diananovitahome.files.wordpress.com · web viewpendidikan kewarganegaraan (pkn) adalah salah satu...

45
PROPOSAL PENERAPAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI SD N 1 REJO BINANGUN KECAMATAN RAMAN UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Oleh : DIANA NOVITA SARI NPM. 1601050096 Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

Upload: others

Post on 05-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

PROPOSAL

PENERAPAN METODE SOSIODRAMA UNTUK MENINGKATKAN

HASIL BELAJAR SISWA KELAS V MATA PELAJARAN PENDIDIKAN

KEWARGANEGARAAN DI SD N 1 REJO BINANGUN KECAMATAN

RAMAN UTARA TAHUN PELAJARAN 2018/2019

Oleh :

DIANA NOVITA SARI

NPM. 1601050096

Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)

Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI(IAIN)

METRO LAMPUNG

1440 H / 2019 M

Page 2: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi,

individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut.

Pendidikan lebih dari sekedar pengajaran, yang dapat dikatakan sebagai suatu

proses transfer ilmu, tranformasi nilai serta pembentukan kepribadian dengan

segala aspek yang dicakupnya.1

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang

ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

(PKn) dapat merespon siswa secara positif untuk dapat berinteraksi dengan

lingkungannya sehingga mampu mengembangkan pengetahuannya dan

menerapkan dengan penuh tanggung jawab dalam kehidupan sehari-hari

maupun dalam proses pembelajaran.

Mata pelajaran PKn adalah satu mata pelajaran yang memfokuskan pada

suatu pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan

hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang cerdas, terampil, dan

berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan UUD 1945.2

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk membangun warga

negara agar memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam konteks nilai

dan moral pancasila, nilai dan norma Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhineka Tunggal Ika, dan

komitmen bernegara kesatuan Republik Indonesia.3

1Nurkholis, “Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi”, Jurnal Kependidikan, vol. 1, no. 1 (2013), hlm. 25.

2Desy Anindia Rosyida, “Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren”, MUALLIMUNA, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, vol. 1, no. 2 (2016), hlm. 68.

3Muhammad Akbal, Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembangunan Karakter Bangsa, hlm. 487.

Page 3: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Dari uraian diatas dijelaskan bahwa mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) bertujuan agar dapat membentuk atau membina

warga negara yang baik, artinya warga negara yang tahu dan juga mampu

berbuat baik. Bagi siswa pentingnya mempelajari PKn adalah agar dapat

memberi bekal kepada siswa dalam mengembangkan kemampuan dirinya baik

dalam lingkungan sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat. Serta

sebagai bekal siswa untuk melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi.

Terdapat anggapan bahwa Pendidikan Kewarganeraan (PKn) adalah salah

satu mata pelajaran yang mudah sehingga tidak perlu dirisaukan lagi

kemampuan siswa untuk menguasainya. Namun pada kenyataannya tidak

semua siswa mampu menunjukkan hasil belajar yang memuaskan.

Berdasarkan prasurvai dengan observasi dan wawancara pada tanggal 12

Maret 2013 dengan ibu Trias Budi Rahayu, S.Pd selaku Wali kelas V SD N 1

Rejo Binangun Kecamatan Raman Utara sebagian siswa belum mampu

mampu menanggapi penjelasan guru, mengungkapkan pendapat, bertanya

jawab, bekerjasama dalam kelompok dan belum mampu untuk menyimpulkan

materi. Hal ini disebabkan karena pembelajaran banyak didominasi oleh guru.

Dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah yang

mengakibatkan proses pembelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa

sehingga siswa masih pasif ketika dalam proses pembelajaran, padahal setiap

materi pembelajaran memiliki karakteristik yang berbeda sehingga diperlukan

metode yang tepat dan bervariasi.

Selain dari permasalahan tersebut hasil belajar siswa pada mata pelajaran

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) dengan kriteria ketuntasan Minimum

(KKM) ≤65, masih banyak siswa yang hasil belajar dibawah 65. Siswa yang

mendapatkan nilai ≤65 sebanyak 8 siswa dari 12 siswa. Sedangkan siswa yang

mendapatkan nilai >65 sebanyak 4 siswa. Jadi siswa yang belum mampu

mencapai KKM sebanyak 8 siswa dari 12 siswa atau 58,3% sedangkan

Page 4: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

sebanyak 4 siswa dari 12 siswa atau 33,3% sudah mampu mencapai KKM

yang telah ditetapkan.4

Berdasarkan prasurvai tersebut, peneliti menemukan data awal yang

menjadi masalah dalam proses pembelajaran tersebut yakni, guru belum

menggunakan metode yang tepat saat proses pembelajaran, siswa yang masih

pasif dalam proses pembelajaran, dan hasil belajar yang masih banyak

dibawah kriteria ketuntasan minimum. Melihat permasalahan diatas metode

sosiodrama dipandang relevan untuk dapat meminimalisir permasalahan

tersebut.

Metode sosiodrama adalah suatu metode pembelajaran yang dilakukan

dengan cara mendramatisasikan suatu tindakan atau tingkah laku dalam

hubungan sosial. Dalam metode sosiodrama dilakukan dengan cara mengajar

dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan

kegiatan memainkan peran tertentu seperti terdapat dalam kehidupan

masyarakat sosial.5

Penggunaan metode sosiodrama yakni guru dapat mengembangkan

kemampuan siswa dalam menciptakan suatu ide atau gagasan yang dapat

dituangkan dalam karya ataupun sikap dalam proses pembelajaran.

Pembelajaran dengan menggunakan metode sosiodrama dapat melatih siswa

dalam bersosialisasi, sehingga pembelajaran tidak hanya mengembangkan

kemampuan kognitif tetapi juga kemampuan afektif dan psikomotor.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian tindakan kelas dengan menggunakan metode sosiodrama yang

diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas V SD N 1 Rejo

Binangun Kecamatan Raman Utara.

4Dokumentasi Hasil UTS Semester 1 Siswa Kelas 55Hadi Cahyono, “Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Dengan Menerapkan Metode

Sosiodrama”, Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, vol. 1, no. 2 (2017), p. 27.

Page 5: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian di atas, permasalahan yang dapat diindentifikasikan

adalah sebagai berikut :

1. Sebagian siswa belum mampu mampu menanggapi penjelasan guru,

mengungkapkan pendapat, bertanya jawab, bekerjama sama dalam

kelompok dan belum mampu untuk menyimpulkan materi.

2. Guru masih menggunakan metode ceramah yang mengakibatkan proses

pembelajaran menjadi kurang menarik bagi siswa.

3. Aktivitas siswa yang masih rendah dalam pembelajaran.

4. Hasil belajar siswa yang belum mencapai KKM lebih banyak.

C. Batasan Masalah

Untuk menghindari meluasnya masalah yang akan diteliti, maka peneliti

membatasi masalah sebagai berikut :

1. Aktivitas siswa yang masih rendah dalam pembelajaran.

2. Penerapan metode sosiodrama untuk meningkatkan hasil belajar PKn.

3. Hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas V SD N 1 Rejo

Binangun banyak yang belum mencapai KKM.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, masalah dalam penelitian ini

dirumuskan sebagai berikut : “Apakah penerapan metode sosiodrama dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PKn kelas V di SD N 1

Rejo Binangun Kecamatan Raman Utara?”

Page 6: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar

siswa dengan menerapkan metode sosiodrama pada mata pelajaran

PKn kelas V SD N 1 Rejo Binangun Kecamatan Raman Utara.

2. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

a. Siswa, yaitu untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa

dalam pembelajaran dengan menerapkan metode sosiodrama.

b. Guru, yaitu untuk memperbaiki pembelajaran dan mendorong guru

berkembang secara profesional.

c. Sekolah, yaitu untuk peningkatan mutu dengan penggunaan metode

pembelajaran di sekolah yang bersangkutan.

F. Penelitian Relevan

Dalam hal ini peneliti mengkaji jurnal-jurnal terlebih dahulu yang

berkaitan sebagai bahan rujukan diantaranya adalah :

Jurnal karya Undi Eka Wati, Wahyudi dan Kartika Chrysti Suryandari

yang berjudul “Penggunaan Metode Sosiodrama Dalam Peningkatan

Pembelajaran Bahasa Indonesia Bagi Siswa Kelas V SD N Kedungbulus”.

Dalam jurnal tersebut dijelaskan bahwa penelitian difokuskan kepada

peningkatan pembelajaran Bahasa Indonesia khususnya keterampilan

berbicara dan apresiasi sastra dan memerankan tokoh drama. Hasil dari

penelitian tersebut adalah metode sosiodrama dapat meningkatkan

pembelajaran Bahasa Indonesia bagi siswa kelas V SD N Kedungbulus tahun

ajaran 2012/2013.

Erthienda Mahardika Iswarawati dengan jurnal yang berjudul

“Peningkatan Keterampilan Berbicara Menggunakan Metode Sosiodrama

Page 7: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Siswa Kelas V SD N Cepit Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul”. Dalam

jurnal tersebut meneliti tentang tentang pengaruh metode sosiodrama terhadap

keterampilan berbicara. Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah

terdapat pengaruh yang positif dari penggunaan metode sosiodrama terhadap

keterampilan berbicara pada siswa kelas V SD N Cepit Kecamatan Sewon

Kabupaten Bantul.

Dari kedua jurnal tersebut hampir sama dengan yang peneliti bahas yakni

penggunaan metode sosiodrama. Walaupun begitu terdapat perbedaan dengan

penelitian yang sedang diteliti. Perbedaan jurnal yang pertama yaitu terdapat

pada variabel terikat berupa pembelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan pada

jurnal Erthienda Mahardika Iswarawati variabel terikatnya berupa

keterampilan berbicara pada mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Perbedaan jurnal yang kedua terletak pada lokasi dan subjek yang akan

diteliti. Pada jurnal Undi Eka Wati, Wahyudi dan Kartika Chrysti Suryandari

meneliti siswa kelas V SD N Kedungbulus. Jurnal Erthienda Mahardika

Iswarawati meneliti siswa kelas V SD N Cepit Kecamatan Sewon Kabupaten

Bantul. Sedangkan lokasi dan subjek yang peneliti teliti adalah siswa kelas V

SD N 1 Rejo Binangun Kecamatan Raman Utara.

Page 8: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar

1. Pengertian Hasil Belajar

Belajar adalah sesuatu yang menghasilkan perubahan pada setiap

orang. Perubahan tersebut dapat berupa pengetahuan, pemahaman,

keterampilan dan sikap. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang

diperoleh dari proses pembelajaran setelah mengalami aktivitas belajar.

Hasil belajar adalah suatu yang dicapai atau diperoleh siswa setelah

mengikuti kegiatan proses belajar mengajar berdasarkan kriteria tertentu

dalam pengukuran pencapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Indikator

hasil belajar merupakan kemampuan siswa yang dapat diobservasi.

Artinya, apa hasil yang diperoleh siswa setelah mereka mengikuti proses

pembelajaran.6

Pengertian lain dijelaskan bahwa hasil belajar adalah perolehan siswa

setelah mengikuti proses belajar dan perolehan tersebut meliputi tiga

bidang kemampuan yaitu, kognitif, afektif dan psikomotorik. Dengan ciri

tingkah laku baru berupa kemampuan yang aktual berlaku dalam waktu

yang lama yang diperoleh dari hasil belajar.7

Jadi hasil belajar adalah suatu yang didapat setelah terjadi proses

pengajaran yang menghasilkan perubahan berupa pengetahuan,

pemahaman, ketrampilan dan sikap serta kecakapan. Untuk melihat

apakah berhasil atau tidak suatu pembelajaran maka diadakan evaluasi

berupa tes. Materi yang akan diteskan disesuaikan dengan materi yang

telah disampaikan.

6 Dimyati, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), p. 3.7 Hasmiati, Jamilah, and Muhammad Khalifah Mustami, “Aktivitas dan Hasil Belajar

Siswa Pada Pembelajaran Prtumbuhan dan Perkembangan Dengan Metode Praktikum”, Jurnal Biotek, vol. 5, no. 1 (2017), p. 25.

Page 9: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2. Macam-macam Hasil Belajar

Teori Taksonomi Bloom menjelaskan hasil belajar terdapat tiga ranah

yakni :

a. Ranah Kognitif

Berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam

aspek yaitu, pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis

dan penilaian.

b. Ranah Afektif

Berkenaan dengan sikap dan nilai meliputi lima jenjang

kemampuan yaitu, menerima, menjawab, menilai, organisasi dan

karakterisasi dengan suatu nilai atau kompleks nilai.

c. Ranah Psikomotorik

Berkenaan dengan keterampilan motorik, manipulasi benda-benda,

menghubungkan dan mengamati. Ranah psikomotorik

berhubungan erat dengan kerja otot sehingga menyebabkan

geraknya tubuh dan bagian lainnya.8

3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar antara lain :

a. Faktor luar terdiri dari :

1) Lingkungan meliputi lingkungan alam dan sosial.

2) Instrumental meliputi kurikulum, guru, sarana, serta

administrasi dan manajemen.

b. Faktor dalam terdiri dari :

a. Fisiologi meliputi kondisi fisik dan panca indera.

b. Psikologi meliputi bakat, minat, kecerdasan, motivasi serta

kemampuan kognitif.9

8 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2013).

9 Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Remaja Rosdakarya, 2000), p. 106.

Page 10: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa faktor-faktor yang

mempengaruhi hasil belajar yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor

internal yaitu berupa ciri/karakteristik siswa, sikap terhadap belajar,

motivasi belajar, konsentrasi belajar, mengelola bahan belajar, menggali

hasil belajar dan rasa percaya diri. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor

guru, lingkungan sebaya, kurikulum sekolah, sarana dan prasarana.10

Berdasarkan hal tersebut salah satu faktor yang mempengaruhi hasil

belajar siswa adalah guru, dimana guru harus mempunyai keterampilan

dalam memilih dan menggunakan metode dalam proses belajar mengajar.

4. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode sosiodrama dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian musyawarah mufakat

b. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa hal yang harus diperhatikan

dalam mengambil keputusan bersama.

c. Siswa dapat membedakan musyawarah mufakat dan voting.

B. Metode Sosiodrama

1. Pengertian Metode Sosiodrama

Metode sosiodrama merupakan suatu cara pembelajaran yang

menitikberatkan pada pengalaman siswa secara langsung. Karena

sosiodrama termasuk dalam pengajaran yang berdasarkan pengalaman.

Metode sosiodrama dan bermain peran adalah dua metode yang dapat

dikatakan bersamaan, dalam pemakaiannya sering disilihgantikan.

Sosiodrama artinya mendramatisasikan cara tingkah laku di dalam

hubungan sosial. Sedangkan bermain peran lebih menekankan kenyataaan

10 Nursyaidah, Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar Peserta Didik (2014), p. 71.

Page 11: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

dimana siswa diturutsertakan dalam memainkan peranan di dalam

mendramatisasikan masalah hubugan sosial.

Metode sosiodrama adalah metode pembelajaran dengan cara

memindahkan sepenggal cerita yang menyerupai kisah nyata atau situasi

sehari-hari kedalam pertunjukkan. Penggunaan metode ini ditunjukkan

untuk mengembangkan diskusi dan analisis kasus.11

Bermain peran ialah metode mengajar yang dalam pelaksanaannya

siswa mendapat tugas dari guru untuk mendramatisasikan suatu situasi

sosial yang mengandung suatu masalah agar peserta didik dapat

memecahkan masalah yang muncul dari situasi sosial tersebut.12

Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa metode

sosiodrama merupakan suatu pembelajaran secara bersamaan untuk dapat

memerankan suatu peran tertentu dan mendramatisasikan suatu naskah

sehingga siswa dapat melatih diri untuk mengekspresikan diri dan

bersosialisasi secara langsung serta memahami dan mengerti isi dari

naskah tersebut.

2. Tujuan dan Manfaat Metode Sosiodrama

Berdasarkan pengertian sosiodrama diatas, maka metode sosiodrama

memiliki beberapa tujuan dan manfaat dalam proses kegiatan belajar

mengajar, diantaranya :

a. Mengerti perasaan orang lain

b. Membagi pertanggung jawaban dan memikulnya

c. Membagi pendapat orang lain

d. Mengambil keputusan dalam kelompok13

11 Ali Mudlofir and Evi Fatimatur Rusydiyah, Desain Pembelajaran Inovatif (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2016), p. 117.

12 Saiful Salaga, Konsep dan Makna Pembelajaran (Bandung: Alfabeta, 2011), p. 213.13 Febriyenni, “Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Memperkuat Karakter

Bangsa”, Jurnal PPKn dan Hukum, vol. 12, no. 2 (2017), p. 30.

Page 12: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Sedangkan manfaat penggunaan metode sosiodrama diantaranya

adalah agar siswa dapat :

a. Mencoba menempatkan diri sebagai tokoh atau pribadi tertentu,

misalnya sebagai pahlawan, petani, dokter, guru atau sopir.

b. Berlaku sebagai benda-benda, misalnya berpura-pura sebagai

gunung, pohon, awan. Melalui aktivitas ini siswa dapat melatih diri

mengembangkan daya imajinasinya.14

Dari beberapa pendapat diatas metode sosiodrama diharapkan dapat

mencapai tujuan pembelajaran serta dapat memberikan manfaat yang lebih

baik dalam pembelajaran sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan

kreativitas siswa dalam pembelajaran.

3. Langkah-langkah Pembelajaran Sosiodrama

Langkah-langkah penggunaan metode sosiodrama adalah sebagai

berikut :

a. Tetapkan dahulu masalah-masalah sosial yang menarik perhatian

siswa untuk dibahas.

b. Ceritakan terlebih dahulu isi dari masalah-masalah dalam konteks

cerita tersebut.

c. Tetapkan siswa yang dapat bersedia untuk memainkan perannya

didalam kelas.

d. Jelaskan kepada pendengar mengenai peranan mereka pada waktu

metode sosiodrama berlangsung.

e. Beri kesempatan kepada pelaku cerita untuk berunding beberapa

menit sebelum mereka memainkan perannya.

f. Akhiri sosiodrama dengan diskusi kelas untuk bersama-sama

memecahkan masalah persoalan yang ada pada drama tersebut.

14 Ibid., p. 31.

Page 13: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

g. Jangan lupa menilai sosiodrama tersebut sebagai bahan

pertimbangan lebih lanjut.15

Dengan mengikuti uraian diatas maka pembelajaran menggunakan

metode sosiodrama akan terlaksana secara sistematis sehingga proses

belajar mengajar akan berlangsung dengan baik.

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode Sosiodrama

Dalam penggunaan metode sosiodrama terdapat kelebihan serta

kekurangan. Adapun kelebihan dari metode sosiodrama sebagai berikut :

a. Dapat melatih siswa untuk memahami dan mengingat isi bahan

yang akan di dramakan. Sebagai pemain maka harus memahami

dan menghayati isi cerita terutama untuk materi yang harus

diperankannya.

b. Dapat melatih siswa untuk berinisiatif dan berkreatif.

c. Dapat memupuk bakat siswa sehingga dimungkinkan akan muncul

atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.

d. Dapat menumbuhkan kerjasama yang baik antar pemain.

e. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang baik agar

mudah dipahami orang lain.16

Berdasarkan uraian diatas penggunaan metode sosiodrama dapat

menjadikan pembelajaran menjadi lebih aktif serta menimbulkan diskusi

yang hidup. Selain itu penonton tidak pasif namun akan lebih aktif

mengamati serta mengajukan saran dan kritik.

Selain mempunyai kelebihan metode sosiodrama juga mempunyai

kekurangan, diantaranya :

15 Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), pp. 100–1.16 Ibid., p. 101.

Page 14: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Sebagian besar anak yang tidak ikut bermain peran mereka

menjadi kurang kreatif.

b. Banyak memakan waktu karena memerlukan persiapan untuk

memahami isi dari cerita tersebut.

c. Memerlukan tempat yang cukup luas, karena jika tempat kurang

luas menjadi kurang bebas.

d. Kelas lain sering terganggu oleh suara pemain maupun tepuk

tangan dari penonton dan sebagainya.17

Berdasarkan hal tersebut walaupun metode sosiodrama memiliki

beberapa kekurangan namun hal tersebut telah diantisipasi oleh peneliti,

diantaranya dengan mempersiapkan ruangan sebelum memulai

pembelajaran, memberikan arahan dan bimbingan selama pembelajaran

agar tujuan pembelajarn dapat tercapai dengan baik.

C. Pendidikan Kewarganegaraan (PKN)

1. Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan

Belajar didefinisikan sebagai interaksi antara peserta didik dengan

lingkungannya sehingga terjadi perubahan di dalam tingkah laku sebagai

hasil dari pegalaman.

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) diartikan sebagai usaha sadar

untuk menyiapkan peserta didik agar pada masa datang menjadi patriot

pembela bangsa dan negara. Maksudnya ialah pemimpin yang mempunyai

kecintaan, kesetiaan serta keberanian untuk membela bangsa dan tanah air

melalui bidang profesi masing-masing.18

Mata pelajaran PKn adalah satu mata pelajaran yang memfokuskan

pada suatu pembentukan warga negara yang memahami dan mampu

17 Ibid., pp. 101–2.18Sutrisno, “Berbagai Pendekatan Dalam Pendidikan Nilai dan Pendidikan

Kewarganegaraan”, Jurnal Dimensi Pendidikan dan Pembelajaran, vol. 5 (2016), p. 31.

Page 15: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

melaksanakan hak dan kewajibannya untuk menjadi warga negara yang

cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan dalam Pancasila dan

UUD 1945.19

Dari beberapa teori diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa Pendidikan

Kewarganegaraan adalah usaha sadar dan terencana yang bertujuan untuk

membekali siswa dengan pengetahuan yang diharapkan dapat

menumbuhkankembangkan sikap demokratis serta cinta tanah air

berdasarkan nilai Pancasila dan UUD 1945.

2. Ruang Lingkup Pendidikan Kewarganegaraan

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan menurut Kurikulum

Tingkat Satuan Pendidikan yaitu meliputi aspek-aspek sebagai berikut :

a. Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi hidup rukun dalam

perbedaan, lingkungan, bangga sebagai bangsa Indonesia, Sumpah

Pemuda.

b. Norma, hukum dan peraturan, meliputi tertib dalam kehidupan

keluarga, sekolah dan masyarakat.

c. Hak asasi manusia, meliputi hak dan kewajiban anak, hak dan

kewajiban masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM.

d. Kebutuhan warga negara, meliputi gotong royong, harga diri

sebagai masyarakat, kebebasan berorganisasi dan mengeluarkan

pendapat.

e. Konstitusi negara, meliputi proklamasi kemerdekaan dan konstitusi

yang pertama.

f. Pancasila, meliputi kedudukan pancasila sebagai dasar negara dan

ideologi negara.

19Desy Anindia Rosyida, “Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan MI dalam Meningkatkan Karakter Siswa Berbasis Tradisi Pesantren”, MUALLIMUNA, Jurnal Madrasah Ibtidaiyah, vol. 1, no. 2 (2016), hlm. 68.

Page 16: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

g. Globalisasi, meliputi globalisasi dilingkungannya, politik luar

negeri di era globalisasi20

Ruang lingkup Pendidikan Kewarganegaraan pada hakikatnya meliputi

seluruh kegiatan yang ada baik di sekolah melalui kegiatan intra kurikuler,

kegiatan ko kurikuler maupun ekstra kulikuler yang dilakukan di dalam

dan di luar kelas, melakui diskusi maupun kegiatan di dalam organisasi

kesiswaan. Oleh karenanya Pendidikan Kewarganegaraan di dalamnya

termasuk pengalaman, minat, kepentingan pribadi, masyarakat dan negara

yang dinyatakan dalam kualitas pribadi seseorang.21

Merujuk dari uraian diatas maka ruang lingkup Pendidikan

Kewarganegaraan lebih menekankan pada aspek mengemukakan

pendapat, hal tersebut dikarenakan mempunyai peranan penting dalam

meningkatkan partisipasi warga negara.

3. Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan

Searah dengan perubahan pendidikan masa depan dan dinamika

internal bangsa Indonesia, Pendidikan Kewarganegaraan mempunyai

tujuan, diantaranya :

a. Mengembangkan sikap dan perilaku kewarganegaraan yang

mengapresiasi nilai-nilai moral-etika dan religius.

b. Menjadi warga negara yang cerdas berkarakter, menjunjung tinggi

nilai kemanusiaan.

c. Menumbuhkembangkan jiwa dan semangat nasionalisme dan cinta

pada tanah air.

d. Mengembangkan sikap demokratis berkeadaban dan bertanggung

jawab, serta mengembangkan kemampuan kompetitif bangsa di era

globalisasi.

20 I. Made Suwanda, Sumber Belajar Penunjang PLPG 2017 Mata Pelajaran/Paket Keahlian Pendidikan Kewarganegaraan, p. 10.

21 Ibid., p. 11.

Page 17: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

e. Menjunjung tinggi nilai keadilan.22

Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) bertujuan untuk membangun

warga negara agar memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air dalam

konteks nilai dan moral pancasila, nilai dan norma Undang-Undang Dasar

Negara Republik Indonesia Tahun 1945, nilai dan komitmen Bhineka

Tunggal Ika, dan komitmen bernegara kesatuan Republik Indonesia.23

Berdasarkan uaraian diatas mengenai tujuan PKn, maka dapat

disimpulkan bahwa PKn tidak hanya menampilkan pola pembelajaran

berupa ranah kognitif namun secara menyeluruh yakni mencakup ranah

afektif dan psikomotorik. PKn juga memberikan penekanan pada nilai

pengembangan moral dan norma, serta membekali peserta didik dengan

pengetahuan dan kemampuan untuk berkomunikasi antar warga negara.

4. Materi Pembelajaran

a. Pengertian Musyawarah

Musyawarah berasal dari kata Syawara yaitu berasal dari Bahasa

Arab yang berarti berunding, urun rembuk atu mengatakan dan

mengajukan sesuatu. Istilah lain dalam tata Negara Indonesia dan

kehidupan modern tentang musyawarah dikenal dengan sebutan

“syuro”, “rembug desa”, “kerapatam magari” bahkan “demokrasi”.

Kewajiban musyawarah hanya untuk kehidupan duniawi. Musyawarah

adalah suatu upaya bersama dengan sikap rendah hati untuk

memecahkan persolan (mencari jalan keluar) guna mengambil

keputusan bersama dalam penyelesaian masalah yang menyangkut

kehidupan duniawi. Jadi musyawarah mufakat adalah perundingan

bersama untuk memecahkan masalah, sehingga tercapai keputusan

bulat yang akan dilaksanakan bersama.

22 Febriyenni, “Peran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Memperkuat Karakter Bangsa”, p. 19.

23Muhammad Akbal, Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Pembangunan Karakter Bangsa, p. 487.

Page 18: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

b. Manfaat Musyawarah

Dalam kehidupan masyarakat musyawarah mufakat memiliki

beberapa manfaat langsung, yaitu :

1) Musyawarah mufakat merupakan cara yang tepat untuk

mengatasi berbagai silang pendapat.

2) Musyawarah mufakat berpeluang mengurangi penggunaan

kekerasan dalam memperjuangkan kepentingan.

3) Musyawarah mufakat berpotensi menghindari dan mengatasi

kemungkinan terjadinya konflik.

c. Prinsip Musyawarah

Ada beberapa prinsip yang harus dipegang teguh dalam membuat

keputusan bersama, yakni :

1) Pendapat disampaikan secara santun.

2) Menghormati pendapat orang lain.

3) Mencari titik temu diantara pendapat yang ada secara

bijaksana.

4) Menerima keputusan bersama dengan besar hati meski tidak

sesuai keinginan.

5) Melaksanakan keputusan bersama dengan senang hati.

d. Perbedaan Musyawarah Mufakat dengan Voting

Dalam musyawarah mufakat terkadang keputusan yang dihasilkan

dengan cara perundingan bersama untuk mencapai suatu keputusan

yang bulat, sedangkan voting biasa dilakukan dengan cara

pengambilan suara terbanyak.

5. Indikator Hasil Belajar

Indikator hasil belajar dalam kegiatan pembelajaran dengan

menggunakan metode sosiodrama dapat diuraikan sebagai berikut :

Page 19: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

a. Siswa dapat menjelaskan pengertian musyawarah mufakat

b. Siswa dapat mengidentifikasi beberapa hal yang harus

diperhatikan dalam mengambil keputusan bersama.

c. Siswa dapat membedakan musyawarah mufakat dan voting.

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang

secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat

kemungkinan kebenarannya.24

Jadi hipotesis adalah dugaan sementara sehingga masih diperlukan

pembuktian secara nyata melalui data lapangan dan fakta-fakta yang diperoleh

dari penelitian.

Berdasarkan kajian pustaka dapat diambil rumusan hipotesis penelitian

pada penelitian tindakan kelas ini adalah penerapan metode sosiodrama dapat

meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan siswa kelas V SD N 1 Rejo Binangun Kecamatan Raman

Utara.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Definisi Operasional Variabel

24 Margono, Methodologi Penelitian Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), p. 62.

Page 20: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Definisi operasional variabel adalah definisi yang didasarkan atas sifat-

sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati atau diobservasi serta dapat

diukur.

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah :

1. Variabel Bebas (Metode Sosiodrama)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau menjadi

sebab perubahannya atau timbulnya terikat.25 Variabel ini biasa disebut

variabel (X). Dalam penelitian ini variabel bebas adalah metode

sosiodrama.

Langkah-langkah penggunaan metode sosiodrama yaitu guru membagi

kelompok secara acak, kemudian guru membagi tugas pada siswa untuk

memainkan drama yang telah disiapka. Sedangkan kelompok lain

mengamati dan memberikan nilai kemudian tiap kelompok

menyampaikan hasil kesimpulannya. Selanjutnya guru memerikan

evaluasi kepada siswa untuk menguji pemahaman siswa terhadap isi drama

tersebut, yang terakhir guru memberikan kesimpulan tentang materi

pelajaran.

2. Variabel Terikat (Hasil Belajar)

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi

akibat dari variabel bebas.26

Hasil belajar dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada mata

pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang diperoleh dari hasil

ulangan dan tes formatif yang diberikan guru kepada siswa setelah selesai

pembelajaran.

Kemudian dalam penelitian ini indikator hasil belajar yang ingin

dicapai adalah sebagai berikut : 25 Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2010), p. 4.26 Ibid.

Page 21: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

KD 4.1 Mengenal Bentuk Keputusan Bersama

a. Menjelaskan pengertian musyawarah

b. Menjelaskan pengertian mufakat

c. Menjelaskan pengertian voting

d. Menyebutkan prinsip mufakat

e. Menyebutkan cara pembiasaan mematuhi keputusan bersama

dilingkungan keluarga

KD 4.2 Mematuhi Keputusan Bersama

a. Menjelaskan cara menghargai pendapat dalam musyawarah

b. Menyembutkan contoh keputusan bersama disekolah

c. Menjelaskan cara menghargai pendapat dalam musyawarah

d. Menyebutkan sikap-sikap yang perlu dihindari dalam musyawarah

e. Menyebutkan sikap-sikap yang perlu dihindari dalam musyawarah

B. Setting dan Subyek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD N 1 Rejo Binangun Kecamatan Raman

Utara dengan subyek siswa kelas V TP 2018/2019 Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) dengan jumlah siswa sebanyak 12 siswa yang

memiliki tingkat kemampuan yang bervariasi. Dalam penelitian tindakan kelas

tidak mengenal istilah populasi dan sampel, keseluruhan populasi merupakan

sampel.

C. Prosedur Penelitian

Peneliti berencana melakukan tindakan kelas ini dalam dua siklus. Setiap

siklus terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, tahap pelaksanaan

tahap pengamatan dan tahap refleksi. Adapun modelnya sebagai berikut :

Page 22: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

SIKLUS I

Model tahap PTK yang dikembangkan oleh MC. Tagsart27

1. Tahap Perencanaan

Rencana PTK hendaknya tersusun dan dari segi definisi harus

prospektif pada tindakan. Adapun perencanaanya adalah sebagai berikut :

a. Menentukan kelas penelitian dan menerapkan siklus tindakan

b. Menetapkan waktu PTK yakni pada semester genap

c. Menentukan materi pelajaran dan cerita yang akan digunakan

d. Membuat rencana pembelajaran atau skenario pembelajaran

dengan metode sosiodrama

e. Menetapkan cara pengamatan terhadap pelaksanaan pembelajaran

dengan menggunakan metode sosiodrama

f. Menyiapkan lembar observasi

g. Mempersiapkan perangkat tes

2. Tahap Pelaksanaan

27 Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), p. 16.

Perencanaan

Siklus I

Pengamatan

Perencanaan

Siklus II

Pengamatan

Dan seterusnya?

Pelaksanaan

Pelaksanaan Refleksi

Refleksi

Page 23: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Kegiatan yang dilaksanakan pada tahap ini adalah melaksanakan

tindakan penerapan pembelajaran dengan menggunakan metode

sosiodrama.

Adapun prosedur pelaksanaan dari perencanaan pembelajaran yang

telah disusun adalah sebagai berikut :

a. Kegiatan awal

1) Guru membuka pelajaran dengan berdo’a dan absensi

2) Apersepsi

3) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

b. Kegiatan Inti

1) Guru menjelaskan materi yang akan disampaikan yaitu

mengenai “bentuk-bentuk keputusan bersama”

2) Guru membagi siswa kedalam kelompok lalu masing-masing

kelompok dibagikan naskah skenario untuk dibaca

3) Selanjutnya siswa ditunjuk untuk memerankan drama yang

sudah dipersiapkan

4) Masing-masing siswa berada pada kelompoknya sambil

memahami skenario

5) Kelompok lain mengamati dan memberikan penilaian

6) Masing-masing kelompok menyampaikan kesimpulan dan hasil

kerjanya.

7) Guru memberikan kesimpulan secara umum

8) Guru memberikan tes ulangan harian atau pada siswa.

c. Kegiatan Penutup

1) Guru bersama-sama dengan siswa menyimpulkan materi yang

telah dipelajari

Page 24: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

2) Guru memberikan tugas pada kelompok atau mempelajari dan

menghafal teks drama untuk diperankan pada pertemuan

selanjutnya

3) Menutup pelajaran dengan berdo’a.

3. Tahap Observasi (pengamatan) dan Evaluasi

Tahap observasi dan evaluasi adalah tahap yang berkelanjutan dari

tahap pelaksanaan.

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara mengajar,

siswa belajar, kepala sekolah yang sedag memberikan pengarahan,

personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.28

Pelaksanaan observasi dilaksanakan oleh guru sebagai peneliti dan

observer sebagai kolabolator dengan menggunakan alat bantu berupa

lembar observasi. Lembar observasi disiapkan mengenai aktivitas siswa

sedangkan evaluasi dilakukan terhadap keberhasilan tindakan yang

dilakukan dengan tes ulangan harian maupun tes formatif.

4. Refleksi

Refleksi adalah kegiatan analisis dan membuat kesimpulan

berdasarkan hasil dari lembar pengamatan.

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang

dilaksanakan guru selama tindakan.29

Refleksi digunakan dengan menganalisis hasil observasi dan tes hasil

belajar sehingga dapat diketahui perkembangan siswa dalam penggunaan

28 Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: Rajawali Pers, 2013), p. 143.

29 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, p. 16.

Page 25: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

metode sosiodrama, kemudian digunakan sebagai dasar untuk perbaikan

pada siklus berikutnya.

SIKLUS II

Berdasarkan evaluasi siklus I dapat dikembangkan pada siklus II untuk

memperbaiki hal-hal dalam siklus I dan dikembangkan. Siklus II diadakan

untuk mengetahui dan membuktikan adanya perubahan setelah diadakan

suatu penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah sebagai berikut:

1. Metode Observasi

Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran berlangsung,

kemudian data akan diperoleh dari hasil lembar observasi yang telah

dibagikan.

Observasi atau pengamatan adalah suatu teknik pengumpulan data

dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung. Kegiatan tersebut bisa berkenaan dengan cara mengajar,

siswa belajar, kepala sekolah yang sedag memberikan pengarahan,

personil bidang kepegawaian yang sedang rapat, dsb.30

Dalam penelitian ini observasi ditunjukkan kepada guru Pendidikan

Kewarganegaraan, yaitu untuk mengamati cara guru dalam menyampaikan

materi dengan menggunakan metode pembelajaran dan siswa juga

diobservasi untuk mengetahui aktivitas siswa ketika penyampaian materi.

2. Metode Tes

30 Ibid., p. 143.

Page 26: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Tes dilakukan pada setiap awal dan akhir pertemuan untuk

memperoleh data yang berkaitan dengan sejauh mana daya serap siswa

tetrhadap materi yang telah diberikan selama proses pembelajaran.

Tes adalah sejumlah pertanyaan yang disampaikan pada seseorang atau

sejumlah orang untuk mengungkapkan keadaan atau tingkat

perkembangan salah satu atau beberapa aspek psikologis di dalam dirinya.

Aspek psikologis berupa prestasi atau hasil belajar, minat, bakat, sikap,

kecerdasan, reaksi motorik dan aspek kepribadian lainnya.31

Pengumpulan data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil tes dalam

bentuk uraian dan unjuk kerja.

3. Metode Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode yang akan digunakan untuk memperoleh

informasi dari sumber tertulis atau dokumen-dokumen baik berupa buku-

buku, majalah, peraturan, notulen rapat, catatan harian dan sebagainya.32

Metode dekomentasi dalam penelitian ini dilakukan unuk memperoleh

data-data yang berbentuk dokumen-dokumen seperti silabus, RPP,

kurikulum, profile sekolah di SD N 1 Rejo Binangung Kecamatan Raman

Utara.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan oleh peneliti dalam

mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik,

dalam arti cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah.33

Instrumen penelitian ini berbentuk tes yang akan menghasilkan data

kuantitatif dan kualitatif. Untuk mengukur kemampuan kognitif peneliti

menggunakan instrumen berbentuk tes dengan bentuk soal uraian.

31 Ibid., p. 186.32 Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, p. 45.33 Ibid., p. 160.

Page 27: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

1. Kisi-kisi Pedoman Instrumen Tes

Tes dilakukan pada awal dan akhir siklus, tes tersebut berupa soal

uraian dengan soal sebanyak 5 yang diberikan di awal pembelajaran (pre

test) dan diakhir kegiatan ppembelajaran (postest). Tes tersebut berguna

untuk melihat tingkat kemampuan kognitif siswa sebelum dan setelah

pembelajaran. Penilaian akan dihitung dengan menggunakan skor.

2. Kisi-kisi Soal

KI 1 : Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,

peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,

teman, guru dan tetangga.

KI 3 : Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

(mendengar, melihat, membaca) dan menanya berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Allah dan kegiatannya,

dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan di sekolah.

KI 4 : Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis, dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.

a. Kisi-kisi Soal Tes Siklus I

No

Soal

Aspek Kognitif Tingkat Kesukaran

Page 28: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Kompetensi Dasar Indikator SkorC1 C2 C3 Md Sd Skr

Mengenal Bentuk

Keputusan Bersama

Menjelaskan

pengertian

musyawarah

1 10

Menjelaskan

pengertian mufakat

2 10

Menjelaskan

pengertian voting

3 10

Menyebutkan

prinsip mufakat

4 40

Menyebutkan cara

pembiasaan

mematuhi

keputusan bersama

dilingkungan

keluarga

5 30

Keterangan

Md : Mudah

Sd : Sedang

Skr : Sukar

b. Kisi-kisi Soal Tes Siklus II

Kompetensi Dasar Indikator

No

Soal

Aspek Kognitif Tingkat Kesukaran

Skor

Page 29: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

C1 C2 C3 Md Sd Skr

Mematuhi

Keputusan Bersama

Menjelaskan cara

menghargai

pendapat dalam

musyawarah

1 10

Menyebutkan

contoh keputusan

bersama disekolah

2 10

Menjelaskan cara

menghargai

pendapat dalam

musyawarah

3 10

Menyebutkan

sikap-sikap yang

perlu dihindari

dalam musyawarah

4 30

Menyebutkan

sikap-sikap yang

perlu dihindari

dalam musyawarah

5 30

Keterangan

Md : Mudah

Sd : Sedang

Skr : Sukar

F. Teknik Analisis Data

1. Analisis Kualitatif

Page 30: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Analisis kualitatif adalah proses pemecahan masalah dengan cara

membahas permasalahan berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan

dengan mendasarkan pada landasan teori.

Analisis kualitatif dilakukan untuk melihat kegiatan belajar siswa

selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan metode

sosiodrama. Data yang terkumpul dari lembar observasi dianalisis dalam

bentuk persentase (%).

P = fN x 100%

f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya

P = angka persentase

N = jumlah frekuensi / banyak individu34

2. Analisis Kuantitatif

Analisis kuantitatif dihitung berdasarkan rumus statistik yaitu :

X = ∑ N sN

X = Nilai rata-rata kelas

N = Jumlah siswa yang mengikuti tes

∑ N s = Jumlah nilai tes siswa35

G. Indikator Keberhasilan

34 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2008), p. 43.

35 Ibid.

Page 31: diananovitahome.files.wordpress.com · Web viewPendidikan Kewarganegaraan (PKn) adalah salah satu mata pelajaran yang ada dalam kurikulum SD/MI. Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan

Indikator keberhasilan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai

berikut :

Meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pencapaian rata-rata

hasil belajar Pendidikan Kewarganegaraan, indikator ini akan terlihat

pencapainnya jika 80% siswa kelas V SD N 1 Rejo Binangun Kecamatan

Raman Utara memperoleh hasil belajar yang mencapai rata-rata nilai KKM

sebesar 65.