evolusi kosmik

32
MAKALAH EVOLUSI KOSMIK Disusun oleh Wulan Anggraeni (120210153048) Dwinanda Yunikasari (120210103093) Kelompok/Kelas : II / A PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

Upload: wulananggraeni

Post on 16-Jan-2016

48 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

evolusi

TRANSCRIPT

Page 1: evolusi kosmik

MAKALAH

EVOLUSI KOSMIK

Disusun oleh

Wulan Anggraeni (120210153048)

Dwinanda Yunikasari (120210103093)

Kelompok/Kelas : II / A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS JEMBER

2015

Page 2: evolusi kosmik

BAB I

PENDAHULUAN

1.1     LATAR  BELAKANG

Bumi yang saat ini kita tempati dengan segala isinya yang senantiasa kita nikmati,

tentunya tidak terjadi begitu saja, tidak ada dengan sendirinya tanpa ada hal besar yang

melatarbelakangi keberadaannya. Oleh sebab itu para ilmuwan dan peneliti untuk menelusuri

lebih mendalam tentang proses peralihan bumi yang mulanya, menyatu dengan langit,

kemudian terpisah. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan teori evolusi. Evolusi

merupakan  proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah

menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi

bentuk yang lebih baik. Sedangkan proses evolusi alam semesta lebih khusus disebut evolusi

kosmik. Evolusi kosmik merupakan evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau

lingkungan tidak hidup. Berbagai teori kemudian muncul sebagai akibat dari adanya

penelitian ilmiah terkait hal itu. Ada George Lemaitre sebagai motor dari teori letusan hebat

(Big Bang), juga ada Astronomi Inggris Fred Hoyle yang memotori teori keadaan tetap, serta

beberapa teori lainnya. Dari keduanya terdapat sedikit perbedaan, namun juga masih ada

kemiripan antara beberapa teori yang saling mendukung.

Telah beribu-ribu tahun dan banyak sekali para ilmuwan yang mengkaji bagaimana

proses penciptaan alam semesta ini, termasuk bumi yang kita tempati. Bagaimana unsur-

unsur penyusun alam ini muncul hingga membentuk daratan, lautan, langit, dan berbagai

unsur anorganik (benda mati). Di dalam pembelajaran teori evolusi, maka hal ini sangat erat

kaitannya dengan bagaimana kita tahu bahwa bumi pun berevolusi dari waktu ke waktu

hingga terbentuklah bumi yang saat ini.

Salah satu teori pembentukan alam semesta yang populer saat ini adalah teori Big

Bang. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya

adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi

diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk

alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain. Begitu juga dengan

pembentukan beberapa benua di dunia juga erat kaitannya dengan proses evolusi kosmik

sehingga beberapa dunia terpisah menjadi beberapa bagian. Oleh sebab itu dalam

Page 3: evolusi kosmik

pembelajaran evolusi kosmik ini kami membahas tentang sejarah dan perkembangan alam

semesta ini kaitannya dengan beberapa teori evolusi yang dicetuskan oleh beberapa ilmuwan.

1.2  RUMUSAN MASALAH

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan evolusi kosmik ?

1.2.2 Apa yang dimaksud era dan masa ?

1.2.3 Apa yag dimaksud alam semesta dan tata surya ?

1.2.4 Bagaimana sejarah dan perkembangan teori pembentukan alam semesta ?

1.2.5 Bagaimana sejarah dan perkembangan pembentukan benua ?

1.3 TUJUAN

1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evolusi kosmik

1.3.2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan era dan masa

1.3.3 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan alam semesta dan tata surya

1.3.4 Untuk mengetehaui sejarah dan perkembangan teori pembentukan alam semesta

1.3.5 Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan pembentukan benua

Page 4: evolusi kosmik

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 EVOLUSI KOSMIK

Evolusi berasal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian

sesungguhnya adalah perubahan berangsur dan pelan. Evolusi semua perubahan yang

telah mentransformasi kehidupan di muka bumi dari awal permulaannya sampai ke

keragamannya (Campbel, 2005).

Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi

biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi

dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Evolusi kosmik adalah

evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup.

Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi

universe). Sedangkan evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik

pada mahluk hidup dari generasi ke generasi. Jadi di dalam pembahasannya evolusi

kosmik yang akan kita bahas meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada tata surya,

bumi dan wilayahnya.

Semua yang ada dan terjadi di dunia ini bukanlah sebuah kebetulan semata, semua itu

sudah direncanakan oleh Yang Maha Mengaturnya, dan semua terjadi karena memiliki

tujuannya. Semua yang terjadi pada manusia adalah salah satu mata rantai kehidupan dari

dan untuk kehidupan lainnya, sebuah evolusi kosmik, akan selalu ada perubahan. Dan

semua perubahan terhadap bumi yang kita tempati adalah Kehendak Tuhan Yang Maha

Esa, manusia hanya mempelajarinya saja.

2.2 ERA DAN MASA

Era dan masa merupakan kurun waktu dalam sejarah, dapat juga diartikan sebagai

sejumlah tahun dalam jangka waktu antara beberapa peristiwa penting dalam sejarah.

Jadi di dalam perjalanannya sejarah terdapat berbagai peristiwa penting yang terjadi

dalam setiap kurun waktu tertentu. Beberapa kejadian dan perubahan menyebabkan

penyebutan dalam era/masanya berbeda pula (Jasin,2008).

Banyak sekali peristiwa penting dalam beberapa era/masa yang mengikuti kejadian

dari peristiwa evolusi. Oleh sebab itu evolusi sangat erat kaitannya dengan era/masa.

Page 5: evolusi kosmik

2.3  ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA

Alam Semesta

Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos

adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,

amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran

yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.

Pada mulanya para ilmuan astronom  menetapkan  bahwa  manusialah  sebagai  pusat alam

semesta, yang kemudian disebut  teori  egosentris.  Setelah itu mereka menetapkan bumi yang

menjadi pusat alam semesta  yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus dan teori ini dikenal

dengangeosentris. Namun setelah itu Galileo dan Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana

matahari dijadikan pusat alam semesta yang disebut dengan teori heliosentris (Endarto,2005).

Tata Surya

Tata surya terdiri dari matahari, delapan planet dan berbagai benda langit seperti

satelit, komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda

langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi. Planet tersebut terbagi

dua bagian yaitu planet dalam  dan  planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat

dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter,

Saturnus, Uranusdan Neptunus adalah planet luar.

>> Bagian Alam Semesta Dan Tata Surya

Galaksi

Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya milyaran dan terdapat di alam

semesta. Kumpulan bintang-bintang dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa

cembung yang pipih atau berbentuk cakram. Bintang-bintang yang jumlahnya tak

terhitung itu bisa diamati dengan mata telanjang atau  juga dengan

teropong  bintang.  Bintang-bintang tersebut berkumpul dalam satu gugusan, meski

nyatanya kalau kita perhatikan dari bumi, mereka tampak saling berjauhan anatar

sesama.

Page 6: evolusi kosmik

Galaksi yang  biasa   kita dengar  adalah  Bimasakti atau istilah  “kerennya” milky

way.  Galaksi  kita (Bimasakti)  berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan

lingkaran obat nyamuk  jika dilihat dari atas, dan seperti gasing bila dilihat dari

samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini

dibuktikan dengan ukurannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya,  lebar

10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.

Selain galaksi Bimasakti, kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata

telanjang ataupun dengan alat teropong bintang. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni

galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil.

Matahari

Matahari adalah  pusat dari tata surya dan anggota tata surya yang paling besar.

Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat celcius. Sedangkan pada

kulitnya, suhunya mencapai enam ribu derajat celcius dan memancarkan hampir semua

cahaya. Matahari merupakan lapisan  beberapa macam gas dengan tekanan dan

temperature yang sangat tinggi. Matahari dengan bahan bakar hydrogen

akan  mengalami kehabisan bahan bakar. Akibatnya inti akan menyusut dan

menghasilkan lebih banyak energy.

Bumi

Secara struktural, bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.

Ukuran besarnya hampir menyerupai saturnus, hanya sedikit lebioh besar dan memiliki

garis tengah 12.756 KM. ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh bumi

dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Diantaranya :

1.    Jarak anatar bumi dan matahari terbilang berada di tengah-tenga, tidak jauh dan

tidak dekat sehingga suhu yang ditimbulkan juga tidak terlalu panas, juga tidak

terlalu dingin

2.      Bumi memiliki lautan dan samudera sebagai sumber air untuk menunjang

kehidupan manusia

3.      Bumi memiliki atmosfer yang karenanya ada awan dan hujan di bumi.

4.      Atmosfer bumi membuat perbedaan suhu anatar siang dan malam.

5.      Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan di bumi

Page 7: evolusi kosmik

6.   Atmosfer bumi berpotensi untuk melindungi kehidupan dari kerusakan yang

disebabakan oleh sinar matahari dan partikel-partikel dari matahari.

Planetoida dan Asteroida.

Benda langit ini ditemukan tahun 1801 oleh pizza, seorang astronom italia

melalui observasi dengan teleskop. Benda langit itu berdiameter kira-kira 900 KM, dan

benda-benda ini mengorbit mengelilingi matahari pada jarak antara mars dan yupiter.

Komet atau Bintang Berekor 

Komet adalah kumpulan bongkah-bongkah batu yang diselubungi kabut gas.

Komet berdiameter 100.000 KM termasuk selubung gasnya

Meteor

Meteor bukan termasuk anggota bintang, karena meteor adalah bagian dari tata

surya. Meteor merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 samapai 0,5 mm

dan masanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor semacam debu angkasa yang bergerak

dengan kecepatan 6 KM/detik atau 60X60X 60 KM/jam.

Satelit

Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan

bersama-sama mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut

gerak revolusi satelit. Dan satelit juga melakukan gerak rotasi yang beredar

mengelilingi sumbunya sendiri (Margono, 2009).

2.4 TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA (TEORI BIG BANG Georges Lemaitre )

Teori Big Bang

Teori Big Bang adalah teori yang membantah paham materialisme yang menyatakan

bahwa keberadaan alam semesta ini tunggal. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua

benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini

diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari

satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang

lain. Pencetus teori ini adalah Georges Lemaitre. Ia adalah seorang Biarawan Katolik

Page 8: evolusi kosmik

Romawi Belgia. Sedangkan Alexander Friedmann adalah orang yang telah mengajukan

persamaan dari Teori Big Bang.

Teori ini merupakan teori pembentukan alam semesta, yang isinya adalah sebagai

berikut : dahulu Seluruh materi dan energi pernah bersatu menjadi sebuah bola besar,dimana

gaya gravitasi masih labil dan terdapat banyak gaya (gaya dorong dari sumber tak dikenal).

Suatu ketika terjadi reaksi inti pada bola besar tersebut dengan gaya gravitasi yang labil dan

gaya olek, sehingga terjadilah ledakan besar(big bang). Bola besar itu meledak menjadi

beberapa partikel yang memiliki berat jenis yang lebih kecil dan terus bergerak menjauhi

ledakan. Partikel partikel ini kemudian mengembang dengan cepat serta berproses menjadi

matahari, planet, galaksi, dll. Dari kejadian kronologis tersebut, kemudian teori Big Bang

semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini berawal dari ketiadaan menjadi ada.

Beberapa bukti adanya dentuman besar (big bang) yang dikemukakan oleh para astronom.

Tahapan terjadinya dentuman besar :

1. segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga

menjadi kira-kira 2000 kali matahari.

2. sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. satu detik setelah

dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar yaitu elektron, proton, neutron

dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin.

3. kira-kira 500 ribu tahun telah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin

hingga mencapai suhu 3000 K. partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam

semesta.

4. gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur.

dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.

5. antara satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi

melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan

supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.

6. satu diantara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi bimasakti yang didalamnya

adalah tata surya kita dengan matahari sebagai bintang yang terdekat dengan bumi.

Page 9: evolusi kosmik

 

Page 10: evolusi kosmik

>> Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)

Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold

dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta tidak ada

awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang.

Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam angkasa

yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita

dalam ekspansinya.

Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori ini,

ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling

menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam

ruang angkasa diantara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna

menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah

hedrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.

Sampai sekarang belum ada model yang benar-benar tepat untuk menggambarkan

masa depan alam semesta. Pertanyaan-pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada

akhirnya memang akan terjawab, tetapi setelah itu akan selalu muncul pertanyaan-

pertanyaan baru. Demikianlah yang terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita

tidak akan pernah puas. Seringkali kita mencapai suatu pertanyaan yang mendasar sekali,

yang akhirnya membuat hati kita kagum, heran, takzim, sampai pada suatu perenungan

betapa luar biasa Kuasa Tuhan di alam semesta ini (Kerrod, Robin: 1999).

>> Teori Terbentuknya Tata Surya

Menurut para astronomi yang telah meneliti terbentuknya tata surya

menyimpulkan bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar dengan arah

negatif. Hal ini sangat berkebalikan dengan hal-hal kenyataan yang sering kita lihat

bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berebentuk

elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam. Jika

melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi planet-planet dan satelitnya

menunjukan arah negatif. Ini berlawanan dengan yang kita amati di bumi, peredaran

harian benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah  positf seperti

arah peredaran harian matahari yang terbit di timur dan kemudian terbenam di barat.

Sehingga para ilmuwan menemukan beberapa teori dalam pembentukan tata surya,

antara lain :

Page 11: evolusi kosmik

>> Teori Nebule atau Teori Kabut, (Immanuel Kant  dan Piere Simon de Laplace)

Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat

raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar,

makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat

pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas

menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian

utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang

disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap

berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.

>> Teori Planetesimal, (Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton)

Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda

padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-

bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak

yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi.

Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke

permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang

disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar

pada orbitnya dan mengelilingi matahari (Purnama, 2008).

>> Teori Pasang Surut, (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)

Teori ini pertama kali disampaikan oleh  Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata

surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah

komet.Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir

James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk

oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi

Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas

tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta

membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.

Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter,

Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian

ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kedelapan planet itu karena

Page 12: evolusi kosmik

pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet itu

berbeda-beda,yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.

>> Teori Awan Debu, (Carl von Weizsaeker disempurnakan oleh Gerard P Kuiper)

Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu

mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke

bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian

membentuk cakram  yang  tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-

partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan

berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar

berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah  menjadi gumpalan yang lebih kecil,

gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.

>> Teori Bintang Kembar

Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin

merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-

kepingan.  Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang

lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang

tidak meledak menjadi matahari.

2.5 PEMBENTUKAN LEMPENGAN BENUA

Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua

benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum akhirnya

benua sekarang terdiri dari 5 buah benua).

Page 13: evolusi kosmik

Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman.

Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente

und der Ozeane), Dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu

superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua

pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya pergerakan

lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea mulai memecahkan diri nya menjadi benua

(daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan

seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea dll) dan

Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa) selama

periode Jurassic (jaman dinosaurus). Sedangkan pada akhir periode Cretaceous benua benua

yang ada sudah sama dengan apa yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea

terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua sekarang memiliki daratan penghubung

(jembatan benua) yang menghubungkan benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India,

Australia dan Antartika. Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut

Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini

terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah

membentuk benua afrika,  antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India.

Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini

terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-

juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.

Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri

dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas,

lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan

mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga

membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya.

Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea.

Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk

180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan

Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.

Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua

saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di

suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling mendekat di tempat yang lain (Tjasyono,

2009).

Page 14: evolusi kosmik

Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan

membentuk pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai

terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan

dengan lapisan Bumi yang  mengangkut Eurasia. 

Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di

bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera.

Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke

permukaan Bumi membentuk Gunung Berapi.

Page 15: evolusi kosmik

Pergeseran Lempengan Bumi

Sekitar tahun 1960 para ahli geologi mulai menyadari bahwa lempeng proses

pembentukan bumi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sbb :

1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi

dan zonafikasi.

2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat

tenggelam menuju pusat bumi dan material yang lebih ringan bergerak kepermukaan.

Pada tahap ini, bumi tidak lagi homogen, tetapi terdiri atas dua bagian, yaitu material

yang lebih berat (besi) dipusat bumi dan material yang lebih ringan dibagian yang

lebih luar.

3. Proses zonafikasi, tahap dimana bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan,

yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer

yang cair dan litosfer yang teridir atas kerak benua dan kerak samudra.

bumi itu tidak hanya mengambang. lempeng bumi kita bergerak naik dan turun,

mereka juga bergerak maju. pada awalnya benua dinamakan plates (lempeng) karena,

melihat arah pergerakan benua-benua tersebut, para geologis menemukan bahwa kerak

dan mantel bumi dibagi menjadi beberapa lempeng bumi, masing-masing memiliki

pergerakannya sendiri-sendiri.

Beberapa lempeng tektonik ini (lempeng pasifik, misalnya) berisi hampir seluruh

kerak samudera. yang lainnya seperti lempeng amerika utara dan eropa, terbentuk karena

kerak benua. batas lempeng biasanya terletak di tengah samudera, tetapi di beberapa

tempat batas lempeng ada di dasar laut atau daratan yang luas. california barat, di mana

patahan gempa bumi San Andreas bertanda, menjadi batas antara lempeng pasifik dan

lempeng amerika utara. Berikut adalah gambar pergerakan lempeng dari masa ke masa.

Page 16: evolusi kosmik

Permian Period

Selama Permian Period sekitar 270 juta tahun yang lalu, permukaan benua secara

bertahap bergabung dibantu dengan pergerakan tektonik menjadi sebuah benua raksasa,

Pangaea. pangaea berisi sekitar 95% daratan di seluruh dunia ini dan dikelilingi oleh

samudera yang sangat besar, Panthalassa.

Triassic Period

Selama Triassic Period, yang dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu, Pangaea

mulai terbagi-bagi dan secara bertahap mulai terbagi menjadi dua benua raksasa:

Gondwanaland dan Laurasia.

Jurassic Period

Page 17: evolusi kosmik

Selama Jurassic Period, pembentukan Pangaea menjadi lebih terarah. laut Tethys

terbuka di antara Laurasia di utara dan Gondwanaland di selatan. di Gondwanaland,

amerika utara masih bersatu dengan afrika dan antartika.

Early Cretaceous Period

Di Early Cretaceous era, sekitar 140 juta tahun yang lalu, Gondwana dan benua

bagian utara di Laurasia sudah terpisah oleh laut Tethys. benua bagian utara yang

ditunjukkan mulai terbentuk selama Cretaceous Period, ketika Greenland terpisah dari

eropa dan samudera atlantik terbuka.

Page 18: evolusi kosmik

Latest Cretaceous Period

Sekitar 95 juta tahun yang lalu, India terpisah dari Afrika bergerak ke arah timur

laut sebelum menyatu dengan asia. eropa berpisah dengan amerika utara dan pembelahan

terakhir yaitu antara amerika selatan dan afrika, samudera baru, atlantik selatan,

terbentuk. australia dan antartika masih menyatu.

The World Today

Ini adalah dunia kita sekarang, tapi, bentuk demikian ini tidaklah permanen.

pergerakan lempeng ini akan terus dan terus berlanjut, setiap benua akan bergerak sekitar

beberapa senti setiap tahunnya. samudera atlantik pada kenyataannya terus melebar

sedangkan samudera pasifik mengecil.

Future Projections

Page 19: evolusi kosmik

Benua akan terus bergerak setiap tahunnya. 60 juta tahun yang akan datang,

samudera atlantik akan secara bertahap melebar, dan amerika serta afrika akan menjadi

sangat-sangat jauh. samudera pasifik menjadi sangat kecil, dan laut mediterania akan

benar-benar menghilang dan afrika, asia dan eropa menjadi satu daratan raksasa

(Konayachi-nyan, 2009).

>> Pergerakan lempeng di Indonesia

Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat

dalam. Di bagian selatan palung ini merupakan bagian dan suatu dangkalan yang dikenal

sebagai Dangkalan Indo-Australia, yang terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah

selatan India dan Australia, dan membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.

Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang dengan

laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada,

dan selama berjuta-juta tahun daya yang dihasilkan oleh gerakan ini melipat lapisan-lapisan

sedimen tua membentuk deretan pegunungan.

Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung

Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara dua dangkalan

ini menimbulkan gempa bumi, sedangkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua dangkalan

ini membentuk kantung-kantung batuan yang mencair di bawah tekanan tinggi. Kantung-

kantung ini dapat bocor ke permukaan dan membentuk gunung berapi.

Walaupun batuan vulkanik cukup dominan, daerah sedimentasi juga cukup luas. Luas

utama bagian utara dan selatan sedimen moderen yang berasal dari erosi gunung-gunung baru

mengendap di atas sedimen tua yang terangkat ke atas karena gerakan yang dahsyat di bawah

batuan yang meleleh. Namun tidak semua batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena

terdapat daerah batu kapur yang berasal dari suatu masa ketika organisme pembentuk

Page 20: evolusi kosmik

terumbu karang tumbuh subur yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan

kapur di Padalarang Bandung.

Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa sudah terbentuk dalam waktu 8.000

tahun terakhir, yaitu ketika permukaan laut turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian

karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-

Pliosen yang terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai sekarang.

BAB III

Page 21: evolusi kosmik

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari penjabaran pembahasan di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut :

1. Alam semesta mencakup mikrokosmos, atau benda-benda yang kecil seperti, atom,

electron, partikel dan sebagainya, serta juga mencakup makro kosmos, atau benda besar

seperti, bintang, bulan, matahari dan sebagainya.

2. Tata surya terdiri dari mataharti. Planet-planet, dan berbagai benda langit seperti

galaksi, komet dan asteroid.

3. Teori terbentuknya alam semesta (Teori Big Bang) menggambarkan bahwa adanya

alam semesta ini dikarenakan dentuman yang sangat besar dari satu zat (satu wujud).

4. Sedangkan teori terbentuknya tata surya ada lima.yaitu, teori nabula, planetesimal, teori

pasang surut, teori awan debu dan bintang kembar

6. Ada tujuh bagian dari alam semesta dan tata surya, Galaksi, matahari, bumi, planetoda

dan asteroid, komet, satelit, meteor

7. Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua

benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum

akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua).

3.2 Saran

Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu:

1. Penulis berharap para pembaca dapat mengetahui perubahan di bumi yang kita

tempati berkaitan dengan evolusi kosmik.

2. Penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini para pembaca dapat banyak

belajar dan menambah wawasan tentang evolusi kosmik.

                                                       REFERENSI

Page 22: evolusi kosmik

Campbell, Neil A. 2005. Biologi edisi ke-5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Endarto, Danang. 2005. PengantarKosmografi, cet. I. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.

Jasin, Maskoeri.2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.

Kerrod, Robin. 1999. Bengkel Ilmu Astronomi. Jakarta: Erlangga.

Konayachi-nyan. 2009. Pergerakan Lempengan Bumi Kita. http://geography-network.blogspot.com/2009/10/pergerakan-lempengan-bumi-kita.html (01-03-2015)

Margono.2009.http://hbis.wordpress.com/2009/10/07/teori-tata-surya-dan-teori-big-bang/tata surya-2/(01-03-2015)

Nunung.http://noenk.CAHAYA.com/Pangea-SebuahDaratan-Awal-Terbentuknya-Benua-Benua.html

Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.

Tjasyono HK, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariks., Bandung: Rosda.

Sumber gambar

http://www.google.co.id/search?hl=id&q=Evolusi+Alam+Semesta&btnG=Telusuri&meta=[01-03-2015]

http://www.bact.wisc.edu/Microtextbook/images/textbook/history/6_swan_neck.gif [01-03-2015]

http://vilenski.org/science/notebook/unit1/historyoflife/pastuer_image.jpg [01-03-2015]

http://www.csulb.edu/~jmastrop/images/beakers.gif [01-03-2015]