uas gabung.doc

82
1. Kerangka Acuan a. Kerangka Acuan merupakan dokumen yang merumuskan lingkup dan kedalaman studi Andal dan mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia, Serta memiliki fungsi sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen Amdal, instansi yang membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim teknis KomisiPenilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yangakan dilakukan dan sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andaluntuk mengevaluasi hasil studi Andal. b. Sistematika Penulisan Kerangka Acuan Dalam Proyek Pembangunan Rusunami Dan Ruko M-Square adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.2 Tujuan dan Manfaat Rencana Kegiatan 1.2.1 Tujuan 1.2.2 Manfaat 1.3 Pelaksaan Studi 1.3.1 Pemrakarsa Dan Penanggung Jawab Rencana Dan / Atau Usaha 1.3.2 Pelaksana Studi Amdal BAB II PELINGKUPAN 2.1 Deskripsi Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan 2.1.1 Status Studi Amdal

Upload: duriat-rama-surachmajaya

Post on 11-Nov-2015

268 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sipil

TRANSCRIPT

1. Kerangka Acuana. Kerangka Acuan merupakan dokumen yang merumuskan lingkup dan kedalaman studi Andal dan mengarahkan studi Andal agar berjalan secara efektif dan efisien sesuai dengan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia, Serta memiliki fungsi sebagai rujukan penting bagi pemrakarsa, penyusun dokumen Amdal, instansi yang membidangi rencana usaha dan/atau kegiatan, dan instansi lingkungan hidup, serta tim teknis KomisiPenilai Amdal tentang lingkup dan kedalaman studi Andal yangakan dilakukan dan sebagai salah satu bahan rujukan bagi penilai dokumen Andaluntuk mengevaluasi hasil studi Andal.

b. Sistematika Penulisan Kerangka Acuan Dalam Proyek Pembangunan Rusunami Dan Ruko M-Square adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Tujuan dan Manfaat Rencana Kegiatan

1.2.1 Tujuan

1.2.2 Manfaat

1.3 Pelaksaan Studi

1.3.1 Pemrakarsa Dan Penanggung Jawab Rencana Dan / Atau Usaha

1.3.2 Pelaksana Studi Amdal

BAB II PELINGKUPAN

2.1 Deskripsi Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan

2.1.1 Status Studi Amdal

2.1.2 Kesesuaian Lokasi Rencana Kegiatan Dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW)

2.1.3 Deskripsi Rencana Usaha Dan / Atau Kegiatan

2.1.4 Komponen Yang Ditelaah

2.2 Deskripsi Rona Lingkungan Hidup Awal

2.2.1 Komponen Lingkungan Fisik-Kimia

2.2.2 Komponen Geologi Dan Hidrologi

2.2.3 Ruang , Lahan Dan Transportasi

2.2.4 Komponen Lingkungan Biologi

2.2.5 Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi Dan Budaya

2.3 Dampak Penting Hipotetik

2.3.1 Identifikasi Dampak Potensial

2.3.2 Evaluasi Dampak Potensial

2.3.3 Klasifikasi Dan Prioritas

2.3.4 Hasil Proses Pelingkupan

2.4 Batas Wilayah Studi Dan Batas Waktu Kajian

2.4.1 Batas Wilayah Studi

2.4.2 Batas Waktu Kajian

BAB III METODE STUDI

3.1 Metode Pengumpulan Dan Analisis Data

3.1.1 Identifikasi Dampak Potensial

3.1.2 Evaluasi Dampak Potensial

3.1.3 Klasifikasi Dan Prioritas

3.1.4 Hasil Proses Pelingkupan

3.2 Metode Prakiraan Dampak Penting

3.2.1 Sasaran Prakiraan Dampak Penting

3.2.2 Prakiraan Besaran Dampak Penting

3.3 Metode Evaluasi Dampak Penting

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

c. Peraturan yang mengaturnya adalah sebagai berikut :

Undang-undang RI No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Peraturan Pemerintah RI No. 27 tahun 2012 tentang izin Lingkungan .

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 05 Tahun 2012 tentang Jenis Rencana Usaha dan /atau kegiatan yang wajib memiliki Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Bidang Industri untuk kota besar dengan luas lahan > 10 Ha, maka kegiatan ini wajib AMDAL .

PERMEN LH No. 05 Tahun 2008, tentang tata kerja komisi penilai ANDAL lampiran IV, luas lahan > 10 Ha adalah kewenangan komisi penilai kota .

Peraturan menteri Negara lingkungan hidup republic Indonesia Nomor 16 tahun 2012 tentang pedoman penyusunan dokumen lingkungan hidup.

Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 tahun 2011 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandung.

Undang-undang No.28 tahun 2002 tentang Bangunan Gedung

Surat Keputusan Walikota Bandung nomor 640/1586-Bapp

Undang-undang RI Nomor 13 Tahun 2003 tentang ketenangakerjaan

Peraturan Pemerintah No.41 tahun 1999 tentang Baku Mutu Kualitas udara ambien nasional.

Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No.48/MENLH/11/1996 tentang tingkat kebisingan dibandingkan dengan baku tingkat kebisingan

Undang-Undang Nomor 18 tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah.

Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001 Kelas II tentang tentang baku mutu air

SNI 06-2412-1991

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Republic Indonesia Nomor 17 Tahun 2012 Tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Analisis Dampak Lingkungan Hidup dan Izin Lingkungan.

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor 14 Tahun 2006 Tentang Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas.

d. Deskripsi Rencana Kegiatan proyek Pembangunan Rusunami Dan Ruko M-Square adalah sebagai berikut :

Lokasi Kegiatan Pembangunan Rusunami Dan Ruko Secara Administratif Berada Di Kelurahan Cibaduyut, Kecamatan Bojongloa Kidul, Kota Bandung Provinsi Jawa Barat.

Rencana Penggunaan Lahan Pembangunan Rusunami dan Ruko yang akan dilakukan direncanakan pada lahan seluas 24.594 m2 dengan luas bangunan total 57,751 m2 dan terdiri dari Bangunan Utama Rusunami 27 lantai dan Kios ruko 99 unit, food Court, toilet, masjid, parkir ruko, jalan paving block dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) atau Taman.

Dalam mempermudah proses identifikasi berbagai komponen kegiatan yang akan menimbulkan dampak pada rencana pembangunan Rusunami dan Ruko, maka dikelompokkan sebagai berikut :A. Tahap Pra Konstruksi Penentuan Lokasi

Disesuaikan, SK Keputusan walikota Bandung no 640/1586-Bapp.

Pembebasan lahan

Disesuaikan dengan surat PPR dari Walikota Bandung No. 640/1586-Bapp

B. Tahap Konstruksi Mobilisasi Tenaga Kerja Konstruksi dan Pengoperasian Base Camp

. Tenaga kerja diperkirakan sekitar 250 orang

Mobilisasi Alat, Bahan dan Material

Peralatan dan bahan material didatangkan dari lokasi terdekat dengan Kota Bandung dan suplai dari luar karena keterbatasan sumber

Pematangan Lahan

Pematangan lahan meliputi perataan tanah sesuai topografi, dengan volume galian 49.188 m3 dan volume urugan 49.188 m3 yang diangkut dengan alat beratt dan dilengkapi pengaturan pengamanan oleh petugas proyek sesuai standar k3

Pembangunan Sarana dan Prasarana Bangunan Rusunami dan Ruko

Konstruksi bangunan Rusunami dan Ruko terdiri dari Pekerjaan Struktur, Pekerjaan Arsitekstur. Dan Pekerjaan mekanikal da elektrikal (MEP).

Penghijauan /LandscapingPembangunan taman di skeitar Rusunami dan Ruko diprioritaskan tanaman keras yang dapat mengurangi polusi dan memiliki kemampuan menyerap air yang tinggi guna mengurangi runoff yang terjadi.C. Tahap Operasional

Mobilisasi Tenaga Kerja Operasional

Operasional Rusunami dan Ruko melibatkan sekitar 300 orang tenaga kerja untuk mengisi jabatan.

Operasional dan Pemeliharaan sarana dan Prasarana Rusunami dan Ruko

Penggunaan energi listrik

Penyediaan air bersih

Prasarana dan penegelolaan air limbah (sistem jaringan limbah dan sistem pengolahan air limbah)

Penanganan limbah padat

Sistem tanggap darurat/ penanggulangan bencana

Parkir lalu lintas

D. Jadwal Pelaksanaan PekerjaanDalam pelaksanaan pekerjaan dari tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasional membutuhkan waktu sekitar 1 tahun 7 bulan.e. Rona Lingkungan Awal yang terkena dampak

1. Komponen Lingkungan Fisik Kimia

Data Iklim Diambil Dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas I Bandung (2013).

Parameter yang diukur meliputi :

Tipe Iklim, wilayah proyek termasuk kedalam wilayah dengan iklim tipe C.

Curah Hujan, wilayah proyek memiliki curah hujan minimum yang terjadi pada bulan Agustus dan curah hujan rata-rata bulanan maksimum pada bulan Desember. Temperatur udara, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki temperatur udara minimum 19,2 C dan suhu udara rata-rata maksimum 29,3C.

Kelembaban udara, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki kelembaban udara antara 74,4%-84,6%.

Kecepatan dan arah angin, wilayah proyek yang terletak di Bandung memiliki Kecepatan angin antara 3-4 knot, dan arah angin dominan di musim hujan dan musim kemarau adalah arah barat.

2. Komponen Geologi dan Hidrologi

Berdasarkan peta geologi daerah bandung da sekitarnya termasuk kedalam formasi cibeureum, dan berdasarkan keadaan hidrologi daerah wilayah studi termasuk kedalam zona kritis (zona I).

3. Ruang, Lahan dan Transportasi

Berdasarkan ruang bahwa lokasi kecamatan Bojongloa Kidul juga termasuk rencana kawasan budidaya dengan peruntukan pengembangan kawasan perumahan padat serta pengembangan kawasan jasa dan perdagangan.

Berdasarkan Lahan bahwa lokasi kecamatan Bojongloa Kidul juga termasuk kedalam kawasan jasa dan perdagangan.4. Komponen Lingkungan Biologi

Kondisi eksisting lahan lokasi kegiatan

Tipe vegetasi di lokasi kegiatan , terdiri dari sawah, kolam, tegalan, dan pekarangan rumah penduduk. Fauna di lokasi kegiatan

Karbon sekuatrasi RTH

5. Komponen Lingkungan Sosial, Ekonomi dan Budaya

Luas dan kepadatan penduduk

Luas wilayah tersebut memiliki luas 0,66 km2 dan kepadatan penduduk sebesar 14.986 jiwa/km2. Komposisi penduduk berdasarkan jenis pekerjaan

Yang paling banyak di wilayah ersebut adalah sebagai pengusaha dan pedagang.

f. Matriks Identifikasi Dampak Potensial, adalah sebagai berikut :

NOKOMPONEN LINGKUNGAN HIDUPKOMPONEN KEGIATAN (SUMBER DAMPAK)KETERANGAN

TAHAP PRA TAHAP KONSTRUKSI TAHAP

KONSTRUKSIOPERASIONAL

123456

AFISIK-KIMIATAHAP PRA KONSTRUKSI

1Penurunan Kualitas Udara - -1. Penetapan Lahan

2Peningkatan Intensitas Kebisingan - -

3Timbulnya Getaran - - - - -

BHIDROLOGI DAN KUALITAS AIRTAHAP KONSTRUKSI

1Penurunan Kualitas Air Permukaan - - -2. Mobilisasi Tenaga kerja konstruksi

2Penurunan Kuantitas Air Tanah - - - - - dan pengoperasian Base camp

3Peningkatan Air Larian - - -3. Mobilisasi Alat dan Bahan

CRUANG, LAHAN DAN TRANSPORTASI4. Pematangan Lahan

1Gangguan Arus Lalu Lintas - - - -5. Konstruksi Bangunan

2Kerusakan Jalan - - - - Rusunami dan Ruko

3Timbulan Limbah Padat - - - -

DBIOLOGI

1Terganggunya Flora dan Fauna - - - - -

2Peningkatan Keanekaragaman Hayati - - - - -

ESOSIAL EKONOMITAHAP OPERASIONAL

1Terciptanya Kesempatan Kerja dan peluang usaha - - - -6. Operasional dan Pemeliharaan

2Peningkatan Pendapatan - - - - Sarana dan prasarana Rusunami

3Keresahan Masyarakat - - - dan Ruko

FTINGKAT KESEHATAN

1Penurunan Tingkat Kesehatan Pekerja - - -

2Penurunan Tingkat Kesehatan Masyarakat - - - - -

Keterangan : =Ada reaksi

- = Tidak ada reaksi

g. Matriks Evaluasi Dampak Potensialh. Matriks Dampak Penting Hipotetik, adalah sebagai berikut

NoKomponen LingkunganTanpa ProyekDengan ProyekKondisiKepentinganDikelola /

(TO)(TI)KumulatifDampakTidak

(TI-TO)Dikelola

1Terciptanya kesempatan kerja dan usaha

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoPentingDikelola

2Peningkatan Pendapatan

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPositif PentingPentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoPositif PentingPentingDikelola

3 Keresahan Masyarakat

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampPentingDikelola

* Mobilisasi Alat dan BahanPentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan RukoNegatif PentingPentingDikelola

4Penurunan Kualitas Air Permukaan

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base Camp32-1PentingDikelola

*Pematangan Lahan32-1PentingDikelola

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola

5Gangguan Arus Lalu Lintas

* Mobilisasi Alat dan Bahan32-1PentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola

6Kerusakan Jalan

* Mobilisasi Alat dan Bahan42-2PentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola

7Terganggunya Flora dan Fauna

*Pematangan LahanPentingDikelola

8Penurunan Kualitas Udara

* Mobilisasi Alat dan Bahan42-2PentingDikelola

*Pematangan Lahan440PentingDikelola

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola

9Peningkatan Intensitas Kebisingan

* Mobilisasi Alat dan Bahan43-1PentingDikelola

*Pematangan Lahan440PentingDikelola

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko43-1PentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko330PentingDikelola

10Penurunan Tingkat Kesehatan Masyarakat

* Mobilisasi Alat dan BahanNegatif PentingPentingDikelola

11Penurunan Kesehatan Pekerja

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base CampNegatif PentingPentingDikelola

*Pematangan LahanNegatif PentingPentingDikelola

12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air

*Pematangan Lahan42-2PentingDikelola

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko42-2PentingDikelola

13Timbulnya Getaran

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko42-2PentingDikelola

14Peningkatan Keanekaragaman Hayati dan Karbon Sekuestrasi

*Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan RukoPentingDikelola

15Peningkatan Limbah Padat / Sampah

* Mobilisasi Tenaga Kerja dan Operasional Base Camp32-1PentingDikelola

* Operasional dan Pemeliharaan Rusunami dan Ruko32-1PentingDikelola

16Penurunan Kuantitas / Muka Air Tanah

Keterangan :

0 = Dampak Sangat Kecil

1 = Dampak Kecil

2 = Dampak Sedang

3 = Dampak Besar

4 = Dampak Sangat Besar

P = Penting

+P = Positif Penting

- P = Negatif PentingNoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap

Pra KonstruksiOperasional

Konstruksi

1234567

A.FISIK-KIMIA

1Kualitas Udara dan Kebisingan

a. Kualitas Udara P0 P P

b. Kebisingan P0 P0

c. Getaran

d. Penurunan Kualitas Air Permukaan P P P

2Hidrologi

a. Air Larian P P

b. Penurunan kuantitas/ P

muka air tanah

3Ruang, lahan, dan tanah

a. Lalu lintas P P

b. Sampah P P

c. Prasarana Jalan P P

B.BIOLOGI

a. Peningkatan keanekaragaman hayati+ P

dan karbon sekuestrasi

b. Flora dan fauna+ P

C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

a. Kesempatan kerja dan berusaha+ P+ P

b. Peningkatan Pendapatan+ P

c. Keresahan Masyarakat+ P+ P P

D.KESEHATAN MASYARAKAT

a. Kesehatan masyarakat P

b. Kesehatan pekerja P P

i. Bagan Alir Pelingkupan, sebagai berikut :

k. Ringkasan Metode Studi

Data yang digunakan terdiri dari data primer dan daa sekunder. Data primer merupakan data yang dikumpulkan langsung dari masyarakat khususnya untuk berbagai jenis data kependudukan. Sedangkan data sekunder merupakan data yang diperoleh dari instansi terkait seperti pemerintah kota, kecamatan, kelurahan atau lembaga- lembaga pemerintah yang memiliki kaitan dengan proyek tersebut.

Jenis dan teknik pengumpulan data

NOJENIS DATASIFAT DATATEKNIK PENGUMPULAN DATA

1.Kependudukan :Data primer dan Pustaka dan literatur

- Jumlah dan kepadatan pendudukdata sekunder

- Tataguna Lahan

- Komposisi angkatan kerja

- Tingkat pendidikan

- Jenis-jenis pekerjaan

- Mobilitas penduduk

2.Sosial EkonomiData primer dan wawancara dan observasi

- Pola penguasaan lahandata sekunder

- Pola Pengelolaan Sumber

daya Alam oleh Penduduk

- Tingkat Kesejahteraan dan prosentase

kontribusi sumber-sumber penghasilan

rumah tangga

3.Sosial BuadayaData primer dan wawancara dan observasi

- Pola kepemimpinandata sekunder

- sistem organisasi sosial

- pola konflik dan mekanisme penyelesaiannya

- sanitasi lingkungan

- persepsi penduduk terhadap rencana proyek

- persepsi penduduk terhadap dampak sosial

terhadap keluarga dan masyarakat

Metode Pengumpulan Data Survey / Sigi

Dilakukan terhadap rumah tangga sebagai unit sampel peneltian yang mewakili unit sosial ekonomi rumah tangganya. Survey sosial ekonomi dan budaya akan menanyakan berbagai aspek kondisi kependudukan, ekonomi dan budaya yang dimungkinkan untuk digali dengan metode ini.

Wawancara mendalam

Dilakukan terhadap tokoh masyarakat, informan, tokoh adat, para pelaku sosial yang relevan yang sesuai dengan kebutuhan data. Guna untuk menggali berbagai aspek kehidupan sosial, ekonomi, dan politik yang relevan serta mempelajari mekanisme dan proses suatu aktivitas sosial tertentu dan institusi yang berkembang diwilayah penelitian

Tabel Ringkasan Metode Studi

NODPHMETODE PRAKIRAAN METODE METODE

DATA DAN INFORMASI PENGUMPULANANALISISMETODE

DAMPAK YANG RELEVAN DATA UNTUKDATA UNTUKEVALUASI

DAN DIBUTUHKANPRAKIRAANPRAKIRAAN

1.Keresahan Masyarakat - Jumlah dan keadatan Pustaka / literaturMetode analisis yangMetode untuk

pendudukwawancara dan observasidigunakan adalahmengevaluasi

- Tingkat keresahananalisis presentasiderajat kepentingan

Masyarakattabulasi silang dandampak akan

- Persepsi dan sikap analisis rasiomenggunakan

Masyarakatfakor-faktor

- Tingkat keamanan dan penentuan dampak

ketertiban masyarakatpenting , yaitu :

2. Kesempatan kerja Survey dan sensus - Pola penguasaan lahanPustaka / literaturMetode analisis yang1) Jumlah manusia

dan peluang usaha - Pola pengelolaan wawancara dan observasidigunakan adalahyang terkena dampak

sumberdaya alam oleh analisis presentasi2) Luas wilayah

penduduktabulasi silang danpersebaran dampak

- Tingkat kesejahteraan analisis rasio3) intensitas dan

dan prosentase kontribusilamanya dampak

sumber-sumber penghasilanberlangsung

rumah tangga4) Banyaknya

3.Peningkatan Survey dan sensus - Pola penguasaan lahanPustaka / literaturMetode analisis yangkomponen lingkungan

Pendapatan - Pola pengelolaan wawancara dan observasidigunakan adalahlainnya yang akan

sumberdaya alam oleh analisis presentasiterkena dampak

penduduktabulasi silang dan5) sifat kumulatif

- Tingkat kesejahteraan analisis rasiodampak akan

dan prosentase kontribusi6) berbalik atau

sumber-sumber penghasilantidak berbaliknya

rumah tanggadampak akan

4.Penurunan TingkatSurvey dan sensus Data dan jumlah penderita Pustaka / literaturMenelaah hasil data7) kriteria lain

kesehatan pekerja beserta jenis penyakit yang penderita yangsesuai dengan

banyak dideritadikaitkan dengan perkembangan ilmu

sumber penyebabnyapengetahuan dan

5.Penurunan E = (Vol x Faktor - Temperatur udaraPengukuran langsungHasil analisisteknologi

Kualitas Udarapolutan ) x Faktor - Kelembaban udaradi lapangan dan analisislaboratorium kemudian

Kecepatan - Arah Angin laboratoriumdibandingkan dengan baku

- KecepatanAngin mutu udara ambien

- Tipe Iklimnasional sesuai

- Karbon MonoksidaPeraturan Pemerintah

- Nitrogen DioksidaNO.41 tahun 1999 tentang

- Sulfida DioksidaPengendalian Pencemaran

- DebuUdara

6.PeningkatanLP = LP -10 log r/rNilai/besaran intensitasPengukuran langsungAnalisis tingkat kebisingan

intensitas kebisingankebisingandi lapangan dilakukan dengan cara

pembacaan langsung pada alat

sound level meter dan selanjutnya

hasilnya dibandingkan dengan

baku tinkat kebisingan

yang mengacu pada keputusan

menteri negara LH.Nomor

48/MENLH/11/1996 tentang baku

tingkat kebisingan

7.GetaranPerbandingan nilai/ besaranNilai/besaran tingkat Pengukuran langsungHasil pengukuran tingkat getaran

getaran dengan baku mutu getarandi lapangan yang didapatkan dibandingkan dengan

ambang batas baku mutu tingkat

getarn berdasarkan Kep-49/MENLH/

XI/1996 tentang baku mutu

tingkat getaran

8.Peningkatam lajuPerhitungan dan analisis - Jumlah unit mesin Pengamatan langsungMenelaah hasil dari perhitungan dan

timbulan limbah padat/sampah produksi dan bahan baku di lapangan analisis imbulan limbah padat

yang akan digunakan

- Prakiraan jumlah pegawai

9.Penurunan Muka Air tanahInventarisasiPeta hidrologi wilayah lokasi Pengukuran langsungData yang diperoleh dituangkan

kegiatan.di lapangan pada peta tematik , dianalisis dan

kajian potensi air tanah di ditaampilkan (overlay), untuk

lokasi kegiatanmendapatkan analisis secara akura dan

cukup lengkap.

10.Penurunan Kualitas AirPerbandingan nilai/besaranNilai / besaran parameterPengukuran langsungHasil analisis laboratorium dibandingkan

Permukaanparameter kualitas airkualitas air permukaandi lapangan dan analisisdengan Perturan Pemerintah No. 82

laboratoriumTahun 2001 Kelas II

11.Peningkatan AirQ = C x A x l - Curah HujanPengamatan langsungMenelaah hasil dari perhitungan

Larian (Run off) - Jumlah hari hujandi lapangan jumlah air hujan

- Koefisein air larian per

jenis bukaan lahan

- Luas masing masing jenis

tata guna lahan

12.Gangguan Arus Lalu lintasC = C x FCw x FCsp x - Data jenis kendaraan Pengumpulan data primerKebutuhan sistem transportasi akan

FCsf (smp/jam) - Data infrastruktur ruasdilakukan melaui diselaraskan dengan penanganan lalu

jalan dan persimpanganpencacahan kendaraan lintas pada jaringan jalan yang ada dan

- Data bangitan dan tarikan(traffic counting) peningkatan keselamatan serta

kawasan proyekterklarifikasi pada titik kenyamanan bagi pemakai jalan.

pengamatan yang Untuk pemecahan lalu lintas yang

ditetapkan diakibatkan oleh karena adanya

bangkitan/tarikan perjalanan pada

dasarnya dapat dilakukan dengan

menerapkan teknik-teknik manajemen

lalu lintas dan manajemen jalan

13.Peningkatan Survey dan pengamatan Kondisi eksisting jenisPengamatan langsungMetode analisis flora yang diterapkan

keaneka ragamantanaman beserta jumlahnyadi lapangan adalah metode kualitatif dan kuantitatif

hayati

14.kerusakan JalanPt =Po (1+ i) - Data kondisi eksisting jalanPengamatan langsungKomparasi kondisi jalan eksisting dengan

- Data penambahan bebandi lapangan kondisi jalan setelah adanya kegiatan

jalanpembangunan Rusunami dan Ruko.

l. Ringkasan Informasi Awal atas Rencana Usaha atau kegiatan yang akan diakukan penapisanPT. Cipta Indah Bangun Anugerah sebagai salah satu perusahaan yang bergerak di bidang property akan turut turut berperan serta dalam penyediaan sarana pembangunan Rusunami dan Ruko yang terletak di Jl. Cibaduyut Raya No.142 , Kecamatan Bojong Kidul, Kota Bandung, dengan luas lahan seluas 24.945 m2 sebagai lokasi untuk pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square.

1. Lokasi Kegiatan

Rusunami dan Ruko berada di Kelurahan Cibaduyut, Kecamatan Bojong Kidul, Kota Bandung.Kota Bandung adalah ibu kota Provinsi Jawa Barat dengan luas 16.728,65 ha. Kota ini merupakan dataran tinggi yang terletak pada ketinggian 675-1050 meter di atas permukaan laut, yang berada pada koordinat 6o 50 38o 6o 58 50o LS dan 107o 33 34o - 107o 43 50o BT.

Secara geografis, jarak kota Bandung yang relative dekat dengan Jakarta sebagai Ibukota Ngara dan Pusat Perdagangan, menjadikan Kota Bandung berkembang pesat di berbagai bidang kegiatan pembangunan.

Secara morfologi regional, Kota Bandung terletak di bagian tengah Cekungan Bandung, yang mempunyai dimensi luas 233.000 Ha.

Secara administrative, cekungan ini terletak di empat daerah administrasi Kabupaten/Kota, yaitu Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi.

2. Rencana Kegiatan

a. Rencana Penggunaan Lahan

Lahan yang dialokasikan untuk Rusunami dan Ruko M-square ini dilakukan pada lahan seluas 24.945 m2 dan yang sudah ditetapkan lokasinya melalui persetujuan Pemanfaatan Ruang No. 640/1677-Bappea 17-07-2013

b. Rincian Kegiatan

1. RusunamiPada Rusunami ini direncanakan terdapat area kamar hunian yang memiliki total jumlah lantai yaitu 27 lantai. Pada setiap lantai memiliki jumlah kamar dan fasilitas yaitu pada lantai GF jumlah 14 unit kamar typical, Lantai 1 s/d 22 jumlah 28 unit kamar typical, lantai 23 jumlah 22 unit kamar typical dan Roof Garden dan lantai 24 s/d 27 jumlah 22 unit kamar typical, yang digunakan sebagai area hunian. Total luas pada bangunan Rusunami yaitu 31.860,57 m2.

Pada rusunami terdapat area parker yang terletak di Lantai Parkir 1 dan 2.Secara keseluruhan, total luas area parker yang tersedia pada Rusunami ini seluas 4.433,64 m2.2. RukoRuko terdapat di lantai dasar, dengan jumlah ruko sebanyak 99 unit pada lantai seluas 5,674 m2. Pada setiap lantai ruko terdapat 9 jenis ruko.

3. Fasilitas Pendukung Rusunami dan Ruko M-SquareFasilitas di Rusunami dan Ruko M-Square ini tidak hanya terdiri dari kamar hunian dan area perdagangan, namun terdapat pula fasilitas penunjang lain yang dapat dimanfaatkan seperti Masjid, toilet dan food court.

2.a. Pengertian ANDALAnalisis Dampak Lingkungan Hidup selanjutnya disebut Andal, adalah telaahan secara cermat dan mendalam tentang dampak penting suatu rencana usaha dan/atau kegiatan.

2.b. Peraturan yang mengaturnyaIND-PUU-7-2012-Permen LH 16-2012 Penyusunan Dokumen LH

PERMEN NOMOR 05 TAHUN 2012 Kegiatan Wajib Amdal

2.c. Sistematika Penulisan ANDALKATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Ringkasan Deskripsi Rencana Usaha

1.2 Rencana Kegiatan Penyebab Dampak

1.3 Ringkasan Dampak Penting Hipotetik yang Ditelaah

1.4 Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu Kajian

BAB II. RONA LINGKUNGAN

2.1 Lingkup Rona Lingkungan Hidup Awal

BAB III. PRAKIRAAN DAMPAK BESAR DAN PENTING

3.1 Tahap Konstruksi

3.2 tahap Operasional

BAB IV. EVALUASI DAMPAK PENTING

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

2.d. Analisis prakiraan dampakPrakiraan dampak penting yang dilakukan adalah pada parameter-parameter lingkungan yang terkena dampak penting hipotetik sesuai dengan hasil pelingkupan (scooping).Prakiraan dampak penting yang akan dilakukan terdiri atas dua tahapan, yaitu :

A. Prakiraan Besaran Dampak

B. Penentuan Tingkat Kepentingan Dampak

Tahap Konstruksi

Mobilisasi Tenaga Kerja dan Pengoperasian Base Camp

1. Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha

Perekrutan tenaga kerja pada tahap konstruksi dapat menimbulkan dampak positif, dengan adanya partisipasi penduduk local yang bekerja pada kegiatan ini. Untuk keperluan tenaga non-skill, penduduk di pemukiman terdekat cukup berpotensi untuk turut bekerja..Oleh karena itu, dampak yang terjadi digolongkan penting.2. Peningkatan Pendapatan

Dengan adanya partisipasi penduduk lokal yang bekerja pada kegiatan ini, tentu akan menimbulkan dampak positif dari upah yang diterima penduduk lokal sehingga dampak ini merupakan dampak positif penting.Oleh karena itu, dampak yang terjadi digolongkan penting.

3. Timbulan Limbah Padat

Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/sampah sebanyak 0,625 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.4. Penurunan Kualitas Air Permukaan

Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan air limbah sebanyak 25,56 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.

5. Penurunan Tingkat Kesehatan Pekerja

Kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan pengoperasian base camp diperkirakan menimbulkan dampak sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Penggunaan alat angkutan kendaraan khusus bekerja konstruksi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas polutan lainnya. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen air limbah tergolong penting.

Mobilisasi Alat dan Bahan

1. Gangguan Arus Lalu Lintas

Pada tahap konstruksimsaat kegiatan mobilisasi alat dan bahan, diperkirakan dapat terjadi gangguan arus lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan dengan kendaraan yang digunakan selama mobilisasi alat dan bahan/material.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.2. Kerusakan Jalan

Pada tahap kegiatan mobilisasi alat dan bahan berlangsung aktivitas kendaraan pengangkut alat dan bahan serta material menuju lokasi kegiatan dengan volume kendaraan yang besar yang dimungkinkan jika kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan akan membuat tonase jalan menurun. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.3. Penurunan Kualitas Udara

Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi diperkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebaga akibat terjadinya peningkatan arus lalu lintas menuju lokasi kegiatan yang mengangkut alat dan bahan untuk kegiatan konstruksi melibatkan kendaraan berbahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong penting.4. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pada kegiatan mobilisasi alat dan bahan/material akan meningkatkan arus atau kepadatan lalu-lintas terutama pada jalur pengangkutan dari/ke tapak proyek-lokasi sumber bahan konstruksi/material, sehingga intensitas kebisingan akan meningkat pula. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong penting.5. Penurunan Tingkat Kesehatn Masyarakat

Penggunaan alat transportasi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas pluutan lainnya, sehinggan menggangu tingkat kesehatan di lingkungan tersebut. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kesehatan masyarakat tergolong Negatif penting.

Pematangan Lahan

1. Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air

Kegatan pematangan lahan dipekirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface Run off) akibat perubahan lahan menjadi lahan yang diratakan/dimatangkan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.

2. Penurunan Kualitas Udara

Hal ini terjadi karena sebagai akibat beroperasinya kendaraan dan alat berat berbahan bakar solar pada kegiatan pematangan lahan tersebut.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.3. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pada kegiatan pematangan lahan akan meningkatkan intensitas kebsngan di tapak proyek sebagai akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.

4. Penurunan Kualitas Air Permukaan

Kegiatan tahap pematangan lahan diperkirakan akan terbaanya sedimen lumpr yang terbawa air larian menuju badan air. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Penting.

5. Penurunan Kesehatan Pekerja

Kegiatan pematangan lahan diperkirakan menimbulkan dampak terhadap terganggunya flora dan fauna yeng dilindungi dan termasuk kategori langka.Sehingga berdasarkan hal tersebut, maka dampak dikategorikan penting.

Pekrjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square

1. Penurunan Kualitas Udara

Kegiatan konstruksi pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square diprakirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya beroperasinya kendaraan dan alat-alat berat proyek di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.

2. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pada kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Intensitas kebisingan yang terjadi dari dioperasikannya alat-alat berat pada saat konstruksi bisa mencapai 73-95 dBA pada jarak 15,24 m. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.

3. Timbulnya Getaran

Keadaan awal sebelum dilakukan kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square, terutama kegiatan pemancangan pondasi tiang pancang di lokasi kegiatan tidak ada getaran yang menyebabkan gangguan pada rumah penduduk atau bangunan lainnya, sehingga skala keadaan kualitas lingkungan tergolong Baik (skala 4). Adanya penanaman tiang pondasi pada pekerjaan tiang pancang dapat menimbulkan getaranyang bisa berdampak mulai dari gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan penduduk, adanya keretakan plesteran dan rusaknya komponen dinding bangunan rumah hingga adanya kerusakan dinding pemikul beban pada rumah penduduk disekitar lokasi kegiatan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen getaran tergolong Penting.

4. Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air

Kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square diperkirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface run-off) akibat menjadi lahan yang diperkeras dan tertutup bangunan.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.

5. Penurunan Kualitas Air Permukaan

Kondisi air permukaan telah mengalami perubahan sebelum ada kegiatan pembangunan ini buangan air limbah dari baik kegiatan domestik sekitar maupun kegiatan lainnya.Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tergolong sedang (skala 3).Setelah konstruksi bangunan Rusunami berlangsung diperkirakan menghasilkan air limbah yang berasal dari berbagai macam kegiatan.Berdasarkan hal tersebut skala kualitas lingkungan tergolong buruk (skala 2).Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Negatif Penting.

Tahap Operasional

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusunami M-Square

1. Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha

Peluang berusaha yang muncul bagi penduduk local, yaitu peluang promosi bagi produk-prosuk local penduduk di Kel.Cibaduyut yang menekuni usaha kerajinan sepatu.Maka dampak yang terjadi bersifat penting.

2. Penurunan/Peningkatan Pendapatan

Tentunya kesempatan kerja yang tercipta dengan adanya kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan terpadu dapat menimbulkan dampak positif dan negative.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lingkungan peningkatan pendapatan tergolong Penting.

3. Gangguan Arus Lalu Lintas

Dengan beroperasinya Rusunami dan Ruko M-Square, maka akan terjadi peningkatan volume lalu lintas kendaraan dan gangguan arus terutama di titik-titik di sekitar gerbang masuk-keluar pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalulintas tergolong Penting.

4. Penurunan Kualitas Udara

Kegiatan operasional pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square dierkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi akibat terjadinya beroperasinya kendaraan di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.

5. Peningkatan Intensitas Kebisingan

Pada kegiatan operasional Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan di lokas kegiatan sebagai akibat lalulalangnya kendaraan.

6. Kerusakan Jalan

Perkerasan jalan Cibaduyut Raya dapat berpotensi rusak yang salah satunya diakibatkan akses keluar masuk kendaraan dan aktivitas transportasi lainnya meskipun akan berdampak pada jangka waktu yang lama, sehingga tergolong dampak sedang.

7. Peningkatan Limbah Padat /Sampah

Kegiatan tahap operasi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/samah sebanyak 9,95 m3/hari dari kondisi maksimum 3000 pengunjung. Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Penting.

2.e. Evaluasi Holistik Keterkaitan dan Interaksi Dampak Penting Hipotetik3.1. Evaluasi DampakPentingEvaluasi dampak penting dilakukan secara holistic yaitu telaahan secara totalitas berbagai dampak yang bersifat penting yang ditelaah sebagai satu kesatuan yang saling terkait dan saling pengaruh mempengaruhi, sehingga diketahui sejauh mana perimbangan dampak penting yang bersifat ositif dengan yang bersifat negative dengan menggunakan Metoda Matrik Fisher dan Davies atau matrik evaluasi dasar.

Tabel Matrik evaluasi dasar tahap pra konstruksi, konstruksi dan tahap operasional Rusunami dan ruko M-Square

NoKomponenLingkunganTanpaProyekDenganProyekKondisi

(TO)(TI)Kumulatif

(TI-TO)

1Terciptanyakesempatankerjadanusaha

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPenting

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPenting

2PeningkatanPendapatan

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPositifPenting

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko

3KeresahanMasyarakat

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPenting

* MobilisasiAlatdanBahanPenting

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoNegatifPenting

4PenurunanKualitas Air Permukaan

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1

*PematanganLahan32-1

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko32-1

5GangguanArusLaluLintas

* MobilisasiAlatdanBahan32-1

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1

6KerusakanJalan

* MobilisasiAlatdanBahan42-2

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1

7Terganggunya Flora dan Fauna

*PematanganLahanPenting

8PenurunanKualitasUdara

* MobilisasiAlatdanBahan42-2

*PematanganLahan440

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1

9PeningkatanIntensitasKebisingan

* MobilisasiAlatdanBahan43-1

*PematanganLahan440

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko330

10Penurunan Tingkat KesehatanMasyarakat

* MobilisasiAlatdanBahanNegatifPenting

11PenurunanKesehatanPekerja

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampNegatifPenting

*PematanganLahanNegatifPenting

12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air

*PematanganLahan42-2

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2

13TimbulnyaGetaran

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2

14PeningkatanKeanekaragamanHayatidanKarbonSekuestrasi

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRukoPenting

15PeningkatanLimbahPadat / Sampah

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1

16PenurunanKuantitas / Muka Air Tanah

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1

Tabel Matriks evaluasi besaran dan kepentingan dampak penting

NoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap

PraKonstruksiOperasional

Konstruksi

1234578

A.FISIK-KIMIA

1KualitasUdaradanKebisingan

a. KualitasUdara 2P0 1P 1P

b. Kebisingan 1P0 1P0

c. Getaran 2P

d. PenurunanKualitas Air Permukaan 1P 1P 1P

2Hidrologi

a. Air Larian 2P 2P

b. Penurunankuantitas/ 1P

muka air tanah

3Ruang, lahan, dantanah

a. Lalulintas 1P 1P

b. Sampah 1P 1P

c. PrasaranaJalan 1P 1P

B.BIOLOGI

a. PeningkatankeanekaragamanhayatiP

dankarbonsekuestrasi

b. Flora dan faunaP

C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

a. KesempatankerjadanberusahaPP

b. PeningkatanPendapatan+ P

c. KeresahanMasyarakatPP P

D.KESEHATAN MASYARAKAT

a. Kesehatanmasyarakat P

b. Kesehatanpekerja P P

Keterangan :

1 PenetapanLahan (Survey danPengukuran)

2 PembebasanLahan

3 MobilisasiTenagaKerja, Operasional Base Camp

4 MobilisasiAlatdanBahan

5 PematanganLahan

6 PekerjaanKonstruksi

7 OperasionaldanPemeliharaan

0 = DampakSangat Kecil

1 = Dampak Kecil

2 = DampakSedang

3 = DampakBesar

4 = DampakSangatBesar

P = Penting

+P = PositifPenting

- P = NegatifPenting

Tabel Matrik evaluasi dampak penting tahap pra konstruksi dan tahap operasionalNoKomponenLingkunganTanpaProyekDenganProyekKondisiKepentinganDikelola /

(TO)(TI)KumulatifDampakTidak

(TI-TO)Dikelola

1Terciptanyakesempatankerjadanusaha

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPentingDikelola

2PeningkatanPendapatan

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPositifPentingPentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoPositifPentingPentingDikelola

3KeresahanMasyarakat

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampPentingDikelola

* MobilisasiAlatdanBahanPentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRukoNegatifPentingPentingDikelola

4PenurunanKualitas Air Permukaan

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1PentingDikelola

*PematanganLahan32-1PentingDikelola

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko32-1PentingDikelola

5GangguanArusLaluLintas

* MobilisasiAlatdanBahan32-1PentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola

6KerusakanJalan

* MobilisasiAlatdanBahan42-2PentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1PentingDikelola

7Terganggunya Flora dan Fauna

*PematanganLahanPentingDikelola

8PenurunanKualitasUdara

* MobilisasiAlatdanBahan42-2PentingDikelola

*PematanganLahan440PentingDikelola

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1PentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko43-1PentingDikelola

9PeningkatanIntensitasKebisingan

* MobilisasiAlatdanBahan43-1PentingDikelola

*PematanganLahan440PentingDikelola

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko43-1PentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko330PentingDikelola

10Penurunan Tingkat KesehatanMasyarakat

* MobilisasiAlatdanBahanNegatifPentingPentingDikelola

11PenurunanKesehatanPekerja

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base CampNegatifPentingPentingDikelola

*PematanganLahanNegatifPentingPentingDikelola

12Peningkatan Surface Run-off dan Debit Air

*PematanganLahan42-2PentingDikelola

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2PentingDikelola

13TimbulnyaGetaran

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRuko42-2PentingDikelola

14PeningkatanKeanekaragamanHayatidanKarbonSekuestrasi

*PekerjaanKonstruksiRusunamidanRukoPentingDikelola

15PeningkatanLimbahPadat / Sampah

* MobilisasiTenagaKerjadanOperasional Base Camp32-1PentingDikelola

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola

16PenurunanKuantitas / Muka Air Tanah

* OperasionaldanPemeliharaanRusunamidanRuko32-1PentingDikelola

Tabel Matrik evaluasi besaran dan kepentingan dampak penting

NoDAMPAK PENTINGTahapTahapTahap

PraKonstruksiOperasional

Konstruksi

1234567

A.FISIK-KIMIA

1KualitasUdaradanKebisingan

a. KualitasUdara P0 P P

b. Kebisingan P0 P0

c. Getaran

d. PenurunanKualitas Air Permukaan P P P

2Hidrologi

a. Air Larian P P

b. Penurunankuantitas/ P

muka air tanah

3Ruang, lahan, dantanah

a. Lalulintas P P

b. Sampah P P

c. PrasaranaJalan P P

B.BIOLOGI

a. Peningkatankeanekaragamanhayati+ P

dankarbonsekuestrasi

b. Flora dan fauna+ P

C.SOSIAL, EKONOMI, DAN BUDAYA

a. Kesempatankerjadanberusaha+ P+ P

b. PeningkatanPendapatan+ P

c. KeresahanMasyarakat+ P+ P P

D.KESEHATAN MASYARAKAT

a. Kesehatanmasyarakat P

b. Kesehatanpekerja P P

Keterangan :

1 PenetapanLahan (Survey danPengukuran)

2 PembebasanLahan

3 MobilisasiTenagaKerja, Operasional Base Camp

4 MobilisasiAlatdanBahan

5 PematanganLahan

6 PekerjaanKonstruksi

7 OperasionaldanPemeliharaan

0 = DampakSangat Kecil

1 = Dampak Kecil

2 = DampakSedang

3 = DampakBesar

4 = DampakSangatBesar

P = Penting

+P = PositifPenting

- P = NegatifPenting

2.f. Ringkasan Analisis DampakNoDphRona Lingkungan Hidup AwalHasil Prakiraan DampakHasil Evaluasi Dampak

Tahap Konstruksi

Mobilisasi Tenaga Kerja dan Pengoperasian dan Usaha

1Timbulan Limbah PadatBerdasar survey, diketahui bahwa kondisi persampahan dan sanitasi di wilayah studi tergolong cukup memadai dengan masih terbatasnya prasarana TPS sampah. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak : Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/sampah sebanyak 0,625 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi.

Sifat Dampak Penting : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

2Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air saluaran drainase yang akan menjadi saluran pembuangan air limbah dari kegiatan konstruksi dan akan bermuara di Sungai Cikamandilan tergolong masih bisa menampng dan kualias sudah mulai tercemar Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak : Kegiatan tahap konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan air limbah sebanyak 25,56 m3/orang/hari dari para pekerja konstruksi.

Sifat Penting Dampak : Penting, karena berpengaruh buruk untuk masyarakatBerdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

Mobilisasi Alat dan Bahan

1Gangguan Arus Lalu LintasArus stabil, tetapi kecepaatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas dan pengemudi memiliki kebebasan yang cukup untuk memilih kecepatan lalu lintas. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Pada tahap konstruksi saat kegiatan mobilisasi alat dan bahan, diperkirakan dapat terjadi gangguan arus lalu lintas akibat kegiatan pengangkutan dengan kendaraan yang digunakan selama mobilisasi alat dan bahan/material.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalu lintas tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

2Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak : Kegiatan mobilisasi alat dan bahan konstruksi diperkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya peningkatan arus lalu lintas menuju lokasi kegiatan yang mengangkut alat dan bahan untuk kegiatan konstruksi melibatkan kendaraan berbahan bakar solar.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

4Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 64,60 dBa, nilai kebisingan di daerah tersebut 64,60 dBaBesarnya Dampak : Pada kegiatan mobilisasi alat dan bahan/material akan meningkatkan arus atau kepadatan lalu-lintas terutama pada jalur pengangkutan dari/ke tapak proyek-lokasi sumber bahan konstruksi/material, sehingga intensitas kebisingan akan meningkat pula.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

5Penurunan Tingkat Kesehatn MasyarakatKesehatan masyarakat di daerah lokasi konstruksi terjaga dengan baikBesarnya Dampak :Kegiatan mobilisasi tenaga kerja dan pengoperasian base camp diperkirakan menimbulkan dampak sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Penggunaan alat angkutan kendaraan khusus bekerja konstruksi akan meningkatkan zat pencemar berupa debu dan limbah gas polutan lainnya.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen air limbah tergolong penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

Pematangan Lahan

1Peningkatan Surface Run-off dan Debit AirKondisi surface Run-off relatif kecil terkbukti tidak ada ejadian banjir/genangan di lokasi lapak proyek dan lingkungan sekitarBesarnya Dampak :Kegatan pematangan lahan dipekirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface Run off) akibat perubahan lahan menjadi lahan yang diratakan/dimatangkan.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

2Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan ini akan menimbulkan penurunan kualitas udara,hal ini terjadi karena sebagai akibat beroperasinya kendaraan dan alat berat berbahan bakar solar pada kegiatan pematangan lahan tersebut.

Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

3Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 49,43 dBa,Besarnya Dampak :Pada kegiatan pematangan lahan akan meningkatkan intensitas kebisngan di tapak proyek sebagai akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

4Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air saluaran drainase yang akan menjadi saluran pembuangan air limbah dari kegiatan konstruksi dan akan bermuara di Sungai Cikamandilan tergolong masih bisa menampng dan kualias sudah mulai tercemar Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Kegiatan tahap pematangan lahan diperkirakan akan terbawanya sedimen lumpr yang terbawa air larian menuju badan air.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

5Terganggunya Flora dan FaunaTerdapat banyak Flora dan FaunaBesarnya Dampak :Kegiatan pematangan lahan diperkirakan menimbulkan dampak terhadap terganggunya flora dan fauna yeng dilindungi dan termasuk kategori langka.

Sifat Penting Dampak :dampak dikategorikan penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

Pekerjaan Konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square

1Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan konstruksi pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square diprakirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi sebagai akibat terjadinya beroperasinya kendaraan dan alat-alat berat proyek di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

2Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 49,43 dBa,Besarnya Dampak :Pada kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan akibat dioperasikannya kendaraan dan alat-alat berat. Intensitas kebisingan yang terjadi dari dioperasikannya alat-alat berat pada saat konstruksi bisa mencapai 73-95 dBA pada jarak 15,24 m.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kebisingan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

3Timbulnya GetaranKeadaan awal sebelum dilakukan kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square, terutama kegiatan pemancangan pondasi tiang pancang di lokasi kegiatan tidak ada getaran yang menyebabkan gangguan pada rumah penduduk atau bangunan lainnya, sehingga skala keadaan kualitas lingkungan tergolong Baik (skala 4).Besarnya Dampak :Adanya penanaman tiang pondasi pada pekerjaan tiang pancang dapat menimbulkan getaranyang bisa berdampak mulai dari gangguan terhadap kenyamanan dan kesehatan penduduk, adanya keretakan plesteran dan rusaknya komponen dinding bangunan rumah hingga adanya kerusakan dinding pemikul beban pada rumah penduduk disekitar lokasi kegiatan.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen getaran tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

4Peningkatan Surface Run-off dan Debit AirKondisi surface Run-off relatif kecil terkbukti tidak ada ejadian banjir/genangan di lokasi lapak proyek dan lingkungan sekitarBesarnya Dampak :Kegiatan konstruksi Rusunami dan Ruko M-square diperkirakan dapat menimbulkan dampak berupa peningkatan air larian (surface run-off) akibat menjadi lahan yang diperkeras dan tertutup bangunan.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidrologi/air larian tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

5Penurunan Kualitas Air PermukaanKondisi air permukaan telah mengalami perubahan sebelum ada kegiatan pembangunan ini buangan air limbah dari baik kegiatan domestik sekitar maupun kegiatan lainnya.Besarnya Dampak :Setelah konstruksi bangunan Rusunami berlangsung diperkirakan menghasilkan air limbah yang berasal dari berbagai macam kegiatan.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen sedimen tergolong Negatif Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

Tahap Operasional

Operasional dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rusunami M-Square

1Terciptanya Kesempatan Kerja dan Usaha-Besarnya Dampak :Peluang berusaha yang muncul bagi penduduk local, yaitu peluang promosi bagi produk-prosuk local penduduk di Kel.Cibaduyut yang menekuni usaha kerajinan sepatu.

Sifat Penting Dampak : Maka dampak yang terjadi bersifat penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

2Penurunan/Peningkatan Pendapatan-Besarnya Dampak : Tentunya kesempatan kerja yang tercipta dengan adanya kegiatan operasional dan pemeliharaan sarana dan prasarana kawasan terpadu dapat menimbulkan dampak positif dan negative. Dampak tersebut yaitu Penurunan/Peningkatan Pendapatan

Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lingkungan peningkatan pendapatan tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

3Gangguan Arus Lalu LintasBesarnya Dampak :Dengan beroperasinya Rusunami dan Ruko M-Square, maka akan terjadi peningkatan volume lalu lintas kendaraan dan gangguan arus terutama di titik-titik di sekitar gerbang masuk-keluar pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square.

Sifat Penting Dampak : Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen lalulintas tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

4Penurunan Kualitas UdaraKualitas udara ambient dengan parameter CO, NO2, SO2, dan debu (TSP) masih berada di bawah baku menurut PP No. 41 tahun 1999Besarnya Dampak :Kegiatan operasional pembangunan Rusunami dan Ruko M-Square dierkirakan akan menimbulkan penurunan kualitas udara. Hal ini terjadi akibat terjadinya beroperasinya kendaraan di lokasi kegiatan yang menggunakan bahan bakar solar.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen kualitas udara tergolong Penting.

Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

5Peningkatan Intensitas KebisinganIntensitas kebisingan di lokasi rencana kegiatan masih berada di bawah baku tingkat kebisingan menurut KepMenLH No. Kep-48MENLH/11/1996 yaitu berkisar 64,75 dBa (NAB : 70 dBA)Besarnya Dampak :Pada kegiatan operasional Rusunami dan Ruko M-Square akan meningkatkan intensitas kebisingan di lokas kegiatan sebagai akibat lalulalangnya kendaraan.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Tidak Penting.

Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

7Peningkatan Limbah Padat /SampahBerdasar survey, diketahui bahwa kondisi persampahan dan sanitasi di wilayah studi tergolong cukup memadai dengan masih terbatasnya prasarana TPS sampah. Oleh sebab itu, skala keadaan kualitas lingkungan tegolong sedang (skala 3)Besarnya Dampak :Kegiatan tahap operasi Rusunami dan Ruko M-Square diperkirakan akan menghasilkan limbah padat/samah sebanyak 9,95 m3/hari dari kondisi maksimum 3000 pengunjung.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen limbah padat/sampah tergolong Penting.

Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

8Penurunan Kualitas Muka Air TanahKetersediaan Air Tanah di sekitar lokasi kegiatan digunakan oleh para penduduk yang bermukim di sekitar lokasiBesarnya Dampak :Kegiatan tahap operasional akan membutuhkan air bersih yang diperhitungkan sebesar 527,26 m3/hari. Pemakaian air tanah ini berdampak penurunan muka air tanah.

Sifat Penting Dampak :Oleh sebab itu, berdasarkan skala kepentingan komponen hidreologi/kuantitas air tergolong Penting.Berdasarkan analisis maka tergolong dampak penting

3. Rencana Pengelolaan Lingkungan

a. Pengertian Rencana Pengelolaan Lingkungan

Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup selanjutnya disebut RKL adalah upaya penanganan dampak lingkungan yang ditimbulkan dari rencana usaha dan/atau kegiatan.

b. Sistematika Penulisan RKL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.3 KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1.4 KEGUNAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI

2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

2.3 PENDEKATAN INSTITUSIBAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKAc. Peraturan yang mengaturnya Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012, tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidupd. Elemen elemen penting dalam RKL Dampak lingkungan (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).

Sumber dampak (dampak penting dan dampak lingkungan hidup lainnya).

Indikator keberhasilan pengelolaan lingkungan hidup.

Bentuk Pengelolaan lingkungan hidup.

Lokasi pengelolaan lingkungan hidup.

Periode pengelolaan lingkungan hidup.

Institusi pengelolaan lingkungan hidup (PLH).

e. Bentuk Pengelolaan Hidup Pendekatan Teknologi

Pendekatan ini adalah cara-cara atau teknologi yang digunakanuntuk mengelola dampak penting lingkungan hidup. Contoh: Aspek dan dampak linkungan yang akan dikelola dengan pendekatan teknologi dan gambaran umum pendekatan teknologinya diantaranya adalah .- Melakukan pengolahan air limbah domestic yang banyak mengandung bahan organic dan detergen sebelum memasuki badan air penerima.- Penataan dan pembuatan saluran saluran drainase air larian permukaan di area rusunami dan ruko agar tidak menggenang di jalan dan area parker.

Pendekatan Sosial, Budaya dan Ekonomi

Prinsip pendekatan ekonomi social budaya yang akan dilakukan oleh PT. Cipta Indah Bangun Anugrah adalah memilih metoda pengelolaan lingkungan yang layak, baik dari segi kualitas maupun pembiayaan , yaitu dengan cara mengoptimasikan penggunaan alat dan sumberdaya serta potensi daerah Pendekatan Instistusi

Penegelolaan dampak lingkungan rusunami dan ruko M-Square berdampak lintas sektoral, dalam pelaksanaannya akan menyakungkut berbagai institusi pemerintah maupun berbagai lapisan masyarakat. Secara umum pelaksanaan pengelolaan lingkungan yang akan dilakukan berdasarkan pendekatan institusi adalah berupa:

- Secara aktif mengadakan kontak dengan berbagai instansi terkait di lingkungan pemerintah daerah untuk mendapat informasi tentang hal hal yang menyangkut masalah lingkungan dan kebijaksanaanya.

- mengadakan komunikasi aktif dengan masyarakat di daerah wilayah dampak melalui lembaga masyarakat yang ada untuk mengetahui tanggapannya tentang upaya upaya pengelolaan yang dilakukan yang dilakukan oleh PT. Cipta Indah Bangun Anugrah.

f. Matriks RKLNo.Dampak Linkungan yang DikelolaSumber DampakIndikator Keberhasilan Pengelolaan Lingkungan HidupBentuk Pengelolaan Lingkungan HidupLokasi Pengelolaan Lingkungan HidupPeriode Pengelolaan Lingkungan HidupInstitusi Pengelolaan Lingkungan Hidup

Dampak Penting (Hasil Arahan dari Kajian ANDAL)

Tahap Konstruksi

1Terciptanya peluang kerja dan usahaKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional basecamp Jumlah angkatan kerja yang masih menganggur di kelurahan setempat berkurang

Rata rata pendapatan penduduk meningkat Sikap dan presepsi penduduk positif terhadap proyek Rekruitmen tenaga kerja non skill diprioritaskan tenaga kerja lokal, di daerah tapak proyek dan daerah sekitarnya, untuk meningkatkan daya serap tersebut maka diharapkan adanya pelatihan khusus.

Hubungan kerja antara tenaga kerja dengan pemberi kerja mengacu pada peraturan dan kebijakan Departemen Tenaga Kerja dan ketentuan pemerintah lainnya yang menyangkut pengupahan, jaminan kesehatan, jaminan keselamatan kerja dan sebagainya.

Memberikan upah tenaga kerja proyek minimal sesuai dengan Upah Minimum Regional (UMR) untuk Kota Bandung.

Mendorong dan mensaratkan pada kontraktor untuk menfaatkan tenaga kerja skill lokal, sebagai bagian dari pengaliha keahlian dan memanfaatkan pekerja non skill secara maksimal sesuai dengan kebutuhan

Mengembangkan dan atau meneruskan institusi kerjasama yang dikembangkan sejak tahap konstruksi sebgai wadah komunikasi kedua belahpihak dalam berbagai hal Mengupayakan secara bertahap agar peluan g peluang menjadi rekanan kerja atau usaha PT. Cipta Bangun Indah Anugrah( pemrakarsa kegiatan) dapat dimasuki oleh penduduk local Koordinasi dengan dinas tenaga kerja kota bandung untuk mengadakan pembinaan / pelatihan kerja bagi masyarakat lokalDi wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan pada bersamaan dengan dimulainya tahap knstrukis, namun pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan kebutuhan selama tahap konstruksi.. Instansi pelaksana: PT.Cipta Indah Bangun Anugrah Instansi Pengawas: Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan Cibaduyut. Instansi Penerima Laporan: BPLH kota Bandung

2Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakatKegiatan Mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Rata rata pendapatan penduduk meningkat

4. Rencana Pengelolaan Lingkungan

a. Pengertian Rencana Pengelolaan Lingkungan

Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang selanjutnya disebut RPL adalah upaya pemantauan komponen lingkungan hidup yang terkena dampak akibat rencana Usaha dan/atau kegiatan..

b. Sistematika Penulisan RPL

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISIDAFTAR TABELDAFTAR GAMBARBAB I PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANG

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN

1.3 KEBIJAKSANAAN PELAKSANAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

1.4 KEGUNAAN PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN

BAB II PENDEKATAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN2.1 PENDEKATAN TEKNOLOGI

2.2 PENDEKATAN SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA

2.3 PENDEKATAN INSTITUSIBAB III RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN

BAB IV RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

DAFTAR PUSTAKAc. Peraturan yang mengaturnya

Undang Undang No. 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 16 tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No 5 Tahun 2012, tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

d. Elemen elemen penting dalam RPL

Dampak yang dipantau, yang terdiri dari: jenis dampak yang terjadi, komponen lingkungan yang terkena dampak, dan indikator/parameter yang dipantau dan sumber dampak. Bentuk pemantauan lingkungan hidup yang terdiri dari metode pengumpulan dan analisis data, lokasi pemantauan, waktu danfrekuensi pemantauan.

Institusi pemantau lingkungan hidup, yang terdiri dari pelaksana pemantauan, pengawas pemantauan dan penerima laporan pemantauan.

No.Dampak Lingkungan yang TimbulBentuk Pemantauan Lingkungan HidupInstitut Pemantau Lingkungan Hidup

Jenis Dampak yang TimbulIndikator / ParameterSumber DampakMetode dan Pengumpulan Analisis DataLokasi PantauWaktu dan FrekuensiPelaksanaPengawasPenerima Laporan

Dampak Penting (Hasil Arahan dari Kajian ANDAL)

Tahap Konstruksi

1Terciptanya peluang kerja dan usahaJumlah angkatan kerja yang masih menganggur, Rata rata pendapatan penduduk, dan sikap dan presepsi pendudukKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Melakukan pengumpulan data dengan cara survei, jenis data berupa data primer dan data sekunder, data primer dikumpulkan secara wawancara dan observasi. Wawancara terhadapa respnden melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah diketahui karakteristiknya terlebih dahulu Di wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan tiga bulan sekali selama periode konstruksi ( 14 Bulan ), dimulai 3 bulan setelah tahap konstruksi rusunami dan ruko dimulaiPT.Cipta Indah Bangun Anugrah Selaku pemrakarsa dan seluruh kontraktor konstruksiBadan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan Cibaduyut.BPLH kota Bandung

2.Terjadinya peningkatan pendapatan masyarakatRata rata pendapatan penduduk, dan sikap dan presepsi pendudukKegiatan mobilisasi tenaga kerja konstruksi dan operasional base camp Melakukan pengumpulan data dengan cara survei, jenis data berupa data primer dan data sekunder, data primer dikumpulkan secara wawancara dan observasi. Wawancara terhadapa respnden melalui kuesioner yang telah dipersiapkan sebelumnya

Jumlah sampel ditentukan dengan cara purposive sampling, yaitu penentuan sampel berdasar pada kebutuhan penelitian dan diambil dari komunitas yang telah diketahui karakteristiknya terlebih dahuluDi wilayah kelurahan Cibaduyut Kecamatan Bojongloa Kidul, terutama di sekitar lokasi rencana kegiatanDilakukan tiga bulan sekali selama periode konstruksi ( 14 Bulan ), dimulai 3 bulan setelah tahap konstruksi rusunami dan ruko dimulaiPT.Cipta Indah Bangun Anugrah Selaku pemrakarsa dan seluruh kontraktor konstruksiBadan Pengendalian Lingkungan Hidup Daerah Kota Bandun, Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindangan Masyarakat Kota Bandung, Kantor Kecamatan Bojongloa Kidul dan Kantor Kelurahan CibaduyutBPLH kota Bandung

Kegiatan lain disekitarya

Rencana Kegiatan

Komponen Lingkungan

Input/Pendapat masyarakat atas pengumuman proyek

Bagan Alir

Matriks

Identikasi Dampak Potensial

Dampak Potensial

Evaluasi Dampak Potensial

Brain Storming

Dampak Penting Hipotetik

Klasifikasi dan prioritas

Hasil Sosialisasi

Prioritas Dampak Penting Hipotetik