tugas pajak

9
Soal Syakira adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan di bidang desain. Karena anak-anaknya sudah beranjak dewasa, ia ingin membuka usaha di bidang garmen, memproduksi pakaian khusus Ibu hamil dan menyusui, bekerja sama dengan seorang temannya. Ia memiliki banyak koneksi baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ia optimis dapat memasarkan produknya baik di pasar lokal maupun internasional. Sebagai orang yang awam dengan dunia bisnis dan pajak, ia meminta bantuan saudara selaku konsultan pajak senior untuk dapat memberikan tax planning yang terbaik untuk bisnisnya sebelum bisnisnya dimulai. Berikut adalah rencana bisnisnya: 1. Tahun 2014 : - Membentuk badan hukum berupa PT - Membeli tanah melakukan kegiatan pembangunan workshop untuk lokasi pembuatan baju - Membeli mesin-mesin untuk melakukan produksi. Mesin yang dibelinya adalah mesin jahit canggih yang dibeli dari Taiwan. Mesin-mesin tersebut memenuhi definisi sebagai barang modal - Membeli bahan baku kain dan kancing dari produsen besar yang sudah PKP 2. Tahun 2015 : - Memulai proses produksi dan penjualan

Upload: danar-aditya

Post on 03-Sep-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ekonomi

TRANSCRIPT

SoalSyakira adalah seorang ibu rumah tangga yang memiliki pendidikan di bidang desain. Karena anak-anaknya sudah beranjak dewasa, ia ingin membuka usaha di bidang garmen, memproduksi pakaian khusus Ibu hamil dan menyusui, bekerja sama dengan seorang temannya. Ia memiliki banyak koneksi baik di dalam maupun luar negeri, sehingga ia optimis dapat memasarkan produknya baik di pasar lokal maupun internasional. Sebagai orang yang awam dengan dunia bisnis dan pajak, ia meminta bantuan saudara selaku konsultan pajak senior untuk dapat memberikan tax planning yang terbaik untuk bisnisnya sebelum bisnisnya dimulai.Berikut adalah rencana bisnisnya:1. Tahun 2014 : Membentuk badan hukum berupa PT Membeli tanah melakukan kegiatan pembangunan workshop untuk lokasi pembuatan baju Membeli mesin-mesin untuk melakukan produksi. Mesin yang dibelinya adalah mesin jahit canggih yang dibeli dari Taiwan. Mesin-mesin tersebut memenuhi definisi sebagai barang modal Membeli bahan baku kain dan kancing dari produsen besar yang sudah PKP2. Tahun 2015 : Memulai proses produksi dan penjualan Target Omzet Rp3 Milyar setahun, dimana seluruhnya penjualan lokal ke butik-butik kecil yang non PKP 3. Tahun 2016 : Memperluas pangsa pasar Target Rp4 Milyar setahun, dimana 90% dari penjualan dilakukan ke butik-butik besar yang sudah PKP 4. Tahun 2017 : Memperluas pasar ke luar negeri Target omzet Rp5 Milyar setahun, dimana 80% dari penjualan diekspor ke luar negeri Hal-hal apakah yang harus dilakukan oleh Syakira sejak awal pendirian PT dan persiapan usahanya. Kapankah sebaiknya perusahaannya mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP dan dikukuhkan sebagai PKP.Selain membuat PT, Syakira juga berencana untuk melakukan impor baju anak yang sudah jadi untuk dijual secara online. Usaha ini dilakukannya sendiri dan rencananya dilaporkan di SPT pribadinya.Business plan untuk 2 tahun pertama adalah:1. Tahun 2014 : Omzet Rp2M dengan laba bersih 10% dan laba kotor 20%2. Tahun 2015 : Omzet Rp3M dengan laba bersih 50% dan laba kotor 70%Syakira merencanakan akan dikukuhkan menjadi PKP di tahun 2014 sehingga untuk seluruh penjualannya dipungut PPN dan seluruh pembeliannya (HPP) dilakukan ke supplier yang sudah PKP.Syakira mendapatkan informasi dari temannya mengenai penggunaan Norma perhitungan untuk perhitungan PPh maupun PPN. Syakira menanyakan kepada anda, apakah dia bisa menggunakan Norma tersebut. Dan kalau iya, bagaimana caranya dan apakah sebaiknya dia menggunakan norma atau tidak.

JawabanHal yang harus diperhatikan saat membentuk perseroan terbatas (sumber: Wikipedia.org)Syarat pendirian PT secara formal berdasarkan UU No. 40/2007 adalah sebagai berikut: Pendiri minimal 2 orang atau lebih (pasal 7 ayat 1). Akta Notaris yang berbahasa Indonesia. Setiap pendiri harus mengambil bagian atas saham, kecuali dalam rangka peleburan (pasal 7 ayat 2 dan ayat 3). Akta pendirian harus disahkan oleh Menteri kehakiman dan diumumkan dalam BNRI (ps. 7 ayat 4). Modal dasar minimal Rp. 50 juta dan modal disetor minimal 25% dari modal dasar (pasal 32 dan pasal 33). Minimal 1 orang direktur dan 1 orang komisaris (pasal 92 ayat 3 & pasal 108 ayat 3). Pemegang saham harus WNI atau badan hukum yang didirikan menurut hukum Indonesia, kecuali PT PMA.Prosedur pembuatan PTadalah: Pertama, para pendiri datang di kantor notaris untuk diminta dibuatkan akta pendirian Perseroan Terbatas. Kedua, setelah pembuatan akta pendirian itu selesai, maka notaris mengirimkan akta tersebut kepada Kepala Direktorat Perdata, Departemen Kehakiman. Ketiga, para pendiri atau salah seorang atau kuasanya, membawa akta pendirian yang sudah mendapat pengesahan dari Departemen Kehakiman beserta surat keputusan pengesahan dari Departemen Kehakiman tersebut ke kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri yang mewilayahi domisili Perseroan Terbatas untuk didaftarkan Keempat, para pendiri membawa akta pendirian PT beserta surat keputusan tentang pengesahan dari Departemen Kehakiman, serta pula surat dari Panitera Pengadilan negeri tentang telah didaftarnya akta pendirian PT tersebut ke kantor Percetakan Negara, yang menerbitkan Tambahan Berita Negara RI. Sesudah akta pendirian PT tersebut diumumkan dalam Tambahan Berita Negara RI,maka PT yang bersangkutan sudah sah menjadi badan hukumPerhitungan PPh dan PPN:Tahun 2014 : Membeli tanah melakukan kegiatan pembangunan workshop untuk lokasi pembuatan baju.Dikenakan Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan (BPHTB) sebesar 5% x (NJOP NPTKP) Membeli mesin-mesin untuk melakukan produksi. Mesin yang dibelinya adalah mesin jahit canggih yang dibeli dari Taiwan. Mesin-mesin tersebut memenuhi definisi sebagai barang modal.Tidak dikenakan PPN Membeli bahan baku kain dan kancing dari produsen besar yang sudah PKPDIkenakan PPN masukan sebesar 10% dan dapat dikreditkanTahun 2015 : Target Omzet Rp3 Milyar setahun, dimana seluruhnya penjualan lokal ke butik-butik kecil yang non PKPDikenakan PPh sebesar 1% dari omzet (karena omzet kurang dari 4,8 M) dan PPN Keluaran sebesar 10%Tahun 2016 : Target Rp4 Milyar setahun, dimana 90% dari penjualan dilakukan ke butik-butik besar yang sudah PKPDikenakan PPh sebesar 1% dari omzet (karena omzet kurang dari 4,8M) dan PPN Keluaran sebesar 10%Tahun 2017 : Target omzet Rp5 Milyar setahun, dimana 80% dari penjualan diekspor ke luar negeri Dikenakan PPh badan sebesar 25% dari laba bersih (karena omzet diatas 4,8 M)

Perhitungan PPh Norma:Asumsi Ibu Syakira tinggal di Jakarta maka pajak norma yang dikenakan sebesar 13,5 % untuk industri tekstil.Tahun 2014Penerimaan Bruto : Rp 2 M Penghasilan Netto : 13.5 % x Rp 2 M = Rp 270.000.000Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto dikurangi Penghasilan Tidak Kena PajakRp. 270.000.000,00 - Rp. 32.400.000 (Asumsi K/3) = Rp 237.600.000Pajak penghasilan yang terhutang : 5% X Rp. 50.000.000 = Rp 2.500.000, 15% X Rp 187.500.000 = Rp 28.140.000Pajak Terhutang= Rp 30.640.000Tahun 2015Penerimaan Bruto : Rp 3 MPenghasilan Netto : 13.5 % x Rp 3M = Rp 405.000.000Penghasilan Kena Pajak = Penghasilan Neto dikurangi Penghasilan Tidak Kena PajakRp.405.000.000 - Rp. 32.400.000 (Asumsi K/3) = Rp 372.600.000Pajak penghasilan yang terhutang : 5% X Rp. 50.000.000 = Rp 2.500.000, 15% X Rp 200.000.000 = Rp 30.000.000 25 % x Rp 122.600.000= Rp 30.650.000Pajak Terhutang= Rp 63.150.000

Perhitungan PPN Norma: Ketentuan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 252/KMK.03/2002 Jo. KMK Nomor 553/KMK.04/2000 tentang Pedoman Penghitungan Pengkreditan Pajak Masukan Bagi Pengusaha Kena Pajak Memilih dikenakan Pajak dengan Menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto adalah:a. Pajak Keluaran dihitung dengan cara mengalihkan nilai peredaran bruto dan atau penerimaan bruto yang terutang Pajak Pertambahan Nilai pada Masa Pajak yang bersangkutan dengan tarif Pajak Pertambahan Nilai. b. Nilai peredaran bruto dan atau penerimaan bruto sebagaimana dimaksud dalam huruf a, tidak termasuk Pajak Pertambahan Nilai. c. Besarnya Pajak Masukan yang dapat dikreditkan ditetapkan sebagai berikut : 1. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak oleh Pedagang Eceran dengan Norma Penghitungan Penghasilan Neto, sebesar 80% (delapan puluh persen) dikalikan dengan Pajak Keluaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a;2. Untuk penyerahan Barang Kena Pajak yang dilakukan Pengusaha Kena Pajak selain Pedagang Eceran, sebesar 70% (tujuh puluh persen) dikalikan dengan pajak keluaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a;3. Untuk penyerahan Jasa Kena Pajak oleh Pengusaha Kena Pajak, sebesar 40% (empat puluh persen) dikalikan dengan Pajak Keluaran sebagaimana dimaksud dalam huruf a.Tahun 2014PPN masukan yang dapat dikreditkan: 80% dari pajak keluaran. Sementara, pada tahun 2014 hanya terdapat pajak masukan(pajak atas perolehan barang) sebesar Rp 2.000.000.000 X 10% = Rp 200.000.000 (PM).Tahun 2015Rp 3.000.000.000 X 10% = Rp 300.000.000 (PK). Maka 80% X Rp 300.000.000 = Rp 240.000.000 merupakan PM. Lalu Pajak Keluaran Pajak Masukan, yaitu Rp 300.000.000 - Rp 240.000.000 = Rp 60.000.000 yang harus disetorTahun 2016Rp 4.000.000.000 X 10% = Rp 400.000.000 (PK)Maka 80% X Rp 400.000.000 = Rp 320.000.000 merupakan PMLalu Pajak Keluaran Pajak Masukan, yaitu Rp 400.000.000 Rp 320.000.000 = Rp 80.000.000 yang harus disetorRebecca Astrilia 1206252906