tugas mata kuliah pendidikan kewarganegaraan

12
TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA INDONESIA Disusun oleh: EKO BAYU DIAN PURNAMA K1312027 A PROGRAM STUDI MATEMATIKA PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: bayu-dhiyan-purnama

Post on 03-Jan-2016

23 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

TUGAS MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

SISTEM PEMERINTAHAN DI NEGARA INDONESIA

Disusun oleh:

EKO BAYU DIAN PURNAMA

K1312027

A

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2013

Page 2: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sistem pemerintahan mempunyai sistem dan tujuan untuk menjaga kestabilan Negara, baik itu secara internal maupun eksternal. Secara luas sistem pemerintahan itu berarti menjaga kestabilan masyarakat, menjaga tingkah laku kaum mayoritas maupun minoritas, menjaga fondasi pemerintahan, menjaga kekuatan politik, pertahanan, ekonomi, keamanan sehingga menjadi sistem yang kontiniu. Sampai saat ini hanya sedikit negara yang bisa mempraktikkan sistem pemerintahan itu secara menyeluruh. Sistem pemerintahan mempunyai fondasi yang kuat dimana penerapannya kebanyakan sudah mendarah daging dalam kebiasaan hidup masyarakatnya dan terkesan tidak bisa diubah dancenderung statis. Jika suatu pemerintahan mempunyai sistem pemerintahan yang statis dan berlangsung dalam waktu yang lama maka akan timbul pergesekan dari pihak minoritas yang merasa normalitasnya terganggu. Seiring dengan tumbuhnya ide – ide dan pemikiran baru seiring perkembangan zaman di suatu komunitas minoritas, tidak menutup kemungkinan di beberapa negara terjadi tindakan separatisme dan hal ini mendapat dukungan dari mayoritas yang menganggap sistem pemerintahan yang diterapkanmemberatkan rakyat di negara tersebut sehingga memuluskan gerakan separatisme.   

Secara sempit, sistem pemerintahan hanya sebagai sarana kelompok untuk menjalankan roda pemerintahan guna menjaga kestabilan negara dalam waktu relatif lama dan mencegah adanya perilaku reaksioner maupun radikal dari rakyatnya itu sendiri.

                   Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka penulis memberi judul“ SISTEM PEMERINTAHAN “.

B. Rumusan masalah1. Apa yang dimaksud dengan Sistem Pemerintahan ?2. Bagaimana system pemerintahan di Indonesia?

C. Tujuan1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan system pemerintahan2. Untuk mengetahui bagaimana system pemrintahan di Indonesia

Page 3: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

BAB IIPEMBAHASAN

1. Pengertian system Pemerintahan

Istilah sistem pemerintahan berasal dari gabungan dua kata system dan pemerintahan. Kata sistem merupakan terjemahan dari kata system (bahasa Inggris) yang berarti susunan, tatanan, jaringan, atau cara. Sedangkan Pemerintahan berasal dari kata pemerintah, dengan ata dasar perintah dalam Kamus Bahasa Indonesia, kata itu berarti:

a) Perintah adalah perkataan yang bermakna menyuruh melakukan sesuatu;b) Pemerintah adalah kekuasaan yang memerintah suatu wilayah, daerah, Negara;c) Pemerintahan adalah perbuatan, cara, hal, urusan dalam memerintah.

Sehingga secara etimologis sistem pemerintahan dapat disebut sebagai cara menyuruh melakukan sesuatu atau tatanan kekuasaan yang memerintah suatu Wilayah, daerah atau Negara.Dalam arti yang sempit, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan eksekutif beserta jajarannya dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan Negara.

Sistem pemerintahan diartikan sebagai suatu tatanan utuh yang terdiri atas berbagai komponen pemerintahan yang bekerja saling bergantungan dan memengaruhi dalam mencapaian tujuan dan fungsi pemerintahan. Dalam arti yang luas, pemerintahan adalah perbuatan memerintah yang dilakukan oleh badan-badan legislatif, eksekutif, dan yudikatif di suatu Negara dalam rangka mencapai tujuan penyelenggaraan negara. Kekuasaan dalam suatu Negara menurut Montesquieu diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu :

Kekuasaan Eksekutif yang berarti kekuasaan menjalankan undang-undang atau kekuasaan menjalankan pemerintahan.

Kekuasaan Legislatif yang berarti kekuasaan membentuk undang-undang Kekuasaan Yudikatif yang berarti kekuasaan mengadili terhadap pelanggaran atas

undang-undang.

Komponen-komponen tersebut secara garis besar meliputi lembaga eksekutif, legislatif dan yudikatif yang saling berhubungan satu sama lain demi mencapai tujuan pemerintahan negara yang tercantum dalam dasar Negara. Tujuan pemerintahan negara dalam dasar negara pada umumnyaberisi cita-cita, visi dan misi pembentukan Negara. Misalnya, tujuan pemerintahan negara Indonesia adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan social. Lembaga-lembaga yang berada dalam satu system pemerintahan Indonesia bekerja secara bersama dan saling menunjang untuk terwujudnya tujuan dari pemerintahan di negara Indonesia.

Dalam suatu negara yang bentuk pemerintahannya republik, presiden adalah kepala negaranya dan berkewajiban membentuk departemen-departemen yang akan melaksakan

Page 4: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

kekuasaan eksekutif dan melaksakan undang-undang. Setiap departemen akan dipimpin oleh seorang menteri. Apabila semua menteri yang ada tersebut dikoordinir oleh seorang perdana menteri maka dapat disebut dewan menteri/kabinet. Kabinet dapat berbentuk presidensial, dan kabinet ministrial.

Sistem pemerintahan dapat dibedakan menjadi 2 yakni system pemerintahan Presidensial dan system pemerintahan ministerial atau parlementer.

a. Sistem Pemerintahan ParlementerSistem pemerintahan parlementer pernah diterapkan di Republik Weimar

Jerman dan Republik keempat Prancis. Sistem parlementer biasanya, memiliki perbedaan yang jelas antara kepala pemerintahan dengan kepala negara. Kepala Pemerintahan dipegang oleh seorang perdana menteri dan kepala negara ditunjuk dengan kekuasaan yang sedikit atau seremonial.

Di beberapa negara, sistem parlementer juga memiliki presiden yang berfungsi sebagai kepala negara. Di dalam sistem parlementer, parlemen memiliki peranan yang sangat penting. Parlemen mempunyai wewenang mengangkat perdana menteri dan dapat menjatuhkan pemerintahan dengan cara mengeluarkan mosi tidak percaya.

Pada sistem pemerintahan parlementer, pemerintah yang berperan sebagai eksekutif harus bertanggung jawab kepada parlemen. Sehingga sistem ini mempunyai kekuasaan dan kewenangan yang sangat besar. Karena selain eksekutif yang bertanggung jawab kepada parlemen, menteri serta perdana menteri juga harus bertanggung jawab kepada parlemen.

Uniknya pada sistem pemerintahan parlementer ini, Walaupun kepala negara tidak mempunyai kewenangan dalam pemerintahan, tetapi kepala negara atas saran kapala pemerintahan dapat membubarkan parlemen yang kemudian bisa mengadakan pemilu lagi membentuk parlemen yang baru. Padahal parlemen dapat membubarkan kabinet dalam pemerintahan perdana menteri.Selain itu, karena anggota kabinet juga merupakan anggota parlemen, maka kabinet juga bisa mengendalikan parlemen karena pengaruh mereka yang besar di parlemen dan partai.

b. Sistem Pemerintahan PresidensialPemerintahan presidensial juga disebut sistem kongresional. Sistem pemerintahan

presidensial merupakan sistem pemerintahan negara republic, kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu terpisah dengan kekuasaan legislative. Rod Haque membagi sistem pemerintahan presidensial ke dalam 3 unsur, diantaranya sebagai berikut:a. Presiden yang terpilih oleh rakyat memimpin Pemerintahan dan mengangkat para

pejabat Pemerintahan terkait.b. Presiden dan dewan perwakilan mempunyaimasa jabatan yang tetap. Mereka juga

tidak bisa saling menjatuhkan.c. Antara badan eksekutif dan badan legislative tidak terjadi tumpang tindih.

Dalam sistem pemerintahan presidensial, biasanya presiden berada pada posisi yang relative kuat dan tidak dapat dijatuhkan. Meskipun demikian, presiden tetap bisa

Page 5: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

dikontrol dan dapat pula dijatuhkan apabila melakukan pengkhianatan terhadap negara atau terbukti melakukan pelanggaran tertentu.

Pada prinsipnya, badan eksekutif dipisahkan dari badan legislative. Selain pembagian kekuasaan (separation division on power) sekaligus terdapat pemisahan kekuasaan (separation of power).

Kekuasaan kepala eksekutif mengangkat kepala departemen untuk menjadi pembantunya dan kepala departemen ini bertanggung jawab kepada presiden bukan kepada legislative. Sedangkan presiden bertanggung jawab langsung kepada rakyat dan badan legislative tidak dapat menggulingkan eksekutif.

Kekuasaan yudikatif pun terpisah dari kekuasaan lainnya. Karena pemilihn anggota legislative terpisah dari pemilihan anggota eksekutif maka sering terjadi ketidaksamaan garis politik antara kedua badan ini.

Sistem pemerintahan presidensial dipandang mampu menciptakan pemerintahan negara berdasarkan kekeluargaan dengan stabilitas dan efektifitas yang tinggi. Sehingga para anggota legislative bisa lebih independent dalam membuat undang-undang karena tidak khawatir dengan jatuh bangunnya pemerintahan. Sistem presidensial mempunyai kelebihan dalam stabilitas pemerintahan, demokrasi yang lebih besar dan pemerintahan yang lebih terbatas. Adapun kekurangannya, kemandekan (deadlock) eksekutif-legislatif, kekakuan temporal, dan pemerintahan yang lebih eksklusif.

2. Sistem pemerintahan di Indonesia

Secara teori, berdasarkan UUD 1945, Indonesia menganut sistem pemerintahan presidensiil. Namun dalam prakteknya banyak bagian-bagian dari sistem pemerintahan parlementer yang masuk ke dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Sehingga secara singkat bisa dikatakan bahwa sistem pemerintahan yang berjalan di Indonesia adalah sistem pemerintahan yang merupakan gabungan atau perpaduan antara sistem pemerintahan presidensiil dengan sistem pemerintahan parlementer.

Apalagi bila dirunut dari sejarahnya, Indonesia mengalami beberapa kali perubahan system pemerintahan. Indonesia pernah menganut sistem kabinet parlementer pada tahun 1945 - 1949. kemudian pada rentang waktu tahun 1949 - 1950, Indonesia menganut sistem pemerintahan parlementer yang semu. Pada tahun 1950 - 1959, Indonesia masih menganut sistem pemerintahan parlementer dengan demokrasi liberal yang masih bersifat semu. Sedangkan pada tahun 1959 - 1966, Indonesia menganut sistem pemerintahan demokrasi terpimpin.

Perubahan dalam sistem pemerintahan tidak hanya berhenti sampai disitu saja. Karena terjadi perbedaan pelaksanaan sistem pemerintahan menurut UUD 1945 sebelum UUD 1945 diamandemen dan setelah terjadi amandemen UUD 1945 pada tahun 1999 - 2002. Berikut ini adalah perbedaan sistem pemerintahan sebelum terjadi amandemen dan setelah terjadi amandemen pada UUD 1945 :

Page 6: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

# Sebelum terjadi amandemen :

MPR menerima kekuasaan tertinggi dari rakyat Presiden sebagai kepala penyelenggara pemerintahan DPR berperan sebagai pembuat Undang - Undang BPK berperan sebagai badan pengaudit keuangan DPA berfungsi sebagai pemberi saran/pertimbangan kepada presiden / pemerintahan MA berperan sebagai lembaga pengadilan dan penguki aturan yang diterbitkan

pemerintah.

# Setelah terjadi amandemen :

Kekuasaan legislatif lebih dominan Presiden tidak dapat membubarkan DPR Rakyat memilih secara langsung presiden dan wakil presiden MPR tidak berperan sebagai lembaga tertinggi lagi Anggota MPR terdiri dari seluruh anggota DPR ditambah anggota DPD yang dipilih

secar langsung oleh rakyat

Dalam sistem pemerintahaan presidensiil yang dianut di Indonesia, pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang menjadi perhatian. Selain itu, pengawasan rakyat terhadap pemerintahan juga kurang begitu berpengaruh karena pada dasarnya terjadi kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan konsentrasi kekuasaan yang ada di tangan presiden. Selain itu, terlalu sering terjadi pergantian pejabat di kabinet karena presiden mempunyai hak prerogatif untuk melakukan itu.

Sehingga dalam sistem pemerintahan Indonesia ini terdapat beberapa kelemahan yakni :

1. Kelebihan sistem Pemerintahan Indonesia Presiden dan Menteri selama masa jabatannya tidak dapat dijatuhkan DPR. Pemerintah punya waktu untuk menjalankan programnya dengan tidak dibayangi

krisis kabinet. Presiden tidak dapat memberlakukan dan atau membubarkan DPR.

2. Kekurangan sistem pemerintahan Indonesia Ada kecenderungan terlalu kuatnya otoritas dan kekuasaan di tangan Presiden. Sering terjadinya pergantian para pejabat karena adanya hak perogatif Presiden. Pengawasan rakyat terhadap pemerintah kurang berpengaruh. Pengaruh rakyat terhadap kebijaksanaan politik kurang mendapat perhatian.

Dimasa yang sudah carut marut ini yang dibutuhkan oleh rakyat dari pemerintahnya adalah kejujuran dan keterbukaan yang nyata dalam menjalankan tugas yang dipercayakan rakyat dan ketetapan hukum yang dibuat. Bukan semata - mata janji indah dan peraturan di atas kertas yang jika tidak benar – benar dijalankan tak ubahnya sebuah rumah tanpa penghuni yang nantinya akan menjadi bobrok dan kemudian hancur.

PENUTUP

Page 7: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

KESIMPULAN

Sistem pemerintahan negara menggambarkan adanya lembaga-lembaga yang bekerja

dan berjalan saling berhubungan satu sama lain menuju tercapainya tujuan penyelenggaraan

negara. Lembaga-lembaga negara dalam suatu sistem politik meliputi empat institusi pokok,

yaitu eksekutif, birokratif, legislatif, dan yudikatif. Selain itu, terdapat lembaga lain atau

unsur lain seperti parlemen, pemilu, dan dewan menteri.

Pembagian sistem pemerintahan negara secara modern terbagi dua, yaitu presidensial

dan ministerial (parlemen). Pembagian sistem pemerintahan presidensial dan parlementer

didasarkan pada hubungan antara kekuasaan eksekutif dan legislatif. Dalam sistem

parlementer, badan eksekutif mendapat pengwasan langsung dari legislatif. Sebaliknya,

apabila badan eksekutif berada diluar pengawasan legislatif maka sistem pemerintahannya

adalah presidensial

Sistem pemerintahan suatu negara berbeda dengan sistem pemerintahan yang dijalankan di negara lain. Namun, terdapat juga beberapa persamaan antar sistem pemerintahan negara itu. Sistem pemerintahan di Indonesia menrut Undang-Undang Dasar 1945 menganut sistem presidensial. Namun pada pelaksanaannya tidaklah murni presidensial tetapi campuran. Sehingga disini memeiliki beberapa kelemahan diantaranya pergantian pejabat di kabinet karena presiden mempunyai hak prerogative, hal ini dapat menyebabkan pemerintahan yang tidak stabil.

Page 8: Tugas Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Daftar Pustaka:

Budiyanto.2006.Pendidikan Kewarganegaraan untuk SMA kelas XII. Jakarta : Erlangga

Daftar Rujukan:

1. http://www.anneahira.com/pemerintah.htm2. http://www.anneahira.com/sistem-pemerintahan-di-indonesia.htm