tugas tutorial 3

17
Bab I Pendahuluan I.1. Latar belakang Etika dan hukum adalah hal yang tidak mungkin bisa di pisahkan dalam kehidupan masyarakat. Etika dan hukum merupakan hal yang muncul di masyakarat sebagai pedoman atau acuan yang mengatur dan mengontrol segala tindakan di masyarakat. Demikian pula halnya di dunia kedokteran, dalam menjalankan profesi sebagai seoang dokter tentunya harus ada alat yang dapat mengatur dan mengontrol segala tindakan yang dilakukannya agar tidak terjadi bentuk-bentuk pelanggaran hukum dan etika. Untuk itu maka seorang dokter haruslah mengetahui etika dan hukum dalam dunia kedokteran I.2. Rumusan masalah 1. Menjelaskan peran etika dalam profesi kedokteran 2. Menjelaskan hak dan kewajiban dokter 3. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien 4. Menjelaskan isi sumpah dokter 5. Menjelaskan konsep dan peranan informed consent 6. Menjelaskan hukum dalam profesi kedokteran 7. Menjelaskan jenis pelanggaran dalam praktik kedokteran 8. Menjelaskan HAM di bidang kesehatan 9. Menjelaskan persyaratan dilakukan dokter pengganti 10. Menjelaskan kaedah dasar bioetika dalam profesi kedokteran 1 | Laporan Tutorial

Upload: adelin-prima-devita

Post on 24-Jun-2015

827 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Tutorial 3

Bab I

Pendahuluan

I.1. Latar belakang

Etika dan hukum adalah hal yang tidak mungkin bisa di pisahkan dalam kehidupan

masyarakat. Etika dan hukum merupakan hal yang muncul di masyakarat sebagai pedoman

atau acuan yang mengatur dan mengontrol segala tindakan di masyarakat.

Demikian pula halnya di dunia kedokteran, dalam menjalankan profesi sebagai seoang

dokter tentunya harus ada alat yang dapat mengatur dan mengontrol segala tindakan yang

dilakukannya agar tidak terjadi bentuk-bentuk pelanggaran hukum dan etika. Untuk itu maka

seorang dokter haruslah mengetahui etika dan hukum dalam dunia kedokteran

I.2. Rumusan masalah

1. Menjelaskan peran etika dalam profesi kedokteran

2. Menjelaskan hak dan kewajiban dokter

3. Menjelaskan hak dan kewajiban pasien

4. Menjelaskan isi sumpah dokter

5. Menjelaskan konsep dan peranan informed consent

6. Menjelaskan hukum dalam profesi kedokteran

7. Menjelaskan jenis pelanggaran dalam praktik kedokteran

8. Menjelaskan HAM di bidang kesehatan

9. Menjelaskan persyaratan dilakukan dokter pengganti

10. Menjelaskan kaedah dasar bioetika dalam profesi kedokteran

I.3. Tujuan

Laporan ini di buat agar mahasiswa mampu memahami etika dan hukum dalam dunia

kedokteran dan menjadikannya sebagai panduan dalam melakukan tindakan medis.

1 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 2: Tugas Tutorial 3

Bab II

Pembahasan

II.1. Pengertian Etika dan Perannya

Etika adalah ilmu yang mempelajari tentang baik buruk atau benar salah suatu

sikap / perilaku / institusi dari sisi moralitas

Peranan Etika dalam Kedokteran:

a. Etika menjadi titik acuan dalam mengambil keputusan

b. Etika menjadi titik acuan agar tidak terjerat hokum

c. Etika menjadi pengatur pola kerja dokter berdasarkan sumpah dokter

2 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 3: Tugas Tutorial 3

II.2. Hak dan Kewajiban Dokter

1. Hak Dokter

a. Menurut pasal 50 no.29 tahun 2004

- Memperoleh perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai

dengan standart profesi dan standar prosedur operasional

- Memberikan pelayanan medis menurut standart profesi dan standart

prosedur operasional

- Memperoleh informasi yang lengkap dan jujur dari pasien dan keluarganya

- Menerima imbalan jasa

b. Hak Dokter di luar UU

- Hak untuk praktek setelah ada STR dan SIP

- Hak menolak tindakan medis yang bertentangan dengan etika, hukum, dan

agama

- Hak untuk mengakhiri hubungan dengan pasien jika menurutnya tidak ada

gunanya lagi

- Hak untuk menolak pasien yang bukan bidang spesialisnya, kecuali

emergency

- Hak atas privasi dokter

- Hak untuk menjadi anggota himpunan profesi

2. Kewajiban Dokter

a. Menurut pasal 51 no. 29 tahun 2004

- Memberikan pelayanan medis sesuai dengan standar dan kebutuhan medi

pasien

- Merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian lebih baik jika

tidak mampu

- Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien bahkan jika pasien tersebut

akhirnya meninggal

- Melakukan pertolongan darurat atas dasar perikemanusiaan

3 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 4: Tugas Tutorial 3

- Menambah ilmu pengetahuan dan mengikuti perkembangan ilmu

kedokteran.

b. Berdasarkan Kode Etik Kedokteran Indonesia (KODEKI)

Terhadap pasien

- Kewajiban melindungi hidup insane

- Bersikap tulus ikhlas terhadap pasien dengan menggunakan segala sumber

keilmuannya

- Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang pasien

- Wajib melakukan pertolongan darurat

Terhadap teman sejawat

- Memperlakukan teman sejawat sebagaimana ia sendiri ingin diperlakukan

- Tidak merebut pasien teman sejawat

Terhadap diri sendiri

- Memelihara kesehatannya agar dapat bekerja dengan baik

- Senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

II.3. Hak dan Kewajiban Pasien

1. Hak Pasien

- Mendapat penjelasan secara lengkap tentang tindakan medis yang akan

dilakukan

- Mendapat informed consent

- Meminta pendapat dokter lain

- Mendapat pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan medis

- Menolak tindakan medis

2. Kewajiban Pasien

- Memberi informasi yang lengkap dan jujur tentang masalah kesehatannya

- Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter

- Mematuhi peraturan yang berlaku di sarana pelayanan kesehatan

4 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 5: Tugas Tutorial 3

- Memberi pelayanan jasa atas pelayanan jasa yang diterima

II.4. Isi Sumpah Dokter

Lafal :

Demi Allah, saya bersumpah bahwa :

- Saya akan membaktikan hidup saya guna kepentingan perikemanusiaan;

- Saya akan memberikan kepada guru-guru saya penghormatan dan

pernyataan terima kasih yang selayaknya;

- Saya akan menjalankan tugas saya dengan cara yang berhormat dan ber-

moral tinggi, sesuai dengan martabat pekerjaan saya;

- Kesehatan penderita senantiasa akan saya utamakan;

- Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya ketahui karena pekerja-

an saya dan karena keilmuan saya sebagai dokter.

- Saya akan memelihara dengan sekuat tenaga martabat dan tradisi luhur

jabatan kedokteran;

- Saya akan memperlakukan teman sejawat saya sebagai mana saya sendiri

ingin diperlakukan;

- Dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita, saya akan berikhtiar

dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbang

an keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik kepartaian atau kedudukan

sosial;

- Saya akan menghormati setiap hidup insani mulai dari saat pembuahan

- Sekalipun diancam, saya tidak akan mempergunakan pengetahuan ke-

dokteran saya untuk sesuatu yang bertentangan dengan hukum

perikemanusiaan;

Saya ikrarkan sumpah ini dengan sungguh-sungguh dan dengan mempertaruhkan

kehormatan diri saya.

5 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 6: Tugas Tutorial 3

II.5. Konsep dan Peranan Informed Consent

Merupakan suatu pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan bebas dab

rasional sesudah mendapatkan informasi yang jelas dari dokter dan memahaminya

- Merupakan komunikasi medis

- Interaksi dokter dengan pasien

- Hubungan didasari pada kepercayaan penuh pasien terhadap dokter

Tahap:

a. Pasien datang kepada seorang dokter

Ini sudah menunjukan consent tersirat

b. Pasien mengungkapkan “rahasianya” atau keluhannya

c. Pemeriksaan oleh dokter

d. Pemberian informasi yang jelas dari dokter kepada pasien berupa:

- Diagnosa

- Sifat atau sejauh mana tindakan yang akan dilakukan

- Risiko tindakan

- Konsekuensi tidak dilakukannya tindakan

- Biaya yang diperlukan

e. Lahir tidaknya informed consent

Peranan Informed Consent :

a. Merupakan standar procedural operasional dari suatu pelayanan medis

b. Menghindari kesalahpahaman antara dokter dengan pasien sehingga tidak terjadi

malpraktek

c. Menentukan tindakan selanjutnya yang akan diambil

6 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 7: Tugas Tutorial 3

II.6. Hukum dalam Profesi Kedokteran

Praktik kedokteran di Indonesia diatur dalam Undang-undang Rupublik

Indonesia nomor 29 tahun 2004. UU tersebut terdiri atas 12 bab dan di dalamnya

terkandung 88 pasal.

Secara umum, UU tersebut membahas hal-hal berikut:

Pada bagian awal, Undang-Undang No 29/2004 mengatur tentang persyaratan

dokter untuk dapat berpraktik kedokteran, yang dimulai dengan keharusan memiliki

sertifikat kompetensi kedokteran yang diperoleh dari Kolegium selain ijasah dokter

yang telah dimilikinya, keharusan memperoleh Surat Tanda Registrasi dari Konsil

Kedokteran Indonesia dan kemudian memperoleh Surat ijin Praktik dari Dinas

Kesehatan Kota / Kabupaten. Dokter tersebut juga harus telah mengucapkan sumpah

dokter, sehat fisik dan mental serta menyatakan akan mematuhi dan melaksanakan

ketentuan etika profesi.

Selain mengatur persyaratan praktik kedokteran di atas, Undang-Undang No

29/2004 juga mengatur tentang organisasi Konsil Kedokteran, Standar Pendidikan

Profesi Kedokteran serta Pendidikan dan Pelatihannya, dan proses registrasi tenaga

dokter.

Pada bagian berikutnya, Undang-Undang No 29/2004 mengatur tentang

penyelenggaraan praktik kedokteran. Dalam bagian ini diatur tentang perijinan praktik

kedokteran, yang antara lain mengatur syarat memperoleh SIP (memiliki STR, tempat

praktik dan rekomendasi organisasi profesi), batas maksimal 3 tempat praktik, dan

keharusan memasang papan praktik atau mencantumkan namanya di daftar dokter bila

di rumah sakit. Dalam aturan tentang pelaksanaan praktik diatur agar dokter

memberitahu apabila berhalangan atau memperoleh pengganti yang juga memiliki

SIP, keharusan memenuhi standar pelayanan, memenuhi aturan tentang persetujuan

tindakan medis, memenuhi ketentuan tentang pembuatan rekam medis, menjaga

rahasia kedokteran, serta mengendalikan mutu dan biaya.

7 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 8: Tugas Tutorial 3

Pada bagian ini Undang-Undang juga mengatur tentang hak dan kewajiban

dokter dan pasien. Salah satu hak dokter yang penting adalah memperoleh

perlindungan hukum sepanjang melaksanakan tugas sesuai dengan standar profesi dan

standar prosedur operasional, sedangkan hak pasien yang terpenting adalah hak

memperoleh penjelasan tentang penyakit, tindakan medis, manfaat, risiko, komplikasi

dan prognosisnya dan serta hak untuk menyetujui atau menolak tindakan medis.

Pada bagian berikutnya Undang-Undang No 29/2004 mengatur tentang

disiplin profesi. Undang-Undang mendirikan Majelis Kehormatan Disiplin

Kedokteran Indonesia yang bertugas menerima pengaduan, memeriksa dan

memutuskan kasus pelanggaran disiplin dokter. Sanksi yang diberikan oleh MKDKI

adalah berupa peringatan tertulis, rekomendasi pencabutan STR dan/atau SIP, dan

kewajiban mengikuti pendidikan dan pelatihan tertentu.

Peran Hukum dalam profesi kedokteran:

a. Memberi batasan kepada dokter dalam melakukan tindakan medis

b. Merpertegas peran etika dalam profesi kedokteran

c. Menuntun menjalankan profesi kedokteran

d. Memberikan perlindungan kepada pasien

e. Mempertahankan dan meningkatkan mutu pelayanan medis

f. Memberikan kepastian hukum kepada masyarakat, dokter dan dokter gigi

8 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 9: Tugas Tutorial 3

II.7. Jenis Pelanggaran pada Praktik Kedokteran

a. Pelanggaran norma

Pelanggaran ini menyangkut norma dan nilai yang berlaku pada suatu masyarakat

seperti norma kesopanan dan norma kesusilaan.

Contoh:

- Seorang dokter yang melakukan pelecehan kepada pasiennya dengan

menyuruh pasien tersebut melepas semua pakaiannya dengan alasan

pemeriksaan padahal keluhan pasien tersebut hanya flu.

Ini melanggar norma kesusilaan yang berlaku di masyarakat.

- Seorang dokter yang bersikap sombong di tempat dimana dia bertugas

Pelanggaran norma ini biasanya diberi sanksi berupa sanksi moral seperti

dikucilkan oleh masyarakat.

b. Pelanggaran Etik Profesi

Pelanggaran ini berhubungan dengan

Terbagi atas:

- Unsur kesengajaan (Intentional)

Professional misconducts (Melakukan tindakan yang tidak benar)

Contoh: Menahan pasien sekalipun dia sudah sembuh, membukan rahasia

kedokteran tanpa hak, aborsi provokatif, euthanasia, melakukan praktek

tanpa izin

- Unsur Pelanggaran

Negligence (kelalaian)

Contoh: Kesalahan pemeriksaan, salah menulis dosis resep

Malfeasance (pelanggaran jabatan)

Contoh: Melakukan pengobatan tanpa indikasi yang jelas,

mengobati pasien dengan cara coba-coba tanpa indikasi yang

jelas.

Misfeasance (Ketidak hati-hatian)

9 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 10: Tugas Tutorial 3

Contoh: Melakukan tindakan medis dengan menyalahi prosedur

Lack of skill (Kurang keahlian)

Contoh: Mengobati pasien yang diluar keahliannya

II.8. HAM di bidang Kesehatan

Konsep tentang HAM:

- Bersifat mendasar yaitu sudah ada setelah manusia dilahirkan di muka

bumi

- Bersifat universal yaitu berlaku dimana saja di bumi ini

- Bersifat melekat yaitu tidak bisa diambil atau diberi

Di bidang kesehatan, HAM yang terdapat yaitu:

a. Hak atas pelayanan kesehatan (Right to health care)

b. Hak untuk menentukan nasib sendiri (Right of self-determination)

c. Hak untuk memperoleh informasi (Right for information)

II.9. Syarat dilakukan Dokter Pengganti

a. Dokter pengganti harus memiliki tingkat pendidikan / kompetensi yang sama

dengan dokter utama

b. Terdapat dalam ruang lingkup yang sama.

Misal: satu rumah sakit, satu RS, dll

c. Adanya surat keterangan dari dokter utama untuk dokter pengganti bahwa ia

minta digantikan

d. Harus memiliki rekam medik pasien

10 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 11: Tugas Tutorial 3

II.10. Kaidah Dasar Bioetika dalam Profesi Kedokteran

Kaidah dasar bioetika terdiri dari 4 prinsip yaitu:

d. Prinsip Beneficence

Yaitu prinsip moral yang mengutamakan tindakan yang ditujukan untuk

kebaikan pasien atau perbuatan yang manfaatnya lebih besar dari sisi

buruknya.

e. Prinsip Non Malficence

- Prinsip moral melarang melakuan tindakanburuk terhadap pasien

- Prinsip above all do no harm

- Kewajiban dokter untuk tidak mencelakakan pasien

f. Prinsip autonomy

Yaitu prinsip moral untuk menerima atau menolak saran dokter dan

menentukan lahirnya informed consen

g. Prinsip Justice

Prinsip moral keadilan dan fairness untuk bersikap/ bertindak dalam bersikap

untuk distribusi sumber daya

11 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 12: Tugas Tutorial 3

Bab III

Penutup

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa Problem based learning

merupakan suatu metode pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai stimulan.

PBL digunakan untuk merangsang mahasiswa agar mampu untuk berpikir secara kritis,

analitis, memiliki keterampilan, berpengetahuan luas, dan mampu bersikap baik

12 | L a p o r a n T u t o r i a l

Page 13: Tugas Tutorial 3

Daftar Pustaka

Sue .E. Babtise. Problem Based-Learning: Slack Incorporated

13 | L a p o r a n T u t o r i a l