evolusi baru

23
EVOLUSI BIOLOGI Pengertian Evolusi dan Kreasionisme Teori evolusi sudah dikemukakan sejak zaman Aristoteles dimana teori tersebut berusaha menjelaskan proses evolusi yang meliputi sumber variabilitas, organisasi variasi genetic dalam populasi, diferensiasi populasi, isolasi reproduktif, asal mula spesies dan hibridisasi. Biologi Evolusi ilmu yang lunak yang mempunyai daya prediksi lemah. Teorinya tersusun atas data yang tidak lengkap atau yang belum sempurna dipahami, meskipun ia tergolong ilmu hayat, bahasannya lebih cenderung ke kutup humanika daripada ke kutup eksakta. Teori evolusi sendiri berevolusi sejak zaman Aritoteles melalui Cuvier, lamarck, ke Erasmus Darwin dan Charles Darwin/Alfred Wallace. Tokoh yang paling terkenal adalah Darwin. Darwin banyak terpengaruh oleh Linnaeus dan Malthus. Teori evolusi sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh de Vries dan Mendel, Morgan dan Muller, lalu Mayr, Dobhansky. Di jaman Darwin belum ada genetika, paleantropologi dan geokronologi, bahkan ilmu-ilmu lain juga

Upload: heni-rahmawati

Post on 04-Aug-2015

56 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVOLUSI baru

EVOLUSI BIOLOGI

Pengertian Evolusi dan Kreasionisme

Teori evolusi sudah dikemukakan sejak zaman Aristoteles dimana teori tersebut

berusaha menjelaskan proses evolusi yang meliputi sumber variabilitas, organisasi variasi

genetic dalam populasi, diferensiasi populasi, isolasi reproduktif, asal mula spesies dan

hibridisasi. Biologi Evolusi ilmu yang lunak yang mempunyai daya prediksi lemah.

Teorinya tersusun atas data yang tidak lengkap atau yang belum sempurna dipahami,

meskipun ia tergolong ilmu hayat, bahasannya lebih cenderung ke kutup humanika

daripada ke kutup eksakta. Teori evolusi sendiri berevolusi sejak zaman Aritoteles

melalui Cuvier, lamarck, ke Erasmus Darwin dan Charles Darwin/Alfred Wallace. Tokoh

yang paling terkenal adalah Darwin. Darwin banyak terpengaruh oleh Linnaeus dan

Malthus. Teori evolusi sendiri lebih banyak dipengaruhi oleh de Vries dan Mendel,

Morgan dan Muller, lalu Mayr, Dobhansky. Di jaman Darwin belum ada genetika,

paleantropologi dan geokronologi, bahkan ilmu-ilmu lain juga belum berkembang,

seperti geologi, paleogeografi, dan embriologi komparatif.

Sekarang evolusi adalah teori sintetis atau teori biologi yang memanfaatkan

segala disiplin yang relevan. Seperti paleontology, palaekologi, biostratigrafi,

paleogeografi, biologi molekuler, biokimia, biostatistik dan lain sebagainya. Teori

evolusi akan mudah dipelajari jika kita memahami prinsip-prinsip dari disiplin ilmu

tersebut.

Evolusi adalah suatu perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan

memakan waktu yang lama. Perubahan yang dimaksudkan disini adalah perubahan

struktur dan fungsi makhluk hidup dari yang sederhana menuju struktur dan fungsi yang

Page 2: EVOLUSI baru

kompleks dan beragam. Perubahan yang terjadi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;

perubahan progresif dan perubahan retrogresif. Perubahan progresif yaitu perubahan

struktur dan fungsi makhluk hidup dari kondisi sederhana menuju kondisi yang maju atau

modern untuk dapat bertahan hidup. Perubahan retrogresif yaitu perubahan struktur dan

fungsi yang menuju kepunahan. Kepunahan terjadi tidak hanya karena mundurnya

struktur dan fungsi tetapi juga dapat terjadi karena perkembangan struktur dan fungsi

yang melebihi proporsinya sehingga makhluk hidup tersebut tidak mampu bertahan

hidup.

Perubahan struktur dan fungsi makhluk hidup sangat tergantung pada struktur

DNA dari makhluk hidup tersebut, sehingga pengertian evolusi biologi adalah

perubahan frekuensi gena dalam suatu populasi karena faktor-faktor atau

mekanisme evolusi. Adapun faktor-faktor evolusi adalah rekombinasi seksual, mutasi,

seleksi alam, arus gen / gen flow, dan genetic drift. Proses evolusi dapat berbeda dalam

skala, tempo dan moda. Evolusi juga dapat berlangsung lama untuk hewan besar

(makroevolusi), maka yang dapat diekplorasi adalah mikroevolusi pada makhluk hidup

dengan umur generasi yang pendek

Sebagai ilmu historis yang integratif, biologi evolusi masih banyak mempunyai

banyak kelemahan, sehingga dimungkinkan terjadi perbedaan pendapat di kalangan para

ahli. Pertentangan teori evolusi belum akan berakhir sampai sekarang. Saat ini, di

berbagai negara berlangsung upaya kolektif untuk mendorong sekolah-sekolah di sana

untuk mengajarkan tidak hanya teori evolusi di kelas-kelas biologi, tapi juga teori

alternatifnya, seperti apa yang disebut sebagai teori kreasionisme yaitu teori

Page 3: EVOLUSI baru

penciptaan menurut kitap suci. Dalam pandangan pendukung kreasionisme, argumen

Darwin bahwa seluruh mahluk hidup ini berawal dari sebuah sel tunggal yang kemudian

berevolusi selama jutaan tahun menjadi beragam spesies dan sub-spesies seperti yang kita

kenal sekarang, tidak berdasarkan pada bukti yang tak terbantahkan.

Sebaliknya, mereka percaya – seperti juga yang diyakini Harun Yahya --

keragaman spesies ini terjadi karena dengan sengaja dirancang oleh Sang pencipta.

Dengan kata lain, sejak awal Tuhan menciptakan, manusia, gajah, monyet, ular dan

beragam mahluk lainnya secara unik. Yang satu tidak berhubungan dengan yang lain.

Ini bukan sekadar argumen ideologis. Yang menjadikan kalangan pendukung teori

kreasionisme  merasa layak membantah teori Darwin adalah karena, dalam pandangan

mereka,  teori-teori evolusi sendiri mengandung banyak kelemahan dan cacat. Teori-teori

ini memang berdasarkan pada bukti-bukti kesamaan yang terlihat di antara fosil mahluk

hidup dari jutaan tahun lalu dengan, misalnya, mahluk hidup kontemporer. Bagi para

pengecam teori evolusi, rangkaian kesamaan itu tidak dengan sendirinya

mengindikasikan adanya mata rantai yang berkesinambungan.  

Bagi pendukung teori evolusi teori kreasionisme juga bukan tanpa cacat. Jacob

(2001) mengatakan bahwa Harun Yahya dengan bukunya Keruntuhan Teori Evolusi

dikritik sebagai karangan pamlet yang total menentang teori evolusi. Teori Kreasionisme

yang diajukan tidak terperinci dan tidak memberi keterangan alternatif tentang bukti-

bukti evolusi menurut teori kreasionisme. Harun Yahya tampak tidak memahami makna

survival of the fittest sebagai bentuk transisi hubungan seleksi alam dan arah evolusi. Ia

Page 4: EVOLUSI baru

heran bahwa teori evolusi hanya tambal sulam, padahal seluruh ilmu alamiah adalah ilmu

batu bata yang disusun satu persatu.

Jacob (2001) juga menulis bahwa Harun Yahya terlalu takjub oleh beberapa

spesies hewan seperti lebah mempunyai kemahiran membuat sarang yang tidak dapat

ditiru oleh manusia. Luput dari observasinya bahwa semua makhluk hidup mempunyai

keistimewaan masing-masing, yang tidak dapat ditiru oleh makhluk lain. Mahasiswa

yang benar-benar ingin mendalami biologi evolusi sebaiknya membaca buku-buku ilmiah

dengan sungguh-sungguh dan tidak mudah luntur imannya. Ilmu pengetahuan adalah

suatu sistem untuk mengetahui bagaimana alam bekerja dan di belakang itu semua ada

Tuhan Yang Maha Kuasa, yang tetap ada meskipun ada yang mengatakan ia tidak ada.

Bukti-Bukti Evolusi

Kecaman dari berbagai pihak tentang teori evolusi, mendorong para pendukung

teori evolusi membuktikan kebenaran teori evolusi. Hal-hal yang perlu dibuktikan dalam

teori evolusi sebenarnya sudah dibahas dalam buku Drawin ”The Origin of Species by

Means Natural Selection”. Upaya untuk mencari bukti sampai sekarang lebih mengarah

pada petunjuk adanya evolusi daripada bukti adanya evolusi. Pemaparan bukti evolusi

harus dilakukan dengan pendekatan multidisipliner.

Adapun bukti evolusi yang sering dipakai adalah fosil, anatomi komparatif,

struktur sisa, embriologi komparatif, biokimia komparatif dan biogeografi.

a. Petunjuk adanya evolusi dari segi palaentologi

Charles Darwin yang menyatakan bahwa fosil adalah bukti perkembangan

makhluk hidup masa lampau, yang menujukkan suatu perkembangan yang terus

Page 5: EVOLUSI baru

menerus secara evolutif. Perkembangan evolusi kuda sering digunakan sebagai

contoh perkembangan makhluk hidup dari segi paleontologik.

Gambar 1. Evolusi Kuda

Perkembangan kuda dimulai dari apa yang disebut Hyracotherium, termasuk

kelompok Eohippus, yang muncul dari Eocene awal di Amerika Utara dan Eropa.

Nenek moyang kuda ini hanya sekitar 11 inci, berleher pendek dan mempunyai

kaki depan yang berbeda dengan kaki belakang, kaki depan jumlah jari kakinya

Page 6: EVOLUSI baru

empat dan kaki belakang jumlah jarinya hanya tiga; jari keempat dan kelima

masih ada tapi kecil sekali. Pada oligocene muncul Mesohippus yang lebih besar

daripada Eohippus, yakni sekitar 24 inci. Kaki depan dan kaki belakang semua

berjari 3. Pada Miocene dijumpai adanya Parahippus dan Merychippus, yang

pertama adalah pemakan daun dan yang kemudian adalah pemakan rumput. Baru

pada Pleiocene muncul apa yang disebut Pliohippus yang jari sampingnya sudah

mereduksi. Pada akhir Pleiocene akhir sudah muncul nenek moyang kuda yang

berjari satu, yang menyebar ke seluruh dunia kecuali Australia.

Kalau diikuti uraian tersebut di atas seakan-akan perkembangan kuda secara

evolusi seperti garis lurus. Dalam kenyataannya perkembangan tersebut

bercabang-cabang. Sebagai contoh adalah pada Miocene selain terdapat

Parahippus dan Merychippus seperti disebut di atas, juga ada Hypohippus, namun

kemudian tidak berkembang dan akhirnya punah.

b. Petunjuk adanya Evolsi berupa Anatomi Komparatif

Dikenal adanya keadaan yang disebut homologi dan analogi. Homologi adalah

adanya fungsi yang berbeda beragai hewan yang bila dianalisa secara cermat

ternyata mempunyai bentuk dasar yang sama, sedangkan analogi adalah adanya

fungsi yang sama pada beberapa makhluk hidup yang secara anatomik organ yang

mengemban fungsi tersebut tidak mempunyai struktur dasar yang sama. Para ahli

berpendapat bahwa peristiwa analogi ini adalah merupakan proses perkembangan

evolusi konvergen. Suatu peristiwa yang bertolak dari adaptasi anggota makhluk

hidup dari beberapa bentuk berbeda namun berada dalam lingkungan yang sama

Page 7: EVOLUSI baru

untuk jangka waktu yang sangat lama. Yang biasa dipakai petunjuk evolusi adalah

homologi struktur ekstrimitas anterior beberapa hewan vertebrata (gambar 2)

Gambar 2. Homologi ekstremitas anterior beberapa binatang vertebrata

c. Petunjuk Evolusi Embriologi Komparatif

Hubungan perkembangan embrio dengan evolusi dinyatakan dalam Ernst Haeckel

bahwa ontogeni adalah pilogeni yang dipersingkat. Ia menyebut sebagai teori

rekapitulasi atau teori biogenetik. Perkembangan embrio pada hewan vertebrata

dijumpai kenyataan bahwa perkembangan embrio dari zigot menujukkan struktur

yang sama, namun selanjutnya berkembang berbeda satu dengan yang lainnya

sehingga bentuk dewasanya mejadi sangat berbeda (gambar 3).

Page 8: EVOLUSI baru

Gambar 3. Embriologi Komparatif Beberapa hewan Vertebrata

d. Petunjuk dari Fisiologi Komparatif

Kemiripan faal tubuh dijumpai pada makhluk hidup mulai dari tingkat rendah

sampai tingkat tinggi meliputi:

- kemiripan dalam faal respiratoria

- kemiripan dalam metabolisme

- proses sintesis protein

- pembentukkan ATP sebagai molekul berenergi tinggi

e. Petunjuk dari usaha domestifikasi

Hasil perjalanan Darwin menunjukkan bahwa spesiasi dapat terjadi karena upaya

domestifikasi oleh manusia, misalnya upaya pemuliaan tanaman maupun hewan.

f. Petunjuk dari Alat Tubuh yang tersisa

Alat-alat sisa digunakan sebagai petunjuk adanya evolusi, karena dalam

kenyataanya meskipun alat tersebut tidak lagi menunjukkan suatu fungsi nyata

tapi tetap dijumpai secara nyata dan jumlahnya boleh dikatakan cukup banyak.

Penganut faham evolusi melihat adanya kelemahan dari penganut faham ciptaan

Page 9: EVOLUSI baru

khusus, bertolak dari alat-alat tersisa yang tidak lagi ada gunanya itu. Adapun

organ-organ sisa antara lain: apendiks, selaput mata sebelah dalam, otot-otot

penggerak telinga, tulang ekor, gigi taring yang runcing, geraham ketiga, rambut

didada, mammae pada laki-laki, musculus piramidalis dan masih banyak lagi

(Gambar 4).

Gambar 4. Beberapa Struktur Sisa dari Manusia

g. Petunjuk dari struktur DNA dan Protein

Semua organisme hidup tersusun oleh kode genetik (DNA=Dioksiribonukleotid

Acid) yang sama. Kode genetik makhluk hidup tersusun oleh gula ribosa, pospat,

dan empat basa nitrogen yang saling berkombinasi menghasilkan sifat-sifat

fenotif yang berbeda. Kode genetik ini bersifat universal. Melalui proses

transkripsi dan tranlasi kode-kode genetik ini diterjemahkan menjadi asam amino-

asam amino yang menyusun protein. Secara universal protein seluruh makhluk

hidup tersusun oleh kombinasi 20 asam amino (Gambar 5 dan 6).

Page 10: EVOLUSI baru

Gambar 5. Homologi Kode Genetik

Gambar 5. Kamus Kode Genetik

Page 11: EVOLUSI baru

Mekanisme Evolusi

Apabila perbandingan fenotif dalam suatu populasi tidak berubah dari generasi

ke generasi, dapat dinyatakan bahwa frekuensi gena populasi tersebut dalam keadaan

seimbang. Dengan kata lain proses evolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan

komulatif frekuensi allele sejalan dengan waktu. Hukum Hardy-Weinberg menyatakan

bahwa frekuensi gena dari generasi ke generasi cenderung konstan selama tidak ada

mutasi gen, rekombinasi gen, hilangnya gen (=genetif drift) maupun alur gen (=gen flow).

Darwin menambahkan untuk terjadinya perubahan frekuensi gen terdapat peranan

lingkungan. Melalui proses seleksi alam arah evolusi ditentukan.

a. Mutasi

Mutasi adalah perubahan secara acak pada struktur DNA. Mutasi adalah material

kasar untuk terjadinya evolusi karena mutasi dapat menyebabkan variasi genetik.

Penyebab mutasi dapat berasal dari lingkungan (oleh zat mutagenik) atau

perubahan dari dalam individu pada saat replikasi terjadi kesalahan. Ada dua jenis

mutasi yaitu mutasi kecil dan perubahan kromosom. Pada kasus pertama adanya

substitusi beberapa pasangan nukeotida dalam molekul DNA sedangkan

perubahan kromosomal merupakan perubahan besar yang menyangkut ratusan

bahkan ribuan nukleotida. Terjadinya mutasi dapat menguntungkan maupun

merugikan bagi individu yang mengalaminya. Mutasi menyebabkan perubahan

pada variasi genetik dan diturunkan sehingga mutasi berpengaruh terhadap

evolusi.

b. Genetic drift

Genetic drift adalah hilangnya/lepasnya frekuensi allele secara kebetulan atau

dapat dikatakan merupakan perubahan acak pada frekuensi gen pada populasi

kecil yang disebabkan oleh kematian, migrasi atau isolasi. Pada populasi kecil

kehilangan sedikit anggotanya akan membuat perbedaan besar. Geneti drift dapat

disebabkan oleh dua kategori situasi yaitu the bottleneck effect dan the founder

effect.

The bottleneck effect. Bencana alam seperti kebakaran, gempa bumi, habisnya

cadangan makanan dan penyakit yang mewabah dapat mengurangi sejumlah

individu dalam populasi. The bottleneck effect terjadi ketika populasi yang

Page 12: EVOLUSI baru

bertahan hidup sangat sedikit, misal tinggal satu dosen sehingga gen pool

(komposisi genetik suatu populasi) tidak merepresentasikan populasi awal.

The founder effect. Ketika sejumlah kecil organisme bermigrasi dari populasi

yang besar dann menetap sebagai populasi yang baru di suatu tempat the founder

effect dapat terjadi. Jelasnya adalah gen pool kelompok migrasi yang lebih kecil

biasanya tidak merepresentasikan gen pool populasi yang besar. Beberapa allele

akan absen sementara itu yang lain akan ada secara sedikit atau berlebihan.

Sebagai konsekuensi, ketika individu-individu bereproduksi dan jumlah founding

population meningkat, frekuensi gennya berbeda dari populasi awalnya.

c. Aliran Gen (=Gen Flow)

Aliran gen dapat terjadi melalui proses interbreeding. Imigran dapat menambah

allele baru ke dalam gen pool sehingga dapat merubah frekuensi allele. Aliran gen

dapat terjadi dari kisaran imigran yang sangat rendah sampai kisaran imigran

yang sangat tinggi tergantung dari jumlah individu yang datang dan seberapa

banyak perbedaan genetik inidividu-individu yang dapat bergabung.

Bagaimanapun bila informasi genetik sangat berbeda imigrasi kecil pun dapat

menghasilkan perubahan frekuensi allele yang sangat besar.

d. Rekombinasi Seksual

Pada individu yang melakukan reproduksi secara seksual keturunan yang

dihasilkan dapat berbeda dengan induknya karena selama meiosis kromosom

bergabung secara acak dan juga pada saat peristiwa fertilisasi terjadi

penggabungan materi genetik dari dua sel gamet. Dengan demikian rekombinasi

gen dapat memberi peluang yang besar untuk terjadinya variabilitas yang

berpengaruh terhadap evolusi populasi.

e. Seleksi alam

Seleksi alam adalah salah satu faktor evolusi, pertama kali dikemukan oleh

Darwin. Individu yang mempunyai kecocokan dengan lingkungan yang mampu

bertahan. Oleh sebab itu alam bertugas sebagai penyeleksi kelestarian makhluk

hidup dari generasi ke generasi. Hasil adaptasi makhluk hidup terhadap

lingkungannya disebut modifikasi dan ini diturunkan pada anakannya, sehingga

seleksi alam merupakan faktor evolusi.

Page 13: EVOLUSI baru

Evolusi Manusia

Proses evolusi makhluk hidup yang paling mendapat sorotan tajam adalah evolusi

manusia. Kebanyakan orang menanyakan apakah manusia yang ada sekarang adalah

produk evolusi, jika ya tentunya manusia berasal atau berkembang dari dari makhluk

yang lebih sederhana, namun pandangan bahwa manusia adalah produk evolusi juga

membawa konsekuensi bahwa keturunan manusia yang akan datang adalah makhluk

yang lebih sempurna dari manusia yang sekarang. Berbicara keturunan ada dua hal yang

akan diwariskan pada anakan manusia yatiu informasi genetik dan informasi non-genetik.

Informasi genetik sudah sangat jelas wujudnya, namun informasi non-genetik adalah

hasil interaksi manusia terhadap lingkungan. Karena manusia adalah makhluk yang

berakal membuat informasi non-genetik yang diturunkan semakin kompleks sehingga

pembahasan perkembangan evolusi manusia ditinjau dari aspek psiko-sosial dari

makhluk bipedal sampai Homo sapien.

Gambar 7. Evolusi Manusia

a. Australopithecines

- Merupakan makhluk bipedal tegak yang paling tua

Page 14: EVOLUSI baru

- Muncul 8-10 juta tahun yang lalu

- Digolongkan sebagai hominid (pra-manusia)

- Australopitthecus africanus (5,5 juta tahun yang lalu)

- Australopitthecus afarensis (3,5 juta tahun yang lalu)

- Australopitthecus robustus dan Australopitthecus boisei (2-1 juta tahun

yang lalu)

- Pemakan daging dan pemakan tumbuhan

- Mengenal alat dari batu untuk berburu dan untuk melawan musuh

- Homo habilis, Australopithesin yang paling maju, tidak sekedar memakai

alat tapi juga membuatnya

b. Homo erectus

- Manusia kera yang memiliki ciri-ciri manusia

- Mampu membuat alat yang lebih baik dari alat yang dibuat Homo habilis

dengan variasi yang lebih banyak

- Alat dari batu dan kayu

- Mengenal api dan mengenal alat penghasil api

- Pemburu ulung dan sudah bermasyarakat

- Meganthropus palaeojavanicus (600-500.000 tahun yang lalu)

- Homo erectus Pekinensis (500.000 tahun yang lalu)

c. Homo Neanthertalensis

- Hidup sekitar 150.000-60.000 tahun yang lalu

- Mengenal alat berburu, alat mempertahankan diri, alat makan, dan alat minum

- Sudah mengenal benih-benih kepercahayaan dengan ditemukanya kuburan yang

dilakukan penguburan dengan cara terhormat (kepercayaan ada kehidupan

sesudah mati)

- Dianggap sebagai pra-Homo sapien

Page 15: EVOLUSI baru

Gambar 7.A.Budaya Penguburan oleh Manusia Neanthertal

B. Alat-alat yang dipakai oleh Manusia Neanthertal

d. Homo sapien

- Homo sapien Tua =Manusia Cro-magnon

- 40.000-10.000 tahun yang lalu

- kebudayaannya sudah lebih maju

- mengenal seni lukis dan seni patung dan mengenal pewarna

- mengenal alat dari batu, kayu, tanduk, jarum

- berbahasa dan berpakaian

Gambar 8. Hasil Karya Seni Manusia Cro Magnon

A. Patung VenusesB. Seni Lukis pada Dinding Gua

A B

A B

Page 16: EVOLUSI baru