pkbm widya bhayangkara
DESCRIPTION
SOSLUSI CERDAS PENDIDIKAN TUNTASTRANSCRIPT
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) “WIDYA BHAYANGKARA”
TEROBOSAN KREATIF BHABINKAMTIBMAS POLSEK MAOS POLRES CILACAP
GUNA PENGENTASAN PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PEMELIHARAAN KAMTIBMAS
BAGI WARGA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP
1. Program Pendidikan Kesetaraan ( PAKET A/SD, B/SMP DAN C/SMA )
2. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD BINTANG WIDYA)
3. Kelompok Belajar Usaha (KBU WIDYA USAHA)
,
Jl.Raya Glempang-Maos RT. 1 RW.4 Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap 53272E-mail: [email protected] HP: 082138777775
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Permasalahan
Polri sebagai alat negara Republik Indonesia mengemban fungsi kepolisian meliputi
pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan
pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Untuk berhasil mengemban
tugas tersebut maka sumber daya manusia Polri (selanjutnya disebut anggota Polri) harus memiliki
kriteria sebagai anggota Polri yang profesional, bermoral dan modern. Hal ini sesuai dengan Tujuh
Program Prioritas Kapolri yaitu :
1. Mewujudkan SDM yang unggul.
2. Penataan kelembagaan.
3. Pemantapan Harkamtibmas.
4. Penegakan hukum yang professional dan berkeadilan manajemen.
5. Menejemen media.
6. Penguatan sinergi Polisional.
7. Peguatan Pengawasan.
Kemerosotan citra Polri di mata masyarakat merupakan sebuah persoalan penting yang hingga
saat ini masih terus membelenggu Polri dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Hal ini perlu
komitmen profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan
aparat kepolisian dalam menjalankan tugas dan kewenanganya.
. Sebagai langkah percepatan menaikan citra Polri maka diharapkan agar setiap anggota Polri
mempunyai terobosan kreatif guna memudahkan dan lebih mendekatkan diri dengan masyarakat untuk
membangun citra Polri yang lebih baik di masyarakat.
Bahwa berbagai persoalan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat sangat heterogen, mulai
dari pelanggaran-pelanggaran terhadap tatanana aturan perundangan yang bersifat pelanggaran biasa
sampai pada ke tingkat kriminalitas dilatar belakangi oleh berbagai macam alasan atau sebab, salah
satunya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga mempengaruhi sumberdaya
masyarakat dan pengetahuan yang minim yang menimbulkan pelanggaran-pelanggaran atau tidakan
gangguan Kamtibnmas.
Adalah suatu keniscayaan adanya hubungan atau korelasi berbanding terbalik antara tingkat
pendidikan atau SDM masyarakat yang rendah maka akan mengakibatkan tingkat pelanggaran sosial
atau bahkan kriminalitas menjadi tinggi, begitupun juga sebaliknya apabila tingkat pendidikan
masyarakat atau SDM masyarakat tinggi maka tingkat pelanggaran sosial atau kriminalitas menjadi
rendah.
Melatar belakangi hal tersebut maka pada sekitar pertengahan tahun 2017
muncul gagasan bhabinkamtibmas Polsek Maos Polres Cilacap, yang diawali dari hasil patroli
bhabinkamtibmas gabungan bersama unit sabhara dan unit reskrim berdasar dari laporan informasi
masyarakat yang berhasil dihimpun oleh unit intel polsek Maos dan berhasil mengamankan beberapa
pemuda di desa Maos Lor Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap yang sedang melakukan kegiatan
minum-minuman keras. Berdasarkan Fakta tersebut maka muncul inisiatif bhabinkamtibmas desa Maos
Lor bersama Perangkat desa (Kadus Buaran) Maos lor untuk mengadakan rembug nom-noman
(Musyawarah pemuda) dusun buaran yang dihadiri sekitar 50 pemuda untuk mencari solusi bersama
dari permasalahan yang kerap timbul di wilayah Dusun Buaran yaitu adanya sebagian pemuda yang
suka minum-minuman keras sehingga kerap menimbulkan gangguan Kamtibmas berupa pemalakan,
perkelahian, pencurian dan gangguan-gangguan kamtibmas lainnya.
B. Permasalahan dan Persoalan.
1. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam
penulisan makalah ini adalah: UPAYA APA YANG DILAKUKAN DALAM PENGENTASAN
PENDIDIKAN UNTUK MENAIKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA
DALAM RANGKA PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT
GUNA MENDUKUNG TERWUJUDNYA POLISI YANG PROFESIONAL DAN DICINTAI
MASYARAKAT ?
2. Persoalan
a) Bagaimana perencanaan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM
Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?
b) Bagaimana pengorganisasian program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM
Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?
c) Bagaimana pelaksanaan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM
Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?
C. Ruang Lingkup.
Penulisan makalah ini dibatasi ruang lingkup pembahasannya pada permasalahan yang terkait
aspek keteladanan, aspek keteladanan berprestasi kreatifitas, aspek keteladanan peran dalam
masyarakat, aspek pengaruh di wilayah hukum penugasan, yang bertujuan membentuk anggota yang
teladan dalam rangka mendukung terwujudnya polisi yang professional dan dicintai masyarakat.
D. Maksud dan Tujuan.
1. Maksud
Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang upaya program Pusat
Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan
meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan
Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.
2. Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada institusi Polri
khususnya dalam ”Lomba Pemilihan Polisi Teladan” Polda Jawa Tengah tahun 2020.
E. Metode dan Pendekatan.
1. Metode
Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah deskriptif analisis yaitu metode
yang menggunakan penyajian materi dan data terkait program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan
atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung
terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat, kemudian terhadap hasil program
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” tersebut dilaksanakan analisa
dan ditarik kesimpulan untuk dicarikan pemecahan masalah atau problem solving.
2. Pendekatan
Pendekatan yang digunakan dalam makalah ini adalah pendekatan empiris, yakni
pendekatan penulisan yang mengacu pada wawasan, pengetahuan dan pengalaman riil penulis
sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Maos, Polres Cilacap Polda Jateng yang melaksanakan
terobosan kreatif pengentasan pendidikan melalui pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) ” Widya Bhayangka” diwilayah Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap.
F. Sistematika.
Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
PENDAHULUAN
Berisi latar belakang permasalahan, permasalahan dan persoalan, ruang lingkup,
maksud dan tujuan, metode dan pendekatan dan sistematika.
LANDASAN PEMIKIRAN
Berisi penjelasan umum dan landasan operasional yang digunakan sebagai
pendukung pembahasan permasalahan.
KONDISI SAAT INI
Berisi penjelasan secara umum, pelaksanaan program Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan
meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan
Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.
KONDISI YANG DIHARAPKAN
Berisi penjelasan secara umum, kondisi program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan
pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta
mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat, yang di harapkan
menjadi sebuah kontribusi yang maksimal terhadap upaya membentuk anggota Polri yang
teladan dalam rangka mendukung terwujudnya Polri yang professional dan dicintai
masyarakat.
PENUTUP
Berisi kesimpulan terhadap pembahasan pada bab-bab terdahulu.
BAB II
LANDASAN PEMIKIRAN
A. Umum
Tugas Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat dalam
mengemban tugasnya untuk mewujudkan kondisi Kamtibmas yang mantap terkendali dan dinamis saat
ini dan di masa mendatang semakin berat. Keberhasilan pembangunan nasional antara lain telah
melahirkan tuntutan dan harapan masyarakat terhadap hak-haknya untuk semakin menikmati keamanan
dan ketertiban serta ketentraman yang lebih baik. Sedangkan di sisi lain kesenjangan masalah
keterbatasan lapangan kerja telah menjadi faktor korelatif kriminogen. Demikian pula perubahan
lingkungan strategi seperti era globlalisasi yang memunculkan issue demokratisasi, hak azasi manusia
serta lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap masyarakat tentang hidup bermasyarakat, berbangsa
dan bernegara.
Untuk menghadapi tugas yang tidak ringan tersebut para Bhabinkamtibmas perlu mengembangkan
kemampuan dan profesionalisme untuk melihat potensi masyarakat yang dapat didayagunakan supaya
dapat bersama-sama Polri memelihara Kamtibmas. Hal ini yang menjadikan setiap Bhabinkamtibmas
harus mampu membuat terobosan kreatif dan melakukan segala kegiatan yang menerapkan proses
membina, mendorong, mengarahkan serta menggerakkan masyarakat untuk:
1. Taat kepada hukum, peraturan perundang-undangan dan norma sosial.
2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Harkamtibmas.
3. Berperan aktif menciptakan, memlihara, dan meningkatkan keamanan, ketertiban bagi diri
dan lingkungannya secara swakarsa.
Tugas Bhabinkamtibmas mencakup 2 (dua) hal, yaitu :
1. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat serta kesadaran tentang Kamtibmas untuk
menekan pengaruh faktor korelatif kriminogen (FKK/Potensi Gangguan) terhadap
munculnya kejahatan dan gangguan kamtibmas lainnya.
2. Mengembangkan dan mendayagunakan potensi kamtibmas yang ada menjadi kekuatan
kamtibmas swakarsa guna meningkatkan derajat keamanan dan kemampuan masyarakat
sendiri.
Fungsi Tehnis, meliputi 5 (lima) hal :
1. Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakaat tentang hukum,
masalah-masalah kamtibmas, tentang hak dan kewajibannya dalam penegakan hukum dan
pembinaan kamtibmas tentang cara-cara berpartisipasi dalam binkamtibmas.
2. Pelayanan kepada masyarakat tentang berbagai keperluan masyarakat kepada Polri, yang
menjadi lingkup tugas umum Polri dan tugas-tugas khusus Bhabinkamtibmas misal:
pelayanan pelaporan, pelayanan bantuan kepolisian, pelayanan konsultasi masalah-
masalah terkait dengan bidang tugas kamtibmas dan pelayanan sosial dalam batas yang
memungkinkan.
3. Penertiban preventif terhadap berbagai ketidakteraturan masyarakat, penyimpangan sosial,
pelanggaran, penyakit masyarakat dan konflik sosial, dengan cara-cara yang bersifat
korektif dan edukatif guna mewujudkan ketertiban masyarakat.
4. Rehabilitasi terhadap berbagai kejadian, situasi dan masalah yang dihadapi masyarakat,
sehingga situasi dapat dipulihkan dan masyarakat aktif membantu pemulihan situasi
tersebut.
B. Landasan Operasional
Landasan operasional untuk membahas permasalahan upaya bhabinkamtibmas melalui Metode
Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan
meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas
serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Pasal 5 (1) Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara republic
Indonesia menjelaskan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang
berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta
memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka
terpeliharanya keamanan dalam negeri. Pasal 13 menjelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah
memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan
perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 21 ayat (2) menjelaskan
bahwa ketentuan mengenai pembinaan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur lebih
lanjut dengan Keputusan Kapolri. Pasal 21 ayat (2) ini menjadi amanat undang-undang bagi Polri
untuk melakukan pembinaan anggota Polri termasuk salah satu di antaranya adalah progam
pembinaan rohani dan jasmani.
BAB III
KONDISI SAAT INI
A. Umum
Adalah suatu keniscayaan adanya hubungan atau korelasi berbanding terbalik antara tingkat
pendidikan atau SDM masyarakat yang rendah maka akan mengakibatkan tingkat pelanggaran sosial
atau bahkan kriminalitas menjadi tinggi, begitupun juga sebaliknya apabila tingkat pendidikan
masyarakat atau SDM masyarakat tinggi maka tingkat pelanggaran sosial atau kriminalitas menjadi
rendah.
Pendidikan pada hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,
masyarakat dan keluarga baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal. Tanggung jawab
masyarakat dan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan menjadi sangat penting karena
pemerintah dengan segala keterbatasan kemampuan yang ada tidak mungkin dapat melayani seluruh
kebutuhan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.
Pendidikan Masyarakat sebagai sub sistem pendidikan nasional mempunyai peran untuk
melayani pendidikan bagi masyarakat dengan jenis program dan satuan pendidikan yang sangat
beragam seperti pendidikan keluarga, kelompok-kelompok belajar sebagai kursus
kejuruan/ketrampilan, dan satuan-satuan Pendidikan Masyarakat lain yang sejenis dengan sasaran
layanan masyarakat luas diberbagai kota dan desa dengan wilayah geografis yang terkadang sulit
dijangkau.
Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, pengetahuan dan SDM masyarakat guna
mengatasi serta memberikan ruang bagi anak-anak putus sekolah agar dapat meraih cita-citanya,
pelaksanaan program pendidikan non formal dan informal perlu dipersiapkan berbagai perangkat yang
mendukung terciptanya peningkatan kualitas program-program yang diselenggarakan. Salah satunya
adalah melalui pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan wadah
berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk
menggerakan pembangunan bidang sosial, ekonomi dan budaya. PKBM diprakarsai oleh
bhabinkamtibmas dan dibentuk oleh masyarakat untuk memperluas layanan kebutuhan belajar
masyarakat.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia
diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur formal (sekolah) dan jalur non formal (luar sekolah).
Pendidikan luar sekolah memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi masyarakat
yang karena berbagai faktor tidak dapat mengikuti pendidikan formal.
Untuk mempermudah pelaksanaan, layanan dan evaluasi serta tindak lanjut program-program
pendidikan masyarakat di Kecamatan Maos dan sekitarnya maka diselenggarakan Pusat Kegiatan
Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat dipusatkan kegiatannya.
B. Pelaksanaan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
1. Sejarah Berdirinya PKBM “Widya Bhayangkara”
Sekitar pertengahan tahun 2017 muncul gagasan bhabinkamtibmas Polsek Maos Polres
Cilacap, yang diawali dari hasil patroli bhabinkamtibmas gabungan bersama unit sabhara
dan unit reskrim berdasar dari laporan informasi masyarakat yang berhasil dihimpun oleh
unit intel polsek Maos dan berhasil mengamankan beberapa pemuda di desa Maos Lor
Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap yang sedang melakukan kegiatan minum-minuman
keras. Berdasarkan Fakta tersebut maka muncul inisiatif bhabinkamtibmas desa Maos Lor bersama
Perangkat desa (Kadus Buaran) Maos lor untuk mengadakan rembug nom-noman (Musyawarah
pemuda) dusun buaran yang dihadiri sekitar 50 pemuda untuk mencari solusi bersama dari
permasalahan yang kerap timbul di wilayah Dusun Buaran yaitu adanya sebagian pemuda yang
suka minum-minuman keras sehingga kerap menimbulkan gangguan Kamtibmas berupa
pemalakan, perkelahian, pencurian dan gangguan-gangguan kamtibmas lainnya,
Dalam acara rembug nom-noman (musyawarah pemuda) itulah ditampung berbagai keluh
kesah para pemuda yang hadir pada acara tersebut dan disimpulkan bahwa munculnya kegiatan-
kegiatan negative yang berpotensi mengganggu Kamtibmas bahkan menjurus ke ranah kriminal
disebabkan antara lain :
a). Adanya pemuda yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja.
b). Kesempatan pekerjaan yang ada menuntut persyaratan minimal pendidikan.
c). Permasalahan ekonomi untuk melanjutkan jenjang pendidikan tuntas 12 tahun (SMA).
d). Minimnya pengetahuan dan ketrampilan bekerja.
e). Tertutupnya kesempatan karena faktor usia putus sekolah (melebihi usia sekolah).
2. Terobosan Kreatif Bhabinkamtibmas
Menyimpulkan hasil pertemuan rembug nom-noman (musyawarah pemuda) maka pada
kesempatan tersebut tercetuslah inisiatif bhabinkamtibmas membuka Kelompok Belajar Masyarakat
yang diberi nama “Widya bhayangkara” yang mempunyai arti “ Pasukan Pengawal Negara
yang mempunyai Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran” (untuk perijinan pengelolaaan
pendidikan masyarakat menginduk kepada PKBM Lancar Lestari Kesugihan Cilacap).
Awalnya berbetuk Kelompok Belajar Masyarakat ini hanya menampung para pemuda dan
masyarakat desa maos Lor yang putus sekolah dengan jumlah warga belajar 26 orang dengan
rincian :
- 5 (lima) orang Kesetaraan A (SD)
- 9 (Sembilan) orang Kesetaraan B (SMP)
- 12 (dua belas) orang Kesetaraan C (SMA)
Dengan tempat belajar dilaksanakan di Balai desa maos lor menggunakan fasilitas seadanya
serta pelaksanaan kegitan TIDAK DIPUNGUT BIAYA SPP (GRATIS) dengan tutor dipegang
langsung oleh Bhabinkamtibmas desa Maos lor yang secara kebetulan juga berlatar belakang
sarjana pendidikan dan mempunya penglaman mengajar sebelum menjadi anggota Polisi. Jadwal
kegiatan belajar dilaksanakan setiap hari Sabtu malam Minggu pukul 20.00-22.00 Wib dan Minggu
sore pukul 15.00-17.00 Wib dengan maksud mengurangi durasi waktu tongkrongan para pemuda
terutama malam Minggu yang rawan.
3. Dasar Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
a). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 BAB XIII Pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4)
dan (5) yang berbunyi :
(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.
(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah membiayaninya.
(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.
(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk
memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai
agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kelestarian bangsa dan
kemajuan peradaban serta kelestarian umat manusia.
b). Pasal 14 Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia
yaitu membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum
masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan.
c). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
d). Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1989 tentang Pendidikan Luar Sekolah.
4. Tujuan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
Tujuan penyelenggaraan pendidikan masyarakat melalui Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” adalah :
a) Meningkatkan pengetahuan (SDM) masyarakat, ketrampilan dan sikap warga serta masyarakat
sekitarnya.
b) Terciptanya suasana belajar yang kondusif dalam keluarga miskin.
c) Meningkatkan kemampuan warga belajar dan masyarakat sekitar dalam mengelola sumber
daya yang diinginkannya.
d) Meningkatkan kelestarian hidup masyarakat melalui program keterampilan fungsional.
e) Mungurangi kerawanan sosial dan upaya Pemeliharaan Kamtibmas.
5. Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
Program terobosan kreatif melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” pada saat ini sejak mulai didirikan pada pertengahan tahun 2017 mengalami
perkembangan dan penambahan program dari Kelompok Belajar menuju ke Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat yang lisensi atau perijinan dalam proses pemenuhan persyaratan dengan penembahan
beberapa Program yaitu :
a). Program Kesetaraan (Paket A,B dan C)
Dalam rangka memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat Kecamatan Maos dan
sekitarnya yang belum atau tidak dapat mengikuti pendidikan formal khususnya setingkat SD,
SMP, SMA maka PKBM “WIDYA BHAYANGKARA” menyelenggarakan Program Paket A
(setara SD) dan paket B (Setara SMP) , dan Paket C (Setara SMA) dengan jumlah warga
belajar keseluruhan 47 orang .
b). Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD “Bintang Widya”)
Merupakan Program Tambahan untuk melengkapi persyaratan minimum program
turunan dari PKBM “Widya Bhayangkara”, maka didirikan PAUD/Play Group bagi anak-anak
usia 2,5 Tahun sampai dengan usia 5 tahun, didirikan pada tanggal 22 Juli 2019 dengan
jumlah anak didik 28 anak.
C). Program Kelompok Belajar Usaha (KBU “Widya Usaha”)
Kelompok Belajar Usaha (KBU) “WIDYA USAHA” yang bergerak dalam bidang
memberikan bekal keterampilan usaha kepada masyarakat/Warga belajar PKBM “WEidya
Bhayangkara disela-sela libur semester dengan kegiatan pelatihan usaha seperti membuat
aneka kue kering, ketrampilan Las, dan Sablon.
6. Sarana dan Pra Sarana Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
Untuk mendukung proses pembelajaran dan administrasi Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM) “WIDYA BHAYANGKARA” memiliki sarana dan prasarana yang telah
memenuhi standar minimal yang telah ditentukan yaitu :
Lokasi PKBM “Widya Bhayangkara” dari Balai desa Maos Lor dipindahkan ke Jl.Raya Glempang-Maos RT. 01 RW. 04 Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap 53272 (dalam rangka pemenuhan standar minimal pengajuan perijinan)
a). Sarana dan Prasarana
1. Lahan/Bangunan *
Luas Tanah : 1500 m
Luas Bangunan : 900 m
2. Rincian bangunan *
Ruang TamuRuang Kantor PengurusRuang Belajar TeoriRuang Baca/Perpustakaan Ruang Usaha/ProduksiRuang PaudArena bermain Paud
1 ruang1 ruang2 ruang/kelas1 ruang1 ruang1 ruang/kelas1 Arena (halaman)
3. SaranaKesektariatan/kantor Kursi Tamu
Meja Kursi Kerja
1 set2 set2 unit
Lemari arsip/ Filing Kabinet
4. SaranaPembelajaran
Meja Kursi BelajarPapan TulisBuku/Modul/Bahan ajar
50 set2 buah10 set
5. SaranaKeterampilan Alat Keterampilan 1 set
Status * Pinjam Pakai Kemitraan dengan Yayasan Dulang Mas Glempang-Maos
b). Pengurus dan Tutor
NO. NAMA DIK JABATAN
1. AIPDA Second Is Ujiandoko, S.Pd.I,M.M
(Bhabinkamtibmas)
S.2 Pendiri + Tutor
Paket
2. Drs.H. Sartam Kiamto, M.M.
(Tokoh Masyarakat/Pensiunan Ka UPT Disdik)
S2 Ketua PKBM +
Tutor Paket
3. Trimanto, S.Pd.I
(Kadus Buaran Desa Maos Lor)
S1 Tutor Paket
4. Nanang Hidayatulloh, S.Pd
(Kadus Lancar Desa Maos Lor)
S1 Tutor Paket
5. Yeti.,S.Pd.I
(Tokoh Agama/Muslimat NU)
S1 Kepala KB/Paud
6. Fluori Widiastuti, ST. S1 Guru Paud
7. Sumiyati SMK Guru Paud
8. Heni Rosita SMK Guru Paud
9. Finish Weny A, S.Pd
(Sekdes Glempang)
SI Kepala KBU
10. Sobirin
(Tokoh Pemuda)
SMK Tutor KBU
BAB IV
KONDISI DIHARAPKAN
A. Program Terobosan Kreatif Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM
masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung
terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.
Program Terobosan Kreatif ini diharapkan mampu :
1. Meningkatkan SDM Masyarakat degnan menuntaskan pendidikan 12 tahun.
2. Menurunkan angka gangguan kamtibmas dan kriminalitas.
3. Mempererat kemitraan antara Polri dengan Masyarakat.
4. Menumbuhkan perekonomian rakyat,
5. Mengurangi angka pengangguran.
6. Terciptanya situasi dan kondisi Kamtibmas yang mantap.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergitas dengan masyarakat ditandai dengan adanya
perkembanga jumlah warga belajar maupun jumlah program trobosan kreatif yang bertambah walaupun
dengan fasilitas yang minim (fasilitas pinjam pakai) serta adanya dukunga dari pimpinan Polri maupun
dukungan pemerintah dengan diharapkannya bantuan berupa fasilitas baik sarana maupun prasarana dan
kemudahan dalam proses pengajuan perijinan.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Program Terobosan Kreatif Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah
satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai
masyarakat di Wilayah Hukum Polres Cilacap Polda Jateng khususnya Polsek Maos, selama ini dalam
pencapain target dan rencana telah sesuai namun hasilnya masih belum maksimal perlu ditingkatkan
dengan penambahan fasilitas dan legalitas perijinan dari pemerintah (Masih dalam Pemenuhan
pesyaratan pengajuan ijin operasianal). Beberapa upaya telah dilaksanakan sebagai sebuah konsep
pemecahan masalah dimaksud, dan dapat di tarik kesimpulan pemecahan permasalahan pada aspek
manajerial sebagai berikut :
1. Perencanaan
Sebagai sarana untuk menetapkan rencana kerja Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) “Widya Bhayangkara” yang meliputi :
a). Rencana Penjaringan warga masyarakat yang putus sekolah dengan melakukan penyadaran
tentang penuntasan Pendidikan melalui penyuluhan dan Sambang/DDS ke warga masyarakat
sebagai upaya penekanan potensi munculnya gangguan-gangguan kamtibmas.
b). Rencana Tindak Lanjut pemenuhan kelengkapan atau fasilitas minimum Pusat Kegiatan
Belajar masyarakat sesuai atuaran yang ada untuk melengkapi syarat pengajuan ijin
operasional.
c.) Rencana Pembelajaran yang berkelanjuatan dengan memberikan bekal ketrampilan melalui
Kelompok Belaja Usaha (KBU) untuk mewujudkan kemandirian warga belajar dan upaya
meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, dengan menggandeng purusahaan-perusahaan
yang adauntuk memberikan pelatihan kerja melalui program Corporate Social
Responsibility (CSR).
2. Pengorganisasian
Pengorganisasian diupayakan dengan peningkatan kemitraan dengan masyarakat dengan
membentuk Komite yang beranggotakan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda
untuk ikut berperan aktif dan mendukung dalam pelaksanaan berbagai kegiatan Pembelajaran di
masyarakat serta peningkatan sinergitas 3 (tiga) Pilar ; Polri-Pemerintah-TNI.
3. Efektivitas
Pelaksanaan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”
guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai
salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional
dan dicintai masyarakat di Wilayah Hukum Polres Cilacap Polda Jateng khususnya Polsek Maos
dapat dikatakan sudah efektif.
Dari aspek ketepatan sasaran atau tujuan Bhabinkamtibmas Polsek Maos dengan
mendirikan atau menginisiasi adanya program Pusat kegiatan Belajar Masyarakat mendapatkan
sambutan positif dari masyarakat dengan ditandai adanya perkembangan jumlah warga belajar dan
bertambahnya program kegiatan turunan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya
Bhayangkara” yaitu Pendidikan Anak Usia Dini/Play Group (Paud) “Bintang Widya” dan
Kelompok Belajar Usaha (KBU) “Widya Usaha”:yang tidak memungut SPP dan mengunakan
system pembiayaan subsidi silang bagi warga belajar atau peserta didik yang mampu membantu
warga belajar/peserta didik yang tidak mampu atau miskin, serta dengan adanya apresiasi dari
pimpinan/ Kapolres Cilacap dengan memberikan penghargaan/ reward sebagai bhabinkamtibmas
dengan terobosan kreatif terbaik tingkat Polres Cilacap pada periode tahun 2019 diberikan pada
upacara HUT Bhayangkara ke 73 yag didampingi Bupati Cilacap dan apresiasi sebagai
bhabinkamtibmas teladan meginisiasi membentuk Pusat Kegiatan Belajar masyarakat bagi anak
putus sekolah tahun 2020 diberikan reward oleh Kapolres Cilacap pada tanggal 5 maret 2020,
serta beberapa liputan media cetak dan elektronik : C News, Banyumas Tv, Radar banyumas 14
Mei 2019,Tribun News online 10 November 2019, RRI Purwokerto 15 November 2019. DUMM.