4301413005_fitria dwi utami

Upload: dinar

Post on 07-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    1/24

    PROPOSAL

    PENELITIAN TINDAKAN KELAS

    UPAYA PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA

    KELAS X MIA 8 SMA N 2 SEMARANG MELALUI PENERAPAN MODEL

    PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENT )

    Disusu !"#$ %

    Fi&'i Di U&*i (+,-.+.,--/)

    PENDIDIKAN KIMIA

    FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

    UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

    2-./

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    2/24

    BAB I

    PENDAHULUAN

    .0. L&' B#"1 Ms"$

    Pergeseran paradigma proses pendidikan dari pengajaran ke pembelajaran telah

    memberi tantangan baru bagi guru dalam melaksanakan tugasnya di kelas. Peserta didik 

    yang akan difasilitasi untuk dapat mencapai hasil belajar atau kompetensi yang

    diharapkan tidak semuanya memiliki karakteristik dan kemampuan yang sama.

    Demikian pula dengan unsur penunjang belajar selain guru yang tidak seragam dimiliki

    oleh setiap sekolah. Kedua hal tersebut dapat menjadi hambatan belajar bagi siswa jika

    tidak diatasi secara tepat. Tindakan yang dapat dilakukan adalah menggunakan berbagai

     pendekatan, metode, media dan sarana pendukung lainnya yang disesuaikan dengan

     jenis dan sifat hambatan belajar yang dihadapi oleh peserta didik.

    Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan pada

    suatu lingkungan belajar. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk 

    membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. tujuan utama

    diselenggarakannya proses belajar adalah demi tercapainya tujuan pembelajaran.

    Tujuan tersebut utamanya adalah keberhasilan peserta didik pada suatu mata pelajar 

    tertentu.

    Mata pelajaran kimia seperti halnya pelajaran lainnya memiliki karakteristik 

    tertentu. Ilmu kimia merupakan pengetahuan teoritis tentang materi yang kebenarannya

    dapat dijelaskan dengan logika matematika. ebagian aspeknya bersifat kasat mata

    yang dapat dibuat fakta kongkritnya dan sebagian aspek yang lain bersifat abstrak akan

    tetapi kebenarannya tetap dapat dibuktikan dengan logika matematika sehingga

    rasionalitasnya dapat dirumuskan atau diformulasikan. Karakteristik ini harus dipahami

    oleh guru kimia sebagai dasar untuk menyusun strategi pembelajarannya. Dengan

    mempelajari karakteristik setiap materi atau konsep yang akan diajarkan oleh seorang

    guru kimia, maka diharapkan dapat memilih model, pendekatan, dan metode yang

    sesuai serta mengembangkan berbagai media pembelajaran yang dapat memudahkan

    siswa untuk memahaminya.

    Pembelajaran kimia di M! " # emarang dilaksanakan berdasarkan

    Kurikulum #$%& yang didasarkan pada pendekatan scientific, dimana siswa menjadi

     pusat pembelajaran. Kurikulum #$%& menyatakan bahwa dalam kegiatan pembelajaran,

     pendidik hendaknya menerapkan berbagai pendekatan, strategi, metode dan teknik 

     pembelajaran secara benar sesuai dengan pendektan yang dipilih dan karakteristik  peserta didiknya.

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    3/24

    Pada kenyataannya, kegiatan belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru di kelas

    cenderung berlangsung secara kon'ensional atau menggunakan strategi pembelajaran

    tradisional. (uru mentransformasi ilmu pengetahuannya dengan menggunakan metode

    ceramah dan diskusi. Metode ceramah akan menyebabkan pembelajaran berpusat pada

    guru (Teacher Centered), sedangkan metode diskusi akan menyebabkan kecenderungan

    siswa yang aktif akan mendominasi proses jalannya diskusi. elain itu, kenyataan

    dilapangan menunjukkan bahwa siswa kelas ) MI! * M! " # emarang memiliki

    kedisiplinan yang kurang dalam mengumpulkan tugas yang diberikan oleh guru. Dikatakan

    kurang disiplin karena banyak siswa yang seringkali terlambat dalam mengumpulkan tugas

    sesuai dengan waktu yang telah ditentukan oleh guru. Kemudian siswa kelas ) MI! *

    M! " # emarang juga mempunyai konsentrasi belajar yang rendah. Dikatakan rendah

    karena masih banyak siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran dan

    mengobrol dengan teman sebangkunya ataupun mengoprasikan telepon genggam +P-.

    .02 I3#&i4i1si Ms"$Permasalahan permasalahan yang muncul dapat disebabkan oleh beberapa hal,

    diantaranya adalah penggunaan metode pembelajaran yang masih kon'ensional dan

    monoton. Pemilihan metode pembelajaran oleh guru sangat penting karena berkaitan

    dengan akti'itas belajar dan hasil belajar peserta didiknya. Model pembelajaran yang

    kon'ensional dan monoton akan menyebabkan siswa menjadi bosan dan tidak memiliki

    moti'asi belajar. Terlebih kimia merupakan ilmu baru yang dipelajari oleh siswa sehingga

    siswa akan mengalami kesulitan apabila siswa dihadapkan dengan metode yang

    kon'ensional dan monoton. elain itu siswa juga mengalami kesulitan dalam mengaitkan

    konsep yang ada kedalam kehidupan sehari hari, sedangkan ilmu kimia sangat berkaitan

    dengan kehidupan sehari hari dan akan lebih mudah dipahami siswa apabila dikaitkan

    dengan pengalaman yang mereka temui di lingkungannya sendiri.

    /ntuk mengatasi permasalahan diatas, diperlukan adanya pendekatan pembelajaran

    yang dapat digunakan untuk membuat pembelajaran lebih aktif. alah satunya adalahdengan menerapkan pebelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) yang merupakan

    konsep belajar untuk membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

    kehidupan sehari hari dan dapat mendorong siswa membuat hubungan antara

     pengetahuan dengan penerapannya dalam kehidupan sehari hari +0lanhard, #$$%-. /ntuk 

    itulah diperlukan sebuah metode yang tepat, mudah dipahami menyenangkan dan menarik 

     perhatian siswa yakni dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

    Turnament +T(T- +ulipan, #$%$-. Peneliti tertarik untuk untuk menerapkan pembelajaran

    kooperatif tipe Teams Games Tournament +T(T- sebagai upaya meningkatkan akti'itas

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    4/24

     belajar dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran kimia di kelas ) MI! * M! " #

    emarang tahun pelajaran.

    .0, Ru*us Ms"$

    %. !pakah pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe Teams Games

    Turnament +T(T- pada pokok bahasan sistem periodik unsur di kelas ) MI! *

    M! " # emarang dapat meningkatkan akti'itas belajar siswa 1

    #. !pakah pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe Teams Games

    Turnament +T(T- pada pokok bahasan sistem periodik unsur di kelas ) MI! *

    M! " # emarang dapat meningkatkan hasil belajar siswa 1

    &. !pakah pembelajaran kimia dengan metode kooperatif tipe Teams Games

    Turnament +T(T- pada pokok bahasan sistem periodik unsur di kelas ) MI! *

    M! " # emarang dapat meningkatkan konsentrasi belajar siswa 12. 0agaimanakah respon siswa kelas ) MI! * M! " # emarang dengan

    diterapkannya metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament 

    +T(T- pada pokok bahasan sistem periodik unsur 1

    .0+ Tu5u P##"i&i

    .0 Tu5u U*u*

    Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan akti'itas belajar dan hasil

     belajar kimia siswa kelas ) MI! * M! " # emarang melalui metode

     pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament +T(T-.20 Tu5u K$usus

    a. ekurang kurangnya, *$3 siswa kelas ) MI! * M! " # emarang

    mencapai nilai minimum 4*.

     b. emua siswa kelas ) MI! * M! " # emarang dapat mengumpulkan tugas

    tepat waktu.

    c. Konsentrasi siswa kelas ) MI! * M! " # emarang dalam mengikuti

     pembelajaran kimia meningkat.

    .0/ M4& P##"i&i

    .0 Bi Sis

    a. asil belajar siswa kelas ) MI! * M! " # emarang dalam mata pelajaran

    kimia meningkat.

     b. Pemahaman siswa kelas ) MI! * M! " # emarang terhadap konsep kimia

    meningkat.

    c. iswa kelas ) MI! * M! " # emarang dapat meningkatkan konsentrasi

     belajar.

    20 Bi Gu'u

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    5/24

    a. Menambah informasi tentang penelitian tindakan kelas yang cocok untuk mata

     pelajaran kimia.

     b. (uru menjadi semakin tertantang untuk menggunakan kreatifitasnya dalam

    memanfaatkan berbagai model pembelajaran.

    c. !danya ino'asi model pembelajaran kimia oleh guru yang menarik berkaitan

    dengan metode kooperatif.

    BAB II

    KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

    20. K5i T#!'i

    A0 A1&i6i&s B#"5'

    !kti'itas merupakan istilah umum yang dikaitkan dengan keadaan

     bergerak, eksplorasi dan berbagai respon lainnya terhadap rangsangan sekitar 

    +Muhibbin yah, #$$$-. edangkan belajar adalah modifikasi atau memperteguh

    kelakuan melalui pengalaman +learning is defined as the modification or 

     strengthening of behavior through experiencing) +5emar, #$$*-.

    !kti'itas belajar adalah kegiatan siswa dalam proses belajar, mulai dari

    kegiatan fisik sampai kegiatan psikis. !dapun Kegiatan fisik berupa keterampilan6

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    6/24

    keterampilan dasar, sedangkan kegiatan psikis berupa keterampilan terintegrasi.

    Keterampilan dasar antara lain mengobser'asi, mengklasifikasi, memprediksi,

    mengukur, menyimpulkan dan mengkomunikasikan. edangkan keterampilan

    terintegrasi antara lain terdiri dari mengidentifikasi 'ariabel, membuat tabulasi data,

    menyajikan data dalam bentuk grafik, menggambarkan hubungan antar 'ariabel,

    mengumpulkan dan mengolah data, menganalisis penelitian, menyusun hipotesis,

    mendefinisikan 'ariabel eksperimen.

    !kti'itas belajar dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat

    mempengaruhi keberhasilannya. !dapun faktor faktor yang mempengaruhi

    akti'itas belajar adalah sebagai berikut 7

    %. 8aktor internal, yaitu seluruh aspek yang terdapat dalam diri indi'idu yang

     belajar, baik aspek fisiologis +fisik- maupun aspek psikologis +psikhis-. !dapun penjelasan mengenai aspek fisik dan psikologis adalah sebagai berikut7

    a. !spek 8isik +8isiologis-

    5rang yang belajar membutuhkan fisik yang sehat. 8isik yang sehat akan

    mempengaruhi seluruh jaringan tubuh sehingga akti'itas belajar berjalan

    dengan baik, oleh karena itu agar seseorang dapat belajar dengan baik maka

    harus mengusahakan kesehatan dirinya. +"galiman,%994-

     b. !spek Psikis +Psikologi-

    edikitnya ada delapan faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang

    untuk melakukan akti'itas belajar. 8aktor6faktor tersebut adalah perhatian,

     pengamatan, tanggapan, ingatan, berfikir, bakat, dan moti'asi.

    #. 8aktor eksternal, yaitu faktor yang mempengaruhi akti'itas belajar dari luar 

    indi'idu. Menurut anjaya beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan

    dalam pembelajaran yang berorientasi pada akti'itas belajar siswa adalah

    sebagai berikut 7

    a. (uru(uru merupakan ujung tombak dalam proses pembelajaran yang sangat

    mempengaruhi keberhasilan akti'itas belajar siswa karena guru berhadapan

    langsung dengan siswa. 0eberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan

    akti'itas belajar siswa yang ada pada guru antara lain kemampuan guru,

    sikap profesionalitas guru, latar belakang pendidikan guru, dan pengalaman

    mengajar.

     b. arana belajar 

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    7/24

    Keberhasilan akti'itas belajar siswa juga dipengaruhi oleh ketersediaan

    sarana belajar yang meliputi ruang kelas,  tempat duduk siswa, media, dan

    sumber belajar.

    c. :ingkungan belajar 

    Terdapat dua hal yang termasuk ke dalam faktor lingkungan belajar yaitu

    lingkungan fisik dan lingkungan psikologis. :ingkungan fisik meliputi

    keadaan dan kondisi sekolah, misalnya jumlah kelas, laboratorium,

     perpustakaan, kantin, kamar kecil yang tersedia, serta di mana lokasi

    sekolah itu berada. :ingkungan psikologis meliputi iklim sosial yang ada di

    lingkungan sekolah itu, misalnya keharmonisan hubungan antara guru

    dengan guru, antara guru dengan kepala sekolah +anjaya, #$$4-.

    Menurut Mulyasa +#$$*-, ada beberapa prinsip yang dapat diterapkan untuk 

    membangkitkan akti'itas belajar peserta didik antara lain 7

    %- Pemilihan topik, peserta didik akan belajar lebih giat apabila topik yang

    dipelajarinya menarik dan berguna dari dirinya.

    #- Tujuan pembelajaran harus disusun dengan jelas dan diinformasikan kepada

     peserta didik sehingga mereka mengetahui tujuan belajar. Peserta didik juga

    dapat dilibatkan dalam penyusunan tujuan.

    &- Peserta didik harus selalu diberitahu tentang kompetensi, dan hasil belajar lainnya.

    2- Pemberian pujian dan hadiah lebih baik daripada hukuman, namun sewaktu  

    waktu hukuman juga diperlukan.

    ;- Manfaatkan sikap, cita cita, rasa ingin tahu, dan ambisi peserta didik.

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    8/24

    interaksi edukatif antara guru dengan siswa, suasana demokratis, 'ariasi metode

    mengajar, guru profesional, bahan yang sesuai dan bermanfaat, lingkungan yang

     jondusif, dan sasaran belajar yang menunjang.

    B0 Hsi" B#"5'

    0elajar merupakan suatu rangkaian proses kegiatan respons yang terjadi

    dalam suatu rangkaian belajar mengajar yang berakhir pada terjadinya tingkah laku

    akibat pengalaman atau pengetahuan yang diperoleh +!rif, %99Prestasi adalah bukti keberhasilan usaha yang dicapai?. Dalam

    kaitannya dengan prestasi belajar, =inkel menambahkan bahwa belajar adalah

    suatu proses mentah yang berpengaruh kepada pengetahuan, kecakapan, skill,

    kebiasaan, atau sikap yang semuanya diperoleh dan dilaksanakan sehingga

    menimbulkan tingkah laku yang produktif dan adaptif +=inkel, %9*

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    9/24

    70 M#&!3# P#*#"5' K!!9#'&i4 

    Pembelajaran kooperatif adalah salah satu pembelajaran kelompok yang

    memiliki aturan6aturan tertentu. Prinsip dasar pembelajaran kooperatif adalah siswa

    membentuk kelompok kecil dan saling mengajar sesamanya untuk mencapai tujuan

     bersama. Dalam pembelajaran kooperatif siswa yang kurang pandai dapat belajar dalam

    suasana yang menyenangkan karena banyak teman yang membantu dan memoti'asi.

    iswa yang terbiasa bersifat pasif setelah menerapkan pembelajaran kooperatif terpaksa

     berpartisipasi secara aktif agar bias diterima oleh anggota kelompoknya +Made =ena,

    #$$4-.

    Melalui pembelajaran kooperatif dapat dikembangkan sebuah asumsi bahwa

     proses belajar akan lebih bermakna jika peserta didik lebih mendukung dan mengajari

    walaupun dalam pembelajaran kooperatif siswa dapat belajar dari dua sumber belajar 

    utama yaitu pengajar dan teman belajar yang lain. Dalam pembelajaran kooperatif 

    terdapat suatu sistem yang didalamnya terdapat unsur6unsur yang saling berkaitan.

    /nsur unsur tersebut adalah saling keterkaitan positif + Positive Interpendence-, interaksi

    tatap muka + face to face interaction-, akuntabilitas Indi'idual +individual 

    accountability-, keterampilan untuk menjalin hubungan antar pribadi atau keterampilan

    sosial yang secara sengaja diajarkan +use of collative/social sill) +!nita, #$$*-.

    Cooperative learning merujuk pada berbagai macam model pembelajaran

    dimana siswa bekerjasama dalam kelompok kelompok kecil yang terdiri dari berbagai

    tingkat prestasi, jenis kelamin, dan latar belakang etnik yang berbeda untuk saling

    membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pembelajaran. Dalam kelas

    kooperatf, siswa diharapkan dapat saling membentu, saling mendiskusikan, dan

     berargumentasi untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup

    kesenjangan dalam pemahaman masing masing. Cooperative learning lebih dari

    sekedar belajar kelompok karena dalam model pembelajaran ini harus ada struktur 

    dorongan dan tugas yang bersifat kooperatif sehingga memungkinkan terjadi interaksi

    secara terbuka dan hubungan hubungan yang bersifat interdependensi efektif antara

    anggota kelompok +la'in, #$$9-.

    Menurut Isjoni +#$$9-, pembeljaran kooperatif mempunya ciri ciri sebagai

     berikut 7

    %. etiap anggota memiliki peran

    #. Terjadi hubungan interaksi langsung diantara siswa

    &. etiap anggota kelompok bertanggungjawab atas kegiatan belajar diri sendiri dan

    teman satu kelompoknya

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    10/24

    2. (uru membantu mengembangkan keterampilan keterampilan interpesonal

    kelompok 

    ;. (uru hanya berinteraksi dengan kelompok saat diperlukan.

    !gus uprijono +#$$9- memaparkan sintak model pembelajaran kooperatif 

    terdiri dari enam fase, sebagai berikut 7

    Fs# K#i& Gu'u

    8ase % 7 Present goals and set 

    Menyampaikan tujuan dan

    mempersiapkan siswa

    Menjelaskan tujuan pembelajaran dan

    mempersiapkan siswa siap belajar 

    8ase # 7 Present information

    Menyajikan informasi

    Mempresentasikan informasi kepada siswa

    secara 'erbal

    8ase & 7 !rgani"e students into

    learning teams

    Mengorganisir siswa ke dalam tim

      tim belajar 

    Memberikan penjelasan kepada siswa

    tentang tata cara pembentukan tim belajar 

    dan membantu kelompok melakukan

    transisi yang efisien

    8ase 2 7  #ssist team $or and 

     studeny

    Membantu kerja tim dan belajar 

    Membantu tim tim belajar selama siswa

    mengerjakan tugasnya

    8ase ; 7 Test on the materials

    Menge'aluasi

    Menguji pengetahuan siswa mengenai

     berbagai materi pembelajaran atau

    kelompok kelompok mempresentasikan

    hasil kerjanya

    8ase < 7 Provide recognition

    Memberikan pengakuan atau

     penghargaan

    Mempersiapkan cara untuk mengakui

    usaha dan prestasi indi'idu maupun

    kelompok 

    Tabel %. 8ase fase dalam Pembelajaran Kooperatif 

    elain dapat meningkatkan keterampilan kognitif dan afektif siswa,

     pembelajaran kooperatif juga memberikam manfaat manfaat lain sebagai beriku 7

    %. iswa yang diajari dengan dan dalam struktur struktur kooperatif akan

    memperoleh hasil pembelajaran yang lebih tinggi

    #. iswa yang berpartisipasi dalam pembelajaran kooperatif akan memilih sikap

    harga diri yang lebih tinggi dan moti'asi yang lebih besar untuk belajar 

    &. iswa menjadi lebih peduli pada teman temannya, dan diantara mereka akan

    terbangun rasa ketergantungan yang positif +interdependensi positif- untuk proses

     belajar mereka

    2. Meningkatkan rasa penerimaan siswa terhadap teman temannya yang berasaldari latar belakang ras dan etnik yang berbeda beda.

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    11/24

    Perbandingan pembelajaran kooperatif dengan pembelajaran tradisional

    P#*#"5' K!!9#'&i4 P#*#"5' T'3isi!"

    Interpedensi positif dengan prosedur  

     prosedur yang terstruktur jelas + positive

    interpedence $ith structured -

    Tidak ada interpedensi positif +no a

     positive interpedence-

    !kuntabilitas indi'idu atas pembagian

    kerja kelompok +a clear accountability

     for their individual%s share of the group

    $or -

    Tidak ada akuntabilitas atas

     pembagian kerja kelompok +no

    accountability for individual share of 

    the group%s $or -

    @elatif menekankan kelompok yang

    terdiri dari siswa dengan le'el

    kamampuan yang berbeda

    +heterogeneous ability grouping -

    Aenderung menekankan kelompok 

    yang terdiri dari siswa dengan le'el

    kemampuan yang setara

    +homogeneous ability grouping -

    aling berbagi peran kepemimpinan

    + sharing of leadership roles-

    Barang menunjukkan pemimpin

    kelompok + fe$ being appointed or put 

    in charge of the group-

    Masing masing anggota saling

    men share  tugas pembelajaran dengan

    anggota yang lain + sharing of the

    appointed learning tas -

    Masing masing anggota jarang yang

    membantu anggotanya yang lain untuk 

     belajar +each seldom responsible for 

    other%s learning -0ertujuan memaksimumkan

     pembelajaran setiap anggota kelompok 

    +aiming to develop each member%s

    learning to the maximum-

    8okus hanya untuk menyelasaikan

    tugas + focusing only on accomplishing 

    the assigments-

    Menjaga relasi kerjasama yang baik 

    +maintaining of good $oring 

    relatioship-

    !capkali mengabaikan relasi

    kerjasama yang baik + fre&uen neglect 

    of good $oring relationship-

    Mengajarkan keterampilan bekerjasama

    yang efektif +teaching of collaborate

     sills-

    Menganggap semua siswa bisa

     bekerjasama dengan baik +assuming 

    that students alredy have the re&uired 

     sills-

    5bser'asi guru pada kualitas team$or 

    siswa +teacher observation -

    Barang ada obser'asi dari guru +little

    teacher observation-

    Merancang prosedur prosedur yang

     jelas dan mengalokasikan waktu yang

    memadai untuk pemrosesan kelompok 

    + structuring of the procedures and time

    Barang merancang prosedur dan

    mengalokasikan waktu untuk 

     pemrosesan kelompok +rare

     structuring of procedures and time for 

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    12/24

     for the processing -  processing -

      Tabel #. Perbandingan Pembelajaran Kooperatif dan Pembelajaran Tradisioanal

    Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, yaitu 'tudent 

    Teams #chievement ivision  +T!D-, Teams Games Tournament  +T(T-, *igsa$ II+ Cooperative Integrated ,eading and Composition  +AI@A-, Team #ssisted 

     Individuali"ation  +T!I-, Group Investigation+ Learning Together+ Complex

     Instruction+ dan 'tructure yadic -ethods +la'in, #$$9-.

    D0 M#&!3# P#*#"5' K!!9#'&i4 Ti9# Teams Games Tournament  (TGT)

    alah satu tipe model pembelajaran kooperatif adalah Teams Games

    Tournament +T(T-. Dalam Teams Games Tournament +T(T- setelah guru

    menyajikan materi, siswa bekerjasama sebagai tim untuk mengerjakan lembar kerja

    dan belajar bersama untuk persiapan menghadapi turnamen. Dalam urnamen ini,

    siswa bertanding mewakili timnya dengan anggota tim lain yang setara kemampuan

    akademik berdasarkan kinerja sebelumnya. Menurut la'in, komponen komponen

    dalam Teams Games Tournament +T(T- meliputi presentasi kelas, belajar tim dan

    turnamen berupa permainan +la'in, #$$9-.

    .0 P'#s#&si K#"s (Class Precentation)

    Pada awal pembelajaran, guru menyampaika materi secara garis besar 

    dengan pengajaran langsung atau dengan ceramah dan diskusi yang dipimpin

    oleh guru. Pada saat presentasi kelas, siswa harus benar benar memperhatikan

    dan memahami materi yang disampaikan guru karena akan sangat membantu

    siswa pada saat kerja kelompok pada permaiman atau turnamen.

    20 B#"5' K#"!*9!1 (Teams)

    Kelompok biasanya terdiri dari & ; siswa yang anggotanya heterogen

    dilihat dari prestasi akademik, jenis kelamin, dan ras atau etnik. 8ungsi

    kelompok ini adalah untuk lebih mendalami materi bersama teman

    kelompoknya agar bekerja dengan baik dan optimal saat permainan. Pada tahap

    ini siswa saling berdiskusi, tukar menukar ide dan pengalaman untuk 

    memecahkan masalah.

    ,0 P#'*i (Games)

    Permainan disusun atas pertanyaan pertanyaan yang dirancang untuk 

    menge'aluasi pengetahuan yang diperoleh siswa dari presentasi kelas dan

    latihan tim. Permainan dimainkan di meja meja yang terdiri dari tiga siswa

    dengan kemampuan akademik yang sama, tiap tiap siswa mewakili tim yang

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    13/24

     berbeda kebanyakan permainan yang digunakan berupa pertanyaan pertanyaan

    yang diberi nomor dan disajikan pada lembar pertanyaan.

    !turan dalam permainan ini adalah sebagai berikut 7 masing masing

    siswa dalam sebuah meja tournament   mengambil sebuah kartu untuk 

    menentukan pembaca pertama yaitu siswa yang mengambil kartu dengan nomor 

    tertinggi. Permainan berlangsung searah dengan jarum jam dari pembaca

     pertama. Pada saat permainan dimulai, pembaca mengocok kartu dan

    mengambil kartu paling atas. Kemudian pembaca membaca dengan keras

     pertanyaan tersebut dan menjawab pertanyaan dengan cepat. etelah pembaca

    memberikan jawaban, siswa disebelah kirinya memiliki kesempatan untuk 

    menantang dan menyampaikan jawaban berbeda atau setuju dengan jawaban

     pembaca. Bika ia menyatakan pas atau jika ia mempunyai jawaban berbeda,

    maka ia dapat menantang. "amun penantang harus berhati hati karena apabila

     jawaban mereka salah, maka mereka akan kehilangan kartu yang berhasil

    dikumpulkan. !pabila setiap orang telah menjawab atau pas, maka pembaca

    disebelah kanan mengocok lembar jawaban dan membacakan jawaban tersebut

    dengan keras. Pemain yang menjawab dengan benar menyimpan kartu tersebut.

    !pabila penantang memberikan jawaban yang salah, maka ia harus

    mengembalikan kartu yang ia menangkan sebelumnya ke tumpukan kartu.

    !pabila tidak ada satupun jawaban yang benar, maka kertu tersebut harus

    dikembalikan. etelah permainan selesai, para pemain mencatat banyak kartu

    yang mereka menamgkan pada :embar kor Permainan.

    (ambar %. !turan Permainn Tipe la'in +la'in, #$$9-

    +0 P#'&3i (Tournament )

    Turnamen merupakan struktur bagaimana dilaksanakannya suatu

     permainan. Turnamen biasanya dilaksanakan pada akhir minggu setelah presentasi kelas selesai. /ntuk turnamen pertama, guru menetapkan tiga siswa

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    14/24

    yang memiliki kemampuan akademik peringkat atas dalam kinerja kedalam satu

    meja yang selanjutnya disebut meja turnamen %. elanjutnya tiga siswa

     barikutnya yang memiliki kemampuan akademik peringkat menengah

    ditempatkan dalam satu meja yang selanjutnya disebut meja turnamen #, dan

    seterusnya. Dalam turnamen ini, mereka bertanding dengan lawan yang

    seimbang sehingga memungkinkan bagi mereka untuk melakukan usaha yang

    terbaik untuk dapat menumbangkan skor secara maksimal untuk kelompoknya.

    etelah minggu pertama tersebut, siswa dapat berpindah meja

     bergantung pada kinerja mereka berdasarkan turnamen yang telah mereka

    laksanakan. Dengan cara ini apabila ada siswa yang salah tempat pada turnamen

     pertama, maka mereka akhirnya akan bergerak ke >atas? atau ke >bawah?

    sampai mereka berada pada tingkat yang benar +la'in, #$$9-.

    (ambar #. Penempatan Meja Turnamen Tipe la'in +la'in, #$$9-

    /0 P#$' K#"!*9!1 ( Reward )

    Dalam pembelajaran kooperatif, penghargaan diberikan kepada

    kelompok bukan kepada indi'idu siswa. Prestasi kelompok ditentukan oleh

    kinerja masing masing anggotanya. !da tiga tingkat penghargaan berdasarkan

    skor tim rata rata, yaitu 7

    Tabel &. Kriteria Penghargaan Kelompok  

    Tipe la'in +la'in, #$$9-

    Model pembelajaran kooperatif 

    tipe (T( berupaya menggabungkan tujuan kooperatif dan kompetitif. Dalam proses

     pembelajaran dengan Teams Games Tournament   +T(T-, baik tujuan kooperatif maupun

    S1!' T#* P#$'

    ;$ (ood Team +Tim 0aik-

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    15/24

    kompetitif keduanya saling mendukung. Membangun hubungan yang positif 

    melalui tujuan kooperatif membangun menjaga kompetisi agar sesuai harapan,

    siswa dapat menikmati akti'itas belajarnya, baik menang maupun kalah.

    ebaliknya, melalui struktur belajar kompetitif, siswa tidak akan pasif dalam

    kelompoknya melainkan siswa akan merasa tertantang dan berusaha

    mendapatkan nilai sebaik baiknya +!nita, #$$*-.

    202 P##"i&i : R#"#6

    Dalam penyusunan proposal ini, peneliti menggunakan hasil penelitian yang

    rele'an dan berkaitan untuk dijadikan kajian dalam pembahasan metode pembelajaran

    kooperatif tipe Teams Games Turnament +T(T-. !da sekitar tiga penelitian yang akan

     penulis jadikan gambaran dalam penulisan proposal tentang penerapan metode

     pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Turnament +T(T-, yaitu 7

    a. Penelitian pertama adalah jurnal yang ditulis oleh "ancy =illiam, M.i, Dosen

    8akultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan /ni'ersatitas Maritim @aja !li aji dan

    Merry =iliam, M.i, (uru Kimia M!" % ingkep 0arat Kabupaten :ingga

    Kepulauan @iau. Burnal tersebut berjudul penerapan model pembelajaran

    kooperatif tipe T(T +Teams Games Tournament - modifikasi pada mata pelajaran

    kimia dalam upaya peningkatan hasil belajar siswa. Peneliti menyatakan bahwa

    akti'itas belajar dan hasil belajar siswa kelas ) M! " % ingkep 0arat dalam

     pembelajaran kimia materi sistem periodik unsur meningkat setelah penerapan

    model pembelajaran kooperatif tipe T(T +Teams Games Tournament -. al ini

    dapat ditunjukkan dengan presentase perilaku siswa yang aktif lebih besar dari

     presentase siswa yang pasif +49,$;3 C #$,9;3-. Ini berarti selama pembelajaran

    siswa berprilaku aktif. Kemudian berdasarkan data angket respon siswa dinyatakan

     baik, karena sebagian besar siswa menjawab diatas

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    16/24

     pada siswa kelas ) M!" % ingkep 0arat dapat meningkatkan akti'itas belajar 

    dan hasil belajar siswa.

     b. Penelitian kedua adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan oleh "ajma

    ehannusa, program studi Kimia 8akultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    /ni'ersitas Darusalam dengan judul penggunaan model pembelajaran kooperatif 

    tipe Teams Games Tournament   +T(T- untuk meningkatkan proses hasil belajar 

    kimia. "ajma ehannusa menyatakan penggunaan model pembelajaran kooperatif 

    tipe Teams Games Tournament   +T(T- mampu meningkatkan hasil belajar siswa

    kelas ) M!" ; Kairatu eram 0agian 0arat pada materi larutan elektrolit dan

    nonelektrolit. al ini dapat ditunjukkan dengan semakin banyaknya siswa yang

    mampu mencapai nilai KKM. Dari total #< siswa kelas ) IP! M!" ; Kairatu,

    sebanyak #; siswa +94,##3- telah mencapai nilai KKM +

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    17/24

    silkus I presentase siswa yang tuntas adalah 2#,2#3 kemudian meningkat menjadi

    *%,*#3 pada siklus II. elain itu dari segi afektif juga menunjukkan adanya

     peningkatan ketercapaian rata rata indikator dari 4#,&%3 pada siklus I menjadi

    49,$%3 pada siklus II. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan

    model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament   +T(T-

    meningkatkan kreati'itas dan prestasi belajar siswa kelas )6%$ M! "egeri &

    ukoharjo pada materi reaksi redoks.

    20, Hi9!sis Ti31

    0erdasarkan kajian teori serta berbagai penelitian yang rele'an yang telah

    diuraikan, maka hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah model pembelajaran

    kooperatif tipe Team Games Tournament  +T(T- dapat meningkatkan akti'itas belajar 

    dan hasil belajar dalam pembelajaran kimia kelas ) MI! * M! " # emarang.

    BAB III

    METODOLOGI PENELITIAN

    ,0. J#is P##"i&iBenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas +Classroom

     #ction ,esearch- yang dilakukan antara peneliti dengan teman sejawat. Tindakan yang

    direncanakan dalam penelitian berupa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe

    Teams Games Tournament   +T(T- dengan tujuan meningkatkan akti'itas belajar dan

    hasil belajar siswa kelas ) MI! * M! " # emarang dalam pembelajaran kimia.

    Penelitian Tindakan Kelas +PTK- merupakan suatu model penelitian yang

    dikembangkan di kelas. PTK merupakan penelitian reflektif untuk meningkatkan

    kualitas pembelajaran sekaligus profesionalitas guru. PTK memiliki potensi yang

    sangat besar untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik 

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    18/24

    dan benar +erawati, #$$*-. Penelitian Tindakan Kelas memiliki tujuan utama untuk 

    memperbaiki kualitas pembelajaran. PTK yang dikaitkan dengan proses belajar 

    mengajar dapat dilakukan dalam rangka menerapkan berbagai metode mengajar,

    mengembangkan kurikulum, meningkatkan peranan siswa dalam belajar, dan

    memperbaiki metode e'aluasi.

    Dalam penelitian yang dilakukan, peneliti memilih Penelitian Tindakan Kelas

    +PTK- karena PTK dapat digunakan untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah

    yang nyata yang terjadi di dalam kelas. Badi peneliti dapat merasakan manfaat

     penelitian bagi dirinya sendiri maupun bagi kolaborator, yaitu guru mata pelajaran

    kimia. PTK merupakan penelitian yang bersifat kolaboratif sehingga dalam

     pelaksanaannya melibatkan bantuan orang lain atau guru sebagai obser'er.

    Penelitian Tindakan Kelas +PTK- merupakan suatu daur atau siklus. atu siklusPTK terdiri dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan +tindakan-, obser'asi dan refleksi.

    Dalam pelaksanaannya, PTK terdiri dari minimal dua siklus. iklus tersebut dapat

    diulangi beberapa kali hingga seluruh kriteria keberhasilan tercapai.

    ,02 S#&&i P##"i&i

    Karakteristik ekolah

    %. Karakteristik :okasi

    a. "ama ekolah 7 M! " # emarang

     b. !lamat ekolah 7 Bl. endangguwo 0aru "o. %

    c. Kelas 7 ) MI! *

    d. :ingkungan 8isik 7 :okasi sekolah dekat dengan jalan raya

    #. Karakteristik iswa

    a. Komposisi iswa 7 &; siswa +%# siswa laki laki dan #& siswa

     perempuan-

     b. Kemampuan !kademis 7 eterogen

    c. Moti'asi 0elajar 7 Aukup

    ,0+ P'!s#3u' P##"i&i

    Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dengan # siklus yaitu siklus I dan siklus

    II. etiap siklus terdiri dari 2 tahap yaitu perencanaan + planing -, pelaksanaan +acting -,

    obser'asi +observing - dan refleksi +reflecting -. Penelitian ini akan dilaksanakan dalam 2

     jam pelajaran untuk pokok bahasan istem Periodik /nsur.

     iklus dari pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas dapat digambarkan sebagai

     berikut 7

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    19/24

    (ambar &. !lur Penelitian Tindakan Kelas +uharsimi !rikunto, #$%$-

    .0 Si1"us I

    0 P#'#; ( Planing )

    Kegiatan yang dilakukan pada perencanaan tindakan ini adalah 7

    %- Membuat @encana Pelaksanaan Pembelajaran +@PP- istem Periodik 

    /nsur dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams

    Games Tournament  +T(T-.

    #- Mempersiapkan lembar obser'asi yang akan digunakan pada setiap

     pembelajaran.

    &- Mempersiapkan sarana dan media pembelajaran yang akan digunakan

    dalam pembelajaran.

    2- Mempersiapkan soal :K, pres test dan post test  yang akan diberikan pada

    setiap siklus.

    ;- Pembentukan kelompok belajar.

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    20/24

    6 Permainan dimainkan pada meja meja yang terdiri dari tiga siswa

    sebagai perwakilan tim dengan kemampuan akademik yang sama.

    6 Masing masing siswa mengambil kartu skor dan siswa yang

    mengambil kartu dengan skor terbanyak berperan sebagai pembaca

     pertama. Pembaca pertama berperan untuk mengambil kartu pertanyaan

     pertama, membacakan dengan keras dan menjawab pertanyaan tersebut.

    Dua siswa lainnya memiliki kesempatan untuk menyampaikan jawaban

    yang berbeda atau setuju dengan jawaban pembaca pertama atau pas.

    Kemudian setelah semua siswa menjawab, salah satu dari kedua siswa

    tersebut mencocokkan dan membacakan jawaban dengan keras. Pemain

    yang menjawab dengan benar berkesempatan untuk menyimpan kartu

    tersebut dan bagi pemain yang menjawab salah, ia harus

    mengembalikan kartu yang sudah diambil sebelumnya. !pabila tidak 

    ada satupun pemain yang menjawab benar, kartu tersebut dikembalikan.

    Masing masing siswa mentatat skor pada lembar skor permainan.

    6 Turnamen dilaksanakan berdasarkan hasil permainan. Pada turnamen

     pertama, guru menempatkan siswa berdasarkan perolehan skor pada

     permainan sebelumnya untuk kemudian ditandingkan kembali dengan

    siswa yang memiliki lawan seimbang.

    6 etelah turnamen selelsai, semua siswa kembali ke kelompok masing  

    masing dan mengumpulkan skor yang diperoleh untuk dijadikan skor 

    tim.

    &- Kegiatan Penutup

    6 (uru memberikan penghargaan +re$ard - kepada kelompok dengan skor 

    tim terbanyak.

    6 Pelaksanaan post test .

    6 (uru memberikan tugas yang dapat dikerjakan sendiri atau dikerjakan

     bersama kelompoknya.;0 Os#'6si (Observing )

    5bser'asi dilakukann oleh teman sejawat karena kolaborator sebagai

     pelaksanaan pembelajaran.obser'asi berlangsung selama proses pembelajaran

    dengan menggunakan lembar obser'asi yang sudah disiapkan. :embar 

    obser'asi digunakan untuk mengetahui jalannya pembelajaran dengan

    menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament 

    +T(T-.

    30 R#4"#1si ( Reflecting )

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    21/24

    Pada tahap ini peneliti melakukan refleksi yang didasarkan pada

     pengumpulan dan identifikasi data yang telah diperoleh. Pelaksanaan refleksi

    dilakukan antara peneliti dengan teman sejawat. Diskusi dilakukan untuk 

    menge'aluasi hasil dengan melakukan penilaian terhadap proses pembelajaran,

    masalah yang muncul yang berkaitan dengan hal hal yang telah dilakukan.

    erelah melaksanakan refleksi, peneliti merumuskan perencanaan untuk siklus

    selanjutnya.

    20 Si1"us II

    @encana tindakan siklus kedua disusun berdasarkan hasil refleksi pada siklus

     pertama. Kegiatan siklus kedua dilakukan sebagai penyempurnaan atau perbaikan

     pada siklus pertama terhadap pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

    model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament +T(T-. iklus kedua juga terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan + planing -, pelaksanaan +acting -,

    obser'asi +observing - dan refleksi +reflecting -.

    ,0/ T#1i1 P#u*9u" D&

    umber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa, guru mata

     pelajaran kimia, dan hasil belajar siswa berupa nilai ulangan harian sebelum

     penelitian dan nilai hasil  pre test dan  post test   setelah penggunaan metode

     pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament +T(T-. Data lain yang

    diperlukan adalah berupa hasil obser'asi akti'itas guru dan siswa selama proses

     pembelajaran dengan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

    Tournament +T(T-, dan dokumentasi.

    /ntuk mendapatkan data data tersebut, peneliti menggunakan metode

    sebagai berikut 7

    a. 5bser'asi

    5bser'asi akan dilakukan oleh teman sejawat dengan melakukan pengamatan

    dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas. 5bser'asi

    dilakukan menggunakan lembar obser'asi yang telah dipersiapkan. Datadiperoleh dari apa yang dilihat, didengar, dan dialami obser'er selama proses

     pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams

    Games Tournament +T(T-. Data yang diperoleh merupakan bukti dari

    keterlaksanaan rencana rencana yang telah disusun serta mengenai reaksi

    siswa terhadap model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament 

    +T(T-.

     b. Test

    Test digunakan untuk mengukur penguasaan suatu materi sebagai hasil belajar.

    Dalam penelitian ini, test yang akan diberikan berupa soal pre test  dan post test 

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    22/24

    yang harus dikerjakan siswa secara indi'idu setiap pertemuan di setiap siklus.

    Test juga akan diberikan dalam bentuk :K yang akan dikerjakan secara

     berkelompok. edangkan kuis soal akan diberikan pada saat pelaksanaan

    Games dan Tournamen.

    c. Dokumentasi

    Dokumentasi yang akan digunakan pada penelitian ini adalah nilai hasil belajar 

    siswa dan foto pada saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan

    metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament +T(T-.

    ,0< T#1i1 A"isis D&

    Penelitian ini menggunakan teknik analisis secara kuantitatif dan kualitatif,

    yaitu menggambarkan data dengan menggunakan angka angka yang kemudian

    dijelaskan dengan kalimat secara jelas dan terperinci. Teknik analisis data diperlukan

    untuk menguji prestasi belajar kimia kelas ) MI! * M! " # emarang dengan

    cara memberikan  pre test dan post test . !nalisis data kuantitatif digunakan untuk 

    membanding prestasi belajar kimia sebelum dan setelah penerapan metode

     pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament +T(T-. Data yang diperoleh

    disajikan dalam bentuk tabel yang dihitung dengan rumus statistika ukuran rata  

    rata kelas +mean) +!rikunto, #$%$- 7 

    ) E∑  X  N 

    Keterangan 7

    ) 7 "ilai rata rata kelas

    ∑  X    7 Bumlah nilai siswa

     N    7 Bumlah siswa

    !ngka angka yang telah dianalisis dengan metode statistik kemudian

    diinterpretasikan secara kualitatif dengan menggunakan nilai standard berkala, yaitu

     berupa rentangan nilai dai % %$$. elanjutnya nilai tersebut dikon'ersikan ke

    dalam beberapa kelompok dengan kategori sebagai berikut +!rikunto, #$%$- 7*$ %$$ 7 angat Tinggi

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    23/24

    P E F 

     N   F %$$3

    Keterangan 7

    P 7 Presentase yang dicari

    8 7 8rekuensi akti'itas siswa " 7 Bumlah akti'itas siswa.

    ,0= K'i'i K##'$si" Ti31

    Tindakan penelitian ini akan dikatakan berhasil apabila semua terget yang

    telah ditetapkan oleh peneliti tercapai. Indikator ketercapaian tindakan dalam

     penelitian ini adalah 7

    %- *$3 siswa kelas ) MI! * M! " # emarang mencapai nilai minimum 4*

    setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

    Tournamen +T(T-.

    #- emua siswa kelas ) MI! * M! " # emarang mengumpulkan tugas tepat

    waktu setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif tipe Teams Games

    Tournamen +T(T-.

    &- emua siswa kelas ) MI! * M! " # emarang mengikuti pembelajaran

    dengan penuh konsentrasi setelah penerapan metode pembelajaran kooperatif 

    tipe Teams Games Tournamen +T(T-.

    D4&' Pus&1

    !rif, adiman. %99

  • 8/19/2019 4301413005_Fitria Dwi Utami

    24/24

    0lanchard, !. #$$%. Contextual Teaching and Learning 0 Primary Learning Theories.   +on

    line-. Tersedia di  http7www.0esteducationalser'ice.comconteFtualhtm.   +#&

     "o'ember #$%;-

    Isjoni. #$$9. Pembela1aran Terini. Hogyakarta7 Penerbit Pustaka Pelajar.

    :ie, !nita. #$$*. Cooperative Learning 0 -empratian Cooperative Learning di ,uang  

     ,uang 2elas. Bakrta7 (rasindo.

    Mulyasa, . #$$*. 2uriulum 3erbasis 2ompetensi. 0andung7 PT @emaja @osdakarya.

    5emar, amalik. #$%$. Proses Pembela1aran. Bakarta7 0umi !ksara

    Purwanto, M. "galiman. %994. Psiologi Pendidian. 0andung7 PT @emaja @osdakarya.

    anjaya, =ina. #$$4. 'trategi Pembela1aran 3erorientasi 'tandar Proses Pendidian.

    Bakarta7 Kencana Perdana Media.

    la'in, @obert. ,. #$$9. Cooperative Learning 0 Teori+ ,iset dan Prati+ Penerjemah 7

    :ita. 0andung7 "usa Media.

    ulipan. #$%$. Teni -udah -enyusun 2arya Imiah.  0andung7 Tantiarama dan ksis

    Media.

    uprijono, !gus. #$$9. Cooperative Learning (Teori dan #pliasi P#2-). Hogyakarta7

    Pustaka 0elajar.

    yah, Muhibin. #$$$. Psiologi 3ela1ar. Bakarta7 @aja (rafindo Persada.

    Tohirin. #$$