tumor medula spinalis
TRANSCRIPT
TUMOR MEDULA SPINALISTUMOR MEDULA SPINALIS
Disusun oleh :Stephanie Rachel Saimima
0561050075
PENDAHULUANPENDAHULUANLokasi tumor medula spinalis : Thorakal
(50%), lumbal (30%), servikal (20%). Tumor medula spinalis yang paling sering pada intrameduler adalah glioma. Tipe lainnya yang sering adalah astrositoma, ependimoma, dan ganglioglioma, lebih jarang hemangioblastoma dan tumor neuroektodermal primitif.
Jika lesi tumor tumbuh dan menekan medula spinalis, tumor ini dapat menyebabkan disfungsi anggota gerak, kelumpuhan dan hilangnya sensasi.
ANATOMIANATOMI
Medula spinalis bagian dari SSP terletak pada kanalis vertebralis sepanjang + 17 inci pada orang dewasa, dimulai dari otak dan berakhir pada kira-kira pada tingkat diskus intervertebralis antara vertebra L1,L2. Medula spinalis dilindungi oleh kolumna vertebralis dan 3 lapisan membran yang dikenal dengan nama meningens.
KLASIFIKASIKLASIFIKASITumor pada medulla
spinalis dapat dibagi menjadi tumor primer dan tumor metastasis. Berdasarkan letak anatomi dari massa tumor :
Ekstradura Intradural Ekstradural Intradular Inramedular
ETIOLOGIETIOLOGITumor medula spinalis belum diketahui,
tetapi kebanyakan muncul dari pertumbuhan sel normal pada tempat tersebut.
Riwayat genetik terlihat sangat berperan dalam peningkatan insiden pada keluarga. Astrositoma dan neuroependymoma merupakan jenis yang tersering pada pasien dengan neurofibromatosis tipe 2, yang merupakan kelainan pada kromosom 22. Spinal hemangioblastoma dapat terjadi pada 30% pasien dengan von hippel-lindou syndrome sebelumnya,yang merupakan abnormalitas dari kromosom 3
EPIDEMOLOGIEPIDEMOLOGIInsiden dari semua tumor primer medula spinalis sekitar 10% sampai 19% dari semua tumor primer susunan saraf pusat. (SSP), dan seperti semua tumor pada aksis saraf, insidennya meningkat seiring dengan umur. Prevalensi pada jenis kelamin tertentu hampir semuanya sama, kecuali pada meningioma yang pada umumnya terdapat pada wanita, serta ependymoma yang lebih sering pada laki-laki.
Gejala klinik berdasarkan Gejala klinik berdasarkan lokasilokasitumortumorTumor foramen magnum
Gejala awal dan tersering adalah nyeri servikalis posterior yang disertai dengan hiperestesi dermatom daerah vertebra servikalis 2 (C2). Gejala tambahan adalah gangguan sensorik dan motorik pada tangan dengan pasien yang melaporkan kesulitan menulis atau memasang kancing.
Tumor daerah servikalLesi daerah servikal menimbulkan gejala sensorik dan motorik mirip lesi radikular yang melibatkan bahu dan lengan dan mungkin juga melibatkan tangan. Pada umumnya terdapat kelemahan dan artrofi gelang bahu dan lengan. Tumor servikalis yang lebih rendah ( C5, C6, C7) dapat menyebabkan hilangnya refleks tendon ekstremitas atas (biseps, triseps).
Tumor daerah thorakalPenderita lesi daerah thorakal seringkali datang dengan kelemahan spastik yang timbul perlahan pada ekstremitas bagian bawah dan kemudian mengalami parastesia.
Tumor daerah lumbosakralKompresi segmen lumbal bagian atas tidak mempengaruhi refleks perut, namun menghilangkan refleks kremaster dan mungkin menyebabkan kelemahan fleksi panggul dan spastisitas tungkai bawah. Juga terjadi kehilangan refleks lutut dan refleks pergelangan kaki dan tanda babinski bilateral.
Tumor kauda ekuinaRefleks APR mungkin menghilang, muncul gejala-gejala impotensi. Tanda-tanda khas lainnya adalah nyeri tumpul pada sakrum dan perineum yang kadang-kadang menjalar ke tungkai. Paralisis flaksid terjadi sesuai dengan radiks saraf yang terkena dan terkadang asimetris.
PEMERIKSAAN PEMERIKSAAN PENUNJANGPENUNJANG
Radiologi
CSF Untuk pemeriksaan sel-sel malignan
(sitologi), protein dan glukosa. Konsentrasi protein yang tinggi serta kadar glukosa dan sitologi yang normal didapatkan pada tumor-tumor medula spinalis.
intradural intramedular intradural ekstramedular
DIAGNOSISDIAGNOSISDiagnosis tumor medula spinalis
diambil berdasarkan hasil anamnesis dan pemeriksaan fisik serta penunjang
TERAPITERAPIPembedahan
Terapi utama pada tumor medulla spinalis
Terapi radiasiUntuk memperbaiki kontrol lokal, serta dapat menyelamatkan dan memperbaiki fungsi neurologik.
Kemoterapi
PROGNOSISPROGNOSISTumor dengan gambaran
histopatologi dan klinik yang agresif mempunyai prognosis yang buruk terhadap terapi. Pengangkatan total dapat menyembuhkan atau setidaknya pasien dapat terkontrol dalam waktu yang lama. Prognosis semakin buruk seiring meningkatnya umur (>60 tahun).
TERIMA KASIHTERIMA KASIH