tugas statistik 1

5
TUGAS STATISTIK NAMA : BARTOLOMEUS BAYU AJI NIM : 14702551021 PROGRAM PASCASARJANA PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014

Upload: bayu-vengeance

Post on 04-Oct-2015

5 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

analisis data

TRANSCRIPT

  • TUGAS STATISTIK

    NAMA : BARTOLOMEUS BAYU AJI

    NIM : 14702551021

    PROGRAM PASCASARJANA

    PENDIDIKAN TEKNOLOGI KEJURUAN

    UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    2014

  • Tabel 1. Tabel Prosentase Angka Partisipasi Sekolahperoleh dari http://bps.go.id

    APS 2007 2008 7-12 97.64 97.88 13-15 84.65 84.89 16-18 55.49 55.50 19-24 13.08 13.29

    Analisis Grafik : Pada grafik dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi sekolah rakyat Indonesia yang paling tinggi adalah pada rentang umur 7 hingga 12 tahun, sedangkan yang paling rendah adalah pada rentang umur 19 hingga 24 tahun. Pada rentang umur 7 hingga 12 tahun prosentase angka partisipasi sekolah relatif sama setiap tahunnya, artinya tidak ada peningkatan atau penurunan yang drastis pada tiap tahunnya. Selanjutnya pada rentang umur 13 hingga 15 tahun jumlah prosentasenya berada pada kisaran 84 hingga 90 persen,dimana dari tahun 2007 jumlah prosentasenya terus meninggkat hingga tahun 2013. Lalu pada rentang umur 16 sampai 18 tahun kisaran jumlah prosentasenya berada dibawah rentang 13 hingga 15 tahun, yaitu pada kisaran 55 hingga 63 persen, dimana tiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Yang terakhir pada rentang umur 19 sampai 24 tahun memiliki jumlah prosentase paling sedikit yaitu pada kisaran 13 hingga 19 persen.

    0.00

    20.00

    40.00

    60.00

    80.00

    100.00

    120.00

    2007 2008

    Gambar 1. Grafik Prosentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi

    Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi

    Tabel 1. Tabel Prosentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsihttp://bps.go.id , yang diolah dan disederhanakan untuk di tampilkan)

    2009 2010 2011 2012 2013 97.95 98.02 97.58 97.95 98.36 85.47 86.24 87.78 89.66 90.68 55.16 56.01 57.85 61.06 63.48 12.72 13.77 14.26 15.84 19.97

    Pada grafik dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi sekolah rakyat Indonesia yang paling tinggi adalah pada rentang umur 7 hingga 12 tahun, sedangkan yang paling rendah adalah pada rentang umur 19 hingga 24 tahun. Pada rentang umur 7 hingga 12 tahun prosentase angka partisipasi sekolah relatif sama setiap tahunnya, artinya tidak ada peningkatan atau penurunan yang drastis pada tiap tahunnya. Selanjutnya pada rentang umur 13 hingga 15 tahun jumlah prosentasenya berada pada kisaran 84 hingga 90 persen,dimana dari tahun 2007 jumlah prosentasenya terus meninggkat hingga tahun 2013. Lalu pada rentang umur 16 sampai 18 tahun kisaran jumlah prosentasenya berada dibawah

    yaitu pada kisaran 55 hingga 63 persen, dimana tiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Yang terakhir pada rentang umur 19 sampai 24 tahun memiliki jumlah prosentase paling sedikit yaitu pada kisaran 13 hingga 19 persen.

    2009 2010 2012 2011

    TAHUN

    Grafik Prosentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi

    Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi

    1

    Menurut Provinsi (data di , yang diolah dan disederhanakan untuk di tampilkan)

    2013 98.36 90.68 63.48 19.97

    Pada grafik dapat dilihat bahwa tingkat partisipasi sekolah rakyat Indonesia yang paling tinggi adalah pada rentang umur 7 hingga 12 tahun, sedangkan yang paling rendah adalah pada rentang umur 19 hingga 24 tahun. Pada rentang umur 7 hingga 12 tahun jumlah prosentase angka partisipasi sekolah relatif sama setiap tahunnya, artinya tidak ada peningkatan atau penurunan yang drastis pada tiap tahunnya. Selanjutnya pada rentang umur 13 hingga 15 tahun jumlah prosentasenya berada pada kisaran 84 hingga 90 persen, dimana dari tahun 2007 jumlah prosentasenya terus meninggkat hingga tahun 2013. Lalu pada rentang umur 16 sampai 18 tahun kisaran jumlah prosentasenya berada dibawah

    yaitu pada kisaran 55 hingga 63 persen, dimana tiap tahunnya juga mengalami peningkatan. Yang terakhir pada rentang umur 19 sampai 24 tahun memiliki

    7-12

    13-15

    16-18

    19-24

    2013

    Grafik Prosentase Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Provinsi

  • 2

    Tabel 2. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan (data di peroleh dari http://bps.go.id , yang diolah dan disederhanakan untuk di tampilkan)

    No.

    Pendidikan

    Tertinggi Yang

    Ditamatkan

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari

    1 Tidak/belum

    pernah sekolah 155 245 90 897 83 478 103 296 63 328 87 480 63 183 163 954 96 852 205 218 129 258 86 397 113 389 81 432

    134040

    2 Belum/tidak

    tamat SD 525 922 423 547 452 962 437 114 414 719 546 408 552 531 616 104 566 349 748 742 602 511 513 875 523 936 489 152

    610574

    3 SD 2 670 702 2 089 397 2 174 613 2 032 025 2 117 807 1 477 578 1 496 250 1 387 220 1 281 605 1 233 475 1 404 892 1 447 454 1 416 155 1 347 555 1374822

    4 SLTP 2 515 493 2 136 257 2 088 443 1 901 020 2 004 758 1 692 695 1 594 931 1 624 666 1 796 178 2 117 407 1 710 992 1 703 326 1 811 920 1 689 643 1693203

    5 SLTA Umum 2 485 674 2 401 616 2 125 734 2 363 012 2 118 912 2 420 710 2 071 192 2 148 740 2 326 651 2 374 469 2 014 074 1 854 362 1 859 727 1 925 660 1893509

    6 SLTA Kejuruan 1 050 190 1 483 425 1 112 274 1 382 199 1 314 622 1 375 392 1 305 665 1 188 397 1 077 462 1 157 813 1 002 867 1 058 412 857 585 1 258 201 847365

    7 Diploma

    I,II,III/Akademi 309 769 385 074 503 966 368 373 481 490 452 741 537 881 442 281 455 367 279 921 253 840 198 688 195 427 185 103

    195258

    8 Universitas 388 096 521 752 607 874 567 287 621 648 701 732 813 863 683 064 619 617 542 682 546 294 443 518 421 073 434 185 398298

    Total 10 101

    091 9 531 965 9 149 344 9 154 326 9 137 284 8 754 736 8 435 496 8 254 426 8 220 081 8 659 727 7 664 728 7 306 032 7 199 212 7 410 931

    7147069

    500 000

    1 000 000

    1 500 000

    2 000 000

    2 500 000

    3 000 000

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    A

    g

    u

    s

    t

    u

    s

    F

    e

    b

    r

    u

    a

    r

    i

    2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014

    Tidak/belum pernah sekolah

    Belum/tidak tamat SD

    SD

    SLTP

    SLTA Umum

    SLTA Kejuruan

    Diploma I,II,III/Akademi

    Universitas

    Gambar 2. Grafik Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

  • 3

    Analisis Grafik : Dari gambar 2 di atas dapat dilihat bahwa rata-rata angka pengangguran terbuka yang paling tinggi adalah pada jenjang pendidikan SLTA umum, dimana tinggi grafik pada jenjang tersebut relatif lebih tinggi dibandingkan pada jenjang pendidikan lainnya.

    Tabel 3. Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Status Pekerjaan Utama (data di peroleh dari http://bps.go.id , yang diolah dan disederhanakan untuk di tampilkan)

    5 000 000

    10 000 000

    15 000 000

    20 000 000

    25 000 000

    30 000 000

    35 000 000

    40 000 000

    45 000 000

    50 000 000

    1 2 3 4 5 6 7

    2011 Februari

    2011 Agustus

    2012 Februari

    2012 Agustus

    2013 Februari

    2013 Agustus

    2014 Februari

    No. Status Pekerjaan Utama 2011 2012 2013 2014

    Februari Agustus Februari Agustus Februari Agustus Februari

    1 Berusaha Sendiri 21 711 869 19 056 445 19 988 639 18 894 468 19 659 888 19 206 574 20 320 671

    2 Berusaha Dibantu Buruh Tidak Tetap/Buruh Tidak Dibayar 21 914 948 19 915 031 21 172 555 19 464 448 20 176 570 19 346 446 19 734 696

    3 Berusaha Dibantu Buruh Tetap/Buruh Dibayar 3 709 193 3 731 153 4 053 933 3 993 977 4 168 804 3 862 567 4 143 512

    4 Buruh/Karyawan/Pegawai 34 967 501 37 124 961 38 532 241 40 853 830 42 007 904 41 123 849 43 348 961

    5 Pekerja Bebas di Pertanian 5 719 518 5 375 582 5 482 356 5 447 607 5 137 895 5 197 005 4 739 310

    6 Pekerja Bebas di Non Pertanian 5 241 884 5 551 743 6 022 646 6 240 941 6 471 712 6 057 369 6 750 395

    7 Pekerja Keluarga/Tak Dibayar 20 379 980 17 410 846 19 825 503 18 116 350 18 813 748 17 967 262 19 132 377

    Total 113 644 893 108 165 761 115 077 873 113 011 621 116 436 521 112 761 072 118 169 922

    Gambar 3. Grafik Penduduk 15 Tahun Ke Atas Menurut Status Pekerjaan Utama 2004 - 2014

  • 4

    Analisis Grafik :

    Dari gambar 3 di atas terlihat sangat jelas bahwa status pekerjaan yang mendominasi di Indonesia adalah pada status pekerjaan nomor 4 yaitu buruh / karyawan / pegawai. Dimana jika dilihat dari jenis pekerjaannya jenjang pendidikan SMK masuk ke dalam kategori tersebut.

    Kesimpulan :

    Berdasarkan data-data yang telah disajikan di atas dan juga grafik yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa Angka Partisipasi Sekolah (APS) di indonesia paling tinggi adalah pada rentang umur 7-12 (SD) lalu 13-15 (SMP), 16-18 (SMA/SMK), dan yang terkecil adalah 19-24. Lalu untuk angka pengangguran terbuka rata-rata yang paling tinggi adalah pada jenjang SLTA umum, dimana angka pengangguran terbuka untuk SLTA Kejuruan masih berada di bawah SLTA Umum. Selajutnya untuk jenis pekerjaan yang paling tinggi adalah pada bagian buruh / karyawan / pegawai. Jadi jika data-data tersebut di atas dikaitkan dengan peran strategis pendidikan vokasi, maka pendidikan kejuruan berpeluang besar mengisi atau meningkatkan angka status pekerjaan di atas, karena angka pengangguran untuk jenang SMK lebih rendah daripada SMA. Namun untuk meningkatkan daya serap lulusan SMK pada bidang pekerjaan yang sesuai harus didukung juga dengan peningkatan fasilitas yang memadai