tugas_anotasi_(evkur)

20
Tugas Anotasi EVALUASI KURIKULUM DALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL 1. Admin. (2011). Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/11/evaluasi- kurikulum.html [20 November 2012] Evaluasi kurikulum memegang peran penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru- guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya. Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan beberapa faktor : a. Evaluasi kurikulum berkenaan dengan fenomena- fenomena yang terus berubah 1

Upload: eky-monspierbianconeri

Post on 16-Nov-2015

215 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

dvdccd

TRANSCRIPT

Tugas Anotasi

EVALUASI KURIKULUMDALAM SISTEM PENDIDIKAN NASIONAL1. Admin. (2011). Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.sarjanaku.com/2011/11/evaluasi-kurikulum.html [20 November 2012]

Evaluasi kurikulummemegang peran penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun dalam pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksaan pendidikan dan para pemegang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pemegang system pendidikan dan pemegang model kurikulum yang digunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh guru-guru, kepala sekolah dan para pelaksana pendidikan lainnya, dalam memahami dan membantu perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas pendidikan lainnya.

Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, hal tersebut disebabkan beberapa faktor :

a. Evaluasi kurikulumberkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah

b. Objek evaluasi kurikulum adalah sesuatu yang berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang digunakan

c. Evaluasi kurikulum merupakan suatu usaha yang dilakukan oleh manusia yang sifatnya juga berubah.

Evaluasi dan kurikulum merupakan dua disiplin yang berdiri sendiri. Ada pihak yang berpendapat antara keduannya tidak ada hubungan, tetapi ada pihak lainyang menyatakan keduannya mempunyai hubungan yang sangat erat. Pihak yang memandang ada hubungan, hubungan tersebut merupakan hubungan sebab akibat. Perubahan dalam kurikulum berpengaruh pada evaluasi kurikulum, sebaliknya perubahan evaluasi akan member warna pada pelaksanaan kurikulum.2. Akuntono, Indra. (2012). Selesai, Evaluasi Kurikulum Pendidikan Nasional. [Online]. Tersedia: http://edukasi.kompas.com/read/2012/08/28/10014417/Selesai. Evaluasi. Kurikulum. Pendidikan. Nasional [20 November 2012]

Evaluasi terhadap kurikulum pendidikan nasional dilakukan Kemdikbud karena kuatnya desakan dari sejumlah pihak. Secara umum, kurikulum pendidikan nasional yang berlaku saat ini dinilai kurang memberikan efek besar bagi peserta didik. Khususnya, pada mata pelajaran Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Pancasila dalam hal pembentukan karakter dan nasionalisme peserta didik. Adapun, untuk mata pelajaran Matematika, kritik serupa juga banyak ditemui. Cara belajar mengajar mata pelajaran itu dianggap kuno dan jauh tertinggal dari negara lain. Di mana para peserta didik di Indonesia lebih diarahkan untuk menghapal, sedangkan anak-anak di negara lain tidak menitikberatkan cara belajar dengan menghapal, tapi mengedepankan cara berpikir rasional dan mempertajam logika.

3. Harlen, Wynne. (1996). Evaluating Curriculum Material The Scottish Council for Research in Education. [Online]. Tersedia.: https://dspace.gla.ac.uk/bitstream/1905/249/1/075.pdf [20 November 2012]Evaluasi memiliki peranan penting dalam pengambilan keputusan tentang bahan-bahan dikelas. Pendekatan umum dalam evaluasi memiliki empat tahap: (1) menentukan dasar dimana keputusan atau penilaian akan dibuat (kriteria) dan dinyatakan secara eksplisit, (2) mengumpulkan informasi yang relevan dengan menggunakan kriteria tersebut, (3) menganalisis informasi dalam menggunakan kriteria yang ada, (4) menjabarkan antara pro dan kontra terhadap keputusan atau penilaian yang telah dibuat.

Mengevaluasi: Membuat Putusan dan mengambil Keputusan.

Evaluasi adalah proses mengumpulkan dan menggunakan informasi untuk membantu dalam membuat keputusan atau penilaian. Untuk membuat evaluasi Anda memerlukan informasi dan kriteria terhadap apa yang akan dinilai.4. Ibrahim. (2003). Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://kurtek.upi.edu/psb/?p=94 [21 November 2012]Sebelum suatu kurikulum diberlakukan secara nasional, diperlukan adanya fase pengembangan di mana kurikulum yang baru tersebut dirancang dengan cermat dan diuji-cobakan dalam lingkungan terbatas, sebelum akhirnya diputuskan untuk disebarluaskan ke semua lembaga pendidikan. Ada juga yang menyebutkan fase ini sebagai fase perintisan (pilot study). Berbagai upaya perlu dilakukan selama fase pengembangan, termasuk ke dalamnya evaluasi dan perbaikan. Melalui fase pengembangan, kurikulum yang baru tersebut akan disesuaikan terlebih dahulu berdasarkan hasil evaluasi, sebelum diberlakukan dalam sistem yang ada. Uraian singkat di atas mengimplikasikan pentingnya fase ini dalam keseluruhan kegiatan pengembangan kurikulum. Evaluasi yang tepat dan berkelanjutan sangat diperlukan untuk mendukung terwujudnya fase pengembangan ini dengan efektif dan bermakna. Dari hasil-hasil evaluasi ini lah pihak pengembang dapat mengadakan perbaikan dan penyesuaian sebelum kurikulum yang baru tersebut terlanjur disebar luaskan secara nasional.

5. Jacobs, Heidi Hayes. (2004). What is Curriculum Redesign? [Online]. Tersedia: http://www.thirteen.org/edonline/concept2class/assessment/index.html [18 November 2012]Penilaian menyediakan cara untuk mengukur demonstrasi siswa belajar. Evaluasi adalah proses melalui dimana guru menilai kualitas pekerjaan - sendiri atau siswa mereka. Ada dua jenis strategi evaluatif: 1) evaluasi formatif, yang melibatkan aliran terus-menerus refleksi dan umpan balik, dan memungkinkan pendidik atau mahasiswa untuk terus menyesuaikan dan meningkatkan pekerjaan mereka sementara itu berlangsung. 2) Secara tradisional, guru telah menekankan evaluasi sumatif, di mana umpan balik yang dikumpulkan hanya setelah instruksi telah selesai. Kedua strategi yang diperlukan untuk menyediakan penilaian kurikulum yang efektif dan pendidikan siswa. Penilaian ahli Grant Wiggins 2 membedakan antara penilaian dan evaluasi dengan cara ini: "Ketika guru menilai kinerja siswa, mereka tidak menempatkan nilai atau penilaian pada itu - yang mengevaluasi atau kadar mereka hanya melaporkan profil siswa berprestasi.6. Kamal, Samsul. (2003). Prosedur Proses Pembuatan, Perbaikan, dan Evaluasi Kurikulum Pendidikan Tinggi. [Online]. Tersedia: http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-grey-2003-samsulkama-1754&q=Usaha [20 November 2012]

Kurikulum merupakan salah satu komponen atau perangkat penting dalam sistem pendidikan. Peran kurikulum dalam menentukan kompetensi yang dimiliki oleh lulusan adalah sangat jelas. Perubahan dan perkembangan yang sangat cepat pada ilmu pengetahuan, teknologi, metoda pembelajaran, arah prioritas kebijakaan pemerintah, pola pendanaan serta tuntutan kepuasan pelanggan mendorong penyelenggara pendidikan untuk melakukan evaluasi dan perbaikkan terhadap kurikulum yang digunakannya secara terus menerus sesuai dengan sistem managemen mutu. Proses pembuatan, perbaikan dan evaluasi kurikulum serta implementasinya merupakan proses yang tidak mudah karena memerlukan berbagai masukkan dan keterlibatan stake holder pendidikan dan memerlukan jaminan mutu pada prosesnya. Metoda yang saintifik, sistematik dan dapat dipahami serta dikerjakan yang berarti efektif sangat diperlukan. Metoda dengan pendekatan model yang mempunyai tahapan logis sebagaimana diuraikan disini akan meningkatkan efektifitas proses tersebut. Komitmen yang besar, usaha yang berdedikasi tinggi serta perencanaan dan pengorganisasian yang baik serta mengetrapkan prinsip fleksibilitas dan adaptibilitas dapat mengurangi berbagai permasalahan yang timbul pada saat implementasi kurikulum yang telah dikembangkan.7. NN. (2007). Dibutuhkan Kurikulum Integral. [Online]. Tersedia: http://www.cmm.or.id/cmm-ind_more.php?id=A4076_0_3_0_M [18 November 2012]

Evaluasi kurikulum bertujuan untuk: (a) memperoleh informasi yang berharga yang dapat digunakan sebagai dasar pengembangan pendidikan Islam, (b) meningkatkan relevansi pendidikan Islam dengan kebutuhan dunia Islam dan pasar, dan (c) menyediakan informasi yang lengkap bagi kepentingan akreditasi dan sosialisasi kualitas pendidikan Islam pada masyarakat Islam sebagai stakeholder.8. NN. (2007). Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.puskur.net/ index.php? menu=profile&pro=118&iduser=5 [18 November 2012]Evaluasi pelaksanaan kurikulum bertujuan untuk mengukur seberapa jauh penerapan kurikulum berstandar nasional dipakai sebagai pedoman pengembangan dan pelaksanaan kurikulum di daerah/sekolah, sehingga pelaksanaan kurikulum dapat dimengerti, dipahami, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dan dianalisa oleh peserta didik. Evaluasi dilakukan pada setiap tahapan pelaksanaan pengembangan kurikulum sebagai upaya untuk mengkaji ulang pelaksanaan kurikulum pada setiap jenjang pendidikan. Hasil evaluasi pelaksanaan kurikulum dapat digunakan oleh pengambil keputusan untuk menentukan kebijakan pendidikan pada tingkat pusat,daerah dan sekolah untuk memperbaiki kekurangan yang ada dan meningkatkan hasil yang lebih optimal. Hasil tersebut dapat juga digunakan oleh Kepala Sekolah, Guru, dan pelaksanaan pendidikan di daerah dalam memahami dan membantu meningkatkan kemampuan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode, dan perangkat.

9. NN. (tidak ada tahun). Curriculum & Instruction: Evaluation of Curriculum & Instructional Practice. [Online]. Tersedia: http://199.73.12.194/vela/curr/eval.html [20 November 2012]

Proses evaluasi baik kurikulum dan praktik pembelajaran sangat penting untuk perbaikan berkesinambungan dari hasil sistem. Ini adalah proses dimana suatu sistem sekolah menentukan apakah atau tidak kurikulum dan pengajaran memenuhi tujuan suatu wilayah.

10. NN. (1998). Assessment and Evaluation. [Online]. Tersedia: https://www.k12.gov.sk.ca/docs/health/health6-9/assess.html [20 November 2012]

Ada kebutuhan untuk mengetahui apakah kurikulum baru diimplementasikan secara efektif dan apakah mereka memenuhi kebutuhan siswa. Di tingkat provinsi, evaluasi kurikulum melibatkan mengumpulkan informasi dan membuat penilaian tentang efektivitas kurikulum di tingkat propinsi berwenang. Alasan utama untuk evaluasi kurikulum adalah untuk merencanakan perbaikan kurikulum. Peningkatan tersebut mungkin melibatkan perubahan pada panduan kurikulum dan / atau penyediaan sumber daya atau penataran untuk guru. Hal ini dimaksudkan bahwa evaluasi kurikulum menjadi usaha, bersama kolaboratif yang melibatkan semua mitra pendidikan utama di provinsi tersebut. Guru yang terlibat dalam pengembangan instrumen, validasi, pengujian lapangan, mencetak gol, dan interpretasi data. Dalam tahap penilaian evaluasi kurikulum, informasi dikumpulkan dari siswa, guru, dan administrator. Informasi yang diperoleh dari pendidik menunjukkan sejauh mana kurikulum dilaksanakan, serta kekuatan dan kelemahan kurikulum. Informasi dari siswa menunjukkan seberapa baik mereka mencapai hasil pembelajaran yang diharapkan dan memberikan indikasi tentang sikap siswa terhadap Pendidikan Kesehatan. Semua kurikulum provinsi termasuk dalam ruang lingkup evaluasi kurikulum. Evaluasi dilakukan selama fase implementasi untuk kurikulum baru dan teratur secara berputar setelahnya. Evaluasi Kurikulum dijelaskan secara lebih rinci dalam Evaluasi Kurikulum di Saskatchewan (Saskatchewan Pendidikan, 1990)..

11. Powell, Ellen Tayor. (1996). Program Development and Evaluation Planning a Program Evaluation. [Online]. Tersedia: http://learningstore.uwex.edu/pdf/G3658-1.PDF [20 November 2012]

Tujuan mendasar dari evaluasi adalah untuk menciptakan pemahaman yang lebih besar. Dalam Penyuluhan, evaluasi program yang dilakukan terutama untuk meningkatkan upaya pendidikan dan untuk mengatasi akuntabilitas. Dalam aksinya, tujuan ini diterjemahkan ke dalam resons lebih spesifik untuk melakukan evaluasi.

12. Rizkya, Ayu. (2011). Perlunya Evaluasi dan Pengembangan Kurikulum SMK. [Online]. Tersedia: http://blog.um.ac.id/rizkya/2011/12/20/perlunya-evaluasi-dan-pengembangan-kurikulum-smk/ [21 November 2012]

Evaluasi pada dasarnya adalah proses penentuan nilai sesuatu berdasarkan kriteria tertentu. Dalam proses evaluasi terdapat beberapa komponen, yaitu mengumpulkan data/informasi yang diperlukan sebagai dasar dalam menentukan nilai sesuatu yang menjadi obyek evaluasi. Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan pendidikan dan para pengembang kurikulum dalam memilih dan menetapkan kebijaksanaan pengembangan sistem pendidikan dan modal pengembangan kurikulum yang digunakan. Hasil evaluasi kurikulum juga dapat dipakai oleh guru, kepala sekolah maupun para pelaksana pendidikan lainnya untuk mengetahui perkembangan siswa, memilih bahan pelajaran, memilih metode serta cara penilaian pendidikan. Evaluasi kurikulum sulit dirumuskan secara tegas, sebab evaluasi kurikulum selalu berkenaan dengan fenomena-fenomena yang terus berubah, selain itu obyek evaluasi kurikulum juga berubah-ubah sesuai dengan konsep kurikulum yang diterapkan serta evaluasi kurikulum itu dilakukan oleh seseorang yang sifatnya juga berubah.

13. Setia Nugraha, Nunu. (2010). Dasar-dasar Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/20091312/evaluasi-kurikulum [21 November 2012]

Keterlaksanaan dan keberhasilan evaluasi kurikulum bergantung pada pendekatan dan strategi yang digunakan oleh evaluator. Pendekatan menuju pada dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh dalam memulai dan melaksanakan kegiatan evaluasi kurikulum. Oleh karena itu, pendekatan evaluasi dan strategi evaluasi adalah dua hal yang saling terkait dan terpadu guna mewujudkan hasil evaluasi yang optimal. Program evaluasi kurikulum didasarkan atas prinsip-prinsip sebagai berikut : (a) evaluasi kurikulum didasarkan atas tujuan tertentu, (b) evaluasi kurikulum harus bersifat objektif, (c) evaluasi kurikulum bersifat komprehensif, (d) evaluasi kurikulum dilaksanakan secara kooperatif, (e) evaluasi kurikulum harus dilaksanakan secara efisien, (f) evaluasi kurikulum dilaksanakan secara berkesinambungan. Evaluasi kurikulum, sebagaimana halnya dengan perencanaan kurikulum akan dapat berhasil dengan baik jika si evaluator mempertimbangkan variabel-variabel pokok dalam sistem evaluasi itu, yakni antara lain (1) tujuan pendidikan, (2) sistem sekolah, (3) pendidikan guru.14. Siagian, Marlina. (2012). Peranan Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/Marlina_Siagian/peranan-evaluasi-kurikulum [21 November 2012]

Evaluasi kurikulum diadakan untuk mengetahui apakah kurikulum tersebut sudah memenuhi harapan-harapan yang terkandung dalam tujuan-tujuannya dengan maksud untuk mengadakan perbaikan dan melanjutkannya atau menggantikannya dengan yang baru, bila segala sarana dan prasarana telah disiapkan yang antara lain mengenal pendidikan guru dan alat-alat instruksional.

15. Soesarno, Lamidjan. (2010). Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Suatu Penelitian Evaluasi berdasar Stakes Countenance Model mengenai KTSP pada Muatan Lokal Bahasa Mandarin di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya. [Online]. Tersedia: http://jurnal-teknologi-pendidikan.tp.ac.id/evaluasi-pelaksanaan-kurikulum-tingkat-satuan-pendidikan-ktsp.pdf [21 November 2012]Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau Kurikulum 2006 yang operasional dirancang dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan itu sendiri bertujuan untuk sekolah otonom. Surabaya sebagai daerah otonom dengan potensi sebagai kota industry dalam persaingan pasar global yang membuat orang simpati dengan investor Cina di Indonesia untuk berinvestasi, membuat SMA Muhammadiyah 2 Surabaya mencoba untuk bergabung dengan lingkungan perusahaan dengan mengambil mata pelajaran muatan lokal Bahasa Mandrin. Sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional No. 24 Tahun 2006 untuk melakukan bimbingan dan juga melakukan penilaiandan evaluasi terhadap pelaksanaan operasional KTSP, sehingga evaluasi diperlukan sebagai salah satu alat untuk refleksi dan belajar yang sesuai dengan peraturan akademik. Fokus evaluasi dalam penelitian ini adalah evaluasi intrinsic untuk mengevaluasi pelaksanaan KTSP yang meliputi komponen kurikulum dan mengetahui pemahaman guru dalam silabus perencanaan pembelajaran Bahasa Mandarin di SMA Muhammadiyah 2 Surabaya.16. Sukirman, Dadang, dkk. (2011). Pengembangan Kurikulum Sekolah Dasar. Bahan Ajar Cetak: 186-201

Kurikulum sebagai alat pendidikan selalu harus dipantau dan dikendalikan agar kurikulum tersebut senantiasa dapat berjalan sesuai dengan program yang telah ditetapkan. Pemantauan terhadap pelaksanaan kurikulum juga penting untuk mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul pada saat kurikulum dilaksanakan. Melalui pemantauan yang dilakukan secara terencana dan terus menerus, maka diharapkan kendala-kendala yang muncul dan menghambat terhadap pelaksanaan kurikulum secara lebih dini akan segera diketahui, dan dengan segera dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang mungkin dapat dilakukan. Dengan demikian kurikulum yang dikembangkan selalu akan terjaga dan terkontrol, sehingga dapat berjalan secara efektif dan efisien. Fungsi pengontrolan terhadap proses pelaksanaan kurikulum disebut dengan evaluasi kurikulum. Evaluasi merupakan alat yang sangat penting yang berfungsi untuk menghimpun data, memberikan pertimbangan, dan menetapkan keputusan berdasarkan data atau informasi yang diperoleh dari objek yang di evaluasi.17. Sumarno, Alim. (2011). Alasan Adanya Evaluasi terhadap Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://blog.elearning.unesa.ac.id/alim-sumarno/alasan-adanya-evaluasi-terhadap-kurikulum [20 November 2012]Penggunaan perspektif kurikulum yang berbeda sebagai pembanding Postner mengemukakan ada lima perspektif dalam kurikulum yaitu traditional, experiential, behavioral, structure of discipline, dan constructivist. Masing-masing perspektif ini memiliki tujuannya masing-masing. Dalam melakukan evaluasi kurikulum kita harus mengetahui perspektif kurikulum yang akan dievaluasi dan perspektif kurikulum pembanding. Hal ini sering terlihat dalam evaluasi kurikulum dengan menggunakan metode comparative outcome based yang bila tidak memperhatikan masalah ini akan melahirkan bias dalam evaluasi. Kurikullum dengan perspektif tradisional tentu saja belainan dengan kurikulum yang memiliki perspektif construtivist. Contoh kurikulum tradisional menekankan pada konsep dasar dan keterampilan berpikir. Apabila ada penelitian yang menghasilkan bahwa kurikulum tradisional dipendidikan dokter lebih baik dalam hal knowledge dibandingkan dengan PBL hal ini tentu saja dapat dimengerti karena perspektifnya berbeda. Penelitian yang menggunakan metode perbandingan kurikulum yang perspektifnya berbeda ini seringkali menjadi kritikan oleh para ahli.18. Suydam, Marilyn N. (1990). Curriculum and Evaluation Standards for Mathematics Education. ERIC/SMEAC Mathematics Education Digest No. 1, 1990. ERIC Clearinghouse for Science Mathematics and Environmental Education Columbus OH. [Online]. Tersedia: http://www.ericdigests.org/pre-9215/ evaluation.htm [20 November 2012]Tiga standar yang berkaitan dengan penilaian umum: Alignment, Sumber Informasi yang beragam, dan Metode penilaian yang tepat guna. Tujuh standar perhatian terhadapa penilaian siswa: Kemampuan Matematika, Pemecahan Masalah, Komunikasi, Penalaran, Konsep Matematika, Prosedur Matematika, dan Disposisi Matematika. Akhirnya, empat standar evaluasi program, Indikator untuk Program, Evaluasi Kurikulum dan Sumber Daya Instruksional, Instruksi, dan Tim Evaluasi.19. Wahyudin, Ahmad. (2011). Evaluasi Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://www.slideshare.net/AhmadWahyudinRocknRoll/evaluasi-kurikulum-9593798Pada dasarnya proses evaluasi kurikulum ditunjukan untuk mengevaluasi sejauhmana program-program pembelajaran telah terealisasikan dalam pembelajaran yang dikembangkan guru atau belum. Lebih jauh bahwa output yang dihasilkan dari realisasi program kurikulum dalam bentuk pembelajaran tersebut harus menggambarkan tujuan-tujuan semula yang dirumuskan dalam kurikulum. Evaluasi kurikulum dalam konteks KBK, pada dasarnya masih belum sempurna terbukti dari penemuan dan inovasi model dan pendekatan evaluasi yang masih perlu dikembangkan lagi, yaitu sistem evaluasi yang betul-betul menempatkan semua pihak secara demokratis baik pada tahap perencanaan, pelaksanaan, evaluasi itu sendiri serta penempatan dan pengambilan kebijakan dari hasil suatu kegiatan evaluasi kurikulum. Evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan.

20. Zulharman. (2007). Evaluasi Kurikulum: Pengertian, Kepentingan dan Masalah yang Dihadapi. [Online]. Tersedia: http://zulharman79. wordpress. com/2007/08/04/ evaluasi-kurikulum-pengertian-kepentingan-dan-masalah-yang-dihadapi/ [18 November 2012]Evaluasi kurikulum adalah proses penerapan prosedur ilmiah untuk mengumpulkan data yang valid dan reliabel untuk membuat keputusan tentang kurikulum yang sedang berjalan atau telah dijalankan. Secara sederhana evaluasi kurikulum dapat disamakan dengan penelitian, karena evaluasi kurikulum menggunakan penelitian yang sistematik, menerapkan prosedur ilmiah dan metode penelitian. Evaluasi kurikulum penting dilakukan dalam rangka penyesuaian dengan perkembangan ilmu pengetahuan, kemajuan teknologi dan kebutuhan pasar. Ada banyak masalah dalam penerapan evaluasi kurikulum seperti dasar teori yang digunakan dalam evaluasi kurikulum lemah, intervensi pendidikan yang dilakukan tidak memungkinkan dilakukan blinded, kesulitan dalam melakukan randomisasi, kesulitan dalam menstandarkan intervensi yang dilakukan, masalah etika penelitian, tidak adanya pure outcome, kesulitan mencari alat ukur dan penggunaan perspektif kurikulum yang berbeda sebagai pembanding. Oleh karena itu dengan memahami pengertian evaluasi kurikulum dan persamaan serta perbedaannya dengan penelitian diharapkan evaluasi kurikulum yang akan dibuat dapat menjadi valid, reliabel dan sangat berguna sebagai bahan pertimbangan dalam membuat keputusan tentang kurikulum tersebut.

PAGE 12