tutorial modul 2 blok 1

16
LAPORAN TUTORIAL MODUL 2 BLOK 1 “EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)” Kelompok 3 Deyana Fricia Dissa Mustika Hana Putri Fadhilah Intan Luthfia Melina Vania Elian Monalisa Mumtaz Sonia Azmir Prima Ulva Sherli Elsya Noviani Tasha Octaricha Tutor : drg. Ivony Fitria

Upload: monalisaapr

Post on 18-Sep-2015

343 views

Category:

Documents


26 download

DESCRIPTION

Evidence Based Dentistry (EBD)

TRANSCRIPT

LAPORAN TUTORIALMODUL 2 BLOK 1 EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)

Kelompok 3

Deyana FriciaDissa MustikaHana Putri FadhilahIntan LuthfiaMelina Vania ElianMonalisaMumtaz Sonia AzmirPrima UlvaSherli Elsya NovianiTasha Octaricha

Tutor : drg. Ivony Fitria

Fakultas Kedokteran GigiUniversitas Andalas2014MODUL 2EVIDENCE BASED DENTISTRY (EBD)

SKENARIO 2Searching

Bayu (20 tahun) datang ke praktek dokter gigi ingin menambal gigi gerahamnya yang berlubang. Dari pemeriksaan diketahui gigi 36 karies media sehingga dokter gigi menyarankan untuk dilakukan penambalan gigi. Bayu menyetujui saran yang disampaikan dokter. Bayu penasaran ingin melihat ulat yang melubangi giginya karena sedari kecil ibunya mengatakan bahwa lubang gigi disebabkan oleh ulat.Dokter gigi menjelaskan sesuai dengan evidence based medicine. Di rumah Bayu searching mengenai penyebab gigi berlubang melalui internet dan buku-buku di perpustakaan umum daerah.Bagaimana saudara membantu Bayu mencari informasi tersebut?

Langkah 1. Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefini-sikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interprestasi

Gigi 36:Gigi molar 1 kiri bawah pasien. Karies:Penyakit jaringan keras gigi seperti email, dentin, dansementum yang disebabkan oleh asam yang dihasilkanoleh bakteri yang terdapat pada plak gigi. Karies media : Karies yang sudah mengenai dentin, tetapi belum melebihi setengah dentin. Evidence Based Medicine (EBM) : Pengelolaan pasien yang mengaplikasi-kan informasi medis yang sahih dari ha-sil penelitian klinis mutakhir.

Evidence Based Dentistry (EBD) : Pendekatan dalam praktek klinik gigi untuk kepentingan kesehatan pasiendengan didasarkan bukti-bukti ilmiah terkini.Langkah 2. Menentukan masalah

1. Apa penyebab karies?2. Apa saja jenis-jenis karies?3. Bagaimana cara mencegah gigi karies?4. Bagaimana meyakinkan pasien bahwa karies bukan disebabkan oleh ulat?5. Apa saja prinsip EBM?6. Apa hubungan EBM dengan permasalahan?7. Jelaskan tujuan EBD!8. Apa saja langkah-langkah EBD? 9. Apa bentuk aplikasi EBD bagi pasien?

Langkah 3. Menganalisa masalah melalui brain storming denganmenggunakan prior knowledge

1. Apa penyebab karies?Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karies gigi adalah host (gigi dan saliva), substrat (makanan), mikroorganisme penyebab karies dan waktu.

Host (gigi dan saliva)Struktur email sangat menentukan dalam proses terjadinya karies.Variasi morfologi gigi juga mempengaruhi resistensi gigi terhadap karies. Diketahui adanya pit dan fisur pada gigi yang merupakan daerah gigi yang sangat rentan terhadap karies oleh karena sisa-sisa makanan maupun bakteri akan mudah tertumpuk disini.Saliva merupakan sistem pertahanan utama terhadap karies. Aliran saliva yang baik akan cenderung membersihkan mulut termasuk melarutkan gula serta mengurangi potensi kelengketan makanan. Dengan kata lain, sebagai pelarut dan pelumas

Substrat (makanan)Substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies.

MikroorganismePlak gigi memegang peranan penting dalam menyebabkan terjadinya karies. Plak adalah suatu lapisan lunak yang terdiri atas kumpulan mikroorganisme yang berkembang biak di atas suatu matriks yang terbentuk dan melekat erat pada permukaan gigi yang tidak dibersihkan.Pada awal pembentukan plak, bakteri yang paling banyak dijumpai adalah Streptokokus mutans, Streptokokus sanguis, Streptokokus mitis dan Stretokokus salivarius serta beberapa strain lainnya. Selain itu, dijumpai juga Lactobacillus dan beberapa species Actinomyces.

WaktuWaktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. Secara umum, lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.

2. Apa saja jenis-jenis karies?Karies gigi dapat dikelompokkan berdasarkan lokasi, tingkat laju perkembangan, dan jaringan keras yang terkena.

Lokasi Karies celah atau fisura Karies permukaan halus.

Laju penyakit Karies akut Karies kronis

Jaringan keras yang terkena Karies yang memengaruhi enamel Karies yang memengaruhi dentin Karies yang memengaruhi sementum

3. Bagaimana cara mencegah karies gigi?Pencegahan karies gigi dapat dilakukan seperti :1.Sikat gigi dengan pasta gigi berfluoride dua kali sehari, pada pagi hari setelah sarapan dan malam hari sebelum tidur.2. Lakukan flossing sekali dalam sehari untuk mengangkat plak dan sisa makanan yang tersangkut di antara celah gigi-geligi.3. Hindari makanan yang terlalu manis dan lengket, juga kurangi minum minuman yang manis seperti soda.4. Lakukan kunjungan rutin ke dokter gigi tiap 6 bulan sekali.

4. Bagaimana meyakinkan pasien bahwa karies bukan disebabkan oleh ulat?Memberi penjelasan yang logis berdasarkan bukti-bukti yang relevan, disebut juga dengan Evidence Based Medicine (EBM).

5. Apa saja prinsip EBM? a. Pertanyaan klinisb. Mencari buktic. Penilaian kritisd. Penerapan buktie. Evaluasi (apakah langkah EBM sudah efisien dan efektif)

6. Apa hubungan EBM dengan permasalahan?Hubungan EBM dengan permasalahan yaitu EBM digunakan sebagai suatu proses dalam mencari, memilih, dan memakai bukti penelitian terkini sebagai dasar untuk membuat keputusan medis perawatan pasien. Dengan adanya EBM menjadikan pembelajaran bagi kita, sebagai tenaga medis, agar tidak gegabah dan selalu mengacu pada prinsip-prinsip EBM dalam membuat diagnosis kepada pasien.

7. Jelaskan tujuan EBD!Tujuan utama EBD Menghasilkan bukti yang terbaik (hasil terbaik) Penggunaan cara penatalaksanaan (praktik) yang berkembang.Tujuan lain EBD Dokter gigi tetap up to date (berkembang dalam hal diagnosa, pencegahan dan pengobatan penyakit mulut) Penemuan terbaru penyebab penyakit mulut.8. Apa saja langkah-langkah EBD?a. Mentransformasikan masalah klinis menjadi beberapa bagianb. Menjawab pertanyaan berdasarkan pengetahuan dan faktac. Mencari bukti yang tepatd. Memberi penilaian kritise. Mengintegrasikan bukti dengan keterampilan klinis dan nilai pasienf. Mengevaluasi9. Apa bentuk aplikasi EBD bagi pasien?EBD (Evidence Based Dentistry) diaplikasikan baik bagi dokter sebagai tenaga medis maupun pasien. Bagi pasien, pasien memiliki hak untuk membuka dan komunikasi yang jujur dalam kepedulian dan kehangatan lingkungannya, sehinga mereka dapat memperoleh informasi yang valid tentang diagnosisnya dan dapat dipercayai sumbernya.

Langkah 4. Membuat skema atau diagram dari komponen-komponenpermasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi

Gigi Bayu berlubang

Dokter Gigi

Aplikasi EBDLangkah EBDTujuan EBDSejarah EBDEBDHubungan dengan masalahPrinsip EBMEBMDisebabkan oleh ulat

Langkah 5. Memformulasikan tujuan pembelajaran1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan definisi EBM dan EBD2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan alasan diperlukannya EBM3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan langkah-langkah EBM/EBD4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan hubungan EBM atau EBD dengan penyelesaian masalah pasienLangkah 6. Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain

Langkah 7. Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh

1. Definisi EBM dan EBDEBM (Evidence Based Medicine) yaitu suatu pendekatan medis yang didasarkan oleh bukti-bukti ilmiah terkini untuk kepentgan layanan kesehatan penderita (Sackett et all, 2000).

EBD (Evidence Based Dentistry) yaitu pendekatan dalam praktek klinik gigi kepentingan kesehatan pasien dengan didasarkan bukti-bukti ilmiah terkini.

2. Alasan diperlukannya EBMAda beberapa alasan diperlukannya EBM, yaitu sebagai berikut :1) Informasi yang luar biasa banyak2) Harus terus-menerus membaca literature3) Fenomena alamiah : kemampuan menurun dengan makin lamanya meninggalkan institusi pendidikan/pelatihan4) Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan tidak banyak berpengaruh pada perilaku dokter5) Paradigma EBM memacu perilaku belajar mandiri seumur hidup yang dapat mengisi kekurangan diatas

3. Langkah-langkah EBM ataupun EBDLima langkah Evidence-Based Medicine1) Rumuskan pertanyaan klinis tentang pasien, terdiri atas empat komponen, Patient, Intervention, Comparison, dan Outcomea) PatientPertanyaan klinis perlu mendeskripsikan dengan jelas karakteristik pasien dan masalah klinis pasien yang dihadapi pada praktik klinis. Karakteristik pasien dan masalahnya perlu dideskripsikan dengan eksplisit agar bukti-bukti yang dicari dari database hasil riset relevan dengan masalah pasien dan dapat diterapkan, yaitu bukti-bukti yang berasal dari riset yang menggunakan sampe pasien dengan karakteristik serupa dengan pasien/populasi pasien yang datang dalam praktek gigi.

b) InterventionPertanyaan klinis perlu menyebutan dengan spesifik intervensi yang ingin diketahui manfaat klinisnya. Intervensi diagnostik mencakup tes skrining, tes/alat/prosedur diagnostic, dan biomarker. Intervensi terapetik meliputi terapi obat, vaksin, prosedur bedah, konseling, penyuluhan kesehatan, upaya rehabilitatif, intervensi medis dan pelayanan kesehatan lainnya. Intervensi yang dirumuskan dalam pertanyaan klinis juga merupakan paparan (exposure) suatu faktor yang diduga merupakan faktor risiko/etiologi/kausa yang mempengaruhi terjadinya penyakit/ masalah kesehatan pada pasien.

c) ComparisonPrinsipnya, secara metodologis untuk dapat menarik kesimpulan tentang manfaat suatu tes diagnostic, maka akurasi tes diagnostic itu perlu dibandingkan dengan keberadaan penyakit yang sesungguhnya. Hanya dengan melakukan perbandingan maka dapat disimpulkan apakah tes diagnostic tersebut bermanfaat atau tidak bermanfaat untuk dilakukan.

d) OutcomeEfektivitas intervensi diukur berdasarkan perubahan pada hasil klinis (clinical outcome). Konsisten dengan triad EBM, EBM memandang penting hasil akhir yang berorientasi pasien (patient-oriented outcome) dari sebuah intervensi medis (Shaugnessy dan Slawson, 1997). Intervensi medis seharusnya bertujuan untuk mencegah kematian dini (death), mencegah kecacatan (disability), dan mengurangi ketidaknyamanan (discomfort).

2) Temukan bukti-bukti yang bisa menjawab pertanyaan itu. Salah satu sumber database yang efisien untuk mencapai tujuan itu3) Lakukan penelitian kristis apakah bukti-bukti benar (valid), penting (importance), dan dapat diterapkan di tempat praktik (applicability)4) Terapkan bukti-bukti kepada pasien, Integrasikan hasil penilaian kritis dengan keterampilan klinis dokter, dan situasi unik biologi, nilai-nilai dan harapan pasien5) Lakukan evaluasi dan perbaiki efektivitas dan efisiensi dalam menerapkan keempat langkah tersebut

4. Hubungan EBM atau EBD dengan penyelesaian masalah pasienEBM maupun EBD digunakan untuk pengambilan keputusan klinis terhadap pasien. Keputusan tersebut harus berdasarkan dengan prinsip-prinsip EBM agar diagnostik dan perlakuan terapi terhadap pasien dilakukan dengan benar dan baik. Dalam pengambilan keputusan harus didasarkan bukti terkini dan lakukan dengan kritis seperti apakah studinya sahih (validity), apakah hasilnya penting (importance), dan apa yang dapat kita terapkan (applicability). Diharapkan dokter maupun dokter gigi di Indonesia mengambil keputusan medis terhadap pasien berdasarkan bukti-bukti ilmiah terkini yang terpercaya dan dapat dipertanggungjawabkan.

DAFTAR PUSTAKA

http://fk.uns.ac.id/static/materi/Pengantar_EBM_Prof_Bhisma_Murti.pdf

http://www.ceebm.org/images/stories/download/1%20pengantar%20ebp.pdf

http://repository.unand.ac.id/3484/1/Evidence-Based_Medicine_For_Students_%5BCompatibility_Mode%5D.pdf