uas etikum
TRANSCRIPT
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 1/21
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat tuhan yang maha esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktu nya.
Makalah ini penulis buat untuk melengkapi tugas mata kuliah ” etika dan
hukum keperawatan “Malpraktek medis dalam Pelayanan Keperawatan ”.
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai
pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga
menjadi ibadah dan mendapatkan pahala dari tuhan yang maha esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembacademi
kesempurnaan makalah ini.
!khir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat berman"aat bagi
kita semua dan supaya kita selalu berada di bawah lindungan tuhan yang maha esa
#ogyakarta $% april &%$'
Penulis
1
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 2/21
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ..................................................................................... i
DAFTAR ISI .................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. $
!. (atar )elakang ............................................................................... $
). *umusan Masalah........................................................................... &
+. ,ujuan Penulisan............................................................................. &
D. Man"aat Penulisan.......................................................................... &
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................... -
!. De"enisi .......................................................................................... -). Karakteristik malpraktek................................................................
+. ,eori/teori malpraktek ...................................................................
D. Malpraktek dalam keperawatan ..................................................... 0
1. Dasar hukum perundang/udangan praktek keperawatan ............... 2
3. )eberapa bentuk malpraktek dalam
keperawatan ..................................................................................... 2
4. Dampak malpraktek....................................................................... $%
5. ,injauan Kasus dan !nalisa Kasus malpraktek dalam
pelayanan keperawatan................................................................... $$
BAB III PENUTUP ........................................................................................ $2
!. Kesimpulan .................................................................................... $2
). Saran .............................................................................................. $2
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... $6
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Perkembangan keperawatan menuju keperawatan pro"esional sebagai
pro"esi di pengaruhi oleh berbagai perubahan perubahan ini sebagai akibat
tekanan globalisasi yang juga menyentuh perkembangan keperawatan
pro"esional antara lain adanya tekanan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi keperawatan yang pada hakekatnya harus diimplementasikan pada
2
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 3/21
perkembangan keperawatan pro"essional di 7ndonesia. Disamping itu dipicu
juga adanya 88 9o. &- tahun $66& tentang kesehatan dan 88 9o. 2 tahun
$666 tentang perkembangan konsumen sebagai akibat kondisi sosial ekonomi
yang semakin baik termasuk latar belakang pendidikan yang semakin tinggi
yang berdampak pada tuntutan pelayanan keperawatan yang semakin
berkualitas.
Dalam pro"esi keperawatan tentunya berpedoman pada etika pro"esi
keperawatan yang dituangkan dalam kode etik keperawatan.Sebagai suatu
pro"esi PP97 memiliki kode etik keperawatan yang ditinjau setiap tahun
dalam M89!S PP97.)erdasarkan keputusan M89!S :7 PP97 9o.
%6;M89!S :7;PP97;&%%% tentang Kode 1tik Keperawatan 7ndonesia.Dalam menjalankan tugas kepro"esiannya perawat bisa saja melakukan
kesalahan yang dapat merugikan klien sebagai penerima asuhan
keperawatanbahkan bisa mengakibatkan kecacatan dan lebih parah lagi
mengakibatkan kematian terutama bila pemberian asuhan keperawatan tidak
sesuai dengan standar praktek keperawatan.kejadian ini di kenal dengan
malpraktek.Dalam setiap pro"esi termasuk pro"esi tenaga kesehatan berlaku
norma etika dan norma hukum. Oleh sebab itu apabila timbul dugaan adanya
kesalahan praktek sudah seharusnyalah diukur atau dilihat dari sudut pandang
kedua norma tersebut. Kesalahan dari sudut pandang etika disebut ethical
malpractice dan dari sudut pandang hukum disebut yuridical malpractice. 5al
ini perlu dipahami mengingat dalam pro"esi tenaga perawatan berlaku norma
etika dan norma hukum sehingga apabila ada kesalahan praktek perlu dilihat
domain apa yang dilanggar.Karena antara etika dan hukum ada perbedaan/
perbedaan yang mendasar menyangkut substansi otoritas tujuan dan sangsi
maka ukuran normati" yang dipakai untuk menentukan adanya ethical
malpractice atau yuridical malpractice dengan sendirinya juga berbeda.
,idak setiap ethical malpractice merupakan yuridical malpractice akan
tetapi semua bentuk yuridical malpractice pasti merupakan ethical
malpractice.
untuk menghindari terjadinya malpraktek ini perlu di adakan kajian/kajian
etika dan hukum yang menyangkut malpraktek khususnya dalam bidang
3
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 4/21
keperawatan sehingga sebagai perawat nantinya dalam menjalankan praktek
keperawatan senantiasa memperhatikan kedua aspek tersebut
B. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
,ujuan penulisan makalah ini secara umum adalah mahasiswa dapat
memahami malpraktek dalam pelayanan keperawatan
2. Tujuan Khusus
!gar mahasiswa mengetahui <
a. De"enisi hukum dalam keperawatan dan malpraktek
b. Karakteristik malpraktek
c. ,eori/teori malpraktek d. Malpraktek dalam keperawatan
e. Dasar hukum perundang/undangan praktek keperawatan
". )eberapa bentuk malpraktek dalam keperawatan
g. Dampak malpraktek
h. ,injauan Kasus dan !nalisa Kasus malpraktek dalam
pelayanan keperawatan
C. MANFAAT PENULISAN
$. Menambah pengetahuan dan in"ormasi mengenai malpraktek dalam
pelayanan keperawatan.
&. Merangsang minat pembaca untuk lebih mengetahui malpraktek dalam
pelayanan keperawatan
-. na malpraktek dalam pelayanan keperawatan.
4
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 5/21
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. DEFINISI
$. 5ukum dalam keperawatan
5ukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah hukum
sedangkan etika adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah non
hukum yaitu kaidah/kaidah tingkah laku =etika> =Supriadi &%%$>.
5ukum adalah ” A binding custom or practice of acommunity: a rule of
conduct or action, prescribed or fomally recognized as binding or
enforced by a controlling authority “ =?ebster@s &%%->.
)anyak sekali de"inisi/de"inisi yang berkaitan dengan hukum tetapi yang
penting adalah hukum itu si"atnya rasionalogic sedangkan tentang hukum
dalam keperawatan adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah/kaidah
hukum keperawatan yang rasionalogic dan dapat dipertanggung jawabkan.
3ungsi hukum dalam keperawatan sebagai berikut<
a. Memberi kerangka kerja untuk menetapkan kegiatan praktek
perawatan apa yang legal dalam merawat pasien.
b. Membedakan tanggung jawab perawat dari pro"esi kesehatan lain
c. Membantu menetapkan batasan yang independen tentang kegiatan
keperawatan
d. Membantu mempertahankan standar praktek keperawatan dengan
membuat perawat akontabilitas dibawah hukum yang berlaku
&. Malpraktek Mal < buruk
Praktek < !ktiAitas;kegiatan;perbuatan
Malpraktek adalah kegiatan atau aktiAitas buruk yg dilakukan oleh tenaga
kesehatan atau kesalahan yg dilakukan tenaga pro"esional dalam
menjalankan pro"esinya
5
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 6/21
)alck@s law dictionary mende"inisikan malpraktek sebagai
” professional misconduct or unreasonable lack of skill” atau failure of one
rendering professional services to exercise that degree of skill and
learning commonly applied under all the circumstances in the community
by the average prudent reputable member of the profession with the result
of injury, loss or damage to the recipient of those services or those entitled
to rely upon them”.
)ila dilihat dari de"inisi diatas maka ma!"a#$%# dapat terjadi
karena tindakan yang disengaja =intentional> seperti pada misconduct
tertentu tindakan kelalaian =negligence> ataupun suatu kekurang/
mahiran;ketidakkompetenan yang tidak beralasan (ampurno, !""#$%
Malpraktek dapat dilakukan oleh pro"esi apa saja tidak hanya dokter
perawat. Pro"esional perbankan dan akutansi adalah beberapa pro"esi yang
dapat melakukan malpraktek.
9inik Mariyanti malpraktek sebenarnya mempunyai pengertian
yang luas yang dapat dijabarkan sebagai berikut<
a. Dalam arti umum < suatu praktek yang buruk yang tidak memenuhi
standar yang telah ditentukan oleh pro"esi.
b. Dalam arti khusus =dilihat dari sudut pasien> malpraktek dapat terjadi
di dalam menentukan diagnosis menjalankan operasi selama
menjalankan perawatan dan sesudah perawatan.
6
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 7/21
B. KARAKTERISTIK MALPRAKTEK
a. Malpraktek Murni
$> Melakukan tindakan yang melanggar 88
&> Sudah mengetahui tindakan itu salah tapi tetap dilakukan
$> Didalamnya tidak selalu terdapat unsur kelalaian
&> ,indakan sengaja melanggar 88
-> ,indakan dilakukan secara sadar
b. Malpraktek tidak sengaja
$> Karena kelalaian
&> +ontohnya menelantarkan pengobatan pasien karena lupa atau
sembrono
C. TEORI&TEORI MALPRAKTEK
!da tiga teori yang menyebutkan sumber dari perbuatan malpraktek yaitu<$. ,eori Pelanggaran Kontrak
,eori pertama yang mengatakan bahwa sumber perbuatan
malpraktek adalah karena terjadinya pelanggaran kontrak. 7ni berprinsip
bahwa secara hukum seorang tenaga kesehatan tidak mempunyai
kewajiban merawat seseorang bilamana diantara keduanya tidak terdapat
suatu hubungan kontrak antara tenaga kesehatan dengan pasien.
5ubungan antara tenaga kesehatan dengan pasien baru terjadi apabila
telah terjadi kontrak diantara kedua belah pihak tersebut.
Sehubungan dengan adanya hubungan kontrak pasien dengan
tenaga kesehatan ini tidak berarti bahwa hubungan tenaga kesehatan
dengan pasien itu selalu terjadi dengan adanya kesepakatan bersama.
Dalam keadaan penderita tidaksadar diri ataupun keadaan gawat darurat
misalnya seorang penderita tidak mungkin memberikan persetujuannya.
!pabila terjadi situasi yang demikian ini maka persetujuan atau
kontraktenaga kesehatan pasien dapat diminta dari pihak ketiga yaitu
keluargapenderita yang bertindak atas nama dan mewakili kepentingan
penderita.!pabila hal ini juga tidak mungkin misalnya dikarenakan
penderita gawat darurat tersebut datang tanpa keluarga dan hanya diantar
oleh orang lain yang kebetulan telah menolongnya maka demi
kepentingan penderita menurut perundang/undangan yang berlaku
seorang tenaga kesehatan diwajibkan memberikan pertolongan dengan
sebaik/baiknya. ,indakan ini secara hukum telah dianggap sebagai
perwujudan kontrak tenaga kesehatan/pasien.
7
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 8/21
&. ,eori Perbuatan #ang Disengaja
,eori kedua yang dapat digunakan oleh pasien sebagai dasar untuk
menggugat tenaga kesehatan karena perbuatan malpraktek adalah
kesalahan yang dibuat dengan sengaja =intentional tort> yang
mengakibatkan seseorang secara "isik mengalami cedera =asssult and
battery>
-. ,eori Kelalaian
,eori ketiga menyebutkan bahwa sumber perbuatan malpraktek
adalah kelalaian =negligence>. Kelalaian yang menyebabkan sumber
perbuatan yang dikategorikan dalam malpraktek ini harus dapatdibuktikan adanya selain itu kelalaian yang dimaksud harus termasuk
dalam kategori kelalaian yang berat =culpa lata>. 8ntuk membuktikan
hal yang demikian ini tentu saja bukan merupakan tugas yang mudah
bagi aparat penegak hukum.
Selain dikenal adanya beberapa teori tentang sumber perbuatan
malpraktek yang apabila ditinjau dari kegunaan teori/teori tersebut tentu saja
sangat berguna bagi pihak pasien dan para aparat penegak hukum karena dengan
teori/teori tersebut pasien dapat mempergunakannya sebagai dasar suatu gugatan
dan bagi aparat hukum dapat dijadikan dasar untuk melakukan penuntutan.
D. MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN
)anyak kemungkinan yang dapat memicu perawat melakukan kelalaian
atau malpraktek. Perawat dan masyarakat pada umumnya tidak dapat
membedakan antara kelalaian dan malpraktek walaupun secara nyata dan jelas
perbedaannya . malpraktek lebih spesi"ik dan terkait dengan status pro"esional
seseorang misalnya perawat dokter atau penasihat hukum.
:estal K.?. =$66> mengatakan bahwa untuk mengatakan secara pasti
malpraktik apabila penggugat dapat menunjukkan hal/hal di bawah ini <
&% 'uty
Pada saat terjadinya cedera terkait dengan kewajiban mempergunakan
segala ilmu dan kepandaian untuk menyembuhkan atau setidaknya
8
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 9/21
meringankan beban penderitaan pasiennya berdasarkan standar pro"esi .
hubungan perawat/klien menunjukkan bahwa melakukan kewajiban
berdasarkan standar keperawatan.
!% reach of the dutyPelanggaran terjadinya sehubungan dengan kewajiban artinya
menyimpang dari apa yang seharusnya dilakukan menurut standar
pro"esinya. +ontoh pelanggaran yang terjadi terhadap pasien antara
lain kegagalan dalam memenuhi standar keperawatan yang ditetapkan
sebagai kebijakan rumah sakit.
)% *njury
Seseorang mengalami cedera=injury> atau kerusakan =damage> yang
dapat dituntu secara hukum misalnya pasien mengalami cedera sebagaiakibat pelanggaran. Keluhan nyeri adanya penderitaan atau stress
emosi dapat dipertimbangkan sebagai akibat cedera jika terkait dengan
cedera "isik.
+% roximate caused
Pelanggaran terhadap kewajibannya menyebabkan atau terkait dengan
cedera yang dialami pasien. Misalnya cedera yang terjadi secara
langsung berhubungan dengan pelanggaran terhadap kewajiban perawat
terhadap pasien.
E. DASAR HUKUM PERUNDANG&UNDANGAN PRAKTEK
KEPERA'ATAN.
3. elanggaran etika profesi.
,erhadap pelanggaran ini sepenuhnya oleh organisasi pro"esi = Majelis Kode 1tik
Keperawatan> sebagaimana tercamtum pada pasal !- dan !. Anggaran 'asar
/* . Sebagaimana halnya doter maka perawat pun merupakan tenaga kesehatan
yang preo"esional yang menghadapi banyak masalah moral;etik sepanjang
melaksanakan praktik pro"esional. )eberapa masalah etik yang sering terjadi pada
tenaga keperawatan antara lain moral unpreparedness moral blindness
amoralism dan moral "anatism. 8ntuk menangani masalah etika yang terjadi pada
tenaga keperawatan dilakukan organisasi pro"esi keperawatan =PP97> melalui
Majelis Kode 1tik Keperawatan.
4. anksi administratif .
9
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 10/21
)erdasarkan 0eppres /o%#- tahun &11# dibentuk 2ajelis 'isiplin 3enaga
0esehatan(2'30$ dalam rangka pemberian perlindungan yang seimbang dan
objeti" kepada tenaga kesehatan dan masyarakat penerima pelayanan kesehatan.
MD,K bertugas meneliti dan menentukan ada atau tidaknya kesalahan atau
kelalaian dalam menerapkan standar pro"esi yang dilakukan oleh tenaga kesehatan
dalam memberikan pelayanan kesehatan. )erdasarkan hasil pemeriksaan MD,K
akan dilaporkan kepada pejabat kesehatan berwenang untuk mengambil tindakan
disiplin terhadap tenaga kesehatan dengan memperhatikan peraturan perundang/
undangan yang berlaku. ,indakan sebagaimana yang dimaksud tidak mengurangi
ketentuan pada : pasal #+ ayat (&$ dan ayat (!$ 44 /o%!) tahun &11! tentang
0esehatan, yaitu : (&$% 3erhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan
atau kelalaian dalam melaksanakan profesinya dapat dikenakan tindakan
disiplin%
(!$% enentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana dimaksud
dalam ayat (&$ ditentukan oleh 2ajelis 'isiplin 3enaga 0esehatan%
Keanggotaan MD,K terdiri dari unsur Sarjana 5ukum ahli kesehatan yang
diwakili organisasi pro"esi di bidang kesehatan ahli agama ahli psikologi dan
ahli sosiologi. Organisasi ini berada baik di tingkat pusat juga ditingkat Propinsi.
Sejauh ini di Sulawesi Selatan belum terbentuk MD,K.
5. elanggaran hukum.
Pelanggaran dapat bersi"at perdata maupun pidana. Pelanggaran yang bersi"at
perdata sebagaimana pada 44 /o%!) tahun &11! pada pasal ## ayat (&$ dan ayat
(!$ berbunyi:
(&$ etiap orang berhak atas ganti rugi akibat kesdalahan atau kelalaian yang
dilakukan tenaga kesehatan%
(!$% 5anti rugi sebagaimana dimaksud dalam ayat (&$ dilaksanakan sesuai dengan
peraturan perundang6undangan yang berlaku%%
5al yang berhubungan dengan ganti rugi dapat bersi"at negosiasi atau
diselesaikan melalui pengadilan% elanggaran yang bersifat pidana sebagaimana
pada 44 /o%!) tahun &11! pada ab 7 (0etentuan idana$ berupa pidana
penjara dan atau pidana denda, atau sebagimana pada pasal -& dan -! 44 /o%
8 tahun &111 tentang erlindungan 0onsumen, berbunyi :
10
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 11/21
asal -& : enentuan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan9atau
pengurusnya%
asal -! :
(&$% elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam asal 8,
pasal 8, asal &", asal &) ayat (!$, asal &. ayat (&$ huruf a, huruf b, huruf c,
huruf e, ayat (!$, dan asal &8 dipidana dengan penjara paling lama # (lima$
tahun atau pidana denda paling banyak p%!%"""%"""%"""%"" (dua miliar rupiah$%
(!$% elaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam asal &&,
asal &!, asal &) ayat (&$ huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara
paling lama ! (dua$ tahun atau pidana denda banyak p% #""%"""%"""%"" (lima
ratus juta rupiah$%
()$% 3erhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka berat, sakit berat, cacat tetap
atau kematian diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku%
Perlindungan hukum baik bagi pelaku dan penerima praktek keperawatan
memiliki akontabilitas terhadap keputusan dan tindakannya. Dalam menjalankan
tugas sehari/hari tidak menutup kemungkinan perawat berbuat kesalahan baik
sengaja maupun tidak sengaja.
Oleh karena itu dalam menjalankan prakteknya secara hukum perawat
harus memperhatikan baik aspek moral atau etik keperawatan dan juga aspek
hukum yang berlaku di 7ndonesia. 3ry =$66%> menyatakan bahwa akuntabilitas
mengandung dua komponen utama yakni tanggung jawab dan tanggung gugat.
5al ini berarti tindakan yang dilakukan perawat dilihat dari praktik keperawatan
kode etik dan undang/undang dapat dibenarkan atau absah (riharjo, &11#$
I. BEBERAPA BENTUK MALPRAKTEK DALAM KEPERA'ATAN
Pelayanan kesehatan saat ini menunjukkan kemajuan yang cepat baik dari
segi pengetahuan maupun teknologi termasuk bagaimana penatalaksanaan medis
dan tindakan keperawatan yang berAariasi. Sejalan dengan kemajuan tersebut
kejadian malpraktik dan juga adanya kelalaian juga terus meningkat sebagai
akibat kompleksitas dari bentuk pelayanan kesehatan khususnya keperawatan
yang diberikan dengan standar keperawatan. (;raven < =irnle, !"""$%
11
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 12/21
)eberapa situasi yang berpotensial menimbulkan tindakan malpraktek
dalam keperawatan diantaranya yaitu <
$. Kesalahan pemberian obat< )entuk malpraktek yang sering terjadi. 5al ini
dikarenakan begitu banyaknya jumlah obat yang beredar metode
pemberian yang berAariasi. Kelalaian yang sering terjadi diantaranya
kegagalan membaca label obat kesalahan menghitung dosis obat obat
diberikan kepada pasien yang tiak teoat kesalahan mempersiapkan
konsentrasi atau kesalahan rute pemberian. )eberapa kesalahan tersebut
akan menimbulkan akibat yang "atal bahkan menimbulkan kematian.
&. Mengabaikan Keluhan Pasien< termasuk perawat dalam melalaikan dalan
melakukan obserAasi dan memberi tindakan secara tepat. Padahal dapat
saja keluhan pasien menjadi data yang dapat dipergunakan dalam
menentukan masalah pasien dengan tepat (0ozier, &11&$
-. Kesalahan Mengidenti"ikasi Masalah Klien< Kemunungkinan terjadi pada
situasi *S yang cukup sibuk sehingga kondisi pasien tidak dapat secara
rinci diperhatikan. (0ozier, &11&$%
B. Malpraktek di ruang operasi< Sering ditemukan kasus adanya benda atau
alat kesehatan yang tertinggal di tubuh pasien saat operasi. Kelalaian ini
juga kelalaian perawat dimana peran perawat di kamar operasi harusnya
mampu mengoserAasi jalannya operasi kerjasama yang baik dan
terkontrol dapat menghindarkan kelalaian ini.
J. DAMPAK MALPRAKTEK
Malpraktek yang dilakukan oleh perawat akan memberikan dampak yang
luas tidak saja kepada pasien dan keluarganya juga kepada pihak *umah Sakit
7ndiAidu perawat pelaku malpraktek dan terhadap pro"esi. Selain gugatan pidana
juga dapat berupa gugatan perdata dalam bentuk ganti rugi. (ampurna, !""#>.
)ila dilihat dari segi etika praktek keperawatan bahwa malpraktek
merupakan bentuk dari pelanggaran dasar moral praktek keperawatan baik bersi"at
12
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 13/21
pelanggaran autonomy justice nonmale"ence dan lainnya. (0ozier, &11&$ dan
penyelesainnya dengan menggunakan dilema etik. Sedangkan dari segi hukum
pelanggaran ini dapat ditujukan bagi pelaku baik secara indiAidu dan pro"esi dan
juga institusi penyelenggara pelayanan praktek keperawatan.
13
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 14/21
K. TINJAUAN KASUS
KASUS (
,n P usia & tahun masuk *S dengan keluhan lemaspusing mual muntah
dan )!) mencret selama & hari. ,n P di diagnosa medis 41! dengan dehidrasi
sedang dan mendapat terapi cairan *( &%% ml;hari. Selama dirawat pasien sering
ke kamar mandi. Setelah $ hari perawatan ,n P mengeluh nyeri pada daerah
tusukan in"us dan terlihat pada selang in"us terdapat bekuan darah dan kasa
penutup tampak kotorbasah dan terdapat darah yang kering. Perawat S datang dan
menghampiri ,n P untuk memperbaiki selang in"us yang terdapat darah dengan
cara memutar selang in"us dan memasukan bekuan darah. Selain itu perawat S
tidak mengganti kasa in"us dan hanya mengompres tempat in"usan dengan alkohol
0%C. Setelah - hari tangan pasien yang terdapat in"us menjadi bengkak dan
mengeluarkan nanah pada tusukan in"us. Setelah dilakukan pemeriksaan ,n P di
diagnosa in"eksi daerah insersi in"us dan harus dilakuakan tindakan insisi untuk
mengeluarkan nanah.
P%m)ahasan $%"#a*$ #asus (
Dalam88 Keperawatan tahun &%$B Pasal -% ayat $ poin a “melakuakan
pengkajian secara holistik” poin b “menetapkan diagnosa keperawatan”poin c
“merencanakan tindakan keperawatan” yang menjelakan tentang tanggung jawab
perawat terhadap klien =indiAidu keluarga dan masyarakat>. Perawat S tersebut
tidak melaksanakan tanggung jawabnya terhadap klien dengan tidak membuat
rencana keperawatan perawatan pasien dengan terpasang in"us. Selain itu Perawat
S telah melakukan kelalaian yang mengakibatkan kerugian beruapa in"eksi daerah
in"us terhadap klien. Selain itu Perawat S melanggar 88 Keperawatan tahun
&%$B pasal -2 tentang hak dan kewajiban klien poin c “ Klien mendapatkan
pelayanan keperawatan sesuai dengan kode etik standar pelayanan keperawatan
satandar pro"esi standar prosedur operasional dan ketentuan perundang/
undangan yang berlaku@.
Selain pasal tersebut diatas perawat tersebut juga telah melanggar Pasal B<
a> ,erhadap tenaga kesehatan yang melakukan kesalahan atau kelalaian dalam
melaksanakan pro"esinya dapat dikenakan tindakan disiplin.
14
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 15/21
b> Penentuan ada tidaknya kesalahan atau kelalaian sebagaimana yang
dimaksud dalam ayat =$> ditentukan oleh Majelis Disiplin ,enaga
Kesehatan.
15
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 16/21
$. Dampak dampak malpraktek
Dampak dari malpraktek secara umum dapat dilihat baik sebagai pelanggaran
etik dan pelanggaran hukum yang jelas mempunyai dampak bagi pelaku
penerima dan organisasi pro"esi dan administrasi.
a. ,erhadap Pasien
$> ,erjadinya kecelakaan atau injury dan dapat
menimbulkan masalah keperawatan baru
&> )iaya *umah Sakit bertambah akibat bertambahnya hari
rawat
-> Kemungkinan terjadi komplikasi;munculnya masalah
kesehatan;keperawatan lainnya.
B> ,erdapat pelanggaran hak dari pasien yaitu mendapatkan
perawatan sesuai dengan standar yang benar.
> Pasien dalam hal ini keluarga pasien dapat menuntut
pihak *umah Sakit atau perawat secara peroangan sesuai dengan
ketententuan yang berlaku yaitu K85P.
b. Perawat sebagai indiAidu;pribadi
$> perawat tidak dipercaya oleh pasien keluarga dan juga
pihak pro"esi sendiri karena telah melanggar prinsip/prinsip moral;etik
keperawatan antara lain<
a> )ene"icience yaitu tidak melakukan hal yang
sebaiknya dan merugikan pasien
b> :eracity yaitu tidak mengatakan kepada pasien
tentang tindakan/tindakan yang harus dilakukan oleh pasien dankeluarga untuk dapat mencegah pasien jatuh dari tempat tidur
c> !Aoiding killing yaitu perawat tidak menghargai
kehidupan manusia jatuhnya pasien akan menambah penderitaan
pasien dan keluarga.
d> 3idelity yaitu perawat tidak setia pad komitmennya
karena perawat tidak mempunyai rasa “caring” terhadap pasien dan
1
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 17/21
keluarga yang seharusnya si"at caring ini selalu menjadi dasar dari
pemberian bantuan kepada pasien.
&> Perawat akan menghadapai tuntutan hukum dari keluarga
pasien dan ganti rugi atas kelalaiannya. Sesuai K85P.
-> ,erdapat unsur kelalaian dari perawat maka perawat akan
mendapat peringatan baik dari atasannya =Kepala ruang Direktur *S>
dan juga organisasi pro"esinya.
c. )agi *umah Sakit
$> Kurangnya kepercayaan masyarakat untuk meman"aatkan
"asilitas pelayanan kesehatan *S
&> Menurunnya kualitas keperawatan dan kemungkinan
melanggar Aisi misi *umah Sakit
-> Kemungkinan *S dapat dituntut baik secara hukum
pidana dan perdata karena melakukan kelalaian terhadap pasien
B> Standarisasi pelayanan *umah Sakit akan dipertanyakan
baik secara administrasi dan prosedural
d. )agi pro"esi
$> Kepercayaan masyarakat terhadap pro"esi keperawatan
berkurang karena menganggap organisasi pro"esi tidak dapat
menjamin kepada masyarakat bahwa perawat yang melakukan asuhan
keperawatan adalah perawat yang sudah kompeten dan memenuhi
standar keperawatan.
&> Masyarakat atau keluarga pasien akan mempertanyakan
mutu dan standarisasi perawat yang telah dihasilkan oleh pendidikan
keperawatan
&. 5al yang perlu dilakukan dalam upaya pencegahan dan perlindungan bagi
penerima pelayanan asuhan keperawatan adalah sebagai berikut<
)agi Pro"esi atau Organisasi Pro"esi keperawatan <
a. )agi perawat secara indiAidu harus melakukan tindakan
keperawatan;praktek keperawatan dengan kecermatan dan ketelitian tidak
ceroboh.
2
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 18/21
b. Perlunya standarisasi praktek keperawatan yang di buat oleh
organisasi pro"esi dengan jelas dan tegas.
c. Perlunya suatu badan atau konsil keperawatan yang menyeleksi
perawat yang sebelum bekerja pada pelayanan keperawatan dan
melakukan praktek keperawatan.
d. Memberlakukan segala ketentuan;perundangan yang ada kepada
perawat;praktisi keperawatan sebelum memberikan praktek keperawatan
sehingga dapat dipertanggung jawabkan baik secara administrasi dan
hukum missal< S7P dikeluarkan dengan sudah melewati proses/proses
tertentu.
)agi *umah Sakit dan *uangan
a. 5endaknya *umah Sakit melakukan uji kompetensi sesuai standarisasi
yang telah ditetapkan oleh pro"esi keperawatan
b. *umah Sakit dalam hal ini ruangan rawat melakukan uji kompetensi pada
bidangnya secara bertahap dan berkesinambungan.
c. *umah Sakit;*uang rawat dapat melakukan system regulasi keperawatan
yang jelas dan sesuai dengan standar berupa registrasi serti"ikasi lisensi
bagi perawatnya.
d. Perlunya pelatihan atau seminar secara periodic bagi semua perawat
berkaitan dengan etik dan hukum dalam keperawatan.
e. *uangan rawat harus membuat S!K atau SOP yang jelas dan sesuai
dengan standar praktek keperawatan.
". )idang keperawatan;ruangan dapat memberikan pembinaan kepada
perawat yang melakukan kelalaian.
g. *uangan dan *S bekerjasama dengan organisasi pro"esi dalam pembinaandan persiapan pembelaan hukum bila ada tuntutan dari keluarga.
Penyelesaian Kasus ,n., dan malpraktek perawat diatas harus
memperhatikan berbagai hal baik dari segi pasien dan kelurga perawat secara
perorangan *umah Sakit sebagai institusi dan juga bagaimana padangan dari
organisasi pro"esi.
3
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 19/21
Pasien dan keluarga perlu untuk dikaji dan dilakukan testomoni atas
kejadian tersebut bila dilihat dari kasus bahwa ,n., dan kelurga telah diberikan
penjelasan oleh perawat sebelum bila membutuhkan sesuatu dapat memanggil
perawat dengan menggunakan alat bantu yang ada. 7ni menunjukkan juga bentuk
kelalaian atau ketidakdisiplinan dari pasien dan keluarga atas jatuhnya ,n.,.
Segi perawat secara perorangan harus dilihat dahulu apakah perawat
tersebut kompeten dan sudah memiliki Surat ijin perawat atau lainnya sesuai
ketentuan perudang/undangan yang berlaku apa perawat tersebut memang
kompete dan telah sesuai melakukan praktek asuhan keperawatan pada pasien
dengan stroke seperti ,n.,.
,etapi bagaimanapun perawat harus dapat mempertanggung jawabkan
semua bentuk kelalaian sesuai aturan perundangan yang berlaku.
)agi pihak *umah Sakit harus juga memberikan penjelasan apakah
perawat yang dipekerjakan di *umah Sakit tersebut telah memenuhi syarat/syarat
yang diperbolehkan oleh pro"esi untuk mempekerjakan perawat tersebut. !pakah
*S atau ruangan tempat ,n., dirawat mempunyai standar =SOP> yang jelas. Dan
harus diperjelas bagaimana 5ubungan perawat sebagai pemberi praktek asuhan
keperawatan di dan kedudukan *S terhadap perawat tersebut.
)agi organisasi pro"esi juga harus diperhatikan beberapa hal yang
memungkinkan perawat melakukan kelalaian organisasi apakah sudah
mempunyai standar pro"esi yang jelas dan telah diberlakukan bagi anggotannya
dan apakah pro"esi telah mempunyai aturan hukum yang mengikat anggotannya
sehingga dapat mempertanggung jawabkan tindakan praktek keperawatannyadihadapan hukum moral dan etik keperawatan.
Keputusan ada atau tidaknya malpraktek bukanlah penilaian atas hasil
akhir pelayanan praktek keperawatan pada pasien melainkan penilaian atas sikap
dan tindakan yang dilakukan atau yang tidak dilakukan oleh tenaga medis
dibandingkan dengan standar yang berlaku.
4
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 20/21
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Malpraktek dapat terjadi karena tindakan yang disengaja =intentional>
seperti pada misconduct tertentu tindakan kelalaian =negligence> ataupun suatu
kekurang/mahiran;ketidakkompetenan yang tidak beralasan.
)erdasarkan uraian sebelumnya jelas bahwa masalah malpraktek bersi"at
kompleks karena berbagai "aktor yang terkait di dalamnya. Perawat pro"esional
dituntut untuk selalu meningkatkan kemampuannya untuk mengikuti
perkembangan yang terjadi baik perkembangan 7P,1K khusunya 7P,1K
keperawatan serta tuntunan dan kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat.
B. SARAN
$. Standar pro"esi keperawatan dan standar kompetensi merupakan hal
penting untuk menghindarkan terjadinya malpraktek maka perlunya
pemberlakuan standar praktek keperawatan secara 9asional dan
terlegalisasi dengan jelas.
&. Perawat sebagai pro"esi baik perorangan dan kelompok hendaknya
memahami dan mentaati aturan perundang/undangan yang telah
diberlakukan di 7ndonesia agar perawat dapat terhindar dari bentuk
pelanggaran baik etik dan hukum.
-. Pemahaman dan bekerja dengan kehati/hatian kecermatan
menghindarkan bekerja dengan cerobah adalah cara terbaik dalammelakukan praktek keperawatan sehingga dapat terhindar dari
kelalaian;malpraktek.
B. *umah Sakit sebagai institusi pengelola layanan praktek keperawatan dan
asuhan keperawatan harus memperjelas kedudukannya dan hubungannya
dengan pelaku;pemberi pelayanan keperawatan sehingga dapat diperjelas
bentuk tanggung jawab dari masing/masing pihak
5
7/26/2019 Uas Etikum
http://slidepdf.com/reader/full/uas-etikum 21/21
DAFTAR PUSTAKA
!ke Eulianus. &%%&. 2alpraktik 'alam 0eperawatan% Eakarta < 14+
!mir F 5ana"iah =$666>. >tika 0edokteran dan =ukum 0esehatan edisi ketiga<
Eakarta< 14+.
+raAen F 5irnle. =&%%%>. ?undamentals of nursing . Philadelphia. (ippincott.
Kepmenkes *7 9omor $&-6;Menkes;SK;G7;&%%$ ,etang *esgistrasi
Praktik Perawat.
Priharjo * =$66>. engantar etika keperawatanH #ogyakarta< Kanisius.
*edjeki S. =&%%>. >tika keperawatan ditinjau dari segi hukum. Materi seminar
tidak diterbitkan.
6