tugas tutorial

3
FISIOLOGI : SELAPUT JANIN, CAIRAN AMNION, PLASENTA SELAPUT JANIN Pada minggu-minggu pertama perkembangan, vili meliputi seluruh lingkaran permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, vili pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (korion frondosum) sementara. Sementara itu, vili pada kutub embrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut korion laeve. Antara membran korion dan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat menyatunya membran amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic membranea). CAIRAN AMNION Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai Rongga Amnion. Di dalam rongga ruangan ini terdapat cairan amnion (Likuor Amnii). Cairan amnion diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion atau plasenta yang kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion. Fungsi cairan amnion : 1. Proteksi : Melindungi janin terhadap trauma dari luar. 2. Mobilisasi: Memungkinkan ruang gerak bagi janin. 3. Homeostasis: Menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin. 4. Mekanik: Menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan). 5. Pada persalinan : Membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

Upload: daniel-setiawan-nathan

Post on 17-Dec-2015

214 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

medicine

TRANSCRIPT

FISIOLOGI : SELAPUT JANIN, CAIRAN AMNION, PLASENTA

SELAPUT JANIN Pada minggu-minggu pertama perkembangan, vili meliputi seluruh lingkaran permukaan korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, vili pada kutub embrional membentuk struktur korion lebat seperti semak-semak (korion frondosum) sementara. Sementara itu, vili pada kutub embrional mengalami degenerasi, menjadi tipis dan halus disebut korion laeve. Antara membran korion dan membran amnion terdapat rongga korion. Dengan berlanjutnya kehamilan, rongga ini tertutup akibat menyatunya membran amnion dan membran korion. Selaput janin selanjutnya disebut sebagai membran korion-amnion (amniochorionic membranea).

CAIRAN AMNION Rongga yang diliputi selaput janin disebut sebagai Rongga Amnion. Di dalam rongga ruangan ini terdapat cairan amnion (Likuor Amnii). Cairan amnion diperkirakan terutama disekresi oleh dinding selaput amnion atau plasenta yang kemudian setelah sistem urinarius janin terbentuk, urine janin yang diproduksi juga dikeluarkan ke dalam rongga amnion. Fungsi cairan amnion : 1. Proteksi : Melindungi janin terhadap trauma dari luar.2. Mobilisasi: Memungkinkan ruang gerak bagi janin.3. Homeostasis: Menjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam-basa (pH) dalam rongga amnion untuk suasana lingkungan yang optimal bagi janin.4. Mekanik: Menjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruangan intrauterin (terutama pada persalinan).5. Pada persalinan : Membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir.

Keadaan normal cairan amnion :1. Pada usia kehamilan cukup bulan, volume 1000-1500 cc.2. Keadaan jernih agak keruh.3. Steril4. Bau khas, agak manis dan amis.5. Terdiri atas : 98-99% air, 1-2% garam-garam anorganik dan bahan organik (protein terutama albumin), runtuhan rambut lanugo, verniks kaseosa, dan sel-sel epitel.6. Sirkulasi sekitar 500 cc/jam.

Kelainan jumlah cairan amnion :1. Hidramnion (polihidramnion) Air ketuban berlebihan (>2000 cc). Dapat mengarah pada kecurigaan kelainan kongenital susunan saraf pusat atau sistem pencernaan, atau gangguan sirkulasi, atau hiperaktivitas sistem urinarius janin.2. Oligohidramnion Air ketuban sedikit (