uas 19 jan 2012

Upload: rafika-khairina

Post on 17-Jul-2015

60 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

1.

Sebutkan dan jelaskan macam strategi dan taktik dalam pengelolaan penyakit. Strategi pengelolaan hama adalah perencanaan menyeluruh

b.

c.

untuk melenyapkan atau mengurangi permasalahan hama. Strategi utama yang dikembangkan tergantung pada karakteristik hama, tanaman yang akan dilindungi, dan prinsip ekonomi. strategi yang dapat dipilih untuk pengendalian hama (Pedigo, 1991), adalah sebagai berikut : (1) Strategi tidak melakukan tindakan apa-apa, petani tidak melakukan tindakan apapun terhadap hama yang menyerang tanaman apabila hama tersebut tidak mengakibatkan kerusakan ekonomis, atau ) tanaman dapat mentoleransi sehingga tidak menimbulkan kerusakan ekonomis. Ini berarti apabila kepadatan hama atau intensitas serangan hama berada di bawah Ambang Ekonomi, maka strategi tidak melakukan apa-apa harus diterapkan, karena pada tingkat tersebut hama tidak akan menimbulkan kerugian yang berarti secara ekonomis. (2) Menurunkan jumlah populasi hama, Penurunan jumlah serangga untuk mengurangi atau mencegah masalah merupakan strategi yang paling banyak digunakan dalam pengendalian hama. Strategi ini seringkali diterapkan sebagai tindakan pengobatan atau akuratif, apabila kepadatan populasi hama mncapai Ambang Ekonomi atau sebagai tindakan pencegahan (preventif) yang berdasarkan kepada sejarah masalah hama tersebut. ada dua strategi utama dalam menurunkan populasi hama mengurangi puncak populasi secara perlahan apabila posisi keseimbangan umum hama lebih rendah dibanding Ambang Ekonomi (AE) dimana pada kondisi ini masih belum menjadi masalah utama dan penurunan puncak populasi secara drastis apabila GEP terletak sangat dekat atau berada di atas AE. Taktik yang dapat digunakan untuk penerapan strategi ini adalah penggunaan pestisida, musuh alami, kultivar resisten, modifikasi ekologi, dan penggunaan pengatur perkembangan serangga atau penurunan laju reproduksi hama seperti pelepasan jantan 3.

Jamur Nomuraea rileyi, merupakan salah satu jamur patogen pada berbagai jenis serangga, khususnya hama pengisap buah lada, D. piperis China. spodoptera litura (ulat grayak) Lagenidium giganteum Couch digunakan untuk mengendalikan larva nyamuk, yang meluputi genus-genus Aedes, Anopheles, Coquillettidea, Culex, dan sebagainya. L. giganteum adalah parasit dari larva nyamuk.

Jelaskan pendekatan dalam konsep PHT. Konsep PHT muncul dan berkembang sebagai koreksi terhadap kebijakan pengendalian hama secara konvensional, yang sangat utama dalam manggunakan pestisida. Kebijakan ini mengakibatkan penggunaan pestisida oleh petani yang tidak tepat dan berlebihan, dengan cara ini dapat meningkatkan biaya produksi dan mengakibatkan dampak samping yang merugikan terhadap lingkungan dan kesehatan petani itu sendiri maupun masyarakat secara luas.Konsep dan Strategipenerapan PHT.PHT merupakan suatu cara pendekatan atau cara berpikir tentang pengendalian OPT yang didasarkan pada dasar pertimbangan ekologi dan efisiensi ekonomi dalam rangka pengelolaan agro-ekosistem yang

berwawasan lingkungan yang berkelanjutan. Sebagai sasaran teknologi PHT adalah : 1) produksi pertanian mantap tinggi, 2) Penghasilan dan kesejahteraan petani meningkat, 3) Populasi OPT dan kerusakan tanaman tetap pada aras secara ekonomi tidak merugikan dan 4) Pengurangan resiko pencemaran Lingkungan akibat penggunaan pestisida yang berlebihan. langkah langkah pokok yang perlu dikerjakan dalam pengembangan PHT adalah sebagai berikut: 1. Mengenal Status Hama yang Dikelola,hama yang menyerang suatu agroekositem tanaman perlu diketahui perilaku hama, dinamika perkembangan populasi, tingkat kesukaan makanan, dan tingkat kerusakan yang diakibatkannya. Karena dengan mempelajari dan mengetahui status hama, dapat ditetapkan jenjang toleransi ekonomi untuk masing-masing kategori hama. 2. Mempelajari Komponen Saling Tindak dalam Ekosistem, pada komponen suatu ekosistem perlu dipelajari lebih lanjut termasuk yang mempengaruhi dinamika perkembangan populasi hama-hama utama dan menginventarisir musuhmusuh alami, sekaligus mengetahui potensi mereka sebagai pengendali alami. 3. Penetapan dan Pengembangan Ambang Ekonomi, merupakan ketetapan tentang pengambilan keputusan, kapan harus

modul atau penggunaan bahan kimia pengacau aktivitas perkawinan, penggunaan perangkap pembunuh. (3) Menurunkan kerentanan tanaman terhadap luka oleh hama, Penurunan kerentanan tanaman terhadap luka oleh hama dianggap merupakan strategi yang paling efektif dan ramah lingkungan. Strategi ini dilakukan dengan melakukan modifikasi tanaman inang atau dengan pengelolaan lingkungan tanaman. Strategi pertama dilakukan dengan melakukan rekayasa genetika tanaman sehingga tanaman secara genetika menjadi lebih tahan (resisten) terhadap serangan hama, sedangkan strategi ke dua dilakukan dengan meningkatkan kemampuan daya hidup tanaman misalnya dengan pemupukan dan perubahan waktu tanam untuk mengganggu keselarasan antara hama dengan stadium tanaman yang peka terhadap hama. (4) Kombinasi atau gabungan antara menurunkan populasi hama dengan menurunkan kerentanan tanaman

2.

Sebutkan serangga target yang bisa dikendalikan oleh jamur Verticillium lecanii, Nomuraea riley,Lagenidium giganteu. a. serangga yang dikendalikan oleh jamur Verticillium lecanii, Hama sasaran : Serangga hama kelompok kutu (kutu putih, kutu kebul, kutu hijau dll)

dilaksanakan penggunaan pestisida. Apabila ternyata populasi atau kerusakan hama belum mencapai aras tersebut, penggunaan pestisida masih belum diperlukan. Oleh karena itu pada penetapan ini dibutuhkan informasi perkembangan biologi suatu hama dan penyakit tanaman. 4. Pengembangan Sistem Pengamatan dan Monitoring Hama, monitoring atau pengamatan hama secra rutin digunakan

untuk mengetahui populasi hama pada suatu tempat tertentu sudah melebihi ambang ekonomi hama atau belum. 5. Pengembangan Model Deskriptif dan Peramalan Hama, dengan mengetahui perkemabangan populasi hama dengan hubungan komponen2 ekosistem lainnya. Sehingga dapat diperkirakan gejolak perkembangan populasi dan kerusakan yang ditimbulkan pada waktu yang akan datang sekaligus mempertimbangkan bagaimana penanganan agar tidak sampai terjadi ledakan populasi yang merugikan secara ekonomi. 6. Pengembangan Srategi Pengelolaan Hama , Strategi PHT mengusahakan agar populasi atau kerusakan yang ditimbulkan hama tetap berada di bawah aras toleransi manusia. Beberapa taktik dasar PHT antara lain : (1). memanfaatkan pengendalian hayati yang asli ditempat tersebut, (2). mengoptimalkan pengelolaan lingkungan melalui penerapan kultur teknik yang baik, dan (3). penggunaan pestisida secara selektif. Strategi pengelolaan hama berdasarkan sebagai PHT menempatkan terakhir dalam

penggunaan pestisida

strategi

pengelolaan hama jika teknik pengendalian yang lain dianggap tidak mampu mengendalikan serangan hama. 7. Penyuluhan Kepada Petani Agar Menerima dan Menerapkan PHT, Petani sebagai pelaksana utama pengendalian hama dilapangan perlu menyadari dan mengerti tentang cara pendekatan PHT, termasuk bagaimana menerapkannya di lapangan. Pemahaman lama secara konvensional tentang pemberantasan hama, perlu diganti dengan pengertian pengendalian atau pengelolaan hama. Petani perlu diberikan kepercayaan dan kemampuan untuk dapat 5.

mendatangkan dua jenis parasitoid kutu hijau, yakni T. indicus dan L. testaceipes. tujuan pendekatan ini sangat spesifik yaitu melepas musuh alami eksotik ke dalam lingkungan baru sehingga nantinya secara permanen dapat mapan dan mampu mengendalikan populasi hama dalam jangka panjang tanpa intervesi lebih lanjut. mengembalikan keseimbangan dengan mengintroduksi ke dalam lingkungan baru musuh alami dari invasive species - Konservasi, dapat dilakukan melalui pengembangan teknik pengelolaan ekosistem yang tidak berdampak negatif terhadap musuh alami. Hal ini berkaitan erat dengan sistem PHT yang merupakan penjabaran dari strategi pembangunan berwawasan lingkungan. konservasi dan peningkatan efektivitas musuh alami, antara lain dengan menerapkan teknik budi daya yang baik, dan menggunakan pestisida secara bijaksana, sehingga tidak mengganggu kehidupan musuh alami. Pada strategi ini musuh alami tidak dilepas di lapang akan tetapi musuh alami yang telah ada dikonservasi dan ditingkatkan jumlahnya di lapang. Metode yang digunakan untuk konservasi dan peningktan jumlah dan aktivitas musuh alami diantaranya mengurangi penggunaan pestisida yng berlebihan,menydiakan makanan (nektar dan pollen, menyediakan habitat yang permanen, tempat berlindung dan mikroklimat yang sesuai serta menyedikan mangsa atau inang alternatif) Apa kelebihan dan kelemahan pengendalian secara biologi? kelebihan 1. Mengendalikan hama spesifik 2.Biaya lebih murah 3.Ramah Lingkungan 4. tidak menimbulkan resistensi dan resurgensi hama kekurangan 1.memerlukan pengetahuan dan ketrampilan khusus tentang biologi dan ekologi hama yang masih di kuasai oleh peneliti, petani masih belum mampu untuk mengembangkankan sendiri pengendalian biologi ini oleh karena itu penyuluhan petani lapang sangat

mengamati sendiri dan melaporkan keadaan hama pada pertanamannya.

4.

Dalam pengendalian secara biologi terdapat 3 strategi pelepasan musuh alami yakni augmentasi, konservasi dan introduksi. Jelaskan ketiga strategi tersebut. - Augmentasi atau pelepasan musuh alami dapat dilakukan sekaligus dalam waktu tertentu untuk segera mengendalikan hama sasaran (innoculation) dan dapat pula secara bertahap agar musuh alami dapat berkembang biak yang kemudian mampu mengendalikan hama sasaran (innundation). Augmentasi adalah melepaskan dalam jumlah besar musuh alami yang telah diproduksi massal dengan tujuan untuk meningkatkan populasi musuh alami di habitat pelepasan atau membanjiri (inundasi) populasi hama dengan musuh alami. Penggunaan strategi ini disebabkan oleh adanya populasi sangat rendah, seperti secara alamipopulasi parasitoid atau predator gagal untuk berkolonisasi atau koloni terlambat pada musim ini untuk mengendalikan hama. - Introduksi atau /pengendalian hayati klasik ,Pengendalian hayati melalui introduksi dan kolonisasi musuh alami merupakan cara pengendalian hama sasaran tanpa bantuan cara lain. Kegiatan tersebut telah dilakukan dengan

dibutuhkan. 2. hasil pengendalian tidak langsung terlihat karena butuh proses yang lama.