tuter evolusi

Upload: dini-astrianis

Post on 02-Mar-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PORIFERA SEBAGAI INVERTEBRATA TERTUA

ABSTRAK

BAB I. PENDAHULUANA. LATAR BELAKANG

Evolusi merupakan proses perubahan-perubahan yang terjadi secara terhadap dalam jangka waktu yang sangat lama, hal ini sesuai dengan pandangan filsafat klasik Yunani (Campbell, 2003) yang menyatakan bahwa terjadinya evolusi suatu kehidupan terjadi secara bertahap. Menurut Campbell (2003), evolusi adalah semua perubahan yang telah mentransformasikan kehidupan di muka bumi dari awal permulaanya sampai ke keragaman yang menandainya sekarang ini. Kebenaran mengenai adanya evolusi telah dibuktikan oleh Charles Darwin. Adanya bukti-bukti evolusi tersebut dapat ditemukan dengan adanya penyebaran geografis spesies beserta bukti-bukti fosil yang telah membatu peninggalan peninggalan dimasa lalu (Campbell, 2003).Planet Bumi mulai terbentuk sejak sekitar 4,5 miliar tahun yang lalu, saat itu belum ada tanda tanda kehidupan yang pasti. Sekitar beberapa ratus juta tahun yang lalu barulah muncul adanya tanda kehidupan di Bumi dengan ditemukannya fosil Prokariota yang berada di kerak Bumi yang telah memadat (Campbell, 2003). Evolusi sel prokaritik telah merujuk ke perkembangan sel eukoriota. Sel-sel eukariot mungkin berevolusi dari komunitas antar prokariota. Prokariot-prokariot kecil mampu hidup di dalam sel-sel prokariot yang lebih besar sehingga terbentukalah suatu tahap evolusi dari organel bermembran seperti mitkondria dan kloroplas (Campbell, 2003).

Beberapa kerajaan besar seperti hewan, fungi maupun tumbuhan merupakan organisme yang bermula dari kelompok eukariota uniseluler yang dahulunya terdapat pada zaman Prakambrium. Fosil hewan tertua yang ditemukan adalah dari kelompok invertebrata yang berumur 700 juta tahun. Fosil ini ditemukan pada akhir zaman Prakambrium. Asal usul adanya suatu organisme yang dinamakan hewan adalah dimulai saat zaman Prakambrium. Evolusi saat itu terjadi di laut Prakambrium dimana multiseluler yang hidup saling memakan organisme lain guna menunjang kehidupannya. Keberadaan hewan diyakini dimulai dari laut kemudian air tawar dan selanjutnya daratan (Campbell, 2003).Fosil invertebrata yang ditemukan 700 juta tahun yang lalu merupakan spons atau filum porifera. Filum porifera merupakan filum yang diyakini sebagai cabang awal dari filum invertebrata lainnya. Spons adalah organisme laut yang tidak memiliki jaringan sejati (Campbell, 2003). B. TUJUAN

Tujuan dibuatnya makalah ini, antara lain untuk mengetahui bukti evolusi dari phylum Porifera.

BAB II. PEMBAHASAN

Beberapa ahli berpendapat bahwa lautan merupakan tempat asal mula hewan. Hewan merupakan sel eukariota yang mengalami diferensiasi dari sel prokariota. Organisme pertama yang diyakini sebagai nenek moyang dari kerajaan hewan adalah protista. Protista merupakan organisme eukarotik yang sebagian besar bersifat uniseluler namun ada beberapa spesies yang berkoloni dan multiseluler. Protista yang diyakini sebagai nenek moyang hewan adalah protista berflagel yang membentuk koloni yang hidup lebih dari 700 juta tahun lalu pada zaman Prakambrium (Campbell, 2003).Filum Porifera merupakan filum yang dianggap sebagai cabang awal dari filum-filum invertebrata lainnya (Campbell, 2003). Umumnya filum ini lebih dikenal dengan sebutan Spons. Spons merukapan organisme air yang tidak memiliki organ, tanpa sistem saraf, otot, dan tanpa gonad. Spons memiliki struktur yang sederhana sehingga terkadang dianggap sebagai hewan yang tidak memiliki jaringan sejati atau disebut juga Parazoa (Ereskovsky et al., 2012). Spons sangat berbeda dengan filum lainnya karena filum-filum menghadirkan adanya jaringan yang merupakan ciri mendasar atau disebut juga eumetazoa (memiliki jaringan sejati) (Campbell, 2003). Spons merupakan organisme yang bersifat primitif (Erpenbeck et al., 2011).

Spons, khususnya class Demospons merupakan class terbesar hampir 85% dari filum Porifera. Demospons dapat ditemukan hampir diseluruh lautan dunia mulai dari permukaan laut hingga kedalaman tertentu. Spons dapat dijadikan sebagai sumber informasi untuk memahami dan mempelajari lebih lanjut mengenai evolusi awal dari kerajaan hewan, baik secara tingkat molekular maupun tingkat seluler (Erestkovsky et al., 2012).Spons memiliki struktur yang tampaknya lebih sederhana daripada hewan tingkat atas lainya. Spons memiliki tingkat penyebaran ataupun distribusi spons mulai dari segi jumlah spesies dalam habibat yang makin meluas. Dalam hal ini terjadi evolusi spons akibat faktor lingkungan, mungkin dari segi habitat ataupun geografisnya yang mengakibatkan suatu perubahan dari segi morfologi spons. Keragaman spesies spons makin meningkat, tercatat lebih kurang 8000 taksa (spesies) hingga saat ini. Dalam studi evolusi, penelitian-penelitian mengenai spons sangat memberikan dampak positif dalam memberikan informasi ataupun wawasan yang penting dalam evolusi hewan (Erpenbeck et al., 2011).

Spons adalah organisme laut yang banyak ditemukan di benua Afrika. Daerah air tawar yang tercatat terdapat spons yakni Danau Tangayika di Afrika (Erpenbeck et al. 2011).

BAB III. KESIMPULAN