tutorial aster imagery dem extraction using envi software

19
Halaman 1 dari 22 TUTORIAL EKSTRAKSI DEM DARI CITRA STEREO

Upload: bramantiyo-marjuki

Post on 16-Apr-2017

1.136 views

Category:

Science


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 1 dari 22

TUTORIAL EKSTRAKSI DEM DARI CITRA STEREO

Page 2: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 2 dari 22

TUTORIAL EKSTRAKSI DEM DARI CITRA STEREO

Digital Elevation Model, selain dapat dibuat dari data kontur atau titik ketinggian melalui proses

interpolasi, dapat juga dibuat dari citra satelit stereo melalui proses ekstraksi dem stereoskopis. DEM

sendiri dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan seperti pembuatan peta lereng, peta aspek,

menghitung volume galian, perencanaan BTS, pembuatan kontur dan lain – lain.

Untuk membuat DEM dari citra stereo, diperlukan software yang mendukung fungsi tersebut.

Beberapa software yang sudah mendukung untuk pembuatan DEM dari citra stereo antara lain

ENVI, ERDAS IMAGINE, PCI Geomatica, dan SOCET SET.

Adapun jenis sensor citra satelit yang sudah mendukung pencitraan stereo antara lain ALOS

PRISM, ASTER, CARTOSAT-1, FORMOSAT-2, GeoEye-1, IKONOS, KOMPSAT-2, OrbView-3,

Quickbird, WorldView-1, dan SPOT 1-7. Mekanisme perekaman stereo-nya bisa along track stereo

viewing atau across track stereo viewing. Along track merupakan mekanisme perekaman stereo

spontan sepanjang track satelit. Perekaman along track biasanya dilakukan oleh satelit yang

mempunyai dua atau lebih sensor stereo yang merekam permukaan bumi dari berbagai sudut.

Contoh sensor yang menerapkan along track stereo viewing antara lain ASTER, ALOS PRISM,

SPOT HRS, CARTOSAT-1, FORMOSAT-2. Adapun perekaman across track merupakan

mekanisme perekaman stereo lintas track. Perekaman across track dilakukan menggunakan satu

sensor tapi dari lintasan orbit yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Contoh sensor yang

mendukung across track stereo viewing antara lain IKONOS, Quickbird, SPOT 5 HRG, OrbView,

dan GeoEye.

Perekaman Across Track (kiri) dan Along Track (kanan)

Proses ekstraksi DEM memerlukan sebuah pasangan citra stereo, informasi hubungan pasangan citra

stereo dan informasi hubungan geometris sensor dan permukaan bumi. Informasi ini disimpan dalah

sebuah file yang disebut RPC (Rational Polynomial Coefficient) file. RPC ini digunakan untuk

menurunkan Tie Points dan menghitung hubungan geometris pasangan citra stereo. Untuk citra

Page 3: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 3 dari 22

yang menggunakan format HDF seperti ASTER dan LANDSAT, informasi RPC tersimpan dalam

File HDF. Sedangkan untuk format lain biasanya disimpan dalam file terpisah.

Untuk praktek ekstraksi DEM dari citra stereo ini, kita akan menggunakan citra ASTER Stereo

Level 1A yang merekam daerah Bandung Barat. File citra mempunyai ekstensi .DAT. File JPG

merupakan preview citra, sedangkan file BRS dan TXT merupakan metadata umum citra.

ENVI DEM Extraction Wizard

Dalam tutorial ini, software yang akan digunakan adalah software ENVI. Software ENVI

merupakan salah satu software yang mendukung ekstraksi DEM dari citra satelit stereo melalui

salah satu modulnya, yaitu DEM Extraction Wizard. Proses Ekstraksi DEM sendiri merupakan

beberapa tahap yang memerlukan setting banyak parameter pada setiap langkah. Langkah yang

dilakukan dalam DEM extraction wizard adalah sebagai berikut :

Editing DEM hasil

Keluaran DEM dan Pengujian Hasil ekstraksi

Penspesifikasian Parameter

Input TP

Input GCP

Input Citra Stereo

Page 4: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

.

Halaman 4 dari 22

Input Citra Stereo

Proses ekstraksi DEM dimulai dengan input pasangan citra stereo yang mempunyai informasi RPC.

Citra ASTER mempunyai pasangan band stereo, yaitu Band 3 N (nadir) dan Band 3 B (Backward).

.

1. Dari Menu ENVI® Classic pilih File > Open External File > EOS > ASTER.

2. Pilih file dengan ekstensi DAT lalu klik Open. The Available Bands List akan muncul.

Page 5: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

.

Halaman 5 dari 22

3. Dari menu utama ENVI, pilih Topographic > DEM Extraction > DEM Extraction

Wizard > New.

4. Klik tombol Select Stereo Image. Pilihan Select Left Stereo Pair Image akan muncul. Pilih ASTER VNIR Band3N dan klik OK. Pilihan The Select Right Stereo Pair Image muncul. Pilih ASTER VNIR Band3B dan klik OK. ENVI akan mengestimasi ketinggian minimum dan maksimum dari area cakupan citra berdasarkan informasi RPC.

7. Klik Next untuk melanjutkan.

Page 6: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

.

Halaman 6 dari 22

Mendefinisikan Ground Control Points

Pada langkah kedua ini,anda akan mendefinisikan GCP sebagai referensi koordinat citra dan sumber

data elevasi. Pilihan penggunaan GCP ada tiga macam,

l No GCPs. Pilihan ini tidak menggunakan GCP sebagai referensi koordinat dan

ketinggian, sehingga DEM yang dihasilkan merupakan DEM relatif yang mana

ketinggiannya hanya merupakan ketinggian estimasi dari muka air laut dan koordinat

horisontalnya hanya merupakan estimasi dari parameter RPC. DEM relatif biasanya

tidak akurat dan hanya bisa digunakan untuk pemetaan kualitatif.

l Define GCPs Interactively. Menu ini memungkinkan kita untuk memasukkan GCP secara

manual, sehingga kita bisa memasukkan informasi ketinggian absolut sesuai datum yang

digunakan, dan koordinat dari hasil survei lapangan, sehingga koordinat dan ketinggian

yang dihasilkan merupakan ketinggian absolut yang dihitung dari Datum pemetaan dan

bukan muka air laut rata – rata.

l Read GCPs From File. Pilihan ini untuk memasukkan GCP dari file GCP eksisting yang

pernah atau sudah dibuat sebelumnya.

Page 7: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

.

Halaman 7 dari 22

Dalam praktek kali ini kita akan membuat DEM absolut. .

1. Klik Define GCPs Interactively . Jendela GCP Input akan muncul diserta tampilan citra

stereo. Atur tampilan agar seperti gambar di bawah.

Pastikan posisi kursor antara Band 3N dan Band 3B di Zoom Window benar – benar sama.

2. Klik Tombol untuk memasukkan data dalam format derajat menit detik. Masukkan

angka seperti gambar di bawah. Kemudian klik Add.

Page 8: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 8 dari 22

2. Untuk memasukkan GCP kedua, atur tampilan agar seperti gambar di bawah

3. Masukkan nilai koordinat seperti gambar di bawah, kemudian klik Add.

Page 9: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 9 dari 22

4. Atur Posisi seperti gambar di bawah untuk GCP ketiga.

5. Masukkan GCP seperti gambar di bawah kemudian klik Add.

Page 10: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 10 dari 22

6. Untuk GCP ke empat, atur seperti gambar di bawah.

7. Masukkan Koordinat GCP seperti gambar di bawah kemudian klik Add. Kemudian Klik NEXT.

Page 11: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 11 dari 22

Mendefinisikan Tie Points

Tie point merupakan titik titik yang menghubungkan antara pasangan citra stereo. Tie Points

diperlukan untuk mendefinisikan geometri epipolar dan membuat citra epipolar yang nanti akan

menjadi dasar dalam ekstraksi DEM. Ada tiga pilihan pendefinisian Tie Points.

l Generate Tie Points Automatically. ENVI dapat menurunkan tie points secara otomatis, sesuai

dengan parameter pemandu yang kita tentukan.

l Define Tie Points Interactively. Pilihan ini untuk mendefinisikan tie points secara manual.

l Read Tie Points From File. Mengambil Tie Points dari file yang sudah dibuat sebelumnya.

1. Klik Generate Tie Points Automatically. Ekstraksi Tie Points secara otomatis

memerlukan empat parameter.

l Jumlah Tie Points yang akan diekstrak.

l Search Window Size dan Moving Window Size. Search Window adalah luasan

jendela pencarian tie points, sedangkan moving window adalah luasan area

pencarian tie points yang sesuai dalam search window.

l Region Elevation adalah elevasi rata rata dari area cakupan citra. Nilai ini diestimasi

dari informasi RPC

Note: meningkatkan jumlah tie points, Search Window Size, dan atau Moving Window

Size akan meningkatkan waktu pemrosesan, tapi hasilnya biasanya akan lebih baik,

akurat dan lebih dapat dipercaya.

2. Tingkatkan jumlah Search Window Size ke 101

3. tingkatkan jumlah Moving Window Size ke 19, (yang lebih besar dari resolusi spasial ASTER

sebesar 15 meter.

4. Pastikan Examine and Edit Tie Points di set ke Yes sehingga kita bisa mengeevaluasi hasil

estimasi tie points sudah akurat apa belum dan mengeditnya. Klik Next untuk melanjutkan,

ekstraksi Tie Points biasanya memerlukan waktu beberapa menit.

Page 12: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 12 dari 22

Editing Tie Points

Begitu proses estimasi Tie Points diselesaikan, langkah 5 dari 9 step ekstraksi DEM akan

menampilkan kedua citra stereo dan juga tie points yang dihasilkan untuk diperbaiki apabila nilai

kesalahannya besar. Tombol Reset digunakan untuk kembali ke tahap sebelumnya.

1. Hasil ekstraksi Tie Points akan ditampilkan di View. Lihat pada kolom Y Paralaks. Y Paralaks

adalah parameter yang menentukan kesesuaian antara citra Band 3N dan Band 3B pada sumbu Y.

Nilai Y paralaks sebesar 6 berarti masih ada perbedaan posisi sebesar 6 piksel antara Band 3N dan

3B kearah sumbu Y. Perbedaan 6 piksel ini cukup besar yang menyebabkan hasil ekstraksi DEM

tidak akan sempurna. Oleh karena itu Tie Points yang dihasilkan harus diedit atau ditambah agar Y

paralaks bisa menurun nilainya mendekati 0.

2. Kita akan menguji lebih dulu Tie Points yang dihasilkan apakah sudah akurat apa belum. Klik

tombol Likely Error Ranking. Tombol ini akan menampilkan list Tie Points yang

mempunyai kemungkinan ketidakakuratan posisi yang besar dan menyebabkan Y

Paralaks-nya menjadi besar. Tapi untuk memastikan error apa tidak, perlu dilihat

langsung di citra, klik Pada Tie Points yang mempunyai nilai error paling besar, titik

tersebut akan ditampilkan di view citra. Lihat secara menyeluruh apakah posisi titik

di citra kanan dan kiri sudah sama atau belum. Kalau sudah sama pindah ke titik lain

karena ada kemungkinan titik lain yang menyebabkan titik sebelumnya memiliki

nilai error yang besar.

Tips : Hapus Tie Points yang diplot di daerah berpenutup awan, karena biasanya Tie Points

yang terletak di awan yang menyebabkan Nilai Y Paralaks yang besar.

Page 13: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 13 dari 22

5. Apabila ditemukan titik yang posisinya tidak sama antara citra kanan dan kiri, betulkan

dengan menggeser salah satu titik di citra di Zoom Window, kemudian klik Update. Anda

bisa juga menggunakan Auto Predict untuk memprediksi posisi yang benar. Jika anda

memilih untuk menghapus titik tersebut klik Delete.

6. Lanjutkan Proses editing Tie Points sampai Nilai Y Paralaks di bawah 1, seperti gambar di bawah,

kemudian klik Next.

Page 14: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 14 dari 22

Menghitung Geometri Epipolar dan Citra Epipolar

Dari hasil input Tie Points, ENVI akan menghitung geometri epipolar dan membuat citra

epipolar yang digunakan untuk mengekstrak DEM. Citra epipolar mendeskripsikan hubungan

antar piksel dari pasangan stereo (dikenal dengan beda paralaks), sehingga citra ep ipolar bisa

dilihat secara tiga dimensi menggunakan kacamata anaglyph (kacamata tiga dimensi seperti

yang biasa digunakan untuk menyaksikan pertunjukan tiga dimensi di bioskop).

1. Pada step 6 ini anda diminta memasukkan nama dan lokasi penyimpanan citra epipolar.

2. Setelah itu anda bisa mengatur Epipolar Reduction Factor, dimana parameter ini akan

menentukan resolusi spasial dari DEM hasil ekstraksi. Misalnya untuk ASTER, maksimal

resolusi yang bisa dihasilkan adalah 15 meter sesuai denganr resolusi citranya. Apabila

anda ingin menurunkan resolusi DEMnya menjadi 30 meter, maka di parameter Epipolar

Reduction Factor diisi dengan nilai 2.

3. Examine Epipolar Results digunakan untuk melihat citra epipolar secara tiga dimensi menggunakan

kacamata anaglyph (kacamata 3D). Pilihannya ada dua, yaitu RGB=left, right, right, dan RGB= Right, lef

left. Pilih kombinasi yang sesuai dengan warna kacamata 3D (biasanya digunakan yang RGB=Left,

Right, Right) .

4. Klik Next.

Page 15: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 15 dari 18

Penspesifikasian Output DEM

Setelah citra epipolar dibuat, langka berikutnya adalah penspesifikasian Keluaran DEM seperti

resolusi spasial DEM, proyeksi peta yang digunakan, dan lain – lain.

.

l Klik Toggle Button untuk mengubah dari Easting dan Northing (UTM) menjadi lintang bujur

(Geografis)

l Klik Change Proj untuk mengubah proyeksi dan unit proyeksi.

l Edit X Pixel Size dan Y Pixel Size untuk mengubah resolusi piksel.

l Edit Output X Size dan Output Y Size untuk mengatur keluaran dimensi raster DEM hasil.

l TOmbol Options memungkinkan untuk mengubah beberapa parameter tambahan, biarkan saja dalam

kondisi default.

l Klik Next untuk melanjutkan.

Page 16: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 16 dari 18

Penspesifikasian Parameter Ekstraksi DEM

Langkah ke delapan dikhususkan untuk menspesifikasikan parameter ekstraksi DEM, dimana disini diatur

mengenai korelasi minimal antara dua titik dari pasangan stereo, nilai background dari hasil DEM, edge

trimming, ukuran moving window, relief cakupan citra, detail medan, tipe data keluaran dan lokasi

penyimpanan

l Parameter Minimum Correlation adalah batas koefisien korelasi yang digunakan untuk

menentukan apakah pasangan titik yang ditemukan dalam moving window/kernel dianggap

matching atau tidak. Jika matching berarti nilai paralaks dari pasangan titik itu akan

diambil dan dikonversi menjadi nilai ketinggian, jika tidak akan dianggap sebagai nilai

error (no data).

l Edge Trimming imengindikasikan luasan pemotongan sisi DEM keluaran dari area overlap antara

pasangan citra.

l Moving Window Size menentukan luasan area pencarian untuk menghitung korelasi antar pasangan

piksel dari citra stereo. Makin detil resolusi spasial, ukuran moving window harus lebih besar agar

kenampakan yang kecil dapat diidentifikasi.

l Dari list drop down Terrain Relief anda dapat memilih tipe medan yang merepresentasikan dari area

cakupan citra stereo anda. Low untuk area relatif datar dan landau, DEM akan dibuat dengan

mempertimbangkan efek smoothing untuk mengurangi waktu kalkulasi. Moderate merupakan pilihan

default yang merupakan pilihan umum untuk segala jenis medan. High dipilih jika cakupan citra

didominasi medan bergunung dan curam. Untuk pilihan High ini maka adanya kenampakan topografis

dengan perbedaan relief yang besar (seperti patahan/sesar) tidak akan di smoothing.

l DEkstraksi DEM menggunakan metode image matching untuk menemukan kenampakan

yang sama antara citra kiri dan citra kanan dari pasangan stereo. Penggunaan parameter

Terrain Detail menentukan seberapa presisi medan direpresentasikan dalam DEM hasil. Untuk

digunakan dalam skala kecil pilih level 1 yang paling kasar. Sedangkan apabila DEM akan digunakan

untuk pemetaan skala besar (sejauh yang bisa didukung data ASTER DEM) gunakan level 5 atau level

detil maksimum..

l Parameter Output Data Type memungkinkan operator untuk memilih output DEM apakah nilai

ketinggian dalam Integer (default, nilai bulat seperti 1 meter, 2 meter dsb) atau Floating Point.

(decimal).

l Samakan parameter seperti gambar di bawah kemudia klik Next.

Page 17: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 17 dari 18

Menguji dan Mengedit Hasil Ekstraksi

Setelah DEM selesai dibuat, tahapan berikutnya adalah melihat hasil DEM, mengidentifikasi area

yang masih terdapat kesalahan, mengganti area yang salah dengan data dari DEM lain apabila tidak

bisa diperbaiki, dan solusi lainnya. Kesalahan dalam ekstraksi DEM biasanya disebabkan antara

lain, sebaran GCP dan TP yang kurang bagus. Semakin banyak GCP dan TP yang digunakan dan

semakin tersebar, hasil ekstraksi akan semakin baik dan akurat. Selain itu, kesalahan bisa juga

disebabkan karena kegagalan moving window dalam mencari titik – titik dari pasangan citra yang

mempunyai nilai korelasi tinggi (kenampakan yang sama). Kesalahan ini muncul disebabkan antara

lain koefisien korelasi yang diseting terlalu tinggi atau ukuran moving window yang kurang besar

sehingga kenampakan yang sama pada kedua citra sulit ditemukan. Jika DEM yang dihasilkan

kurang memuaskan, coba ulangi proses ekstraksi dengan mengklik tombol Previous. Coba ulangi

proses dengan menambah GCP dan TP atau mengubah parameter ekstraksi seperti Koefisien

Korelasi dan Ukuran Moving Window.

Untuk kesalahan hasil ekstraksi yang disebabkan tutupan awan pada dasarnya tidak bisa dikoreksi

karena untuk kenampakan awan biasanya nilai kecerahannya relatif sama, sehingga ENVI tidak

akan dapat mencari titik titik yang sama dari pasangan citra (Koefisien korelasinya sangat rendah).

Oleh karena itu untuk daerah tutupan awan tidak direkomendasikan untuk dijadikan GCP dan TP.

Selain itu pada hasil ekstraksi DEM pada daerah tertutup awan tidak bisa diperbaiki oleh karena itu

harus diganti dengan data lain atau interpolasi dari daerah sebelahnya. Proses ini dapat dilakukan di

DEM editing Tool.

1. Klik Load DEM Result To Display With Editing Tool

Page 18: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software

Halaman 18 dari 18

Menggunakan DEM Editing Tool

DEM editing tool adalah modul ENVI yang digunakan untuk mengedit DEM hasil ekstraksi dari

citra stereo. Solusi yang tersedia antara lain penggantian nilai ketinggian yang dianggap salah

dengan nilai rata – rata piksel di sebelahnya, penggantian dengan nilai tertentu yang ditentukan

operator, dan dengan cara interpolasi tetangga (bisa menggunakan smoothing algorithm, median

filter algorithm, spot removal algorithm, thin plate spline algorithm, dan triangulate algorithm).

1. Buat Polygon ROI dengan cara klik kanan mouse di dalam Image Window untuk menentukan

titik awal ROI poligon, kemudian lanjutkan dengan titik yang lain untuk mendefinisikan

polygon ROI. Untuk menyelesaikan pembuatan satu ROI Poligon klik kiri mouse.

2. Menggunakan DEM editing tool, anda bisa mengganti nilai piksel pada area yang ditutup

ROI dengan pilihan yang ada pada Method di kolom Edit Pixel Values. Pilihannya bisa

dari Replace with value, Replace with mean, smooth, median filter, spot removal, thin

plate spline interpolation, dan triangulate interpolation). Klik Save Changes untuk

menyimpan perubahan.

3. Klik Finish di DEM Extraction Wizard, klik Save apabila anda ingin menyimpan seluruh

rangkaian proses, termasuk konfigurasi GCP dan TP yang sudah diinput. Selain itu ada

baiknya GCP yang ada juga di backup di file terpisah sebagai backup.

Page 19: Tutorial ASTER Imagery DEM Extraction Using ENVI Software