evolusi kosmik
DESCRIPTION
evolusiTRANSCRIPT
MAKALAH
EVOLUSI KOSMIK
Disusun oleh
Wulan Anggraeni (120210153048)
Dwinanda Yunikasari (120210103093)
Kelompok/Kelas : II / A
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Bumi yang saat ini kita tempati dengan segala isinya yang senantiasa kita nikmati,
tentunya tidak terjadi begitu saja, tidak ada dengan sendirinya tanpa ada hal besar yang
melatarbelakangi keberadaannya. Oleh sebab itu para ilmuwan dan peneliti untuk menelusuri
lebih mendalam tentang proses peralihan bumi yang mulanya, menyatu dengan langit,
kemudian terpisah. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan teori evolusi. Evolusi
merupakan proses perubahan secara berangsur-angsur (bertingkat) dimana sesuatu berubah
menjadi bentuk lain (yang biasanya) menjadi lebih kompleks/ rumit ataupun berubah menjadi
bentuk yang lebih baik. Sedangkan proses evolusi alam semesta lebih khusus disebut evolusi
kosmik. Evolusi kosmik merupakan evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau
lingkungan tidak hidup. Berbagai teori kemudian muncul sebagai akibat dari adanya
penelitian ilmiah terkait hal itu. Ada George Lemaitre sebagai motor dari teori letusan hebat
(Big Bang), juga ada Astronomi Inggris Fred Hoyle yang memotori teori keadaan tetap, serta
beberapa teori lainnya. Dari keduanya terdapat sedikit perbedaan, namun juga masih ada
kemiripan antara beberapa teori yang saling mendukung.
Telah beribu-ribu tahun dan banyak sekali para ilmuwan yang mengkaji bagaimana
proses penciptaan alam semesta ini, termasuk bumi yang kita tempati. Bagaimana unsur-
unsur penyusun alam ini muncul hingga membentuk daratan, lautan, langit, dan berbagai
unsur anorganik (benda mati). Di dalam pembelajaran teori evolusi, maka hal ini sangat erat
kaitannya dengan bagaimana kita tahu bahwa bumi pun berevolusi dari waktu ke waktu
hingga terbentuklah bumi yang saat ini.
Salah satu teori pembentukan alam semesta yang populer saat ini adalah teori Big
Bang. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua benda di alam semesta pada awalnya
adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini diartikan bahwa keseluruhan materi
diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari satu titik tunggal, dan membentuk
alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang lain. Begitu juga dengan
pembentukan beberapa benua di dunia juga erat kaitannya dengan proses evolusi kosmik
sehingga beberapa dunia terpisah menjadi beberapa bagian. Oleh sebab itu dalam
pembelajaran evolusi kosmik ini kami membahas tentang sejarah dan perkembangan alam
semesta ini kaitannya dengan beberapa teori evolusi yang dicetuskan oleh beberapa ilmuwan.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apa yang dimaksud dengan evolusi kosmik ?
1.2.2 Apa yang dimaksud era dan masa ?
1.2.3 Apa yag dimaksud alam semesta dan tata surya ?
1.2.4 Bagaimana sejarah dan perkembangan teori pembentukan alam semesta ?
1.2.5 Bagaimana sejarah dan perkembangan pembentukan benua ?
1.3 TUJUAN
1.3.1 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan evolusi kosmik
1.3.2 Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan era dan masa
1.3.3 Untuk mengetahui yang dimaksud dengan alam semesta dan tata surya
1.3.4 Untuk mengetehaui sejarah dan perkembangan teori pembentukan alam semesta
1.3.5 Untuk mengetahui sejarah dan perkembangan pembentukan benua
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 EVOLUSI KOSMIK
Evolusi berasal dari bahasa latin yakni Evolvo yang artinya membentang. Pengertian
sesungguhnya adalah perubahan berangsur dan pelan. Evolusi semua perubahan yang
telah mentransformasi kehidupan di muka bumi dari awal permulaannya sampai ke
keragamannya (Campbel, 2005).
Ada bermacam-macam evolusi yaitu evolusi geologi, evolusi astronomi, evolusi
biologi dan evolusi budaya. Ditinjau dari bagian yang mengalami perubahan, evolusi
dapat dibedakan menjadi evolusi kosmik dan evolusi organik. Evolusi kosmik adalah
evolusi yang terjadi pada lingkungan abiotik atau lingkungan tidak hidup / tak hidup.
Evolusi kosmik merupakan perubahan yang terus menerus terjadi di alam raya (evolusi
universe). Sedangkan evolusi organik adalah evolusi yang terjadi pada lingkungan biotik
pada mahluk hidup dari generasi ke generasi. Jadi di dalam pembahasannya evolusi
kosmik yang akan kita bahas meliputi perubahan-perubahan yang terjadi pada tata surya,
bumi dan wilayahnya.
Semua yang ada dan terjadi di dunia ini bukanlah sebuah kebetulan semata, semua itu
sudah direncanakan oleh Yang Maha Mengaturnya, dan semua terjadi karena memiliki
tujuannya. Semua yang terjadi pada manusia adalah salah satu mata rantai kehidupan dari
dan untuk kehidupan lainnya, sebuah evolusi kosmik, akan selalu ada perubahan. Dan
semua perubahan terhadap bumi yang kita tempati adalah Kehendak Tuhan Yang Maha
Esa, manusia hanya mempelajarinya saja.
2.2 ERA DAN MASA
Era dan masa merupakan kurun waktu dalam sejarah, dapat juga diartikan sebagai
sejumlah tahun dalam jangka waktu antara beberapa peristiwa penting dalam sejarah.
Jadi di dalam perjalanannya sejarah terdapat berbagai peristiwa penting yang terjadi
dalam setiap kurun waktu tertentu. Beberapa kejadian dan perubahan menyebabkan
penyebutan dalam era/masanya berbeda pula (Jasin,2008).
Banyak sekali peristiwa penting dalam beberapa era/masa yang mengikuti kejadian
dari peristiwa evolusi. Oleh sebab itu evolusi sangat erat kaitannya dengan era/masa.
2.3 ALAM SEMESTA DAN TATA SURYA
Alam Semesta
Alam semesta mencakup tentang mikrokosmos dan makrokosmos. Mikrokosmos
adalah benda-benda yang mempunyai ukuran sangat kecil, misalnya atom, elektron, sel,
amuba, dan sebagainya. Sedang makrokosmos adalah benda-benda yang mempunyai ukuran
yang sangat besar, misalnya bintang, planet, dan galaksi.
Pada mulanya para ilmuan astronom menetapkan bahwa manusialah sebagai pusat alam
semesta, yang kemudian disebut teori egosentris. Setelah itu mereka menetapkan bumi yang
menjadi pusat alam semesta yang ditokohi oleh Cladius Ptolemeus dan teori ini dikenal
dengangeosentris. Namun setelah itu Galileo dan Nicolas Copernicus mengungkap teori baru di mana
matahari dijadikan pusat alam semesta yang disebut dengan teori heliosentris (Endarto,2005).
Tata Surya
Tata surya terdiri dari matahari, delapan planet dan berbagai benda langit seperti
satelit, komet, dan asteroid. Tata surya tak lebih hanyalah gugusan kecil dari benda-benda
langit dan satu bintang. Tata surya adalah bagian kecil dari galaksi. Planet tersebut terbagi
dua bagian yaitu planet dalam dan planet luar. Planet dalam adalah planet yang dekat
dengan matahari yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Sedangkan Yupiter,
Saturnus, Uranusdan Neptunus adalah planet luar.
>> Bagian Alam Semesta Dan Tata Surya
Galaksi
Galaksi adalah kumpulan bintang yang jumlahnya milyaran dan terdapat di alam
semesta. Kumpulan bintang-bintang dalam galaksi bentuknya menyerupai lensa
cembung yang pipih atau berbentuk cakram. Bintang-bintang yang jumlahnya tak
terhitung itu bisa diamati dengan mata telanjang atau juga dengan
teropong bintang. Bintang-bintang tersebut berkumpul dalam satu gugusan, meski
nyatanya kalau kita perhatikan dari bumi, mereka tampak saling berjauhan anatar
sesama.
Galaksi yang biasa kita dengar adalah Bimasakti atau istilah “kerennya” milky
way. Galaksi kita (Bimasakti) berbentuk spiral, dapat kita samakan dengan
lingkaran obat nyamuk jika dilihat dari atas, dan seperti gasing bila dilihat dari
samping. Galaksi kita tidak sebundar lingkaran namun berbentuk elips. Hal ini
dibuktikan dengan ukurannya yang memiliki panjang sekitar 100 tahun cahaya, lebar
10 tahun cahaya dan tata surya kita berada 30 tahun cahaya dari pusat galaksi.
Selain galaksi Bimasakti, kita juga dapat melihat beberapa galaksi dengan mata
telanjang ataupun dengan alat teropong bintang. Yang diungkap oleh para ilmuan yakni
galaksi Andromeda, Awan Megallianic Besar dan Awan Megallanic Kecil.
Matahari
Matahari adalah pusat dari tata surya dan anggota tata surya yang paling besar.
Pada pusat matahari, suhunya mencapai jutaan derajat celcius. Sedangkan pada
kulitnya, suhunya mencapai enam ribu derajat celcius dan memancarkan hampir semua
cahaya. Matahari merupakan lapisan beberapa macam gas dengan tekanan dan
temperature yang sangat tinggi. Matahari dengan bahan bakar hydrogen
akan mengalami kehabisan bahan bakar. Akibatnya inti akan menyusut dan
menghasilkan lebih banyak energy.
Bumi
Secara struktural, bumi menempati urutan ketiga terdekat dengan matahari.
Ukuran besarnya hampir menyerupai saturnus, hanya sedikit lebioh besar dan memiliki
garis tengah 12.756 KM. ada beberapa keistimewaan yang dimiliki oleh bumi
dibandingkan dengan planet-planet lainnya. Diantaranya :
1. Jarak anatar bumi dan matahari terbilang berada di tengah-tenga, tidak jauh dan
tidak dekat sehingga suhu yang ditimbulkan juga tidak terlalu panas, juga tidak
terlalu dingin
2. Bumi memiliki lautan dan samudera sebagai sumber air untuk menunjang
kehidupan manusia
3. Bumi memiliki atmosfer yang karenanya ada awan dan hujan di bumi.
4. Atmosfer bumi membuat perbedaan suhu anatar siang dan malam.
5. Atmosfer bumi mengandung oksigen sehingga terdapat kehidupan di bumi
6. Atmosfer bumi berpotensi untuk melindungi kehidupan dari kerusakan yang
disebabakan oleh sinar matahari dan partikel-partikel dari matahari.
Planetoida dan Asteroida.
Benda langit ini ditemukan tahun 1801 oleh pizza, seorang astronom italia
melalui observasi dengan teleskop. Benda langit itu berdiameter kira-kira 900 KM, dan
benda-benda ini mengorbit mengelilingi matahari pada jarak antara mars dan yupiter.
Komet atau Bintang Berekor
Komet adalah kumpulan bongkah-bongkah batu yang diselubungi kabut gas.
Komet berdiameter 100.000 KM termasuk selubung gasnya
Meteor
Meteor bukan termasuk anggota bintang, karena meteor adalah bagian dari tata
surya. Meteor merupakan batu-batu kecil yang berdiameter antara 0,2 samapai 0,5 mm
dan masanya tidak lebih dari 1 gram. Meteor semacam debu angkasa yang bergerak
dengan kecepatan 6 KM/detik atau 60X60X 60 KM/jam.
Satelit
Satelit merupakan pengiring planet. Satelit beredar mengelilingi planet dan
bersama-sama mengelilingi matahari. Peredaran satelit mengelilingi planet disebut
gerak revolusi satelit. Dan satelit juga melakukan gerak rotasi yang beredar
mengelilingi sumbunya sendiri (Margono, 2009).
2.4 TEORI ASAL MULA ALAM SEMESTA (TEORI BIG BANG Georges Lemaitre )
Teori Big Bang
Teori Big Bang adalah teori yang membantah paham materialisme yang menyatakan
bahwa keberadaan alam semesta ini tunggal. Teori Big Bang menunjukkan bahwa semua
benda di alam semesta pada awalnya adalah satu wujud, dan kemudian terpisah-pisah. Ini
diartikan bahwa keseluruhan materi diciptakan melalui Big Bang atau ledakan raksasa dari
satu titik tunggal, dan membentuk alam semesta kini dengan cara pemisahan satu dari yang
lain. Pencetus teori ini adalah Georges Lemaitre. Ia adalah seorang Biarawan Katolik
Romawi Belgia. Sedangkan Alexander Friedmann adalah orang yang telah mengajukan
persamaan dari Teori Big Bang.
Teori ini merupakan teori pembentukan alam semesta, yang isinya adalah sebagai
berikut : dahulu Seluruh materi dan energi pernah bersatu menjadi sebuah bola besar,dimana
gaya gravitasi masih labil dan terdapat banyak gaya (gaya dorong dari sumber tak dikenal).
Suatu ketika terjadi reaksi inti pada bola besar tersebut dengan gaya gravitasi yang labil dan
gaya olek, sehingga terjadilah ledakan besar(big bang). Bola besar itu meledak menjadi
beberapa partikel yang memiliki berat jenis yang lebih kecil dan terus bergerak menjauhi
ledakan. Partikel partikel ini kemudian mengembang dengan cepat serta berproses menjadi
matahari, planet, galaksi, dll. Dari kejadian kronologis tersebut, kemudian teori Big Bang
semakin menguatkan pendapat bahwa alam semesta ini berawal dari ketiadaan menjadi ada.
Beberapa bukti adanya dentuman besar (big bang) yang dikemukakan oleh para astronom.
Tahapan terjadinya dentuman besar :
1. segera setelah terjadi dentuman besar, alam semesta mengembang dengan cepat hingga
menjadi kira-kira 2000 kali matahari.
2. sebelum berusia satu detik, semua partikel hadir dalam keseimbangan. satu detik setelah
dentuman, alam semesta membentuk partikel-partikel dasar yaitu elektron, proton, neutron
dan neutrino pada suhu 10 milyar kelvin.
3. kira-kira 500 ribu tahun telah terjadi ledakan, lambat laun alam semesta menjadi dingin
hingga mencapai suhu 3000 K. partikel-partikel dasar membentuk benih kehidupan alam
semesta.
4. gas hidrogen dan helium membentuk kelompok-kelompok gas rapat yang tak teratur.
dalam kelompok-kelompok tersebut mulai terbentuk protogalaksi.
5. antara satu dan dua miliar tahun setelah terjadinya dentuman besar, protogalaksi
melahirkan bintang-bintang yang lambat laun berkembang menjadi raksasa merah dan
supernova yang merupakan bahan baku kelahiran bintang-bintang baru dalam galaksi.
6. satu diantara miliaran galaksi yang terbentuk adalah galaksi bimasakti yang didalamnya
adalah tata surya kita dengan matahari sebagai bintang yang terdekat dengan bumi.
>> Teori Keadaan Tetap (Steady State Theory)
Teori ini pertama kali pada tahun 1948 yang diusulakan oleh H. Bondi, T. Gold
dan F. Hoyle dari Universitas Cambridge. Menurut teori ini, alam semesta tidak ada
awalnya dan tidak ada akhirnya. Alam semesta selalu terlihat tetap seperti sekarang.
Materi secara terus menerus datang membentuk atom-atom hedrogen dalam angkasa
yang membentuk galaksi baru dan mengganti galaksi lama yang bergerak menjauhi kita
dalam ekspansinya.
Teori keadaan tetap ini berlawanan sekali dengan teori big bang. Dalam teori ini,
ruang angkasa berkembang menjadi lebih kosong sewaktu berbagai galaksi saling
menjauh. Dalam teori tetap, kita harus menerima bahwa zat baru selalu diciptakan dalam
ruang angkasa diantara berbagai galaksi, sehingga galaksi baru akan terbentuk guna
menggantikan galaksi yang menjauh. Orang sepakat mengatakan bahwa zat baru itu ialah
hedrogen, yaitu sumber yang menjadi asal usul bintang dan galaksi.
Sampai sekarang belum ada model yang benar-benar tepat untuk menggambarkan
masa depan alam semesta. Pertanyaan-pertanyaan kita sekarang tentang suatu hal pada
akhirnya memang akan terjawab, tetapi setelah itu akan selalu muncul pertanyaan-
pertanyaan baru. Demikianlah yang terjadi jika kita bertanya tentang alam semesta, kita
tidak akan pernah puas. Seringkali kita mencapai suatu pertanyaan yang mendasar sekali,
yang akhirnya membuat hati kita kagum, heran, takzim, sampai pada suatu perenungan
betapa luar biasa Kuasa Tuhan di alam semesta ini (Kerrod, Robin: 1999).
>> Teori Terbentuknya Tata Surya
Menurut para astronomi yang telah meneliti terbentuknya tata surya
menyimpulkan bahwa tata surya terbentuk dari material yang berputar dengan arah
negatif. Hal ini sangat berkebalikan dengan hal-hal kenyataan yang sering kita lihat
bahwa planet-planet bergerak mengelilingi matahari dengan orbitnya yang berebentuk
elips dengan arah peredaran yang sama yaitu berlawanan arah jarum jam. Jika
melihatnya dari kutub utara, ternyata arah revolusi planet-planet dan satelitnya
menunjukan arah negatif. Ini berlawanan dengan yang kita amati di bumi, peredaran
harian benda-benda langit seperti matahari, bulan dan bintang berarah positf seperti
arah peredaran harian matahari yang terbit di timur dan kemudian terbenam di barat.
Sehingga para ilmuwan menemukan beberapa teori dalam pembentukan tata surya,
antara lain :
>> Teori Nebule atau Teori Kabut, (Immanuel Kant dan Piere Simon de Laplace)
Matahari dan planet berasal dari sebuah kabut pijar yang berpilin di dalam jagat
raya, karena pilinannya itu berupa kabut yang membentuk bulat seperti bola yang besar,
makin mengecil bola itu makin cepat putarannya. Akibatnya bentuk bola itu memepat
pada kutubnya dan melebar di bagian equatornya bahkan sebagian massa dari kabut gas
menjauh dari gumpalan intinya dan membentuk gelang-gelang di sekeliling bagian
utama kabut itu, gelang-gelang itu kemudian membentuk gumpalan padat inilah yang
disebut planet-planet dan satelitnya. Sedangkan bagian tengah yang berpijar tetap
berbentuk gas pijar yang kita lihat sekarang sebagai matahari.
>> Teori Planetesimal, (Thomas C. Chamberlin dan Forest R. Moulton)
Disebut Planetesimal yang berarti planet kecil karena planet terbentuk dari benda
padat yang memang telah ada. Matahari telah ada sebagai salah satu dari bintang-
bintang yang banyak, pada satu waktu ada sebuah bintang yang berpapasan pada jarak
yang tidak terlalu jauh akibatnya terjadi pasang naik antara matahari dan bintang tadi.
Pada waktu bintang itu menjauh sebagian massa dari matahari itu jatuh kembali ke
permukaan matahari dan sebagian lain berhamburan di sekeliling matahari inilah yang
disebut dengan planetesimal yang kelak kemudian menjadi planet-planet yang beredar
pada orbitnya dan mengelilingi matahari (Purnama, 2008).
>> Teori Pasang Surut, (Sir James Jeans dan Harold Jeffreys)
Teori ini pertama kali disampaikan oleh Buffon. Buffon menyatakan bahwa tata
surya berasal dari materi Matahari yang terlempar akibat bertumbukan dengan sebuah
komet.Teori pasang surut yang disampaikan Buffon kemudian diperbaiki oleh Sir
James Jeans dan Harold Jeffreys. Mereka berpendapat bahwa tata surya terbentuk
oleh efek pasang gas-gas Matahari akibat gaya gravitasi bintang besar yang melintasi
Matahari.Gas-gas tersebut terlepas dan kemudian mengelilingi Matahari.Gas-gas panas
tersebut kemudian berubah menjadi bola-bola cair dan secara berlahan mendingin serta
membentuk lapisan keras menjadi planet-planet dan satelit.
Teori ini menjelaskan mengapa planet-planet di bagian tengah seperti Yupiter,
Saturnus, Uranus dan Neptunus merupakan planet raksasa sedangkan di bagian
ujungnya merupakan planet-planet kecil. Kelahiran kedelapan planet itu karena
pecahan gas dari matahari yang berbentuk cerutu itu maka besarnya planet-planet itu
berbeda-beda,yang terdekat dan terjauh besar tetapi yang di tengah lebih besar lagi.
>> Teori Awan Debu, (Carl von Weizsaeker disempurnakan oleh Gerard P Kuiper)
Tata surya terbentuk dari gumpalan awan gas dan debu. Gumpalan awan itu
mengalami pemampatan. Pada proses pemampatan itu partikel-partikel debu tertarik ke
bagian pusat awan itu membentuk gumpalan bola dan mulai berpilin dan kemudian
membentuk cakram yang tebal di bagian tengah dan tipis di bagian tepinya. Partikel-
partikel di bagian tengah cakram itu saling menekan dan menimbulkan panas dan
berpijar, bagian inilah yang kemudian menjadi matahari. Sementara bagian yang luar
berputar sangat cepat sehingga terpecah-pecah menjadi gumpalan yang lebih kecil,
gumpalan kecil ini berpilin pula dan membeku kemudian menjadi planet-planet.
>> Teori Bintang Kembar
Teori ini hampir sama dengan teori planetesimal. Dahulu matahari mungkin
merupakan bintang kembar, kemudian bintang yang satu meledak menjadi kepingan-
kepingan. Karena ada pengaruh gaya gravitasi bintang,maka kepingan-kepingan yang
lain bergerak mengitari bintang itu dan menjadi planet-planet. Sedangkan bintang yang
tidak meledak menjadi matahari.
2.5 PEMBENTUKAN LEMPENGAN BENUA
Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua
benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum akhirnya
benua sekarang terdiri dari 5 buah benua).
Teori Pangea sendiri didasari oleh teori Alfred Wegener,seorang Ilmuwan Jerman.
Pada Tahun 1920 dalam buku The Origin of Continents and sea (Entstehung Die Kontinente
und der Ozeane), Dia mendalilkan bahwa semua benua itu pada satu waktu membentuk satu
superbenua Pangaea, sebelum kemudian putus dan hanyut ke lokasi sekarang. Jadi benua
pada jaman dahulu di ibaratkan sebuah batu apung yang bergerak karena adanya pergerakan
lempeng di bagian bawah kulit bumi ini. Pangea mulai memecahkan diri nya menjadi benua
(daratan) yang lebih kecil yang bernama Laurasia (membentuk daratan belahan selatan
seperti amerika latin, Afrika, India, Antartika, Australia, Selandia baru, New guenea dll) dan
Gondwanaland (membentuk daratan belahan utara seperti Amerika dan Eropa) selama
periode Jurassic (jaman dinosaurus). Sedangkan pada akhir periode Cretaceous benua benua
yang ada sudah sama dengan apa yang kita lihat hari ini (5 benua). Pada saat benua Pangea
terbentuk, daratan daratan yang menjadi benua sekarang memiliki daratan penghubung
(jembatan benua) yang menghubungkan benua Amerika bagian selatan (latin), Afrika, India,
Australia dan Antartika. Pada awalnya hanya terbentuk satu benua besar yang disebut
Pangaea dan dikelilingi satu samudera Panthalassa. Sekitar 200 juta tahun yang lalu benua ini
terbelah menjadi dua yakni Gondwanaland dan Laurasia. Gondwanaland kemudian terbelah
membentuk benua afrika, antartika, australia, Amerika Selatan, dan sub benua India.
Sedangkan Laurasia terbelah menjadi Eurasia dan Amerika Utara. Pada saat benua ini
terbelah-belah beberapa samudera baru muncul di sela-selanya. Diperlukan waktu berjuta-
juta tahun untuk membentuk posisi daratan yang seperti sekarang ini.
Bumi terdiri dari beberapa lapisan, lapisan luar Bumi disebut Lithosphere dan terdiri
dari 30 lapisan. Masing-masing lapisan terdiri dari bagian yang keras dan mantel bagian atas,
lapisan keras ini bergerak di atas sebuah lapisan batu yang sangat panas di dalam lapisan
mantel yang disebut asthenosphere. Pada saat lapisan-lapisan ini bergerak mereka juga
membawa benua-benua dan lantai dasar samudera bergerak bersamanya.
Awal terbentuknya Samudera besar di bumi ini juga di pengaruhi oleh Pangea.
Setelah perpisahan (partisi pangea) tersebut muncullah samudera yang diperkirakan terbentuk
180-200 juta tahun yang lalu yaitu Samudera Atlantik tengah antara barat laut Afrika dan
Amerika Utara serta Samudera Hindia barat daya antara Afrika dan Antartika.
Lapisan-lapisan Bumi ini bergerak dengan tiga cara; pertama saling menjauh, kedua
saling mendekat dan ketiga saling melewati. Jika lapisan Bumi bergerak saling menjauh di
suatu tempat, maka mereka pasti bergerak saling mendekat di tempat yang lain (Tjasyono,
2009).
Bila dua buah Lapisan saling bertubrukan maka salah satu lapisan akan terangkat dan
membentuk pegunungan. Pegunungan Himalaya dengan puncak Gunung Everestnya mulai
terbentuk 60 juta tahun yang lalu, ketika lapisan Bumi yang mengangkut India bertabrakan
dengan lapisan Bumi yang mengangkut Eurasia.
Ketika bertabrakan salah satu lapisan mungkin tertekan ke bawah ke dalam mantel di
bawah lapisan yang lain, membentuk sebuah jurang yang sangat dalam di dasar samudera.
Panas di dalam perut Bumi mencairkan material-material dan mencari jalan keluar ke
permukaan Bumi membentuk Gunung Berapi.
Pergeseran Lempengan Bumi
Sekitar tahun 1960 para ahli geologi mulai menyadari bahwa lempeng proses
pembentukan bumi terbagi menjadi tiga tahap, yaitu sbb :
1. Tahap pada saat bumi merupakan planet yang homogen atau belum terjadi diferensiasi
dan zonafikasi.
2. Proses diferensiasi atau pemilahan, yaitu ketika material besi yang lebih berat
tenggelam menuju pusat bumi dan material yang lebih ringan bergerak kepermukaan.
Pada tahap ini, bumi tidak lagi homogen, tetapi terdiri atas dua bagian, yaitu material
yang lebih berat (besi) dipusat bumi dan material yang lebih ringan dibagian yang
lebih luar.
3. Proses zonafikasi, tahap dimana bumi terbagi menjadi beberapa zona atau lapisan,
yaitu inti besi yang padat, inti besi cair, mantel bagian bawah, zona transisi, astenosfer
yang cair dan litosfer yang teridir atas kerak benua dan kerak samudra.
bumi itu tidak hanya mengambang. lempeng bumi kita bergerak naik dan turun,
mereka juga bergerak maju. pada awalnya benua dinamakan plates (lempeng) karena,
melihat arah pergerakan benua-benua tersebut, para geologis menemukan bahwa kerak
dan mantel bumi dibagi menjadi beberapa lempeng bumi, masing-masing memiliki
pergerakannya sendiri-sendiri.
Beberapa lempeng tektonik ini (lempeng pasifik, misalnya) berisi hampir seluruh
kerak samudera. yang lainnya seperti lempeng amerika utara dan eropa, terbentuk karena
kerak benua. batas lempeng biasanya terletak di tengah samudera, tetapi di beberapa
tempat batas lempeng ada di dasar laut atau daratan yang luas. california barat, di mana
patahan gempa bumi San Andreas bertanda, menjadi batas antara lempeng pasifik dan
lempeng amerika utara. Berikut adalah gambar pergerakan lempeng dari masa ke masa.
Permian Period
Selama Permian Period sekitar 270 juta tahun yang lalu, permukaan benua secara
bertahap bergabung dibantu dengan pergerakan tektonik menjadi sebuah benua raksasa,
Pangaea. pangaea berisi sekitar 95% daratan di seluruh dunia ini dan dikelilingi oleh
samudera yang sangat besar, Panthalassa.
Triassic Period
Selama Triassic Period, yang dimulai sekitar 240 juta tahun yang lalu, Pangaea
mulai terbagi-bagi dan secara bertahap mulai terbagi menjadi dua benua raksasa:
Gondwanaland dan Laurasia.
Jurassic Period
Selama Jurassic Period, pembentukan Pangaea menjadi lebih terarah. laut Tethys
terbuka di antara Laurasia di utara dan Gondwanaland di selatan. di Gondwanaland,
amerika utara masih bersatu dengan afrika dan antartika.
Early Cretaceous Period
Di Early Cretaceous era, sekitar 140 juta tahun yang lalu, Gondwana dan benua
bagian utara di Laurasia sudah terpisah oleh laut Tethys. benua bagian utara yang
ditunjukkan mulai terbentuk selama Cretaceous Period, ketika Greenland terpisah dari
eropa dan samudera atlantik terbuka.
Latest Cretaceous Period
Sekitar 95 juta tahun yang lalu, India terpisah dari Afrika bergerak ke arah timur
laut sebelum menyatu dengan asia. eropa berpisah dengan amerika utara dan pembelahan
terakhir yaitu antara amerika selatan dan afrika, samudera baru, atlantik selatan,
terbentuk. australia dan antartika masih menyatu.
The World Today
Ini adalah dunia kita sekarang, tapi, bentuk demikian ini tidaklah permanen.
pergerakan lempeng ini akan terus dan terus berlanjut, setiap benua akan bergerak sekitar
beberapa senti setiap tahunnya. samudera atlantik pada kenyataannya terus melebar
sedangkan samudera pasifik mengecil.
Future Projections
Benua akan terus bergerak setiap tahunnya. 60 juta tahun yang akan datang,
samudera atlantik akan secara bertahap melebar, dan amerika serta afrika akan menjadi
sangat-sangat jauh. samudera pasifik menjadi sangat kecil, dan laut mediterania akan
benar-benar menghilang dan afrika, asia dan eropa menjadi satu daratan raksasa
(Konayachi-nyan, 2009).
>> Pergerakan lempeng di Indonesia
Kira-kira 250 km ke arah selatan jawa dan Bali adalah Palung jawa yang sangat
dalam. Di bagian selatan palung ini merupakan bagian dan suatu dangkalan yang dikenal
sebagai Dangkalan Indo-Australia, yang terbentuk di bagian dalam samudera di sebelah
selatan India dan Australia, dan membentuk pecahan antara Antartika dan Australia.
Pergerakan dangkalan ini ke arah utara terus berlangsung sampai sekarang dengan
laju 6 cm/tahun. Pergerakan ini mendesak Dangkalan Sunda dimana Asia Tenggara berada,
dan selama berjuta-juta tahun daya yang dihasilkan oleh gerakan ini melipat lapisan-lapisan
sedimen tua membentuk deretan pegunungan.
Dangkalan Indo-Australia masuk ke bawah Dangkalan Sunda di sepanjang Palung
Jawa, dan selip mendadak yang kadang-kadang terjadi akibat gesekan antara dua dangkalan
ini menimbulkan gempa bumi, sedangkan panas yang dihasilkan dari gesekan dua dangkalan
ini membentuk kantung-kantung batuan yang mencair di bawah tekanan tinggi. Kantung-
kantung ini dapat bocor ke permukaan dan membentuk gunung berapi.
Walaupun batuan vulkanik cukup dominan, daerah sedimentasi juga cukup luas. Luas
utama bagian utara dan selatan sedimen moderen yang berasal dari erosi gunung-gunung baru
mengendap di atas sedimen tua yang terangkat ke atas karena gerakan yang dahsyat di bawah
batuan yang meleleh. Namun tidak semua batuan sedimen merupakan hasil erosi, karena
terdapat daerah batu kapur yang berasal dari suatu masa ketika organisme pembentuk
terumbu karang tumbuh subur yang kemudian terangkat ke atas. Misalnya daerah perbukitan
kapur di Padalarang Bandung.
Seluruh dataran aluvial di bagian utara Jawa sudah terbentuk dalam waktu 8.000
tahun terakhir, yaitu ketika permukaan laut turun 5-6 m. Dataran ini terbentuk, sebagian
karena kipas-kipas aluvial dari limpahan gunung berapi dan sebagian karena dataran pasca-
Pliosen yang terangkat ke atas. Proses-proses ini terus berlangsung sampai sekarang.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Dari penjabaran pembahasan di atas dapat kita simpulkan sebagai berikut :
1. Alam semesta mencakup mikrokosmos, atau benda-benda yang kecil seperti, atom,
electron, partikel dan sebagainya, serta juga mencakup makro kosmos, atau benda besar
seperti, bintang, bulan, matahari dan sebagainya.
2. Tata surya terdiri dari mataharti. Planet-planet, dan berbagai benda langit seperti
galaksi, komet dan asteroid.
3. Teori terbentuknya alam semesta (Teori Big Bang) menggambarkan bahwa adanya
alam semesta ini dikarenakan dentuman yang sangat besar dari satu zat (satu wujud).
4. Sedangkan teori terbentuknya tata surya ada lima.yaitu, teori nabula, planetesimal, teori
pasang surut, teori awan debu dan bintang kembar
6. Ada tujuh bagian dari alam semesta dan tata surya, Galaksi, matahari, bumi, planetoda
dan asteroid, komet, satelit, meteor
7. Teori Pangea adalah sebuah teori yang menyatakan bahwa jutaan tahun yang lalu semua
benua bergabung bersama dalam satu daratan besar yang disebut Pangea (sebelum
akhirnya benua sekarang terdiri dari 5 buah benua).
3.2 Saran
Adapun saran dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Penulis berharap para pembaca dapat mengetahui perubahan di bumi yang kita
tempati berkaitan dengan evolusi kosmik.
2. Penulis berharap dengan adanya penulisan makalah ini para pembaca dapat banyak
belajar dan menambah wawasan tentang evolusi kosmik.
REFERENSI
Campbell, Neil A. 2005. Biologi edisi ke-5 jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Endarto, Danang. 2005. PengantarKosmografi, cet. I. Surakarta: LPP UNS dan UNS Press.
Jasin, Maskoeri.2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rajawali Pers.
Kerrod, Robin. 1999. Bengkel Ilmu Astronomi. Jakarta: Erlangga.
Konayachi-nyan. 2009. Pergerakan Lempengan Bumi Kita. http://geography-network.blogspot.com/2009/10/pergerakan-lempengan-bumi-kita.html (01-03-2015)
Margono.2009.http://hbis.wordpress.com/2009/10/07/teori-tata-surya-dan-teori-big-bang/tata surya-2/(01-03-2015)
Nunung.http://noenk.CAHAYA.com/Pangea-SebuahDaratan-Awal-Terbentuknya-Benua-Benua.html
Purnama, Heri. 2008. Ilmu Alamiah Dasar. Jakarta: Rineka Cipta.
Tjasyono HK, Bayong. 2009. Ilmu Kebumian dan Antariks., Bandung: Rosda.
Sumber gambar
http://www.google.co.id/search?hl=id&q=Evolusi+Alam+Semesta&btnG=Telusuri&meta=[01-03-2015]
http://www.bact.wisc.edu/Microtextbook/images/textbook/history/6_swan_neck.gif [01-03-2015]
http://vilenski.org/science/notebook/unit1/historyoflife/pastuer_image.jpg [01-03-2015]
http://www.csulb.edu/~jmastrop/images/beakers.gif [01-03-2015]