nina diah pithaloka

112
  PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG: DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER THEORY (Skripsi) Oleh NINA DIAH PITHALOKA UNIVERSITAS LAMPUNG BANDARLAMPUNG 2009

Upload: bend-satria

Post on 12-Jul-2015

109 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 1/112

 

 

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERN PERUSAHAAN TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG: DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER

THEORY

(Skripsi)

Oleh

NINA DIAH PITHALOKA

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2009

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 2/112

 

 

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR- FAKTOR INTERN PERUSAHAAN TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG :DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER

THEORY 

Oleh

NINA DIAH PITHALOKA

This research studies the effect of intern factor (managerial ownership, firm size,

and growth sales ) on the company’s debt by using Pecking Order Theory

approach. Sample in this research is manufacture companies that listed in IndonesiaStock Market for the financial report in 2003-2007 periods. Number of sample is 20

companies with 100 observations. Then, the hypotesis is tested by using multiple

regression analysis, after we do classic assumption test at firt.

The result showed that managerial ownership, firm size, and growth sales have

 significant influence on the company’s debt by using Pecking Order Theory

approach. Managerial ownership and growth sales didn’t have significant 

influence with the company’s debt ; firm size has significant with the company’s

debt. 

Kata kunci: Company’s Debt, Managerial Ownership,Firm Size,Growth

Sales,dan Pecking Order Theory. 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 3/112

 

 

ABSTRAK

PENGARUH FAKTOR- FAKTOR INTERN PERUSAHAAN TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG :DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDERTHEORY 

Oleh

NINA DIAH PITHALOKA

Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris adanya pengaruh faktor

intern ( Kepemilikan Manajerial, Ukuran perusahaan, dan PertumbuhanPenjualan) terhadap kebijakan hutang dengan pendekatan Pecking Order Theory 

pada perusahaan manufaktur di BEI.

Sampel dalam penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive

 judgment sampling . Berdasarkan kriteria yang ada maka didapat 20 perusahaan

yang menjadi sampel penelitian dengan periode 2003-2007. Kemudian, pengujian

hipotesis dilakukan dengan menggunakan analisis regresi linear berganda,

sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda terlebih dahulu dilakukan uji

asumsi klasik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara bersama-sama variabel Kepemilikan

Manajerial, Ukuran perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan memiliki pengaruh

terhadap kebijakan hutang dengan pendekatan Pecking Order Theory pada

perusahaan manufaktur di BEI. Secara parsial (individu) variabel Kepemilikan

Manajerial dan Pertumbuhan Penjualan tidak berpengaruh terhadap variabel

dependennya. Sedangkan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap variable

dependennya yaitu hutang.

Kata kunci: Hutang, kepemilikan Manajerial, Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan

penjualan, Pecking Order Theory. 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 4/112

 

 

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERN PERUSAHAAN TERHADAP

KEBIJAKAN HUTANG: DENGAN PENDEKATAN PECKING ORDER

THEORY 

Oleh

NINA DIAH PITHALOKA

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar

SARJANA EKONOMI

Pada

Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Lampung

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDARLAMPUNG

2009

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 5/112

 

 

Judul Skripsi : PENGARUH FAKTOR-FAKTOR INTERN

PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN

HUTANG: DENGAN PENDEKATAN PECKING

ORDER THEORY .

Nama Mahasiswa : Nina Diah Pithaloka

No. Pokok Mahasiswa : 0511031013

Jurusan : Akuntansi

Fakultas : Ekonomi

MENYETUJUI

1. Komisi Pembimbing

A.Zubaidi Indra,S.E.,M.M,Akt Sudrajat, SE., M.Acc, Akt

NIP 131689914 NIP 132306828 

2. Ketua Jurusan

Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt

NIP 131602252

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 6/112

 

 

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : A.Zubaidi Indra,S.E.,M.M.,Akt ....................

Sekretaris : Sudrajat, S.E., M.Acc., Akt. ....................

Penguji Utama : Dr. Ratna Septiyanti, S.E., M.Si ....................

2. Dekan Fakultas Ekonomi

Hi. Toto Gunarto, S.E., M.Si.

NIP 131286446

Tanggal Lulus Ujian Skripsi : 18 Agustus 2009

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 7/112

 

 

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Natar, pada tanggal 08 Juli 1987, sebagai anak pertama dari

dua bersaudara, pasangan Bapak Hefni dan ibu Nyionah Rohanah,S.Pd.

Pada tahun 1993, penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak (TK) di

TK Pewa Natar, Lampung Selatan. Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan

pada tahun 1999 di SD Negeri 6, Natar. Tahun 2002 penulis berhasil

menyelesaikan pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) di SLTP

Negeri 1, Natar dan pendidikan Sekolah Menengah Atas (SMA) diselesaikan pada

tahun 2005 di SMA Negeri 1 Natar, Lampung Selatan.

Penulis terdaftar sebagai mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Lampung melalui jalur Penerimaan Kemampuan Akademik dan Bakat

(PKAB) pada tahun 2005.

Selama menjadi mahasiswa penulis aktif dalam organisasi EEC (Economic

English Club) dengan posisi sebagai Secretarial Bureau pada periode 2007-2008

dan sebagai anggota HIMAKTA ( Himpunan Mahasiswa Akuntansi ) dengan

posisi sebagai anggota Biro Dana Usaha pada periode 2006-2007.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 8/112

 

 

MOTTO

“ Kemenangan bukanlah segala-galanya tetapi proses menuju kesana merupakan kewajiban

yang harus diwujudkan dengan usaha maksimal yang terencana dan senantiasa meminta

bimbingan Allah SWT”

(MQ Team)

Allah SWT. tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan

kesanggupannya atau kemampuannya.

(Q.S. Al Baqarah; 286)

Watak tak bisa dibentuk dengan cara mudah dan hanya diam. Hanya dengan mengalami

ujian dan kesulitan, jiwa akan dikuatkan, visi akan dijernihkan…dan sukses akan diraih.

(Hellen Keller)

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 9/112

 

 

Karya kecil ku ini,

kupersembahkan kepada:

 ALLAH SWT. Tanpa campur tangan-Nya, karya kecil ini tidak akan

berhasil.

 Orang yang paling berjasa dalam hidupku, ayah dan ibu tercinta yang selalu

memberiku semangat, telaga kasih sayang yang tak kan pernah kering

mengalirkan doa untukku, ini salah satu tanda baktiku

 Yang Terkasih Adikku: Nicko Herdio Bhakti

 Yang Tercinta : seseorang yang selalu memberiku semangat

 Serta Almamaterku Tercinta

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 10/112

 

 

SANWACANA

Assalamualaikum. Wr. Wb.

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Skripsi dengan judul “PENGARUH FAKTOR -FAKTOR

INTERN PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN HUTANG : DENGAN

PENDEKATAN PECKING ORDER THEORY  “Penyusunan skripsi ini

dimaksudkan guna melengkapi dan memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih

gelar sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Lampung.

Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya dukungan

berupa pengarahan, bimbingan, dan kerja sama semua pihak yang telah turut

membantu dalam proses menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 

1. Bapak Hi. Toto Gunarto, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Unila;

2. Bapak Dr. Einde Evana, S.E., M.Si., Akt., selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unila;

3. Bapak Saring Suhendro, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Unila;

4. Bapak A.Zubaidi Indra,S.E.,M.M.,Akt selaku Pembimbing Utama atas

kesediaannya memberikan bimbingan dan masukan yang membangun dalam

proses penyelesaian skripsi ini;

5. Bapak Sudrajat S.E., M.Acc., Akt., selaku Pembimbing Kedua yang selalu

bersedia untuk memberikan bimbingan dan saran dalam proses penyelesaian

skripsi ini;

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 11/112

 

 

6. Ibu Dr.Ratna Septiyanti,S.E.,M.Si selaku Penguji Utama pada ujian skripsi

atas masukan dan saran yang telah diberikan;

7. Bapak Ki Agus Andi,S.E.,M.Si.,Akt selaku Pembimbing Akademik;

8. Seluruh anggota staf dan dosen di Fakultas Ekonomi Universitas Lampung;

9. Yang tersayang ayah, ibu dan adikku, Nicko, terimakasih untuk segala pengertian

 juga dukungan morilnya yang merupakan sumber kekuatan terbesarku dalam

menyelesaikan ini.

10.Yang tersayang, seseorang yang dengan sabar dalam menghadapi segala keluhan-

keluhanku,menemaniku dalam suka maupun duka, dan tempat aku menumpahkan

kekesalanku serta pengertiannya yang merupakan sumber semangat dan inspirasi

bagiku.

11. Sahabat-sahabat terbaikku: Desti Lian Tika (teman seperjuanganku, selalu

memberiku semangat dan motivasi untuk segera menyelesaikan skripsi ini,

tempat aku meminta saran.semangat...!), Delvia Hariani ( terima kasih telah

menjadi temanku selama ini, tempatku bertanya dan belajar,selalu memberiku

semangat meningkatkan bahasa inggrisku, dan selalu care sama aku), Arlynsa

Pradipta Puri ( terima kasih untuk kedewasaannya, menjadi teman berbagi

cerita, seseorang yang dapat kuandalkan dan rumahmu menjadi tempatpersinggahanku dikala menunggu jam masuk kuliah ) dan Meynita Sona

Saimona ( Terima kasih atas doanya dan semangatnya serta terima kasih kost-

kostan menjadi tempat persinggahanku ) dan terakhir Santi Citra Hati (

meskipun sudah tidak di Unila lagi dan entah dimana keberadaanya,

terimakasih selalu mengingatkanku untuk belajar dari jauh-jauh hari,

membuatku rajin datang keperpustakaan besar serta menjadi temanku selama

3 semester)

12. Teman Kecilku: Deswita( terima kasih telah menjadi temanku hingga kini,

tempat aku berbagi cerita, selalu menghibur dikala sedih dan tempat aku

berbelanja pakaian ) dan Dina ( terima kasih atas doanya, wuih..udah wisuda

duluan).

13. Teman-teman satu angkatan dan seperjuangan: Novita Anggraini (terima kasih

atas ketegaran dan perjuangan hidup yang kau ajarkan kepada ku, selalu

memberikanku motivasi dan tempat aku bertanya),Retno dan Ntris ( terima

kasih sebagai tempat aku bertanya dan berkeluh kesah mengenai skripsi),

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 12/112

 

 

Livia, Oris,Vivi, Meichen, Puji, Mbk Wiwin, Idaniati, Ida nirwana, Evi, Yuni,

Sofi, Eta,Maria,Yana, Yonia, Husna, Dian, Melyana, Mbk Hara, Navira, Ii,

Erika, Wilda, Nene, Icul, Ecy, Deny, Bobby, Albert, Shandi, Riduwan, Ando,

Edo, Kopong, Adi, Teri, Choeey, Deasy, Luke, Niken, Andrew, echi dan

semua teman-teman Akuntansi angkatan 2005 yang tidak bisa aku sebutkan

satu per satu.

14. Buat pengurus dan anggota EEC periode 2007-2008 : Anggia, Sukma, Anca,

Desy, Dewi, Jana, Ima, Eka, Iyut, Cipi, Agung, Ibe, Ike, Hendi,

Ilham,Ratu,Jarwo, Mia,dan semua anggota Eec yang tidak bisa aku sebutin

satu per satu.

20. Pak Sobari atas penjelasan mengenai skripsi dan birokrasinya, mbak sinta, Pak 

Ucup, Mbk Leni, Mbk Ida, Mas Leman, Mas Wawan, dan Yana Suryana.

Akhirnya, penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam proses

penyelesaian skripsi ini karena itu penulis menerima semua saran dan kritik yang

membangun.

Akhir kata Penulis Mengucapkan “Terima Kasih”. 

Bandarlampung, Agustus 2009

Penulis,

Nina Diah Pithaloka

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 13/112

 

 

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI ........................................................................................... .... i

DAFTAR TABEL ................................................................................... .... iii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. iv

I. PENDAHULUAN ........................................................................... 1

I.1 Latar Belakang ............................................................................. 1

I.2. Permasalahan .............................................................................. 5

I.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 6

II. LANDASAN TEORI ........................................................................ 7

2.1. Hutang ......................................................................................... 7

2.1.1 Pengertian hutang ................................................................ 72.1.2 Kebijakan hutang ................................................................ 9

2.2 Teori Kebijakan Hutang ............................................................... 13

2.3 Pecking Order Theory.................................................................. 16

2.4. Faktor Intern ............................................................................... 20

2.4.1 Kepemilikan Manajerial .................................................... 20

2.4.2 Ukuran Perusahaan ........................................................... 22

2.4.3 Pertumbuhan Penjualan ..................................................... 23

2.5. Laporan Keuangan ...................................................................... 24

2.5.1. Pengertian Laporan Keuangan.......................................... 24

2.5.2. Tujuan Laporan Keuangan ............................................... 26

2.5.3. Pengguna Laporan Keuangan ........................................... 27

2.6. Analisis Rasio ............................................................................. 29

2.6.1. Pengertian Rasio ............................................................... 29

2.6.2. Keunggulan Analisis Ratio ............................................... 29

2.6.3. Keterbatasan analisis Ratio ............................................... 30

2.7. Pengembangan Hipotesis ............................................................ 31

2.7.1. Faktor Intern ..................................................................... 31

2.7.1.1 Kepemilikan Manajerial ....................................... 31

2.7.1.2 Ukuran Perusahaan ............................................... 32

2.7.1.3 Pertumbuhan Penjualan ......................................... 32

2.8. Tinjauan dari Penelitian Terdahulu ............................................ 33

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 14/112

 

 

III. METODE PENELITIAN .................................................................. 35

3.1. Data Penelitian ........................................................................... 35

3.2. Pemilihan Sampel Penelitian ...................................................... 35

3.3. Model Penelitian ........................................................................ 373.4. Operasionalisasi Variabel Penelitian .......................................... 39

3.4.1. Variabel Dependen ............................................................ 39

3.4.2. Variabel Independen .......................................................... 39

3.5. Hipotesis ..................................................................................... 41

3.6. Alat Analisis ................................................................................ 41

3.6.1. Uji Regresi Linear Sederhana ............................................ 41

3.6.2 Uji Regresi Linear Berganda ............................................. 42

3.6.2. Uji Asumsi Klasik ............................................................. 43

3.6.3. Pengujian Hipotesis ........................................................... 47

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN .................................................. 48

4.1. Statistik Deskriptif ...................................................................... 48

4.2. Asumsi Klasik ............................................................................ 51

4.3. Goodness Of Fit Test  ................................................................. 57

4.4. Pengujian Hipotesis .................................................................... 58

4.4.1. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-t) ......................... 58

4.4.2. Pengujian Hipotesis Secara Bersama-sama (Uji-F) ........... 62

V. KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 64

5.1. Kesimpulan ................................................................................ 645.2. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 65

5.3. Saran ........................................................................................... 65

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 66

LAMPIRAN ............................................................................................... 69

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 15/112

 

 

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Sampel Penelitian ............................................................................ 36

Tabel 2. Klasifikasi Nilai Durbin-Watson ..................................................... 46

Tabel 3. Statistik Deskriptif .......................................................................... 49

Tabel 4. Hasil Uji Normalitas ( K-S) ............................................................. 51

Tabel 5. Hasil Uji Multikolinearitas .............................................................. 53

Tabel 6. Hasil Uji Autokorelasi ..................................................................... 54

Tabel 7. Interpretasi Hasil Autokolerasi DW ................................................. 55

Tabel 8. Goodness Of Fit ............................................................................... 57

Tabel 9. Hasil Pengujian secara parsial (uji t)................................................ 58

Tabel 10. Hasil Pengujian Secara bersama-sama (Uji F) ............................... 63

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 16/112

 

 

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Model Penelitian ................................................................... 38

Gambar 2. Hasil Uji Normalitas P- Plot .................................................. 52

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastiditas................................................... 56

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 17/112

 

 

I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Dewasa ini dunia usaha baik perusahaan besar maupun perusahaan kecil

melakukan pengembangan usahanya untuk mengantisipasi persaingan yang

semakin tajam dalam pasar yang semakin global. Akan tetapi dalam

perjalanannya, dunia usaha mengalami berbagai hambatan, salah satunya adalah

masalah pendanaan. Oleh karena itu, disini manager diberi kepercayaan oleh para

pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan perusahaannya.

Dalam menjalankan perusahaannya, manajer dalam mengambil keputusan

pendanaan harus teliti secara sifat dan biaya dari sumber yang dipilih. Hal ini

karena masing-masing sumber pendanaan mempunyai konsekuensi financial yang

berbeda-beda. Masalah keputusan pendanaan akan berkaitan dengan pemilihan

sumber dana baik yang berasal dari dalam (internal) maupun dari luar (external )

yang sangat mempengaruhi nilai perusahaan. Keputusan pendanaan keuangan

perusahaan juga akan sangat menentukan kemampuan perusahaan dalam

melakukan aktivitas operasinya. 

Sumber dana perusahaan berasal dari dana internal maupun eksternal

perusahaan. Sumber dana perusahaan berasal dari internal berasal dari laba 

ditahan. Dana yang diperoleh dari sumber eksternal berasal dari para kreditur dan

pemilik, peserta atau pengambilan bagian dalam perusahaan. Dana yang diperoleh

dari pemilik merupakan modal sendiri dan hutang dalam memenuhi kebutuhan

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 18/112

 

 

lain perusahaan. Maka dari itu, salah satu keputusan penting yang dihadapi oleh

manajer dalam kaitannya dengan kelangsungan operasi perusahaan adalah

keputusan pendanaan yaitu suatu keputusan keuangan yang berkaitan dengan

komposisi utang, saham preferen dan saham biasa yang harus digunakan oleh

perusahaan.

Dalam pendekatan pecking order theory bahwa manager konsisten dengan tujuan

utama perusahaan yaitu memaksimumkan kemakmuran pemilik. Adapun

pendanaan berdasar Pecking Order Theory mendasarkan bahwa perusahaan lebih

cenderung memilih pendanaan yang berasal dari internal daripada eksternal.

Penentuan struktur modal secara hierarki dari pendanaan yang bersumber pada

laba, hutang, convertible bonds , saham preferen dan yang terakhir adalah

penerbitan saham biasa.

Ada beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi hutang perusahaan, namun dalam

penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan diteliti yang

diduga berpengaruh terhadap hutang yang dapat diketahui melalui faktor-faktor

intern. Faktor intern meliputi kepemilikan Manajerial, ukuran perusahaan, dan

pertumbuhan penjualan atau pertumbuhan pasar.

Kepemilikan saham oleh manajerial merupakan insentif bagi para manager untuk 

meningkatkan kinerja perusahaan dan manager akan menggunakan hutang secara

optimal karena manager juga bertindak sebagai pemegang saham. Hal ini

menunjukkan bahwa struktur kepemilikan memiliki pengaruh dalam kebijakan

yang diambil oleh perusahaan termasuk kebijakan hutang. Berdasarkan penelitian

yang dilakukan Kaaro (2001) pertumbuhan penjualan berpengaruh negatif 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 19/112

 

 

terhadap kebijakan hutang. Ukuran perusahaan juga mempengaruhi kebijakan

hutang karena perusahaan yang besar akan cenderung menggunakan hutang

seiring dengan pertumbuhannya dalam penelitian yang dilakukan Anisa’u (2007).

Beberapa penelitian tentang kebijakan hutang telah banyak dilakukan oleh para

 peneliti. Penelitian yang dilakukan Anisa’u (2007) menguji struktur aktiva,

ukuran perusahaan, Growth, profitability dan earning volatility terhadap leverage 

dengan pengujian Pecking Order Theory dan Static Trade Off  menghasilkan

bahwa Growth dan profitability berpengaruh negatif terhadap leverage. Maka

dibuktikan bahwa asset tangibility, growth, profitability dan Earning Volatility

cenderung mengikuti Pecking order theory yang mendanai perusahaannya dari

internal. Volatilitas yang tinggi akan menaikkan biaya kebangkrutan. Sedangkan

untuk variabel Size berpengaruh positif signifikan terhadap Leverage, karena pada

dasarnya semakin besar ukuran perusahaan maka kecenderungan penggunaan

dana eksternal juga akan semakin besar.

Kaaro (2001) melakukan penelitian mengenai leverage dan dividen dalam

lingkungan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan Pecking Order 

Theory dan Balancing Theory menyimpulkan bahwa pendanaan yang dilakukan

oleh perusahaan yang go publik di Indonesia telah sesuai dengan  pecking order 

theory dan balancing theory dalam menjelaskan leverage perusahaan dalam

lingkungan ketidakpastian dan dalam model regresi dengan variable control,

semua proxy dari Pecking Order Theory dan Balancing Theory telah sesuai

dengan teori. Wahidawati ( 2001) melakukan penelitian terhadap pengaruh

kepemilikan manajerial dan institusional pada kebijakan hutang perusahaan

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 20/112

 

 

melalui perspektif agency theory dan menyimpulkan bahwa kepemilikan

manajerial dan institusional memiliki pengaruh yang signifikant terhadap hutang

perusahaan.

Euis dan soliha ( 2002) melakukan penelitian pengaruh kebijakan hutang terhadap

nilai perusahaan serta beberapa faktor yang mempengaruhinya menghasilkan

kebijakan hutang berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap nilai

perusahaan sedangkan insider ownership, firm size, dan  profitabilitas mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap nilai perusahaan. Penelitian Ari

Christianti( 2006 ) mengenai penentuan perilaku kebijakan struktur modal pada

perusahaan manufaktur di BEJ hipotesis Pecking Order Theory dan Static Trade

Off  menyimpulkan bahwa struktur aktiva, pertumbuhan, dan profitabilitas

mendukung Pecking Order Theory sedangkan Earning Volatility tidak 

mendukung Pecking Order Theory dan Static Trade Off .

Berdasarkan uraian yang telah dijelaskan diatas, maka penulis tertarik untuk 

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Faktor-Faktor Intern

Perusahaan Terhadap Kebijakan Hutang: Dengan Pendekatan Pecking

Order Theory  .

1.2  Permasalahan Dan Batasan Masalah

1.2.1 Permasalahan 

Berdasarkan uraian di atas, maka perumusan masalah pada penelitian ini adalah : 

1.  Apakah kebijakan hutang dipengaruhi oleh faktor-faktor intern yaitu

kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan, dan pertumbuhan penjualan? 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 21/112

 

 

1.2.2  Batasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 

1. Perusahaan yang memiliki kepemilikan manajerial. 

2. Perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 

3. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah faktor intern yang

meliputi ukuran perusahaan, kepemilikan manajerial dan pertumbuhan

penjualan. 

4. Keputusan pendanaan dalam penelitian ini adalah kebijakan hutang

perusahaan. 

5. Pendekatan kebijakan hutang yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Pecking Order Theory. 

1.3  Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1  Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini adalah

1)  Untuk melihat pengaruh faktor-faktor intern meliputi kepemilikan manajerial,

ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan terhadap kebijakan hutang. 

1.3.2  Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah:

1.  Sebagai bahan referensi bagi penelitian selanjutnya yang memiliki topik 

sejenis dan berkaitan dengan penelitian ini.

2.  Sebagai bahan pertimbangan dan informasi bagi manajer dan investor dalam

menentukan alternatif pendanaan dan aspek-aspek yang mempengaruhinya.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 22/112

 

 

3.  Penelitian diharapkan dapat memberikan deskripsi mengenai pengetahuan

bahwa di Indonesia cenderung menggunakan pendekatan Pecking Order 

Theory. 

4.  Menambah wawasan dan pengetahuan mengenai kebijakan hutang ,

pendekatan Pecking Order Theory . 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 23/112

 

 

II. LANDASAN TEORI

2.1 Hutang 

2.1.1  Pengertian hutang 

Menurut FASB, hutang adalah pengorbanan manfaat ekonomi masa mendatang

yang mungkin timbul karena kewajiban sekarang suatu entitas untuk menyerahkan

aktiva atau memberikan jasa kepada entitas lain dimasa mendatang sebagai akibat

transaksi masa lalu. Menurut IAI, kewajiban merupakan hutang perusahaan masa

kini yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diharapkan

mengakibatkan arus keluar dari sumber daya perusahaan yang mengandung

manfaat ekonomi ( Ghozali dan Chairiri, 2007). Menurut Munawir (2004) hutang

adalah semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum

terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal perusahaan

yang berasal dari kreditor.

Hutang merupakan salah satu sumber pembiayaan eksternal yang digunakan oleh

perusahaan untuk membiayai kebutuhan dananya. Dalam pengambilan keputusan

akan penggunaan hutang ini harus mempertimbangkan besarnya biaya tetap yang

muncul dari hutang berupa bunga yang akan menyebabkan semakin meningkatnya

leverage keuangan dan semakin tidak pastinya tingkat pengembalian bagi para

pemegang saham biasa.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 24/112

 

 

Hutang dapat dibedakan menjadi dua yaitu hutang jangka pendek dan hutang

 jangka panjang.

1. Hutang jangka pendek 

Hutang jangka pendek merupakan hutang yang diharapkan akan dilunasi dalam

waktu 1 tahun atau satu siklus operasi normal perusahaan dengan menggunakan

sumber-sumber aktiva lancar atau dengan menimbulkan hutang jangka pendek 

yang baru. Siklus operasi adalah periode waktu yang diperlukan antara akuisisi

barang dan jasa yang terlibat dalam proses manufaktur serta realisasi kas akhir

yang dihasilkan dari penjualan dan penagihan selanjutnya.

Hutang jangka pendek meliputi:

a.  Hutang dagang adalah hutang yang timbul karena adanya pembelian barang

dagangan. 

b.  Hutang wesel adalah janji tertulis untuk membayar sejumlah uang tertentu pada

suatu tanggal tertentu dimasa depan dan dapat berasal dari pembelian,

pembiayaan, atau transaksi lainnya. 

c.  Biaya yang masih harus dibayar, adalah biaya-biaya yang sudah terjadi tetapi

belum dilakukan pembayarannya. 

d.  Hutang jangka panjang yang segera jatuh tempo adalah sebagian atau seluruh

hutang jangka panjang yang sudah menjadi hutang jangka pendek, karena

harus segera dilakukan pembayaran. 

e.  Penghasilan yang diterima dimuka ( Deferred Revenue) adalah penerimaan

uang untuk penjualan barang dan jasa yang belum terealisir. 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 25/112

 

 

2. Hutang Jangka Panjang

Hutang jangka panjang merupakan hutang yang jangka waktu pembayarannya

lebih dari satu tahun sejak tanggal neraca dan sumber-sumber untuk melunasi

hutang jangka panjang adalah sumber bukan dari kelompok aktiva lancar.

Hutang jangka panjang terdiri dari:

a.  Hutang obligasi merupakan surat pengakuan hutang (dengan bunga) jangka

panjang yang akan dibayar pada tanggal tertentu

b. Hipotik merupakan penggadaian kekayaan nyata tertentu untuk mendapatkan

suatu pinjaman dengan beban bunga yang tetap. Kekayaan nyata didefinisikan

sebagai real estate, gedung, dan lain-lain.

c.  Hutang bank 

2.1.2  Kebijakan hutang

Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting dalam perusahaan.

Dimana kebijakan hutang merupakan salah satu bagian dari kebijakan pendanaan

perusahaan. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang diambil oleh pihak 

manajemen dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan

sehingga dapat digunakan untuk membiayai aktivitas operasional perusahaan.

Selain itu kebijakan hutang perusahaan juga berfungsi sebagai mekanisme

monitoring terhadap tindakan manajer yang dilakukan dalam pengelolaan

perusahaan.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 26/112

 

 

Keputusan pembiayaan atau pendanaan perusahaan akan dapat mempengaruhi

struktur modal perusahaan. Sumber pendanaan dapat diperoleh dari modal internal

dan modal eksternal. Modal internal berasal dari laba ditahan, sedangkan modal

eksternal adalah dana yang berasal dari para kreditur dan pemilik, peserta atau

pengambil bagian didalam perusahaan. Modal yang berasal dari kreditur adalah

merupakan hutang perusahaan. Modal ini sering disebut dengan pembelanjaan

asing/hutang ( Riyanto, 1997).

Keputusan pembiayaan melalui hutang mempunyai batasan sampai seberapa besar

dana dapat digali. Biasanya ada standar rasio tertentu untuk menentukan rasio

hutang tertentu yang tidak boleh dilampaui. Jika rasio hutang melewati standar ini,

maka biaya akan meningkat dengan cepat, dan hal tersebut akan mempengaruhi

stuktur modal perusahaan. Salah satu rasio tersebut yaitu LDE ( Long Term Debt 

 Ratio) yang menunjukkan sejauh mana hutang dapat ditutupi oleh modal

perusahaan atau berapa porsi hutang dibanding dengan modal perusahaan, supaya

aman porsi hutang harus lebih kecil dari modal. Perusahaan yang menggunakan

semakin banyak hutang maka akan meningkatkan beban bunga dan pokok 

pinjaman yang harus dibayar. Hal ini memperbesar kemungkinan perusahaan

menghadapi default, yaitu tidak dapat memenuhi kewajiban pembayaran hutang

pada waktunya akibat kewajiban yang semakin besar.

Dari sudut pasar pemegang hutang jangka panjang, risiko hutang lebih kecil

dibanding saham biasa atau saham preferen. Meskipun begitu, hutang dianggap

memiliki keunggulan terbatas dipandang dari segi laba, dan dianggap lemah

dipandang dari segi pengendalian.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 27/112

 

 

Hal ini dapat dijelaskan oleh Weston dan Copeland (1997), sebagai berikut:

1.  Dari segi risiko, hutang dipandang lebih menguntungkan dibanding saham

biasa atau saham preferen karena hutang memberi prioritas dalam hal

pendapatan dan juga dalam hal likuidasi. Hutang juga memiliki masa jatuh

tempo yang pasti dan dilindungi oleh akad (covenants) dalam indenture. 

2.  Dari segi laba, para pemegang obligasi memiliki hasil pengembalian tetap,

kecuali dalam kasus obligasi pendapatan (income bonds) atau surat hutang

dengan suku bunga mengambang. Pembayaran bunga tidak tergantung pada

tingkat laba perusahaan atau suku bunga pasar yang sedang berlaku. Meskipun

demikian, hutang tidak pernah dapat ikut menikmati laba perusahaan yaitu saat

perusahaan bisa berhasil menarik laba yang maksimal. Sering kali hutang

 jangka panjang bisa dibatalkan sebelum waktunya. Jika hal ini terjadi, misalnya

obligasi ditarik melalui opsi tarik, investor akan menerima kembali uangnya,

yang harus ditanam kembali agar dana tersebut tidak mati.

3.  Dari segi pengendalian, pemegang obligasi biasanya tidak memiliki hak suara.

Meskipun begitu, jika sampai obligasi dinyatakan tak dapat dibayar, pemegang

obligasi dapat mengambil alih kendali perusahaan.

Dari sudut pandang emiten hutang jangka panjang (peminjam hutang) ada

beberapa keunggulan dan kelemahan dalam obligasi. Keunggulan dan kelemahan

dari hutang jangka panjang menurut Weston dan Copeland (1997), sebagai

berikut:

Keunggulan:

1.  Biaya hutang terbatas. Pemegang obligasi tidak ikut menikmati laba.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 28/112

 

 

2.  Tidak hanya biaya saja yang terbatas, tetapi juga hasil pengembalian yang

diharapkan biasanya lebih rendah dibanding saham biasa.

3.  Jika digunakan pembiayaan hutang, pemilik perusahaan (pemilik saham

mayoritas, misalnya ) tidak berbagi pengendalian pengelolaannya.

4.  Pembayaran bunga hutang bisa dikurangi sebagai beban pajak.

5.  Keluwesan ( fleksibilitas) dalam struktur pembiayaan perusahaan dapat dicapai

dengan pencantuman persyaratan opsi tarik dalam indenture obligasi.

Kelemahannya:

1.  Hutang memiliki biaya tetap, jika laba perusahaan mengalami kemunduran

tajam, untuk membayar bunga hutang mungkin tidak dapat dipenuhi.

2.  Tingkat leverage keuangan yang semakin tinggi memerlukan tingkat laba yang

semakin tinggi pula. Jadi, meskipun leverage keuangan mungkin cukup baik 

dan mungkin meningkatkan laba per saham, tingkat laba yang diperlukan untuk 

leverage itu akan semakin tinggi, yang dapat mendorong turunnya harga saham

biasa. Biaya tak langsung karena jumlah hutang yang lebih banyak mungkin

akan meningkatkan biaya permodalan.

3.  Hutang biasanya memiliki masa jatuh tempo yang pasti, dan sewajarnya jika

perusahaan harus mampu melunasinya sesuai dengan waktu yang ditetapkan.

4.  Hutang jangka panjang merupakan suatu ikatan dalam waktu relatif lama,

bobot resiko yang tercakup di dalamnya cukup tinggi. Harapan dan rencana

yang mendasari penarikan suatu hutang mungkin meleset, sehingga hutang

tersebut akan menjadi beban yang berat bagi perusahaan. Misalnya, jika laba,

kapasitas kerja, tingkat harga, dan suku bunga semuanya jatuh, asumsi-asumsi

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 29/112

 

 

yang mendasari keputusan penarikan suatu hutang yang besar mungkin akan

dianggap suatu kebijakan keuangan yang bodoh.

5.  Dalam ikatan kontrak hutang jangka panjang, persyaratan indenture cenderung

lebih berat dibanding persyaratan dalam kredit jangka pendek. Karena itu

perusahaan yang meminjam hutang jangka panjang akan mengalami hambatan

yang lebih banyak dibanding perusahaan yang meminjam hutang jangka

pendek atau yang menerbitkan saham biasa.

6.  Selalu ada batasannya sampai seberapa besar dana bisa digali melalui hutang

 jangka panjang. Biasanya standar rasio keuangan yang berlaku umum tetap

menentukan suatu rasio hutang tertentu yang tidak boleh dilampaui. Jika rasio

hutang melewati batasan standar ini biayanya akan meningkat dengan cepat.

2.2  Teori Kebijakan Hutang 

1.  Agency Theory

 Agency theory menyebutkan bahwa sebagai agen dari pemegang saham, manager

tidak selalu bertindak demi kepentingan pemegang saham. Untuk itu, diperlukan

biaya pengawasan yang dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan

agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap pengambilan

keputusan oleh manajemen. Kegiatan pengawasan yang dilakukan memerlukan

biaya keagenan. Biaya keagenan digunakan untuk mengontrol semua aktivitas

yang dilakukan manajer sehingga manajer dapat bertindak konsisten sesuai

dengan perjanjian kontraktual antara kreditor dan pemegang saham ( Jensen dan

Meckling, 1976 dalam Sofiana, 2009). Menurut ( Horne dan Wachowicz, 2007)

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 30/112

 

 

salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya

pengawasan, biaya yang timbul pasti menjadi tanggungan pemegang saham.

 2.  Signaling Theory

Isyarat atau signal menurut (Brigham dan Houston, 2001) adalah suatu tindakan

yang diambil manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor

tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Dalam (Brigham

dan Houston, 2001), perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan

mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru

yang diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk penggunaan hutang yang

melebihi target struktur modal yang normal.

Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan cenderung untuk 

menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan umumnya

merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek 

perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan penjualan

saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun,

karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negatif yang

kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.

 3.  Static Trade Off Theory Static trade off  berasumsi bahwa struktur modal suatu perusahaan ditentukan dengan

mempertimbangkan manfaat pengurangan pajak ketika hutang meningkat di satu sisi

dan meningkatnya agency cost (biaya agensi) ketika hutang meningkat pada sisi yang

lain. Ketika manfaat pengurangan pajak masih lebih tinggi dibandingkan dengan

perkiraan agency cost maka perusahaan masih bisa meningkatkan hutangnya dan

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 31/112

 

 

peningkatan hutang harus dihentikan ketika pengurangan pajak atas tambahan hutang

tersebut sudah lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan agency cost . Model

Static Trade off  ini merupakan evolusi atau pengembangan dari teori irrelevance-nya

Modigliani dan Miller dan saat ini merupakan mainstream dari teori struktur modal.

Zaenal Arifin (2005) dalam Annisa’u (2007). Mendasarkan pada Trade off 

perusahaan berupaya mempertahankan struktur modal yang ditargetkan dengan tujuan

memaksimumkan nilai perusahaan.

 4.  Pecking Order Theory

Secara singkat teori ini menyatakan bahwa : (a) Perusahaan menyukai internal

 financing (pendanaan dari hasil operasi perusahaan berwujud laba ditahan), (b)

Apabila pendanaan dari luar (eksternal financing) diperlukan, maka perusahaan

akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dulu, yaitu dimulai dengan

penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh sekuritas yang berkarakteristik opsi

(seperti obligasi konversi), baru akhirnya apabila masih belum mencukupi, saham

baru diterbitkan.

Sesuai dengan teori ini, tidak ada suatu target ratio, karena ada dua jenis modal

sendiri, yaitu internal dan eksternal. Modal sendiri yang berasal dari dalam

perusahaan lebih disukai daripada modal sendiri yang berasal dari luar perusahaan

(Suad Husnan, 1996). Menurut ( Myers, 1996 dalam penelitian Susetyo 2006)

perusahaan lebih menyukai penggunaan pendanaan dari modal internal, yaitu dana

yang berasal dari aliran kas, laba ditahan dan depresiasi. Urutan penggunaan

sumber pendanaan dengan mengacu pada packing order theory adalah : internal

 fund (dana internal), debt (hutang), dan equity (Kaaro, 2001)

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 32/112

 

 

Dana internal lebih disukai karena memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu

“membuka diri lagi” dari sorotan pemodal luar. Kalau bisa memperoleh sumber 

dana yang diperlukan tanpa memperoleh “sorotan dan publisitas publik” sebagai

akibat penerbitan saham baru. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang

daripada modal sendiri karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya

emisi. Biaya emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru (Suad

Husnan, 1996), hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan

menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer khawatir kalau penerbitan saham

baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh pemodal, dan membuat harga

saham akan turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya

informasi asimetrik antara pihak manajemen dengan pihak pemodal.

2.3  Pecking Order Theory 

Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Donaldson pada tahun 1961 sedangkan

penamaan Pecking Order Theory dilakukan Oleh Myers 1984 ( Anissa’u , 2007).

Dalam Pecking Order Theory manajer konsisten dengan tujuan utama perusahaan

yaitu memakmurkan kekayaan pemegang saham. Pada Pecking Order Theory

mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung memilih pendanaan yang berasal

dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih

didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari

eksternal. Penggunaan sumber pendanaan eksternal oleh perusahaan dilakukan

apabila sumber internal tidak mencukupi. Urut-urutan yang dikemukakan oleh

teori ini dalam hal pendanaan yaitu laba ditahan, hutang , hutang obligasi dan

saham preferen serta yang terakhir adalah penerbitan saham biasa. Pemilihan

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 33/112

 

 

urutan pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan oleh tingkat

resiko atas keputusan untuk menggunakan pendanaan tersebut. Pemilihan ini juga

dikaitkan dengan biaya atas sumber pendanaan dari mulai yang termurah hingga

termahal.

Ada dua alasan mengapa dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang

daripada modal sendiri. Pertama, adalah pertimbangan biaya emisi. Biaya emisi

obligasi akan lebih murah dari biaya emisi saham baru. Hal ini disebabkan karena

penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham lama. Kedua, manajer

khawatir kalau penerbitan saham baru akan ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh

para pemodal dan membuat harga saham akan turun. Hal ini disebabkan antara

lain oleh kemungkinan adanya asimetri informasi antara pihak manajer dengan

pihak modal.

Gordon Donaldson (1961 & 1969) dalam penelitian Sitorus mengemukakan hasil

penelitian yang dikenal dengan   pecking order theory (POT), bahwa penetapan

struktur modal perusahaan adalah sebagai berikut:

1.  Perusahaan lebih menyukai mempergunakan sumber pendanaan internal

dalam keputusan pendanaannya (laba ditahan ).

2.  Penetapan target rasio pembayaran deviden dilakukan berdasarkan

kesempatan investasi masa depan dan arus kas yang akan diperoleh dimasa

depan.

3.   Dividend is "sticky", perusahaan enggan untuk meningkatkan dan menurunkan

pembayaran devidennya kecuali dengan alasan-alasan tertentu.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 34/112

 

 

4.  Jika masih terdapat kelebihan dana dari sumber dana internal setelah

digunakan untuk kegiatan investasi, maka akan digunakan untuk investasi di

sekuritas, pembayaran hutang, meningkatkan pembayaran deviden, buyback  

saham atau akuisisi perusahaan.

Teori ini kemudian diperkuat lagi dengan penelitian yang dilakukan oleh Laksmi

Sham-Sunder dan Stewart C. Myers (1984) dalam penelitian Anissa’u (2007).

Dalam penelitian ini dikatakan bahwa, dalam bentuk yang paling sederhana

Pecking Order Model dalam pendanaan perusahaan menjelaskan bahwa ketika

arus kas internal perusahaan tidak cukup untuk mendanai investasi real dan

dividen, perusahaan akan menerbitkan hutang. Saham tidak akan pernah

diterbitkan, kecuali biaya  financial Distress perusahaan tinggi. 

Selain itu, Stewart C. Myers (1984) dalam penelitian Anissa’u (2007)

menemukan bahwa adanya penilaian negatif dari pemegang saham akibat

penerbitan saham atau pengurangan leverage. Beberapa point penting yang

dikemukakan dari penelitian ini yaitu:

1.  Perusahaan lebih menyukai membiayai kegiatan investasinya secara internal,

dan pembiayaan eksternal jika tidak memenuhi.

2.  Ketika pembiayaan eksternal dipilih, maka pembiayaan pertama kali yang

dipilih adalah hutang (debt securities), baru kemudian equity securities.

3.  Jika diperlukan pembiayaan eksternal yang lebih besar untuk proyek yang

mempunyai NPV positif, maka model pembiayaan dengan pecking order akan

diikuti.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 35/112

 

 

Menurut (Myers, 1984) dalam penelitian Sitorus bahwa pecking order theory

menyatakan beberapa hal antara lain :

a) Perusahaan menyukai internal financing (pendanaan dari hasil operasi)

b) Perusahaan mencoba menyesuaikan rasio pembagian deviden yang ditargetkan

dengan berusaha menghindari perubahan pembayaran deviden secara drastis.

c) Kebijakan deviden yang relatif segan untuk diubah, disertai untuk fluktuasi

profitabilitas dan kesempatan investasi yang tidak bisa diduga, mengakibatkan

bahwa dana hasil operasi kadang-kadang melebihi kebutuhan dana untuk 

investasi, meskipun dalam kesempatan lain mungkin kurang.

d) Apabila pendanaan dari luar (external financing) diperlukan, maka perusahaan

akan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih dahulu. Yaitu dimulai

dengan menerbitkan obligasi terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan

sekuritas yang berkarakteritik opsi (seperti obligasi konversi), baru kemudian

bila masih belum mencukupi saham baru diterbitkan.

2.4  Faktor Intern

Faktor intern merupakan sekumpulan variabel-variabel yang dapat dikendalikan

oleh perusahaan. Variabel-variabel yang termasuk dalam faktor intern yaitu :

2.4.1  Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial menunjukkan adanya peran ganda seorang manajer, yakni

manajer bertindak juga sebagai pemegang saham. Sebagai seorang manajer

sekaligus pemegang saham tidak ingin perusahaan dalam keadaan kesulitan

keuangan bahkan mengalami kebankrutan. Keadaan ini akan merugikan baik 

sebagai manajer atau sebagai pemegang saham. Sebagai manajer akan kehilangan

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 36/112

 

 

insentif dan sebagai pemegang saham akan kehilangan return ataupun dana yang

diinvestasikannya.

Kepemilikan manajerial dengan hutang memiliki hubungan timbal balik,

berarti peningkatan persentase kepemilikan manajerial akan mengurangi

penggunaan hutang dan sebaliknya penurunan kepemilikan manajerial akan

meningkatkan penggunaan hutang. Penggunaan hutang pada tingkat tinggi

menyebabkan beban perusahaan semakin tinggi menyebabkan risiko perusahaan

semakin tinggi sehingga manajerial mengurangi kepemilikan saham untuk 

memperkecil risiko.

Peran struktur kepemilikan manajerial dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu:

pendekatan keagenan (agency approach) dan pendekatan informasi asimetri atau

ketidakseimbangan informasi (asymmetric information approach). Dimana

pendekatan keagenan menganggap struktur kepemilikan manajerial sebagai

sebuah instrumen atau alat untuk mengurangi konflik keagenan diantara berbagai

klaim (claim holder ) terhadap perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan

meningkatkan kepemilikan manajerial untuk mensejajarkan kedudukan manajer

dengan pemegang saham sehingga bertindak sesuai dengan keinginan pemegang

saham. Dengan adanya peningkatan presentase kepemilikan akan mensejajarkan

kedudukan manajer dengan pemegang saham maka manajer termotivasi

meningkatkan kinerja dan bertanggung jawab meningkatkan kemakmuran

pemegang saham.

Sedangkan menurut pendekatan kedua, informasi asimetri menganggap struktur

kepemilikan manajerial sebagai salah satu cara untuk mengurangi

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 37/112

 

 

ketidakseimbangan informasi antara insiders dan outsiders melalui pengungkapan

informasi di dalam pasar modal. Dengan adanya kepemilikan saham oleh pihak 

insiders, maka insiders akan ikut memperoleh manfaat langsung atas keputusan-

keputusan yang diambilnya, selain itu para manajer juga akan semakin hati-hati

dalam menentukan hutang perusahaan karena mereka akan memeperoleh manfaat

langsung dari keputusan yang mereka ambil serta akan menanggung kerugian

sebagai konsekuensi dari pengambilan keputusan yang salah. Sehingga

kebangkrutan perusahaan bukan lagi menjadi tanggung jawab pemilik utama

(sofiana, 2009).

Kepemilikan manajerial itu sendiri dapat dilihat dari konsentrasi kepemilikan atau

prosentase saham yang dimiliki oleh dewan direksi dan manajemen. Prosentase

tersebut diperoleh dari banyaknya jumlah saham yang dimiliki oleh manajerial.

Semakin besar proporsi kepemilikan manajerial pada perusahaan, maka

manajemen cenderung lebih giat untuk kepentingan pemegang saham dimana

pemegang saham adalah dirinya sendiri ( Trisyanti, 2009) .

2.4.2  Ukuran Perusahaan 

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini merupakan cerminan dari besar/ kecilnya

perusahaan yang nampak dalam nilai total aktiva perusahaan pada neraca akhir

tahun. Ukuran perusahaan juga merupakan ukuran atau besarnya asset yang

dimiliki perusahaan. Penentuan ukuran perusahaan ini didasarkan pada total asset

perusahaan Ugy dan Sujoko( 2007). Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh

penting terhadap integrasi antar bagian dalam perusahaan, Hal ini disebabkan

karena ukuran perusahaan yang besar memiliki sumber daya pendukung yang

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 38/112

 

 

lebih besar dibanding perusahaan yang lebih kecil. Pada suatu perusahaan yang

kecil maka kompleksitas yang terdapat dalam organisasi juga kecil.

Perusahaan kecil sangat rentan terhadap perubahan kondisi ekonomi dan

cenderung kurang menguntungkan sedangkan perusahaan besar dapat mengakses

pasar modal dan dengan kemudahan tersebut maka dapat disimpulkan bahwa

perusahaan memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan dana atau

permodalan (Wahidawati 2001). Perusahaan-perusahaan besar cenderung lebih

mudah untuk memperoleh pinjaman dari pihak ketiga, karena kemampuannya

mengakses pihak lain atau jaminan yang dimiliki berupa asset bernilai lebih besar

dibanding perusahaan kecil. Selain itu, perusahaan besar akan cenderung

menggunakan dana seiring pertumbuhannya.

Tingkat pertumbuhan perusahaan juga merupakan faktor yang mempengaruhi

struktur modal, perusahaan yang memiliki tingkat pertumbuhan pesat cenderung

lebih banyak menggunakan hutang daripada perusahaan yang memiliki tingkat

pertumbuhan yang lebih lambat. Pertumbuhan perusahaan berbanding lurus

dengan ukuran perusahaan, sehingga semakin cepat pertumbuhan perusahaan

maka semakin besar pula ukuran perusahaan, sehingga ukuran perusahaan

berpengaruh terhadap struktur modal karena perusahaan yang lebih besar akan

mudah memperoleh pinjaman dibandingkan perusahaan kecil. Perusahaan yang

besar akan lebih aman dalam memperoleh hutang karena perusahaan mampu

dalam pemenuhan kewajibannya dengan adanya diversifikasi yang lebih luas dan

memiliki arus kas yang stabil.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 39/112

 

 

2.4.3  Pertumbuhan Penjualan 

Pertumbuhan penjualan/pasar merupakan persepsi tentang peluang bisnis yang

tersedia dipasar yang harus diambil oleh perusahaan ( Ugy dan Sujoko, 2007).

Penjualan yang tinggi akan meningkatkan perusahaan. Tingginya penjualan akan

meningkatkan laba perusahaan, sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan dan

menunjang pertumbuhan perusahaan. Jika penjualan meningkat per tahun, maka

pembiayaan dengan hutang dengan beban tertentu akan meningkatkan pendapatan

pemegang saham. Hal ini mendorong perusahaan dengan tingkat penjualan yang

tinggi akan cenderung menggunakan jumlah hutang yang lebih besar dibandingkan

dengan perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah.

Semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan akan lebih aman dalam

menggunakan hutang (Rakhmawati, 2008).

2.5  Laporan Keuangan

2.5.1  Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan komoditi yang bermanfaat dan dibutuhkan

masyarakat, karena dapat memberikan informasi yang dibutuhkan para

pemakainya dalam dunia bisnis yang dapat menghasilkan keuntungan.

Menurut PSAK No.1 dalam penyajian Laporan keuangan terdiri dari :

a.  Neraca

Neraca merupakan laporan yang menggambarkan posisi keuangan yang

menunjukkan aktiva, kewajiban, dan ekuitas dari suatu perusahaan pada

tanggal tertentu.dalam neraca aktiva lancer disajikan terpisah dari aktiva tidak 

lancer dan kewajiban jangka pendek terpisah dari kewajiban jangka panjang,

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 40/112

 

 

kecuali untuk industry tertentu yang diatur dalam PSAK khusus. Neraca

disajikan sedemikian rupa yang menonjolkan berbagai unsur keuangan yang

diperlukan bagi penyajian secara wajar.

b.  Laporan Laba/Rugi

Laporan ini merupakan ringkasan aktivitas transaksi perusahaan yang

menghasilkan pengaruh berbeda terhadap stabilitas, resiko, dan prediksi untuk 

periode yang menghasilkan hasil usaha bersih atau kerugian yang timbul dari

kegiatan usaha dan aktivitas lainnya. Laporan Laba/Rugi perusahaan disajikan

sedemikian rupa yang menonjol berbagi unsur kinerja keuangan yang

diperlukan bagi penyajian secara wajar.

c.  Laporan perubahan ekuitas

Laporan ini menggambarkan peningkatan dan penurunan aktiva bersih atau

kekayaan selama periode bersangkutan berdasarkan prinsip pengukuran

tertentu yang dianut dan harus diungkapkan dalam laporan keuangan.

d.  Laporan Arus Kas

Informasi arus kas adalah sering digunakan sebagai indikator dari jumlah,

waktu, dan kapasitas arus kas masa depan. Disamping itu, arus kas juga

berguna untuk meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan yang telah

dibuat sebelumnya dan dalam menentukan hubungan antara profitabilitas dan

arus kas bersih serta dampak perubahan harga yang diklasifikasikan menurut

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 41/112

 

 

e.  Catatan Atas Laporan Keuangan

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan naratif atau rincian jumlah

yang tertera dalam neraca, laporan laba/rugi, laporan arus kas, dan laporan

perubahan ekuitas serta informasi tambahan seperti kewajiban kontijensi dan

komitmen. Catatan atas laporan keuangan juga mencakup informasi yang

diharuskan dan dianjurkan untuk diungkapkan dalam PSAK serta

pengungkapan-pengungkapan lain yang diperlukan untuk menghasilkan

penyajian laporan keuangan secara wajar.

2.5.2  Tujuan laporan keuangan

Tujuan laporan keuangan menurut Prinsip Akuntansi Indonesia (1984) adalah:

1.  Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai

aktiva dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2.  Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan

dalam aktiva netto ( aktiva dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang

timbul dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3.  Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan didalam menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4.  Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam

aktiva dan kewajiban suatu perusahaan seperti informasi mengenai

aktivitas pembiayaan dan investasi.

5.  Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan,

seperti informasi mengenai kebijakan akuntansi yang dianut perusahaan.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 42/112

 

 

Tujuan laporan keuangan menurut SAK yaitu menyediakan informasi yang

menyangkut posisi keuangan, kinerja serta perubahan posisi keuangan perusahaan

yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan

ekonomi.

2.5.3 Pengguna laporan keuangan 

Para pemakai laporan keuangan adalah sebagai berikut :

1.  Pemilik Perusahaan

Bagi pemilik perusahaan, laporan keuangan dimaksudkan untuk :

a.  Menilai prestasi atau hasil yang diperoleh manajemen

b.  Mengetahui hasil deviden yang akan diterima

c.  Menilai posisi keuangan perusahaan dan pertumbuhannya

d.  Mengetahui nilai saham dan laba per lembar saham.

e.  Sebagai dasar untuk memprediksi kondisi perusahaan dimasa mendatang

f.  Sebagai dasar untuk mempertimbangkan menambah atau mengurangi

investasi.

2.  Manajemen Perusahaan 

Bagi manajemen perusahaan, laporan keuangan ini digunakan untuk:

a.  Alat untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan kepada pemilik.

b.  Mengukur tingkat biaya dari setiap kegiatan operasi perusahaan, divisi,

bagian, atau segmen tertentu.

c.  Mengukur tingkat efesiensi dan tingkat keuntungan perusahaan, divisi,

bagian,atau segmen.

d.  Menilai hasil kerja individu yang diberi tugas dan tanggung jawab

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 43/112

 

 

e.  Menjadi bahan pertimbangan dalam menentukan perlu tidaknya diambil

kebijakan baru

f.  Memenuhi ketentuan dalam UU, peraturan, AD ( Anggaran Dasar), pasar

modal, dan lembaga regulator lainnya.

3.  Investor

Bagi investor, laporan keuangan dimaksudkan untuk :

a.  Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan

b.  Menilai kemungkinan menanamkan dana dalam perusahaan

c.  Menilai kemungkinan menanamkan divestasi ( menarik investasi) dari

perusahaan

d.  Menjadi dasar memprediksi kondisi perusahaan dimasa dating

4.  Kreditor atau banker

Bagi kreditor, banker, atau supplier laporan keuangan digunakan untuk :

a.  Menilai kondisi keuangan dan hasil usaha perusahaan baik dalam janka

pendek maupun jangka panjang

b.  Menilai kualitas jaminan kreditt/investasi untuk menopang kredit yang

akan diberikan

c.  Melihat dan memprediksi prospek keuntungan yang mungkin diperoleh

dari perusahaan atau menilai rate of return perusahaan

d.  Menilai kemampuan likuiditas, solvabilitas, rentabilitas perusahaan

sebagai dasar dalam pertimbangan keputusan kredit

e.  Menilai sejauhmana perusahaan mengikuti perjanjian kredit yang sudah

disepakati.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 44/112

 

 

5.  Pemerintah dan regulator

Bagi pemerintah atau regulator laporan keuangan dimaksudkan untuk :

a.  Menghitung dan menetapkan jumlah pajak yang harus dibayar

b.  Sebagai dasar dalam penetapan-penetapan kebijaksanaan baru

c.  Menilai apakah perusahaan memerlukan bantuan atau tindakan lain

d.  Menilai kepatuhan perusahaan terhadap aturan yang ditetapkan

e.  Bagi lembaga pemerintah lainnya bisa menjadi bahan penyusunan data dan

statistik.

6.  Analisis, Akademis, pusat data bisnis

Bagi Analisis, Akademis dan juga lembaga-lembaga pengumpulan data binis

seperti PDBI, Moody’s, Brunstreet, Standard & Poor, perfindo, laporan

keuangan ini penting sebagai bahan atau sumber informasi primer yang akan

diolah sehingga menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi analisis, ilmu

pengetahuan dan komoditi informasi.

2.6  Analisis Rasio

2.6.1  Pengertian Rasio

Rasio keuangan adalah angka yang diperoleh dari hasil perbandingan dari satu pos

laporan keuangan dengan pos lainnya yang mempunyai hubungan yang relevan

dan signifikan ( berarti ). Rasio keuangan ini hanya menyederhanakan informasi

yang menggambarkan hubungan antara pos tertentu dengan pos lainnya. Dengan

penyederhanaan ini dapat menilai secara cepat hubungan antara pos tadi dan dapat

membandingkan dengn rasio lainnya sehingga kita dapat memperoleh informasi

dan penilaian ( Harahap, 2007).

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 45/112

 

 

2.6.2  Keunggulan Analisis ratio

Analisis rasio ini memiliki keunggulan dibanding teknik analisis lainnya.

Keunggulan tersebut adalah:

1.  Rasio merupakan angka-angka atau ikhtisar statistik yang lebih mudah dibaca

dan ditafsirkan

2.  Merupakan pengganti yang lebih sederhana dari informasi yang disajikan

laporan keuangan yang sangat rinci dan rumit.

3.  Mengetahui posisi perusahaan di tengah industry lain

4.  Sangat bermanfaat untuk bahan dalam mengisi model-model pengambil

keputusan dan model prediksi (Z-score).

5.  Menstandarisasikan ukuran perusahaan

6.  Lebih mudah memperbandingkan perusahaan dengan perusahaan lain atau

melihat perkembangan perusahaan secara periodik atau “ time series”. 

7.  Lebih mudah melihat trend perusahaan serta melakukan prediksi dimasa yang

akan datang.

2.6.3 Keterbatasan Analisis ratio

Disamping keunggulan yang dimiliki rasio, teknik ini juga memiliki beberapa

keterbatasan yaitu:

1.  Kesulitan dalam memilih rasio yang tepat yang dapat digunakan untuk 

kepentingan pemakainya

2.  Keterbatasan yang dimiliki akuntansi atau laporan keuangan juga menjadi

keterbatasan teknik ini

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 46/112

 

 

3.  Jika data untuk menghitung rasio tidak tersedia, akan menimbulkan

kesulitan menghitung rasio

4.  Sulit jika data yang tersedia tidak sinkron

5.  Dua perusahaan dibandingkan bisa saja teknik dan standar akuntansi yang

dipakai tidak sama.

2.7  Pengembangan Hipotesis

2.7.1.  Faktor Intern

2.7.1.1 Kepemilikan Manajerial

Kepemilikan manajerial tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Hal ini

dikarenakan kepemilikan manajerial berhubungan dengan prilaku masing-masing

manajer. Terdapat dua jenis sifat/prilaku manajer. Pertama, Manajer bersifat

oportunistik yaitu mementingkan kepentingan dirinya sendiri dan melaporkan

sesuatu untuk memaksimalkan utilitasnya serta merugikan pemilik atau pemegang

saham. Prilaku manajer yang kedua terkait dengan pendekatan Pecking Order

Theory. Manajer konsisten dengan tugasnya yaitu untuk memakmurkan kekayaan

pemegang saham. Jadi dengan ada atau tidaknya kepemilikan saham oleh

manajemen, manajer tetap konsisten dengan kewajibannya kepada pemegang

saham. Manajer akan berhati-hati dalam memutuskan untuk penggunaan hutang

(Kaaro, 2001). Selain itu, hak kendali atas pengambilan penggunaan pendanaan

hutang adalah pemegang saham terbesar. Sujoko dan Soebiantoro (2007).

H01 = Kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh yang signifikan 

terhadap kebijakan hutang.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 47/112

 

 

Ha1 = Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang.

2.7.1.2  Ukuran Perusahaan

Menurut POT, semakin besar perusahaan maka kecenderungan menggunakan

pendanaan eksternal juga semakin kecil, artinya perusahaan yang besar cenderung

sedikit menggunakan hutang. Hal ini disebabkan karena perusahaan besar

mempunyai resiko kebangkrutan yang tinggi maka dari itu perusahaan besar lebih

menyukai mendanai perusahaannya berusaha untuk menggunakan pendanaan

internal dan berhati-hati dalam menggunakan hutang.

H02 = Ukuran perusahaan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang.

Ha2 = Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang.

2.9.1.3 Pertumbuhan Penjualan

Menurut Pecking Order Theory, semakin tinggi pertumbuhan (Growth) penjualan

Perusahaan, maka perusahaan akan lebih memilih untuk mendanai perusahaan

dengan menggunakan modal internal yang berasal dari laba dan pendapatan dari

penjualan. Suatu perusahaan yang mempunyai earnings yang stabil akan selalu

dapat memenuhi kewajiban finansialnya sebagai akibat dari penggunaan modal

asing. Sebaliknya, perusahaan yang mempunyai earnings yang tidak stabil dan

unpredictable akan menanggung resiko tidak dapat membayar beban bunga pada

tahun atau keadaan yang buruk.( Rakhmawati, 2008).

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 48/112

 

 

H03 = Pertumbuhan Penjualan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang. 

Ha3 = Pertumbuhan Penjualan tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang.

2.10 Tinjauan dari Penelitian terdahulu 

Beberapa penelitian yang terkait dengan penelitian ini pernah dilakukan oleh para

peneliti sebagai berikut :

a.  Penelitian yang dilakukan Anisa’u (2007) menguji struktur aktiva, ukuran

perusahaan, Growth, profitability dan earning volatility terhadap leverage 

dengan pengujian Pecking Order Theory dan Static Trade Off  menghasilkan

bahwa Growth dan profitability berpengaruh negatif terhadap leverage. Maka

dibuktikan bahwa asset tangibility, growth, profitability dan Earning Volatility

cenderung mengikuti Pecking order theory yang mendanai perusahaannya dari

internal. 

b.  Kaaro (2001) melakukan penelitian mengenai leverage dan dividen dalam

lingkungan ketidakpastian dengan menggunakan pendekatan Pecking Order 

Theory dan balancing theory menyimpulkan bahwa pendanaan yang dilakukan

oleh perusahaan yang go publik di Indonesia telah sesuai dengan pecking order 

theory dan balancing theory dalam menjelaskan leverage perusahaan dalam

lingkungan ketidakpastian dan dalam model regresi dengan variable control,

semua proxy dari Pecking Order Theory dan Balancing Theory telah sesuai

dengan teori.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 49/112

 

 

c.  Wahidawati ( 2001) melakukan penelitian terhadap pengaruh kepemilikan

manajerial dan institusional pada kebijakan hutang perusahaan melalui

 perspektif agency theory dan menyimpulkan bahwa kepemilikan manajerial

dan institusional memiliki pengaruh yang signifikant terhadap hutang

perusahaan.

d.  Penelitian Ari Christianti ( 2006 ) mengenai penentuan perilaku kebijakan

struktur modal pada perusahaan manufaktur di BEJ hipotesis POT dan STO

menyimpulkan bahwa struktur aktiva, pertumbuhan, dan profitabilitas

mendukung POT sedangkan Earning Volatility tidak mendukung POT dan

STO.

e.  Soebiantoro dan Sujoko ( 2007 ) melakukan penelitian Pengaruh Struktur

Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap

nilai Perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah (1) Pengaruh Struktur

Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern terhadap

Leverage. (2) Pengaruh Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern

dan Faktor Ekstern terhadap nilai perusahaan. Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah perusahaan manufakturyang terdapat di BEJ. Hasilnya

bahwa Struktur Kepemilikan Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor

Ekstern berpengaruh signifikan terhada leverage. dan Struktur Kepemilikan

Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern berpengaruh signifikan

nilai perusahaan. Hasil studi ini tidak mendukung agency theory.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 50/112

 

 

III. METODOLOGI PENELITIAN

2.4 Data Penelitian

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode

dokumentasi, yaitu mendapatkan data dari dokumen berupa laporan keuangan,

laporan tahunan yang diperoleh dari:

1.  Indonesian Capital Market Directory

2.  www.idx.co.id

3.  Pusat referensi pasar modal lainnya.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang

diperoleh dan dicatat pihak lain. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini

meliputi :

1.  Data persentase kepemilikan manajerial dan jumlah hutang yang diperoleh

dari laporan keuangan yang dipublikasikan selama periode 2003- 2007.

2.5 Pemilihan Sampel Penelitian

Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode

dokumentasi, yaitu memperoleh data dari dokumen berupa laporan keuangan yang

berasal dari ICMD dan www.idx.co.id . Jenis data yang digunakan yaitu data

sekunder. Sampel dalam penelitian ini dipilih berdasarkan metode purposive

 judgment sampling. Metode ini merupakan tipe pemilihan secara tidak acak ( non

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 51/112

 

 

Probabilitas) yang informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan

tertentu ( Nur Indriantoro dan B.Supomo, 1999)

Dengan demikian, sampel dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria yang

ditetapkan penulis. Kriteria tersebut :

1.  Data yang akan dianalisa adalah laporan keuangan selama tahun 2003-

2007 lengkap dengan catatan laporan keuangan. 

2.  Perusahaan tidak memiliki saldo laba yang negatif atau menderita

kerugian. 

3.  Perusahaan memiliki data jumlah hutang dan persentase kepemilikan

saham oleh manajer (direktur) selama periode penelitian. 

4.  Perusahaan tidak menghentikan operasinya selama tahun 2003-2007. 

Melihat dari karakteristik yang diharapkan, maka perusahaan-perusahaan yang

menjadi sampel penelitian adalah sebagai berikut :

Tabel 1. Daftar Nama Perusahaan Sampel

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

1 PT.ASTRA AUTOPARTS,Tbk ASII

2 PT.ASTRA INTERNASIONAL,Tbk AUTO

3 PT. TIRA AUSTENITE TIRA

4 PT.GUDANG GARAM,Tbk GGRM

5 PT.HEXINDO ADIPERKASA, Tbk HEXA

6 PT.INDOFARMA, Tbk INAF

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 52/112

 

 

7 PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk INDF

8 PT.INTRACO PENTA, Tbk INTA

9 PT.JAYA PARI STEEL,Tbk JPRS

10 PT.KIMIA FARMA, Tbk KAEF

11 PT.LAUTAN LUAS , Tbk LTLS

12 PT.LION MESH PRIMA, Tbk LMSH

13 PT.LION METAL WORKS, Tbk LION

14 PT.MANDOM INDONESIA,Tbk TCID

15 PT.PYRDAM FARMA,Tbk PYFA

16 PT.SIANTAR TOP, Tbk STTP

17 PT.SORINI AGRO ASIA CORPORINDO,Tbk SOBI

18 PT.TEMPO SCAN PASIFIK, Tbk TSCP

19 PT.TUNAS BARU LAMPUNG, Tbk TBLA

20 PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk UNVR

2.6 Model Penelitian

Berdasarkan uraian- uraian yang telah dikemukakan pada bab-bab sebelumnya

sebagai dasar yang digunakan untuk merumuskan hipotesis berikut ini

digambarkan kerangka pemikiran yang tersaji dalam gambar dibawah ini.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 53/112

 

 

Gambar 1. Model Penelitian

Perusahaan Manufaktur yang Go

Public di Bursa Efek Indonesia

 PECKING ORDER THEORY 

Alat Analisis

menggunakan

analisisRegresi

Ber anda

Kesimpulan

KEBIJAKAN HUTANGDEBT

Faktor

Intern

1. Kepemilikan manajerial

a.  mown

2. Pertumbuhan Penjualan

a. GS

3.  Ukuran perusahaan

a. Size

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 54/112

 

 

2.7 Operasionalisasi Variabel

Pada penelitian ini, peneliti akan menggunakan variabel dependen dan variabel

independen.

a. Variabel Dependen

Variable dependen yaitu variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen.

Variabel Dependen dalam penelitian ini menggunakan rasio DEBT Ratio. Rasio

ini menggambarkan sampai sejauh mana modal dapat menutupi atau membayar

hutang jangka panjangnya kepada pihak luar ( Munawir, 2007). Bagi manajer dan

pemegang saham ratio ini sebaiknya besar.

DEBT = Total Hutang Jangka Panjang

Total Ekuitas

b. Variabel Independen

Variabel independen yaitu variabel yang mempengaruhi variabel dependen

Adapun variabel independen dalam penelitian ini meliputi:

1.  Kepemilikan Manajerial 

Variable ini diberi symbol MOWN yang diukur dengan proporsi kepemilikan

saham yang dimiliki oleh manajerial (Pengukuran ini mengacu pada penelitian

yang dilakukan oleh Wahidawati, 2001).

MOWN = Jumlah kepemilikan saham manajerial x 100%

Jumlah saham yang beredar

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 55/112

 

 

2.  Firm Size

Variable ini diberi simbol Size dengan menunjukkan berapa asset atau kekayaan

( titman dan Wessel, 988 dan Moh’d et al, 1988) dalam penelitian Wahidawati,

(2001). Ukuran perusahaan menjadi salah satu variabel yang dianggap dapat

mempengaruhi keputusan perusahaan dalam memilih bentuk pendanaan.

Perusahaan yang mempunyai reputasi yang baik di pasar akan lebih fleksibel

menggunakan hutang sebagai sumber pendanaan. Selain itu, perusahaan yang

besar akan membutuhkan dana hutang seiring pertumbuhannya.

Size : LnTA = Ln (Total asset)

3.  Growth Sales (GS)

Growth Sales (GS) dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan prosentase

kenaikan atau penurunan penjualan dari suatu periode ke periode berikutnya

harahap ( 2007 ) mengacu pada penelitian yang dilakukan arif susetyo (2006).

GS = penjualan t – penjualan t-1

Penjualan ( t-1)

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 56/112

 

 

2.8 Hipotesis

Berdasarkan latar belakang, permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian, dan

kerangka pemikiran di atas maka penulis mengajukan hipotesis:

Ha1 = Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang .

Ha2 = Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang

Ha3 = Pertumbuhan Penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

kebijakan hutang

Ha4 = Kepemilikan manajerial,Ukuran perusahaan dan Pertumbuhan Penjualan

secara bersama-sama mempunyai pengaruh yang signifikan kebijakan

hutang.

2.9 Alat Analisis

3.6.1  Uji Regresi Linear Sederhana

Penelitian ini menggunakan metode regresi sederhana untuk analisis pengaruh

variabel independen terhadap variabel dependen secara individu.

1. MOWN

DEBT = α + β1 MOWN +ei 

Keterangan :

DEBT  = Kebijakan Hutang

α  = intercept atau konstanta

℮i = Error

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 57/112

 

 

β1 = koefisien regresi variabel MOWN .

MOWN =  Managerial ownership merupakan proxy dari kepemilikan

manajerial.

2. SIZE 

DEBT = α + β2SIZE+ei 

Keterangan:

DEBT  = Kebijakan Hutang

α  = intercept atau konstanta

℮i = Error

β2 = koefisien regresi variabel SIZE

SIZE = SIZE yang dihitung dari Log Natural Total Asset yang

merupakan proxy dari firm size

3. GS

DEBT = α + β3 GS +ei 

Keterangan :

DEBT  = Kebijakan Hutang

α  = intercept atau konstanta

℮i = Error

β3  = koefisien regresi variabel GS

GS = Growth sales yang merupakan proxy dari pertumbuhanpenjualan.

3.6.2  Uji Regresi Linear Berganda

Penelitian ini akan menggunakan metode Multiple Regression untuk analisis

impact dari variabel independen terhadap variabel dependen. Model ini dipilih

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 58/112

 

 

karena penelitian ini dirancang untuk menentukan variabel independen yang

mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Model yang dimaksud adalah

sebagai berikut:

DEBT = α + β1 MOWN + β2 SIZE + β3 GS +ei 

Dimana :

DEBT  = Kebijakan Hutang

α  = intercept atau konstanta

℮i = Errorβ1 β2 β3  = koefisien regresi variabel MOWN , SIZE, dan GS

MOWN =  Managerial ownership merupakan proxy dari kepemilikan

manajerial.

SIZE = SIZE yang dihitung dari Log Natural Total Asset yang

merupakan proxy dari firm size

GS = Growth sales yang merupakan proxy dari pertumbuhan

penjualan.

3.6.3  Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum model regresi di atas digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih

dahulu model tersebut akan diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik 

atau tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis

regresi. Pengujian asumsi klasik ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa model

yang diperoleh benar-benar memenuhi asumsi dasar dalam analisis regresi yang

meliputi asumsi : tidak terjadi autokorelasi, tidak terjadi heteroskedastisitas dan

tidak terjadi multikolinearitas.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 59/112

 

 

a. Uji Asumsi Normalitas

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang

baik memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Seperti diketahui bahwa

uji t dan F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.

Apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Dimana uji grafik 

dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi

dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Pengujian asumsi ini

dilakukan melalui pengamatan terhadap Normal Probability Plot of Regression

Standardize Residual. Uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan. Oleh

sebab itu dianjurkan dengan uji statistik. Uji statistik sederhana dapat dilakukan

dengan melihat nilai kurtosis dan skweness dari residual dan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). Dalam penelitian ini yang digunakan

dalam pengujian normalitas residual adalah menggunakan uji statistik non-

parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S). 

b. Uji Asumsi Multikolinieritas

Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas ( independent). Model regresi yang baik 

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara independent. Untuk mendeteksi ada

atau tidaknya multikoleniaritas didalam model regresi yaitu

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 60/112

 

 

a. nilai R2

yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat

tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel independent banyak yang tidak 

signifikan mempengaruhi variabel dependen.

b. menganalisis matrik korelasi variabel-variabel independent.

c. Multikoleniaritas dilihat dari nilai tolerance dan lawannya dan VIF. Nilai VIF >

10 maka terjadi multikoleniaritas yang serius. Besarnya VIF dapat dirumuskan :

1VIF =

Tolerance

c. Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi

ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.

Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka

disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model

regresi yang baik tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini dapat dideteksi dengan

melihat scatterplot antara nilai taksiran Y dengan nilai residual dimana plot

residual versus nilai prediksinya menyebar. Jika pada grafik yang mempunyai

sumbu residual yang distandarkan dari sumbu X dan Y yang telah diprediksi

membentuk suatu pola tertentu yang jelas (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit), serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 61/112

 

 

d. Autokorelasi

Menguji kemungkinan terjadinya autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah

kesalahan pengganggu pada periode t-1 ( sebelumnya). Autokorelasi muncul

karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya.

Masalah ini karena residual tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.

Model regresi yang baik tidak terjadi autokorelasi.

Pada penelitian ini menggunakan uji Durbin watson ( DW test). Uji Durbin

watson ( DW test) digunakan untuk autokorelasi tingkat satu dan mensyaratkan

adanya intercept ( konstanta) dalam model regresi dan tidak ada variabel lag

diantara variabel independent. Hipotesis yang diuji adalah :

Tabel 2. Klasifikasi Nilai Durbin-Watson

Hipotesis nol Keputusan Jika

Tdk ada autokorelasi positif 

Tdk ada autokorelasi positif 

Tdk ada korelasi negatif 

Tdk ada korelasi negatif 

Tdk ada autokorelasi, positif 

dan negative

Tolak 

No decision

Tolak 

No decision

Tdk tolak 

0 < d < dl

dl ≤ d ≤ du 

4- dl < d < 4

4-du ≤ d ≤ 4- du

Du < d < 4-du

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 62/112

 

 

3.6.4  Pengujian Hipotesis 

Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya

pengaruh yang signifikan dari variabel independen ( kepemilikan manajerial,

struktur aktiva, ukuran perusahaan, pertumbuhan penjualan, dan resiko bisnis )

terhadap variabel dependen ( Kebijakan Hutang ) baik secara parsial maupun

secara simultan.

a.  Uji t

Pengujian hipotesis yang dilakukan secara parsial bertujuan untuk mengetahui

pengaruh dan signifikansi dari masing-masing variabel independen terhadap

variabel dependen. Pengujian ini dilakukan dengan uji-t pada tingkat keyakinan

95% dengan ketentuan sebagai berikut:

Ho : apabila p-value > 0,05, maka Ho diterima

H1 : apabila p-value < 0,05, maka Ho ditolak 

b.  Uji F

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

yang diamati se berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Pengujian ini

dilakukan dengan uji ANOVA pada tingkat keyakinan 95%, dengan ketentuan

sebagai berikut ;

apabila F hitung < F tabel, maka Ho diterima

apabila F hitung > F tabel, maka Ho ditolak 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 63/112

 

 

IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1  Statistik Deskriptif  

Analisis statistik deskriptif dilakukan guna mengetahui gambaran data yang akan

dianalisis. Teknik analisis deskriptif secara umum terbagi dua yaitu ukuran

tendensi sentral dan ukuran penyebaran data. Ukuran tendensi sentral adalah suatu

ukuran yang digunakan untuk mengetahui kumpulan data mengenai sampel atau

populasi yang disajikan dalam table atau diagram yang dapat mewakili sampel

atau populasi. Ukuran tendensi sentral, yaitu rata-rata ( mean ), median, modus,

kuartil, desil dan percentile. Sedangkan ukuran penyebaran data adalah ukuran

statistic yang digunakan untuk mengetahui luas penyebaran data atau tingkat

homogenitas data. Ukuran penyebaran data meliputi standar deviasi, range,

deviasi mean, standar deviasi dan variasi relatif.

Jadi dengan demikian analisis deskriptif bertujuan menjelaskan mean dan standar

deviasi perbandingan antara variable independen yaitu faktor intern ( ukuran

perusahaan, kepemilikan manajerial, dan pertumbuhan penjualan ) terhadap

variable dependen, yaitu hutang. Statistic deskriptif dari data penelitian ini

ditunjukkan dalam tabel dibawah ini

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 64/112

 

 

Tabel 3. Statistik Deskriptif 

Descriptive Statistics 

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DEBT 100 -2.386 .386 -.83108 .614138

MOWN 100 .001 25.621 3.50529 7.283577

GS 100 -.627 1.342 .15535 .238778

SIZE 100 24.254 31.745 2.76055E1 1.760964

Valid N (listwise) 100

Sumber : lampiran 7

Dari tabel diatas dapat dilihat jumlah sampel penelitian (N) ada 100 yang

mempunyai nilai negatif dan positif. Dari 100 sampel perusahaan, untuk variable

dependent ( DEBT) mempunyai nilai minimum ( terkecil ) yaitu -2,39. Nilai

minus tersebut artinya bahwa jumlah total hutang jangka panjang terendah adalah

sebesar 2,39 kali dari ekuitas perusahaan. Nilai negatif ini disebabkab karena ada

beberapa perusahaan yaitu PT. Tira Austine,Tbk pada tahun 2003, PT.Indofood

Sukses Makmur, Tbk pada tahun periode 2003-2005, dan PT. Intraco Penta pada

tahun 2003-2004 tidak dapat menutupi hutangnya dengan modal. Nilai terbesar

Maximum yaitu 0,39 artinya bahwa total hutang jangka panjang terbesar

perusahaan sebesar 0,39 kali dari total equitynya. Nilai struktur modal yang

kurang dari satu menunjukkan bahwa jumlah hutang jangka panjang lebih kecil

daripada total equity. Nilai rata-rata sebesar 0,8311 artinya bahwa selama periode

penelitian rata-rata perusahaan memiliki hutang jangka panjang adalah sebesar

0,8311kali dari total equitynya. Hal ini berarti perusahaan dalam menggunakan

sumber hutang masih lebih kecil daripada menggunakan modal sendirinya.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 65/112

 

 

Sedangkan standar deviasi sebesar 0,61414 artinya selama periode penelitian,

ukuran penyebaran dari variabel hutang adalah sebesar 0,61414.

Kepemilikan manajerial mempunyai nilai terkecil yaitu 0.001. Nilai terkecil ini

terjadi pada perusahaan PT.Unilever Indnesia, Tbk. Sedangkan mown terbesar

yaitu pada perusahaan Lion Mesh Prima sebesar 25,6. Nilai rata-rata kepemilikan

saham pada perusahaan manufaktur periode 2003-2007 yaitu 3.50529 yang

tergolong masih kecil.

Pertumbuhan penjualan memiliki nilai terkecil yaitu -0.627 terjadi pada PT. Jaya

Pari Steel, Tbk. Hal ini dikarenakan pada PT. Jaya Pari Steel penjualannya kurang

stabil pada selama 5 tahun berturut-turut. Sedangkan nilai maksimum yaitu 1,342

pada PT. Hexindo Adi Perkasa, Tbk yang menunjukkan bahwa pertumbuhan

penjualan dalam kategori stabil. Pertumbuhan penjualan pada perusahaan

manufaktur ini memiliki nilai rata-rata sebesar 15,5 % sedangkan standar deviasi

23,9% pertumbuhan penjualan pada 5 tahun berturut-turut di perusahaan

manufaktur sebesar 23,9%.

Ukuran perusahaan memiliki nilai terkecil sebesar 24.254 menggambarkan total 

asset PT.Pyrdam Farma,Tbk dalam kategori kecil. Sedangkan nilai maksimum

sebesar 31,745 pada PT. Astra International, Tbk yang merupakan perusahaan

besar. Nilai mean sebesar 2,76 artinya dari 20 Perusahaan manufaktur yang

terdaftar di BEI selama periode penelitian, kemampuan rata-rata total aktiva

adalah sebesar 2,76 satuan logaritma Natural.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 66/112

 

 

4.2  Uji Asumsi Klasik 

Sebelum model regresi digunakan dalam pengujian hipotesis, terlebih dahulu

model tersebut harus diuji apakah model tersebut memenuhi asumsi klasik atau

tidak, yang mana asumsi ini merupakan asumsi yang mendasari analisis regresi.

4.2.1  Uji Normalitas 

Uji asumsi normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,

variable pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Ada dua

cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu

dengan analisis grafik dan uji statistik.

a.  Uji statistik dengan menggunakan statistic Non-Parametrik kolmogrov

Smirnov ( K-S )

Tabel 4. Hasil uji normalitas ( K-S)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 

UnstandardizedResidual

N 100

Normal Parametersa

Mean .0000000

 

Std. Deviation .58344655

Most Extreme Differences Absolute .085

Positive .077

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .853

Asymp. Sig. (2-tailed) .460

a. Test distribution is Normal

b. Calculated from data.

Sumber : lampiran 4

Dapat dilihat dalam tabel, kolmogrov- Smirnov Z adalah 0,460 dengan hasil tidak 

signifikan atau lebih dari 0,05 yaitu sebesar 0,460. Hal ini berarti H0 diterima

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 67/112

 

 

yang berarti bahwa data residual terdistribusi secara normal. Dengan dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

Ho : apabila Asymp. Sig. > 0,05 maka Ho diterima, data berdistribusi normal

H1 : apabila Asymp. Sig. < 0,05 maka Ho ditolak, data tidak berdistribusi secara

normal.

b. Analisis grafik dengan P-P Plot

Gambar 2. Hasil uji normalitas dengan grafik

Sumber : lampiran 4

Kemudian uji secara grafik dengan menggunakan histogram dan grafik normal p-

plot dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi normal. Hal ini dikarenakan

kedua grafik diatas menunjukkan bahwa grafik sesuai dengan prinsip normalitas

yaitu Data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal

atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal dengan pola

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 68/112

 

 

distribusi skewness tidak menceng kekiri. Regresi yang baik data berdistribusi

normal. Sedangkan apabila grafik menyalahi asumsi normalitas, data menyebar

 jauh dari diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik 

histogramnya menunjukkan pola distribusi skewness menceng ke kiri.

4.2.2  Uji Multikolinearitas 

Uji multikoleniaritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan

adanya korelasi antar variabel bebas ( independent). Penelitian yang mengandung

multikolinearitas akan berpengaruh terhadap hasil penelitian sehingga penelitian

menjadi tidak berfungsi. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

diantara independent. Multikoleniaritas dapat dilihat dari VIF dan tolerance. Nilai

VIF dan tolerance yang umum dipakai untuk menunjukkan multikolinearitas

adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan VIF > 10.

Tabel 5. Hasil Uji Multikoleniaritas

Variable

independent

Tolerance VIF Kesimpulan

SIZE 0,706 1,416 Tanpa multikolinearitas

GS 0,994 1,006 Tanpa multikolinearitas

MOWN 0,707 1,415 Tanpa multikolinearitas

4.2.3  Uji Autokorelasi 

Penyimpangan model regresi klasik lainnya adalah adanya Autokolerasi dalam

model regresi. Apabila dalam model regresi terdapat autolerasi maka dalam

penelitian terdapat korelasi antaranggota sampel yang diurutkan berdasarkan

waktu. Penyimpangan asumsi ini biasanya terjadi pada observasi yang

menggunakan time series. 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 69/112

 

 

Konsekuensi dari adanya autokolerasi dalam suatu model regresi adalah varians

sampel tidak dapat menggambarkan varians populasinya. Selain itu, model regresi

yang dihasilkan tidak dapat digunakan untuk menaksir nilai variabel dependen

pada nilai variabel independent tertentu ( Algifari, 2000).

Table 6. Hasil Uji Autokolerasi

Model Summaryb 

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .640a

.410 .385 .352065 2.134

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN,

b. Dependent Variable: DEBT

Sumber : lampiran 4

Dari tabel diatas dapat diketahui DW sebesar 2.134 dari jumlah sampel 100

dengan variabel berjumlah 4 ( n = 100, k = 4 ) dan tingkat signifikansi 0,05.

Dengan data tersebut maka batas DL = 1,592 DU = 1.758.

Table 7. interpretasi Hasil Autokolerasi Durbin Watson

Jika Keputusan

0 < 2.134 < 1,592

1,592 ≤ 2.134 ≤ 1,758 

2,408 < 2.134 < 4

2,242≤ 2.134 ≤ 2,45 

1,758 < 2.134 < 2,242

Ada autokolerasi

Tanpa kesimpulan

Ada autokolerasi

Tanpa kesimpulan

Tidak ada autokolerasi

Sumber : lampiran 4

Berdasarkan table diatas, maka dalam penelitian ini tidak terdapat autokolerasi.

Hal ini dikarenakan nilai DW lebih besar dari batas DU = 1,758  dan kurang dari

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 70/112

 

 

4 – 1,758(2,242), maka dapat disimpulkan bahwa tidak bisa menolak H0 yang

menyatakan bahwa tidak ada autokolerasi positif atau negatif ( Ghozali, 2007).

4.2.4 Uji Heterokedastisitas 

Uji heterokedastisitas bertujuan apakah dalam model regresi terjadi kesamaan

variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Model regresi yang

baik tidak terjadi heterokedastisitas. Untuk melihat ada atau tidaknya

heterokedastisitas dapat dilihat dengan grafik scatterplot dengan ketentuan yaitu

apabila diagram pencar yang ada membentuk diagram tertentu yang teratur atau

menumpuk dalam satu tempata maka regresi mengalami heterokedastisitas tetapi

apabila diagram pencar tidak membentuk suatu pola atau menyebar acak maka

regresi tidak mengalami heterokedastisitas.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 71/112

 

 

Gambar 3. Hasil Uji Heterokedastisitas

Sumber : Lampiran 4

Berdasarkan scatterplot dalam penelitian ini, dari grafik scatterplot terlihat bahwa

diagram pencar tidak membentuk pola tertentu tetapi menyebar secara acak serta

tersebak baik dibawah angka 0 pada sumbu Y. hal ini dapat disimpulkan regresi

dalam penelitian ini tidak terjadi heterokedastisitas.

Setelah pengujian asumsi klasik dilakukan maka dapat diperoleh kesimpulan

bahwa kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan

bebas dari uji asumsi klasik. Hal ini bearti uji regresi dapat dilanjutkan dan tidak 

ada variabel yang dikeluarkan dari model regresi yang akan berpengaruh terhadap

hasil.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 72/112

 

 

4.3  Goodness Of Fit 

Dalam melihat ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat

dapat diukur dari Goodness Of Fit nya. Secara statistik, dapat diukur dari nilai

koefisien determinasi ( R2

). Koefisien determinasi ( R2

) pada intinya melihat atau

mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel

dependen ( Ghozali, 2007 ). Apabila R2

= 1 berarti variabel independent bebas

pengaruh secara sempurna terhadap variabel dependen sedangkan apabila R2

= 0

berarti variabel independen tidak bebas pengaruh terhadap variabel dependen.

Namun banyak peneliti menganjurkan menggunakan Adjusted R Square hal ini

dikarenakan nilai adjusted R aquare dapat naik dan turun apabila satu variabel

independen ditambahkan ke dalam model.

Table 8 . Hasil Uji Goodnes Of Fit

Model Summary

b

 

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .640a

.410 .385 .352065 2.134

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN,

b. Dependent Variable: DEBT

Berdasarkan hasil regresi diiatas, diperoleh nilai adjested R Square = 0,385 atau

38,5 %. Hal ini berarti variabel dependen (DEBT) dapat dijelaskan oleh variabel

independennya (SIZE, GS, dan MOWN ) sebesar 38,9 % sedangkan sisanya (

100% - 38,5% = 61,5%) dijelaskan oleh sebab atau variabel lain diluar model.

Standar Error of Estimates (SEE ) sebesar 0,352065. Makin kecil nilai SEE akan

membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 73/112

 

 

4.4  Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari

variabel independen terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis parsial

dengan menggunakan Uji-t, sedangkan pengujian hipotesis secara simultan

dengan menggunakan Uji-F dengan tingkat kepercayaan 95%.

4.5.1 Uji signifikansi parameter parsial

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh nyata masing-masing

variabel independen yang diamati yaitu SIZE, Growth Sales,dan  Managerial

Ownership terhadap Kebijakan Hutang. Pengujian ini dilakukan dengan

menggunakan besarnya nilai probabilitas ( p-value ) masing-masing koefisien

regresi variabel independen dibandingkan dengan tingkat signifikansi (α). Dengan

dasar keputusan berdasarkan probabilitas sebagai berikut:

Jika ( p-value) > 0,05 maka Ha ditolak.

Jika ( p-value ) < 0,05, maka Ha diterima

Table 9. Tabel pengujian secara parsial

Variabel

independen

Koefisien

regresi

Standard

error

t.statistik Sig.t

MOWN

SIZE

GS

-0.104

0.084

0.479

0.008

0.034

0.255

-1.639

2.462

1.876

0.104

0.016

0,064

Sumber : Lampiran 4

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 74/112

 

 

4.5.1.1.  Pengujian Hipotesis Pertama

Ha1 = Kepemilikan manajerial mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap Kebijakan Hutang.

Berdasarkan hasil tabel diatas diperoleh signifikansinya sebesar 0,104 sehingga

lebih besar dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05. Dengan demikian secara parsial

Ha1 ditolak yang menyatakan terdapat pengaruh positif kepemilikan manajerial

terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan persamaan regresi menunjukkan bahwa

kepemilikan manajerial mempunyai arah koefisien regresi negatif dengan debt

perusahaan yaitu b1= -0.104 yang berarti bahwa apabila kepemilikan manajerial

mengalami peningkatan 1% maka hutang akan menurun sebesar 0,004% dengan

asumsi variable independen lainnya konstan.

Hasil ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan Ugy dan Sujoko

(2007) yaitu menjelaskan bahwa manajer konsisten dengan tugasnya yaitu untuk 

memakmurkan kekayaan perusahaan. Jadi dengan ada atau tidaknya kepemilikan

saham oleh manajemen, manajer tetap konsisten dengan kewajibannya kepada

perusahaan (pemegang saham). Management tidak mempunyai kendali atas

hutang karena banyak dikendalikan oleh pemilik mayoritas.

4.5.1.2.  Pengujian Hipotesis Kedua

Ha2 = Ukuran Perusahaan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap

Kebijakan Hutang.

Berdasarkan hasil perhitungan diatas, ukuran perusahaan ( firm size) 

menghasilkan probabilitas signifikansinya sebesar 0.016  jauh lebih kecil

dibandingkan tingkat signifikasinya 0,05. Hal ini berarti Ha2 diterima yang

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 75/112

 

 

menyatakan terdapat pengaruh antara ukuran perusahaan dengan kebijakan

hutang. Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa firm size mempunyai arah

koefisien regresi positif dengan debt ratio sebesar b2 = 0,084 yang berarti bahwa

setiap kenaikan firm size 1 % maka debt Ratio akan meningkat sebesar 0,084 %

dengan asumsi variable independen lainnya konstan.

Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan Wahidawati ( 2001 )

yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hutang

dengan pendekatan Agency Theory, dalam hal ini perusahaan cenderung untuk 

meningkatkan hutang karena perusahaan membutuhkan dana yang besar seiring

pertumbuhannya. Hal ini dikarenakan tidak mencukupinya dana internal sehingga

perusahaan membutuhkan dana eksternal berupa hutang. Selain itu juga,

perusahaan besar dengan mudah mengakses pasar modal ini disebabkan karena

perusahaan besar memiliki fleksibilitas dan kemampuan untuk mendapatkan

sumber dana.

4.5.1.3.  Pengujian Hipotesis Ketiga

Ha5 = pertumbuhan penjualan mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap kebijakan hutang.

Berdasarkan output diatas dihasilkan probabilitas sebesar 0,064 jauh lebih kecil

dibandingkan dengan tingkat signifikansinya yaitu 0,05. Hal ini berarti Ha3 

ditolak. Hasil persamaan regresi menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan

mempunyai arah koefisien regresi Positif dengan debt ratio sebesar b5 = 0.479

yang berarti bahwa setiap kenaikan pertumbuhan penjualan 1 % maka Debt Ratio 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 76/112

 

 

akan meningkat sebesar 0.479% dengan asumsi variable independen lainnya

konstan.

Sesuai arah koefisien regresi, hasil penelitian ini mendukung Soebiantoro dan

Sujoko (2007) yaitu tingkat pertumbuhan positif terhadap hutang didasarkan pada

kenyataan semakin tinggi pertumbuhan perusahaan maka semakin tinggi pula

struktur modal perusahaan berupa hutang jangka panjang. Selain itu, Semakin

tinggi pertumbuhan pasar maka peluang bisnis perusahaan semakin besar.

Semakin stabil juga pertumbuhan penjualannya. Ketika dana internal berupa

pendapatan penjualan perusahaan tidak mencukupi, maka perusahaan dapat

dengan aman menggunakan hutang karena penjualan yang stabil maka perusahaan

akan mampu membayar biaya tetap yang ditimbulkan dari hutang.

Tidak signifikannya variabel ini karena ada kemungkinan bahwa Tingkat

pertumbuhan juga berbanding lurus dengan pertumbuhan laba, sehingga

pertumbuhan masa depan merupakan ukuran sampai sejauh mana laba per lembar

saham suatu perusahaan dapat ditingkatkan oleh leverage. Jika aktiva dan laba

meningkat per tahun, maka pembiayaan dengan hutang dan beban tetap tertentu

akan meningkatkan pendapatan pemilik saham. Perusahaan harus

mempertimbangkan keuntungan menggunakan leverage dengan adanya

kesempatan untuk meningkatkan modal saham ketika harga sahamnya tinggi. Hal

tersebut yang memungkinkan terjadinya ketidakkonsisten yang menyebabkan

tidak signifikan hasil penelitian ini.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 77/112

 

 

4.5.2 Pengujian Hipotesis Secara bersama-sama

Uji F dilakukan untuk meguji hubungan regresi antar variabel dependen dengan

seperangkat variabel independent. Hipotesa yang diajukan adalah :

H04 = Kepemilikan manajerial, Ukuran Perusahaan , dan Pertumbuhan Penjualan

secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh yang signifikan kebijakan

hutang.

Ha4= Kepemilikan manajerial, struktur aktiva , dan Pertumbuhan Penjualan secara

simultan mempunyai pengaruh yang signifikan kebijakan hutang.

Berdasarkan uji F maka dapat diambil kesimpulan dengan dasar keputusan

berdasarkan probabilitas sebagai berikut :

Jika Sig > 0,05 maka Ha ditolak.

Jika Sig < 0,05, maka Ha diterima 

Table 10. Pengujian secara Bersama-sama (Uji F)

ANOVAb 

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.639 3 1.213 3.455 .019a 

 

Residual 33.701 96 .351

Total 37.339 99

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN

b. Dependent Variable:DEBT

Dari pengujian secara bersama-sama diperoleh hasil seperti terlihat pada table

diatas, bahwa p-value nya 0,019 kurang dari tingkat signifikansinya yaitu 0,05.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan Ha1 diterima dan H01 ditolak. Hal

ini menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

(kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan,dan pertumbuhan penjualan )

terhadap variabel dependen ( kebijakan hutang ) secara bersama-sama.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 78/112

 

 

Berdasarkan hasil regresi diiatas, diperoleh nilai adjested R Square = 0,385 atau

38,5 %. Hal ini berarti variabel dependen (DEBT) dapat dijelaskan oleh variabel

independennya (SIZE, GS, dan MOWN ) sebesar 38,5 % sedangkan sisanya ( 100

% - 38,5% = 61,5%) dijelaskan oleh sebab atau variabel lain diluar model.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 79/112

 

 

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil dan analisis data yang telah dikemukakan pada bab

sebelumnya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1.  Dari lima variabel independen yang berpengaruh secara signifikan secara

parsial terhadap variabel dependen , variabel ukuran perusahaan yang

berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Sedangkan variabel lainnya yaitu

pertumbuhan penjualan dan kepemilikan manajerial tidak berpengaruh

secara signifikan terhadap kebijakan hutang.

2.  Terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel independen

(kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan dan pertumbuhan penjualan)

terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) secara bersama-sama pada

perusahaan manufaktur.

3.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam pengambilan kebijakan

pendanaan (hutang) maka perusahaan yang menjadi sampel telah

melakukan kombinasi dari dana eksternal dan dana internal (Pecking

Order Theory). Apabila sumber dari dana internal tidak mencukupi maka

dengan mempertimbangkan ukuran perusahaan masih memungkinkan

perusahaan untuk memenuhi sebagian kebutuhan pendanaannya melalui

penggunaan hutang.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 80/112

 

 

5.2 Keterbatasan Penelitian

Terdapat beberapa keterbatasan yang dapat mempengaruhi hasil penelitian

yaitu :

1.  Dalam menyusun skripsi ini penulis menghadapi kendala yaitu terbatasnya

sampel perusahaan akibat memerlukan data proporsi kepemilikan

manjerial. Selain itu sampel yang digunakan hanya perusahaan sektor

manufaktur dengan rentang waktu 2003-2007 dengan jumlah perusahaan

sebanyak 20 perusahaan sehingga kesimpulannya tidak akan berlaku pada

perusahaan sektor lainnya.

2.  Variabel independent dalam penelitian ini hanya dapat menjelaskan 38,5%

saja, sehingga variabel independent dalam penelitian ini belum dapat

menjelaskan secara keseluruhan.

5.3  Saran

1.  Beberapa variabel yang tidak terbukti pada penelitian ini sebaiknya pada

penelitian selanjutnya digunakan proxy yang lain dari variabel tersebut,

sehingga diharapkan dapat mencerminkan variabel yang digunakan.

2.  Memperluas penelitian dengan cara memperpanjang periode penelitian dengan

menambah tahun amatan dan juga memperbanyak jumlah sampel untuk 

penelitian yang akan datang.

3.  Penelitian yang akan datang juga sebaiknya menambah variabel independen

dan pendekatan kebijakan hutang selain yang digunakan dalam penelitian ini.

Variabel tersebut seperti kepemilikan institusional, faktor intern yaitu

pembayaran dividend dan pangsa pasar relative, arus kas sedangkan faktor

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 81/112

 

 

ekstern yaitu tingkat suku bunga dan keadaan pasar modal, serta variabel

lainnya. Pendekatan kebijakan hutang yang dapat digunakan yaitu Static

Trade Off Theory. 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 82/112

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Algifari. 2000. Analisis Regresi Teori, Kasus dan Solusi.BPFE Yogyakarta:

Yogyakarta.

Brigham, Eugene F dan Houston, Joel F. 2001. Managemet Keuangan. Penerbit

Erlangga: Jakarta.

Ceria Rakmawati,Mira. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur  Modal pada Perusahaan Otomotif Yang Terdaftar DiBEI. 2008. Skripsi

Universitas Islam Indonesia. Dipublikasi.

Chairiri, Anis dan Ghozali, Imam. 2007. Toei Akuntansi. Badan Penerbit

Universitas Diponegoro: Semarang.

Christianti, Ari.2008. Pengujian POT :Pengaruh Leverage terhadap Pendanaan

Surplus dan Defisit Pada Industri Manufaktur Di BEI. The 2nd

National

Conference UKWMS.

Cristianti, Ari. 2006. Penentuan Perilaku Kebijakan Struktur Modal Pada

Perusahaan Manufaktur di BEJ Hipotesis Pecking Order Theory dan Static

Trade Off. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Firmantyas Imanda, Putri dan Mohammad, Nasir. 2006. Analisis Persamaan

Simultan Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institutional, Resiko,

Kebijakan Hutang Dan Kebijakan Dividen Dalam Perspektif Teori

Keagenan. Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

BPUNDIP: Semarang.

Gussova, Gita, 2009. Pengaruh Corporate Governance, Ukuruan Perusahaan,

dan Hutang Terhadap Agency Cost perusahaan yang terdaftar di BEI.

Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. PT. Raja

Grafindo Persada: Jakarta

Horne dan Wachowicz. 2007. Prinsip-prinsip Management Keuangan. Salemba

Empat: Jakarta.

Husnan, Suad. 1996. Teori dan Penerapan Keputusan Jangka Panjang. BPFE-

Yogyakarta. Yogyakarta.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 83/112

 

 

Husnan, Suad. 1985. Pembelanjaaan Perusahan. Penerbit liberty Yogyakarta.

Yogyakarta.

Indrianto , Nur dan Bambang Supomo.1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk 

Akuntansi dan Management. BPFE Yogyakarta: Yogyakarta.

Juwita. 2008.  Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada

Perusahaaan Tekstil dan Garmen Go Publik Di BEI. Skripsi Uninersitas

Lampung. Bandar Lampung

Kaaro, Hermeidianto. 2001. Analisis Leverage dan Dividen Dalam Lingkungan

Ketidakpastian: Pendekatan Pecking Order Theory dan Balancing Theory. 

Simposium Nasional Akuntansi IV.

Munawir. 2004. Analisa Laporan Keuangan. Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 1997. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. BPFE

Yogyakarta: Yogyakarta.

Uyanto, Stanislaus. S. 2006. Pedoman Analisis data dengan SPSS. Graha Ilmu:

Yogyakarta.

Sa’diyah, Anisa’u.2007. Pengaruh Asset Tangibility, Size, Growth, Profitability,

 Dan Earning Volatility Terhadap Leverage Pada Perusahaan Manufaktur 

 DI BEJ: Dengan Pengujian Peking Order Theory Atau Static Trade Off.

Skripsi Universitas Islam Indonesia. Dipublikasikan.

Setia Atmajaya, Lukas. 2008. Teori Dan Praktek Manajemen Keuangan. CV.

Andi Offset: Yogyakarta.

Sofiana, Dewi. 2009. Komparasi Keputusan Tingkat Pofitabilitas, Dan nilai

Perusahaan Berdasrakan Status kepemilikan ManajerialDalam Perspektif 

 Agency Theory. Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Soliha, Euis dan Taswan. 2002. Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai

Perusahaan Serta Beberapa Faktor Yang Mempengaruhinya. Jurnal Bisnis

dan Ekonomi, STIE STIKUBANK. Semarang.

Sujoko dan Soebiantoro dan Sujoko. 2007. Pengaruh Struktur Kepemilikan

Saham, Leverage, Faktor Intern dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai

Perusahaan. Jurnal Ekonomi dan Manajemen.

Susetyo A, Arief . 2006. pengaruh risiko bisnis (bussines risk ), struktur aktiva

(tangibility of assets), profitabilitas ( profitability) dan ukuran perusahaan

( firm size) terhadap struktur modal pada industri manufaktur yang telah

listing di BEJ selama periode 2000-2003. Skripsi Universitas Islam

Indonesia. Dipublikasikan.

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 84/112

 

 

Tri Anggraini, Ike.2007. Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi struktur 

 Modal pada Perusahaan Manufaktur Di BEJ. Skripsi Universitas Islam

Indonesia. Dipublikasikan.

Trisyanti. 2009. Analisis Pengaruh Karaterirtik Perusahaaan dan karateristik Kepemilikan saham Terhadap Initial Return Pada Perusahaan Yang

 Melakukan IPO Di BEI. Skripsi Universitas Lampung. Bandar Lampung.

Wahidawati. 2001. Pengaruh kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan

 Institusional pada Kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah perspektif 

 Agency Theory. Simposium Nasional Akuntansi IV.

…….. 2007. Format Penulisan Karya Ilmiah Universitas Lampung. Universitas

Lampung. Bandar Lampung.

www.google.co.id 

www.idx.co.id

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 85/112

 

 

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 86/112

 

 

LAMPIRAN 1 : Dafar Nama Perusahaan Dalam Penelitian

NO NAMA PERUSAHAAN KODE

1 PT.ASTRA AUTOPARTS,Tbk ASII

2 PT.ASTRA INTERNASIONAL,Tbk AUTO

3 PT. TIRA AUSTENITE TIRA

4 PT.GUDANG GARAM,Tbk GGRM

5 PT.HEXINDO ADIPERKASA, Tbk HEXA

6 PT.INDOFARMA, Tbk INAF

7 PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk INDF

8 PT.INTRACO PENTA, Tbk INTA

9 PT.JAYA PARI STEEL,Tbk JPRS

10 PT.KIMIA FARMA, Tbk KAEF

11 PT.LAUTAN LUAS , Tbk LTLS

12 PT.LION MESH PRIMA, Tbk LMSH

13 PT.LION METAL WORKS, Tbk LION

14 PT.MANDOM INDONESIA,Tbk TCID

15 PT.PYRDAM FARMA,Tbk PYFA

16 PT.SIANTAR TOP, Tbk STTP

17 PT.SORINI AGRO ASIA CORPORINDO,Tbk SOBI

18 PT.TEMPO SCAN PASIFIK, Tbk TSCP

19 PT.TUNAS BARU LAMPUNG, Tbk TBLA

20 PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk UNVR

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 87/112

 

 

LAMPIRAN 2 : DATA KEPEMILIKAN MANAJERIAL

NO KODE NAMA TAHUN KEPEMILIKAN MANAJERIAL JUMLAH

1 ASII

PT.ASTRA

AUTOPARTS,Tbk 2004 0.016 & 0.033 0,049

2003 0.013 0,013

2005 0.008,0.043,0.036 0,087

2006 0.008 & 0.036 0,044

2007 0.036 0,036

2 AUTO

PT.ASTRA

INTERNASIONAL,Tbk 2003 0.084 & 0.013 0,097

2004 0.013 & 0.084 0,097

2005 0.014, 0.014& 0.022 0,05

2006 0.015 &0.014 0,164

2007 0.015 &0.014 0,164

3 PT.TIRA AUSTENITE, Tbk 2003 0.006, 0.006 & 0.006 0,018

2004 0.006, 0.006 & 0.006 0,018

2005 0.006, 0.006 & 0.006 0,018

2006 0.006 & 0.006 0,012

2007 0.006 & 0.006 0,012

4 GGRM PT.GUDANG GARAM,Tbk 2003 0.940,0.284,0.520 2,698

2004 0.940,0.284,0.520 2,698

2005 0.940,0.284,0.520 2,698

2006 0.940,0.284,0.520 2,698

2007 0.940,0.284,0.520 2,698

5 HEXAPT.HEXINDOADIPERKASA, Tbk 2003 0.006 0,006

2004 0.006 0,006

2005 0.006 0,006

2006 0.006 0,006

2007 0.006 0,006

6 INAF PT.INDOFARMA, Tbk 2003 0.012 0,012

2004 0.012 0,012

2005 0.012 0,012

2006 0.012 0,012

2007 0.012 0,012

7 INDF

PT.INDOFOOD SUKSES

MAKMUR, Tbk 2003 0.083 & 0.389 0,472

2004 0,104 & 0.022 0,126

2005 0.007 & 0.038 0,045

2006 0.007 & 0.038 0,045

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 88/112

 

 

2007 0.038 & 0.007 0,045

8 INTA PT.INTRACO PENTA, Tbk 2003 3.277 & 0.020 3,297

2004 3.277 & 0.020 3,297

2005 3.277 & 0.020 3,297

2006 2.604 & 0.020 2,624

2007 1.584 , 0.243, 0.182, 0.182, 0.010 2,201

9 JPRS PT.JAYA PARI STEEL,Tbk 2003 2.20 & 0.0003 2,2

2004 2.20 & 0.0002 2,2

2005 2.20 & 0.0001 2,2

2006 2.20 & 0.0001 2,2

2007 2.20 2,2

10 KAEF PT.KIMIA FARMA, Tbk 2003 0.972 0,972

2004 0.972 0,972

2005 1.887,1.019, 0.567,0,16 0,045

2006 0.389 0,389

2007 0.273 0,273

11 LTLS PT.LAUTAN LUAS , Tbk 2003 1.887,1.019, 0.567,0,16 3,633

2004 1.887,1.019, 0.567,0,16 3,633

2005 1.887,1.019, 0.567,0,16 3,633

2006 1.887,1.019, 0.567,0,16 3,633

2007 1.887,1.019, 0.567,0,16 3,633

12 LMSH

PT.LION MESH PRIMA,

Tbk 2003 14.094,11.496,0.031 25,621

2004 14.094,11.496,0.031 25,621

2005 14.094,11.496,0.031 25,621

2006 14.094 & 11.496 25,59

2007 14.094 & 11.496 25,59

13 LION

PT.LION METAL WORKS,

Tbk 2003 0.076, 0.076, 0,024 0,176

2004 0.076, 0.076, 0,024 0,176

2005 0.076, 0.076, 0,024 0,176

2006 0.076, 0.076, 0,024 0,176

2007 0.076, 0.076, 0,024 0,176

14 TCID

PT.MANDOM

INDONESIA,Tbk 2003 O.932,0.026,0.013,0.010,0.008,0.008,0.006. 1

2004 0.026,0.013,0.010,0.008,0.006,0.004 0,106

2005 O.932,0.026,0.013,0.010,0.008,0.008,0.006. 1

2006 0.013,0.010,0.008,0.008 0,039

2007 0.013,0.010,0.008,0.008 0,039

15 PYFA PT.PYRDAM FARMA,Tbk 2003 11.538 &11.538 23,076

2004 11.538 &11.538 23,076

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 89/112

 

 

2005 11.538 &11.538 23,076

2006 11.538 &11.538 23,076

2007 11.538 &11.538 23,076

16 STTP PT.SIANTAR TOP, Tbk 2003 6.279 ,1.00 & 0.0900 7,819

2004 6.279 & 0.0900 7,629

2005 6.279 6,729

2006 6,51 6,51

2007 6.503 & 6.009 12,512

17 SOBI

PT.SORINI AGRO ASIA

CORPORINDO,Tbk 2003 0.038 & 0.011 0,049

2004 0.038 & 0.011 0,049

2005 0.038 & 0.011 0,049

2006 0.038 & 0.011 0,049

2007 0,039 0,039

18 TSCP

PT.TEMPO SCAN

PASIFIK, Tbk 2003

0.0119, 0.0080,

0.0070,0.0067,0.0008,0.0001 0,0345

2004

0.0119, 0.0178,

0.0119,0.0111,0.0090,0.0074,0.0008 0,0699

2005 0.0247,0.0233,0.0174,0.0134,0.0108,0.101 0,0896

2006 0.0247,0.0233,0.0174,0.0134,0.0108 0,0795

2007 0.0247,0.0233,0.0134,0.0134,0.0108,0.000 0,0856

19 TBLA

PT.TUNAS BARU

LAMPUNG, Tbk 2003 0,043, 0.043, 0.001, 0.001 0,088

2004 0.043, 0.043, 0.025, 0.014 0,125

2005 0.043, 0.043, 0.019 0,105

2006 0.050 & 0.050 0,1

2007 0.050 & 0.050 0,1

20 UNVR

PT.UNILEVER

INDONESIA, Tbk 2003 0.001 & 0.001 0,002

2004 0.001 & 0.001 0,002

2005 0.001 0,001

2006 0.001 0,001

2007 0.001 0,001

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 90/112

 

 

LAMPIRAN 3

DAFTAR PERHITUNGAN MENGENAI RASIO KEUANGAN

PERUSAHAAN

1.  PT.ASTRA AUTOPARTS,Tbk

a.  DEBT

tahun Total hutang jangka panjang Total ekuitas Ratio

2003 82.972.000.000 1.194.707.000.000 0,069449664

2004 101.990.000.000 1.398.514.000.000 0,072927407

2005 358.584.000.000 1.636.389.000.000 0,21913127

2006 329.415.000.000 1.864.461.000.000 0,176681089

2007 335.881.000.000 2.261.414.000.000 0,148526984

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 2.151.505.000.000 2.063.493.000.000 2.063.493.000.000 0,04265195

20042.924.581.000.000 2.151.505.000.000 2.151.505.000.000 0,359318709

2005 3.852.998.000.000 2.924.581.000.000 2.924.581.000.000 0,317452996

2006 3.371.898.000.000 3.852.998.000.000 3.852.998.000.000 -0,124863807

2007 4.205.275.000.000 3.371.898.000.000 3.371.898.000.000 0,24715368

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 1.957.303.000.000 28,303

20042.463.481.000.000 28,5212005 3.028.465.000.000 28,739

2006 3.028.160.000.000 28,739

2007 3.454.254.000.000 28,871

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 91/112

 

 

2.  PT.ASTRA INTERNASIONAL,Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 6.165.477.000.000 11.710.712.000.000 0,526481823

2004 6.189.975.000.000 16.485.126.000.000 0,375488486

2005 15.018.298.000.000 20.424.345.000.000 0,735313568

2006 11.427.947.000.000 22.375.766.000.000 0,51072875

2007 10.169.000.000.000 26.963.000.000.000 0,37714646

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 31.512.954.000.000 30.685.033.000.000 30.685.033.000.000 0,0270

2004 44.344.572.000.000 31.512.954.000.000 31.512.954.000.000 0,407

2005 61.731.635.000.000 44.344.672.000.000 44.344.672.000.000 0,392

2006 55.508.135.000.000 61.731.635.000.000 61.731.635.000.000 -0,100

2007 70.183.000.000.000 55.508.135.000.000 55.508.135.000.000 0,264

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 27.404.308.000.000 30,942

2004 39.145.053.000.000 31,298

2005 61.166.666.000.000 31,745

2006 57.929.290.000.000 31,690

2007 63.520.000.000.000 31,782

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 92/112

 

 

3.  PT. TIRA AUSTENITE

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 79.718.361.814 66.259.253.391 1,203127982

2004 27.706.671.176 69.138.159.381 0,400743546

2005 37.110.632.844 73.972.203.361 0,501683486

2006 32.055.856.012 72.547.140.845 0,441862431

2007 34.436.410.802 75.070.611.210 0,458720267

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 224.717.435.966 95.956.000.000 95.956.000.000 1,341879986

2004 118.567.072.419 224.717.435.966 224.717.435.966 -0,472372618

2005 173.021.368.344 118.567.072.419 118.567.072.419 0,459269971

2006 201.735.360.418 173.021.368.344 173.021.368.344 0,165956334

2007 222.912.554.387 201.735.360.418 201.735.360.418 0,104975121

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 284.578.985.535 26,374

2004 177.738.742.308 25,904

2005 180.276.908.889 25,918

2006 244.958.463.798 26,340

2007 238.871.346.819 26,199

4.  PT.GUDANG GARAM,Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 310.325.000.000 10.970.871.000.000 0,028286268

2004 387.288.000.000 12.183.853.000.000 0,031786989

2005 513.147.000.000 12.002.582.000.000 0,042753051

2006 7.855.005.000.000 13.157.233.000.000 0,597010405

2007 8.922.569.000.000 14.119.796.000.000 0,631919116

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 93/112

 

 

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 23.137.376.000.000 20.939.084.000.000 20.939.084.000.000 0,105

2004 24.291.692.000.000 23.137.376.000.000 23.137.376.000.000 0,050

2005 24.847.345.000.000 24.291.692.000.000 24.291.692.000.000 0,023

2006 26.339.297.000.000 24.847.345.000.000 24.847.345.000.000 0,060

2007 28.158.428.000.000 26.339.297.000.000 26.339.297.000.000 0,069

c.  SIZE

tahun Total Aktiva Ratio

2003 17.338.899.000.000 26,374

2004 20.591.389.000.000 25,904

2005 22.128.851.000.000 25,918

2006 21.733.034.000.000 26,340

2007 23.028.969.000.000 26,199

5.  PT.HEXINDO ADIPERKASA, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 6.779.750.663 206.811.498.003 0,032782271

2004 62.384.322.618 283.109.805.818 0,220353804

2005 89.661.565.174 344.760.896.151 0,260068837

2006 159.078.000.000 345.549.000.000 0,460363074

2007 115.976.000.000 380.791.000.000 0,304566022

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 661.909.182.789 499.447.000.000 499.447.000.000 0,32528413

2004 995.575.949.030 661.909.182.789 661.909.182.789 0,50409750

2005 1.423.316.735.746 995.575.949.030 995.575.949.030 0,42964154

2006 1.395.736.000.000 1.423.316.735.746 1.423.316.735.746 -0,0193778

2007 1.825.358.000.000 1.395.736.000.000 1.395.736.000.000 0,30781036

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 94/112

 

 

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 548.511.893.003 27,030

2004 636.108.555.058 27,179

2005 1.069.514.138.765 27,698

2006 1.024.104.000.000 27,655

2007 1.383.840.000.000 27,956

6.  PT.INDOFARMA, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang

  jangka panjang Total ekuitas Ratio

2003 37.740.237.882 248.411.414.409 0,151926344

2004 27.382.920.117 255.923.104.642 0,106996671

2005 23.255.349.518 265.245.146.779 0,087674929

2006 27.109.512.706 280.485.821.917 0,096651989

2007 31.577.120.875 291.562.628.966 0,108303046

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 498.206.423.057 687.984.000.000 687.984.000.000 -0,275845916

2004 689.521.838.834 498.206.423.057 498.206.423.057 0,384008329

2005 684.039.648.705 689.521.838.834 689.521.838.834 -0,007950713

2006 1.026.675.533.939 684.039.648.705 684.039.648.705 0,500900622

2007 1.273.162.479.164 1.026.675.533.939 1.026.675.533.939 0,240082613

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 629.202.669.315 27,168

2004 523.923.104.642 26,985

2005 518.823.729.815 26,975

2006 636.937.377.885 27,180

2007 1.009.437.678.208 27,640

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 95/112

 

 

7.  PT.INDOFOOD SUKSES MAKMUR, Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 6.888.137.600.978 4.093.880.900.390 1,682544697

2004 6.289.648.884.750 4.256.053.153.009 1,477812579

2005 5.630.036.052.399 4.308.448.464.683 1,306743274

2006 4.274.694.000.000 5.034.463.000.000 0,849086387

2007 5.899.543.000.000 7.126.596.000.000 0,827820603

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 17.871.425.474.269 16.466.285.000.000 16.466.285.000.000 0,085334395

2004 17.918.528.446.943 17.871.425.474.269 17.871.425.474.269 0,002635658

2005 18.764.650.000.000 17.918.528.446.943 17.918.528.446.943 0,047220482

2006 21.941.558.000.000 18.764.650.000.000 18.764.650.000.000 0,169302811

2007 27.858.304.000.000 21.941.558.000.000 21.941.558.000.000 0,269659338

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 15.308.854.459.911 30,359

2004 15.669.007.629.752 30,383

2005 14.786.084.000.000 30,325

2006 16.112.493.000.000 30,420

2007 29.527.466.000.000 31,016

8.  PT.INTRACO PENTA, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 185.017.748.214 130.788.214.217 1,414636245

2004 331.373.755.599 136.228.403.488 2,432486523

2005 169.646.700.594 315.449.877.028 0,537792889

2006 313.081.792.119 310.575.717.346 1,008069127

2007 242.584.193.378 320.089.605.077 0,757863391

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 96/112

 

 

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 471.862.493.907 499.447.000.000 499.447.000.000 -0,055230097

2004 701.755.581.773 471.862.493.907 471.862.493.907 0,487203562

2005 786.521.535.542 701.755.581.773 701.755.581.773 0,120791278

2006 605.510.104.686 786.521.535.542 786.521.535.542 -0,230141735

2007 710.995.731.239 605.510.104.686 605.510.104.686 0,174209523

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 651.566.203.642 27,203

2004 780.040.065.884 27,383

2005 887.643.986.602 27,512

2006 831.846.049.822 27,447

2007 863.817.636.457 27,485

9.  PT.JAYA PARI STEEL,Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 34.780.065.009 67.681.882.656 0,513875555

2004 6.573.476.972 130.167.235.511 0,050500243

2005 6.461.630.077 164.251.497.278 0,039339855

2006 5.476.500.182 179.047.580.030 0,030586843

2007 5.773.810.051 220.613.757.091 0,026171578

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 247.886.313.425 253.037.000.000 253.037.000.000 -0,020355468

2004 379.927.729.040 247.886.313.425 247.886.313.425 0,532669246

2005 377.658.312.442 379.927.729.040 379.927.729.040 -0,005973285

2006 340.210.077.953 377.658.312.442 377.658.312.442 -0,099159037

2007 432.807.900.735 340.210.077.953 340.210.077.953 0,272178365

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 97/112

 

 

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 130.869.662.703 25,597

2004 245.437.111.030 26,226

2005 204.989.684.439 26,046

2006 189.384.391.036 25,967

2007 268.790.167.421 26,317

10. PT.KIMIA FARMA, Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 41.096.219.251 754.000.644.444 0,054504223

2004 33.220.973.053 814.583.770.045 0,040782758

2005 32.597.706.522 844.220.400.698 0,038612792

2006 37.889.756.185 870.653.886.641 0,043518735

2007 45.147.528.200 908.027.598.535 0,049720436

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 1.816.383.753.063 1.538.712.000.000 1.538.712.000.000 0,180457261

2004 1.925.989.624.490 1.816.383.753.063 1.816.383.753.063 0,060342905

2005 1.816.433.228.739 1.925.989.624.490 1.925.989.624.490 -0,05688317

2006 2.189.714.886.927 1.816.433.228.739 1.816.433.228.739 0,205502549

2007 2.365.635.901.845 2.189.714.886.927 2.189.714.886.927 0,08033969

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 1.368.145.017.808 27,944

2004 1.173.438.430.584 27,790

2005 1.177.602.832.496 27,795

2006 1.261.583.767.835 27,863

2007 1.386.739.149.721 27,958

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 98/112

 

 

11. PT.LAUTAN LUAS , Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 491.692.000.000 399.392.000.000 1,231101274

2004 294.500.000.000 455.795.000.000 0,646123806

2005 271.238.000.000 496.240.000.000 0,546586329

2006 282.299.000.000 506.603.000.000 0,5572391

2007 81.027.000.000 596.140.000.000 0,135919415

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 1.258.443.000.000 1.113.638.000.000 1.113.638.000.000 0,130028789

2004 1.705.586.000.000 1.258.443.000.000 1.258.443.000.000 0,355314464

2005 2.166.528.000.000 1.705.586.000.000 1.705.586.000.000 0,270254329

2006 2.413.259.000.000 2.166.528.000.000 2.166.528.000.000 0,113883135

2007 2.712.536.000.000 2.413.259.000.000 2.413.259.000.000 0,124013626

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 1.228.714.000.000 27,837

2004 1.424.973.000.000 27,985

2005 1.608.866.000.000 28,107

2006 1.830.516.000.000 28,236

2007 2.135.084.000.000 28,390

12. PT.LION MESH PRIMA, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 9.043.515.342 12.214.643.631 0,740383069

2004 6.720.366.083 17.480.109.816 0,384457887

2005 3.602.141.644 21.203.446.540 0,169884723

2006 2.925.449.740 23.486.908.106 0,124556614

2007 6.039.508.865 29.141.114.218 0,207250444

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 99/112

 

 

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 65.105.741.014 57.462.000.000 57.462.000.000 0,133022537

2004 89.238.001.930 65.105.741.014 65.105.741.014 0,370662564

2005 92.202.470.903 89.238.001.930 89.238.001.930 0,033219804

2006 79.342.796.777 92.202.470.903 92.202.470.903 -0,13947212

2007 117.236.745.012 79.342.796.777 79.342.796.777 0,477597838

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 34.162.617.896 24,254

2004 42.747.950.989 24,479

2005 42.145.203.874 24,464

2006 43.587.839.467 24,498

2007 62.812.399.313 24,863

13. PT.LION METAL WORKS, Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 5.444.509.244 101.639.238.313 0,053567002

2004 7.402.640.768 120.510.732.144 0,061427233

2005 9.338.530.838 134.332.085.802 0,069518245

2006 12.197.635.234 149.772.871.863 0,081440885

2007 12.281.193.737 169.869.656.190 0,072297749

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 87.997.276.518 83.535.000.000 83.535.000.000 0,053418047

2004 111.114.160.882 87.997.276.518 87.997.276.518 0,262699998

2005 128.842.431.775 111.114.160.882 111.114.160.882 0,159550059

2006 143.271.657.090 128.842.431.775 128.842.431.775 0,111991253

2007 179.568.434.429 143.271.657.090 143.271.657.090 0,253342343

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 100/112

 

 

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 120.625.981.339 26

2004 146.703.433.443 26

2005 165.030.141.024 26

2006 187.689.454.220 26

2007 216.129.508.805 26

14. PT.MANDOM INDONESIA,Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 13.844.425.646 340.977.183.611 0,040602205

2004 16.950.673.349 397.729.241.980 0,042618625

2005 20.452.673.830 459.394.166.801 0,04452097

2006 24.166.347.001 607.647.933.549 0,039770311

2007 29.049.922.915 673.640.221.366 0,043123795

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 637.155.664.120 582.748.000.000 582.748.000.000 0,093363965

2004 800.611.619.479 673.155.664.120 673.155.664.120 0,189340983

2005 904.763.521.606 800.611.619.479 800.611.619.479 0,13009042

2006 951.630.228.944 904.763.521.606 904.763.521.606 0,051799952

2007 1.018.333.575.287 951.630.228.944 951.630.228.944 0,070093766

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 387.600.926.590 24,524

2004 472.364.307.114 24,579

2005 545.695.228.731 24,264

2006 672.196.585.121 24,498

2007 725.197.057.770 24,863

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 101/112

 

 

15. PT.PYRDAM FARMA,Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 249.467.872 60.711.154.006 0,004109095

2004 330.768.892 62.142.844.745 0,005322719

2005 467.885.839 63.471.267.079 0,007371616

2006 4.125.600.559 65.200.673.325 0,063275429

2007 4.195.451.126 66.944.157.194 0,062670908

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 491.077.533.000 533.432.000.000 533.432.000.000 -0,079399937

2004 575.683.637.000 491.077.533.000 491.077.533.000 0,172286652

2005 711.113.894.000 575.683.637.000 575.683.637.000 0,235251184

2006 806.580.272.000 711.113.894.000 711.113.894.000 0,134249069

2007 1.042.452.321.000 806.580.272.000 806.580.272.000 0,292434687

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 530.998.840.000 24,947

2004 533.484.419.000 24,978

2005 596.641.916.000 25,061

2006 642.314.663.000 25,144

2007 842.504.689.000 25,279

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 102/112

 

 

16. PT.SIANTAR TOP, Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 40.165.338.101 300.498.624.981 0,133662302

2004 41.917.873.083 317.963.096.765 0,13183251

2005 41.548.496.036 328.599.604.267 0,126441102

2006 42.115.658.228 343.025.614.283 0,122777007

2007 43.222.491.554 358.620.381.463 0,120524359

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 701.076.907.037 627.774.000.000 627.774.000.000 0,116766395

2004 712.558.387.476 701.076.907.037 701.076.907.037 0,01637692

2005 641.698.355.950 712.558.387.476 712.558.387.476 -0,099444527

2006 555.207.734.543 641.698.355.950 641.698.355.950 -0,134783922

2007 600.330.316.829 555.207.734.543 555.207.734.543 0,08127153

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 470.177.175.839 26,949

2004 505.507.132.280 26,876

2005 477.443.560.343 26,892

2006 467.491.119.280 26,871

2007 517.448.084.688 26,972

17. PT.SORINI AGRO ASIA CORPORINDO,Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 71.755.851.000 282.527.504.000 0,253978285

2004 15.165.078.000 313.120.282.000 0,048432117

2005 14.595.492.000 340.597.808.000 0,042852572

2006 45.684.421.000 357.581.740.000 0,127759379

2007 58.855.990.000 441.320.354.000 0,133363416

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 103/112

 

 

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 491.077.533.000 533.432.000.000 533.432.000.000 -0,079399937

2004 575.683.637.000 491.077.533.000 491.077.533.000 0,172286652

2005 711.113.894.000 575.683.637.000 575.683.637.000 0,235251184

2006 806.580.272.000 711.113.894.000 711.113.894.000 0,134249069

2007 1.042.452.321.000 806.580.272.000 806.580.272.000 0,292434687

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 530.998.840.000 26,998

2004 533.484.419.000 27,0032005 596.641.916.000 27,115

2006 642.314.663.000 27,188

2007 842.504.689.000 27,460

18. PT.TEMPO SCAN PASIFIK, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio2003 14.116.083.333 1.557.612.740.501 0,00906264

2004 22.067.104.226 2.141.419.363.884 0,010304896

2005 68.096.311.767 1.793.257.181.948 0,037973534

2006 83.691.199.308 1.942.440.636.175 0,043085589

2007 98.673.021.884 2.115.644.199.183 0,046639705

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 2.124.161.258.897 1.959.435.000.000 1.959.435.000.000 0,084068244

2004 2.371.553.396.096 2.124.161.258.897 2.124.161.258.897 0,116465799

2005 2.497.974.268.976 2.371.553.396.096 2.371.553.396.096 0,053307201

2006 2.729.223.518.328 2.497.974.268.976 2.497.974.268.976 0,092574712

2007 3.124.072.589.811 2.729.223.518.328 2.729.223.518.328 0,144674509

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 104/112

 

 

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 1.194.335.100.353 28,295

2004 2.141.419.363.884 28,392

2005 2.345.759.617.952 28,484

2006 2.479.250.656.231 28,539

2007 2.773.134.866.559 28,651

19. PT.TUNAS BARU LAMPUNG, Tbk

a.  DEBT

tahun

Total hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 329.230.130.000 502.209.691.000 0,655563076

2004 585.986.788.000 510.587.539.000 1,147671542

2005 602.720.239.000 511.960.250.000 1,177279367

2006 735.277.703.000 864.441.083.000 0,850581627

2007 976.208.261.000 934.959.637.000 1,04411808

b.  GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 715.576.441.000 626.649.000.000 626.649.000.000 0,141909492

2004 1.191.009.913.000 715.576.441.000 715.576.441.000 0,664406267

2005 1.220.635.658.000 1.191.009.913.000 1.191.009.913.000 0,024874474

2006 1.193.998.873.000 1.220.635.658.000 1.220.635.658.000 -0,02182206

2007 1.844.206.985.000 1.193.998.873.000 1.193.998.873.000 0,544563422

c.  SIZE

tahun total aktiva Ratio

2003 1.151.280.525 25,742

2004 1.352.091.974 27,933

2005 1.451.438.727 28,004

2006 2.049.162.968 28,348

2007 2.457.120.118 28,530

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 105/112

 

 

20. PT.UNILEVER INDONESIA, Tbk

a.  DEBT

tahunTotal hutang jangka

panjang Total ekuitas Ratio

2003 80.664.000.000 2.095.659.000.000 0,038490995

2004 116.874.000.000 2.296.684.000.000 0,05088815

2005 156.906.000.000 2.173.526.000.000 0,072189613

2006 191.930.000.000 2.368.527.000.000 0,081033486

2007 211.159.000.000 2.692.141.000.000 0,078435342

b. GROWTH SALES

tahun penjualan t Penjualan t-1 Penjualan t-1 Ratio

2003 8.123.625.000.000 7.015.181.000.000 7.015.181.000.000 0,158006472

2004 8.984.822.000.000 8.123.625.000.000 8.123.625.000.000 0,106011417

2005 9.992.135.000.000 8.984.822.000.000 8.984.822.000.000 0,112112739

2006 11.335.241.000.000 9.992.135.000.000 9.992.135.000.000 0,134416318

2007 12.544.901.000.000 11.335.241.000.000 11.335.241.000.000 0,106716743

c.  SIZE

tahun total aktiva Rasio

2003 3.416.276.000.000 28,860

2004 3.663.709.000.000 28,929

2005 3.842.351.000.000 28,977

2006 4.626.000.000.000 29,163

2007 5.333.406.000.000 29,305

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 106/112

 

 

LAMPIRAN 4

HASIL PERHITUNGAN UJI ASUMSI KLASIK

1.  UJI NORMALITAS

a.  Uji statistik dengan menggunakan statistic Non-Parametrik kolmogrov

Smirnov ( K-S )

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 

UnstandardizedResidual

N 100

Normal Parametersa

Mean .0000000

Std. Deviation .58344655

Most Extreme Differences Absolute .085

Positive .077

Negative -.085

Kolmogorov-Smirnov Z .853

Asymp. Sig. (2-tailed) .460

c. Test distribution is Normald. Calculated from data

b. Analisis grafik dengan normal P-Plot

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 107/112

 

 

2.  UJI MULTIKOLENIARITAS

Coefficientsa 

 

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant) -3.133 1.134 -2.761 .007

MOWN -.003 .010 -.032 -.278 .782 .707 1.415

GS .500 .250 .195 2.001 .048 .994 1.006

SIZE .081 .040 .232 2.011 .047 .706 1.416

a. Dependent Variable: DEBT

3.  UJI AUTOKOLERASI

Model Summary  

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .640a

.410 .385 .352065 2.134

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN,

b. Dependent Variable: DEBT

4.  UJI HETEROKEDASTISITAS

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 108/112

 

 

LAMPIRAN 5

HASIL PERHITUNGAN UJI REGRESI LINEAR BERGANDA

Variables Entered/Removed  

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 SIZE, GS,MOWN

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DEBT

Model Summary  

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .640a

.410 .385 .352065 2.134

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN,

b. Dependent Variable: DEBT

ANOVA  

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 3.639 3 1.213 3.455 .019

a

 Residual 33.701 96 .351

Total 37.339 99

a. Predictors: (Constant), SIZE, GS, MOWN

b. Dependent Variable: DEBT

Coefficientsa 

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant) -3.133 1.134 -2.761 .007

MOWN -.003 .010 -.032 -.278 .782 .707 1.415

GS .500 .250 .195 2.001 .048 .994 1.006

SIZE .081 .040 .232 2.011 .047 .706 1.416

a. Dependent Variable: DEBT

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 109/112

 

 

LAMPIRAN 6

HASIL PERHITUNGAN UJI REGRESI LINEAR SEDERHANA

1.  MOWN TERHADAP DEBT

Variables Entered/Removed  

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 MOWNa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DEBT

ANOVA  

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression .996 1 .996 2.686 .104a 

 

Residual 36.343 98 .371

Total 37.339 99

a. Predictors: (Constant), MOWN

b. Dependent Variable: DEBT

Coefficientsa 

 

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

 

1 (Constant) -.783 .068 -11.572 .000

MOWN -.014 .008 -.163 -1.639 .104 1.000 1.000

a. Dependent Variable: DEBT

Model Summary  

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .163a

.027 .017 .60897 .630

a. Predictors: (Constant), MOWN

e. Dependent Variable: DEBT

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 110/112

 

 

2.  SIZE TERHADAP DEBT

Variables Entered/Removed  

Model

Variables

Entered

Variables

Removed Method1 SIZE

a. Enter

 

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DEBT

Model Summary  

Model R R SquareAdjusted R

 

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .241a

.058 .049 .599014 .699

a. Predictors: (Constant), SIZE

b. Dependent Variable: DEBT

ANOVA  

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2.175 1 2.175 6.062 .016a 

Residual 35.164 98 .359

Total 37.339 99

a. Predictors: (Constant), SIZE

b. Dependent Variable: DEBT

Coefficientsa 

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant) -3.155 .946 -3.336 .001

SIZE .084 .034 .241 2.462 .016 1.000 1.000a. Dependent Variable: DEBT

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 111/112

 

 

3.  GS TERHADAP DEBT

Variables Entered/Removed  

ModelVariablesEntered

VariablesRemoved Method

1 GSa

. Enter

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: DEBT

Model Summary  

Model R R SquareAdjusted R

SquareStd. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .186a .035 .025 .60647 .614

 

a. Predictors: (Constant), GS

b. Dependent Variable:DEBT

ANOVA  

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.295 1 1.295 3.520 .064a 

Residual 36.045 98 .368

Total 37.339 99a. Predictors: (Constant), GS

b. Dependent Variable:DEBT

Coefficientsa 

Model

UnstandardizedCoefficients

Standardized

Coefficients

t Sig.

CollinearityStatistics

B Std. Error BetaToleranc

e VIF

1 (Constant) -.905 .072 -12.496 .000

GS .479 .255 .186 1.876 .064 1.000 1.000

a. Dependent Variable:DEBT

5/12/2018 NINA DIAH PITHALOKA - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/nina-diah-pithaloka 112/112

 

 

LAMPIRAN 7

HASIL ANALISIS STATISTIK DESKRIPTIF

Descriptive Statistics 

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

LOG_DEBT 100 -2.386 .386 -.83108 .614138

MOWN 100 .001 25.621 3.50529 7.283577

GS 100 -.627 1.342 .15535 .238778

SIZE 100 24.254 31.745 2.76055E1 1.760964

Valid N (listwise) 100