Pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan di konsesi PT Sumatera Riang Lestari Blok IV Pulau Rupat

Laporan Pemantauan Eyes on the Forest

Maret 2021

Eyes on the Forest (EoF) merupakan koalisi LSM di Riau, Sumatera, terdiri dari: WALHI Riau,

Jikalahari “Jaringan Kerja Penyelamat Hutan Riau” dan WWF-Indonesia

EoF juga membentuk jaringan kelompok anggota di Sumatera (KKI Warsi) dan Kalimantan: Environmental Law Clinic, Lembaga Gemawan, JARI Indonesia Borneo Barat, Kontak Rakyat

Borneo, POINT, Swandiri Institute, Yayasan Titian, Green of Borneo dan WWF-Indonesia Program

Kalimantan

EoF memonitor deforestasi dan status dari hutan alam yang tersisa di Sumatra dan Kalimantan dan

mendiseminasi informasi secara luas. Untuk informasi lebih lanjut tentang Eyes on the Forest, sila kunjungi:Website EoF: EoF website: http://www.eyesontheforest.or.id

Peta interaktif EoF: http://maps.eyesontheforest.or.id

Pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Sumatra Riang Lestari Blok IV Pulau Rupat, Maret 2021

A. Penjelasan Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Sumatera Riang Lestari (PT SRL) Blok IV Pulau Rupat. Kabupaten/Provinsi: Bengkalis/Riau Izin (luas): SK Menteri Kehutanan Nomor 208/Menhut-II/2007, 25 Mei 2007. Luas SRL Blok IV 38.210 hektar, Luas keseluruhan Sumatera Riang Lestari 148.075 hektar. Group/pembeli/pengguna kayu: Group PT Riau Andalan Pulp and Paper, Pelalawan-Riau (Asia Pacific Resources International Limited) Apakah perusahaan konsesi/perkebunan termasuk audit oleh UKP4+BPREDD 2014? Ya, kriteria Sangat Tidak Patuh. Apakah perusahaan konsesi termasuk perusahaan yang dilaporkan oleh Kepolisian 2013, 2014 dan 2015? Tahun 2013-2014 menjadi salah satu perusahaan tersangka Kebakaran hutan dan Lahan di Riau, namun penegakan hukum bagi korporasi ini dihentikan (SP3) oleh Polda Riau dengan alasan tidak cukup bukti. Tahun 2016 termasuk 49 perusahaan di Riau terlibat karhutla dan dihentikan penyidikannya oleh Polda Riau. Pada kedalaman gambut: Kedalaman gambut 2- 4 meter, berdasarkan studi Wetlands International & Canadian International Development Agency 2003 Kasus Korupsi? Belum ada informasi. Kasus Illegal logging 2007? Tidak Sertfikasi SVLK/Auditor: Baik, Sertifikat PHPL No. 09-SIC-04.0158/ PT Sarbi International Certification berlaku sampai bulan Juni tahun 2021.1 Jumlah titik api Maret 2021: 20 titik berdasarkan sumber: NASA FIRM VIIRS Suomi-NPP dan NOAA, Confidence Level high dan nominal B. Temuan pemantauan Kebakaran Hutan dan Lahan di konsesi Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Hutan Kayu Hutan Tanaman PT Sumatera Riang Lestari Blok IV Pulau Rupat Menurut pemantauan di lapangan, Kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT Sumatera Riang Lestari Blok IV Pulau Rupat diperkirakan mencapai luas 90 hektar pada tutupan lahan tanaman kelapa sawit dan semak belukar. Dari hasil analisis sistem informasi geospasial (GIS), luas wilayah yang terbakar di konsesi SRL dan sekitarnya sekitar 129 hektar. Berdasarkan keterangan masyarakat setempat, kebakaran sudah terjadi sejak pertengahan Februari 2021. Pada areal kebakaran tidak ditemukan adanya garis polisi atau petunjuk lain yang menunjukkan proses penyelidikan oleh Kepolisian. Diperkirakan kedalaman kanal gambut setidaknya 1,5 meter dan meskipun kondisi kanal basah, tapi kebakaran masih melanda area di konsesi ini.

1http://sic.sarbi.co.id/fo/view.php?id=Pengumuman%20Hasil%20Penilikan%20III%20PHPL%20%20PT%20Sumatera%20Ria

ng%20Lestari%20Blok%20Rupat,%20Rangsang,%20dan%20Bayas.pdf

Analisis Eyes on the Forest berdasarkan hasil deteksi satelit NASA FIRM VIIRS (dengan level confidence high dan nominal) sejak 16 Februari hingga 16 Maret 2021, terpantau 20 titik panas (hotspot) di konsesi PT Sumatera Riang Lestari Blok Pulau Rupat. 20 titik tersebut terdeteksi berada di Indikatif Fungsi Lindung Gambut dan Indikatif Fungsi Budidaya Gambut berdasarkan SK 130/MenLHK/Setjen/PKL.0/2/2017 tentang Penetapan Peta Fungsi Ekosistem Gambut Nasional (peta 1).

Peta 1. Titik panas (hotspot) di PT Sumatera Riang Lestari Blok Rupat periode 16 Februari hingga 16 Maret 2021. Titik panas yang membara pada Citra Satelit Sentinel 2 ditunjukkan dengan warna orange-kuning. Luas terbakar di dalam konsesi sesuai pantauan citra satelit Sentinel 2, titik api NASA FIRM VIIRS, dan titik foto temuan lapangan seluas 90 hektar. Sementara wilayah yang diindikasikan terbakar seluar 129 hektar.

Foto 1 dan 2. Kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT SRL Blok Pulau Rupat. Berdasarkan pantauan lapangan, lokasi kebakaran berada pada gambut berkanal. Luas kebakaran diperkirakan mencapai 30 hektar dan terjadi sejak pertengahan Februari 2021. Foto diambil pada titik koordinat N1°47'31.95" E101°40'11.34" dan N1°47'33.54" E101°40'10.83" tanggal 4 Maret 2021 ©Eyes on the Forest.

Foto 3 dan 4. Kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT SRL Blok Pulau Rupat. Kebakaran pada tutupan lahan tanaman sawit. Luas kebakaran mencapai 30 hektar dan diperkirakan terjadi sejak pertengahan Februari 2021. Foto diambil pada titik koordinat N1°47'31.95" E101°40'11.34" dan N1°47'33.54" E101°40'10.83" tanggal 4 Maret 2021 ©Eyes on the Forest.

Foto 5 dan 6. Kebakaran hutan dan lahan di konsesi PT SRL Blok Pulau Rupat. Kebakaran pada tutupan lahan tanaman sawit yang baru saja ditanam. Berdasarkan pantauan lapangan, luas kebakaran diperkirakan mencapai 30 hektar dan terjadi sejak pertengahan Februari 2021. Foto diambil pada titik koordinat N1°47'44.84" E101°40'10.12" dan N1°47'44.10" E101°40'8.15" tanggal 4 Maret 2021 ©Eyes on the Forest 2021.