tugas uji preklinik- metode uji antimikroba- amelia febriani (1206179170)

30
Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat Herbal Dosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed 2013 TUGAS Mata Kuliah UJI PREKLINIK METODE UJI ANTIMIKROBA OBAT HERBAL Oleh : AMELIA FEBRIANI 1206179170 Program Magister Herbal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan 1 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal Medik NPM. 1206179170

Upload: aghnat-firasyan

Post on 12-Aug-2015

1.025 views

Category:

Documents


9 download

DESCRIPTION

Antimikroba

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

TUGAS

Mata Kuliah

UJI PREKLINIK

METODE UJI ANTIMIKROBA

OBAT HERBAL

Oleh :

AMELIA FEBRIANI

1206179170

Program Magister HerbalFakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Universitas Indonesia 2012 / 2013

1 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 2: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

METODE UJI ANTIMIKROBA OBAT HERBAL

I. PENGERTIAN

Antimikroba adalah senyawa yang dapat menghambat   pertumbuhan   mikroorganisme   atau 

membunuh   mikroorganisme,   khususnya   mikroorganisme     yang   merugikan   manusia. 

Mikroorganisme adalah setiap organisme yang hanya dapat  dilihat  dengan mikroskop yaitu 

protozoa, bakteri, jamur, dan virus adalah contoh dari mikroorganisme.

Berdasarkan sifat toksisitas selektif , ada anti mikroba yang bersifat menghambat pertumbuhan 

mikroba , dikenal sebagai aktifitas bakteriostatik dan ada yang bersifat membunuh mikroba , 

dikenal sebagai aktivitas bakterisid. 

Suatu zat antimikroba yang ideal memiliki toksisitas selektif. Istilah ini berarti bahwa suatu obat 

berbahaya bagi parasit  tetapi  tidak membahayakan inang. Seringkali,  toksisitas selektif  lebih 

bersifat relatif dan bukan absolut; ini berarti bahwa suatu obat yang pada konsentrasi tertentu 

dapat ditoleransi oleh inang, dapat merusak parasit. 

Antibiotika yang ideal sebagai obat harus memenuhi syarat-syarat berikut:

a. Mempunyai   kemampuan   untuk   mematikan   atau   menghambat   pertumbuhan 

mikroorganisme yang luas (broad spectrum antibiotic)

b. Tidak menimbulkan terjadinya resistensi dari mikroorganisme pathogen

c. Tidak menimbulkan pengaruh samping (side effect) yang buruk pada host, seperti reaksi 

alergi, kerusakan syaraf, iritasi lambung, dan sebagainya

d. Tidak mengganggu keseimbangan flora yang normal dari  host seperti flora usus atau 

flora kulit.

II. MEKANISME

2 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 3: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Keefektifan penghambatan merupakan salah satu kriteria pemilihan suatu senyawa antimikroba 

pada obat herbal. Semakin kuat penghambatannya semakin efektif digunakan. Kerusakan yang 

ditimbulkan   komponen   antimikroba   dapat   bersifat   mikrosidal   (kerusakan   tetap)   atau 

mikrostatik   (kerusakan   sementara   yang   dapat   kembali).   Suatu   komponen   akan   bersifat 

mikrosidal atau mikrostatik tergantung pada konsentrasi dan kultur yang digunakan.

Mekanisme penghambatan mikroorganisme oleh senyawa antimikroba dapat disebabkan oleh 

beberapa faktor, antara lain: 

1. Gangguan pada senyawa penyusun dinding sel, 

2. Peningkatan   permeabilitas   membran   sel   yang   dapat   menyebabkan   kehilangan 

komponen penyusun sel,

3. Menginaktivasi enzim, dan 

4. Destruksi atau kerusakan fungsi material genetik.

1. Menggangu pembentukan dinding sel

Mekanisme ini disebabkan karena adanya akumulasi komponen lipofilat yang terdapat pada 

dinding atau membran sel sehingga menyebabkan perubahan komposisi penyusun dinding 

sel.    Terjadinya akumulasi  senyawa antimikroba dipengaruhi  oleh bentuk tak terdisosiasi. 

Pada   konsentrasi   rendah   molekul-molekul   phenol   yang   terdapat   pada   minyak   thyme 

kebanyakan berbentuk tak terdisosiasi, lebih hidrofobik, dapat mengikat daerah hidrofobik 

membran protein, dan dapat melarut baik pada fase lipid dari membran bakteri.

Beberapa laporan juga meyebutkan bahwa efek penghambatan senyawa antimikroba lebih 

efektif   terhadap   bakteri   Gram   positif   daripada   dengan   bakteri   Gram   negatif.     Hal   ini 

disebabkan perbedaan komponen penyusun dinding sel kedua kelompok bakteri tersebut. 

Pada   bakteri   Gram   posiitif   90   persen   dinding   selnya   terdiri   atas   lapisan   peptidoglikan, 

selebihnya adalah asam teikoat, sedangkan bakteri Gram negatif komponen dinding selnya 

mengandung 5-20 persen peptidoglikan, selebihnya terdiri dari protein, lipopolisakarida, dan 

lipoprotein.

2. Bereaksi dengan membran sel

3 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 4: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Komponen bioaktif dapat mengganggu dan mempengaruhi integritas membran sitoplasma, 

yang  dapat  mengakibatkan  kebocoran  materi   intraseluler,   seperti senyawa phenol  dapat 

mengakibatkan   lisis   sel   dan  meyebabkan   deaturasi   protein,  menghambat   pembentukan 

protein sitoplasma dan asam nukleat, dan menghambat ikatan ATP-ase pada membran sel.

3. Menginaktivasi enzim

Mekanisme   yang   terjadi   menunjukkan   bahwa   kerja   enzim   akan   terganggu   dalam 

mempertahankan   kelangsungan   aktivitas   mikroba,   sehingga   mengakibatkan   enzim   akan 

memerlukan energi dalam jumlah besar untuk mempertahankan kelangsungan aktivitasnya. 

Akibatknya   energi   yang   dibutuhkan   untuk   pertumbuhan   menjadi   berkurang   sehingga 

aktivitas   mikroba   menjadi   terhambat   atau   jika   kondisi   ini   berlangsung   lama   akan 

mengakibatkan pertumbuhan mikroba terhenti (inaktif).

Efek senyawa antimikroba dapat menghambat kerja enzim jika mempunyai spesifitas yang 

sama antara   ikatan komplek  yang menyusun struktur  enzim dengan komponen senyawa 

antimikroba. 

4. Menginaktivasi fungsi material genetik

Komponen   bioaktif   dapat   mengganggu   pembentukan   asam   nukleat   (RNA   dan   DNA), 

menyebabkan terganggunya transfer informasi genetik yang selanjutnya akan menginaktivasi 

atau   merusak   materi   genetik   sehingga   terganggunya   proses   pembelahan   sel   untuk 

pembiakan

III. KOMPONEN-KOMPONEN ANTIMIKROBA TUMBUHAN

Komponen   antimikroba   adalah   suatu   komponen   yang   bersifat   dapat   menghambat 

pertumbuhan bakteri atau kapang (bakteristatik atau fungistatik) atau membunuh bakteri 

atau kapang (bakterisidal atau fungisidal). Zat aktif yang terkandung dalam berbagai jenis 

ekstrak   tumbuhan   diketahui   dapat   menghambat   beberapa   mikroba   patogen   maupun 

perusak makanan.  Zat aktif tersebut dapat berasal dari bagian tumbuhan seperti biji, buah, 

rimpang, batang, daun, dan umbi.

4 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 5: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Komponen   aktif   yang   terdapat   pada   bawang   putih   mempunyai   efek   penghambatan 

terhadap beberapa mikroba patogen seperti  Staphylococcus aureus, E. coli,  dan Bacillus

cereus  dan   menghambat   produksi   toksin   dari  Clostridium botulinum  tipe   A   dengan 

menurunkan produksi toksinnya sebanyak 3 log cycle. 

C. Botulinum  adalah bakteri berspora yang dapat memproduksi toksin pada kondisi yang 

memungkinkan, dapat dihambat pertumbuhannya oleh minyak bunga dan biji pala, minyak 

daun salam, minyak lada hitam dan lada putih dengan konsentrasi 125 ppm.  Laporan lain 

juga menyebutkan bahwa ekstrak minyak lada dapat menghambat pertumbuhan S. aureus,

E. coli, dan Candida albicans.

Komponen  aktif  yang   terdapat  pada  minyak   thyme diantaranya   thymol,   carvacrol,   (ro)-

cymene, dan (gamma)-terpiene diketahui mempunyai efek sebangai senyawa antimikroba 

terhadapa pertumbuhan bakteri.    Bakteri-bakteri  yang dapat dihambat pertumbuhannya 

antara lain Salmonella sp., S. aureus, E. coli, Listeria monocytogenes, Campylobacter jejuni,

dan  B. cereus.   Dari laporan tersebut dapat juga diperoleh informasi bahwa bakteri gram 

positif lebih sensitif dibanding dengan bakteri gram negatif.

Efek   penghambatan   senyawa   antimikroba   dari   rempah-rempah   tidak   hanya   dapat 

menghambat pertumbuhan bakteri,  tetapi dapat juga menghambat pertumbuhan khamir 

seperti  Candida albican  dan  Sacharomyces cerevisiae.    Komponen-komponen  aktif  pada 

minyak thyme, minyak sage, minyak rosemary, minyak cumin, minyak caraway, dan minyak 

cengkeh dapat menghambat khamir dengan konsentrasi 0,5-2.0 (mg/mL).

Bakteri dalam bentuk sel vegetatif lebih sensitif dibanding dalam bentuk sporanya, hal ini 

dibuktikan oleh Ultee et al. (1998) yang meneliti efek penghambatan komponen carvacrol 

yang terdapat pada minyak thyme dan oregano terhadap pertumbuhan bakteri B. cereus. 

Pada konsentrasi 1,75 mmol/L bentuk sel vegetatif lebih sensitif dibanding bentuk sporanya. 

Hal ini disebabkan struktur spora yang lebih komplek dibanding bentuk sel vegetatif, seperti 

adanya komponen asam dipikolinat yang dapat melindungi spora terhadap gangguan faktor 

lingkungan (suhu dan pH ekstrim).    Lebih lanjut Ultee et al.  (1998) menyebutkan bahwa 

pada   konsentrasi   1.75   mmol/L   dapat   mneghambat   kecepatan   pertumbuhan   B. cereus

5 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 6: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

sehingga fase lag diperpanjang.   Semakin lama fase lag maka aktivitas B. cereus sebagai 

penyebab kerusakan bahan pangan dapat dicegah.

Komponen-komponen   antimikroba   yang   terdapat   pada   minyak   cengkeh,   minyak   kayu 

manis, minyak oregano, minyak thyme, minyak bawang putih, dan bawang merah dapat 

menghambat   spesies   kapang   diantaranya   adalah  Aspergillus flavus, A. parasiticus, A.

versicolor, A. ochraceus, Candida sp., Crytococcus sp., Rhodotorulla sp., Torulopsis sp., dan

Tricosporon sp.

Kapang adalah mikroorganisme penyebab kerusakan bahan pangan terutama biji-bijian dan 

produk   tepung-tepungan   dengan   kadar   air   rendah.     Beberapa   spesies   kapang   dapat 

menghasilkan toksin (mikotoksin) adalah Aspergillus sp., Penicllium sp., dan Fusarium sp., 

yang  dapat  menghasilkan  aflatoksin,  patulin,  okratoksin,   zearalenon,  dan  okratoksin.  — 

(bersambung).

IV. UJI AKTIVITAS dan POTENSI ANTIMIKROBA

Potensi   antimikroba   adalah   kekuatan   suatu   antibiotika   dalam   menghambat   atau 

membunuh pertumbuhan mikroba. Satuannya dalam IU/mg (iu=international unit) atau µg/mg

Prinsipnya yaitu   membandingkan respon mikroba uji  yang peka terhadap percobaan dalam 

kondisi  yang sama terhadap zat baku pembanding (standar) atau zat uji.  Baku standar yang 

digunakan adalah zat/senyawa yg sudah diketahui kemurnian dan kekuatan / potensinya.

Uji  aktivitas  antimikroba dapat  dilakukan dengan 2  cara,  yaitu  melalui  metode turbidimetri 

(dilusi)  dan metode difusi  agar.  Caranya sama dengan penentuan potensi  antibiotika, tetapi 

hanya 1 dosis, umumnya 50%.

Perbedaannya :

uji aktivitas bersifat kualitatif, hanya menentukan ada/tidaknya aktivitas atau mencari 

aktivitas antimikroba terbaik dari suatu kelompok bahan

Uji potensi antibiotika bersifat kuantitatif yang menghasilkan prosentase kekuatan suatu 

antibiotika terhadap antibiotika pembanding dari jenis yang sama

6 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 7: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Penentuan aktivitas antimikroba suatu ekstrak tanaman dapat dilakukan bila terpenuhi 

tiga syarat, yaitu:

a) Ekstrak tanaman harus bisa kontak dengan dinding sel mikroorganisme, 

b) Kondisi pengujian diatur sedemikian rupa sehingga mikroorganisme dapat tumbuh saat 

tidak ada bahan antimikroba, dan 

c) Ada parameter ukur tingkat pertumbuhan mikroorganisme (Hostettmann, 1991).

Aktivitas   antibakteri   ditentukan   oleh   spektrum   kerja,   cara   kerja   dan   ditentukan   pula   oleh 

konsentrasi hambat minimum (KHM). Konsentrasi Hambat minimum (KHM) adalah konsentrasi 

minimum dari suatu zat yang mempunyai efek daya hambat pertumbuhan mikroorganisme. 

Penetapan KHM dapat dilakukan dengan dua cara yaitu 

a) Cara cair

Pada   cara   ini   digunakan  media   cair   yang   telah  ditambahkan   zat   yang  dapat  menghambat 

pertumbuhan   bakteri   atau   jamur   dengan   pengenceran   tertentu   kemudian   diinokulasikan 

biakan bakteri atau jamur dalam jumlah yang sama. Respon zat uji ditandai dengan kejernihan 

atau kekeruhan pada tabung setelah diinkubasi.

b) Cara padat

Pada   cara   ini   digunakan  media  padat   yang   telah  dicampur  dengan   larutan   zat   uji   dengan 

berbagai   konsentrasi.  Dengan  cara   ini   satu  cawan petri  dapat  digores   lebih  dari   satu   jenis 

mikroba untuk memperoleh nilai KHM.

Banyak metode yang dapat diterapkan untuk menentukan aktivitas antimikroba dimana 

masing-masing metode memiliki kelebihan dan kekurangan. Metode-metode yang digunakan 

antara lain metode difusi,  metode pengenceran, metode bioautografi, dan lain-lain. Namun, 

perlu diperhatikan dahulu cara preparasi  bahan uji   (ekstrak)  agar terpenuhi  syarat  pertama 

dalam   penentuan   aktivitas   antijamur   seperti   tersebut   sebelumnya.   Preparasi   sampel   uji 

(ekstrak) yang bersifat tidak larut air (lipofilik) seperti minyak atsiri atau ekstrak non-polar dapat 

7 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 8: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

dilakukan   dengan  menggunakan   pelarut   selain-air   atau  membuat   dispersi   air   atau   emulsi 

dengan   bahan   surfaktan.   Pada   prinsipnya   tidak   disyaratkan   dispersi   yang   homogen   pada 

metode difusi dan pengenceran agar, kecuali pada metode pengenceran cair (dalam tabung). 

Dispersi air yang mengandung pendispersi dengan berat molekul (BM) yang tinggi (>100.000) 

harus  dihindari  dalam metode difusi  karena bahan tersebut  tidak dapat  berdifusi  ke dalam 

media agar 1% (Hostettmann, 1991).

V. METODE UJI ANTIMIKROBA

Kegunaan uji antimikroba adalah diperolehnya suatu sistem pengobatan yang efektif dan 

efisien. Terdapat macam–macam metode uji antimikroba seperti berikut:

1.  Metode Penyebaran/Difusi (Diffusion Methods)

Prinsip metode difusi uji  potensi yang berdasarkan pengamatan luas daerah hambatan 

pertumbuhan bakteri karena berdifusinya antibakteri dari titik awal pemberian kedaerah 

difusi. Metode difusi-agar cakram kertas merupakan teknik yang paling sering digunakan 

untuk  menentukan   kepekaan  bahan   antimikroba   sampai   senyawa   kemoterapi.  Dalam 

metode ini, ada beberapa cara yaitu cara Kirby Bauer, cara sumuran dan cara pour plate.

1)  Metode Kirby-Bauer

Untuk menentukan aktivitas agen antimikroba. Piringan yang berisi agen antimikroba 

diletakkan pada media agar yang telah ditanami mikroorganisme yang akan berdifusi 

pada   media   agar   tersebut.   Area   jernih   mengindikasikan   adanya   hambatan 

pertumbuhan mikroorganisme oleh agen antimikroba pada permukaan media agar.

8 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 9: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Cara kerja pengujian antimikroba dengan metode Kirby-Bauer :

1. Tanam mikroba dalam media agar padat yang sesuai. Celupkan cotton bud 

(cotton swab) dalam biakan bakteri kemudian tekan kapas ke sisi tabung agar 

air  tiris.  Bakteri  ditumbuhkan pada media agar  miring dan diinkubasi  pada 

suhu   370C.   Kemudian   pembuatan   suspensi   bakteri   dengan  menumbuhkan 

bakteri pada media cair Natrium Klorida fisiologis dan diinkubasi pada suhu 

370C

2. Ulaskan pada seluruh permukaan cawan Mueller-Hinton Agar secara merata 

Biarkan cawan selama 5 menit.

9 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 10: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

3. Kertas   cakram   dicelupkan   dalam   larutan   obat   herbal   dengan   konsentrasi 

tertentu.   Angkat,   biarkan   sejenak   agar   tiris,   selanjutnya   letakkan   kertas 

cakram pada permukaan agar.  Kertas  cakram ditekan menggunakan pinset 

supaya menempel sempurna di permukaan agar.

4. Inkubasi pada suhu 36- 37 0C selama 24-48 jam.

10 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 11: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

5. Aktivitas   antimikroba   dilihat   dengan  mengukur   daerah   di   sekitar   cakram, 

lubang, atau cangkir agar yang tidak ditumbuhi miroba. 

11 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 12: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

6. Ukur   diameter   zona   hambat   (mm)   dengan   jangka   sorong,   kemudian 

bandingkan   dengan   tabel   sensitivitas   antibiotik.   Makin   besar   diameter 

hambatan   pertumbuhan   tersebut   berarti   aktivitas   bahan   yang   diuji   (obat 

herbal) terhadap mikroba makin baik. 

12 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 13: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

Tabel 1. Tabel Standar Sensitifitas Antibiotik

Faktor yang mempengaruhi metode difusi agar (Kirby-Bauer):

a. Ingredien / komposisi medium pertumbuhan

-Komposisi   ingredien   yg   umum   tdp   pada   komposisi   pertumbuhan  mo 

adalah ; pepton, tripton, ekstrak ragi, agar, dan mineral (Ca, Mg, Fe, NaCl, 

KH)

-NaCl  mengurangi   aktivitas   antibiotik   gol   aminoglikosida  dan  menahan 

aktivitas ferosidin

-KH   pada   uji   difusi   dapat   mempertinggi   aktivitas   nitrofurantoin   atau 

ampisilin

13 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 14: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

b. Pemilihan medium pertumbuhan 

- Pemilihan medium pertumbuhan; dimana diperlukan persiapan medium 

yg cocok bagi pertumbuhan mo demikian pula ketebalan dan konstituen 

harus merata pada medium agar

- Pengaruh pH terhadap luas daerah hambatan disebabkan oleh aktivitas 

antibiotik   yg   tergantung   pada   pH   medium.   Misalnya   aktivitas 

aminoglikosida   diperkuat   dalam   suasana   asam   sedangkan   tetrasiklin 

dalam suasana basa

- Jika   dalam   melarutkan   media   ;   pH   yg   tinggi   diturunkan   dgn 

menambahkan HCl 0,1N, pH yg rendah dinaikkan dgn penambahan NaOH 

0,1N

c. Pengaruh pH

Perbedaan pH media yang digunakan dapat menyebabkan perbedaan jumlah 

zat   uji   yang   berdifusi,   pH   juga  menentukan   jumlah  molekul   zat   uji   yang 

mengion. Selain itu pH berpengaruh terhadap pertumbuhan bakteri.

d. Ukuran inokulum

- Inokulum  adalah campuran antara suspensi dan media.

- Luas daerah hambatan akan semakin kecil jika inokulum semakin besar 

kandungan mikroorganismenya. 

- Suatu  inokulum dikatakan ideal apabila kandungan mikroorganismenya 

homogen, misal 1-10%

- Apabila   pertumbuhan   yg   rapat,   dapat   menyebabkan   terjadinya 

penumpukan pada tempat tertentu

14 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 15: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

e. Stabilitas mikroba uji

Resistensi mikroba uji terhadap suatu antibiotik dapat terjadi dalam kondisi 

pertumbuhan  tertentu.  Oleh  sebab  itu   regenerasi  mikroba  perlu  dilakukan 

secara periodik dan sewaktu-waktu diuji kemurnian dan kepekaannya.

f. Aktivitas antibiotika

Untuk   mendapatkan   daerah   hambatan   yang   baik   pada   suatu   penetapan, 

terlebih   dahulu   perlu   ditentukan   kadar     hambat   minimum   (KHM)   dari 

antibiotik   yang   diuji.   Pengaruh   predifusi   larutan   antibiotik   yangg   terjadi 

sebelum   inkubasi   harus   dihilangkan   atau  dikurangi   dengan   cara  pengisian 

larutan antibiotik ke dalam medium agar

g. Waktu inkubasi

Inkubasi   inokulum   dilakukan   dalam   waktu   yang   optimal,   sehingga 

keseimbangan antara aktivitas antibiotik dengan daya tumbuh mikroba dapat 

menghasilkan  daerah  hambatan  yang  baik  untuk  pengukuran   zona  bening 

yang muncul sebagai daerah penghambatan pertumbuhan mikroba, biasanya 

antara 18-24 jam

Metode Kirby-Bauer tidak bisa digunakan untuk mengukur derajat antimikroba suatu 

zat   sehingga   metode   ini   tidak   menjamin   diidentifikasinya   bahan   pembunuh 

antimikroba yang efektif untuk terapi (bakterisida atau fungisida). Hal ini disebabkan 

adanya perbedaan kecepatan difusi dari senyawa antimikroba yang dipengaruhi berat 

molekulnya.   Ukuran   zona   untuk   suatu   zat   dapat   dibandingkan   dengan   standar, 

asalkan perbenihan, ukuran inokulum, dan keadaan lain diatur secara seksama. Hal 

ini memungkinkan ditetapkannya suatu diameter zona penghambat minimum yang 

menunjukkan kepekaan dari suatu zat antimikroba. Pada pengukuran standar seperti 

konsentrasi   antimikroba  berkorelasi   dengan  diameter   zona  hambat   sehingga  bisa 

digunakan untuk menentukan tingkat kepekaan, yaitu peka (sensitive, susceptible), 

cukup peka (moderately sensitive, intermediate), dan resisten (resistant.) Nilai kadar 

15 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 16: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

hambat  minimum  (KHM)  berbanding   terbalik   secara  proporsional   (linear)  dengan 

diameter zona hambat (Bauer et al., 1966)

2). Metode E- test 

Black (2004) mengemukakan adanya versi terbaru metode difusi yang disebut E-test 

(Epsilo   Test).   Pada   E-test   digunakan   strip   plastik   yang   mengandung   gradien 

konsentrasi   antibiotik.   Pada   strip   tercetak   nilai   konsentrasi   yang   memungkinkan 

secara   langsung   membaca   konsentrasi   minimum   yang   dibutuhkan   untuk 

menghambat   pertumbuhan.   Titik   dimana   mulai   terjadi   hambatan   pertumbuhan 

menunjukkan KHM untuk obat herbal yang memliki potensi antibiotik yang diujikan. 

Gambar 1. Cawan Petri dan kertas reagan metode E-Test

Jamur yang bertipe koloni ragi atau tidak berfilamen (yeast-like growth, non-mycelial 

growth)   biasanya   ditanam   secara   usapan   atau   gores-coret   (agar   surface   streak) 

Penanaman jamur berfilamen yang tumbuh tidak merata pada media menggunakan 

teknik gores silang

16 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 17: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

3). Metode Ditch – plate technique

Pada metode ini sampel uji berupa agen antmikroba (obat herbal) yang diletakkan 

pada parit yang dibuat dengan cara memotong pada media agar dalam cawan petri 

pada   bagian   tengah   secara   membujur   dan   mikroba   uji   (maksimum   6   macam) 

digoreskan kea rah parit yang berisi agen antimikroba 

4). Metode Cup – plate technique (Metode sumuran)

Metode ini serupa dengan metode disc diffusion, di mana dibuat sumur pada media 

agar yang telah ditanami dengan mikroorganisme dan pada sumur tersebut diberi 

agen antimikroba (obat herbal) yang akan diuji 

5). Metode Gradient – plate technique

Pada   metode   ini   kosentrasi   agen   antimikroba   pada   media   agar   secara   teoritis 

bervariasi dari 0 hingga maksimal. Media agar dicairkan dan larutan uji ditambahkan. 

Campuran  kemudian  dituang  ke  dalam cawan  petri  dan  di   letakkan  dalam posisi 

miring. Nutrisi kedua selanjutnya ditung di atasnya.

Plate diinkubasi selama 24 jam untuk memungkinkan agen antimikroba berdifusi dan 

permukaan media mengering. Mikroba uji (maksimal 6 macam) digoreskan pada arah 

mulai  dari  kosentrasi  tinggi  ke rendah.  Hasil  diperhitungkan sebagai  panjang total 

pertumbuhan   mikroorganisme   maksimum   yang   mungkin   di   bandingkan   dengan 

panjang pertumbuhan hasil goresan 

2. Metode Pengenceran/Dilusi (Dilution Methods)

Metode pengenceran/dilusi  dapat  digunakan untuk  menguji  beberapa zat  antimikroba 

secara   simultan,   tetapi   memakan   waktu   dan   mahal.   Metode   ini   memungkinkan 

dilakukannya uji kedua untuk menilai daya antimikroba suatu zat . Kegunaan dari metode 

17 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 18: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

dilusi ini adalah untuk mencari KHM (Kadar Hambat Minimum) yaitu kadar obat terendah 

yang   dapat   menghambat   pertumbuhan   bakteri.   Kadar   terkecil   yang   menunjukkan 

hambatan   terhadap  pertumbuhan  bakteri   ditandai   oleh   kejernihan  media  merupakan 

KHM. Data sifat kimia fisika dan data aktivitas antibakteri (KHM) dianalisis secara statistik 

dengan uji regresi liner dan non linier .Uji ini mampu dengan tepat mengukur konsentrasi 

antimikroba   yang   diperlukan   untuk   menghambat   pertumbuhan   suatu   inokulum 

terstandarisasi di bawah kondisi yang ditentukan 

Metode dilusi dibedakan menjadi dua yaitu dilusi cair (broth dilution) dan dilusi padat 

(solid dilution).

1). Metode dilusi cair (broth dilution) test (serial dilution)

Metode   ini   mengukur   MIC   (minimum   inhibitory   concentration     atau   kadar   hambat 

minimum,   KHM)   dan   MBC   (minimum   bactericidal   concentration   atau   kadar   bunuh 

minimum, KBM). 

Cara kerja metode dilusi cair:

1. Buat seri pengenceran agen antimikroba (obat herbal)  pada medium cair yang di 

tambahkan dengan mikroba uji. Cara pengenceran dilakukan dalam tabung dengan 

mengencerkan bahan uji (obat herbal)   dengan media cair menjadi kelipatan dua 

secara bertahap sehingga didapatkan konsentrasi dengan kelipatan setengahnya

2. Inokulasi dengan suspensi bakteri dan diinkubasi selama 24 jam pada temperatur 

36-37oC   dan   kemudian   diamati   hambatan   pertumbuhan   mikroba   dengan 

membandingkan   kekeruhan   atau   pertumbuhannya   dengan   kontrol   yang 

mengandung media.

3. Larutan uji agen antimikroba pada kadar terkecil yang terlihat jernih tanpa adanya 

pertumbuhan mikroba uji ditetapkan sebagai KHM. 

4. Larutan yang ditetapkan sebagai  KHM tersebut selanjutnya dikultur  ulang pada 

media cair tanpa penambahan pada mikroba uji ataupun agen antimikroba, dan 

diinkubasi selama 18–24 jam. 

5. Media cair yang tetap terlihat jernih setelah inkubasi ditetapkan sebagai KBM 

18 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 19: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

2). Metode dilusi padat (solid dilution tes )

Metode ini serupa dengan metode dilusi cair namun menggunakan media padat (solid). 

Keuntungan   metode   ini   adalah   satu   kosentrasi   agen   antimikroba   yang   diuji   dapat 

digunakan untuk menguji beberapa mikroba uji.

Pengujian terhadap jamur menggunakan media cair kurang bagus karena sebagian besar jamur 

tidak tumbuh dan terdispersi dengan baik kecuali beberapa jamur dengan pertumbuhan seperti 

ragi (yeast-like growth). Jamur yang tumbuh seperti ragi antara lain Candida spp. (Bauer et al., 

1966).

3. Metode Bioautografi (Bioautography Methods) (Hostettmann, 1991)

Metode ini  sangat berguna untuk mengetahui senyawa baru atau senyawa yang belum 

diketahui   aktivitas   antimikrobanya.   Bioautografi   kontak   menggunakan   prinsip   difusi 

senyawa yang terpisah dengan Kromatografi Lapis  Tipis   (KLT)  atau Kromatografi Kertas 

(KK).   Lempeng   kromatografi  ditempatkan  pada  permukaan   agar   yang   telah  diinokulasi 

dengan mikroba. Setelah kira-kira 30 menit, lempeng dipindahkan, diinkubasi dan diamati, 

senyawa antimikroba akan berdifusi ke dalam lapisan agar dan menghambat pertumbuhan 

mikroba.   Pada   bioautografi   langsung,   zona   hambatan   diamati   secara   langsung   pada 

lempeng kromatografi yang sebelumnya telah disemprot dengan suatu suspensi mikroba 

dalam media agar cair dan diinkubasi pada temperatur dan waktu yang sesuai. Sedangkan 

metode bioautografi pencelupan dilakukan dengan mencelupkan lempeng kromatografi ke 

dalam media dan media dibiarkan mengeras. Lempeng kromatografi kemudian diinkubasi 

dan daerah hambatannya diamati.

19 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 20: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

4. Metode metode lain

Metode-metode   lain   yang   dapat   digunakan   terutama   untuk   menentukan   efektivitas senyawa kemoterapi yaitu:

a. Metode daya bunuh serum (serum killing power method) 

Pada  metode  daya  bunuh   serum digunakan   sampel  darah  pasien  yang   sedang 

menerima   terapi   antibiotik.   Suspensi  mikroba   (bakteri)   kemudian  ditambahkan 

pada   serum   pasien.   Pertumbuhan   (turbiditas)   dalam   serum   setelah   inkubasi 

mengartikan bahwa antibiotik yang diberikan tidak efektif.

b. Metode otomatis (automated method). 

Metode   otomatis   menggunakan   sistem   otomatis   (instrumen)   yang   dapat 

mengidentifikasi   mikroorganisme   dan   menentukan   kepekaannya   terhadap 

berbagai senyawa antimikroba. 

5. Metode Gores Silang (Uji Antifungi)

Metode gores silang (Cross Scratching Method) merupakan metode baku untuk menguji 

aktivitas  penghambatan   suatu  bahan  uji   terhadap   jamur  T. mentagrophytes  (Anonim, 

1993). 

Cara kerja metode gores silang:

1. Celupkan kertas saring ke dalam larutan yang diuji lalu diletakkan di atas lempeng 

agar yang telah digores dengan inokulum jamur. 

2. Media agar kemudian diinkubasi selama 3-7 hari pada 24-25 oC. 

3. Pertumbuhan jamur diamati, jarak yang tidak ditumbuhi jamur diukur sebagai zona 

hambat. 

4. Cara   yang   sama   juga   dilakukan  pada  waktu   yang   bersamaan   untuk   antijamur 

pembanding.

20 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 21: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

DAFTAR PUSTAKA

Ultee  A,  Gorris   LGM,  Smid  EJ.   1998.  Bacterial   activity  of   carvacrol   toward   the   food-borne pathogen Bacillus cereus.  J. Appl. Microbiol: 213-218

Corner, DE. 1995. Naturally occuring compounds in Antimicrobial in Food. Eds., by Davidson PM & Branen AL, Eds. Marcell Dekker, Inc., New York, pp. 441-468.

Palmer,   SA.,   Stewart   J.,   Fyfe,   L.   1998.  Antimikrobial   properties  of   plant   essential   oils   and essences againts five important food-borne pathogen. Letters Appl. Microbiol. 26: 118-122. 

Ting,   EWT   &   Deibel,   KE.   1992.   Sensitivity   of   Listeria   monocytogenes   to   spices   at   two temperature. J. Food Safety 12: 19-137.

Hostettmann  K. 1991. Methods in Plant Biochemistry: Assays for Bioactivity v. 6 - Methods in Plant Biochemistry Vol 6

Bauer AW, Kirby WM, Sherris JC, Turck M. Antibiotic susceptibility testing by a standardized single disk method. Am J Clin Pathol. 1966 Apr;45(4):493-6.

Rostinawati T, 2009. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Bunga Rosella (Hibiscus Sabdariffa L.) terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi dan Staphylococcus aureus dengan Metode Difusi Agar. Fakultas Farmasi Universitas Padjadjaran , Jatinangor

21 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170

Page 22: Tugas Uji Preklinik- Metode Uji Antimikroba- Amelia Febriani (1206179170)

Tugas Uji Preklinik: Metode Uji Antimikroba Obat HerbalDosen: Dr. Anton Bahtiar, M.Biomed

2013

22 Amelia Febriani S2 Farmasi Herbal MedikNPM. 1206179170