tugas resume setelah uts

Upload: rahmaan-p-alam

Post on 14-Jan-2016

227 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

seismik refraksi

TRANSCRIPT

Nama : RAHMAAN PERKASA ALAMNIM : 115.130.097

1. PERAMBATAN GELOMBANG DALAM BATUANPada minggu kedua setelah UTS materi yang dibahas ialah mengenai perambatan gelombang dalam batuan. Perambatan gelombang dalam batuan bergantung kepada sifat elastisitas dan kecepatan dari suatu batuan. Yang mempengaruhi sifat elastisitas dan kecepatan batuan ialah sifat mineral, fraksi volume, sifat ikatan, temperature, dan tekanan.

sifat mineral : Bentuk kristal (crystall form) : Setiap mineral akan mempunyai sifat bentuk kristalnya yang khas, yang merupakan perwujudan kenampakan luar, yang terjadi sebagai akibat dari susunan kristalnya didalam. Berat Jenis (Specific Gravity) : Besarnya ditentukan oleh unsur-unsur pembentuknya serta kepadatan dari ikatan unsur-unsur tersebut dalam susunan kristalnya. Bidang Belahan (Fracture) : Mineral mempunyai kecenderungan untuk pecah melalui suatu bidang yang mempunyai arah tertentu. Warna Mineral : warna-warna yang khas yang dapat digunakan untuk mengenali adanya unsur tertentu didalamnya. Streak : Beberapa jenis mineral mempunyai goresan pada bidangnya. Kilap : kenampakan atau kualitas pantulan cahaya dari permukaan suatu mineral.

Fraksi volume : Porositas : perbandingan antara volume total poripori batuan dengan volume total batuan per satuan volume tertentu. Permeabilitas : ukuran media berpori untuk meloloskan / melewatkan fluida. Saturasi : perbandingan antara volume pori-pori batuan yang terisi fluida formasi tertentu terhadap total volume pori-pori batuan yang terisi fluida atau jumlah kejenuhan fluida dalam batuan reservoir per satuan volume pori. Resistiviti : kemampuan dari suatu material untuk menghantarkan arus listrik. Wettabiliti : kemampuan batuan untuk dibasahi oleh fasa fluida atau kecenderungan dari suatu fluida untuk menyebar atau melekat ke permukaan batuan.

Sifat ikatan : Mineral pembentuk batuan, atau Rock-forming minerals, yang merupakan penyusun utama batuan dari kerak dan mantel Bumi. Mineral pembentuk batuan dikelompokan menjadi empat: (1) Silikat, (2) Oksida, (3) Sulfida dan (4) Karbonat dan Sulfat. (2) Temperatur :Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna dimana ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Pengkristalan yang kurang sempurna disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristal kecil yang halus disebut masa dasar (ground massa), sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasar disebut fenokris (Kristal sulung). Pada waktu terjadi pembekuan, turunnya suhu berjalan sangat lambat, maka terjadilah pengkristalan yang sempurna dimana ukuran kristalnya besar-besar dan kasar. Pengkristalan yang kurang sempurna disebut berstruktur porfiris, terdiri dari feldspar, biotit, kwarsa, dan Kristal-kristal kecil yang halus disebut masa dasar (ground massa), sedangkan kristar besar yang terdapat diantara masa dasar disebut fenokris (Kristal sulung).

Tekanan: Tekanan pada batuan didefinisikan sebagai perbedaan tekanan antara fluida yang membasahi batuan dengan fluida yang bersifat tidak membasahi batuan jika didalam batuan tersebut terdapat dua atau lebih fasa fluida yang tidak bercampur dalam kondisi statis.

2. ATENUASI DAN WAVELETAtenuasi adalah peredaman yang diakibatkan oleh perubahan bilangan gelombang, yaitu frekuensi, amplitude, dan fasa. Penyebab dari atenuasi adalah sifat fisis batuan (porositas, ukuran butir, dan kontak fluida), serta system perlapisan. Wavelet adalah gelombng mini atau pulsa yang memiliki komponen amplitude, panjang gelombang, frekuensi dan fasa. Wavelet adalah tubuh gelombang dari gelombang yang menjadi sumber dalam eksplorasi seismik refleksi. Terdapat empat macam jenis fase dalam wavelet, yaitu fase minimum (minimum phase), fase nol (zero phase), fase maksimum (maximum phase) dan fase campuran (mix phase).Zero phase merupakan wavelet yang mempunyai komponen frekuensi puncak pada titik refrensi nol. Minimum phase merupakan wavelet yang energinya terkonsentrasi di titik depan. Maximum phase merupakan wavelet yang energinya terkonsentrasi di titik belakang.

3. SEISMOGRAM SINTETIK Seismogram sintetik merupakan hasil konvolusi antara deret koefisien refleksi dengan suatu wavelet. Proses mendapatkan rekaman seismik ini merupakan sebuah proses pemodelan kedepan (forward modeling). Koefisien refleksi diperoleh dari perkalian antara kecepatan gelombang seismik dengan densitas batuannya. Sedangkan wavelet diperoleh dengan melakukan pengekstrakan pada data seismik dengan atau tanpa menggunakan data sumur dan juga dengan wavelet buatan. Seismogram sintetik sangat penting karena merupakan sarana untuk mengidentifikasi horison seismik yang sesuai dengan geologi bawah permukaan yang diketahui dalam suatu sumur hidrokarbon (Munadi dan Pasaribu, 1984). Identifikasi permukaan atau dasar lapisan formasi pada penampang seismic memungkinkan untuk ditelusuri kemenerusannya pada arah lateral dengan memanfaatkan data seismik. Konvolusi antara koefisien refleksi dengan wavelet seismik menghasilkan model trace seismik yang akan dibandingkan dengan data riil seismik dekat sumur. Seismogram sintetik dibuat untuk mengkorelasikan antara informasi sumur (litologi, kedalaman, dan sifat-sifat fisis lainnya) terhadap penampang seismik guna memperoleh informasi yang lebih lengkap dan komprehensif (Sismanto, 2006). Tujuan pembuatan seismogram sintetiik adalah untuk mengikat data seismik dengan data sumur.

4. INTERPRETASI GEOLOGI DARI DATA SEISMIK Petroleum System sendiri merupakan kumpulan-kumpulan komponen yang harus dimiliki untuk memungkinkan terkumpul dan ber-akumulasinya suatu minyak bumi di suatu tempat. komponen-komponen tersebut mutlak harus dimiliki, karena tanpa satu komponen saja tidak akan terkumpul minyak bumi tersebut. komponen tersebut diantaranya adalah: Source Rock Reservoir Rock Migrasi Trap Sealsource rock :Source rock merupakan tempat dimana awal mula minyak dan gas bumi terbentuk. Batuan Source merupakan endapan sedimen yang mengandung bahan-bahan organik yang melimpah sehingga dapat menghasilkan minyak dan gas bumi. endapan tersebut tertimbun ribuan meter dibawah permukaan dan terbentuklah panas yang menjadikan minyak bumi tersebut matang.Bahan-Bahan Organik apa saja sih yang dimaksud?Ada kira-kira 4 jenis Organik yang bisa menghasilkan Minyak dan Gas bumi. Alga dari lingkungan pengendapan lacustrine dan lagoon. Tipe seperti ini dapat mengahsilkan minyak dengan kualitas baik dan mampu menghasilkan gas. selain itu Campuran dari tumbuhan dan mikroorganisme laut. Tipe seperti ini merupakan bahan utama minyak dan gas bumi. Tanaman darat dalam endapan yang mengandung batubara. Tipe seperrti ini umumnya menghasilkan gas dan sedikit minyak. Bahan bahan tanaman yang teroksidasi. Tipe seperti ini tidak mampu menghasilkan minyak dan gas.Maturasi?Maturasi adalah proses perubahan secara biologi, fisika, dan kimia dari kerogen menjadiminyak dan gas bumi.Proses maturasi berawal sejak endapan sedimen yang kaya bahan organic terendapkan. Padatahapan ini, terjadi reaksi pada temperatur rendah yang melibatkan bakteri anaerobic yangmereduksi oksigen, nitrogen dan belerang sehingga menghasilkan konsentrasi hidrokarbon.Proses ini terus berlangsung sampai suhu batuan mencapai 50 derajat celcius. Selanjutnya,efek peningkatan temperatur menjadi sangat berpengaruh sejalan dengan tingkat reaksi daribahan-bahan organik kerogen.Karena temperatur terus mengingkat sejalan dengan bertambahnya kedalaman, efek pemanasan secara alamiah ditentukan oleh seberapa dalam batuan sumber tertimbun (gradiengeothermal).Gambar dibawah ini menunjukkan proporsi relatif dari minyak dan gas untuk kerogen tipe II,yang tertimbun di daerah dengan gradien geothermal sekitar 35 C km-1.

Terlihat bahwa minyak bumi secara signifikan dapat dihasilkan diatas temperature 50 C atau pada kedalaman sekitar 1200m lalu terhenti pada suhu 180 derajat atau pada kedalaman 5200m. Sedangkan gas terbentuk secara signifikan sejalan dengan bertambahnyatemperature/kedalaman.Gas yang dihasilkan karena faktor temperatur disebut dengan termogenic gas, sedangkan yang dihasilkan oleh aktivitas bakteri (suhu rendah, kedalaman dangkal