pengembangan media e-magazine biodiversitas berbasisrepository.radenintan.ac.id/10632/1/skripsi...

65
PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASIS HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA PESERTA DIDIK KELAS X DI TINGKAT SMA SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Dalam Ilmu Biologi Oleh : WIDYA DWI UTAMI NPM : 1411060226 Jurusan : Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 1441 H / 2020 M

Upload: others

Post on 02-Nov-2020

0 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA PESERTA DIDIK

KELAS X DI TINGKAT SMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Dalam Ilmu Biologi

Oleh :

WIDYA DWI UTAMI

NPM : 1411060226

Jurusan : Pendidikan Biologi

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

1441 H / 2020 M

Page 2: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA PESERTA DIDIK

KELAS X DI TINGKAT SMA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas Akhir dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Dalam Ilmu Biologi

Oleh :

WIDYA DWI UTAMI

NPM : 1411060226

Jurusan : Pendidikan Biologi

Pembimbing I : Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd.

Pembimbing II : Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd.

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

1441 H / 2020 M

Page 3: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

ABSTRAK

PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASIS

HIGHER ORDER THINKING SKILL PADA PESERTA DIDIK KELAS X

DI TINGKAT SMA

Oleh

WIDYA DWI UTAMI

Survey yang sebelumnya telah dilakukan dengan penyebaran angket

kebutuhan peserta didik menunjukan bahwa bahan ajar yang digunakan dalam

proses pembelajaran cenderung kurang menarik minat belajar peserta didik.

Media pembelajaran akan berkaitan erat pada minat peserta didik dalam proses

pembelajaran dan penyerapan materi dalam materi biologi yang terkesan cukup

abstrak jika tidak ditunjang dengan gambar-gambar, oleh sebab itu peneliti tertarik

untuk mengembang media majalah yang berbasis Higher Oder Thinking Skill

yang diharapkan dapat membuat siswa lebih minat dan semangat lagi dalam

belajar dan mengembangkan berbagai ide yang diperoleh. Tujuan ini dilakukan

mengetahui cara mengembangkan media, kelayakan dan respon dari peserta didik

kelas X ditingkat SMA. Penelitian ini merupakan jenis penelitian R&D (Research

and Development) yang menggunakan tahapan yaitu studi pendahuluan,

perencanaan, pengembangan produk, uji pendahuluan, uji produk terbatas, uji

produk luas, revisi dan kelayakan, kemudian data yang yang diperoleh akan

dianalisis dengan deskriptif, presentase dan kualitatif. Berdasarkan hasil ahli

media diperoleh hasil 89% yang berkriteria “Sangat Layak”, penilaian kelayakan

ahli materi sebesar 82% yang berkriteria “Sangat Layak”, penilaian dari ahli

bahasa didapatkan presentase kelayakan 82% yang dinyatakan dalam kriteria

“Sangat Layak”. Berdasarkan uji lapangan skala kecil mendapat presentase 77%

“Sangat menarik”, kemudian uji lapangan skala besar 79% dengan kriteria

“Sangat Menarik” dan uji untuk repon guru di dapatkan nilai presentase 85%

dengan kriteria “Sangat Menarik”. Berdasarkan hasil dari pegujian respon dari

peserta didik dan para ahli maka dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran e-

magazine berbasis Higher Order Thinking Skill dinyatakan sangat layak dan

sangat menarik untuk dijadikan media pembelajaran.

Kata Kunci : Media e-Magazine, Biodiversitas, Higher Order Thinking Skill

Page 4: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten
Page 5: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten
Page 6: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

iv

MOTTO

Artinya:

Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah

bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan

bagi orang-orang yang tidak beriman". (Q.S. Yusuf ayat 101)

Page 7: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

v

PERSEMBAHAN

Dengan tidak hentinya rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

atas limpahan rahmat dan hidayahnya serta lantunan do'a dari kedua orang tua yang

selalu mengiringi perjalan penulis hingga berada pada titik sekarang ini. Ku

persembahkan tugas akhir ini sebagai bukti teruntuk orang-orang tercinta, terkasih

dan tersayang khususnya kepada :

1. Teristimewa kepada papaku Cahyo Purwono (Alm) dan mamaku Nurbaiti,

Beliau berdualah sumber semangat ku . terimakasih yang tidak henti-hentinya

ku ucapkan atas segala perjuangan, arahan, suport dan lantunan do’a yang

selalu terpanjatkan disetiap sujudnya para penyemangatku.

2. Tidak kalah istimewanya kepada mamas ku yang bernama Andriyanto

Atmajaya, mbak ipar ku Mega Susilowati, dan adik bungsuku Kartika Dewi.

Terimakasih ku sampaikan atas segala suport dan do'a hingga saya berada

pada titik ini.

Page 8: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten Lampung

Tengah pada tanggal 5 Mei 1996, buah hati yang lahir dari pasangan bapak Cahyo

Purwono dan ibu Nurbaiti. Yang merupakan anak kedua dari tiga bersaudara yang

bernama Andriyanto Atmajaya, dan Kartika Dewi

Masa pendidikan penulis dimulai pada tahun 2001 taman kanak- kanak

Bina Putra di desa Cempaka Nuban Kecamatan Batanghari Nuban Lampung

Timur dan lulus pada tahun 2002 kemudian dilanjutkan ke jenjang berikutnya

pada Sekolah Dasar di SD Negeri 2 Cempaka Nuban Kecamatan Batanghari

Nuban dan lulus pada tahun 2008, Selanjutnya meneruskan kejenjang Sekolah

Menegah Pertama di SMP Negeri 3 Batanghari Nuban dan berhasil lulus pada

tahun 2011, Pendidikan selanjutnya dilanjutkan di Sekolah Menengah Atas di

MAN 2 Metro dan berhasil lulus pada tahun 2014.

Pada tahun 2014 penulis melanjutkan program strata 1 (S1) Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Biologi di UIN Raden Intan

Lampung. Selama menjadi mahasiswa penulis menemukan banyak pengalaman

dengan Kuliah Kerja Nyata di desa Bumi Restu Kecamatan Palas Kabupaten

Lampung Selatan dan Praktek Pengalaman Lapangan di SMP Negeri 25 Bandar

Lampung pada tahun 2017.

Page 9: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

vii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Puji syukur kepada Allah SWT , yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-

Nya, sehingga penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini sesuai dengan yang

diharapkan. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi kita

Muhammad SAW, kepada sahabat serta pengikut beliau yang setia, Aamiin.

Skripsi yang diangkat penulis berjudul “Pengembangan Media e-Magazine

Biodiversitas Berbasis Higher Order Thinking Skill Pada Kelas X di Tingkat

SMA”. Tujuan penulisan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat dalam

menyelesaikan program Strata Satu Pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari

berbagai pihak khususnya dari dosen pembimbing, sehingga kesulitan yang

dihadapi dapat diselesaikan sesuai dengan harapan. Oleh karena itu, melalui

skripsi ini penulis akan menyampaikan ucapan terimakasih kepada yang

terhormat:

1. Ibu Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung.

2. Bapak Dr. Eko Kuswanto, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

Raden Intan Lampung.

Page 10: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

viii

3. Ibu Nukhbatul Bidayati Haka, M.Pd selaku Pembimbing II dan Bapak

Dr. Bambang Sri Anggoro,M.Pd. selaku Pembimbing I, terimaksih

atas kesabaran dalam membimbing dan memberikan arahan sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan yang telah

banyak memberikan ilmu pengetahuan dan wawasan yang luas kepada

peneliti.

5. Kepala sekolah guru dan staf TU SMA Negeri 11 Bandar Lampung

dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung yang telah memberikan

bantuan hingga terselesainya skripsi ini.

6. Kepada teman – teman Biologi D angkatan 2014 yang selalu memberi

motivasi.

7. Sahabat – sahabat terbaikku Anisa Kamalasari, Wahyu Pangestuning

Astuti, Anggil Viyantini Kuswanto, terima kasih banyak untuk kalian

yang selalu memberikan, dukungan, bantuan, motivasi, dan

semangatnya.

8. Sahabatku Umi Fathurrohmi, Susanti, Syonia Aiza Tamara, Winda

Septia Lianis Sari, Nurul Aini yang selalu memberi bantuan motivasi

dan semangat.

9. Teruntuk mamah iyay, papah iyay yang selalu mengingatkan dan

memberikan membantuan.

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan namanya satu persatu yang

telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Page 11: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

ix

Penulis berharap semoga Allah SWT membalas amal perbuatan baik

kalian dari semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan

skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang harus

diperbaiki dalam skripsi ini.

Untuk itu, segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis

harapkan. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis

khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandar Lampung, Februari 2020

Penulis

Widya Dwi Utami

1411060226

Page 12: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL. ................................................................................... i

ABSTRAK ................................................................................................... ii

PERSETUJUAN ........................................................................................... iii

MOTTO ........................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................. vii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xiv

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah. .................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah. .......................................................................... 15

C. Batasan Masalah................................................................................. 16

D. Rumusan Masalah .............................................................................. 17

E. Tujuan Penelitian ............................................................................... 17

F. Manfaat Penelitian. ............................................................................ 17

G. Ruang Lingkup Penelitian .................................................................. 18

H. Spesifikasi Produk .............................................................................. 18

I. Keterbatasan Produk .......................................................................... 19

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ................................................................................ 20

1. Pembelajaran IPA ........................................................................ 20

2. Hakikat Biologi ........................................................................... 20

3. Media Pembelajaran .................................................................... 22

Page 13: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

xi

4. Fungsi dalam Pembelajaran ........................................................ 25

5. Manfaat Media dalam Pembelajaran ........................................... 27

6. Majalah ........................................................................................ 28

7. Majalah Elektronik ...................................................................... 28

B. Higher Order Thinking Skill ................................................................. 31

1. Pengertian Higher Order Thinking Skill. ..................................... 31

2. Indikator Higher Order Thinking Skill. ........................................ 33

C. Kajian Materi Penelitian .................................................................... 33

D. Penelitian Relevan. ............................................................................. 40

E. Kerangka Berpikir Penelitian ............................................................. 44

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode dan Jenis Penelitian ............................................................... 45

B. Kelas Uji Coba Penelitian .................................................................. 46

C. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................ 46

D. Prosedur Penelitian............................................................................. 47

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 53

F. Instrumen Penelitian........................................................................... 55

G. Teknik Analisis Data .......................................................................... 63

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian .................................................................................. 67

B. Pembahasan ........................................................................................ 100

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................ 113

B. Saran ................................................................................................... 114

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

xiii

DAFTAR GAMBAR

4.1 Media Pembelajaran e-Magazine Edisi Perdana ..................................... 91

4.2 Media Pembelajaran e-Magazine Edisi Kedua ....................................... 91

4.3 Media Pembelajaran e-Magazine Edisi Ketiga ....................................... 92

Page 15: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

xii

DAFTAR TABEL

2.1 Kajian Kurikulum 2013 Materi Keanekaragaman Hayati .......... 33

3.1 Instrumen Penelitian ................................................................... 56

3.2 Kisi-kisi Angket Ahli Media ...................................................... 57

3.3 Kisi-kisi Angket Ahli Materi ....................................................... 59

3.4 Kisi-kisi Angket Ahli Bahasa ...................................................... 60

3.5 Kisi-kisi Angket Tanggapan Untuk Pendidik .............................. 61

3.6 Kisi-kisi Angket Tanggapan Untuk Peserta Didik ...................... 62

3.7 Skor Penilaian Terdahap Pilihan Jawaban .................. ................ 64

3.8 Kriteria Kelayakan ...................................................................... 65

3.9 Skala Likert Responden Peserta didik ............. .......................... 66

3.10 Kriteria Kemenarikan . .................................... .......................... 66

4.1 Cover Depan e-Magazine ................................. .......................... 74

4.2 Daftar Isi e-Magazine . .................................... .......................... 75

4.3 Isi e-Magazine ............ .................................... .......................... 76

4.4 Validasi Ahli Media Tahap I ........................... .......................... 77

4.5 Validasi Ahli Media Tahap II (Setelah Revisi) .......................... 81

4.6 Validasi Ahli Materi Tahap I ........................... .......................... 84

4.7 Validasi Ahli Materi Tahap II (Setelah Revisi) .......................... 86

4.8 Validasi Ahli Bahasa ... .................................... .......................... 88

4.9 Hasil Media e-Magazine ................................... .......................... 91

4.10 Validasi Ahli Guru Mata Pelajaran Biologi ..... .......................... 93

4.11 Hasil Responden Peserta Didik Pada Skala Kecil ...................... 97

4.12 Hasil Responden Peserta Didik Pada Skala Besar ...................... 98

Page 16: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1. PERANGKAT PEMEBLAJARAN

1.1 Silabus

1.2 Produk e-Magazine

LAMPIRAN 2. INSTRUMEN PENELITIAN

2.1 Lembar Wawancara Pendidik Biologi

2.2 Angket Analisis Kebutuhan

2.3 Angket Penilaian Ahli Media

2.4 Angket Penilaian Ahli Materi

2.5 Angket Penilaian Ahli Bahasa

2.6 Angket Respon Pendidik Biologi

2.7 Angket Respon Peserta Didik Biologi

LAMPIRAN 3. OLAH DATA PENELITIAN

3.1 Hasil Penelitian Ahli Media

3.2 Hasil Penelitian Ahli Materi

3.3 Hasil Penelitian Ahli Bahasa

3.4 Hasil Penilaian Respon Pendidik Biologi

3.5 Hasil Penilaian Respon Peserta Didik SMAN 11 Bandar Lampung

3.6 Hasil Penilaian Respon Peserta Didik MA Muhammadiyah Bandar

Lampung

LAMPIRAN 4. DOKUMENTASI PENELITIAN

4.1 Foto pra penelitian dan penelitian di SMAN 11 Bandar Lampung

Page 17: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

xv

4.2 Foto pra penelitian dan penelitian di MA Muhammadiyah Bandar

Lampung

LAMPIRAN 5. SURAT-SURAT PENELITIAN

5.1 Surat Pra Penelitian

5.2 Surat Balasan Pra Penelitian

5.3 Surat Validasi Instrumen

5.4 Surat Validasi Ahli Media

5.5 Surat Validasi Ahli Bahasa

5.6 Surat Penelitian

5.7 Surat Balasan Penelitian

Page 18: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Era globalisasi saat ini pendidikan terus mengalami perkembangan yang

dapat terlihat dari sistem kurikulumnya. Saat ini di Indonesia menerapkan

kurikulum 2013, dimana kurikulum 2013 menekankan anak untuk lebih aktif

dalam proses belajar. Belajar memiliki arti proses untuk dapat memberikan

perubahan kepribadian individu, dimana perubahan tersebut di aplikasikan dalam

bentuk proses belajar mengajar sehingga dapat mewujudkan manusia yang

berkualitas secara tingkah laku, daya pikir, keterampilan dan kemampuan

lainnya.1

Setiap manusia memiliki pemikiran berfikir, karena berfikir merupakan

pembawaan yang setiap waktu dibuat dalam serata aktifitas dari kehidupan.

Berfikir dapat dikategorikan di dua bagian, yaitu berfikir tingkat tinggi dan

berfikir tingkat rendah. Abad 21 dalam pembelajaran yang menekankan pada

berfikir tingkat rendah mulai mengalami perubahan kepada berfikir tingkat tinggi.

Berfikir tingkat tinggi merupakan cara berfikir dengan bentuk dan langkah yang

rumit, sehingga pada konten ini mempunyai ciri berfikir secara terbuka untuk

1 Supriadi, wahyu hidayat, Pengembangan E-magazine Menggunakan Flipcreator

Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal Universitas Negeri Makassar, 2015. Vol. 4 No. 1 hal. 24

Page 19: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

jangkauan yang resiko, keingintahuan, penemuan bukti yang kuat, persiapan dan

indikasi desain yang sangat cocok.2

Proses belajar mengajar erat kaitannya dengan memperluas ilmu. Islam

menekankan untuk manusia memperluas ilmu pengetahuannya yang tertera dalam

Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5.

Artinya :

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah

menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha

Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran kalam. Dia mengajar

kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.3

Surat Al-Alaq ayat pertama terdapat kata Iqro’ yang memiliki arti bacalah,

dimana Allah SWT memberikan perintah kepada nabi Muhammad SAW

melewati malaikat jibril untuk membaca. Makna tersebut dapat memberikan arti

bahwa adanya perintah untuk melakukan kegiatan belajar, karena dalam belajar

pula terkandung suatu proses kegiatan mendalami, meneliti, membaca dan lain

sebagainya.4

Pembelajaran IPA dilaksanakan untuk memberikan pengalaman langsung

kepada peserta didik serta pemahaman secara mendalam tentang lingkungan dan

2 R.Arifin,Nugroho. Higher Order Thinking Skills. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2018) h.20,22,31 & 39 3 Al-Qur’an surat Al-Alaq ayat 1-5

4 Abdul Majid. Strategi Pembelajaran. (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013) hal.2

Page 20: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

alam sekitar. Pelaksanaan pembelajaran IPA memiliki tujuan untuk

menumbuhkan kemampuan berpikir bersikap dan bertindak serta berkomunikasi

secara ilmiah. Tujuan pembelajaran IPA di atas dapat dicapai dengan proses

pembelajaran. Proses pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik

dengan pendidik dan sumber belajar pada lingkungan belajar.5

Prestasi belajar peserta didik disekolah sering diindikasikan dengan

permasalahan belajar dari peserta didik tersebut dalam memahami materi. Indikasi

ini dimungkinkan karena faktor belajar peserta didik yang kurang efektif bahkan

peserta didik sendiri kurang termotivasi didalam mengikuti pembelajaran di

dalam kelas. Akibatnya peserta didik kurang atau tidak memahami materi yang

bersifat sukar, yang diberikan oleh guru tersebut. Kecenderungan pembelajaran

yang kurang menarik ini merupakan hal yang wajar dialami oleh guru yang tidak

memahami kebutuhan dari peserta didik tersebut, baik dalam karakteristik

maupun dalam perkembangan ilmu.6 Membuat siswa dapat termotivasi, guru

harus memahami karakteriktik masing-masing siswa dan mampu menciptakan

suatu pembelajaran yang sesuai kebutuhan serta menarik bagi siswa. Salah satu

upaya dalam menciptakan proses pembelajaran yang menarik adalah memberikan

fasilitas pembelajaran dengan media sesuai dengan perkembangan zaman,

kebutuhan dan kondisi dari siswa itu sendiri.

Keterampilan berfikir tingkat tinggi di Indonesia dalam kesadaran penting

pada hakikatnya termuat dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.

20 Tahun 2003 Pasal 3 yaitu: mengembangkan kemampuan dan membentuk

watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka kemampuan

5 Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Kompetensi Dan Kompetensi

Dasaruntuksatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2016. H.3 6 Daryanto. Media pembelajaran. (bandung: satu nusa, 2014). h.1

Page 21: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

kecerdasan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, kritis, kreatif, mandiri dan menjadi warga

Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.7

Setiap kehidupan seseorang tidak luput dari suatu pemikiran dalam

menentukan keputusan atau kemampuan berfikir. berfikir sendiri terbelah menjadi

beberapa tingkatan mulai dari yang simpel dengan memerlukan pemikiran, sampai

jenjang yang paling besar hingga memerlukan pengamantan, walau begitu setiap

ahli terkadang berbeda pendirian mengenai cara berfikir walau dari faktor

pernyataan, teori, maupun bagian yang berperan didalamnya.8

Salah satu dari golongan berfikir adalah Higher Order Thinking Skills

merupakan keterampilan berfikir tingkat tinggi yang melingkupi beberapa

aktivitas moral semacam hasil keterampilan, berfikir kritis, kreatif, dan pembagian

persoalan. Keterampilan Higher Order Thinking Skill pada peserta didik dalam

pembelajaran, menjadi topik menarik yang menandai perubahan sudut pandang

tentang proses membangun generasi yang adaptif terhadap perkembangan IPTEK.

Penelitian kurikulum memulai pembelajaran yang berorientasi pada

pemberdayaan Higher Order Thinking Skill bagi peserta didik yang didalamnya

mencakup pembelajaran IPA dan Higher Order Thinking Skill sendiri merupakan

potensi yang sangat sesuai dengan hakikat IPA, yakni proses ilmiah, produk

ilmiah, dan sikap ilmiah. Sesuai hakikatnya, pembelajaran IPA idealnya mengacu

7 Griffin, P., Care. Penilaian Dan Pengajaran Keterampilan Abad Ke-21. (metode dan

pendekatan: media bisnis, 2015) h.16 8 Sajidan, Afandi. Pengembangan Model Pembelajaran IPA Untuk Memberdayakan

Berfikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Sains, (Oktober 2017) h.18

Page 22: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

pada kegiatan pembelajaran yang memungkinkan peserta didik agar dapat

memberdayakan potensi berpikir secara optimal.9

Menyertakan teori berfikir tingkat tinggi pada peserta didik bermaksud

menguatkan potensi pikiran dan keterampilan berfikir tingkat tinggi untuk

membentuk peserta didik terbiasa melawan pembelajaran yang susah dan

merubah bentuk pendidikan yang bertambah baik sehingga berpengaruh pada

struktur sumber daya manusia. Kelebihan dari menerapkan berfikir tingkat tinggi

peserta didik mampu mendongkrak problem, menyalurkan pemikiran, dan

evaluasi. Berfikir melambangkan suatu cara moral yang mengaitkan otak, juga

melibatkan semua karakter manusia dan pikiran serta kehendak manusia.10

Keterampilan berfikir tingkat tinggi mencakup sejumlah bentuk aktifitas

mental seperti perolehan pengetahuan, berfikir kritis, kreatif, dan pemecahan

masalah. Aktifitas mental ini sangat diperlukan oleh setiap individu dan

persaingan bebas seperti saat ini juga membutuhkan individu-individu yang

sangat cepat mengambil keputusan berdasarkan pada kerangka berfikir dengan

pemikiran yang rasional dan pemikiran yang kompleks untuk menghasilkan

berbagai solusi dalam kehidupan sehari-hari.11

Berfikir tingkat tinggi pendidik

dapat mengeluarkan keefektifan kognitif peserta didik dengan mengupayakan

fungsi aktif mengajar disertai keterlibatan dari peserta didik yang aktif. Demikian

pendidik dapat memotivasi peserta didik dengan berhasil aktif dan kreatif dalam

sistem pembelajaran dan membekali peserta didik guna mampu melakukan

9 Sajidah, Afandi. Pengembangan Model Pembelajaran IPA Untuk Memberdayakan

Keterampilan Berpikir Tingkat Tinggi. (Surakarta: FKIP Universitas Sebelas Maret, Oktober

2017) h.15-18 10

Umi Chotimah, Edwin Nurdiansyah. Meningkatkan Higher Order Thinking Skills

Mahasiswa Semester III Ppkn Dalam Pembelajaran Psikologi Sosial Melalui Penerapan Metode

Six Thinking Hats. Jurnal Civics, (Mei 2017) Vol 14 No 1 h.65 11

Sajidan, Afandi. “Pengembangan Model Pembelajaran IPA Untuk Memberdayakan

Keterampilan Befikir Tingkat Tinggi” Jurnal Pendidikan Sains. (Oktober 2017)

Page 23: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

pengiriman pengetahuan serta dapat berfikir, dengan cara meberikan siswa soal-

soal HOTS (Higher Order Thinking Skills atau berfikir tingkat tinggi pada

dasarnya adalah baik. Mengenai ini mesti diawali dengan pembelajaran yang

menjuru pada berfikir tingkat tinggi juga. Dengan demikian, kekuatan peserta

didik dalam membentuk jalan cerita dalam pembelajaran dan pertimbangan

Higher Order Thinking Skills harus sama-sama ditingkatkan. pendidik mampu

memahami peserta didik berposisi pada bagian tingkatan mana, yang nantinya

tentu dijadikan petunjuk dalam membenahi teknik kegiatan belajar mengajar dan

mampu memakai informasi tersebut dalam menentukan jalan kelaur untuk

meninggikan Higher Order Thinkig Skills pesera didik.

Pengembangan keterampilan dari proses sains, peserta didik dimaksimalkan

untuk lebih aktif dan kreatif sehingga dapat mudah belajar materi Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA) biologi dalam berfikir tingkat tinggi dan lebih cepat.12

Pengembangan ilmu pengetahuan saat ini semakin pesat yang dapat meningkatkan

kita untuk selalu berusaha mengimbangi kemajuan teknologi dari zaman ke zaman

dengan menambah kualitas dan sumber daya manusia dengan proses belajar

mengajar hingga dapat menangani masalah yang tampak berkembang dari ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tertera bahwa ilmu sains atau IPA adalah ilmu yang

selalu bergandengan dengan perkembangan teknologi sehingga diperlukan media

berbasis teknologi yang pembelajarannya yaitu dengan digital atau elektronik.

Pembelajaran yang selama ini di gunakan di dua sekolah yaitu SMA Negeri

11 Bandar Lampung dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung terdapat

12

Juniar Afrida, Adlim, A. Alim. Pengembangan Lembar Kerja siswa Berbasis Inkuiri

Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Prosesn Sains dan Minat Siswa

dalam Pembelajaran Fluida Statis di SMA Negeri 11 Banda Aceh. Jurnal Pendidikan Sains

Indonesia Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Program Program Studi Pendidikan

IPA. (Vol.03. No.01 2015) H. 94

Page 24: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

beberapa teknologi digital atau media pembelajaran yang biasa digunakan guru

memiliki proses belajar dengan dua unsur yang sangat penting yaitu metode

mengajar dan media pembelajaran, kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan

metode pengajaran akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang

digunakan, di kedua sekolah tersebut. Media yang digunakan guru juga hampir

sama yaitu terdiri dari laptop, papan tulis, alam sekitar, power point, laboratorium

dan buku cetak. Buku paket atau buku cetak di kedua sekolah tersebut dirasa

masih dangkal untuk dijadikan salah satu media belajar di sekolah SMA Negeri

11 Bandar Lampung dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung maka dari itu

belum adanya pengembangan media yang berbasis elektronik sehingga

diperlukan sebuah inovasi dalam menggunakan media pembelajaran.

Hampir semua peserta didik sudah memliki gadget atau laptop yang biasa

digunakan untuk mengakses internet. Maksudnya hampir semua siswa dapat

memanfaatkan gadget atau laptop untuk melakukan pembelajaran. Demikian,

hanya ada beberapa peserta didik yang dapat memanfaatkan gadget atau laptop

tersebut dan sangat disayangkan karena beberapa siswa yang lainnya

menggunakan gadget untuk mencari suatu jawaban ketika mendapatkan soal yang

sulit dari guru dan yang paling sering adalah hanya untuk mengakses sosial

media.13

Pemanfaatan media pembelajaran bertujuan untuk meningkatkan

efektivitas pembelajaran. Sehingga bantuan media berharap peserta didik

menggunakan semua alat indranya untuk mengamati, mendengar dan merasakan.

Berdasarkan hasil wawancara oleh salah satu siswa kelas X IPA 3 yang

bernama Destri Sholihatun dengan pilihan secara random maupun guru pengampu

13

Hasil Analisis Angket Kebutuhan, SMA Negeri 11 Bandar Lampung dan MA

Muhammadiyah Bandar Lampung

Page 25: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

mata pelajaran biologi yaitu ibu Sri Widianingsih, S.Si. di sekolah SMA Negeri

11 Bandar Lampung. Bahwasanya sekolah tersebut pernah menerapkan

pembelajaran dengan kemampuan berfikir tingkat tinggi atau Higher Order

Thinking Skill, namun menurut guru sendiri untuk menerapkan langsung

kemampuan berfikir tingkat tinggi masih cukup sulit. Hal tersebut disebabkan

oleh beberapa faktor baik motivasi belajar, media pembelajaran, sarana dan minat

belajar pada siswa.

Menurut penuturan guru disekolah sudah menerapkan media dalam

pembelajaran yang berupa laptop, LCD, alat sekitar, dan laboratorium dimana

peserta didik setelah menggunakan media dapat dengan mudah memotivasi

mereka dalam mengikuti pembelajaran. Kemudian pada wawancara di sekolah

MA Muhammadiyah, ketika guru melakukan proses pembelajaran terpacu pada

metode yang sering digunakan yaitu diskusi, tanya jawab, presentasi dan dalam

pembelajaran juga guru sering menggunakan buku seperti buku paket dan lembar

kerja siswa (LKS) yang tersedia di sekolah MA Muhammadiyah. dari penggunaan

bahan ajar berupa media tersebut, dapat mengurangi motivasi dan kurang

minatnya siswa dalam belajar. Maka dari itu siswa berpendapat bahwa buku paket

biasanya lebih banyak tulisan dan sedikit gambar sehingga siswa tersebut

cenderung bosan ketika membaca. Tetapi, guru MA Muhammadiyah Bandar

Lampung juga mempunyai alasan mengapa sering menggunakan buku

dibandingkan dengan media lain yaitu karena di sekolah MA Muhammadiyah

memang kurang memadai atau kurang adanya media seperti LCD, jadi ketika

dalam pembelajaran membutuhkan alat gerak biasanya guru menunjukkan

langsung dari lingkungan sekolah atau hanya memanfaatkan fasilitas yang ada.

Page 26: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Biasanya guru memberi tugas kepada siswa untuk mencari apa saja contoh dan

kebutuhan materi yang disampaikan melalui internet dengan handphone / gadget

masing-masing siswa. Sehingga siswa kurang maksimal mamahami materi yang

disampaikan guru.14

Hasil angket kebutuhan yang dihasilkan oleh siswa SMA Negeri 11 Bandar

Lampung dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung hampir sama, yang rata-rata

peserta didik menyukai pembelajaran IPA biologi tetapi kurang praktisnya suatu

media pada kedua sekolah tersebut, sehingga lebih sering menggunakan media

buku paket atau buku cetak. Sedangkan siswa lebih menyukai pembelajaran

dengan menggunakan media yang menarik dengan nuansa penuh gambar dan

warna. Setiap siswa disekolah pada umumnya sudah mempunyai perangkat

elektronik atau laptop, namun media yang digunakan kurang dalam pembelajaran

dan lebih beracuan pada buku paket IPA biologi. Alasan peserta didik

menggunakan buku paket atau buku cetak sendiri, karena setiap sub materi yang

dipelajari sudah tertera dibuku tersebut namun untuk evaluasi atau latihan soal

dalam pembelajaran IPA biologi ketika siswa sulit mendapatkan jawaban atau

kurang memahami materi, siswa langsung mengakses internet pada gadget

masing-masing untuk mendapat suatu informasi yang mereka inginkan, walaupun

sumber informasinya sendiri kurang jelas.

Wawancara siswa dan guru dikedua sekolah tersebut, guru menggunakan alat

gerak atau media yang sangat dibutuhkan dalam suatu keinteraktifan siswa pada

pembelajaran sehingga dapat mudah memahami materi yang disampaikan guru.

Salah satu yang dapat membuat peserta didik berminat dalam belajar yaitu adanya

14

Wawancara guru dan siswa MA Muhammadiyah Bandar Lampung

Page 27: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

pembuatan bahan ajar yang dapat menarik perhatian peserta didik untuk belajar

yaitu majalah. Suatu media komunikasi yang berbentuk cetak serta memiliki

fungsi menyediakan bacaan tentang fakta, memuat data terakhir berkenaan dengan

hal yang menarik perhatian, menambah pegetahuan, meningkatkan motivasi

pembacanya.

Majalah adalah media yang dapat digunakan sebagai alat untuk memahami

materi IPA biologi, sekaligus dapat memberikan kesenangan dalam belajar IPA

Biologi. Sebagai sumber belajar mandiri, majalah dapat mendukung pemahaman

peserta didik tentang materi yang disampaikan oleh guru dan memberikan suasana

belajar yang menarik. Belajar IPA Biologi melalui majalah dapat dilakukan diluar

maupun didalam kelas. Demikian, belajar IPA Biologi menjadi fleksibel dan tidak

kaku. Belajar yang demikian dapat memberikan kesenangan dan kegembiraan,

sehingga materi yang sebenarnya sulit menjadi terasa mudah.15

Implementasi dari

kurikulum 2013 peserta didik diharapkan menjadi manusia kreatif, inovatif, dan

produktif, dengan sistem pendekatan ilmiah. Untuk ketercapaian pendidikan yang

efisien dan efektif perlu adanya peran guru dalam proses pembelajaran dengan

menggunakan media sebagai salah satu bentuk penyampai informasi kepada

peserta didik. Media pembelajaran memberikan peranan penting terhadap aktifitas

belajar didalam kelas ataupun diluar kelas yang akan membangkitkan minat yang

baru, membangkitkan motifasi belajar, dan rangsangan dalam kegiatan belajar.

15

Destri Riyani. Pengembangan Majalah Biomagz Sebagai Alternatif Sumber Belajar

Mandiri Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X. (Skripsi Mahasiswa

Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Tknologi: UIN Sunan Kalijaga) h.3

Page 28: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Salah satu bentuk media yang bisa dipakai dalam pembelajaran ialah media cetak

majalah.16

Hasil observasi yang peneliti lakukan secara langsung, kedua sekolah tersebut

mempunyai perbedaan dan kesamaan dimana pada SMA Negeri 11 Bandar

Lampung dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung tersebut dalam setiap siswa

mempunyai laptop dan handphone smartphone, sehingga akan menunjang

penggunaan media berbasis eletronik dengan berbasis berfikir tingkat tinggi.

Walaupun dengan menggunakan laptop atau handphone, setiap siswa dapat

mengaplikasikan google dalam mencari informasi secara cepat. Namun tidak

selamanya penggunakan google dapat menguntungkan bagi siswa dan akan

menimbulkan dampak tidak baik bila terlalu sering mengaplikannya serta

kurangnya berfikir secara kreatif dan sulit memberi wawasan. berfikir tingkat

tinggi disekolah. Maka dari itu dibutuhkan satu media yang sesuai keperluan

kondisi serta situasi siswa. Salah satu yang dapat digunakan adalah e-magazine.

Majalah yang saat ini digunakan dalam proses pendidikan adalah e-Magazine

atau majalah berbasis elektronik. Majalah ini dapat dengan mudah diakses melalui

media elektronik, baik seperti komputer, handphone, laptop, dan teknologi

lainnya.17

Majalah dalam bentuk elektronik atau digital dapat disesuaikan dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam dunia pendidikan yang

semakin maju mengikuti perkembangan zaman.

Alasan memilih e-magazine adalah media ini dapat memotivasi siswa dalam

belajar dan dapat melihat materi atau fenomena yang tidak dapat dijumpai dalam

16

Nurjannah Pratiwi, Gardijito dan Afreni Hamidah. Pengembangan Majalah Biologi

Sebagai Media Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Protista Kelas X Mia di SMAN 7 Kota Jambi.

( E-ISSN 2580-0922 Vol.3 No.1 Juni 2017) h.28 17

Rifani Riska Putri, Muhaimin, Wilda Syahri. Pengembangan E-Maganize Pada Materi

Larutan Asam dan Basa Untuk Siswa Kelas XI MIPA di SMAN 1 kota jambi.

Page 29: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

kehidupan sehari-hari khususnya dilingkungan sekolah contohnya pada materi

keanekaragaman hayati / biodiversitas. Dengan menggunakan e-magazine siswa

dapat melihat keseluruhan organisme, baik bentuk, penampilan, jumlah, maupun

sifat yang biasa ditemukan dalam tingkat gen, tingkat spesies, dan tingkat

ekosistem. Dalam publikasi e-magazine yang dapat diakses dengan cara offline,

sehingga siswa bisa belajar kapanpun dan dimanpun. Pengembangan e-magazine

yang akan dikembangkan dengan berbasis berfikir tingkat tinggi (Higher Order

Thinking Skill) pada peserta didik.

Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas saat ini sangat dibutuhkan

untuk hidup di eraglobalisasi dan tuntutan dari masyarakat dimana salah satu

faktor dari baiknya SDM ialah pendidikan. Peningkatan kualitas pendidikan selain

dengan mengembangkan suatu media dapat diiringi dengan meningkatkan kualitas

SDM. Berkualitasnya SDM memiliki beberapa kriteria yaitu pemikiran kritis,

sistematis, logis, kreatif dan kemauan untuk bekerja. Sumber daya manusia

mempunyai kriteria yang sudah disebutkan dihasilkan dari lembaga pendidikan

yaitu sekolah, salah satu bidang ilmu berperan dalam dunia pendidikan adalah

biologi atau bersifat saintifik.18

Dari sumber daya manusia yang dimiliki

disamping itu juga tentu membutuhkan adanya teknologi kekinian dengan banyak

pembaharuan dan dapat meningkatkan mutu pendidikan yang lebih baik. Dengan

dasar teori dan beberapa perubahan yang meningkatkan suatu tuntutan dan

memberikan peluang alternatif terhadap perkembangan teknologi pembelajaran.19

Salah satu yang dapat membuat peserta didik berminat dalam belajar yaitu

adanya pembuatan bahan ajar yang dapat menarik perhatian peserta didik untuk

18

Jurnal Dian kurniati, Romi Harimukti, Nur Asiyah Jamil. Kemampuan Berfikir Tingkat

Tinggi. (E-ISSN 2338-6061. Vol.20 No.2 Desember 2016) H. 143 19

Bambang Warsita. Teknologi pembelajaran. (Jakarta: Rineka cipta, 2013) H.13

Page 30: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

belajar yaitu majalah. Suatu media komunikasi yang berbentuk cetak serta

memiliki fungsi menyediakan bacaan tentang fakta, memuat data terakhir

berkenaan dengan hal yang menarik perhatian, menambah pegetahuan,

meningkatkan motivasi pembacanya ialah pengertian e-magazine. Majalah

elektronik yang berbasis Higher Order Thinking Skill diharapkan dapat

menumbuhkan sikap berfikir dengan mengharuskan peserta didik yang tidak

hanya mengingat namun bisa memahami dan dapat menggunakan media tersebut

dengan baik sesuai apa yang mereka pelajari yaitu materi keanekaragaman hayati.

Berdasarkan hasil wawancara pada dua sekolah yaitu di SMA Negeri 11

Bandar Lampung dan MA Muhammadiyah Bandar Lampung, bahwa berfikir

tingkat tinggi siswa rendah. Mampu diamati dari masing-masing indikator dengan

berlandaskan teori yang dipaparkan pada taksonomi bloom dalam mengukur

berpikir tingka tinggi masih perlu memberdayakan terhadap peserta didik. Higher

Order Thinking Skill memiliki ciri yang khas, dari level kemampuannya

mencakup keterampilan siswa dalam menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.20

Kelebihan dari majalah elektronik yaitu sebagai alat untuk penyampaian

pesan kepada peserta didik dan komunikasi belajar yang disampaikan secara jelas,

runtut, dan menarik apabila komunikasi berjalan dengan baik. Sehingga dapat

diakses kapan saja dan dimana saja serta menjadikan bahan ajar dengan

mengunggulkan media yang dapat dinikmati lebih cepat tanpa perlu repot dan

tidak harus membutuhkan ruang lingkup yang luas untuk menyimpannya seperti

buku cetak pada umumnya. Kekurangan pada majalah elektronik ini yaitu hanya

dapat dinikmati oleh sebagian kalangan yang mengerti dengan teknologi saja,

20

R,Arifin Nugroho. Higher Order Thinking Skill. (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2018) h.20

Page 31: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

sehingga dampak pada pemasaran e-magazine ini terbatas. Batasan guru untuk

menyalukan media bahwasanya bahan ajar dapat disalurkan melalui media yang

dengan mudah diserap oleh peserta didik dari media tersebut. 21

Penelitian dan pengembangan majalah sudah banyak dilakukan, salah satunya

oleh Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati, yang telah melakukan penelitian

dengan judul “Pengembangan Majalah Biore (Biologi Reproduksi) Submateri

Kelainan dan Penyakit pada Sistem Reproduksi Sebagai Sumber Belajar Mandiri

Siswa SMA/MA”. Hasilnya diketahui bahwa rata-rata hasil rating (HR) respon

peserta didik kepada bahan ajar sebesar 80% memperlihatkan respon peserta didik

pada bahan ajar masuk dalam kategori sangat baik, sehingga bahan yang

dikembangkan layak digunakan.22

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Ulum Ma’rifah pada tahun 2017

dengan judul “Pengembangan E-Magazine Berbasis Website Sebagai Media

Pembelajaran IPA Biologi Untuk Memberdayakan Kemampuan Berfikir Kritis”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian e-magazine dengan jumlah nilai

keseluruhan memperoleh presentase 75% penilaian akhir pada ahli media,

menunjukkan kriteria sangat layak. Jumlah nilai validasi ahli media pada aspek

pemograman produk akhir diperoleh nilai presentase 90%, maka penilai dikatakan

sangat layak.23

21 Syaiful Bahri Jamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2013) H.105-130 22

Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz)

Pada Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1

Mataram”, Skripsi Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016, h. 9. 23

Ulum Ma’rifah. “Pengembangan E-Magazine Berbasis Website Sebagai Media

Pembelajaran IPA Biologi Untuk Memberdayakan Kemampuan Berfikir Kritis”, skripsi

pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, 2017, h.90

Page 32: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Penelitian selanjutnya dilakukan Rifanny Rizka Putri, dkk pada tahun 2017

dengan judul “Pengembangan E-Magazine Pada Materi Larutan Asam Basa

Untuk Siswa Kelas XI MIPA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian e-

magazine menurut ahli media, ahli materi, dan penilaian guru-masing-masing

diperoleh rerata skor jawaban sebesar 4,53 (sangat baik); 4,86 (sangat baik); dan

4,1 (baik), dengan skor akhir presentase siswa diperoleh 91,64%. Maka penilaian

dikatakan sangat baik atau layak.24

Berdasarkan hasil uraian di atas, diharapkan dapat membantu peserta didik

untuk mendapatkan materi yang disampaikan guru dan dapat secara mudah serta

efektif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, berlandaskan latar belakang yang

telah terbentuk saya melakukan penelitian “Pengembangan Media E-Magazine

Biodiversitas Berbasis Higher Order Thinking Skill Pada Peserta Didik Kelas X di

Tingkat SMA.” Media ajar berupa E-Magazine Biodiversitas yang dikembangkan

diharapkan dapat digunakan disetiap tingkatan pada kriteria berfikir tingkat tinggi

untuk peserta didik SMA.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah,

diantaranya yaitu:

1. Belum adanya media pembelajaran yang menggunakan majalah

elektronik (e-magazine) berbasis Higher Order Thinking Skill.

2. Kurangnya pelatihan dan penggunan soal-soal berbasis Higher Order

Thinking Skill dalam pembelajaran biologi yang digunakan peserta didik.

24

Rifanny Rizka Putri, dkk pada tahun 2017 yang berjudul “Pengembangan E-Magazine

Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Siswa Kelas XI MIPA”. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jambi, 2017, h.4

Page 33: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

3. Bahan ajar yang digunakan oleh sekolah hanya mendominasi buku materi

tanpa pembaharuan pengetahuan terkini yang terkait dengan materi.

4. Perlu adanya media pembelajaran yang baru, terkini, dan praktis dengan

memanfaatkan teknologi seperti e-magazine yang berbasis Higher Order

Thinking Skill.

C. Batasan Masalah

Dari beberapa masalah yang ada, peneliti memberikan batasan-batasan

masalh sebagi berikut:

1. Penelitian dilakukan dengan terfokus menggunakan e-Magazine yang

berbasis Higher Order Thinking Skill yang merupakan majalah berbasis

elektronik yang didalamnya terdapat materi biodiversitas dengan terdapat

beberapa soal sesuai dengan kaidah Higher Order Thinking Skill. e-

Magazine ini terbagi menjadi 3 edisi. Edisi pertama berkaitan dengan

materi tingkat keanekaragaman hayati, edisi kedua tentang manfaat

keanekaragaman hayati dan edisi ketiga adalah ancaman dan cara

pelestarian.

2. Indikator yang digunakan pada Higher Order Thinking Skill mengacu

pada indikator Benjamin Samuel Bloom dari level kemampuan atau

keterampilan siswa dalam menganalisis, mengevaluasi dan mencipta yang

sesuai paparan taksonomi bloom.

3. Sub materi pada penelitian ini mencakup materi tentang berbagai tingkat

keanekaragaman hayati, manfaat dari keanekaragaman hayati, dan upaya

pelestarian dari keanekaragaman hayati.

Page 34: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah

yaitu:

1. Bagaimana pengembangan dari e-magazine biodiversitas yang berbasis

Higher Order Thinking Skill untuk peserta didik kelas X di tingkat SMA ?

2. Bagaimana kelayakan e-magazine yang berbasis Higher Order Thinking

Skill pada sub materi biodiversitas untuk peserta didik kelas X di tingkat

SMA ?

3. Bagaimana respon guru biologi dan peserta didik terhadap e-magazine

biodiversitas berbasis Higher Order Thinking Skill pada kelas X di tingkat

SMA ?

E. Tujuan Pengembangan

Adapun tujuan yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut:

1. Mengetahui cara mengembangkan media pembelajaran e-magazine

biodiversitas dalam memberdayakan Higher Order Thinking Skill.

2. Mengetahui kelayakan media pembelajaran e-magazine biodiversitas

dalam memberdayakan Higher Order Thinking Skill.

3. Mengetahui respon peserta didik mengenai media e-magazine

biodiversitas yang berbasis Higher Order Thinking Skill.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian yang akan dilakukan yaitu :

1. Bagi peserta didik, produk pengembangan ini dapat membantu peserta

didik untuk lebih memahami materi dengan media pembelajaran yang

lebih menarik, efektif, dan paraktis.

Page 35: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

2. Bagi guru, media pembelajaran yang dikembangkan ini mampu

mendukung penyampaian materi dengan lebih mudah.

3. Bagi sekolah, media yang dikembangkan guna sebagai pertimbangan

dalam menambah media pembelajaran yang berkualitas sehingga mampu

memperoleh harapan pembelajaran yang diinginkan.

4. Bagi peneliti lain, dapat memberikan referensi perkembangan media e-

magazine pada dunia pendidikan.

G. Ruang Lingkup Penelitian

Peneliti membatasi ruang lingkup penelitian yaitu:

1. Penelitian ini menggunakan media e-magazine biodiversitas berbasis

Higher Order Thinking Skill

2. Penelitian ini menggunakan validator dalam pengembangkan media e-

magazine biodiversitas berbasis Higher Order Thinking Skill dengan

beberapa ahli yaitu ahli materi, ahli media, dan ahli bahasa

3. Higher Order Thinking Skill terdiri dari indikator yang dilihat berdasarkan

taksonomi bloom dari C4, C5, dan C6.

H. Spesifikasi Produk

Penelitian ini memiliki spesifikasi produk yaitu:

1. Media e-magazine biodiversitas berbasis Higher Order Thinking Skill

untuk SMA/MA dengan mata pelajaran biologi kelas X semester ganjil.

2. E-magazine berbasis Higher Order Thinking Skill memuat gambar dan

info terkini yang mewakili materi keanekaragaman hayati, sehingga

memudahkan peserta didik untuk mengerti dan memahami.

3. E-magazine diakses menggunakan gadget, komputer atau laptop.

Page 36: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

4. Menu pada e-magazine biologi merupakan bagian menu yang berisi

materi- materi tentang keanekaragaman hayati.

5. Media e-magazine berisi bahasan materi yang berbasis Higher Oder

Thinking Skill.

I. Keterbatasan Produk

Keterbatasan yang dikemukakan peneliti yaitu:

1. Belum tersedianya media e-magazine berbasis Higher Order Thinking

Skill disekolah.

2. Menggunakan bahan ajar e-magazine, diharapkan dapat memudahkan

peserta didik dalam memahami materi keanekaragaman hayati yang

berbasis Higher Order Thinking Skill.

Page 37: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Pembelajaran IPA

Kualitas sumber daya manusia sangat terkait dengan pendidikan Seperti Ilmu

Pengetahuan Alam (IPA). Pendidikan IPA adalah salah satu aspek pendidikan

yang menggunakan IPA sebagai salah satu alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

Pendidikan IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi peserta didik untuk

mencapai mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prosepek pengembangan

lebih anjut dalam menerapkan didalam kehidupan sehari-hari. Proses

pembelajaran IPA menekankan pada pemberian pengalaman lansung untuk

mengembangkan kompetensi agar mejelajahi dan memahami alam sekitar secara

ilmiah.1

2. Hakikat Biologi

Biologi sebagai ilmu memiliki kekhasan tersendiri dibandingkan dengan

ilmu-ilmu yang lain. Biologi merupakan tempat untuk meningkatkan

pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai. Biologi berkaitan dengan cara

mencari tahu dan memahami alam secara sistematis, sehingga Biologi bukan

hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-

konsep, prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

1 L.U. Ali, I.W. Suastra, dkk. Pengelolaan Pembelajaran IPA Ditinjau Dari Hakikat

Sains Pada SMP di Kabupaten Lombok Timur. (jurnal Universitas Pendidikan Ganesha: 2013)

vol.3 h.1-2

Page 38: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Pendidikan Biologi diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk

mempelajari dirinya sendiri dan alam sekitarnya. Pendidikan Biologi menekankan

pada pemberian pengalaman secara langsung.2 Belajar Biologi juga berupaya

mengenal proses kehidupan nyata di lingkungan. Sehingga dengan belajar biologi

diharapkan dapat bermanfaat untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan

lingkungan.3 Belajar biologi termasuk dalam kategori sikap ilmiah yang harus

dimiliki oleh setiap peserta didik dengan meningkatkan suatu proses keterampilan

sains dalam melakukan kerja ilmiah yang berkaitan pada pengamatan, observasi,

mengkomunikasikan, mengukur dan lain sebagainya.4

3. Penelitian dan Perkembangan

Perkembangan dapat diartikan sebagai suatu metode yang terkait dalam

penelitian dengan bertujuan untuk mencaritemukan, memperbaiki,

mengembangkan, menghasilkan, suatu produk, menguji produk, dan sampai

akhirnya menghasilkan suatu produk yang standarisasi sesuai dengan indikator

yang berlaku, serta unggul. Namun untuk mencoba memanfaatkan hasil dari

syarat penelitian yang berlaku dalam perkembangan diperguruan tinggi secara

universal yaitu melalui beranekaragam penelitian kuantitatif dan kualitatif, dapat

menghasilkan penelitian yang berkuntribusi secara positif dari peningkatan

kualitas hingga mendapatkan system pengelolaan dan hasil belajar yang baik.5

2 Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan

Nasional,, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA & MA (Jakarta: Pusat Kurikulum,

Balitbang Depdiknas, 2013), h. 6-7 3 Nuryani Rustaman, Strategi Belajar Mengajar Biologi (Bandung: FPMIPA UPI, 2013)

h.33 4 Nukbatul. Jurnal Tadris Pendidikan Biologi. Vol. 9 No. 2, (Desember 2018) ISSN :

2086-5945. Jurusan Pendidikan Biologi. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. h.251 5 Yuberti. “Penelitian dan Perkembangan” yang Belum Diminati dan Perspektifnya.

(Jurnal: Universitas Islam Negeri, 2018), h. 1-2

Page 39: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Perkembangan teknologi sudah terlihat dan semakin maju pada dunia

pendidikan yang membuat pendidik harus dituntut untuk mampu mengenal serta

mengikuti setiap perkembangan terknologi, tentunya dalam proses belajar

mengajar. Selain itu, mempelajari hal-hal dari berbagai perkembangan teknologi

sangatlah penting dalam mengoptimalkan proses belajar mengajar yang akan

mendukung penggunaan dalam media pembelajaran.6

4. Deskripsi Majalah

Majalah merupakan suatu media atau terbitan secara berurutan yang berisikan

artikel dari penulis. Selain berisikan artikel majalahpun memuat gambar, review,

cerita pendek, ilustrasi atau fitur lainnya yang membuat majalah semakin

kompleks, oleh sebab itu majalah sering digunakan sebagai pusat informasi

bacaan bahan acuan, rujukan para pembaca untuk mendap informasi yang

dibutuhkan.7 Adapun karakteristik dari majalah ialah publikasi yang berisi cerita

pendek, gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya mewarnai isi dari majalah.

Maka dari itu, majalah dapat dijadikan pusat informasi bacaan yang sering

dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam mencari informasi.8

5. Media Pembelajaran e-Magazine

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah,

perantara atau pengantar. Bahasa arab media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Secara lebih khusus, pengertian

media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis,

6 Bambang S Anggoro,dkk. Jurnal Pendidikan Matematika. Volume 6 No 3, (November

2018). Jurusan Matematika. Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung. h.288 7 Hawani. Pengembangan Majalah Biologi berbasis Al-Quran Hdits Pada Mata

Pelajaran Biologi Untuk tingkat Peserta DiDik Kelas X Di Tingkat SMA/MA. (Skripsi: UIN Raden

Intan Lampung,2019). h.22 8 Soewardi Idris, Jurnalistik Televisi (Bandung: Remadja Karya CV, 1987), h.127

Page 40: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

photografis atau elektronik untuk menangkap, memproses dan menyusus kembali

informasi visual atau verbal.9 Media dalam perspektif pendidikan merupakan

instrument yang sangat strategis dalam ikut menentukan keberhasilan proses

belajar mengajar, sebab media sendiri secara langsung dapat memberikan

dinamika dan potensi yang lebih dari bantuan sejumlah media atau sarana dan

prasarana yang mendukung siswa dalam berinteraksi.10

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. pembelajaran merupakan bantuan

yang diberikan pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan

pengetahuan, penguasaan pemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan

kepercayaan pada peserta didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses

untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik.11

Media

pembelajarannya adalah berupa objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran

tersebut, atau dengan cara menunjukkan alat peraganya langsung pada siswa atau

menggambarkannya.12

Beberapa faktor dan kriteria yang perlu diperlukan pada

media pengajaran, yaitu:

1. Objektifitas

Unsur objektifitas pendidik dalam menyeleksi pengajaran harus

dihadirkan. Maksudnya, peserta didik tidak perlu memilih produk

pembelajaran berdasarkan kesenangan diri sendiri. Melainkan berdasarkan

9 Azhar Arsyad. Media Pembelajaran. Jakarta: rajawali pers, 2014) cetakan ke-1. h.3 10

Gd Tuninng Somara P, Made Windu A.K, Dkk. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik

Informatika, volume 1 No. 2, (Juli 2013) ISSN : 2089-8673 Jurusan Pendidikan Teknik

Informatika, Universitas Pendidikan Ganesa. h.128 11 Moh. Suardi. Belajar dan Pembelajar. (Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018) h. 7 12

Rusman. Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers. 2015) Cetakan ke-4. h.33

Page 41: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

dampak penelitian dan penyelidikan dalam suatu media pembelajaran

menunjukkan keefektifan dan efisiensi secara objektif.

2. Program pengajaran

Kurikulum yang berlaku pada pengajaran yang akan disampaikan pada

siswa harus sesuai yaitu baik berupa isi, struktur, maupun kedalamnya.

Walaupun secara teknis program tersebut sangat baik. Kurikulum yang tidak

sesuai maka tidak akan membawa manfaat, baik bagi peserta didik maupun

bagi guru.

3. Sasaran program

Peserta didik yang akan menerima informasi pengajaran melalui media

pembelajaran. Bagi usia tertentu dan pada kondisi tertentu, maka peserta

didik mempunyai kemampuan tertentu pula, baik cara berfikir, daya

imajinasi, kebutuhan, maupun daya tahan dalam belajarnya.

4. Situasi dan kondisi

Posisi dan keadaan yang ada, sangat ingin mendapatkan suatu kepedulian

dalam kebutuhan alternatif media pembelajaran yang digunakan.

Seperti keadaan yang dimaksud meliputi:

a. Keadaan sekolah atau tempat dan ruang yang akan dimafaatkan.

b. Keadaan dan posisi peserta didik yang akan mengikuti pembelajaran.

5. Kualitas teknik

Segi teknik, produk pembelajaran yang diperlukan harus dipedulikan dan

dalam memenuhi syarat, kemungkinan ada rekaman audionya atau gambar-

gambar atau alat-alat bantunya yang kurang jelas atau kurang lengkap,

sehingga butuh disempurnakan sebelum dimanfaatkan.

Page 42: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

6. Keefektifan dan efisiensi penggunaan

Keefektifan bertepatan pada hasil yang dicapai, sedangkan efisiensi

yaitu berhubungan dengan proses perolehan dari hasil berikut. Dalam

keefektifan media meliputi apakah produk pembelajaran yang digunakan

dapat diserap oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan

perubahan tingkah laku. 13

Proses belajar mengajar akan berjalan efektif dan efisien bila didukung

dengan tersedianya media yang menunjang. Penyediaan media serta

metodologi pendidikan yang dinamis, kondusif serta dialogis sangat

diperlukan bagi pengembangan petensi siswa.14

6. Fungsi dan Kegunaan dalam Pembelajaran

Terdapat empat fungsi media pembelajaran, khususnya media visual,yaitu:

a) Fungsi alternative media visual merupakan inti, yaitu menarik dan

mengarahkan perhatian siswa untuk berkonsentrasi terhadap isi pelajaran

yang berkaitan dengan makna visual yang ditampilkan atau menyertai teks

materi pelajaran.

b) Fungsi afektif media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambing

visual dapat mengunggah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang

mengangkat social.

13 Syarifudin Bahri Djamarah, Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta: PT

Rinka Cipta, 2014) h.105-130 14

Gd Tuninng Somara P, Made Windu A.K, Dkk. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik

Informatika, volume 1 No. 2, (Juli 2013) ISSN : 2089-8673 Jurusan Pendidikan Teknik

Informatika, Universitas Pendidikan Ganesa. h.130

Page 43: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

c) Fungsi kognitif media visual terlihat dari penemuan-penemuan penelitian

yang mengungkapkan bahwa lambing visual atau gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi atau pesan

yang terkandung dalam gambar.

d) Fungsi kompensatoris media pembelajaran terlihat dari hasil penelitian

bahwa media visual yang memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dan membaca untuk mengorganisasikan

informasi dalam teks dan meningkatkan kembali.15

Media pembelajaran memiliki kegunaan-kegunaan yaitu sebagai berikut:

1. Memperjelas penyajian pesan agar tidak terlalu berfikir verbalistis, dalam

bentuk kata-kata tertulis atau lisan bekala.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu dan daya indera, seperti misalnya:

a) Objek yang terlalu besar dapat digantikan dengan realita, gambar atau

film.

b) Objek yang kecil dibantu dengan proyektor mikro, film bingkai, film atau

gambar.

c) Gerak yang terlalu lambat atau terlalu cepat, dapat dibantu dengan

timelapse atau high-spead photography.

d) Kejadian atau peristiwa yang terjadi dimasa lalu bisa ditampilkan lagi

lewat rekaman film, video, film bingkai, foto maupun secara verbal.

e) Objek yang terlalu kompleks, misalnya mesin-mesin dapat disajikan

dengan model, diagram, dan lainnya.

15

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran Edisi Revisi (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2013), h.20

Page 44: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

f) Konsep yang terlalu luas (gunung berapi, gempa bumi, iklim dan lainnya)

dapat divisualkan dalm bentuk fim, film bingkai, gambar, dan lainnya.16

7. Manfaat Media Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi. Dalam suatu proses

komunikasi selalu melibatkan komponen produk yaitu: komponen pengirim pesan

(guru), komponen penerima pesan (siswa), dan komponen pesan itu sendiri yang

biasanya berupa materi pelajaran. Kadang-kadang dalam proses pembelajaran

terdapat kegagalan komunikasi. Artinya, materi pelajaran atau pesan yang

disampaikan guru tidak dapat diterima oleh siswa dengan optimal, maksudnya

tidak seluruh materi pelajaran dapat dipahami baik oleh siswa, bahkan lebih parah

lagi siswa sebagai penerima pesan salah menangkap isi pesan yang disampaikan.

Untuk menghindari semua itu maka guru dapat menyusun strategi pembelajaran

dengan memanfaatkan berbagai media dan sumber belajar.17

Teknologi pembelajaran merumuskan beberapa perubahan yang sejalan

dengan sejarah dan perkembanagan teknologi pembelajaran itu sendiri. Karena

dampak perkembangan teknologi akan meberikan peluang atau alternatif baru

bagi pendidikan.18

Pembelajaran berbasis komputer adalah pembelajaran khusus

instruktur yang terkualifikasi dengan memberikan pemahaman secara tuntas

(mastery learning) kepada siswa mengenai bahan atau materi pembelajaran yang

sedang dipelajari.19

16

Arief S, Sadirman,dkk, Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan

Pemanfaatnya (Jakarta: Rajawali Pers 2013), h.17 17

Ibid, h.162 18

Bambang Warsita. Teknologi pembelajaran. (Jakarta: Rineka Cipta, 2014) h.13 19

Gd Tuninng Somara P, Made Windu A.K, Dkk. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik

Informatika, volume 1 No. 2, (Juli 2013) ISSN : 2089-8673 Jurusan Pendidikan Teknik

Informatika, Universitas Pendidikan Ganesa. H.128

Page 45: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

8. Majalah

Majalah adalah media komunikasi masa dalam bentuk cetak yang tidak perlu

digunakan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap pembacanya dan termasuk

dalam media pembelajaran dua dimensi.20

Majalah pada dasarnya merupakan alat

bantu yang digunaka dalam penyampaian materi khususnya pada pelajaran sains,

majalah dapat membantu siswa dalam memahami materi yang dipaparkan oleh

guru supaya memberi ketertarikan dalam belajar.

Assegaf menyatakan bahwa majalah adalah sebuah media publikasi atau

terbitan secara berkala yang memuat artikel-artikel dari berbagai penulis. Selain

memuat artikel, majalah juga merupakan publikasi yang berisi cerita pendek,

gambar, review, ilustrasi atau fitur lainnya yang mewarnai isi dari majalah. Oleh

karenanya, majalah dijadikan salah satu pusat informasi bacaan yang sering

dijadikan bahan rujukan oleh para pembaca dalam menacari sesuatu hal yang

diinginkan.

Sebuah majalah yang menganduk banyak elemen-elemen grafis seperti

gambar, warna, ilustrasi dan elemen lainnya yang dimana untuk memperindah isi

majalah dan untuk menarik perhatian yang membacanya. Berikut karakteristik

dari majalah 1) mempunyai tema khusus, 2) cover/sampul yang manarik, 3)

informasi lebih mendalam, 4) gambar/foto lebih banyak dan menarik.21

9. Majalah elektronik (e-magazine)

Majalah elektronik adalah versi elektronik dari majalah karena berbasis

listrik. Majalah elektronik tidak lagi menggunakan bahan baku kertas untuk

20 Jalilah Rahmastuti Nurjanah dkk, pengembangan media pembelajaran interaktif E-

magazine pada materi poko dinamika rotasi untuk SMA kelas XII. jurnal materi dan pembelajaran

fisika (JMPF) vol 4 No. 1 2014 ISSN: 2089-6158). 21

Soewardi idris, Jurnalistik Televisi ( Bandung Remadja Karya CV, 2013) hal.127

Page 46: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

menuliskan artikel-artikelnya seperti majalah pada umumunya, melainkan dalam

bantuk file digital.22 Sama halnya saperti pemanfaatan teknologi yang dapat

mengatasi masalah dalam keterbatasan sumber belajar. buku-buku yang

sebelumnya dibaca manual, saat ini bisa beralih ke buku digital yang dikenal

dengan elektronik book. Contoh model buku elektronik yang digunakan adalah e-

magazine.23

E-magazine atau majalah elektronik merupakan sumber belajar berisi materi

pembelajaran yang ditampilkan secara menarik dengan berbagai fitur

pendukung.24

e-magazine dapat diakses kapan saja dan dimana saja dengan

menggunakan media elektronik, seperti komputer, laptop atau smartphone, dan

tidak membutuhkan tempat atau ruangan yang lebih luas untuk menyimpan, dapat

mengurangi biaya produksi dan distribusi majalah, serta membantu mengurangi

dampak pemanasan global dengan penggunaan kertas yang semakin mahal serta

persediaan yang semakin manipis, maka biaya produksi cenderung lebih murah.

Internet merupakan sebuah perpustakaan raksasa dunia yang didalammnya

terdapat jutaan dan bahkan milianran informasi. Aplikasi-aplikasi komputer juga

dimungkinkan untuk dapat melakukan interaksi langsung dengan sumber

informasi baik secara online maupun offline. Sebagai bentuk interaksi

pembelajaran dapat berlangsung dengan ketersediaan komputer. Pemanfaatan ini

22 Novita Iriyana Sangian, dkk. Rancangan Bangun E-Magazine Universitas Sam

Ratulangi. E-journal teknik Informatika, Volume 4 No. 1 (2014) ISSN : 2301-8364) Fakultas

Teknik, Universitas Sam Ratulangi ,Manado-95115. 23

Supriyadi,dkk. Pengembangan e-Magazine Sebagai Sumber Belajar Biologi. Jurnal

FMIPA, Universaitas Negeri Makassar, h.25 24

Ibid, h.25

Page 47: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

didasarkan pada kemampuan yang dimiliki oleh komputer dengan memberikan

timbal balik kepada pemakainya.25

10. Perkembangan majalah elektronik (electronic magazine)

Majalah elektronik biasanya hanya mengambil artikel dari versi cetak yang

kemudian diposting secara online. Tujuannya hanya untuk memancing konsumen

agar tetap berlangganan versi cetak dari majalah tersebut. Namun, saat ini majalah

elektronik sedah semakin canggih dan perkembangannya pun membuat majalah

sendiri memiliki konten serta karakteristik yang original dari masing-masing

majalah. Majalah elektroktonik tentunya terdapat pemeran yang menerbitkannya,

namun berupa majalah yang berbasis internet sehingga informasi dapat diakses

lewat dunia maya, karena mudah mengakses editor juga perlu hati-hati dalam

memegang kendali terhadap konten-konten yang masuk. Hal tersebut digunakan

untuk memastikan bahwa tidak ada konten yang menyinggung dan tidak

menyenagkan bagi khalayak.26

E-magazine atau majalah elektronik sebagai house journal yang dapat

memberikan manfaat dimana mampu sebagai menjadikan media komunikasi

internal dan eksternal yang berguna untuk pendidikan, sehingga memudahkan

untuk membaca dimanapun dan kapanpun dengan penyebaran informasi yang

akan menambah nilai bagi kinerja peserta didik karena berperan penting untuk

25

Novita Iriyana Sangian, dkk. Rancangan Bangun E-Magazine Universitas Sam

Ratulangi. 2014. h.90 26

Deden Pradeka,” Pembuatan Electronic Magazine Menggunakan Tampilan Edisi

Online (Studi Kasus Di Pkm Sentra Universitas Widyatama” Laporan Tugas Akhir (Universitas

Widyatama, 2015) h.7

Page 48: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

pengendali arus informasi dan komunikasi dalam pembelajaran yang dibutuhkan,

maka sangat efisien pula dalam pembiayaan. 27

B. Higher Order Thinking Skill ( HOTS )

1. Pengertian Higher Order Thinking Skill ( HOTS )

Suatu proses berfikir yang merupakan kemampuan mental sehingga

mengaitkan kerja otak dan mengaitkan semua pribadi manusia dan pikiran serta

kehendak manusia, sekiranya dalam objek tertentu dan secara aktif

menghadirkan pikiran untuk melanjutkan suatu gagasan atau ide tentang objek

yang dipikirkan tersebut.28

Maka, untuk memenuhi aspek pendidikan dalam

sumber daya manusia yang berkualitas, perlu adanya kemampuan berfikir dalam

seluruh aktifitas kehidupan. Ada beberapa tingkatan dalam berfikir, dari mulai

yang sederhana yaitu membutuhkan ingatan, sampai tingkat yang tertinggi yaitu

memerlukan penalar, walaupun demikian para ahli kadangkala berbeda

pemikiran tentang cara berfikir, baik dari sisi definisi, filosofi, maupun faktor-

faktor yang terlihat didalamnya.29

Kemampuan berfikir tingkat tinggi adalah cara berfikir yang bukan

sekedar mengingat serta memberitahukan kembali informasi yang diketahui.

Kemapuan berfikir tingkat tinggi ialah keterampilan yang menghubungkan,

menyalahgunakan dan mengalihkan pengetahuan dan pengalaman yang sudah

27

Theresia intan P.H. Penggunaan E-Magazine Sabagai Bentuk Public Relations 2.0

Bagi Humas Perguruan Tinggi. (Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Katolik Widya Mandala

Surabaya). Jurnal Kajian Komunilasi, Vol.2 No.1, (Juni 2014), h.64 28

Umi Chotimah, Edwin N. Meningkatkan Higher Order Thinking Skill Mahasiswa

Semester III PPKn dalam Pembelajaran Psikologi Sosial melalui Penerapan Metode Sx Thinking

HOTS. (FKIP Universitas Sriwijaya, Mei 2017) jurnal Civics Vol. 14 No.1 29

Sajidan, Afandi. Pengembangan Model Pembelajaran IPA. Untuk memberdayakan

Berfikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Sain, (Oktober 2017), hal. 18

Page 49: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

dimiliki agar dapat berfikir secara kritis dan kreatif dengan upaya menetukan

keputusan serta mengatasi masalah dalam kondisi baru.30

Level keterampilan Higher Order Thinking Skill memiliki ciri khas yakni

mencakup kemampuan dan keterampilan siswa dalam menganalisis,

mengevaluasi, dan menciptakan. Level analisis sendiri, terdiri dari kemampuan

atau keterampilan membedakan, mengorganisasi, dan menghubungkan. Pada

prinsip mengevaluasi merupakan kemampuan dalam mengambil keputusan

berdasarkan kriteria-kriteria. Level ini terdiri dari keterampilan mengecek dan

mengkritisi. Kemudian pada level tertinggi, siswa dilatih memadukan bagian-

bagian untuk membentuk sesuatu yang baru, koheren, dan orisinal. Kemampuan

berfikir kreatif dan inovatif semakin diuji dalam level mentipta.31

Keterampilan berfikir tingkat tinggi (Higher Order Thinking Skill)

mendorong peserta didik dalam mendeskripsikan dan menganalisa serta dapat

mengoprasikan informasi sebelumnya sehingga tidak membosankan. dampak

pembelajaran Higher Order Thinking Skill bagi siswa maupun pendidik yaitu:

1) Akan lebih efektif bila belajar dengan Higher Order Thinking Skill, karena

dapat menghubungkan dari permasalahan dan kreatifitas.

2) Kemampuan interlektual guru akan meningkatkan pengembangan Higher

Order Thinking Skill melewati kegiatan perancangan, penglihatan terhadap

permasalahan dan pengaturan strategi dalam penyelesaian masalah.

30 Emi Rofiah, dkk, “Penyusun Instrumen Tes Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi Fisika

Pada Siswa SMP” Jurnal Pendidikan Fisika. (Volume 1 No 2 September 2013) h. 18 31

R,Arifin Nugroho. Higher Order Thinking Skills. (Jakarta : PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2018) h. 20,22,31 & 39

Page 50: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

3) Guru harus selalu menyiapkan soal pertanyaan dalam evaluasi belajar

dengan konsep baru yang nantinya tidak dijawab secara sederhana.32

2. Indikator Higher Order Thinking Skills ( HOTS )

Higher Order Thinking Skill pada taksonomi bloom merupakan urutan

tingkatan berfikir (kognitif) dari tingkat rendah ke tinggi. Pada ranah

kognitifnya, Higher Order Thinking Skill berada pada level analisis, sintesis dan

evaluasi. Higher Order Thinking Skill versi lama berupa kata benda yaitu:

pengetahuan, pemahaman, terapan, analisism sintesis, evaluasi.33 Pengembangan

pembelajaran yang memperhatikan keterampilan berfikir tingkat tinggi harus

memperhatikan tahapan berfikir sesuai dengan taksonomi bloom. Higher Order

Thinking Skill yang telah direvisi yakni: mengingat, memahami, menerapkan,

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.34

C. Kajian Materi Penelitian

Salah satu materi pelajaran biologi dalam kurikulum 2013 adalah

keanekaragaman hayati. Materi yang mempelajari tentang makhluk hidup pada

tingkat gen, jenis, dan ekosistem. maka dari itu, banyak siswa yang kesulitan

dalam memahami konsep dari keanekaragaman hayati. Bahan ajar yang tersedia

belum layak dan sesuai kurikulum 2013. Dengan demikian diperlukan suatu

32

Weidndy, Pramita, Ariandari, Mengintegrasikan Higher Order Thinking dalam

Pembelajaran Creative Problem. Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika Uny

(2015). H.491 33 Umi Chotimah, Edwin N. Meningkatkan Higher Order Thinking Skill Mahasiswa

Semester III PPKn dalam Pembelajaran Psikologi Sosial melalui Penerapan Metode Sx Thinking

HOTS. (FKIP Universitas Sriwijaya, Mei 2017) jurnal Civics Vol. 14 No.1 34

Dian Kusmaharti, “Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill) Disekolah Dasar Kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar. (ISSN 2086-7433) H.4

Page 51: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

bahan ajar tersebut yang memberikan materi pengantar dalam memahami kelutian

dalam mempelajari materi keanekaragaman hayati.35

1. Kurikulum 2013 Materi Keanekaragaman Hayati

Tabel 2.1

Kajian Kurikulum 2013 Materi Keanekaragaman Hayati

KI KD Indikator

KI 3 :

Menganalisis

berbagai tingkat

keanekaragaman

hayati di Indonesia

beserta ancaman

dan pelestariannya.

3.6 Menganalisis data

hasil observasi

tentang berbagai

tingkat

keanekaragaman

hayati (gen, jenis,

dan ekosistem) di

indonesia

1. Menentukan

keanekaragaman

hayati pada

berbagai tingkat

2. mendeteksi

berbagai ciri-ciri

dari

keanekaragaman

hayati

KI 4 :

Menyajikan hasil

observasi berbagai

tingkat

keanekaragaman

hayati di Indonesia

dan usulan upaya

pelestariannya.

4.6 Menyajikan hasil

identifikasi

usulan upaya

pelestarian

keanekaragaman

hayati Indonesia

berdasarkan hasil

analisis data

ancaman

kelestarian

berbagai

keanekaragaman

hewan dan

tumbuhan khas

Indonesia yang

dikomunikasikan

dalam berbagai

bentuk media

informasi

1. Membedakan

antara

keanekaragaman

tingkat gen dan

tingkat jenis

2. Membedakan

antara berbagai

jenis flora dan

fauna

berdasarkan

tingkat

persebaran

3. Menyimpulkan

kegiatan manusia

yang dapat

mempengaruhi

keanekaragaman

hayati

4. Merancang usaha

pelestarian

keanekaragaman

hayati

35

Widiyanti Sawitri D. Pengembangan Modul Keanekaragaman Hayati Berbasis

Pendekatan Saintifik Untuk Siswa Kelas X SMA. Ejournal.unesa. Vol.3 No.3, (Agustus 2014)

ISSN: 2302-9528 Pendidikan Biologi,FMIPA. Universitas Negeri Surabaya. h.410-411

Page 52: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

2. Uraian Materi Keanekaragaman Hayati

Perlu diketahui bahwa di Indonesia memiliki berbagai macam

keanekaragaman hayati atau lebih dikenal dengan istilah biodiversitas yang

merupakan keseluruhan variasi organisme. Terlihat bahwa keankeragaman

hayati sendiri memiliki berbagai perbedaan, penampilan, jumlah, dan sifat-sifat

yang terlihat pada berbagai tingkatan. baik tingkatan gen, tingkatan spesies

maupun tingkatan ekosistem. Berdasarkan hal tersebut, para pakar membedakan

keanekaragaman hayati menjadi tiga tingkatan, yaitu keanekaragaman gen,

keanekaragaman jenis dan keanekaragaman ekosistem. Berikut keanekaragaman

hayati dengan berbagai tingkatan, yaitu:

1. Keanekaragaman Tingkat Gen

Keanekaragaman tingkat gen merupakan keanekaragaman atau variasi yang

dapat ditemukan diantara organisme dalam satu spesies. Misalnya, beberapa

perbedaan ciri dan sifat yang ditemukan diantara sesame manusia. Walaupun

sama-sama dalam satu spesies, yaitu Homo sapiens, tetapi diantara kita memiliki

bentuk hidung, mata, rambut, tinggi tubuh, warna kulit, ataupun kecerdasan yang

berbeda. Keanekaragaman tingkat gen juga ditunjukkan diantara jeruk keprok

garut, jeruk keprok medan, dan jeruk keprok Pontianak.

Perbedaan juga terdapat diantara dua saudara kandung yang kembar identic

karena memiliki susunan gen (genotype) yang berbeda. Setiap susunan gen akan

membentuk penampilan (fenotipe) tertentu.

Perbedaan kondisi habitat juga dapat menyebabkan adanya perbedaan ciri dan

sifat pada organisme, misalnya dua pohon rambutan satu spesies yang secara

Page 53: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

kebetulan hidup pada dua tempat dengan kondisi lingkungan yang berbeda dapat

memiliki fenotipe yang berbeda.

2. Keanekaragaman Tingkat Spesies (Jenis)

Keanekaragaman tingkat jenis merupakan keanekaragaman diantara

organisme yang tergolong dalam spesies berbada. Misalnya, keanekaragaman

diantara tanaman padi, jagung, mangga, dan kelapa ataupun diantara kecing,

ayam, dan burung merpati.

3. Keanekaragaman Tingkat ekosistem

Keanekaragaman Tingkat ekosistem merupakan keanekaragaman yang dapat

ditemukan diantara ekosistem. Susunan biotik dan abiotic setiap jenis ekosistem

dipermukaan bumi tidaklah sama. Lingkungan abiotic sangat berpengaruh

terhadap komposisi biotik suatu ekosistem. Oleh karena itu, dua wilayah dengan

kondisi abiotic berbeda umumnya mengandung komposisi organisme yang

berbeda pula.

Indonesia memiliki banyak hewan dan tumbuhan endemic yang keberadaannya

hanya diIndonesia yang banyak memiliki spesifikasi endemic adalah Sulawesi.

Didaerah tersebut terdapat paling tidak lima jenis moyet endemic (diantaranya

monyet hitam Sulawesi), 71 jenis mamalia endemic (beberapa jenis tikus, musang

cokelat, anoa, dan bairusa), dan 84 jenis burung endemic (burung maleo yang

hampir punah).

Keanekaragaman hayati menjadi sumber daya yang sangat penting bagi

kehidupan soasial, ekonomi dan kebudayaan kita. Peranannya adalah sebagai

berikut:

Page 54: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

a. Mendukung secara langsung hidup manusia dan menjamin prose ekologis

dalam ekosistem, seperti menyimpan dan memurnikan air, mencegah erosi

tanah dan banjir, serta berperan dalam pembentukan iklim.

b. Memberikan materi dasar berupa sumber daya hayati dan genetika yang

berguna bagi industry untuk menghasilkan prosuk komersial, termasuk

makanan, kosmetika, obat-obatan, dan produk pertanian,

Pada saat ini, kegiatan manusia di Indonesia sering mengakibatkan

terjadinya kerusakan alam yang memicu berkurangnya biodiversitas. Kerusakan

alam terjadi saat sebagian masyarakat Indonesia sudak tidak hidup serasi dengan

lingkungan, meskipun bangsa Indonesia telah ditanamkan nilai-nilai luhur agar

dapat hidup serasi dengan alam.

Ketidakserasian kondisi antara manusia dan lingkungan terutama

disebabkan oleh laju pertumbuhan populasi manusia sehingga menyebabkan oleh

laju pertumbuhan populasi manusia sehingga menyebabkan meningkatnya

kebutuhan terhadap pangan, papan sandangm dan hiburan. Peningkatan jumlah

populasi telah menimbulkan tekanan terhadap alam sepertri perluasan lahan

pertanian dan pemukiman, pembangunan jalan melintasi hutan, pembangunan

gedung, dan pembuangan limbah.

Ancaman terbesar aktivitas manusia terhadap biodiversitas adalah kerusakan

habitat asli. Kerusakan hutan dan terumbu karang sangat berpengaruh pada

organisme yang menghuninya. Kerusakan habitat asli dapat terjadi karena

beberapa kegiatan manusia seperti berikut:

1. Pembukaan areal hutan untuk lahan pertanian, pemukiman, atau

pembangunan sarana transportasi.

Page 55: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

2. Usaha penebangan hutan tanpa diiringi upaya pelestarian.

3. Pengembalaan hewan ternak (sapi atau kambing) dihutan atau suaka alam.

4. Pemburuan liar yang tidak terkendali.

5. Penggunaan bom dan bahan kimia berbahaya untuk mecari ikan.

6. Memperkenalkan jenis organisme baru melalui proses pengolahan terlebih

dahulu.

7. Eksploitasi sumber daya alam secara besar-besaran tanpa kendali daln rangka

memenuhi kebutuhan bahan baku industry.

Jika sebagian besar masyarakat Indonesia melakukan aktivitas eksploitasi

sumber daya hayati secara terus-menerus tanpa diimbangi dengan usaha

pelestariannya, maka sudah dapat dipastikan dalam waktu yang relative singkat

sumber daya hayati kita akan punah. Oleh Karena itu, diperlukan suatu usaha

untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang melibatkan seluruh komponen

masyarakat dan tentunya pemerintah. Usaha pelestarian dapat dilakukan dihabitat

asli (in situ) ataupun luar habitat asli (ex situ). Contoh usaha pelestarian in situ

adalah tanaman nasional dan hutan lindung, sedangkan ex situ adalah kebun

binatang, kebun raya, dan kebun plasma nutfah. Macam-macam usaha

perlindungan dan pelenstarian yang sudah dilakukan dinegara kita, antara lain

sebagai berikut:

1. Perlindungan alam umum

Perlindungan alam umum bertujuan melindungi alam sebagai kesatuan flora,

fauna dan tanah. Jenis-jenis perlindungan alam umum adalah sebagai berikut.

Page 56: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

a. Perlindungan alam ketat, yaitu upaya perlindungan yang digunakan untuk

kepentingan ilmiah dengan keadaan alam di tempat yang bersangkutan

dibiarkan berkembang secara alami. Contohnya: di ujung kulon.

b. Perlindungan alam terbimbing, yaitu upaya perlindungan yang melibatkan

para ahli untuk ikut campur dalam mebina keadaan alam. Contohnya,

kebun raya bogor.

c. Taman nasional, yaitu pelestarian alam yang dikelola, dimanfaatkan untuk

kegiatan ilmu pengetahuan, pendidikan dan pelatiahan, serta reaksi dan

pariwisata. Taman nasional merupakan suatu wilayah luas yang tidak

boleh dihuni oleh penduduk.

2. Perlindungan alam dengan tujuan tertentu

Perlindungan tersebut bertujuan untuk melindungi satu atau beberapa unsur

alam tertentu.

a. Perlindungan geologi, yaitu perlindungan terhadap formasi geologi

didaerah tertentu agar tidak rusak. Contoh: gunung Leuser.

b. Perlindungan alam botani, yaitu perlindungan terhadap spesies tumbuhan

tertentu agar tidak punah. Contohnya: ujung kulon, hunung leuser,

gunung rinjani, dan tangkko batu angus.

c. Perlindungan alam zoology, yaitu perlindungan terhadap hewan tertentu

yang hampir punah atau langka dan sekaligus mengembangkannya.

Hewan yang dilindungi dapat juga didatangkan dari luar wilayah. Contoh:

perlindungan alam zoology adalah ujung kulon, gunung leuser, tangkoko

batu angus, panua gorontalo, gunung rinjani, dan bali barat.

Page 57: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

d. Perlindungan suaka margasatwa, yaitu perlindungan tehadap hewan yang

hampir punah akibat perburuan, beberapa jenis hewan yang dilindungi di

Indonesia, antara lain bekantan, elang jawa, anoa, harimau Sumatra,

kakaktua, siamang, jalak putih, komodo, dan maleo.

e. Perlindungan ikan, yaitu perlindungan terhadap ikan yang terancam

kepunahan. Setiap orang atau badan hokum dilarang melakukan

penangkapan ikan dengan menggunakan alat atau bahan yang

menghasilkan atus listrik, alat atau bahan peledak dan bahan-bahan

beracun.

f. Perlindungan hutan, yaitu perlindungan terhadap hutan yang menyangkut

perlindungan terhadap tanah, aitu dan iklim.

D. Penelitian Relevan

Intan Fajar Suryani Dan Sulistiyawati melakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Majalah Biore (biologi Reproduksi) Submateri Kelainan dan

Penyakit pada Sistem Reproduksi sebagai Sumber Belajar Mandiri Siswa

SMA/MA”. Hasilnya diketahui bahwa respon peserta didik rata-rata hasil rating

(HR) sebesar 80% bahan ajar menunjukkan bahwa bahan ajar masuk dalam

kriteria sangat baik.36

Penelitian yang selanjutnya dilakukan oleh Ulum Ma’rifah pada tahun 2017

dengan judul “Pengembangan E-Magazine Berbasis Website Sebagai Media

Pembelajaran IPA Biologi Untuk Memberdayakan Kemampuan Berfikir Kritis”.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian e-magazine dengan jumlah nilai

36

Intan Fajar Suryani dan Sulistiyawati. “Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz)

Pada Materi Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di Man 1

Mataram”, Skripsi Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan Teknologi Uin Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2016, h. 9.

Page 58: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

keseluruhan memperoleh presentase 75% penilaian akhir pada ahli media,

menunjukkan kriteria sangat layak. Jumlah nilai validasi ahli media pada aspek

pemograman produk akhir diperoleh nilai presentase 90%, maka penilai dikatakan

sangat layak.37

Penelitian yang selanjutnya dilakukan Rifanny Rizka Putri, dkk pada tahun

2017 dengan judul “Pengembangan E-Magazine Pada Materi Larutan Asam Basa

Untuk Siswa Kelas XI MIPA”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penilaian e-

magazine menurut ahli media, ahli materi, dan penilaian guru-masing-masing

diperoleh rerata skor jawaban sebesar 4,53 (sangat baik); 4,86 (sangat baik); dan

4,1 (baik), dengan skor akhir presentase siswa diperoleh 91,64%. Maka penilaian

dikatakan sangat baik atau layak.38

Riset yang sebelumnya juga telah dilakukan oleh Nur sigit dan juli yang

berjudul “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah Fisika Berbasis Clenovio

Apps Untuk Meningkatkaan Minat Belajar Dan Kemampuan Berfikir Kreatif

Peserta Didik SMA” didapatkan hasil dari gain dengan nilai 0,21 dengan kriteria

rendah pada minat belajar peserta didik untuk kelas eksperimen serta nilai gain

dari kelas control mendap nilai 0,14 dengan kriteria hasil rendah. Dari hasil yang

diperoleh dapat dinyatakan bahwa terdapat peningkatan untuk minat belajar untuk

kelas eksperimen disbanding control. Majalah fisika yang dikembangkan sudah

memenuhi kriteria ataupun kategori sangat baik..39

37

Ulum Ma’rifah. “Pengembangan E-Magazine Berbasis Website Sebagai Media

Pembelajaran IPA Biologi Untuk Memberdayakan Kemampuan Berfikir Kritis”, skripsi

pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung, 2017, h.90 38

Rifanny Rizka Putri, dkk pada tahun 2017 yang berjudul “Pengembangan E-Magazine

Pada Materi Larutan Asam Basa Untuk Siswa Kelas XI MIPA”. Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Jambi, 2017, h.4 39

Nur Sigit Triyogantara dan Juli Astono. “Pengembangan Media Pembelajaran Majalah

Fisika Berbasis Clenovio Apps Untuk Meningkatkan Minat Belajar Dan Kemampuan Berfikir

Kreatif Peserta Didik SMA”, jurnal pendidikan fisika,2016, h. 477.

Page 59: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Nesya arantika dewi beserta kawan kawan juga telah melakukan penelitian

dengan judul “pengembangan majalah Green Sebagai Media Pembelajaran

Biologi pada materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa KelasX IPA SMA”

riset mengenai pengembangan ini didapatkan hasil terbentuknya majalah green

yang siap pakai. Penilaian yang diperoleh mendapatkan nilai 78,57 dengan

kategori baik untuk ahli materi selain uji coba materi produk media juga di uji

kelayakan media atau ahli media dengan nilai yang didapatkan sebesar 76,92 %

dengan kategori baik. Uji selanjutnya yaitu melakukan uji kelayakan dengan

presentase hasil nilai yang diperoleh 91,67% yang berkriteria baik .40

Riset ini berbeda karena mengembangkan media e-magazine biodiversitas

berbasis Higher Order Thinking Skill yang merupakan media majalah dengan

versi elektronik karena berbasis listrik. Majalah elektronik tidak lagi

menggunakan bahan baku kertas untuk menuliskan artikel-artikelnya seperti

majalah pada umumnya, melainkan dalam bentuk file digital yang dapat diakses

melalui media eketronik seperti komputer, laptop, hanphone, android, iPhone,

iPad dan teknologi lainnya. didukung dengan perkembangan zaman, media e-

magazine bila dikaitkan dalam proses pembelajaran diantaranya peserta didik

akan dengan mudah untuk belajar materi bidiversitas dimana saja tanpa online

internet.

E. Kerangka Berfikir Penelitian

Pada penelitian akan berkaitan erat dengan yang dinamakannya kerangka

berfikir agar peneliti mengerti alur dari penelitian dan arah kedepannya penelitian

yang dilakukan, dari keberhasilan penggunaan media tidak terlepas dari

40

Nesya Arantika Dewi, Dkk. “Pengembangan Majalah Green Sebagai Media

Pembelajaran Biologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa Kelas X IPA SMA”,

Skripsi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta, 2014, h.155.

Page 60: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

bagaimana media tersebut direncanakan dengan baik. Media pembelajaran dapat

mengubah perilaku peserta didik (behavior change) dan menyesuaikan kebutuhan

untuk kurikulum 2013, sebagai fasilitas pendukung. Berdasarkan kurikulum 2013

peserta didik dituntut aktif dan kreatif mengembangkan ide maupun

memanfaatkan berbagai sumber untuk pembelajaran. Perkembangan media

elektronik sebagian besar memberikan dampak positif juga dalam dunia

pendidikan seperti sumber pembelajaran dapat diakses dari berbagai sumber

dengan tidak monoton terhadap modul pembelajaran yang bertipe klasik. Fakta

dilapangan bahwa dalam pembelajarn kurikulum 2013 dengan peserta didik

mampu mengembangkan ide yang mereka punya belum dapat terealisasi maupun

terfasilitasi dengan media pendukung.

Berdasarkan masalah yang telah dilihat dari peserta didik di 2 sekolah

makan penulis ingin mencoba mengembangkan media pembelajaran diharapkan

dapat membantu guru dalam mengatasi keterbatasan ketersediaan dalam

pemanfaatan dan memfasilitasi peserta didik dalam proses pembelajaran dengan

mengembangkan media e-Magazine berbasis Higher Order Thinking Skill. Solusi

dari permasalahan yang dipaparkan dengan mengeluarkan produk atau

pengembangan media ajar yang diharapkan.

Bahan ajar yang berbasis Higher Order Thinking Skill diharapkan mampu

mamfasislitasi peserta didik maupun pendidik untuk menyampaikan tujuan

ataupun materi yang ingin disampaikan sesuai dengan kurikulum 2013 yaitu

peserta didik mampu berperan aktif dalam pembelajaran dengan berbagai potensi

yang mereka punya, serta medianya mampu memfasilitasi sesuai dengan

perkembangan zaman.

Page 61: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Adapun kerangka pemikiran dalam perkembangan e-magazine

biodiversitas berbasis Higher Order Thinking Skill seperti pada gambar 2.2

berikut:

Gambar 2.2 Diagram Kerangka Berfikir

Rendahnya konsep berfikir tingkat

tinggi dan dalam pembelajaran,

siswa lebih sering searching

menggunakan google tanpa

mengetahui sumber yang jelas, dan

lebih sering menggunkan gadgetnya

untuk mengakses sosial media.

Pembelajaran yang

memfokuskan pada

berfikir tingkat tinggi

sangat rendah dan

melewati pembaharuan

pada berfikir tingkat

tinggi.

1. Sarana dan prasarana kurang dimanfaatkan secara maksimal.

2. keterampilan berfikir tingkat tinggi belum diterapkan secara maksimal.

3. e-Magazine belum pernah digunakan disekolah.

Mengembangkan media e-Magazine berbasis Higher Order Thinking Skill.

Pengembangan media e-Magazine Biodiversitas berbasis Higher Order

Thinking Skill Pada Peserta Didik Kelas X di Tingkat SMA.

KENYATAAN HARAPAN

MASALAH

SOLUSI

Page 62: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

DAFTAR PUSTAKA

Arief S, Sadirman, Dkk. Pendidikan, Pengertian, Pengembangan Dan Pemanfaatnya.

Jakarta: Rajawali Pers, 2013

Arikunto, Suharsimi. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta: Rineka Cipta, 2002

———, Evaluasi Program Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara, 2014

Arsyad, Azhar. Media Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers, 2014

Astono, Nur Sigit Triyogantara dan Juli, Pengembangan Media Pembelajaran

Majalah Fisika Berbasis Clenovio Apps Untuk Meningkatkan Minat Belajar

Dan Kemampuan Berfikir Kreatif Jurnal Pendidikan Fisika Peserta Didik SMA.

Jurnal Pendidikan Fisika, 2016

Badan Standar Nasional Pendidikan. Standar Kompetensi Dan Kompetensi

Dasaruntuksatuan Pendidikan Dasar Dan Menengah. 2016Supriadi, Wahyu

Hidayat, Pengembangan E-Magazine Menggunakan Flipcreator Sebagai

Sumber Belajar Biologi. Jurnal Universitas Negeri Makassar. Vol. 4 No.1. 2015

Daryanto, Media Pembelajaran. Bandung: Satu Nusa, 2014.

Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an Dan Tadjwid. Bandung: J-Art

Dian kurniati, Romi Harimukti, Nur Asiyah Jamil. Kemampuan Berfikir Tingkat

Tinggi. Jurnal Pendidikan, 2016.

Emi Rofiah, Dkk. Penyusun Instrumen Tes Kemampuan Berfikir Tingkat Tinggi

Fisika Pada Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika, Vol.1 No.2. 2013

Gal, Borg and Educational Research, An Instroduction. New York and London:

Longman Inc, 1983

Gd Tuninng Somara P, Made Windu A.K, Dkk. Jurnal Nasional Pendidikan Teknik

Informatika. Jurusan Pendidikan Teknik Informatika, Vol.1 No.2. 2013.

Griffin, P., Care, Penilaian Dan Pengajaran Keterampilan Abad Ke-21. Metode Dan

Pendekatan. Media Bisnis, 2015

Idris, Soewardi, Jurnalistik Televisi Bandung: Remadja Karya CV, 2103)

Page 63: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Jalilah Rahmastuti Nurjanah,dkk. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif E-

Magazine Pada Materi Poko Dinamika. Jurnal Materi Dan Pembelajaran Fisika

(JMPF), Vol. 4 No.1. 2014

Jayanti, Mugi. Perancangan Media Siap UN Matematika SMP Berbasis Android.

Jurnal SAP, Vol.2 No.1. 2017.

Juniar Afrida, Adlim, A. Alim. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Inkuiri

Terbimbing Untuk Meningkatkan Kemampuan Keterampilan Proses Sains Dan

Minat Siswa Dalam Pembelajaran Fluida Statis Di SMA Negeri 11 Banda Aceh.

Jurnal Pendidikan Sains Indonesia Program Pascasarjana Universitas Syiah

Kuala Program Program Studi Pendidikan IPA, 2015

Kusmaharti, Dian. Pengembangan Pembelajaran Berbasis HOTS (Higher Order

Thinking Skill) Disekolah Dasar Kelas V. Jurnal Pendidikan Dasar. 2016

L.U. Ali, I.W. Suastra, Dkk. Pengelolaan Pembelajaran IPA Ditinjau Dari Hakikat

Sains Pada SMP Di Kabupaten Lombok Timur. Jurnal Universitas Pendidikan

Ganesha, Vol.3 2013.

Ma’rifah, Ulum. Pengembangan E-Magazine Berbasis Website Sebagai Media

Pembelajaran IPA Biologi Untuk Memberdayakan Kemampuan Berfikir Kritis.

Bandar Lampung: skripsi pendidikan biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

UIN Raden Intan Lampung, 2017

Majid, Abdul. Strategi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013

Nesya Arantika Dewi, Dkk. Pengembangan Majalah Green Sebagai Media

PembelajaranBiologi Pada Materi Sistem Reproduksi Manusia Untuk Siswa

Kelas X IPA SMA. Yogyakarta: .Skripsi Pendidikan Biologi Universitas Ahmad

Dahlan, 2014

Novita Iriyana Sangian, Dkk. Rancangan Bangun E-Magazine Universitas Sam

Ratulangi, E-Journal Teknik Informatika. Vol. 4 No.1 2014

Nurjannah Pratiwi, Gardijito dan Afreni Hamidah. Pengembangan Majalah Biologi

Sebagai Media Pembelajaran Pada Pokok Bahasan Protista Kelas X Mia Di

SMAN 7 Kota Jambi, Vol.3 No 1. 2017

Pradeka, Deden. Pembuatan Electronic Magazine Menggunakan Tampilan Edisi

Online (Universitas Widyatama: Studi Kasus Di Pkm Sentra Universitas

Widyatama” Laporan Tugas Akhir, 2015

Page 64: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Purwanto, Ngalim. Prinsip-Prinsip Dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya, 2013

Pusat Kurikulum, Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan

Nasional, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA & MA. Jakarta:

Pusat Kurikulum. Balitbang Depdiknas, 2013

R, Arifin Nugroho. Higher Order Thinking Skills. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana

Indonesia, 2018

Riduwan, Dasar-Dasar Statistika (Bandung: Alfabeta, 2013)

Rifani Riska Putri, Muhaimin, Wilda Syahri, Pengembangan E-Maganize Pada

Materi Larutan Asam Dan Basa Untuk Siswa Kelas XI MIPA. Jambi: SMAN 1

Kota Jambi, 2017.

Riyani, Destri. Pengembangan Majalah Biomagz Sebagai Alternatif Sumber Belajar

Mandiri Pada Mata Pelajaran Biologi Untuk Siswa SMA/MA Kelas X. (UIN

Sunan Kalijaga: Mahasiswa Pendidikan Biologi Fakultas Sains dan Teknologi

Rusman, Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi Dan Komunikasi. Jakarta:

Rajawali Pers, 2015

Rustaman, Nuryani. Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung: FPMIPA UPI,

2013

Safitri, Ida. Pengembangan E-Module Dengan Pendekatan Pembelajaran

Matematika Realistic Berbantuan Flipbook Maker Pada Materi Bangun Sisi

Datar Kelas VII SMP. Jurnal Universitas PGRI Semarang, Vol 1 No 3 2014

Sajidan, Afandi. Pengembangan Model Pembelajaran IPA Untuk Memberdayakan

Berfikir Tingkat Tinggi. Jurnal Pendidikan Sains. Jurnal Pendidikan Sains, 2017

Sanjaya, Wina. Penelitian Pendidikan, Cet.2. Jakarta: Kencana Prenada Media

Group, 2014

Setyosari, Pujani, Metode Penelitian Dan Pengembangan. Jakarta: Kencana, 2013

Suardi, Moh. Belajar Dan Pembelajar. Yogyakarta: CV Budi Utama, 2018

Sudaryono, Pengembangan Instrumen Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: Graha

Ilmu, 2013

Page 65: PENGEMBANGAN MEDIA e-MAGAZINE BIODIVERSITAS BERBASISrepository.radenintan.ac.id/10632/1/SKRIPSI WIDYA SAMPAI BAB II.pdf · Penulis bernama Widya Dwi Utami, lahir di Punggur Kabupaten

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan

R&D. Bandung: Alfabeta, 2013

Sulistiyawati, Intan Fajar Suryani. Pengembangan Majalah Biologi (Biomagz)

PadaMateri Virus Sebagai Alternatif Sumber Belajar Mandiri Siswa Kelas X Di

Man 1 Mataram. Yogyakarta: Skripsi Pendidikan Biologi Fakultas Sains Dan

Teknologi Uin Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Syaiful Bahri Djamarah, Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta, 2014

Umi Chotimah, Edwin Nurdiansyah. Meningkatkan Higher Order Thinking Skills

Mahasiswa Semester III Ppkn Dalam Pembelajaran Psikologi Sosial Melalui

Penerapan Metode Six Thinking Hats. Jurnal Civics. Mei 2017

Warsita, Bambang. Teknologi Pembelajaran. Jakarta, 2013

Weidndy, Pramita, Ariandari. Mengintegrasikan Higher Order Thinking Dalam

Pembelajaran Creative Problem. Yogyakarta: Seminar Nasional Matematika

dan Pendidikan Matematika Uny, 2015

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Pustaka Pelajar,

2014.

Yuberti. Penelitian Dan Pengembangan. Jurnal Universitas Islam Negeri. 2018