proposal - arti dewi utami

47
1 A. JUDUL PENELITIAN Penerapan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan kabupaten Sumedang. B. BIDANG KAJIAN Bidang kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan suatu metode pembelajaran dengan fokus kajian yang berkaitan dengan penerapan metode permainan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan di kelas III SD Negeri Sabagi. C. PENDAHULUAN Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan bahasa kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, pesan kepada orang lain. Terdapat dua jenis bahasa sebagai alat komunikasi. Yaitu bahasa lisan dan bahasa tulis. Terjadinya komunikasi dangan mengunakan bahasa lisan yaitu antara pendengar dan pembicara. Sedangkan bahasa tulis antara pembaca dan penulis. Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa memiliki 4 keterampilan yaitu, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan bahasa . Empat keterampilan bahasa tersebut harus dimiliki siswa secara utuh. Karena pada dasarnya siswa SD masih berpikir secara holistic atau menyeluruh.

Upload: dody-hartono-nababan

Post on 16-Apr-2015

89 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Proposal - Arti Dewi Utami

1

A. JUDUL PENELITIAN

Penerapan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan kelas III SD Negeri

Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan kabupaten Sumedang.

B. BIDANG KAJIAN

Bidang kajian yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah penggunaan

suatu metode pembelajaran dengan fokus kajian yang berkaitan dengan

penerapan metode permainan untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan

di kelas III SD Negeri Sabagi.

C. PENDAHULUAN

Bahasa merupakan alat komunikasi yang bersifat universal. Dengan

bahasa kita dapat mengungkapkan ide, perasaan, pesan kepada orang lain.

Terdapat dua jenis bahasa sebagai alat komunikasi. Yaitu bahasa lisan dan bahasa

tulis. Terjadinya komunikasi dangan mengunakan bahasa lisan yaitu antara

pendengar dan pembicara. Sedangkan bahasa tulis antara pembaca dan penulis.

Dalam hal ini, dapat disimpulkan bahwa bahasa memiliki 4 keterampilan yaitu,

keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan

keterampilan menulis

Pembelajaran bahasa Indonesia mencakup empat keterampilan bahasa .

Empat keterampilan bahasa tersebut harus dimiliki siswa secara utuh. Karena

pada dasarnya siswa SD masih berpikir secara holistic atau menyeluruh.

Page 2: Proposal - Arti Dewi Utami

2

Menguasai empat keterampilan bahasa ini siswa dapat menjalani kehidupannya

dengan lebih komunikatif.

Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pun menulis mendapatkan

bagian yang jelas. Menulis merupakan keterampilan akhir yang harus dapat

dikuasai siswa. Walaupun dalam kehidupan sehari-hari menulis itu mendapatkan

porsi yang kecil, tetapi sangat bermanfaat sekali untuk menyampaikan sesuatu

misalnya untuk menyampaikan ide, gagasan, pikiran perasaan yang berguna

untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Pembelajaran menulis ini tidak untuk

menjadikan siswa menjadi penulis, melainkan siswa gemar menulis.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (Gie, 2002:3) ada suatu kata

padanan yang mempunyai arti yang sama dengan mengarang, yaitu menulis.

Menulis arti pertamanya semula ialah membuat huruf, angka, nama, dan sesuatu

tanda kebahasaan apapun dengan sesuatu alat pada suatu halaman tertentu.

Menurut The Liang Gie menulis adalah keseluruhan rangkaian kegiatan

seseorang dalam mengungkapkan gagasan dan menyampaikan bahasa tulis

kepada pembaca untuk dipahami dan dimengerti oleh pembaca.

Menurut departemen pendidikan dan kebudayaan, menulis adalah membuat

huruf (angka, dsb) dengan pena, melahirkan pikiran dan perasaan (seperti

mengarang dan membuat surat)(Djuanda, 2008:179).

Menurut Lado (Tarigan,1982 : 21)” Menulis adalah menurunkan atau

melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang

dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang

grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan gambaran grafik itu.

Page 3: Proposal - Arti Dewi Utami

3

Menulis merupakan suatu representasi bagian dari kesatuan-kesatuan ekspresi

bahasa”. Pembelajaran menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri,

khususnya di SD Negeri Sabagi belum dilaksanakan secara optimal. Guru

menerangkan mengarang dengan berceramah, tanya jawab dan memberikan tugas

mengarang berdasarkan gambar seri yang ada di buku paket bahasa Indonesia.

Metode yang digunakan untuk mengarang tidak salah, tetapi dapat divariasikan

dengan metode permainan.

Gambaran tersebut peneliti dapatkan dari hasil observasai pada tanggal 6

November 2009 di kelas III SD Negeri Sabagi. Dari hasil refleksi dan wawancara

maka peneliti meneukan beberapa permasalahan. Diantaranya sebagai berikut.

1. Metode yang digunakan kurang bervariasi. Metode pembelajaran yang

digunakan hanya ceramah, tanya jawab dan pemberian tugas. Sehingga

membuat siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran. Siswa

kurang memperhatikan penjelasan dari guru tentang penggunaan ejaan, huruf

kapital dan tanda titik sehingga mereka tidak memperhatikan hal tersebut

pada waktu mengarang .

2. Pembelajaran hanya berpusat pada guru. Seteleh guru menjelaskan tentang

mengarang, guru menyuruh siswanya untuk mengarang. Siswa hanya

merespon dengan bertanya gambar yang siswa tidak pahami. Satu-persatu

siswa menanyakan kepada guru tentang gambar seri yang kurang dipahami.

Siswa yang kurang memahami gambar, mengaku sulit untuk mengungkapkan

ide dari melihat gambar seri tersebut.

Page 4: Proposal - Arti Dewi Utami

4

Adapun pemerolehan pembelajaran yang didasari faktor penyebab

diatas dapat dilihat dari pengamatan awal mengenai kemampuan menulis

karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas III SD Negeri Sabagi

Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang diperoleh data sebagai

berikut.

Tabel 1

Data Awal Hasil Belajar Siswa

No.

Nama Siswa

Kesesuaian

dengan

gambar

Penggunaan

Huruf

Kapital

Penggunaan

Tanda Titik Skor

Nilai Ket

3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT

1 Adi Wijaya √ √ √ 3 33 √

2 Anwar Saefuloh √ √ √ 4 44 √

3 Agung Saefudin √ √ √ 8 89 √

4 Bagus Anggara √ √ √ 5 56 √

5 Bagus Kusuma √ √ √ 3 33 √

6 Dandi Supendi √ √ √ 7 78 √

7 Didin Wahyudin √ √ √ 7 78 √

8 Elis Kusmini √ √ √ 7 78 √

9 Fitriani √ √ √ 8 78 √

10 Gugun Mulyadi √ √ √ 3 33 √

11 Khamaludin Sihab √ √ √ 6 67 √

12 Listiana √ √ √ 5 56 √

13 Maemunah √ √ √ 5 56 √

14 Mita √ √ √ 3 33 √

15 Rini Nurchayati √ √ √ 4 44 √

16 Rijal Rizki Padilah √ √ √ 4 44 √

17 Resida √ √ √ 8 89 √

18 Rodiah Nurhasanah √ √ √ 3 33 √

19 Rini Agustini √ √ √ 4 44 √

20 Siti Rodiah √ √ √ 5 56 √

21 Tarmila Rosanti √ √ √ 3 33 √

22 Yuyun Yuningsih √ √ √ 4 44 √

Jumlah 7 15

Persentase 31.82% 68.18%

Page 5: Proposal - Arti Dewi Utami

5

Deskriptor Penilaian Tes Hasil Hasil Belajar

Deskripsi Penilaian

Kesesuaian cerita dengan gambar

3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragraph sampai

dengan akhir paragraph.

2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun sebaliknya.

1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak berurutan

Penggunaan huruf kapital

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat

2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf kapital

dengan tepat

1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama sekali

Penggunaan tanda titik

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik

2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik

1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali

Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor

diperolehyangSkor

Skor ideal = 9

Page 6: Proposal - Arti Dewi Utami

6

Dari data awal hasil belajar siswa, dapat dijelaskan bahwa sebagian besar

siswa dalam mengarang sudah sesuai dengan gambar. Satu siswa mendapatkan

skor 3. dan sebagiannya lagi mendapat skor 2. Hanya lima siswa yang

mendapatkan skor 1. Pada penggunaan huruf kapital sebagian besar siswa

mendapatkan skor 1. Karena siswa tidak memperhatikan penggunaan huruf

kapital dalam karangan. Pada awal kalimat tidak mengunakan huruf kapital,

sebagiannya mendapatkan skor 2. Hanya dua siswa yang mendapatkan skor 3.

Begitu pula dalam penggunaan tanda titik pun sebagiaan besar siswa lupa

membubuhkan tanda titik di akhir kalimat. Mereka terlalau fokus terhadap

gambar dan harus menulis apa tentang gambar tersebut sehingga melupakan

penggunaan tanda titik. Sebagian siswa mendapatkan skor 1 dan skor 2. Enam

siswa mendapatkan skor 3.

Selain itu, dari perolehan data tersebut hanya 31,82% siswa yang tuntas

atau sekitar 7 orang dari 22 orang siswa. Hal itu menunjukan bahwa kemampuan

menulis siswa masih rendah. Sehingga perlu dilakukan upaya untuk

meningkatkan kemampuan menulis tersebut. Salah satu upaya yang dilakukan

ialah dengan memvariasiakan metode pembelajaran. Agar siswa bisa lebih

memperhatikan penggunaan ejaan dalam menulis karangan. Upaya yang

dilakukan adalah metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar sedangkan metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode penelitian tindakan kelas.

Page 7: Proposal - Arti Dewi Utami

7

D. PERUMUSAN DAN PEMECAHAN MASALAH

1. Perumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang masalah, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

a. Bagaimana proses pembelajaran menulis karangan sederhana dangan

menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana

siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan

Kabupaten Sumedang ?

Permasalahan tersebut dapat di perinci sebagai berikut :

1) Bagaimana kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menrapkan metode permainan menghitumg ejaan dan

reka cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan

sederhana siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang

Selatan Kabupaten Sumedang ?

2) Bagaimana aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis karangaan

sederhana dengan menerapkan metode permaianan menghitung ejaan dan

teknik reka cerita gambar untuk meningkatkan kemampuan menulis

karangan sederhana siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan

Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang ?

b. Bagaimana peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana dengan

menggunakan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

Page 8: Proposal - Arti Dewi Utami

8

gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan

Kabupaten Sumedang ?

2. Pemecahan masalah

Permasalaham yang muncul dalam pembelajaran menulis karangan di

kelas III SD Negri Sabagi yaitu kinerja guru, aktivitas siswa dan hasil belajar

yang belum optimal. Dilihat dari kinerja guru dalam proses pembelajaran

yaitu di awal pembelajaran guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran

yang ingin dicapai, tidak memberikan motivasi yang dapat membangkitkan

minat siswa untuk belajar, metode pembelajaran menulis yang dipilih guru

pun kurang bervariasi sehingga pembelajaran menulis belum optimal. Setelah

berdoa dan mengecek kehadairan siswa, guru menjelaskan tentang

penggunaan ejaan, huruf kapital dan tanda titik. Kemudian menyuruh siswa

membuat karangan berdasarkan gambar seri. Siswa menjadi terfokus terhadap

gambar seri dan melupakan penjelasan tentang pengguanaan ejaan. Sehingga

penjelasan dari guru kurang bermakna.

Dilihat dari aktiviatas siswa, siswa cenderung untuk aktif bertanya

tentang gambar yang siswa kurang pahami. Tetapi motivasi untuk membuat

karangan berdasarkan gambar serinya rendah. Sehingga siswa menulis

karangan sesuai gambar tanpa memperhatikan pengunaan ejaan, yaitu

penggunaan huruf kapital dan tanda titik. Untuk mengatasi permasalahan

tersebut maka, peneliti mengambil tindakan dengan menerapkan metode

permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar.

Page 9: Proposal - Arti Dewi Utami

9

Melalui penerapan metode permainan, peneliti berkeyakinan bahwa

masalah-masalah yang di hadapi siswa dalam pembelajaran menulis

karangan sederhana dapat teratasi. Karena melalui permainan menghitung

ejaan maka masalah ejaan dalam menulis karangan dapat dipecahkan.

Melalui metode ini, siswa yang kurang memperhatikan masalah ejaan dapat

lebih memperhatikan. Melalui permainan menghitung ejaan ini siswa menjadi

lebih mengetahui pentingnya kegunaan ejaan dalam sebuah karangan. Karena

permainan ini memuat daftar ejaan secara terperinci dan semua siswa terlibat

dalam permainan baik secar individu maupun kelompok. Secara individu

siswa mendapatkan daftar ejaan masing-masing, secara berkelompok siswa

berkompetisi untuk mencari ejaan dalam sebuah paragraf.

Untuk mengetahui kesulitan siswa menuangkan ide cerita dari gambar

ke dalam bentuk karangan, melalui teknik reka gambar cerita. Karena siswa

memperhatikan terlebih dahulu guru mereka cerita gambar. Siswa bersama

guru mengembangkan kosakata dan menyusunnya menjadi karangan secara

berkelompok.

Pada dasarnya, hakikat pemainan merupakan suatu aktivitas untuk

memperoleh suatu keterampilan tertentu dengan cara yang menyenangkan.

Apabila keterampilan yang di peroleh dalam permainan itu berupa

keterampilan bahasa tertentu, permainan tersebut dinamakan permainan

bahasa (Soeparno, 1998:60).

Kelebihan permainan bahasa ialah :

a. Permainan bahasa sebagai metode pembelajaran dapat meningkatkan

keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar

Page 10: Proposal - Arti Dewi Utami

10

b. Aktivitas yang dilakukan siswa bukan saja fisik tetapi juga mental

c. Dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar

d. Dapat memupuk rasa solidaritas dan kerjasama

e. Dengan permainan lebih mengesankan sehingga sukar di lupakan.

Berdasarkan pengertian dan kelebihan metode permainan maka cara

pemecahan masalah tersebut dapat dilakukan melalui langkah-langkah

sebagai berikut :

a. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai

6 orang.

b. Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat sebuah

paragraf.

c. Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut.

d. Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan.

e. Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul dalan

paragraf.

f. Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah disediakan

oleh guru.

g. Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan.

h. Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar dibagi

jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100.

i. Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang.

j. Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis.

m. Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut.

Page 11: Proposal - Arti Dewi Utami

11

n. Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,

misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut.

o. Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu tentang

gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata untuk

kemudian menyusunnya menjadi karangan.

p. Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan hasil

karangannya di depan kelas

q. Setiap satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas diberikan

tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian seterusya

sampai semua kelompok berhasil membacakan karangannya

r. Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan lagu

“kalau kau senang hati”

s. Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.

Selain itu, target yang ingin di capai pada penelitian ini adalah

memperbaiki proses dan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis

karangan di kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten

Sumedang. Adapun rincian target yang ingin di capai adalah sebagai berikut :

1. Target Proses

a. Kinerja Guru

1) memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat lebih aktif pada

proses pembelajaran

2) Pembelajaran menulis divariasikan dengan menerapkan metode

permainan menghitung ejaan dan reka gerita gambar sehingga siswa

Page 12: Proposal - Arti Dewi Utami

12

merasa lebih senang dalam pembelajaran menulis dan memahami

penggunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda titik.

b. Aktivitas Siswa

1) Siswa menunjukan sikap antusias, perhatian dan kerjasama dalam

pembelajaran menulis karangan sederhana

2) Siswa mengingat penulisan pengunaan ejaan, huruf kapital, dan tanda

titik.

2. Target hasil

Target yang ingin dicapai dalam penelitian ini 20 siswa yang tuntas

dari 22 siswa atau 90,90% maka kemampuan penulis karangan sederhana di

anggap berhasil

E. TUJUAN PENELITIAN

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. untuk mengetahui proses pembelajaran menulis karangan sederhana dengan

menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan

Kabupaten Sumedang

a. Untuk mengetahui kinerja guru dalam proses pembelajaran menulis

karangan sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung

ejaan dan teknik reka cerita gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi

Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.

Page 13: Proposal - Arti Dewi Utami

13

b. Untuk mengetahui aktivitas siswa dalam proses pembelajaran menulis

karangan sederhana dengan menerapkan dengan menerapkan metode

permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar siswa kelas

III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten

Sumedang.

2. Untuk menetahui peningkatan kemampuan menulis karangan sederhana

dengan menggunakan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka

cerita gambar siswa kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang

Selatan Kabupaten Sumedang.

F. MANFAAT HASIL PENELITIAN

Adapun manfaat yang di harapkan dari hasil penelitian tindakan kelas

dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar adalah sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

a. Meningkatkan minat, antusias dan motivasi dalam pembelajaran menulis

karangan sederhana

b. Mengatasi kesulitan siswa untuk mengingat penggunaan ejaan, huruf

kapital, dan tanda titik.

2. Bagi Guru

a. Memperoleh wawasan dan pengalaman dalam melakukan perencanaan

dan pelaksanaan pembelajaran menulis denga menerapkan metode

permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar

Page 14: Proposal - Arti Dewi Utami

14

b. Meningkatkan profesionalime guru dalam membelajarkan siswa.

Khususnya dalam membelajarkan kemampuan menulis.

3. Bagi Sekolah Dasar

Diharapkan penelitian tindakan kelas dengan menerapkan metode

permainan menghitung ejaan dan reka cerita gambar dapat memberikan

kontribusi dalam meningkatkan kualitas pembelajaran khususnya

meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana siswa kelas III SD

Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang

G. BATASAN ISTILAH

1. Metode pembelajaran adalah acara-acara yang dilaksanakan dalam rangka

mencapai tujuan pembelajaran (Suharjo 2006:68)

2. Permainan bahasa menghitung ejaan merupakan aktivitas menggembirakan

berupa keterampilan bahasa tertentu yaitu setiap pemain menghitung ejaan

yang muncul dalam sebuah paragraph

3. Teknuk reka cerita gambar merupakan suatu teknik yang bertujuan untuk

melatih mengembangkan imajinasi siswa. Dengan melihat gambar berseri

siswa disuruh menuliskan sebuah cerita yang ada hubungannya dengan

gambar yang diamati

4. Menulis adalah kegiatan melahirkan pikiran dan perasaan dengan tulisan,

dapat juga diartikan bahwa menulis adalah berkomunikasi mengungkapkan

pikiran, perasaan, dan kehendak kepada orang lain secara tertulis

(Sutiamiharja 1983:2).

Page 15: Proposal - Arti Dewi Utami

15

H. KAJIAN PUSTAKA

1. Hakikat pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar

2. Pembelajaran keterampilan menulis

a. Pengertian menulis

b. Fungsi menulis

c. Kegunaan menulis

d. Macam-macam menulis di sd

e. Proses menulis dalam pembelajaran menulis

f. Menulis dengan landasan sastra

3. Permainan Bahasa

a. Hakikat bahasa merupakan suatu aktivitas untuk memperoleh suatu

keterampilan tertentu dengan cara yang menyenagkan. Apabila

keterampilan yang di peroleh dalam permainan itu berupa keterampilan

berbahasa tertentu, permainan tersebut di namakan permainan bahasa

(Soeparno, 1998:60)

b. Tujuan Bermain Bahasa

Permainan bahasa mempunyai tujuan ganda yaitu untuk memperoleh

kesenangn sebagai fungsi bermain dan untuk melatih keterampilan

berbahasa tertentu sebagai materi pelajaran. Bila ada permainan yang

mengembirakan tetapi tidak melatih keterampilan berbahasa, tidak dapat

disebut permainan berbahasa. Demikian juga sebaliknya, bila permainan

itu tidak menggembirakan meskipun melatih keterampilan berbahasa

tertentu tidak dapat dikatakan permainan bahasa.

Page 16: Proposal - Arti Dewi Utami

16

Permainan bahasa tidak dimaksudkan untuk mengukur atau

mengevaluasi hasil belajar siswa. Kalaupun dipaksakan, bukan alat

evaluasi yang baik. Sebab permainan bahasa tersebut mengandung unsur

spekulasi yang cukup besar (Soeparno, 1998). Hal tersebut dapat

dimengerti sebab sekelompok anak, atau seorang anak yang menang

dalam permainan belum tentu secara utuh mencerminkan siswa yang

pandai. Demikian juga, siswa yang kalah dalam permainan, belum tentu

mencerminkan siswa yang kurang pandai. Banyak faktor yang

mempengaruhi keberhasilan suatu permainan.

Faktor penentu keberhasilan permainan bahasa yaitu:

1) Faktor situasi dan kondisi

Permainan yang menimbulkan suara gaduh ke kelas lain tentu tidak

menguntungkan. Demikian juga, permainan bahasa yang terlalu sering

atau permainan yang terlalu memakan waktu yang lama akan

membosankan.

2) Faktor peraturan permainan

Peraturan harus di ketahui, dipahami, ditaati, dan disetujui oleh seluruh

pemain. Peraturan harus dipahami siswa, dan harus tegas juga jelas. Guru

harus menjelaskan sebelum permainan. Jangan sampai diberitahukan

setelah kekacauan muncul.

3) Faktor pemain

Pemain harus menjunjung sportifitas dan keseriusan.

Page 17: Proposal - Arti Dewi Utami

17

4) Faktor pemimpin permainan

Pemimpin permainan harus tegas, adil, jujur, dan cekatan dalam

mengambil keputusan.

I. HIPOTESIS

Dari pemasalahan yang muncul pada saat pembelajaran menulis

karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas III, peneliti menerapkan

metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka gerita gambar untuk

meningkatkan kemampuan menulis karangan sederhana. Berdasarkan

permasalahan dan metode yang diterapkan, maka hipotesis tindakan yang

dirumuskan oleh peneliti adalah sebagai berikut: “Jika metode permainan

menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar diterapkan dalam pembelajaran

menulis karangan sederhana di kelas III SD Negeri Sabagi siswa akan

termotivasi, aktif dan antusias dalam proses pembelajaran menulis sehingga

poses dan hasil belajar siswa akan meningkat”.

J. RENCANA DAN PROSEDUR PENELITIAN

1. Rencana Penelitian

a. Tempat penelitain

Lokasi atau tempat penelitian adalah SD Negeri Sabagi, Kecamatan

Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang. SD Negeri Sabagi dijadikan

sebagai tempat penelitian karma SD Negeri Sabagi memerlukan

pengembangan metode pembelajaran yang meningkatkan prestasi kinerja

Page 18: Proposal - Arti Dewi Utami

18

guru dan aktivitas siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dan

optimal.

b. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa siswi kelas III SD Negeri Sabagi

sebanyak 22 orang. Terdiri dari 11 orang siswa laki-laki dan 11 orang

siswi perempuan.

c. Lama Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini diperkirakan akan dilaksanakan dalam waktu

lima bulan mulai bulan Desember sampai dengan bulan April 2010.

2. Prosedur Penelitian

Dalam melaksanakan suatu penelitian, hendaklah terlebih di dahulu

disusun prosedur yang akan digunakan. Dalam penelitian tindakan kelas,

peneliti menggunakan model sepiral Kemmis dan Taggart, yaitu model siklus

yang secara berulang-ulang, dapat dua atau tiga siklus sesuai dangan

keberhasilan atau tercapainya target. Berikut bagan model spiral Kemmis dan

Taggart.

Page 19: Proposal - Arti Dewi Utami

19

Gambar 1

Bagaan model spiral Kemmis dan Taggart(Wiraatmadja, 2005:66)

Gambar diatas terlihat jelas dalam alur aktivitas dalam penelitian tindakan

yang di awali dengan perencanaan tindakan (planning) yaitu rencana tindakan

yang akan dilaksanakan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan

prilaku sebagai solusi: pelaksanaan tindakan (action) yaitu suatu yang akan

dilakukan oleh peneliti sebagai upaya perbaikan, perubahan dan peningkatan

yang diinginkan; dan melakukan refleksi (reflection) yaitu suatu kegiatan

mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari suatu tindakan, maka

rencana tindakan yang akan dilaksanakan berikutnya mengulang suatu tindakan

dengan cara memperbaiki atau mengoptimalkan dari suatu tindakan sebelumnya.

Demikian seterusnya sampai target yang ditetapkan tercapai.

Page 20: Proposal - Arti Dewi Utami

20

Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik

reka cerita gambar dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut.

a. Perencanaan Tindakan

Perencanaan tindakan dalam penelitian tindakan kelas disusun

berdasarkan masalah yang hendak dipecahkan dan hipotesis yang diajukan.

Rencana tindakan disusun untuk menguji secara empirik ketetapan hipotesis

tindakan yang diajukan hal ini berartti suatu tindakan dilakukan untuk

memperbaiki praktik pembelajaran menulis karangan sederhana yakni dengan

menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar. Adapun lanngkah-langkah kegiatan dalam tahap perencanaan

tindakan adalah sebagai berikut.

1) Membuat skenario pembelajaran menulis karangan sederhana dengan

menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan teknik reka cerita

gambar

2) Membuat alat evaluasi belajar untuk melihat peningkatan kemempuan

menulis karangan sederhanadengan menerapkan metode permainan

menghitung ejaan dan teknik reka cerita gambar

3) Membuat lembar wawancara selama pembelajaran menulis karangan

sederhana dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan

teknik reka cerita gambar.

Page 21: Proposal - Arti Dewi Utami

21

b. Penelitian Tindakan

Pada tahap ini, kegiatan yang dilakukan adalah melaksanakan

pembelajaran menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri di kelas

III SD Sabagi dengan menerapkan metode permainan menghitung ejaan dan

teknik reka cerita gambar. Apabila pada pelaksanaan siklus pertama tujuan

pembelajaran belum tercapai juga maka akan diperbaikki pada siklus

selanjutnya sampai target atau tujuan tercapai. Adapun penerapan tindakan

terhadap pelaksanaan pembelajaran menulis dengan menerapkan metode

menghitung ejaan adalah sebagai berikut:

1) Kegiatan awal

a) Melaksanakan tugas harian kelas.

b) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif

c) Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran

d) Memulai kegiatan pembelajaran

e) Melakukan apersepsi sebelum kegiatan pembelajaran

2) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5

sampai 6 orang

b) Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat

sebuah paragraf

c) Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut

d) Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan

Page 22: Proposal - Arti Dewi Utami

22

e) Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul

dalan paragraf

f) Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah

disediakan oleh guru

g) Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan

h) Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar

dibagi jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100

i) Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang

j) Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis

k) Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut

l) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,

misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut

m) Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu

tentang gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata

untuk kemudian menyusunnya menjadi karangan

n) Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan

hasil karangannya di depan kelas

o) Setip satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas

diberikan tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian

seterusnya sampai semua kelompok berhasil membacakan

karangannya

p) Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan

lagu “kalau kau senang hati”

Page 23: Proposal - Arti Dewi Utami

23

q) Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.

3) Kegiatan Akhir

a) Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran

b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

c) Guru menutup pembelajaran dengan doa

c. Observasi

Kegiatan observasi dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan.

Observasi adalah kegiatan mengamati seluruh aktivitas selama proses

pembelajaran berlangsung dangan fokus yang diamati adalah kinerja guru dan

aktivitas siswa. Pengamatan tersebut mengacu pada lembar observasi dan

aktivitas siswa yang telah disediakan. Informasi hasil pengamatan yang

terkumpul adalah data mengenai pelaksanaan tindakan selanjutnya, sehingga

peningkatan kemampuan menulis karangan tercapai.

d. Refleksi

Langkah ini merupakan kegiatan analisis, interpretasi dan eksplanasi

(penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dalam pelaksanaan

tindakan. Kegiatan refleksi ini meliputi hal-hal sebagai berikut.

1) Mengecek data yang terkumpul dari hasil observasi berdasarkan hasil

lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran data yang sudah terkumpul kemudian ditindak lanjuti

dengan melakukan analisas dan interpretasi, sehingga diketahui hasil

pelaksanaan tindakan yang dilakukan. Hasil Analisis dan interpretasi

dijadikan dasar untuk evaluasi agar dapat diketahui berhasil tidaknya

Page 24: Proposal - Arti Dewi Utami

24

tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang diharapkan,

sekaligus untuk memperoleh gambaran terhadap siklus pertama.

2) Mendiskusikan langkah selanjutnya dari hasil data yang diperoleh.

3) Penyusunan kembali rencana pelaksanaan pembelajaran dengan mengacu

pada hasil analisis tindakan sebelumnya.

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi

lembar observasi, lembar wawancara, lembar tes dan lembar catatan

lapangan.

a. Lembar Observasi

Observasi adalah upaya mengamati dan mendokumentasikan hal-

hal yang terjadi secara tidak langsung. Observasi ini dilakukan untuk

mendapatkan informasi proses pembelajaran karangan dengan

menerapkan metode permainan. Lembar observasi ini digunakan untuk

mencatat kinerja guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran karangan.

b. Lembar Wawancara

Wawancara merupakan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara

verbal kepada orang-orang yang di anggap dapat memberikan informasi

atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu. (Denzin dalam wiriaatmaja,

2005 : 117). Wawancara yang dilakukan merupakan suatu teknik untuk

mengumpulkan informasi tentang pelaksanaan metode permainan dalam

pembelajaran menulis karangan. Teknik wawancara dilakukan dengan

tujuan untuk mengetahui pandangan, pendapat apa saja yang diperoleh

Page 25: Proposal - Arti Dewi Utami

25

pada saat pembelajaran berlangsung. Instrumen ini digunakan untuk

mengetahui bagaimana pandangan guru dan siswa tentang proses

pembelajaran yang dilaksanakan.

c. Tes

Lembar tes ini digunakan untuk mengetahui peningkatan

kemampuan siswa dalam menulis karangan menerapkan metode

permainan. Tes yang dilakukan adalah tes tertulis. Alat tes yang

digunakan berupa soal dan format penilaian.

d. Catatan Lapangan

Menurut bogdan dan biklain (Moleong, 2004 : 153) memberikan

penjelasan bahwa “catatan lapangan adalah catatan tertulis tentang apa

yang didengar dilihat, dan dipikirkan dalam pengumpulan data kualitatif

dan relatif terhadap data dalam penelitian kualitatif”. Catatan lapangan ini

digunakan untuk mencatat kejadian yang didengar, dilihat, dan dialami

selama proses menulis belajar karangan yang difokuskan pada kinerja

guru dan aktivitas siswa dalam pembelajaran menulis karangan dengan

menerapkan metode permainan.

4. Data dan Sumber Data

Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil observasi, wawancara,

dan tes yang dilakukan terhadap siswa kelas III Sabagi Kecamatan Sumedang

Selatan Kabupaten Sumedang yang berkaitan dengan pembelajaran menulis

karangan.

Page 26: Proposal - Arti Dewi Utami

26

Sumber data dalam penelitian ini adalah siswa kelas III SD Negeri

Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, dan guru

sebagai mitra peneliti serta seluruh komponen sekolah.

5. Teknik Pengolahan dan Analisi Data

a. Teknik Pengolahan Data

Data yang diperoleh dalam penelitian tindakan kelas ini adalah hasil

wawancara, observasi, dan tes hasil belajar yang dilakukan terhadap siswa

kelas III SD Negeri Sabagi Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten

Sumedang, data pada penelitian ini dibedakan menjadi data proses dan

data hasil.

1) Teknik Pengolahan Data Proses

Teknik yang digunakan untuk pengolahan data proses yaitu dengan

memberikan penilaian terhadap aspek penilaian terhadap aspek yang terdapat

pada lembar observasi kinerja guru dan aktivitas siswa.

Teknik pengolahan data tersebut menggunakan data kualitatif

menghasilkan data deskriptif berupa uraian pembahasan. Hal ini dikarenakan

bahwa dalam metoda penelitian tindakan, sehingga diperoleh informasi yang

mantap tentang proses tindakan.

Dalam kegiatan proses pembelajaran siswa berkelompok secara

heterogen yang terdiri dari empat kelompok beranggotakan lima sampai

dengan 6 orang, dalam melaksanakan tugas kelompok siswa memecahkan

masalah dengan menggunakan metode menghitung ejaan dan teknik reka

Page 27: Proposal - Arti Dewi Utami

27

cerita gambar, guru memantau kegiatan diskusi dengan memperhatikan

bagaimana keantusiasan dalam pembelajaran, perhatian dalam pembelajaran

dan kerjasama dalam kelompok.

Dalam aktivitas guru diberi skor 3-2-1 terhadap aspek yang diamati.

2) Pengolahan Data Hasil Belajar

Hasil belajar digunakan untuk mengetahui keberhasilan siswa dalam

pembelajaran. Pada penelitian ini tes individu dilaksanakan setiap akhir

siklus. Hasil tes ditafsirkan sebagai nilai perkembangan individu. Untuk

mengetahui perkembangan kemampuan siswa menulis karangan berdasarkan

gambar seri dengan memperhatikan kesesuaian cerita dengan gambar,

penggunaan huruf capital dan penggunaan tanda titik. Teknik pengolahan

data untuk tes hasil belajar sebagai berikut :

a. Membuat karangan sederhana berdasarkan gambar seri yang dinilainya

mengandung tiga aspek.

b. Tiap aspek ada 3 skala penilaian, dengan susunan 3, 2, 1.

Deskripsi Penilaian

Kesesuaian cerita dengan gambar

3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragrap

sampai dengan akhir paragrap.

2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun

sebaliknya.

1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak

Page 28: Proposal - Arti Dewi Utami

28

berurutan

Penggunaan huruf kapital

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat

2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf

kapital dengan tepat

1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama

sekali

Penggunaan tanda titik

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik

2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik

1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali

c. Skor tertinggi (SI) adalah 9

d. Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor

diperolehyangSkor

e. Skor kelulusan dihitung berdasarkan rumus KKM.

Kriteria Ketuntasan Minimal(KKM)

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : III/II

SK KD Indikator Kom-

pleksitas

Daya

Dukung

Intake

Siswa

Mengungkap-

kan pikiran,

perasaan dan

informasi

dalam

Menulis karangan

sederhana

berdasarkan gambar

seri menggunakan

kata dan kalimat

- Menggunakan

kalimat sesuai

dengan gambar

- Menggunakan

huruf kapital

1

2

2

2

2

2

Page 29: Proposal - Arti Dewi Utami

29

karangan

sederhana dan

puisi

yang tepat dengan

memperhatikan

ejaan, huruf kapital

dan tanda titik

dengan tepat

- Menggunakan

tanda titik dengan

tepat

2

2

2

Nilai KKM

IP KD SK MP

56

67 63 63 62

67

a). Kriteria Penetapan KKM

(1). Kompleksitas Indikator

Tingkat kompleksitas adalah tingkat kesulitan atau kerumitan setiap

indikator yang akan dicapai oleh siswa termasuk juga tingkat kesulitan

bagi guru dalam

menyampaikannya.

(2). Daya Dukung

Kemampuan sumber daya pendukung dapat dilihat dari keberadaan

tenaga pendidik, sarana dan prasarana pendidikan, biaya pengelolaan atau

manajemen sekolah, peran komite sekolah dan stakeholder serta

lingkungan

sekolah dalam pendukung pencapaian pembelajaran.

(3). Intake Siswa

Intake siswa adalah tingkat kemampuan rata-rata siswa secara

keseluruhan tahun sebelumnya. Intake siswa dapat diperoleh melalui :

(a) Hasil seleksi penerimaan siswa baru

(b) Rapot kelas terakhir tahun sebelumnya

Page 30: Proposal - Arti Dewi Utami

30

(c) Tes seleksi masuk atau psikotes

(d) Nilai Ujian Nasional (UAS/UASBN)

(e) Bagi kelas 1 intake siswa dipertimbangkan dari : hasil tes awal, atau

hasil UTS atau UAS semester 1 tahun berjalan

b). Menafsirkan KKM

(1) Dengan memberikan poin pada setiap criteria yang ditetapkan dengan

menggunakan bobot.

A. Kompleksitas T → 1

S → 2

R → 3

(Sulit Sekali)

(Cukup Sulit)

(Tidak Sulit)

B. Daya Dukung T → 3

S → 2

R → 1

(Sarana)

C. Intake Siswa T → 3

S → 2

R → 1

(Kemampuan Siswa)

T = Tinggi S = Sedang R = Rendah

Poin ideal = 9

Jumlah Poin x 100

Poin Ideal

(2). Dengan memberikan rentang nilai pada setiap kriteria.

(a). Kompleksitas : tinggi = 50-64

sedang = 65-80

rendah = 81-100

Page 31: Proposal - Arti Dewi Utami

31

(b). Daya Dukung : tinggi = 81-100

sedang = 65-80

rendah = 50-64

(c). Intake Siswa : tinggi = 81-100

sedang = 65-80

rendah = 50-64

c). Contoh perhitungan KKM setiap indikator dengan memberikan poin

(1) KKM Kompetensi Dasar (KD) diperoleh dari nilai rata-rata KKM

indikator ( 56 + 67 + 67 ) : 3 = 63

(2) KKM Standar Kompetensi (SK) yaitu 63 diperoleh dari hasil rata-rata

KKM Kompetensi Dasar (KD).

(3) KKM Mata Pelajaran (MP) yaitu 62 diperoleh dari hasil rata-rata KKM

Standar Kompetensi (SK).

d). KKM MP

Jadi KKM mata pelajaran bahasa Indonesia kelas III semester II

adalah 62.

Apabila nilai siswa sama atau melebihi nilai KKM MP maka siswa

tersebut tuntas (T) dalam mata pelajaran tersebut. Sedangkan sebaliknya,

apabila nilai di bawah nilai KKM MP maka siswa tersebut belum tuntas

(BT) dalam mata pelajaran tersebut.

b. Analisis Data

Analisis data menurut Patton (Moleong, 2004 : 103) adalah “proses

mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola, kategori dan

Page 32: Proposal - Arti Dewi Utami

32

satuan uraian dasar”. Analisis data dalam pelaksanaannya dilakukan

dalam suatu proses dan dikerjakan secara intensif. Analisis data dengan

reduksi data, pemahaman, dan penyimpulan. Pada tahap reduksi data

peneliti menyeleksi, memfokuskan, menyederhanakan, kemudian

meginformasikan secara utuh, kegiatan penyajian data adalah

mengorganisasikan data hasil reduksi, hal ini dilakukan untuk

menghasilakn sajian data yang utuh.

Proses analisis data dalam penelitian ini dimulai dengan menelaah

dan mempelajari seluruh data yang terkumpul dari berbagai instrumen

penelitian. Kemudian data tersebut direduksi dengan jalan membuat

abstrak yaitu merangkumnya menjadi intisari yang terjaga kebenarannya.

Selanjutnya data tersebut disusun dan dikatagorikan, disajikan, dimaknai,

dan terakhir diperiksa kebenarannya. Kegiatan akhir yang dilaksanakan

adalah dengan mengadakan pemeriksaan validasi data.

6. Validasi Data

Merujuk pada Hopkins (wiriaatmaja, 2005 : 170) “untuk menetapkan

keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan yang didasari empat kriteria

yang digunakan yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan

(transferability), ketergantungan (dependability), dan kepastian

(confirmability). Dari empat kriteria di atas maka untuk mencapai hal tersebut

validasi data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Page 33: Proposal - Arti Dewi Utami

33

a. Triangulasi

Menurut Elliott (Syamsudin, 2006 : 242), triangulasi dilakukan

berdasarkan tiga sudut pandang, yaitu sudut pandang guru, sudut pandang

siswa dan sudut pandang observer. Pengecekan keabsahan data dengan

cara memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data sebagai pembanding,

tujuannya untuk mengecek keabsahan data dan derajat kepercayaan data

yang maksimal. Kegiatan ini dilakukan melalui kegiatan reflektif

kolaboratif dengan peneliti mitra dan siswa.

b. Member Check

Member check adalah cara untuk memperoleh keabsahan data terhadap

kebenaran data yang diperoleh setelah selesai mengumpulkan data, yaitu

dengan cara meninjau kembali keterangan-keterangan atau data dengan

mengonfirmasikan kepada guru kelas III SDN Sabagi dan kepada siswa

pada akhir pelaksanaan tindakan dengan cara diskusi balikan. Member

check yakni memeriksa kembali keterangan atau informasi data yang

diperoleh selama observasi/wawancara apakah keterangan atau informasi

yang diperoleh itu tidak berubah/ajeg.

c. Expert Opinion

Pengecekan data terakhir terhadap keshahihan temuan peneliti kepada

pakar professional. Dalam hal ini, peneliti mengkonsultasikan temuan-

temuan dalam penelitian kepada pembimbing dan dosen mata kuliah

bahasa Indonesia sehingga validasi data temuan dapat di pertanggung

jawabkan kebenarannya.

Page 34: Proposal - Arti Dewi Utami

34

K. JADWAL PENELITIAN

No Uraian kegiatan Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 Pembuatm x x x x x Proposal

2 Seminar x

Proposal

3 Penyempurnaa x x Proposal 4 Pelaksanaan x x x x Penelitian

5 Pengolahan x x Data dan Analisis Data

6 Penyusunan x x x x x x x x x dan Revisi Laporan 7 Pertanggung

Jawaban laporan

x x

34

Page 35: Proposal - Arti Dewi Utami

35

L. DAFTAR PUSTAKA

Departemen Pendidikan Nasional. (2006). Panduan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) SD/MI. Jakarta: Depdiknas

Djuanda, Dadan. (2008). Pembelajaran Keterampilan Berbahasa Indonesia di

Sekolah Dasar. Bandung : Pustaka Latifah

Fathoni, Abdurrahmat. (2006). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Teknik

Penyusunan Skripsi. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Hidayat, Kosadi dkk. (1994). Evaluasi Pendidikan dan Penerapannya dalam

Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung : CV. Alfabeta

Moleong, Lexi. (2004). Metode Penelitian kualitatif. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses dan

Pendidikan. Jakarta : Kencana

Soeparno (1998). Media Pengajaran Bahasa, Yogyakarta: Intan Pariwara

Suharjo. (2006). Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar Teori dan Praktik.

Jakarta : Depdiknas Ditjen Dikti Direktorat Ketenagakerjaan

Suyatno. (2005). Permainan Pendukung Pembelajaran Bahasa dan Sastra.

Jakarta : PT. Grasindo

Syamsudin dkk. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung :

Rosda

Tarigan, Djago. (1986). Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa. Bandung

: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (1982). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa. Bandung : Angkasa

Widodo, Rachmad. (2009). Model Pembelajaran Menulis Objek Gambar.

(Online). Tersedia : http://www.wordpress.com/2009/12/13/model-

pembelajaran-menulis-objek-gambar/ (25 Januari2010)

Widodo, Rachmad. (2009). Model Pembelajaran Reka Cerita Gambar. (Online).

Tersedia : http://www.wordpress.com/2009/11/21/model-pembelajaran-reka-

cerita-gambar/(25 Januari 2010)

Page 36: Proposal - Arti Dewi Utami

36

M. LAMPIRAN

1. Intrumen Penelitian

Pedoman Observasi Kinerja Guru Siklus 1

No. Aspek yang Diamati Skor

Jumlah 1 2 3

1. Kegiatan Awal

a. Melaksanakan tugas harian kelas.

b. Menjelaskan materi, tujuan dan langkah

pembelajaran.

c. Memulai kegiatan pembelajaran.

d. Melakukan apersepsi.

Jumlah

2. Kegiatan Inti

a. Melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai

dengan tujuan pembelajaran

b. Memberi petunjuk dan penjelasan yang

berkaitan dengan isi pembelajaran.

c. Melakukan kegiatan menghitung ejaan dan

reka cerita gambar

d. Menggunakan ekspresi lisan, tulisan, isyarat

gerakan badan.

e. Menangani pertanyaan dan respon siswa

f. Memicu dan memelihara ketertiban siswa

g. Memberikan penghargaan dan penguatan

kepada siswa atas mengarang yang

dilakukan

h. Keefektifan pembelajaran

Jumlah

3. Kegiatan Akhir

a. Melaksanakan evaluasi

b. Mengoreksi pekerjaan siswa

c. Memberikan balikan kepada siswa

Jumlah

Jumlah Total No. 1 - 3

JUMLAH AKHIR = (Jumlah Total : 45) x

100

Petunjuk

Berilah skor pada butir – butir pelaksanaan pembelajaran dengan cara memberi tanda

ceklis (√) pada kolom skor sesuai kriteria sebagai berikut :

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

Page 37: Proposal - Arti Dewi Utami

37

Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1

No. Nama Siswa

Aspek yang diamati

Skor Nilai Keantusiasan Perhatian Kerjasama

3 2 1 3 2 1 3 2 1

1 Adi Wijaya

2 Anwar Saefuloh

3 Agung Saefudin

4 Bagus Anggara

5 Bagus Kusuma

6 Dandi Supendi

7 Didin Wahyudin

8 Elis Kusmini

9 Fitriani

10 Gugun Mulyadi

11 Khamaludin Sihab

12 Listiana

13 Maemunah

14 Mita

15 Rini Nurchayati

16 Rijal Rizki Padilah

17 Resida

18 Rodiah Nurhasanah

19 Rini Agustini

20 Siti Rodiah

21 Tarmila Rosanti

22 Yuyun Yuningsih

Page 38: Proposal - Arti Dewi Utami

38

Deskriptor Lembar Pengamatan Aktivitas Siswa Siklus 1

1. Keantusiasan

Skor 3 : Apabila dari awal sampai dengan akhir pembelajaran siswa mengikuti

dengan antusias

Skor 2 : Apabila siswa terkadang antusias mengikuti pembelajaran terkadang

tidak

Skor 1 : Apabila siswa sama sekali tidak antusias mengikuti pembelajaran

2. Perhatian

Skor 3 : Jika siswa dari awal pembelajaran sampai dengan akhir pembelajaran

memperhatikan penjelasan dari guru, tidak sibuk untuk hal yang tidak

terkait dengan pembelajaran, dapat menjawab pertanyaan dari guru

Skor 2 : Jika siswa sesekali memperhatikan tetapi sesekali melakukan hal yang

tidak terkait dengan pembelajaran tetapi dapat menjawab pertanyaan

dari guru

Skor 1 : Jika siswa melakukan hal yang sama sekali tidak terkait dengan

pembelajaran

3. Kerjasama

Skor 3 : Jika siswa terlihat aktif dalam kelompok, menghargai pendapat teman,

memotivasi teman untuk menyukseskan kelompok

Skor 2 : Jika siswa terlihat aktif dalam kelompok, tetapi tidak memotivasi

temannya

Skor 1 : Jika siswa sama sekali tidak terlibat dalam kelompok malah

mengganggu kelompok lain

Page 39: Proposal - Arti Dewi Utami

39

Pedoman Wawancara Untuk Guru Siklus 1

Waktu Wawancara :

Pertanyaan :

1. Bagaimana kesan anda setelah melihat pembelajaran tadi ?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

2. Menurut anda, hambatan apa yang anda rasakan jika melaksanakan pembelajaran

tadi?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

3. Menurut anda, apakah siswa merasa tertarik terhadap pembelajaran tadi ?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

4. Apakah metode simulasi dapat meningkatkan kemampuan menulis karangan ?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

5. Menurut anda, apakah metode permainan cocok diterapkan untuk meningkatkan

kemampuan menulis karangan ?

.......................................................................................................................................

................................................................................................................................

6. Menurut perkiraan anda, bagaimana hasil belajar siswa ?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

7. Menurut anda, hal-hal apa saja yang harus diperbaiki dalam proses pembelajaran

yang tadi telah dilaksanakan ?

................................................................................................................................

................................................................................................................................

Page 40: Proposal - Arti Dewi Utami

40

Pedoman Wawancara Untuk Siswa Siklus 1

Nama Siswa :

Waktu Wawancara :

No Pertanyaan Ringkasan Jawaban

1. Apakah kamu semangat mengikuti menulis

karangan ?

2. Apakah pembelajaran menulis yang baru

saja diikuti lebih menyulitkan dari

biasanya ?

3. Apakah ada perbedaan pembelajaran

menulis yang dilaksanakan dengan metode

permainan dengan metode yang biasanya

dilakukan oleh guru ?

Page 41: Proposal - Arti Dewi Utami

41

Catatan Lapangan

Pelaksanaan Tindakan :

Waktu :

Fokus Kajian Deskripsi Proses Belajar Komentar

1. Penerapan metode untuk

permainan meningkatkan

kemampuan menulis

karangan siswa kelas III

SDN Sabagi

2. Kemampuan menggunakan

tanda titik

3. Kemampuan menggunakan

tanda titik

4. Kemampuan menyesuaikan

menulis karangan dengan

gamba seri

Page 42: Proposal - Arti Dewi Utami

42

2. RPP Perbaikan Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Tema : Pendidikan

Kelas / semester : III/II

Waktu : 2 X 35 menit

A. STANDAR KOMPETENSI

Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi dalam karangan sederhana dan

puisi

B. KOMPETENSI DASAR

Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata

dan kalimat yang tepat dengan memperhatikan ejaan, huruf kapital, dan tanda

titik.

C. INDIKATOR

Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan dengan

memperhatikan penggunaan ejaan.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

Siswa mampu menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri dengan

memperhatikan kesesuaian cerita dengan gambar, huruf kapital, dan tanda titik.

Page 43: Proposal - Arti Dewi Utami

43

E. MATERI POKOK

Membuat karangan berdasarkan gambar seri

F. METODE

Ceramah, tanya jawab, kerja kelompok, permainan, penugasan.

G. MEDIA

Buku paket penunjang, gambar seri

H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN

1) Kegiatan awal

a) Melaksanakan tugas harian kelas.

b) Mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif

c) Menjelaskan materi, tujuan dan langkah pembelajaran

d) Memulai kegiatan pembelajaran

e) Melakukan apresepsi sebelum kegiatan pembelajaran

3) Kegiatan Inti

a) Siswa dibagi menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 sampai

6 orang

b) Setiap kelompok dibagikan gambar seri yang dibawahnya terdapat sebuah

paragraf

c) Siswa diberi tugas untuk mengamati gambar dan paragraf tersebut

d) Setiap siswa mendapatkan daftar ejaan

Page 44: Proposal - Arti Dewi Utami

44

e) Kelompok diminta oleh guru untuk menghitung ejaan yang mucul dalan

paragraf

f) Setelah itu menuliskannya ke dalam kolom ejaan yang telah disediakan

oleh guru

g) Kemudian siswa bersama guru memeriksa kolom ejaan

h) Setiap satu ejaan yang benar benilai 1. Jumlah ejaan yang benar dibagi

jumlah semua ejaan yang muncul dikalikan 100

i) Kelompok dengan nilai tertinggi mendapatkan hadiah berupa bintang

j) Guru menempelkan gambar berseri yang lain di papan tulis

k) Siswa memperhatikan guru mereka gambar seri tersebut

l) Siswa dan guru melakukan tanya jawab tentang gambar seri tersebut,

misalnya mencari tentang tema, isi dan maksud gambar tersebut

m) Setiap kelompok dengan bantuan guru menuliskan segala sesuatu tentang

gambar seri tersebut mulai dari mengembangkan kosakata untuk

kemudian menyusunnya menjadi karangan

n) Setelah selesai, guru menunjuk satu kelompok untuk membacakan hasil

karangannya di depan kelas

o) Setiap satu kelompok selesai membaca karangan di depan kelas diberikan

tepuk tangan, kemudian giliran kelompok lain. Demikian seterusnya

sampai semua kelompok berhasil membacakan karangannya

p) Setelah semua permainan selesai siswa bersama guru menyanyikan lagu

“kalau kau senang hati”

q) Siswa dibimbing oleh guru untuk menyimpulkan permainan.

Page 45: Proposal - Arti Dewi Utami

45

4) Kegiatan Akhir

a) Guru melaksanakan evaluasi pembelajaran

b) Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran

c) Guru menutup pembelajaran dengan doa

I. PENILAIAN

1. Prosedur Penilaian : Proses dan Post tes

2. Jenis Penilaian : Non Tes dan Tes Tulis

3. Alat Penilaian : Format Penilaian dan Soal

Soal :

Buatlah Karangan berdasarkan gambar seri di bvawah ini!

Page 46: Proposal - Arti Dewi Utami

46

Tabel 1

Data Awal Hasil Belajar Siswa

No.

Nama Siswa

Kesesuaian

dengan

gambar

Penggunaan

Huruf

Kapital

Penggunaan

Tanda Titik Skor

Nilai Ket

3 2 1 3 2 1 3 2 1 T BT

1 Adi Wijaya

2 Anwar Saefuloh

3 Agung Saefudin

4 Bagus Anggara

5 Bagus Kusuma

6 Dandi Supendi

7 Didin Wahyudin

8 Elis Kusmini

9 Fitriani

10 Gugun Mulyadi

11 Khamaludin Sihab

12 Listiana

13 Maemunah

14 Mita

15 Rini Nurchayati

16 Rijal Rizki Padilah

17 Resida

18 Rodiah Nurhasanah

19 Rini Agustini

20 Siti Rodiah

21 Tarmila Rosanti

22 Yuyun Yuningsih

Jumlah

Persentase

Page 47: Proposal - Arti Dewi Utami

47

Deskriptor Penilaian Tes Hasil Hasil Belajar

Kesesuaian cerita dengan gambar

3 = Cerita sesuai dengan gambar secara berurutan dari awal paragraph

sampai dengan akhir paragraph.

2 = Cerita sesuai dengan gambar tetapi tidak berurutan ataupun

sebaliknya.

1 = Cerita tidak sesuai dengan gambar dan susunan ceritanya tidak

berurutan

Penggunaan huruf kapital

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih huruf kapital dengan tepat

2 = Jika siswa hanya dapat menggunakan 3 atau kurang dari 6 huruf

kapital dengan tepat

1 = Jika siswa hanya menggunakan 1 huruf kapital atau tidak sama

sekali

Penggunaan tanda titik

3 = Jika siswa dapat menuliskan 6 atau lebih tanda titik

2 = Jika siswa hanya dapat menuliskan 3 atau kurang dari 6 tanda titik

1 = Jika siswa tidak menggunakan tanda titik sama sekali

Nilai dihitung berdasarkan rumus = 100xidealSkor

diperolehyangSkor

Skor ideal = 9