turn your eyes upon jesus

2
Hari Minggu Pukul 10:00 & 17.00 WIB, Reformed Millenium Center Indonesia, Ruang.03, Jakarta Pusat HYMN STORIES SERIES: TURN YOUR EYES UPON JESUS Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2) Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan (Kolose 3: 1-3) Himne ini sudah sangat akrab di telinga kita, orang Kristen, dan digunakan untuk menantang kita dan mengingatkan kita mengenai perlunya menjadikan Kristus prioritas tertinggi dalam hidup kita, dan menghidupi keseharian kita dengan memandang kepada nilai-nilai kekekalan. Pengarang dari himne ini, Helen H. Hemmel, menyebutkan bahwa suatu hari di tahun 1918, seorang rekannya memberikan traktat berjudul “Focused”. Pamflet tersebut berisikan kata-kata ini: So then, turn your eyes upon Him, look full into His face and you will find that the things of earth will acquire a strange new dimness”. Kata-kata ini begitu berkesan, sampai-sampai Lemmel tidak bisa menghilangkannya dari pikirannya. Ia seolah diperintahkan untuk berhenti dan mendengar, berdiri dalam diam sambil menyanyikan kata-kata yang akhirnya menjadi refrain dari himne ini. Ia menyelesaikan menulis bait-bait berikutnya dalam beberapa minggu ke depan, dengan bimbingan dari Roh Kudus dalam hatinya. Betapa mudah bagi kita, yang sudah mengaku percaya dan berjanji untuk setia mengikut Kristus, untuk akhirnya terjebak dalam “perkara yang di bumi”, dan akhirnya visi dan nilai kekekalan

Upload: sofialimantara

Post on 05-Dec-2015

223 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Hymn Stories

TRANSCRIPT

Page 1: Turn Your Eyes Upon Jesus

Hari Minggu Pukul 10:00 & 17.00 WIB, Reformed Millenium Center Indonesia, Ruang.03, Jakarta Pusat

HYMN STORIES SERIES:

TURN YOUR EYES UPON JESUS

Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman, dan yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan, yang dengan mengabaikan kehinaan tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. (Ibrani 12:2)

Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kamu telah mati dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus di dalam Allah. Apabila Kristus, yang adalah hidup kita, menyatakan diri kelak, kamupun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan (Kolose 3: 1-3)

Himne ini sudah sangat akrab di telinga kita, orang Kristen, dan digunakan untuk menantang kita dan mengingatkan kita mengenai perlunya menjadikan Kristus prioritas tertinggi dalam hidup kita, dan menghidupi keseharian kita dengan memandang kepada nilai-nilai kekekalan.

Pengarang dari himne ini, Helen H. Hemmel, menyebutkan bahwa suatu hari di tahun 1918, seorang rekannya memberikan traktat berjudul “Focused”. Pamflet tersebut berisikan kata-kata ini: “So then, turn your eyes upon Him, look full into His face and you will find that the things of earth will acquire a strange new dimness”.

Kata-kata ini begitu berkesan, sampai-sampai Lemmel tidak bisa menghilangkannya dari pikirannya. Ia seolah diperintahkan untuk berhenti dan mendengar, berdiri dalam diam sambil menyanyikan kata-kata yang akhirnya menjadi refrain dari himne ini. Ia menyelesaikan menulis bait-bait berikutnya dalam beberapa minggu ke depan, dengan bimbingan dari Roh Kudus dalam hatinya.

Betapa mudah bagi kita, yang sudah mengaku percaya dan berjanji untuk setia mengikut Kristus, untuk akhirnya terjebak dalam “perkara yang di bumi”, dan akhirnya visi dan nilai kekekalan Allah menjadi pudar dan kusam. Hal ini bahkan terjadi saat kita melakukan aktivitas pelayanan di gereja, di mana kita akhirnya hanya sekadar beraktivitas, namun kehilangan berkat sukacita persekutuan pribadi dengan Kristus dalam kehidupan sehari-hari kita.

Diterjemahkan secara bebas dari:

Page 2: Turn Your Eyes Upon Jesus

101 More Hymn Stories oleh Kenneth W. Osbeck