tugas observasi

35
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Waralaba (inggris : franchising, Prancis: Franchise) yang diartikan sebagai hak-hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI). Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud dengan Waralaba adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area tertentu. Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. KFC, Mc Donalds, Burger King, Wendys adalah sebagian dari jaringan waralaba asing yang masuk Indonesia pada awal berkembangnya 1

Upload: bang-topa

Post on 06-Dec-2015

76 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Tugas observatorium

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Observasi

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Waralaba (inggris : franchising, Prancis: Franchise) yang diartikan sebagai hak-

hak untuk menjual suatu produk atau jasa maupun layanan. Sedangkan menurut versi

pemerintah Indonesia, yang dimaksud dengan waralaba adalah perikatan dimana salah

satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan

intelektual (HAKI). Sedangkan menurut Asosiasi Franchise Indonesia, yang dimaksud

dengan Waralaba adalah Suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan

akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau

perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-

cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu meliputi area

tertentu.

Di Indonesia, sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu dengan

munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi. Perkembangan kedua

dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem pembelian lisensi plus,

yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun juga memiliki hak untuk

memproduksi produknya. KFC, Mc Donalds, Burger King, Wendys adalah sebagian dari

jaringan waralaba asing yang masuk Indonesia pada awal berkembangnya franchise di

Indonesia. Seiring dengan perkembangannya waralaba-waralaba lokal di indonesia mulai

bermunculan, salah satunya adalah Franchise TAKOCAN

Takocan merupakan camilan khas jepang yang biasanya dijual sebagai jajanan di

pinggir jalan. Takocan ini memiliki 5 menu andalan yaitu : Tako Original, Takoyaki,

Tako Udang, Tako Cheese, Tako Bom. Untuk takoyaki ini bentuknya semacam buletan

onde-onde khas jepang yang isinya terdiri dari berbagai varian rasa seperti octopus, cumi,

sosis, tuna, ayam, cornet, jagung, keju, udang dan lain-lain.

Karena melihat franchise jajanan khas jepang ini di wilayah Malang, saya sebagai

penulis tertarik untuk menjadikan Takocan ini sebagai bahan observasi saya untuk

memenuhi tugas Kewirausahaan.

1

Page 2: Tugas Observasi

B. Permasalahan

Masalah-masalah yang dihadapi Takocan:

1. Kurangnya jumlah karyawan yang dimiliki, setiap outlet hanya memiliki satu

karyawan saja, sehingga jika sewaktu-waktu karyawan tersebut sakit. Maka outlet

akan tutup

2. Promosi yang kurang maksimal

3. Adanya salah satu menu yang kurang laku

4. Tidak adanya catatan keuangan, sehingga pendapatan dan pengeluaran belum bisa

tercatat dengan baik dan benar.

C. Tujuan & Manfaat

Tujuan

1. Sebagai syarat untuk memenuhi tugas penelitian mata kuliah Kewirausahaan

2. Menerapkan teori tentang kewirausahaan dalam dunia bisnis

3. Menumbuhkan sikap dan jiwa seorang pengusaha ( enterprenuer )

4. Untuk mengetahui berapa besar keuntungan yang dapat diperoleh.

5. Untuk mengetahui tips-tips agar sukses dalam berwirausaha

Manfaat

1. Dapat belajar mengenal dunia wirausaha

2. Menumbuhkan sikap dan jiwa seorang usaha ( enterprenuer )

3. Dapat mengetahui resiko apa saja yang akan dihadapi dalam berwirausaha.

4. Dapat belajar menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dan menjalin komunikasi

dengan orang lain.

2

Page 3: Tugas Observasi

BAB II

TEORI KEWIRAUSAHAAN

A. Konsep Kewirausahaan

Kewirausahaan (enterpreneurship) sampai saat ini belum memiliki definisi yang

disepakati bersama diantara para ahli. Ada perbedaan antara definisi satu ahli dengan ahli

lainnya, walau ada benang merah diantara definisi-definisi tersebut.

John J.Kao (1933) Mendefinisikan enterpreneurshi sebagai berikut: kewirausahaan

adalah usaha untuk menciptakan nilai melalui pengenalan kesempatan bisnis, manajemen

pengambilan reisiko yang tepat, dan melalui keterampilan komunikasi dan manajemen untuk

mobilisasi manusia, uang dan bahan-bahan baku atau sumberdaya lain yang diperlkan untuk

menghasilkan proyek supaya terlaksana dengan baik.

Pengertian enterpreneurship menurut Robert D. Hiscrich et. Al. (2005) bahwa

kewirausahaan adalah suatu proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan

diciptakan olehindividu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat yang wajar,

waktu, dan atau komitmen karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa. Produk

dan jasa tersebut tidak atau mungkin baru atau unik, tetapi nilai tersebut bagaimanapun harus

dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhaan keterampilan atau

sumberdaya.

Menurut intruksi Presiden RI No.4 Tahun 1995 :’ kewirausahaan adalah semangat, sikap

perilaku, dn kemampuan seseorang dlam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah

pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja,teknologi dan produk baru dengan

meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan atau

memperoleh keuntungan yang lebih besar”

3

Page 4: Tugas Observasi

Sedangkan wirausaha adalah seseorang yang memutuskan untuk memulai suatu bisnis,

sebagai pewaralaba (franchisor) menjadi terwaralaba (franchisee), memperluas sebuah

perusahaan, membeli perusahaan yang sudah ada, atau barangkali meminjam uang untuk

memproduksi suatu produk baru atau menawarkan suatu jasa baru, serta merupakan manajer dan

penyandang resiko.

Menurut David E.Rye (1996) wirausahaa adalah oran yang mengorganisasikan dan

mengarahkan usaha baru. Wirausaha berani mengambil risko yang terkait dengan proses

pemuliahan usaha. Istilah wiraswasta sering dipakai tumpang tindih dengan istilah wirausaha.

Didalam berbagai literatur dapat ilihat bahwa pengertian wiraswasta sama dengan wirausaha,

walau didalam penguraiannya muncul perbedaan antara antarapengertian wirausaha dan

wiraswasta.

Istilah wirausaha sebagai padanan enterpreneur dapat dipahami dengan mengurai istilah

tersebut menjadisebagai berikut :

Wira = utama, gagah, luhur, berani, teladan dan pejuang

Usaha = penciptaan kegiatan, atau berbagai aktivitas bisnis Identik dengan wiraswasta,

yang berarti:

Wira = utama , gagah, luhur, berani, telaan dn pejuang

Swa = sendiri

Sta = berdiri

Swasta = berdiri diatas kaki sendiri, atau dengan kata lain berdiri diatas kemauan dan atau

kemampuan sendiri.

Dapat disimpulkan bahwa berkewirausahaan adalah hal-hal atau upaya-upaya yang

berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau aktivitas bisnis atas daasar kemauan dan

atau kemampuan sendiri. Wirausaha/ wiraswasta adalah orang-orang yang memiliki sifat –sifat

kewiraswastaan / kewirausahaan dan umumnya memiliki keberanian dalam megambil risiko

terutama dalam menangani usaha atau perushaanya dengan berpijak pada kemampuan dan atau

kemauan sendiri.

4

Page 5: Tugas Observasi

Jadi wirausaha adalah :

1. Orang yang memulai dan/ atau mengoperasikan sebuah usaha/ bisnis.

2. Para individu yang menemukan kebutuhan pasar dan membangun perusahaan baru yang

dapat memenuhi kebutuhan pasar.

3. Orang-orang yang berani mengambil resiko (risk takers) yang mampu memberikan daya

dorong pada perubahan, inovasi dan kemjuan.

4. Semua active owner-managers( founders and/ or managers of small businesses)

B. Jiwa & Profil Kewirausahaan

Jiwa Kewirausahaan

Proses kreatif dan inovatif hanyalah dimiliki oleh orang-orang yang memiliki jiwa dan

sikap kewirausahaan, yaitu orang yang percaya diri ( yakin, optimis, dan penuh komitmen),

berinisiatif ( energik dan percaya diri), memiliki motif berprestasi ( berorientasi hasil dan

wawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil beda), dan berni mengambil

risiko dengan penuh perhitungan ( karena itu uska akan tantangan)

Profil Kewirausahaan

Berbagai ahli mengemukakan profil wirausaha dengan pengelompokkan yang berbeda-

beda. Ada yang pengelompokkan berdasarkan pemiliknya,perkembangannya, dan kegiatan

usahanya. Roopke (1995:5) mengelompokkan kewirausahaan berdasarkan perannya, sebagai

berikut :

1. Kewirausahaan rutin ( wirt), yaitu wirausah yang dalam melakukan kegiatna sehari-

harinya cenderung menekankan pada pemecan masalah dan perbaikan standar prestasi

tradisional. Wirausaha ini berusaha untuk menghasilkan barang, pasar, dan teknologi,

misalnya seorang pagawai atau manajer. Wirausaha rutin dibyara dengan gaji.

2. Kewirausahaan arbitrase, yaitu wirausaha yang selalu mencari peluang melalui kegiatan

penemuan (penegtahuan) dan pemanfaatan (pembukaan). Kegiatan ini tidak perlu

melibatkan pembuatan barang dan tidak perlu menyerap dana pribadi wirausaha.

Kegiatannya melibatkan spekulasi dalam memanfaatkan perbedaan harga jual dan harga

beli.

3. Wirausaha inovatif, yaitu wirausaha dinamis yang menghasilkan ide-ide dan kreasi-kreasi

baru yang berbeda. Ini merupakan promotor, tidak saja memperkenalkan teknik dan

5

Page 6: Tugas Observasi

produk baru tetapi juga dalam pasar dan sumber pengadaan, peningkatan teknik

manajemen dan metode distribusi baru.

Sedangkan zimmerer (1996) mengelompokkan profil kewirausahaan sebagai berikut:

1. Part-time inrepreneur, yaitu wirausaha yang melakukan usahanya haya sebagian waktu

saja sebagai hobi. Kegiatan bisnis hanya bersifat sampingan.

2. Home-based new ventures, yaitu usaha yang diriintis dari rumah atau tempat tinggalnya

3. Family-owned business, yaitu usaha yang dilakukan, /dimiliki oleh beberapa anggota

keluarga secara turun temurun

4. Copreneurs, yaitu usaha yang dilakukan oleh dua orang wirausaha yang bekerjasama

sebagai pemilik dan menjalankan usaha bersama-sama.

Beberapa kualitas profil wirausaha agar berhasil menurut David E.Rye (1996) diantaranya:

1. Seseorang yang berprestasi tinggi

Seseorang yang berwirausaha dituntut untuk berprestasi yang tinggi, maka perlu

bekerjasama dengan para profesional dan bermitra kepada para ahli terutama dalam

memecahkan masalah-masalah yang menantang. Dalam setiap langkah harus

mmemikirkan panfdangan jangka panjang bisnisnya atau harus dapat mentukan visi dan

misi bisnisnya sendiri.

2. Pengambil risiko

Seorang wirausaha tidak boleh takut meghadapi atau memikul risik namun tidak sebagai

pengambil risiko yang rendah maupun yang terlalu tinggi. Jika memungkinkan seiknya

meilih risiko menengah dan menghindari jenis risiko yang tinggi, sebab tingkat prestasi

yang tinggi dapat dimungkinkan, jika mereka bersedia mengambil risiko untuk mencapai

berbagai macam tujuannya.

3. Pemecah masalah

Seorang wirausahawan harus pandai mengidentifikasi setiap masalah dan sekaligus dapat

menyelesaikannya dengan efisien dan efektif atas masalah yang dihadapinya.

4. Pencari status

Para wirausawan lebih menyuaki apabila bisnis yang dibangunnya dipuji dan berhasil

5. Memiliki tingkat cadangan energi yang tinggi

6

Page 7: Tugas Observasi

Para wirausahawan dituntut untuk sehat jasmani juga rohani serta dapat bekerja melebihi

dari tuntutan jam kerja normal, atau dapat bekerja pada kurun waktu yang cukup panjang,

hal ini diperlukan karena merekalah yang nmengelola waktu secara msndiri, dan pada

tahap-tahap awal butuh waktu yang panjang.

6. Memiliki rasa percaya diri yang dtinggi

Percaya diri dan meyakini bahwa para wirausahawan memiliki keterampilan, kemauan,

dan kemampuannya sendiri, dan dapat menguasai hidup tanpa bergantung pada pihak

atau orang lain.

7. Menghindari ikatan emosi

Harus dapat menghindari hal-hal yang dapat mngekibatkanberkembangnya hubunan yang

buruk dengan mitra usaha, atau dengan kerabat sahabat, serta dapat berusaha bahwa

bekerja dalam waktu yang lama dengan siapapun tidak lboleh dianggap sebagai bebaan

bagi para wirausahawan

8. Memerlukan kepuasan pribadi

Wirausahawan uumnya termotivasi oleh suatu kebutuhan akan prestasi pribadi. Untuk itu

mereka harus mengatur usahanya secara flksibel, tidak perlu meniru bentuk struktur

oragnisasi tradisional yang birokratis, namun harus dapat membentuk sendiri struktur

yang dibutuhkan, sehingga muncul kepuasan diri pribadi atas kberhasilnya.

C. Manajemen Usaha

Para wirausaha menggunakan proses inovasi sebagai alat pemberdayaan sumber-sumber

untuk menciptakan suatu nilai barang dan jasa. Proses inovasi dikendalikan oleh kreativitas.

Kreativitas merupakan mata rantai antara pengetahuan pengenalan cara secara sistematis

kedalam suatu inovasi yang digunakan di pasar. Inovasi bahkan dipandang sebagai penciptaan

sumber-sumber yang berbentuk penemuan kegunaan sesuatu dalam alam.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yan menjamin

bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka wirausah harus memilki

empat kompetensi, diantaranya :

1. Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

2. Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan

7

Page 8: Tugas Observasi

3. Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a one person show)

4. Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-

keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan

aktivitas perusahaan dengan lingkunagn eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan

menggunkan keputusan-keputusan strategis. Dalam melakukan strategi usahanya, wirausaha

biasanya mengunakan salah satu strtegi dari empat strategi berikut:

1. Berada pertama di pasar dengan produk dan jasa baru

Sering dipilih wirausah meskipun meskipun paling berisiko. Setelah strategi pertama

sukses, maka selanjutnya mempertahankan posisi kepemimpinan pasar (market leadre).

2. Posisikan produk dan jasa tersebut pada relung pasar (niche market) yang tidak terlayani

Hal ini menyangkut pengembangan keterampilan untuk mencapai peluang yang

diciptakan oleh perusahaan ang berada dipasar pertama

3. Fokuskan barang dan jasa pada rlung kecil tetapi bisa bertahan

Perubahan karakteristik produk, pasar, atau industri yang berbasis pada inovasi. Strategi

ini dilakukan dengan mengubah produk dan jasa yang sudah ada, misalnya mengubah

manfaat, nilai, kerakteristik ekonomi lainnya. Strategi ini mencptakan inovasi dengan

salah satu cara berikut :

1. Menciptakaan manfaat

2. Meningkatkan nilai inovasi

3. Beradaptasi dengan lingkungan sosial ekonomi pelanggan

4. Menyajikan apa yang dianggap berniali oleh pelanggan

Dengan demikian perusahaan dapat bersaing apabila secara konsisten dan

berkesinamunan memperbaiki produk, barang dan jasa atau proses itu sendiri.

D. Motivasi Berwirausaha

8

Page 9: Tugas Observasi

Motivasi untuk menjadi seorang wirausaha biasanya muncul dengan sendririnya, setelah

memiliki bekal cukup untuk mengelola usaha dan siap mental secar total.

Secara umum motivasi seseorang untuk menjadi seorang wirausa antara lain:

1. Laba: Dapat menentukan berapa laba yng dikehendaki, keuntungan yang diterima, dan

berapa yang akan dibayarkankepada pihak lain atau pegawainnya.

2. Kebebasan: Bebas mengatur waktu, bebas dari supervisi, bebas aturan main yang

menekankan atau intervensi orang lain, bebas dari aturan buada organisasi atau

perusahaan

3. Impian personal: Bebas mencapai standar hidup yang diharapkan, lepas dari rutinitas

kerja yang membosankan arena harus mengikuti visi, misi, dan impian orang lai. Dapat

menentukan nasib/ visi, misi dan impiannya sendiri.

4. Kemandirian: Memiliki rasa bangga karena dapat mandiri dalam segala hal, seperti

permodalan, mandiri dalm pengelolaan/ manajemen, mandiri dalam pengawasan, serta

menjdi manajer terhadap dirinya sendri.

Dapat disimpukan bahwa dengan berwirausaha seeorang termotivasi untuk memperoleh

imbalan dalam bentuk laba, kebebasan, impian personal yang mungkin menjadi kenyataan, dan

kemandirian. Disamping memiliki peluang dalam mengembangkan usaha memilki peluang untuk

mengendalikan nasibnya sendiri.

E. Manajemen Usaha & Kewirausahaan

Manajemen Usaha merupakan upaya pengaturan secara menyeluruh guna

menjalankan sebuah usaha bisnis yang profesional dan menghasilkan tujuan bisnis yang

diinginkan. Manajemen bisnis dibutuhkan dalam rangka tercapainya sebuah tujuan

sebuah usaha bisnis baik dari aspek profit maupun tujuan lain sesuai yang diinginkan

oleh pihak pengelola bisnis.

Sebuah proses pengaturan diperlukan agar sebuah usaha tidak sembarangan,

mampu melakukan perencanaan, target-target yang diinginkan serta dapat mengantisipasi

berbagai kemungkinan sebuah resiko usaha bisnis. Sebuah langkah professional yang

dilakukan sebelum merancang sebuah manajemen bisnis biasanya dilakukan dengan

9

Page 10: Tugas Observasi

membuat sebuah rancangan global sebuah bisnis atau yang dikenal dengan bussiness

plan.

Manajemen kewirausahaan menyangkut semua kekuatan perusahaan yan

menjamin bahwa usahanya betul-betul eksis. Bila usaha baru ingin berhasil, maka

wirausah harus memilki empat kompetensi, diantaranya :

Fokus pada pasar, bukan pada teknologi

Buat ramalan pendanaan untuk menghindari tidak terbiayainya perusahaan

Bangun tim manajemen, bukan menonjolkan perorangan (not a one person show)

Beri peran tertentu, khusus bagi wirausaha penemu.

Jika manajemen kewirausahaan menyangkut lingkungan internal perusahaan (keputusan-

keputusan taktis), maka strategi kewirausahaan menyangkut kesesuaian kemampuan internal dan

aktivitas perusahaan dengan lingkunagn eksternal, dimana perusahaan harus bersaing dengan

menggunkan keputusan-keputusan strategis.

10

Page 11: Tugas Observasi

BAB III

METODE

A. Lokasi Usaha

Bisnis Takoyaki dengan nama Takocan ini berlokasi di tiga tempat yaitu: di

seberang kampus 3 UMM, di jalan Dinoyo tepatnya di dekat UNISMA, dan di jalan

Soehat di depan UniBraw. Ketiga lokasi tersebut dianggap strategis karena dekat dengan

tiga kampus besar di Malang.

B. Data Primer

Takocan menawarkan lima menu andalannya yaitu: Tako Original, Takoyaki,

Tako Udang, Tako Cheese, dan Tako Bom. Selain menu yang ada, konsumen pun bisa

memilih sendiri Topping yang diinginkan seperti: Keju, Sosis, Udang, Gurita,

Katsuoboshi, dan Dried Shrimp hanya dengan menambah Rp.2000. Kelima menu

tersebut dianggap bisa bersaing dengan produk-produk takoyaki yang sudah beredar di

Malang. Dengan harga yang terjangkau, bahan-bahan yang berkualitas, saus yang diracik

sendiri, ukuran yang lebih besar, lebih banyak katsuoboshi, dan banyak pilihan topping

membuat pemilik yakin Takocan akan memimpin dalam usaha Takoyaki di malang.

Jika ada yang berniat untuk memperoleh merk Takocan modal yang harus

dikeluarkan adalah Rp 5.000.000. Biaya yang dikeluarkan tersebut sudah termasuk biaya

outlet, pan takoyaki, peralatan, bahan awal dan free training sampai bisa. Setelah kedua

11

Page 12: Tugas Observasi

belah pihak terikat kontrak, franchisor tidak meminta terjadinya pembagian royalty.

Sehingga keuntungan yang diperoleh saat telah membuka dan menjalankan bisnis adalah

murni menjadi milik franchisee.

C. Pengumpulan Data

Observasi

Observasi dilakukan oleh peneliti saat proses jual-beli berlangsung, peneliti

bertindak sebagai pembeli untuk mengamati penjual dalam menghadapi

pelanggan.

Wawancara

Wawancara dilakukan dengan mewawancarai bapak anto selaku karyawan, untuk

mengetahui secara langsung berupa latar belakang usaha, motivasi yang di dapat

dan data-data lain dari usaha tersebut. Wawancara juga dilakukan dengan

pembeli, untuk mengetahui kepuasan pelanggan Takocan.

Dokumentasi

Dokumentasi berupa gambar ini, diambil ketika wawancara dengan manajer

takocan yang bertugas sementara sebagai penjual.

Menu yang Takocan tawarkan:

Standing Banner:

12

Takoyaki yang sedang di masak.

Page 13: Tugas Observasi

D. Variabel

Manajemen Sumber Daya Manusia

Pak Candra memiliki 4 orang karyawan, 3 orang yang merupakan penjual di

masing-masing outlet yang dimiliki, dan 1 orang manajer

Manajemen Produksi

Proses produksi dan penjualan berlangsung bersamaan, outlet takocan ini buka

dari pukul 13:00 sampai 21:00

Manajemen Pemasaran

Strategi pemasaran yang dilakukan adalah lewat mengikuti event-event bazaar di

kampus terdekat dengan cabang, promosi lewat media sosial seperti twitter, dan

dari mulut ke mulut.

Manajemen Keuangan

Total penjualan yang didapat dari setiap outlet setiap harinya adalah Rp.250.000.

maka total pendapatan setiap harinya dari 3 outlet yang dimiliki ialah: 3 x

Rp.250.000 = Rp.750.000

E. Metode Analisis

Outlet Takocan tergolong Franchise baru di kota Malang. Outlet Takocan berdiri

pada tahun 2013, namun jajanan japanese style ini sudah cukup populer dan terkenal di

wilayah Malang. Selain memiliki pesaing sejenis, outlet Takocan juga harus bersaing

dengan jajanan-jajanan lain yang ada di kota Malang. Hal ini menunjukkan tingkat

persaingan yang semakin ketat seiring dengan perkembangan bisnis dibidang makanan

13

Page 14: Tugas Observasi

yang semakin tinggi. Penjualan produk dan ramainya jumlah pengunjung yang datang

outlet Takocan yang belum mencapai target yang diinginkan oleh pihak outlet akan

berpengaruh terhadap pendapatan outlet Takocan .

Dapat dilihat bahwa tingkat penjualan yang belum mencapai target dan tingkat

persaingan yang cukup tinggi menjadi permasalahan yang terjadi pada outlet Takocan .

Oleh karena itu, dibutuhkan strategi pemasaran yang tepat untuk meningkatkan penjualan

pada outlet Takocan agar menciptakan posisi yang terbaik dan sesuai dengan kebutuhan

dan keinginan konsumen.

Model yang digunakan untuk merumuskan strategi pemasaran dalam penelitian

ini adalah SWOT. Berdasarkan hasil penelitian, strategi bauran pemasaran yang telah

dilakukan oleh outlet Takocan yang berhubungan dengan product, place, price, process,

people, promotion, dan physic, dinilai telah berhasil memenuhi kebutuhan pelanggan

dengan berbagai aktifitas dan keunggulan yang dimiliki oleh outlet Takocan .

Berdasarkan hasil analisis lingkungan internal yang menjadi kekuatan dari outlet Takocan

adalah produk yang bermutu, harga yang terjangkau, memiliki sertifikat halal, lokasi

outlet yang strategis, SDM yang berkualitas, memiliki SOP yang jelas, dan kenyamanan

dan kebersihan outlet. Sedangkan yang menjadi kelemahan dari outlet Takocan adalah

belum adanya strategi promosi melalui harga, dan promosi yang dilakukan belum

maksimal.

Berdasarkan hasil analisis lingkungan eksternal, peluang yang dimiliki outlet

Takocan adalah permintaan yang cukup tinggi, perubahan gaya hidup masyarakat,

kemajuan teknologi, memiliki pemasok utama yang tetap dan konsumen yang loyal.

Sedangkan yang menjadi ancaman outlet Takocan dalam dunia bisnis restoran adalah

persaingan yang cukup tinggi dan kenaikan harga kebutuhan pokok (bahan baku) dan

harga bahan bakar minyak (BBM).

Perumusan strategi berdasarkan matriks SWOT, seperti penetrasi pasar,

meningkatkan promosi, pengembangan produk dan yang terakhir adalah pembuatan

sertifikasi halal dan sertifikat dari BPOM.

14

Page 15: Tugas Observasi

BAB IV

HASIL & PEMBAHASAN

A. Sejarah Usaha

Awal berdirinya Takocan adalah karena kegemaran dan ketertarikan seseorang

yang bernama Candra Irawan akan jajanan khas jepang yang disebut Takoyaki ini.

Melihat adanya peluang bisnis takoyaki di malang, maka pada tahun 2013 pemilik pun

memutuskan untuk membuka usaha takoyaki yang kemudian diberi nama Takocan.

Awalnya Takocan ini hanya berada di depan KPRI Unbraw namun karena permintaan

konsumen yang tinggi, maka sampai saat ini sudah ada tiga cabang Takocan yang

tersebar di malang yaitu di: Depan KPRI Unbraw, didepan UNISMA, dan didepan

kampus 3 UMM. Pemilik memilih tiga lokasi tersebut karena berada di dekat kampus dan

karena fokus pelanggannya adalah mahasiswa.

B. Manajemen SDM

Saat ini pak Candra mempekerjakan satu orang di setiap outletnya, maka jumlah

karyawan yang dimiliki pak Candra adalah 4 orang terdiri atas 3 orang penjaga outlet dan

1 orang manajer. Untuk perekrutan karyawan sendiri pak candra menetapkan syarat

syarat sebagai berikut:

Laki-Laki

15

Page 16: Tugas Observasi

Usia Max 24

Jujur

Bertanggung Jawab

Disiplin

Pendidikan minimal SMP

Mempunyai kendaraan sendiri

Gaji yang diterima setiap bulannya adalah Rp.1.000.000. setiap hari bekerja mulai

dari jam 13.00 sampai jam 21.00. Dalam bisnis franchise Takocan tidak berbeda dengan

bisnis yang telah berkembang dan menjadi bisnis franchise yang besar seperti Alfamart,

KFC, Indomaret dan lain-lain, dimana juga terdapat aturan – aturan yang mengatur perihal

hak dan kewajiban franchisor dan franchisee yang harus dilakukan dan dipenuhi oleh

kedua belah pihak. Hal ini dibuat dengan tujuan agar kedua belah pihak tidak ada yang

dirugikan.

Kewajiban seorang franchisor kepada franchiseenya meliputi hal – hal berikut ini :

Memberikan dukungan penuh dalam bentuk pasokan bahan baku, bahan pelengkap dan

lain-lain yang dibutuhkan kepada para franchisee Takocan. Sehingga bahan yang

digunakan dalam pembuatan Takocan untuk semua franchisee yang menjalankan

usahanya memiliki standar rasa yang sama, dimana kepuasan konsumen dalam membeli

produk ini dapat terjamin.

Memberikan dukungan dalam hal konsep manajemen counter. Dalam hal ini franchisor

memberikan pengarahan kepada orang yang telah membeli merk dari usaha waralabanya

mengenai pengelolaan manajemen counter. Tindakan nyata dari franchisor adalah

dengan telah menyediakan gerobak beserta desain outletnya.

Manajemen operasional: Pihak franchisor berkewajiban untuk mengendalikan kegiatan

usaha dari para franchisee, mulai dari awal pembukaan usaha sampai usaha sudah

berjalan, jadi franchisor tidak meninggalkan franchisee begitu saja dalam menjalankan

bisnis takiyakimura.

Manajemen training dan pelatihan kerja bagi orang yang telah resmi menjadi franchisee

dari usaha franchisenya. Pemberian training dan pelatihan kepada franchisee diberikan

sampai mereka semua paham dan bisa membuat produk makanan Takocan ketika telah

membuka usaha sendiri.

16

Page 17: Tugas Observasi

SOP ( Standard Operation Procedure) : Dalam hal ini, franchisor harus memiliki

pedoman atau acuan yang menjelaskan secara terperinci bagaimana suatu proses untuk

melaksanakan tugas pekerjaan sesuai dengan fungsi. Karena dengan adanya prosedur

atau acuan ini franchisee mendapatkan suatu kejelasan serta kemudahan transparansi

dalam setiap prosedur pelayanan yang diberikan.

Aktivitas Quality Control : Franchisor harus selalu mengontrol kualitas dari produk yang

dihasilkan oleh setiap franchisee. Misalnya ketika franchisor memperbolehkan

franchisee untuk membeli bahan – bahan tertentu yang dibutuhkan untuk pembuatan

Takocan dengan menetapkan standar kualitas bahan yang boleh mereka beli diluar

franchisor agar kualitas makanannya tetap terjamin. Namun bahan – bahan yang bisa

dibeli diluar franchisor bukan bahan utama untuk membuat Takocan seperti tepung

takoyaki, saus buldog dan saus mayo, untuk bahan – bahan yang bisa dibeli diluar

franchisor misalnya saus sambal, ikan, daging, utamanya untuk bahan – bahan yang

sifatnya tidak tahan lama.

Menu varian baru secara berkala akan segera di beritahu : Artinya franchisor akan selalu

berusaha untuk mencoba mencari inovasi menu – menu baru dari takoyaki agar para

konsumen takoyaki tidak bosan dengan menu yang telah ada. Hal ini juga dilakukan agar

franchisee tidak menyesal karena telah membeli merk takoyaki kepadanya, karena tidak

sedikit franchisor yang juga bergerak dibisnis yang sama. Sehingga tindakan deferensiasi

produk juga merupakan salah satu cara untuk bersaing dengan pesaing – pesaing yang

ada.

C. Manajemen Produksi

Takocan yang merupakan jajanan khas jepang yang dinikmati sebagai cemilan.

Produk Takocan yang dijual di daerah Malang ini biasanya dijual dalam bentuk set,

dimana setiap satu setnya berisi 6 buah takoyaki yang disajikan di dalam kemasan kotak

yang sudah berdesain Takocan. Ini merupakan kemasan untuk menu takoyaki untuk

segala varian yang bentuknya mirip semacam buletan onde – onde. Untuk membuat

takoyaki dibutuhkan perlengkapan seperti: cetakan takoyaki dan kompor gas, dan bahan-

bahan uadibawah ini :

17

Page 18: Tugas Observasi

Tepung terigu

Kuning telur

Telur ayam

Kaldu cair

Baking powder

Isian (tergantung yang diinginkan konsumen, misal cumi)

Daun bawang, dicincang

Saus Tomat

Mayonaise

Garam

Minyak Goreng

Katsuoboshi

Untuk cara membuatnya sendiri adalah sebagai berikut:

1) Kocok telur dan kuning telur hingga rata, kemudian tuangkan kaldu cair sedikit

demi sedikit hingga merata

2) Kemudian campur terigu, baking powder, garam lalu aduk rata. Masukkan

kedalam campuran kaldu, aduk hingga adonan kental dan tercampur rata

3) Panaskan cetakan Takoyaki, olesi dengan minyak, olesi adonan hingga 1/2

cetakan

4) Masukkan potongan cumi dan daun bawang, tuangkan adonan tepung lagi untuk

menutupi isi takoyaki, lalu tutup cetakan

5) Masak hingga adonan mengembang, balikkan Takoyaki menggunakan lidi agar

bentuknya tetap bulat

6) Masak hingga Takoyaki matang merata, lalu angkat.

7) Taruh Takoyaki di atas piring saji, ditaburi katsuboshi , kemudian sajikan dengan

mayonaise dan saus tomat

Bahan-bahan untuk pembuatan takoyaki ini didapatkan oleh pemilik di pasar dan

supermarket, kecuali untuk katsuoboshi yang harus dipesan langsung ke surabaya, untuk

restock bahan baku sendiri, Takocan melakukan dalam 2 minggu sekali.

18

Page 19: Tugas Observasi

Takoyaki dimakan dengan menggunakan tusuk gigi. Biasanya setiap penjual

takoyaki memberikan 2 batang tusuk gigi untuk satu orang, karena takoyaki yang ditusuk

hanya dengan satu batang tusuk gigi bisa berputar – putar sewaktu diangkat dan jatuh

sebelum masuk ke mulut. Harga untuk setiap porsi menu takoyaki berkisar mulai harga

Rp 7.000 hingga Rp 9.000 belum termasuk jika ada tambahan topping.

D. Manajemen Pemasaran

Takocan terbilang cukup terkenal bagi para mahasiswa UMM, UNISMA, dan

UNBRAW. Karena konsumen utamanya adalah mahasiswa, maka Takocan gencar

melakukan pemasaran-pemasaran di media-media sosial seperti twitter dan facebook,

Takocan juga kerap kali mengikuti event bazaar yang diaadakan di kampus-kampus,

seperti sewaktu ada acara bazaar di UNBRAW Takocan hadir menarik perhatian

konsumen dengan menggunakan promosi buy 1 get 1.

Bagi seseorang yang berminat untuk membeli merk ini calon franchisee harus

memenuhi beberapa prosedur yang telah ditetapkan, diantaranya : bagi calon franchisee

yang memang berminat untuk memperoleh brand takocan diharap menghubungi pemilik

franchisor yang ada di Surabaya dan calon franchisee telah memiliki rencana tempat

usaha yang akan digunakan, kemudian baru menyerahkan sejumlah uang sesuai dengan

yang telah ditetapkan franchisor.

Setelah proses pembayaran selesai, kemudian baru terjadi penandatanganan

kotrak antara pemilik dengan calon franchisee. Bagi para franchisee yang telah

melakukan penandatanganan kontrak, diberikan training untuk memasak takoyaki sampai

para franchisee benar-benar bisa memasak dengan teknik yang benar. Baru setelah itu

bisa dilakukan grand opening pada wilayah yang telah ditentukan.

Di awal transaksi pembayaran untuk pembelian brand Takocan, franchisee

mendapat satu paket perlengkapan yang digunakan untuk berusaha. Paket tersebut

meliputi :2 buah banner, 300 porsi bahan makanan Takocan, 200 buah mika, 1 buah gerai

(rombong) lengkap dengan display 120 x 60 x 70, 1 set kelengkapan bahan ( 2 botol saos,

1 botol mayonaise, 1 botol saus, 1 buah toples untuk taburan), 1 buah capitan, 1 buak

kopyokan (alat pengocok), 1 buah gelas ukur, 1 buah kaos Takocan ( extra training cara

19

Page 20: Tugas Observasi

memasak ), 1 set kompor + LPG 3 kg + selang regular, 2 box kartu nama dan 1 set untuk

tempat bahan dan alat-alat.

Untuk kelanjutannya franchisee hanya melakukan pembelian bahan – bahan

takoyaki. Ada bahan-bahan yang memang wajib untuk dibeli kepada franchisor misalnya

tepung Takocan dimana tepung ini hanya diproduksi oleh franchisor, saus tomat dan saus

mayo.

Dalam pemesanan tepung Takocan setiap franchisee diharapkan untuk bisa

menunggu selama 3 hari karena tepung Takocan ini masih diolah dalam waktu 3 hari.

Alasan mengapa tepung ini diolah selama 3 hari adalah karena bahan tepung dibuat

dengan tidak menggunakan bahan kimia, tidak menggunakan michin (bahan penyedap),

tidak mengandung garam, tepung takoyaki masih harus melewati masa pemilihan tepung

yang sehat dan bergizi dan tepung ini anti gosong, sehingga makin lama di pan akan

semakin garing dan yummy.

E. Manajemen Keuangan

Dalam penelitian ini untuk managemen keuangan mas agus mengatakan tidak

dapat mengatakan secara terperinci pengeluarannya karena yang melakukan pembelian

bahan baku adalah sang pemilik langsung dan disamping itu belum memiliki catatan

pembelian dan penjualan, namun beliau hanya mengutarakan keuntungan perhari sebagai

berikut:

Keuntungan per hari untuk Takocan dengan rata-rata pembelian sebanyak 30

porsi dengan harga berkisar Rp.7.000-Rp.9.000, sehingga perputaran uang kas perhari

sebesar Rp.250.000,/outlet. Takocan memiliki target penjualan minimal >30 porsi yang

terjual setiap harinya

Keuntungan / hari Keuntungan / bulan Keuntungan / tahun

Rp. 150.000,- Rp. 4.500.000,- Rp. 54.000.000,-

F. Profil Kewirausahaan

Nama Usaha : Takocan

Pemilik : Chandra Irawan

20

Page 21: Tugas Observasi

Manajer : Agus

Tahun Berdiri : 2013

Lokasi Usaha : Malang

Cabang :

Seberang UnBraw

Daerah Unisma

Depan Kampus 3 UMM

G. Pembahasan

Pak Chandra selaku pemilik takocan, sebaiknya menambah jumlah karyawan

sehingga jika ada karyawan yang tidak bisa bekerja maka ada pengganti nya sehingga

usaha yang dimiliki akan tetap berproduksi dan keuntungan yang didapat menjadi

maksimal, karena Takocan hanya buka dari jam 13:00-21:00, alangkah baiknya jika

menerapkan sistem shift untuk tiap outlet, sehingga jam produksi bisa dimajukan lebih

awal.

Untuk adanya menu yang kurang diminati konsumen maka pak Chandra

sebaiknya mengeluarkan menu tersebut dari daftar menu daripada tetap mempertahankan,

atau bisa juga melakukan suatu inovasi pada produk tersebut agar diminati konsumen.

Selanjutnya, pak chandra sebaiknya memberikan buku catatan keuangan untuk tiap

outlet. Sehingga pendapatan akan tercatat dengan baik.

21

Page 22: Tugas Observasi

BAB V

KESIMPULAN & SARAN

A. Kesimpulan

1. Berdirinya usaha Takocan di Malang berawal dari ketertarikan dan kegemaran

seorang karyawati di salah satu bank swasta di Malang yakni Pak Chandra akan

makanan kuliner khas jepang.

2. Produk Takocan yang dijual di daerah Malang ini biasanya dijual dalam bentuk

set, dimana setiap satu setnya berisi 5 buah takoyaki yang disajikan didalam

kemasan kotak yang sudah berdesain Takocan. Ini merupakan kemasan untuk

22

Page 23: Tugas Observasi

menu takoyaki untuk segala varian yang bentuknya mirip semacam buletan onde

– onde.

3. Untuk memiliki merk bisnis Takocan calon franchisee harus memenuhi beberapa

prosedur yang telah ditetapkan, diantaranya : bagi calon franchisee yang memang

berminat untuk memperoleh brand Takocan diharap menghubungi pemilik

franchisor yang ada di Surabaya dan calon franchisee telah memiliki rencana

tempat usaha yang akan digunakan, kemudian baru menyerahkan sejumlah uang

sesuai dengan yang telah ditetapkan franchisor. Setelah proses pembayaran

selesai, kemudian baru terjadi penandatanganan kotrak antara pemilik dengan

calon franchisee. Bagi para franchisee yang telah melakukan penandatanganan

kontrak, diberikan training untuk memasak takoyaki sampai para franchisee

benar-benar bisa memasak dengan teknik yang benar. Baru setelah itu bisa

dilakukan grand opening pada wilayah yang telah ditentukan. 

4. Kewajiban seorang franchisor kepada franchiseenya meliputi hal – hal berikut ini:

Memberikan dukungan penuh dalam bentuk pasokan bahan baku

Memberikan dukungan dalam hal konsep manajemen counter

Manajemen operasional

Manajemen training dan pelatihan kerja

SOP ( Standard Operation Procedure )

Aktivitas Quality Control

Menu varian baru secara berkala akan segera di beritahu.

5. Kendala – kendala yang pernah dihadapi oleh Pak Chandra dalam berbisnis

makanan Takocan adalah seperti :

Ketika penjualan tidak memenuhi target yang minimal yang harus mampu

dijual setiap harinya yang disebabkan karena musim hujan, dan liburan.

Ketika ada salah satu varian dari menu takoyaki yang tidak pernah laku

atau dibeli oleh konsumen.

B. Saran

Saran dan masukan sebagai bahan pertimbangan untuk perbaikan di masa depan

yaitu dengan meningkatkan promosi melalui iklan pada media cetak dan media elektronik

23

Page 24: Tugas Observasi

lokal, menjadi sponsorship pada event-event yang ada di kota Malang, membuka cabang

di mall-mall yang ada di Malang, melakukan promosi melalui harga yaitu dengan cara

memberikan diskon-diskon khusus bagi setiap konsumen yang berulang tahun, dan

konsumen yang melakukan pembelian pada hari kerja.

24