tugas utami handayani - core · drajat magister program studi pendidikan bahasa indonesia oleh :...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN
MEDIA (AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISK) PADA
SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
TESIS
Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai
Drajat Magister Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia
Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM S840809223
PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
2010
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN
MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISK PADA
SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
Disusun Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM : S840809223
Telah Disetujui oleh Tim Pembimbing
Jabatan Nama Tanda Tangan Tanggal Pembimbing I Prof.Dr.Herman J. Waluyo, M.Pd.
NIP. 19440315 197804 1 001
………………………
…………….
Pembimbing II Dr. E. Nugraheni EW., M.Hum. NIP. 19700716 200212 2 001
………………………
……………
Mengetahui,
Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia
Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. NIP. 19440315 197804 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PENGESAHAN DOSEN PENGUJI
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN
MEDIA AUDIO VISUAL VIDEO COMPACT DISK PADA
SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 2 SUKOHARJO
TAHUN AJARAN 2010/2011
Disusun Oleh :
TUGAS UTAMI HANDAYANI
NIM : S840809223
Telah disetujui dan disahkan oleh Tim Penguji
Pada tanggal :
Jabatan Nama Tanda Tangan Ketua
: Prof Dr. Retno Winarni, M.Pd
………………………
Sekretaris
: Dr. Hj. Andayani, M.Pd
………………………
Anggota Penguji :
1. Prof.Dr.Herman J. Waluyo, M.Pd.
………………………
2. Dr. E. Nugraheni EW., M.Hum.
………………………
Mengetahui Direktur PPs UNS
Prof. Drs. Suranto, M.Sc, Ph.D NIP 19570820 198503 1 004
Surakarta, 2010
Ketua Program Pendidikan Bahasa Indonesia
Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. NIP 19440315 197804 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
Motto
Janganlah kamu kalah terhadap kejahatan, tetapi kalahkanlah kejahatan
dengan kebaikan (Roma 12 :20)
Hati yang gembira adalah obat yang manjur, tetapi semangat yang patah
mengeringkan tulang (Ams.17:22)
Kasih sayang merupakan bentuk tertinggi dari sikap tanpa kekerasan
(Mahatma Gandhi)
Ing ngarso sung tuladha, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani (Ki
Hajar Dewantoro)
Orang yang dapat menerima kegagalan adalah orang yang dapat merasakan
kebahagiaan (Khong Fu Tse)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
Tesis ini kupersembahkan kepada :
1. Keluarga tercinta
2. Suamiku Drs. Pranowo N S, M.H
3. Anak-anakku tersayang Aditya, Advent, Yosafat, dan Julio
Farrell
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Tugas Utami Handayani
NIM : S 840809223
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa tesis yang berjudul : Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact
Disk pada Siswa Kelas VII F SMP Negeri 2 Sukoharjo, Tahun 2010/2011
adalah benar-benar karya saya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya sendiri
ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan
saya tidak benar, saya bersedia menerima sanksi akademik dari Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
Sukoharjo, November 2010
Tugas Utami Handayani
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan anugerah-
Nya sehingga penelitian ini dapat selesai dengan baik. Tesis berjudul Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk
merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada program pascasarjana
pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Terselesaikannya tesis ini atas bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Prof. Dr. dr. Much Syamsulhadi, Sp.Kj,(K), selaku Rektor UNS yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian.
2. Prof. Drs. Suranto Tj, M.Sc,Ph.D, selaku Direktur Program Pascasarjana UNS
yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian.
3. Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa
Indonesia dan pembimbing I yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan
dukungan demi terselesaikannya tesis ini
4. Dr. E. Nugraheni Eko Wardhani, M.Hum, selaku Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan, arahan, dan dukungan demi terselesaikannya tesis ini.
5. Dra. Eni Haryaningsih, M.Pd selaku Kepala Sekolah SMP N 2 Sukoharjo yang
telah memberikan izin, dukungan, dan fasilitas dalam melakukan penelitian
tindakan kelas ini;
6. Drs. Pranowo NS, M.H suamiku tercinta yang telah memberikan motivasi dalam
membantu menyelesaikan penelitian ini.
Semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi pembaca
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
Sukoharjo, Oktober 2010
Penulis
Tugas Utami Handayani
DAFTAR ISI JUDUL …………………………………………………………………………
PERSETUJUAN PEMBIMBING ……………………………………………..
PENGESAHAN PENGUJI TESIS ………………………………………......
MOTTO…………………………………………………………………………
PERSEMBAHAN ……………………………………………………………...
PERNYATAAN ……………………………………………………………….
KATA PENGANTAR …………………………………………………………..
DAFTAR ISI …………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………
ABSTRACT……………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………
A. L
atar Belakang …………………………………………………………
B. R
umusan Masalah ……………………………………………………...
C. T
ujuan Penelitian ………………………………………………………
i
ii
iii
iv
v
vi
vii
vii
i
ix
x
xi
1
1
4
4
5
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
D. M
anfaat Penelitian ………………………………………………………
BAB II KAJIAN TEORI……………………………………………………….
A. K
ajian Teori …..………………………………………………………..
1. H
akikat Keterampilan Menyimak Berita …………………………..
a. P
engertian Menyimak…………………………………………
b. P
engertian Berita ……………………………………………….
c. H
akikat Menyimak Berita ………………………………………
d. T
ujuan Menyimak ………………………………………………
e. M
anfaat Menyimak……………………………………………..
f. F
aktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak ………………..
g. T
ips Menjadi Pendengar yang Baik……………………………..
h. P
7
7
7
15
17
18
21
22
25
26
30
35
35
35
37
38
39
40
40
45
47
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
embelajaran Menyimak yang Efektif………………………….
i. P
enilaian Keterampilan Menyimak Berita………………………
2. H
akikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD…………………..
a. P
engertian Media Pembelajaran ………………………………..
b. P
engertian Media Audio Visual VCD………………………….
c. C
iri-ciri Media Pembelajaran……………………………………
d. F
ungsi Media Pembelajaran…………………………………….
e. M
anfaat Media Pembelajaran…………………………………..
f. K
arakteristik Media Pembelajaran……………………………..
B. P
enelitian yang Relevan ………………………………………………
C. K
erangka Berpikir……………………………………………………….
D. H
48
49
50
53
53
55
55
56
56
64
64
68
68
79
92
10
4
12
3
12
3
12
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
ipotesis Tindakan …………………………………………………….
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……………………………………..
A. M
etode Penelitian ………………………………………………………
B. S
etting Penelitian……………………………………………………….
C. S
ubjek Penelitian………………………………………………………..
D. D
ata dan Sumber Data………………………………………………….
E. T
eknik Pengumpulan Data…………………………………………….
F. V
aliditas Data………………………………………………………….
G. T
eknik Analisis Data…………………………………………………..
H. I
ndikator Kinerja ……………………………………………………….
I. P
rosedur Penelitian …………………………………………………….
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN …………………….
A. K
4
12
7
13
0
13
3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
ondisi Awal…………………………………………………………...
B. P
elaksanaan Tindakan………………………………………………….
1. S
iklus 1…………………………………………………………….
2. S
iklus 2…………………………………………………………….
3. S
iklus 3 …………………………………………………………….
C. P
embahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus …………………………….
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN ………………………….
A. S
impulan ……………………………………………………………….
B. I
mplikasi Hasil Penelitian………………………………………………
C. S
aran ……………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….
LAMPIRAN ……………………………………………………………………
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Nilai Keterampilan Menyimak Pratindakan …………………….. 67
Tabel 2 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ……………………. 75
Tabel 3 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 1 …………………… 76
Tabel 4 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ……………………. 87
Tabel 5 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 2…………………… 88
Tabel 6 Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa ……………………. 98
Tabel 7 Nilai Keterampilan Menyimak pada Siklus 3…………………… 99
Tabel 8 Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Keterampilan Menyimak…….. 216
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Alur Kerangka Berpikir ……………………………………...
Gambar 2 SMP Negeri 2 Sukoharjo ………………………………………
Gambar 3 Grafik Pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas VIIF ……………….
Gambar 4 Grafik Jarak Rumah Siswa Kelas VIIF ……………………….
Gambar 5 Foto Pembelajaran Pratindakan ………………………………
Gambar 6 Suasana Kegiatan Mengajar Guru Pratindakan ……………….
Gambar 7 Media Pembelajaran Audio Visual VCD Siklus 1 ……………
Gambar 8 Kegiatan Pembelajaran Siklus 1 ……………..………………..
Gambar 9 Media Pembelajaran VCD Siklus 2 ….…… …………………
Gambar 10 Siswa dalam Pembelajaran Siklus 2 ……………..…………….
Gambar 11 Siswa sedang Mengemukakan Pendapat dalam Siklus 2 ...……
Gambar 12 Seorang Pembawa Berita sedang Membawakan Berita . …….
Gambar 13 Berita Luapan Lumpur Lapindo ………………………………
Gambar 14 Keadaan Siswa pada Saat Pembelajaran Menyimak Siklus 3….
Gambar 15 Seorang Guru sedang Berkeliling Memandu Siswa pada Siklus 3
Gambar 16 Kegiatan Belajar Menyimak pada Siklus 3 ……………………..
46
49
51
52
66
66
77
77
89
89
90
90
100
101
101
102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
Gambar 17 Dua Orang Siswa Sedang Mengemukakan Hasil Pekerjaannya...
Gambar 18 Luapan Lumpur Lapindo pada Siklus 3 ………………………
Gambar 19 Seorang Pembawa Berita Sedang Menyiarkan Berita ………….
102
103
103
DAFTAR LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Pratindakan ………………….
2. Wawancara Guru dengan Siswa Pratindakan ………………………
3. Wawancara Guru dengan Peneliti Pratindakan ……………………..
4. Teks Berita Pratindakan …………………………………………….
5. Soal Ulangan Pratindakan…………………………………………..
6. Hasil Ulangan Pratindakan………………………………………….
7. Catatan Hasil Observasi Pratindakan ……………………………….
8. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Pratindakan …………
9. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Pratindakan …………………
10. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 1 ……………………..
11. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 1……………………………
12. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 1 …………………………
13. Teks Berita Siklus 1…………………………………………………
14. Soal Ulangan Siklus 1……………………………………………….
15. Hasil Ulangan Siklus 1 ……………………………………………..
134
139
141
144
145
146
147
150
151
152
157
161
163
163
164
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
16. Catatan Hasil Observasi Siklus 1 Pertemuan 1……………………..
17. Catatan Hasil Observasi Siklus 1 Pertemuan 2……………………..
18. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 1 …………….
19. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 1…………………….
20. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 2 ……………………
21. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 2………………………….
22. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 2…………………………
23. Teks Berita Siklus 2…………………………………………………
24. Soal Ulangan Siklus 2………………………………………………
25. Hasil Ulangan Siklus 2……………………………………………..
26. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 1……………………..
27. Catatan Hasil Observasi Siklus 2 Pertemuan 2……………………..
28. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 2……………..
29. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 2…………………….
30. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus 3 …………………….
31. Wawancara Guru dengan Siswa Siklus 3…………………………..
32. Wawancara Guru dengan Peneliti Siklus 3 ………………………..
33. Teks Berita Siklus 3………………………………………………..
34. Soal Ulangan Siklus 3………………………………………………
35. Hasil Ulangan Siklus 3 …………………………………………….
36. Tabel Minat Keterampilan Menyimak Siswa Siklus 3……………..
37. Nilai Keterampilan Menyimak Berita Siklus 3…………………….
165
168
171
172
173
179
182
184
184
185
186
189
191
192
193
199
202
204
204
205
206
207
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
38. Standar Kompetensi ……………………………………………….
39. Silabus………………………………………………………………
40. Refleksi Hasil Analisis Dokumen ………………………………….
41. Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Menyimak Siklus 1, 2, 3…………
42. Jadwal Penelitian Tindakan Kelas…………………………………..
43. Instrumen Minat Menyimak Siswa…………………………………
44. Rekapitulasi Instrumen Menyimak……………………………………
45. Lembar Pengamatan Guru Pratindakan………………………………
46. Lembar Pengamatan Guru Siklus 1…………………………………..
47. Lembar Pengamatan Guru Siklus 2…………………………………..
48. Lembar Pengamatan guru Siklus 3……………………………………
49. Skala Penilaian Lembar Pengamatan Guru…………………………..
50. Instrumen Angket Keadaan Siswa Kelas VIIF………………………
208
209
214
216
217
218
220
223
224
225
226
227
229
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
ABSTRAK
Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita Menggunakan Media Audio Visual Compact Disk (Penelitian Tindakan Kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo Tahun Pelajaran 2010/2011). Pembimbing I : Prof. Dr. Herman J. Waluyo, M.Pd. Pembimbing II : Dr. E. Nugraheni EW.M.Hum. Tesis, Surakarta : Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Program Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penelitian ini secara umum bertujuan untuk 1) meningkatkan minat
keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD), 2) meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD).
Penelitian ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang mengambil lokasi di SMP Negeri 2 Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo. Teknik pengumpulan data meliputi pengamatan, wawancara, dokumen yang terdiri jurnal siswa, guru, tes, kurikulum, Rencana pelaksanaan pembelajaran, buku penilaian. Data diperoleh dari informan, peristiwa selama kegiatan belajar mengajar menyimak berita dan dokumen. Informan dalam penelitian ini adalah guru bahasa Indonesia kelas VII dan siswa kelas VIIF. Teknik yang digunakan untuk menguji validitas data adalah trianggulasi. Sumber data dan trianggulasi metode. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik deskriptif komparatif yaitu dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari pelaksanaan tiap siklus.
Temuan penelitian di lapangan meliputi : (1) Meningkatnya minat menyimak berita siswa kelas VIIF SMPN 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual video compac disk (VCD), (2) Meningkatnya keterampilan menyimak berita kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media audio visual compac disk (VCD).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xix
Kata kunci : Audio visual video compac disk, media, minat dan keterampilan
ABSTRACT
Tugas Utami Handayani, S840809223 2010. The Improvement Listening Skills
Using Media Audio News Visual Compact Disk (VCD) (Classroom Action
Research VII F Junior High School 2 Sukoharjo Academic Year 2010/2011).
Advisor I: Prof. Dr. Herman J. Kes, M.Pd. Advisors II: Dr. Nugraheni EW.M.Hum.
Thesis, Surakarta: The Indonesian Language Education Study Post graduate Program
Sebelas Maret University of Surakarta.
This research generally, it aims to 1) increase interest news listening skills,
students. VII F class Junior High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual
media compact disk (VCD), 2) improving listening skills VII F graders news Junior
High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual media compact disk (VCD).
This research is included in the study who took locations the class action in
Junior High School 2 Sukoharjo. Data collection techniques include observation,
interviews, documents, journals consisting of students, teachers, tests, curriculum,
Plan the informants, the events during the teaching and learning activities listen news
and documents. Informants in this study is the Indonesian teacher and student of class
VII and VII F class. The technique used to test validity was triangulation of data.
Triangulation of data sources and methods. Technical analysis, the data used is a
comparative descriptive technique that is by comparing the result obtained from the
implementation of each cycle.
The findings of research in the field include: (1) Increased interest in listening
to news VII F graders Junior High School 2 Sukoharjo through the use of media,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xx
audio visual compact disk (VCD), (2) Increased listening skills class news VII F
Junior High School 2 Sukoharjo through the use of audiovisual media compact disc
(VCD).
Keywords: Audio visual, video compact disk, media, interest and skills.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.
Keterampilan berbahasa erat kaitannya dengan proses berpikir yang
mendasari bahasa. Bahasa seseorang mencerminkan pikirannya. Semakin cerah dan
jelas pikiran seseorang semakin terampil seseorang berbahasa. Melatih keterampilan
berbahasa berarti melatih keterampilan berpikir. Keterampilan berbahasa mencakup
empat segi, yaitu menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Keempatnya
merupakan catur tunggal atau dengan kata lain saling berhubungan erat dan tidak
bisa dipisah-pisahkan.
Kegiatan menyimak merupakan suatu keterampilan awal dan dasar dari
proses pembelajaran bahasa dari manusia. Hal ini tampak ketika masih bayi yang
belum mampu untuk berbicara, namun sudah terlihat adanya kegiatan menyimak dan
usaha memahami bahasa orang-orang di sekelilingnya. Dalam kehidupan sehari-hari
di lingkungan keluarga, di sekolah maupun di masyarakat diperlukan keterampilan
menyimak sebagai sarana interaksi dan komunikasi.
Dalam pergaulan di masyarakat, kegiatan menyimak lebih banyak dilakukan
daripada kegiatan berbahasa yang lain. hal ini dibuktikan oleh Paul T.Rankin (dalam
ST.Y.Slamet 2008:8), kebanyakan orang dewasa menggunakan 45% waktunya untuk
menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis,
berdasarkan hal di atas terlihat bahwa keterampilan menyimak sangat berperan
dalam kehidupan manusia di lingkungan masyarakat.
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
Menyimak aktif didefinisikan sebagai sebuah kerangka dari lima prinsip
untuk pengajaran yang efektif yang meliputi : (1) kontak diantara siswa dan pengajar,
(2) kontak diantara siswa, (3) pembelajaran yang berpengalaman aktif, (4) waktu
yang lebih untuk memberikan tugas, dan (5) menghargai cara yang berbeda dari
pembelajaran (Chickering & Gamson, 1999:8). De-Bard & Guidera (1999/2000:28)
menyatakan bahwa prinsip dalam menyimak aktif mungkin memberikan kesuksesan
pada lingkungan pembelajaran virtual/maya yang menggunakan komunikasi yang
meliputi (e-mail, diskusi elektronik, milis) dan alat untuk membangun sebuah
keberhasilan dari komunitas dalam lingkungan pembelajaran yang inovatif. (Juan
Enrigue Huerta-Wong, Richard Schech, 2010: 5) Pengalaman Pembelajaran dan
Lingkungan Pembelajaran Kasus dalam Pembelajaran Menyimak Aktif.
Namun, pencapaian kompetensi dasar tersebut belum bisa diwujudkan dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo. Hasil
wawancara dengan guru kelas dan observasi menunjukkan bahwa kompetensi dasar
yang terkait dengan menemukan pokok-pokok berita yang diperdengarkan (apa,
siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana) masih rendah. Nilai yang dicapai
dari hasil tes menyimak pertama dari 39 siswa yang tuntas (tercapai) hanya 14 siswa,
tidak tuntas 25 siswa. Sebagian besar kurang dari 70 yang merupakan batas KKM
(kriteria ketuntasan minimal)nya.
Selain nilai mereka yang masih rendah, penggunaan media pun masih sangat
kurang. Guru kurang memanfaatkan media pembelajaran yang ada (hasil observasi).
Kondisi pembelajaran, justru membuat siswa semakin tenggelam dalam kepasifan.
Mereka belajar tidak lebih dari suatu rutinitas, bukan suatu kebutuhan sehingga
kurang tertantang terlibat secara aktif dalam proses belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 25 Agustus 2010, guru yang
menggunakan media pembelajaran menyimak belum bervariasi atau masih monoton.
Guru belum maksimal menggunakan media pembelajaran yang sudah disediakan
oleh sekolah berupa sarana sekolah (tape, televisi, dan CD player). Guru belum
menggunakan atau belum maksimal menggunakan media pembelajaran untuk
meningkatkan keterampilan menyimak khususnya media audio visual. Siswa
cenderung belajar secara individual, menghafal konsep-konsep yang abstrak dan
teoretis.
Sistem pembelajaran yang masih terpusat pada guru (teacher center) tersebut,
akhirnya membuat siswa kurang mampu mengembangkan kreativitasnya, sebab
jarang kesempatan untuk berlatih menyimak dengan intensif. Di samping itu, pola
pembelajaran yang demikian akan membiasakan siswa pasif, hanya menerima tanpa
pernah memberi. Siswa cenderung kurang bergairah, kurang bersemangat, kurang
tertarik atau kurang berminat dalam mengikuti pembelajaran. Akibatnya, siswa
kurang berpartisipasi aktif dalam pembalajaran. Keadaan pembelajaran yang tentu
tidak akan menopang pencapaian kompetensi dasar pembalajaran yang telah
ditentukan, khususnya kompetensi atau kemampuan menemukan pokok-pokok berita
(apa, siapa, mengapa, dimana, kapan dan bagaimana) yang di dengar atau ditonton
melalui radio, tape, atau televisi.
Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti yang juga berprofesi sebagai guru
terpanggil untuk membantu memecahkan pokok persoalan tersebut dengan
menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
peningkatan pembelajaran karena siswa kurang tertarik dengan pembelajaran yang
hanya menggunakan metode ceramah yang selama ini digunakan oleh guru.
Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) merupakan suatu bahan
yang mengandung pesan dalam bentuk disc (piringan) yang dapat menampilkan
gambar dan suara yang dapat merangsang pikiran, perasaan, dan kemajuan siswa
sehingga terjadi proses belajar mengajar. (By Rubby S. Denver. 2010 : 4).
Penggunaan media audio visual dan teknik dengar-jawab ini diharapkan dapat
mempermudah siswa dalam memahami materi dan informasi yang disampaikan.
Sehingga penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat
meningkatkan keterampilan menyimak berita pada siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat
meningkatkan minat menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo?
2. Apakah penggunaan media “Audio Visual Video Compact Disk” (VCD) dapat
meningkatkan keterampilan menyimak siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo ?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan minat
menyimak siswa dan meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
melalui penggunaanA media pembelajaran media Audio Visual Video Compact
Disk (VCD).
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan minat keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD).
b. Meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo melalui penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD).
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi praktisi
pendidikan dalam mendesain pembelajaran. Penelitian ini daiharapkan mampu
memberikan cara lain atau sebagai alternatif untuk memilih dan menentukan
media pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran keterampilan menyimak.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi siswa
1. Keterampilan menyimak siswa meningkat sehingga pembelajaran lebih
bermanfaat.
2. Menambah pengalaman siswa dalam aktivitas menyimak, sehingga
keterampilan menyimak siswa meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
b. Bagi guru
1. Sebagai sumber bahan dalam upaya meningkatkan keterampilan
menyimak berita
2. Mendapatkan pemahaman yang benar tentang pembelajaran keterampilan
menyimak, sehingga mampu menentukan penggunaan media
pembelajaran yang tepat dalam pembelajaran
3. Kemampuan mengajar dengan penggunaan media pembelajaran
meningkat
c. Bagi sekolah
1. Menumbuhkan minat siswa untuk meningkatkan keterampilan menyimak
berita sehingga tercapai pembelajaran yang efektif.
2. Sebagai masukan kepada para guru dalam melakukan pembelajaran
menyimak berita dengan media pembelajaran Audio Visual Video
Compact Disk
d. Bagi pengambil kebijakan pendidikan
Untuk memberikan deskripsi tentang pembelajaran yang efektif dengan
menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk khususnya dalam
pembelajaran menyima pada SMP Negeri 2 Sukoharjo, sehingga dapat
tercapai tujuan yang diharapkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
BAB II
KAJIAN TEORI, PENELITIAN YANG RELEVAN,
KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN TEORI
1. Hakikat Keterampilan Menyimak Berita
a. Pengertian Menyimak
Henry Guntur Tarigan (2008:28) menyatakan bahwa menyimak adalah
suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh
perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh
informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang
telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang
disimaknya. Menyimak juga memperlancar keterampilan berbicara dan
menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula
daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Pengertian menyimak menurut Akhadiah Sabakti (dalam Sutari, dkk,
1998:19) ialah suatu proses yang mencakup kegiatan mendengarkan bunyi
bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya. Keterampilan menyimak dapat diartikan sebagai
koordinasi komponen-komponen keterampilan, baik keterampilan
mempersepsi, menganalisis, maupun menyintesis Rahmina.2006:3. Upaya
Meningkatkan Kemampuan Menyimak Pembelajar (http.///www/lalf.edu/)
7
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
Dalam komunikasi berbahasa terdapat empat keterampilan yang saling
berkaitan dan merupakan keterampilan yang perlu dikuasai seseorang agar ia
pandai berbahasa. Keempat keterampilan tersebut adalah : menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Sesuai dengan ruang lingkup tesis ini,
keterampilan yang akan dibahas di sini hanya satu yakni menyimak.
Keterampilan ini merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat
reseptif. Menurut Logan (1972:12) hakikat menyimak itu dapat dipandang dari
berbagai segi, antara lain menyimak sebagai suatu keterampilan, menyimak
sebagai suatu seni, menyimak sebagai suatu respon, dan menyimak sebagai
suatu proses. Menyimak sebagai suatu keterampilan berarti bahwa menyimak
bertujuan untuk berkomunikasi dan melibatkan keterampilan aural dan oral.
Berdasarkan pendapat ini mendengar dan menyimak merupakan dua proses
yang berbeda. Mendengar merupakan proses persepsi bunyi, dilakukan tanpa
sengaja, dan merupakan fase pertama. Sedangkan menyimak merupakan proses
fase kedua karena merupakan kegiatan yang sengaja untuk dilakukan yang
merupakan proses pemberian arti terhadap simbul-simbul aural.
Senada dengan pendapat Logan, Don Campbell (1977:8) juga
membedakan kata mendengar dan menyimak. Menurutnya kata mendengar
merupakan keterampilan untuk menerima informasi auditif melalui telinga,
kulit, dan tulang belulang, sedangkan menyimak merupakan keterampilan
untuk mendengarkan, untuk menyaring, memusatkan perhatian secara selektif,
mengingat dan menanggapi bunyi. Selain menerima dan mengirimkannya ke
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
otak, telinga memberikan keterampilan yang komplek termasuk untuk
menangkap jarak dan hubungan spasial.
Menyimak sebagai suatu seni, berarti bahwa penyimak yang baik akan
melakukan kegiatan menyimak seperti kalau kita mempelajari seni, apakah itu
seni musik, seni rupa, seni arsitektur dan seni peran. Pada waktu mempelajari
seni diperlukan hal-hal seperti kedisiplinan, konsentrasi, partisipasi aktif,
komprehensif, dan evaluasi. Oleh karena itu dalam menyimak pun kita harus
disiplin berkonsentrasi, dan berpartisipasi aktif dalam memahami bahan
simakan dan dapat mengevaluasi isi bahan simakan.
Menyimak sebagai suatu respons. Di sini berarti bahwa unsur respon
merupakan unsur utama dalam menyimak. Agar dapat merespon bahan
simakan secara efektif, penyimak harus memiliki panca indera yang baik dan
harus memiliki kemampuan untuk menginterpretasikan pesan yang
didengarnya. Untuk itu penyimak hendaknya dapat menerima pesan secara
utuh, memahami maknanya, memutuskan menerima atau menolak pesan
tersebut, dan memberi saran kepada pembaca.
Menyimak sebagai suatu proses. Menyimak adalah suatu proses dari
berbagai keterampilan yang kompleks. Oleh karena itu, kepada penyimak harus
diajarkan atau dilatihkan keterampilan-keterampilan berikut : (1) mendengar,
(2) memahami, (3) mengevaluasi, dan (4) merespons. Senada dengan hal
tersebut di atas, menurut Tubbs dan Moss (2000:161) menyimak adalah proses
yang melibatkan empat unsur, yaitu : (1) mendengar, (2) memperhatikan, (3)
memahami, dan (4) mengingat. Selain mereka, Brownell (1996:12) juga
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
berpendapat bahwa menyimak merupakan suatu proses. Menurutnya
menyimak merupakan suatu proses :(1) mendengar, (2) memahami, (3)
mengingat, dan (4) menginter-pretasikan, (5) mengevaluasi, dan (6) merespon.
Semuanya harus dilakukan secara berurutan.
Berdasarkan uraian di atas, dapatlah dipahami bahwa menyimak
memerlukan serangkaian proses yang sengaja dilakukan oleh penyimak. Oleh
karena itu, menyimak bukanlah keterampilan yang pasif, melainkan suatu
keterampilan yang aktif. Menyimak merupakan keterampilan yang aktif yang
melibatkan fisik dan psikis seorang penyimak.
Sementara itu menurut River (1981:151) menyimak merupakan suatu
keterampilan yang kreatif. Hal ini karena untuk memahami bunyi yang
didengarnya seorang penyimak harus memproses “bahan mentah” yang berupa
bunyi tersebut, agar menjadi bermakna. Hal itu dibuktikan dengan adanya
kemungkinan bahwa ujaran tidak dapat dimengerti maknanya oleh penyimak
meskipun seluruh kata-kata yang digunakannya dapat dimengerti artinya oleh
penyimak. Jadi “bahan mentah” tadi sudah mengandung arti, namun makna
yang sebenarnya ada di benak penyimak, dan ini belum tentu cocok dengan
makna yang ada dalam benak pembicara. Dengan demikian dalam menyimak,
dimungkinkan terjadinya salah pengertian. Lebih lanjut dikemukakan bahwa
pemberian makna ini bergantung pada tiga faktor, yaitu : 1) Informasi
linguistik yang diperoleh dari bunyi yang berasal dari pembicara. 2) Konteks
ujaran yang mempengaruhi proses penyimak atas apa ynag sudah, sedang, dan
akan disimak. dan 3) persepsi penyimak atau maksud yang akan disampaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
oleh pembicara. Jadi berdasarkan uraian tersebut dapat dikatakan bahwa
keberhasilan penyimak untuk memahami bahan simakan bergantung tidak
hanya pada hal-hal yang ada di dalam diri penyimak, melainkan juga berasal
dari luar penyimak.
Dalam KTSP SMP Tahun 2006, standar kompetensi bahasa dan sastra
Indonesia dalam kemampuan menyimak adalah mendengarkan, memahami,
dan memberikan tanggapan terhadap gagasan, pendapat, kritikan, dan perasaan
orang lain dalam berbagai bentuk wacana lisan. Itu berarti, penekanan pada
menyimak adalah pemahaman. Menyimak pemahaman adalah menyimak
dengan tujuan utama untuk memahami bahan simakan, agar kemudian
penyimak dapat mengevaluasi dan meresponnya. Dengan demikian, berarti
juga meliputi menyimak kritis.
Dalam hal menyimak pemahaman, Hadley (1993: 122) berpendapat
bahwa menyimak pemahaman merupakan proses yang sangat rumit. Di dalam
proses ini, penyimak harus menggunakan pengetahuan linguistik, kemampuan
kognitif, pengetahuan umum, dan pemahaman atas konteks ujaran yang
dimiliki agar dapat menghasilkan suatu pemahaman. Proses ini merupakan
proses pemecahan masalah (problem solving) karena penyimak memperkirakan
terlebih dahulu ujaran yang disimaknya berdasarkan masukan yang telah
diterima. Membuktikan benar tidaknya apa yang telah diperkirakan melalui
inferensi, memahami ambiguitas masukan tadi dan akhirnya sampai ke
pemahaman makna ujaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
Setelah itu mengevaluasi untuk memberikan respons yang berbentuk
kritik setuju, tidak setuju, memberikan saran, dan sebagainya. Hal ini
menunjukkan bahwa menyimak pemahaman benar-benar merupakan proses
menyimak yang rumit untuk sampai pada tingkat pemahaman yang sama
seperti yang dimaksud pembicara.
Rumitnya proses menyimak juga disampaikan oleh Paulston (1992:57),
yang mengemukakan bahwa pemahaman atas wacana lisan merupakan proses
aktif yang melibatkan perkataan, pengharapan, dan kemampuan linguistik
maupun non linguistik yang menyertai wacana tersebut. Jadi penyimak akan
melakukan kegiatan membuat perkiraan untuk mencocokkan kebenarannya
serta mengubahnya bila perlu, sampai tercapainya pemahaman yang benar
tentang wacana tersebut.
Untuk memahami materi simakan, penyimak akan merasa menjadi lebih
mudah apabila ia mengetahui konteks wacana yang disimaknya. Hal itu karena
penyimak dapat menggunakan pengetahuan yang telah mereka miliki untuk
menafsirkan dan memahami materi simakan. Dengan kata lain pengetahuan
penyimak sangat berperan dalam proses menyimak. Hal ini senada dengan apa
yang dikemukakan oleh Zuchdi, D (1988:6) yang mengemukakan bahwa dalam
proses menyimak, penyimak tidak memusatkan perhatian pada setiap kata yang
disimaknya. Dipercontohkannya pada saat seseoarng menyimak TV atau radio,
penyimak menangkap beberapa hal yang lainnya itu mungkin disebabkan
karena kurangnya perhatian atau kurang tertariknya penyimak pada topik, atau
kurang efisien mereka dalam menyimak. Jadi jelaslah sudah bagi kita bahwa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
pemahaman terhadap bahan simakan melewati proses yang rumit dan banyak
faktor yang mempengaruhinya.
Menyimak bukan hanya sebatas mendengar (hear) saja, tetapi
memerlukan kegiatan lainnya yakni memahami (understand) isi pembicaraan
yang disampaikan oleh si pembicara. Lebih jauh lagi diharapkan dalam
menafsirkan (interpret) butir-butir pendapat yang disimaknya baik tersurat
maupun tersirat. Kegiatan selanjutnya dalam proses menyimak adalah kegaitan
mengevaluasi (evaluate). Pada kegiatan ini si penyimak menilai gagasan baik
dari segi keunggulan maupun dari segi kelemahannya. Kegiatan akhir yakni
menanggapi (responding). Pada tahap akhir ini penyimak menyembut,
mencamkan, menyerap, serta menerima gagasan yang dikemukakan oleh si
pembicara.(http://Heri-Satoto.com.2007:4)-hakikat-menyimak.//www.chang.
jaya.diunduh, 10 Juli 2010.
Berdasarkan hal tersebut, dalam menyimak diperlukan suatu
kemampuan khusus. Kemampuan ini berarti kesanggupan, kecakapan dan
kekuatan (Poerwadarminta, 1988:628). Menyimak dapat juga diartikan sebagai
memperhatikan baik-baik yang diucapkan atau dibaca orang (Pusbinbangsa,
1988:840). Berdasarkan dua pendapat tersebut dapat dirumuskan kemampuan
menyimak itu adalah kemampuan, kesanggupan, kecapaian, siswa menerima
dan memahami apa yang diucapkan atau dibaca orang lain. Seperti yang
dikemukakan Bloom yang berhubungan dengan aspek kognitif di dalam
menyimak dapat berupa kemampuan menyimak tingkat ingatan, pemahaman,
penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (Burhan Nurgiantoro, 1995:237).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
Kegiatan menyimak yang baik menyangkut sikap, ingatan, persepsi,
kemampuan membedakan, intelegensi, perhatian dan motivasi yang harus
dikerjakan secara integral dalam tindakan yang optimal pada saat kegiatan
menyimak berlangsung baik menyimak intensif maupun ekstensif. Menyimak
intensif adalah menyimak yang diarahkan pada suatu kegiatan yang jauh lebih
diawasi, dikontrol pada suatu hal tertentu baik dari program pengajaran bahasa
maupun pemahaman serta pengetahuan umum secara kritis, konsentratif,
kreatif, eksploratif interogratif, dan selektif, berbeda dengan menyimak
ekstensif. Untuk melaksanakan dan mengoptimalkan kemampuan menyimak
mahasiswa tersebut, salah satu pendekatannya adalah pendekatan kontekstual.
Menyimak merupakan salah satu keterampilan berbahasa diantara
empat keterampilan bahasa lain seperti menulis, membaca dan berbicara.
Keterampilan menyimak dapat kita klasifikasikan ke dalam keterampilan
berbahasa yang paling awal kita peroleh. Dalam kajian proses perolehan
bahasa anak, maka keterampilan ini memegang peranan yang tidak kecil,
bahkan dapat dikatakan sangat penting. Pengenalan satu wujud benda tertentu
tidak akan berarti apa-apa tanpa adanya penyebutan atau penamaan benda
benda itu oleh orang lain atau anak. Perolehan suatu kata lewat pendengaran
itulah yang memberikan makna pada benda yang diperlihatkan kepada anak
tersebut. Jenis tes untuk mengukur kemampuan menyimak adalah tes respons
terbatas, tes respons pilihan ganda, dan tes komunikasi luas.
(http://Internet.Eksplore.Tuesday,April 17,2010).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
Menyimak adalah suatu proses yang mencakup kegiatan
mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi, menginterpretasi, menilai dan
mereaksi atas makna yang terkandung didalamnya”. Menyimak melibatkan
pendengaran, penglihatan, penghayatan, ingatan, pengertian. Bahkan situasi
yang menyertai bunyi bahasa yang disimakpun harus diperhitungkan dalam
menentukan maknanya.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
menyimak adalah mendengarkan lambang-lambang bunyi yang dilakukan
dengan sengaja dengan penuh perhatian disertai pemahaman, apresiasi,
interpretasi, reaksi dan evaluasi untuk memperoleh pesan, informasi,
menangkap isi dan merespon makna yang terkandung di dalamnya.
b. Pengertian Berita
Berita berasal dari bahasa Sanksekerta, yakni Vrit yang dalam bahasa
Inggris disebut write, arti sebenarnya ialah ada atau terjadi. Sebagian ada yang
menyebut dengan Vritta, artinya “kejadian” atau “yang telah terjadi”. Vrita
dalam bahasa Indonesia karya (W.J.S. Poerwadarminta,1988:528) (berita)
berita kabar atau warta, sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia
terbitan Balai Pustaka, arti berita diperjelas menjadi “laporan mengenai
kejadian atau peristiwa yang hangat”. Jadi, berita dapat diakitkan dengan
kejadian atau peristiwa yang terjadi.
Menurut Turner Ctledge (dalam Idris, 1987:141), berita adalah segala
sesuatu yang tidak anda ketahui pada pada hari kemarin. Sedangkan menurut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
Robert Tyell (dalam Idris, 1987:141), berita adalah informasi yang baru,
menarik perhatian, mempengaruhi (effect) orang banyak, dan mempunyai
kekuatan untuk membangkitkan selera pengikutnya.
Menurut Henshall & Ingram (2000:7), berita adalah susunan kejadian
setiap hari, sehingga masyarakat menerimanya dalam bentuk yang tersusun dan
dikemas rapi menjadi cerita, pada hari yang sama di radio atau televisi dan
keesokan hari di berbagai surat kabar. Berita yang faktual dan aktual sangat
diperlukan bagi penerima berita.
Menurut Williard C.Bleyer (dalam Djuroto, 2000:47) berita adalah
sesuatu yang termasa atau baru yang dipilih oleh wartawan untuk dimuat dalam
surat kabar. Karena itu ia dapat menarik atau mempunyai makna bagi pembaca
surat kabar, atau karena ia dapat menarik pembaca-pembaca tersebut.
Sedangkan menurut Dean M.Lyle Spencer (dalam Djuroto, 2000:47), berita
adalah suatu kenyataan atau ide yang benar yang dapat menarik perhatian
sebagian besar dari pembaca.
Suatu wacana dapat dikatakan sebagai berita apabila terdapat unsur
5W+1H yaitu: what (apa), who (siapa), where (di mana), when (kapan), why
(mengapa) dan how (bagaimana). Unsur 5W+1H harus melekat dalam setiap
penulisan berita, tujuannya agar penyajian suatu informasi menjadi lengkap
dan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh para pembaca atau
pendengar/pemirsa televisi (Iskandar 2003:56).
Menurut Freda Morris (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah sesuatu
yang baru, penting yang dapat memberikan dampak dalam kehidupan manusia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
Sedangkan menurut Eric C. Hepwood (dalam Harahap, 2006:3), berita adalah
laporan pertama dari kejadian yang penting sehingga dapat menarik
kepentingan umum. Berita dapat juga diartikan semua yang tercetak dalam
surat kabar atau media cetak. Juga semua yang ditayangkan dengan audio atau
video juga disebut berita (Setiawan.2006. Memahami Apa Itu Berita. (Asep
Setiawan,2006.:4)
Berdasarkan beberapa pengertian berita di atas, dapat disimpulkan
bahwa pengertian berita adalah laporan yang berisi suatu peristiwa atau
kejadian penting yang menarik perhatian orang banyak dan berita itu berisi
tentang fakta atau sesuatu yang baru yang dapat dipublikasikan melalui media
cetak atau media elektronik.
c. Hakikat Menyimak Berita
Menyimak berita adalah suatu proses kegiatan mendengarkan laporan
yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting yang menarik perhatian orang
banyak, dilakukan dengan penuh perhatian, pemahaman, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami
makna yang terkandung didalamnya, yang disampaikan oleh pembawa berita.
- What (apa) : Artinya, apa yang tengah terjadi. Peristiwa atau kejadian apa
yang sedang terjadi dalam berita.
- Who (siapa) : Artinya, siapa pelaku kejadian atau peristiwa yang terjadi
dalam berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
- Where (di mana) : Artinya, di mana peristiwa atau kejadian berita yang
sedang berlangsung.
- When (kapan) : Artinya, kapan peristiwa atau kejadian berita itu
terjadi.
- Why (mengapa) : Artinya, mengapa kejadian yang ada dalam berita itu
bisa terjadi
- How (bagaimana) : Artinya, bagaimana kejadian yang ada dalam berita itu
bisa berlangsung.
Dalam sebuah berita terdapat 6 unsur berita yang disingkat menjadi
5W + 1H (what, who, where, when, why, dan how). (Putra 2006:38)
d. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak menurut Lagon (dalam Tarigan, 1994:56).
a. Menyimak untuk belajar, yaitu untuk memperoleh pengetahuan dari ujaran
pembicara.
b. Menyimak untuk menikmati keindahan audial, yaitu menyimak dengan
menekankan pada penikmatan terhadap sesuatu dari materi yang diujarkan
atau yang diperdengarkan.
c. Menyimak untuk mengevaluasi. Menyimak dengan maksud agar dia dapat
menilai apa-apa yang dia simak (baik-buruk, indah-jelek, dan lain-lain).
d. Menyimak untuk mengapresiasi materi simakan. Orang menyimak agar
dapat menikmati serta menghargai apa-apa yang disimaknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
e. Menyimak untuk mengkomunikasikan ide-idenya sendiri. Orang menyimak
dengan maksud agar dapat mengkomunikasikan ide, gagasan, maupun
perasaannya kepada orang lain dengan lancar dan tepat.
f. Menyimak dengan maksud dan tujuan dapat membedakan bunyi-bunyi
dengan tepat.
g. Menyimak untuk memecahkan masalah secara kreatif dan analisis.
h. Menyimak untuk meyakinkan dirinya terhadap suatu masalah atau pendapat
yang diragukan (disarikan dari: Logan [et al]; Shrope dalam Tarigan
1994:56).
Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) menjelaskan bahwa tujuan pokok
menyimak adalah sebagai berikut.
a. Untuk mendapatkan fakta. Banyak cara yang dilakukan oleh orang untuk
mendapatkan fakta yaitu pertama, dengan mengadakan eksperimen,
penelitian, membaca buku, membaca surat kabar, membaca majalah, dan
sebagainya. Cara yang kedua untuk mendapatkan fakta sebagian orang
melakukannya dengan mendengarkan radio, melihat televisi, berdiskusi
dengan sesama, dan lain sebagainya. Dari cara yang kedua tersebut, maka
menyimak merupakan media untuk mendapatkan fakta atau informasi.
b. Untuk menganalisis fakta dan ide. Setelah mendapatkan fakta atau data,
penyimak kemudian melakukan analisis terhadap fakta atau ide tersebut
dengan mempertimbangkan hasil simakan dengan pengetahuan dan
pengalamannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
c. Untuk mengevaluasi fakta atau ide. Dalam mengevaluasi fakta, penyimak
perlu mempertimbangkan sesuatu yang disimak dengan menggunakan
pengetahuan dan pengalamannya. Berdasarkan evaluasi di atas penyimak
boleh berpendapat : a) fakta yang disimak tersebut benar atau tidak, masuk
akal atau tidak. Sehingga penyimak akan menyetujui atau mungkin menolak
apa yang disampaikan oleh pembicara. b) fakta yang disampaikan berbeda
dengan fakta yang pernah penyimak terima atau berbeda dengan
pengalaman penyimak. Dari uraian tersebut, setelah dilakukan evaluasi
dapat disimpulkan bahwa penyimak dapat : pertama mengemukakan
pendapat, kedua menolak pendapat, ketiga meragukan fakta yang diterima,
keempat mempertimbangkan fakta yang diterima, kelima menyimpulkan ide
pokok, dan keenam menilai kebenaran fakta yang diterima.
d. Untuk mendapatkan inspirasi. Kita sering dihadapkan pada beberapa
masalah. Masalah-masalah tersebut belum tentu segera dapat kita selesaikan
atau kita pecahkan. Untuk keperluan inilah kadang-kadang kita segera
melibatkan kegiatan menyimak, baik menyimak pembicaraan seseorang,
menyimak pidato seseorang dalam pertemuan, maupun menyimak cerita
seseorang tamu tentang pengalaman hidupnya. Dengan demikian tadi
sebenarnya penyimak bertujuan mendapat sesuatu inspirasi untuk
memecahkan atau menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi.
e. Untuk memperoleh hiburan. Dalam kenyataan kita senantiasa dihadapkan
pada beberapa kesibukan dan beberapa masalah. Setelah pemikiran kita
jenuh karena terlalu lelah, kita membutuhkan hiburan. Untuk memperoleh
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
hiburan antara lain dapat kita lakukan dengan menyimak (a) nyanyian-
nyanyian dari langgam jawa lewat radio, (b) tayangan-tayangan televisi, dan
(c) pertunjukan-pertunjukan secara langsung.
f. Untuk memperbaiki kemampuan berbicara. Perlu kita ketahui bahwa
berbicara itu tidak mudah. Oleh karena itu, untuk memperlancar atau
tingkatan kemampuan berbicara, antara lain dapat ditempuh lewat
menyimak pembicaraan orang lain. hal ini tampak ketika kita belajar bahasa
asing.
Berdasarkan tujuan-tujuan menyimak di atas, maka menyimak yang
dilaksanakan dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh pengetahuan dari
materi yang diperdengarkan. Selain itu, bertujuan untuk mengkomunikasikan
ide-idenya sendiri
e. Manfaat Menyimak
Menurut Setiawan (dalam Suratno 2006:16-18) manfaat menyimak
sebagai berikut :
a. Menambah ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup yang berharga bagi
kemanusiaan sebab menyimak memiliki nilai informatif yaitu memberikan
masukan-masukan tertentu yang menjadikan lebih berpengalaman
b. Meningkatkan intelektualitas serta memperdalam penghayatan keilmuan dan
khasanah ilmu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
c. Memperkaya kosa kata, menambah perbendaharaan ungkapan yang tepat,
bermutu dan puitis. Orang yang banyak menyimak komunikasinya menjadi
lebih lancar dan kata-kata yang digunakan lebih variatif.
d. Memperluas wawasan, meningkatkan penghayatan hidup, serta membina
sifat terbuka dan objektif.
e. Meningkatkan kepekaan dan kepedulian sosial
f. Meningkatkan citra artistik jika yang di simak itu merupakan bahan simakan
yang isinya halus dan bahasanya. Banyak menyimak dapat menumbuh
suburkan sikap apresiatif, sikap menghargai karya atau pendapat orang lain
dan kehidupan ini serta meningkatkan selera estetis.
g. Menggugah kreativitas dan semangat mencipta untuk menghasilkan ujaran-
ujaran dan tulisan-tulisan yang berjati diri. Jika banyak menyimak, akan
mendapatkan ide-ide yang cemerlang dan segar, pengalaman hidup yang
berharga. Semua itu akan mendorong untuk giat berkarya dan kreatif.
Semua manfaat di atas, diharapkan diperoleh dalam kegiatan menyimak.
Namun, dalam penelitian ini manfaat utama yang diperoleh adalah memperluas
ilmu pengetahuan dan wawasan.
f. Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Menyimak
Menurut St.Y.Slamet (2009:18-19) aktivitas menyimak, terutama
menyimak pembicaraan orang lain, bukanlah suatu kegiatan yang berdiri sendiri,
melainkan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur. Setiap orang selalu
berusaha agar penyimaknya dapat efektif, untuk mendapatkan hasil yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
maksimal. Beberapa unsur yang mempengaruhi keefektifan menyimak tersebut
antara lain : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3) situasi, dan (4) penyimak. Hal
tersebut dijelaskan berikut ini.
1) Pembicara adalah orang yang menyampaikan pembicaraan, ide, pesan,
informasi kepada penyimak melalui bahasa lisan. Keefektifan menyimak
akan dipengaruhi oleh faktor pembicara ini. Kualitas, keahlian, kharisma,
dan kepopuleran pembicara sangat berpengaruh terhadap para penyimaknya.
Oleh karena itu, sejumlah faktor dituntut dari pembicara antara lain :
penguasaan materi; berbahasa baik dan benar; percaya diri; berbicara
sistematis yaitu bahan yang disampaikan hendaknya disusun secara
sistematis dan logis untuk memudahkan penyimak; gaya bicara menarik;
kontak dengan penyimak hendaknya dilakukan pembicara untuk
menyesuaikan diri, menghargai, menghormati serta menguasai
pendengarnya.
2) Pembicaraan adalah materi, isi pesan, atau informasi yang disampaikan oleh
pembicara kepada penyimak. Pembicaraan yang baik dan menarik akan
memenuhi hal-hal seperti : Aktual, hendaknya diusahakan masalah yang
hangat, baru agar diminati pendengar; berguna bagi pendengar; dalam pusat
minat penyimak; sistematis untuk memudahkan pendengar untuk mengikuti
alur pembicaraan ; seimbang, taraf kesulitan materi hendaknya seimbang
dengan taraf kemampuan dan pengalaman pendengar.
3) Situasi menyimak diartikan sesuai yang menyertai kegiatan menyimak di
luar pembicara, pembicaraan, dan penyimak. Beberapa hal yang patut
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
diperhatikan adalah : ruangan haruslah menunjang persyaratan akustik,
ventilasi, penerangan, pengaturan tempat duduk, luas ruangan; waktu
hendaknya diperhitungkan dengan tepat; suasana dan lingkungan
diusahakan tenang, jauh dari kebisingan, pemandangan yang mengganggu
konsentrasi dan sebagainya ; peralatan hendaknya mendukung keefektifan
menyimak.
4) Penyimak adalah orang yang mendengarkan dan memahami isi bahan
simakan yang disampaikan oleh pembicara. Dari beberapa faktor yang telah
dikemukakan penyimak merupakan faktor yang paling menentukan
keefektifan dalam peristiwa menyimak. Beberapa hal yang terkait dengan
penyimak adalah : (1) kondisi fisik dan mental penyimak dalam keadaan
baik dan stabil; (2) konsentrasi penyimak ; (3) bertujuan, penyimak
mempunyai tujuan yang jelas dalam menyimaknya; (4) berminat,
merupakan dasar aktivitas seseorang. Oleh karena itu penyimak hendaknya
mempunyai minat yang kuat terhadap bahan yang disimaknya; (5)
berkemampuan linguistik, kemampuan linguistik dan non linguistik
sangatlah bermanfaat sebagai sarat memahami, menginterpretasi dan
menilai bahan simakan; (6) berpengetahuan dan berpengalaman yang luas
akan memudahkan dalam menerima, mencerna, memahami dan mereaksi
bahan simakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
g. Tips Menjadi Pendengar yang Baik
Berikan perhatian penuh pada orang yang berbicara, jangan melihat
keluar jendela atau apapun yang terjadi dalam ruangan.
Yakinkan bahwa dirimu dalam keadaan fokus. Pikiranmu akan mudah
terpecah jika kamu berfikir kamu tahu apa yang akan dikatakan selanjutnya,
padahal kamu bisa saja salah. Jika kamu merasa pikiranmu terpecah, ubah
posisi tubuhmu dan cobalah untuk berkonsentrasi dengan kata-kata pembicara.
Biarkan pembicara selesai sebelum kamu berbicara. Pembicara akan
lebih senang jika mendapat kesempatan untuk menyelesaikan apa yang ingin
disampaiakn tanpa disela. Ketika kamu menyela, kamu jadi tampak seperti
sedang tidak mendengarkan.
Dengarkan dulu sampai selesai sebelum kamu bicara. Kamu tidak akan
bisa sungguh-sungguh mendengarkan jika kamu sibuk memikirkan apa yang
ingin kamu katakan.
Dengarkan ide pokoknya. Ide pokok adalah hal terpenting yang ingin
disampaikan pembicara. Ide pokok tersebut mungkin saja disebutkan di depan
atau di akhir, dan diulang berkai-kali. Perhatikan kalimat yang dimulai dengan
frase seperti “intinya adalah… “ atau “ yang perlu diingat adalah..”
Bertanyalah jika kamu tidak yakin telah mengerti dengan apa yang
dikatakan oleh pembicara, bertanyalah. Salah satu cara yang bagus adalah
kamu mengulang kembali kata-kata pembicara, bertanyalah. Salah satu cara
yang bagus adalah kamu mengulang kembali kata-kata pembicara sehingga
kamu dapat yakin betul bahwa pemahamanmu itu benar. Contohnya, kamu bisa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
berkata, “ketika kamu bilang tidak ada zebra yang sama, apakah yang kamu
maksud adalah garis zebra tersebut?”.
Berikan umpan balik. Duduklah dengan tegap dan perhatikan
pembicara secara langsung. Tunjukkan bahwa kamu mengerti. Kemudian kamu
juga bisa tambahkan dengan tersenyum, mengernyitkan dahi. (Naney,
2007:133).
h. Pembelajaran Menyimak yang Efektif
Tujuan pembelajaran menyimak di sekolah adalah agar siswa
mempunyai kemampuan dalam aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Untuk
mencapai tujuan tersebut pembelajaran menyimak sudah mendapat tempat
tersendiri dalam pembelajaran menyimak merupakan satu proses. Menurut
Djago Tarigan (1986:6.3) pembelajaran menyimak merupakan satu proses.
Dalam proses pembelajaran tersebut melibatkan tujuh komponen, yaitu siswa,
guru, tujuan, bahan, metode, media dan evaluasi.
Agar kegiatan pembelajaran menyimak dapat efektif maka ketujuh
komponen tersebut ditunjang dengan penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD). Perpaduan antara tujuh komponen pembelajaran dan
penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) diharapkan
tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Menurut Djago Tarigan ketujuh komponen pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
1. Siswa merupakan subjek dan bukan objek. Berhubung siswa merupakan
subjek maka sesuai dengan kurikulum yang berlaku saat ini kompetensi
siswa diutamakan sehingga guru harus memperhatikan minat, bakat dan
kesulitan-kesulitan yang dialami oleh siswa. Dengan begitu guru akan
mengetahui bagaimana cara menangani anak yang satu dengan anak yang
lainnya karena sudah tahu kesulitan masing-masing siswanya.
2. Guru mempunyai peran sebagai motivator, fasilitator dan mediator dalam
proses pembelajaran. Dengan begitu guru berfungsi menjembatani agar
siswa dapat melakukan kegiatan menyimak dengan memberikan motivasi,
memfasilitasi dan memberikan media yang memadai.
3. Tujuan kegiatan pembelajaran dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.
Tujuan pembelajaran menyimak ditentukan oleh guru yang berpedoman
pada kurikulum dan silabus yang berlaku saat ini. Tujuan pembelajaran
harus diberitahukan pada siswa agar siswa mengetahui akan dibawa
kemana mereka. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang positif
antara guru dengan siswa karena siswa tahu tujuan yang akan dicapai.
4. Bahan dan materi. Untuk mencapai tujuan yang telah digariskan dalam
silabus, maka dalam menentukan materi dan bahan pembelajaran harus
sesuai pula. Dalam memilih bahan harus disesuaikan dengan kemampuan
dan perkembangan siswa, dan menarik.
5. Metode, Agar tujuan dapat tercapai guru harus mampu memilih,
mengkombinasikan, dan mempraktekkan metode yang sesuai dengan
materi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
6. Media. Fungsi media adalah untuk memperjelas materi yang disampaikan
sehingga dalam memilih media pembelajaran harus sesuai dengan materi
saat itu.
7. Evaluasi. Evaluasi dapat berfungsi sebagai umpan balik bagi guru dalam
mengadakan proses pembelajaran. Dari hasil evaluasi guru dapat
mengukur keberhasilan penyusunan dan pelaksanaan program
pembelajaran.
Masih menurut Djago Tarigan (1986:6.22) teknik pembelajaran
menyimak yang efektif adalah : (1) Dengar dan ucap berkali-kali, (2) Dengar
dan kerjakan, (3) menemukan benda, (4) bisik berantai, (5) Simon bilang, (6)
menyelesaikan cerita, (7) identifikasi kata-kata kunci, (8) identifikasi kalimat
topik, (9) merangkum, (10) parafrase, (11) menjawab pertanyaan.
Menyimak merupakan suatu proses, dalam proses menyimak tersebut
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu : (1) pembicara, (2) pembicaraan, (3)
situasi, dan (4) penyimak.
Jika diperhatikan dari faktor penyimak sendiri dituntut mempunyai
kemampuan. Kemampuan tersebut adalah : (1) kemampuan untuk memusatkan
perhatian, (2) kemampuan menangkap bunyi, (3) kemampuan linguistik dan
nonlinguistik, (4) kemampuan untuk memverifikasi, (5) kemampuan untuk
merespon, dan (7) kemampuan untuk mengingat.
Selain penyimak harus mempunyai kemampuan beragam sebelum
mengikuti pembelajaran menyimak, guru diharapkan mampu mengetahui
kemampuan daya simak siswanya. Untuk dapat mengetahui daya simak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
siswanya guru mengupayakan agar penyimak mau mengadakan pendugaan
terhadap daya simaknya pribadi. Dengan mengetahui daya simak siswanya,
diharapkan guru akan mengetahui kesulitan yang dialami sehingga mampu
mencari dan memberi solusi yang tepat untuk mengatasi kesulitan yang dialami
siswanya.
Salah satu metode yang sudah dikembangkan untuk mengetahui daya
semak adalah yang dikembangkan oleh Greene dan Petty yaitu “Checking Up
On My Listening” atau daya duga simak diri dalam Djago Tarigan (1986:4.6).
Butir-butir yang dikembangkan oleh mereka adalah mencakup lima hal, yaitu :
(1) kesiapan fisik dan mental, (2) konsentrasi, (3) pemahaman akan arah
pembicaraan, (4) pembuktian ide pokok, dan (5) penilaian.
Setelah guru mengetahui kemampuan masing-masing siswanya dalam
menyimak, maka dia dapat menggolongkannya dalam catatan pribadinya
tentang posisi siswa tersebut, sehingga dalam proses pembelajaran tidak akan
lagi mengalami kesulitan karena guru sudah dapat mengantisipasi dari hasil
daya simak pribadi tersebut.
Untuk dapat menggolongkan siswa-siswanya dalam hal menyimak guru
dapat menggunakan ciri-ciri di bawah ini, termasuk penyimak yang baik atau
tidak. Adapun ciri-ciri penyimak yang baik adalah : (1) siap fisik dan mental,
(2) konsentrasi, (3) motivasi, (4) obyektif, (5) menyeluruh, (6) menghargai, (7)
selektif, (8) sungguh-sungguh, (9) tidak mudah terganggu, (10) cepat
menyesuaikan diri, (11) kenal arah pembicaraan, (12) kontak dengan
pembicara, (13) merangkum, (14) mengevaluasi, dan (15) merespon
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
i. Penilaian Keterampilan Menyimak Berita
Dalam penilaian berbasis kelas, evaluasi dilakukan terhadap proses dan
hasil pembelajaran. Demikian halnya penilaian keterampilan menyimak berita,
dilakukan lewat penilaian proses dan penilaian hasil. Penilaian hasil hanya
merujuk pada hasil simakan siswa yang berupa respon atau jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan, apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana
tentang berita yang didengar, sedangkan penilaian pada proses dilakukan
dengan menggunakan model instrumen penilaian yang dirancang guru.
Penilaian hasil dapat dilakukan dengan menggunakan tes. Tes
keterampilan menyimak dimaksudkan untuk mengukur kemampuan siswa
menangkap dan memahami informasi yang terkandung di dalam wacana yang
diterima melalui saluran pendengaran (Nurgiantoro, 1988:214). Untuk tes
kemampuan menyimak, pemilihan bahan tes lebih ditekankan pada keadaan
wacana, baik dilihat dari segi tingkat kesulitan, isi dan cakupan, maupun jenis-
jenis wacana (Burhan Nurgiyantoro, 1988:214)
Instrumen tes yang diberikan berupa perintah kepada siswa untuk
menyimak berita menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk
(VCD) dan mengerjakan soal berupa soal pemahaman untuk mengetahui
tingkat pemahaman siswa terhadap hasil simakan dan soal esei terbuka.
Kisi-kisi dalam pembuatan soal mengacu pada kurikulum 2006 kelas
VII pada tingkat kemampuan berbahasa, yaitu pada keterampilan
mendengarkan. Kompetensi dasar tersebut mempunyai beberapa indikator,
yaitu (1) mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dan bagaimana tentang berita yang didengar, (2) mampu mengungkapkan
kembali isi berita.
(1) Untuk soal pemahaman isi berita mengacu pada indikator mampu
menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana tentang berita yang didengar
No Aspek Interval Skor Kategori Kriteria
1 Apa 3
2
1
0
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
2 Siapa 3
2
1
0
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
3 Di mana 4
3
2 1
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
4 Kapan 4
3
2
1
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
5 Mengapa 5
4
3
2
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
6 Bagaimana 6
5
4
3
Sangat baik
Baik
Cukup
Kurang
Tepat dan lengkap mengungkapkan isi berita
Tepat tetapi kurang lengkap mengungkapkan isi berita
Kurang tepat dan kurang lengkap mengungkapkan isi berita itu
Jawaban salah
ƊiǂϜȖ̜Ϝ̜ǂ Ƥ绞pȖ̜浇�嚼侥kƤ绞pȖ̜浇ǂϜȖ̜Ϝ缴ik缴Ϝǂ郊郊Ϝ \迷迷 Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori rata-rata kumulatif indikator
mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan
bagaimana.
Tabel 4. Daftar Penilaian Rata-rata Kumulatif Indikator Mampu Menjawab
Pertanyaan Apa, Siapa, Di Mana, Kapan, Mengapa, dan Bagaimana.
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot
Skor % Rata-rata
1 Sangat baik 86-100
2 Baik 76-85
3 Cukup 56-74
4 Kurang 10-55
Burhan Nurgiyantoro.2010. Penilaian pembelajaran bahasa berbasis
kompetensi. Yogyakarta : BPFE.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
(2) Untuk soal esei terbuka mengacu pada indikator mampu mengungkapkan
kembali isi berita yang didengar. Pedoman penilaian dan kategori
penilaiannya sebagai berikut.
Tabel 5. Daftar Penilaian Esei Menyimak Berita
Aspek Interval Skor
Kategori Kriteria
Mampu mengungkapkan kembali isi berita yang didengar
86 – 100 71 – 85 65 – 70 0 – 55
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Isi berita sangat tepat, sesuai dengan isi, dan minimal 3 kalimat Isi berita tepat, kurang sesuai dengan isi, dan minimal 2 kalimat Isi berita kurang tepat, tidak sesuai dengan isi, dan hanya 1 kalimat Tidak ada jawaban
Di bawah ini adalah tabel mengenai kategori nilai kumulatif menyimak
berita.
Tabel 6. Kategori Nilai Kumulatif Menyimak Berita
No Kategori Rentang
Skor Frekuensi
Bobot
Skor % Rata-rata
1 Sangat baik 86-100
2 Baik 71-85
3 Cukup 68-70
4 Kurang 0-55
Tes menyimak berdasar tingkatan penguasaan siswa :
1. Tes Kemampuan Menyimak Tingkat Ingatan
Tes kemampuan menyimak pada tingkat ingatan sekadar menuntut siswa untuk
mengingat fakta atau menyatukan kembali fakta-fakta yang terdapat di dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
wacana yang telah diperdengarkan. Fakta dalam wacana dapat berupa tanggal,
tahun, peristiwa dan sebagainya. Bentuk tes yang dipergunakan dapat tes
bentuk objektif, isian singkat, ataupun bentuk pilihan ganda.
2. Tes Menyimak Tingkat Pemahaman
Tes keterampilan menyimak pada tingkat pemahaman menuntut siswa untuk
dapat memahami wacana yang dipergunakan. Pemahaman yang dimaksud
adalah pemahaman terhadap isi wacana, hubungan, hubungan antar kejadian,
hubungan antar ide, hubungan sebab akibat, dan sebagainya. Pemahaman pada
tingkat ini belum kompleks benar, belum menuntut kerja kognitif tingkat
tinggi. Bentuk tes yang dipergunakan esai ataupun bentuk objektif.
3. Tes Menyimak Tingkat Penerapan
Diharapkan siswa dapat menerapkan konsep atau masalah tertentu pada situasi
yang baru misalnya, diperdengarkan beberapa buah wacana dengan gambar
yang sesuai. Tingkat kesulitannya bergantung sederhana atau kompleksnya
wacana gambar.
4. Tingkat Kemampuan Menyimak Tingkat Analisis
Tes keterampilan menyimak pada tingkat analisis menuntut siswa untuk
melakukan kerja analisis, untuk memilih alternatif jawaban yang tepat. Analisis
yang dilakukan berupa analisis detail informasi, mempertimbangkan bentuk
dan aspek kebahasaan tertentu, menemukan hubungan kelogisan, sebab akibat
dan lain-lain.
Jawaban terhadap pertanyaan dapat dinilai berdasarkan tepat atau
tidaknya jawaban ini dengan melakukan penskoran berdasarkan jumlah soal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dan bobot soal, sedangkan hasil simakan siswa yang berupa respon dinilai
berdasarkan tepat atau tidak respon itu dengan apa yang akan diungkapkan atau
diperintahkan dalam bahan simakan (Subyantoro dan Hartono 2003:14).
Aspek-aspek penilaian ditentukan berdasarkan indikator pencapaian hasil
pelajar. Penilaian proses dapat dilakukan dengan menggunakan model
instrumen yang dirancang guru.
2. Hakikat Media Pembelajaran Audio Visual VCD
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medium yang secara harfiah berarti
‘tengah’, ‘perantara’. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau
pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Dalam pengertian ini guru, buku teks, dan lingkungan sekolah
merupakan media. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses
belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis atau
elektronis, untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi
visual dan verbal.(Sri Anitah, 2009:1)
b. Pengertian Media Audio Visual VCD
Media audio visual merupakan media pembelajaran yang pemakaiannya
dilakukan dengan cara diproyeksikan melalui arus listrik dalam bentuk suara.
Misalnya, radio, tape recorder. Dan media yang diproyeksikan ke layar
monitor dalam bentuk gambar dan suara misalnya, Televisi, Video, Film,
DVD dan Video Compac Disk (VCD). Melalui media ini seseorang tidak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
hanya dapat melihat atau mengamati sesuatu melainkan sekaligus bisa
mendengar segala sesuatu yang divisualisasikan (Hastuti, 2006:208).
Djamarah dan Zain (2006:124-125) menjelaskan bahwa media audio visual
adalah media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Jenis media ini
mempunyai kemampuan yang lebih baik, karena meliputi kedua jenis media
yaitu media yang pertama adalah media audio visual diam yaitu media yang
menampilkan suara dan gambar seperti film bingkai suara (sound slides).
Film rangka suara, dan cetak suara. Sedangkan media yang kedua adalah
audio visual gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassette.
Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa Audio
Visual Video Compact Disk (VCD). Media Audio Visual Video Compact Disk
(VCD) merupakan perpaduan antara media suara (audio) dan media gambar
(visual) yang dapat membantu guru dalam menyampaikan materi
pembelajaran. Media ini mampu menggugah perasaan dua pikiran siswa,
memudahkan pemakaian materi dan menarik minat siswa untuk belajar.
Media Audio Visual Compact Disk (VCD) mempunyai dua perangkat,
yaitu perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (Software). Adapun
perangkat keras dari video compac disk (VCD) adalah player atas alat yang
memproses perangkat lunak ke dalam tampilan gambar. Sedangkan,
perangkat lunaknya adalah berupa kepingan disk, yang berisi data yaitu
berita. Selain player dan kepingan disk, terdapat alat yang membantu fungsi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
kedua perangkat tersebut dalam menampilkan gambar, alat tersebut berupa
televisi.
Penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dalam
proses pembelajaran menyimak berita diharapkan dapat mempertinggi proses
dan hasil pembelajaran sehingga kompetensi ini benar-benar dikuasai siswa.
Selain itu menjadikan proses pembelajaran lebih bervariasi dan menarik,
karena dengan penggunaan media audio visual siswa tidak hanya dapat
mendengar tetapi juga bisa melihat segala sesuatu yang disimaknya. (Thomas
C.Harly, 2006:4).
c. Ciri-ciri Media Pembelajaran
Gerlach & Ely (1971) mengemukakan tiga ciri media yang merupakan
petunjuk mengapa media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang
efisien melakukannya.
1. Ciri Fiksatif (Fixative Property)
Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan,
melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa atau objek. Suatu
peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali dengan media
seperti fotografi, video tape, audio tape, disket computer dan film. Suatu
objek yang telah diambil gambarnya (direkam) dengan kamera dengan
mudah dapat direproduksi dengan mudah kapan saja diperlukan.
2. Ciri Manipulatif (Manipulative Property)
Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan karena
media memiliki ciri manipulatif. Kejadian yang memakan waktu berhari-
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
hari dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit dengan
tenik pengambilan gambar time-lapse recording. Misalnya : bagaimana
proses larva menjadi kepompong kemudian menjadi kupu-kupu dapat
dipercepat dengan teknik rekaman fotografi tersebut. Disamping dapat
dipercaya, suatu kejadian dapat pula diperlambat pada saat menayangkan
kembali hasil suatu rekaman video. Media dapat diedit sehingga guru
dapat menampilkan bagian-bagian utama dari ceramah, pidato atau urutan
kejadian dengan memotong bagian yang diperlukan. Kemampuan media
ini memerlukan perhatian sungguh-sungguh karena apabila terjadi
kesalahan dalam pengaturan kembali urutan kejadian pemotongan bagian-
bagian yang salah, maka akan terjadi salah penafsiran.
3. Ciri Distributif (Distributive Property)
Ciri distributif dari media memungkinkan suatu objek kejadian
ditransformasikan melalui ruang selanjutnya disajikan kepada sejumlah
besar siswa. Dewasa ini media distribusi tidak terbatas pada satu kelas atau
satu sekolah di dalam suatu wilayah tertentu. Sekali informasi di rekam
dalam format media, ia dapat direproduksi berapapun yang diinginkan.
d. Fungsi Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang
diciptakan oleh guru.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi medi
pembelelajaran khususnya media visual, yaitu : (1) fungsi atensi yaitu
menarik dan emngarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi
pelajaran yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan; (2) fungsi
afektif dapat terlihat dari kenikmatan siswa ketika membaca teks yang
bergambar ; (3) fungsi kognitif bertujuan untuk memahami dan mengingat
informasi atau pesan yang terkandung dalam gambar; (4) fungsi
kompensatoris adalah untuk mengakomidasi siswa yang lemah dan lambat
menerima dan memahami isi pelajaran.
e. Manfaat Media Pembelajaran
Menurut Kemp & Dayton (1985:3-4) keuntungan penggunaan media
pembelajaran penerimaannya serta pengintegrasiannya ke dalam program-
program pembelajaran berjalan amat lambat. Hasil penelitian yang
menunjukkan dampak positif adalah dengan pembelajaran langsung sebagai
berikut : (1) penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; (2) pengajaran bisa
lebih menarik; (3) pembelajaran menjadi lebih interaktif; (4) lama waktu
pengajaran bisa dipersingkat; (5) kuliatas hasil belajar dapat ditingkatkan ; (6)
pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan; (7) sikap positif
siswa terhadap apa yang dipelajari semakin meningkat; (8) beban guru untuk
penjelasan berulang-ulang bisa dihilangkan sehingga bisa lebih memusatkan
perhatian dalm hal yang lain, misalnya sebagai konsultan atau penasehat
siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
f. Karakteristik Media Pembelajaran
Menurut Arief S.Sadiman, dkk (2002:19-80) dengan masuknya
berbagai pengaruh ke dalam khasanah pendidikan seperti ilmu mencetak,
tingkah laku komunikasi dan laju perkembangan elektronik, media dalam
perkembangannya tampil dalam berbagai format masing-masing dengan ciri-
ciri dan kemampuannya sendiri. Dari sini ada pengelompokkan atau
klasifikasi menurut ciri dan karakteristiknya. Beberapa contoh usaha ke arah
taksonomi media tersebut antara lain : (1) Taksonomi menurut Rudy Bretz
mengidentifikasi ciri utama media menjadi 3 unsur yaitu suara, visual, dan
gerak. (2) Hirarki menurut Duncan, dalam menyusun taksonomi media
menurut hirarki pemanfaatannya untuk pendidikan. (3) Taksonomi menurut
Briggs lebih mengarahkan pada stimulus atau rangsangan yang ditimbulkan
dari media sendiri, yaitu adanya karakteristik siswa, tugas pembelajaran dan
transmisinya.
g. Jenis-jenis Media Pembelajaran B. Penelitian yang Relevan
Hasil penelitian yang pernah dilakukan dan dapat dijadikan pembanding
adalah “Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMPN 3 Bendosari)” oleh Supatmi, 2009.
Penelitian yang dilakukan Supatmi membahas tentang pembelajaran menyimak yang
meliputi : (1) persepsi guru bahasa Indonesia terhadap KTSP, (2) perencanaan
pembelajaran menyimak, (3) pelaksanaan pembelajaran menyimak, (4) kendala yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
dihadapi dalam pembelajaran menyimak, dan (5) cara mengatasi kendala yang
dihadapi dalam pembelajaran menyimak.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa : (1) persepsi
guru bahasa dan sastra Indonesia terhadap KTSP cukup baik, (2) perencanaan
pembelajaran sudah disusun guru dalam pelaksanaan pembelajaran beserta
perangkatnya, (3) pelaksanaan pembelajaran menyimak belum sepenuhnya mengarah
pada pembelajaran kontekstual, (4) kendala-kendala yang dihadapi guru atau sekolah
dalam pembelajaran menyimak, yaitu sedikitnya waktu yang disediakan, rendahnya
motivasi siswa, sistem pengelolaan kelas yang kurang tepat, pola pembelajaran yang
dilakukan guru belum maksimal, dan sistem penilaian yang dilakukan guru belum
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku saat ini, dan (5) cara mengatasi
kendala-kendala yang dihadapi, yaitu memberikan tugas yang dikerjakan di rumah,
guru berusaha menyediakan sarana dan prasarana yang berhubungan dengan
keterampilan menyimak, guru aktif dalam berbagai kegiatan workshop, seminar
MGMP, dll, memotivasi siswa dengan membuat pembelajaran menyimak yang
menarik, guru berusaha membuat rencana pembelajaran yang menarik, guru
berusaha membuat rencana pembelajaran yang baik dan dilaksanakan dengan baik
pula, dan guru berusaha membuat sistem penilaian proses dan hasil pembelajaran
menyimak.
Penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, yakni sama-sama berupa penelitian kualitatif di SMP, tetapi obyek dan
kajiannya berbeda. Penelitian tersebut dilakukan di SMPN 1 Bendosari Sukoharjo,
sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti di SMPN 2 Sukoharjo. Kajian yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
peneliti lakukan tidak menggunakan persepsi guru terhadap KTSP, melainkan
peningkatan kemampuan menyimak dengan pendekatan integratif melalui teknik
mendengar, berbicara dan menulis.
Penelitian lain yang relevan adalah “Pelaksanaan Pengajaran Menyimak di
Sekolah Menengah Pertama” (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP Negeri 1 Manyaran
Wonogiri) oleh Suratman, 2007. Penelitian yang dilakukan Suratman membahas
tentang pembelajaran menyimak yang meliputi : (1) persepsi guru bahasa Indonesia
terhadap KBK, (2) perencanaan pembelajaran menyimak, (3) pelaksanaan
pembelajaran menyimak, (4) kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menyimak,
dan (5) cara mengatasi kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menyimak.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa (1) persepsi
guru bahasa dan sastra Indonesia terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi sudah
baik, (2) perencanaan pembelajaran sudah disusun guru dalam pelaksanaan
pembelajaran beserta perangkatnya, (3) pelaksanaan pembelajaran menyimak cukup
mengarah pada pembelajaran menyimak kritis, (4) kendala-kendala yang dihadapi
guru atau sekolah dalam pembelajaran menyimak, yaitu kurang siapnya sumber daya
manusia dalam melaksanakan KBK dan fasilitas (sarana prasarana) di sekolah belum
lengkap, dan (5) cara mengatasi kendala-kendala yang dihadapi, yaitu melaksanakan
sosialisasi, training KBK, penugasan guru-guru yang sudah workshop untuk
menularkan kepada rekan-rekan yang lain, mengarahkan guru untuk aktif
melaksanakan MGMP.
Penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian yang dilakukan
oleh peneliti, yakni sama-sama berupa penelitian kualitatif di SMP, tetapi objek dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
kajiannya berbeda, serta pendekatan dan teknik yang dipergunakan juga berbeda,
serta pendekatan dan teknik yang dipergunakan juga berbeda. Objek penelitian di
SMP Negeri 1 Manyaran Kabupaten Wonogiri. Sedang penelitian yang dilakukan
oleh peneliti di SMP N 2 Sukoharjo. Kajian penelitian yang peneliti lakukan tidak
menggunakan persepsi guru terhadap KTSP. Penelitian tersebut menggunakan KBK,
sedangkan penelitian yang dilakukan peneliti lebih memfokuskan kemampuan
menyimak siswa dengan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD).
Penelitian lain yang relevan adalah “Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak
di SMP Negeri 1 Gemolong Tahun Pelajaran 2009/2010” oleh Afiati Handayu Dyah
Fitriani, 2010. Penelitian yang dilakukan Afiati membahas tentang pelaksanaan
pembelajaran menyimak yang meliputi : (1) persepsi guru bahasa Indonesia terhadap
KBK, (2) perencanaan pembelajaran menyimak, (3) pelaksanaan pembelajaran
menyimak, kendala yang dihadapi dalam pembelajaran menyimak.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa : (1) Persepsi
guru bahasa dan sastra Indonesia terhadap Kurikulum Berbasis Kompetensi sudah
baik, (2) perencanaan pembelajaran kurang baik. Perencanaan pembelajaan yang
dibuat merupakan penjabaran dari silabus. Silabus yang dipergunakan mempunyai
format yang berbeda-beda, sedangkan RPP merupakan modifikasi hasil MGMP serta
belum lengkap komponennya, (3) pelaksanaan pembelajaran menyimak sudah cukup
baik, (4) kendala yang dihadapi guru/pihak sekolah dalam pembelajaran menyimak
adalah penjabaran kurikulum, pemilihan materi, media, penskoran dalam rubrik
penilaian, dan siswa, (5) cara mengatasi kendala yang dihadapi antara lain :
peningkatan sumber daya manusia dengan cara mengikuti pelatihan-pelatihan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
seterusnya. Memilih materi, metode dan media yang menarik. Sekolah melengkapi
fasilitas-fasilitas yang secara bertahap, dan membuat pertanyaan tingkat analisis.
Ketiga penelitian tersebut mempunyai relevansi dengan penelitian yang
dilakukan oleh peneliti, yaitu sama-sama meneliti pelaksanaan pembelajaran
menyimak di SMP. Supatmi mengambil fokus penelitian pada siswa kelas VII dan
menggunakan KTSP, Suratman mengambil fokus penelitian kelas VIII dan
menggunakan KBK. Sedangkan Afiati lebih memfokuskan penelitian pada kelas VIII
SMPN 1 Gemolong menggunakan KBK. Ketiga penelitian tersebut sama kajiannya
dengan penelitian yang akan penulis lakukan yaitu kemampuan menyimak, tetapi
menggunakan subyek dan pendekatan yang berbeda.
Perbedaan ketiga penelitian tersebut merupakan penelitian studi kasus yang
mengkaji persepsi guru terhadap Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Sedangkan yang peneliti lakukan merupakan penelitian tindakan kelas pada siswa
kelas VIIF SMPN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Kajian yang peneliti
lakukan adalah peningkatan keterampilan menyimak berita dengan media Audio
Visual Compact Disk (VCD). Objek dan tempat penelitian di Kabupaten Sukoharjo
Kecamatan Sukoharjo.
Kesimpulannya bahwa ketiga penelitian tersebut relevan dengan penelitian
yang peneliti lakukan di SMPN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011. Sedangkan
ketiga penelitian tersebut di luar Kecamatan Sukoharjo. Penelitian yang peneliti
lakukan merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) sedangkan penelitian tersebut
merupakan penelitian studi kasus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
C. Kerangka Berpikir
Pada dasarnya keberhasilan dalam kegiatan menyimak merupakan suatu
proses kegiatan menyimak laporan yang berisi suatu peristiwa atau kejadian penting
yang menarik perhatian orang banyak, dilakukan dengan penuh perhatian,
pemahaman apresiasi serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi
atau pesan serta menemukan unsur-unsur di dalam pesan yang terdiri dari 5W + 1H
(what, who, where, when, why dan how) yang telah disampaikan oleh sang pembawa
berita.
Siswa dikatakan berhasil menyimak berita yang mencakup 5W + 1H (apa,
siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) bilamana siswa telah sanggup (1)
mencatat pokok-pokok isi berita yang mencakup 5W + 1H; (2) menjawab pertanyaan
yang terdiri dari 5W + 1H; (3) mengungkapkan kembali pokok-pokok berita baik
secara lisan maupun tertulis.
Oleh karena itu, proses pembelajaran menyimak berita perlu dirancang
dengan mengutamakan kegiatan-kegiatan yang banyak menuntut siswa mengalami
sendiri, bukan hanya kegiatan yang menuntut mendengar dan mencatat dari gurunya
anpa melibatkan secara langsung siswa untuk bekerja mandiri atau kelompok. Siswa
perlu didudukkan sebagai subjek sehingga mereka dapat mengekspresikan ide-ide,
merasakan adanya manfaat dan termotivasi untuk selalu mengikuti pembelajaran
karena merasa diorangkan dan dihargai. Mereka saling bekerja sama sehingga siswa
menguasai kemahiran berbahasa secara utuh dan terpadu. Seperti yang dibutuhkan
dalam kehidupan nyata atau dalam kehidupan sehari-hari. Dalam pembelajaran
bahasa Indonesia, siswa tidak belajar bahasa sebagai ilmu, tetapi sebuah perilaku.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
Rancangan pembelajaran yang demikian dapat diwujudkan dengan penerapan
pembalajaran menyimak dengan media audio Audio Visual Video Compact Disk
(VCD).
Input
Gambar 1 : Kerangka Berpikir Proses Pembelajaran Menyimak Berita
dengan Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD)
Masalah
Rendahnya keterampilan
menyimak berita
Media VCD
PBM SI
Hasil SI
Refleksi SI
Perencanaan ulang
PBM
Hasil S2
Refleksi S2
Keterampilan menyimak
berita meningkat
Tujuan Akhir
Output
Perenc.ulang
PBM
Hasil S 3
Refleksi S3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
D. Hipotesis
Sesuai rumusan masalah di atas maka hipotesisnya
1. Penggunaan Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat
meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa kelas VIIF SMP Negeri 2
Sukoharjo Tahun 2010/2011.
2. Penggunaan Media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dapat
meningkatkan minat menyimak siswa kelas VIIF SMP Negeri 2 Sukoharjo
Tahun 2010/2011.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research).
Penelitian tindakan menurut Car & Kemmis (1986) dalam Suwarsih Madya
(2006:9) adalah bentu penelitian refleksif dan kolektif yang dilakukan oleh peserta-
pesertanya dalam situasi sosial untuk meningkatkan kemampuan penalaran dan
praktik pendidikan dan praktik sosial. Sedangkan menurut Mc Niff dan Hopkins
dalam Sarwiji Suwandi (2003: 27) penelitian tindakan (action research) merupakan
penelitian yang berisi tindakan-tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas suatu sistem dan praktik-praktik dalam tindakan tersebut.
Penelitian tindakan kelas menurut Brown (1999: 30) bahwa penelitian
dilakukan dengan mengumpulkan data secara sistematik tentang praktek keeharian
dan menganalisanya agar dapat membuat keputusan tentang praktik yang
seharusnya dilakukan di masa mendatang.
Berdasarkan definisi di atas, penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan
keterampilan menyimak siswa kelas VII F SMP Negeri 2 Sukoharjo dengan
memberikan tindakan melalui penggunaan media pembelajaran audio visual VCD
pada kegiatan pembelajaran keterampilan menyimak berita.
48
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
B. Setting Penelitian
1. Waktu penelitian
Penelitian tentang Peningkatan keterampilan menyimak berita dengan
media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) pada siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo dilaksanakan pada bulan Agustus sampai Oktober 2010
2. Tempat penelitian
Penelitian tentang Peningkatan keterampilan menyimak berita dengan
media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) pada siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo
Gambar 2. Gedung SMPN 2 Sukoharjo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa dan guru Bahasa Indonesia kelas VII SMP
Negeri 2 Sukoharjo kelas VII F. Jumlah siswa tersebut 39 siswa, sedangkan guru
pengajar bahasa Indonesia adalah ibu Eni Handayani, S.S
SMP Negeri 2 Sukoharjo yang berada di kabupaten Sukoharjo terletak lebih
kurang 1 kilometer ke arah barat dari pusat kota. Sekolah ini memiliki 21 kelas,
setiap jenjang terdiri dari 7 kelas, setiap kelas rata-rata 40 siswa dengan jumlah
keseluruhan 870 siswa.
Siswa kelas VII F sebagai subjek penelitian ini sejumlah 39 siswa yang terdiri
dari 20 siswa putri dan 19 siswa putra. Kemampuan yang dimiliki rata-rata sedang.
Latar belakang pekerjaan orangtuanya adalah petani sejumlah 2 orang, sebagai
karyawan swasta 10 orang, wiraswasta 17 orang, PNS 9 orang, Dokter 1 orang,
Polisi 2 orang. Dilihat dari segi ekonomi secara umum kehidupannya cukup.
Latar belakang pendidikan orang tua dari kelas VII F terdiri dari lulusan SD
berjumlah 3, lulusan SMP berjumlah 6, Lulusan SMA berjumlah 26, sedangkan
sarjana 4 orang. Dengan demikian mayoritas pendidikan orang tua dari kelas VIIF
adalah sekolah SMA
Jarak tempat tinggal siswa dari sekolah kurang dari 1 km ada 1 siswa, 1
sampai 2 km 5 siswa, tiga sampai lima km 1 siswa, 6 sampai 7 km 4 siswa, tujuh
sampai delapan km 1 siswa, delapan sampai sembilan km ada 4 siswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
Gambar 3 Grafik pekerjaan Orang Tua Siswa Kelas VII F
Tahun Ajaran 2010/2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
Gambar 4 : Grafik Jarak Rumah Siswa Kelas VIIF dari Rumah,
Tahun Ajaran 2010/2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
D. Data dan Sumber Data
Data penelitian ini diperoleh dari peroses pembelajaran menyimak berita
dengan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD) serta kemampuan guru
dalam menyusun rencana pembelajaran serta pelaksanaan pembelajaran. Data
penelitian dikumpulkan dari :
1. Informasi dari guru Bahasa Indonesia kelas VII yaitu ibu Eni Handayani, S.S
2. Tempat dan peristiwa berlangsungnya proses pembelajaran di kelas kelas VII
SMP Negeri 2 Sukoharjo
3. Dokumen atau arsip yang berupa kurikulum, Rencana pelaksanaan
pembelajarann, buku penilaian.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan untuk memperoleh data meliputi pengamatan,
wawancara, jurnal siswa dan guru kajian dokumen dan tes.
1. Pengamatan
Pengamatan terhadap siswa diarahkan pada tingkat peran serta siswa
dalam mengikuti pelajaran, misalnya keaktivan, konsentrasi dan kesungguhan
dalam pembelajaran menyimak berita.
Pengamatan terhadap guru dipusatkan pada aktivitas guru dalam
pembelajaran menyimak berita dengan menggunakan media pembelajaran Audio
Visual Video Compact Disk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
2. Wawancara
Wawancara dilaksanakan guru dan peneliti pada tanggal 23 September
2010. Wawancara dan hasil pengamatan dikaji tentang permasalahan dalam
pembelajaran kemudian didiskusikan. Dalam diskusi dibahas tentang kelemahan
dan kelebihan serta sarana penunjang yang berkaitan dengan pembelajaran yang
dilakukan guru. Serta mengembangkan hasil dari pengamatan dalam proses
belajar mengajar. Wawancara juga dilakukan setelah tindakan dilakukan untuk
mengetahui tanggapan dari seorang guru terhadap pembelajaran yang dilakukan,
serta tindak lanjut dari seorang guru dalam menerapkan metode tersebut dalam
pembelajaran berikutnya.
3. Kajian dokumen
Kajian dokumen dilakukan terhadap arsip yang ada. Yaitu kurikulum,
RPP yang disusun guru, materi pembelajaran serta hasil penilaian yang diberikan
oleh guru. Pengkajian meliputi materi pembelajaran, tujuan pembelajaran,
penggunaan media pembelajaran.
4. Jurnal
Jurnal diberikan kepada siswa dan guru untuk mengetahui hal-hal yang
berkaitan dengan kegiatan pembelajaran menyimak berita. Jurnal diberikan
setelah pelaksanaan tindakan. Berdasarkan jurnal tersebut dapat diketahui
peningkatan pembelajaran keterampilan menyimak siswa.
5. Tes
Tes digunakan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang dicapai siswa
setelah diadakan tindakan. Tes diberikan pada awal dimaksudkan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
mengetahui kelemahan siswa dalam pembelajaran menyimak. Tes juga diberikan
pada setiap akhir siklus dimaksudkan untuk mengetahui peningkatan hasil
belajar.
F. Validitas Data
Data yang akan dijadikan dasar penelitian perlu diuji validitasnya, sehingga
data tersebut dapat dipertanggungjawabkan. Teknik yang digunakan untuk menguji
validitas adalah trianggulasi. Trianggulasi dimaksudkan untuk memeriksa validitas
data dengan memanfaatkan sarana di luar data untuk pengecekan maupun
perbandingan. Trianggulasi yang digunakan adalah trianggulasi sumber data dan
metode pengumpulan data. Trianggulasi dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan-
kesulitan yang dihadapi siswa dalam pembelajaran dan faktor penyebab kelemahan
dalam menyimak berita.
G. Teknik Analisis Data
Data penelitian dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif
yaitu dengan cara membandingkan hasil yang didapat dari pelaksanaan setiap siklus.
Hasil tindakan pada setiap siklus dibandingkan dengan hasil tes awal untuk
mengetahui presentase peningkatan keterampilan menyimak siswa kelas VII F SMP
Negeri 2 Sukoharjo
Teknik analisis kritis merupakan kegiatan untuk mengetahui kelemahan dan
keunggulan kinerja siswa dan guru dalam pembelajaran yang sesuai ketentuan atau
yang diturunkan dari landasan teori maupun dari rencana pelaksanaan pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
H. Indikator Kinerja
Indikator Kinerja dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah sebagai
berikut:
a. Minimal nilai rata-rata minat siswa 70,00
b. Minimal 85% siswa memperoleh nilai 70,00 atau lebih sebagai batas tuntas
keterampilan menyimak.
I. Prosedur Penelitian
Berdasarkan observasi dan evaluasi awal, maka dalam refleksi ditetapkan
bahwa tindakan yang digunakan untuk peningkatan keterampilan menyimak adalah
dengan media pembelajaran Audio Visual VCD. Penelitian Tindakan Kelas ini
dengan prosedur setiap siklusnya sebagai berikut : 1) perencanaan, 2) tindakan, 3)
observasi, 4) refleksi. Secara lebih rinci prosedur penelitian tindakan setiap
siklusnya dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan dalam penggunaan media pembelajaran
Audio Visual VCD untuk meningkatkan keterampilan menyimak berita siswa
kelas VII F SMP Negeri 2 Sukoharjo adalah sebagai berikut :
a. Guru menyusun Silabus berdasarkan standar kompetensi dan kompetensi
dasar keterampilan menyimak mata pelajaran Bahasa Indonesia SMP Kelas
VII semester I seperti yang tercantum dalam Standar Isi (lampiran
Permendiknas No.22/2006). Dalam rencana pembelajaran dicantumkan nama
sekolah, identitas mata pelajaran (nama mata pelajaran, kelas/ semester,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
komponen, aspek, dan standar kompetensi), kompetensi dasar, materi pokok,
kegiatan belajar, indikator, penilaian (teknik, bentuk dan contoh instrumen),
alokasi waktu, dan sumber/ media belajar.
b. Guru mengembangkan silabus menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) yang memuat komponen : nama sekolah, identitas mata pelajaran
(nama mata pelajaran, kelas/ semester, komponen, aspek, standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator, alokasi waktu), tujuan pembelajaran, materi
pembelajaran metode pembelajaran, langkah-langkah kegiatan pembelajaran,
sumber belajar, penilaian dan pedoman penilaian.
c. Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP) yang telah disusun. Pada tahap ini, peneliti melibatkan
kolaborator untuk mengamati pelaksanaan tindakan.
d. Peneliti menganalisis data hasil keterampilan menyimak berita dengan media
Audio Visual Video Compact Disk (VCD)
e. Hasil analisis data dibandingkan dengan hasil tes awal untuk mengetahui
efektivitas penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk (VCD).
Langkah selanjutnya adalah melakukan refleksi berdasarkan hasil
pengamatan yang dilakukan oleh kolaborator. Jika penggunaan media
pembelajaran Audio Visual VCD dinilai belum memberikan hasil yang
signifikan, kolaborator memberikan masukan dan bersama-sama dengan
peneliti melakukan langkah-langkah perbaikan untuk dilaksanakan pada
siklus berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
f. Peneliti melakukan replainning untuk merencanakan tindakan yang akan
dilakukan pada siklus berikutnya berdasarkan hasil refleksi bersama
kolaborator.
g. Peneliti melaksanakan tindakan pada siklus II sesuai dengan rencana tindakan
yang telah disusun.
h. Peneliti menganalisis data hasil keterampilan siswa dalam menyimak berita
dan soal dengan menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, dimana, mengapa
dan bagaimana.
i. Hasil analisis data dibandingkan dengan hasil tes siklus I untuk mengetahui
efektivitas penggunaan media Audio Visual (VCD). Langkah selajutnya
adalah melakukan refleksi berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan oleh
kolaborator. Jika penggunaan media Audio Visual Video Compact Disk VCD
dinilai sudah memberikan hasil yang signifikan sesuai dengan indikator
keberhasilan, penelitian dinyatakan selesai dan tinggal melakukan tindakan
pemantapan kepada siswa (subyek penelitian). Namun, jika hasil analisis data
belum menunjukkan hasil yang signifikan, peneliti kembali melakukan
refleksi bersama kolaborator untuk merencanakan tindakan perbaikan
(replainning) yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap-tahap yang dilakukan pada tahap pelaksanaan tindakan terinci
sebagai berikut :
a. Tahap Persiapan Tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Pada tahap persiapan tindakan, peneliti menyiapkan silabus, RPP,
instrumen, sumber belajar, dan media belajar yang digunakan untuk
mendukung efektivitas pelaksanaan tindakan.
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada tahap pelaksanaan tindakan, peneliti melaksanakan tindakan
sesuai rencana yang tersusun dalam RPP. Secara garis besar, tindakan yang
dilaksanakan pada setiap siklus sesuai dengan yang tersusun dalam RPP
antara lain sebagai berikut.
c. Tindakan Awal
Apersepsi : peneliti mengaitkan materi pembelajaran dengan
pengalaman siswa.
Motivasi : peneliti memberikan motivasi kepada siswa agar gemar
menyimak berita.
d. Tindakan Inti
1. Siswa menyimak berita melalui media Audio Visual Video Compact Disk
(VCD)
2. Siswa melakukan kegiatan menyimak dan mencatat pokok-pokok berita
yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
3. Siswa melakukan kegiatan menjawab pertanyaan
e. Tindakan Akhir
Siswa bersama peneliti menyimpulkan cara menyimak berita dengan
baik dan benar. Siswa bersama peneliti melakukan refleksi untuk mengetahui
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
kelebihan dan kekurangan siswa dalam kegiatan menyimak berita dengan
media pembelajaran Audio Visual Video Compact Disk (VCD).
3. Observasi
Ketika peneliti melaksanakan tindakan, anggota peneliti sebagai
kolaborator melakukan pengamatan terhadap situasi yang trejadi selama kegiatan
pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang perlu diamati dan dicatat oleh
kolaborator dalam lembar observasi, diantaranya :
1. Respon siswa
2. Perubahan yang terjadi selama proses pembelajaran :
a. Keterampilan guru dalam menggunakan media pembelajaran Audio Visual
Video Compact Disk (VCD) baik dalam tindakan awal, tindakan inti,
maupun tindakan akhir.
b. Kesesuaian antara rencana dan implementasi tindakan
4. Analisis dan Refleksi
Pada tahap ini, peneliti menganalisis data yang diperoleh berdasarkan
unjuk kerja yang dilakukan siswa ketika menyimak berita dengan media
pembelajaran Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dan menentukan pokok-
pokok berita apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana, ketepatan
dalam menjawab pertanyaan. Berdasarkan hasil analisis data akan diketahui
faktor-faktor yang masih menjadi hambatan siswa dalam menyimak berita.
Hasil analisis data tersebut juga sangat penting dan berharga sebagai
bahan untuk melakukan refleksi bersama kolaborator. Pada saat melakukan
refleksi, kolaborator memberikan masukan kepada peneliti berdasarkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
pengamatan yang telah dicatat untuk melakukan langkah-langkah perbaikan pada
siklus berikutnya.
Penelitian tidak perlu dilakukan lagi pada siklus berikutnya jika hasil
analisis data menunjukkan peningkatan yang signifikan sesuai dengan indikator
keberhasilan penelitian yang telah ditetapkan, yaitu 80% (30 siswa) dari 39 siswa
kelas VII F SMP N 2 Sukoharjo. Terampil menyimak berita berdasarkan pokok-
pokok isi berita, apa, saja, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana dengan penuh
konsentrasi dan kesungguhan.
f. Cara Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang valid dan benar, data dikumpulkan melalui
berbagai cara berikut ini
1. Tes
Teknik tes digunakan untuk mengetahui tingkat keterampilan siswa
dalam menyimak berita untuk menentukan pokok-pokok berita. Aspek-aspek
yang dinilai, yaitu ketepatan dalam menjawab pertanyaan isi berita yang
meliputi pokok-pokok berita apa, siapa, bagaimana, mengapa, kapan dan
dimana.
2. Nontes
Teknik nontes yang digunakan dalam penelitian ini, antara lain sebagai
berikut:
a. Observasi (pengamatan) : teknik ini digunakan oleh kolaborator untuk
mengobservasi pelaksanaan tindakan yang dilakukan oleh peneliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
b. Wawancara : teknik ini digunakan oleh peneliti dan kolaborator untuk
mengetahui respon siswa secara langsung dalam menyimak dengan
menggunakan media pembelajaran Audio Visual Video Compact Disk
(VCD). Wawancara terutama dilakukan kepada siswa yang menonjol
karena kelebihan atau kekurangannya. Pelaksanaan wawancara
dilakukan di luar kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pedoman
wawancara.
c. Jurnal : teknik ini digunakan oleh peneliti setiap kali selesai
mengimplementasikan tindakan. Jurnal tersebut dijadikan sebagai bahan
refleksi diri bagi peneliti untuk mengungkapkan aspek respon siswa
terhadap penggunaan media pembelajaran Audio Visual Video Compact
Disk (VCD) dalam kegiatan menyimak berita.
1. Situasi Pembelajaran
Kekurangpuasan peneliti terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan. Selain peneliti, siswa juga membuat jurnal setiap kali
2. Kekurangpuasan peneliti terhadap pelaksanaan tindakan yang telah
dilakukan. Selain peneliti, siswa juga membuat jurnal setiap kali mengikuti
kegiatan pembelajaran yang digunakan untuk mengungkapkan :
1) Respon siswa (baik yang positif maupun negatif) terhadap penggunaan
media pembelajaran Audio Visual Video Compact Disk (VCD) dalam
kegiatan menyimak berita.
2) Penggunaan media pembelajaran menyimak berita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
3) Kemampuan peneliti dalam menciptakan pembelajaran yang aktif,
inovatif, kreatif dan menyenangkan.
Dari hasil penarikan kesimpulan tersebut, dapat diketahui apakah penelitian
ini berhasil. Suharsini Ari Kunto (2006:3) menjelaskan bahwa refleksi adalah
mengingat dan menerangkan kembali suatu tindakan persis seperti apa yang telah
dicatat dalam observasi.
Alur tindakan perbaikan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
digambarkan sebagai berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Kondisi Awal.
Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu dilaksanakan tanya
jawab dengan guru bidang studi bahasa Indonesia untuk membahas
permasalahan yang dihadapi guru maupun siswa selama proses pembelajaran
berlangsung. Dari permasalahan yang disampaikan guru tersebut dapat
diketahui bahwa proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya keterampilan
menyimak berita dilaksanakan dengan waktu 2 x 40 menit. Guru mengawali
pembelajaran dengan terlebih dahulu presensi siswa. Metode yang digunakan
adalah ceramah dan pemberian tugas. Materi menyimak berita dibacakan oleh
guru sementara siswa mencatat sambil memperhatikan apa yang dibacakan
guru.
Dengan pembelajaran tersebut kondisi kelas menjadi tenang dan perhatian
siswa hanya pada apa yang disampaikan oleh guru. Keterlibatan siswa dalam
pembelajaran keterampilan menyimak berita sangat sedikit, hanya menjawab
pertanyaan dari guru sehingga guru sebagai pelaku utama serta mendominasi
proses pembelajaran. Pada akhir pembelajaran siswa hanya diberi kesempatan
untuk menjawab pertanyaan tanpa diberi kesempatan untuk merefleksi
bersama-sama guru terhadap materi yang telah disampaikan.
Kemudian guru menyuruh siswa untuk melakukan kegiatan menyimak
berita yang di dengar melalui pesawat TV/radio yang di dengar di rumah.
64
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
Pembahasan peningkatan minat dan peningkatan kemampuan menyimak siswa
pratindakan
Gambar 4.Diagram Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa
Kelas VIIF SMPN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
Berdasarkan diagram di atas menunjukkan sebanyak 26 siswa
memperhatikan materi pelajaran, 19 siswa serius dalam menyimak berita, 17
siswa antusias dalam menanggapi pembelajaran dengan media Audio Visual
Video Compact Disk, 17 siswa aktif, 19 siswa bersemangat dalam mengerjakan
tes dan 18 siswa meremehkan kegiatan menyimak.
0
5
10
15
20
25
30
Pratindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Gambar 5. Suasana Kegiatan Mengajar Guru Pratindakan
Gambar 6. Suasana kegiatan belajar siswa kelas VII F Pratindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
Tabel 1. Hasil Pembelajaran Keterampilan Menyimak Pada Kondisi Awal
Berdasarkan diagram di atas menujukkan sebanyak 25 siswa memperoleh
nilai kurang dari 70,00 dan sebanyak 14 yang memperoleh nilai lebih dari
70,00. Nilai tertinggi yang diperoleh siswa yaitu 88, sedangkan nilai terendah
48. Nilai rerata 68. Dengan tingkat ketuntasan secara klasikal sebanyak 60%.
Data ini menunjukkan bahwa pembelajaran menyimak berita belum memiliki
batas tuntas yang ditetapkan. Dengan demikian pada kondisi awal ini
pembelajaran menyimak berita belum sesuai tujuan yang diharapkan.
0
10
20
30
40
50
60
70
80
90
1
Siswa mendapatnilai < 70Siswa mendapatnilai > 70Rerata
KetuntasanKlasikalNilai Tertinggi
Nilai Terendah
Pra tindakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
B. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan penelitian kelas ini dilaksanakan dengan 3 siklus
yang berkelanjutan mulai dari siklus 1 sampai siklus 3. Setiap siklus terdiri dari
empat tahapan, yaitu (1) tahap perencanaan (planning), (2) implementasi
tindakan (action), (3) observasi (observation), (4) tahap refleksi (reflektion).
1. Pelaksanaan Siklus 1
1) Perencanaan
Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan guru untuk
menyusun skenario pembelajaran melalui pengamatan terhadap objek
atau kelas yang akan dijadikan penelitian. Observasi ini dilakukan
untuk mengetahui lebih jauh tentang pelaksanaan pembelajaran Bahasa
Indonesia khususnya keterampilan menyimak berita. Di samping itu
observasi dilakukan untuk menumbuhkan minat siswa terhadap
keterampilan menyimak. Penyampaian materi dilakukan melalui dua
pertemuan.
Pada pertemuan yang pertama proses pembelajaran dipusatkan
pada pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan media
Audio Visual Video Compact Disk (VCD). Hasil penelitian pada siklus I
ini khususnya pertemuan pertama berupa hasil tes untuk mengukur
pemahaman isi berita yang disimak, meliputi unsur 5W + 1H (apa,
siapa, mengapa, bagaimana, dimana dan kapan). Dan hasil nontes yang
terdiri atas hasil observasi, jurnal, wawancara, dan dokumentasi foto.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
Pada pertemuan kedua siswa berlatih menemukan pokok-pokok
isi berita yang meliputi unsur 5W + 1H dirangkai menjadi sebuah
paragraf yang merupakan inti sebuah berita. Kegiatan ini dilakukan
dengan tujuan untuk mengetahui seberapa jauh keterampilan menyimak
berita pada siklus I ini.
Di samping itu agar pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menyimak berita dengan menggunakan media Audio Visual Video
Compact Disk VCD berjalan sesuai rencana yang telah ditentukan,
peneliti memberikan penjelasan dan masukan kepada guru tentang tata
cara pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak berita dengan
menggunakan media Audio Visual Video Compact Disk VCD. Adapun
instrumen yang disiapkan meliputi lembar pengamatan kinerja guru,
lembar pekerjaan siswa, dan soal untuk melakukan uji kompetensi
menyimak berita.
2) Pelaksanaan Tindakan Siklus 1
Pertemuan pertama
Siklus I pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa
tanggal 31 Agustus 2010 jam 11.45 sampai dengan jam 13.00 WIB.
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan pertama ini
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a) Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, presensi, dan mengkondisikan siswa agar
siap menerima materi pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
2) Guru melakukan tanya jawab dengan siswa tentang kehidupan
sehari-hari yang berkaitan dengan kegiatan menyimak berita,
baik melalui media VCD ataupun radio.
3) Guru menyampaikan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
menyimak berita, dan langkah-langkah pembelajaran menyimak
berita dengan media Audio Visual Video Compact Disk VCD
yang akan diterapkan dalam proses pembelajaran.
b) Tahap Inti
Pada tahap inti ini kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Guru mengatur tempat duduk siswa secara berpasang-pasangan
2) Guru memberi pengarahan kepada siswa untuk melakukan
kegiatan menyimak berita dengan penuh konsentrasi dan
kesungguhan
3) Guru memutar kaset VCD melalui media player VCD.
4) Guru menyuruh setiap siswa untuk menemukan inti berita yang
meliputi unsur 5W+1H yang terdapat pada berita mengenai
pembagian kompor gas LPG.
5) Siswa menyimak berita sambil mencatat inti berita yang
meliputi unsur 5W+1H (apa, siapa, mengapa, bagaimana, di
mana dan kapan)
c) Tahap Penutup
Kegiatan selanjutnya adalah penutup, pada kegiatan ini, meliputi :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
1) Guru bersama-sama siswa merefleksi terhadap kegiatan
menyimak berita menggunakan media Audio Visual Video
Compact Disk (VCD). Dengan cara mengisi jurnal siswa siklus
1
2) Guru bersama-sama siswa merangkum serta menyimpulkan
hasil pembahasan materi pembelajaran menyimak berita dengan
media Audio Visual Video Compact Disk (VCD). Adapun
sebagai penguat guru memberi kesempatan kepada siswa untuk
menanyakan hal ikhwal yang belum dipahami. Apabila tidak
ada siswa yang bertanya, kemudian guru mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua
Pertemuan kedua siklus 1 ini dilaksanakan pada hari selasa
tanggal 7 September 2010 jam 11.45 sampai dengan jam 13.00 WIB.
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus 1 pertemuan kedua sebagai
berikut :
a) Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, presensi kehadiran siswa, kemudian
siswa untuk segera melakukan persiapan pembelajaran.
2) Guru bertanya-jawab pada siswa tentang unsur-unsur berita
yang meliputi apa, siapa, di mana, kapan, siapa, dan mengapa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
3) Guru menjelaskan dan mengarahkan siswa agar menjadi
penyimak yang baik dengan penuh konsentrasi dan
kesungguhan. Memfokuskan pada apa yang disimak
4) Guru memberikan penjelasan tentang aspek yang dinilai dalam
pembelajaran keterampilan menyimak berita menggunakan
media Audio Visual Video Compact Disk (VCD).
b) Tahap Inti
1) Siswa duduk menghadap pada media pembelajaran VCD
2) Siswa menyimak pembacaan berita dengan tema “Pembagian
Kompor Gas LPG oleh Pemerintah”
3) Siswa mencatat pokok-pokok berita yang meliputi unsur apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana
4) Perwakilan siswa membacakan hasil pekerjaannya, sedangkan
siswa yang lain mendengarkan dan memberi komentar atas
pekerjaan temannya.
c) Tahap Penutup
1) Siswa dan guru merefleksikan terhadap kegiatan pembelajaran
keterampilan menyimak berita dengan menggunakan media
Audio Visual VCD. Dengan cara mengisi jurnal siswa yang
dibagi oleh guru.
2) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembahasan menyimak
berita menggunakan media Audio Visual VCD
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucap salam.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
73
3) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilaksanakan selama
pelaksanaan siklus I, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua
diperoleh gambaran bahwa, masih ada siswa belum sepenuhnya
menyimak dengan penuh konsentrasi dan perhatian, masih ada 8 siswa
yang saat menyimak berbincang-bincang, tidak memperhatikan berita.
Pada saat menyimak berita dengan media Audio Visual VCD
masih ada 5 siswa yang terlihat kurang siap. Masih bermain-main
bersama teman. Berdasarkan hasil tes pemahaman isi berita mengacu
pada indikator mampu menjawab pertanyaan apa, siapa, dimana, kapan,
mengapa, dan bagaimana tentang berita yang didengar, pada aspek
pemahaman isi berita “apa” dari 39 siswa ada 28 siswa yang mencapai
kategori cangat baik dengan skor 3. Kurang baik ada 11 siswa dengan
skor 2. Skor klasikal rata-rata kelas pada aspek “apa” pada siklus I,
dapat diketahui bahwa dari 39 siswa yang diteliti tersebut 80% dapat
menjawab dengan tepat. Untuk aspek “siapa” dapat diketahui bahwa
siswa yang menjawab sangat baik ada 29 siswa dengan skor 3, kurang
baik ada 11 siswa dengan skor 2. Bahwa dari 39 siswa yang diteliti
89% menjawab dengan tepat. Untuk aspek “bagaimana” dapat
diketahui siswa menjawab dengan sangat baik tidak ada. Dengan
kategori nilai skor 6. Nilai baik ada 7 siswa nilai skor 5, cukup baik ada
8 siswa nilai skor 4. Kurang baik 19 siswa skor 3. Tidak baik 3 siswa
nilai skor 2. Pada aspek “di mana” dari 39 siswa yang mendapat skor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
74
maksimal 4 ada 7 siswa. Baik ada 22 siswa skor 3. Kurang baik ada 9
siswa. Pada aspek “kapan” dari 39 siswa yang mendapat skor maksimal
7 siswa skor minimal 4. Kategori baik ada 24 siswa dengan skor 3.
Kategori cukup ada 7 siswa skor 2. Pada aspek “mengapa” dari 39
siswa yang mendapat skor maksimal tidak ada. Kategori baik ada 15
siswa skor 4, kategori cukup ada 20 siswa skor 3, kurang ada 2 siswa
skor 2. Sedangkan pada “menyimpulkan” isi berita dari 39 yang
mendapat skor maksimal 5 ada 1 siswa, skor 4 ada 14 siswa, skor 3 ada
15 siswa, skor 2 ada 7 siswa.
Penguasaan terhadap materi pembelajaran masih kurang, ini
terbukti masih ada siswa yang belum bisa menuliskan pokok-pokok
berita dengan tepat. Ini terbukti masih ada siswa yang belum menguasai
pokok-pokok berita. Dengan media pembelajaran VCD bagi siswa
membutuhkan petunjuk dan pemahaman yang lebih mendalam. Agar
siswa lebih mengerti dan paham terhadap media pembelajaran yang
dipakai. Sehingga untuk pembelajaran berikutnya siswa sudah
mempunyai kesiapan.
Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, serta sudah menjelaskan tentang cara menyimak
berita untuk menentukan pokok-pokok isi berita. Pada pertemuan siklus
I guru mash terlihat canggung dalam penggunaan media pembelajaran
Audio Visual VCD. Guru kurang mengarahkan bagaimana siswa
memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam pembelajaran, serta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
75
kurang dalam memberikan bimbingan. Bagaimanapun juga siswa tidak
dapat langsung dilepaskan untuk belajar sendiri.
Pembahasan peningkatan minat dan peningkatan kemampuan
menyimak siswa pada Siklus I
Tabel 2. Hasil Minat Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VIIF
SMPN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
Pada siklus 1 ada peningkatan minat menyimak siswa setelah
menggunakan media pembelajaran Audio Visual Video Compact Disk
dari 26 siswa memperhatikan pelajaran dalam pratindakan menjadi 36
siswa. Dari 19 siswa serius dalam menyimak menjadi 28 siswa. Dari 17
antusias dalam menanggapi penggunaan media Audio Visual Video
Compact Disk, menjadi 28 siswa. Dari 10 siswa aktif di kelas menjadi
17 siswa aktif, dari 18 siswa bersemangat menjadi 27, dari 18 siswa
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Pratindakan
Siklus 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
76
yang meremehkan kegiatan menyimak hanya 9 siswa yang
meremehkan.
Tabel 3. Diagram Peningkatan Hasil Pembelajaran Menyimak Berita Siklus 1
Hasil tes yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan sejumlah
14 siswa memperoleh nilai kurang dari 70. Sedangkan 25 siswa memperoleh
nilai lebih dari 70 atau lebih. Nilai tertinggi 92 sedangkan nilai terendah 52.
Nilai rata-rata kelas 70. Ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 70 %.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
pada siklus 1 sudah mulai adanya peningkatan hasil pembelajaran
sebagaimana terlihat pada tabel pada pra tindakan, walaupun belum semua
menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Khususnya aspek
keterampilan menyimak berita
0102030405060708090
100
Pra Tindakan
Siklus 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
77
Gambar 7. Media pembelajaran Audio Visual VCD. Dalam tayangan “Wakil Presiden Yusuf Kalla sedang membagikan kompor gas LPG”
Gambar 8. Kegiatan pembelajaran Siklus I siswa sedang menulis pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana, sesuai isi berita dari media VCD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
78
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa siswa
belum dapat sepenuhnya berkonsentrasi dan memanfaatkan waktunya
sebaik mungkin. Untuk menindaklanjuti dari hasil observasi tersebut,
proes pembelajaran pada siklus 2 perlu adanya penekanan untuk
berkonsentrasi, kesungguhan dan dapat memanfaatkan waktu yang
tersedia, perlu adanya penekanan betapa pentingnya kegiatan
menyimak berita.
Kurangnya sumber dalam membemberikan motivasi guru kepada
siswa menyebabkan siswa kurang mengerti pentingnya keterampilan
menyimak berita. Penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD
yang jarang dipergunakan oleh guru karena berbagai hal yaitu
kurangnya persediaan kaset VCD dan kurangnya penguasaan
keterampilan guru terhadap media elektronika. Hal tersebut juga sangat
mempengaruhi siswa dalam menyesuaikan atau mengikuti
pembelajaran menyimak.
Oleh karena itu, pada pembelajaran berikutnya (siklus 2) sangat
perlu ditekankan pada siswa agar mereka lebih mempersiapkan diri
sebelum mengikuti pembelajaran. Siswa perlu ditingkatkan dan
semangat dan konsentrasinya dalam kegiatan menyimak berita.
Peran guru sangat diharapkan untuk membangkitkan semangat
serta menumbuhkan minat siswa dalam menguasai materi pembelajaran
guru diharapkan bisa menunjukkan arti pentingnya penguasaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
79
keterampilan menyimak berita dalam kegiatan belajar. Dengan
demikian siswa akan tergerak hatinya untuk lebih semangat dalam
pembelajaran.
2. Pelaksanaan Siklus 2
Pada siklus kedua ini pembelajaran masih pada peningkatan
keterampilan menyimak berita dengan media Audio Visual VCD.
Pelaksanaannya dirancang sebagai berikut :
1) Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 2 ini meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus kedua ini
dirancang sebagai berikut : pada pertemuan pertama setiap siswa
mengkondisikan dirinya dalam kelompok untuk berkonsentrasi dan
memusatkan perhatian dalam pembelajaran menyimak berita dengan
media Audio Visual VCD. Kemudian setiap siswa dalam kelompok
mencatat pokok-pokok isi berita yang meliputi apa, siapa, kapan,
dimana, mengapa dan bagaimana dengan tepat. Kemudian pada
pertemuan kedua setiap siswa menyusun pokok-pokok isi berita
tersebut menjadi sebuah berita yang baik.
Tindakan yang dilakukan guru pada siklus ini adalah
memotivasi serta membimbing siswa agar aktif, penuh konsentrasi,
kesungguhan dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
80
menyimak ini dapat berjalan dengan baik. Di samping itu siswa juga
diharapkan mempersiapkan diri sebaik mungkin penuh konsentrasi
agar dapat mencatat pokok-pokok isi berita yang terdiri dari meliputi
apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan pertama
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
(1) Tahap pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, mengabsen kehadiran siswa dan
menertibkan siswa untuk menyiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran.
2) Guru menanyakan kepada siswa tentang materi pembelajaran
menyimak berita pada pelaksanaan siklus 1
3) Guru membimbing dan memotivasi siswa dengan
mengajukan beberapa pertanyaan agar siswa konsentrasi dan
kesungguhan dalam menyimak berita..
4) Guru memberi contoh pelaksanaan kegiatan menyimak berita
dan mencatat pokok-pokok isi berita yang terdiri dari apa,
siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana. Waktu yang
dipergunakan untuk tahap pendahuluan adalah 10 menit.
5) Guru menyueuh siswa untuk membentuk kelompok belajar
tujuannya mereka berdiskusi untuk memecahkan pokok-
pokok isi berita.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
81
(2) Inti
1) Siswa membentuk kelompok belajar yang terdiri dari empat
siswa dalam setiap kelompok.
2) Siswa menyimak berita “Lomba kicau burung di kota
Bandung” dengan menggunakan media Audio Visual VCD
3) Siswa dalam kelompok mencatat pokok-pokok isi berita yang
meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana.
4) Guru berkeliling untuk mengetahui keaktifan siswa dalam
kelompok dan memberi bimbingan apabila ada siswa yang
bertanya.
5) Siswa menjawab pertanyaan dari guru yang meliputi apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana berkaitan
dengan isi berita dalam lembar pertanyaan.
6) Setiap kelompok secara bergantian mengemukakan jawaban
dan diberi penilaian oleh siswa yang lain
7) Siswa memberi komentar atas jawaban yang diberikan
temannya.
(3) Penutup
1) Siswa dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran keterampilan menyimak berita dengan
menggunakan media Audio Visual VCD.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
82
2) Siswa dan guru menyimpulkan hasil pembahasan menyimak
berita menggunakan media Audio Visual VCD.
3) Guru memberi tugas pada siswa untuk berlatih melakukan
kegiatan menyimak berita baik melalui media elektronika TV
atau radio.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 2 ini adalah 1) ruang kelas yang sudah
dilengkapi sarana media elektronika TV dan Vidio; 2) kaset
berbentuk CD player yang memuat berita; 3) kertas lembar kegiatan
siswa; 4 (materi soal uraian yang meliputi pertanyaan apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
c. Mempersiapkan lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui semua
kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran menyimak berita dengan
menggunakan media Audio Visual VCD ini berupa : 1) lembar
penilaian kinerja siswa yang berisi hasil kegiatan siswa dalam
melakukan menyimak berita untuk menemukan pokok-pokok berita
yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana;
2) Lembar pengamatan guru yang digunakan berupa jurnal untuk
mengetahui kegiatan guru dan murid selama proses pelaksanaan
pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
83
2) Pelaksanaan tindakan (pertemuan I)
Siklus 2 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Selasa, 21
September 2010 jam 11.45 sampai dengan 13.00 WIB. Tindakan ini
diawali dengan tanya jawab antara guru dengan siswa yang mengarah
pada ulasan pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pada siklus I siswa
masih kurang berkoordinasi dan sungguh-sungguh memanfaatkan
waktunya dengan baik dalam melakukan kegiatan menyimak berita.
Siklus 2 ini diarahkan agar siswa dapat memanfaatkan waktunya dengan
baik dan berkonsentrasi dengan sungguh-sungguh untuk menyimak
berita. Guru mengulang pembahasan tentang pentingnya kegiatan
menyimak berita dengan menggunakan media Audio Visual VCD dalam
kegiatan sehari-hari.
Kegiatan pembelajaran berikutnya siswa melakukan kegiatan
menyimak berita dengan judul Kegiatan Lomba Kicauan Burung untuk
menemukan unsur apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
Kemudian kegiatan selanjutnya adalah setiap siswa setelah menemukan
unsur pokok berita apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa
menyusun sebuah berita. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah setiap
siswa menyampaikan hasil pekerjaannya untuk ditanggapi temannya.
Kegiatan selanjutnya guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran, kemudian bersama-sama siswa mengadakan refleksi
dalam bentuk isian jurnal.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
84
Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 2)
Siklus 2 ini siswa diarahkan untuk membentuk kelompok belajar
dengan tujuan mereka bisa berdiskusi dalam menentukan pokok-pokok
isi berita.
(1) Kegiatan pembelajaran berikutnya siswa bersama teman satu
kelompok melakukan kegiatan menyimak berita dengan judul “Kegiatan
lomba kicau burung di kota Bandung”; (2) kemudian kegiatan
pembelajaran berikutnya adalah menentukan pokok-pokok isi berita yang
meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan bagaimana.
Kemudian kegiatan selanjutnya adalah masing-masing siswa
mengerjakan sal yang diberi oleh guru berisi soal uraian tentang berita.
Masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan kemudian
dicocokkan dengan temannya. Jika salah satu tidak dapat mengerjakan
suatu pertanyaan teman satu kelompok bertanggungjawab
menjelaskannya. Sampai siswa mengetahui jawabannya. Guru
mengingatkan kepada siswa jika mereka mempunyai pertanyaan, mereka
menanyakan teman sekelompoknya terlebih dahulu sebelum bertanya
kepada guru.
Sementara siswa bekerja dalam kelompok, guru berkeliling dalam
kelas untuk mengetahui keaktifan siswa di dalam kelompoknya. Guru
memuji kelompok yang semua anggotanya bekerja dengan baik.
Kemudian kegiatan selanjutnya adalah perwakilan setiap kelompok untuk
menyampaikan hasil pekerjaannya, kelompok yang lain mendengarkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
85
dan memberi tanggapan. Kemudian kegiatan selanjutnya guru bersama-
sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran, kemudian mengadakan
refleksi.
Siklus 2 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 23
September 2010 jam 11.45 sampai 13.00 WIB. Pada pertemuan kedua
diawali dengan memberikan pengarahan sedikit pada siswa tentang cara
menyimak berita yang baik dan hal-hal yang diperlukan untuk
menemukan unsur-unsur atau pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa dan bagaimana. Pengarahan yang disampaikan guru
dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan tentang cara menyimak
yang baik serta memberi motivasi siswa agar dalam melakukan kegiatan
menyimak berita untuk menemukan pokok-pokok berita dapat berjalan
dengan baik. Waktu yang digunakan 10 menit.
Siswa melaksanakan kegiatan menyimak berita untuk menemukan
pokok-pokok isi berita yang meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa
dan bagaimana, kemudian siswa mengemukakan hasil pekerjaannya dan
ditanggapi siswa yang lain sementara siswa yang lain mendengarkan.
Kegiatan selanjutnya guru bersama siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran kemudian guru mengadakan refleksi dengan cara siswa
diberi jurnal untuk diisi.
3) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan
siklus 2, baik pertemuan pertama maupun kedua diperoleh gambaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
86
bahwa, siswa sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Siswa
sudah aktif dan kreatif dalam kelompoknya untuk dapat menemukan
pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di mana, mengapa, dan
bagaimana.
Pada saat menyimak isi berita melalui media Audio Visual VCD
setiap siswa sudah mempunyai kesiapan untuk berkoordinasi dan
menunjukkan kesungguhan dalam menyimak. Mereka sudah tahu
bagaimana menentukan pokok-pokok berita yang terdiri dari unsur apa,
siapa, kapan, di mana, mengapa, bagaimana dengan urutan yang cukup
baik. Siswa sudah bisa menjawab sepuluh pertanyaan yang berkaitan
dengan pokok-pokok berita dengan benar. Ada kesan bahwa mereka
sudah tahu bagaimana cara menyimak yang benar.
Penguasaan terhadap materi pembelajaran pun sudah baik, ini
terbukti hasil tes yang diperoleh siswa rata-rata sudah melebihi kriteria
ketuntasan minimal yaitu nilai 70. Dengan penggunaan Media Audio
Visual VCD dan metode belajar diskusi model STAD tersebut antusias
siswa dalam menyimak cukup baik dan perlu ditingkatkan. Dengan
penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD dapat
menumbuhkan motivasi serta minat siswa, sehingga ia senang
menyimak.
Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana
yang telah ditetapkan, serta sudah menjelaskan tentang cara menemukan
pokok-pokok isi berita yang terdiri dari apa, siapa, kapan, bagaimana,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
87
mengapa dan di mana. Selain itu guru sudah memberikan kesempatan
bertanya pada siswa. Pada pertemuan kedua siklus 2 guru masih terikat
belum dapat menguasai kelas dengan baik, sehingga masih ada siswa
yang kurang memperhatikan apa yang disampaikan guru. Peran guru
dalam memotivasi siswa juga masih kurang, guru kurang mengarahkan
bagaimana siswa memanfaatkan waktu sebaik mungkin dalam
pembelajaran, serta kurang dalam memberikan bimbingan.
Minat menyimak berita pada siswa kelas VIIF menunjukkan 37
siswa memperhatikan materi pelajaran, 33 siswa serius dalam menyimak
berita, 33 siswa antusias dalam menanggapi berita melalui media Audio
Visual Video Compact Disk, 33 siswa aktif di kelas, 34 siswa
bersemangat dalam mengerjakan tes dan 3 siswa yang masih
meremehkan kegiatan menyimak. Diagram peningkatan minat menyimak
siswa dari pratindakan, siklus 1 dan siklus 2 adalah sebagai berikut :
Tabel 4. Minat Keterampilan Menyimak Siswa Kelas VIIF
05
10152025303540
Pratindakan
Siklus 1
Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
88
Berikut ini adalah hasil pembelajaran keterampilan menyimak
berita yang ditampilkan dari pratindakan, siklus 1 dan siklus 2 sesudah
diadakan tes.
Tabel 5. Peningkatan Hasil Pembelajaran Menyimak Berita Siklus 2
Hasil tes yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan sejumlah 7
siswa memperoleh nilai kurang dari 70. Sedangkan 32 siswa memperoleh
nilai lebih dari 70 atau lebih. Nilai tertinggi 92 sedangkan nilai terendah 56.
Nilai rata-rata kelas 70. Ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 80%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
pada siklus 2 sudah mulai adanya peningkatan hasil pembelajaran, seperti
terlihat dalam tabel, walaupun belum semua menunjukkan keberhasilan dalam
proses belajar mengajar. Khususnya aspek keterampilan menyimak berita.
0102030405060708090
100
Pra Tindakan
Siklus 1
Siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
89
Gambar 9 Media pembelajaran VCD dalam tayangan
“Lomba Kicau Burung”
Gambar 10. Siswa sedang aktif belajar secara kelompok untuk menentukan pokok-pokok berita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
90
Gambar 11. Siswa sedang mengemukakan pendapatnya untuk ditanggapi kelompok lain pada siklus 2
Gambar 12. Seorang pembawa berita sedang membawakan berita tentang Lomba Kicau Burung
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
91
4) Refleksi
Berdasarkan hasil observasi di atas dapat diketahui bahwa siswa
sudah mulai dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Untuk
menindaklanjuti dari hasil observasi tersebut, proses pembelajaran pada
siklus berikutnya perlu adanya penguatan dan motivasi dari guru
terhadap siswa tentang pemanfaatan waktu yang tersedia dan
meningkatkan konsentrasi yang tinggi.
Kegiatan pembelajaran sudah mulai efektif, serta penguasaan
terhadap materi pembelajaran sudah cukup baik, namun guru perlu
memberikan motivasi lagi pada siswa. Serta siswa perlu diberikan
kepercayaan dan pengertian pentingnya keterampilan menyimak berita
dalam kehidupan sehari-hari. Penggunaan media Audio Visual VCD dan
belajar kelompok sangat disenangi siswa. Hal tersebut juga sangat
mempengaruhi siswa dalam mengikuti pelajaran dan peningkatan ilmu
pengetahuan. Oleh karena itu, pada pembelajaran siklus 3 sangat perlu
ditekankan pada siswa agar lebih mengkonsentrasikan diri sebelum
melakukan pembelajaran menyimak. Siswa perlu ditingkatkan semangat
dan dibimbing dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menyimak.
Peran guru sangat diharapkan untuk membangkitkan semangat
serta menumbuhkan minat siswa dalam menguasai materi pembelajaran.
Guru diharapkan bisa menunjukkan arti pentingnya penguasaan
keterampilan menyimak dalam kegiatan belajar. Dengan demikian siswa
akan tergerak hatinya untuk lebih semangat dalam pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
92
3. Pelaksanaan Siklus 3
Pada siklus 3 ini pembelajaran masih pada peningkatan keterampilan
menyimak berita untuk menemukan pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa dan bagaimana melalui media pembelajaran Audio Visual
VCD. Pelaksanaannya dirancang sebagai berikut :
1) Perencanaan
Perencanaan penelitian tindakan kelas pada siklus 3 ini meliputi
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus ketiga ini
dirancang sebagai berikut : pada pertemuan pertama guru memberi
pertanyaan yang berhubungan dengan materi pembelajaran menyimak
berita, hal ini untuk menumbuhkan konsentrasi dan pemusatan perhatian
dalam pembelajaran menyimak berita dengan media Audio Visual VCD.
Kemudian setiap siswa mengkondisikan diri dalam kelompoknya untuk
mencatat pokok-pokok isi berita yang meliputi apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa dan bagaimana. Pada berita yang berjudul “Luapan lumpur
lapindo”. Kemudian pada pertemuan kedua setiap siswa menyusun
pokok-pokok tersebut menjadi sebuah berita yang baik.
Tindakan yang dilakukan guru pada siklus ini adalah memotivasi
serta membimbing siswa agar aktif, penuh konsentrasi, kesungguhan
dalam pelaksanaan pembelajaran keterampilan menyimak ini dapat
berjalan dengan baik. Disamping itu siswa juga diharapkan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
93
mempersiapkan diri sebaik mungkin agar dapat mencatat pokok-pokok isi
berita yang terdiri dari meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana.
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 3 pertemuan pertama
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
(1) Tahap pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, mengabsen kehadiran siswa dan
menertibkan siswa untuk menyiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran, 2) Guru menanyakan kepada siswa tentang materi
pembelajaran menyimak berita pada pelaksanaan siklus 2, 3) Guru
membimbing dan memotivasi siswa untuk menyimak berita
dengan penuh konsentrasi dan kesungguhan, 4) Guru memberi
contoh pelaksanaan kegiatan menyimak berita dan mencatat
pokok-pokok isi berita yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa dan bagaimana. Waktu yang dipergunakan untuk tahap
pendahuluan adalah 10 menit.
(2) Inti
1) Siswa mengkondisikan diri bersama kelompoknya untuk
menyimak berita, 2) Siswa menyimak berita “Luapan lumpur
lapindo” dengan menggunakan media Audio Visual VCD, 3)
Siswa dalam kelompoknya mencatat pokok-pokok isi berita yang
meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana, 4)
Setiap siswa dalam kelompok diharuskan menjawab pertanyaan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
94
uraian tentang isi berita. Apabila ada siswa yang tidak bisa
menjawab maka tanggung jawab kelompok untuk
menjelaskannya, 5) Setiap kelompok mewakilkan salah satu
siswa untuk mengemukakan jawabannya dan diberi penilaian
oleh siswa yang lain, 6) Kelompok lain mendengarkan jawaban
siswa dan memberi komentar apabila ada jawaban yang kurang
jelas.
(3) Penutup
1) Siswa dengan guru melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran keterampilan menyimak berita dengan
menggunakan media Audio Visual VCD. Dengan cara mengisi
jurnal siswa yang dibagi oleh guru, 2) Siswa dan guru
menyimpulkan hasil pembahasan menyimak berita
menggunakan media Audio Visual VCD, 3) Guru memberi
tugas pada siswa untuk berlatih melakukan kegiatan menyimak
berita baik melalui media elektronika TV atau radio.
b. Mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung
Fasilitas yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
pada siklus 2 ini adalah 1) ruang kelas yang sudah dilengkapi sarana
media elektronika TV dan Vidio; 2) kaset berbentuk CD player yang
memuat berita; 3) kertas lembar kegiatan siswa; 4)materi soal uraian yang
meliputi pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
95
c. Mempersiapkan lembar observasi
Lembar observasi yang digunakan untuk mengetahui semua
kegiatan selama pelaksanaan pembelajaran menyimak berita dnegan
menggunakan media Audio Visual VCD ini berupa : 1) lembar penilaian
kinerja siswa yang berisi hasil kegiatan siswa dalam melakukan
menyimak berita untuk menemukan pokok-pokok berita yang terdiri dari
apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana; 2) Lembar
pengamatan guru yang digunakan berupa jurnal untuk mengetahui
kegiatan guru dan murid selama proses pelaksanaan pembelajaran.
2) Pelaksanaan tindakan (pertemuan I)
Siklus 3 pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa, 28
September 2010 jam 11.45 sampai dengan 13.00 WIB. Tindakan ini diawali
dengan tanya jawab antara guru dengan siswa yang mengarah pada ulasan
pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2. pada siklus 2 siswa masih kurang
berkoordinasi dan sungguh-sungguh memanfaatkan waktunya dengan baik
dalam melakukan kegiatan menyimak berita. Siklus 3 ini diarahkan agar siswa
dapat memanfaatkan waktunya dengan baik dan berkonsentrasi dengan
sungguh-sungguh untuk menyimak berita. Guru mengulang pembahasan
tentang pentingnya kegiatan menyimak berita dengan menggunakan media
Audio Visual VCD dalam pembelajaran menyimak.
Kegiatan pembelajaran berikutnya siswa melakukan kegiatan
menyimak berita dengan judul “Luapan Lumpur Lapindo” untuk menemukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
96
unsur apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana. Kemudian
kegiatan selanjutnya adalah setiap siswa dalam kelompok setelah menemukan
unsur pokok berita apa, siapa, kapan, di mana, bagaimana dan mengapa
menyusun sebuah berita. Kemudian kegiatan selanjutnya adalah setiap siswa
menyampaikan hasil pekerjaannya untuk ditanggapi temannya. Kegiatan
selanjutnya guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran ,
kemudian bersama-sama siswa mengadakan refleksi dalam bentuk isian
jurnal.
Pelaksanaan Tindakan (Pertemuan 2)
Siklus 3 pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis, 30
September 2010 jam 11.45 sampai 13.00 WIB. Pada pertemuan kedua
diawali dengan memberikan pengarahan sedikit pada siswa tentang cara
menyimak berita yang baik dan hal-hal yang diperlukan untuk menemukan
unsur-unsur atau pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana. Pengarahan yang disampaikan guru dimaksudkan untuk
memberikan pengetahuan tentang cara menyimak yang baik serta memberi
motivasi siswa agar dalam melakukan kegiatan menyimak berita untuk
menemukan pokok-pokok berita dapat berjalan dengan baik. Waktu yang
digunakan 10 menit.
Siswa bersama teman kelompok melaksanakan kegiatan menyimak
berita untuk menemukan pokok-pokok isi berita yang meliputi apa, siapa,
kapan, di mana, mengapa dan bagaimana, kemudian perwakilan kelompok
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
97
mengemukakan hasil pekerjaannya dan ditanggapi kelompok yang lain
sementara kelompok yang lain mendengarkan. Kegiatan selanjutnya guru
bersama siswa menyimpulkan hasil pembelajaran kemudian guru mengadakan
refleksi dengan cara siswa diberi jurnal untuk diisi.
3) Observasi
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan selama pelaksanaan
siklus 3, baik pertemuan pertama maupun kedua diperoleh gambaran bahwa,
siswa sudah dapat memanfaatkan waktu dengan baik. Siswa sudah aktif dan
kreatif untuk dapat menemukan pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa, dan bagaimana.
Pada saat menyimak isi berita melalui media Audio Visual VCD
setiap siswa sudah mempunyai kesiapan untuk berkoordinasi dan
menunjukkan kesungguhan dalam menyimak. Mereka sudah tahu bagaimana
menentukan pokok-pokok berita yang terdiri dari unsur apa, siapa, kapan, di
mana, mengapa, bagaimana dengan urutan yang cukup baik. Siswa sudah bisa
menjawab sepuluh pertanyaan yang berkaitan dengan pokok-pokok berita
dengan benar. Ada kesan bahwa mereka sudah tahu bagaimana cara
menyimak yang benar.
Penguasaan terhadap materi pembelajaran pun sudah baik, ini terbukti
hasil tes yang diperoleh siswa rata-rata sudah melebihi kriteria ketuntasan
minimal yaitu nilai 70. Dengan penggunaan media Audio Visual VCD dan
metode diskusi STAD tersebut antusias siswa dalam menyimak cukup baik
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
98
dan perlu ditingkatkan. Dengan penggunaan media pembelajaran Audio Visual
VCD dan metode diskusi STAD dapat menumbuhkan motivasi serta minat
siswa, sehingga ia senang menyimak.
Berikut ini diagram peningkatan minat dan peningkatan kemampuan
menyimak siswa dari pratindakan sampai siklus 3 :
Tabel 6. Diagram Minat Menyimak Siswa Kelas VIIF
SMPN 2 Sukoharjo Tahun Ajaran 2010/2011
Minat menyimak berita pada siswa kelas VIIF menunjukkan 38 siswa
memperhatikan materi pelajaran, 38 siswa serius dalam menyimak berita, 38
siswa antusias dalam menanggapi berita melalui media Audio Visual Video
Compact Disk, 38 siswa aktif di kelas, 38 siswa bersemangat dalam
0
5
10
15
20
25
30
35
40
Pratindakan
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
99
mengerjakan tes dan hanya 1 siswa yang masih meremehkan kegiatan
menyimak.
Guru telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan, serta sudah menjelaskan tentang cara menemukan pokok-
pokok isi berita yang terdiri dari apa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa dan
di mana. Selain itu guru sudah memberikan kesempatan bertanya pada siswa.
Pada pertemuan kedua siklus I guru masih terikat belum dapat menguasai
kelas dengan baik, sehingga masih ada siswa yang kurang memperhatikan apa
yang disampaikan guru. Peran guru dalam memotivasi siswa juga masih
kurang, guru kurang mengarahkan bagaimana siswa memanfaatkan waktu
sebaik mungkin dalam pembelajaran, serta kurang dalam memberikan
bimbingan. Hasil pembelajaran keterampilan menyimak berita pada siklus 3
adalah sebagai berikut :
Tabel 7.Diagram Peningkatan Hasil Pembelajaran Menyimak Berita Siklus 3
0
20
40
60
80
100
120
Pra Tindakan
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
100
Hasil tes yang disajikan dalam tabel di atas menunjukkan sejumlah 1
siswa memperoleh nilai kurang dari 70. Sedangkan 38 siswa memperoleh
nilai lebih dari 70 atau lebih. Nilai tertinggi 96 sedangkan nilai terendah 70.
Nilai rata-rata kelas 80. Ketuntasan siswa secara klasikal mencapai 99%.
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran
pada siklus 3 menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar. Pada
tabel di atas dapat dilihat semua aspek penilaian mengalami peningkatan pada
tiap-tiap siklus. Khususnya aspek keterampilan menyimak berita
Gambar 13. “Luapan Lumpur Lapindo” dalam Media VCD
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
101
Gambar 14. Keadaan siswa pada saat pembelajaran menyimak berita siklus 3
Gambar 15. Seorang guru sedang berkeliling memandu siswa dalam sebuah diskusi untuk membahas pokok-pokok isi berita pada siklus 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
102
Gambar 16. Kegiatan belajar menyimak pada siklus 3. Siswa sedang berdiskusi membahas pokok-pokok isi berita
Gambar 17. Dua orang siswa sedang mengemukakan hasil pekerjaannya untuk
ditanggapi kelompok lain. Pada siklus 3
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
103
Gambar 18. Luapan lumpur lapindo pada tayangan VCD pelajaran siklus 3
Gambar 19. Seorang pembawa berita sedang menyiarkan terjadinya lumpur lapindo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
104
Kegiatan pembelajaran berlangsung sangat efektif, siswa telah
menguasai materi pembelajaran dengan baik. Penggunaan media Audio Visual
Compact Disc (VCD) dalam pembelajaran menyimak berita sudah dikuasai
siswa, tidak asing lagi. Oleh karena itu, pada pembelajaran menyimak
berikutnya perlu ditekankan pada siswa agar lebih mempersiapkan diri
sebelum melakukan pembelajaran. Siswa perlu ditingkatkan keaktifannya dan
diberi motivasi dalam pelaksanaan pembelajaran.
Peran guru sangat diharapkan untuk membangkitkan semangat serta
menumbuhkan minat siswa dalam menguasai materi pembelajaran. Guru
diharapkan bisa menunjukkan arti pentingnya penguasaan keterampilan
menyimak dalam kegiatan belajar. Dengan demikian siswa akan tergerak
hatinya untuk lebih semangat dalam pembelajaran.
D. Pembahasan Tiap Siklus dan Antarsiklus
1. Pembahasan kondisi awal
Pada kondisi awal pembelajaran keterampilan menyimak berita dalam
menentukan pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, bagaimana, mengapa dan
di mana. Pada pembelajaran ini tampak masih banyak pembelajaran pada
aspek-aspek teoritisnya saja. Guru lebih banyak membacakan berita melalui
buku teks. Siswa hanya diam mendengarkan sambil mencatat.
Guru lebih mendominasi atau berperan utama dalam pembelajaran
tersebut. Dengan kondisi demikian siswa sangat pasif selama mengikuti
pelajaran. Siswa terkesan sebagai objek bukan sebagai subjek pembelajaran.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
105
Siswa terkesan sebagai objek bukan sebagai subjek pembelajaran.
Pembelajaran yang aktif dan menyenangkan tidak ada.
Konsep pembelajaran keterampilan menyimak hanya diperoleh dari
guru. Sehingga pembelajaran sangat monoton, belum bermakna bagi siswa.
Penetapan hasil pembelajaran atau penilaian siswa sama sekali belum
dilibatkan. Semua penilaian produk atau hasil serta penilaian proses
pembelajaran dilakukan oleh guru.
Sebelum pembelajaran menyimak, guru hanya memberi penjelasan
tentang teori-teori menyimak, kemudian guru menyuruh siswa untuk
menyimak berita yang dibacakan oleh guru. Sementara siswa menuliskan
pokok-pokok berita yang meliputi apa, siapa, di mana, mengapa, bagaimana
dan kapan.
Pada akhir pembelajaran, siswa tidak diajak untuk melakukan refleksi,
sehingga masih banyak kita jumpai kesalahan-kesalahan seperti menentukan
pokok berita mengapa dan bagaimana masih kurang dipahami siswa.
Berdasarkan hasil tes pada kondisi awal dapat diketahui sejumlah 25 siswa
mendapat nilai kurang dari 70.00. sedangkan 14 siswa mendapat nilai 70,00
sesuai batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) Bahasa Indonesia yakni
70,00. Nilai rata-rata kelas 68 sedangkan ketuntasan secara klasikal sebesar
60 %
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
106
2. Pembahasan tiap Siklus
Siklus I
Deskripsi siklus I menunjukkan bahwa proses kegiatan pembelajaran
belum berjalan dengan baik. Masih ada 8 siswa yang pasif dalam kegiatan
pembelajaran belum sesuai rencana atau skenario pembelajaran. Hal ini
disebabkan siswa masih terbiasa belajar tanpa menggunakan media
pembelajaran. Kurangnya motivasi dari guru sehingga siswa tidak semangat
dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat pembelajaran siswa kurang
memahami arti pentingnya keterampilan menyimak. Kurang perhatian siswa
dalam pembelajaran masih kita jumpai, siswa cenderung untuk berbicara
sendiri-sendiri. Siswa kurang memanfaatkan waktu, karena kesiapan anak
dalam mengikuti pembelajarn sangat lambat sekali.
Waktu pembelajaran banyak tersita karena siswa kurang mengerti apa
arti pentingnya keterampilan menyimak dalam kegiatan belajar. Sehingga
pembelajaran pada siklus I ini kurang menarik, tidak kondusif, kegiatan
siswa lebih banyak berbicara dengan teman-teman, siswa kelihatan kurang
konsentrasi dalam menyimak.
Penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD dalam
Pembelajaran menyimak kurang dipahami penuh digunakan guru dalam
mengadakan pembelajaran khususnya pembelajaran keterampilan
menyimak. Pada akhir pembelajaran diadakan tes untuk mengetahui atau
mengukur kemampuan siswa terhadap keterampilan menyimak khususnya
menulis pokok-pokok berita, apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
107
bagaimana. Dari hasil tes dapat diketahui bahwa pembelajaran keterampilan
menyimak berita khususnya menemukan pokok-pokok berita masih ada 14
siswa yang belum tuntas.
Berdasarkan hasil tes pada siklus I dapat diketahui sejumlah 14 anak
mendapat nilai kurang dari 70,00. Sedangkan 25 siswa mendapat nilai lebih
dari 70,00 atau lebih. Nilai rata-rata kelas 7,00 sedangkan ketuntasan secara
klasikal sebesar 70%
Pada akhir pelaksanaan pembelajaran siklus I siswa diberi angket yang
berisi pertanyaan berkaitan dengan minat menyimak. Hasil angket
menunjukkan bahwa minat menyimak siswa setelah mengikuti pembelajaran
menyimak dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual VCD
cukup tinggi dapat dilihat aspek minat dan keterampilan menyimak siswa
kelas VII F secara klasikal maupun secara individual sudah cukup baik.
Siklus 2
Pembelajaran keterampilan menyimak berita dengan media audio
visual video compac disk dan metode diskusi model STAD, dangat
disenangi siswa. Siswa sudah mulai dapat memanfaatkan waktu dengan baik.
Disamping itu siswa sudah mulai tumbuh semangat dan termotivasi untuk
mengikuti proses pembelajaran.
Peran guru dalam pembelajaran menyimak siklus 2 sangat kecil, guru
hanya berkeliling menjadi motivator, peran guru memantau siswa bekerja
dalam kelompok. Masing-masing siswa harus mengerjakan soal sendiri dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
108
kemudian dicocokkan dengan temanya dalam satu kelompok. Jika salah satu
siswa tidak dapat mengerjakan suatu pertanyaan, teman satu kelompok
bertanggungjawab menjelaskannya.
Secara umum pembelajaran keterampilan menyimak berita sudah
berhasil. Hal ini dapat diketahui dari hasil tes menyimak berita. Dari 39
siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70.00 ada 1 siswa. Yang
memperoleh nilai lebih dari 70.00 ada 38 siswa. Rata-rata kelas75,81
sedangan ketuntasan klasikan 99%.
Siklus 3
Proses pembelajaran pada siklus 3 sudah berjalan sesuai apa yang
diharapkan seorang guru. Siswa sudah benar-benar aktif, siswa mempunyai
semangat untuk belajar dengan baik bersama teman satu kelompok. Bahkan
proses pembelajaran pada siklus ini peranan guru sangat kecil, guru hanya
berkeliling serta mengarahkan aktivitas siswa dalam kelompok bila
diperlukan. Siswa sudah aktif melakukan pembelajaran sesuai metode yang
diterapkan guru.
Penggunaan media Audio Visual Compact Disc (VCD) dan belajar
kelompok sudah dikuasai siswa. Guru memberi tugas, kemudian siswa sudah
aktif sendiri, misalnya mencari pokok-pokok isi berita apa, siapa, kapan,
dimana berjalan dengan baik. Proses pembelajaran menyimak dengan media
Audio Visual Compact Disc (VCD) dan belajar kelompok menjadikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
109
aktivitas pembelajaran semakin menarik, terstruktur, tercermin perasaan
senang serta mendorong siswa untuk membiasakan diri menyimak berita.
Kemampuan siswa untuk menyimak berita sudah tampak dalam
menjawab pertanyaan isi berita yang meliputi apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa dan bagaimana serta dapat menyimpulkan kembali isi berita yang
didengar. Secara umum pembelajaran keterampilan menyimak berita sudah
berhasil.
Keberhasilan itu dapat diketahui setelah diadakan tes pada akhir
pembelajaran siklus 3 ini. Hasil tes menunjukkan sebanyak 38 siswa
memperoleh nilai lebih dari 70,00, sedangkan siswa yang memperoleh nilai
kurang dari 70,00 ada 1 siswa yaitu nilai 68,00. Rata-rata kelas 75,81
sedangkan ketuntasan secara klasikal 99%.
Pada akhir pelaksanaan pembelajaran siklus 3 siswa diberi angket
yang berisi pertanyaan berkaitan dengan minat menyimak. Hasil angket
menunjukkan bahwa minat menyimak siswa setelah mengikuti pembelajaran
menyimak dengan menggunakan media Audio Visual VCD secara klasikal
maupun secara individual dapat memenuhi batas tuntas.
3. Pembahasan Antar Siklus
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I masih belum berhasil.
Tindakan yang dilakukan guru belum maksimal adapun tindakan-tindakan
yang belum berhasil tersebut antara lain : 1) Siswa kurang perhatian dan
konsentrasi, 2) Penggunaan media Audio Visual VCD dalam pembelajaran
menyimak berita masih asing bagi siswa, 3) Siswa belum sepenuhnya
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
110
memanfaatkan waktu yang disediakan, 4) Guru kurang memberi motivasi
siswa, sehingga proses pembelajaran kurang efektif.
Hasil pembelajaran pada siklus I yang dilakukan oleh guru belum
mencapai batas tuntas yang ditentukan. Berdasarkan hasil tes pada siklus I
dapat diketahui sejumlah 25 siswa mendapat nilai kurang dari 70,00,
sedangkan 14 siswa mendapat nilai lebih dari 70,00. Nilai rata-rata kelas
60% sedangkan ketuntasan secara klasikal sebesar 60% berdasar data
tersebut nilai rerata keterampilan menyimak belum mencapai batas tuntas.
Pembelajaran pada siklus 2, ditekankan pada upaya memperbaiki
kelemahan pada siklus I. adapun tindakan yang dilakukan meliputi :
1) Siswa diajak untuk berdiskusi membentuk kelompok belajar dalam
mengikuti pembelajaran
2) Perlu penguatan terhadap siswa dalam penggunaan media pembelajaran
Audio Visual VCD dalam keterampilan menyimak berita
3) Siswa disuruh memanfaatkan waktu seefektif mungkin dalam mengikuti
pembelajaran
4) Guru harus selalu memberi memotivasi pada siswa arti pentingnya
keterampilan menyimak berita dalam hidup sehari-hari.
Dari tindakan yang dilakukan di atas pelaksanaan keterampilan
menyimak menjadi lebih efektif dan tujuan dapat tercapai. Siswa lebih
terdorong semangatnya untuk mengikuti pembelajaran dengan baik. Alokasi
waktu yang disediakan telah dimanfaatkan siswa dengan baik. Siswa dalam
mengikuti pembelajaran sangat senang. Siswa sudah dapat menyimak berita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
111
dengan baik. Terutama dalam hal menulis pokok-pokok berita apa, siapa,
kapan, dimana, mengapa dan bagaimana.
Penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD sudah tidak
asing lagi khususnya dalam pembelajaran menyimak berita. Hasil tes pada
siklus 2 menunjukkan sejumlah 7 siswa memperoleh nilai kurang dari 70,00.
Sedangkan 32 siswa memperoleh nilai lebih dari 70,00 atau lebih. Nilai rata-
rata kelas 7,5. Ketuntasan kelas secara klasikal mencapai 75%. Berdasarkan
hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran pada siklus 2
sudah mulai adanya peningkatan hasil pembelajaran walaupun belum semua
menunjukkan keberhasilan dalam proses belajar mengajar khususnya aspek
keterampilan menyimak isi berita pada siswa. Dari data di atas dapat
disimpulkan bahwa hasil pembelajaran menyimak berita dengan media
Audio Visual VCD keterampilan menyimak isi berita mengalami
peningkatan.
Pembelajaran pada siklus 3 yang dilakukan guru sudah berjalan
dengan baik. Peran guru pada pembelajaran siklus 3 ini hanya membimbing
dan mengarahkan siswa dalam melaksanakan kegiatan menyimak isi berita.
Siswa sudah konsentrasi penuh untuk menulis pokok-pokok isi berita yang
meliputi apa, siapa, kapan, dimana, mengapa dan bagaimana, pada siklus 3
ini siswa bukan menjadi objek lagi melainkan menjadi subjek.
Semua siswa sudah menguasai keterampilan menyimak berita dengan
media Audio Visual VCD yang dipergunakan oleh guru dalam kegiatan
belajar mengajar, sehingga proses pembelajaran berjalan dengan baik dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
112
lancar. Situasi menyenangkan juga terlihat pada wajah siswa. Siswa dapat
memanfaatkan waktu sebaik mungkin, siswa mempunyai semangat yang
tinggi untuk mengikuti pembelajaran. Materi pembelajaran juga sudah
dikuasai siswa, hal ini dapat diketahui pada jawaban dari setiap pertanyaan
yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana. Setiap
pertanyaan isi berita dapat dijawab dengan benar.
Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus 3 itu dapat diketahui
setelah diadakan tes pada pembelajaran akhir siklus 3. Hasil tes
menunjukkan sebanyak 38 siswa memperoleh nilai lebih dari 70,00
sedangkan siswa yang memperoleh nilai kurang dari 70,00 yaitu nilai 68,00
hanya satu siswa. Rata-rata kelas 80,00 sedangkan ketuntasan secara klasikal
99%.
4. Pembahasan Proses Pelaksanaan
Penelitian tindakan kelas dalam pembelajaran keterampilan menyimak
berita dengan menggunakan media pembelajaran Audio Visual VCD
sebanyak 3 siklus.
Siklus 1
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1 pertemuan pertama ini
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, mengabsen dan mengkondisikan siswa agar
siap menerima materi pembelajaran
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
113
2) Guru bertanya jawab dengan siswa tentang manfaat menyimak berita
dalam kegiatan belajar yang kemudian dikaitkan dengan materi
pembelajaran menyimak
3) Guru menyampaikan kepada siswa tentang tujuan pembelajaran
menyimak berita, dan langkah-langkah penggunaan media
pembelajaran Audio Visual Video Compact Disc (VCD) dalam
kegiatan menyimak berita.
b. Tahap inti
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah :
1) Guru mengkondisikan siswa untuk berkonsentrasi dengan
memberikan pertanyaan yang berkaitan menyimak berita.
2) Guru memutarkan kaset VCD melalui pesawat televisi. Tugas yang
diberikan adalah setiap siswa untuk menulis pokok-pokok isi berita
yang meliputi apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana
3) Guru memberi lembar yang berisi pertanyaan isi berita yang meliputi
apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana
4) Siswa menjawab pertanyaan isi berita dengan waktu mengerjakan 20
menit.
5) Siswa mengumpulkan hasil pekerjaannya kepada guru.
c. Tahap Penutup
Kegiatan selanjutnya adalah penutup, pada kegiatan ini meliputi : 1)
Guru bersama-sama siswa merefleksi terhadap kegiatan pembelajaran
menyimak berita. 2) Guru bersama-sama siswa menyimpulkan hasil
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
114
jawaban dari setiap pertanyaan isi berita. Adapun sebagai penguatan
guru memberi kesempatan kepada siswa untuk menanyakan kesulitan.
Kesulitan yang ditemukan dalam kegiatan menyimak berita
menggunakan media Audio Visual VCD. Apabila tidak ada siswa yang
menanyakan, kemudian guru mengakhiri pembelajaran dengan
mengucapkan salam.
Pertemuan Kedua
Langkah-langkah pembelajaran pada siklus I pertemuan kedua
a. Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki kelas, mengabsen kehadiran siswa, kemudian
menyuruh siswa untuk segera melakukan persiapan untuk
pembelajaran
2) Guru menanyakan berbagai hal yang berkaitan dengan manfaat
menyimak berita.
3) Guru menjelaskan dan mengarahkan siswa pada pembahasan materi
yang berkaitan dengan keterampilan menyimak
4) Guru memberikan penjelasan tentang aspek-aspek yang dinilai
dalam pembelajaran menyimak berita serta menjelaskan skala
penilaiannya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
115
b. Tahap inti
1) Siswa dikondisikan untuk berkonsentrasi dan sungguh-sungguh
memusatkan perhatian dengan cara memberi beberapa pertanyaan
yang berkaitan menyimak.
2) Siswa menyimak pokok-pokok berita “Pembagian Kompor gas
LPJ” melalui media VCD
3) Siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru, mengenai isi
berita yang didengar meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa,
dan bagaimana.
4) Siswa menyimpulkan isi berita dalam satu paragraf.
c. Tahap Penutup
1) Guru bersama-sama siswa merefleksi terhadap kegiatan
pembelajaran keterampilan menyimak berita
2) Guru membagikan angket untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan
belajar mengajar menyimak berita dengan media Audio Visual
VCD
3) Guru mengakhiri pembelajaran dengan mengucapkan salam.
Siklus 2
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2 pertemuan pertama ini
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Pendahuluan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
116
1) Guru memasuki ruang kelas kemudian mengabsen siswa, kemudian
menyuruh siswa untuk segera menyiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran
2) Guru menanyakan pada siswa tentang ulasan mengenai pelaksanaan
pembelajaran pada siklus 1
3) Guru memberi beberapa pertanyaan yang berhubungan dengan
manfaat menyimak berita untu menumbuhkan konsentrasi siswa.
4) Guru memberi contoh cara menyimak yang baik dan benar, waktu
yang digunakan dalam tahap pendahuluan 10 menit.
b. Tahap inti
1) Guru menyuruh siswa untuk membentuk kelompok belajar, setiap
kelompok terdiri dari 4 orang siswa. Tujuannya agar siswa bisa
berdiskusi dalam menentukan pokok-pokok berita.
2) Siswa bersama teman kelompok melakukan kegiatan menyimak
berita dengan media Audio Visual VCD
3) Setiap siswa dalam kelompok menulis pokok-pokok berita yang
meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana
4) Setiap siswa menjawab pertanyaan isi berita yang diberikan oleh
guru, yang meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana. Apabila ada salah satu siswa dalam kelompok tidak
bisa menjawab, teman satu kelompok bertanggungjawab
menjelaskan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
117
5) Siswa menyimpulkan isi berita yang disimak dalam satu paragraf
dan ditanggapi kelompok lain.
c. Tahap Penutup
1) Siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan menyimak berita
2) Siswa dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran menyimak
berita.
3) Guru memberikan tugas pada siswa untuk berlatih melakukan
kegiatan menyimak berita baik melalui media elektronik radio dan
televisi.
Pelaksanaan pembelajaran siklus kedua (pertemuan kedua) mencakup
kegiatan-kegiatan berikut :
a. Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki ruang kelas kemudian mengabsen siswa serta
menyuruh siswa untuk segera melakukan persiapan pembelajaran
2) Guru menanyakan pada siswa mengenai kesulitan-kesulitan yang
berkaitan dengan menyimak isi berita untuk menentukan pokok-
pokok berita yang meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan
bagaimana.
3) Guru bertanya jawab dengan siswa yang mengarah pada
menentukan pokok-pokok isi berita yang meliputi apa, siapa, kapan,
di mana, mengapa dan bagaimana waktu yang digunakan pada
tahap ini adalah 10 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
118
b. Tahap inti
1) Setiap siswa dalam kelompok melakukan kegiatan menyimak berita
“Lomba kicauan burung” dengan konsentrasi dan kesungguhan.
2) Setiap siswa menulis pokok-pokok berita
3) Setiap siswa dalam kelompok menjawab pertanyaan yang berkaitan
isi berita dengan berita yang berjudul “Lomba kicauan burung”.
Apabila ada salah satu siswa tidak bisa menjawab, tanggung jawab
teman kelompok untuk menjelaskan.
4) Siswa menyimpulkan isi berita dalam satu paragraf
c. Tahap Penutup
1) Siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan pembelajaran
menyimak berita
2) Siswa dengan guru menyimpulkan tentang pokok-pokok berita
Siklus 3
Pelaksanaan pembelajaran pada siklus 3 pertemuan pertama ini
meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
a. Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki ruang kelas kemudian mengabsen siswa, kemudian
menyuruh siswa untuk segera menyiapkan diri untuk mengikuti
pelajaran
2) Guru menanyakan pada siswa tentang pelaksanaan pembelajaran
pada siklus 2
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
119
3) Guru membimbing serta memberi motivasi siswa untuk melakukan
kegiatan menyimak berita dengan media Audio Visual VCD, serta
memberi petunjuk cara menentukan pokok-pokok berita yang
disimakan, waktu yang digunakan dalam tahap pendahuluan 10
menit.
b. Tahap inti
1) Setiap siswa dalam kelompok menyiapkan dirinya untuk melakukan
kegiatan menyimak berita “Luapan Lumpur Lapindo”
2) Setiap siswa dalam kelompok melakukan kegiatan menyimak berita
“Luapan Lumpur Lapindo” dan mencatat pokok-pokok isi berita
3) Setiap siswa dalam kelompok belajar menjawab pertanyaan yang
meliputi apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana apabila
ada salah satu siswa tidak bisa menjawab, teman satu kelompok
bertanggung jawab menjelaskannya.
4) Setelah menjawab pertanyaan dari lembar pertanyaan yang telah
dibagikan guru, setiap siswa menyimpulkan isi berita dalam sebuah
paragraf
c. Tahap Penutup
1) Siswa dan guru melakukan refleksi kegiatan menyimak berita
2) Siswa dengan guru menyimpulkan hasil pembelajaran menyimak
berita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
120
3) Guru memberikan tugas pada siswa untuk berlatih melakukan
kegiatan menyimak berita baik melalui media elektronik radio dan
televisi.
Pelaksanaan pembelajaran siklus ketiga (pertemuan kedua) mencakup
kegiatan-kegiatan berikut :
a. Tahap Pendahuluan
1) Guru memasuki ruang kelas kemudian mengabsen siswa serta
menyuruh siswa untuk segera melakukan persiapan pembelajaran
2) Guru menanyakan pada siswa mengenai masalah-masalah yang
berkaitan dengan menyimak isi berita
3) Guru bertanya jawab dengan siswa yang mengarah pada
pengembangan dan penyempurnaan kegiatan menyimak, waktu
yang digunakan pada tahap ini adalah 10 menit.
b. Tahap inti
1) Setiap siswa dalam kelompok belajar duduk menghadap media
pembelajaran Audio Visual VCD dengan penuh konsentrasi untuk
menyimak berita “Luapan Lumpur Lapindo”
2) Kemudian guru memberi tugas kepada setiap kelompok untuk
menyimak isi berita “Luapan Lumpur Lapindo” yang ditayangkan
melalui media pembelajaran Audio Visual VCD
3) Setiap siswa dalam kelompok belajar menyimak berita sambil
menulis pokok-pokok isi berita
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
121
4) Setiap siswa menjawab pertanyaan yang diberikan guru tentang isi
berita yang meliputi pokok-pokok berita apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa dan bagaimana
5) Setelah menjawab pertanyaan setiap kelompok mewakilkan salah
satu siswa untuk mengemukakan pendapatnya.
6) Setiap kelompok mengomentari pendapat kelompok lain apabila
jawaban kurang sesuai.
c. Tahap Penutup
1) Siswa dengan guru mengadakan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran menyimak berita
2) Siswa dengan guru menyimpulkan isi pokok-pokok berita
5. Pembahasan Peningkatan Keterampilan Menyimak
Perkembangan keterampilan menyimak berita selama mengikuti
pembelajaran dalam tiga siklus disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 1 Rekapitulasi Hasil Pembelajaran Keterampilan Menyimak
Aspek Pencapaian Hasil Belajar Kondisi Awal
Siklus 1
Siklus 2
Siklus 3
1. Siswa mendapat nilai < 70,00 25 9 7 1 2. Siswa mendapat nilai > 70,00 14 30 32 38 3. Rerata kelas 60 75 7.5 80 4. Ketuntasan Klasikal % 60% 70% 80% 99%
Nilai rerata hasil tes keterampilan menyimak berita pada kondisi
awal 60 setelah diadakan tindakan perbaikan pada siklus1 meningkat
menjadi 70 peningkatan rerata dari kondisi awal ke siklus 1 itu mencapai
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
122
batas tuntas yang telah ditetapkan, yaitu 70,00. Apabila dilihat dari
ketuntasan belajar, baik secara individu maupun klasikal hasil tersebut
belum yang diharapkan. Dari 39 siswa, terdapat 14 siswa yang belum
tuntas, sedang 25 siswa mencapai ketuntasan. Ketuntasan klasikal adalah
70% dengan demikian secara klasikal juga belum tuntas.
Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus 2. Nilai rerata hasil
tes pada siklus 2 mencapai 73. Dilihat dari nilai rerata pada siklus 2
ternyata sudah cukup.
Penelitian tindakan kelas dilanjutkan pada siklus 3. Nilai rerata hasil
tes pada siklus 3 mencapai 80. Dilihat dari nilai rerata pada siklus 3
ternyata sudah bagus.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
123
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
1. Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak berita dengan media Audio Visual
Video Compat Disk (VCD)
Proses penggunaan media pembelajaran Video Compat Disk pada
pembelajaran keterampilan menyimak berita, khususnya dalam menjelaskan
pokok-pokok inti berita yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana,
mengapa dan bagaimana pada awalnya siswa belum mengerti benar arti
pentingnya menyimak berita dalam kehidupan sehari-hari. Siswa belum
termotivasi dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran Audio Visual
Video Compat Disk (VCD). Namun setelah pembelajaran siklus 2
berlangsung penggunaan media pembelajaran Audio Visual Video Compat
Disk (VCD) dalam pembelajaran menyimak berita dapat berlangsung dengan
baik. Proses menyimak berita untuk menemukan unsur-unsur pokok berita
yang terdiri dari apa, siapa, kapan, di mana, mengapa dan bagaimana mulai
dipahami oleh siswa. Bahkan siswa sudah mengerti arti pentingnya kegiatan
menyimak dalam kehidupan sehari-hari, sehingga siswa termotivasi untuk
belajar terampil menyimak berita lebih baik lagi.
Pada pembelajaran siklus 3 kegiatan pembelajaran sudah
berlangsung sangat baik. Siswa sangat bersemangat dalam belajar, bahkan
siswa sudah melakukan kegiatan menyimak berita dengan media Audio
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
124
Visual Video Compat Disk (VCD) dengan penuh konsentrasi dan
kesungguhan.
Siswa sudah bisa menjawab semua soal yang diberikan oleh guru
yang terdiri dari pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan
bagaimana serta membuat kesimpulan isi berita. Kegiatan pembelajaran
berlangsung dengan efektif dan menyenangkan.
2. Peningkatan Keterampilan Menyimak Berita
Pada kondisi awal nilai rerata keterampilan menyimak berita siswa 60
dengan tingkat ketuntasan klasikal 60 %. Pada siklus 1 nilai rerata siswa 68
dengan tingkat ketuntasan klasikal 70 %. Pada siklus 3 nilai rerata siswa
mencapai 78.5 sedangkan tingkat ketuntasan klasikal 100%.
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan
sebanyak tiga siklus di atas dapat disimpulkan bahwa penggunaan media
pembajaran Audio Visual Video Compat Disk (VCD) dalam kegiatan
pembelajaran keterampilan menyimak berita siswa kelas VII F SMP Negeri
2 Sukoharjo dapat meningkatkan dan menumbuhkan rasa senang siswa.
B. Implikasi Hasil Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul “Peningkatan
Keterampilan Menyimak Berita dengan Menggunakan Media Pembelajaran
Audio Visual Video Compat Disk VCD” dilaksanakan sebanyak tiga siklus.
Penggunaan media Audio Visual Video Compat Disk VCD tersebut dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
125
pembelajaran keterampilan menyimak berita ternyata dapat meningkatkan
minat dan keterampilan menyimak siswa.
Timbulnya minat bukan sesuatu yang ada begitu saja, melainkan
perlu adanya pembelajaran. Pembelajaran yang menumbuhkan atau
merangsang minat siswa yaitu pembelajaran dengan menggunakan media
pembelajaran.
Peran media pembelajaran sangat diperlukan untuk menumbuhkan
minat dan semangat siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan. Walaupun hal demikian tidak mudah dilaksanakan,
setidaknya guru harus menyediakan media pembelajaran yang bervariasi
untuk menumbuhkan konsentrasi dan semangat siswa.
Pembelajaran menyimak berita dengan media pembelajaran Audio
Visual VCD digunakan untuk meningkatkan keterampilan menyimak siswa.
Media pembelajaran Audio Visual VCD ini berisi berbagai macam berita
yang sangat menarik perhatian siswa. Sehingga siswa termotivasi dan
meningkat daya simaknya. Selain itu tidak membosankan dan belajar
menjadi lebih semangat.
Siswa yang biasanya pasif akan berubah menjadi aktif. Siswa
berusaha untuk mengetahui isi berita yang disampaikan oleh pembawa berita
melalui media pembelajaran yang ditayangkan. Pada akhir pembelajaran
siswa dapat merefleksikan bahwa menyimak berita bukanlah hal yang sulit.
Bahkan siswa selalu berusaha untuk menyimak berita setiap hari. Dan terus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
126
berusaha untuk menjadi penyimak yang aktif. Hal ini akan berpengaruh
terhadap peningkatan keterampilan menyimak siswa.
Mengingat penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD dapat
meningkatkan keterampilan menyimak berita, maka diharapkan penggunaan
media tersebut dapat ditingkatkan penggunaannya dalam pembelajaran,
khususnya pembelajaran menyimak berita.
Hal ikhwal yang perlu diperhatikan guru dalam memotivasi siswa
sebagai implikasi dari hasil penelitian ini adalah :
a. Menumbuhkan Motivasi Siswa
Kegiatan menyimak tidak hanya kemampuan siswa dalam
menentukan pokok-pokok isi berita yang terdiri dari apa, siapa, kapan,
di mana, mengapa dan bagaimana.
Maupun kemampuan mendengarkan, tetapi juga perlu adanya
semangat pada diri siswa untuk meningkatkan kemampuan menyimak.
Sehingga guru perlu memotivasi siswa agar mempunyai semangat untuk
belajar dan membiasakan diri berlatih terampil menyimak. Dengan
bekal berlatih dan membiasakan diri menyimak tentu keterampilan
menyimak siswa akan meningkat.
b. Memberi Keteladanan
Guru harus menunjukkan sikap tertarik pada materi yang
diajarkan serta senang menyimak. Sikap yang ditunjukkan guru akan
berpengaruh positif terhadap tumbuh kembangnya keterampilan
menyimak.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
127
c. Membiasakan Penggunaan Media Pembelajaran
Penggunaan media pembelajaran Audio Visual (VCD) dalam
pembelajaran, khususnya menyimak harus senantiasa dibiasakan, karena
dengan penggunaan media pembelajaran kesulitan dalam pembelajaran
dapat diatasi dan menumbuhkan rasa senang pada diri siswa. Sehingga
peningkatan keterampilan menyimak dapat tercapai.
d. Memberi kesempatan pada siswa
Penggunaan media pembelajaran dalam kegiatan belajar dan
mengajar sangat menarik perhatian siswa karena pembelajaran tidak
berpusat pada guru tetapi pada media yang diproyeksikan melalui
pesawat televisi. Hal ini memberi kebebasan pada siswa untuk
menemukan sendiri apa yang disimaknya. Jadi peran guru dalam
pembelajaran hanya sebagai fasilitator dan mengarahkan saja bila perlu.
C. Saran
1. Saran untuk guru
a. Kepada para guru, khususnya guru meta pelajaran Bahasa Indonesia
dapat menerapkan penggunaan media pembelajaran Audio Visual VCD
dalam rangka peningkatan keterampilan menyimak.
b. Kepada para guru, khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia
perlu lebih meningkatkan pengetahuannya tentang penggunaan berbagai
media dalam pembelajaran sehingga kegiatan belajar mengajar lebih
menarik dan tidak membosankan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
128
c. Khususnya guru mata pelajaran Bahasa Indonesia senantiasa harus
memberi contoh atau keteladanan serta memberikan motivasi pada siswa
agar dapat meningkatkan keterampilan menyimak.
2. Saran untuk Kepala Sekolah
a. Kepala Sekolah perlu mengupayakan peningkatan profesionalisme guru
yang berkaitan penggunaan multi media dalam pembelajaran, khususnya
penggunaan media pembelajaran baik yang diproyeksikan maupun yang
tidak diproyeksikan.
b. Kepala Sekolah perlu mengupayakan fasilitas-fasilitas yang menunjang
terselenggaranya pembelajaran dengan multi media.
3. Saran untuk Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan dan kebudayaan hendaknya dapat memfasilitasi
terselenggaranya pelatihan-pelatihan terhadap pengembangan
profesionalisme guru, khususnya yang berkaitan dengan penggunaan
berbagai multi media dalam pembelajaran.
4. Saran untuk Penelitian lain
Karena keterbatasan yang ada pada diri peneliti, penelitian ini tentu
masih ada kekurangan-kekurangan yag perlu disempurnakan. Maka dari itu,
kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian lanjut yang sejenis,
disarankan :
a. Menyusun perencanaan yang lebih baik dan sistematis agar benar-benar
diperoleh hasil yang maksimal
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
129
b. Tindakan perbaikan pada tiap-tiap siklus pada penelitia belum optimal.
Maka dari itu kepada peneliti lain yang sejenis perlu adanya penekanan
lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
130
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, Don. 2000. Listening the Ear dan development the World of Dr.Alfred A> Tomatis. Internert : http: //www.newhorizon.ord. Diunduh 5 Mei 2004
Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Ketrampilan Menyimak. Jakarta:
Depdiknas. Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta:
PT Asdi Mahasatya. Djago Tarigan, 1986a. Keterampilan Menyimak. Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Universitas Terbuka Djago Tarigan, 1986b. Keterampilan Menyimak. Jakarta. Karunika Universitas
Terbuka Djuroto, Totok. 2002. Manajemen Penerbitan Pers. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya. Furchan, Arif. 1982. Pengantar Penilaian dalam Pendidikan. Surabaya: Usaha
nasional Gray, John. 1998. The language learner as Teacher. The use of Interactive dieries
in Teacher Traning. ECT. Journal. Number 1 Harahap, Arifin. 2006. Jurnalistik Televisi Teknik Memburu dan Menulis Berita.
Jakarta: PT Gramedia. Hastuti, Sri. 1996. Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta:
Depdikbud. Henshall, Peter dan David Ingram. 2000. Menjadi Jurnalis. Jogjakarta: LkiS. Henry Guntur Tarigan. 2008. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa Idris, Soewardi. 1987. Jurnalistik Televisi. Bandung: Remadja Karya. Muda, Iskandar Deddy. 2003. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional.
Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
131
Nurgiantoro, Burhan.1988. Penilaian dan Pengajaran Bahasa dan Sastra. Jogjakarta: BPFE.
Putra, Sareb Masri. 2006. Teknik Menulis Berita dan Feature. Jakarta: Gramedia. Sarwiji Suwandi, 2008, 2008, Penelitian Tindakan Kelas, Modul PLPG, UNS Press. Sarwiji Suwandi. 2009. Penelitian Tindakan Kelas dan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: FKIP UNS Sri Anitah. 2009. Media Pembelajaran. LPP UNS dan UPT Penerbitan dan
Pencetakan UNS (UNS Press) Suharsini Ari Kunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara Supadmi. 2009. Pelaksanaan Pembelajaran Menyimak dalam Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (Studi Kasus Siswa Kelas VII SMP N 3 Bendosari Sukoharjo) Tesis Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS
Suratman. 2007. Pelaksanaan Pengajaran Menyimak (Studi Kasus di Sekolah
Menengah Pertama) Tesis Prodi S2 Pendidikan Bahasa Indonesia. Surakarta: UNS
Surtikanthi, Sri Hartini, 2009, Pendalaman Media Pembelajaran dan Evaluasi,
Depdiknas, UMS Rahmina, Iim. 2006. Upaya Meningkatan Kemampuan Menyimak Pembelajar
BIPA. (http/www.Lalf.Edu/kipbipa?Papers/Iim Rahmina.Doc) Riyanto, Yatim.2001. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC. Setiawan, Asep. 2006. Memahami Apa Itu Berita. (http:/freejournalist. Wordpress.
com? Diunduh 2006/07/09/ Memahami-apa-itu-berita/) Subyantoro dan Bambang Hartono. 2003. Pengembangan Kemampuan Berbahasa
(Pembelajaran Keterampilan Mendengarkan, Berbicara, Membaca, dan Menulis). Makalah Disajikan pada Pelatihan Terintegrasi Berdasarkan Kurikulum Berbasis Kompetensi Tahun 2003
Suratno. 2006. Keterampilan Menyimak Berita Melalui Audio Visual dengan
Pendekatan Kontekstual Komponen Inquiry pada Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Tarub Kabupaten Tegal. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Sutari,Ice dkk. 1997. Menyimak. Jakarta: Depdikbud.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
132
St.Y.Slamet, 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia, UNS Press Tarigan, Henry Guntur. 1994. Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: Angkasa. Nancy, Brouwer, December 2007, you probably spend more time using your
listening skills than any other kind of skill. Like other skills, Listening takes practise. Journal of Listening Skill no.17. vol-2-PP-133-123.
Thomas C.Harley, November 2006, Audio visual research collections and their
preservation. Journal of audio visual research : vol.3 no.2 PP.112-123 By Rubby.s.Denver. The technical challenge of audio visual preservation. Journal
of Teaching and Media Vo.19 No.2 PP.177-178 By Marthyn, Sharon American Educational Journal Vol.117. No.2. PP.262-272. Juan Enrigue Huerta-Wong, Richard Schoech, Universitas Monterrey, Universitas
Texas, Pengalaman Pembelajaran dan lingkungan pembelajaran : Kasus dalam kemampuan keterampilan menyimak aktif.
Hyslop, Nancy B – Tone Bruce, Februari -2010,Listening= Aoe weteacling It, and if
so ,How? Journal of ERIC Clearinghouse on Reading and Communication Skills. Vol 14 PP-221-231.
Bunga Impian Semusim : Hakikat Menyimak-Windows Internet Eksplorer Tuesday,
April 17, 2007.E:\hakikat-menyimak.html. Nancy, Brouwer, 2007, you probably spend more time using your listening skills
than any other kind of skill. Like other skills, Listening take practise. Journal of Listening Skill no.17. vol-2-PP-123-133.
Penulisan Daftar Pustaka dari Internet. Contoh : Heri Satoto. 2006. “Kakikat Menyimak” (Online) (http: //www.chang.jaya-heri.com.hakikat-menyimak./ diunduh, Juli 2007