak Obat Kanker

47

Riset mereka melaporkan daun sirsak mengandung annomuricin E, senyawa kelompok

acetogenins. Dari 14 jenis acetogenins, 13 di antaranya berpotensi menghambat multi-drug

resistance (MDR) pada sel kanker payudara. Acetogenins bekerja dengan cara menghambat

kinerja pembentukan ATP—e nergi—oleh mitokondria pada sel kanker.

Bantu kemoterapi

Titin Supriatin di Tanjungpinang, Kepulauan Riau, juga menyandarkan asa pada daun sirsak

untuk mengatasi kanker payudara yang diderita sejak 2004. Dokter memang sudah mengangkat

payudara kirinya dan Titin diharuskan menjalani kemoterapi sebanyak 3 kali. Hasilnya

memuaskan karena setiap check up 1 tahun sekali tidak ada tanda-tanda sel menyebar ke organ

lain. Hati perempuan 67 tahun itu pun tenteram.

Namun, pemeriksaan pada September 2010 begitu mengagetkan. Kanker payudara pada

pensiunan kepala sekolah itu dinyatakan kambuh. Bahkan jika semula pada stadium 2, kini

menjadi stadium 4. Sel-sel kanker meluas ke tulang, leher, ketiak, hati, dan paru-paru. Atas

saran kakak iparnya, Hendarlin, sembari kemoterapi Titin mengonsumsi rebusan daun sirsak 2

gelas dan segelas jus sirsak sehari. Hasilnya, pada Februari 2011—setelah 6 kali kemoterapi dan

rutin mengonsumsi rebusan daun serta jus sirsak—benjolan di leher, ketiak, dan payudara

menghilang.

Hendarlin yakin, peran rebusan daun dan jus sirsak sangat besar pada pengobatan kasus kanker

payudara adik iparnya. Musababnya, sang istri yang juga mengidap kanker payudara, tidak bisa

tertolong meskipun menjalani operasi dan kemoterapi, tapi tanpa bantuan herbal.. Dengan

begitu, pantaslah Yoan dan Titin optimis bisa sembuh dari derita kanker payudara.

(Karjono/Peliput: Tri Istianingsih)

Mereka Bersandar pada Daunnya

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:46 ADMINISTRATOR

Sirsak madu sulaeman sudah sohor di antara rekan-rekan Sulaeman, si empunya pohon.

Maklum buah Annona muricata itu manis tanpa rasa asam. “Kalau saya main tenis, teman-

teman pesan untuk dibawakan jusnya,” kata pengusaha tekstil di Bandung, Jawa Barat, itu. Kini

tak hanya buah, daunnya pun diincar.

Harap mafhum, belakangan daun tanaman anggota famili Annonaceae itu ramai disebut-sebut

memiliki khasiat antikanker. Itu seperti hasil studi oleh periset di Sekolah Farmasi Purdue

University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin dan peneliti di Sekolah Ilmu dan

Teknologi Hayati Institut Teknologi Bandung, Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD. Riset

menggunakan bahan baku daun sirsak asal Garut, Jawa Barat, itu menunjukkan kandungan

senyawa aktif acetogenins pada daun sirsak ampuh menumpas 7 sel kanker. Yaitu kanker

serviks, payudara, usus besar, pankreas, prostat, paru-paru, dan ginjal.

Riset itu didukung oleh bukti empiris pengalaman banyak pasien kanker. Angka penanda kanker

seorang pasien kanker usus di Bandung, Jawa Barat, turun setelah menelan kapsul berisi

Page 48: Daun Sirsak Obat Kanker

48

ekstrak daun sirsak. Sel kanker yang semula terdeteksi menyebar ke lengan seorang penderita

kanker payudara hilang pascakonsumsi air rebusan daun sirsak dan kaspul berisi ekstrak daun

sirsak.

Menurut dr Hardhi Pranata SpS MARS, acetogenins dalam daun sirsak mengendalikan

mitokondria yang overacting. Mitokondria merupakan organ sel penghasil energi berupa

adenosine trifosfat (ATP) yang banyak dibutuhkan sel kanker untuk berkembang. “Jika

mitokondria normal maka pertumbuhan sel kanker dapat terkendali,” tutur alumnus

Universitas Indonesia itu kepada wartawan Trubus, Lastioro Anmi Tambunan.

Khasiat daun sirsak pula yang kini tengah dicoba oleh Shahnaz Haque. Shahnaz diketahui

menderita kanker ovarium yang menyebabkan salah satu indung telurnya diangkat pada 1998.

Hingga kini ia disiplin menjalani hidup sehat dan mengonsumsi herbal untuk menjaga kesehatan

tubuh. “Sebagai survival cancer kemungkinan seseorang terkena kanker kembali sangat besar,”

kata herbalis di Bogor, Jawa Barat, Valentina Indrajati yang meresepkan daun sirsak untuk

Shahnaz. Pantas dengan khasiatnya itu daun sirsak kini menjadi incaran banyak orang.

Termasuk daun dari pohon milik Sulaeman. (Evy Syariefa/Peliput: Endah Kurnia Wirawati &

Faiz Yajri)

Shahnaz Haque, “Riwayat Kanker dalam Keluarga"

“Sebagai survival cancer saya harus konsisten merawat tubuh untuk

menjaga kesehatan,” tutur aktris Shahnaz Haque kepada wartawan

Trubus, Endah Kurnia Wirawati. Pilihan Shahnaz antara lain jatuh pada

herbal.

Aktris kelahiran 1 September 1972 itu pernah divonis menderita kanker

ovarium sehingga menjalani operasi pengangkatan salah satu indung

telurnya pada 1998. Dokter sempat menyebutkan istri dari musisi Gilang

Ramadhan itu tidak bisa memiliki keturunan. Namun, kenyataan

berkata lain, “Alhamdulillah Allah SWT masih mengizinkan saya memiliki

3 putri,” ujar ibu dari Pruistine Aisha, Charlotte Fatima, dan Mieke

Namira Haque Ramadhan itu.

Menyadari “mewarisi” riwayat kanker dalam keluarga—ibunda Shahnaz

meninggal karena kanker ovarium—pembawa acara di beberapa stasiun

televisi swasta itu menjalani hidup sehat. Pola makannya vegetarian,

tidak merokok, dan tidak minum kopi. Shahnaz pun rajin menjalani

ibadah puasa.

Di luar itu Shahnaz mengonsumsi herbal. Herbal juga yang menjadi

pilihan Gilang untuk mengatasi keluhan kesehatannya antara lain sinus

dan asma. Menurut Shaqnaz yang diamini oleh herbalis Valentina

Indrajati, peran herbal mirip sel punca yang memiliki kemampuan

Page 49: Daun Sirsak Obat Kanker

49

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sel punca biasanya diambil dari

tali pusar saat bayi lahir. Hasil pemeriksaan oleh Valentina pada

Shaqnazternyata terdeteksi adanya kanker pada ginjal dan ovarium

meski tahap awal sekali.

Dengan riwayat kanker, Shahnaz segera mengonsumsi herbal terdiri

atas daun sirsak, jamur ling zhi, benalu duku, dan temuputih. Ling zhi

alias ganoderma mengandung polisakarida yang berperan

meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Benalu duku secara in vivo dan

in vitro mampu menghambat sel kanker rahim. Kandungan mistellectin

dan viscotoxin-nya membunuh sel kanker secara selektif. Sementara

temuputih ampuh menghambat pertumbuhan sel kanker.

Shahnaz mengimbangi terapi itu dengan yoga. “Penyembuhan kanker

secara holistik termasuk bermeditasi untuk menjernihkan pikiran dari

emosi,” tutur Shahnaz yang berlatih yoga sekali seminggu. Satu

setengah bulan mengonsumsi herbal Shahnaz kembali diperiksa.

Hasilnya kanker pada ginjal tidak terlihat lagi, sementara pada ovarium

membaik. ***

Nyoman Nuarta, “Daun Sirsak untuk Kesehatan"

Sudah setahun terakhir pematung berkaliber internasional yang

mendesain dan membangun Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya,

Nyoman Nuarta, mengonsumsi air seduhan daun sirsak. Setiap pagi ia

mengambil sejumput rajangan daun sirsak kering dan menyeduhnya

dengan air panas. Air seduhan itu ia minum, mirip seperti menyeruput

minuman teh Camellia sinensis. “Ini untuk menjaga kesehatan,” tutur

pematung kelahiran 1 November 1951 itu.

Pendiri Pusat Studi Biofarmaka Institut Pertanian Bogor, Prof Dr Ervizal

AM Zuhud MS, menuturkan secara turun-temurun daun dan buah sirsak

memang dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk menyehatkan

tubuh. Rebusan daun sirsak yang diberi gula jawa dan air perasan jeruk

lemon, misalnya, mempunyai efek relaksasi dan membuat mudah tidur.

Pantas Nyoman memilih daun Annona muricata itu untuk menjaga

kesehatan. ***

Bekerja Seperti Adriamycin

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:44 ADMINISTRATOR

Page 50: Daun Sirsak Obat Kanker

50

Senyawa acetogenins pada daun sirsak memiliki cara kerja serupa dengan salah satu obat

kemoterapi.

Obat kemoterapi kanker itu adalah adriamycin. Menurut Dr Aru Wisaksono Sudoyo SpPD KHOM

FACP FINASIM, ahli hematologi-onkologi di Jakarta, adriamycin memang merupakan salah satu

obat kemoterapi kanker. Seperti dikutip dalam www.news-medical.net dan The Gale

Encyclopedia of Cancer 2nd

, adriamycin populer lantaran efektif mengobati leukemia dan aneka

kanker seperti paru-paru, payudara, dan tiroid.

Adriamycin (nama dagang) mengandung senyawa antikanker doxorubicin. Senyawa itu mampu

mengganggu aktivitas pembelahan DNA pada sel kanker. Ujung-ujungnya sel kanker sulit untuk

tumbuh dan berkembang. Singkat kata tugas adriamycin yang diberikan lewat penyuntikan atau

infus itu adalah membunuh sel kanker.

Acetogenins

Senyawa acetogenins pada daun sirsak Annona muricata bekerja mirip adriamycin itu.

Acetogenins mampu menghambat produksi energi ATP di dalam sel kanker. Efeknya

pembelahan sel kanker terganggu. Sejauh ini belum terdapat riset yang menjelaskan seberapa

besar kemampuan senyawa acetogenins daun sirsak dalam menumpas sel kanker dibandingkan

adriamycin.

Perbandingan dengan adriamycin justru terkuak pada biji sirsak. Riset Rieser MJ, Fang XP, Zeng

L, dan McLaughin JL dalam Journal of Natural Product pada Februari 1996, mengungkapkan cis-

annonacin, salah satu senyawa dari lima senyawa aktif di biji - cis-annonacin-10-one, cis-

goniothalamicin, arianacin, dan javoricin - memiliki kemampuan sitotoksik sebagai senyawa

antikanker.

Riset yang memakai metode tes brine shrimp lethality (BSL) itu juga menjelaskan senyawa cis-

annonacin memiliki potensi 10.000 kali lebih besar daripada adriamycin untuk mengatasi sel

tumor. Senyawa itu juga bersifat sitotoksik selektif terhadap kanker usus besar.

Sejatinya tes BSL merupakan uji awal untuk mendata jenis-jenis bahan aktif dari ekstrak

tanaman. Tes itu dipakai karena mudah, murah, dan hanya perlu sedikit bahan uji. Bila bahan

aktif sudah diperoleh, pengujian bahan-bahan itu dilakukan lebih spesifik lewat serangkaian tes

lanjutan lainnya.

Tes BSL yang memakai larva udang Artemia salina sebagai bahan uji tidak bisa menjadi

pedoman untuk memukul rata keampuhan senyawa aktif. Maka dari itu riset Rieser MJ dan

kawan-kawan hanya menyebutkan nilai potensi 10.000 kali lebih besar daripada adriamycin.

“Brine shrimp itu baru tes awal. Masih perlu tes-tes lain untuk menguji kemampuan senyawa

aktif itu. Contoh dari 10.000 senyawa aktif, nantinya hanya 1 - 2 senyawa yang bisa dipakai

menjadi obat bagi manusia,” kata Prof Dr Amri Bakhtiar DESS Apt, ahli farmasi dari Universitas

Andalas di Padang, Sumatera Barat.

Doxorubicin

Page 51: Daun Sirsak Obat Kanker

51

Kerabat sirsak, srikaya Annona squamosa dilaporkan memiliki kemampuan di atas adriamycin.

Hasil riset D Craig Hopp dan rekan-rekan dari School of Pharmacy & Pharmacal Science

Universitas Purdue di Indiana, Amerika Serikat, menyebutkan kulit kayu srikaya memiliki

kemampuan menumpas kanker 10 - 100 kali lebih kuat daripada adriamycin.

Sayang riset itu tidak menyebutkan efek samping konsumsi dari dosis sebesar itu. Padahal

pemakaian adriamycin, misalnya, berefek samping antara lain rambut rontok, kehilangan 8 -

10% bobot tubuh, hingga anjloknya kadar sel darah putih alias leukosit yang merupakan

antibodi tubuh. “Adriamycin juga bisa menyebabkan gangguan jantung, ginjal, dan hati,” kata

Dr Andhika Rachman SpPD dari Divisi Hematologi-Onkologi Rumah Sakit Cipto Mangkunkusumo

(RSCM) di Jakarta Pusat.

Oleh sebab itu pemakaian adriamycin perlu kontrol ketat dokter. Harap mafhum setiap jenis

kanker memiliki dosis penanganan berbeda. “Dosis itu bergantung dari riwayat penyakit

pasien,” tambah Andhika. Kanker getah bening, misalnya, perlu dosis doxorubicin sebesar 50

mg per luas permukaan tubuh. Contohnya sebagai berikut. Bila tinggi pasien 150 cm dan bobot

60 kg, maka dosis doxorubicin yang dibutuhkan adalah akar dari tinggi tubuh dikali bobot

tubuh, dibagi 3.600. Dari perhitungan diperoleh luas permukaan tubuh pasien 1,58 (150 x

60/3.600 = 2,5; √2,5 = 1,58), maka dosis doxorubicin yang diperlukan adalah 1,58 x 50 mg = 79

mg.

Menurut Aru W Sudoyo, peran daun sirsak sesungguhnya hanya sebagai komplementer saja.

Artinya menambah sesuatu pengobatan yang dapat membantu penyembuhan. Jadi penderita

kanker tetap perlu menjalani pengobatan kemoterapi dan juga mengonsumsi obat kanker yang

diberikan oleh dokter. Bentuk sinergi pengobatan itu diharapkan mampu benar-benar

menumpas sel kanker di tubuh. (Dian Adijaya S/Peliput: Rosy Nur A dan Endah Kurnia

Wirawati)

Page 52: Daun Sirsak Obat Kanker

52

Awet Muda Berkat Sirsak

Editor: acandra

KOMPAS, Kamis, 18 Maret 2010 | 09:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Sirsak punya banyak manfaat. Di dalamnya terdapat zat-zat yang

mampu menangkal asam urat, hipertensi, osteoporosis, dan bisa membuat awet muda.

Manfaat lainnya, meningkatkan daya tahan tubuh, menyembuhkan wasir, dan memperlancar

pencernaan makanan.

Untuk hidup sehat, kita dianjurkan mengonsumsi 2-4 porsi buah dan 3-5 porsi sayuran per hari.

Buah dan sayur merupakan sumber vitamin, mineral, dan serat pangan yang sangat baik. Selain

itu, sirsak juga merupakan sumber senyawa fitokimia yang belakangan ini sangat dirasakan

manfaatnya bagi kesehatan.

Kita perlu bersyukur karena wilayah kita dilimpahi berbagai macam buah tropis. Buah-buahan

tersebut sarat komponen gizi dan nongizi yang sangat dibutuhkan untuk mengoptimalkan

kesehatan tubuh.

Salah satu jenis buah tropis yang sangat populer karena aromanya yang tajam serta rasanya

yang manis keasaman adalah sirsak. Buah ini sangat mudah dijumpai, mulai dari pasar buah

tradisional hingga supermarket. Di restoran dan hotel, buah sirsak umumnya disajikan dalam

bentuk jus dingin.

Rasanya yang manis keasaman itu memberikan sensasi tersendiri bagi para penggemarnya. Bagi

yang senang sarapan dengan roti, buah sirsak juga sering ditambahkan dalam bentuk selai. Apa

pun bentuk olahannya, cita rasa sirsak tetap melekat kuat pada produk sehingga sangat mudah

dikenali.

Buah mendunia

Sirsak (Anona muricata Linn) merupakan kerabat dekat srikaya (Anona squamosa Linn).

Tanaman sirsak berasal dari daerah tropis Amerika, yaitu sekitar Peru, Meksiko, dan Argentina.

Di tempat asalnya, sirsak merupakan buah penting dan bergengsi.

Page 53: Daun Sirsak Obat Kanker

53

Buah ini merupakan salah satu pohon buah yang pertama kali diintroduksi ke dunia lama

setelah Colombus menemukan Benua Amerika. Segera setelah itu, orang-orang Spanyol

membawa sirsak ke Filipina dan terbukti tanaman ini dapat tumbuh di sebagian besar negara

tropis, termasuk di Indonesia. Tanaman ini tumbuh baik di seluruh Indonesia, dari dataran

rendah hingga ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut.

Kata sirsak berasal dari bahasa Belanda, yaitu zuurzak. Kata zuur berarti asam, zak berarti

kantong. Jadi, secara harfiah diartikan sebagai kantong yang rasanya asam. Di Malaysia, sirsak

disebut durian belanda (Dutch durian).

Sebutan lain untuk sirsak adalah corossol/cachiman

epincux (Perancis), saucrapfel (Jerman),guanabana/zapote agrio (Spanyol), thu-rian-

rhaek (Thailand), seetha (Tamil), guayabano (Filipina),ciguofan

lizhi (Cina), togebanreishi (Jepang), dan seremania (Fiji). Dalam bahasa Inggris, buah sirsak

dikenal dengan istilah soursop karena rasanya yang manis keasaman.

Di Indonesia, tanaman sirsak disebut juga sebagai nangka belanda atau nangka seberang.

Tanaman tersebut dapat beradaptasi dan tumbuh baik di semua wilayah. Namun, tanaman

sirsak belum diusahakan secara besar-besaran, umumnya ditanam secara terbatas di halaman

atau pekarangan rumah.

Kaya vitamin C

Buah sirsak terdiri dari 67,5 persen daging buah, 20 persen kulit buah, 8,5 persen biji buah, dan

4 persen inti buah. Kandungan zat gizi dan serat pangan buah sirsak per 100 gram bagian yang

dapat dimakan dapat dilihat pada tabel.

Setelah air, kandungan zat gizi yang terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat.

Salah satu jenis karbohidrat pada buah sirsak adalah gula pereduksi (glukosa dan fruktosa)

dengar kadar 81,9-93,6 persen dari kandungan gula total.

Buah sirsak mengandung sangat sedikit lemak (0,3 g/100 g) sehingga sangat baik untuk

kesehatan. Rasa asam pada sirsak berasal dari asam organik nonvolatil, terutama asam malat,

asam sitrat, dan asam isositrat.

Vitamin yang paling dominan pada buah sirsak adalah vitamin C, yaitu sekitar 20 mg per 100

gram daging buah. Kebutuhan vitamin C per orang per hari (yaitu 60 mg) telah dapat dipenuhi

hanya dengan mengonsumsi 300 gram daging buah sirsak.

Kandungan vitamin C yang cukup tinggi pada sirsak merupakan antioksidan yang sangat baik

untuk meningkatkan daya tahan tubuh dan memperlambat proses penuaan (tetap awet

muda).

Mineral yang cukup dominan adalah fosfor dan kalsium, masing-masing sebesar 27 dan 14 mg

Page 54: Daun Sirsak Obat Kanker

54

per 100 g. Kedua mineral tersebut penting untuk pembentukan massa tulang sehingga berguna

untuk membentuk tulang yang kuat serta menghambat osteoporosis.

Keunggulan sirsak terletak pada kadar sodium (natrium) yang rendah (14 mg per 100 g), tetapi

tinggi potasium (kalium), yaitu 278 mg per 100 g. Perbandingan kalium dan natrium yang tinggi

sangat menguntungkan dalam rangka pencegahan penyakit hipertensi.

Kaya serat

Selain komponen gizi, buah sirsak juga sangat kaya akan komponen nongizi. Salah satu di

antaranya adalah mengandung banyak serat pangan (dietary fiber), yaitu mencapai 3,3 g per

100 g daging buah.

Konsumsi 100 g daging buah dapat memenuhi 13 persen kebutuhan serat pangan sehari. Buah

sirsak merupakan buah yang kaya akan senyawa fitokimia sehingga dapat dipastikan bahwa

buah tersebut sangat banyak manfaatnya bagi kesehatan.

Beberapa contoh senyawa fitokimia yang terkandung pada buah sirsak adalah: acetaldehyde,

amyl-caproate, amyloid, annonain, anomuricine, anomuricinine, anomurine, anonol,

atherosperminine, beta-sitosterol, campesterol, cellobiose, citrulline, coclaurine, coreximine,

dextrose, galactomannan, geranyl-caproate, muricine, muricinine, muricapentocin,

muricoreacin, procyanidin, stepharine, stigmasterol, tannin, xylosyl-cellulose

(http://www.herb4myhealth.com).

Senyawa fitokimia tersebut dipastikan memiliki khasiat bagi kesehatan walaupun belum

semuanya terbukti secara ilmiah. Berbagai manfaat sirsak untuk terapi, antara lain, pengobatan

batu empedu, antisembelit, asam urat, dan meningkatkan selera makan. Selain itu, kandungan

seratnya juga berfungsi untuk memperlancar pencernaan, terutama untuk pengobatan

sembelit (susah buang air besar).

Sari buah (jus) sirsak di dalam sistem pencernaan akan meningkatkan selera makan. Kegunaan

lain dari sari buah ini adalah untuk pengobatan pinggang pegal dan nyeri, penyakit wasir

(ambeien), batu empedu, dan lain-lain (Wirakusumah, 2004). @

Prof Dr Made Astawan

Dosen Departemen Teknologi

Pangan dan Gizi IPB

Dongkrak Produksi 20 Kali Lipat

FRIDAY, 01 APRIL 2011 12:11 ADMINISTRATOR

Syahril Sidik, pekebun mangga di Cirebon, Jawa Barat, ibarat Panoramix, dukun sakti Ghalia

dalam cerita komix Asterix dan Obelix. Berkat ramuan ajaib sang dukun, kakek tua renta

Agecanonix menjelma sakti dan mampu menggebuk tentara Romawi. Ramuan Syahril, ampuh

mendongkrak produksi mangga 70 tahun dari 15 kg/pohon/tahun menjadi 250 - 400 kg/pohon

per tahun.

Page 55: Daun Sirsak Obat Kanker

55

Saat membeli kebun mangga gedong gincu seluas 6 ha di Cirebon pada 2009, Syahril Sidik sudah

berancang-ancang: dari setiap pohon ia bakal menuai minimal 100 kg mangga/tahun.

Perkiraan itu karena pohon mangga sudah berumur 70 tahun. Rata-rata tinggi pohon 11 - 12 m

dengan lebar tajuk 8 - 9 m. “Umur produksi optimal mangga 20 - 40 tahun. Jumlah produksi

mencapai 200 - 500 kg/tahun,” tutur Hikmat Sumantri SP, ahli mangga di Majalengka, Jawa

Barat. Setelah itu produksi turun hingga 100 kg.

Namun, prediksi itu ternyata meleset. Syahril hanya memanen 15 kg gedong

gincu/pohon/tahun. Jauh panggang dari api dibanding prediksi awal. Hikmat menduga

penyebab produksi anjlok rupanya akibat perawatan yang kurang intensif seperti pemupukan

dan pemangkasan. Padahal, itu mutlak dilakukan agar produksi stabil.

Cara itu pula yang kemudian dilakoni Syahril. Ia melakukan sanitasi kebun dengan membabat

rumput dan gulma agar tidak menjadi sarang penyakit. Cabang tanaman dipangkas agar

penerimaan sinar matahari ke seluruh tajuk merata sehingga proses fotosintesis optimal. Untuk

memenuhi kebutuhan nutrisi, pria kelahiran Aceh itu menaburkan 200 kg pupuk kompos untuk

setiap pohon.

Lengkap

Setelah itu Syahril meramu pupuk cair yang terdiri dari campuran kepala dan jeroan ikan

tongkol, keong mas, daun talas, dan mangga busuk. Menurut Prof Dr Dedik Budianta dari

Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya, Palembang, kepala dan jeroan ikan

tongkol kaya protein. Sementara daun talas, menurut Syahril, sumber nitrogen. Keong mas

banyak mengandung asam omega dan protein sehingga dapat digunakan sebagai perangsang

bunga. Kandungan glukosa mangga dimanfaatkan sebagai pakan bagi mikroorganisme

pengurai.

Selanjutnya seluruh ramuan difermentasi selama 3 - 6 bulan. Setelah itu dipisahkan dari ampas

dengan cara disaring. “Ampas dapat digunakan sebagai tambahan pupuk organik,” kata Syahril.

Hasil pemeriksaan laboratorium, pupuk organik cair kreasi Syahril itu kaya asam amino,

hormon, dan unsur hara makro serta mikro. Menurut Ir Wijaya MS, pakar buah di Bogor, Jawa

Barat, dalam larutan kaya asam amino biasanya mengandung triptopan, bahan dasar

pembentuk zat pengatur tumbuh golongan auksin. Salah satu fungsi auksin merangsang

pembentukan bunga bila kondisi memungkinkan.

Larutan itu dicampur air dengan perbandingan 1:5. Larutan lalu disiramkan ke sekeliling

perakaran, 3 m dari pangkal pohon. Dosisnya 2 liter/pohon. Larutan diberikan setiap 2 - 3 bulan

atau sekitar 4 - 5 kali per tahun. Syahril juga memberi tambahan 5 kg NPK/pohon/tahun. Saat

berbuah, Syahril menyemprotkan fungisida setiap 6 hari untuk mencegah serangan cendawan

di musim hujan.

Berkat kombinasi perlakuan pemupukan dan pemangkasan itu, Syahril sukses mendongkrak

produksi gedong gincu dari 15 kg per pohon menjadi 250 - 400 kg/pohon. Pendapatan Syahril

Page 56: Daun Sirsak Obat Kanker

56

pun berlipat. Bila harga gedong gincu Rp22.000 per kg, kantong Syahril bertambah dari

Rp330.000 menjadi minimal Rp5,5-juta per pohon.

Menurut Sobir PhD, kepala Puat Kajian Buah Tropika (PKBT) IPB, para pekebun semestinya

mengikuti jejak Syahril bila ingin melipatgandakan hasil panen. Toh, biaya pupuk seperti yang

diramu Syahril murah meriah. Ia hanya merogoh kocek Rp100.000/pohon/tahun.

Intensif

Perawatan intensif juga membuat tanaman mampu berproduksi tinggi di tengah gempuran

perubahan iklim yang tidak menentu. Contohnya dialami Haerudin, pekebun mangga di

Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Di saat tanaman pekebun lain mogok berbuah akibat

perubahan iklim, pada Juli - Oktober 2010 Haerudin masih mampu memanen 80 ton gedong

dari 25 ha dengan populasi 2.500 pohon berumur 8 - 9 tahun.

Haerudin melakukan perawatan intensif sejak awal tanam. Sebelum ditanami, kontur lahan

ditata dengan kemiringan 100. Di sekeliling kebun dibuat parit. Tujuannya agar air hujan segera

mengalir sehingga tidak menggenang yang memicu kelembapan. Kelembapan yang terlalu

tinggi dapat mengundang kehadiran cendawan.

Jarak tanam pun dibuat renggang: 10 m x 10 m. “Dengan begitu sinar matahari diterima merata

seluruh tajuk tanaman,” tutur Haerudin. Haerudin juga rajin memangkas cabang agar siklus

udara lancar dan sinar matahari dapat dimanfaatkan secara optimal untuk proses fotosintesis.

Untuk setiap cabang, ketua Asosiasi Petani Gedong Gincu Kabupaten Cirebon itu hanya

mempertahankan 3 anak cabang, begitu seterusnya.

Sebagai sumber nutrisi, Haerudin hanya mengandalkan pupuk standar seperti pupuk kandang

dengan dosis 50 - 100 kg/pohon dan 4 kg pupuk NPK. Pemupukan dilakukan setiap habis panen.

Untuk mencegah kehadiran cendawan saat curah hujan tinggi, Khaerudin memanfaatkan

fungisida nabati. Caranya, cacah 1 kg lengkuas, 1 kg sirih, dan 1 kg daun sirsak dalam 5 liter air.

Diamkan selama 2 minggu. Setelah itu saring dan larutan pun siap digunakan. Cara pakainya, 1

gelas larutan (200 ml) dicampur dengan 17 liter air, lalu disemprotkan ke seluruh tajuk.

Pemakaiannya selang-seling dengan fungisida kimia setiap 5 hari jika cuaca hujan.

Berkat perawatan intensif itu, Haerudin tetap mampu memanen gedong berkualitas ekspor.

Menurut Ahmad Abdul Hadi, eksportir mangga di Cirebon, 80 - 90% hasil produksi kebun

Haerudin layak ekspor. “Itu menjadi bukti bila mangga dirawat secara intensif, produksi dan

kualitas buah tetap optimal,” tutur Hadi. Walhasil di saat produksi pekebun lain buntung,

pekebun intensif masih tetap menangguk untung. (Faiz Yajri)

Ramuan Syahril

1. 2 kuintal mangga busuk

2. 50 kg cacahan daun talas

3. 200 kg kepala tongkol

4. 100 kg jeroan ikan

5. 50 kg keong mas

Page 57: Daun Sirsak Obat Kanker

57

6. Semua bahan dicampur dan taruh di tempat

tertutup rapat dan terhindar dari kontak sinar

matahari

7. Aduk seminggu 3 kali dan fermentasi selama 3 - 6

bulan

8. Saring ampas dan larutan siap digunakan.

Cara Pangkas ala Haerudin

1. Pangkas bentuk pertama saat tanaman muda

setinggi 80 - 100 cm.

2. Pelihara 3 cabang primer membentuk sudut

seimbang 1200 dengan cabang lain. Pangkas

cabang lain yang tidak dikehendaki 1 cm dari

pangkal cabang.

3. Dari cabang primer itu kemudian dipelihara 3

cabang sekunder hingga terbentuk susunan

percabangan yang kompak dan membentuk

struktur kanopi setengah bulat merata.

4. Jarak pemangkasan dilakukan jika cabang yang

dipelihara mencapai 1 m atau 3 - 6 bulan setelah

pemangkasan.