pkbm widya bhayangkara

24
PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) “WIDYA BHAYANGKARA” TEROBOSAN KREATIF BHABINKAMTIBMAS POLSEK MAOS POLRES CILACAP GUNA PENGENTASAN PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PEMELIHARAAN KAMTIBMAS BAGI WARGA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP 1. Program Pendidikan Kesetaraan ( PAKET A/SD, B/SMP DAN C/SMA ) 2. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD BINTANG WIDYA) 3. Kelompok Belajar Usaha (KBU WIDYA USAHA)

Upload: yayasan.ardamenawi

Post on 05-Sep-2021

21 views

Category:

Education


0 download

DESCRIPTION

SOSLUSI CERDAS PENDIDIKAN TUNTAS

TRANSCRIPT

Page 1: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT (PKBM) “WIDYA BHAYANGKARA”

TEROBOSAN KREATIF BHABINKAMTIBMAS POLSEK MAOS POLRES CILACAP

GUNA PENGENTASAN PENDIDIKAN SEBAGAI SALAH SATU UPAYA PEMELIHARAAN KAMTIBMAS

BAGI WARGA KECAMATAN MAOS KABUPATEN CILACAP

1. Program Pendidikan Kesetaraan ( PAKET A/SD, B/SMP DAN C/SMA )

2. Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD BINTANG WIDYA)

3. Kelompok Belajar Usaha (KBU WIDYA USAHA)

Page 2: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

,

Jl.Raya Glempang-Maos RT. 1 RW.4 Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap 53272E-mail: [email protected] HP: 082138777775

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Permasalahan

Polri sebagai alat negara Republik Indonesia mengemban fungsi kepolisian meliputi

pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat, penegakan hukum, perlindungan, pengayoman, dan

pelayanan kepada masyarakat dengan menjunjung tinggi hak asasi manusia. Untuk berhasil mengemban

tugas tersebut maka sumber daya manusia Polri (selanjutnya disebut anggota Polri) harus memiliki

kriteria sebagai anggota Polri yang profesional, bermoral dan modern. Hal ini sesuai dengan Tujuh

Program Prioritas Kapolri yaitu :

1. Mewujudkan SDM yang unggul.

2. Penataan kelembagaan.

3. Pemantapan Harkamtibmas.

4. Penegakan hukum yang professional dan berkeadilan manajemen.

5. Menejemen media.

6. Penguatan sinergi Polisional.

7. Peguatan Pengawasan.

Kemerosotan citra Polri di mata masyarakat merupakan sebuah persoalan penting yang hingga

saat ini masih terus membelenggu Polri dalam menjalankan tugas dan wewenangnya. Hal ini perlu

komitmen profesionalisme, transparansi dan akuntabilitas yang diwujudkan dalam sikap dan tindakan

aparat kepolisian dalam menjalankan tugas dan kewenanganya.

. Sebagai langkah percepatan menaikan citra Polri maka diharapkan agar setiap anggota Polri

mempunyai terobosan kreatif guna memudahkan dan lebih mendekatkan diri dengan masyarakat untuk

membangun citra Polri yang lebih baik di masyarakat.

Bahwa berbagai persoalan dan permasalahan yang terjadi di masyarakat sangat heterogen, mulai

dari pelanggaran-pelanggaran terhadap tatanana aturan perundangan yang bersifat pelanggaran biasa

sampai pada ke tingkat kriminalitas dilatar belakangi oleh berbagai macam alasan atau sebab, salah

satunya adalah tingkat pendidikan masyarakat yang rendah sehingga mempengaruhi sumberdaya

Page 3: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

masyarakat dan pengetahuan yang minim yang menimbulkan pelanggaran-pelanggaran atau tidakan

gangguan Kamtibnmas.

Adalah suatu keniscayaan adanya hubungan atau korelasi berbanding terbalik antara tingkat

pendidikan atau SDM masyarakat yang rendah maka akan mengakibatkan tingkat pelanggaran sosial

atau bahkan kriminalitas menjadi tinggi, begitupun juga sebaliknya apabila tingkat pendidikan

masyarakat atau SDM masyarakat tinggi maka tingkat pelanggaran sosial atau kriminalitas menjadi

rendah.

Melatar belakangi hal tersebut maka pada sekitar pertengahan tahun 2017

muncul gagasan bhabinkamtibmas Polsek Maos Polres Cilacap, yang diawali dari hasil patroli

bhabinkamtibmas gabungan bersama unit sabhara dan unit reskrim berdasar dari laporan informasi

masyarakat yang berhasil dihimpun oleh unit intel polsek Maos dan berhasil mengamankan beberapa

pemuda di desa Maos Lor Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap yang sedang melakukan kegiatan

minum-minuman keras. Berdasarkan Fakta tersebut maka muncul inisiatif bhabinkamtibmas desa Maos

Lor bersama Perangkat desa (Kadus Buaran) Maos lor untuk mengadakan rembug nom-noman

(Musyawarah pemuda) dusun buaran yang dihadiri sekitar 50 pemuda untuk mencari solusi bersama

dari permasalahan yang kerap timbul di wilayah Dusun Buaran yaitu adanya sebagian pemuda yang

suka minum-minuman keras sehingga kerap menimbulkan gangguan Kamtibmas berupa pemalakan,

perkelahian, pencurian dan gangguan-gangguan kamtibmas lainnya.

B. Permasalahan dan Persoalan.

1. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam

penulisan makalah ini adalah: UPAYA APA YANG DILAKUKAN DALAM PENGENTASAN

PENDIDIKAN UNTUK MENAIKAN PENGETAHUAN DAN SUMBER DAYA MANUSIA

DALAM RANGKA PEMELIHARAAN KEAMANAN DAN KETERTIBAN MASYARAKAT

GUNA MENDUKUNG TERWUJUDNYA POLISI YANG PROFESIONAL DAN DICINTAI

MASYARAKAT ?

2. Persoalan

a) Bagaimana perencanaan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM

Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?

b) Bagaimana pengorganisasian program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM

Page 4: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?

c) Bagaimana pelaksanaan program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” Guna Mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM

Masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas selama ini ?

C. Ruang Lingkup.

Penulisan makalah ini dibatasi ruang lingkup pembahasannya pada permasalahan yang terkait

aspek keteladanan, aspek keteladanan berprestasi kreatifitas, aspek keteladanan peran dalam

masyarakat, aspek pengaruh di wilayah hukum penugasan, yang bertujuan membentuk anggota yang

teladan dalam rangka mendukung terwujudnya polisi yang professional dan dicintai masyarakat.

D. Maksud dan Tujuan.

1. Maksud

Makalah ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran tentang upaya program Pusat

Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan

meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan

Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.

2. Tujuan

Makalah ini bertujuan untuk memberikan sumbangsih pemikiran kepada institusi Polri

khususnya dalam ”Lomba Pemilihan Polisi Teladan” Polda Jawa Tengah tahun 2020.

E. Metode dan Pendekatan.

1. Metode

Metode yang digunakan pada penulisan makalah ini adalah deskriptif analisis yaitu metode

yang menggunakan penyajian materi dan data terkait program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan

atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung

terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat, kemudian terhadap hasil program

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” tersebut dilaksanakan analisa

dan ditarik kesimpulan untuk dicarikan pemecahan masalah atau problem solving.

2. Pendekatan

Page 5: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

Pendekatan yang digunakan dalam makalah ini adalah pendekatan empiris, yakni

pendekatan penulisan yang mengacu pada wawasan, pengetahuan dan pengalaman riil penulis

sebagai Bhabinkamtibmas Polsek Maos, Polres Cilacap Polda Jateng yang melaksanakan

terobosan kreatif pengentasan pendidikan melalui pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) ” Widya Bhayangka” diwilayah Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap.

F. Sistematika.

Sistematika dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

PENDAHULUAN

Berisi latar belakang permasalahan, permasalahan dan persoalan, ruang lingkup,

maksud dan tujuan, metode dan pendekatan dan sistematika.

LANDASAN PEMIKIRAN

Berisi penjelasan umum dan landasan operasional yang digunakan sebagai

pendukung pembahasan permasalahan.

KONDISI SAAT INI

Berisi penjelasan secara umum, pelaksanaan program Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan

meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan

Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.

KONDISI YANG DIHARAPKAN

Berisi penjelasan secara umum, kondisi program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan

pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta

mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat, yang di harapkan

menjadi sebuah kontribusi yang maksimal terhadap upaya membentuk anggota Polri yang

teladan dalam rangka mendukung terwujudnya Polri yang professional dan dicintai

masyarakat.

PENUTUP

Berisi kesimpulan terhadap pembahasan pada bab-bab terdahulu.

Page 6: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

BAB II

LANDASAN PEMIKIRAN

A. Umum

Tugas Bhabinkamtibmas atau Bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat dalam

mengemban tugasnya untuk mewujudkan kondisi Kamtibmas yang mantap terkendali dan dinamis saat

ini dan di masa mendatang semakin berat. Keberhasilan pembangunan nasional antara lain telah

melahirkan tuntutan dan harapan masyarakat terhadap hak-haknya untuk semakin menikmati keamanan

dan ketertiban serta ketentraman yang lebih baik. Sedangkan di sisi lain kesenjangan masalah

keterbatasan lapangan kerja telah menjadi faktor korelatif kriminogen. Demikian pula perubahan

lingkungan strategi seperti era globlalisasi yang memunculkan issue demokratisasi, hak azasi manusia

serta lingkungan hidup akan mempengaruhi sikap masyarakat tentang hidup bermasyarakat, berbangsa

dan bernegara.

Untuk menghadapi tugas yang tidak ringan tersebut para Bhabinkamtibmas perlu mengembangkan

kemampuan dan profesionalisme untuk melihat potensi masyarakat yang dapat didayagunakan supaya

dapat bersama-sama Polri memelihara Kamtibmas. Hal ini yang menjadikan setiap Bhabinkamtibmas

harus mampu membuat terobosan kreatif dan melakukan segala kegiatan yang menerapkan proses

membina, mendorong, mengarahkan serta menggerakkan masyarakat untuk:

1. Taat kepada hukum, peraturan perundang-undangan dan norma sosial.

2. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang Harkamtibmas.

3. Berperan aktif menciptakan, memlihara, dan meningkatkan keamanan, ketertiban bagi diri

dan lingkungannya secara swakarsa.

Tugas Bhabinkamtibmas mencakup 2 (dua) hal, yaitu :

1. Mewujudkan kesadaran hukum masyarakat serta kesadaran tentang Kamtibmas untuk

menekan pengaruh faktor korelatif kriminogen (FKK/Potensi Gangguan) terhadap

munculnya kejahatan dan gangguan kamtibmas lainnya.

Page 7: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

2. Mengembangkan dan mendayagunakan potensi kamtibmas yang ada menjadi kekuatan

kamtibmas swakarsa guna meningkatkan derajat keamanan dan kemampuan masyarakat

sendiri.

Fungsi Tehnis, meliputi 5 (lima) hal :

1. Menyelenggarakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakaat tentang hukum,

masalah-masalah kamtibmas, tentang hak dan kewajibannya dalam penegakan hukum dan

pembinaan kamtibmas tentang cara-cara berpartisipasi dalam binkamtibmas.

2. Pelayanan kepada masyarakat tentang berbagai keperluan masyarakat kepada Polri, yang

menjadi lingkup tugas umum Polri dan tugas-tugas khusus Bhabinkamtibmas misal:

pelayanan pelaporan, pelayanan bantuan kepolisian, pelayanan konsultasi masalah-

masalah terkait dengan bidang tugas kamtibmas dan pelayanan sosial dalam batas yang

memungkinkan.

3. Penertiban preventif terhadap berbagai ketidakteraturan masyarakat, penyimpangan sosial,

pelanggaran, penyakit masyarakat dan konflik sosial, dengan cara-cara yang bersifat

korektif dan edukatif guna mewujudkan ketertiban masyarakat.

4. Rehabilitasi terhadap berbagai kejadian, situasi dan masalah yang dihadapi masyarakat,

sehingga situasi dapat dipulihkan dan masyarakat aktif membantu pemulihan situasi

tersebut.

B. Landasan Operasional

Landasan operasional untuk membahas permasalahan upaya bhabinkamtibmas melalui Metode

Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan

meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas

serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.

Pasal 5 (1) Undang-undang RI Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara republic

Indonesia menjelaskan bahwa Kepolisian Negara Republik Indonesia merupakan alat negara yang

berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum, serta

memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka

terpeliharanya keamanan dalam negeri. Pasal 13 menjelaskan bahwa tugas pokok Polri adalah

memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat; menegakkan hukum; dan memberikan

Page 8: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat. Pasal 21 ayat (2) menjelaskan

bahwa ketentuan mengenai pembinaan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia diatur lebih

lanjut dengan Keputusan Kapolri. Pasal 21 ayat (2) ini menjadi amanat undang-undang bagi Polri

untuk melakukan pembinaan anggota Polri termasuk salah satu di antaranya adalah progam

pembinaan rohani dan jasmani.

BAB III

KONDISI SAAT INI

A. Umum

Adalah suatu keniscayaan adanya hubungan atau korelasi berbanding terbalik antara tingkat

pendidikan atau SDM masyarakat yang rendah maka akan mengakibatkan tingkat pelanggaran sosial

atau bahkan kriminalitas menjadi tinggi, begitupun juga sebaliknya apabila tingkat pendidikan

masyarakat atau SDM masyarakat tinggi maka tingkat pelanggaran sosial atau kriminalitas menjadi

rendah.

Pendidikan pada hakikatnya merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah,

masyarakat dan keluarga baik pada jalur pendidikan formal maupun non formal. Tanggung jawab

masyarakat dan keluarga dalam penyelenggaraan pendidikan menjadi sangat penting karena

pemerintah dengan segala keterbatasan kemampuan yang ada tidak mungkin dapat melayani seluruh

kebutuhan pendidikan bagi semua lapisan masyarakat.

Pendidikan Masyarakat sebagai sub sistem pendidikan nasional mempunyai peran untuk

melayani pendidikan bagi masyarakat dengan jenis program dan satuan pendidikan yang sangat

beragam seperti pendidikan keluarga, kelompok-kelompok belajar sebagai kursus

kejuruan/ketrampilan, dan satuan-satuan Pendidikan Masyarakat lain yang sejenis dengan sasaran

layanan masyarakat luas diberbagai kota dan desa dengan wilayah geografis yang terkadang sulit

dijangkau.

Dalam rangka peningkatan kualitas pendidikan, pengetahuan dan SDM masyarakat guna

mengatasi serta memberikan ruang bagi anak-anak putus sekolah agar dapat meraih cita-citanya,

pelaksanaan program pendidikan non formal dan informal perlu dipersiapkan berbagai perangkat yang

mendukung terciptanya peningkatan kualitas program-program yang diselenggarakan. Salah satunya

adalah melalui pendirian Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang merupakan wadah

berbagai kegiatan pembelajaran masyarakat yang diarahkan pada pemberdayaan potensi untuk

menggerakan pembangunan bidang sosial, ekonomi dan budaya. PKBM diprakarsai oleh

Page 9: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

bhabinkamtibmas dan dibentuk oleh masyarakat untuk memperluas layanan kebutuhan belajar

masyarakat.

Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 menyatakan bahwa pendidikan di Indonesia

diselenggarakan melalui dua jalur yaitu jalur formal (sekolah) dan jalur non formal (luar sekolah).

Pendidikan luar sekolah memberikan kesempatan belajar yang seluas-luasnya bagi masyarakat

yang karena berbagai faktor tidak dapat mengikuti pendidikan formal.

Untuk mempermudah pelaksanaan, layanan dan evaluasi serta tindak lanjut program-program

pendidikan masyarakat di Kecamatan Maos dan sekitarnya maka diselenggarakan Pusat Kegiatan

Belajar Masyarakat (PKBM), yaitu tempat kegiatan pembelajaran masyarakat dipusatkan kegiatannya.

B. Pelaksanaan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

1. Sejarah Berdirinya PKBM “Widya Bhayangkara”

Sekitar pertengahan tahun 2017 muncul gagasan bhabinkamtibmas Polsek Maos Polres

Cilacap, yang diawali dari hasil patroli bhabinkamtibmas gabungan bersama unit sabhara

dan unit reskrim berdasar dari laporan informasi masyarakat yang berhasil dihimpun oleh

unit intel polsek Maos dan berhasil mengamankan beberapa pemuda di desa Maos Lor

Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap yang sedang melakukan kegiatan minum-minuman

keras. Berdasarkan Fakta tersebut maka muncul inisiatif bhabinkamtibmas desa Maos Lor bersama

Perangkat desa (Kadus Buaran) Maos lor untuk mengadakan rembug nom-noman (Musyawarah

pemuda) dusun buaran yang dihadiri sekitar 50 pemuda untuk mencari solusi bersama dari

permasalahan yang kerap timbul di wilayah Dusun Buaran yaitu adanya sebagian pemuda yang

suka minum-minuman keras sehingga kerap menimbulkan gangguan Kamtibmas berupa

pemalakan, perkelahian, pencurian dan gangguan-gangguan kamtibmas lainnya,

Dalam acara rembug nom-noman (musyawarah pemuda) itulah ditampung berbagai keluh

kesah para pemuda yang hadir pada acara tersebut dan disimpulkan bahwa munculnya kegiatan-

kegiatan negative yang berpotensi mengganggu Kamtibmas bahkan menjurus ke ranah kriminal

disebabkan antara lain :

a). Adanya pemuda yang tidak mendapatkan kesempatan bekerja.

b). Kesempatan pekerjaan yang ada menuntut persyaratan minimal pendidikan.

c). Permasalahan ekonomi untuk melanjutkan jenjang pendidikan tuntas 12 tahun (SMA).

d). Minimnya pengetahuan dan ketrampilan bekerja.

e). Tertutupnya kesempatan karena faktor usia putus sekolah (melebihi usia sekolah).

Page 10: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

2. Terobosan Kreatif Bhabinkamtibmas

Menyimpulkan hasil pertemuan rembug nom-noman (musyawarah pemuda) maka pada

kesempatan tersebut tercetuslah inisiatif bhabinkamtibmas membuka Kelompok Belajar Masyarakat

yang diberi nama “Widya bhayangkara” yang mempunyai arti “ Pasukan Pengawal Negara

yang mempunyai Wawasan Ilmu Pengetahuan dan Kebenaran” (untuk perijinan pengelolaaan

pendidikan masyarakat menginduk kepada PKBM Lancar Lestari Kesugihan Cilacap).

Awalnya berbetuk Kelompok Belajar Masyarakat ini hanya menampung para pemuda dan

masyarakat desa maos Lor yang putus sekolah dengan jumlah warga belajar 26 orang dengan

rincian :

- 5 (lima) orang Kesetaraan A (SD)

- 9 (Sembilan) orang Kesetaraan B (SMP)

- 12 (dua belas) orang Kesetaraan C (SMA)

Dengan tempat belajar dilaksanakan di Balai desa maos lor menggunakan fasilitas seadanya

serta pelaksanaan kegitan TIDAK DIPUNGUT BIAYA SPP (GRATIS) dengan tutor dipegang

langsung oleh Bhabinkamtibmas desa Maos lor yang secara kebetulan juga berlatar belakang

sarjana pendidikan dan mempunya penglaman mengajar sebelum menjadi anggota Polisi. Jadwal

kegiatan belajar dilaksanakan setiap hari Sabtu malam Minggu pukul 20.00-22.00 Wib dan Minggu

sore pukul 15.00-17.00 Wib dengan maksud mengurangi durasi waktu tongkrongan para pemuda

terutama malam Minggu yang rawan.

3. Dasar Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

a). Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 BAB XIII Pasal 31 ayat (1), (2), (3), (4)

dan (5) yang berbunyi :

(1) Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan.

(2) Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah membiayaninya.

(3) Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang

meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta ahlak mulia dalam rangka mencerdaskan

kehidupan bangsa yang diatur dengan undang-undang.

(4) Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran

Pendapatan dan Belanja Negara serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah untuk

memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.

Page 11: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

(5) Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan menjunjung tinggi nilai-nilai

agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan peradaban serta kelestarian bangsa dan

kemajuan peradaban serta kelestarian umat manusia.

b). Pasal 14 Undang–Undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia

yaitu membina masyarakat untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, kesadaran hukum

masyarakat, serta ketaatan warga masyarakat terhadap hukum dan peraturan.

c). Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

d). Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1989 tentang Pendidikan Luar Sekolah.

4. Tujuan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

Tujuan penyelenggaraan pendidikan masyarakat melalui Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara” adalah :

a) Meningkatkan pengetahuan (SDM) masyarakat, ketrampilan dan sikap warga serta masyarakat

sekitarnya.

b) Terciptanya suasana belajar yang kondusif dalam keluarga miskin.

c) Meningkatkan kemampuan warga belajar dan masyarakat sekitar dalam mengelola sumber

daya yang diinginkannya.

d) Meningkatkan kelestarian hidup masyarakat melalui program keterampilan fungsional.

e) Mungurangi kerawanan sosial dan upaya Pemeliharaan Kamtibmas.

5. Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

Program terobosan kreatif melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” pada saat ini sejak mulai didirikan pada pertengahan tahun 2017 mengalami

perkembangan dan penambahan program dari Kelompok Belajar menuju ke Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat yang lisensi atau perijinan dalam proses pemenuhan persyaratan dengan penembahan

beberapa Program yaitu :

a). Program Kesetaraan (Paket A,B dan C)

Dalam rangka memberikan kesempatan belajar bagi masyarakat Kecamatan Maos dan

sekitarnya yang belum atau tidak dapat mengikuti pendidikan formal khususnya setingkat SD,

SMP, SMA maka PKBM “WIDYA BHAYANGKARA” menyelenggarakan Program Paket A

Page 12: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

(setara SD) dan paket B (Setara SMP) , dan Paket C (Setara SMA) dengan jumlah warga

belajar keseluruhan 47 orang .

b). Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD “Bintang Widya”)

Merupakan Program Tambahan untuk melengkapi persyaratan minimum program

turunan dari PKBM “Widya Bhayangkara”, maka didirikan PAUD/Play Group bagi anak-anak

usia 2,5 Tahun sampai dengan usia 5 tahun, didirikan pada tanggal 22 Juli 2019 dengan

jumlah anak didik 28 anak.

C). Program Kelompok Belajar Usaha (KBU “Widya Usaha”)

Kelompok Belajar Usaha (KBU) “WIDYA USAHA” yang bergerak dalam bidang

memberikan bekal keterampilan usaha kepada masyarakat/Warga belajar PKBM “WEidya

Bhayangkara disela-sela libur semester dengan kegiatan pelatihan usaha seperti membuat

aneka kue kering, ketrampilan Las, dan Sablon.

6. Sarana dan Pra Sarana Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

Untuk mendukung proses pembelajaran dan administrasi Pusat Kegiatan Belajar

Masyarakat (PKBM) “WIDYA BHAYANGKARA” memiliki sarana dan prasarana yang telah

memenuhi standar minimal yang telah ditentukan yaitu :

Lokasi PKBM “Widya Bhayangkara” dari Balai desa Maos Lor dipindahkan ke Jl.Raya Glempang-Maos RT. 01 RW. 04 Kecamatan Maos Kabupaten Cilacap 53272 (dalam rangka pemenuhan standar minimal pengajuan perijinan)

a). Sarana dan Prasarana

1. Lahan/Bangunan *

Luas Tanah : 1500 m

Luas Bangunan : 900 m

2. Rincian bangunan *

Ruang TamuRuang Kantor PengurusRuang Belajar TeoriRuang Baca/Perpustakaan Ruang Usaha/ProduksiRuang PaudArena bermain Paud

1 ruang1 ruang2 ruang/kelas1 ruang1 ruang1 ruang/kelas1 Arena (halaman)

3. SaranaKesektariatan/kantor Kursi Tamu

Meja Kursi Kerja

1 set2 set2 unit

Page 13: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

Lemari arsip/ Filing Kabinet

4. SaranaPembelajaran

Meja Kursi BelajarPapan TulisBuku/Modul/Bahan ajar

50 set2 buah10 set

5. SaranaKeterampilan Alat Keterampilan 1 set

Status * Pinjam Pakai Kemitraan dengan Yayasan Dulang Mas Glempang-Maos

b). Pengurus dan Tutor

NO. NAMA DIK JABATAN

1. AIPDA Second Is Ujiandoko, S.Pd.I,M.M

(Bhabinkamtibmas)

S.2 Pendiri + Tutor

Paket

2. Drs.H. Sartam Kiamto, M.M.

(Tokoh Masyarakat/Pensiunan Ka UPT Disdik)

S2 Ketua PKBM +

Tutor Paket

3. Trimanto, S.Pd.I

(Kadus Buaran Desa Maos Lor)

S1 Tutor Paket

4. Nanang Hidayatulloh, S.Pd

(Kadus Lancar Desa Maos Lor)

S1 Tutor Paket

5. Yeti.,S.Pd.I

(Tokoh Agama/Muslimat NU)

S1 Kepala KB/Paud

6. Fluori Widiastuti, ST. S1 Guru Paud

7. Sumiyati SMK Guru Paud

8. Heni Rosita SMK Guru Paud

9. Finish Weny A, S.Pd

(Sekdes Glempang)

SI Kepala KBU

10. Sobirin

(Tokoh Pemuda)

SMK Tutor KBU

Page 14: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

BAB IV

KONDISI DIHARAPKAN

A. Program Terobosan Kreatif Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM

masyarakat sebagai salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung

terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai masyarakat.

Program Terobosan Kreatif ini diharapkan mampu :

1. Meningkatkan SDM Masyarakat degnan menuntaskan pendidikan 12 tahun.

2. Menurunkan angka gangguan kamtibmas dan kriminalitas.

3. Mempererat kemitraan antara Polri dengan Masyarakat.

4. Menumbuhkan perekonomian rakyat,

5. Mengurangi angka pengangguran.

6. Terciptanya situasi dan kondisi Kamtibmas yang mantap.

Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan sinergitas dengan masyarakat ditandai dengan adanya

perkembanga jumlah warga belajar maupun jumlah program trobosan kreatif yang bertambah walaupun

dengan fasilitas yang minim (fasilitas pinjam pakai) serta adanya dukunga dari pimpinan Polri maupun

dukungan pemerintah dengan diharapkannya bantuan berupa fasilitas baik sarana maupun prasarana dan

kemudahan dalam proses pengajuan perijinan.

Page 15: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Program Terobosan Kreatif Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai salah

satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional dan dicintai

masyarakat di Wilayah Hukum Polres Cilacap Polda Jateng khususnya Polsek Maos, selama ini dalam

pencapain target dan rencana telah sesuai namun hasilnya masih belum maksimal perlu ditingkatkan

dengan penambahan fasilitas dan legalitas perijinan dari pemerintah (Masih dalam Pemenuhan

pesyaratan pengajuan ijin operasianal). Beberapa upaya telah dilaksanakan sebagai sebuah konsep

pemecahan masalah dimaksud, dan dapat di tarik kesimpulan pemecahan permasalahan pada aspek

manajerial sebagai berikut :

1. Perencanaan

Sebagai sarana untuk menetapkan rencana kerja Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat

(PKBM) “Widya Bhayangkara” yang meliputi :

a). Rencana Penjaringan warga masyarakat yang putus sekolah dengan melakukan penyadaran

tentang penuntasan Pendidikan melalui penyuluhan dan Sambang/DDS ke warga masyarakat

sebagai upaya penekanan potensi munculnya gangguan-gangguan kamtibmas.

b). Rencana Tindak Lanjut pemenuhan kelengkapan atau fasilitas minimum Pusat Kegiatan

Belajar masyarakat sesuai atuaran yang ada untuk melengkapi syarat pengajuan ijin

operasional.

Page 16: PKBM WIDYA BHAYANGKARA

c.) Rencana Pembelajaran yang berkelanjuatan dengan memberikan bekal ketrampilan melalui

Kelompok Belaja Usaha (KBU) untuk mewujudkan kemandirian warga belajar dan upaya

meningkatkan taraf perekonomian masyarakat, dengan menggandeng purusahaan-perusahaan

yang adauntuk memberikan pelatihan kerja melalui program Corporate Social

Responsibility (CSR).

2. Pengorganisasian

Pengorganisasian diupayakan dengan peningkatan kemitraan dengan masyarakat dengan

membentuk Komite yang beranggotakan para tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda

untuk ikut berperan aktif dan mendukung dalam pelaksanaan berbagai kegiatan Pembelajaran di

masyarakat serta peningkatan sinergitas 3 (tiga) Pilar ; Polri-Pemerintah-TNI.

3. Efektivitas

Pelaksanaan Program Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya Bhayangkara”

guna mengentaskan pendidikan dan meningkatkan pengetahuan atau SDM masyarakat sebagai

salah satu upaya pemeliharaan Kamtibmas serta mendukung terwujudnya Polisi yang professional

dan dicintai masyarakat di Wilayah Hukum Polres Cilacap Polda Jateng khususnya Polsek Maos

dapat dikatakan sudah efektif.

Dari aspek ketepatan sasaran atau tujuan Bhabinkamtibmas Polsek Maos dengan

mendirikan atau menginisiasi adanya program Pusat kegiatan Belajar Masyarakat mendapatkan

sambutan positif dari masyarakat dengan ditandai adanya perkembangan jumlah warga belajar dan

bertambahnya program kegiatan turunan dari Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Widya

Bhayangkara” yaitu Pendidikan Anak Usia Dini/Play Group (Paud) “Bintang Widya” dan

Kelompok Belajar Usaha (KBU) “Widya Usaha”:yang tidak memungut SPP dan mengunakan

system pembiayaan subsidi silang bagi warga belajar atau peserta didik yang mampu membantu

warga belajar/peserta didik yang tidak mampu atau miskin, serta dengan adanya apresiasi dari

pimpinan/ Kapolres Cilacap dengan memberikan penghargaan/ reward sebagai bhabinkamtibmas

dengan terobosan kreatif terbaik tingkat Polres Cilacap pada periode tahun 2019 diberikan pada

upacara HUT Bhayangkara ke 73 yag didampingi Bupati Cilacap dan apresiasi sebagai

bhabinkamtibmas teladan meginisiasi membentuk Pusat Kegiatan Belajar masyarakat bagi anak

putus sekolah tahun 2020 diberikan reward oleh Kapolres Cilacap pada tanggal 5 maret 2020,

serta beberapa liputan media cetak dan elektronik : C News, Banyumas Tv, Radar banyumas 14

Mei 2019,Tribun News online 10 November 2019, RRI Purwokerto 15 November 2019. DUMM.

Page 17: PKBM WIDYA BHAYANGKARA