tugas nina

4
1. Audit Berbasis Risiko Audit Berbasis Resiko atau Risk Based Audit (RBA) merupakan pendekatan audit yang berkembang pesat sejak tahun 2000an. Pendekatan ini saat ini mendapatkan perhatian yang luas dan dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif karena terbukti paling cocok diterapkan untuk kondisi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah seperti sekarang ini. Indonesia telah meratifikasi ketentuan untuk menerapkan International Standards on Auditing (ISA) mulai awal tahun 2013. ISA sepenuhnya mengadopsi pendekatan Audit Berbasis Resiko, sehingga saat ini penerapan Audit Berbasis Resiko bagi auditor di Indonesia menjadi hal wajib ( mandatory ). Audit berbasis risiko adalah metodologi dimana auditor dalam mengaudit mengurangi perhatian pada pengujian transaksi individual dan lebih berfokus atas pengujian sistem dan proses bagaimana manajemen mengatasi hambatan pencapaian tujuan, serta membantu manajemen mengatasi atau mengalihkan hambatan yang dikarenakan faktor risiko dalam pengabilan keputusan. Dalam melakukan analisis dan penaksiran risiko (risk assessment), auditor perlu memerhatikan hal-hal sebagai berikut. a. Risiko kegiatan dari auditi (the auditee business risk), yaitu risiko terjadinya suatu kejadian yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran manajemen. Risiko yang

Upload: ninarizkita

Post on 15-Feb-2016

217 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

a

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Nina

1. Audit Berbasis Risiko

Audit Berbasis Resiko atau Risk Based Audit (RBA) merupakan pendekatan audit yang

berkembang pesat sejak tahun 2000an. Pendekatan ini saat ini mendapatkan perhatian yang

luas dan dianggap sebagai pendekatan yang paling efektif karena terbukti paling cocok

diterapkan untuk kondisi lingkungan bisnis yang selalu berubah-ubah seperti sekarang ini.

Indonesia telah meratifikasi ketentuan untuk menerapkan International Standards on

Auditing (ISA) mulai awal tahun 2013. ISA sepenuhnya mengadopsi pendekatan Audit

Berbasis Resiko, sehingga saat ini penerapan Audit Berbasis Resiko bagi auditor di Indonesia

menjadi hal wajib (mandatory).

Audit berbasis risiko adalah metodologi dimana auditor dalam

mengaudit  mengurangi  perhatian pada pengujian transaksi individual dan lebih berfokus

atas pengujian  sistem dan proses  bagaimana manajemen mengatasi hambatan pencapaian

tujuan, serta membantu manajemen mengatasi atau mengalihkan hambatan yang dikarenakan

faktor risiko dalam pengabilan keputusan.

Dalam melakukan analisis dan penaksiran risiko (risk assessment), auditor perlu

memerhatikan hal-hal sebagai berikut. 

a. Risiko kegiatan dari auditi (the auditee business risk), yaitu risiko terjadinya suatu

kejadian yang dapat memengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran manajemen. Risiko

yang dimaksud bukan hanya risiko atas salah saji laporan keuangan namun juga risiko

tidak tercapainya sasaran/tujuan yang telah ditetapkan.

b. Cara manajemen mengurangi atau meminimalisasi risiko.   

c. Wilayah/area yang mengandung risiko dan belum diidentifikasi ole manajemen

secara memadai atau bahkan tidak diketahui sama sekali oleh manajemen.

Beberapa konsep dasar dalam audit berbasis risiko:

Rasionable assurance (asurans yang layak), adalah asurans yang tinggi tapi bukan

pada tingkat tinggi yang mutlak. Asurans ini dicapai ketika auditor memperoleh bukti

audit yang cukup dan tepat untuk menekan risiko audit. Risiko audit adalah dimana

audit memberikan opini yang salah ketika laporan keuangan disalahsajikan secara

material.

Page 2: Tugas Nina

Inherent limitations (kendala bawaan), adalah sajian mengenai kendala bawaan dalam

penugasa audit. Kendala yang dimaksud adalah sifat pelaporan keuangan, sifat bukti

audit yang tersedia, sifat prosedur audit, dan pelaporan keuangan tepat waktu.

Audit Scope (lingkup audit), mewajibkan auditor untuk melaksanakan pekerjaan

tambahan dan memodifikasi atau memperluas laporan auditor sesuai dengan

tanggung jawabnya. Karena, opini wajar tanpa pengecualian (WTP) tidak menjamin

keberhasilan dan daya bertahan entitas itu di masa mendatang dan juga tidak

mencerminkan bahwa manajemen mengelola entitas itu secara efektif dan efisien.

Material Misstatements (salah saji ematerial),  salah saji material dapat memengaruhi

keputusan ekonomis pemakai laporan keuangan.

Assertions (asersi), adalah pernyataan yang diberika manajemen, secara eksplisit

maupun implisist, yang tertanam di dalam atau merupakan bagian dari berbagai unsur

laporan keuangan. Asersi digunakan oleh auditor untuk mempertimbangkan berbagai

jenis kemungkinan salah saji yang bisa terjadi.

Risiko audit adalah risiko memeberikan opini audit yang tidak tepat atas laporan

keuangan yang disalah sajikan secara material.

Komponen risiko audit:

Inherent risk, kerentanan asersi terhadap salah saji, resiko bawaan yang pasti ada

Control risk, suatu salah saji terjadi dalam suatu asersi (pengendalian internal)

Detection risk, risiko auditor dalam menekan risiko audit ke tingkat yang lebih rendah

tidak akan mendeteksi salah saji yang bisa material

Manfaat audit berbasis risiko:

Fleksibilitas waktu

Upaya tim audit terfokus pada area kunci

Prosedur audit terfokus pada risiko

Pemahaman atas pengendalian internal

Komunikasi tepat waktu 

2.