tugas mengkudu

Upload: nyoman-gina-henny-kristianti

Post on 13-Jul-2015

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Mengkudu (Morinda citrifolia L) Klasifikasi Mengkudu termasuk kedalam filum Angiospermae, Sub filum Dicotyledonae, Divisi Lignosae, Famili Rubiaceae, Genus Morinda, Species citrifolia, dalam bahasa Inggris dinamakan indian mulberry dan nama ilmiahnya Morinda citrifolia L. Beberapa species mengkudu yang ada di Indonesia menurut Heyne (1987) adalah M. citrifolia L, M. eliptica, M. bracteaca, M. speciosa, M. linctoria, dan M. oleifera. Dari species-species tersebut diatas, hanya ada dua yang sudah umum dimanfaatkan, yaitu M.citrifolia L, yang dikenal sebagai mengkudu Bogor dan species ini yang banyak dimanfaatkan untuk obat. Speies yang satunya lagi adalah M. bracteata. Species ini berasal dari Pulau Butung, dan banyak dibudidayakan di Maluku sebagai penghasil zat warna untuk bahan pencelup benang, kain, kain batik, dan kerajinan anyaman dari daun pandan. Dari M. bracteata terdapat dua varietas, yaitu mengkudu tanah merah, yang menghasilkan zat warna merah, dan mengkudu tanah putih yang menghasilkan zat warna kuning. Jumlah kromosom dari M. citrifolia tersebut adalah 2n x 22 = 44 (Lemmens dan Buyapraphatsara, 2003) Morfologi Mengkudu berperawakan perdu atau bentuk pohon kecil, tingginya 3 8 m, banyak bercabang, kulit batangnya berwarna coklat, cabang-cabangnya kaku, kasar tapi mudah patah. Daunnya bertangkai, berwarna hijau tua, duduk daun bersilang, berhadapan, bentuknya bulat telur, lebar, sampai berbentuk elips, panjang daun 10 40 cm, lebar 5 17 cm, helaian daun tebal, mengkilap, tepi daun rata, ujungnya meruncing, pangkal daun menyempit, tulang daun menyirip. Bunga berbentuk bonggol, keluar dari ketiak daun. Pada satu bonggol tumbuh lebih dari 90 mahkota bunga berwarna putih, berbentuk tabung seperti terompet yang tumbuh secara bertahap 1 3 mahkota bunga setiap 3 hari. Bonggol tersebut merupakan bakal buah. Buahnya berupa buah buni majemuk, yang berkumpul menjadi satu, bertangkai pendek, bentuk bulat lonjong, panjangnya 5 10 cm. Permukaan buah tidak rata, terbagi kedalam sel-sel poligonal yang berbintik-bintik dan berkutil. Buah muda berwarna hijau, makin tua kulit buah agak menguning, dan buah yang matang berwarna putih menguning, dan transparan. Buah yang matang dagingnya

lunak berair dan bau busuk. Mengkudu berkembang biak dengan biji. Dalam satu buah banyak terdapat biji. Dalam satu buah dapat mengandung lebih dari 300 biji. Bentuk biji pipih lonjong, berwarna hitam kecoklatan, kulit biji tidak teratur/tidak rata. Lingkungan tumbuh Mengkudu merupakan tumbuhan tropis, dapat tumbuh diberbagai tipe lahan dan iklim pada ketinggian tempat dataran rendah sampai 1.500 m dpl, jenis tanah Latosol, Regosol, dan Podsolik. Kondisi lahan dan lingkungan yang sesuai untuk tanaman mengkudu adalah pada lahan terbuka, cukup sinar mata hari, ketingian tempat 0 500 m dpl, tekstur tanah liat, liat berpasir, tanah agak kering sampai agak basah, subur dan gembur, cukup bahan organik dekat dengan sumber air dan drainasenya baik, curah hujan 1500 3500 mm/th, pH tanah 5 7 (Heyne,1987, Nelson, 2001, Djauhariya et al, 2003). Cara perbanyakan dapat secara generatif dengan biji maupun secara vegetatif dengan setek, cangkok, sambungan (enten), dan okulasi. Pohon yang akan dijadikan pohon induk harus diseleksi dari jenis yang unggul, cukup umur (lebih dari 5 tahun), sehat, berbuah banyak dan terus menerus, ukuran buah panjang dan besar. Cara penyerbukan mengkudu sistim silang, sehingga apabila pada suatu lokasi terdiri dari banyak jenis, maka bibit hasil perbanyakan dari biji akan besar variasi morfologinya. Untuk itu pilih buah dari pohon induk unggul pada lingkungan dengan jenis yang homogen. Kandungan Senyawa Kimia Dan Berbagai Efek Farmakologi Mengkudu Hasil penelitian tentang senyawa metabolit sekunder yang terkandung pada mengkudu telah banyak dilaporkan. Berdasarkan sejumlah literatur dan publikasi ilmiah, ternyata hampir pada semua bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai macam senyawa metabolit sekunder yang berguna bagi kesehatan manusia. Bangun dan Sarwono (2002), mengemukakan bahwa semula para ilmuwan menduga ada sejumlah zat yang berbedabeda dalam buah mengkudu yang bekerja secara bersama-sama menghasilkan efek yang baik bagi tubuh. Namun setelah ditelusuri ternyata bahwa dalam akar, kulit, daun dan bunganya juga mengandung senyawa metabolitsekunder yang berkhasiat sebagai obat. Pada daun mengkudu terkandung protein, zat kapur, zat besi, karoten dan askorbin. Effek farmakologis daun mengkudu pertama kali ditemukan oleh Raj dalam Darusman (2002),

dilaporkan bahwa ekstrak kloroform daun muda mengkudu secara in-vitro mempunyai aktivitas antihelmintik, cukup baik melawan cacing Ascaris lumbricoides yang ada pada usus. Aalbersberg (1993) melaporkan bahwa kandungan karotin pada daun mengkudu lebih tinggi dibandingdengan yang terkandung pada daun cay sin (Brassica chinensis) dan Colocasia. Pada kulit akar terkandung senyawa morindin, morindon, aligarindmethyleter dan soranjideol. Sedangkan pada bunganya terkandung senyawa glikosida, antrakinon, asamkapron dan asam kaprylat. Efek farmakologis akar mengkudu pertama kali dilaporkan oleh Younus et al.,(1990) yang menyatakan bahwa ekstrak tersebut memiliki efek analgesik dan efek rasa tenang, sehingga banyak digunakan sebagai obat penenang. Penelitian selanjutnya dilakukan oleh Hiramatsu et al., (1993) yang menemukan damnakantal dan ekstrak kloroform akar mengkudu yang dapat menghambat sel K-ras-NPK (precursor kanker tertentu). Dibuktikan pula bahwa dari 500 ekstrak tanaman herbal, mengkudu ternyata paling efektif melawan sel abnormal. Komponen damnakantal juga ditemukan dalam akar mengkudu oleh Hiwasa et al. (1999). Solomon dalam Bangun dan Sarwono (2002), mengemukakan bahwa zat yang terkandung dalam mengkudu ada 58 jenis, zat-zat tersebut adalah xeronon, plant steroid, alizarin, lycine, sosium, caprylic acid, arginine, proxeronine, antra quinones, trace elemens, phenylalanine, magnesium, saranjidiol, cafactors, glutamate, nordamnachantal, caproic acid, multi reseptor activators, scopoletin, Mm MaR Glucob, bioflavonoids, cysteine, serotonin, prolin, caratenoids, sitrosterols, ieucine, rubiadin, phospate, sitosterol, alkaloids, damnachantal, ursolic acid, alkaloid, histadine, morindone, asperuloside, aspartate, proxeronase, glocopyronase, serotonin precursors, rubiadin Mme, carbonate, tryptophane, clororubin, tyrosine dan serine, terpenes, enzymes, threonine, protein, acetin glucob, alanine, morindine, glycosides, methionine, morindadiol, iron, dan vitamins. Manfaat Mengkudu Hasil penelitian 40 dokter terhadap 8000 pasien di Amerika yang menggunakan sari buah mengkudu Kondisi/ Jenis Penyakit Kanker Sakit jantung Stroke Jumlah Pasien 874 1.058 983 Tertolong (%) 67 80 58

Diabetes Lesu Peningkatan daya seksualitaas Pembinaan otot Kegemukan Tekanan darah tinggi Perokokok arthritis Nyeri Depresi Alergi Masalah pencernaan (maag) Masalah pernapasan (asma) Masalah tidur (insomnia) Lemah konsentrasi Peningkatan perasaan sehat fisik dan pikiran Peningkatan kecerdasan dan berpikir Masalah buah pinggang (Ginjal) Stress

2.434 7.931 1.545 709 2.638 721 447 673 3.785 781 851 1.509 2.727 1.148 301 3.716 2.538 2.127 3.237

83 91 88 71 72 87 58 80 87 77 85 89 78 72 89 79 73 66 71

Cara pengolahan buah mengkudu untuk obat atau minuman sehat dapat dilakukan dengan cara yang sederhana. Salah satu yang popular adalah jus buah mengkudu. Cara membuatnya bisa dilakukan dengan cara 2 buah mengkudu yang cukup besar dan sudah mengkal, dengan ciriciri kulit buah berwarna putih transparan, daging buah masih keras, dicuci bersih lalu diparut, bisa ditumbuk halus atau diiris-iris dan tambahkan gelas air putih matang, lalu diblender. Airnya disaring atau diperas dengan kain yang bersih dan ditampung diwadah yang bersih. Cara lain yaitu buah yang sudah matang tapi masih segar, dengan ciri-ciri seperti buah mengkal tapi daging buah sudah lunak. Buah tersebut dicuci lalu diremas-remas dalam kain bersih dan airnya ditampung dalam wadah bersih, tambah gelas air matang dan diaduk rata. Cara lain yang cukup mudah namun sudah dilakukan oleh pabrik pengalah kelas menengah dan banyak dilakukan oleh pengolah industri rumah tangga dengan cara; buah mengkal setelah dicuci bersih lalu dimasukan

kedalam air mendidih (suhu 100 C) selama 2 menit, lalu ditiriskan. Setelah dingin buah mengkudu tersebut difermentasi dengan cara dimasukan kedalam wadah berupa tong terbuat dari steinles, atau wadah dari bahan lain yang tidak berkarat dan ditutup rapat. Di dalam tong, /3 bagian dari bawah dibuat saringan penyangga dan keran pembuka dibagian bawahnya. Setelah dua minggu cairan sari buah mengkudu akan menetes ke dasar tong, dan dengan membuka kran, jus hasil permentasi tersebut dimasukan kebotolbotol kemasan yang higenis dengan ukuran volume tertentu dan ditutup rapat, siap untuk dipasarkan, atau ditampung di galon-galon dengan volume yang lebih besar dan ditutup rapat untuk dikirim ke pabrik pengemas. Proses fermentasi biasanya berlangsung selama satu bulan sampai cairan sari buah mengkudu tidak menetes lagi. Cara dan dosis mengkonsumsi jus sari buah mengkudu secara umum adalah diminum berulang-ulang setiap 2 hari sekali, sampai penyakitnya sembuh, sehari 3 kali 1/3 gelas, atau sesuai petunjuk yang tertera pada label kemasan. Cara tersebut dapat menyembuhkan penyakit terutama darah tinggi, radang usus, radang tenggorokan dan mungkin penyakit lainnya. Untuk menjaga kesehatan, setiap satu minggu cukup 2 hari saja, dosisnya seperti di atas. Bila perlu jus tersebut bisa diberi gula, jeruk mipis, atau asam jawa secukupnya, tergantung selera dan kondisi tubuh atau jenis penyakit. Panen dan Pasca Panen Tanaman mengkudu sangat cepat berbuah, dapat dipanen pada umur 1 tahun setelah tanam, bahkan pada kondisi tertentu mungkin dapat lebih awal. Tanda-tanda buah yang sudah bisa dipanen adalah ukuran buah sudah besar, kulit buah telah berubah warna dari hijau mengkilap menjadi putih transparan, daging buah masih keras. Buah-buah yang sudah dipanen dimasukan ke wadah yang aman agar tidak rusak dalam pengangkutan ketempat pengolahan. Wadah yang digunakan bisa keranjang bambu atau peti terbuat dari papan, seperti peti buah-buahan. Buah tua yang telah dipanen biasanya akan matang 2 4 hari kemudian. Untuk itu usahakan perjalanan dari kebun ke tempat pengolahan buah jangan lebih dari 3 hari dan selama diperjalanan buah jangan ditutup rapat, tapi biarkan agak terbuka agar tidak cepat masak. Kesimpulan

Mengkudu merupakan komoditas tanaman obat potensial, sudah dikenal dan dimanfaatkan sejak jaman dahulu hampir di berbagai belahan dunia. Hasil penelitian para ilmuwan ternyata pada hampir semua bagian tanaman mengkudu terkandung berbagai zat yang berguna bagi kehidupan manusia. Baik secara empiris maupu secara ilmiah mengkudu terbukti dapat mengobati berbagai macam penyakit, dan dapat menambah lapangan kerja dibidang pertanian, perdagangan dan industri serta sekaligus merupakan sumber pendapatan petani. Budidaya mengkudu di Indonesia sangat mungkin dikembangkan, mengingat lahan dan iklim yang sesuai dan sumber daya manusia yang melimpah. Dimasa mendatang Indonesia diharapkan menjadi produsen utama dunia dalam produk olahan mengkudu. Potensi pengembangannya kearah pemanfaatan akar untuk industri pewarna masih terbuka. Demikian juga pengembangan produk jus, kapsul mengkudu dengan menyeleksi dan memanfaatkan dari varietas yang unggul masih sangat terbuka, mengingat adanya variasi morfologi tanaman mengkudu di Indonesia. Perkembangan pesat dari industri pengolahan mengkudu diharapkan membawa dampak positif terhadap kesehatan dan kesejahtraan masyarakat umumnya dan petani khususnya. Dalam jangka panjang diharapkan dapat menambah pendapatan devisa negara. Potensi pengembangan budidaya mengkudu di Indonesia sangat terbuka, karena tanaman dapat dibudidayakan pada lingkungan tumbuh yang luas dan mudah dilakukan.