Mengapa benjolan semakin membesar tapi tidak disertai nyeri?neni,fajar

Benjolan semakin besar karena semakin progresifnya proses radang yang terjadi. Semakin banyak sel sel radang yang berimigrasi ke tempat tersebut, semakin banyak reaksi radang yang terjadi semua karena tidak mendapat penanganan yang tepat.

Benjolan semakin besar namun tidak terasa nyeri dikarenakan

Apa penyebab dari anemis,(fajar,ferry)

Anemis berarti tampak seperti orang dengan gejala anemia. Anemia memiliki gejala yang umum seperti lemah, lesu, kaki terasa dingin dan tampak pucat. Gejala anemis yang terjadi pada Ny. Fanny disebabkan oleh efek sistemik radang penyakit TBC kelenjar yang dideritanya. TBC kelenjar memiliki beberapa gejala seperti demam, kekurangan berat badan dan malaise (tidak enak badan).

Bagaimana interpretasi dari hasil laboratorium? LED(fajar,ferry)

Terjadi peningkatan nilainya 43 mm/jam.

Nilai rujukan :

Metode Westergreen

Pria : 0-15 mm/jam

Wanita : 0-20 mm/jam

Metode Wintrobe

Pria : 0-10 mm/jam

Wanita : 0-15 mm/jam

Peningkatan kadar LED bisa mengarah kepada infeksi tuberkulosis, kanker (lambung, kolon, payudara, hati, ginjal), penyakit Hodgkin, mieloma multipel, limfosarkoma, endokarditis bakterial, gout, hepatitis, sirosis hati, inflamasi panggul akut, sifilis, tuberkulosis dan glomerulonefritis.

Bisa juga terjadi akibat pengaruh obat : Dextran, metildopa (Aldomet), metilsergid (Sansert), penisilamin (Cuprimine), prokainamid (Pronestyl), teofilin, kontrasepsi oral, vitamin A.

Apa saja tanda-tanda spesifik TB kelnjar secara makroskopis dan mikroskopis? (fajar,feddy)

Makroskopis :

1. Pembesaran kelenjar getah bening yang lambat, terutama di bagian servikal, diikuti oleh aksilaris dan inguinalis.

2. Pembesaran kelenjar getah bening tidak diikuti rasa nyeri.

3. Beberapa pasien mengeluhkan gejala sistemik seperti demam, penurunan berat badan, fatigue, keringat malam dam malaise.

4. Nodul awalnya lunak, namun semakin lama semakin mengeras.5. Kadang kadang terjadi multipel ataupun bilateral.

Limfadenopati tuberculosis perifer dapat digolongkan menjadi 5 stadium :

1. Stadium 1, pembesaran kelenjar yang berbatas tegas, mobile dan diskret.

2. Stadium 2, pembesaran kelenjar yang kenyal serta terfiksasi ke jaringan sekitar oleh karena adanya periadenitis.

3. Stadium 3, perlunakan di bagian tengah kelenjar (central softening) akibat pembentukan abses.

4. Stadium 4, pembentukan collar-stud abscess.

5. Stadium 5, pembentukan traktus sinus.

Kelenjar limfe yang mengalami pembekakan biasanya tidak terasa nyeri, kecuali terjadi infeksi bakteri sekunder, pembesaran kelenjar yang cepat atau bersamaan dengan infeksi HIV.

Mikroskopis : berasal dari Fine Needle Aspiration Biopsy.

Terjadi radang granulomatosa. Dimana terdapat sel sel makrofag yang mengalami modifikasi seperti sel epitel dan disebut sel epiteloid. Terdapat banyak sel limfosit yang menyertai.

Terdapat sel sel epiteloid yang bergabung membentuk sel datia, berupa sel besar dengan sitoplasma yang banyak serta mengandung inti sebanyak 20 atau lebih.

Sel datia ada 3 : 1) Datia langhans inti tersusun seperti tapal kuda di luar sel. 2) Sel datia benda asing bila letak intinya tak teratur. 3) sel datia touton bila inti melingkar di tepi.

Terjadi nekrosis kaseosa atau nekrosis perkijuan.